News Forex, Index & Komoditi\r\n ( Selasa, 11 Februari 2025 )

News  Forex,  Index  &  Komoditi

                                             (  Selasa,   11  Februari  2025  )

Harga Emas  Global Tembus US$2.900 untuk Pertama Kalinya, Saat Trump Ancam Tarif Baru

 

Harga emas terus mencetak rekor pada Senin (10/2), menembus level kunci US$2.900 untuk pertama kalinya.

Kenaikan ini didorong oleh permintaan aset safe-haven setelah ancaman tarif baru dari Presiden AS Donald Trump meningkatkan kekhawatiran perang dagang dan inflasi.

Melanssir Reuters, Harga emas spot melonjak 1,6% menjadi US$2.905,25 per ons pada pukul 09:43 ET (14:43 GMT), setelah sempat mencapai rekor tertinggi US$2.910,99 sebelumnya.

Sementara itu, kontrak berjangka emas AS naik 1,5% menjadi US$2.930,90.

"Jelas bahwa perang tarif menjadi pemicu kenaikan ini; itu mencerminkan meningkatnya ketidakpastian dan ketegangan dalam situasi perdagangan global," kata analis Marex, Edward Meir.

Pada Minggu, Trump mengumumkan rencana untuk mengenakan tarif tambahan sebesar 25% pada semua impor baja dan aluminium.

Ia juga mengatakan akan mengumumkan tarif balasan pekan ini, menyesuaikan dengan tarif yang dikenakan oleh negara lain dan segera memberlakukannya.

Tarif tersebut dapat memperburuk inflasi AS, dengan investor kini menantikan data Indeks Harga Konsumen (CPI) dan Indeks Harga Produsen (PPI) yang akan dirilis pekan ini.

Meir menambahkan, jika data CPI dan PPI lebih rendah dari perkiraan, hal ini dapat melemahkan dolar dan mendorong harga emas lebih tinggi.

Sebaliknya, jika data menunjukkan kenaikan, hal itu dapat meningkatkan imbal hasil obligasi AS dan menekan emas, meskipun dampaknya mungkin terbatas mengingat minat beli yang tinggi selama harga emas turun.

Ketua The Fed Jerome Powell, juga dijadwalkan memberikan kesaksian di hadapan Kongres pada Selasa dan Rabu.

Harga emas telah mencetak rekor ketujuh tahun ini, didorong oleh ancaman tarif Trump yang meningkatkan ketidakpastian terkait pertumbuhan global, perang dagang, dan inflasi tinggi. Hal ini membuat investor beralih ke emas sebagai aset lindung nilai.

Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures mengatakan bahwa kenaikan harga emas sejak Desember membentuk tren yang dapat berlanjut, dengan potensi harga naik ke kisaran US$3.250 hingga US$3.500.

Di pasar logam lainnya, harga perak spot naik 1% menjadi US$32,12 per ons troi setelah mencapai level tertinggi tiga bulan pada Jumat.

Platinum naik 1,1% menjadi US$986,80, sementara paladium menguat 2,2% menjadi US$985,50.


































 

Harga Minyak Dunia Naik  meski Ada Kekhawatiran terhadap Perang Dagang

 

West Texas Intermediate (WTI), patokan minyak mentah AS, diperdagangkan di sekitar $72,15 selama sesi Asia awal pada hari Selasa. Harga WTI naik tipis meskipun ada kekhawatiran terhadap tarif yang sedang berlangsung.

Harga WTI memulihkan beberapa posisi, meskipun para pedagang minyak tetap khawatir bahwa Presiden AS Donald Trump mungkin memulai perang dagang. Pada hari Senin, Presiden AS Donald Trump memperluas tarif baja dan aluminium untuk mencakup semua impor, secara efektif membatalkan kesepakatan dengan Uni Eropa, Inggris, Jepang, dan lainnya.

"Ini adalah ketidakpastian tarif yang menjadi fokus utama. Hal ini  mempengaruhi selera risiko secara umum dan memiliki efek limpahan ke dalam minyak," kata Harry Tchilinguiran dari Onyx Capital.

Pasar terus mencerna berita dan menilai potensi dampak tarif terhadap perdagangan global. Setiap tanda meningkatnya ketegangan perang dagang dapat menarik harga WTI lebih rendah karena tarif dapat menghambat pertumbuhan ekonomi global dan permintaan energi.

Di sisi lain, ketegangan geopolitik yang meningkat di Timur Tengah dan konflik Rusia-Ukraina dapat mendukung harga emas hitam. Presiden Iran Masoud Pezeshkian mendesak anggota OPEC untuk bersatu melawan kemungkinan sanksi AS terhadap produsen minyak utama setelah Trump mengatakan dia akan berusaha untuk mengurangi ekspor minyak Teheran menjadi nol.

























 

Wall Street Reli: Dow, S&P 500 dan Nasdaq Ditopang Saham Nvidia dan Produsen Baja

 

Wall Street ditutup menguat, terangkat oleh saham Nvidia dan saham terkait AI lainnya. Sementara itu, saham produsen baja juga melonjak setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan akan mengenakan tarif tambahan pada impor baja dan aluminium.

Senin (10/2),  indeks S&P 500 ditutup menguat 0,67% ke 6.066,44, indeks Nasdaq Composite naik 0,98% menjadi 19.714,27 dan indeks Dow Jones Industrial Average menguat 0,38% menjadi 44.470,41.

Sokongan Utama di bursa saham AS dating setelah eskalasi hambatan perdagangan terbaru yang diajukan Trump terjadi Ketika ia mengatakan akan memberlakukan tarif 25% pada semua impor baja dan aluminium AS, di atas bea masuk yang sudah ada pada logam tersebut.

Produsen logam AS yang akan diuntungkan oleh tarif baja dan aluminium menguat. Saham Nucor, U.S. Steel, dan Steel Dynamics masing-masing naik lebih dari 4%. Saham Cleveland-Cliffs bahkan melonjak 18%, saham Century Aluminum melonjak 10%, dan saham Alcoa naik sekitar 2%.

Di sisi lain, saham produsen chip AI Nvidia dan Broadcom, masing-masing naik 2,9% dan 4,5%. Sedangkan saham Amazon naik 1,7%.

"Investor pada dasarnya berkata, 'Hei, mari kita kembali ke area yang berhasil.' Dan menurut saya, salah satu alasan investor optimis adalah karena pendapatan," kata Sam Stovall, kepala strategi investasi di CFRA Research.

Sementara itu, saham Tesla ditutup melemah 3% setelah Wall Street Journal melaporkan bahwa konsorsium investor yang dipimpin oleh CEO Tesla Elon Musk menawarkan US$ 97,4 miliar untuk membeli lembaga nirlaba yang mengendalikan perusahaan rintisan kecerdasan buatan OpenAI.

Dengan musim pelaporan kuartal keempat yang telah berjalan lebih dari setengah jalan, perusahaan-perusahaan S&P 500 diharapkan telah membukukan pertumbuhan laba tahun-ke-tahun sebesar 14,8%, naik dari ekspektasi kurang dari 10% pada awal tahun 2025, menurut LSEG I/B/E/S.

Saham-saham teknologi kelas berat turun tajam pada hari Jumat setelah Trump mengumumkan tarif timbal balik pada semua negara, yang menyamai tarif yang dikenakan oleh mereka.

Volume di bursa saham AS relatif tinggi, dengan 16,1 miliar saham diperdagangkan, dibandingkan dengan rata-rata 14,9 miliar saham selama 20 sesi sebelumnya.

Di sisi lain, penguatan saham U.S. Steel juga terdongkrak setelah kepala sekretaris kabinet Jepang mengatakan Nippon Steel mempertimbangkan untuk mengusulkan perubahan besar dalam rencananya untuk membeli perusahaan tersebut.

Pada sesi ini, saham McDonald's melonjak 4,8% setelah jaringan hamburger itu membukukan kenaikan mengejutkan dalam penjualan global yang sebanding pada kuartal keempat.

Saham Rockwell Automation pun melonjak 12,6% setelah pembuat produk otomasi itu membukukan laba yang lebih tinggi dari perkiraan untuk kuartal pertama tahun fiskal.

Coca-Cola dan DoorDash akan melaporkan hasil kuartalan pada hari Selasa, dengan CVS Health dan pembuat peralatan jaringan komputer Cisco melaporkan pada hari Rabu.

Investor juga menanti laporan kebijakan moneter dwitahunan Ketua Federal Reserve Jerome Powell kepada Komite Anggaran Senat pada hari Selasa dan kepada Komite Layanan Keuangan DPR pada hari Rabu.

Ekspektasi bahwa pemangkasan suku bunga Fed akan tetap berlangsung pada bulan Maret menguat setelah laporan ketenagakerjaan AS yang beragam pada hari Jumat.






























 

KFC dan Pizza Hut di Turki Alami Kebangkrutan Akibat Gerakan Boikot Produk Pro Israel


 

Is Gida, mantan operator KFC dan Pizza Hut di Turki, telah mengajukan kebangkrutan, dengan alasan hutang sebesar 214 juta dolar AS (sekitar Rp 3,3 triliun). Langkah ini dilakukan setelah Yum! Brands mengakhiri perjanjian waralabanya dengan perusahaan tersebut pada 8 Januari 2025 lalu.

Keruntuhan ini, dikutip dari Middle East Monitor, Senin (10/2/2025), telah menyebabkan penutupan 537 restoran dan hilangnya sekitar 7.000 pekerjaan. Daily Sabah melaporkan bahwa banyak karyawan yang diberhentikan tanpa menerima gaji mereka, yang memicu protes di Istanbul, Ankara, dan Izmir.

Abdurrahim Seven, seorang manajer di salah satu dari 283 restoran KFC di negara tersebut, mendesak Yum! Brands David Gibbs dan CEO KFC yang baru, Scott Mezvinsky, untuk mengatasi masalah ini dalam sebuah postingan di LinkedIn pada hari Selasa.

"Kami, ribuan karyawan, masih mengharapkan berita positif dari Yum! Brands. Mengenai operasi Turkiye, kami tidak menyuruh Anda untuk datang atau pergi-kami hanya ingin pernyataan yang jelas sehingga kami dapat merencanakan hidup kami dengan baik," tulis Seven.

"Sekarang setelah menjadi berita, saya dapat dengan jelas mengatakan bahwa kenyataan yang kami hadapi saat ini adalah utang miliaran lira Turki, barang tidak bergerak perusahaan yang disita oleh bank dan lembaga negara, termasuk pabrik-pabrik kami, dan semua tabungan saya yang saya jaminkan," ujar CEO Is Gida, Ilkem Sahin, dalam sebuah pernyataan pada awal pekan ini.

Yum! Brands menyebutkan ketidakpatuhan terhadap perjanjian waralaba sebagai alasan pemutusan hubungan. Sebelum pemutusan hubungan, Yum! Brands telah bekerja sama dengan Is Gida selama beberapa bulan "untuk memberikan bantuan dan menyelesaikan masalah-masalah utama," tetapi Is Gida pada akhirnya tidak dapat mempertahankan kepatuhan terhadap standar perusahaan, ujar Chris Turner, Kepala Keuangan dan Waralaba Perusahaan.

Penutupan ini terjadi di tengah boikot yang lebih luas terhadap merek-merek Barat di Turki dan wilayah yang lebih luas karena hubungan mereka dengan Israel, yang telah menewaskan lebih dari 47 ribu orang di Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Sementara itu, Yum! Brands melaporkan hasil keuangan yang kuat, membukukan laba bersih sebesar 1,49 miliar dolar AS untuk 2024, mendorong sahamnya naik lebih dari 8 persen di Bursa Efek New York.

Menurut BDS, penyebaran boikot terhadap perusahaan Israel dan multinasional yang terlibat dapat menjadi efektif jika dilakukan secara strategis.

Menurut BDS Movement, aksi boikot ini sangat berdampak langsung pada perekonomian Israel. Misalnya saja yang pernah terjadi pada 2014 lalu, akibat gerakan boikot, investasi asing langsung ke Israel turun 46 persen dibandingkan 2013.

Begitu pula dengan aksi boikot kali ini, BDS Movement berharap, aksi kali ini pun dapat mengakhiri semua keterlibatan negara, perusahaan, dan kelembagaan dengan rezim genosida Israel lebih mendesak dari sebelumnya.

Berikut ini sembilan dampak nyata perang dan boikot bagi negara Zionis Israel:

1. Menurut Mizrahi-Tefahot, pemberi pinjaman utama Israel, Pemerintah  Israel  kehilangan   2,5 miliar dolar (Rp 39,6 triliun) setiap bulan

2. Menurut Bank Hapoalim, biaya ekonomi akibat konflik akan mencapai 27 miliar shekel atau setara Rp 106 trilliun Bank Sentral Israel mengatakan, perang Israel dengan Hamas di Jalur Gaza menelan biaya sekitar 210 miliar shekel atau 58 miliar dolar AS (setara Rp 897,3 triliun)

3. Setengah dari 500 perusahaan teknologi tinggi yang disurvei, melaporkan pembatalan atau penundaan perjanjian investasi. Saham-saham Israel mengalami kinerja terburuk di dunia sejak pertempuran meletus

4. Indeks utama di Tel Aviv turun 15 persen dalam dolar, setara dengan hampir 25 miliar dolar AS

5. Akibat perang, Gubernur Bank of Israel Amir Yaron, mengatakan, Israel mengalami defisit 4,2 persen pada  2023 dan proyeksi 6,6 persen pada 2024, namun terdapat risiko besar jika konflik berkepanjangan

6. Anggaran belanja negara berpotensi kembali meningkat 12,84 miliar dollar AS (Rp 199,89 triliun

7. Hal ini disertai penurunan pendapatan sebesar 9,36 miliar dollar AS (Rp 145,72 triiliun)

8. Naama Zedakihu, pemilik dua restoran di Modi'in, sebuah kota antara Yerusalem dan Tel Aviv, akan memberhentikan 70 karyawannya, karena sepinya restoran

9. Menurut Bank Leumi yang berbasis di Tel Aviv, penurunan pembelian dengan kartu kredit lebih buruk dibandingkan apa yang dialami Israel pada puncak pandemi Covid-19 pada 2020.

 

Israel Telah Menjadi Bahan Tertawaan di Timur Tengah'


 

Mantan Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir pada Ahad (9/2/2025) mengkritik kebijakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Jalur Gaza, dengan mengatakan bahwa Israel telah menjadi "bahan tertawaan di Timur Tengah", kantor berita Anadolu melaporkan.

Dalam sebuah wawancara dengan stasiun radio lokal Kol BaRama, politisi sayap kanan tersebut mengecam penanganan pemerintah atas perang di Gaza.

"Kita telah menjadi bahan tertawaan di Timur Tengah, dan saya tidak yakin kita menyadarinya," kata Ben-Gvir, dikutip dari middleeastmonitor, Senin (10/2/2025).

Ben-Gvir mengatakan bahwa dia adalah "satu-satunya orang di pemerintahan" yang menentang pemberian bantuan kemanusiaan ke Gaza, dan mengklaim bahwa sikapnya dapat "sepenuhnya mengubah situasi."

Mengkritik tanggapan Netanyahu terhadap tekanan Amerika Serikat, Ben-Gvir mengatakan, "Anda tidak bisa memerintah hanya berdasarkan tekanan eksternal."

Dia berpendapat bahwa Israel seharusnya tidak pernah mengizinkan bahan bakar dan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza, dengan menuduh bahwa hal itu menguntungkan Hamas.

Mantan menteri tersebut kemudian menyerukan agar segera dilaksanakan apa yang disebutnya sebagai "program migrasi sukarela" bagi warga Palestina di Gaza.

"Kita perlu meluncurkan inisiatif untuk mendorong migrasi sukarela hari ini. Presiden Trump mengatakan masih ada waktu, tetapi untuk kepentingan Israel, kita tidak punya waktu untuk disia-siakan," katanya.

Ben-Gvir mengatakan bahwa ia tidak akan kembali ke pemerintahan sampai mereka berkomitmen untuk menghancurkan Hamas.

Pada bulan Januari, Ben Gvir mengundurkan diri dari pemerintahan karena menentang gencatan senjata Gaza dan kesepakatan pertukaran tahanan. Sejak saat itu, ia mengadvokasi apa yang ia sebut sebagai "migrasi sukarela" warga Palestina dari Gaza.

Pada hari Selasa, Partai Otzma Yehudit yang dipimpinnya mengajukan rancangan undang-undang kepada Knesset yang mengusulkan insentif keuangan bagi penduduk Gaza yang memilih untuk pergi.

Menurut Channel 14 Israel, RUU tersebut menetapkan bahwa "setiap penduduk Gaza yang memilih untuk beremigrasi akan menerima paket bantuan keuangan yang ditentukan oleh Kementerian Keuangan Israel."

Pada tanggal 4 Februari 2025, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa Washington akan "mengambil alih" Gaza dan memukimkan warga Palestina di tempat lain di bawah rencana pembangunan kembali yang luar biasa yang menurutnya dapat mengubah daerah kantong tersebut menjadi "Riviera Timur Tengah."

Pengumuman Presiden Donald Trump bahwa Amerika Serikat akan mengambil alih kendali atas Jalur Gaza setelah memukimkan kembali warga Palestina di tempat lain telah memicu reaksi yang meluas di seluruh dunia.

Dikutip dari Aljazeera, Rabu (5/2/2025), beberapa negara menyatakan penolakan mereka terhadap pemindahan warga Palestina dari tanah mereka dan menyerukan realisasi solusi dua negara dan kesempatan bagi warga Palestina untuk hidup di negara mereka sendiri.

Berikut adalah beberapa reaksi internasional yang paling menonjol:

Jerman

Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Berbock mengatakan bahwa Gaza, seperti Tepi Barat dan Yerusalem Timur, adalah milik Palestina, dan mengusir mereka tidak dapat diterima dan bertentangan dengan hukum internasional.

Dia menambahkan dalam sebuah pernyataan: "Hal ini juga akan menimbulkan penderitaan dan kebencian baru. "Seharusnya tidak ada solusi yang mengabaikan Palestina.

Inggris

Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengatakan bahwa negaranya akan bersama dengan Palestina dalam upaya menuju solusi dua negara, dan menyerukan agar warga Palestina diizinkan untuk kembali ke rumah mereka dan rekonstruksi Gaza.

Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy juga menyerukan masa depan bagi warga Palestina di tanah air mereka, dan menambahkan dalam sebuah konferensi pers saat berkunjung ke Kiev: "Kami selalu jelas dalam keyakinan kami bahwa kita harus melihat dua negara. Kita harus melihat warga Palestina hidup dan berkembang di tanah air mereka di Gaza dan Tepi Barat."

Prancis

Pemindahan paksa penduduk Gaza "akan mewakili serangan terhadap aspirasi sah Palestina, mendestabilisasi wilayah tersebut, menjadi pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan menjadi hambatan besar bagi solusi dua negara", kata Kementerian Luar Negeri Prancis.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Prancis Christophe Le Moyne mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa masa depan Gaza tidak boleh berada di bawah kendali negara ketiga, tetapi di bawah kendali negara Palestina di masa depan.

Spanyol

Menteri Luar Negeri Spanyol, Jose Manuel Alvarez, menolak usulan presiden AS tersebut, dan mengatakan kepada para wartawan: "Saya ingin memperjelas masalah ini, Gaza adalah tanah rakyat Palestina di Gaza dan mereka harus tetap tinggal di sana."

"Gaza adalah bagian dari negara Palestina di masa depan yang didukung oleh Spanyol dan harus hidup berdampingan untuk memastikan kemakmuran dan keamanan Negara Israel," tambahnya.

Turki

Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan menekankan bahwa pemindahan warga Gaza tidak dapat diterima oleh Turki maupun negara-negara di kawasan itu, dan menyebut proposal tersebut "tidak masuk akal dan sia-sia".

Diaa menambahkan bahwa setiap rencana yang menyingkirkan Palestina "akan menimbulkan lebih banyak konflik".

Ketua Parlemen Turki Numan Kurtulmus mengatakan bahwa penerimaan Trump terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang menurut hukum internasional memiliki kedudukan layaknya seorang raja, "merupakan luka yang dalam di hati nurani umat manusia".

Tiongkok

China telah menyatakan penentangannya terhadap pemindahan paksa penduduk Gaza dan menegaskan dukungannya terhadap pemerintahan Palestina.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Lin Jian mengatakan dalam sebuah konferensi pers bahwa Beijing berharap semua pihak akan melihat gencatan senjata dan manajemen pasca-konflik di Jalur Gaza sebagai sebuah kesempatan untuk mengembalikan penyelesaian politik masalah Palestina ke jalur yang benar berdasarkan solusi dua negara.

Rusia

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa Rusia percaya bahwa penyelesaian di Timur Tengah hanya mungkin dilakukan atas dasar solusi dua negara. "Kami mendengar kata-kata Trump tentang pemukiman kembali penduduk Gaza, tetapi kami melanjutkannya dari fakta bahwa negara-negara Arab tidak menerima ide ini," katanya.

Skotlandia

Menteri Pertama Skotlandia John Swinney mengkritik rencana Trump. "Setelah berbulan-bulan hukuman kolektif di Gaza dan lebih dari 40.000 orang meninggal, setiap proposal untuk memindahkan warga Palestina dari rumah mereka tidak dapat diterima dan berbahaya," ujarnya dalam sebuah posting di platform X.

Sweeney menekankan bahwa ia menentang pembersihan etnis dan hanya solusi dua negara yang akan membawa perdamaian abadi.

Brasil

Presiden Brasil Lula da Silva mengatakan bahwa janji Trump untuk menguasai Jalur Gaza "tidak logis".

"Di mana warga Palestina akan tinggal, ini adalah sesuatu yang tidak dapat dipahami oleh manusia," kata da Silva dalam sebuah wawancara radio. Orang-orang Palestina adalah orang-orang yang harus mengurus Gaza," kata da Silva dalam sebuah wawancara radio.

Posisi Arab Saudi

Dalam sebuah tanggapan yang jelas terhadap pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump baru-baru ini bahwa Arab Saudi tidak menuntut negara Palestina, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengatakan bahwa posisi Kerajaan Arab Saudi dalam pendirian negara Palestina adalah tegas dan konstan serta tidak tunduk pada negosiasi atau penawaran.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Saudi menambahkan bahwa Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman menegaskan posisi ini (pendirian negara Palestina) dengan jelas dan eksplisit selama pidatonya pada 18 September 2024 dan selama KTT Riyadh November lalu.

Dikatakan bahwa Putra Mahkota menekankan bahwa Arab Saudi tidak akan menghentikan kerja kerasnya untuk mendirikan negara Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, dan bahwa kerajaan tidak akan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel tanpa hal ini.

Putra Mahkota mendesak negara-negara yang mencintai perdamaian untuk mengakui Negara Palestina dan menekankan pentingnya memobilisasi masyarakat internasional untuk mendukung hak-hak rakyat Palestina, sebagaimana dinyatakan dalam resolusi Majelis Umum PBB, karena Palestina memenuhi syarat untuk menjadi anggota penuh PBB.

Pernyataan Kementerian Luar Negeri Saudi menekankan penolakan kategoris Kerajaan Saudi terhadap kompromi hak-hak sah rakyat Palestina, baik melalui kebijakan pemukiman Israel, aneksasi wilayah Palestina, atau upaya untuk menggusur rakyat Palestina dari tanah mereka.

Perserikatan Bangsa-Bangsa

Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi Filippo Grandi menyebut rencana Trump untuk mengambil alih Gaza dan merelokasi penduduknya "sangat mengejutkan".

"Sangat sulit untuk mengomentari masalah yang sangat sensitif ini," kata Grandi kepada AFP, seraya menambahkan bahwa "ini sangat mengejutkan, tetapi penting untuk mengetahui apa artinya di lapangan."

Utusan Uni Eropa

Utusan Khusus Eropa untuk Timur Tengah Sven Koopmans mengatakan bahwa hanya ada satu solusi: dua negara Israel dan Palestina yang aman dan berdaulat.

Dia menekankan bahwa keamanan yang sesungguhnya hanya dapat dicapai melalui perdamaian yang sesungguhnya.

Amnesti Internasional

Amnesty International menyebut proposal Presiden AS Donald Trump untuk Jalur Gaza sebagai "tidak masuk akal" dan menekankan bahwa proposal tersebut tidak bermoral dan tidak sah.

Organisasi ini menolak proposal Trump yang tidak manusiawi, perampasan tanah, dan penghinaan terhadap hak masyarakat untuk menentukan nasib sendiri.

Pengumuman mengejutkan dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump bahwa Washington akan mengambil alih kendali atas Jalur Gaza, setelah memukimkan warga Palestina di tempat lain, telah memicu reaksi keras.

Dalam pernyataan barunya, Trump mengatakan bahwa dia berharap Amerika Serikat memiliki "kepemilikan jangka panjang" atas jalur tersebut.

Rincian rencana Trump

Presiden Amerika Serikat menekankan bahwa negaranya akan menguasai Jalur Gaza, dan juga akan memiliki misi di sana, katanya.

"Kami akan meluncurkan rencana pembangunan ekonomi (di Jalur Gaza) yang bertujuan untuk menyediakan lapangan kerja dan perumahan dalam jumlah yang tidak terbatas bagi penduduk di daerah tersebut," katanya, dikutip dari Aljazeera, Rabu (5/2/2025).

"Gagasan untuk menguasai Jalur Gaza telah mendapat dukungan luas dan pujian dari berbagai tingkat kepemimpinan," katanya, seraya menambahkan bahwa Gaza adalah tempat yang penuh dengan reruntuhan yang berjatuhan dan bahwa warga Gaza dapat direlokasi ke tempat lain untuk hidup dengan tenang.

Dalam sebuah konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Trump meramalkan bahwa Jalur Gaza yang merupakan rumah bagi lebih dari dua juta orang Palestina, akan berubah menjadi "Riviera Timur Tengah" setelah Amerika mengambil alih kendali atas jalur tersebut.

Ketika ditanya siapa yang akan tinggal di sana, Trump mengatakan bahwa Gaza dapat menjadi rumah bagi "orang-orang di dunia" dan memperkirakan bahwa Gaza akan menjadi "Riviera di Timur Tengah" setelah agresi Israel meratakan sebagian besar wilayahnya dengan tanah.

















 

Kanselir Jerman Kritik Rencana Donald Trump Usir Warga Gaza: Skandal Mengerikan


 

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengungkapkan, rencana Presiden Donald Trump agar Amerika Serikat (AS) mengambil alih kepemilikan Jalur Gaza, merelokasi penduduk Gaza, dan membangunnya kembali, merupakan sebuah “skandal” dalam sebuah debat pra-pemilu pada Ahad (9/2/2025). Penantang utama Scholz dalam debat juga menyuarakan kegelisahannya namun menyatakan bahwa ada banyak retorika yang datang dari Washington.

Olaf Scholz yang berhaluan kiri-tengah dan penantangnya yang berasal dari kanan-tengah Friedrich Merz, merupakan calon terdepan dalam Pemilu 23 Februari. Hal tersebut membahas isu-isu domestik utama seperti ekonomi Jerman yang sedang kesulitan dan migrasi, dan membahas kebijakan luar negeri, tiga pekan setelah masa jabatan Trump yang baru.

Ketika ditanya apa pendapatnya mengenai proposal Trump untuk membangun kembali Gaza menjadi Riviera di Timur Tengah? Olaf Scholz menjawab, “Sebuah skandal. Selain itu, sebuah ungkapan yang sangat mengerikan, mengingat tingkat kehancuran yang sekarang terlihat di sana."

“Pemindahan penduduk tidak dapat diterima dan bertentangan dengan hukum internasional,” kata Olaf Scholz dalam debat di televisi publik ARD dan ZDF. Ia menunjuk pada posisi Mesir dan Yordania, dikutip dari laman Washington Times, Ahad (10/2).“Saya sependapat dengan penilaian ini,” kata Friedrich Merz.

“Namun ini adalah salah satu dari serangkaian proposal yang datang dari pemerintahan Amerika yang tentu saja membingungkan, namun kita harus menunggu dan melihat apa yang benar-benar dimaksudkan secara serius dan bagaimana implementasinya, mungkin ada banyak retorika dalam hal ini,” kata Friedrich Merz.

Kedua kandidat berbeda pendapat dalam menilai perintah Trump yang mengarahkan pemerintah federal untuk hanya mengakui dua jenis kelamin - pria dan wanita. Friedrich Merz mengatakan, "Hal itu merupakan keputusan yang dapat saya pahami.”

“Menurut saya itu tidak pantas, setiap orang harus bahagia dengan cara yang mereka inginkan,” kata Olaf Scholz.

Friedrich Merz mengatakan, presiden AS yang baru tidak dapat diprediksi. Dia mengatakan bahwa ada kekhawatiran yang signifikan di sisi Atlantik tentang apa yang akan terjadi."Jadi semakin penting bagi kita di sisi Atlantik ini untuk bersatu,” ujar Friedrich Merz.

Friedrich Merz mengatakan bahwa, jika terpilih, dia akan berusaha keras untuk memastikan persatuan Eropa tersebut.

Olaf Scholz mengatakan bahwa strateginya dalam menghadapi Trump adalah kata-kata yang jelas dan percakapan yang bersahabat. Dia menunjuk pada pernyataan publiknya setelah Trump mengatakan bahwa dia tidak akan mengesampingkan penggunaan kekuatan militer untuk menguasai Terusan Panama dan Greenland bahwa semua negara harus menghormati perbatasan yang ada.

Dia juga menunjukkan pentingnya persatuan Eropa dan mengatakan bahwa dia dan negara-negara lain sedang mengerjakan proposal untuk meningkatkan kehadiran NATO di Greenland.

Ditanya tentang tanggapan terhadap kemungkinan tarif AS terhadap Uni Eropa, Olaf Scholz mengatakan, "Kami siap. Kami dapat bertindak dalam satu jam sebagai Uni Eropa.”



 

DeepSeek Mulai Diadopsi Perusahaan Otomotif Hingga Telekomunikasi China


 

Sejumlah perusahaan besar China mulai mengadopsi model kecerdasan buatan (AI) yang dikembangkan oleh DeepSeek ke dalam layanan mereka. Langkah ini menunjukkan semakin luasnya dampak teknologi AI di industri otomotif, telekomunikasi, dan komputasi awan di China.

Great Wall motor, produsen mobil yang sudah terdaftar di bursa saham China, mengonfirmasi bahwa mereka telah mengintegrasikan model AI DeepSeek ke dalam sistem kendaraan terhubung mereka yang dikenal sebagai Coffee Intelligence. Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China (MIIT) telah mengumumkan bahwa tiga operator telekomunikasi terbesar di China yaitu China Mobile, China Unicom, dan China Telecom, sedang berupaya mempromosikan penerapan teknologi AI terbaru dengan menggunakan model open-source dari DeepSeek.

Tidak hanya itu, perusahaan MeiG Smart Technology, penyedia terminal data nirkabel untuk perangkat IoT yang berkantor pusat di Shenzhen, juga menyatakan bahwa mereka masih dalam tahap awal pengembangan model berbasis DeepSeek. Raksasa teknologi China seperti Tencent dan Huawei juga telah mengofirmasi dalam sepekan terakhir bahwa mereka telah mengintegrasikan model AI DeepSeek ke dalam layanan mereka, demikian seperti dilansir laman Reuters, Senin (10/2/2025).

Platform AI DeepSeek, yang dianggap berpotensi mengubah ekonomi industri yang masih berkembang, telah memicu spekulasi di kalangan investor mengenai dampaknya terhadap sektor teknologi China yang lebih luas. Saham perusahaan yang terkait dengan AI, termasuk produsen chip, pengembang perangkat lunak, dan operator pusat data, mengalami lonjakan signifikan dalam beberapa hari terakhir.

Namun tidak semua perusahaan yang dikaitkan dengan DeepSeek mengalami perubahan nyata dalam bisnis mereka. Dua perusahaan yang sempat disebut-sebut sebagai calon penerima manfaat utama dari model ini mengingatkan investor bahwa adopsi teknologi ini belum memberikan dampak langsung pada prospek bisnis.

Capitalonline Data Service, penyedia layanan komputasi awan yang berbasis di Beijing, mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada bursa saham Shenzhen bahwa mereka telah menerapkan model DeepSeek-R1. Saham perusahaan ini juga melonjak 49 persen antara Rabu dan Jumat pekan lalu. Namun dalam pernyataannya, perusahaan menegaskan bahwa efek bisnis dari peluncuran DeepSeek dan dampaknya terhadap kinerja masa depan masih belum pasti.
















 

Perang Dagang Dimulai, China Tetapkan Tarif Tambahan Atas Impor LNG dan Batu Bara dari AS


 

China mulai Senin (10/2/2025) mengenakan tarif tambahan 15 persen terhadap batu bara dan gas alam cair (LNG) dari Amerika Serikat, kantor berita Sputnik melaporkan. Sejumlah barang dari AS juga akan dikenai bea masuk 10 persen.

Sebelumnya, pemerintah China mengumumkan bahwa tarif tambahan akan diberlakukan mulai 10 Februari pada barang-barang impor dari AS, termasuk batu bara, LNG, minyak mentah, mesin pertanian, kendaraan besar dan truk pikap.

Langkah yang diambil China itu adalah reaksi terhadap kebijakan AS baru-baru ini. Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif untuk memajaki barang impor asal Kanada, Meksiko, dan China.

Tarif 10 persen dikenakan AS terhadap barang dari China sebagai tambahan atas tarif yang sudah diberlakukan. Keputusan itu juga mencabut aturan de minimis sebelumnya, yang membebaskan barang senilai kurang dari 800 dolar AS untuk masuk ke AS.

 

Berat Badan Saya 90 Kg, dan Sekarang 58! Diet Saya Sederhana



 

Rambut Pasti Tumbuh Lebat! Tak Peduli Seberapa Parah Botak



 

Siswi Jenius Jakarta Temukan Obat Bakar Lemak 17 Kg Sehari



 

Bai Ming, wakil direktur International Institute for Marketing Research Kementerian Perdagangan China, mengatakan bahwa babak baru perang dagang dua ekonomi terbesar dunia "sudah dimulai."

Menurut dia, tindakan balasan China secara tepat menargetkan sektor-sektor penting di AS dan meminimalkan dampak perang dagang.

Kementerian Luar Negeri China sebelumnya menegaskan tidak ada yang bakal jadi pemenang dalam sebuah perang dagang.

Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Ahad (9/2/2025) bahwa ia akan mengumumkan tarif baru 25 persen untuk semua impor baja dan aluminium ke AS. Ini akan ditambahkan ke bea masuk logam yang ada dalam eskalasi besar lainnya dari perombakan kebijakan perdagangannya.

Trump, berbicara kepada wartawan di Air Force One, dalam perjalanannya ke NFL Super Bowl di New Orleans, juga mengatakan ia akan mengumumkan tarif timbal balik pada hari Selasa atau Rabu, yang akan berlaku segera.

Ia mengatakan AS akan menyamakan tarif yang dikenakan oleh negara lain dan ini akan berlaku untuk semua negara. "Dan sangat sederhana, jika mereka menagih kita, kita menagih mereka," kata Trump tentang rencana tarif timbal balik.

Trump selama masa jabatan pertamanya mengenakan tarif sebesar 25 persen untuk baja dan 10 persen untuk aluminium. Tetapi kemudian ia memberikan beberapa mitra dagang kuota bebas bea, termasuk Kanada, Meksiko, dan Brasil.

Mantan Presiden Joe Biden memperluas kuota ini ke Inggris, Jepang, dan Uni Eropa, dan utilisasi kapasitas pabrik baja AS telah menurun dalam beberapa tahun terakhir.

Menurut data pemerintah dan American Iron and Steel Institute, sumber impor baja AS terbesar adalah Kanada, Brasil, dan Meksiko, diikuti oleh Korea Selatan dan Vietnam.

Dengan selisih yang besar, Kanada adalah pemasok logam aluminium primer terbesar ke Amerika Serikat, yang mencakup 79 persen dari total impor dalam 11 bulan pertama tahun 2024. Meksiko adalah pemasok utama skrap aluminium dan paduan aluminium.

Erdogan: Tak ada yang bisa usir warga Palestina dari tanah mereka

 

Tidak ada kekuatan yang dapat memaksa warga Palestina di Jalur Gaza untuk meninggalkan tanah air yang mereka tempati selama ribuan tahun, kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Minggu.

"Palestina, termasuk Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur, adalah milik rakyat Palestina," kata dia kepada wartawan di Istanbul sebelum bertolak untuk kunjungan di Malaysia.

Erdogan juga mengecam usulan pemerintah AS terkait Gaza, yang menurutnya dibuat di bawah tekanan rezim Zionis Israel.

Dia menyatakan bahwa usulan Presiden AS Donald Trump untuk merelokasi warga Gaza tidak layak untuk dibahas.

Erdogan juga memuji kelompok perlawanan Palestina, Hamas, karena memenuhi janji dalam pertukaran tawanan dengan Israel, meski rezim Zionis berupaya menggagalkan pertukaran itu.

Terkait situasi di Suriah, Presiden Turki itu mengatakan dirinya berharap negara itu mencapai stabilitas dan kedamaian di bawah kepemimpinan Presiden Ahmed al Sharaa.

Tidak ada tempat bagi kelompok-kelompok teroris di Suriah, kata Erdogan, seraya mengungkapkan keyakinan bahwa Presiden al Sharaa akan berjuang melawan mereka.


























 

Perang dagang dimulai, barang AS ke China kena tarif sampai 15 persen

 

China mulai Senin (10/2) mengenakan tarif tambahan 15 persen terhadap batu bara dan gas alam cair (LNG) dari Amerika Serikat, kantor berita Sputnik melaporkan.

Sejumlah barang dari AS juga akan dikenai bea masuk 10 persen.

Sebelumnya, pemerintah China mengumumkan bahwa tarif tambahan akan diberlakukan mulai 10 Februari pada barang-barang impor dari AS, termasuk batu bara, LNG, minyak mentah, mesin pertanian, kendaraan besar dan truk pikap.

Langkah yang diambil China itu adalah reaksi terhadap kebijakan AS baru-baru ini. Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif untuk memajaki barang impor asal Kanada, Meksiko, dan China.

Tarif 10 persen dikenakan AS terhadap barang dari China sebagai tambahan atas tarif yang sudah diberlakukan. Keputusan itu juga mencabut aturan de minimis sebelumnya, yang membebaskan barang senilai kurang dari 800 dolar AS untuk masuk ke AS.

Bai Ming, wakil direktur International Institute for Marketing Research Kementerian Perdagangan China, mengatakan bahwa babak baru perang dagang dua ekonomi terbesar dunia "sudah dimulai."

Menurut dia, tindakan balasan China secara tepat menargetkan sektor-sektor penting di AS dan meminimalkan dampak perang dagang.

Kementerian Luar Negeri China sebelumnya menegaskan tidak ada yang bakal jadi pemenang dalam sebuah perang dagang.












 

Kanada "lebih baik jadi negara bagian ke-51" AS, kata Trump

 

Presiden AS Donald Trump menyatakan Kanada akan menjadi mitra yang lebih baik jika bergabung dengan AS sebagai negara bagian ke-51.

"Saya pikir Kanada lebih baik menjadi negara bagian ke-51, karena kami kehilangan 200 miliar dolar setahun dengan Kanada, dan saya tak akan membiarkan hal itu terjadi," kata Trump dalam wawancara dengan Fox News.

"Kenapa kami membayar 200 miliar dolar hanya untuk menyubsidi Kanada? Sekarang, jika mereka jadi negara bagian ke-51, saya tidak keberatan melakukannya."

Trump menegaskan bahwa AS harus mempertimbangkan lagi hubungan ekonominya dengan Kanada jika tetangganya itu tetap mempertahankan status mereka sebagai negara merdeka.

Sejak menjabat lagi sebagai Presiden AS, Trump telah beberapa kali mengeluarkan pernyataan kontroversial menyangkut wilayah negara lain.

Pada 4 Februari, dia menyatakan bahwa AS akan "mengambil alih" Jalur Gaza yang hancur lebur oleh agresi militer Israel dan akan menjadikan wilayah Palestina itu "Riviera di Timur Tengah".






















 

Share this Post