News Forex, Index & Komoditi ( Kamis, 3 Oktober 2024 )
News Forex, Index & Komoditi
( Kamis, 3 Oktober 2024 )
Konflik Timur Tengah Dongkrak Harga Minyak Dunia Meski Stok AS Meningkat
Harga minyak naik pada hari Rabu (2/10) karena kekhawatiran bahwa eskalasi konflik di Timur Tengah dapat mengancam pasokan minyak dari kawasan penghasil terbesar dunia.
Namun, kenaikan ini dibatasi oleh peningkatan besar dalam persediaan minyak mentah AS.
Melansir Reuters, harga minyak Brent naik 34 sen atau 0,46% menjadi US$73,90 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 27 sen, atau 0,39%, menjadi US$70,10 per barel.
Pada hari Selasa (1/10), Iran menembakkan lebih dari 180 misil ke Israel dalam serangan langsung terbesar yang pernah dilakukan terhadap negara itu.
Israel dan Amerika Serikat (AS) berjanji akan melakukan pembalasan, menunjukkan bahwa konflik di wilayah tersebut semakin memanas.
Pembalasan Israel mungkin termasuk menargetkan fasilitas produksi minyak Iran serta lokasi strategis lainnya, seperti dilaporkan oleh situs berita AS Axios pada hari Rabu, mengutip pejabat Israel.
Pada hari Rabu, Iran menyatakan serangan misil terhadap Israel telah berakhir kecuali ada provokasi lebih lanjut.
Iran juga menambahkan bahwa setiap tanggapan dari Israel akan dibalas dengan penghancuran besar-besaran.
Serangan terhadap infrastruktur minyak Iran dapat memicu Teheran untuk menyerang fasilitas minyak Saudi, seperti yang terjadi pada 2019 di fasilitas pengolahan minyak mentah di sana, menurut Tamas Varga dari broker minyak PVM.
"Setiap peristiwa seperti ini akan membuat harga minyak melonjak tajam," katanya.
Dalam eskalasi lain, militer Israel pada hari Rabu mengirim unit infanteri reguler dan unit lapis baja untuk bergabung dalam operasi darat di Lebanon selatan melawan Hezbollah yang didukung Iran.
Pada pertemuan Dewan Keamanan PBB mengenai Timur Tengah, Israel dan Iran saling mengancam akan melakukan pembalasan jika diserang.
"Jika Iran melakukan eskalasi besar-besaran, AS mungkin akan terlibat dalam perang," tulis Capital Economics dalam sebuah catatan.
"Iran menyumbang sekitar 4% dari produksi minyak global, tetapi pertimbangan penting adalah apakah Arab Saudi akan meningkatkan produksi jika pasokan Iran terganggu."
Stok minyak mentah AS meningkat
Produksi minyak Iran naik ke level tertinggi dalam enam tahun, mencapai 3,7 juta barel per hari pada bulan Agustus, menurut analis ANZ.
Namun, beberapa keuntungan tersebut terkompensasi oleh peningkatan persediaan minyak mentah AS sebesar 3,9 juta barel menjadi 417 juta barel pada pekan yang berakhir 27 September, menurut Badan Informasi Energi AS (EIA).
Ini lebih tinggi dari perkiraan analis dalam jajak pendapat Reuters, yang memperkirakan penurunan 1,3 juta barel. Stok bensin juga meningkat pekan lalu, sementara persediaan distilat menurun.
"Saat kita memasuki musim pemeliharaan kilang, penurunan aktivitas pengolahan minyak telah menyebabkan peningkatan persediaan minyak mentah," kata Matt Smith, analis utama minyak di Kpler.
Dalam pertemuan pada hari Rabu, para menteri utama OPEC+ memutuskan untuk mempertahankan kebijakan produksi minyak. Kelompok ini berencana menaikkan produksi sebesar 180.000 barel per hari setiap bulan mulai Desember.
"Setiap indikasi bahwa kenaikan produksi akan terus berjalan dapat mengimbangi kekhawatiran mengenai gangguan pasokan di Timur Tengah," kata analis ANZ.
The Wall Street Journal melaporkan pada hari Rabu bahwa menteri minyak Saudi memperingatkan bahwa harga minyak bisa turun hingga US$50 per barel jika anggota OPEC+ tidak mematuhi pemotongan produksi yang telah disepakati.
OPEC membantah klaim ini, menyebut laporan tersebut "sepenuhnya tidak akurat dan menyesatkan."
OPEC+ siap untuk mengimbangi potensi kehilangan pasokan minyak Iran
Sehubungan dengan meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran, OPEC siap untuk mengimbangi gangguan pasokan minyak Iran jika diperlukan. Jaminan ini muncul ketika Iran meluncurkan serangan rudal ke Israel pada hari Selasa, menyusul serangan udara dan ancaman Israel. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan akan adanya konsekuensi atas tindakan Iran, sementara Iran telah bersumpah akan melakukan pembalasan yang kuat jika diprovokasi lebih lanjut oleh Israel.
Iran, anggota OPEC, menyumbang sekitar 3,2 juta barel per hari, setara dengan 3% produksi minyak global. Meskipun ada sanksi AS, ekspor minyak Iran telah melonjak mendekati level tertinggi beberapa tahun terakhir yaitu 1,7 juta barel per hari, terutama dibeli oleh perusahaan penyulingan China yang tidak mengakui sanksi sepihak AS.
Amrita Sen, salah satu pendiri Energy Aspects, menyatakan bahwa OPEC+, yang meliputi negara-negara OPEC dan sekutunya seperti Rusia dan Kazakhstan, memiliki kapasitas cadangan yang cukup untuk mengelola hilangnya produksi Iran. OPEC+ telah mengurangi produksi untuk mendukung harga minyak di tengah-tengah rendahnya permintaan global, sehingga menghasilkan cadangan kapasitas cadangan yang signifikan.
Saat ini, pengurangan produksi OPEC+ mencapai 5,86 juta barel per hari. Diperkirakan Arab Saudi dapat meningkatkan produksinya sebesar 3 juta barel per hari dan Uni Emirat Arab sebesar 1,4 juta barel per hari.
Dalam pertemuan yang diadakan hari ini, OPEC+ berfokus pada kepatuhan terhadap pemangkasan produksi tanpa membahas konflik Israel-Iran. Sebuah sumber OPEC+ mengindikasikan bahwa diskusi tersebut secara singkat menyinggung situasi geopolitik, mengekspresikan harapan untuk deeskalasi.
Namun, analis seperti Giovanni Staunovo dari UBS memperingatkan bahwa kapasitas cadangan, yang sebagian besar terletak di wilayah Teluk Timur Tengah, mungkin berisiko jika konflik meningkat dan infrastruktur energi regional menjadi sasaran.
Israel telah menahan diri untuk tidak menyerang fasilitas-fasilitas minyak Iran sejauh ini, tetapi ada kekhawatiran bahwa situs-situs strategis seperti operasi-operasi penyulingan minyak Iran dan pelabuhan minyak Pulau Kharg, yang menangani sebagian besar ekspor minyak mentah Iran, dapat menjadi target potensial.
Secara historis, selama Perang Iran-Irak pada tahun 1980-an, Pulau Kharg sering diserang, sehingga mengancam keberadaan terminal minyak tersebut. Selain itu, pada tahun 2019, serangan pesawat tak berawak oleh proksi Iran terhadap fasilitas pemrosesan minyak Saudi menghentikan sementara setengah dari produksi minyak mentah kerajaan.
Para ahli dari RBC Capital Markets dan PVM memperingatkan bahwa proksi Iran dapat menargetkan operasi energi di Timur Tengah, terutama di Arab Saudi, yang dapat menyebabkan konflik yang lebih luas dan berpotensi menimbulkan gangguan besar pada pasokan minyak.
Harga minyak relatif stabil antara $70-90 per barel dalam beberapa tahun terakhir, meskipun ada konflik yang sedang berlangsung, termasuk perang antara Rusia dan Ukraina. Kenaikan produksi minyak AS, yang menyumbang 13% dari minyak mentah global dan hampir 20% dari produksi minyak cair global, telah berkontribusi pada stabilitas pasar. Keragaman pasokan ini, ditambah dengan kapasitas cadangan OPEC, telah mengurangi kekhawatiran akan guncangan pasokan yang terkait dengan ketegangan di Timur Tengah, menurut Rhett Bennett, CEO Black Mountain.
Namun demikian, konflik yang meluas di Timur Tengah yang mempengaruhi produksi minyak dapat menyebabkan lonjakan harga minyak, yang pada gilirannya akan meningkatkan biaya bahan bakar. Skenario seperti ini dapat berdampak pada pemilihan presiden AS, yang berpotensi mempengaruhi kampanye Wakil Presiden Kamala Harris melawan kandidat Partai Republik Donald Trump, dengan pemilihan dijadwalkan pada tanggal 5 November.
Warren Patterson dari ING menyarankan agar Amerika Serikat mendorong Israel untuk memoderasi responnya untuk menghindari eskalasi ketegangan yang signifikan.
EUR/USD Diperdagangkan Lebih Rendah setelah Data Tenaga Kerja AS yang Kuat, Inflasi Zona Euro Meleset dari Prakiraan
EUR/USD diperdagangkan lebih rendah di 1,1050-an pada hari Rabu, setelah jatuh dari 1,1135 pada hari Selasa, dalam sell-off yang mengakibatkan penurunan 0,60% dalam satu hari.
Data inflasi Zona Euro yang lebih rendah dari prakiraan sebagian bertanggung jawab atas penurunan tajam tersebut. Indeks Harga Konsumen yang Diharmonisasi (HICP) blok tersebut tumbuh 1,8% YoY pada bulan September, turun dari 2,2% sebelumnya dan di bawah ekspektasi 1,9%. Sementara itu, inflasi inti di 2,7% YoY – sepersepuluh di bawah 2,8% bulan Agustus dan juga di bawah ekspektasi.
Data mengindikasikan inflasi umum telah turun kembali di bawah target 2,0% European Central Bank (ECB), dan inflasi inti sedang dalam perjalanan. Ini meningkatkan peluang ECB akan menurunkan suku bunga lebih lanjut, yang pada gilirannya, kemungkinan akan menyebabkan arus keluar dan Euro lebih lemah.
Data Perubahan Ketenagakerjaan ADP AS yang baru saja dirilis menunjukkan kenaikan 143 ribu payrolls swasta pada bulan September, yang lebih tinggi dari 103 ribu yang direvisi lebih tinggi pada bulan Agustus dan ekspektasi 120 ribu.
Tingkat Pengangguran Zona Euro, yang dirilis pada hari Rabu, menunjukkan pengangguran tetap stabil di 6,4% pada bulan Agustus, yang tidak berubah dari angka bulan Juli dan sejalan dengan ekspektasi para ekonom.
EUR/USD: Penurunan Diperburuk oleh USD yang Lebih Kuat
EUR/USD juga terdorong lebih rendah setelah pemulihan Dolar AS (USD) pada hari Selasa.
Greenback menguat setelah rilis data yang menunjukkan kenaikan yang lebih tinggi dari yang diprakirakan dalam jumlah lowongan pekerjaan di AS, sebagaimana diukur oleh Lowongan Pekerjaan JOLTS, yang naik ke 8,04 juta pada bulan Agustus dari 7,71 juta yang direvisi lebih tinggi pada bulan Juli, dan mengalahkan ekspektasi 7,66 juta.
Data tersebut signifikan karena pergeseran Federal Reserve (The Fed) baru-baru ini untuk berfokus pada kekhawatiran di sekitar pasar tenaga kerja. Ini secara umum mengimbangi data aktivitas manufaktur AS yang lebih lemah sebagaimana diukur oleh IMP Manufaktur ISM, yang mendatar dalam wilayah kontraksi dan tidak memenuhi ekspektasi pada bulan September.
EUR/USD juga mengalami sold-off di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah, yang meningkatkan aliran safe haven ke Dolar AS. Pada Selasa malam, Iran menembakkan sekitar 200 rudal, termasuk beberapa rudal balistik, ke ibu kota Israel, Tel Aviv, dalam serangan balas dendam setelah Israel menewaskan Hasan Nasrallah, kepala kelompok milisi yang didukung Iran, Hizbullah.
Wall St Rabu (2/10): S&P 500 Ditutup Flat, Fokus Data Pekerjaan AS dan Timur Tengah
Indeks S&P 500 berakhir hampir tidak berubah pada hari Rabu (2/10), dengan saham-saham teknologi mengalami kenaikan.
Namun investor tetap cemas akibat ketegangan di Timur Tengah dan menunggu data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) yang akan dirilis pekan ini.
Melansir Reuters, Indeks Dow Jones Industrial Average naik 39,55 poin atau 0,09% menjadi 42.196,52.
Indeks S&P 500 naik 0,79 poin, atau 0,01%, menjadi 5.709,54, dan Nasdaq Composite menguat 14,76 poin, atau 0,08%, menjadi 17.925,12.
Saham Nvidia naik 1,6%, membantu mengangkat indeks teknologi S&P 500. Namun, saham Tesla turun 3,5% setelah perusahaan mobil listrik tersebut melaporkan pengiriman kendaraan kuartal ketiga di bawah perkiraan.
Investor memantau berita Timur Tengah setelah Israel dan Amerika Serikat berjanji akan melakukan serangan balasan menyusul serangan Iran terhadap Israel pada hari Selasa.
Presiden AS, Joe Biden mengatakan bahwa ia tidak akan mendukung serangan Israel terhadap situs nuklir Iran sebagai respons terhadap serangan misil tersebut dan mendesak Israel untuk bertindak secara "proporsional."
Data yang dirilis pada hari Rabu pagi menunjukkan bahwa payroll swasta AS meningkat lebih dari yang diharapkan pada bulan September, yang merupakan bukti lebih lanjut bahwa pasar tenaga kerja tidak memburuk.
Investor tetap fokus pada data non-farm payrolls bulan September yang akan dirilis pada hari Jumat (4/10). Sementara data klaim pengangguran AS akan keluar pada hari Kamis (3/10).
"Kami akan mendapatkan laporan pekerjaan pada hari Jumat, dan musim laporan pendapatan dimulai akhir pekan depan," kata Michael O'Rourke, Chief Market Strategist di JonesTrading, Stamford, Connecticut.
"Kami mendekati rekor tertinggi, dan kami tahu bahwa The Fed bersikap akomodatif. Sebelum mendorong saham ke level tertinggi baru, investor ingin mendengar komentar positif dari perusahaan. Orang-orang menyukai kebijakan dovish The Fed dan mereka hanya menunggu alasan lain untuk mendorong harga lebih tinggi."
Pasar mengakhiri bulan September dengan keuntungan besar setelah The Fed memulai siklus pelonggaran kebijakan moneternya dengan pemotongan suku bunga yang tidak biasa sebesar 50 basis poin untuk menopang pasar tenaga kerja. Sejauh tahun ini, S&P 500 telah naik 19,7%.
Peluang pengurangan suku bunga sebesar seperempat poin persentase pada pertemuan The Fed bulan November mencapai 65,7%, naik dari 42,6% sepekan lalu, menurut CME Group's FedWatch Tool.
JPMorgan Chase dan bank-bank besar lainnya akan memulai musim laporan pendapatan kuartal ketiga S&P 500 pada 11 Oktober.
Sementara itu, aksi mogok 45.000 pekerja pelabuhan yang menghentikan pengiriman di pelabuhan Pantai Timur dan Pantai Teluk AS memasuki hari kedua pada hari Rabu tanpa ada negosiasi yang dijadwalkan antara kedua belah pihak, menurut sumber yang dilaporkan oleh Reuters.
Mogok pekerja pelabuhan ini diperkirakan merugikan ekonomi sekitar $5 miliar per hari, menurut estimasi analis JPMorgan.
Di antara saham yang menurun, Nike turun 6,8% setelah produsen alas kaki dan pakaian olahraga tersebut menarik perkiraan pendapatan tahunan mereka saat seorang CEO baru akan mengambil alih.
Saham Humana Inc turun 11,8% setelah perusahaan asuransi kesehatan tersebut menyatakan bahwa mereka memperkirakan penurunan pendaftaran di program Medicare Advantage terbaik mereka untuk orang berusia 65 tahun ke atas pada tahun 2025.
USD bertahan stabil di tengah ketegangan geopolitik dan antisipasi data ekonomi
Dolar AS tetap stabil karena pasar memproses peningkatan risiko geopolitik di Timur Tengah dan menunggu data ekonomi AS lebih lanjut.
Kestabilan ini terjadi meskipun ada pergerakan umum menuju aset-aset safe haven di pasar valuta asing, yang belum menghasilkan penurunan risiko yang signifikan, HSBC mencatat dalam sebuah catatan yang dirilis pada hari Rabu.
Faktor-faktor domestik di negara-negara lain telah mengurangi daya tarik mata uang mereka sebagai safe haven. Contohnya, para pejabat Jepang telah menyarankan untuk berhati-hati mengenai kenaikan suku bunga, dan Gubernur Bank of Japan menyoroti ketidakpastian ekonomi global yang sedang berlangsung.
Di Eropa, para petinggi Bank Sentral Eropa (ECB) tidak berkomentar, sejalan dengan ekspektasi pasar akan potensi penurunan suku bunga di bulan Oktober. Kazaks dari ECB mengakui kemungkinan penurunan suku bunga mengingat risiko-risiko ekonomi yang ada, meskipun ia menyebutkan bahwa masih terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa inflasi telah sepenuhnya diatasi.
Terlepas dari sinyal-sinyal dovish ini, tingkat pengangguran zona euro tetap stabil di 6,4% di bulan Agustus. Para pelaku pasar kini menantikan Isabel Schnabel dari ECB untuk mengetahui apakah ia akan melawan ekspektasi dovish pasar.
Swiss National Bank (SNB) telah mengindikasikan keengganan untuk membiarkan franc Swiss menguat, dengan presiden baru Martin Schlegel menyarankan penggunaan suku bunga kebijakan dan potensi intervensi pasar valuta asing.
Schlegel juga mencatat bahwa risiko-risiko terhadap inflasi Swiss lebih mengarah ke sisi negatif, tidak mengesampingkan suku bunga negatif. Sikap ini dapat mempengaruhi peran franc sebagai safe haven, yang berpotensi membuat dolar AS atau emas lebih menarik pada saat penghindaran risiko meningkat.
Di Amerika Serikat, sinyal-sinyal yang beragam dari pasar tenaga kerja telah muncul, dengan data JOLTS menunjukkan peningkatan dalam pembukaan lapangan kerja, sementara survei manufaktur ISM mengindikasikan penurunan dalam komponen ketenagakerjaan. Pasar saat ini mengantisipasi rilis estimasi gaji swasta ADP, dengan konsensus memperkirakan kenaikan 125K di bulan September.
Data ini, bersama dengan pidato yang akan datang dari para pejabat Federal Reserve, dapat mempengaruhi ekspektasi untuk pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada bulan November, di mana penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin telah diperhitungkan, dengan peluang 40% untuk penurunan sebesar 50 basis poin.
Terakhir, Moody's meningkatkan prospek peringkat utang Brasil menjadi Ba1, satu tingkat di bawah investment grade, dengan tetap mempertahankan prospek positif. Hal ini mencerminkan pertumbuhan Brasil yang kuat dan reformasi struktural, termasuk reformasi pajak yang akan datang, yang dapat berkontribusi pada pertumbuhan jangka panjang. Meskipun mengakui adanya tantangan fiskal, Moody's memperkirakan utang pemerintah Brasil akan stabil di kisaran 82% dari PDB dalam jangka menengah. Peningkatan peringkat ini dapat berkontribusi pada penurunan nilai tukar USD-BRL, sejalan dengan target akhir tahun Moody's.
Bursa Asia Kamis (3/10): Nikkei 225 Jepang Melonjak 2,5% Saat Yen Melemah
Saham-saham Jepang memimpin kenaikan pasar Asia pada hari Kamis (3/10). Setelah Wall Street mengalami kenaikan tipis di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.
Indeks Nikkei 225 Jepang dibuka 2,57% lebih tinggi dan indeks Topix yang lebih luas naik 2%. Yen Jepang melemah hingga mencapai 146,54 terhadap dolar AS semalam.
Pada hari Rabu (2/10), Perdana Menteri Jepang yang baru, Shigeru Ishiba menyatakan kepada wartawan bahwa kondisi ekonomi saat ini tidak mendukung kenaikan suku bunga lebih lanjut. Pernyataan ini dibuat setelah pertemuannya dengan Gubernur Bank of Japan, Kazuo Ueda.
Para investor akan menantikan sejumlah data penting di Asia.
Data Judo Bank Composite PMI Australia yang disesuaikan secara musiman tercatat di angka 49,6 pada bulan September, turun dari 51,7 pada Agustus, melewati batas netral 50.
Indeks PMI sektor jasa Australia juga turun ke 50,5 dari 52,5 pada Agustus.
Selain itu, Biro Statistik Australia diperkirakan akan merilis data perdagangan negara tersebut untuk bulan Agustus.
Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan surplus sebesar AU$5,5 miliar, turun dari AU$6,01 miliar pada Juli.
Data lain yang ditunggu adalah data PMI Jepang untuk bulan September dan penjualan ritel Hong Kong untuk bulan Agustus.
Sementara itu, pasar di daratan China akan tetap tutup hingga 8 Oktober untuk liburan panjang selama seminggu, dan Korea Selatan juga akan tutup pada hari Kamis untuk memperingati National Foundation Day.
Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,25%.
Indeks Futures Hang Seng Hong Kong berada di 22.438, sedikit lebih rendah dari penutupan terakhir HIS di angka 22.443,73, setelah sesi yang kuat pada hari Rabu di mana indeks ditutup lebih dari 6% lebih tinggi setelah mencapai level tertinggi dalam 22 bulan.
Semalam di AS, tiga indeks utama AS ditutup sedikit di atas garis datar. Indeks S&P 500 hanya naik 0,01% untuk ditutup di 5.709,54, dan Dow Jones Industrial Average menambah sekitar 39 poin untuk ditutup di 42.196,52. Nasdaq Composite naik 0,08% menjadi 17.925,12.
Taiwan Ditutup Jelang Terjangan Angin Topan Krathon
Ratusan penerbangan, sekolah, kantor, dan pasar keuangan ditutup menjelang terjangan Topan Krathon pada Rabu (2/10). Angin topan Krathon disebut akan melemah usai menghantam pantai dengan gelombang badai dan hujan deras.
Pejabat di kota pelabuhan utama Kaohsiung, yang menjadi pusat badai, meminta orang-orang untuk tinggal di rumah dan menghindari laut, sungai, dan gunung. Pemerintah juga memperingatkan Topan Thelma yang telah menerjang pada tahun 1977 akan kembali. Pada tahun tersebut kejadian topan telah menewaskan 37 orang dan menghancurkan kota berpenduduk 2,7 juta jiwa.
"Meskipun topan telah melemah, ancaman gelombang badai, angin kencang, dan hujan tetap ada saat perlahan-lahan bergerak menuju pantai Taiwan," kata peramal cuaca.
"Topan akan kehilangan kekuatannya begitu menghantam daratan," kata walikota Kaohsiung Chen Chi-mai, tetapi masih akan membawa angin kencang dan hujan.
"Namun jika bergerak ke utara, angin akan menguat lagi, jadi ancaman terhadap Kaohsiung akan terus ada, dan orang-orang tidak boleh menganggap enteng ini," kata Chen Chi mai dikutip Reuters.
Semua kota dan kabupaten di pulau itu mengumumkan hari libur, menutup pasar keuangan dan membatalkan penerbangan domestik, bersama dengan 246 penerbangan internasional. Sementara lebih dari 10.000 orang dievakuasi, sebagian besar di selatan dan timur.
Topan sering menghantam pantai timur Taiwan yang bergunung-gunung dan jarang penduduknya yang menghadap Pasifik. Tetapi Krathon akan mendarat di dataran baratnya yang datar.
Topan diperkirakan akan melanda antara Kaohsiung dan kota tetangganya Tainan pada dini hari Kamis, sebelum bergerak ke timur laut menuju Taipei, ibu kota, kata Badan Cuaca Pusat (CWA).
"Karena Topan Gaemi cukup parah awal tahun ini, semua orang lebih berhati-hati dan bersiap kali ini," kata perwakilan penjualan Yu Ren-yu, 35 tahun, yang mengambil karung pasir di kantor pemerintah, merujuk pada badai bulan Juli yang menewaskan 11 orang.
"Pertama-tama bersiaplah, baru kita bisa menghadapi topan ini."
Topan tersebut telah membangkitkan kembali kenangan buruk generasi tua tentang Thelma, yang mendorong tindakan pencegahan ekstra, kata Chou Yi-tang, seorang pejabat pemerintah yang bekerja di distrik Siaogang tempat bandara berada.
"Kami langsung terkena dinding mata badai," tambah Chou Yi tang menggambarkan kejadian hampir lima dekade lalu. "Listrik padam selama dua minggu dan tidak ada air selama hampir sebulan. Itu bencana."
Chou bilang, lebih dari 700 karung pasir telah didistribusikan di distriknya, sebuah rekor untuk topan, sementara pihak berwenang membuat lebih banyak untuk memenuhi permintaan.
Kementerian pertahanan Taiwan mengatakan telah menempatkan lebih dari 38.000 tentara dalam keadaan siaga.
Departemen pemadam kebakaran melaporkan 46 orang cedera, sebagian besar di daerah pegunungan timur Taitung, dengan satu orang hilang di daerah tengah Yunlin.
Jalur kereta api cepat utara-selatan tetap beroperasi, tetapi layanannya dikurangi.
TSMC, pembuat chip kontrak terbesar di dunia dan pemasok utama Apple dan Nvidia, mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka tidak memperkirakan topan akan berdampak signifikan pada operasi.
Sebab pabrik-pabrik TSMC berada di sepanjang pantai barat, beberapa di kota Tainan.
China Ajukan Banding ke WTO atas Tarif Kanada terhadap Produk EV dan Logam
Kementerian Perdagangan China mengumumkan pada hari Rabu (2/10) bahwa mereka telah meminta Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) untuk memutuskan terkait penerapan tarif tinggi oleh Kanada terhadap kendaraan listrik (EV) serta produk baja dan aluminium.
Mengikuti jejak Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa, Kanada mulai memberlakukan tarif sebesar 100% pada EV yang dikirim dari China mulai Selasa.
Selain itu, Kanada juga telah mengumumkan pada akhir Agustus tarif 25% untuk produk baja dan aluminium dari China.
"China telah mengajukan litigasi ke WTO terkait langkah-langkah sepihak dan proteksionis perdagangan Kanada, dan akan melakukan penyelidikan anti-diskriminasi terhadap tindakan pembatasan ini," kata kementerian tersebut dalam pernyataannya.
Kementerian tersebut kembali menyatakan penolakannya yang kuat terhadap tarif tersebut, yang diklaim akan "mengganggu dan mendistorsi rantai industri dan pasokan global."
S&P Turunkan Peringkat Kredit Jangka Panjang Israel ke A di Tengah Konflik Hezbollah
S&P Global menurunkan peringkat kredit jangka panjang Israel dari 'A+' menjadi 'A' pada Selasa (1/10/2024).
Mengutip risiko terhadap ekonomi dan keuangan publik Israel akibat eskalasi konflik dengan kelompok bersenjata Hezbollah yang didukung Iran di Lebanon.
Lembaga pemeringkat ini menyampaikan kekhawatiran atas potensi ancaman keamanan, termasuk serangan roket balasan terhadap Israel, yang dapat memperburuk dampak ekonomi.
Sebelumnya, Moody's telah menurunkan peringkat kredit Israel dua tingkat menjadi "Baa1" pekan lalu, dan memperingatkan kemungkinan penurunan lebih lanjut menjadi 'junk' jika ketegangan yang sedang berlangsung dengan Hezbollah berubah menjadi konflik besar.
"Kami sekarang mempertimbangkan bahwa aktivitas militer di Gaza dan peningkatan pertempuran di perbatasan utara Israel—termasuk kemungkinan invasi darat ke Lebanon—dapat berlanjut hingga 2025, dengan risiko pembalasan terhadap Israel," kata S&P dalam pernyataannya.
S&P juga mempertahankan prospek Israel pada tingkat "negatif", mencerminkan ketidakpastian lebih lanjut terkait situasi keamanan di kawasan tersebut.
Nyatakan Solidaritas untuk Lebanon, Ini Pesan Rusia untuk Israel
Kementerian Luar Negeri Rusia mengutuk keras operasi darat Israel di Lebanon. Rusia juga mendesak Israel untuk sungguh-sungguh berupaya mencari cara damai dalam penyelesaian konflik Timur Tengah.
"Rusia mengutuk keras serangan terhadap Lebanon dan meminta otoritas Israel untuk segera menghentikan permusuhan serta menarik pasukan dari wilayah Lebanon,” kata Kemlu Rusia dalam sebuah pernyataan pada Selasa (1/10/2024).
Menyoroti “sifat gabungan” dari invasi Israel yang melibatkan semua cabang angkatan bersenjatanya, Rusia memperkirakan jumlah korban akan terus bertambah. Lebih lanjut dikatakan bahwa serangan tersebut akan menyebabkan eskalasi kekerasan yang semakin besar di Timur Tengah.
"Kami menyatakan solidaritas dengan para pemimpin dan rakyat Lebanon yang bersahabat, yang telah menjadi sasaran agresi bersenjata. Kami dengan tulus menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dan teman-teman para korban," kata Kemlu Rusia.
Israel melancarkan serangan udara besar-besaran ke Lebanon sejak 23 September lalu, untuk menargetkan kelompok Hizbullah. Serangan itu menewaskan lebih dari 1.000 korban dan melukai sedikitnya 2.900 orang, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon. Beberapa pemimpin Hizbullah tewas akibat serangan Israel, termasuk sekretaris jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menegaskan perang habis-habisan di Lebanon harus dihindari dengan segala cara. Seruan tersebut disampaikan menyusul kecaman atas meningkatnya konflik di Lebanon yang dipicu serangan udara Israel yang telah berlangsung lebih dari seminggu terakhir.
"Sekretaris Jenderal sangat prihatin dengan meningkatnya konflik di Lebanon. Kedaulatan dan integritas teritorial Lebanon harus dihormati,” kata juru bicara Guterres, Stephane Dujarric, Selasa (1/10/2024).
Guterres, kata Dujarric, telah melakukan panggilan telepon dengan Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati guna memastikan bahwa seluruh sistem PBB di Lebanon digerakkan untuk membantu semua orang yang membutuhkan di negara itu.
"Sekretaris Jenderal mengimbau masyarakat internasional untuk segera mendukung seruan kemanusiaan senilai 426 juta dolar AS (sekitar Rp6,4 triliun) yang diluncurkan hari ini di Beirut," kata Dujarric.
Guterres juga menekankan komitmennya untuk melanjutkan upaya perundingan. Dia juga berjanji bahwa staf PBB di lapangan akan terus berupaya meredakan situasi.
Sejak 23 September, Israel melancarkan serangan udara besar-besaran yang menargetkan kelompok Hizbullah di Lebanon. Serangan Israel menewaskan lebih dari 1.057 orang dan melukai lebih dari 2.950 orang lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon. Beberapa pemimpin Hizbullah tewas dalam serangan itu, termasuk sekretaris jenderal Hassan Nasrallah.
Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam perang lintas perbatasan sejak dimulainya perang Israel di Gaza, yang telah menewaskan hampir 41.600 orang, menyusul serangan lintas perbatasan oleh kelompok Palestina, Hamas, Oktober tahun lalu.
Di Ambang Perang Dunia: Israel Vs Hizbullah Berkobar, AS Ancam Iran, Korut Meradang
Pertempuran sengit antara Israel dan Hizbullah pecah di selatan Lebanon. Israel dikabarkan telah menerjunkan tim elite untuk terlibat dalam perang darat. Aljazirah melaporkan, Isael telah mengirimkan divisi pasukan terjun payung elite mereka, Divisi ke-98. Pasukan ini terlibat dalam pertempuran di Gaza.
"Jadi mereka sudah berjuang keras, meski sekarang sudah kelelahan, setelah satu tahun konflik," ujar editor Aljazirah, Selasa (1/10/2024).
Israel juga telah mengirimkan brigade lapis baja ke-7, yang juga merupakan puncak dari unit lapis baja mereka. Brigade ini disebut sangat terlatih. Divisi ini beranggotakan sekitar 12 ribu hingga 14 ribu personel pasukan elite dan akan didukung oleh puluhan tank dan, tentu saja, juga artileri.
"Jadi kekuatan yang sangat dahsyat. Tapi mereka masih menyimpan cukup banyak cadangan kalau-kalau operasinya mendapat masalah," tulis Aljazirah.
Masalahnya mereka juga akan menghadapi kekuatan tuan rumah Hizbullah, karena sekarang Hizbullah dapat melawan. Hizbullah memiliki unit pasukan khusus yang disebut Pasukan Radwan yang berfokus terutama pada pertempuran di selatan dan hanya berlatih di lokasi tersebut.
"Tentu saja medan pegunungan, medan berbatu, cocok untuk penyergapan dan serangan penembak jitu."
Pada tahun 2006, hal inilah yang terjadi pada unit-unit Israel yang saat itu belum berpengalaman sehingga terjebak dalam pelatihan Hizbullah dan disergap berkali-kali.
Perdana Menteri Lebanon mengatakan, negaranya menghadapi salah satu fase paling berbahaya dalam sejarahnya, dan mendesak PBB untuk memberikan bantuan kepada satu juta orang yang kehilangan tempat tinggal akibat serangan udara Israel.
“Sekitar satu juta warga kami terpaksa mengungsi karena perang dahsyat yang dilancarkan Israel terhadap Lebanon,” kata Najib Mikati seperti dikutip Kantor Berita Nasional.
“Kami segera menyerukan lebih banyak bantuan untuk memperkuat upaya kami yang sedang berlangsung dalam memberikan dukungan dasar kepada warga sipil yang kehilangan tempat tinggal,” katanya dalam pertemuan dengan perwakilan PBB.
Menteri Pertahanan Amerika Serikat Llyod Austin menyatakan telah berbicara dengan Menhan Israel Yoav Gallant mengenai situasi keamanan dan operasi Israel. AS menegaskan dukungannya untuk Israel.
"Saya tegaskan bahwa Amerika Serikat mendukung hak Israel untuk membela diri. Kami sepakat tentang perlunya membongkar infrastruktur serangan di sepanjang perbatasan untuk memastikan bahwa Hizbullah Lebanon tidak dapat melancarkan serangan seperti pada 7 Oktober terhadap komunitas Israel di utara," kata Austin pada media sosial X, Senin (1/10/2024).
Pembicaraan tersebut dilakukan melalui sambungan telepon setelah militer Israel mengatakan melakukan "serangan darat terbatas, terlokalisasi, dan ditargetkan berdasarkan intelijen yang tepat" terhadap Hizbullah di desa-desa di Lebanon selatan dekat perbatasan.
Israel menilai infrastruktur serangan Hizbullah di perbatasan dapat menimbulkan "ancaman langsung terhadap komunitas Israel di Israel utara." Meski demikian, Austin menegaskan kembali bahwa resolusi diplomatik diperlukan untuk memastikan bahwa warga sipil dapat kembali dengan selamat ke rumah mereka di kedua sisi perbatasan.
Dia juga menegaskan bahwa AS "berada dalam posisi yang tepat untuk membela personel, mitra, dan sekutu AS dalam menghadapi ancaman dari Iran dan organisasi teroris yang didukung Iran, dan bertekad untuk mencegah aktor mana pun mengeksploitasi ketegangan atau memperluas konflik."
"Saya tegaskan kembali konsekuensi serius bagi Iran jika Iran memilih melancarkan serangan militer langsung terhadap Israel," ujarnya.
Duta Besar Korea Utara untuk PBB Kim Song mengatakan, Israel kebal terhadap hukuman apa pun, meski telah membantai lebih dari 41.500 warga Palestina. Kim menganggap impunitas Israel itu sepenuhnya adalah berkat dukungan AS, yang merupakan anggota tetap Dewan Keamanan PBB.
“Hampir tidak dapat dibayangkan bahwa satu negara (Israel) kebal terhadap kecaman dan sanksi apa pun bahkan setelah melakukan pembantaian yang mengerikan,” ujarnya pada sidang ke-79 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, Senin (30/9/2024).
Sambil menyatakan belasungkawa yang mendalam kepada Palestina, Kim menyoroti sikap AS yang memveto lima resolusi Dewan Keamanan PBB mengenai perdamaian di Timur Tengah. AS juga mengesampingkan keinginan masyarakat internasional untuk melihat pembersihan etnis dihentikan oleh sekutunya. Sikap AS ini dinilai sebagai biang persoalan di kawasan.
“Inilah cara AS mendiskreditkan otoritas PBB dan menghasut kejahatan terhadap kemanusiaan,” ucapnya.
Kim mengingatkan, negara-negara anggota badan dunia tersebut bahwa keberadaan PBB adalah untuk mencegah terulangnya bencana perang. Namun, ujarnya, "sangat hina dan menyedihkan bahwa tindakan melawan kemanusiaan seperti perang di Gaza telah berlangsung selama satu tahun."
Kendati Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata secepatnya, Israel terus menggempur Jalur Gaza setelah kelompok Palestina, Hamas, menyerbu Israel pada Oktober tahun lalu. Gempuran Israel itu telah menewaskan hampir 41.600 orang -- sebagian besar perempuan dan anak-anak -- serta melukai lebih dari 96.200 lainnya, menurut otoritas kesehatan setempat.
Serangan Israel membuat hampir seluruh penduduk di wilayah tersebut mengungsi di tengah blokade, yang terus berlangsung dan hingga menyebabkan kelangkaan makanan, air bersih, dan obat-obatan. Israel di Mahkamah Internasional menghadapi tuduhan genosida atas tindakannya di Gaza.
Sehari Semalam Israel Tewaskan Warga di Palestina, Lebanon, Suriah, dan Yaman
Militer Israel sepanjang Senin hingga Selasa pekan ini melakukan serangkaian serangan ke negara-negara sekitarnya. Seluruh serangan tersebut menimbulkan korban jiwa.
Kementerian Pertahanan Suriah mengatakan bahwa serangan Israel menargetkan beberapa daerah di ibu kota Damaskus pada Selasa pagi. Pertahanan udara menembak jatuh sebagian besar rudal tersebut, namun tiga warga sipil meninggal dan sembilan lainnya terluka, katanya.
Di antara mereka yang meninggal adalah pembawa berita televisi terkenal, Safaa Ahmad. Israel sering menargetkan situs militer Suriah dan lokasi yang terkait dengan kelompok yang didukung Iran, namun serangan di dalam kota Damaskus jarang terjadi.
Serangan udara Israel juga menewaskan sedikitnya 19 orang di Jalur Gaza di Palestina, termasuk lima perempuan dan tiga anak-anak, kata pejabat medis Palestina pada Selasa. Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa menerima 11 jenazah setelah serangan Senin malam di kamp pengungsi Nuseirat.
Para penyintas berjuang untuk mengidentifikasi sisa-sisanya. Delapan orang lainnya syahid dalam serangan yang menghantam kendaraan di tenda kamp di selatan kota Khan Younis, menurut Rumah Sakit Nasser di dekatnya.
Militer Israel juga mengatakan pihaknya menembak mati dua militan menyusul baku tembak dalam penggerebekan di kota Nablus, Tepi Barat yang diduduki. Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan seorang pria berusia 33 tahun syahid pada Senin akibat tembakan Israel di kota tua Nablus. Pria lainnya, berusia 25 tahun, ditembak mati oleh pasukan Israel di dekat kamp pengungsi Balata.
Sedangkan Kantor berita Lebanon melaporkan serangan udara Israel terhadap kamp pengungsi Palestina di Lebanon selatan menewaskan enam orang, termasuk putra seorang pejabat Palestina.
Kantor Berita Nasional (NNA) mengatakan serangan udara Selasa pagi di kamp pengungsi Ein el-Hilweh di Sidon, kamp pengungsi terbesar dari 12 kamp pengungsi Lebanon, menargetkan rumah Jenderal Munir Makdah dari kelompok Fatah pimpinan Presiden Palestina Mahmoud Abbas. NNA mengatakan putra dan menantu Makdah, serta seorang wanita lain dan tiga anak, syahid dalam serangan udara tersebut. Saudara laki-laki Makdah, Khalil Makdah, syahid dalam serangan udara Israel pada bulan Agustus di kota pelabuhan Sidon.
Di Yaman, Israel mengebom pelabuhan Hodeidah pada Ahad. Kementerian Kesehatan yang dikelola Houthi mengatakan sedikitnya empat orang meninggal dan 29 lainnya luka-luka. Gambar dari Hodeidah menunjukkan bagian kota tertutup debu besar, dan ledakan besar terjadi di kejauhan. Militer Israel mengatakan puluhan pesawatnya telah menyerang pembangkit listrik dan pelabuhan Ras Issa dan Hodeidah.
Monster bernama Israel
Lolwah Alkhater, menteri kerja sama internasional Qatar, mengkritik tajam serangan Israel di Gaza dan Lebanon. “Monster telah dilepaskan di wilayah kita. Monster yang menggunakan senjata terlarang dan metode yang menargetkan warga sipil tanpa pandang bulu,” tulisnya di X, merujuk pada Israel.
Dia menambahkan bahwa “monster itu… tidak mematuhi satupun keputusan Dewan Keamanan PBB” dan melanggar hukum internasional setiap hari. “Namun, mereka terus menerima tidak hanya restu dari beberapa aktor internasional, namun juga senjata dan uang pembayar pajak mereka. Pengecualian Pendudukan Israel di atas hukum internasional harus dihentikan,” tulisnya. “Kecuali kita bersatu untuk menghentikannya, intimidasi militer dan politik ini akan menghancurkan seluruh kawasan.”
Berbicara menentang serangan darat Israel di Lebanon selatan, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengklaim pada Selasa bahwa Turki adalah incaran Israel selanjutnya. Dalam pidatonya yang menandai pembukaan parlemen setelah reses musim panas, Erdogan mengkritik komunitas internasional dan dunia Islam karena gagal menghentikan tindakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gaza dan Lebanon.
Dia bersumpah untuk berdiri teguh melawan Israel dan mendukung Lebanon. “Meskipun beberapa orang terus-menerus menolak untuk melihatnya, pemerintahan Netanyahu punya impian kejam yang mencakup Anatolia,” kata Erdogan, merujuk pada sebagian besar wilayah Turki.
“Setelah Israel bertindak berdasarkan angan-angannya soal tanah yang dijanjikan di Palestina dan Lebanon, tanah air kita akan jadi yang selanjutnya.”
Gideon Levy, kolumnis media Israel Haaretz mengatakan bahwa diamnya negara-negara dunia membuat Israel bebas melakukan apapun “Dunia saat ini benar-benar pasif, jadi Israel merasa hal ini bisa terus berlanjut,” Levy mengatakan pada Aljazirah. “Saya pikir tidak ada yang bisa menghentikan agresi Israel dan ini jelas akan mengorbankan nyawa banyak orang.”
Sedih, Warga di Lebanon Selatan Terpaksa Tinggalkan Kampung karena Kebrutalan Israel
Ratusan warga Lebanon meninggalkan wilayah tempat tinggal mereka di selatan Sungai Litani di Lebanon selatan pada Selasa (1/10/2024). Mereka terpaksa pergi setelah adanya laporan Israel akan melancarkan operasi darat di wilayah itu.
Wartawan Anadolu mengatakan, jalan-jalan utama dipadati warga sipil yang akan menyelamatkan diri setelah militer Israel menyatakan wilayah selatan Sungai Litani merupakan zona militer. Israel kini mulai melancarkan serangan darat di Lebanon selatan.
Sebelumnya, militer Israel telah memerintahkan warga sipil Lebanon untuk menghindari selatan Sungai Litani hingga pemberitahuan lebih lanjut. Peringatan tersebut disampaikan menyusul pernyataan militer mengenai operasi darat terbatas dan sesuai target di Lebanon selatan.
Sejak 23 September, Israel telah melancarkan serangan udara besar-besaran di seluruh Lebanon dengan dalih menyasar Hizbullah, dan menewaskan lebih dari 1.057 jiwa serta melukai 2.950 lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon. Serangan itu telah menewaskan sejumlah petinggi Hizbullah, termasuk pemimpin mereka Hassan Nasrallah.
Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam perang lintas batas sejak dimulainya serangan Israel di Gaza, menyusul serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada Oktober lalu.
Komunitas internasional telah memperingatkan bahwa serangan Israel di Lebanon dapat meningkatkan konflik Gaza menjadi perang regional yang lebih luas.
Sekjen PBB: Hindari Perang Habis-habisan di Lebanon!
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menegaskan perang habis-habisan di Lebanon harus dihindari dengan segala cara. Seruan tersebut disampaikan menyusul kecaman atas meningkatnya konflik di Lebanon yang dipicu serangan udara Israel yang telah berlangsung lebih dari sepekan terakhir.
"Sekretaris Jenderal sangat prihatin dengan meningkatnya konflik di Lebanon. Kedaulatan dan integritas teritorial Lebanon harus dihormati,” kata juru bicara Guterres, Stephane Dujarric, Selasa (1/10).
Guterres, kata Dujarric, telah melakukan panggilan telepon dengan Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati guna memastikan bahwa seluruh sistem PBB di Lebanon digerakkan untuk membantu semua orang yang membutuhkan di negara itu.
"Sekretaris Jenderal mengimbau masyarakat internasional untuk segera mendukung seruan kemanusiaan senilai 426 juta dolar AS (sekitar Rp6,4 triliun) yang diluncurkan hari ini di Beirut," kata Dujarric.
Guterres juga menekankan komitmennya untuk melanjutkan upaya perundingan. Dia juga berjanji bahwa staf PBB di lapangan akan terus berupaya meredakan situasi.
Sejak 23 September, Israel melancarkan serangan udara besar-besaran yang menargetkan kelompok Hizbullah di Lebanon. Serangan Israel menewaskan lebih dari 1.057 orang dan melukai lebih dari 2.950 orang lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon. Beberapa pemimpin Hizbullah tewas dalam serangan itu, termasuk sekretaris jenderal Hassan Nasrallah.
Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam perang lintas perbatasan sejak dimulainya perang Israel di Gaza, yang telah menewaskan hampir 41.600 orang, menyusul serangan lintas perbatasan oleh kelompok Palestina, Hamas, Oktober tahun lalu.