News Forex, Index & Komoditi ( Senin, 7 April 2025 )
News Forex, Index & Komoditi
( Senin, 7 April 2025 )
Perang dagang Kembali Memanas, Harga Emas Global Terperosok
Harga emas jatuh lebih dari 3% , menghapus seluruh kenaikan yang diraih sepanjang awal pekan. Tekanan jual terjadi seiring kepanikan pasar yang meluas, memaksa investor melepas emas demi menutup kerugian di sektor lain, di tengah kekhawatiran resesi global akibat perang dagang yang kembali memanas. Melansir Reuters, Sabtu (5/4/2025), harga emas di pasar spot melemah 2,47% ke level US$3.038,24 per troy ounce, setelah sempat menyentuh titik terendah sesi di $3.015,29. Sehari sebelumnya, emas sempat mencetak rekor tertinggi di US$3.167,57. Sepanjang pekan ini, emas telah terkoreksi 1,9%. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS di Comex ditutup melemah 2,8% ke level US$3.035,40 per troy ounce. Secara teknikal, harga emas masih mampu bertahan di atas rata-rata pergerakan 21 hari di US$3.023. Analis Standard Chartered Suki Cooper mengatakan emas kerap dijadikan aset likuid saat pasar bergejolak, digunakan untuk memenuhi margin call di portofolio lain. Jadi, tak mengherankan jika harga ikut terkoreksi setelah ada guncangan pasar. Pergerakannya masih sejalan dengan pola historis,” jelas Cooper. BACA JUGA Rekor Baru Harga Emas Dibayangi Tarif Trump dari AS Harga Emas Terkoreksi Usai Pengumuman Tarif Trump Picu Aksi Jual Investor Dampak Tarif Trump, Analis: Harga Emas Menguat, Rupiah Bisa Tembus Rp17.000 Indeks saham global kembali tergelincir untuk hari kedua berturut-turut. S&P 500 dan Nasdaq masing-masing anjlok sekitar 5%, setelah China menetapkan tarif tambahan 34% atas seluruh produk AS mulai 10 April. Kebijakan ini muncul sebagai balasan atas tarif baru yang dikeluarkan Presiden Donald Trump awal pekan ini. Meski dilanda gejolak, harga emas masih mencatat kenaikan sekitar 15,3% sepanjang tahun ini, didorong oleh pembelian agresif dari bank-bank sentral dan statusnya sebagai aset pelindung terhadap risiko ekonomi dan geopolitik. "Terlepas dari volatilitasnya, emas tetap menjadi pelabuhan aman bagi banyak investor," ujar analis senior City Index Matt Simpson. Ketua Federal Reserve Jerome Powell menyebut tarif baru Trump lebih tinggi dari perkiraan dan memperingatkan dampak ekonomi yang ditimbulkannya, mulai dari inflasi tinggi hingga perlambatan pertumbuhan. Hal ini bisa menjadi tantangan besar bagi bank sentral ke depan. Indeks dolar (.DXY) naik 0,7% terhadap sejumlah mata uang utama, membuat harga emas dalam dolar menjadi lebih mahal bagi pembeli internasional. Sementara itu, pasar juga merespons positif data ketenagakerjaan AS yang di atas perkiraan. “Data tenaga kerja ini kemungkinan akan memperkuat alasan The Fed untuk tetap menahan penurunan suku bunga,” kata Alex Ebkarian, COO Allegiance Gold.
Harga Minyak Dunia Anjlok ke Bawah US$60 per Barel Terimbas Produksi OPEC+ dan Tarif Trump
Harga minyak mentah di pasar komoditas global terus anjlok pada perdagangan Senin (7/4/2025) setelah memanasnya perang dagang dan keputusan Arab Saudi memangkas harga minyak mereka. Berdasarkan data Bloomberg pada Senin (7/4/2025) hingga pukul 06.30 WIB, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) anjlok ke level di bawah US$60 per barel. Minyak WTI turun 2,21 poin atau 3,57% ke posisi US$59,78 per barel. Sementara itu, minyak Brent merosot 2,21 poin atau 3,37% ke level US$63,37 per barel. Koreksi harga minyak Brent itu melanjutkan kejatuhan sebesar 11% pada pekan lalu. Seperti dilansir Bloomberg, produsen minyak mentah Arab Saudi, Saudi Aramco akan memangkas harga Arab Light kepada pembeli di Asia sebesar US$2,2 per barel pada Mei 2025. Arab Saudi juga memberikan diskon harga terhadap konsumen di AS dan Eropa meski nilainya lebih kecil dari pembeli Asia. Langkah itu dilakukan beberapa hari setelah OPEC+ mengumumkan kenaikan produksi yang tidak diperkirakan sebelumnya. BACA JUGA Harga Emas Spot dan Comex Kompak Melemah Awal Pekan Ini Penjualan Wine Italia ke AS Makin Suram Buntut Kebijakan Tarif Trump Arab Saudi Bakal Pangkas Harga Minyak ke Asia, Ini Alasannya China—pembeli minyak mentah terbesar di dunia—telah mengumumkan tarif retaliasi terhadap barang-barang impor dari Amerika Serikat. Di sisi lain, pejabat pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menepis kekhawatiran investor terkait lonjakan inflasi dan resesi ekonomi akibat penerapan tarif impor ke negara-negara mitra dagang AS. Anjloknya harga minyak bersama dengan komoditas industri, pertanian, dan pasar saham menjadi gambaran bahwa minat investor terhadap aset-aset berisiko terus merosot. “Harga minyak yang anjlok dibebani oleh kejutan aliansi OPEC+ untuk meningkatkan produksi lebih dari ekspektasi. Kombinasi dari risiko terhadap permintaan minyak dan tambahan produksi telah memantik kekhawatiran tentang potensi surplus minyak global,” seperti dilansir Bloomberg. Bloomberg mencatat Presiden Trump pernah menekan OPEC+ untuk memangkas harga minyak. Menurut Trump, hal itu diperlukan untuk menurunkan inflasi dan menekan Russia sehingga perang dengan Ukraina dapat berakhir.
Tarif Trump Bikin Perang Dagang Makin Membara, Wall Street Terjun Bebas
Bursa saham Amerika Serikat atau Wall Street kembali terguncang untuk hari kedua berturut-turut pada Jumat (4/4/2025), dengan indeks Nasdaq Composite masuk ke wilayah pasar bearish di tengah meningkatnya tensi perang dagang global. Melansir Reuters, Sabtu (5/4/2025), indeks Nasdaq terjun 962,82 poin atau 5,82% ke level 15.587,79—resmi masuk pasar bearish dari rekor tertingginya 20.173,89 pada 16 Desember. Sementara itu, indeks Dow Jones juga anjlok 2.231,07 poin atau 5,50% ke 38.314,86, mengonfirmasi koreksi dari puncak Desember lalu. S&P 500 tergelincir 322,44 poin atau 5,97% dan menutup pekan di 5.074,08, level terendah dalam 11 bulan terakhir. Ketiga indeks Wall Street ini mencatat penurunan dua hari terbesar sejak kepanikan akibat virus corona pada masa awal pemerintahan Donald Trump. Dalam dua hari, Dow merosot 9,3%, S&P 500 terpangkas 10,5%, dan Nasdaq longsor 11,4%. Dalam sepekan, S&P 500 anjlok 9,1%, Dow turun 7,9%, dan Nasdaq terpukul hingga 10%. Kebijakan tarif agresif Presiden Donald Trump mengguncang pasar, menimbulkan kecemasan resesi global dan menguapkan nilai triliunan dolar dari pasar saham AS. Indeks Volatilitas CBOE yang menjadi barometer kepanikan investor melonjak ke level tertingginya sejak April 2020.
Trump meningkatkan tarif ke level tertinggi dalam lebih dari 100 tahun, investor ramai-ramai melepas saham karena khawatir cemas akan konsekuensi ekonomi dalam negeri maupun aksi balasan dari mitra dagang global. Volume perdagangan di bursa AS memecahkan rekor tertinggi dengan volume tranaksi mencapai 26,79 miliar saham pada Jumat, melampaui rekor sebelumnya pada Januari 2021. Kepala analis Interactive Brokers Steve Sosnick mengatakan saat ini pelemahan pasar saham akan bergantung pada keteguhan pemerintah Trump mempertahankan kebijakan tarif agresif ini. "Seberapa dalam jurangnya kini tergantung pada seberapa teguh pemerintah mempertahankan kebijakan ini, yang jelas-jelas tidak mendapat restu pasar," ujarnya. Gelombang reaksi dari pemerintah dunia mulai bermunculan pada Jumat, menambah kekhawatiran bahwa krisis ini bisa menjalar menjadi resesi global. JP Morgan kini memperkirakan peluang terjadinya resesi global mencapai 60% sebelum akhir tahun, naik signifikan dari proyeksi sebelumnya sebesar 40%. China merespons dengan mengumumkan tarif tambahan 34% terhadap seluruh produk AS mulai 10 April. Di Eropa dan Pasifik, perdana menteri Inggris, Australia, dan Italia melakukan pembicaraan untuk merespons manuver dagang Trump. “Kita sedang memasuki wilayah tak bertuan dalam perang dagang,” kata Direktur UBS Wealth Management Mariam Adams. Ketua The Fed Jerome Powell untuk pertama kalinya angkat bicara sejak pengumuman tarif. Ia memperingatkan bahwa lonjakan tarif ini bisa memicu inflasi tinggi dan memperlambat pertumbuhan ekonomi. Hal ini menjadi tantangan serius bagi para pembuat kebijakan moneter. Kepanikan pasar mendorong lonjakan permintaan atas obligasi pemerintah AS, menurunkan imbal hasil obligasi 10 tahun di bawah 4%. Sektor perbankan kembali tertekan, baik di dalam maupun luar negeri, terdampak potensi pemangkasan suku bunga dan bayangan perlambatan ekonomi. Indeks perbankan S&P merosot 7,3%. Seluruh 11 sektor di indeks S&P mencatat penurunan lebih dari 4,5%, dengan sektor energi menjadi penekan utama untuk hari kedua berturut-turut menyusul penurunan harga minyak mentah AS sebesar 7,3%. Saham perusahaan China yang terdaftar di AS seperti JD.com, Alibaba, dan Baidu mengalami pelemahan tajam, masing-masing turun lebih dari 7,7%. Raksasa teknologi dengan eksposur besar ke China ikut terdampak. Apple, misalnya, tergerus 7,3%. Indeks saham produsen chip turun 7,6% setelah sehari sebelumnya merosot hampir 10%.
Israel Senggol Turki, ini Pernyataan Turki yang Bikin Panas Israel
Tentara Israel kini menerobos dan mengoyak pertahanan Suriah. Bukan hanya Golan dan Qunaitra yang dekat dengan negara Zionis itu, IDF bahkan sampai menyerang Hama dan daerah-daerah Suriah yang sudah jauh dari perbatasan.
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz mengeklaim, serangan ini harus dilakukan untuk meningkatkan keamanan Israel. Dia juga meminta Turki untuk tidak memaksakan pengaruhnya di Suriah. Kemudian, apapun dan siapapun yang mengancam keamanan Israel akan dibayar dengan harga mahal. Begitu bahasa Katz sebagaimana diberitakan sejumlah kantor berita internasional.
Israel memang gerah dengan pernyataan dan manuver Turki. Berikut ini adalah beberapa pernyataan Turki terkait Israel.
Netanyahu seperti Adolf Hitler
Pada Ahad (28/7/2024), Erdogan saling mengancam dengan pejabat Israel atas operasi militer IDF di Gaza, serta saling serang dengan kelompok bersenjata Hizbullah yang berbasis di Lebanon. Hal ini disampaikan Erdogan dalam pertemuan partainya, Partai AK.
Di sana, Erdogan mengusulkan agar Turki dapat "memasuki" Israel untuk membantu Palestina.
"Kita harus sangat kuat agar Israel tidak dapat melakukan hal-hal konyol ini ke Palestina," kata Erdogan. Di masa lalu, ia telah mengutuk tindakan Israel di Gaza dengan tindakan Nazi Jerman dan menyamakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan Adolf Hitler.
Merespons hal ini, pemimpin oposisi Israel Yair Lapid menyatakan Erdogan sebagai orang yang berbahaya bagi masa depan stabilitas di Timur Tengah.
Tak akan temukan kedamaian
Erdogan bersumpah bahwa Israel akan membayar harga untuk "genosida" di Gaza. Hal itu disampaikan Erdogan pada Senin (7/10) waktu setempat, bertepatan dengan peringatan satu tahun perang di Gaza yang terjadi sejak serangan Hamas ke Israel pada tanggal 7 Oktober.
"Tidak boleh dilupakan bahwa Israel cepat atau lambat akan membayar harga untuk genosida yang telah dilakukannya selama setahun dan masih terus berlanjut," tulis Erdogan di media sosial X.
Dia mengatakan apabila dunia tak bertanggung jawab terhadap Gaza, maka banyak pihak tak akan menemukan kedamaian. "Dunia yang tidak bertanggung jawab atas genosida Gaza tidak akan pernah menemukan kedamaian," imbuhnya.
Penjahat perang
Pada 28 Oktober, Erdogan berpidato di depan ratusan ribu pendukungnya di salah satu demonstrasi pro-Palestina terbesar sejak perang Israel-Hamas dimulai. Hal tersebut dilakukan di tengah upaya Erdogan untuk menarik basis politik Islamnya satu hari sebelum peringatan seratus tahun berdirinya republik sekuler Turki.
“Israel secara terbuka telah melakukan kejahatan perang selama 22 hari, tetapi para pemimpin Barat bahkan tidak bisa meminta Israel melakukan gencatan senjata, apalagi bereaksi terhadapnya,” kata Erdogan kepada massa di Istanbul, yang mengibarkan bendera Palestina.
"Kita akan sampaikan kepada seluruh dunia bahwa Israel adalah penjahat perang. Kita sedang melakukan persiapan untuk ini. Kita akan menyatakan Israel sebagai penjahat perang," ujarnya.
Israel negara teroris
Secara berkelanjutan, Erdogan menyuarakan dukungan kuat untuk perjuangan Palestina. Dia menganggap pembelaan terhadap hak-hak Palestina sebagai kewajiban moral dan politik. Misalnya, pada tahun 2014, Erdogan menuduh Israel melakukan "terorisme negara" dan "upaya genosida" terhadap Palestina selama konflik di Gaza. Dia juga menyatakan Israel lebih barbar daripada Pemimpin Nazi Jerman Hitler dalam konteks ini.
Pembunuhan massal Israel dan ubah Gaza jadi penjara terbuka
Erdogan telah berulang kali mengkritik blokade Israel atas Jalur Gaza, menyebutnya sebagai "penjara terbuka" bagi warga Palestina. Dia menuduh Israel melakukan pembunuhan massal dan pelanggaran hak asasi manusia di wilayah tersebut. Pada tahun 2023, Erdogan menyatakan serangan Israel di Gaza merupakan "pembantaian" dan menawarkan mediasi Turki dalam konflik tersebut.
Israel serang kapal kemanusiaan Turki
Insiden Mavi Marmara Pada tahun 2010, hubungan Turki-Israel memburuk secara drastis setelah insiden Mavi Marmara, di mana pasukan Israel menyerang kapal bantuan Turki yang menuju Gaza, menewaskan sembilan aktivis Turki.
Erdogan mengutuk serangan tersebut sebagai "terorisme negara" dan menuntut permintaan maaf resmi dari Israel. Meskipun kemudian terjadi upaya rekonsiliasi, insiden ini meninggalkan bekas yang mendalam dalam hubungan kedua negara.
Dalam kapal Mavi Marmara juga terdapat orang Indonesia, yaitu wartawan bernama Yasin dan timnya. Mereka ikut disandera Israel.
Sebut Hamas bukan organisasi teroris
Dukungan terhadap Hamas Erdogan telah mempertahankan hubungan dengan Hamas, yang dianggap sebagai organisasi teroris oleh Israel dan beberapa negara Barat. Dia menyatakan Hamas adalah kelompok pembebasan yang berjuang untuk melindungi tanah dan rakyat Palestina.
Pada tahun 2023, Erdogan menegaskan bahwa Hamas bukan organisasi teroris, tetapi kelompok pembebasan yang berjuang untuk melindungi tanah dan rakyat Palestina.
Melakukan genosida di Palestina
Retorika anti-Israel Erdogan sering kali berfungsi untuk mengonsolidasikan basis dukungan domestiknya, terutama di kalangan pemilih konservatif dan nasionalis. Dengan mengkritik Israel, Erdogan dapat mengalihkan perhatian dari masalah ekonomi domestik dan memperkuat citranya sebagai pemimpin dunia Muslim yang tegas.
Misalnya, pada tahun 2024, di tengah krisis ekonomi domestik, Erdogan meningkatkan retorika anti-Israelnya, menyebut Israel sebagai "negara teroris" dan menuduhnya melakukan genosida terhadap Palestina.
Mengapa Trump tak Naikkan Tarif untuk Rusia dan Korut? Ini Jawaban Gedung Putih
Gedung Putih pada Kamis (3/4) angkat bicara soal keputusan Presiden AS Donald Trump untuk mengecualikan empat negara, termasuk Rusia dan Korea Utara, dari kebijakan tarif impor yang baru. Keempat negara itu dinilai sudah kena sanksi berat.
“Kuba, Belarus, Korea Utara, dan Rusia tidak termasuk dalam Perintah Eksekutif Tarif Resiprokal karena mereka sudah menghadapi tarif yang sangat tinggi dan sanksi yang telah kami jatuhkan sebelumnya menghalangi perdagangan dengan negara-negara itu,” kata seorang pejabat Gedung Putih yang berbicara secara anonim.
Trump, kata dia, baru-baru ini juga mengancam akan menjatuhkan sanksi berat terhadap Rusia.
Pengecualian terhadap Rusia menyulut kecaman di media sosial setelah Trump mengumumkan kebijakan tarif baru pada Rabu. Banyak netizen menuduh dia telah tunduk pada Presiden Rusia Vladimir Putin.
Kebijakan AS yang baru itu menetapkan bahwa tarif impor minimum sebesar 10 persen akan diberlakukan. Besaran yang lebih tinggi dikenakan kepada negara-negara yang dianggap Trump sebagai pelanggar perdagangan “terburuk”.
Impor barang dari sekitar 60 negara akan dikenakan tarif di atas 10 persen, menurut seorang pejabat AS yang memberi pengarahan kepada wartawan secara anonim sebelum kebijakan baru itu diumumkan.
Sejumlah dokumen yang dibagikan kepada para wartawan menyoroti beberapa tarif resiprokal yang ditetapkan oleh presiden, termasuk tarif 34 persen terhadap barang dari China, 20 persen atas barang dari Uni Eropa, 46 persen atas barang Vietnam, dan tarif 44 persen atas impor dari Sri Lanka.
Turki termasuk di antara negara-negara yang akan dikenakan tarif sebesar 10 persen, bersama Inggris, Kenya, Islandia, Panama, Ethiopia, Lebanon, Togo, dan lainnya.
Pasar saham anjlok setelah kebijakan itu diumumkan. Investor khawatir tarif impor yang baru akan meningkatkan harga konsumen dan berpotensi menyeret AS ke dalam resesi.
Indeks Nasdaq yang didominasi saham teknologi telah merosot lebih dari 5,3 persen pada perdagangan menjelang siang, sementara indeks Dow Jones merosot lebih dari 3,3 persen.
Wali Kota London Bela Palestina, Kedubes Israel 'Kebakaran Jenggot' Tuding Khan Pro-Hamas
Kedutaan Besar Israel di Inggris 'kebakaran jenggot'. Mereka melancarkan serangan tak terduga terhadap wali kota London terkait pesan Hari Raya Idul Fitri. Kedubes Israel, Kamis (3/4/2025) menuding Sadiq Khan telah menyebarkan propaganda Hamas.
Seperti dilaporkan MEE, Khan merayakan Hari Raya Idul Fitri pada 30 Maret dengan mengunggah video daring yang mengungkapkan ucapan selamat terhangatnya kepada semua orang yang merayakan akhir bulan suci Ramadhan.
Ia mengakui bahwa bagi banyak orang, kebahagiaan yang biasa dirasakan selama Hari Raya Idul Fitri akan diredam oleh penderitaan dan pembunuhan yang mengerikan yang terus berlanjut di Sudan dan Palestina.
"Lebih dari 50.000 warga Palestina telah terbunuh di Gaza sebagai akibat dari kampanye militer Israel yang sedang berlangsung, termasuk lebih dari 15 ribu anak-anak. Sementara di Sudan, puluhan ribu orang telah tewas dan jutaan orang mengungsi akibat perang yang menghancurkan yang kini memasuki tahun ketiga," ujarnya.
"Pengkhianatan terhadap kemanusiaan ini seharusnya sangat membebani hati nurani kolektif kita. Namun, saya bangga, bahwa sementara masyarakat internasional telah memilih untuk mengalihkan pandangannya, tapi warga London tidak."
Beberapa hari kemudian, kedutaan besar Israel angkat untuk menyatakan bahwa mereka sangat kecewa dengan pesan Idul Fitri wali kota tersebut.
Duta Besar Israel, Tzipi Hotovely, dikenal sebagai garis keras yang selama bertahun-tahun menentang kemungkinan berdirinya negara Palestina. Kantor Sadiq Khan menanggapi bahwa ia telah 'berulang kali' mengecam Hamas.
Intervensi yang terlambat
Dalam serangan terhadap Khan, kedutaan Israel mengatakan, perang tersebut merupakan hasil dari serangan brutal dan mengerikan oleh Hamas, organisasi terlarang di Inggris, yang diberlakukan terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.
"Sangat mengkhawatirkan bahwa di seluruh pesan tersebut, tidak ada penyebutan Hamas atau kutukan apa pun terhadap terorisme dan seruan untuk pembebasan 59 sandera yang ditahan dalam kondisi yang mengerikan dan tidak manusiawi."
Pernyataan kedutaan tersebut menyusul serangan luas terhadap Khan dan pesan Idulfitrinya oleh akun media sosial sayap kanan dan pro-Israel di X.
Seorang juru bicara kantor wali kota mengatakan pada Kamis sore, wali kota telah berulang kali menyampaikan kemarahannya atas serangan Hamas terhadap Israel dan mengutuk keras tindakan terorisme ini.
"Dia sangat sedih atas hilangnya semua nyawa dan terus mendukung seruan untuk gencatan senjata permanen."
Kedutaan Besar Israel mengeklaim bahwa angka-angka Khan tentang korban Palestina berasal dari propaganda Hamas dan "tidak berdasarkan fakta.
Namun Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mengatakan bahwa kementerian kesehatan Palestina, sumber nyata dari jumlah korban tewas yang dikutip Khan, 'dapat dipertanggungjawabkan'.
David Lammy, yang sekarang menjadi menteri luar negeri Inggris, tampaknya merujuk ke sumber yang sama ketika dia mengatakan bahwa lebih dari 28 ribu orang telah kehilangan nyawa, wanita dan anak-anak. Ia menyebut jumlah korban tewas itu mengerikan.
Kantor Hak Asasi Manusia PBB mengatakan pada November 2024 bahwa hampir 70 persen dari orang yang diverifikasi yang dibunuh di Gaza oleh tentara Israel adalah wanita dan anak-anak.
Pada bulan Januari, jurnal medis The Lancet menerbitkan sebuah studi yang menunjukkan jumlah korban terbunuh bisa 40 persen lebih tinggi daripada angka resmi yang dilaporkan oleh kementerian kesehatan Palestina.
Israel Bantai Anak-Anak di Sekolah Dar al-Arqam di Gaza
Serangan udara Israel di Gaza sejak kemarin telah menewaskan sedikitnya 112 orang, 71 di antaranya di Kota Gaza di utara. Israel juga mengebom sekolah yang dijadikan tempat pengungsian, menewaskan puluhan perempuan dan anak-anak.
Setidaknya 33 warga sipil Palestina, termasuk anak-anak, syahid dan lebih dari 100 lainnya terluka kemarin sore dalam serangan udara Israel yang menargetkan sebuah sekolah yang menampung pengungsi di lingkungan Al-Tuffah, timur laut Kota Gaza. Kantor berita WAFA melaporkan bahwa pesawat tempur Israel menyerang Sekolah Dar al-Arqam, yang menampung keluarga pengungsi, dengan tiga rudal.
Sekolah itu menampung ratusan pengungsi Palestina, banyak di antara mereka yang tiba dalam beberapa hari terakhir dari daerah seperti Shujaya di wilayah timur dan bagian lain Kota Gaza. Banyak yang tewas di tempat, sementara yang lainnya meninggal karena luka-luka saat diangkut dengan ambulans atau kendaraan sipil ke Rumah Sakit al-Ahli.
Beberapa meninggal karena pendarahan hebat dan luka bakar. Di antara mereka yang syahid , lebih dari 10 orang adalah anak-anak. Tragedi ini sekali lagi menggarisbawahi bahwa “zona aman” yang digambarkan Israel sama sekali tidak berarti apa-apa.
Seorang juru bicara penyelamat darurat Gaza mengatakan kepada Aljazirah bahwa komunitas internasional harus segera turun tangan untuk menghentikan tentara Israel membunuh anak-anak, wanita, dan orang tua setelah serangan terhadap tempat penampungan sipil.
"Ini bukan hanya pembantaian, ini kegilaan Israel. Gila sekali melakukan pembantaian terhadap anak-anak dan perempuan yang tinggal di tempat penampungan, Sekolah Dar al-Arqam, di mana dua bangunannya menjadi sasaran langsung pasukan Israel," ujarnya.
"Apa yang terjadi di sini adalah peringatan bagi seluruh dunia. Perang dan pembantaian terhadap perempuan dan anak-anak ini harus segera dihentikan. Anak-anak dibunuh dengan darah dingin di sini di Gaza."
Sementara itu, sumber-sumber medis telah mengkonfirmasi bahwa sejak dini hari kemarin, 112 warga Palestina telah syahid akibat serangan udara Israel di berbagai wilayah Jalur Gaza.
Wilayah selatan juga tidak luput dari serangan Israel. Di kota selatan Khan Younis, para pejabat mengatakan 14 jenazah dibawa ke Rumah Sakit Nasser – sembilan di antaranya berasal dari keluarga yang sama. Korban tewas termasuk lima anak-anak dan empat wanita.
Jenazah 19 orang lainnya – termasuk lima anak berusia antara satu dan tujuh tahun dan seorang wanita hamil – dibawa ke Rumah Sakit Eropa dekat Khan Younis, kata pejabat rumah sakit.
Serangan menewaskan empat orang lagi di Khan Younis, menurut pejabat Rumah Sakit Nasser, dan dua orang lainnya tewas di Gaza tengah dan dibawa ke Rumah Sakit Al-Aqsa.
Koresponden Aljazirah melaporkan mendengar suara ledakan besar, suara tembakan, dan dengungan drone yang terus-menerus. Tiga sekolah yang digunakan sebagai tempat perlindungan sipil kini menjadi sasaran, menewaskan puluhan orang dan melukai lebih dari 100 orang, tanpa peringatan apa pun.
Orang-orang yang selamat lari dari kematian ke kematian ketika pusat-pusat evakuasi menghadapi serangan Israel yang tiada henti. Orang-orang tidak tahu apakah mereka akan bertahan malam itu. “Zona aman” yang ditetapkan Israel, kini menjadi jebakan maut.
Kelompok Hamas telah mengeluarkan pernyataan mengenai serangan Israel terhadap sekolah-sekolah yang menampung pengungsi di Kota Gaza yang menewaskan sedikitnya 33 warga Palestina. Mereka menyatakan pengeboman Sekolah Dar al-Arqam adalah genosida yang dilakukan oleh pendudukan terhadap anak-anak dan perempuan pengungsi.
“Menargetkan warga sipil dan pengungsi adalah bagian dari kebijakan pendudukan fasis yang sengaja melakukan pembantaian terhadap rakyat kami,” bunyi pernyataan kelompok itu. Mereka menegaskan, pembunuhan massal, kelaparan, penggusuran paksa, dan penutupan penyeberangan yang terus berlanjut merupakan kejahatan genosida yang serius.
Pemerintahan AS juga disebut menutupi kejahatan penjajahan secara politik dan militer dan merupakan mitra langsung dalam pembunuhan rakyat kami dan kehancuran Gaza. “Negara-negara Arab dan Islam harus mengambil tindakan segera untuk menghentikan bencana dan pembantaian yang dilakukan oleh pendudukan fasis di Gaza.”
Sementara militer Israel mengatakan mereka telah menyerang lebih dari 600 “target teror” di Jalur Gaza sejak mengkhianati gencatan senjata dengan Hamas pada 18 Maret dengan pemboman tanpa henti.
“Kami telah menyerang lebih dari 600 sasaran teroris sejak dimulainya kembali pertempuran.… Satu-satunya hal yang dapat memperlambat kami adalah pembebasan sandera kami,” kata juru bicara militer Brigadir Jenderal Effie Defrin dalam pernyataan yang disiarkan televisi.
Dalam pernyataan terpisah yang diposting di X, juru bicara militer berbahasa Arab Avichay Adraee mengatakan lebih dari “250 teroris, termasuk 12 teroris senior di Hamas dan kelompok penguasanya” telah terbunuh sejak 18 Maret.
Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan 1.163 orang – mayoritas dari mereka adalah anak-anak dan perempuan – telah terbunuh di wilayah Palestina sejak perang Israel kembali terjadi.
Resmi! Kanada Balas Tarif Trump, PM Mark Carney Umumkan Tarif 25% Mobil Impor dari AS
Ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan Kanada kembali memuncak setelah Perdana Menteri Kanada, Mark Carney, secara resmi mengumumkan tarif balasan sebesar 25% atas kendaraan impor dari Amerika Serikat.
Langkah ini diambil sebagai tanggapan atas kebijakan Presiden AS Donald Trump yang menerapkan tarif serupa terhadap mobil impor dari Kanada.
Kebijakan Tarif Trump dan Dampaknya
Pada Kamis, Presiden Trump mulai memberlakukan tarif 25% terhadap seluruh mobil yang diimpor ke Amerika Serikat, termasuk dari Kanada. Kebijakan ini langsung memicu kekhawatiran di kalangan industri otomotif Kanada yang sangat bergantung pada ekspor ke AS.
Perdana Menteri Carney, dalam konferensi pers di Ottawa, menyatakan bahwa kebijakan tersebut memaksa Kanada untuk mengambil tindakan balasan. Ia mengaku telah memberi tahu Presiden Trump dalam percakapan telepon minggu lalu bahwa Kanada tidak akan tinggal diam.
“Kami mengambil langkah ini dengan berat hati. Namun kami mengambilnya secara strategis agar memberikan dampak maksimal bagi AS dan dampak minimal bagi Kanada,” ujar Carney.
Langkah Balasan Kanada: Target Spesifik dan Pendekatan Terukur
Berbeda dengan pendekatan Trump yang juga mengenakan tarif pada suku cadang mobil, Kanada memilih untuk tidak menargetkan sektor tersebut.
Carney menegaskan bahwa komponen kendaraan kerap melintasi perbatasan Kanada-AS berkali-kali sebelum akhirnya dirakit sepenuhnya di Ontario atau Michigan. Oleh karena itu, menargetkan suku cadang dinilai akan merugikan kedua negara secara bersamaan.
Namun, Carney menyampaikan bahwa dampaknya sudah mulai terasa. Perusahaan otomotif Stellantis, misalnya, telah menutup sementara pabrik perakitannya di Windsor, Ontario, selama dua minggu mulai 7 April, berdampak pada 3.600 pekerja.
Industri Otomotif Kanada dalam Ancaman
Industri otomotif merupakan ekspor terbesar kedua Kanada dan mempekerjakan sekitar 125.000 orang secara langsung, serta hampir 500.000 dalam industri pendukung.
Untuk mengantisipasi dampak lanjutan dari kebijakan AS, Carney pekan lalu mengumumkan dana tanggap strategis sebesar CA$2 miliar (sekitar US$1,4 miliar) guna melindungi pekerjaan di sektor ini.
“Kebijakan mereka tidak hanya akan menyakiti keluarga Amerika, tetapi juga mitra-mitra dagang mereka seperti Kanada. Dan sampai rasa sakit itu tidak bisa lagi diabaikan, saya tidak percaya mereka akan mengubah arah,” tegas Carney.
Potensi Eskalasi: Ancaman Tarif Tambahan dari AS
Selain mobil, Carney memperingatkan bahwa Kanada juga menghadapi ancaman tarif tambahan dari AS terhadap produk farmasi, kayu, dan semikonduktor. Kebijakan ini dinilai Carney sebagai kebijakan yang “tidak berdasar, tidak adil, dan keliru.”
Kanada sebelumnya telah memberlakukan tarif pembalasan senilai CA$30 miliar (sekitar US$21 miliar) terhadap produk-produk AS seperti jus jeruk, selai kacang, kopi, alat rumah tangga, sepatu, kosmetik, sepeda motor, serta produk pulp dan kertas tertentu.
Reaksi Domestik Kanada: Konsensus Politik di Tengah Krisis
Langkah Carney mendapat dukungan dari berbagai pemimpin politik Kanada. Pemimpin oposisi dari Partai Konservatif, Pierre Poilievre, menyatakan bahwa jika terpilih, ia akan menghapus pajak federal atas kendaraan buatan Kanada untuk membantu daya saing industri domestik.
Sementara itu, Perdana Menteri Ontario, Doug Ford, menyebut langkah tarif sebagai “respon yang terukur.” Ontario adalah provinsi yang paling terdampak, karena merupakan pusat industri otomotif Kanada.
Carney, yang dikenal sebagai mantan gubernur bank sentral Kanada dan Inggris, bahkan menghentikan sementara kampanye pemilihannya demi menangani krisis ini secara langsung dari Ottawa.
Elon Musk Dikabarkan Akan Mengundurkan Diri dari Jabatannya di Pemerintahan Trump
Masa jabatan Elon Musk sebagai pegawai pemerintah spesial di pemerintahan Donald Trump akan segera berakhir, karena mencapai batas hukum maksimum 130 hari.
Posisi ini kemungkinan besar akan berakhir pada akhir Mei, dihitung sejak hari pelantikan Presiden Trump. Meski sebelumnya Gedung Putih menyatakan bahwa Musk akan "tetap berada di pemerintahan", informasi dari sumber internal pemerintahan yang dikutip Politico mengindikasikan bahwa Musk akan segera mengundurkan diri.
Presiden Trump sendiri mengatakan kepada wartawan bahwa Musk memiliki perusahaan besar yang harus dijalankan, dan menyatakan bahwa dirinya akan mempertahankan Musk selama mungkin.
Namun, Musk menyebut laporan tersebut sebagai "berita palsu" dan Juru Bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, menyebut laporan Politico sebagai "sampah".
Ia menegaskan bahwa baik Musk maupun Trump telah menyatakan secara terbuka bahwa Musk akan mengakhiri masa jabatannya setelah tugas luar biasa di Doge (Department of Government Efficiency) selesai.
Doge Tetap Berlanjut Hingga 2026, Walau Musk Mundur
Meskipun Musk tengah bersiap meninggalkan jabatannya, Doge—Departemen Efisiensi Pemerintah—yang ia pimpin akan tetap beroperasi hingga tahun 2026 berdasarkan perintah eksekutif Presiden Trump.
Sejumlah pimpinan tinggi yang ditempatkan oleh Musk untuk memimpin berbagai lembaga pemerintahan diperkirakan akan tetap menjabat bahkan setelah Musk hengkang dari pemerintahan.
Sejak awal bergabung dengan tim pemerintahan Trump pada Januari, Doge telah melakukan restrukturisasi besar-besaran terhadap birokrasi federal, termasuk pemutusan hubungan kerja dalam skala luas. Bahkan, ada momen ketika Doge secara harfiah menggunakan "gergaji mesin" sebagai simbol pemangkasan lembaga.
PHK Massal dan Pembubaran Lembaga
Doge telah memicu pemutusan hubungan kerja terhadap sekitar 10.000 pegawai di Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan hanya dalam minggu ini. Selain itu, lembaga-lembaga seperti USAID yang berfokus pada bantuan kemanusiaan dan Voice of America, media global milik negara, telah dibubarkan secara menyeluruh.
Sejak 20 Januari, diperkirakan ada sekitar 56.000 pekerjaan federal yang dipangkas, 75.000 pegawai menerima paket pengunduran diri sukarela, dan sedikitnya 171.000 pemangkasan tambahan telah direncanakan. Ini mencerminkan reformasi paling drastis dalam struktur birokrasi pemerintahan federal modern.
Reaksi Publik dan Kritik Tajam terhadap Doge
Reformasi radikal ini menuai ketidakpuasan publik. Survei terbaru dari Marquette Law School menunjukkan hanya 41% masyarakat AS yang menyetujui kinerja Doge. Sementara itu, popularitas pribadi Musk bahkan lebih rendah, yakni hanya 38%. Survei Quinnipiac pada pertengahan Maret menunjukkan lebih dari separuh warga negara meyakini bahwa Musk dan Doge justru merugikan negara.
Meski Doge mengklaim telah menghemat pengeluaran sebesar US$140 miliar, para jurnalis investigatif menemukan sejumlah kesalahan signifikan dalam perhitungannya. Musk sendiri mengatakan kepada Fox News bahwa ia berharap dapat menyelesaikan "sebagian besar pekerjaan untuk memangkas defisit sebesar US$1 triliun" sebelum masa tugasnya habis.
Konflik Kepentingan dan Sorotan terhadap Starlink
Keterlibatan Musk dalam pemerintahan memunculkan kekhawatiran konflik kepentingan, mengingat banyak perusahaan miliknya menjalin kontrak besar dengan pemerintah. Sebagai pegawai pemerintah spesial, Musk tidak diwajibkan mempublikasikan dokumen keuangan secara terbuka.
USAID yang hampir dibubarkan sempat menyelidiki pengiriman perangkat Starlink ke Ukraina, sementara Biro Perlindungan Keuangan Konsumen menjadi target hanya seminggu setelah menerbitkan aturan yang dapat mengatur perusahaan teknologi seperti X—yang merencanakan kemitraan dengan Visa.
Musk juga mulai menjadi sasaran serangan politik dari Partai Demokrat. Investasi Musk sebesar lebih dari US$20 juta dalam pemilihan hakim Mahkamah Agung negara bagian Wisconsin memicu kontroversi besar.
Senator Cory Booker dari New Jersey bahkan mencatat rekor pidato terpanjang dalam sejarah Senat, berbicara lebih dari 24 jam untuk mengecam kebijakan Trump dan Musk.
Bursa Jepang Anjlok ke Level Terendah Sejak 2020, Imbas Kekhawatiran Tarif Trump
Saham Jepang melorot ke level terendah sejak Agustus pada Jumat (4/4), dan bersiap untuk penurunan mingguan tertajam dalam lima tahun, karena kekhawatiran kan resesi global setelah pengumuman tarif besar-besaran oleh Presiden AS Donald Trump yang mengancam pasar.
Mengutip Reuters, pada pukul 02.30 GMT, indeks Nikkei turun 2,6% ke level 33.818,18, dan diperkirakan akan mencatat penurunan mingguan hampir 9%, jika kerugian terus berlanjut.
Indeks Topix yang lebih luas turun 3,5% menjadi 2.477,96, bersiap untuk penurunan mingguan sebesar 10%. Kedua indeks tersebut mengalami penurunan mingguan tertajam sejak Maret 2020.
Indeks acuan Wall Street merosot pada hari Kamis, berakhir dengan persentase kerugian harian terbesar dalam beberapa tahun. Perusahaan S&P 500 kehilangan nilai pasar saham gabungan sebesar US$ 2,4 triliun.
Penjualan besar-besaran terjadi setelah Trump pada Rabu (2/4) mengumumkan hambatan perdagangan tertajam di Washington dalam lebih dari 100 tahun, yang membuat investor berebut aset safe haven, termasuk yen, yang menambah tekanan lebih lanjut pada saham Jepang.
"Investor ingin menjual apa yang mereka miliki saat mereka beralih ke mode risk-off minggu ini," ujar Hiroyuki Ueno, kepala strategi di Sumitomo Mitsui Trust Asset Management.
Semua indeks sectoral, kecuali lima dari 33 subindeks industri Bursa Efek Tokyo turun pada hari Jumat, dengan indeks perbankan turun 10%, menjadikannya indeks sektoral dengan kinerja terburuk. Indeks perbankan berada di jalur penurunan lebih dari 20% minggu ini, kinerja mingguan terburuk yang pernah tercatat.
Saham bank Jepang telah mendapatkan popularitas di kalangan investor yang bertaruh pada kenaikan suku bunga Bank of Japan, tetapi momok tarif dan dampak potensialnya terhadap pertumbuhan ekonomi telah memicu spekulasi bahwa bank sentral mungkin perlu menunda kenaikan.
Saham Mitsubishi UFJ Financial Group, salah satu grup perbankan terbesar di Jepang, turun 10,3% dan ditetapkan untuk penurunan satu hari terbesar sejak 5 Agustus.
Wakil Gubernur BOJ Shinichi Uchida mengatakan bank sentral akan terus menaikkan suku bunga jika kemungkinan mencapai target inflasi 2% meningkat, sementara juga memantau dengan cermat risiko yang ditimbulkan oleh tarif AS yang lebih tinggi.
"Tidak seperti aksi jual besar-besaran kemarin, hari ini investor mengganti portofolio mereka dengan menjual eksportir dan membeli saham dengan permintaan domestik," kata Ueno.
Saham Mitsui Fudosan naik 5% sementara East Japan Railway naik 3,8%
Daftar Barang yang Bakal Menguras Dompet Rakyat Amerika Akibat Kebijakan Tarif Trump
Pada tanggal 2 April 2025, Donald Trump secara resmi mendeklarasikan apa yang disebutnya sebagai “Liberation Day”, suatu langkah kebijakan perdagangan yang penuh kontroversi dengan pengenaan tarif impor besar-besaran terhadap seluruh negara di dunia, kecuali beberapa pengecualian.
Langkah ini, yang digambarkan sebagai bagian dari kampanye “Make America Wealthy Again”, berpotensi mengerek harga berbagai barang konsumsi di Amerika Serikat secara signifikan, dari kebutuhan rumah tangga hingga otomotif.
Kebijakan Tarif Baru Trump: Skema dan Negara Sasaran
Mengutip Unilad, tarif dasar sebesar 10% dikenakan kepada sebagian besar negara mitra dagang Amerika Serikat. Namun, Trump juga menetapkan tarif yang jauh lebih tinggi kepada negara-negara yang dianggap sebagai “pelanggar terburuk”. Berikut adalah rincian tarif dan negara-negara yang dikenakan:
Negara dengan Tarif Dasar 10%
Inggris
Singapura
Brasil
Australia
Selandia Baru
Turki
Kolombia
Argentina
El Salvador
Uni Emirat Arab
Arab Saudi
Negara dengan Tarif Khusus (Lebih Tinggi)
Negara |
Tarif Dikenakan |
Tiongkok |
54% |
Kamboja |
49% |
Vietnam |
46% |
Thailand |
36% |
Taiwan |
32% |
Afrika Selatan |
30% |
Jepang |
24% |
Uni Eropa |
20% |
Negara Pengecualian Tarif
Meksiko
Kanada
Tiongkok (hanya untuk produk yang telah lebih dulu dikenakan tarif lebih tinggi)
Dampak Langsung terhadap Harga Barang Konsumen di AS
Kebijakan ini diprediksi akan membawa lonjakan harga yang signifikan pada berbagai barang impor yang dikonsumsi jutaan warga Amerika setiap hari.
1. Anggur dan Minuman Alkohol
Trump mengancam akan menaikkan tarif alkohol dari Uni Eropa hingga 200%, menjadikan anggur Spanyol, sampanye Prancis, dan bir Jerman jauh lebih mahal. Uni Eropa sebagai eksportir utama minuman beralkohol akan sangat terpukul, dan konsumen AS kemungkinan besar akan merasakan kenaikan harga tajam di pasar domestik.
2. Kopi
Amerika Serikat adalah salah satu pengimpor kopi terbesar di dunia. Sebagian besar pasokan berasal dari Brasil dan Kolombia, yang kini terkena tarif 10%. Mengingat besarnya ketergantungan pada impor kopi, harga secangkir kopi di kafe dan rumah tangga akan meningkat signifikan.
3. Pakaian dan Sepatu
Sebagian besar pakaian dan alas kaki yang beredar di pasar AS berasal dari negara-negara seperti Tiongkok, Vietnam, dan Bangladesh. Vietnam kini menghadapi tarif 46% yang mulai berlaku pada 9 April. Ini akan menyebabkan harga pakaian jadi naik drastis karena produsen meneruskan beban tarif ke konsumen.
4. Mobil dan Suku Cadang Otomotif
Trump juga menerapkan tarif 25% untuk seluruh impor mobil dan suku cadang. Kenaikan ini tidak hanya berdampak pada mobil rakitan luar negeri, tetapi juga mobil buatan dalam negeri yang menggunakan komponen impor. Anderson Economic Group memperkirakan harga kendaraan dapat melonjak antara US$2.500 hingga US$20.000.
5. Sirup Maple
Sekitar 90% sirup maple yang dikonsumsi di AS diproduksi di Quebec, Kanada. Walaupun Kanada dikecualikan dari tarif baru ini, kebijakan tarif sebelumnya terhadap produk tertentu dari Kanada telah meningkatkan harga pokok produksi, yang kemungkinan besar akan memengaruhi harga jual akhir sirup maple di pasar AS.
“Sirup maple akan menjadi lebih mahal. Dan itu adalah kenaikan harga langsung yang akan dirasakan rumah tangga,” kata Thomas Sampson dari London School of Economics.