News Forex, Index & Komoditi ( Selasa, 26 November 2024 )
News Forex, Index & Komoditi
( Selasa, 26 November 2024 )
Harga Emas Global Turun setelah Scott Bessent Terpilih menjadi Menteri Keuangan
Emas (XAU/USD) memulihkan sebagian penurunannya pada hari Senin dan diperdagangkan di sekitar $2.680 setelah pasar bernapas lega atas penunjukan "orang yang aman" untuk menggantikan Janet Yellen sebagai Menteri Keuangan AS berikutnya.
Presiden terpilih Donald Trump telah memilih manajer hedge fund Scott Bessent untuk bertanggung jawab atas Departemen Keuangan AS ketika ia menjadi Presiden pada Januari 2025. Emas kehilangan pijakan karena reputasi Bessent sebagai operator yang berhati-hati yang kemungkinan akan mengekang beberapa kebijakan ekonomi dan perdagangan Presiden Trump yang lebih radikal. Ini kemungkinan telah menenangkan pasar dan mengurangi permintaan safe haven logam mulia.
Yang juga membius pasar adalah rumor bahwa Israel dan Hizbullah hampir mencapai kesepakatan gencatan senjata. Meskipun bertukar tembakan selama akhir pekan, kedua musuh ini juga telah membuat "tanda-tanda kemajuan dalam pembicaraan gencatan senjata yang dipimpin oleh AS," menurut Reuters. Terobosan apa pun dalam pembicaraan akan mengurangi risiko geopolitik dan aliran safe haven ke Emas.
Emas Jatuh di Tengah Penunjukan Bessent
Emas diperdagangkan lebih rendah pada hari Senin setelah Presiden terpilih Donald Trump mengumumkan taipan Wall Street dan pendiri Key Square Group - sebuah perusahaan investasi makro global - Scott Bessant sebagai Menteri Keuangan AS yang baru.
Meskipun Bessent mendukung agenda kebijakan proteksionisme dan pemotongan pajak Trump, pasar memprakirakan bahwa ia mungkin akan melunakkan pukulan dari tarif Trump dan mengimbangi inflasi dengan mengurangi belanja pemerintah. Berdasarkan komentar-komentarnya sebelumnya, dua hal yang sangat diinginkan oleh Bessent adalah memangkas tumpukan utang AS dan menggagalkan persaingan dari Tiongkok.
"Siklus pemilu ini adalah kesempatan terakhir bagi Amerika Serikat untuk keluar dari tumpukan utang tanpa menjadi semacam negara demokrasi sosialis ala Eropa," Vijesti News mengutip pernyataan Bessent kepada Bloomberg di bulan Agustus.
Bessent telah menganjurkan kebijakan "tiga-tiga" di mana ia akan mencoba mengurangi Defisit Anggaran AS menjadi 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB) tahunan dari prakiraan saat ini 6% pada tahun 2024, mencapai tingkat pertumbuhan PDB tahunan 3%, dan meningkatkan produksi Minyak Mentah AS sebesar 3 juta barel per hari, menurut Bloomberg News.
Harga Minyak Dunia Melemah di Tengah Kemungkinan Kesepakatan Gencatan Senjata Timur Tengah
West Texas Intermediate (WTI), patokan minyak mentah AS, diperdagangkan di sekitar $68,55 pada hari Selasa. Harga WTI melemah setelah adanya laporan bahwa Israel dan Lebanon telah menyetujui ketentuan-ketentuan kesepakatan untuk mengakhiri konflik Israel-Hizbullah, mengutip para pejabat senior AS yang tidak disebutkan namanya. Namun, meningkatnya ketegangan geopolitik, terutama tindakan Rusia di Ukraina mungkin membatasi penurunan WTI.
Para pejabat Israel dan AS mengatakan bahwa Israel dan Lebanon tampaknya hampir mencapai kesepakatan gencatan senjata, dengan kabinet Israel akan bertemu pada hari Selasa untuk mendiskusikannya, demikian dikutip dari BBC. Giovanni Staunovo dari UBS mengatakan, "Tampaknya berita gencatan senjata antara Israel dan Libanon berada di balik penurunan harga, meskipun tidak ada pasokan yang terganggu karena konflik antara kedua negara dan premi risiko dalam minyak sudah rendah sebelum penurunan harga terakhir."
Namun, para pedagang minyak akan terus memantau perkembangan seputar risiko-risiko geopolitik. Ukraina meluncurkan rudal jarak jauh buatan Amerika Serikat yang menargetkan sebuah pangkalan militer di dalam wilayah Rusia minggu lalu. Sebagai tanggapan, Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan akan menurunkan doktrinnya untuk menggunakan senjata nuklir dan menembakkan rudal hipersonik ke Ukraina. Meningkatnya ketegangan geopolitik antara Rusia dan Iran meningkatkan kekhawatiran atas potensi gangguan pasokan, yang dapat meningkatkan WTI dalam waktu dekat.
Selain itu, tanda-tanda pemulihan permintaan minyak Tiongkok mengangkat harga emas hitam ini karena Tiongkok adalah importir minyak mentah terbesar di dunia. Menurut LSEG Oil Research, impor minyak mentah Tiongkok dapat mencapai 11,4 juta barel per hari di bulan ini karena penurunan harga. Selain itu, S&P Global memprakirakan bahwa permintaan minyak Tiongkok dapat tumbuh 1,1% menjadi 17,29 juta barel per hari pada tahun 2024 dan meningkat 1,7% menjadi 17,59 juta barel per hari pada tahun 2025.
Wall Street Menghijau, Indeks Saham Kecil Cetak Rekor Setelah Trump Tunjuk Scott Bessent
Indeks utama Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Senin (25/11), dengan indeks Russell 2000 yang berfokus pada saham-saham berkapitalisasi kecil mencetak rekor tertinggi sepanjang masa.
Penguatan ini didorong oleh penunjukan Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) yang meredakan tekanan pada imbal hasil obligasi.
Perhatian pasar juga tertuju pada pembicaraan gencatan senjata antara Israel dan Lebanon, yang menekan harga minyak dan menyebabkan sektor energi melemah hingga 2%.
Melansir Reuters, indeks S&P 500 naik 17,81 poin (0,30%) menjadi 5.987,15, Nasdaq Composite naik 51,50 poin (0,27%) ke 19.055,15, dan Dow Jones Industrial Average melonjak 439,02 poin (0,99%) menjadi 44.735,53.
Saham yang menguat melebihi saham yang melemah dengan rasio 3,01 banding 1 di NYSE. Tercatat ada 836 saham mencetak level tertinggi baru, sementara 40 saham mencapai level terendah baru.
Indeks Russell 2000 mencatat rekor intraday baru di 2.466,49, melampaui level tertinggi yang dicapai tiga tahun lalu.
Penurunan tajam imbal hasil obligasi, terutama obligasi 30 tahun, menjadi pendorong utama penguatan indeks ini.
"Area yang tertinggal sepanjang tahun ini mulai menunjukkan performa lebih baik, seperti saham berkapitalisasi kecil dan menengah, tidak hanya karena Trump, tetapi juga karena kebijakan pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve," kata Adam Sarhan, CEO 50 Park Investments.
Presiden terpilih Donald Trump mengakhiri spekulasi panjang terkait kandidat Menteri Keuangan dengan memilih Bessent pada Jumat malam.
Beberapa analis investasi mengatakan Bessent kemungkinan akan mengambil langkah-langkah untuk mengendalikan utang pemerintah, sembari menjalankan kebijakan fiskal dan perdagangan sesuai janji kampanye Trump.
Penunjukan Bessent dinilai mengurangi kekhawatiran fiskal terkait kemungkinan tarif baru, yang sebelumnya memicu kenaikan imbal hasil obligasi menjelang pemilu.
"Fokus saat ini adalah pada kebijakan tarif, terutama setelah pilihan Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan tampaknya meredakan kekhawatiran besar terkait fiskal," kata James Reilly, ekonom pasar senior di Capital Economics.
Selain itu, ekspektasi bahwa Trump bersama Kongres yang dikuasai Partai Republik akan menerapkan kebijakan yang mendukung dunia usaha memberikan angin segar bagi perusahaan kecil.
Tren ini diperkuat oleh siklus pelonggaran moneter The Fed yang dimulai pada September.
Penurunan imbal hasil mendukung sektor properti yang sensitif terhadap suku bunga, sementara indeks perumahan melonjak hingga 4,5%. Saham sektor konsumer juga memimpin penguatan, dengan Amazon.com naik 2,2%.
Barclays menaikkan proyeksi indeks S&P 500 untuk akhir tahun 2025, sementara Deutsche Bank memperkirakan indeks akan mencapai 7.000 poin pada periode yang sama.
Meski demikian, kekhawatiran tetap ada terkait potensi tekanan inflasi yang dapat memperlambat laju pelonggaran kebijakan The Fed.
Berdasarkan alat FedWatch CME Group, ada probabilitas 56,2% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin lagi pada pertemuan Desember.
Laporan Personal Consumption Expenditure (PCE), indikator inflasi pilihan The Fed, akan menjadi perhatian utama investor pekan ini menjelang libur Thanksgiving di AS.
Bank Sentral China Menyuntikkan US$ 124 Miliar ke Sistem Perbankan
Bank sentral China menyuntikkan 900 miliar yuan (US$ 124,3 miliar) ke dalam sistem perbankan melalui pinjaman polis satu tahun. Langkah ini dilakukan lantaran pemerintah daerah meningkatkan penjualan obligasi untuk meringankan beban utang.
Mengutip Reuters, Senin (25/11), dalam pernyataan resminya, People's Bank of China (PBOC) menyatakan bahwa pihaknya meminjamkan pinjaman fasilitas jangka menengah (MLF) kepada lembaga keuangan sebesar 2%.
PBOC melakukan operasi MLF menjelang akhir setiap bulan.
Sistem perbankan China menghadapi peningkatan tekanan likuiditas menjelang akhir tahun, dengan penerbitan obligasi pemerintah daerah meningkat tajam karena Beijing meningkatkan upaya untuk mengurangi risiko utang dan merangsang ekonomi yang sedang berjuang.
Penerbitan obligasi pada bulan November diperkirakan akan melebihi 1,3 triliun yuan ($179,4 miliar), volume bulanan terbesar dalam setahun, menurut perkiraan Reuters.
"Likuiditas mungkin menghadapi tekanan minggu ini karena jatuh tempo reverse repo, meningkatnya penerbitan obligasi, dan volatilitas permintaan uang tunai di akhir bulan," kata Citic Securities dalam sebuah catatan.
PBOC kemungkinan besar akan mengurangi persyaratan cadangan bank menjelang akhir tahun untuk meredakan tekanan likuiditas, menurut laporan resmi China Securities Journal pada hari Senin.
Taiwan Deteksi Balon Pengintai Milik China di Atas Laut, Pertama Kali Sejak April
Kementerian Pertahanan Taiwan melaporkan sebuah balon China terdeteksi di atas laut di utara Taiwan. Peristiwa ini merupakan yang pertama kalinya sejak April,
Mengutip Reuters, Senin (25/11), Taiwan mengeluhkan aktivitas balin China pada skala yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Mereka menggambarkan insiden tersebut sebagai bagian dari kampanye tekanan China - yang disebut perang zona abu-abu yang dirancang untuk melelahkan musuh dengan menggunakan taktik tidak teratur tanpa pertempuran terbuka.
Taiwan menolak klaim kedaulatan China dan mengatakan hanya rakyat pulau itu yang dapat memutuskan masa depan mereka.
Kementerian, dalam pembaruan rutin pagi hari tentang aktivitas militer China selama 24 jam sebelumnya, mengatakan balon tunggal itu terdeteksi pada pukul 6:21 malam. (1021 GMT) pada hari Minggu 60 mil laut (111 km) di sebelah utara pelabuhan Keelung Taiwan.
Kemudian menghilang sekitar dua jam kemudian, setelah terbang pada ketinggian 33.000 kaki (10.000 meter), tetapi tanpa melintasi Taiwan, kata kementerian tersebut.
Kementerian pertahanan China tidak menanggapi permintaan komentar.
China sebelumnya telah menolak keluhan Taiwan tentang balon-balon tersebut, dengan mengatakan bahwa balon-balon itu untuk tujuan meteorologi dan tidak boleh dibesar-besarkan karena alasan politik.
Potensi China untuk menggunakan balon untuk memata-matai menjadi isu global tahun lalu ketika Amerika Serikat menembak jatuh balon pengintai China. China mengatakan balon itu adalah pesawat sipil yang secara tidak sengaja melayang ke arah yang salah.
Israel Terus Lakukan Genosida di Gaza, Perayaan Natal Hanya Cakup Ritual Keagamaan
Perayaan Natal di Palestina tahun ini hanya sebatas ritual keagamaan, mengingat perang Israel yang masih berlangsung di Jalur Gaza. "Perayaan Natal di seluruh Tanah Suci hanya akan mencakup ritual keagamaan, seperti yang terjadi tahun lalu," kata kepala Komite Presiden Tinggi untuk Urusan Gereja Ramzi Khoury dalam sebuah pernyataan, Sabtu (23/11/2024).
Khoury menekankan pentingnya persatuan Palestina di tengah rasa sakit, kesedihan, dan penderitaan yang disebabkan genosida yang dilakukan terhadap penduduk Gaza oleh tentara Israel. Ia meminta gereja-gereja di seluruh dunia untuk mengingat dalam doa mereka anak-anak dan perempuan Palestina yang telah terbunuh, terluka, mengungsi, atau hilang, dan mereka yang telah dihalangi sukacita Natalnya oleh mesin perang Israel.
Khoury menekankan perlunya mendesak upaya serius untuk menghentikan genosida dan mendorong gencatan senjata segera di Gaza. Perayaan Natal tahun lalu juga dibatasi pada ritual keagamaan karena serangan Israel di Gaza, yang dimulai setelah 7 Oktober 2023.
Umat Kristen Palestina yang mengikuti kalender Barat merayakan Natal pada 25 Desember, sementara mereka yang mengikuti kalender Timur merayakan hari raya tersebut pada 7 Januari. Israel melancarkan perang genosida di Jalur Gaza menyusul serangan lintas perbatasan oleh kelompok Palestina, Hamas, pada Oktober tahun lalu.
Serangan Israel menewaskan lebih dari 44.000 korban dan melukai hampir 104.500 orang. Mahkamah Kriminal Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk kepala otoritas Israel Benjamin Netanyahu dan mantan kepala pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas perangnya di Gaza.
Khamenei: PM Israel Netanyahu Mesti Divonis Mati
Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei berpendapat bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu harus menghadapi hukuman mati. Netanyahu mesti divonis mati karena kejahatannya di Gaza dan Lebanon.
Ayatollah Khamenei menyampaikan pernyataan ini saat berpidato dalam pertemuan dengan anggota Basij di Imam Khomeini Hussainia di pusat kota Teheran pada Senin (25/11/2024).
Menurut Khamenei, apa yang dilakukan rezim Zionis di Gaza dan Lebanon bukanlah sebuah kemenangan, melainkan kejahatan perang. Karena itu kata ia bahwa surat perintah penangkapan seperti dilayangkan oleh ICC (Pengadilan Kejahatan Internasional) saja tidak cukup.
"Saat ini, Front Perlawanan akan lebih diperluas di masa mendatang," katanya.
"Basij memiliki keberanian, inisiatif, tindakan cepat dalam bekerja, dan visi yang luas. Ia mengetahui musuh, dan peka terhadap berbagai perkembangan," katanya menambahkan.
Khamenei berpendapat, semua warga tidak boleh mengabaikan kekuatan tekad dan pengambilan keputusan, tetapi justru menghargai dan memperkuatnya. "Tidak ada jalan buntu bagi mazhab pemikiran Basiji," tegasnya.
"Basiji memiliki tujuan dan alasan serta tidak takut mati," kata Pemimpin Tertinggi.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyatakan lembaganya menghormati putusan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) soal surat perintah penangkapan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Mereka juga meminta negara-negara anggotanya menjalankan kewajiban mereka berdasarkan hukum internasional.
Iran Siapkan Balasan Dahsyat ke Israel
Ali Larijani, penasihat senior Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei, mengatakan negaranya sedang mempersiapkan pembalasan terhadap serangan Israel baru-baru ini. Menurutnya, serangan itu harus dibalas dengan lebih dashyat karena telah melanggar kedaulatan Iran.
“Pejabat terkait di militer dan pemerintah Iran sedang mempersiapkan langkah-langkah untuk menunjukkan respons yang tepat terhadap agresi Israel baru-baru ini terhadap Iran,” kata Larijani dalam wawancara baru-baru ini dengan kantor berita lokal Tasnim.
Penasihat Pemimpin merujuk pada perjalanannya baru-baru ini ke Suriah dan Lebanon, dan melihat klaim Israel bahwa mereka telah melumpuhkan kelompok pejuang Hizbullah adalah bohong belaka. "Semangat tinggi yang saya lihat pada para komandan Hizbullah dalam perjalanan saya baru-baru ini sungguh spektakuler. Netanyahu mengklaim peralatan militer Hizbullah telah dihancurkan. Namun begitu, saya ingin dia melihat, apakah pasukan Hizbullah mendapatkan peralatan militer mereka dari Mars?"
Ini merujuk pada pernyataan Netanyahu bahwa serangan udara Israel ke Lebanon dua bulan belakangan telah melenyapkan 80 persen persenjataan Hizbullah. “Saya tidak mendengar siapa pun berbicara di Lebanon tentang hilangnya Hizbullah dari persamaan politik; perlawanan adalah kenyataan penting di Lebanon,” katanya. Larijani mencatat bahwa pasukan Israel belum maju ke Lebanon selatan karena mereka menghadapi perlawanan keras dari Hizbullah.
Ia menambahkan bahwa memulihkan pencegahan adalah masalah utama. “[Para pejabat] sedang menangani masalah ini dengan hati-hati untuk memastikan bahwa tanggapan Iran terhadap Israel memenuhi spesifikasi ini. Ini adalah persoalan dimana kita harus membiarkan pejabat militer terkait mengambil keputusan yang tepat. Saya tahu mereka memikirkan cara berbeda untuk mencapai keputusan itu.”
Pada 26 Oktober, jet tempur Israel melancarkan serangan ke Iran setelah Teheran menembakkan rudal balistik ke Israel sebagai tanggapan atas pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah di Beirut dan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran. Sejak itu, Israel telah meningkatkan tingkat kewaspadaannya dan mengerahkan sistem pertahanan udara Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) buatan AS untuk mengantisipasi tanggapan Iran.
Iran mengkonfirmasi bahwa rezim Israel telah menyerang beberapa posisi pertahanan udaranya, meskipun Iran menyatakan bahwa sebagian besar rudal yang ditembakkan berhasil dicegat. Iran telah menyatakan akan merespons agresi rezim Israel terhadap kedaulatannya dengan lebih kuat dibandingkan dua operasi True Promise sebelumnya.
Sementara Mehr News melaporkan bahwa Kelompok Hizbullah yang didukung Iran mengatakan pada Ahad bahwa pihaknya menembakkan puluhan rudal dan drone ke Israel. Hizbullah mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah “meluncurkan, untuk pertama kalinya, serangan udara menggunakan segerombolan drone di pangkalan angkatan laut Ashdod” di Israel selatan.
Dalam pernyataan terpisah, pihaknya mengatakan pihaknya juga melakukan operasi terhadap “sasaran militer” di Tel Aviv dengan menggunakan “rentetan rudal canggih dan segerombolan drone penyerang.”
Militer Israel sebelumnya mengatakan bahwa sirene serangan udara telah berbunyi di beberapa lokasi di Israel tengah dan utara, termasuk di pinggiran kota Tel Aviv. Militer mengklaim mereka mencegat sejumlah dari sekitar 55 proyektil yang ditembakkan ke Israel utara.
Di Lebanon selatan, tentara Lebanon mengatakan serangan Israel terhadap sebuah pos menewaskan seorang tentara. “Satu tentara tewas, dan 18 lainnya terluka, termasuk beberapa orang dengan luka parah, akibat serangan Israel yang menargetkan pusat militer Lebanon di Amriyeh,” kata militer dalam sebuah pernyataan.
Sebelumnya, media AS Axios melaporkan rincian baru tentang kemungkinan serangan Iran terhadap Israel setelah serangan pada 26 Oktober lalu. Menurut para pejabat Amerika Serikat dan Israel yang dikutip Axios, Iran sedang bersiap untuk menanggapi Israel dengan serangan dari Irak, dan sebagai persiapan, IRGC telah mengirimkan pesawat tak berawak dan rudal kepada milisi bersenjata di Irak.
Amerika Serikat telah memperingatkan Iran secara terbuka, terutama agar tidak melancarkan serangan ke Israel, namun sejauh ini Iran tidak menunjukkan kemauan untuk melakukan deeskalasi.
Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat Jake Sullivan dan Menteri Luar Negeri Antony Blinken berbicara dengan Perdana Menteri Irak Mohammed Shi'a Al-Sudani tentang serangan Iran yang diperkirakan akan terjadi, dan peringatan Amerika Serikat telah disampaikan kepada Baghdad bahwa Israel mungkin akan menyerang Irak jika mereka tidak mencegah serangan Iran.
“Tidak seperti Israel, Republik Islam tidak mencari eskalasi, tetapi memiliki hak penuh untuk mempertahankan diri,” kata Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi, seraya menambahkan bahwa Iran ”akan merespons agresi entitas Zionis sesuai dengan waktu dan situasi yang ditentukannya, dengan cara yang tepat, dengan cara yang telah diperhitungkan dengan matang.”
Di Israel, Channel 12 mengutip perkiraan pihak keamanan yang memperkirakan bahwa Iran mungkin akan mempertimbangkan kembali sifat serangannya di tengah krisis pemecatan Menteri Pertahanan Israel Yoav Galant dan ketegangan dengan Washington terkait hal itu.
Sebelumnya, situs web Israel, Walla, melaporkan bahwa Israel telah meningkatkan tingkat kewaspadaan untuk mengantisipasi serangan Iran, dan menegaskan bahwa tentara melakukan penilaian harian terhadap situasi dan mempertahankan kesiapan yang tinggi, terutama di bidang pertahanan udara dan sistem kontrol.
Situs web tersebut menunjukkan bahwa Amir Baraam, Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Israel, memimpin upaya-upaya untuk meningkatkan koordinasi dengan Komando Pusat Angkatan Darat Amerika Serikat (CENTCOM) untuk mengantisipasi berbagai skenario eskalasi, termasuk sistem pertahanan rudal THAAD, yang menambahkan lapisan pertahanan baru pada sistem keamanan Israel.
Para pejabat Israel mengindikasikan bahwa pasukannya tetap siap untuk menghadapi serangan dari berbagai front, termasuk Suriah, Yaman dan Irak, tidak harus dari dalam wilayah Iran sendiri, dan intelijen Israel tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa Iran mencoba untuk membunuh tokoh-tokoh terkemuka Israel di dalam dan di luar Israel.
Ketegangan ini bertepatan dengan seruan internasional untuk gencatan senjata di Jalur Gaza dan Lebanon untuk menghindari eskalasi krisis di wilayah tersebut sebagai upaya untuk menghindari krisis di wilayah tersebut.
Dengan Iran yang menekankan perlunya menanggapi setiap pelanggaran terhadap kedaulatannya, tampaknya keputusan Israel untuk menerima atau menolak gencatan senjata akan memainkan peran yang menentukan dalam membentuk respons Iran dan tingkat keparahannya.
Hizbullah Lancarkan Serangan Besar-besaran ke Israel
Sedikitnya 340 rudal, roket, dan drone diluncurkan pejuang Hizbullah dari Lebanon sejak Ahad pagi, memaksa empat juta warga Israel bersembunyi. Ini adalah serangan terbesar yang dilakukan Hizbullah dalam beberapa bulan terakhir.
Radio Angkatan Darat Israel melaporkan beberapa roket mencapai kawasan Tel Aviv di jantung Israel. Layanan penyelamatan Magen David Adom Israel mengatakan pihaknya merawat tujuh orang, termasuk seorang pria berusia 60 tahun yang kondisinya parah, setelah serangan roket ke Israel utara.
Aljazirah melaporkan, di wilayah Tel Aviv, roket dan sirene serangan tidak berhenti sepanjang hari, terus menerus terdengar sepanjang pagi dan juga sepanjang malam. Terdapat kerusakan pada beberapa bangunan di Israel utara dan di wilayah Tel Aviv, dan roket serta pecahan peluru bahkan telah mencapai Tepi Barat yang diduduki di kamp pengungsi Tulkarem.
Tiga belas orang dilaporkan terluka. Bagi warga Israel. Bagi warga Israel, ini memunculkan sentimen bahwa janji pemerintah Israel bahwa perang ini akan berlangsung singkat, bahwa kemenangan akan menentukan dan dapat dicapai belum diwujudkan dalam tindakan. Pemerintah tidak dapat menjamin keselamatan mereka di komunitas utara dan bahkan lebih jauh lagi ke selatan di wilayah Tel Aviv. Beberapa walikota telah mengambil keputusan sendiri untuk mengubah instruksi kepada masyarakat untuk memastikan pertemuan publik tidak diadakan kecuali ada ruang aman atau tempat berlindung di dekatnya.
Pernyataan militer Israel juga menyebutkan 30 roket ditembakkan dari wilayah Lebanon ke wilayah Galilea di Israel utara, memicu sirene serangan udara di wilayah tersebut. Tentara mengatakan delapan roket lagi diluncurkan ke wilayah metropolitan Tel Aviv, dengan sebagian besar proyektil berhasil dicegat sementara yang lain berdampak pada “area terbuka”. Surat kabar Israel Hayom mengatakan sebuah roket menghantam sebuah pabrik di Maalot-Tarshiha di Galilea barat, menyebabkan kerusakan.
Seorang wanita juga menderita luka ringan akibat pecahan roket di daerah tersebut. Dua warga Israel lainnya terluka setelah sebuah roket menghantam sebuah bangunan di Petah Tikva, sebelah timur Tel Aviv, menurut Channel 12. Serangan itu menyebabkan penghentian sementara penerbangan di Bandara Internasional Ben Gurion di Israel tengah, lapor lembaga penyiaran publik Kan. Belakangan, Channel 14 mengatakan sekitar 250 roket diluncurkan ke Israel utara dari Lebanon.
Kelompok Hizbullah di Lebanon mengatakan mereka menyerang pangkalan militer lain di Israel utara. “Pangkalan Industri Militer Zvulun di utara kota Haifa yang diduduki [menjadi sasaran] dengan salvo rudal,” katanya dalam sebuah pernyataan. Sebelumnya, Hizbullah mengatakan dalam pernyataan lain bahwa mereka melakukan operasi terhadap “sasaran militer” di Tel Aviv dengan menggunakan “rentetan rudal canggih dan segerombolan pesawat tak berawak”. Kelompok itu juga mengatakan pihaknya melancarkan serangan pesawat tak berawak ke pangkalan angkatan laut Ashdod di Israel selatan untuk pertama kalinya.
Media pemerintah Lebanon melaporkan sejumlah besar serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut setelah tentara Israel memberikan pemberitahuan singkat kepada warga sipil untuk melarikan diri. Ledakan keras terdengar dan alarm mobil berbunyi di salah satu jalan di ibu kota Lebanon.
“Serangkaian serangan menargetkan Haret Hreik, Bir al-Abed dan Ghobeiri di pinggiran selatan Beirut,” lapor Kantor Berita Nasional (NNA) resmi. Penggerebekan tersebut “menyebabkan kerusakan besar di wilayah geografis yang luas” di distrik Kafaat, kata NNA. Belum ada laporan mengenai korban jiwa dalam serangan hari Ahad di pinggiran selatan Beirut, yang sebagian besar telah dikosongkan dari penduduknya selama pertempuran tersebut. Juru bicara militer Israel Avichay Adraee sebelumnya memperingatkan bahwa militer akan menyerang “fasilitas dan kepentingan Hizbullah” di Beirut selatan.
Sementara Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan sedikitnya 29 orang dipastikan tewas dan 67 lainnya luka-luka dalam serangan Israel di lingkungan Basta al-Fawqa. Serangan dini hari tersebut dilancarkan tanpa peringatan apa pun dari militer Israel, Kantor Berita Nasional Lebanon melaporkan.
Setidaknya 3.754 orang tewas dan 15.626 luka-luka dalam serangan Israel di Lebanon sejak 8 Oktober 2023, kata Kementerian Kesehatan Lebanon. Dari jumlah tersebut, 84 orang tewas dan 213 luka-luka dalam periode pelaporan 24 jam terakhir, kementerian menambahkan pada X.
Radio Angkatan Darat Israel mengatakan bahwa sirene serangan udara berbunyi lebih dari 500 kali di Israel utara dan tengah setelah ratusan roket ditembakkan dari Lebanon selatan, dan ketika pesawat Israel mengebom pinggiran selatan Beirut, Hizbullah menerbitkan gambar dengan tulisan "Beirut bertemu Tel Aviv."
Komando Front Dalam Negeri Israel mengumumkan bahwa sirene diaktifkan di puluhan kota di utara dan timur Netanya dan sekitar Hadera untuk ketiga kalinya hari ini, Minggu, sementara Channel 12 Israel mengonfirmasi mendengar ledakan besar di wilayah Israel tengah. Ambulans Israel mengumumkan bahwa 11 warga Israel terluka di Nahariya, Haifa, Petah Tikva, sebelah timur Tel Aviv, dan Kfar Blum di Galilea Atas, akibat serangan rudal yang diluncurkan oleh Hizbullah dari Lebanon.
Pagi ini, ledakan dahsyat terdengar di Tel Aviv Raya setelah menjadi sasaran rudal dari Lebanon untuk kedua kalinya, sementara Radio Tentara Israel mengumumkan bahwa hampir empat juta orang menuju tempat perlindungan setelah sirene diaktifkan di Israel tengah. Menurut Perusahaan Penyiaran Israel, tentara telah memantau peluncuran 340 roket dari Lebanon di wilayah luas di Israel, dan Channel 12 melaporkan bahwa 10 roket diluncurkan dari Lebanon menuju Tel Aviv.
Otoritas mengutip sumber informasi yang mengatakan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengadakan konsultasi keamanan malam ini mengenai pencapaian penyelesaian di Lebanon.
Pakar militer, Kolonel (purnawirawan) Hatem Karim Al-Falahi, memperkirakan bahwa Israel akan meningkatkan eskalasi secara signifikan setelah pemboman rudal yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh Hizbullah, baik secara kuantitas maupun kualitas. Isreal diperkirakan akan mengebom sasaran milik negara Lebanon, yang mungkin mencakup Bandara Beirut dan pelabuhan laut.
Al-Falahi mengatakan dalam wawancaranya dengan Aljazirah bahwa apa yang dilakukan Hizbullah benar-benar memukul Israel karena menargetkan sasaran militer dan ekonomi, yang membuat Israel menderita secara nyata.
Ia percaya bahwa Hizbullah mengadopsi kebijakan pencegahan baru yang mereka coba buktikan dengan jumlah rudal yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap berbagai sasaran Israel pada tingkat taktis, operasional dan strategis.
Dia menunjukkan bahwa kebijakan partai tersebut muncul setelah eskalasi Israel dan menargetkan wilayah sekitar 300 meter dari istana pemerintah Lebanon (markas besar Dewan Menteri), dan menambahkan bahwa partai tersebut mengirimkan pesan yang menunjukkan bahwa mereka mampu mengelola konflik. konfrontasi dan eskalasi terhadap Tel Aviv.
Dolar AS Menguat Setelah Trump Janjikan Tarif Baru untuk Meksiko dan Kanada
Dolar Amerika Serikat (AS) menguat terhadap mata uang utama pada Selasa (26/11), setelah Presiden terpilih Donald Trump mengumumkan rencana menerapkan tarif 25% pada semua produk impor dari Meksiko dan Kanada.
Pengumuman ini mendorong dolar naik lebih dari 2% terhadap peso Meksiko dan 1% terhadap dolar Kanada.
Sebelumnya, dolar sempat melemah akibat optimisme pasar terhadap penunjukan Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan AS, yang dinilai sebagai sosok moderat.
Namun, pernyataan Trump kembali memperkuat dominasi dolar.
"Seolah Trump ingin mengingatkan pasar siapa yang berkuasa, setelah menunjuk Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan—seorang yang diharapkan dapat meredam kebijakan Trump," kata Matt Simpson, analis pasar senior di City Index.
Namun, analis juga mencatat bahwa penguatan dolar Kanada terhadap peso Meksiko mencerminkan asumsi pasar bahwa dampak tarif akan lebih berat bagi Meksiko.
Trump juga menegaskan tarif tambahan sebesar 10% untuk produk dari China, dengan alasan kurangnya tindakan Beijing untuk mencegah aliran bahan baku obat-obatan ilegal ke AS melalui Meksiko.
China telah membantah tuduhan ini sebelumnya.
Kinerja Dolar dan Pasar Global
Indeks dolar, yang mengukur kinerja dolar terhadap enam mata uang utama, berada di angka 107,37.
Euro turun 0,6% menjadi US$1,0432, sementara pound sterling melemah 0,4% ke US$1,2516.
Dolar Australia melemah 0,75% menjadi US$0,6456, sedangkan dolar Selandia Baru menyentuh titik terendah dalam setahun di US$0,5808.
Bitcoin diperdagangkan pada US$93.577, lebih rendah dari rekor tertingginya di US$99.830 yang dicapai akhir pekan lalu.
Penurunan ini disebabkan aksi ambil untung menjelang ambang simbolis $100.000, setelah naik lebih dari 40% sejak pemilu AS.
Kenaikan bitcoin didorong oleh ekspektasi bahwa Trump akan melonggarkan regulasi terkait mata uang kripto, memberikan angin segar bagi pasar aset digital.
Media Ungkap Israel Hadapi Kekurangan Senjata Parah Selama Perang Gaza dan Lebanon
Pendudukan Israel telah memperluas kampanye rahasianya di seluruh dunia untuk memperkuat persenjataan militernya dan memenuhi kekurangan senjata yang diderita oleh tentaranya saat perang memasuki tahun kedua di berbagai bidang, terlepas dari kenyataan bahwa industri militernya beroperasi 24 jam sehari, dan terlepas dari kedatangan ratusan kiriman senjata Amerika Serikat (AS) ke Tel Aviv.
Beberapa pekan setelah pertempuran "Badai Al-Aqsa" pada 7 Oktober 2023, persediaan senjata, amunisi, bom, rudal, helikopter Apache, dan bahkan bahan peledak yang digunakan untuk menghancurkan terowongan dan permukiman di Jalur Gaza mulai menipis.
Pada pekan berikutnya setelah 7 Oktober 2023, para perwira tentara penjajah membuka gudang-gudang peralatan militer di dua divisi cadangan utama Komando Utara dan Selatan, dan menutup mata terhadap kurangnya peralatan untuk pasukan cadangan.
Krisis yang memburuk
Selain kurangnya radio, jaket keramik, dan ratusan tank dan pengangkut personel lapis baja yang tidak dapat digunakan, para perwira mencatat bahwa lebih dari 50 persen komandan lapangan tidak memiliki alat penglihatan malam, alat yang sangat penting untuk pertempuran darat dalam pasukan modern mana pun, seperti yang dimiliki Hamas dan Hizbullah.
Ketika perang berlarut-larut, diikuti dengan proses Pengadilan Kriminal Internasional, tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan, serta meluasnya embargo senjata global terhadap Israel, krisis ini semakin memburuk, demikian menurut investigasi yang dilakukan oleh suplemen 7 Days dalam edisi akhir pekan Yedioth Ahronoth.
Menurut investigasi tersebut, tentara penjajah menderita kekurangan persediaan senjata yang parah dan menghadapi masalah dalam semua aspek pelaksanaan perang, terutama di Gaza.
Investigasi menyimpulkan bahwa Amerika tidak selalu dapat menyediakan segalanya, beberapa negara telah mengumumkan embargo, ada juga persaingan sengit dengan Ukraina, sementara produsen menuntut harga selangit.
Setelah satu tahun satu bulan perang, Israel membutuhkan hampir semua hal, mulai dari peluru tank hingga bom dan rudal untuk F-15, karena Kementerian Pertahanan di Tel Aviv berlomba-lomba untuk mendapatkan senjata sebanyak mungkin, secepat mungkin dan dengan biaya semurah mungkin.
Setelah 7 Oktober, Angkatan Udara Israel mengembalikan skuadron Apache ke layanan. Sejak saat itu, helikopter-helikopter tua telah berada di langit hampir terus menerus, dan penggunaan helikopter tempur menjadi sangat intensif, termasuk dalam manuver-manuver di Lebanon, dan perang membuktikan bahwa tentara Israel membutuhkan lebih banyak pesawattua.
Kementerian Pertahanan Israel menghubungi Amerika dan meminta untuk membeli lebih banyak helikopter Apache dengan segera, bahkan jika mereka digunakan, tetapi Washington meminta mereka untuk menunggu dalam antrean sesuai dengan sistem yang ditetapkan oleh pabrikan "Boeing", karena Ketua Kepala Staf Gabungan Jenderal Charles Brown menolak permintaan Gedung Putih untuk mentransfer helikopter ke tentara pendudukan.
Kebutuhan yang mendesak
Upaya-upaya ini, menurut surat kabar tersebut, hanya mencerminkan satu contoh dari kekurangan senjata yang parah di tentara Israel, yang sangat membutuhkan peluru artileri dan tank pada awal serbuan darat ke Gaza, di mana para prajurit menembakkan peluru dan bom secara berlebihan dan hampir tanpa pandang bulu, tanpa target yang mencurigakan.
Namun dengan sangat cepat, pada Desember 2024, Angkatan Darat mulai mengurus persediaan dan menghemat penggunaan senjata tersebut, yang juga dimaksudkan untuk kampanye darat penuh di Lebanon. Israel mendekati Amerika Serikat untuk menerima rudal tersebut, dan mereka mengiyakan, dan pengiriman tiba beberapa pekan kemudian.
Pada saat yang sama, pihak keamanan Israel juga beralih ke sebuah negara di Balkan untuk membeli ribuan peluru, yang menuntut harga selangit yang melonjak hingga 50 persen, menjadi sekitar 4.500 dolar AS per peluru untuk sebuah tank, sementara peluru meriam mencapai 6.000 dolar AS.
"Mereka juga meminta pembayaran di muka," surat kabar tersebut mengutip seorang pejabat senior di bidang keamanan yang terlibat dalam proses pengadaan. "Kami kembali ke Tel Aviv untuk berdagang dan memeriksa daftar harga, dan kemudian kami menerima telepon dari mereka yang mengatakan, 'Ukraina telah membayar dan membeli pesanan ini sebelum Anda.
Dengan demikian, sejak akhir tahun lalu hingga sekarang, para perwira IDF dan perwakilan Kementerian Pertahanan telah melakukan perjalanan pembelian senjata ke seluruh dunia. Menurut berbagai publikasi, beberapa negara ini bersahabat dengan Rusia, seperti Serbia, yang telah menjadi pemasok utama senjata ke Israel, mungkin lebih memilihnya daripada Ukraina.
Di bawah meja
Menurut investigasi surat kabar ini, beberapa negara lain memasok senjata ke Israel meskipun ada kesulitan di dalam negeri. Sebagai contoh, sebuah negara yang memiliki hubungan dengan Iran dan ratusan juta Muslim telah menjadi pemasok utama bahan peledak ke Tel Aviv dan telah menjual ratusan ribu ton kepada pasukan teknik tentara pendudukan.
Seorang pejabat di lembaga keamanan Israel mengatakan: "Ada negara-negara di Afrika dan Dunia Ketiga yang tidak hanya menuntut kerahasiaan penuh, atau menuntut harga tinggi, mereka memanfaatkan kesulitan Tel Aviv untuk menuntut imbalan yang di masa lalu sangat diragukan apakah mereka akan mendapatkannya: akses ke teknologi canggih dari industri pertahanan Israel."
Pejabat itu menambahkan: "Sebuah negara Afrika menuntut dan mendapatkan teknologi militer Israel, termasuk kendaraan canggih, sistem tempur anti-pesawat dan komputerisasi, sebagai imbalan untuk menyediakan bahan peledak, peluru, dan perangkat berteknologi rendah lainnya kepada tentara Israel."
Menurut sumber-sumber keamanan Israel yang berbicara kepada Yediot Ahronot, beberapa transaksi ini tidak sepenuhnya resmi, dan beberapa kesepakatan diselesaikan di bawah meja dan dalam langkah-langkah kilat, dengan lampu hijau dan persetujuan dari otoritas pengawas di Kementerian Pertahanan Israel.
Sumber-sumber tersebut membenarkan hal ini dengan mengatakan: "Ini adalah kasus dalam perlombaan senjata Israel yang baru yang telah menjadi perang itu sendiri, karena senjata menyucikan cara mendapatkannya, bahkan jika itu melalui metode ilegal dan sumber yang meragukan, bahkan dari negara-negara yang jauh, yang penting adalah memiliki apa yang Anda luncurkan."
Dalam beberapa bulan terakhir, menurut surat kabar itu, perusahaan keamanan Israel juga telah beralih ke "pialang senjata" global yang ahli dalam menengahi transaksi sepanjang waktu. Surat kabar itu mengakui hal ini: "Semua orang melakukannya pada tahun-tahun seperti ini dalam perlombaan senjata global, tidak semua pialang dapat dipercaya, tetapi kadang-kadang tidak ada pilihan lain."
Ini Lokasi Peternakan di Texas untuk Fasilitas Deportasi Massal dari Kebijakan Trump
Pada hari Selasa, Komisioner Tanah Texas, Dawn Buckingham, mengirimkan surat kepada Presiden terpilih Donald Trump menawarkan penggunaan Sheerin Ranch, sebuah lahan seluas 1.402 hektar yang dibeli negara bagian pada bulan Oktober lalu, untuk pembangunan fasilitas deportasi.
Lahan ini terletak di Starr County, Texas, tepatnya di sepanjang sungai Rio Grande yang memisahkan Amerika Serikat dan Meksiko.
Letaknya sekitar 56 kilometer di barat McAllen, Texas, dan saat ini digunakan untuk berbagai kegiatan pertanian.
Lokasi Strategis untuk Fasilitas Deportasi
Sheerin Ranch terletak di area yang strategis di sepanjang tikungan sungai Rio Grande, menjadikannya lokasi yang ideal untuk proyek besar ini.
Peta yang menunjukkan lokasi ranch ini memperlihatkan posisi yang sangat dekat dengan perbatasan, memberikan akses mudah untuk operasi yang berfokus pada pengawasan dan penegakan hukum di perbatasan.
Keberadaan lahan ini di Starr County juga sangat relevan mengingat daerah tersebut telah menjadi titik fokus dalam pembicaraan mengenai imigrasi ilegal dan kontrol perbatasan.
Tujuan Pembangunan Fasilitas Deportasi
Dawn Buckingham dalam suratnya menekankan niatnya untuk mendukung "deportasi massal terhadap kriminal kekerasan terbesar dalam sejarah negara ini."
Lahan Sheerin Ranch yang sebelumnya digunakan untuk pertanian kini diajukan untuk pembangunan fasilitas yang akan digunakan untuk menampung dan memproses individu yang terlibat dalam imigrasi ilegal.
Menurut Buckingham, lahan tersebut mudah untuk dibangun dan telah dipertimbangkan secara cermat sebagai lokasi yang cocok untuk mendukung agenda deportasi besar-besaran yang direncanakan oleh pemerintahan Trump.
Dukungan dari Pejabat Terkait
Tom Homan, mantan Direktur Pelaksana Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE) yang diangkat oleh Trump sebagai "czar perbatasan", menyatakan bahwa pemerintah Trump akan menerima tawaran ini dengan penuh antusias.
Dalam wawancaranya dengan Fox News, Homan menjelaskan bahwa administrasi Trump akan menggunakan segala daya yang dimiliki untuk memastikan bahwa perbatasan Amerika Serikat aman dan bahwa deportasi massal akan segera dilaksanakan.
Dalam pernyataannya kepada Newsweek, juru bicara transisi Trump-Vance, Karoline Leavitt, menegaskan bahwa pejabat lokal dan negara bagian yang berada di garis depan menghadapi invasi perbatasan oleh pemerintahan Harris-Biden telah mengalami kesulitan selama empat tahun terakhir dan sangat berharap agar Trump kembali ke Gedung Putih.
Leavitt menyatakan bahwa di hari pertama masa jabatan Trump, dia akan segera memanfaatkan semua kekuatan untuk mengamankan perbatasan dan meluncurkan operasi deportasi terbesar dalam sejarah Amerika Serikat.
Rencana Pembangunan Tembok Pengaman
Selain membangun fasilitas deportasi, Komisi Tanah Texas juga mengumumkan rencananya untuk membangun tembok pengaman sepanjang 1,5 mil di sepanjang Sheerin Ranch.
Tembok ini akan berfungsi sebagai penghalang fisik untuk memastikan bahwa wilayah tersebut terlindungi dengan baik dan meminimalisir akses ilegal ke wilayah perbatasan.
Rencana ini sejalan dengan pengumuman Gubernur Texas, Greg Abbott, yang pada Juni 2021 mengungkapkan niatnya untuk membangun tembok di sepanjang perbatasan Texas-Meksiko.
Meski demikian, hingga Juli 2024, hanya sekitar 34 mil dari tembok tersebut yang berhasil dibangun dari total panjang perbatasan sepanjang 1.254 mil.
Keberagaman Penggunaan Lahan Sheerin Ranch
Sheerin Ranch sebelumnya digunakan untuk pertanian dengan menghasilkan berbagai produk pertanian seperti bawang, canola, bunga matahari, sorgum, jagung, kapas, dan kedelai.
Lahan yang subur ini memberikan potensi besar bagi operasi pertanian, dan rencananya akan digunakan untuk mendukung fasilitas yang akan dibangun di lokasi tersebut.
Penggunaan kembali lahan ini untuk kepentingan yang lebih besar, seperti fasilitas deportasi, merupakan langkah signifikan dalam strategi pengamanan perbatasan yang lebih ketat.
Reaksi terhadap Penolakan Negara Pemberi Suaka
Tanggapan terhadap rencana deportasi massal ini tidak semuanya positif.
Beberapa negara bagian yang dipimpin oleh partai Demokrat yang dikenal dengan kebijakan "sanctuary" telah menyatakan bahwa mereka tidak akan bekerja sama dengan rencana deportasi yang diusung oleh pemerintah federal.
Tom Homan menanggapi hal ini dengan tegas, mengatakan bahwa jika negara-negara tersebut menolak untuk membangun fasilitas detensi, pemerintah akan mengambil langkah untuk menahan individu yang terkait dan memindahkan mereka ke luar negara bagian.