News Forex, Index & Komoditi ( Rabu, 7 Mei 2025 )
News Forex, Index & Komoditi
( Rabu, 7 Mei 2025 )
Harga Emas Global Melonjak, Pasar Tunggu Keputusan The Fed
Harga emas melesat pada perdagangan Selasa (6/5/2025), didorong oleh gelombang pembelian dari pasar China pasca-libur Hari Buruh serta kekhawatiran pasar atas potensi tarif baru Amerika Serikat terhadap produk farmasi. Investor kini mengalihkan fokus mereka ke hasil pertemuan kebijakan Federal Reserve yang akan diumumkan Rabu waktu setempat. Melansir Reuters, Rabu (7/5/2025), harga emas di pasar spot menguat 2,4% menjadi US$3.413,29 per troy ounce, tertinggi sejak 22 April saat mencetak rekor US$3.500,05 per ons. Sementara itu, emas berjangka AS ditutup naik 3% menjadi US$3.422,80 per troy ounce. Pasar China—konsumen emas terbesar dunia—baru saja kembali aktif usai libur panjang Hari Buruh 1–5 Mei. "Pasar bullish kali ini didorong oleh lonjakan minat investasi emas di Tiongkok serta aksi beli dari bank-bank sentral yang berusaha mengurangi eksposur terhadap aset-aset AS, terutama dolar," ujar Direktur Riset BullionVault Adrian Ash. Melemahnya dolar, yang terjadi akibat kekecewaan investor atas lambannya kesepakatan dagang AS, turut membuat emas yang dihargakan dalam dolar menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Peluang Kilau Harga Emas di Tengah Friksi Bos The Fed vs Trump IHSG Ditutup Menguat 0,97% ke 6.898, Saham Emiten Emas ANTM, MDKA Cs Melejit Beda Nasib Emiten Emas, ANTM Cs dan Emiten Batu Bara, AADI Cs Sebagai aset lindung nilai terhadap ketidakpastian, emas telah mencatatkan beberapa rekor sepanjang tahun ini, seiring meningkatnya kegelisahan pasar terkait kebijakan tarif. Presiden AS Donald Trump pada Senin mengisyaratkan rencana mengenakan tarif baru terhadap produk farmasi dalam dua pekan ke depan. Sehari sebelumnya, ia mengumumkan tarif 100% untuk film asing. Menurut Daniel Ghali, ahli strategi komoditas di TD Securities, meningkatnya keterlibatan spekulan di pasar Tiongkok dan rendahnya kepemilikan emas di Barat akan menjadi pendorong utama harga emas ke depan. "Meski dinilai overbought, emas masih sangat under-owned di Barat—dua hal ini bisa menopang harga lebih tinggi lagi," ujarnya. Ia memprediksi harga emas berpeluang menembus US$4.000 per ons tahun ini. Pasar kini menanti keputusan kebijakan moneter Federal Reserve pada Rabu, dengan pidato Ketua Jerome Powell yang dinanti sebagai petunjuk arah suku bunga ke depan. Tingkat suku bunga yang lebih tinggi biasanya mengurangi daya tarik emas yang tidak menghasilkan imbal hasil.
Harga Minyak Dunia Menguat, Disokong Permintaan Eropa & China yang Lebih Tinggi
Harga minyak melonjak 3% karena tanda-tanda permintaan yang lebih tinggi di Eropa dan China, produksi yang lebih rendah di AS, ketegangan di Timur Tengah dan karena pembeli muncul sehari setelah harga jatuh ke level terendah dalam empat tahun.
Selasa (6/5), harga minyak mentah jenis Brent untuk kontrak pengiriman Juli 2025 ditutup naik US$ 1,92 ke 3,2% ke US$ 62,15 per barel.
Sejalan, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Juni 2025 ditutup menguat US$ 1,96 atau 3,4% ke US$ 59,09 per barel.
Kedua harga acuan tersebut naik dari wilayah oversold secara teknis, sehari setelah membukukan penutupan terendah sejak Februari 2021 akibat keputusan OPEC+ untuk meningkatkan produksi.
"Pasar mungkin mengalami beberapa aksi ambil untung yang signifikan dari short holding, kontributor utama bagi pemulihan harga hari ini," kata analis di firma penasihat energi Ritterbusch and Associates.
OPEC+, memutuskan pada akhir pekan untuk mempercepat kenaikan produksi minyak untuk bulan kedua berturut-turut.
"Setelah mengevaluasi langkah OPEC+ terbaru untuk mempercepat pelonggaran pemotongan pasokan, pelaku pasar berfokus pada perkembangan perdagangan dan kemungkinan ... bahwa kesepakatan perdagangan akan tercapai," kata Tamas Varga, analis di PVM, perusahaan pialang dan konsultan yang merupakan bagian dari TP ICAP.
Varga juga menunjuk pada kenaikan premi risiko geopolitik di Timur Tengah saat Israel menyerang target Houthi yang didukung Iran di Yaman sebagai balasan atas serangan di bandara Ben Gurion.
Presiden AS Donald Trump, bagaimanapun, mengatakan AS akan berhenti mengebom Houthi di Yaman, dengan mengatakan bahwa kelompok itu telah setuju untuk berhenti mengganggu jalur pelayaran penting di Timur Tengah.
Harga juga mendapat dukungan setelah konsumen di Tiongkok meningkatkan pengeluaran selama perayaan May Day dan saat pelaku pasar kembali setelah liburan lima hari.
Dolar AS jatuh ke level terendah dalam 1 minggu terhadap sekeranjang mata uang karena investor menjadi tidak sabar tentang kesepakatan perdagangan. Mata uang AS yang lebih lemah membuat minyak yang dihargakan dalam dolar lebih murah bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain.
Selain itu, harga minyak yang lebih rendah dalam beberapa minggu terakhir telah mendorong beberapa perusahaan energi AS seperti Diamondback Energy dan Coterra Energy untuk mengumumkan bahwa mereka akan memangkas beberapa rig, yang menurut para analis akan meningkatkan harga seiring waktu dengan mengurangi produksi.
Menjelang data persediaan minyak AS mingguan, para analis memperkirakan stok minyak mentah turun sekitar 800.000 barel minggu lalu.
Jika benar, itu akan menjadi pertama kalinya stok turun selama dua minggu berturut-turut sejak Januari. Itu dibandingkan dengan penurunan 1,4 juta barel selama minggu yang sama tahun lalu dan penurunan rata-rata 100.000 barel selama lima tahun terakhir (2020-2024).
Di Eropa, perusahaan diharapkan melaporkan pertumbuhan 0,4% dalam laba kuartal pertama, data LSEG I/B/E/S menunjukkan, peningkatan dari penurunan 1,7% yang diharapkan para analis seminggu yang lalu.
Kepala perdagangan Uni Eropa mengatakan blok 27 negara itu tidak berada di bawah tekanan untuk menerima kesepakatan tarif yang tidak adil dengan AS.
Sementara itu, Komisi Eropa mengusulkan penambahan lebih banyak individu dan lebih dari 100 kapal yang terkait dengan armada bayangan Rusia ke dalam paket sanksi ke-17 terhadap Moskow sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022.
Trump mengatakan pada Senin malam bahwa ia akan mengumumkan tarif farmasi selama dua minggu ke depan, tindakan terbarunya terhadap pungutan yang telah mengguncang pasar keuangan global selama beberapa bulan terakhir.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan pemerintahan Trump dapat mengumumkan perjanjian perdagangan dengan beberapa mitra dagang terbesar Amerika Serikat paling cepat minggu ini, tetapi tidak memberikan rincian tentang negara mana yang terlibat.
Defisit perdagangan AS melebar ke rekor tertinggi pada bulan Maret karena bisnis meningkatkan impor barang menjelang tarif, yang menyeret produk domestik bruto (PDB) ke medan negatif pada kuartal pertama untuk pertama kalinya dalam tiga tahun.
Federal Reserve diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada hari Rabu karena tarif mengganggu prospek ekonomi.
Pemotongan suku bunga dapat memacu pertumbuhan ekonomi dan dengan demikian, permintaan minyak. Namun tarif menaikkan harga, dan Fed menggunakan suku bunga yang lebih tinggi untuk memerangi inflasi.
Wall Street Melemah: Dow, S&P 500 dan Nasdaq Terbebani Ketidakpastian Tarif
Wall Street ditutup melemah untuk sesi kedua berturut-turut karena komentar dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Menteri Keuangan Scott Bessent memberikan sedikit kejelasan tentang garis waktu untuk setiap kesepakatan perdagangan.
Selasa (6/5), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 389,83 poin atau 0,95% menjadi 40.829,00, indeks S&P 500 turun 43,48 poin atau 0,77% ke 5.606,90 dan indeks Nasdaq Composite turun 154,58 poin atau 0,87%, ke 17.689,66.
Sektor kesehatan, yang turun 2,8%, merupakan sektoral dengan kinerja terburuk dari 11 sektor pada indeks utama S&P, dengan Eli Lilly melemah 5,6%, dan Moderna terkoreksi 12,3%, di antara sektor-sektor yang mengalami penurunan terbesar.
Pada sesi tersebut, Trump mengatakan bahwa ia dan pejabat tinggi pemerintahan akan meninjau potensi kesepakatan perdagangan selama dua minggu ke depan untuk memutuskan mana yang akan diterima.
Selain itu, Trump bertemu dengan Perdana Menteri Kanada Mark Carney untuk pertama kalinya, yang tidak membuahkan hasil langsung.
Komentar Trump agak bertentangan dengan pernyataan sebelumnya dari Bessent, yang mengatakan bahwa pemerintah dapat mengumumkan beberapa perjanjian perdagangan paling cepat minggu ini.
"Ini semua tentang negosiasi tarif dan Trump berbicara seolah-olah dia akan berhasil di sini; dia akan sangat senang jika kita mendapatkan lebih banyak kesempatan yang sama," kata Tim Ghriskey, ahli strategi portofolio senior di Ingalls & Snyder di New York.
"Kartu liar, kartu liar yang paling besar adalah Tiongkok, saya tidak berpikir UE akan bersikap mudah di sini, saya tidak berpikir Kanada juga akan bersikap mudah. ...Namun, China adalah yang terbesar dan tentu saja mereka akan menjadi negosiator yang sangat tangguh, dan kita mungkin harus melakukannya sendiri tanpa China untuk sementara waktu."
Data Departemen Perdagangan menunjukkan bisnis meningkatkan impor barang pada bulan Maret menjelang pengumuman tarif, mendorong defisit perdagangan negara itu ke rekor tertinggi sebesar US$ 140,5 miliar.
Pada Senin malam Trump mengatakan dia akan mengumumkan tarif farmasi selama dua minggu ke depan, pengumuman terbarunya mengenai pungutan yang telah mengguncang pasar keuangan global selama beberapa bulan terakhir.
Produsen vaksin seperti Vertex Pharmaceuticals, yang anjlok 10%, mengalami tekanan tambahan setelah email internal yang dilihat oleh Reuters menunjukkan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS telah menunjuk Vinay Prasad, seorang onkolog yang sebelumnya mengkritik FDA dan merupakan pengkritik keras mandat vaksin dan masker COVID-19, sebagai direktur Pusat Evaluasi dan Penelitian Biologi.
Saham telah bergejolak sejak Trump mengumumkan putaran tarif pertamanya pada tanggal 2 April, dengan indeks S&P 500 awalnya turun hampir 15%, hanya untuk menjadi stabil dan pulih sebentar ke level sebelum tarif diumumkan.
Ketidakpastian tarif telah memperburuk data sentimen konsumen, dan banyak perusahaan telah menarik prospek laba mereka. Komentar dari pejabat Federal Reserve, termasuk Ketua Jerome Powell, menunjukkan bahwa bank sentral akan bersabar sebelum menyesuaikan kebijakan moneter hingga dampak tarif tercermin dalam data ekonomi.
The Fed memulai pertemuan dua harinya pada hari Selasa, dengan bank sentral yang secara luas diharapkan untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah.
Pasar saat ini memperkirakan peluang hampir 80% untuk penurunan setidaknya 25 basis poin (bps) terjadi pada pertemuan bulan Juli, menurut data yang dikumpulkan oleh LSEG.
Saham Constellation Energy melonjak 10,3% sebagai yang berkinerja terbaik di S&P 500 setelah hasil kuartalannya, membantu mengangkat sektor utilitas sebesar 1,2%.
Sebaliknya, saham perusahaan analisis data Palantir, di antara yang berkinerja terbaik di S&P 500 tahun ini, anjlok 12%, karena investor tidak terkesan dengan pendapatan perusahaan yang sederhana dan laba yang sesuai.
Putin Sebut Barat Memprovokasinya untuk Menggunakan Senjata Nuklir
Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh Barat mencoba melakukan provokasi kepada dirinya untuk menggunakan senjata nuklir di Ukraina.
Mengutip DPA International, hal tersebut diungkapkan Putin dalam film dokumenter televisi pemerintah Rusia tentang 25 tahun kekuasaannya.
"Mereka ingin memprovokasi kita, mereka ingin membuat kita melakukan kesalahan," katanya dalam film "Rusia. Kremlin. Putin. 25 tahun."
"Namun, tidak perlu menggunakan senjata nuklir. Dan saya berharap ini juga tidak akan diperlukan di masa mendatang," jelas Putin.
Dia bilang, Rusia memiliki kekuatan dan sarana yang cukup untuk mencapai semua yang dibutuhkan Moskow dalam perang yang dimulai pada tahun 2022, pada tahun Kremlin melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina.
Putin dan para pemimpin Rusia lainnya telah berulang kali mengancam akan menggunakan senjata nuklir terhadap Ukraina dan sekutunya selama perang berlangsung.
Menurut laporan tersebut, Pemerintah AS mendapat kesan bahwa Moskow mungkin sedang bersiap untuk menjatuhkan bom nuklir pada musim gugur tahun 2022. Washington menyampaikan peringatan keras kepada Rusia melalui saluran diplomatik saat itu.
Serangan uji coba dengan rudal jarak menengah baru Rusia di kota Dnipro, Ukraina, pada bulan November 2024 juga dianggap sebagai ancaman nuklir.
Mengutip The Week, sehari sebelum tayangan video Putin, Kyiv mengatakan telah menembak jatuh dua jet tempur Su-30 Rusia di atas Laut Hitam menggunakan rudal buatan AS yang dimodifikasi yang ditembakkan dari pesawat nirawak laut Ukraina.
Menurut The New York Times pada hari Minggu, saat Rusia mengintensifkan serangan udaranya di Ukraina, Kyiv mendapatkan setidaknya satu lagi sistem pertahanan udara Patriot AS.
"Satu sistem Patriot sedang dipindahkan ke Ukraina dari Israel setelah perbaikan dan sekutu Barat sedang mendiskusikan logistik Jerman atau Yunani untuk memberikan satu lagi," kata Times.
Konflik Pecah! India Lancarkan Serangan Udara ke Wilayah Pakistan dan Kashmir
India melancarkan serangan udara terhadap wilayah Pakistan dan Kashmir yang dikuasai Pakistan pada Rabu (7/5), menewaskan sedikitnya delapan orang.
Pakistan mengecam tindakan tersebut sebagai "tindakan perang yang terang-terangan", dalam insiden yang menjadi eskalasi konflik terburuk antara kedua negara bersenjata nuklir itu dalam lebih dari dua dekade.
Serangan ini terjadi di tengah konflik berkepanjangan selama hampir 80 tahun atas wilayah Kashmir. India menyatakan serangan itu sebagai balasan atas aksi militan Islamis yang menewaskan 26 turis Hindu di Kashmir India bulan lalu.
India menuding kelompok militan berbasis di Pakistan sebagai pelakunya, namun Pakistan membantah keterlibatan dalam insiden tersebut.
India menyebut operasi balasan ini sebagai “Operasi Sindoor”, dengan menyasar sembilan lokasi yang diklaim sebagai infrastruktur teroris. Pemerintah Pakistan menyatakan bahwa enam lokasi di wilayahnya menjadi target serangan.
Sumber pertahanan India menyebut serangan tersebut ditujukan ke markas kelompok militan Jaish-e-Mohammed dan Lashkar-e-Taiba. Pemerintah India menegaskan bahwa operasi ini dilakukan dengan pertimbangan matang dan pengendalian diri dalam pemilihan target dan metode pelaksanaan.
Sementara itu, militer Pakistan mengklaim bahwa India menyerang tiga lokasi dengan rudal dan pihaknya berhasil menembak jatuh lima pesawat India—klaim yang belum dikonfirmasi oleh pihak India.
Baku tembak sengit juga terjadi di sepanjang garis perbatasan de facto di wilayah Kashmir. Polisi dan saksi mata melaporkan adanya pertukaran tembakan artileri dan keberadaan jet tempur di wilayah udara.
Menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Pakistan, jet India memang tidak melanggar wilayah udara namun menyerang dari jarak jauh, yang menurut mereka tetap merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan Pakistan karena menyasar warga sipil.
Sejak perjanjian gencatan senjata tahun 2003 yang diperkuat kembali pada 2021, serangan langsung lintas perbatasan sangat jarang terjadi, terutama serangan India di luar wilayah Kashmir Pakistan.
Akibat serangan tersebut, kota Muzaffarabad, ibu kota Kashmir Pakistan, mengalami pemadaman listrik. Pihak militer Pakistan melaporkan bahwa selain delapan korban tewas, terdapat 35 orang luka-luka dan dua lainnya dilaporkan hilang.
Media India, CNN News-18, menyebutkan bahwa serangan itu menewaskan 12 teroris dan melukai sedikitnya 55 orang. Reuters belum dapat mengonfirmasi informasi tersebut secara independen.
Ledakan dan Kepanikan
Stasiun televisi India menayangkan rekaman yang memperlihatkan ledakan, kebakaran, asap tebal, serta warga yang berlarian panik di berbagai wilayah di Pakistan dan Kashmir Pakistan. Reuters belum dapat memverifikasi keaslian rekaman tersebut.
Saksi mata dan seorang polisi di wilayah perbatasan Kashmir India melaporkan mendengar ledakan keras, tembakan artileri intensif, serta suara jet tempur yang melintas.
Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif, menyatakan bahwa negaranya telah merespons serangan tersebut, namun belum memberikan rincian lebih lanjut. Presiden AS Donald Trump menyebut situasi ini "memalukan" dan berharap agar ketegangan segera mereda.
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menyerukan agar kedua negara menunjukkan penahanan diri maksimal untuk mencegah eskalasi lebih lanjut.
Pemerintah Provinsi Punjab di Pakistan menyatakan keadaan darurat. Fasilitas rumah sakit dan layanan darurat dikerahkan dalam kesiagaan tinggi.
Pihak militer Pakistan juga menyatakan bahwa dua masjid termasuk dalam sasaran serangan. Menteri Pertahanan Pakistan menegaskan bahwa semua lokasi yang diserang adalah area sipil, bukan kamp militan, dan menyebut klaim India sebagai keliru.
Pasca serangan, militer India menyatakan melalui media sosial X, “Keadilan telah ditegakkan.”
Seorang juru bicara Kedutaan Besar India di Washington mengatakan kepada Reuters bahwa terdapat bukti kuat yang menunjukkan keterlibatan militan berbasis di Pakistan dalam pembunuhan turis bulan April.
India menyebut dua dari tiga tersangka pelaku merupakan warga negara Pakistan, meskipun belum mempublikasikan bukti-bukti rinci. Pakistan membantah keterlibatan dalam insiden tersebut.
Berita mengenai serangan ini turut berdampak pada pasar saham India. Indeks NSE Nifty 50 mengalami penurunan sebesar 1,19% di pusat keuangan GIFT City.
Sejumlah maskapai penerbangan, termasuk IndiGo, Air India, dan Qatar Airways, membatalkan penerbangan ke beberapa wilayah India dan Pakistan akibat penutupan wilayah udara.
Nama operasi militer India, “Sindoor,” diyakini merujuk pada insiden serangan terhadap turis Hindu.
"Sindoor" merupakan serbuk merah yang dipakai oleh wanita Hindu yang sudah menikah, dan biasanya ditinggalkan jika mereka menjadi janda—mengacu pada kematian 26 suami dalam serangan tersebut.
Penasihat Keamanan Nasional India, Ajit Doval, dilaporkan telah berdiskusi dengan Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, serta memberikan pengarahan kepada pejabat dari Inggris, Rusia, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab mengenai situasi tersebut.
Serangan ini merupakan aksi balasan terbesar India terhadap Pakistan sejak serangan udara tahun 2019 setelah kematian 40 anggota paramiliter India, dan insiden serupa pada 2016 yang menewaskan 18 tentara India di Kashmir.
Era Smartphone Menuju Senjakala? Zuckerberg: Popularitas Ponsel Berakhir Tahun 2030
Bayangkan sejenak: Anda tidak lagi mengeluarkan ponsel dari saku, tidak perlu menyentuh layar, tidak ada lagi notifikasi yang memaksa perhatian—karena semua itu kini hadir langsung di depan mata, melalui sepasang kacamata pintar.
Mengutip 3dvf, visi futuristik ini disampaikan oleh Mark Zuckerberg, CEO Meta, yang memprediksi bahwa smartphone akan tergantikan oleh kacamata pintar pada tahun 2030. Tetapi benarkah kita sedang menuju revolusi digital besar, atau hanya disuguhi ramalan teknologi yang terlalu ambisius?
Kacamata Pintar: Menyatukan Dunia Nyata dan Digital
Kacamata pintar bukan sekadar aksesori futuristik. Mereka menjanjikan integrasi menyeluruh antara dunia fisik dan digital melalui teknologi augmented reality (AR). Zuckerberg membayangkan perangkat yang memungkinkan:
Navigasi GPS langsung di pandangan mata,
Terjemahan waktu nyata saat Anda mendengar bahasa asing,
Identifikasi objek di lingkungan sekitar Anda,
Asisten virtual yang merespons perintah suara tanpa Anda perlu menyentuh layar.
Kacamata ini disebut-sebut akan menawarkan pengalaman digital yang lebih alami, intuitif, dan minim gangguan. Alih-alih terisolasi dari lingkungan karena menatap layar, pengguna dapat tetap terhubung dengan dunia sekitar sambil mengakses informasi digital secara simultan.
Tantangan Besar: Kebiasaan, Kenyamanan, dan Estetika
Namun, transisi ini tidak semudah membalikkan telapak tangan. Perubahan kebiasaan pengguna merupakan salah satu tantangan utama. Smartphone telah menjadi bagian dari identitas dan keseharian kita. Menggantinya dengan perangkat yang dikenakan di wajah membutuhkan adopsi teknologi yang lebih dalam, bahkan mungkin perubahan gaya hidup.
Masalah kenyamanan juga muncul. Apakah kacamata pintar nyaman dikenakan seharian? Apakah akan kompatibel dengan kebutuhan orang yang sudah menggunakan kacamata koreksi? Belum lagi kekhawatiran estetika—tidak semua orang merasa percaya diri mengenakan perangkat elektronik di wajah mereka.
Realitas atau Ilusi Revolusi?
Alih-alih menggantikan smartphone secara menyeluruh, banyak pakar melihat potensi koeksistensi antara kedua perangkat:
Smartphone tetap unggul dalam pengetikan, konsumsi video, dan komunikasi visual.
Kacamata pintar berfungsi sebagai pelengkap saat mobilitas tinggi atau penggunaan AR diperlukan.
Dengan kata lain, kacamata pintar mungkin bukan pengganti mutlak, melainkan evolusi dalam ekosistem digital pribadi.
Risiko Privasi dan Kesehatan Mental
Sementara potensi teknologinya menarik, ancaman di baliknya tidak kalah penting. Meta, perusahaan yang mempelopori pengembangan kacamata pintar, memiliki rekam jejak yang kontroversial dalam hal pengumpulan data pribadi.
Jika perangkat ini menjadi standar baru, maka potensi pelacakan lokasi, perilaku, bahkan pandangan mata pengguna akan meningkat drastis.
Di sisi lain, paparan data visual yang konstan juga bisa berdampak negatif terhadap kesehatan mental. Ketergantungan terhadap informasi real-time dapat memperburuk kecemasan, menurunkan kemampuan fokus, dan mengikis batas antara ruang digital dan kehidupan nyata.
Masa Depan: Transisi Bertahap atau Revolusi?
Walau Mark Zuckerberg optimis, kenyataannya transformasi ini akan membutuhkan waktu, regulasi, dan penerimaan publik yang lebih luas. Faktor seperti harga, kompatibilitas, daya tahan baterai, dan regulasi privasi akan menjadi penentu utama keberhasilan adopsi teknologi ini.
Jika kacamata pintar berhasil memasuki arus utama, kemungkinan besar akan melalui adopsi bertahap, dimulai dari kalangan profesional, teknolog, hingga akhirnya menjadi produk konsumen massal.
Amerika Dikabarkan Hentikan Serangan ke Yaman, Media Zionis: Masalah Buat Israel
Babak baru perang di Timur Tengah dimulai. Amerika yang sudah membombardir kawasan Yaman secara terus menerus, kini menghentikan serangannya.
Presiden AS Donald Trump mengumumkan pada hari Selasa akan menghentikan serangan udaranya terhadap Yaman. Hal itu dilakukan setelah Paman Sam telah menerima kepastian dan kabar baik dari Yaman untuk menghentikan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah.
Pernyataan Trump disampaikan saat konferensi pers Gedung Putih, saat ia menjamu Perdana Menteri Kanada Mark Carney. Ia menegaskan bahwa pemerintahannya "mempercayai kata-kata Yaman" mengenai penghentian serangan sebagai imbalan atas diakhirinya segera serangan AS, meskipun "belum ada kesepakatan resmi."
Presiden AS mengatakan warga Yaman tidak ingin berperang. "Amerika akan menghentikan pemboman mereka, dan kami akan menghormati janji mereka bahwa mereka tidak akan lagi menargetkan kapal."
Ia menambahkan bahwa keputusan tersebut diambil berdasarkan apa yang ia gambarkan sebagai "keinginan tulus untuk ketenangan." Menurutnya, tidak perlu serangan udara untuk dilanjutkan selama Yaman berkomitmen untuk menghentikan operasi di laut.
Kelanjutan perundingan di Oman
Seorang pejabat pertahanan mengonfirmasi kepada CNN bahwa "militer AS menerima instruksi pada Senin malam untuk menghentikan serangan terhadap Yaman."
Sumber tersebut menambahkan bahwa "orang Oman, yang telah lama bertugas sebagai mediator antara Amerika Serikat dan Sanaa dalam beberapa tahun terakhir, memfasilitasi pembicaraan ini."
Sumber-sumber informasi mengatakan kepada CNN, "Penurunan ini diperkirakan akan memberikan momentum bagi perundingan komprehensif AS-Iran mengenai perjanjian nuklir Iran."
Sementara itu, Departemen Luar Negeri AS mengklarifikasi bahwa perjanjian dengan Yaman hanya terkait dengan penghentian serangan mereka terhadap kapal-kapal di Laut Merah, seraya menambahkan bahwa "jika Yaman berkomitmen untuk tidak menargetkan kapal-kapal, kami akan berkomitmen untuk tidak menargetkan mereka."
Pengumuman Presiden AS Donald Trump bahwa ia akan menghentikan serangan udara di Yaman mengejutkan kalangan Israel. Channel 14 melaporkan bahwa "eselon politik Israel terkejut dengan pernyataan Trump, baik mengenai Yaman maupun pengumuman besar yang dijanjikannya."
Saluran itu menambahkan bahwa kebingungan terjadi di kalangan politik Israel, saat para pejabat mencoba memahami implikasi dari posisi baru Amerika.
Media Israel juga mengindikasikan bahwa penghentian serangan AS di Yaman menimbulkan masalah bagi Israel, membiarkannya sendirian melawan Sana'a. Media Israel menggambarkan pengumuman Trump sebagai "kejutan besar," terutama karena pengumuman tersebut "terjadi tak lama setelah Israel melancarkan serangan di Yaman," yang menunjukkan semakin lebarnya perbedaan orientasi antara kedua pihak.
Media Israel melaporkan bahwa Israel terkejut dengan pengumuman Trump untuk menghentikan pemboman Yaman, dan mencatat bahwa Trump tidak mengatakan dia akan terus melindungi Israel dari serangan Yaman.
Amit Segal dari Channel 12 mengatakan, "Pengumuman Trump merupakan pesan yang kuat bagi seluruh kawasan: Pergilah ke Israel (serang atau diserang olehnya), dan tinggalkan kami sendiri." Ia melanjutkan, "Jika saya orang Iran, saya akan mengerti hal ini."
Media Israel lainnya melaporkan bahwa belum jelas apakah Israel termasuk dalam perjanjian yang diumumkan Trump beberapa waktu lalu, yang menunjukkan bahwa Gedung Putih kemungkinan akan mengeluarkan klarifikasi mengenai gencatan senjata antara Amerika Serikat dan Yaman, termasuk penyebutan dimensi Israel.
Mengomentari situasi tersebut, Zvi Yehezkeli, seorang analis urusan Arab untuk Channel 13, mengatakan bahwa pernyataan Trump dapat berarti bahwa Amerika sedang mencari "kesepakatan diam-diam" dengan Yaman. Ia menambahkan, "Saya tidak melihat penjelasan lain untuk pengumuman ini."
Yehezkeli yakin bahwa penghentian serangan AS di Yaman "menempatkan Israel dalam dilema, meninggalkannya sendirian untuk menghadapi orang-orang Yaman," dan menjelaskan bahwa masalahnya bukan lagi hanya tentang menyerang kapal, tetapi "serangan langsung ke Israel."
Hal ini terjadi ketika Departemen Luar Negeri AS mengklarifikasi bahwa perjanjian dengan Yaman hanya terkait dengan penghentian serangan terhadap kapal di Laut Merah.
Sebelumnya, Kelompok Houthi Yaman, Ansar Allah, menyatakan bertanggung jawab atas serangan rudal terhadap Bandara Internasional Ben Gurion di dekat Tel Aviv, Israel, Minggu.
"Angkatan bersenjata Yaman melancarkan operasi militer yang menargetkan Bandara Ben Gurion di wilayah Yaffa yang diduduki dengan sebuah rudal balistik hipersonik," demikian menurut kelompok Houthi melalui Telegram.
"Rudal tersebut berhasil menghantam target yang dituju," ucap kelompok Houthi.
Sebelumnya, sebuah rudal yang diketahui ditembakkan dari Yaman menghantam bandara internasional utama di Israel tersebut sehingga menyebabkan operasional bandara ditangguhkan selama setengah jam.
Menurut sebuah pernyataan, serangan tersebut memaksa lebih dari tiga juta warga setempat mengungsi ke tempat-tempat perlindungan. Meski demikian, tidak ada korban jiwa dalam serangan tersebut.
Kelompok Houthi juga menegaskan kembali peringatan mereka supaya maskapai penerbangan internasional tidak melakukan aktivitas penerbangan di Bandara Ben Gurion atas alasan keamanan.
Israel pada Ahad menghentikan semua penerbangan di Bandara Ben Gurion setelah serangan rudal dari Yaman mengenai area dekat fasilitas tersebut.
Layanan darurat Israel Magen David Adom melaporkan bahwa sejumlah orang mengalami cedera ringan akibat rudal yang jatuh dekat terminal 3 bandara tersebut, tapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Sementara itu, serangan tersebut mengaktifkan sirene udara di beberapa wilayah Israel akibat kegagalan sistem pertahanan udara dalam mencegat rudal tersebut, demikian ungkap militer Israel.
Menurut Channel 13, militer telah melakukan penyelidikan internal terkait gagalnya sistem pertahanan udara dalam mencegat serangan misil tersebut.
Serangan itu merupakan yang ketiga kalinya terjadi dalam dua hari berturut-turut, setelah klaim Houthi sebelumnya yang menargetkan Pangkalan Udara Ramat David dan wilayah Tel Aviv.
Israel Mau Caplok Gaza, Sekjen PBB: Gaza Harus Tetap Palestina
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Senin (5/5) mengaku khawatir dengan kabar tentang rencana Israel memperluas operasi militer dan pendudukan wilayah di Jalur Gaza.
Dia memperingatkan bahwa langkah tersebut berisiko menewaskan lebih banyak warga sipil dan memperparah kehancuran di wilayah kantong Palestina itu.
“Sekjen sangat prihatin dengan kabar soal rencana Israel memperluas operasi darat dan memperpanjang kehadiran militernya di Gaza,” kata juru bicara Guterres, Farhan Haq, pada konferensi pers.
Haq menyebut rencana itu “hampir pasti akan menyebabkan lebih banyak warga sipil tewas dan kehancuran yang terus berlanjut di Gaza.”
“Yang paling mendesak saat ini adalah mengakhiri kekerasan, bukan menambah jumlah korban sipil dan kerusakan,” katanya, menegaskan.
Dia mengutip pernyataan Guterres bahwa Gaza “harus tetap menjadi bagian integral negara Palestina di masa depan."
Menurut Haq, Guterres kembali menyerukan gencatan senjata permanen segera dan pembebasan seluruh sandera.
Sebelumnya pada hari yang sama, Kabinet Keamanan Israel dengan suara bulat menyetujui rencana memperluas serangan militer di Jalur Gaza dan wilayah pendudukan di dalamnya.
Dalam sebuah pernyataan, kantor pemimpin Israel Benjamin Netanyahu mengaku bahwa kabinet telah menyetujui “rencana operasional," yang diajukan Kepala Staf Angkatan Darat Eyal Zamir.
Rencana itu adalah untuk “mengalahkan Hamas” dan membebaskan warga Israel yang masih disandera oleh kelompok perlawanan Palestina itu di Gaza, menurut pernyataan tersebut.
Disebutkan bahwa berdasarkan rencana itu, militer Israel diperintahkan untuk “menguasai Gaza dan mempertahankan kendali atas wilayah tersebut.”
Stasiun televisi Israel Channel 12 melaporkan bahwa rencana itu juga mencakup pemindahan paksa warga Palestina di Gaza utara ke selatan.
Sejak Oktober 2023, serangan brutal Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 52.500 warga Palestina, kebanyakan adalah perempuan dan anak-anak.
Pada November lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan mantan menteri pertahanannya, Yoav Gallant, atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas perang yang dilancarkannya di wilayah itu.
Krisis kemanusiaan terparah
Organisasi kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) menyebutkan bahwa Jalur Gaza saat ini menghadapi krisis kemanusiaan yang sangat parah akibat blokade Israel terhadap daerah kantong tersebut. Osama Qudeih, Dokter Pediatri di Klinik Al Aqsa B di Al-Mawassi, Gaza Selatan, yang dikelola MER-C bersama Kementerian Kesehatan (MoH) Palestina, sebagaimana rilis pers MER-C pada Senin, melaporkan sebagian besar pasiennya adalah anak-anak yang kekurangan gizi, baik pada tahap awal maupun tahap yang sangat mengkhawatirkan. Dari sekitar 200 kasus yang ditanganinya, 40 hingga 50 di antaranya merupakan kasus malnutrisi serius.
"Kasus malnutrisi terutama terjadi pada anak-anak di bawah usia dua tahun, dengan penyebab utama berupa melemahnya sistem kekebalan tubuh mereka," katanya. "Hal itu juga disebabkan oleh kurangnya (defisiensi) berbagai ketersediaan jenis makanan," imbuhnya.
Ia mengatakan kelangkaan dan tidak adanya susu formula bayi di pasaran berdampak sangat signifikan. "Beberapa gejala yang muncul antara lain adalah penurunan berat badan, di mana dalam banyak kasus dapat menjadi sangat berbahaya," kata Osama.
Untuk menangani kondisi tersebut, sebelumnya Kementerian Kesehatan memberikan suplemen gizi secara rutin ke klinik tersebut. Namun, stok yang tersedia mulai menipis karena kebutuhan terus meningkat dan pasokan di pasaran semakin terbatas. Basel Al-Basyouni, Dokter Spesialis Ortopedi di Rumah Sakit Indonesia, mengatakan kondisi kelaparan juga sangat terasa di wilayah utara Jalur Gaza.
Dia menyebutkan bahwa wilayah itu saat ini menderita kelaparan luar biasa di tengah genosida yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel. Selain serangan udara yang menyasar lembaga masyarakat, tempat tinggal warga sipil, dan gudang penyimpanan makanan, blokade yang terus berlanjut menyebabkan lonjakan harga bahan pangan yang drastis. Dampak negatifnya bisa dirasakan oleh penduduk Gaza, khususnya para pencari nafkah.
"Sebagai pencari nafkah bagi keluarga, saya menghadapi kesulitan ekstrem dalam memenuhi kebutuhan makanan pokok anak-anak saya, karena kurangnya sumber pendapatan," kata Basel.
"Bahkan kalaupun saya mampu membeli kebutuhan mereka, saya merasa kesulitan berinteraksi dengan anak-anak saya, terutama anak-anak saya yang masih kecil, karena saya merasa tidak dapat menyediakan makanan yang cukup layak bagi mereka," imbuhnya.
Keluarganya saat ini hanya mampu makan sekali sehari. Dr. Basel bahkan harus membagi sepotong roti kepada seluruh anggota keluarganya. Semua kebutuhan rumah tangga masyarakat, seperti persediaan bahan makanan dan makanan kaleng, telah habis. Situasi tersebut menimbulkan banyak anak yang kekurangan gizi.
Berat badan mereka mengalami penurunan antara 5 hingga 10 kilogram. Sebagai dokter ortopedi yang banyak menangani korban serangan Israel, ia mengamati bahwa kekurangan gizi menyebabkan penyembuhan luka pasien menjadi sangat lambat atau bahkan gagal.
"Pasien-pasien ini membutuhkan nutrisi yang sehat dan makanan yang mengandung protein, vitamin, karbohidrat, dan gula. Dulu, luka-luka seperti itu dapat sembuh dalam waktu singkat, tetapi sekarang memerlukan waktu dua kali lipat atau lebih lama untuk pulih," katanya.
Ia juga menyampaikan banyak pasien saat ini mengalami kulit pucat (pallor), kelemahan umum dan anemia, yang menyebar hampir ke seluruh pasien. Sistem kekebalan tubuh yang lemah menyebabkan penyebaran infeksi dan epidemi makin sulit dicegah.
"Kami bahkan hampir tidak dapat menjalankan tugas kami secara menyeluruh akibat rasa lelah yang sudah akut," katanya.
Ia mengaku telah kehilangan sekitar 30 kilogram berat badan, dan rekan-rekannya mengalami kondisi yang sama karena kurangnya makanan, terutama daging.
"Keputusasaan dan rasa tidak ada harapan mulai menguasai kehidupan profesional kami, yang berdampak negatif, khususnya pada pasien yang sedang terluka, dan masyarakat pada umumnya," demikian kata Basel.