News Forex, Index & Komoditi ( Rabu, 5 Februari 2025 )

News  Forex,  Index  &  Komoditi

                                             (  Rabu,   5  Februari  2025  )

Harga Emas Global Melambung, dipicu oleh Potensi Ketidakpastian Ekonomi Global

 

Harga komoditas emas dan logam mulia menyentuh rekor tertinggi. Harga emas global menembus level US$ 2.820 per troy ons, sementara harga logam mulia Antam melonjak Rp 29.000 ke posisi Rp 1.650.000 per gram pada Selasa (4/2).

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rizkia Darmawan mengamati lonjakan harga emas dipicu oleh potensi ketidakpastian ekonomi global usai Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif terhadap Meksiko, Kanada dan China. Kondisi ini membawa investor untuk kembali melirik aset safe haven.

Equity Research Analyst Henan Putihrai Sekuritas Irsyady Hanief menambahkah, sentimen kebijakan tarif Donald Trump mendongkrak permintaan emas fisik, termasuk di pasar AS. Emas fisik diklasifikasikan sebagai zero-risk asset, sehingga banyak institusi keuangan mulai beralih ke emas fisik sebagai bentuk mitigasi risiko.

"Harga emas diperkirakan akan tetap kuat dalam waktu dekat, meskipun volatilitas tetap menjadi faktor yang harus diperhatikan seiring dengan dinamika kebijakan ekonomi global," kata Iryady kepada Kontan.co.id, Selasa (4/2).

Research Analyst Phintraco Sekuritas Muhamad Heru Mustofa sepakat, tarif yang diberlakukan Donald Trump serta tingkat inflasi berpotensi meningkatkan daya tarik emas sebagai aset safe haven. Heru memprediksi harga emas dunia bisa lanjut menguat, atau bergerak fluktuatif dalam rentang US$ 2.780 - US$ 2.850 per troy ons.

Kenaikan harga emas di awal tahun ini berpotensi mengerek naik harga jual rata-rata emiten emas, sehingga berpeluang mendongkrak kinerja emiten pada kuartal I-2025.

"Tapi momentum kenaikan harga emas ini perlu diiringi dengan peningkatan volume penjualan supaya kinerja keuangan dapat maksimal," kata Heru.

Sementara itu, Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Miftahul Khaer memperkirakan harga emas akan bergerak dalam rentang US$ 2.700 - US$ 2.900 dalam jangka pendek di kuartal pertama ini. Penguatan harga emas bisa memoles kinerja emiten melalui peningkatan pendapatan dan margin keuntungan, meski masih ada risiko dari sisi kenaikan biaya.

Irsyady menimpali, secara historis kinerja maupun pergerakan harga saham emiten emas cenderung sejalan dengan harga komoditas emas. Tapi, dampaknya tergantung dari sejumlah faktor. Terutama dari sisi tingkat produksi, efisiensi biaya operasional dan kondisi makro ekonomi.

"Secara keseluruhan, emiten emas yang memiliki strategi ekspansi dan efisiensi operasional yang kuat berada dalam posisi yang lebih baik untuk memanfaatkan momentum ini," kata Irsyady.

Dampak ke harga saham

Equity Research Analyst Panin Sekuritas Rizal Nur Rafly sepakat, lonjakan harga emas bisa mendongkrak kinerja emiten, terutama yang memiliki struktur biaya rendah serta output produksi yang stabil. Secara bersamaan, volatilitas harga emas dapat memengaruhi sentimen investor terhadap prospek saham emiten emas dalam jangka menengah.

Rizal memandang harga saham emiten emas pada umumnya bergerak sejalan dengan harga komoditas emas. Hanya saja, respons pelaku pasar bisa bervariasi, tergantung dari kondisi makro ekonomi dan sentimen spesifik yang sedang mengiringi emiten tersebut.

"Dalam kondisi harga emas yang tinggi, saham emiten emas bisa mengalami kenaikan, tetapi sentimen seperti suku bunga dan faktor eksternal lainnya dapat menyebabkan pergerakan yang tidak selalu linear," terang Rizal.

Rizkia menambahkan, fluktuasi harga komoditas emas akan menjadi sentimen penting yang diperhatikan investor dalam jangka pendek hingga jangka menengah. Respons lanjutan dari AS dan China terkait kebijakan tarif juga menjadi sentimen yang krusial.

Dengan posisi investor yang kembali melirik aset safe haven ketimbang kelas aset yang lebih berisiko, Rizkia menaksir dampak kenaikan harga emas terhadap saham emiten masih cenderung terbatas.

"Pastinya ada sentimen positif untuk saham yang berelasi dengan kenaikan harga emas, tapi market saat ini masih sangat volatile," terang Rizkia.

Equity Analyst Indo Premier Sekuritas Indri Liftiany menilai kondisi saat ini bisa menjadi momentum untuk mengoleksi saham emas. Namun, pelaku pasar mesti tetap selektif memilah saham emiten emas.

Indri menjagokan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang secara fundamental mencapai operasional kuat di kuartal IV-2024 dengan rekor penjualan emas pada tahun lalu. Indri merekomendasikan buy saham ANTM mencermati support Rp 1.345 dan resistance di Rp 1.540.

Rizal juga menyodorkan saham ANTM untuk target harga Rp 1.700. Sementara Irsyady melirik PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dan PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) sebagai emiten yang layak dicermati.

Heru menyarankan buy on support ANTM dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS). Level entry  ANTM bisa dipertimbangkan pada area Rp 1.385 untuk target harga Rp 1.460 - Rp 1.480. Sedangkan level entry BRMS ada di area Rp 382 - Rp 386 untuk target harga Rp 400 - Rp 418.

Selain itu, Heru menyarankan wait and see saham MDKA pada area Rp 1.380 untuk target harga Rp 1.550 - Rp 1.635. Sementara Miftahul merekomendasikan trading buy ANTM dan hold PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), untuk target harga Rp 1.540 dan Rp 500 per saham.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Harga Minyak Dunia Menguat ditengah  Tekanan Trump ke Iran Imbangi Ketegangan Tarif AS-China

 

Harga minyak bergerak fluktuatif , tertekan oleh ketegangan dagang AS-China dan kebijakan terbaru Presiden AS Donald Trump yang kembali meningkatkan tekanan terhadap Iran. Melansir Reuters, Rabu (5/2/2025), Trump berupaya menekan ekspor minyak Iran hingga nol dalam upaya terbaru untuk membatasi pendapatan negara tersebut, menurut seorang pejabat AS. Trump menandatangani memorandum presiden sebelum bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, memerintahkan Departemen Keuangan AS untuk menerapkan tekanan ekonomi maksimum terhadap Iran, termasuk sanksi dan penegakan kebijakan yang lebih ketat. Minyak mentah AS WTI ditutup turun 46 sen atau 0,63% ke level US$72,70 per barel, sementara patokan minyak global, Brent, menguat 24 sen atau 0,32% ke level US$76,20 per barel. Harga minyak sempat turun tajam setelah AS mulai memberlakukan tarif tambahan 10% terhadap barang-barang impor dari China pada Selasa, yang segera direspons dengan tarif balasan oleh Beijing. Pada titik terendah sesi perdagangan, minyak mentah AS merosot lebih dari 3%, menyentuh level terendah sejak akhir Desember.

Tarif Trump ke Kanada & Meksiko Ditunda, Harga Minyak Global Mendingin Dolar AS Tertekan di Tengah Ketegangan Tarif dengan China Selama masa jabatan pertamanya, Trump berhasil memangkas ekspor minyak Iran mendekati nol dengan memberlakukan kembali sanksi ketat. Namun, di bawah kepemimpinan Presiden Joe Biden, ekspor Iran meningkat karena negara tersebut menemukan cara untuk menghindari sanksi. Sebagai produsen terbesar ketiga di OPEC, Iran menghasilkan sekitar 3,3 juta barel minyak per hari—sekitar 3% dari total pasokan global. "Minyak sempat anjlok akibat respons balik dari China, tetapi kembali menguat setelah Trump meningkatkan tekanan terhadap Iran," ujar Phil Flynn, analis di Price Futures Group. Investor sebelumnya mengamati potensi pembicaraan antara Trump dan Presiden China Xi Jinping, tetapi Trump menyatakan tidak terburu-buru untuk berbicara dengan Xi. Saat ditanya tentang tarif balasan China terhadap impor AS, Trump hanya menanggapi santai, seolah tidak terpengaruh oleh kebijakan Beijing. Sebelumnya, penasihat perdagangan Trump Peter Navarro menyebut bahwa kedua pemimpin berencana mengadakan pertemuan, yang sempat memberikan harapan bagi investor akan kemungkinan keringanan tarif bagi China, serupa dengan yang diberikan kepada Meksiko dan Kanada sehari sebelumnya. "Pasar minyak merosot karena respons balik China, tetapi harapan akan pembicaraan Trump-Xi yang mendorong harga kembali naik," kata John Kilduff, mitra di Again Capital, New York.  
 

 

 

 

 

 

 

 

Wall Street Ditutup Menguat, Terdorong Optimisme Perdagangan AS-China

Bursa saham Amerika Serikat ditutup menguat pada Selasa (4/2/2025), didorong oleh reli saham energi dan optimisme investor terhadap potensi terobosan dalam negosiasi dagang antara Amerika Serikat dan China. Sentimen positif ini muncul setelah Presiden Donald Trump memutuskan untuk menunda penerapan tarif bagi Kanada dan Meksiko. Tarif baru AS sebesar 10% terhadap barang impor China resmi diberlakukan pada hari yang sama, Beijing langsung merespons dengan memberlakukan tarif balasan atas produk-produk AS. Belum ada kejelasan kapan kedua negara akan melanjutkan perundingan, tetapi Trump menegaskan dirinya tidak terburu-buru dalam mengambil langkah berikutnya. Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 134,13 poin atau 0,30% ke 44.556,04, sedangkan indeks S&P 500 menguat 43,31 poin atau 0,72% ke 6.037,88, dan Nasdaq Composite melonjak 262,06 poin atau 1,35% ke 19.654,02. Sektor energi menjadi motor penggerak S&P 500 dengan penguatan 2,18%, sementara saham utilitas dan barang konsumsi defensif mengalami pelemahan.

China Balas Perang Tarif AS, Mayoritas Bursa Asia Ditutup Menguat Menebak Arah Perang Dagang AS-China Jilid II Kepala strategi investasi CFRA Research Sam Stovall mengatakan keputusan Trump untuk menunda tarif 25% bagi Kanada dan Meksiko selama 30 hari merupakan sebagai langkah strategis untuk mengamankan klaim kemenangan cepat tanpa perubahan signifikan dalam kebijakan perdagangan. “Para investor telah bernapas lega hari ini dan kita akan melihat apakah sebulan dari sekarang mereka dapat terus bernapas lega,” ungkap Stovall seperti dikutip Reuters, Rabu (5/2/2025). Pasar juga mendapat dukungan dari laporan keuangan yang solid. Dari 211 perusahaan dalam indeks S&P 500 yang telah melaporkan kinerja kuartal keempat, 76,8% di antaranya melampaui ekspektasi analis. Saham Palantir melonjak 24% setelah perusahaan analitik data tersebut merilis proyeksi pendapatan kuartal pertama dan tahunan yang lebih tinggi dari perkiraan. Sementara itu, Alphabet menguat 2,6% menjelang rilis laporan keuangannya. Namun, setelah pasar tutup, saham induk Google itu anjlok lebih dari 7% akibat pendapatan yang meleset dari ekspektasi, sebagian besar dipicu perlambatan bisnis komputasi awan. Namun, tidak semua saham mencatatkan kinerja positif. Saham Illumina terpuruk 5,3%, sementara PVH Corp—induk merek Calvin Klein—merosot hampir 1% setelah pemerintah China memasukkan kedua perusahaan itu dalam daftar entitas yang dianggap tidak dapat diandalkan. Dari sisi ekonomi makro, laporan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan jumlah lowongan kerja di Desember mencapai 7,6 juta, lebih rendah dari estimasi 8 juta yang dihimpun dalam survei Reuters. Di sisi kebijakan moneter, tiga pejabat Federal Reserve memperingatkan bahwa penerapan tarif perdagangan dapat meningkatkan tekanan inflasi, dengan salah satu pejabat menyarankan agar bank sentral lebih berhati-hati dalam melakukan pemangkasan suku bunga.  

 

 

 

Dolar AS Tertekan di Tengah Ketegangan Tarif dengan China

 

Dolar AS melemah pada Selasa (4/2/2025) setelah ancaman tarif Presiden Donald Trump lebih banyak dianggap sebagai strategi negosiasi daripada tujuan akhir. Sentimen ini muncul sehari setelah Trump menangguhkan kebijakan tarif terhadap Meksiko dan Kanada. Meski demikian, pemerintahan Trump tetap memberlakukan tarif tambahan 10% untuk impor dari China mulai Selasa pagi. Analis memperkirakan pasar akan tetap sensitif terhadap perkembangan tarif, dengan volatilitas yang masih berlanjut. Melansir Reuters, indeks dolar AS, yang mengukur pergerakan greenback terhadap enam mata uang utama dunia, turun 0,56% ke 107,97. Dolar Kanada melemah, sementara peso Meksiko justru menguat. Pedagang valuta asing Monex USA Helen Given mengatakan masih ada rintangan dari tarif baru terhadap China dan langkah balasan dari Beijing yang berpotensi meningkatkan risiko pasar. “Kita akan melihat apakah ada ruang negosiasi yang bisa meredakan ketegangan, seperti yang terjadi dengan Meksiko dan Kanada. Namun, untuk saat ini, perang dagang dengan China kembali memanas,” jelasnya seperti dikutip Reuters, Rabu (5/2/2025). Sementara itu, euro menguat tipis meskipun Washington telah memperingatkan bahwa Uni Eropa kemungkinan akan menjadi target tarif berikutnya. Jika terealisasi, kebijakan tersebut diperkirakan akan mendorong inflasi di AS, yang pada akhirnya dapat mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama.

Update Pembicaraan Trump dengan Rusia dan Ukraina, Sepakat Damai atau Lanjut Perang? The Fed Wanti-Wanti Dampak Tarif Trump terhadap Laju Inflasi AS Di tengah ketegangan yang meningkat, Beijing memberlakukan tarif atas sejumlah produk AS sebagai respons cepat terhadap kebijakan baru Washington, memperdalam ketegangan perdagangan antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia. "Langkah ini menunjukkan bahwa China tidak ingin merespons terlalu agresif terhadap tarif Trump, sekaligus tetap membuka pintu bagi potensi negosiasi di masa mendatang," kata analis mata uang senior MUFG Lee Hardman. Di perdagangan luar negeri, yuan Tiongkok naik 0,23% menjadi 7,287 per dolar AS. Tidak ada perdagangan resmi yuan hingga Rabu karena pasar di daratan masih tutup dalam rangka perayaan Tahun Baru Imlek. Dolar Australia, yang kerap dianggap sebagai indikator sentimen terhadap yuan karena eratnya hubungan ekonomi Australia dengan Tiongkok, naik 0,5% ke $0,626, pulih dari posisi terendah Senin di $0,6085—level terendah sejak April 2020.
 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tensi Perang Dagang Memanas, China Umumkan Langkah terhadap Google

 

China mengumumkan serangkaian langkah yang menargetkan bisnis Amerika Serikat (AS), termasuk Google, produsen peralatan pertanian, dan pemilik merek fesyen Calvin Klein pada Selasa (4/2).

Beberapa menit setelah tarif tambahan AS terhadap barang-barang China mulai berlaku.

Langkah-langkah ini diumumkan bersamaan dengan pemberlakuan tarif oleh Beijing terhadap beberapa produk AS, seperti batu bara dan gas, sebagai respons cepat terhadap tarif baru yang dikenakan Presiden AS Donald Trump terhadap barang-barang China.

Langkah ini menandai meningkatnya ketegangan perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia.

Kementerian Perdagangan China menyatakan bahwa pihaknya telah memasukkan PVH Corp—perusahaan induk dari merek Calvin Klein dan Tommy Hilfiger—serta perusahaan bioteknologi AS, Illumina, ke dalam daftar "entitas yang tidak dapat diandalkan".

Kementerian menyebut bahwa kedua perusahaan tersebut mengambil langkah-langkah yang dianggap sebagai "tindakan diskriminatif terhadap perusahaan China" dan "merugikan hak serta kepentingan sah perusahaan China".

Perusahaan yang masuk daftar hitam dapat dikenakan denda dan berbagai sanksi lain, termasuk pembekuan perdagangan serta pencabutan izin kerja bagi staf asing.

Secara terpisah, Administrasi Negara untuk Regulasi Pasar China menyatakan bahwa Google diduga melanggar undang-undang anti-monopoli negara itu dan telah memulai penyelidikan terhadap perusahaan tersebut sesuai hukum yang berlaku.

Tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan terkait penyelidikan atau dugaan pelanggaran yang dilakukan Google.

Produk Google, seperti mesin pencari, diblokir di China, tetapi perusahaan tersebut masih bekerja sama dengan mitra lokal, termasuk pengiklan di negara itu.

Baik Google, PVH, maupun Illumina belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar di luar jam kerja reguler AS.

PVH sebelumnya telah berada dalam pengawasan regulator China atas dugaan pelanggaran terkait wilayah Xinjiang.

Kementerian Keuangan China juga mengumumkan tarif sebesar 10% terhadap peralatan pertanian dan beberapa jenis mobil yang dapat berdampak pada perusahaan AS seperti Caterpillar dan Deere & Co.

Tarif baru terhadap produk AS ini akan mulai berlaku pada 10 Februari, menurut pernyataan kementerian tersebut.

Pengumuman yang dibuat pada Selasa ini semakin memperketat pembatasan perdagangan antara Beijing dan Washington.

Sebelumnya, pembatasan terutama berfokus pada sektor teknologi di bawah pemerintahan mantan Presiden AS Joe Biden, yang berupaya membatasi akses China terhadap semikonduktor canggih.

Pada Desember lalu, China mengumumkan bahwa pihaknya telah meluncurkan penyelidikan terhadap Nvidia atas dugaan pelanggaran undang-undang anti-monopoli, yang secara luas dipandang sebagai langkah balasan terhadap pembatasan terbaru Washington terhadap sektor chip China.

Produk Intel yang dijual di China juga telah diminta untuk menjalani tinjauan keamanan oleh kelompok industri berpengaruh di China pada akhir tahun lalu.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Perang Dagang Memanas! China Hantam Balik Tarif Trump

 

Pemerintah Amerika Serikat (AS) resmi memberlakukan tarif sebesar 10 persen terhadap impor asal China pada Selasa, sebagai bagian dari kebijakan perdagangan yang lebih ketat.

Keputusan ini ditandatangani oleh Presiden AS, Donald Trump, pada Sabtu sebelumnya, dengan alasan utama mengurangi defisit perdagangan dan menekan arus masuk fentanyl ke negara tersebut.

Sebagai respons atas kebijakan ini, China mengumumkan langkah balasan dengan mengenakan tarif tambahan terhadap berbagai produk impor dari AS.

China Berlakukan Tarif Baru terhadap Produk AS

Kementerian Keuangan China mengeluarkan pernyataan resmi bahwa mulai 10 Februari, China akan menerapkan tarif sebagai berikut:

15 persen terhadap impor batu bara dan gas alam cair (LNG) dari AS.

10 persen terhadap impor minyak mentah, mesin pertanian, dan kendaraan bermesin besar dari AS.

Kebijakan tarif ini dipandang sebagai langkah strategis China dalam menghadapi tekanan ekonomi dari AS serta mempertahankan keseimbangan dalam neraca perdagangan kedua negara.

Dampak Kebijakan Tarif bagi Hubungan Perdagangan AS-China

Keputusan sepihak AS untuk menaikkan tarif terhadap produk China telah menuai kritik tajam dari Beijing. Dalam pernyataannya, juru bicara Kedutaan Besar China di Washington menyatakan bahwa tindakan AS:

"Serius melanggar aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan merupakan bentuk proteksionisme yang unilateral."

Lebih lanjut, China menilai bahwa kebijakan ini akan merusak fondasi kerja sama ekonomi dan perdagangan antara kedua negara, yang selama ini menjadi pilar utama dalam hubungan bilateral AS-China.

Bagaimana Tarif Mempengaruhi Ekonomi dan Konsumen?

Tarif adalah pajak yang dikenakan pada barang impor yang umumnya dibebankan kepada perusahaan pengimpor di negara tujuan. Dalam konteks ini, bisnis di AS yang mengimpor produk dari China akan menghadapi kenaikan biaya, yang dapat diteruskan kepada konsumen melalui harga yang lebih tinggi.

Beberapa dampak utama dari kebijakan tarif ini meliputi:

Kenaikan harga barang konsumsi – Produk yang bergantung pada bahan baku atau komponen dari China akan mengalami peningkatan biaya produksi.

Tekanan bagi industri manufaktur – Banyak perusahaan AS yang menggunakan bahan baku dari China dalam rantai pasoknya akan menghadapi lonjakan biaya operasional.

Gangguan dalam rantai pasok global – Kebijakan tarif dapat mengubah pola perdagangan internasional dan memaksa perusahaan mencari sumber alternatif.

 

 

 

China Perluas Kontrol Ekspor Mineral Kritis Setelah AS Terapkan Tarif Baru

 

China mengumumkan pembatasan ekspor terhadap lima logam yang digunakan di sektor pertahanan, energi bersih, dan industri lainnya pada Selasa (4/2).

Langkah ini hanya beberapa menit setelah tarif tambahan 10% terhadap barang-barang China yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump mulai diterapkan.

Pembatasan ini merupakan langkah terbaru China sejak 2023 untuk memanfaatkan dominasinya dalam penambangan dan pemrosesan mineral kritis yang digunakan dalam berbagai produk, mulai dari ponsel pintar dan baterai mobil listrik hingga rudal inframerah dan amunisi.

Namun, aturan baru ini tidak sampai pada larangan ekspor total, seperti yang pernah diterapkan China terhadap AS sebelumnya.

Langkah ini menunjukkan respons Beijing yang lebih terukur terhadap putaran terbaru ketegangan perdagangan dengan Washington.

Kementerian Perdagangan China menyatakan bahwa lisensi kini diperlukan untuk mengekspor tungsten, tellurium, bismut, indium, molibdenum, serta produk terkait guna "melindungi kepentingan keamanan nasional".

Logam-logam ini memiliki berbagai kegunaan, termasuk dalam panel surya hingga peluru artileri.

Pasar telah berspekulasi bahwa China akan memperluas kontrol ekspor terhadap logam seperti tungsten sejak keputusannya pada Desember lalu untuk melarang ekspor antimon dan material lainnya ke AS, menurut Jessica Fung, Kepala Konsultasi di Project Blue.

Langkah ini kemungkinan akan menyebabkan lonjakan harga di luar China, tambahnya.

Indeks yang melacak harga senyawa tungsten dan indium di luar China telah mencapai level tertinggi dalam satu dekade atau lebih pada akhir Januari, sebelum pembatasan ini diumumkan.

Pengalaman dari putaran pembatasan ekspor sebelumnya menunjukkan bahwa ekspor biasanya langsung turun drastis karena perusahaan harus mengajukan lisensi ekspor, sebuah proses yang memakan waktu sekitar enam minggu.

Namun, dalam kasus sebelumnya, pengiriman akhirnya pulih, meskipun secara perlahan, setelah lisensi diberikan.

Masih belum jelas apakah pengiriman yang ditujukan ke AS akan memenuhi syarat untuk mendapatkan lisensi.

AS sendiri telah menghentikan penambangan tungsten sejak 2015 dan tidak lagi memproduksi bismut olahan sejak 1997, sehingga sepenuhnya bergantung pada impor untuk kedua logam tersebut.

 

 

 

 

 

 

 

 

Balas Trump, China Umumkan Kenaikan Tarif Produk AS dan Memulai Penyelidikan Google

 

China mengumumkan penyelidikan terhadap Google dan mengenakan tarif baru pada sejumlah produk AS. Hal ini diumumkan beberapa saat setelah Presiden Donald Trump mengenakan tarif 10% pada barang-barang dari Beijing.

Menurut penyataan Administrasi Negara untuk Regulasi Pasar, China akan menyelidiki Google atas dugaan pelanggaran antimonopoli. Selain itu, Beijing juga mengumumkan pungutan sebesar 15% pada batu bara dan gas alam cair serta 10% pada minyak dan peralatan pertanian dari AS.

Sebenarnya sejak 2010, layanan pencarian dan internet Google untuk konsumen tidak tersedia di China, tetapi raksasa teknologi AS itu masih mempertahankan operasi untuk bisnis periklanannya.

Menurut data pelacakan kapak, tahun lalu, AS memasok sekitar 6%dari impor LNG Tiongkok.

“Pemberlakuan tarif sepihak oleh AS secara serius melanggar aturan Organisasi Perdagangan Dunia,” kata Kementerian Keuangan China seperti dikutip dari Bloomberg Selasa (4/2).

“Hal itu tidak hanya tidak membantu dalam menyelesaikan masalahnya, tetapi juga merusak kerja sama ekonomi dan perdagangan yang normal antara China dan AS.” lanjutnya.

Sementara berbeda dengan situasi di Meksiko dan Kanada, di mana kedua negara itu memperoleh penangguhan tarif sebesar 25% selama sebulan setelah mencapai kesepakatan terpisah dengan Trump.

Adapun kebijakan Tiongkok yang diumumkan meliputi:

Kontrol ekspor pada bahan-bahan yang terkait dengan tungsten

Menambahkan PVH, pemilik Calvin Klein, dan Illumina Inc ke dalam daftar entitas yang tidak dapat diandalkan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Trump Buat Geger! Tarif Impor Meroket, Nasib Otomotif AS Terancam

 

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan kebijakan tarif baru terhadap impor dari Kanada, Meksiko, dan China yang berpotensi berdampak besar pada industri otomotif. Kebijakan ini mencakup tarif sebesar 25% untuk impor dari Kanada dan Meksiko serta tarif 10% untuk produk dari China, yang dijadwalkan mulai berlaku pada Selasa mendatang.

Namun, pada Senin, Trump menyatakan bahwa tarif terhadap Meksiko akan ditangguhkan selama satu bulan. Keputusan ini diambil setelah Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, setuju untuk mengerahkan 10.000 pasukan ke perbatasan AS-Meksiko guna menekan arus imigrasi ilegal.

Trump juga menugaskan Menteri Luar Negeri Marco Rubio, Menteri Keuangan Scott Bessent, dan Menteri Perdagangan Howard Lutnick untuk bernegosiasi dengan pejabat tinggi Meksiko terkait kebijakan ini.

Reaksi dari Industri Otomotif

Keputusan ini memicu berbagai reaksi dari industri otomotif AS. Matt Blunt, Presiden American Automotive Policy Council (AAPC), yang mewakili produsen mobil besar seperti Ford, General Motors, dan Stellantis, menyampaikan pernyataan resmi kepada FOX Business pada Senin.

Blunt menegaskan bahwa industri otomotif AS telah berinvestasi besar untuk memenuhi ketentuan perjanjian perdagangan Amerika Utara, United States-Mexico-Canada Agreement (USMCA), dan seharusnya mendapat pengecualian dari tarif yang baru.

"Produsen otomotif Amerika yang telah menginvestasikan miliaran dolar di AS untuk memenuhi persyaratan USMCA tidak seharusnya menghadapi tarif yang dapat meningkatkan biaya produksi kendaraan dan menghambat investasi dalam tenaga kerja AS," ujar Blunt dalam pernyataannya.

Sementara itu, Alliance for Automotive Innovation belum memberikan komentar resmi terkait kebijakan tarif ini. Toyota juga memilih untuk tidak memberikan tanggapan kepada media.

Dampak Tarif terhadap Industri Otomotif Global

Autos Drive America, sebuah organisasi yang mewakili berbagai produsen otomotif internasional seperti Honda, BMW, Hyundai, Mazda, Mercedes-Benz, Nissan, dan Volkswagen, menyampaikan keprihatinannya terhadap dampak tarif ini.

CEO Autos Drive America, Jennifer Safavian, dalam pernyataannya pada Sabtu lalu, mengungkapkan bahwa tarif ini dapat menghambat stabilitas industri otomotif Amerika.

"Industri otomotif Amerika Utara sangat terintegrasi, dan penerapan tarif ini akan merugikan lapangan pekerjaan di AS, mengurangi investasi, serta meningkatkan harga bagi konsumen," kata Safavian. Ia juga menegaskan bahwa kebijakan ini dapat melemahkan kesepakatan USMCA yang telah disepakati sebelumnya.

"Kami mendesak semua pihak untuk segera mencapai solusi guna memberikan kejelasan dan stabilitas bagi seluruh industri otomotif di AS," lanjutnya.

Safavian menambahkan bahwa industri otomotif AS seharusnya didukung oleh kebijakan yang mengurangi hambatan bagi produsen, menyederhanakan regulasi, serta meningkatkan peluang ekspor, bukan dengan menerapkan tarif yang justru membebani industri.

China Balas Lebih Keras Kebijakan Tarif Trump

 

 

China membalas tarif yang dikenakan Presiden AS Donald Trump terhadap produk-produk China dengan mengenakan tarifnya sendiri terhadap beberapa produk impor asal AS pada Selasa. Selain penerapan tarif yang lebih tinggi, Beijing juga akan menyelidiki Google serta menahan ekspor material krusial untuk industri teknologi.

China menyatakan akan menerapkan tarif sebesar 15 persen terhadap produk batu bara dan gas alam cair serta tarif sebesar 10 persen terhadap minyak mentah, mesin pertanian, dan mobil bermesin besar yang diimpor dari AS. Tarif tersebut akan mulai berlaku Senin depan dan lebih tinggi dari tarif yang dikenakan Trump terhadap produk impor China.

 “Kenaikan tarif sepihak AS sangat melanggar aturan Organisasi Perdagangan Dunia,” demikian pernyataan dari kantor Kementerian Keuangan. “Hal ini tidak hanya tidak membantu dalam menyelesaikan permasalahannya sendiri, tetapi juga merusak kerja sama ekonomi dan perdagangan yang normal antara Tiongkok dan AS.”

Selain itu, Administrasi Negara untuk Regulasi Pasar China mengatakan pada hari Selasa bahwa pihaknya sedang menyelidiki Google atas dugaan pelanggaran undang-undang antimonopoli. Pengumuman tersebut tidak menyebutkan tarif namun muncul hanya beberapa menit setelah tarif Trump sebesar 10 persen terhadap Tiongkok mulai berlaku.

Tarif AS terhadap produk-produk dari Kanada dan Meksiko juga akan mulai berlaku pada hari Selasa, meskipun Trump setuju untuk menghentikan ancamannya selama 30 hari terhadap Meksiko dan Kanada karena mereka bertindak untuk meredakan kekhawatirannya mengenai keamanan perbatasan dan perdagangan narkoba. Trump berencana untuk berbicara dengan Presiden China Xi Jinping dalam beberapa hari ke depan.

Selain tarif, China mengumumkan pengendalian ekspor pada beberapa elemen penting untuk produksi produk-produk modern berteknologi tinggi. Mineral-mineral tersebut antara lain tungsten, telurium, bismut, molibdenum, dan indium. Banyak di antara material itu ditetapkan sebagai mineral penting oleh Survei Geologi AS, yang berarti mineral-mineral tersebut penting bagi perekonomian atau keamanan nasional AS yang memiliki rantai pasok yang rentan terhadap gangguan.

Kontrol ekspor ini merupakan tambahan dari kontrol yang diterapkan China pada bulan Desember pada elemen-elemen penting seperti galium yang digunakan dalam manufaktur.

Kementerian Perdagangan juga menempatkan dua perusahaan Amerika dalam daftar entitas yang tidak dapat diandalkan: PVH Group, yang memiliki Calvin Klein dan Tommy Hilfiger, dan Illumina, yang merupakan perusahaan bioteknologi yang berkantor di China . Daftar tersebut melarang mereka terlibat dalam kegiatan impor atau ekspor terkait China dan melakukan investasi baru di negara tersebut.

Mengapa Trump menyasar China?

Menurut majalah Time, Trump menuduh China mengizinkan produksi fentanil, yang kemudian dibuat menjadi tablet di Meksiko dan diselundupkan dan didistribusikan ke seluruh AS, yang mencatat sekitar 70.000 kematian akibat overdosis obat tersebut setiap tahunnya. Menurut Trump, penerapan tarif untuk impor dari China guna menekan Beijing agar serius mengatasi persoalan itu.

Namun China mengatakan AS harus mengambil tanggung jawab daripada “mengancam negara lain dengan kenaikan tarif sewenang-wenang,” kata Kementerian Luar Negeri. “Amerika Serikat perlu melihat dan menyelesaikan masalah fentanilnya dengan cara yang obyektif dan rasional… (China  adalah) salah satu negara yang paling keras di dunia dalam hal pemberantasan narkotika baik dari segi kebijakan maupun implementasinya.”

Para ahli mengatakan China mengeksekusi mati sejumlah orang setiap tahunnya karena menyelundupkan narkoba, namun penggunaan narkoba di dalam negeri relatif rendah. Pernyataan Kementerian Keamanan Publik mengatakan AS belum melaporkan adanya penyitaan prekursor fentanil yang berasal dari China sejak Beijing mulai mengambil tindakan hukum.

Defisit perdagangan China dengan AS yang sangat besar, yang mencapai hampir 1 triliun dolar AS pada tahun lalu, selalu menjadi sasaran keluhan Trump. Tarif akan membuat barang-barang China menjadi lebih mahal bagi konsumen AS, yang pada akhirnya harus membayar sebagian besar biaya impor segala sesuatu mulai dari mainan hingga pakaian.

Pasar ekspor penting China dapat terkena dampak jika konsumen AS memutuskan untuk “membeli produk Amerika.” Perekonomian dalam negeri China telah gagal merespons serangkaian stimulus yang didukung pemerintah, sementara proyek infrastruktur luar negeri dan inisiatif besar pemerintah lainnya yang menambah utang negara yang sudah tinggi mengancam stagnasi ekonomi yang lebih besar.

Hal ini sudah mulai menggagalkan upaya Presiden China Xi Jinping untuk menyalip Amerika Serikat dalam indikator-indikator ekonomi dan politik utama, mengancam ambisi utamanya untuk menaklukkan Taiwan dan menegaskan keunggulan China di kawasan Indo-Pasifik.

Menghentikan imigrasi ilegal juga menjadi salah satu pesan politik inti Trump, dan termasuk dalam tindakan tarif terhadap negara tetangga AS, Meksiko dan Kanada. Kedatangan ilegal dari Tiongkok dianggap hanya sebagian kecil dari jumlah tersebut, namun Trump telah memperingatkan setiap negara bahwa ia akan meminta pertanggungjawaban mereka atas warga negara mereka yang memasuki AS tanpa izin.

 

 

 

 

Trump Jadi Caplok Greenland? Ternyata Begini Jadinya Berdasarkan Penjelasan PM Denmark

 

 

Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen telah menyatakan kesiapan negaranya untuk mengizinkan Amerika Serikat memperkuat kehadirannya di Greenland. Hal itu merupakan bagian dari upayanya untuk mengurangi eskalasi krisis diplomatik dengan pemerintahan Presiden AS Donald Trump atas pulau terbesar di dunia tersebut.

Menurut Bloomberg, Frederiksen menambahkan sebelum pertemuan para pemimpin Uni Eropa di Brussels, bahwa wilayah tersebut sudah menjadi tuan rumah pangkalan militer AS, yang memantau ruang angkasa dan mendeteksi ancaman rudal, dan bahwa Amerika Serikat "dapat memiliki lebih banyak kemampuan."

Perdana Menteri juga mencatat bahwa dia sepenuhnya setuju dengan Amerika bahwa kawasan Arktik "telah menjadi lebih penting ketika kita berbicara tentang pertahanan, keamanan, dan pencegahan."

"Ada kemungkinan untuk menemukan cara guna memastikan kehadiran yang lebih kuat di Greenland, dan baik Denmark maupun NATO siap memperluas kerja sama di kawasan tersebut," tambahnya.

Frederiksen berpendapat bahwa jika tujuannya adalah mengamankan sebagian dunia, maka cara untuk bergerak maju dapat ditemukan, tetapi ia menekankan bahwa “Greenland adalah bagian dari Denmark dan tidak untuk dijual.”

Menurut jajak pendapat yang dilakukan oleh perusahaan riset Inggris "YouGov" beberapa hari lalu, dan hasilnya dipublikasikan oleh surat kabar Inggris "The Guardian", 46% warga Denmark percaya bahwa Amerika Serikat merupakan "ancaman yang sangat besar" atau "ancaman yang agak besar" bagi negara mereka.

Koran Amerika Politico berbicara tentang bahaya Presiden AS Donald Trump yang merebut Greenland, dengan mengatakan bahwa ini adalah tindakan besar bagi perusahaan bahan bakar fosil, dan “ dapat mendorong planet ini ke dalam spiral perubahan iklim yang tidak akan ada harapan untuk pulih.

Finlandia mendukung Greenland tetap menjadi bagian dari Denmark, Perdana Menteri Finlandia Petteri Orpo menyatakan pada Minggu (26/1), menurut penyiar publik YLE.

Orpo menekankan posisi Finlandia pada kesucian perbatasan internasional, menolak segala upaya sepihak untuk mengubahnya.

"Prinsip awalnya adalah bahwa perbatasan tidak dapat digeser oleh orang lain," kata Orpo, menanggapi diskusi tentang kedaulatan Greenland.

Orpo juga menyinggung minat baru Presiden AS Donald Trump untuk memperoleh Greenland, sebuah usulan yang pertama kali dilontarkan Trump pada 2019.

Sementara pemerintah Denmark menegur gagasan itu pada saat itu, Trump menegaskan kembali pendiriannya pada Senin lalu, menyebut Greenland sebagai "tempat yang indah" dan menyoroti kepentingan strategisnya bagi keamanan internasional.

"Kita membutuhkannya untuk keamanan internasional," kata Trump, saat menandatangani perintah eksekutif.

Namun, Orpo memperingatkan bahwa tarif apa pun yang mungkin dikenakan AS terhadap Eropa dapat merugikan ekonomi Finlandia yang didorong oleh eskpor.

"Jika tarif dikenakan pada Eropa, tentu saja, itu akan merugikan Finlandia," katanya.

Ketegangan Laut Baltik

Perdana Menteri Finlandia juga menanggapi meningkatnya kekhawatiran keamanan di Laut Baltik menyusul beberapa insiden infrastruktur yang terkait dengan "armada bayangan" Rusia.

"Sangat jelas bahwa kapal Eagle S bertanggung jawab atas kerusakan kabel. Juga jelas bahwa armada bayangan Rusia telah berulang kali menyebabkannya," kata Orpo, merujuk pada penahanan kapal tanker Eagle S yang terkait dengan Rusia pada Desember setelah kabel bawah laut rusak pada Hari Natal.

Orpo mengonfirmasi bahwa penyelidikan atas insiden tersebut sedang berlangsung.

Laut Baltik telah menyaksikan serangkaian gangguan besar sejak perang Rusia - Ukraina dimulai pada Februari 2022.

November 2024, kabel telekomunikasi antara Swedia dan Denmark terputus, dengan otoritas Swedia mencurigai keterlibatan kapal China Yi Peng 3.

China telah membantah tuduhan tersebut dan memblokir permintaan Swedia untuk menyelidiki kapal tersebut.

Selain itu, dua kabel bawah laut--kabel Arelion yang menghubungkan Gotland ke Lithuania dan kabel C-Lion 1 yang menghubungkan Helsinki ke Rostock--rusak pada pertengahan November di dekat perairan teritorial Swedia.

Pejabat Eropa menduga adanya sabotase, yang mungkin terkait dengan tindakan Rusia di wilayah tersebut, meskipun Kremlin telah menepis klaim tersebut sebagai "tidak masuk akal."

 

 

 

 

 

Wapres Ungkap Alasan Trump Serius Akuisisi Greenland, Sebut Denmark Bukan Sekutu yang Baik

 

 

Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) JD Vance menolak untuk mengesampingkan kemungkinan AS mengakuisisi Greenland. Dia mengatakan bahwa Presiden AS Donald Trump serius dengan gagasan tersebut dan tidak peduli apa yang diteriakkan orang Eropa kepada AS.

Dalam wawancara dengan Fox News pada Ahad (2/2/2025), Vance menegaskan kembali minat pemerintah terhadap Greenland, wilayah Denmark, dan menganggapnya sebagai masalah keamanan nasional.

"Itu sangat penting bagi keamanan nasional kita. Ada jalur laut di sana yang digunakan oleh China, Rusia, yang sejujurnya, Denmark, yang mengendalikan Greenland, tidak menjalankan tugasnya dan tidak menjadi sekutu yang baik," kata Vance.

"Jadi Anda harus bertanya pada diri sendiri, bagaimana kita akan menyelesaikan masalah itu, menyelesaikan keamanan nasional kita sendiri?" kata Vance.

"Jika itu berarti kita perlu mengambil lebih banyak kepentingan teritorial di Greenland, itulah yang akan dilakukan Presiden Trump, karena dia tidak peduli apa yang diteriakkan orang Eropa kepada kita. Dia peduli untuk mengutamakan kepentingan warga negara Amerika," katanya lagi.

Vance menambahkan bahwa dia yakin akuisisi Greenland adalah sebuah 'kemungkinan' dan berpendapat bahwa penduduk pulau itu tidak puas dengan pemerintahan Denmark.

"Anda mungkin memiliki 55 ribu orang yang tinggal di Greenland yang sebenarnya tidak senang dengan pemerintahan Denmark. Mereka memiliki sumber daya alam yang luar biasa di sana," kata Vance.

"Mereka memiliki negara yang sangat melimpah yang tidak diizinkan oleh Denmark untuk dikembangkan dan dieksplorasi. Tentu saja, Donald Trump akan mengambil pendekatan yang berbeda jika dia menjadi pemimpin Greenland," katanya.

Namun, jajak pendapat baru-baru ini bertentangan dengan klaim Vance. Survei bulan lalu menunjukkan bahwa 85 persen penduduk Greenland menentang bergabung dengan AS, Firstpost melaporkan pada Senin.

Disebutkan bahwa para kritikus berpendapat bahwa minat Trump terhadap Greenland bukan tentang keamanan dan lebih tentang sumber dayanya yang belum dimanfaatkan, termasuk mineral penting, minyak, dan gas.

Meski pulau itu memiliki nilai strategis - terletak di antara Amerika Utara dan Eropa serta di sepanjang rute perdagangan Arktik utama - para ahli berpendapat bahwa insentif ekonomi mungkin merupakan kekuatan pendorong sebenarnya di balik dorongan Trump untuk perluasan wilayah.

Trump telah melontarkan gagasan untuk mengakuisisi Greenland, bahkan mengancam tindakan militer untuk wilayah tersebut. Dia juga telah membuat pernyataan provokatif mengenai akuisisi wilayah asing lainnya, termasuk Terusan Panama dan Kanada.

Para pengamat melihat pernyataan ini sebagai bagian dari pola retorika ekspansionis yang lebih luas yang bertujuan untuk menegaskan dominasi Amerika.

Denmark belum secara resmi menanggapi komentar baru Vance, tetapi para pemimpin Denmark sebelumnya dengan tegas menolak setiap diskusi tentang penjualan atau penyerahan Greenland kepada AS.

Kacaukan Badan Pemerintahan AS, Elon Musk Digugat ke Pengadilan

 



Pengambilalihan kendali atas sistem pembayaran itu oleh Musk dan DOGE, menurut dokumen gugatan tersebut, telah disetujui oleh Menteri Keuangan AS Scott Bessent. Bahkan seorang pejabat karier Departemen Keuangan AS yang menolak untuk menyerahkan akses sistem pembayaran itu kepada DOGE telah dijatuhi sanksi cuti administratif. Pejabat itu kemudian memilih pensiun dari departemen tersebut.

Menurut gugatan hukum itu, pemberian akses informasi pribadi Departemen Keuangan AS kepada individu yang berafiliasi dengan DOGE berarti "individu dari semua lapisan masyarakat tidak memiliki jaminan bahwa informasi mereka akan menerima perlindungan yang diberikan oleh undang-undang federal".

Pegawai muda yang disebut berusia 19-24 tahun itu juga ditempatkan pada Kantor Manajemen Personalia Federal AS -- merupakan departemen sumber daya manusia untuk pegawai federal.

Selain membuat geger Departemen Keuangan AS, Musk juga menuai kontroversi dengan menuding Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) sebagai "organisasi kriminal" dan mengumumkan pembubaran organisasi penting tersebut. Dia juga memicu didepaknya sejumlah pejabat tinggi AS.

Hal semacam ini memicu kekhawatiran atas kekuasaan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang diberikan Trump kepada Musk, yang bukan seorang pejabat federal AS atau pejabat pemerintah AS atau pejabat yang dipilih oleh rakyat.

Para politikus Partai Demokrat menuduh adanya perebutan kekuasaan yang inkonstitusional oleh Trump dan Musk. Senator ternama Demokrat, Elizabeth Warren, dari Komisi Perbankan Senat bahkan mengecam langkah Musk sebagai tindakan "sangat berbahaya" dan bisa memberikan risiko sistemik terhadap perekonomian.

Trump, ketika ditanya soal hal tersebut di Ruang Oval Gedung Putih pada Senin (3/2), berusaha meredakan kritikan yang muncul. Dia menegaskan bahwa Musk tidak akan bertindak tanpa mendapat izin dirinya.

"Elon tidak dapat melakukan dan tidak akan melakukan apa pun tanpa persetujuan kami," tegas Trump.

"Kami akan memberinya persetujuan jika diperlukan, dan jika tidak diperlukan, kami tidak akan memberinya persetujuan. Tapi dia akan melapor. Itu adalah sesuatu yang dia rasakan sangat kuat dan saya terkesan," ucapnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jepang Tawarkan Perawatan Medis untuk Warga Gaza yang Sakit-Terluka

 

Warga Gaza kembali ke rumah mereka saat gencatan senjata berlangsung (dok. AP/Abed Hajjar)
Tokyo - Pemerintah Jepang sedang mempertimbangkan untuk menawarkan perawatan medis di wilayahnya kepada warga Jalur Gaza yang dalam keadaan sakit atau mengalami luka-luka akibat perang yang terus berkecamuk.
Tawaran itu, seperti dilansir AFP, Selasa (4/2/2025), disampaikan oleh Perdana Menteri (PM) Jepang Shigeru Ishiba saat berbicara dalam sidang parlemen pada Senin (3/2) waktu setempat.

Kepada parlemen, Ishiba mengatakan pemerintahannya sedang menyusun kebijakan untuk memberikan dukungan di Jepang bagi "mereka yang sakit atau luka-luka di Gaza". Diketahui bahwa Gaza dilanda perang antara Hamas dan Israel sejak Oktober 2023 lalu, yang memicu kehancuran dan banyak korban jiwa.

Disebutkan juga oleh Ishiba dalam pernyataannya bahwa peluang pendidikan juga dapat ditawarkan kepada orang-orang dari Gaza, yang kini berada di bawah gencatan senjata yang rapuh.

Pernyataan Ishiba itu disampaikan menanggapi pertanyaan salah satu anggota parlemen Jepang, yang bertanya apakah skema penerimaan pengungsi Suriah sebagai mahasiswa pada tahun 2017 lalu bisa digunakan sebagai referensi untuk membantu warga Gaza.

"Kami sedang mempertimbangkan untuk meluncurkan program serupa di Gaza, dan pemerintah akan berupaya mewujudkan rencana ini," kata Ishiba.

Langkah-langkah yang dibahas dalam parlemen itu berbeda dengan kebijakan utama untuk suaka di Jepang, yang telah sejak lama dikritik karena rendahnya jumlah permohonan suaka yang dikabulkan oleh Tokyo.

Tahun 2023 lalu, Jepang hanya menerima 1.310 pencari suaka -- kurang dari 10 persen dari total 13.823 pemohon pada tahun itu.

Di bawah kerangka yang berbeda, pada akhir tahun lalu, Tokyo menerima total 82 orang sebagai mahasiswa dari Suriah yang diakui sebagai pengungsi oleh badan pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Skema ini, menurut pejabat Kementerian Luar Negeri Jepang yang bertanggung jawab atas program tersebut, bertujuan untuk mendidik para pemimpin masa depan Suriah sebagai bagian dari kebijakan bantuan luar negeri jangka panjang Jepang.

Kementerian Kesehatan Gaza, yang dikuasai Hamas, mengatakan bahwa 50 pasien Palestina, termasuk 30 anak penderita kanker, dan pendamping mereka telah melewati perlintasan perbatasan Rafah, yang telah dibuka kembali, ke wilayah Mesir pada Sabtu (1/2) sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata.

Direktur rumah sakit di Gaza mengatakan bahwa 6.000 pasien siap dievakuasi dari wilayah Palestina, dan lebih dari 12.000 orang lainnya "sangat membutuhkan perawatan".

 

 

 

 

 

 

 

Share this Post