News Komoditi & Global ( Jumat, 12 September 2025 )
News Komoditi & Global
( Jum’at, 12 September 2025 )
Harga Emas Global Masih Menguat & Bertahan Dekat Rekor, Pasar Taruhan The Fed Longgarkan Suku Bunga
Harga emas bertahan dekat level tertinggi sepanjang masa pada Kamis (11/9/2025). Pelemahan pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS) memberi dorongan bagi ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan segera menurunkan suku bunga, meski data inflasi menunjukkan kenaikan.
Pada pukul 14.20 Waktu setempat, harga emas spot turun tipis 0,2% ke posisi US$3.632,49 per ons, setelah sempat menyentuh rekor tertinggi US$ 3.673,95 pada Selasa.
Emas berjangka AS pengiriman Desember ditutup melemah 0,2% di level US$3.673,60. Sebelumnya harga sempat jatuh hingga 0,6% sebelum rilis data ekonomi.
Menurut pedagang logam independen Tai Wong, emas “diselamatkan” oleh lonjakan klaim pengangguran mingguan yang naik ke 263.000, level tertinggi dalam tiga tahun. Sementara itu, inflasi inti (IHK) tetap tinggi di 0,3% secara bulanan.
“Prospek emas dalam beberapa bulan ke depan masih konstruktif, sehingga ruang penurunan harga terbatas,” ujarnya.
Data lain juga menunjukkan kondisi ekonomi AS melemah. Inflasi konsumen Agustus tercatat naik lebih tinggi dari perkiraan, menjadi kenaikan tahunan terbesar dalam tujuh bulan. Namun klaim pengangguran mingguan melonjak tajam.
Data produsen juga turun tak terduga akibat pelemahan margin perdagangan jasa dan harga barang yang lebih rendah.
Ditambah dengan laporan ketenagakerjaan nonpertanian yang lemah pekan lalu, serta revisi yang mengurangi 911.000 pekerjaan dalam 12 bulan hingga Maret, data ini mempertegas lemahnya momentum ekonomi.
Pasar kini sepenuhnya memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga 25 basis poin pada pertemuan Rabu depan.
Ada kemungkinan kecil penurunan lebih besar sebesar 50 basis poin, menurut data CME FedWatch. Sebelumnya, The Fed menghentikan pelonggaran sejak Januari untuk mengantisipasi dampak inflasi.
Sepanjang tahun ini, harga emas sudah melonjak 38%. Logam mulia ini kerap diminati dalam kondisi suku bunga rendah, karena dinilai sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian global
Menurut ANZ, pertumbuhan ekonomi yang melambat, inflasi tinggi, gejolak geopolitik, serta diversifikasi dari dolar AS akan terus menopang permintaan emas, termasuk dari bank sentral.
Selain emas, harga perak spot naik 1% menjadi US$41,57 per ons, platinum turun 0,3% ke US$ 1.382,25, sementara paladium naik 1,5% menjadi US$1.191,46.
Harga Minyak Dunia Turun, Tertekan Kelebihan Pasokan dan Kekhawatiran Permintaan AS
Harga minyak dunia ditutup melemah pada Kamis (11/9/2025), terkoreksi sekitar 2% seiring kekhawatiran kelebihan pasokan global dan potensi menurunnya permintaan dari Amerika Serikat (AS).
Sentimen ini menutupi risiko gangguan produksi akibat konflik di Timur Tengah maupun perang Rusia–Ukraina.
Kontrak berjangka minyak mentah Brent turun US$ 1,12 atau 1,7% menjadi US$ 66,37 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS merosot US$ 1,30 atau 2,0% menjadi US$ 62,37 per barel.
Badan Energi Internasional (IEA) dalam laporan bulanannya menyebut pasokan minyak global tahun ini berpotensi meningkat lebih cepat dari perkiraan, seiring rencana OPEC+.
“Harga minyak turun sebagai respons atas laporan IEA yang bearish, yang menunjukkan kelebihan pasokan besar pada tahun depan,” ujar Carsten Fritsch, analis Commerzbank.
OPEC+ sebelumnya sepakat mulai Oktober akan meningkatkan produksi. Namun, OPEC sendiri tetap mempertahankan proyeksi pasokan dan permintaan non-OPEC tahun ini dengan alasan permintaan masih stabil.
Pasar Terbelah
Menurut Tamas Varga, analis PVM Oil Associates, pasar kini berada di tengah tarik-menarik persepsi antara potensi kekurangan pasokan akibat konflik geopolitik dan realitas kelebihan pasokan akibat kenaikan produksi serta membengkaknya stok.
Di sisi lain, ekspor minyak mentah Arab Saudi ke China diperkirakan melonjak pada Oktober. Data perdagangan menunjukkan Aramco akan mengirimkan 1,65 juta barel per hari, naik tajam dari 1,43 juta barel per hari pada September.
Namun, analis UBS Giovanni Staunovo menilai pasar masih mempertanyakan berapa lama China bisa menyerap pasokan besar tersebut dan menjaga stok rendah di negara-negara OECD. Investor juga mencermati risiko sanksi baru yang berpotensi menekan minyak Rusia.
Di Rusia, pendapatan dari ekspor minyak mentah dan produk turun tajam pada Agustus ke salah satu level terendah sejak perang Ukraina, menurut IEA.
Upaya membatasi perdagangan energi Rusia terus dibahas. Menteri Energi AS Chris Wright dan Komisaris Eropa untuk Energi Dan Jorgensen melakukan pertemuan di Brussels. Jorgensen menyebut tenggat Uni Eropa memang ambisius, tetapi proses harus dipercepat.
Sementara itu di India, Adani Group, operator pelabuhan swasta terbesar, melarang masuk kapal tanker yang terkena sanksi Barat. Kebijakan ini berpotensi mengganggu pasokan minyak Rusia ke dua kilang utama India.
Dari sisi makroekonomi, inflasi konsumen AS pada Agustus tercatat naik tertinggi dalam tujuh bulan, didorong biaya perumahan dan pangan.
Lonjakan klaim tunjangan pengangguran pekan lalu meningkatkan ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada Rabu depan. Langkah ini dipandang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus permintaan minyak.
Sementara itu, Bank Sentral Eropa (ECB) pada Kamis tetap menahan suku bunga sesuai perkiraan. Namun, ketidakpastian masih tinggi karena para pelaku pasar menilai peluang pemangkasan suku bunga berikutnya di Eropa ibarat “lemparan koin”.
Wall Street Cetak Rekor Baru, Tesla dan Micron Jadi Pendorong Utama
Indeks utama Wall Street menutup perdagangan Kamis (11/9/2025) di level tertinggi sepanjang sejarah.
Reli saham Tesla dan Micron Technology menjadi motor penggerak, di tengah ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga bulan ini.
Melansir Reuters, indeks S&P 500 naik 54,70 poin atau 0,84% menjadi 6.586,74. Nasdaq Composite menguat 153,54 poin atau 0,70% ke 22.039,60. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average melonjak 613,97 poin atau 1,35% menjadi 46.104,89.
Data terbaru menunjukkan inflasi konsumen AS pada Agustus naik di atas perkiraan, dengan laju tahunan tertinggi dalam tujuh bulan terakhir.
Sementara itu, klaim awal tunjangan pengangguran untuk pekan yang berakhir 6 September mencapai 263.000, mendekati level tertinggi dalam empat tahun.
“Inflasi tetap kaku… Entah disebut stagflasi atau tidak, yang jelas kondisi saat ini berbeda dengan beberapa tahun lalu. Pasar tenaga kerja melambat cukup tajam, tetapi inflasi tidak ikut melemah,” kata Atsi Sheth, Chief Credit Officer Moody’s Ratings di New York.
Ia memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga 25 basis poin minggu depan, dan 25 basis poin lagi sebelum akhir tahun.
Perdagangan berjangka juga menunjukkan mayoritas pelaku pasar yakin pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin akan dilakukan pada pertemuan kebijakan pekan depan, dengan peluang sekitar 7% untuk pemangkasan lebih dalam hingga 50 basis poin.
Di lantai bursa, saham Tesla menguat dan turut mengangkat indeks S&P 500 serta Nasdaq ke rekor tertinggi.
Saham Micron Technology melonjak setelah Citigroup menaikkan target harga produsen chip memori itu menjadi 175 dolar AS dari sebelumnya 150 dolar AS. Kenaikan ini ikut mendorong Indeks Philadelphia Semiconductor naik 0,9% dan menembus rekor baru.
Saham Warner Bros Discovery juga melesat setelah laporan Wall Street Journal menyebut Paramount Skydance tengah menyiapkan penawaran mayoritas dalam bentuk tunai untuk perusahaan media tersebut.
Selain itu, saham Centene terdongkrak setelah perusahaan asuransi kesehatan tersebut menegaskan kembali proyeksi laba tahunannya dan menyebut peringkat kualitas program Medicare sesuai ekspektasi.
Sebaliknya, saham Oracle melemah setelah reli 36% di sesi sebelumnya yang dipicu sentimen positif sektor kecerdasan buatan (AI). Saham Delta Airlines juga terkoreksi meski maskapai tersebut menegaskan proyeksi laba tahunannya.
Bos Goldman Sachs Ragu The Fed Pangkas Suku Bunga 50 Bps, Bagaimana Dampak ke Kripto?
CEO Goldman Sachs David Solomon menepis kemungkinan bahwa bank sentral Amerika Serikat (The Fed) akan memangkas suku bunga acuan hingga 50 basis poin (bps) pada pertemuan September ini.
Pandangan tersebut muncul hanya beberapa hari setelah Standard Chartered Bank merilis proyeksi agresif terkait kebijakan moneter The Fed.
“Apakah kita akan melihat pemangkasan 50 bps? Menurut saya itu bukan skenario yang realistis,” ujar Solomon dalam wawancara dengan CNBC dilansir dari laman Cointelegraph Kamis (11/9/2025).
Mengacu pada data CME FedWatch Tool, hanya 7,8% pelaku pasar yang memperkirakan pemangkasan 50 bps pada pertemuan The Fed tanggal 17 September. Sebaliknya, mayoritas (92,2%) melihat peluang pemangkasan lebih kecil, yakni 25 bps.
Standard Chartered menjadi salah satu pihak yang berbeda dengan pasar setelah memperbarui proyeksinya, merujuk pada laporan ketenagakerjaan AS bulan Agustus yang lebih lemah dari ekspektasi.
Ekspektasi 25 Bps Lebih Kuat
Solomon menegaskan bahwa pandangan Goldman Sachs lebih sejalan dengan konsensus pasar. “Saya cukup yakin kita akan melihat pemangkasan 25 bps,” ucapnya.
Ia menambahkan, ada tanda-tanda pelemahan di pasar tenaga kerja AS. “Tidak diragukan lagi, jika kita lihat kondisi pasar tenaga kerja, ada sedikit pelunakan,” jelasnya.
Lebih jauh, Solomon memperkirakan The Fed bisa saja melakukan satu hingga dua kali pemangkasan tambahan pada tahun ini, tergantung dinamika makroekonomi.
Dampak ke Pasar Kripto
Pemangkasan suku bunga The Fed akan berdampak signifikan, bukan hanya ke pasar modal, tetapi juga aset kripto.
Suku bunga rendah membuat obligasi dan instrumen investasi tradisional menjadi kurang menarik dibandingkan aset berisiko tinggi.
Trader kripto dengan akun Mister Crypto bahkan menulis di X (Twitter) bahwa jika benar terjadi pemangkasan 50 bps, harga kripto berpotensi menembus rekor tertinggi (ATH) sebelumnya.
Meski begitu, platform analitik Santiment memberi peringatan. Lonjakan pembicaraan di media sosial terkait pemangkasan suku bunga September bisa menjadi sinyal euforia berlebihan dan justru menandakan potensi koreksi harga kripto.
Proyeksi Bank Lain
Standard Chartered bukan satu-satunya bank besar yang mengubah proyeksi. Bank of America juga merevisi pandangannya.
Setelah lama memperkirakan The Fed tidak akan memangkas bunga di 2025, kini mereka memproyeksi ada dua kali pemangkasan sebesar 25 bps masing-masing pada September dan Desember.
Sementara itu, Ketua The Fed Jerome Powell sebelumnya telah memberi sinyal kemungkinan pemangkasan suku bunga dalam pidatonya di Jackson Hole Economic Symposium, Wyoming, pada 22 Agustus lalu.
DK PBB Bulat Kecam Serangan Israel ke Qatar
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengutuk serangan Israel terhadap ibu kota Qatar, Doha pada hari Selasa. Mereka juga menyerukan deeskalasi dalam sebuah pernyataan yang disetujui oleh seluruh 15 anggota, termasuk sekutu utama Israel, Amerika Serikat.
Anggota DK PBB mengeluarkan pernyataan tersebut menjelang pertemuan darurat pada Kamis, yang diadakan untuk membahas serangan Israel yang menargetkan para pemimpin Hamas di ibukota Qatar.
Lima anggota Hamas gugur, namun kelompok Palestina mengatakan kepemimpinannya selamat dari upaya pembunuhan tersebut. Seorang anggota pasukan keamanan Qatar juga gugur dalam serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang menyebabkan ketegangan di wilayah tersebut meroket.
Para pemimpin Hamas sedang bertemu untuk membahas kesepakatan baru yang diusulkan oleh Presiden AS Donald Trump ketika serangan itu terjadi.
“Anggota dewan menggarisbawahi pentingnya deeskalasi dan menyatakan solidaritas mereka dengan Qatar,” kata pernyataan tersebut, yang dirancang oleh Perancis dan Inggris, namun tidak secara eksplisit menyebut Israel.
Pernyataan tersebut juga menekankan bahwa “membebaskan para sandera, termasuk mereka yang dibunuh oleh Hamas, dan mengakhiri perang dan penderitaan di Gaza” adalah “prioritas utama”. Lebih dari 40 tawanan masih ditahan di Gaza, namun hanya 20 di antaranya diyakini masih hidup.
AS, yang biasanya melindungi sekutunya Israel di PBB, tampaknya memberikan teguran keras kepada Israel, yang mencerminkan ketidaksenangan Presiden Donald Trump terhadap serangan tersebut.
Penjabat Duta Besar AS Dorothy Shea mengatakan: “Pemboman sepihak di Qatar, sebuah negara berdaulat yang bekerja sangat keras dan berani mengambil risiko bersama Amerika Serikat untuk menjadi perantara perdamaian, tidak memajukan tujuan Israel atau Amerika.”
Namun, Shea telah menegaskan bahwa “AS tidak dapat dan tidak akan membela serangan Israel terhadap Qatar”.
Setelah serangan hari Selasa, Gedung Putih mengatakan Presiden Trump tidak diberitahu sebelumnya. Setelah mengetahui serangan tersebut, presiden diduga meminta utusannya, Steve Witkoff, untuk segera memperingatkan Qatar, namun serangan sudah dimulai.
Pernyataan Dewan Keamanan menyoroti “dukungan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Qatar”, menggarisbawahi peran penting negara tersebut sebagai “mediator utama” dalam pembicaraan damai antara Israel dan Hamas.
Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani terbang dari Doha untuk menghadiri sesi maraton tiga jam tersebut, dan mengatakan kepada DK PBB bahwa Doha akan melanjutkan upaya kemanusiaan dan diplomatiknya, namun tidak akan mentolerir pelanggaran lebih lanjut terhadap keamanan dan kedaulatannya.
Ia mengecam para pemimpin Israel sebagai “pihak yang sombong”, dan mengatakan bahwa pemilihan waktu serangan selama upaya mediasi menunjukkan bahwa negara tersebut bermaksud untuk menggagalkan upaya tersebut. “Israel terus-menerus merusak stabilitas kawasan,” katanya.
Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Politik Rosemary DiCarlo menggambarkan Qatar sebagai “mitra berharga dalam memajukan perdamaian” dan menyatakan keprihatinan atas kecerobohan Israel, dan mengatakan bahwa serangan tersebut mewakili “eskalasi yang mengkhawatirkan”.
Dia menunjukkan bahwa perang Israel di Gaza telah menewaskan puluhan ribu orang dan hampir menghancurkan Gaza, dan mencatat bahwa situasi di Tepi Barat yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur yang diduduki, “terus memburuk”.
Dia juga mencatat “eskalasi berbahaya” Israel lainnya di wilayah tersebut, yang melibatkan Iran, Lebanon, Suriah dan Yaman.
“Serangan Israel terhadap Doha berpotensi membuka babak baru dan berbahaya dalam konflik yang menghancurkan ini, yang secara serius mengancam perdamaian dan stabilitas regional,” katanya.
Korban Serangan Israel Dimakamkan, Emir Qatar Ikut Shalati Jenazah
Qatar menggelar prosesi pemakaman untuk korban serangan Israel yang menargetkan pimpinan Hamas di Doha pada Kamis (11/9/2025). Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, menghadiri shalat jenazah di Masjid Imam Muhammad ibn Abd al-Wahhab, Doha.
Lima anggota Hamas dan seorang personel keamanan Qatar tewas dalam serangan yang menghantam ibu kota Doha, Selasa (9/11/2025). Hamas mengidentifikasi kelima anggotanya yang tewas sebagai Humam al-Hayya, putra pemimpin kelompok Khalil al-Hayya, direktur kantornya Jihad Labad, serta tiga pengawal yakni Abdullah Abdul Wahid, Moamen Hassouna, dan Ahmad Abdulmalik.
Selain itu, seorang personel keamanan Qatar, Kopral Badr Saad Al-Dosari, juga menjadi korban. Kementerian Dalam Negeri Qatar menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan menegaskan bahwa seluruh langkah yang diperlukan telah diambil untuk melindungi jiwa dan harta benda.
Qatar mengecam serangan tersebut sebagai tindakan pengecut dan pelanggaran nyata terhadap hukum internasional, serta memperingatkan tidak akan mentolerir perilaku sembrono Israel. Qatar, bersama Mesir dan Amerika Serikat (AS), tengah memediasi upaya mengakhiri perang Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 64.700 orang sejak Oktober 2023.
PM Qatar: Netanyahu Hancurkan Harapan Pembebasan Sandera Usai Serangan di Doha
Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani menuding Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah “membunuh harapan” pembebasan sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza, setelah Israel melancarkan serangan terhadap para pemimpin Hamas di Doha. Pernyataan itu disampaikan Sheikh Mohammed menjelang kehadirannya di sidang Dewan Keamanan PBB pada Kamis (11/9/2025).
Komentar tajam Sheikh Mohammed mencerminkan kemarahan yang meluas di negara-negara Teluk setelah serangan pada Selasa (9/9/2025) lalu yang menewaskan sedikitnya enam orang.
“Saya baru saja bertemu salah satu keluarga sandera di pagi hari sebelum serangan itu terjadi. Mereka hanya bergantung pada mediasi gencatan senjata ini. Tidak ada harapan lain,” ujarnya dalam wawancara dengan CNN yang disiarkan pada Rabu (10/9/2025) malam. “Apa yang dilakukan Netanyahu telah mematikan harapan bagi para sandera tersebut.”
Qatar menegaskan akan terus mendorong upaya diplomasi. Sheikh Mohammed dijadwalkan menghadiri sidang Dewan Keamanan PBB, sementara Doha juga tengah menyiapkan KTT Arab-Islam pekan depan untuk membahas serangan tersebut.
Dewan Keamanan PBB sebelumnya menyatakan “keprihatinan mendalam” atas serangan itu tanpa menyebut nama Israel, serta menekankan pentingnya deeskalasi. Dewan juga menyoroti “peran vital” Qatar sebagai mediator dalam proses perdamaian.
Dampak diplomatik dan regional
Serangan di ibu kota Qatar, sekutu dekat Amerika Serikat, mengejutkan negara-negara kawasan dan berpotensi menggagalkan perundingan gencatan senjata serta upaya pembebasan sandera. Ribuan warga Palestina sendiri terus mengungsi dari Kota Gaza, yang kini menghadapi ancaman ofensif besar Israel. Kota terbesar di Palestina itu sudah luluh lantak akibat serangan sebelumnya dan kini terjebak krisis kelaparan.
Hamas menyatakan pemimpin senior mereka selamat dari serangan Doha, namun lima anggota lain tewas, termasuk putra Khalil al-Hayya — kepala tim negosiasi Hamas — tiga pengawal, serta kepala kantor al-Hayya. Belum ada bukti yang dikemukakan Hamas mengenai selamatnya al-Hayya.
Qatar pada Kamis menggelar pemakaman bagi lima anggota Hamas dan seorang perwira keamanan Qatar yang menjadi korban. Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani turut hadir dalam upacara tersebut.
Meski belum ada komentar langsung dari Netanyahu, ia tetap membela serangan itu dan mengancam akan melakukan tindakan serupa terhadap Qatar. “Saya katakan kepada Qatar dan negara-negara lain yang melindungi teroris, kalian harus mengusir mereka atau menyeret mereka ke pengadilan. Jika tidak, kami yang akan melakukannya,” ujarnya.
Langkah Israel tersebut membuat Uni Emirat Arab (UEA) memblokir partisipasi perusahaan-perusahaan Israel dalam Dubai Air Show pada November mendatang. Keputusan ini menjadi sinyal diplomatik penting, mengingat UEA merupakan penggerak utama Perjanjian Abraham tahun 2020 yang membuka hubungan resmi dengan Israel.
Krisis kemanusiaan di Gaza
Sekitar 1 juta penduduk — setengah dari populasi Gaza — tinggal di dalam dan sekitar Kota Gaza. Pada Rabu, jalan pesisir dipadati kendaraan, motor, hingga kereta keledai yang mengangkut warga mengungsi.
Amal Sobh, warga Beit Lahia yang mengungsi bersama 30 anggota keluarganya, mengaku terjebak karena kendaraan mereka rusak dan kehabisan bahan bakar. “Saya punya 13 anak yatim. Anak yang saya gendong demam tinggi seperti api. Kami hanya bisa makan roti yang diberikan orang lewat,” ujarnya.
Di Muwasi, wilayah selatan Gaza yang dijadikan zona aman oleh Israel, ribuan pengungsi kesulitan mendapatkan tempat tinggal akibat kepadatan. Banyak yang akhirnya tidur di jalan tanpa akses air, makanan, maupun sanitasi. “Saya tidur di jalan malam ini. Siapa yang mau menerima kondisi seperti ini?” kata Atwah Awad.
Ketegangan juga meningkat di Tepi Barat. Seorang anak laki-laki berusia 14 tahun, Oday Nasrallah, dilarikan ke rumah sakit di Jenin setelah ditembak tentara Israel di bagian perut, Rabu lalu. Ia kini dirawat intensif namun dalam kondisi stabil.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, Oday adalah anak ketiga berusia 14 tahun yang ditembak dalam sepekan terakhir. Dua anak sebelumnya tewas akibat luka tembak. Militer Israel menyebut mereka menembak “individu yang dianggap mengancam” di area tertutup, meski tak merinci buktinya.
Di Tulkarem, dua tentara Israel dilaporkan luka ringan setelah kendaraan lapis baja mereka terkena ledakan. Militer Israel menyatakan pasukannya mengepung kota tersebut, sementara Hamas mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.
Lawan Arogansi Israel, Pangeran MBS: Saudi akan Berdiri Bersama Qatar tanpa Batas
Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al Saud, dengan tegas mengecam serangan Israel terhadap Negara Qatar, sambil menegaskan dukungan tak terbatas Kerajaan untuk setiap langkah yang dianggap perlu oleh Qatar.
Dalam pernyataannya pada pembukaan tahun kedua sidang kesembilan Dewan Syura, Putra Mahkota menyatakan bahwa Arab Saudi menolak dan mengecam agresi pendudukan Israel di kawasan, termasuk serangan brutal terbaru terhadap Qatar.
Ia menambahkan, untuk merespons Israel memerlukan aksi terkoordinasi dari dunia Arab, Islam, dan internasional. Termasuk, memberlakukan langkah-langkah internasional yang dapat menghentikan dan mencegah praktik kriminal pendudukan untuk mengguncang keamanan dan stabilitas kawasan.
"Riyadh akan berdiri bersama Qatar tanpa batas dan menempatkan seluruh kemampuannya untuk mendukung negara tersebut," ujar Pangeran MBS.
Selain itu, ia juga menegaskan kembali kecaman Kerajaan terhadap serangan Israel yang terus berlanjut terhadap rakyat Palestina di Gaza, khususnya tindakan kelaparan dan pengusiran paksa.
Ia menekankan bahwa Gaza adalah tanah Palestina, dan hak-hak rakyatnya tidak dapat dicabut. Tidak ada agresi yang dapat merampas hak-hak tersebut, begitu pula ancaman tidak dapat menghapusnya.
Posisi Arab Saudi tetap teguh untuk melindungi hak-hak tersebut dan bekerja dengan sungguh-sungguh untuk mencegah pelanggarannya.
MBS kembali menegaskan komitmen Arab Saudi terhadap Inisiatif Perdamaian Arab 2002 yang diluncurkan oleh Kerajaan dan kemudian mendapat pengakuan internasional sebagai kerangka solusi dua negara. Ia menggambarkan inisiatif tersebut sebagai jalur yang belum pernah ada sebelumnya menuju terwujudnya negara Palestina yang berdaulat.
Ia juga mencatat bahwa upaya diplomatik Kerajaan telah mendorong banyaknya jumlah negara mengakui Negara Palestina. Ia menyoroti keberhasilan Konferensi Tingkat Tinggi Internasional terbaru untuk Penyelesaian Damai Perkara Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara yang digelar di New York, seraya menyebutnya sebagai pertemuan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan secara signifikan memperkuat konsensus internasional terhadap inisiatif perdamaian tersebut, dikutip dari QNA.
AS dan China Bahas TikTok serta Pencucian Uang di Madrid
Menteri Keuangan Amerika Serikat Scott Bessent dijadwalkan bertemu dengan Wakil Perdana Menteri China He Lifeng serta sejumlah pejabat senior lain pekan depan di Madrid.
Pertemuan ini akan melanjutkan pembahasan seputar perdagangan, ekonomi, dan isu keamanan nasional, menurut pernyataan Departemen Keuangan AS pada Kamis (11/9/2025).
Agenda pertemuan juga mencakup status platform media sosial asal China, TikTok, serta kerja sama kedua negara dalam memerangi praktik pencucian uang.
Pertemuan ini menjadi bagian dari rangkaian kunjungan Bessent ke Spanyol dan Inggris pada 12–18 September.
Selama lawatan tersebut, Bessent juga akan bertemu dengan para pejabat pemerintahan di Madrid dan London.
Setelah itu, ia akan bergabung dengan Presiden Donald Trump dalam kunjungan kenegaraan resmi ke Inggris untuk bertemu Raja Charles, sebut Departemen Keuangan AS.
Pertemuan Bessent dan He di Madrid akan menjadi yang keempat kalinya tahun ini.
Kedua pejabat tinggi ekonomi tersebut tengah berupaya menjaga gencatan dagang yang telah mengurangi tarif balasan kedua pihak serta memulihkan aliran ekspor mineral rare earth China ke AS.
Dalam pertemuan sebelumnya di Jenewa dan London, serta pertemuan di Stockholm pada akhir Juli, kedua pihak sepakat memperpanjang jeda tarif selama 90 hari.
Presiden Trump mengesahkan perpanjangan tersebut pada 12 Agustus, yang berlaku hingga awal November.
Meksiko Bakal Ganjar Tarif 50% untuk Kendaraan Tiongkok, Seperti Apa Pengaruhnya?
Rencana Meksiko untuk mengenakan tarif impor hingga 50% pada kendaraan dari Tiongkok mungkin tidak akan terlalu berdampak pada produsen mobil di negara Tirai Bambu. Dengan biaya produksi yang lebih rendah, beberapa pemain masih tetap optimis produknya masih kompetitif.
BYD Co. misalnya. Produsen mobil listrik terbesar di dunia yang berbasis di Shenzhen ini menjual hatchback kecil Dolphin Miniyang diimpor dari Tiongkok dengan harga sekitar 399.800 peso (US$21.500), misalnya. Equinox dari General Motors Co., salah satu mobil listrik termurah yang tersedia di negara ini dari merek lama, dibanderol mulai dari sekitar 876.990 peso.
Meskipun BYD menunda rencana pembangunan pabrik manufakturnya sendiri di Meksiko tanpa batas waktu karena masalah geopolitik dan ketegangan perdagangan dengan AS, efisiensi rantai pasokan serta tenaga kerja dan material yang lebih murah yang dinikmati BYD dan produsen mobil Tiongkok memungkinkan mereka untuk tetap menjual kendaraan ke luar negeri dengan harga yang menarik.
“Kendaraan energi baru Tiongkok sangat kompetitif di Meksiko, terutama mengingat mobil berbahan bakar bensin yang diproduksi secara lokal cenderung merupakan model lama dan memiliki fitur teknologi yang terbatas,” kata Yale Zhang, Direktur Pelaksana Konsultan Automotive Foresight yang berbasis di Shanghai.
Malah, saat ini Meksiko telah menjadi negara penerima utama mobil Tiongkok, menggantikan Rusia yang menaikkan biaya impor kendaraan dan biaya pinjaman yang lebih tinggi. Tiongkok mengirimkan sekitar 280.100 kendaraan ke Meksiko pada paruh pertama tahun 2025, naik 24% dibandingkan tahun sebelumnya.
Apakah ekspor mobil Tiongkok ke Meksiko pada akhirnya akan bertahan? Ini masih belum pasti mengingat tarif 50% yang diusulkan mencakup semua mobil, bukan hanya mobil listrik. Daya beli konsumen di Meksiko juga lebih rendah daripada di Eropa, sehingga dampak terhadap permintaan setelah kenaikan harga juga lebih besar.
Michael Dunne, CEO Dunne Insights dan mantan presiden General Motors Indonesia, mengatakan tarif yang lebih tinggi untuk impor dari Tiongkok akan memperlambat banjir, tetapi tidak menghentikannya.
“Sudah ada beberapa ratus ribu mobil Tiongkok yang beroperasi di jalanan Meksiko dan banyak dealer mobil Tiongkok,” katanya.
Bank Sentral Eropa (ECB) Pertahankan Bunga 2%
Bank Sentral Eropa (ECB) mempertahankan suku bunga di level 2% pada Kamis (11/9/2025) sesuai perkiraan. Namun, ECB tidak memberikan petunjuk tentang langkah selanjutnya, meskipun investor terus bertaruh bahwa dukungan lebih lanjut akan dibutuhkan karena inflasi turun di bawah target tahun depan.
Inflasi Uni Eropa diperkirakan mencapai 1,9% pada tahun 2027, di bawah 2,0% yang diproyeksikan pada bulan Juni, dan inflasi inti diperkirakan mencapai 1,8% saat itu, keduanya di bawah target 2%, menurut proyeksi terbaru ECB.
Pasca pengumuman suku bunga, euro sempat melemah, tetapi terakhir diperdagangkan 0,18% lebih kuat di US$ 1,1715. Sementara imbal hasil obligasi jangka pendek yang sensitif terhadap suku bunga relatif stabil pada hari itu. Indeks STOXX Eropa naik 0,3% dari penutupan terakhirnya.
Mark Wall, Ekonom Deutche Bank Londo mengatakan, prakiraan jangka pendek untuk inflasi umum direvisi sedikit lebih tinggi, yang berarti undershoot lebih rendah dari target inflasi pada tahun 2026. Namun, revisi ke bawah prakiraan inflasi inti menjadi 1,8% pada tahun 2027 menandakan potensi perpanjangan undershoot tersebut.
"Hal ini dapat berdampak dovish terhadap kebijakan moneter. ECB menggambarkan prospek inflasi sebagai "secara umum tidak berubah" dan pernyataannya cukup ringkas. ECB tidak terburu-buru dalam menilai angka tahun 2027. Penghentian suku bunga kemungkinan akan berlanjut," ujarnya seperti dilansir Reuters.
Sementara itu, Jack Allen Reynold, Wakil Kepala Ekonomi Zona Euro Capital Economics London mengatakan,k eputusan ECB untuk mempertahankan suku bunga deposito di 2,0% dan tidak memberikan panduan mengenai keputusan suku bunga di masa mendatang sesuai dengan ekspektasi.
"ECB kemungkinan besar tidak akan mengubah suku bunga lagi tahun ini, tetapi kami pikir risikonya condong ke arah pemangkasan kembali pada tahun 2026," ujarnya.
Irene Lauro, Ekonom Schroders menambahkan, ECB tampaknya mengonfirmasi pandangan kami bahwa siklus pelonggaran telah berakhir. Dengan meredanya ketidakpastian perdagangan, pemulihan kawasan euro akan semakin cepat.
Ia bilang, risiko telah bergeser bagi zona euro dari ketidakpastian perdagangan ke ketidakstabilan politik, dengan Prancis kini menjadi sorotan fiskal. Namun, ketahanan ekonomi dan penguatan permintaan domestik membuat ECB mampu mempertahankan kebijakan moneternya.
IMF: Ekonomi AS Tertekan, Permintaan Turun dan Pertumbuhan Lapangan Kerja Melambat
Dana Moneter Internasional (IMF) mengungkapkan, ekonomi AS menunjukkan beberapa tekanan setelah bertahun-tahun bertahan, dengan permintaan domestik yang menurun dan pertumbuhan lapangan kerja melambat.
Mengutip Reuters, Kamis (11/9/2025), Juru bicara IMF Julie Kozack mengatakan inflasi berada di jalur yang tepat untuk mencapai target 2% Federal Reserve.
Tetapi terdapat beberapa risiko yang dapat mendorongnya lebih tinggi, terutama akibat tarif yang dikenakan pada impor oleh pemerintahan Trump.
Ia mengatakan revisi ke bawah data ketenagakerjaan AS yang diumumkan awal pekan ini "sedikit lebih besar" daripada rata-rata historis.
Staf IMF akan meninjau data dan revisi tersebut bersama otoritas AS selama tinjauan ekonomi yang dijadwalkan pada bulan November.
China Kecam Kenaikan Tarif Mobil Meksiko, Sebut Bisa Guncang Kepercayaan Investor
Kementerian Perdagangan China mengkritik keputusan Meksiko yang menaikkan tarif mobil impor dari China dan negara-negara Asia lain hingga 50%, Jumat (12/9/2025).
China menilai langkah tersebut dapat merusak kepercayaan investor dan "secara serius memengaruhi iklim bisnis Meksiko."
Kebijakan ini diumumkan Meksiko pada Rabu lalu, sebagai bagian dari penyesuaian tarif impor yang lebih luas untuk melindungi lapangan kerja.
Analis menilai kenaikan ini juga bertujuan menenangkan tekanan dari Amerika Serikat (AS).
Kementerian Ekonomi Meksiko menyebut bahwa kenaikan tarif yang bervariasi di berbagai sektor, termasuk tekstil, baja, dan otomotif, akan berdampak pada impor senilai sekitar US$ 52 miliar.
“China dan Meksiko adalah mitra ekonomi dan perdagangan penting bagi satu sama lain, dan kami tidak ingin kerja sama ekonomi dan perdagangan terpengaruh akibat keputusan ini,” kata Kementerian Perdagangan China.
China menegaskan akan mengambil “langkah-langkah yang diperlukan” untuk melindungi hak dan kepentingannya, meski tidak merinci langkah-langkah tersebut.
Kebijakan ini muncul di tengah tekanan AS yang meningkat terhadap negara-negara Amerika Latin agar mengurangi hubungan ekonomi dengan China, seiring upaya Washington memperluas pengaruhnya di kawasan tersebut.
Kapal Induk Terbaru China Lintasi Selat Taiwan Menuju Laut China Selatan
Kapal induk terbaru China, Fujian, yang merupakan kapal ketiga dan paling canggih milik Angkatan Laut China, baru-baru ini melintasi Selat Taiwan dan menuju Laut China Selatan sebagai bagian dari uji coba laut, kata pihak militer China pada Jumat (12/9).
Kedua wilayah ini termasuk jalur perairan yang sangat sensitif.
Kapal induk yang pertama kali diperkenalkan pada 2022 ini memulai uji coba laut tahun lalu dan belum resmi masuk masa dinas operasional.
“Ketiga kapal induk negara kami, Fujian, baru-baru ini transit melalui Selat Taiwan menuju perairan terkait di Laut China Selatan untuk melaksanakan uji coba ilmiah dan latihan,” kata Angkatan Laut China.
Latihan ini disebut sebagai “pengaturan rutin dalam proses pembangunan kapal induk dan tidak ditujukan pada target tertentu.”
Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan pada Kamis lalu bahwa Fujian memasuki Laut China Timur dan bergerak ke arah barat daya menuju Taiwan, ditemani dua kapal perusak misil China.
Pemerintah Taiwan belum memberikan komentar resmi terkait pergerakan kapal ini.
Dalam lima tahun terakhir, China meningkatkan kehadiran militer di sekitar Taiwan, termasuk menggelar latihan perang, untuk menegaskan klaim kedaulatannya.
Pemerintah Taiwan menolak klaim tersebut, menegaskan bahwa masa depan pulau hanya bisa ditentukan oleh rakyatnya sendiri.
China menganggap Selat Taiwan sebagai perairan teritorialnya, sementara Taiwan, Amerika Serikat, dan banyak sekutunya menyebutnya sebagai jalur internasional.
Laut China Selatan, yang sebagian besar diklaim China dan disengketakan dengan Filipina, Vietnam, dan negara lain, juga menjadi lokasi aktivitas militer China yang meningkat.
Kapal induk Fujian, yang dirancang dan dibangun secara domestik, lebih besar dan lebih canggih dibanding Shandong yang mulai dinas operasional akhir 2019, dan Liaoning, yang dibeli China dari Ukraina pada 1998.