News Forex, Index & Komoditi ( Selasa, 13 Februari 2024 )

News  Forex,  Index  &  Komoditi

(  Selasa,   13  Februari  2024  )

Wall Street Bervariasi jelang Rilis Data Inflasi

 

Wall Street bervariasi pada Senin (12/2/2024) seiring dengan pelaku pasar yang menantikan data inflasi sebagai salah satu indikator pertimbangan kebijakan The Fed terkait suku bunga. Dow Jones naik 0,32% ke 38.797,38, S&P 500 Index turun 0,09% menjadi 5.021,84, dan Nasdaq terkoreksi 0,30% ke 15.942,55. Nasdaq tergelincir pada Senin sore setelah sempat melampaui rekor penutupan tertinggi pada November 2021, sementara Dow sedikit naik menjelang dua laporan inflasi AS minggu ini yang dapat mempengaruhi kebijakan Federal Reserve. Indeks acuan S&P 500 ditutup sedikit lebih rendah tetapi tetap berada tepat di atas level 5.000 poin yang dilintasi pada hari Jumat. Pelaku pasar menunggu Indeks Harga Konsumen (CPI) dan Indeks Harga Produsen (PPI) bulan Januari minggu ini untuk mengukur prospek penurunan suku bunga. Minggu ini pasar juga mendapatkan data produksi industri, penjualan ritel, dan sentimen konsumen awal Universitas Michigan. "Laporan CPI hanya akan menjadi data penting mengenai posisi inflasi dan hal ini akan mencerminkan kecepatan penurunan suku bunga The Fed. Tidak ada seorang pun yang mau membuat taruhan besar dengan cara apa pun," kata Michael Rosen, kepala investasi di Angeles Investments. BACA JUGA Pelambatan Ekonomi China hingga Bunga The Fed Masih Bayangi RI Tahun Ini Jerome Powell: The Fed Akan Tunggu Setelah Maret 2024 untuk Pangkas Suku Bunga Rekomendasi Saham dan Prediksi IHSG Hari Ini, Pantau Pilpres 2024-Hasil Quick Count Nasdaq kehilangan tenaga pada sore hari setelah naik di awal sesi melewati level penutupan tertinggi yang dicapai pada November 2021, dalam persentase poin dari tertinggi harian sepanjang masa di 16.212.229. “Angka inflasi yang sangat tinggi mungkin membuat beberapa investor sedikit gugup, tapi selain itu The Fed akan mengambil sikap yang sama,” kata Joe Saluzzi, co-manager of trading di Themis Trading. Selama empat bulan terakhir, perusahaan-perusahaan besar dengan paparan yang lebih besar terhadap kecerdasan buatan (AI) telah memimpin pasar bullish di Wall Street karena saham-saham lain juga naik di tengah harapan penurunan suku bunga dalam waktu dekat dan prospek bisnis yang optimis. Dalam sesi tersebut, Nvidia melampaui Amazon.com dalam kapitalisasi pasar, seiring euforia seputar AI yang melambungkan pembuat chip tersebut ke posisi keempat perusahaan AS yang paling bernilai. Nvidia mengakhiri hari dengan naik, sementara Amazon merosot. Dengan data terbaru yang mencerminkan perekonomian yang kuat, para gubernur bank sentral kurang menunjukkan keinginan untuk melakukan penurunan suku bunga lebih awal. Peluang terjadinya penurunan suku bunga setidaknya sebesar 25 basis poin pada bulan Mei telah turun menjadi 52,2%, dari lebih dari 95% pada awal tahun 2024, menurut CME FedWatch Tool. “Investor berpindah ke wilayah-wilayah yang belum bisa mengimbangi pasar yang lebih luas karena mungkin di sanalah terdapat nilai yang lebih besar,” kata Sam Stovall, kepala strategi investasi di CFRA Research. Di antara saham-saham penggerak lainnya, Diamondback Energy melonjak, membantu energi menduduki puncak 11 sektor S&P 500 dengan kenaikan. Diamondback mengumumkan kesepakatan senilai US$26 miliar untuk membeli produsen minyak dan gas swasta terbesar di lembah Permian, Endeavour Energy Partners.
 

Serangan Israel di Rafah Tewaskan 37 Orang Palestina

 

Israel melancarkan operasi pasukan khusus yang membebaskan dua sandera Israel di Rafah di tengah serangan udara pada Senin pagi. Menurut pejabat kesehatan setempat menewaskan 37 orang dan melukai puluhan lainnya di kota Gaza selatan.

Operasi gabungan oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF), dinas keamanan domestik Israel Shin Bet dan Unit Polisi Khusus di Rafah membebaskan Fernando Simon Marman, 60, dan Louis Hare, 70, kata militer Israel.

Kedua pria tersebut diculik oleh Hamas dari Kibbutz Nir Yitzhak pada 7 Oktober, kata militer.

“Itu adalah operasi yang sangat kompleks,” kata juru bicara militer Israel Letkol Richard Hecht.

“Kami sudah lama mengerjakan operasi ini. Kami menunggu kondisi yang tepat,” tambahnya.

Para sandera ditahan di lantai dua sebuah gedung yang dibobol dengan bahan peledak selama penggerebekan, yang menyebabkan baku tembak sengit dengan gedung-gedung di sekitarnya, kata Hecht.

“Saya sangat senang mengumumkan bahwa malam ini dua sandera yang dibebaskan mendarat di sini di pusat medis Sheba, rumah sakit terbesar di Israel,” kata Prof Arnon Afek, direktur rumah sakit umum Sheba.

“Mereka diterima di IGD dan pemeriksaan awal dilakukan oleh staf IGD kami dan kondisinya stabil dan dirawat,” terangnya.

Serangan udara tersebut menyebabkan kepanikan yang meluas di Rafah karena banyak orang tertidur ketika serangan dimulai, kata warga yang dihubungi oleh Reuters menggunakan aplikasi obrolan. 
Beberapa pihak khawatir Israel telah memulai serangan daratnya ke Rafah.

Pesawat, tank, dan kapal Israel ikut serta dalam serangan tersebut, dan dua masjid dan beberapa rumah terkena serangan, menurut warga.

Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan terhadap Rafah adalah kelanjutan dari “perang genosida” dan upaya pemindahan paksa yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina.

Presiden AS Joe Biden mengatakan kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada hari Minggu bahwa Israel tidak boleh melancarkan operasi militer di Rafah tanpa rencana yang kredibel untuk menjamin keselamatan sekitar 1 juta orang yang berlindung di sana, kata Gedung Putih.

Badan-badan bantuan mengatakan serangan terhadap Rafah akan menjadi bencana besar. Ini adalah tempat terakhir yang relatif aman di wilayah kantong yang hancur akibat serangan militer Israel.

Biden dan Netanyahu berbicara selama sekitar 45 menit, beberapa hari setelah pemimpin AS tersebut mengatakan respons militer Israel di Jalur Gaza "berlebihan" dan menyatakan keprihatinan besar atas meningkatnya jumlah korban sipil di wilayah kantong Palestina tersebut.

Kantor Netanyahu mengatakan bahwa mereka telah memerintahkan militer untuk mengembangkan rencana untuk mengevakuasi Rafah dan menghancurkan empat batalyon Hamas yang dikatakan dikerahkan di sana.

Militan Hamas telah menewaskan 1.200 orang di Israel selatan dan menculik sedikitnya 250 orang dalam serangan mereka pada 7 Oktober, menurut penghitungan Israel. Israel membalasnya dengan serangan militer di Jalur Gaza yang telah menewaskan lebih dari 28.000 warga Palestina, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas.

Jual Saham Amazon Saat Melesat Tinggi, Jeff Bezos Kantongi Rp 31,2 Triliun

 

Jeff Bezos menjual saham Amazon senilai US$ 2 miliar atau sekitar Rp 31,2 triliun (kurs Rp 15.600) karena lonjakan saham menempatkannya dalam jangkauan untuk menjadi orang terkaya di dunia.

Pada minggu ini, Jeff Bezos melepas 12 juta saham Amazon.com Inc., tindakan ini merupakan pertama kalinya miliarder tersebut menjual saham perusahaannya sejak tahun 2021.

Penjualan tersebut dilakukan pada hari Rabu dan Kamis dan berhasil menghasilkan lebih dari US$ 2 miliar, menurut pengajuan yang dilaporkan.

Amazon mengungkapkan pada tanggal 2 Februari bahwa Bezos memiliki rencana untuk menjual hingga 50 juta saham Amazon dalam jangka waktu 12 bulan ke depan, dengan tujuan untuk memanfaatkan lonjakan harga saham yang menempatkannya dalam posisi untuk menjadi orang terkaya di dunia.

Kekayaannya telah meningkat sebesar US$ 22,6 miliar tahun ini, mencapai US$ 199,5 miliar pada hari Jumat, menurut data dari Bloomberg Billionaires Index.

Pendiri Amazon telah menjual lebih dari US$ 30 miliar saham sejak perusahaan tersebut melakukan penawaran umum perdana pada tahun 2002, termasuk sekitar US$ 20 miliar selama tahun 2020 dan 2021.

Sebagian besar dari saham tersebut diberikan oleh Bezos, termasuk saham senilai sekitar US$ 230 juta yang diberikan kepada organisasi nirlaba pada bulan November.

Amazon, melalui juru bicaranya, menolak untuk memberikan komentar terkait aksi ini.

 

 

 

Hamas sebut genosida menjadi agenda utama rezim Zionis

 

Kelompok perlawanan Hamas di Palestina pada Minggu malam menanggapi temuan jasad para martir di Kota Gaza dengan mengatakan bahwa rezim Zionis Israel berupaya melakukan genosida terhadap bangsa Palestina.

Melalui pernyataan yang dipublikasikan kantor berita Palestina Sama, Hamas menyebutkan sekitar seratus jasad ditemukan di lingkungan Al-Rimal dan Tal Al-Hawa di Kota Gaza pascapenarikan pasukan pendudukan Israel menarik dari daerah tersebut.

“Kebanyakan dari mereka dibunuh penembak jitu Israel yang memperlihatkan bahwa musuh Zionis telah melakukan pendekatan kriminal yang bertujuan melakukan genosida terhadap rakyat Palestina dan mengusir mereka secara paksa dari tanahnya,” demikian pernyataan tersebut.

Hamas menyeru negara-negara dan masyarakat di dunia untuk terus melakukan perlawanan dan mengutuk kejahatan bar-bar musuh Zionis dan genosida terhadap warga Palestina, terutama perempuan dan anak-anak.

Hamas juga meminta Mahkamah Internasional (ICJ) untuk mendokumentasikan kejahatan-kejahatan ini dan mengeluarkan resolusi untuk menghentikan perang di Gaza.

Kelompok Palestina itu juga mendesak ICJ agar mengambil tindakan yang diperlukan guna menghentikan kejahatan brutal dan mengerikan yang dilakukan Zionis terhadap bangsa Palestina.

Israel meluncurkan perang genosida di Gaza pada 7 Oktober dengan dalih operasi mendadak "Badai Al-Aqsa" yang dilakukan Hamas atas kebrutalan rezim Israel selama puluhan tahun terhadap rakyat Palestina.

Menurut Kementerian Kesehatan di Gaza, jumlah korban tewas akibat serangan Israel yang didukung Amerika Serikat sejak 7 Oktober bertambah menjadi hampir 28.100 orang, yang mayoritas perempuan dan anak-anak.

 

 

Uni Eropa kirim Rp6,73 triliun ke Turki untuk pemulihan pascagempa

 

Uni Eropa akan mengirim paket bantuan sebesar 400 juta euro (sekitar Rp6,73 triliun), dari 1 miliar euro (sekitar Rp16,8 triliun) yang telah disepakati kepada Turki, untuk memfasilitasi pemulihan provinsi yang terkena gempa mematikan tahun lalu.

Informasi tersebut dilaporkan oleh surat kabar Turkiye, mengutip sumber diplomatik pada Senin.

Sebelumnya, Dana Solidaritas Eropa (EUSF) menyetujui untuk mengalokasikan 1 miliar euro kepada Turki untuk mendukung negaranya pascagempa bumi dahsyat yang melanda 11 provinsi di Turki dan Suriah utara pada 6 Februari 2023.

Angka bantuan tersebut akan menjadi jumlah bantuan tertinggi yang pernah ada diberikan kepada negara kandidat di bawah EUSF.

Kementerian Keuangan Turki diperkirakan akan menerima dana tersebut pada Februari, kata sumber diplomatik yang tidak disebutkan namanya kepada surat kabar Turkiye, dan menambahkan bahwa tanggal tersebut mungkin akan diubah oleh Komisi Eropa.

"Metode penggantian biaya, yang dilakukan segera setelah gempa bumi, akan menjadi prioritas kami. Jika dianggap perlu, proses lain mungkin juga akan dibiayai," kata sumber tersebut kepada surat kabar tersebut.

Bantuan keuangan tersebut ditujukan untuk memulihkan infrastruktur penting dalam bidang kesehatan, pendidikan, air, perumahan sementara, melindungi warisan budaya serta membangun kembali beberapa objek bersejarah, ujar sumber tersebut menambahkan.

 

 

Korut mengaku kembangkan pengontrol peluncur roket baru

 

Korea Utara pada Senin mengatakan mereka mengembangkan sistem kontrol peluru dan balistik baru yang bisa dikendalikan untuk peluncur roket ganda, menurut laporan kantor berita negara KCNA.

Akademi Ilmu Pertahanan melakukan uji coba "kontrol balistik" dengan menembakkan peluru peluncur roket ganda kaliber 240 mm yang dapat dikendalikan pada Minggu.

KCNA mengatakan pengembangan peluru peluncur roket ganda dan sistem kontrol balistik akan membuat "perubahan kualitatif dalam kekuatan peluncur roket ganda tentara kita."

Mereka mengatakan pengembangan itu akan membantu mengevaluasi kembali "nilai strategis dan kegunaan peluncur roket kaliber 240 mm dan meningkatkan peran senjata semacam itu di medan perang."

Di tengah meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea, Pyongyang telah melakukan beberapa uji coba senjata di tahun baru, termasuk peluncuran rudal jelajah dari laut dan darat.

 

 

Uni Eropa perlu capai otonomi pertahanan agar tak tergantung NATO

 

 

Uni Eropa harus mencapai otonomi strategis dan berinvestasi dalam bidang pertahanan, kata Presiden Dewan Eropa Charles Michel pada Minggu (11/2).

Michel menyatakan hal tersebut menyusul pernyataan mantan Presiden AS Donald Trump tentang hubungan Washington dengan sekutunya di Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

“Pernyataan-pernyataan sembrono mengenai keamanan NATO dan solidaritas Pasal 5 hanya menguntungkan kepentingan Putin," kata Michel melalui platform X.

Pernyataan Trump soal NATO dinilai tidak membawa lebih banyak keamanan atau perdamaian ke dunia, tambah Michel.

Sebaliknya, pernyataan-pernyataan tersebut menekankan kembali perlunya UE untuk segera mengembangkan lebih lanjut otonomi strategis, serta berinvestasi dalam bidang pertahanan guna menjaga agar aliansi tersebut tetap kuat, lanjutnya.

Sebelumnya pada Sabtu (10/2), dalam kampanye dengan para pendukung di Carolina Selatan, Trump mengatakan bahwa selama masa kepresidenannya, ada pemimpin anggota negara NATO yang tidak disebutkan namanya, yang telah bertanya kepadanya apakah Amerika Serikat akan mendukung aliansi tersebut jika ada kemungkinan terjadinya serangan dari Rusia.

Trump menanggapi pertanyaan itu dengan jawaban negatif, dengan mengatakan bahwa negara-negara NATO tidak cukup berinvestasi di bidang pertahanan.

Mantan presiden AS itu juga berjanji untuk mendorong Rusia agar dapat "melakukan apa pun yang mereka inginkan".

Ia menambahkan pula bahwa negara-negara anggota NATO "harus menanggung akibatnya".

 

 

Mesir: Serangan Israel ke Rafah Sangat Mengerikan

 

Otoritas Mesir pada Ahad (11/2/2024) memperingatkan “dampak mengerikan” akibat serangan darat di Kota Rafah di Jalur Gaza selatan yang direncanakan Israel. Militer Israel berencana meluncurkan serangan darat di Rafah, rumah bagi lebih dari satu juta penduduk yang mencari perlindungan, guna mengalahkan apa yang disebut Tel Aviv sebagai sisa “batalion Hamas”.

Rencana itu memicu kekhawatiran akan terjadinya bencana kemanusiaan di Kota Rafah. “Menargetkan Rafah, ditambah kebijakan Israel yang selalu menghalangi akses bantuan kemanusiaan, merupakan kontribusi nyata dalam menerapkan kebijakan untuk mengusir warga Palestina sekaligus menghancurkan perjuangan mereka,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Mesir.

Mesir menegaskan, pihaknya menolak pernyataan resmi Israel soal serangan Rafah, memperingatkan bahwa rencana serangan tersebut akan menimbulkan konsekuensi yang mengerikan, apalagi mengingat risiko yang memperparah bencana kemanusiaan di Jalur Gaza. Mesir menyerukan persatuan upaya internasional dan regional untuk mencegah rencana serangan terhadap Rafah, yang saat ini menampung sekitar 1,4 juta pengungsi Palestina yang menganggap kota tersebut daerah aman terakhir di Gaza.

Militer Israel pada Ahad menyetujui rencana serangan darat di Rafah, menurut lembaga penyiar publik Israel, KAN. Warga Palestina mencari tempat perlindungan di Kota Rafah ketika Israel menggempur sisa wilayah Gaza sejak 7 Oktober 2023, yang telah menewaskan lebih dari 28 ribu orang dan menyebabkan kehancuran massal serta krisis kebutuhan pokok.

Sebelumnya pada Rabu, Gedung Putih memperingatkan bahwa serangan Israel di Rafah “akan menjadi bencana” bagi warga Palestina. Perang Israel di Gaza menyebabkan 85 persen penduduk di sana mengungsi di tengah krisis makanan, air bersih dan obat-obatan, dengan 60 persen infrastruktur rusak atau hancur, menurut PBB.

Pada akhir 2023 Afrika Selatan melayangkan gugatan ke Mahkamah Internasional (ICJ), menuding Israel gagal menjunjung komitmennya berdasarkan Konvensi Genosida 1948. Melalui putusan sementara pada Januari, Pengadilan PBB itu memutuskan bahwa klaim Afrika Selatan masuk akal.

ICJ lantas memerintahkan Pemerintah Israel untuk mengambil langkah sementara guna menghentikan aksi genosida sekaligus menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza

 

 

Netanyahu Terus Cari Alasan untuk Melanjutkan Perang

 

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan 132 sandera masih "cukup" untuk menjadi alasan untuk melanjutkan perang di Gaza. Ditanya tentang berapa banyak sandera yang masih hidup, Netanyahu menjawab "cukup untuk menjamin upaya yang kami lakukan."

"Kami akan mencoba terbaik yang bisa kami lakukan untuk memulangkan mereka hidup-hidup dan sejujurnya, jenazah mereka yang tewas," kata Netanyahu dalam wawancara di program "This Week" dengan stasiun televisi ABC, Ahad (11/2/2024).

Otoritas Kesehatan Gaza mengatakan, sekitar 28 ribu orang tewas dalam serangan sipil di pemukiman Palestina itu sejak perang pecah awal Oktober lalu. Pihak berwenang kesehatan Palestina mengatakan 70 persen korban tewas merupakan perempuan atau anak-anak di bawah 18 tahun.

Organisasi Kesehatan Dunia menggambarkan sistem laporan jumlah kematian Kementerian Kesehatan Palestina "sangat baik." Lembaga PBB kerap mengutip angka yang disajikan kementerian sebagai angka resmi. Israel mengklaim Hamas membunuh 1.200 orang dan menculik 240 lainnya dalam serangan mendadak 7 Oktober 2023.

 

 

 

Mesir Ancam Tangguhkan Perjanjian Camp David Jika Israel Serang Rafah

 

Mesir memperingatkan Israel akan menangguhkan Perjanjian Camp David jika tetap mengirim pasukannya untuk membombardir Kota Rafah di Jalur Gaza.  Pasalnya, pihak Mesir menyatakan bahwa serangan Israel ke Rafah dapat mengakibatkan tertutupnya jalur utama pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Perlu diketahui, Perjanjian Camp David merupakan perjanjian perdamaian bersejarah yang disepakati antara Israel dan Mesir, yang ditengahi oleh Amerika Serikat (AS) pada Maret 1979. Perjanjian perdamaian Camp David awal telah ditandatangani oleh Presiden AS saat itu Jimmy Carter, Presiden Mesir Anwar Sadat, dan Perdana Menteri Israel Menachem Begin, pada 17 September 1978. Berdasarkan Departemen Luar Negeri AS, perjanjian Camp David itu lahir sebagai tindak upaya diplomasi Mesir untuk mencari solusi damai atas perang antara Israel dan Mesir. Perundingan dalam perjanjian perdamaian Camp David itu digelar selama 12 hari, dan disepakati di sebuah tempat peristirahatan milik para Presiden AS, Camp David, di Frederick County, Maryland.  BACA JUGA Netanyahu Makin Nekat, Ingin Lenyapkan Hamas di Rafah Sebelum Ramadan Blinken Temui Pangeran MBS, Dorong Gencatan Senjata Israel-Hamas Qatar: Israel Setuju Persyaratan Gencatan Senjata dengan Hamas Sebelumnya, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menginstruksikan militer negaranya untuk menyusun rencana mengevakuasi warga sipil dari Kota Rafah di Jalur Gaza Selatan dan memusnahkan Hamas yang masih beroperasi di kota tersebut, pada 9 Februari 2024. Melansir TASS, Netanyahu mengatakan bahwa militer Israel telah dia perintahkan untuk mempersiapkan operasi di Kota Rafah yang terletak dekat perbatasan dengan Mesir, pada 7 Februari lalu.  Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres sebelumnya memperingatkan bahwa rencana Israel untuk memperluas operasi militernya di Gaza hingga Rafah, hanya akan memperburuk situasi kemanusiaan.  Seperti diketahui, warga sipil Palestina saat ini mengungsi dari Jalur Gaza bagian Utara dan Tengah, ke Rafah dan di sepanjang perbatasan dengan Mesir. Sejauh ini, jumlah korban tewas akibat serangan besar-besaran militer Israel ke Kota Rafah telah meningkat menjadi 100 orang.  Tercatat lebih dari 230 orang terluka, sebagian besar korban serangan di Rafah tersebut adalah perempuan dan anak-anak. 

 

 

Israel akan Evakuasi Warga Gaza Palestina dari Rafah, Ini Respons WHO

 

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan kekhawatirannya terhadap rencana Israel mengevakuasi warga Gaza Palestina dari Rafah.  WHO mengungkap rasa prihatinnya atas rencana Israel tersebut dan menyerukan segera dilakukannya gencatan senjata.  “Laporan mengenai rencana Israel untuk mengevakuasi warga Palestina dari Rafah, di Gaza Selatan, untuk memperluas serangan daratnya sangatlah mengkhawatirkan,” tulisnya di X, dikutip Senin (12/2/2024).  Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menginstruksikan militer negaranya untuk menyusun rencana mengevakuasi warga sipil dari Kota Rafah di Jalur Gaza Selatan dan memusnahkan batalyon Hamas yang masih beroperasi di kota tersebut.  Sebelumnya, Netanyahu mengatakan bahwa militer Israel telah diperintahkan untuk mempersiapkan operasi di Kota Rafah yang terletak dekat dengan perbatasan Mesir, pada 7 Februari 2024. Surat kabar The Times of Israel menyampaikan bahwa Netanyahu yakin di tengah tekanan internasional, operasi untuk membasmi batalyon Hamas di Rafah di Jalur Gaza Selatan harus berakhir dalam waktu sebulan, paling lambat 10 Maret 2024. BACA JUGA Israel Ancam Serang Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza Israel Diduga Halangi Indonesia Gabung OECD, Ini Penjelasan Kemlu Harga Minyak Melambung Usai Israel Tolak Gencatan Senjata dengan Hamas Menurut saluran televisi Channel 12 Israel, perdana menteri itu baru-baru ini mengatakan kepada militernya bahwa operasi di kota paling Selatan Jalur Gaza itu harus diakhiri sebelum bulan Ramadan, yang dirayakan antara 11 Maret hingga 9 April 2024. Kepala Staf Umum Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Herzi Halevi mengatakan kepada Netanyahu bahwa militer siap untuk operasi tersebut. Meski begitu, menurutnya pemerintah Israel masih perlu terlebih dahulu memutuskan rencana tindakan mengenai hal tersebut.  Seperti diketahui, warga sipil Gaza saat ini mengungsi dari Jalur Gaza bagian Utara dan Tengah, ke Rafah dan di daerah sepanjang perbatasan dengan Mesir.

 

 

 

 

Share this Post