News Komoditi & Global ( Kamis, 24 Juli 2025 )
News Komoditi & Global
( Kamis, 24 Juli 2025 )
Harga Emas Global Anjlok Imbas Kabar Kesepakatan Dagang Uni Eropa-AS
Harga emas dunia melemah setelah muncul laporan bahwa Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE) semakin mendekati kesepakatan tarif sebesar 15%, yang menekan permintaan terhadap aset lindung nilai. Melansir Reuters pada Kamis (24/7/2025), harga emas di pasar spot turun 1,1% menjadi US$3.394,64 per troy ounce. Sebelumnya, harga sempat menyentuh titik tertinggi sejak 16 Juni. Sementara itu, harga emas berjangka emas AS turun 1,3% ke level US$3.397,60 per ounce. Bart Melek, Kepala Strategi Komoditas di TD Securities melihat ada kesepakatan dagang dengan Jepang dan kemungkinan dengan UE. Artinya, tidak akan ada tarif balasan besar dari Uni Eropa. "Hal ini mendukung minat risiko... pasar saham juga bergerak cukup baik,” katanya. Dua diplomat mengonfirmasi bahwa UE dan AS tengah bergerak menuju kesepakatan dagang yang akan memberlakukan tarif impor sebesar 15% terhadap barang-barang UE yang masuk ke AS. Pada hari yang sama, Presiden AS Donald Trump juga menandatangani kesepakatan dagang dengan Jepang untuk menurunkan tarif impor mobil, sebuah sinyal positif dalam upaya diplomasi tarif yang lebih luas di berbagai front.
Sebagai aset tanpa imbal hasil, biasanya menguat dalam kondisi penuh ketidakpastian atau ketika suku bunga rendah karena biaya peluang untuk memegang aset ini menjadi lebih kecil.
Namun, pasar saat ini tidak memperkirakan adanya pemangkasan suku bunga oleh bank sentral AS, Federal Reserve, pada bulan Juli. Kendati demikian, independensi The Fed dinilai mulai terancam oleh tekanan politik yang meningkat, menurut mayoritas ekonom dalam survei Reuters. Pada perkembangan lain, harga perak di pasar spot turun tipis 0,1% menjadi US$39,24 per ounce, setelah sebelumnya sempat menyentuh level tertinggi dalam hampir 14 tahun. Alexander Zumpfe, pedagang logam mulia di Heraeus Metals menuturkan, kenaikan harga perak belakangan ini didorong oleh kombinasi permintaan industri yang kuat, defisit pasokan yang terus berlangsung, serta meningkatnya minat investor. “Kenaikan yang menembus level US$40 bisa terjadi jika harga emas terus menanjak, dolar AS kembali melemah, atau jika terjadi pengetatan pasokan lebih dalam—terutama jika premi fisik mulai naik lagi di pasar-pasar utama Asia," ujarnya. Sementara itu, harga platinum turun 2,1% menjadi US$1.411,63 per ounce dan harga paladium turun 0,2% ke US$1.271,98 per ounce.
Harga Minyak Dunia Naik Tipis, Pasar Menanti Kemajuan Negosiasi Perdagangan
Harga minyak naik tipis pada perdagangan Kamis (24/7) pagi, namun tetap stabil di level US$ 65 per barel. Pukul 07.21 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman September 2025 di New York Mercantile Exchange ada di US$ 65,49 per barel, naik 0,37% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 65,25 per barel.
Harga minyak stabil, karena investor menantikan kemajuan perundingan perdagangan AS dan tingkat persediaan yang rendah.
Mengutip Bloomberg, Presiden AS Donald Trump mengatakan, dia akan menetapkan tarif sebesar 15%-50% menjelang batas waktu perundingan dagang 1 Agustus.
Kemarin, Rabu (23/7), AS telah menetapkan tarif perdagangan sebesar 15% untuk Jepang. Sementara Uni Eropa juga tengah melakukan perudingan menuju kesepakatan serupa.
"Mungkin ada sedikit peningkatan harga minyak mentah akibat asumsi permintaan yang tidak terlalu lemah, karena pasar merasa lega setelah ancaman tarif terburuk dapat dihindari," kata Wisnu Varathan, kepala makro untuk Asia di Mizuho Bank Ltd.
Namun hingar bingar tarif ini mungkin hanya penangguhan sementara dan kemungkinan besar masalah tarif masih akan menjadi pukulan bagi pertumbuhan global.
Stok minyak AS turun 3,2 juta barel pekan lalu. Sedangkan stok solar naik, meski masih berada pada level musiman terendah sejak 1996.
Wall Street: S&P 500 dan Nasdaq Cetak Rekor di Tengah Optimisme Kesepakatan Dagang
Indeks Utama Wall Street ditutup menguat pada akhir perdagangan Rabu (23/7), dengan indeks S&P 500 dan Nasdaq mencatat rekor penutupan tertinggi didorong kenaikan saham Nvidia dan GE Vernova.
Uni Eropa an AS tampaknya akan menuju kesepakatan perdagangan serupa seperti kesepakatan dagang yang dicapai oleh AS dan Jepang.
Mengutip Reuters, indeks S&P 500 naik 0,78% dan mengakhiri sesi di level 6.358,91, Nasdaq naik 0,61% ke level 21.020,02, sementara Dow Jones Industrial Average naik 1,14% ke level 45.010,29.
Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 19,1 miliar saham dengan rata-rata 17,7 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir.
Kesepakatan Gedung Putih dengan Uni Eropa akan mencakup tarif luas sebesar 15% untuk barang-barang Uni Eropa yang diimpor ke AS.
Tarif tersebut, yang juga dapat diperluas ke mobil, akan mencerminkan kerangka kerja perjanjian yang telah disepakati AS dengan Jepang.
Saham GE Vernova melonjak 14,6% ke rekor tertinggi setelah produsen peralatan listrik tersebut menaikkan proyeksi pendapatan dan arus kas bebasnya, serta mengalahkan estimasi Wall Street untuk laba kuartal kedua.
Saham GE Vernova telah naik lebih dari 80% sepanjang tahun 2025, dengan konsumsi daya yang diperkirakan akan tercapai karena meningkatnya permintaan dari pusat data AI dan mata uang kripto.
Saham produsen chip AI terkemuka Nvidia naik 2,25% dan mendorong kenaikan di S&P 500 dan Nasdaq.
Saham Tesla naik tipis 0,14% menjelang laporan kuartalannya yang akan dirilis setelah bel penutupan perdagangan.
Investor akan fokus pada konferensi pers analis dari produsen kendaraan listrik tersebut. Mereka telah bersiap menghadapi laporan penurunan pendapatan Tesla yang tajam terkait dengan meningkatnya persaingan, kurangnya model mobil baru, dan reaksi keras konsumen terhadap CEO Elon Musk.
"Yang akan Anda dengar adalah banyak sekali diskusi tentang masa depan dan pengakuan luas bahwa ini adalah kuartal yang buruk," kata Michael Green, kepala strategi di Simplify Asset Management di Philadelphia.
Saham Alphabet turun 0,58%. Induk perusahaan Google tersebut juga dijadwalkan untuk melaporkan kinerja keuangannya setelah penutupan perdagangan.
Dari data ekonomi, penjualan rumah yang sudah ada di AS turun lebih besar dari yang diperkirakan pada bulan Juni.
Fokus investor kini beralih ke angka klaim pengangguran mingguan hari Kamis dan data PMI kilat S&P Global untuk mengukur kesehatan ekonomi di tengah ketidakpastian tarif.
Menyusul serangkaian data ekonomi yang beragam minggu lalu, para pedagang telah mengesampingkan pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve minggu depan. Peluang untuk penurunan suku bunga pada bulan September berada di sekitar 58%, menurut alat CME FedWatch.
Jepang Capai Kesepakatan Dagang dengan Amerika Serikat
Amerika Serikat (AS) akhirnya mencapai kesepakatan dagang dengan Jepang. Presiden AS Donald Trump menyebut kesepakatan ini akan berlaku pada 1 Agustus.
Trump menyebut, pihaknya telah mendapatkan komitmen dari Jepang untuk menginvestasikan US$ 550 miliar di AS dan membuka pasarnya untuk barang Amerika. Tarif impor dari Jepang disepakati di 15% turun dari usulan sebelumnya sebesar 25%. "Ini adalah masa yang sangat menggembirakan bagi Amerika Serikat, terutama karena kami akan memiliki hubungan yang luar biasa dengan Jepang," kata Trump di platform Truth Social dikutip Reuters.
Kesepakatan tersebut mencakup penurunan tarif impor mobil Jepang dari 25% menjadi 15%. Mobil Jepang menyumbang lebih dari seperempat ke AS.
Namun, produsen mobil AS menunjukkan ketidakpuasan pada kesepakatan tersebut. Mereka mengungkapkan kekhawatiran karena tarif impor dari Kanada dan Meksiko tetap di 25%.
Matt Blunt, Kepala American Automotive Policy Council yang mewakili General Motors, Ford, dan Stellantis induk dari Chrysler) bilang, setiap kesepakatan yang mengenakan tarif lebih rendah terhadap impor Jepang yang hampir tidak memiliki kandungan AS, dibandingkan kendaraan buatan Amerika Utara yang memiliki kandungan AS tinggi. "Ini adalah kesepakatan buruk bagi industri Amerika Serikat dan pekerja otomotif di AS," ujar dia.
Posisi Jepang tinggi
Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba mengaku telah menerima laporan awal dari negosiator perdagangan di Washington, namun menolak untuk mengomentari rincian negosiasi tersebut. Ishiba berada di bawah tekanan politik, setelah koalisi yang berkuasa kehilangan kendali atas majelis tinggi dalam pemilu hari Minggu lalu.
Nilai perdagangan AS dan Jepang mencapai US$ 230 miliar pada 2024. Di mana Jepang mencatat surplus perdagangan hampir US$ 70 miliar. Jepang merupakan mitra dagang terbesar kelima AS dalam kategori barang, menurut data Biro Sensus AS.
Jepang juga investor terbesar di AS bersama raksasa dana pensiun GPIF dan perusahaan asuransi Jepang, dengan nilai investasi US$ 2 triliun.
Kazutaka Maeda, Ekonom Meiji Yasuda Research Institute mengatakan dengan tarif 15%, ekonomi Jepang akan terhindar dari resesi. "Kesepakatan ini dianggap sebagai hasil yang lebih baik bagi Jepang daripada yang mungkin terjadi, mengingat ancaman tarif sepihak dari Trump sebelumnya jauh lebih tinggi," kata Kristina Clifton, ekonom senior di Commonwealth Bank of Australia di Sydney dikutip Reuters.
Bank Sentral Diminta Waspadai Risiko Iklim terhadap Pasar Tenaga Kerja Global
Lembaga keuangan global, terutama bank sentral, diminta segera mengubah pendekatan kebijakan moneternya agar tidak kecolongan oleh guncangan pasar tenaga kerja yang dipicu oleh perubahan iklim.
Peringatan ini disampaikan dalam laporan terbaru London School of Economics (LSE) yang dirilis Rabu (23/7/2025).
Laporan yang disusun oleh Centre for Economic Transition Expertise (CETEx) menunjukkan bahwa bahkan dalam skenario optimistis di mana pemanasan global dibatasi hanya 1,5–2 derajat Celsius perubahan iklim tetap akan menurunkan produktivitas tenaga kerja, khususnya di sektor-sektor yang terpapar panas seperti pertanian dan konstruksi.
“Penelitian kami menunjukkan bank sentral perlu mengintegrasikan risiko lingkungan terhadap ketenagakerjaan dalam kebijakan dan operasional mereka,” ujar Joe Feyertag, penulis utama laporan sekaligus peneliti senior CETEx.
Diperkirakan ada 1,2 miliar pekerja di 182 negara yang rentan terhadap disrupsi iklim, mulai dari bencana alam hingga dampak transisi menuju ekonomi hijau.
Laporan ini mendorong otoritas moneter untuk lebih memperhatikan risiko lingkungan sebagai bagian dari stabilitas ekonomi.
Bank Sentral Eropa (ECB) dan Bank of England telah menyoroti risiko iklim terhadap inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan ketahanan sektor perbankan.
Namun, The Fed justru mundur dari jaringan internasional yang fokus pada isu perubahan iklim awal tahun ini, memunculkan keraguan terhadap komitmennya.
CETEx mencatat bahwa negara-negara maju justru paling rentan terhadap transisi dari industri padat polusi ke ekonomi rendah karbon.
Sebaliknya, negara berkembang di Afrika, Asia, dan Amerika Latin lebih terdampak oleh risiko fisik seperti banjir dan kekeringan.
Kombinasi tekanan iklim, perubahan demografi, dan kebijakan imigrasi yang semakin ketat dapat memperburuk ketimpangan pasar tenaga kerja di negara maju dan memperlonggar pasar tenaga kerja di negara berkembang.
Feyertag juga memperingatkan bahwa gangguan iklim di pasar kerja bisa memperdalam ketimpangan sosial, terutama di negara yang sistem ketenagakerjaannya kaku.
“Inflasi cenderung lebih tinggi saat pasar tenaga kerja ketat, dan produktivitas yang rendah juga bisa memicu inflasi,” jelasnya.
Dari 114 mandat bank sentral yang diteliti, hanya 15 yang secara eksplisit menyebut ketenagakerjaan sebagai tujuan utama atau sekunder, termasuk Bank of England.
Sementara The Fed dan Reserve Bank of Australia menjadikan penciptaan lapangan kerja sebagai bagian dari mandat inti mereka.
“Jika mandatnya memungkinkan, bank sentral bahkan bisa mengambil langkah aktif untuk mendorong permintaan terhadap tenaga kerja di sektor rendah karbon atau pekerjaan yang tahan terhadap perubahan iklim, sehingga transisinya bisa lebih mulus,” tutup Feyertag.
Menhan Israel Kumpulkan Petinggi Militer Pertimbangkan Serang Iran Lagi, Teheran Siaga Tempur Penuh
Menteri Pertahanan Israel Katz pada Selasa (22/7/2025) malam mengindikasikan Israel mungkin mempertimbangkan untuk melanjutkan kampanyenya melawan Iran. Pertimbangan itu diputuskan dalam sebuah penilaian bersama para pemimpin militer senior.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh tokoh-tokoh militer penting seperti Kepala Staf Mayjen Eyal Zamir, Wakil Kepala Staf Mayjen Tamir Yadai, dan para kepala Direktorat Intelijen IDF, serta komandan IDF lainnya dan perwakilan dari Mossad dan Shin Bet (Badan Keamanan Israel).
Katz menekankan pentingnya mempertahankan superioritas udara Israel, yang dicapai selama Operasi Rising Lion. Ia menyerukan pengembangan rencana penegakan hukum yang efektif untuk mencegah Iran memulihkan program nuklir dan misilnya.
Pada awal Juli, dalam upacara wisuda pilot IAF, Katz mengeluarkan peringatan langsung kepada Iran. Ia menyatakan bahwa para lulusan tersebut merupakan perpanjangan tangan IDF, yang mampu menyerang di mana pun di Iran—dari Teheran hingga Isfahan hingga Tabriz, sebagaimana dilaporkan The Jerusalem Post sebelumnya.
"Tidak ada tempat bagi para pejabat Iran yang merugikan Israel untuk bersembunyi," tegasnya.
Menyikapi ancaman, Iran siap merespons setiap potensi serangan baru dari Israel. Hal itu ditegaskan Presiden Masoud Pezeshkian kepada kantor berita Aljazirah dalam wawancara televisi pertamanya sejak berakhirnya konflik militer kedua negara selama 12 hari, Rabu.
"Kami siap menghadapi setiap aksi militer oleh Israel, dan pasukan kami berada dalam siaga tempur penuh untuk menyerang kembali jauh ke wilayah Israel," kata Pezeshkian, seraya menambahkan bahwa Israel bungkam mengenai skala serangan Iran sebelumnya.
Pezeshkian menyebut semua pembicaraan tentang penghentian program nuklir Iran sebagai "ilusi," menekankan bahwa Teheran tidak menginginkan perang, tetapi juga tidak sepenuhnya percaya pada gencatan senjata yang langgeng.
Presiden Iran itu lebih lanjut mengatakan dia setuju dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump bahwa Iran tidak boleh memiliki senjata nuklir.
Pada saat sama, Pezeshkian mengatakan bahwa pengayaan uranium di wilayah Iran akan terus berlanjut di masa mendatang dalam kerangka hukum internasional. Teheran tidak akan menoleransi ancaman apa pun terkait program nuklir damainya.
Pada 13 Juni malam, Israel menyerang Iran dengan dalih bahwa Teheran tengah mengembangkan program nuklir militer rahasia. Teheran membantah keras tuduhan tersebut, dan membalas secara telak serangan rezim Zionis tersebut.
Kedua pihak saling serang selama 12 hari. Amerika melibatkan diri dalam konflik bersenjata itu dengan menyerang fasilitas nuklir Iran pada 22 Juni malam.
Malam berikutnya, Teheran membalas aksi militer Gedung Putih tersebut dengan melancarkan serangan rudal ke pangkalan AS Al Udeid di Qatar.
Trump mengatakan pada 23 Juni bahwa Israel dan Iran telah sepakat untuk gencatan senjata guna mengakhiri perang 12 hari.
Inggris, Prancis, dan 23 Negara Tuntut Diakhirinya Segera Genosida
Sekelompok 25 negara Barat, termasuk Inggris, Prancis, dan Kanada, menyatakan Israel harus segera mengakhiri perangnya di Gaza. Mereka mengecam "pembunuhan tidak manusiawi" terhadap warga Palestina, termasuk ratusan orang di dekat lokasi distribusi makanan. Dalam pernyataan bersama, negara-negara tersebut mengecam apa yang mereka sebut "pemberian bantuan secara bertahap" kepada warga Palestina di Gaza. Mereka mengatakan "mengerikan" lebih dari 800 warga sipil tewas saat mencari bantuan. Mayoritas korban tewas berada di sekitar lokasi Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), yang didukung Amerika Serikat (AS) dan Israel. GHF mengambil alih distribusi bantuan di Gaza dari jaringan yang dipimpin Perserikatan Bangsa-Bangsa. "Model pemberian bantuan pemerintah Israel berbahaya, memicu ketidakstabilan, dan merampas martabat manusia warga Gaza," ungkap para menteri luar negeri negara-negara tersebut dalam pernyataan bersama. "Penderitaan warga sipil di Gaza telah mencapai titik yang baru." Seruan dari sekitar 20 negara Eropa, serta Kanada, Australia, dan Selandia Baru, untuk mengakhiri perang di Gaza dan mengirimkan bantuan datang dari banyak negara yang bersekutu dengan Israel dan pendukung terpentingnya, Amerika Serikat. Di antara mereka yang menyerukan diakhirinya perang terdapat empat dari lima negara dalam aliansi berbagi intelijen Five Eyes, yang mencakup AS. Permohonan dari negara-negara Barat lainnya muncul ketika tank-tank Israel memasuki distrik selatan dan timur kota Deir al-Balah di Gaza untuk pertama kalinya pada hari Senin. Sebagian besar wilayah Gaza telah menjadi gurun pasir selama lebih dari 21 bulan perang genosida pada 7 Oktober 2023. Kampanye Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 59.000 warga Palestina, menurut otoritas kesehatan Gaza, dengan kematian terbaru dilaporkan pada hari Senin ketika Israel memulai serangan baru di Gaza tengah. Yayasan Kemanusiaan Gaza menggunakan perusahaan keamanan dan logistik swasta AS untuk mengirimkan pasokan ke Gaza.
Krisis Kemanusiaan Memburuk, Truk-truk Bantuan Kosong Menunggu di Perlintasan Israel
Puluhan truk kosong menunggu di perlintasan Zikim Israel pada Selasa (22/7/2025) untuk memuat makanan, tepung, dan pasokan kemanusiaan di bawah koordinasi Program Pangan Dunia (WFP). Israel tidak mengizinkan masuknya truk bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Sebelumnya pada Minggu, WFP mengecam militer Israel atas penembakan terhadap konvoi kemanusiaan yang mengirimkan bantuan pangan ke Gaza utara. WFP menyebut serangan itu "sama sekali tidak dapat diterima" dan mendesak diakhirinya segera kekerasan terhadap warga sipil yang mencari bantuan penyelamatan jiwa. “Konvoi 25 truk tersebut memasuki Gaza melalui perlintasan Zikim dengan membawa pasokan vital ketika kerumunan di sekitarnya diserang oleh tank-tank Israel, penembak jitu, dan tembakan lainnya," ungkap pernyataan badan PBB itu. "Orang-orang ini hanya berusaha mengakses makanan untuk memberi makan diri mereka sendiri dan keluarga mereka di ambang kelaparan," papar WFP, mengungkapkan kesedihan mendalam atas "hilangnya banyak nyawa" dan banyak lagi yang menderita luka-luka yang mengancam jiwa. WFP mengkritik pelanggaran jaminan sebelumnya oleh otoritas Israel bahwa konvoi kemanusiaan tidak akan menghadapi keterlibatan militer. Sebanyak 79 orang dilaporkan tewas di dekat perlintasan Zikim, tempat kerumunan warga sipil sedang menunggu truk makanan. Data yang dirilis Kementerian Kesehatan Gaza menunjukkan lebih dari 1.020 pencari bantuan tewas sejak 27 Mei dan lebih dari 6.500 orang terluka oleh tembakan Israel di titik-titik distribusi bantuan yang didirikan di bawah mekanisme bantuan Israel, yang dikecam pejabat dan lembaga PBB sebagai "jebakan maut." Gaza kini menghadapi salah satu bencana kemanusiaan terburuk dalam sejarahnya. Penyebaran kelaparan telah meningkat pesat sejak 2 Maret, ketika pasukan Israel menutup semua perlintasan perbatasan, menghentikan masuknya makanan, bahan bakar, dan bantuan medis. Gejala malnutrisi parah telah menyebar luas, terutama di kalangan anak-anak dan pasien yang sakit kronis. Israel telah menewaskan lebih dari 59.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, di Gaza sejak Oktober 2023. Pengeboman yang gencar telah menghancurkan daerah kantong tersebut, hampir melumpuhkan sistem kesehatan, dan menciptakan kondisi seperti kelaparan. November lalu, Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya, Yoav Gallant, atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perang yang dilakukannya di daerah kantong tersebut.
Gara-Gara Keanggotaan Palestina, Trump Tarik AS Keluar dari UNESCO
Pemerintahan Presiden Donald Trump mengumumkan bahwa Amerika Serikat (AS) akan keluar dari Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO). Langkah ini diambil Washington terkait keputusan UNESCO untuk menerima Negara Palestina sebagai anggota.
Keputusan AS untuk meninggalkan UNESCO, yang diumumkan pada Selasa (22/7/2025), akan berlaku efektif pada Desember 2026.
Dalam sebuah pernyataan, Juru Bicara Departemen Luar Negeri, Tammy Bruce, berpendapat bahwa keanggotaan di UNESCO tidak sejalan dengan "kepentingan nasional" AS dan menyebut misi badan tersebut “memecah belah”.
Ia kemudian menyoroti beberapa poin perselisihan, termasuk partisipasi Palestina di UNESCO dan dugaan sentimen "anti-Israel" di jajarannya. Palestina telah menjadi anggota sejak 2011, tetapi AS tidak mengakuinya sebagai negara berdaulat.
“Mengakui ‘Negara Palestina’ sebagai Negara Anggota sangat bermasalah, bertentangan dengan kebijakan AS, dan berkontribusi pada maraknya retorika anti-Israel di dalam organisasi tersebut,” kata Bruce, sebagaimana dilansir Al Jazeera.
Bruce juga mengecam komitmen UNESCO terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB, yang mencakup seruan untuk mengurangi kemiskinan, meningkatkan kesetaraan gender, dan memerangi perubahan iklim. Tujuan-tujuan tersebut, katanya, merupakan bukti “agenda ideologis globalis”.
Ini adalah kali kedua Trump menarik AS dari UNESCO.
Trump menarik AS dari UNESCO, dengan alasan agenda “America First”, atau mengedepankan Amerika Serikat.
Pada 2018, selama masa jabatan pertamanya, AS juga meninggalkan badan tersebut. Saat itu, seperti sekarang, pemerintahan Trump mengutip dugaan bias terhadap Israel sebagai motivasi.
Pada 2023, di bawah Presiden Joe Biden saat itu, AS bergabung kembali dengan UNESCO. Namun, sejak menjabat untuk masa jabatan kedua pada Januari, Trump telah berupaya untuk mengurangi inisiatif era Biden dan membatasi dukungan AS untuk beberapa organisasi internasional.
Trump juga menarik dukungan AS dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan pada Februari ia mengeluarkan perintah eksekutif yang menghentikan pendanaan untuk Dewan Hak Asasi Manusia PBB, menuduhnya melindungi “para pelanggar hak asasi manusia”.
Perintah yang sama mengumumkan peninjauan keanggotaan AS di UNESCO, yang akan selesai dalam 90 hari, dengan penekanan pada apakah badan tersebut telah terlibat dalam “sentimen antisemitisme atau anti-Israel”.
Trump telah mengejar agenda “America First” dalam masa jabatan keduanya, dan juru bicara Gedung Putih, Anna Kelly, membingkai penarikan terbaru dari UNESCO sebagai upaya memajukan tujuan tersebut.
“Presiden Trump telah memutuskan untuk menarik diri dari UNESCO – yang mendukung gerakan budaya dan sosial yang membangun dan memecah belah,” tulis Kelly di media sosial.
“Presiden akan selalu mengutamakan Amerika. Keanggotaan kita di semua organisasi internasional harus selaras dengan kepentingan nasional kita.”
Pujian dari Israel
Langkah Trump yang menarik AS keluar dari UNESCO mendapat pujian dari Israel.
Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar, menanggapi di media sosial bahwa keputusan AS untuk keluar dari UNESCO merupakan indikasi lain bahwa negaranya telah diperlakukan tidak adil di panggung internasional.
“Ini adalah langkah yang diperlukan, yang dirancang untuk memajukan keadilan dan hak Israel atas perlakuan yang adil dalam sistem PBB, sebuah hak yang sering kali diinjak-injak akibat politisasi di arena ini,” tulis Saar.
“Penunjukan Israel dan politisasi oleh negara-negara anggota harus diakhiri, dalam hal ini dan di semua badan PBB profesional.”
Ia berterima kasih kepada AS atas “dukungan moral dan kepemimpinannya” serta mendesak PBB untuk melakukan “reformasi fundamental”.
Namun, UNESCO membantah tuduhan bahwa mereka telah memperlakukan anggotanya secara tidak adil.
“Tujuan UNESCO adalah menyambut semua bangsa di dunia, dan Amerika Serikat akan selalu disambut,” kata Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay.
Ia menambahkan bahwa keputusan pemerintah AS untuk mundur bukanlah hal yang mengejutkan — tetapi keputusan Trump tidak akan mengakhiri keterlibatan UNESCO dengan organisasi lain di AS.
“Kami akan terus bekerja sama dengan semua mitra Amerika kami di sektor swasta, akademisi, dan organisasi nirlaba, serta akan melanjutkan dialog politik kami dengan pemerintah dan Kongres AS,” ujar Azoulay.
Ia memperkirakan hanya sekitar 8 persen anggaran lembaga tersebut yang bergantung pada AS. Pemotongan staf tidak diantisipasi sebagai akibat dari penarikan AS.
AS telah bertindak sebagai pembela diplomatik utama Israel selama beberapa dekade, memberikan tekanan pada badan-badan internasional yang dianggapnya kritis terhadap sekutunya di Timur Tengah.
Namun, AS sendiri telah menghadapi pengawasan yang lebih ketat atas dukungan tersebut sejak dimulainya perang Israel di Gaza pada Oktober 2023.
Perang tersebut telah menewaskan lebih dari 59.000 warga Palestina, dan para ahli PBB menyebut taktik Israel “konsisten dengan genosida”. Namun, AS tetap teguh dalam mendukung kampanye militer Israel di Gaza, meskipun ada kekhawatiran kemanusiaan yang terus berlanjut.
Bulan lalu, pemerintahan Trump mengumumkan sanksi yang menargetkan hakim di Mahkamah Pidana Internasional (ICC) yang terlibat dalam penyelidikan dugaan pelanggaran oleh pasukan Israel dan AS. AS juga menjatuhkan sanksi kepada Francesca Albanese, pelapor khusus PBB untuk wilayah Palestina yang diduduki, pada Juli.
Uni Eropa Peringatkan Momen Paling Berbahaya yang Melibatkan Rusia-China di 2027
Komisaris Pertahanan Uni Eropa yang pertama telah mengeluarkan peringatan keras: momen paling berbahaya di dunia bisa segera tiba pada 2027. Yakni Ketika Rusia dan Tiongkok mungkin melakukan koordinasi langkah-langkah agresif yang dirancang untuk menghancurkan pertahanan Barat.
Mengutip Fox News, Andrius Kubilius, Komisaris Uni Eropa untuk Pertahanan dan Antariksa, menggemakan pernyataan terbaru Jenderal Angkatan Udara AS Alexus Grynkewich, Panglima Tertinggi NATO untuk Operasi Udara.
Kedua pejabat tersebut menyoroti 2027 sebagai tahun yang berpotensi menjadi titik kritis ketika aksi militer simultan oleh Moskow dan Beijing dapat meregangkan aliansi transatlantik hingga batas maksimalnya.
"Momen paling berbahaya bisa terjadi pada 2027, ketika Rusia dan Tiongkok akan melakukan langkah-langkah agresif ini secara terkoordinasi," kata Kubilius kepada wartawan dalam sebuah pengarahan di Washington.
Grynkewich telah memperingatkan pekan lalu bahwa Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya di Eropa harus siap menghadapi dua perang secara bersamaan. Satu di Eropa, jika Presiden Rusia Vladimir Putin meningkatkan eskalasi di Ukraina atau Eropa Timur. Dan satu lagi di Pasifik jika Presiden Tiongkok Xi Jinping melancarkan invasi ke Taiwan.
"Kita akan membutuhkan semua perlengkapan, peralatan, dan amunisi yang kita miliki untuk mengatasinya," kata Grynkewich.
Dalam pidatonya Senin malam, Kubilius mengatakan AS memiliki hak dan alasan untuk mengalihkan fokusnya ke Tiongkok.
"Kami menyadari bahwa Anda, rakyat Amerika, benar-benar memiliki hak dan alasan dalam perspektif jangka panjang untuk mulai bergeser lebih jauh ke Indo-Pasifik guna memitigasi meningkatnya kekuatan militer Tiongkok," katanya.
"Kita, bangsa Eropa, perlu meningkatkan kemampuan pertahanan kita. Itulah yang sedang kita lakukan," ujar mantan perdana menteri Lithuania tersebut.
Peringatan mereka sejalan dengan meningkatnya kekhawatiran di kalangan lembaga pertahanan AS atas apa yang sering disebut sebagai "Jendela Davidson". Ini merupakan sebuah istilah yang dicetuskan oleh mantan kepala Komando Indo-Pasifik, Laksamana Philip Davidson, yang bersaksi di hadapan Kongres pada tahun 2021 bahwa Tiongkok dapat mencoba untuk bersatu kembali secara paksa dengan Taiwan pada tahun 2027.
Penilaian tersebut sejak saat itu menjadi tolok ukur yang banyak dikutip oleh para perencana militer yang bersiap menghadapi potensi krisis di Indo-Pasifik.
AS diperkirakan akan segera mengurangi postur pasukannya di Eropa untuk mengalihkan lebih banyak perhatian ke Indo-Pasifik.
Periode 2027 menjadi semakin mendesak seiring Tiongkok mempercepat program modernisasi militernya, dengan tujuan mencapai apa yang disebut Xi Jinping sebagai kemampuan tempur "kelas dunia" menjelang peringatan seratus tahun Tentara Pembebasan Rakyat pada tahun 2027.
Para pejabat AS dan NATO juga khawatir bahwa Rusia, meskipun mengalami kerugian besar di Ukraina, dapat menyusun kembali dan mengarahkan pasukannya untuk kembali melakukan agresi di Eropa Timur dalam jangka waktu yang sama – memberikan tekanan strategis pada dua front secara bersamaan.
Kubilius berkunjung ke Washington untuk menilai potensi kekurangan kemampuan pertahanan Eropa seiring AS semakin mengalihkan perhatian strategisnya ke Indo-Pasifik. Ia mengatakan negara-negara anggota Uni Eropa sedang aktif mempersiapkan perubahan postur militer Amerika di benua tersebut.
Pada tahun 2025, lebih dari 80.000 tentara AS ditempatkan di Eropa – jumlah yang diperkirakan akan menurun di tahun-tahun mendatang seiring Pentagon mendesak sekutu-sekutunya di Eropa untuk memikul tanggung jawab yang lebih besar atas pertahanan mereka sendiri.
"Kami sedang mempersiapkan diri untuk memikul tanggung jawab di pundak kami," kata Kubilius. "Kami tidak tahu apa yang akan diputuskan oleh rakyat Amerika."
Kubilius menekankan bahwa Eropa tidak hanya harus mendanai pertahanannya sendiri, tetapi juga membangunnya.
Ia mencatat bahwa Uni Eropa telah mengurangi ketergantungannya pada senjata buatan AS dari 60% dari total impor menjadi 40%, dan berharap dapat menurunkan ketergantungan tersebut lebih lanjut melalui peningkatan produksi dalam negeri.
Sebagai komisaris pertahanan, Kubilius ditugaskan untuk mengimplementasikan kerangka kerja senilai $840 miliar untuk "Mempersenjatai Kembali Eropa," termasuk fasilitas pinjaman sebesar €150 miliar yang tersedia bagi negara-negara anggota untuk membangun angkatan bersenjata dan kapasitas industri mereka.
Secara terpisah, para pemimpin NATO pada pertemuan puncak bulan lalu di Washington menyetujui janji besar untuk meningkatkan anggaran pertahanan – menaikkan patokan dari 2% PDB menjadi 5% untuk negara-negara anggota, sebuah perubahan bersejarah dalam postur aliansi di tengah meningkatnya ketidakstabilan global.
Menambah rasa urgensi, Presiden Donald Trump mengumumkan bahwa Amerika Serikat akan menawarkan sistem persenjataan canggih kepada Ukraina – dengan syarat mitra Eropa menanggung biayanya. Para menteri pertahanan Barat bertemu pada hari Senin untuk membahas mekanisme pembiayaan yang diusulkan.
"Kami akan mengirimkan Patriot ke NATO dan kemudian NATO akan mendistribusikannya," kata Trump pekan lalu, merujuk pada sistem pertahanan udara bernilai tinggi yang telah lama dicari Kyiv.
Kubilius menolak menjelaskan lebih lanjut senjata apa saja yang mungkin disertakan dalam paket tersebut, tetapi menggarisbawahi pentingnya mempertahankan dukungan yang teguh bagi pertahanan Ukraina terhadap invasi besar-besaran Rusia.
"Tiongkok sedang mengamati," ujarnya. "Tiongkok akan dapat menyimpulkan bahwa jika Barat lemah di Ukraina, maka kita dapat mengantisipasi perilaku agresif dari Tiongkok terhadap siapa pun."
Bukan India atau China, Inilah Negara yang Jadi Pembeli Utama Minyak Rusia pada Juni
Berdasarkan pengakuan para pedagang dan data LSEG, Arab Saudi menjadi tujuan utama ekspor bahan bakar minyak dan gas oil vakum (VGO) Rusia melalui laut pada bulan Juni 2025.
Hal ini dikarenakan Arab Saudi mengalami musim panas yang terik sehingga membutuhkan konsumsi energi yang lebih tinggi.
Menguip Reuters, sejak embargo penuh Uni Eropa terhadap produk minyak Rusia berlaku pada Februari 2023, negara-negara Timur Tengah dan Asia menjadi tujuan utama pasokan bahan bakar minyak dan VGO Rusia.
Pengiriman langsung bahan bakar minyak dan VGO dari pelabuhan Rusia ke Arab Saudi meningkat pada bulan Juni sebesar 9% secara bulanan menjadi 0,8 juta metrik ton.
Sementara, data pengiriman menunjukkan, pemuatan produk minyak gelap Rusia ke India dan Turki menurun bulan lalu setelah sebelumnya pasokan melimpah, masing-masing sebesar 49% menjadi sekitar 0,34 juta ton dan 33% menjadi 0,28 juta ton.
Hampir 400.000 ton bahan bakar minyak dan VGO dipasok pada bulan Juni dari pelabuhan-pelabuhan Rusia ke terminal Ain Sukhna di Mesir - pusat bahan bakar besar, yang sering mengalokasikan produk minyak untuk penyimpanan dan ekspor lebih lanjut.
Singapura, Senegal, dan Tiongkok juga termasuk di antara tujuan utama pasokan ekspor bahan bakar minyak dan VGO Rusia bulan lalu, menurut data LSEG.
Hanya dua kapal yang membawa 180.000 ton bahan bakar minyak dari pelabuhan-pelabuhan Rusia yang menuju Asia melalui Tanjung Harapan Afrika.
Para pedagang telah mengalihkan kargo produk minyak Rusia di sekitar Afrika sejak Desember 2023 untuk menghindari Laut Merah karena meningkatnya risiko serangan oleh kelompok Houthi Yaman yang berafiliasi dengan Iran.
Ekonomi Korea Selatan Tumbuh 0,6% pada Kuartal II-2025, Didorong Pemulihan Belanja
Ekonomi Korea Selatan pada kuartal II-2025 tumbuh pada laju tercepat dalam lebih dari setahun. Pertumbuhan ekonomi ini, didorong oleh pemulihan belanja konsumen dan lonjakan ekspor yang didorong oleh permintaan teknologi yang kuat.
Mengutip Reuters, Kamis (24/7), produk domestik bruto Korea Selatan naik 0,6% yang disesuaikan secara musiman pada periode April-Juni dibandingkan kuartal sebelumnya setelah berkontraksi 0,2% dalam tiga bulan sebelumnya, menurut perkiraan lanjutan bank sentral pada hari Kamis.
Angka tersebut lebih tinggi dari perkiraan median kenaikan 0,5% dalam jajak pendapat Reuters dan merupakan pertumbuhan kuartalan tercepat sejak kuartal pertama 2024.
Korea Selatan mengadakan pemilihan presiden dadakan pada 3 Juni, setelah Mahkamah Konstitusi pada awal April menguatkan pemakzulan mantan Presiden Yoon Suk Yeol atas perintah darurat militer yang gagal, mengakhiri ketidakpastian politik selama enam bulan.
Dari sisi pengeluaran, konsumsi swasta naik 0,5% selama kuartal tersebut, sementara investasi konstruksi dan fasilitas masing-masing turun 1,5%, menurut Bank of Korea.
Ekspor melonjak 4,2%, dipimpin oleh semikonduktor, setelah turun 0,6% pada kuartal sebelumnya di tengah ketidakpastian tarif AS. Ini merupakan kinerja kuartalan terkuat sejak kuartal ketiga 2020.
Tarif resiprokal sebesar 25% yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump terhadap Korea Selatan pada awal April saat ini ditunda hingga 1 Agustus untuk negosiasi perdagangan, sementara beberapa industri seperti otomotif dan baja telah terpukul oleh tarif khusus produk yang tinggi.
Secara tahunan, ekonomi Korea Selatan tumbuh 0,5% pada kuartal kedua, dibandingkan dengan tidak adanya pertumbuhan pada kuartal pertama.
Sepuluh Anak di Gaza Meninggal Kelaparan Sehari-Semalam
Kementerian Kesehatan Gaza mengumumkan pada Rabu malam waktu setempat bahwa 10 orang syahid akibat kelaparan dan kekurangan gizi di Jalur Gaza selama 24 jam terakhir. Setidaknya 25 anak telah meninggal karena kelaparan dalam tiga hari terakhir saja.
Kantor berita WAFA melaporkan, situasinya semakin menyedihkan dari waktu ke waktu, dengan rumah sakit di seluruh Gaza menerima kasus baru malnutrisi dan kelaparan setiap saat, kementerian tersebut memperingatkan. Diperkirakan 900.000 anak di Gaza saat ini menderita kelaparan, 70.000 di antaranya telah memasuki tahap kritis kekurangan gizi.
Mereka mengatakan bahwa kehidupan pasien diabetes dan penyakit ginjal berada pada risiko serius akibat kekurangan gizi dan kekurangan nutrisi dasar. Banyak di antara mereka yang mengalami krisis medis akut, yang diperburuk oleh blokade Israel yang sedang berlangsung dan perampasan pasokan penting secara sistematis. Diperkirakan 17.000 anak kini menderita kekurangan gizi akut yang parah.
Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) memperingatkan bahwa kekurangan gizi pada anak-anak di bawah usia lima tahun telah meningkat dua kali lipat antara bulan Maret dan Juni sebagai akibat dari blokade Israel di Jalur Gaza.
Pusat kesehatan dan pusat kesehatan UNRWA melakukan sekitar 74.000 tes malnutrisi untuk anak-anak selama periode ini, mengidentifikasi sekitar 5.500 kasus malnutrisi akut global dan lebih dari 800 kasus malnutrisi akut parah.
Para ahli mengatakan Gaza berisiko kelaparan karena blokade Israel dan serangan tiada henti. Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan Gaza sedang “menyaksikan lonjakan mematikan” kekurangan gizi dan penyakit terkait, dan bahwa sebagian besar dari sekitar 2 juta penduduknya kelaparan.
The Associated Press melaporkan, lebih dari 100 kelompok amal dan hak asasi manusia mengatakan pada hari Rabu bahwa blokade Israel dan serangan militer yang sedang berlangsung mendorong warga Palestina di Jalur Gaza menuju kelaparan. Sementara serangan Israel menewaskan 29 orang lagi dalam semalam, menurut pejabat kesehatan setempat.
Dalam sebuah surat terbuka, 115 organisasi, termasuk kelompok bantuan internasional besar seperti Doctors Without Borders, Mercy Corps dan Save the Children, mengatakan mereka menyaksikan rekan-rekan mereka sendiri, serta warga Palestina yang mereka layani, “hilang perlahan.”
Surat itu menyalahkan pembatasan dan “pembantaian” yang dilakukan Israel pada titik distribusi bantuan. Para saksi mata, pejabat kesehatan dan kantor hak asasi manusia PBB mengatakan pasukan Israel telah berulang kali menembaki massa yang mencari bantuan, menewaskan lebih dari 1.000 orang. Israel mengatakan pasukannya hanya melepaskan tembakan peringatan dan jumlah korban tewas dilebih-lebihkan.
“Pembatasan, penundaan, dan fragmentasi yang dilakukan pemerintah Israel dalam pengepungan total telah menciptakan kekacauan, kelaparan, dan kematian,” kata surat itu.
Direktur WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus juga menyuarakan kritik tersebut, dan mengatakan kepada wartawan bahwa pusat malnutrisi akut di Gaza penuh dengan pasien dan kekurangan pasokan yang memadai. Ia mengatakan tingkat malnutrisi akut melebihi 10 persen dan di antara wanita hamil dan menyusui, lebih dari 20 persen mengalami malnutrisi, dan sering kali mengalami malnutrisi parah.
Perwakilan badan kesehatan PBB di wilayah pendudukan Palestina, Dr Rik Peeperkorn, mengatakan ada lebih dari 30.000 anak di bawah usia 5 tahun yang menderita kekurangan gizi akut di Gaza dan WHO melaporkan bahwa setidaknya 21 anak di bawah usia 5 tahun telah meninggal sepanjang tahun ini.
Israel terus melakukan gelombang serangan udara setiap hari terhadap apa yang dikatakannya sebagai sasaran militan, namun sering kali membunuh perempuan dan anak-anak.
Salah satu serangan semalam menghantam sebuah rumah di Kota Gaza, menewaskan sedikitnya 12 orang, menurut Rumah Sakit Shifa, yang menerima korban jiwa. Korban jiwa termasuk enam anak-anak dan dua wanita, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. RS Shifa mengatakan serangan lain pada Selasa malam di Kota Gaza menewaskan tiga anak.
Serangan terhadap sebuah apartemen di Gaza utara menewaskan sedikitnya enam orang. Di antara korban jiwa terdapat tiga anak-anak dan dua wanita, termasuk satu orang yang sedang hamil, kata kementerian tersebut.
Di Gaza tengah, serangan di bagian padat penduduk di kamp pengungsi Nuseirat menewaskan delapan orang dan melukai 57 orang, menurut Rumah Sakit Awda, yang menerima korban jiwa.
Lebih dari 59.000 warga Palestina telah terbunuh selama perang, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Lebih dari separuh korban tewas adalah perempuan dan anak-anak.
Sementara itu, utusan Timur Tengah pemerintahan Trump, Steve Witkoff, dijadwalkan bertemu dengan seorang pejabat senior Israel mengenai perundingan gencatan senjata, sebuah tanda bahwa perundingan tingkat rendah yang telah berlarut-larut selama berminggu-minggu mungkin mendekati sebuah terobosan.
Israel mengatakan pihaknya mengizinkan bantuan yang cukup ke wilayah tersebut dan menyalahkan upaya pengiriman yang dilakukan oleh badan-badan PBB, yang mengatakan bahwa hal tersebut terhambat oleh pembatasan yang dilakukan Israel dan buruknya keamanan.
Iran Berhasil Usir Kapal Perang AS dari Teluk Oman
Pasukan Iran mengadang kapal perusak AS di Teluk Oman pada Rabu. Adangan tersebut berhasil memaksa kapal tersebut untuk menjauh dari perairan yang diklaim oleh Teheran.
Pertemuan tersebut merupakan konfrontasi terbaru antara AS dan Iran setelah perang udara 12 hari bulan lalu antara Israel dan Republik Islam. AS ikut serta dalam konflik tersebut dengan mengebom fasilitas pengayaan nuklir Iran, dan Iran membalasnya dengan serangan terhadap pangkalan militer Amerika di Qatar.
TV pemerintah Iran mengatakan bahwa helikopter tentara Iran terbang di atas USS Fitzgerald sekitar pukul 10.00 pagi waktu setempat pada Rabu, setelah kapal tersebut “berusaha mendekati perairan di bawah pengawasan” Iran.
Kapal perusak tersebut mengeluarkan ancamannya sendiri, kata penyiar tersebut, namun pilot Iran mengulangi peringatan untuk menjauh dari perairan Iran. Mereka memaksa kapal AS menyerah dan mengubah arahnya. Belum ada komentar langsung dari Angkatan Laut AS.
Sebuah video yang dirilis oleh TV pemerintah Iran menunjukkan sebuah kapal perusak terlihat dari jendela helikopter. Dalam video tersebut, pilot meminta kapal tersebut untuk “mengubah arah” dan menghindari mendekati perairan teritorial Iran.
Pasukan Iran memiliki sejarah menghadapi pasukan AS di perairan lepas pantai selatan negara itu, seperti Teluk Oman. Pada 2023, Teheran mengatakan pihaknya memaksa kapal selam AS untuk muncul ke permukaan saat melintasi Selat Hormuz yang strategis – klaim yang dibantah oleh Washington.
Sebelum konflik pada bulan Juni, AS dan Iran telah mengadakan negosiasi mengenai program nuklir Iran, yang menurut Israel dan AS dimaksudkan untuk memproduksi bom. Iran bersikeras bahwa program tersebut bersifat damai namun telah memperkaya uranium ke tingkat yang tidak dapat diterapkan secara damai, menghalangi inspektur internasional untuk memeriksa fasilitas nuklirnya, dan memperluas kemampuan rudal balistiknya.
Dilansir the Times of Israel, seorang pejabat tinggi Iran pada Rabu memperingatkan bahwa ancaman Eropa untuk menerapkan kembali sanksi dapat menyebabkan Iran menarik diri dari perjanjian internasional yang membatasi penyebaran senjata nuklir.
Wakil Menteri Luar Negeri Iran Kazem Gharibabadi berdiskusi dengan wartawan tentang upaya negaranya untuk menghindari hukuman finansial lebih lanjut menjelang pertemuan penting hari Jumat dengan Inggris, Prancis dan Jerman.
Pembicaraan antara Iran dan beberapa negara anggota perjanjian nuklir 2015 yang tersisa, yang telah ditarik oleh AS pada masa jabatan pertama Presiden Donald Trump, diperkirakan akan berlangsung di Istanbul.
Ketiga negara Eropa telah menyarankan untuk memicu ketentuan dalam perjanjian tersebut yang akan menerapkan kembali sanksi terhadap Iran jika tidak ada kemajuan dalam perjanjian untuk membatasi program nuklirnya pada bulan Agustus. Kesepakatan pada 2015 telah meringankan hukuman ekonomi terhadap Iran dengan imbalan pembatasan dan pemantauan program nuklirnya, yang menurut Iran bersifat damai.
Gharibabadi, yang pernah menjadi bagian dari tim perundingan nuklir, mengatakan bahwa meskipun ada tekanan dalam negeri untuk menarik diri dari Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir yang lebih tua, terutama setelah serangan Israel dan AS baru-baru ini terhadap situs nuklirnya, Iran tetap mematuhi perjanjian 1970.