News Komoditi & Global ( Rabu, 30 Juli 2025 )

News  Komoditi & Global

                                       ( Rabu,  30  Juli  2025  )

 

Harga Emas Global Naik Tipis, Pasar Cermati Pertemuan The Fed dan Negosiasi AS-China

 

 Harga emas terpantau menguat seiring dengan sikap investor yang memantau hasil pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve serta perkembangan terbaru dalam pembicaraan dagang antara Amerika Serikat dan China. Melansir Reuters pada Rabu (30/7/2025), harga emas di pasar spot naik 0,4% menjadi US$3.327,69 per troy ounce. Sehari sebelumnya, harga sempat menyentuh level terendah sejak 9 Juli setelah kesepakatan awal antara AS dan Uni Eropa menekan permintaan terhadap aset lindung nilai (safe haven) seperti emas.  Sementara itu, harga emas berjangka AS terpantau naik 0,4% di level US$3.324 per troy ounce. Pascapertemuan dagang di Stockholm, negosiator utama China, Li Chenggang, menyebut bahwa kedua negara akan mendorong perpanjangan penghentian sementara tarif balasan antara AS dan China. Meski perjanjian awal AS dengan Uni Eropa dan Jepang sempat memberikan kelegaan bagi pasar, analis menilai pembicaraan dengan China jauh lebih rumit dan membutuhkan waktu lebih panjang.

Harga Emas di Persimpangan, Masih Bisa Tetap Ngebut? Harga Emas Diproyeksi Tembus US$4.000 Jika The Fed Pangkas Suku Bunga Harga Emas Antam Hari Ini Turun ke Level Rp1.906.000 per Gram Analis pasar di City Index dan FOREX.com Fawad Razaqzada menyebut, dengan risiko gagalnya pembicaraan, sebagian investor masih merasa perlu mempertahankan eksposur terhadap aset lindung nilai jika situasi memburuk lagi. Dari sisi kebijakan moneter, pertemuan dua hari Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) akan berakhir pada Rabu waktu setempat. The Fed diperkirakan masih akan mempertahankan suku bunga acuannya, namun pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell akan dicermati pelaku pasar untuk mencari petunjuk terkait waktu dan laju pemangkasan suku bunga ke depan. Menurut Peter Grant, Wakil Presiden sekaligus ahli strategi logam senior di Zaner Metals, pasar saat ini memperkirakan pemangkasan suku bunga sekitar 50 basis poin hingga akhir tahun, dengan bulan Oktober sebagai waktu yang paling mungkin. Namun, perbedaan pandangan dari dua anggota The Fed disebut dapat menggeser ekspektasi pasar menuju pemangkasan suku bunga pada September, yang berpotensi mendukung kenaikan harga emas. Harga emas cenderung diuntungkan dalam lingkungan suku bunga rendah karena imbal hasil dari aset kompetitor menurun, menjadikan emas yang tidak memberikan bunga menjadi lebih menarik bagi investor. Sementara itu, harga perak spot menguat 0,1% menjadi US$38,19 per troy ounce. Sementara itu, palladium naik 0,9% ke level US$1.257,41 dan platinum naik 0,7% menjadi US$1.399,70 per troy ounce.

 

 

 

 

 

 

Harga Minyak Dunia  Melesat Didorong Tekanan Trump ke Rusia

 

Harga minyak dunia melonjak lebih dari 3%, didorong oleh meningkatnya tekanan Presiden AS Donald Trump terhadap Rusia terkait perang di Ukraina serta optimisme pasar atas meredanya tensi perang dagang antara AS dan mitra-mitra dagang utamanya. Melansir Reuters pada Rabu (30/7/2025) harga minyak jenis Brent untuk kontrak Oktober ditutup naik US$2,47 atau 3,53% ke level US$72,51 per barel. Sementara itu, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) menguat US$2,50 atau 3,75% ke US$69,21 per barel.  Kedua harga minyak acuan tersebut mencatat level penutupan tertinggi sejak 20 Juni 2025. Pada Selasa, Trump menyatakan akan mulai memberlakukan tarif dan tindakan lainnya terhadap Rusia dalam waktu 10 hari, jika Moskow tidak menunjukkan kemajuan nyata untuk mengakhiri perang di Ukraina. “AS meningkatkan tekanannya. Ada tenggat tegas 10 hari dan ada sinyal bahwa negara-negara lain juga akan bergabung," ujar Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group. Sementara itu, Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengungkapkan telah memperingatkan pejabat China bahwa Negeri Tirai Bambu bisa dikenakan tarif tinggi apabila terus membeli minyak dari Rusia, menyusul kebijakan sekunder AS terkait sanksi energi terhadap Moskow.

Harga Minyak Global Memanas usai Kesepakatan Dagang AS-Uni Eropa Pernyataan itu disampaikan usai dua hari pembicaraan bilateral AS-China yang bertujuan meredakan konflik dagang berkepanjangan antara dua ekonomi terbesar dunia. Harga minyak juga mendapat dukungan dari tercapainya kesepakatan dagang antara AS dan Uni Eropa yang mengenakan tarif impor sebesar 15% terhadap sebagian besar produk UE, namun menghindari potensi perang dagang besar-besaran.  Langkah ini dinilai mampu menjaga stabilitas sekitar sepertiga dari volume perdagangan global dan menopang prospek permintaan energi. Direktur Energi Berjangka Mizuho Bob Yawger menyebut ada optimisme atas arah kesepakatan dagang ini. Menurutnya, kesepakatannya memang tidak sempurna, terutama bagi pihak Eropa, tapi jelas jauh lebih baik dari yang dikhawatirkan. Kesepakatan itu juga mencakup komitmen pembelian energi AS oleh Uni Eropa senilai US$750 miliar dalam tiga tahun ke depan. Namun, analis menilai target tersebut nyaris mustahil dicapai. Selain itu, perusahaan-perusahaan Eropa disebut akan menanamkan investasi senilai US$600 miliar di AS selama masa jabatan Trump. Pelaku pasar juga menanti hasil pertemuan kebijakan The Federal Reserve yang digelar Selasa–Rabu pekan ini. The Fed secara luas diperkirakan akan mempertahankan suku bunga, namun analis menilai bank sentral AS bisa memberi sinyal kebijakan yang lebih dovish menyusul tanda-tanda meredanya inflasi. “Dengan inflasi yang mulai melambat, The Fed kemungkinan akan tetap berhati-hati dan membuka ruang pelonggaran di masa mendatang,” ujar Priyanka Sachdeva, analis pasar senior di Phillip Nova.

 

 

 

 

 

Wall Street Ditutup Melemah: Dow, S&P 500 dan Nasdaq Terbebani Laporan Kinerja Emiten

 

Wall Street ditutup melemah setelah beberapa laporan laba perusahaan yang mengecewakan. Di sisi lain, investor menunggu pernyataan kebijakan Federal Reserve (The Fed).

Selasa (29/7), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 204,57 poin atau 0,46% menjadi 44.632,99, indeks S&P 500 melemah 18,91 poin atau 0,30% ke 6.370,86 dan indeks Nasdaq Composite melemah 80,29 poin atau 0,38% ke 21.098,29.

Sejumlah komponen pada indeks Dow melaporkan laba, dengan saham UnitedHealth, Boeing, dan Merck ditutup melemah setelah merilis hasil kuartalan.

Perusahaan asuransi kesehatan UnitedHealth merosot 7,5% dan menjadi beban terbesar bagi indeks Dow setelah proyeksi laba yang mengecewakan, sementara indeks Boeing turun 4,4% meskipun melaporkan kerugian kuartal kedua yang lebih kecil.

Setali tiga uang, saham Merck merosot 1,7% setelah perusahaan farmasi tersebut melaporkan hasil kuartalan dan mengatakan akan memperpanjang penangguhan pengiriman vaksin HPV Gardasil ke China hingga setidaknya akhir tahun 2025 karena melemahnya permintaan yang terus berlanjut.

"Rilis kinerja cukup beragam. Data ekonomi juga agak beragam, tetapi tidak cukup untuk menggerakkan pasar terkait The Fed," kata Tim Ghriskey, ahli strategi portofolio senior di Ingalls & Snyder di New York.

"Dua hari ke depan, ada Microsoft, Meta, Apple, Amazon - mereka adalah perusahaan-perusahaan besar, dan akan menggerakkan pasar tergantung pada kinerja laba dan prospeknya."

Laporan keuangan dari perusahaan megacap seperti Meta, Microsoft, Amazon, dan Apple akan dirilis minggu ini dan kemungkinan akan memiliki pengaruh yang kuat terhadap arah pasar karena bobot pasar mereka yang besar.

Saham United Parcel Service anjlok 10,6% karena perusahaan pengiriman paket tersebut melaporkan pendapatan dan kembali menolak untuk merilis proyeksi pendapatan dan margin tahunan, yang memperdalam kekhawatiran bahwa kebijakan perdagangan Presiden AS Donald Trump yang terus berubah membebani perusahaan.

Hal ini turut menekan Dow Jones Transport Average sebesar 2,3%, mencatat penurunan persentase harian terbesar sejak 21 Mei.

Demikian pula, saham Whirlpool anjlok 13,4% setelah produsen peralatan rumah tangga ini memangkas proyeksi pendapatan dan dividen tahunannya, dengan alasan tekanan dari peningkatan impor oleh para pesaing menjelang tarif Trump.

Saham Procter & Gamble turun 0,3%, karena produsen barang konsumsi seperti sabun cuci piring dan tisu toilet ini memperkirakan hasil tahunan di bawah perkiraan dan mengatakan akan menaikkan harga beberapa produk untuk mengimbangi dampak tarif.

Di sisi lain, hampir 200 komponen pada indeks S&P 500 telah melaporkan pendapatan dan membukukan hasil 6,4% di atas ekspektasi, menurut data LSEG, dibandingkan dengan rata-rata 6,3% selama empat kuartal terakhir.

Di sisi ekonomi, kepercayaan konsumen pada bulan Juli meningkat lebih dari yang diperkirakan menjadi 97,2. Pada bulan Juni, data lowongan kerja dan perekrutan AS, atau JOLTS, menurun, yang menunjukkan perlambatan lebih lanjut dalam aktivitas pasar tenaga kerja.

Laporan JOLTS merupakan yang pertama dari serangkaian data pasar tenaga kerja minggu ini, yang puncaknya pada laporan penggajian pemerintah pada hari Jumat.

The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan pada pengumuman kebijakannya hari Rabu.

Pernyataan Ketua Fed Jerome Powell akan dipantau secara ketat untuk mengukur waktu potensi penurunan suku bunga.

Negosiasi penting antara AS dan China memasuki hari kedua di Stockholm karena kedua negara ekonomi terkemuka dunia tersebut berupaya menyelesaikan konflik perdagangan.

Trump mengatakan bahwa ia diberitahu oleh Menteri Keuangan Scott Bessent bahwa pertemuan Bessent dengan para pejabat China berjalan sangat baik.

 

 

 

 

 

Setelah Prancis, Inggris akan Akui Negara Palestina Sebelum Pemilu 2029

 

 

Pemerintah Inggris akan mengakui negara Palestina sebelum pemilihan umum berikutnya pada tahun 2029, kata Menteri Bisnis dan Perdagangan Inggris Jonathan Reynolds. Berbicara kepada Sky News pada Senin (28/7/2025) Reynolds mengatakan bahwa para menteri ingin dan akan mengakui negara Palestina.

Ketika ditanya apakah pengakuan itu akan dilakukan dalam periode parlemen saat ini, Reynolds mengatakan, “Dalam parlemen ini, ya. Maksud saya, jika hal itu memberikan terobosan yang kita butuhkan.”

 “Namun jangan lupa, kita hanya bisa melakukan ini sekali. Jika kita melakukannya secara simbolis saja, tidak menghasilkan akhir dari konflik ini, lalu ke mana kita akan pergi setelah itu?’ tambahnya.

“Mengenai pengiriman bantuan lewat udara kita tidak bisa menunggu — kita harus melakukan sesuatu,” ujarnya menanggapi situasi yang sangat menghancurkan di Jalur Gaza.

“Kita semua bisa menyaksikan hilangnya rasa kemanusiaan yang terlihat jelas,” tambahnya.

Perdana Menteri Inggris Keir Starmer saat ini tengah menghadapi tekanan dari sejumlah anggota senior pemerintah untuk segera mengakui negara Palestina, berdasarkan sejumlah laporan.

Komite Urusan Luar Negeri Parlemen baru-baru ini juga menyerukan agar pemerintah segera mengakui perwujudan negara Palestina dengan berani dan tegas sebagai bagian dari persiapan bersama para sekutu untuk solusi dua negara bagi Israel dan Palestina.

“Frustrasi besar di antara banyak kalangan masyarakat Inggris karena pemerintah terus bertindak terlalu sedikit dan terlalu lambat,” kata Emily Thornberry, ketua komite tersebut.

Sebagai bentuk tekanan tambahan terhadap Starmer, lebih dari 200 anggota parlemen lintas partai menandatangani surat terbuka yang mendesaknya untuk mengakui negara Palestina.

Militer Israel telah melakukan serangan brutal di Gaza sejak 7 Oktober 2023, yang telah menewaskan hampir 60.000 warga Palestina dengan sebagian besar korbannya adalah perempuan dan anak-anak. Pengeboman tanpa henti telah menghancurkan wilayah kantong tersebut dan menyebabkan krisis pangan sangat parah.

Pada November lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Kepala Otoritas Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Kepala Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas perang yang dilancarkan terhadap wilayah kantong tersebut.

 

 

 

 

 

 

 

Iran Berhasil Gagalkan Plot Mossad Ciptakan Kerusuhan di Teheran untuk Gulingkan Ayatollah

 

 

Kementerian Intelijen Iran menyatakan telah berhasil menggagalkan sebuah rencana memprovokasi kerusuhan besar di Teheran yang dibekingi intelijen Israel dengan memanfaatkan momentum serangan terhadap Penjara Evin, pada bulan lalu. Menurut kementerian tersebut, Senin (29/7/2025), konspirasi tersebut direncanakan oleh sekelompok "oposisi pro-monarki" dengan dukungan Dinas Intelijen Rahasia Israel (Mossad).

Telah diambil tindakan untuk, "menemukan dan menggagalkan rencana kelompok pro-monarki yang bergerak di bawah Mossad ... untuk mengirim pasukan ke Teheran pada 22 Juni untuk melancarkan serangan teror keesokan harinya," demikian pernyataan Kementerian Intelijen Iran.

Kementerian menyatakan bahwa sejumlah fasilitas militer dan pusat penegakan hukum di dekan Penjara Evin menjadi sasaran upaya serangan tersebut. Lebih dari 120 tentara bayaran ditangkap di 23 wilayah di seantero Iran dalam operasi penumpasan gerakan, demikian menurut otoritas Iran.

Pada Juni lalu, media Iran menyatakan bahwa Israel telah menyerang sejumlah wilayah di Teheran, termasuk di bagian utara ibu kota Iran tersebut serta Penjara Evin. Kantor berita Tasnim melaporkan bahwa sebagian dari kantor administrasi penjara tersebut hancur akibat pengeboman Israel, sementara sejumlah tahanan, pekerja penjara, dan tamu penjara terluka.

Beberapa hari kemudian, juru bicara kehakiman Iran Ashgar Jahangir mengumumkan bahwa 71 orang tewas akibat serangan Israel terhadap Penjara Evin.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pertama Kalinya, Belanda Sebut Israel sebagai Ancaman

 

Belanda, untuk pertama kalinya, menyebut Israel sebagai ancaman asing bagi keamanan nasionalnya. Alasannya, rezim Zionis melakukan kampanye disinformasi yang membahayakan nyawa warga negara Belanda. Sebuah laporan yang diterbitkan oleh Koordinator Nasional untuk Keamanan dan Antiterorisme (NCTV) menyatakan bahwa Israel berupaya memengaruhi opini publik dan politik di negara Eropa tersebut dengan mengedarkan dokumen langsung kepada jurnalis dan politisi Belanda, alih-alih menggunakan jalur diplomatik resmi. Mengutip laporan Middle East Eye, Selasa (29/7/2025), kampanye disinformasi oleh Israel terjadi setelah bentrokan yang terjadi usai pertandingan sepak bola antara Ajax dan Maccabi Tel Aviv di Amsterdam, November lalu.

3 Fakta Massa Israel Lakukan Rasism Baca Juga: e ke Orang Arab usai Laga Ajax vs Maccabi Tel Aviv Hampir 30 orang terluka ketika suporter Israel terekam dalam video melakukan vandalisme, mengancam dan menyerang orang-orang, serta meneriakkan slogan-slogan rasis dan anti-Arab. Otoritas Israel mencap kerusuhan tersebut sebagai antisemitisme dan memerintahkan dua pesawat penyelamat ke Belanda untuk mengevakuasi para suporter. Seminggu kemudian, Wali Kota Amsterdam Femke Halsema menarik kembali pernyataannya yang menyebut kekerasan tersebut sebagai "pogrom", dengan mengatakan bahwa Israel "melewati" otoritas Belanda terkait detail peristiwa dan pembingkaiannya. Laporan NCTV menyatakan bahwa dokumen yang diedarkan oleh badan-badan yang berafiliasi dengan Israel juga memuat "detail pribadi yang tidak biasa dan tidak diinginkan" tentang warga negara Belanda. Kementerian Kehakiman, Keamanan, dan Luar Negeri Belanda memperingatkan bahwa individu-individu tersebut dapat menghadapi ancaman, pelecehan, dan bahkan serangan fisik. NCTV juga menyuarakan kekhawatiran atas meningkatnya ancaman dari Israel dan AS terhadap Mahkamah Pidana Internasional (ICC) di Den Haag. Laporan tersebut menyatakan bahwa hal ini berpotensi mengganggu kinerja pengadilan. Tahun lalu, ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant atas peran mereka dalam dugaan kejahatan perang di Gaza dan wilayah Palestina lainnya yang diduduki. Pengadilan tersebut sejak itu menghadapi tekanan signifikan dari AS dan Israel untuk menghentikan penyelidikan tersebut. Belanda menjadi tuan rumah bagi lembaga-lembaga hukum internasional utama, seperti Mahkamah Internasional (ICJ), dan memikul tanggung jawab khusus untuk melindungi mereka dari pengaruh eksternal. Laporan NCTV muncul ketika pemerintah Belanda—sekutu tradisional Israel—semakin kritis terhadap negara tersebut atas perangnya di Gaza dan memburuknya situasi kemanusiaan di daerah kantong Palestina yang terkepung tersebut. Bersama dengan Irlandia dan Spanyol, Belanda telah mendesak Uni Eropa untuk mengevaluasi kembali hubungannya dengan Israel karena perangnya di Gaza, menuduh negara tersebut melanggar ketentuan hak asasi manusia dalam perjanjian asosiasi Uni Eropa-Israel. Pada Februari 2024, Pengadilan Banding Den Haag memerintahkan pemerintah Belanda untuk menghentikan ekspor komponen jet tempur siluman F-35 ke Israel. Pengadilan tersebut menyuarakan kekhawatiran bahwa senjata tersebut dapat digunakan untuk melanggar hukum humaniter internasional. Namun, terlepas dari keputusan pengadilan tersebut, terdapat laporan bahwa Belanda masih mendukung rantai pasokan jet tempur F-35 versi Israel.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Spanyol akan Kirim 12 Ton Bantuan Makanan ke Gaza

 

 

Spanyol akan mengirimkan 12 ton makanan ke Gaza melalui udara pada pekan ini. Operasi ini merupakan contoh langka, bagaimana sebuah negara Eropa bergabung dengan negara di Timur Tengah untuk mengirimkan bantuan ke Gaza.

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez, dikenal sebagai salah satu sosok paling keras mengkritik serangan militer Israel ke Gaza. Dia mengatakan dalam konferensi pers, Senin (28/7/2025), pengiriman bantuan akan dilakukan dari Yordania pada Jumat (1/8/2025), menggunakan pesawat-pesawat angkatan udara Spanyol.

 “Kelaparan di Gaza merupakan aib bagi seluruh umat manusia,” ujarnya.

Kementerian Pertahanan Spanyol mengatakan 12 ton bantuan pangan tersebut akan dikirimkan melalui operasi serupa yang pernah dilakukan pada Maret 2024. Di mana pada saat itu, Spanyol mengirimkan 26 ton bantuan pangan.

Kementerian Intelijen Iran Bongkar Skenario Perang Multidimensi 12 Hari Oleh Dua Sejoli AS-Israel

 

 

Kementerian Intelijen Iran telah mengeluarkan pernyataan rinci yang mengungkap operasi terkoordinasi selama 12 hari oleh Amerika Serikat, rezim Israel, dan sekutu regional mereka untuk mengacaukan dan memecah-belah Republik Islam Iran.

Pernyataan ini disampaikan Kementerian Intelijen pada Senin (29/7/2025) dalam peringatan Hari ke-40 mengenang kesyahidan warga Iran selama perang 12 hari.

Dalam peringatan itu, segenap rakyat memberikan penghormatan kepada warga sipil yang gugur, komandan militer, ilmuwan nuklir, dan perwira intelijen yang tidak disebutkan namanya.

Kementerian tersebut menegaskan kesetiaan teguh kepada Ayatollah Seyyed Ali Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam, dan arahan strategisnya.

Kementerian menekankan agresi musuh pada 23 Juni bukanlah operasi terbatas, melainkan perang yang terencana dan multidimensi.

Menurut pernyataan tersebut, aliansi AS-Israel, bersama beberapa kaki tangan Eropa dan kelompok-kelompok teroris, meluncurkan operasi ekstensif.

Mereka menggunakan militer, siber, intelijen, perang kognitif, dan destabilisasi internal untuk memaksa Iran tunduk sekaligus menghancurkan eksistensi Republik Islam.

Persiapan perang tersebut termasuk negosiasi yang menipu, penyalahgunaan wewenag organisasi internasional, dan resolusi ilegal dari Dewan Gubernur Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA).

Selain itu juga didukung propaganda media, operasi intelijen oleh Komando Pusat AS (CENTCOM), Pentagon, dan perusahaan-perusahaan terkait Israel yang memanfaatkan teknologi canggih satelit dan dunia maya.

Kementerian mengungkapkan tujuan dari rencana tersebut adalah perubahan rezim, fragmentasi nasional, dan gangguan terhadap kedaulatan Iran.

Namun ternyata para agresor itu, katanya, tak menyadari dengan seksama bahwa mereka berhadapan dengan kemauan keras bangsa Iran dan keteguhan Angkatan Bersenjata di bawah komando Ayatollah Khamenei.

Pernyataan itu menambahkan badan-badan intelijen Barat, dengan mengandalkan analisis delusi dan informasi yang salah dari kelompok-kelompok anti-Iran, telah meremehkan ketahanan Iran.

Strategi musuh yang menduplikasi berbagai upaya perubahan rezim AS di berbagai negara seperti Irak dan Afghanistan dipaksa kandas oleh pertahanan terpadu Iran.

Di luar agresi militer terbuka, rezim Israel secara diam-diam melakukan pembunuhan, sabotase infrastruktur, kerusuhan, dan aktivasi proksi teroris-termasuk para pengkhianat yang diasingkan, sisa-sisa MKO, dan elemen-elemen monarki pada rezim Iran sebelum Revolusi Islam.

Kementerian Intelijen mengungkapkan para agennya melakukan misi siber dan spionase di dalam wilayah Palestina yang diduduki, menyusup ke dalam aparat keamanan musuh.

Sementara beberapa anggota ditangkap, sebagian besar operasi tetap tidak terdeteksi dan sedang berlangsung.

Salah satu pendekatan yang diterapkan adalah dengan merekrut aset intelijen dan operasional dari dalam lapisan militer dan keamanan terdalam rezim Israel.

Operasi tersebut untuk melaksanakan misi yang ditugaskan, mengumpulkan laporan terdokumentasi dan visual operasi, dan memverifikasinya.

Kementerian secara terbuka dan jelas mengumumkan meskipun rezim Israel yang lumpuh berhasil mengidentifikasi dan menangkap beberapa mata-mata Iran, akan tetapi segmen yang lebih besar dan lebih penting dari misi ini tetap aktif.

Para mata-mata Iran mengumpulkan informasi intelijen yang sangat rahasia, termasuk mengenai target nuklir, pertahanan, dan ekonomi. Mereka memberikannya kepada Angkatan Bersenjata Iran sebelum dan selama perang.

Lebih lanjut, Kementerian Intelijen menambahkan, lebih dari 20 mata-mata yang terkait dengan Mossad ditangkap di berbagai provinsi, menggagalkan rencana sabotase dan pembunuhan.

Kementerian tersebut juga mengungkapkan rencana rezim Israel untuk menggunakan kelompok-kelompok teroris dan separatis untuk menyulut kekacauan internal.

Di antaranya, para pemimpin Daesh (ISIL) dan tentara bayaran bersenjata ditangkap, senjata disita, dan serangan lintas batas diblokir.

Pernyataan itu mengatakan, AS dan rezim Israel berencana membentuk pemerintahan boneka dinakhodai oleh rezim monarki Pahlevi yang berada di pengasingan dan dipermalukan. Dia disebut berkoordinasi secara erat dengan agen-agen Zionis.

Badan-badan intelijen menemukan keterlibatan mereka dan dengan cepat menggagalkan upaya-upaya untuk mengerahkan tim-tim bersenjata ke Teheran sebagai bagian dari skema pergantian rezim ini.

Puluhan orang ditangkap karena menerima dana dalam bentuk mata uang digital untuk melakukan sabotase.

Sementara yang lain terlibat dalam propaganda terkait Zionis dengan kedok kelompok-kelompok agama atau masyarakat sipil.

Kementerian tersebut menggambarkan serangan siber agresif rezim Israel yang dimaksudkan untuk mengganggu infrastruktur vital Iran.

Rencana yang lebih besar untuk menggunakan perang digital untuk memicu kerusuhan juga termasuk dalam inisiatif ini.

Namun, simpul-simpul utama dalam jaringan propaganda online musuh ditemukan oleh intelijen Iran.

Intelijen juga berhasil menetralisir serangan tersebut dan menahan administrator dari sebuah platform kuat yang mengoordinasikan operasi anti-keamanan.

Kementerian melaporkan penyitaan senjata yang luas di sepanjang perbatasan timur dan barat, bagian dari upaya lebih luas oleh elemen-elemen.

Israel berkepentingan mempersenjatai para pemberontak untuk operasi yang disebut sebagai "zero hour" destabilisasi internal yang terkoordinasi.

Persenjataan yang disita termasuk peluncur RPG, senapan mesin berat, bahan peledak, dan sejumlah besar senapan M4 dan M16 buatan Amerika Serikat. Temuan ini menggarisbawahi skala dan dukungan asing terhadap upaya pemberontakan tersebut.

Pernyataan itu mengatakan, destabilisasi sosial juga merupakan pilar utama strategi perang hibrida musuh.

Pilar tersebut adalah upaya menciptakan kekurangan artifisial barang-barang penting, menghasut pemogokan buruh, dan mengganggu produksi vital dan sektor jasa secara sistematis diidentifikasi dan dinetralisir oleh jaringan intelijen Iran.

Kementerian menekankan provokasi ini merupakan bagian dari skema yang lebih luas untuk mengobarkan ketidakpuasan publik dan memicu keresahan yang meluas, tetapi berhasil digagalkan melalui kombinasi tindakan pencegahan dan kesadaran publik.

Selain itu, identifikasi dan tindakan balasan yang tepat juga dilakukan terhadap upaya komunikasi yang sedang berlangsung oleh agen-agen Mossad.

Mereka menggunakan nomor telepon dengan berbagai awalan internasional yang menargetkan individu-individu tertentu di dalam negeri.

Para agen ini berusaha menyebarkan ketidakamanan psikologis, menimbulkan kebingungan dan ketakutan, dan mengeluarkan ancaman.

Mereka juga melancarkan tipu daya dengan menyarankan apa yang disebut sebagai rute keluar yang aman dari negara itu, bersama dengan janji-janji palsu tentang kewarganegaraan dan tempat tinggal asing.

Sebagai kesimpulan, Kementerian Intelijen menegaskan bahwa terlepas dari skala konspirasi AS-Israel, langkah-langkah defensif dan ofensif Iran memastikan keamanan nasional tetap utuh.

Tekad rakyat Iran dan kesiapan pasukan keamanan sangat penting dalam mengalahkan skema musuh, dan Iran siap untuk melawan setiap agresi di masa depan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Korsel Ajak Baikan, Korut Ogah-ogahan

 

 

Korea Selatan (Korsel) tiba-tiba mengajak baikan ke tetangganya, Korea Utara (Korut). Tapi, ajakan baikan Korsel ditolak mentah-mentah Korut.
Dirangkum detikcom, Senin (28/7/2025), ajakan baikan itu disampaikan Presiden baru Korsel, Lee Jae Myung demi memperbaiki hubungan kedua negara bertetangga. Korut menyatakan tidak tertarik untuk baikan dengan Korsel dan mengabaikan seruan Lee Jae Myung itu.

Sejak terpilih dalam pemilu Juni lalu, Lee telah mengubah nada agresif pendahulunya terhadap Korut dan menghentikan siaran propaganda melalui pengeras suara di sepanjang perbatasan -- yang sebelumnya dimulai sebagai tanggapan atas rentetan balon Korut berisi sampah.

Pyongyang merespons Seoul dengan mengakhiri siaran propagandanya sendiri, yang sebelumnya menyiarkan suara-suara aneh dan menakutkan ke arah Korsel.

Namun, ternyata, menurut Kim Yo Jong, adik perempuan pemimpin Korut Kim Jong Un dalam pernyataan terbaru, seperti dilansir AFP, langkah tersebut tidak berarti Korsel bisa mengharapkan segera mencairnya hubungan kedua negara yang memburuk.

"Jika ROK (Republik Korea -- nama resmi Korsel)... berharap dapat membalikkan semua hasil yang telah dicapainya dengan beberapa kata sentimental, tidak ada kesalahan perhitungan yang lebih serius daripada itu," ucap Kim Yo Jong dalam pernyataan berbahasa Inggris, seperti dikutip kantor berita resmi Korut, Korean Central News Agency (KCNA).

Kim Yong Jong menegaskan Korut tidak tertarik dan tidak memiliki alasan untuk berdialog dengan Korsel.

"Kami sekali lagi menegaskan pendirian resmi bahwa apa pun kebijakan yang diadopsi dan apa pun proposal yang diajukan di Seoul, kami tidak tertarik dengan itu dan tidak ada alasan untuk bertemu maupun membahas masalah tersebut dengan ROK," tegasnya.

"Hubungan DPRK-ROK telah melampaui zona waktu yang tidak bisa diubah lagi untuk konsep homogen," imbuh Kim Yo Jong dalam pernyataannya.

Otoritas Korsel, dalam tanggapannya, menegaskan kembali soal "tingginya tingkat ketidakpercayaan antara kedua negara akibat kebijakan permusuhan selama bertahun-tahun". Pernyataan Kim Yo Jong itu menjadi reaksi pertama Korut terhadap pendekatan Presiden Lee.

"Kami menganggap ini sebagai tanda bahwa Korea Utara sedang memantau secara ketat kebijakan pemerintahan Lee soal Korea Utara," ujar juru bicara Kementerian Unifikasi, Koo Byung Sam, dalam konferensi pers.

Kedua Korea secara teknis masih berperang karena Perang Korea tahun 1950-1953 silam berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.

Presiden Lee sebelumnya mengatakan akan mengupayakan perundingan dengan Korut tanpa prasyarat, menyusul pembekuan yang mendalam di bawah pendahulunya ketika hubungan kedua negara anjlok ke level terburuk dalam beberapa tahun terakhir.
 

Truk Bantuan Mulai Masuk ke Gaza dari Mesir

 

Truk-truk bantuan mulai memasuki Jalur Gaza dari Mesir beberapa jam setelah Israel menyetujui desakan internasional untuk menghentikan perang demi memfasilitasi jeda kemanusiaan di wilayah Palestina.
"Truk-truk bantuan Mesir mulai memasuki Jalur Gaza melalui penyeberangan Rafah," tulis Al-Qahera News di platform X, disertai rekaman konvoi yang bergerak di wilayah perbatasan.

Dalam pernyataan yang diunggah di X pada Sabtu malam (26/07), Kementerian Luar Negeri Israel mengumumkan penerapan "jeda kemanusiaan" di kantung-kantung permukiman sipil dan di sepanjang koridor kemanusiaan guna memungkinkan distribusi bantuan di Gaza.

Pada Minggu (27/07), militer Israel mengatakan bahwa "koridor kemanusiaan" akan memungkinkan truk bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyuplai makanan dan kebutuhan penting lainnya kepada warga Gaza.

Dalam pernyataannya, Israel kembali menyalahkan PBB atas kegagalan mendistribusikan bantuan di wilayah tersebut.

Perespons kritik dari Tel Aviv, PBB membantah bertanggung jawab atas kegagalan dalam mendistribusikan bantuan kepada warga Gaza. Adalah Israel yang selama ini tidak mengizinkan penyaluran bahan pangan, air, dan bantuan kemanusiaan lainnya secara aman.

Sebelumnya, pemerintah Israel menyatakan telah memulai melemparkan bantuan lewat udara pada Sabtu (26/07). Mereka juga menambahkan bahwa "Israel menolak tuduhan palsu tentang propaganda 'kelaparan' yang dilancarkan oleh Hamas."

Badan Bantuan PBB desak Israel tingkatkan bantuan ke Gaza
Kepala bantuan kemanusiaan PBB, Tom Fletcher, menyambut baik pengumuman Israel mengenai jalur darat yang aman untuk pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza.

"Kami menyambut baik pengumuman jeda kemanusiaan di Gaza untuk memungkinkan bantuan kami masuk," tulis Fletcher di X.

Koordinator bantuan darurat PBB itu mengatakan bahwa ia "berhubungan dengan tim di lapangan, yang akan melakukan segala yang kami bisa untuk menjangkau sebanyak mungkin orang kelaparan selama periode ini."

Sementara itu, Program Pangan Dunia (WFP) PBB menyerukan kepada Israel untuk segera meningkatkan bantuan pangan "tanpa penundaan lebih lanjut" bagi warga Gaza, setelah truk bantuan pertama dari Mesir tiba di wilayah Palestina tersebut.

Dalam unggahannya di X, WFP menyebut bahwa mereka telah memiliki, atau tengah mengirimkan persediaan makanan yang cukup untuk memberi makan seluruh penduduk Gaza sebanyak 2,1 juta jiwa selama hampir tiga bulan ke depan.

Unggahan itu juga menyebut bahwa tim WFP telah "mengirimkan 350 truk bermuatan bantuan pangan ke Gaza minggu lalu dalam kondisi yang sangat menantang dan membahayakan warga sipil maupun pekerja kemanusiaan."

Namun, WFP memperingatkan bahwa jumlah tersebut baru mencakup sedikit lebih dari setengah total konvoi yang diajukan untuk dikirimkan.

WHO: Tingkat malnutrisi di Gaza mencapai 'level yang mengkhawatirkan'
PBB memperkirakan sekitar 470.000 orang di Gaza hidup dalam kondisi kelaparan.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Minggu (27/07) juga memperingatkan bahwa malnutrisi di Gaza berada pada "level yang berbahaya."

"Pemblokiran dan penundaan bantuan makanan, kesehatan, dan kemanusiaan skala besar secara disengaja telah merenggut banyak nyawa," kata WHO dalam pernyataan yang diposting di X.

Sepanjang tahun 2025, tercatat 74 kematian yang terkait dengan malnutrisi — 63 di antaranya terjadi pada bulan Juli, termasuk 24 anak di bawah usia lima tahun.

"WHO menyerukan upaya segera dan berkelanjutan untuk membanjiri Jalur Gaza dengan makanan bergizi yang beragam dan mempercepat pengiriman pasokan terapeutik bagi anak-anak serta kelompok rentan, juga obat-obatan dan perlengkapan penting," demikian isi pernyataan tersebut.

WHO menekankan bahwa aliran bantuan harus "konsisten dan tanpa hambatan untuk mendukung pemulihan dan mencegah kondisi memburuk lebih lanjut."

Israel sita kapal bantuan untuk Gaza
Sebelumnya pada Sabtu (26/07), pasukan Israel menyita kapal aktivis pro-Palestina bernama Handala di perairan internasional dan menahan awak kapal sebelum mengawal kapal tersebut ke pelabuhan.

Operator kapal, Freedom Flotilla Coalition, menyatakan militer Israel "mencegat kapal secara brutal" di perairan internasional sekitar 40 mil laut dari Gaza, memutus kamera dan komunikasi sesaat sebelum tengah malam pada Sabtu.

"Seluruh muatan kapal bersifat non-militer, sipil, dan ditujukan untuk langsung didistribusikan kepada warga yang mengalami kelaparan dan kehancuran layanan medis di bawah blokade ilegal Israel," kata kelompok itu dalam pernyataannya.

Kementerian Luar Negeri Israel mengonfirmasi bahwa kapal Handala disita untuk mencegahnya memasuki wilayah pesisir Gaza.

Sebelumnya, pada 9 Juni, kapal lain bernama Madleen yang membawa aktivis asal Swedia, Greta Thunberg, juga dicegat oleh militer Israel di perairan internasional dan ditarik ke Ashdod.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Trump Beri Putin Tenggat Waktu 10 Hari untuk Akhiri Perang Rusia-Ukraina!

 

 

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan Presiden Rusia Vladimir Putin waktu untuk mengakhiri perang di Ukraina. Ia memastikan akan ada sanksi baru yang lebih berat jika Putin tidak mematuhi.
Dilansir AFP, Selasa (29/7/2025), Trump menyampaikan ultimatum itu saat bertemu dengan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer di Skotlandia. Ia menegaskan akan ada sanksi baru yang lebih berat bagi Putin jika tidak mengindahkan ultimatumnya.

Trump, yang duduk bersama Starmer di resor golf mewah milik pemimpin AS tersebut di Turnberry, selatan Glasgow, mengatakan ia "sangat kecewa" dengan Putin atas serangan yang terus berlanjut terhadap target sipil Ukraina.

Ia mengumumkan bahwa ia mengurangi tenggat waktu 50 hari yang sebelumnya ditetapkan pada 14 Juli bagi Putin untuk mengakhiri konflik Ukraina menjadi "sekitar 10 atau 12 hari", dimulai segera.

"Tidak ada alasan untuk menunggu," kata Trump, menambahkan bahwa ia pikir Putin ingin mengakhiri semuanya dengan cepat.

Trump juga menuding Putin telah membunuh orang. Ia tidak tertarik untuk berbicara lagi dengan Putin.

"Saya benar-benar merasa ini akan berakhir. Tapi setiap kali saya berpikir ini akan berakhir, dia membunuh orang. Saya tidak begitu tertarik untuk berbicara (dengannya) lagi," ucap dia.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Elon Musk Diprediksi Jadi Triliuner Pertama Dunia pada 2027

 

Selain sebagai orang terkaya di dunia dengan kekayaan mencapai US$251 miliar, Elon Musk disebut-sebut akan menjadi manusia pertama yang meraih status triliuner pada tahun 2027.

Prediksi ini disampaikan oleh Informa Connect Academy, sebuah lembaga yang memantau perkembangan kekayaan para tokoh dunia.

Laporan Trillion Dollar Club 2024 dari akademi tersebut menyebutkan bahwa kekayaan Musk—yang merupakan CEO dari produsen mobil listrik Tesla, perusahaan roket swasta SpaceX, dan platform media sosial X (sebelumnya Twitter)—tumbuh rata-rata sebesar 110% setiap tahunnya.

Selain Musk, laporan ini juga memprediksi bahwa pendiri konglomerat bisnis asal India, Gautam Adani, akan menjadi orang kedua yang menyandang status triliuner. Ini diperkirakan terjadi pada tahun 2028, jika laju pertumbuhan kekayaannya tetap di angka 123% per tahun.

Melansir dari The Guardian, dua nama lain yang diperkirakan akan menyusul pada tahun yang sama adalah Jensen Huang, CEO perusahaan teknologi Nvidia, serta Prajogo Pangestu, taipan energi dan tambang asal Indonesia.

Bernard Arnault, pimpinan grup barang mewah LVMH Moët Hennessy Louis Vuitton sekaligus orang terkaya ketiga di dunia dengan kekayaan sekitar US$200 miliar, diperkirakan akan mencapai kekayaan triliunan dolar pada tahun 2030. Di tahun yang sama, CEO Meta Mark Zuckerberg juga diprediksi menyusul.

Sejumlah perusahaan global saat ini telah mencatat valuasi lebih dari US$1 triliun. Berkshire Hathaway menjadi yang terbaru dalam daftar tersebut pada akhir Agustus lalu, tepat sebelum pendirinya Warren Buffett merayakan ulang tahun ke-94.

Nvidia sendiri telah masuk klub US$1 triliun pada Mei 2023 dan menyentuh US$3 triliun pada Juni, menjadikannya perusahaan paling bernilai kedua di dunia saat itu, setelah Microsoft dan mengungguli Apple.

Namun, sebagaimana dicatat CNBC, pertanyaan tentang siapa yang akan menjadi triliuner pertama dunia telah lama menarik perhatian publik sejak dunia menyambut miliarder pertamanya pada 1916.

Kala itu, gelar tersebut disandang oleh John D. Rockefeller dari Amerika Serikat, pendiri sekaligus pemegang saham terbesar Standard Oil.

Meskipun menarik perhatian publik, banyak kalangan akademisi menilai akumulasi kekayaan yang begitu besar sebagai sebuah masalah sosial.

Salah satu laporan menyebut bahwa 1% orang terkaya di dunia menyumbang emisi karbon lebih banyak dibandingkan dengan 66% penduduk termiskin—yang menjadi salah satu pendorong utama krisis iklim saat ini.

Beberapa hari sebelum Informa Connect Academy mengeluarkan laporan ini, Musk sempat menuai kontroversi akibat salah satu unggahannya di platform X.

Dalam unggahan tersebut, ia menyebut wawancara antara mantan pembawa acara Fox News, Tucker Carlson, dengan podcaster Darryl Cooper sebagai "sangat menarik dan layak ditonton".

Dalam wawancara itu, Cooper mengklaim bahwa Nazi sebenarnya tidak berniat membunuh jutaan orang saat melakukan Holocaust, yang menewaskan enam juta orang Yahudi selama Perang Dunia II.

Ia menyebut bahwa rezim Adolf Hitler hanya tidak memiliki kapasitas untuk mengurus mereka, bahkan menyalahkan Perdana Menteri Inggris Winston Churchill atas eskalasi perang tersebut.

Musk kemudian menghapus unggahan tersebut. Sementara itu, Gedung Putih mengutuk wawancara Carlson dengan Cooper sebagai “penghinaan yang menjijikkan dan sadis terhadap seluruh rakyat Amerika.”

Pada bulan Agustus lalu, Musk secara terbuka menyatakan dukungannya terhadap Donald Trump yang kembali mencalonkan diri sebagai presiden dari Partai Republik pada pemilu November mendatang. Wakil Presiden dari Partai Demokrat, Kamala Harris, juga ikut bertarung dalam pemilu tersebut.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Trump Buka Peluang untuk Mengunjungi China Atas Undangan Xi Jinping

 

Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa ia tidak mengupayakan pertemuan puncak dengan Presiden China Xi Jinping, tetapi mungkin akan mengunjungi China atas undangan Xi.

"Saya mungkin akan pergi ke China, tetapi itu hanya atas undangan Presiden Xi, yang telah diperpanjang. Jika tidak, saya tidak tertarik!," kata Trump di Truth Social.

Sebelumnya, sumber Reuters mengatakan, para ajudan Trump dan Xi telah membahas potensi pertemuan antara kedua pemimpin tersebut selama kunjungan presiden AS ke Asia akhir tahun ini.

Kunjungan ini akan menjadi pertemuan tatap muka pertama antara kedua pemimpin tersebut sejak masa jabatan kedua Trump, di saat ketegangan perdagangan dan keamanan antara kedua negara adidaya tersebut masih tinggi.

Meskipun rencana pertemuan belum difinalisasi, diskusi di kedua sisi Pasifik telah mencakup kemungkinan persinggahan Trump sekitar waktu KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik di Korea Selatan atau pembicaraan di sela-sela acara yang berlangsung 30 Oktober-1 November, menurut sumber tersebut.

Menurut para analis, putaran ketiga perundingan perdagangan AS-China yang berlangsung di Stockholm minggu ini dapat menjadi landasan bagi pertemuan puncak para pemimpin di musim gugur.

Lonjakan tarif dan kontrol ekspor yang baru kemungkinan akan mempengaruhi rencana pertemuan dengan Xi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Share this Post