News Forex, Index & Komoditi ( Selasa, 25 Maret 2025 )

         News  Forex,  Index  &  Komoditi

(  Selasa,  25  Maret  2025  )

Harga Emas  Global Turun Seiring Penguatan Dolar AS dan Tarif Trump yang Fleksibel

 

Harga emas mengalami penurunan pada perdagangan Senin (25/3) seiring dengan menguatnya dolar Amerika Serikat (AS) ke level tertinggi dalam lebih dari dua minggu.

Selain itu, investor mencermati sikap Presiden AS Donald Trump yang lebih fleksibel dalam penerapan tarif perdagangan terhadap mitra dagang.

Berdasarkan data perdagangan, harga emas spot turun 0,6% menjadi US$ 3.006,84 per ons pada pukul 01:42 siang waktu setempat. Sementara itu, harga emas berjangka AS ditutup melemah 0,2% di level US$ 3.015,60 per ons.

Menurut Bart Melek, Kepala Strategi Komoditas di TD Securities, pasar saat ini tengah mengonsolidasikan keuntungan setelah mencetak rekor demi rekor, didukung oleh penguatan dolar AS.

Dolar yang menguat sebesar 0,2% mencapai level tertinggi dalam dua minggu terakhir, membuat emas yang dihargakan dalam mata uang tersebut menjadi lebih mahal bagi pembeli luar negeri.

Sepanjang tahun ini, emas telah mencapai 16 rekor tertinggi, dengan puncak sepanjang masa di US$ 3.057,21 pada pekan lalu. Logam mulia ini sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian geopolitik dan ekonomi, serta mendapat keuntungan dari lingkungan suku bunga rendah.

Pada Jumat (22/3), Trump menyatakan kemungkinan adanya fleksibilitas dalam penerapan tarif timbal balik yang dijadwalkan mulai berlaku pada 2 April. Kebijakan ini diperkirakan akan meningkatkan inflasi dan memperlambat pertumbuhan ekonomi.

Di sisi lain, Federal Reserve pekan lalu mempertahankan suku bunga acuannya dan mengindikasikan kemungkinan pemotongan suku bunga sebesar seperempat poin persentase sebanyak dua kali pada tahun ini.

Investor kini menantikan data Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS yang akan dirilis pada Jumat (29/3), sebagai indikator inflasi utama yang menjadi acuan kebijakan moneter The Fed.

"Kami memperkirakan harga emas bisa mencapai level US$ 3.150 atau lebih pada akhir tahun ini, terutama jika The Fed mulai melonggarkan kebijakan moneternya," ujar Melek.

Di tengah ketidakpastian pasar, pejabat AS dan Rusia menggelar pembicaraan di Arab Saudi untuk mencapai gencatan senjata yang lebih luas di Ukraina. Washington juga menargetkan kesepakatan gencatan senjata maritim di Laut Hitam sebagai langkah awal sebelum mencapai perjanjian yang lebih luas.

Bob Haberkorn, Senior Market Strategist di RJO Futures, menilai bahwa jika perundingan di Arab Saudi berjalan lancar dan menekan harga emas dalam waktu dekat, maka harga emas berpotensi kembali naik dengan cepat.

Selain emas, harga logam mulia lainnya juga mengalami pelemahan. Harga perak spot turun 0,3% menjadi USD 32,94 per ons, platinum melemah 0,5% menjadi US$ 969,77 per ons, dan paladium turun 0,7% menjadi US$ 951,10 per ons.

 

 

 

 

 

 

 

 

Harga Minyak Dunia Melonjak Usai Trump Ancam Kenakan Tarif kepada Pembeli Minyak Venezuela

 

Harga minyak naik 1% pada perdagangan Senin (25/3) setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan rencana mengenakan tarif 25% bagi negara-negara yang membeli minyak dan gas dari Venezuela.

Langkah ini diperkirakan akan memperketat pasokan minyak global, meskipun masih terdapat ketidakpastian mengenai implementasi kebijakan tersebut.

Meskipun demikian, kenaikan harga minyak terbatas karena AS memberikan perpanjangan waktu bagi produsen minyak Chevron hingga 27 Mei untuk menghentikan operasi dan ekspor minyaknya dari Venezuela. Sebelumnya, Chevron hanya diberikan tenggat waktu 30 hari sejak 4 Maret untuk mengakhiri lisensinya.

Pada penutupan perdagangan, minyak mentah berjangka Brent naik 84 sen atau 1,2% menjadi US$ 73 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 83 sen atau 1,2% ke level US$ 69,11 per barel.

Selain kebijakan tarif AS, faktor lain yang mempengaruhi harga minyak adalah kebijakan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+). Kelompok ini diperkirakan akan melanjutkan rencana peningkatan produksi minyak pada Mei, di tengah upaya negosiasi perdamaian di Ukraina yang berpotensi meningkatkan pasokan minyak mentah Rusia ke pasar global.

Dennis Kissler, Wakil Presiden Senior Perdagangan di BOK Financial, menyatakan bahwa berkurangnya pasokan minyak Venezuela merupakan faktor yang mendukung kenaikan harga minyak. Investor juga terus mengawasi kemungkinan pembatasan yang lebih ketat terhadap ekspor minyak Iran.

Pekan lalu, AS mengeluarkan sanksi baru terhadap ekspor minyak Iran, termasuk menargetkan kilang minyak kecil di China yang memproses minyak mentah Iran. Langkah ini bertujuan untuk membatasi pendapatan Iran dari sektor energi.

Selain itu, pasar keuangan global juga menunjukkan pergerakan positif. Wall Street mengalami kenaikan setelah indikasi bahwa pemerintahan Trump mengambil pendekatan yang lebih fleksibel dalam kebijakan tarif terhadap mitra dagang utama AS.

Trump mengisyaratkan adanya kelonggaran dalam tarif dan mengungkapkan rencana pembicaraan perdagangan lebih lanjut dengan China. Ia juga berencana mengumumkan tarif baru untuk mobil, aluminium, dan produk farmasi.

Di sisi kebijakan moneter, Trump mendesak Federal Reserve untuk menurunkan suku bunga guna mendorong aktivitas ekonomi.

Presiden Federal Reserve Atlanta, Raphael Bostic, memperkirakan inflasi akan melambat dalam beberapa bulan mendatang dan memperkirakan The Fed hanya akan memangkas suku bunga sebesar 0,25% pada akhir tahun ini.

Sementara itu, pejabat AS dan Rusia bertemu di Arab Saudi untuk membahas potensi gencatan senjata luas di Ukraina. Washington juga menargetkan kesepakatan gencatan senjata maritim di Laut Hitam sebagai langkah awal sebelum mencapai perjanjian yang lebih luas.

Ketidakpastian mengenai pasokan minyak Rusia menjadi faktor yang diawasi pasar. "Ketakutan akan lebih banyak barel minyak Rusia yang kembali ke pasar dunia mungkin merupakan salah satu faktor negatif terbesar saat ini," ujar Kissler.

OPEC+, yang mencakup OPEC dan sekutunya yang dipimpin Rusia, diperkirakan akan tetap pada rencana peningkatan produksi minyak selama dua bulan berturut-turut mulai Mei.

Tiga sumber Reuters menyebutkan bahwa kelompok ini berencana menambah produksi sebesar 135.000 barel per hari, sementara beberapa anggota diharapkan mengurangi produksi untuk mengimbangi kelebihan output sebelumnya.

Sejak 2022, OPEC+ telah memangkas produksi minyak sebesar 5,85 juta barel per hari atau sekitar 5,7% dari pasokan global dalam upaya menopang harga minyak di tengah ketidakstabilan pasar.

Wall Street Menguat, Dow Jones dan Nasdaq Melonjak di Tengah Sinyal Positif Trump

 

Wall Street mengalami lonjakan signifikan pada hari Senin (24/3), didorong oleh saham-saham teknologi, setelah munculnya indikasi bahwa pemerintahan Presiden Donald Trump mengambil pendekatan yang lebih terukur terhadap tarif perdagangan dengan mitra dagangnya.

Menurut laporan media yang beredar selama akhir pekan, pemerintahan Trump kemungkinan akan mengecualikan serangkaian tarif sektoral yang direncanakan untuk diberlakukan pada 2 April. Keputusan ini memberikan sentimen positif di pasar, mendorong investor untuk kembali mengakumulasi saham teknologi yang sebelumnya tertekan.

Indeks Utama Capai Level Tertinggi Dua Pekan

Tiga indeks utama AS mencatat kenaikan ke level tertinggi dalam dua minggu terakhir. Beberapa saham teknologi yang mencatat penguatan signifikan antara lain:

Nvidia (NVDA.O) naik sekitar 2%.

Meta Platforms (META.O) melonjak 4%.

Amazon.com (AMZN.O) meningkat 2,8%.

Tesla (TSLA.O) mencatat lonjakan sebesar 7,3%, setelah sebelumnya naik 5,3% pada hari Jumat.

Peter Andersen, pendiri Andersen Capital Management di Boston, menyatakan bahwa pasar bereaksi secara langsung terhadap perubahan kebijakan tarif. "Posisi default investor saat ini adalah kekhawatiran terhadap perubahan kebijakan administrasi—baik itu penerapan, penghapusan, atau penundaan tarif, semua ini menyebabkan volatilitas pasar yang ekstrem," ujarnya.

Dampak Ketidakpastian Tarif pada Pasar

Selama beberapa pekan terakhir, pasar keuangan mengalami gejolak akibat kekhawatiran perlambatan ekonomi AS setelah serangkaian tarif diumumkan oleh Trump pada bulan lalu. Kebijakan tersebut menargetkan beberapa mitra dagang utama seperti China, Meksiko, dan Kanada.

Beberapa perusahaan telah menyatakan bahwa ketidakpastian tarif berdampak negatif terhadap prospek keuangan mereka. Data yang dikumpulkan oleh LSEG per Jumat lalu menunjukkan bahwa pertumbuhan laba perusahaan dalam indeks S&P 500 diperkirakan hanya mencapai 10,5% di tahun 2025, turun 3,5 poin persentase sejak awal tahun.

Namun, setelah aksi jual selama beberapa minggu yang membuat indeks S&P 500 dan Nasdaq turun 10% dari rekor tertingginya—suatu kondisi yang biasa disebut sebagai "koreksi pasar"—saham AS tampaknya menemukan titik baliknya.

Pergerakan Indeks Saham

Pada pukul 09:59 waktu setempat, indeks utama AS mencatat penguatan sebagai berikut:

Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 497,35 poin atau 1,19%, menjadi 42.483,81.

S&P 500 (.SPX) naik 83,12 poin atau 1,47%, menjadi 5.750,68.

Nasdaq Composite (.IXIC) melonjak 331,02 poin atau 1,87%, menjadi 18.115,90.

Data Ekonomi AS

Laporan terbaru menunjukkan bahwa aktivitas bisnis AS meningkat pada bulan Maret, tetapi kekhawatiran mengenai tarif impor dan pemangkasan anggaran pemerintah tetap membebani sentimen pasar.

Indeks S&P Global Flash U.S. Composite PMI Output, yang melacak sektor manufaktur dan jasa, naik menjadi 53,5 pada bulan Maret dari 51,6 di Februari. Namun, ukuran kepercayaan bisnis turun ke level terendah kedua sejak tahun 2022.

Investor kini menantikan berbagai laporan ekonomi sepanjang pekan ini, termasuk Personal Consumption Expenditure (PCE) Price Index, yang merupakan indikator inflasi pilihan utama Federal Reserve.

Pergerakan Saham Individual

Selain saham teknologi, beberapa saham individual juga mengalami pergerakan signifikan:

Dun & Bradstreet (DNB.N) naik 3%, setelah perusahaan analitik data ini mencapai kesepakatan akuisisi senilai US$7,7 miliar dengan perusahaan ekuitas swasta Clearlake Capital.

Lockheed Martin (LMT.N) turun 2,1%, setelah BofA Global Research menurunkan rekomendasi sahamnya dari "beli" menjadi "netral".

Saham kripto seperti MicroStrategy (MSTR.O) naik 5,8%, Coinbase (COIN.O) menguat 3,9%, dan Mara Holdings (MARA.O) melonjak 7,3%, seiring dengan kenaikan harga Bitcoin sebesar 3%.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

China Tambah Kaya! Temukan Cadangan Emas 1.000 Ton Senilai Rp 1.371 Triliun

 

China kembali menegaskan posisinya sebagai salah satu kekuatan utama dalam industri emas global setelah penemuan cadangan emas besar di Provinsi Hunan.

Penemuan ini, yang bernilai sekitar 600 miliar yuan atau setara US$82,9 miliar (Rp 1,371 triliun), diumumkan oleh kantor berita resmi Xinhua.

Penemuan ini diharapkan tidak hanya memperkuat sektor tambang domestik tetapi juga memberikan dampak besar pada pasar emas internasional.

Penemuan di Kabupaten Pingjiang

Hunan Academy of Geology berhasil menemukan lebih dari 40 urat emas pada kedalaman lebih dari 2.000 meter di wilayah Kabupaten Pingjiang.

Dari eksplorasi awal, sebanyak 300,2 ton emas telah ditemukan di area inti eksplorasi, dengan kandungan tertinggi mencapai 138 gram per ton metrik.

Selain itu, proyeksi menunjukkan adanya lebih dari 1.000 ton cadangan emas tambahan di kedalaman lebih dari 3.000 meter.

Penemuan ini mencerminkan potensi besar wilayah tersebut sebagai pusat sumber daya emas dengan kualitas tinggi, membuka peluang signifikan bagi eksplorasi dan produksi di masa depan.

China: Pemimpin Produksi dan Konsumsi Emas

China merupakan produsen emas terbesar di dunia, menghasilkan sekitar 10 persen dari total produksi emas global pada tahun 2023.

Namun, konsumsi emas di negara ini jauh melampaui tingkat produksinya.

Dalam tiga kuartal pertama tahun 2024, konsumsi emas mencapai 741,732 ton metrik, sementara produksi domestik hanya sebesar 268,068 ton.

Kesenjangan antara produksi dan konsumsi ini membuat China masih bergantung pada impor emas untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya.

Dengan penemuan cadangan baru di Hunan, diharapkan ketergantungan ini dapat dikurangi secara signifikan.

Dampak pada Ekonomi dan Industri

Penemuan emas di Hunan tidak hanya memperkuat sektor pertambangan domestik tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang lebih luas.

Dengan nilai yang sangat besar, cadangan emas ini diharapkan meningkatkan investasi dalam eksplorasi dan infrastruktur tambang, menciptakan lapangan kerja, dan mendukung pertumbuhan ekonomi regional.

Selain itu, keberadaan cadangan emas ini juga dapat memperkuat posisi China dalam pasar emas global.

Sebagai salah satu negara dengan cadangan emas terbesar, China memiliki potensi untuk memengaruhi harga emas internasional serta meningkatkan ketahanan pasokan emas domestik.

Tren Harga Emas Global

Harga emas global terus menunjukkan tren kenaikan sepanjang tahun 2023, terutama akibat meningkatnya ketegangan geopolitik.

Di China sendiri, kontrak berjangka emas di Bursa Berjangka Shanghai mencapai rekor tertinggi 639,48 yuan per gram pada 30 Oktober.

Harga emas ini ditutup pada 617,7 yuan per gram pada Kamis, mencatatkan kenaikan sebesar 27,8 persen sejak awal tahun.

Potensi Strategis Penemuan Baru

Penemuan cadangan emas ini memberikan peluang strategis bagi China dalam memperkuat ketahanan ekonominya.

Dengan proyeksi cadangan lebih dari 1.000 ton, tambang emas di Hunan berpotensi menjadi salah satu sumber daya emas terbesar di dunia.

Dalam konteks harga emas yang terus naik, cadangan ini dapat memberikan keunggulan besar bagi China, baik untuk kebutuhan domestik maupun untuk pengaruhnya di pasar internasional.

Penemuan di Hunan ini sekaligus menjadi langkah penting dalam mendukung strategi ekonomi China yang lebih berfokus pada penguatan sumber daya dan kemandirian ekonomi.

Dengan cadangan emas yang melimpah, China diperkirakan akan semakin mengukuhkan perannya sebagai pemimpin dalam industri emas global.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Trump Cabut Izin Keamanan Kamala Harris dan Hillary Clinton, Putus ke Akses Rahasia

 

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada hari Jumat mencabut izin keamanan untuk mantan Wakil Presiden Kamala Harris, mantan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton, dan lainnya dalam langkah terbarunya melawan lawan-lawan Demokratnya.

Presiden dari Partai Republik, yang juga telah mencabut izin keamanan untuk mantan Presiden Joe Biden, mengalahkan Clinton dalam pemilihan presiden 2016 dan Harris dalam pemilihan tahun lalu.

"Saya telah memutuskan bahwa tidak lagi menjadi kepentingan nasional bagi individu-individu berikut untuk mengakses informasi rahasia," kata Trump dalam memorandum Jumat malam yang juga menyertakan mantan Menteri Luar Negeri Antony Blinken.

Meskipun pencabutan tersebut mungkin tidak berdampak langsung, itu adalah tanda lain dari keretakan politik yang berkembang di Washington saat Trump berusaha membalas dendam pada musuh-musuhnya.

Memorandum tersebut dikeluarkan beberapa jam setelah Trump tiba di properti golf Bedminster, New Jersey, untuk akhir pekan.

Trump juga menargetkan mantan anggota DPR dari Partai Republik Liz Cheney, seorang kritikus tajam Trump, mantan penasihat keamanan nasional Gedung Putih Biden Jake Sullivan, dan Fiona Hill, seorang pakar Rusia yang bertugas di Dewan Keamanan Nasionalnya selama masa jabatan pertamanya.

Mark Zaid, seorang pengacara keamanan nasional di Washington yang mewakili para whistleblower, dan Adam Kinzinger, seorang mantan anggota DPR dari Partai Republik yang merupakan kritikus tajam Trump, termasuk di antara beberapa orang lain yang izin keamanannya dicabut.

Ia telah mencabut izin keamanan untuk Biden, yang menolak akses tradisional mantan presiden tersebut ke intelijen AS.

Mantan presiden AS secara tradisional menerima pengarahan intelijen sehingga mereka dapat memberi nasihat kepada presiden petahana tentang keamanan nasional dan kebijakan luar negeri.

Pada tahun 2021, Biden mencabut izin keamanan untuk Trump, yang saat itu adalah mantan presiden.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Mahkamah Konstitusi Kembalikan Jabatan Han Duck-soo Sebagai Penjabat Presiden Korsel

 

Mahkamah Konstitusi Korea Selatan mengembalikan jabatan Perdana Menteri Han Duck-soo pada hari Senin (24/3). Ini jadi perubahan terbaru dalam politik Korea Selatan yang bergejolak baru-baru ini setelah pemakzulannya sebagai penjabat presiden hampir tiga bulan lalu.

Han mengambil alih jabatan sebagai penjabat pemimpin dari Presiden Yoon Suk Yeol, yang juga dimakzulkan atas deklarasi darurat militer yang berlaku dalam waktu singkat pada bulan Desember.

Setelah putusan tersebut, Han segera kembali ke jabatan penjabat presiden Korea Selatan.

"Saya berterima kasih atas keputusan yang bijaksana yang dibuat oleh Mahkamah Konstitusi," kata Han setelah putusan tersebut, berterima kasih kepada anggota kabinet atas kerja keras saat ia diskors.

"Kami akan bekerja sama untuk mempersiapkan dan menerapkan tanggapan terhadap perubahan global, dan untuk memastikan bahwa Korea Selatan terus berkembang dengan baik di era transformasi geopolitik yang hebat," kata Han dalam komentar yang disiarkan di televisi.

Deklarasi darurat militer Yoon menjerumuskan ekonomi terbesar keempat di Asia dan sekutu militer utama AS ke dalam krisis politik terbesarnya dalam beberapa dekade, dan memicu kekosongan kepemimpinan di tengah meningkatnya pemakzulan, pengunduran diri, dan dakwaan pidana untuk sejumlah pejabat tinggi.

Han awalnya menjabat kurang dari dua minggu dan dimakzulkan serta diskors pada tanggal 27 Desember setelah berselisih dengan parlemen yang dipimpin oposisi dengan menolak untuk menunjuk tiga hakim lagi ke Mahkamah Konstitusi.

Para hakim di pengadilan memutuskan dengan suara tujuh banding satu untuk membatalkan pemakzulan tersebut.

Lima dari delapan hakim mengatakan mosi pemakzulan itu sah, tetapi tidak ada cukup alasan untuk memakzulkan Han karena ia tidak melanggar konstitusi atau hukum, menurut pernyataan pengadilan.

Dua hakim memutuskan bahwa mosi pemakzulan terhadap Han, yang saat itu menjabat sebagai penjabat presiden, tidak sah sejak awal karena dua pertiga anggota parlemen tidak meloloskannya.

Seorang hakim memberikan suara untuk memakzulkan Han.

Han, 75 tahun, telah menjabat di posisi kepemimpinan selama lebih dari tiga dekade di bawah lima presiden, baik yang konservatif maupun liberal.

Di negara yang terpecah tajam oleh retorika partisan, Han telah dilihat sebagai contoh langka dari seorang pejabat yang kariernya yang beragam melampaui garis partai.

Namun, parlemen yang dipimpin oposisi menuduhnya tidak berbuat cukup banyak untuk menggagalkan keputusan Yoon untuk mengumumkan darurat militer, sebuah tuduhan yang dibantahnya.

Menteri Keuangan Choi Sang-mok yang memangku jabatan sebagai penjabat presiden sementara kasus Yoon dan Han dipertimbangkan oleh Mahkamah Konstitusi.

Parlemen memakzulkan Han atas dugaan perannya dalam darurat militer, serta penolakannya untuk menunjuk lebih banyak hakim di Mahkamah Konstitusi dan mendukung rancangan undang-undang penasihat khusus yang menargetkan Yoon dan Ibu Negara Kim Keon Hee.

Han menghadiri satu-satunya sidang dalam kasus tersebut pada tanggal 19 Februari, di mana ia menyangkal peran apa pun dalam episode darurat militer dan meminta pengadilan untuk membatalkan pemakzulan tersebut.

Pemberlakuan darurat militer yang tak terduga pada tanggal 3 Desember oleh Presiden Yoon dan pergolakan politik yang terjadi setelahnya mengirimkan gelombang kejut ke ekonomi terbesar keempat di Asia, dan menimbulkan kekhawatiran di antara sekutu seperti Amerika Serikat di bawah mantan Presiden Joe Biden, yang telah melihat Yoon sebagai mitra utama dalam upaya untuk melawan Tiongkok dan Korea Utara.

Pada akhirnya, darurat militer hanya bertahan sekitar enam jam setelah anggota parlemen menentang penjagaan keamanan di sekitar parlemen dan memilih untuk menolak deklarasi tersebut.

Putusan Mahkamah Konstitusi atas pemakzulan Yoon diperkirakan akan keluar dalam beberapa hari. Yoon juga menghadapi persidangan pidana terpisah atas tuduhan memimpin pemberontakan dengan memberlakukan darurat militer.

Jika Yoon dicopot, pemilihan presiden baru akan diadakan dalam waktu 60 hari.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

China Meyakinkan Apple, Pfizer, Cargill, dll Tentang Potensi Bisnis Negaranya

 

Tiongkok berupaya meyakinkan para pimpinan perusahaan asing tentang potensi bisnis negara itu saat Wakil Perdana Menteri He Lifeng bertemu dengan para pimpinan Apple, Pfizer, Mastercard, Cargill, dan perusahaan lain pada hari Minggu (23/3/2025).

Mengutip Reuters yang melansir pernyataan kementerian perdagangan China, He Lifeng juga bertemu dengan perusahaan farmasi Eli Lilly, perusahaan perangkat medis Medtronic, dan pembuat kaca khusus Corning.

"Tiongkok akan terus meningkatkan lingkungan bisnis dan menyambut lebih banyak investasi oleh perusahaan multinasional di Tiongkok, berbagi peluang untuk pembangunan," katanya kepada para pemimpin bisnis.

Dia menggambarkan ekonomi Tiongkok sebagai ekonomi yang "sangat tangguh" dan "penuh vitalitas".

Pernyataan tersebut tidak menyebutkan di mana mereka bertemu.

Seorang sumber mengatakan kepada Reuters, banyak CEO asing berada di Beijing untuk menghadiri forum bisnis pada hari Minggu dan Senin, dengan beberapa di antaranya diperkirakan akan bertemu Presiden Xi Jinping pada hari Jumat.

Beijing sangat ingin menarik investasi asing di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik, karena para pembuat kebijakan mencoba meningkatkan konsumsi domestik dalam ekonomi yang melambat untuk mengimbangi hambatan tarif AS yang baru.

Pemerintahan Trump telah mengenakan tarif 20% pada semua barang China sejak menjabat pada bulan Januari. AS menuduh Beijing tidak berbuat cukup banyak untuk membendung aliran fentanil ke Amerika Serikat, yang membuat hubungan antara keduanya menjadi tegang.

Pada Forum Pembangunan China, Perdana Menteri China Li Qiang pada hari Minggu mendesak negara-negara untuk membuka pasar mereka guna memerangi peningkatan ketidakstabilan dan ketidakpastian, dan menjanjikan kebijakan ekonomi makro yang lebih aktif.

Senator Republik AS Steve Daines, pendukung setia Presiden Donald Trump, bertemu Li pada hari Minggu dengan tujuh eksekutif senior dari perusahaan-perusahaan AS.

Daines menyebut pertemuan tersebut sebagai kesempatan bagi mereka untuk menyampaikan pandangan tentang lingkungan bisnis di China secara langsung kepada Li.

Berdasarkan siaran TV milik negara, CCTV, sekitar 86 perwakilan perusahaan dari 21 negara datang ke forum tahun ini, dengan perusahaan-perusahaan Amerika menjadi kelompok peserta terbesar.

Seorang sumber mengatakan lebih sedikit CEO Amerika yang menghadiri forum tersebut dibandingkan dengan tahun lalu.

Namun, beberapa CEO optimis tentang investasi dan berbisnis di Tiongkok, lapor Global Times.

"Yang pasti, kami yakin dengan perkembangan Tiongkok. Kami telah berinvestasi secara konsisten selama beberapa dekade di Tiongkok, dan kami akan terus melakukannya selama beberapa dekade mendatang," kata CEO Corning Wendell Weeks kepada surat kabar tersebut.

Menurut Global Times, perusahaan penjualan langsung Amerika Amway memantau dampak tarif AS. Akan tetapi kepala eksekutifnya, Michael Nelson, mengatakan perusahaan tersebut berfokus pada masa depan pasar Tiongkok.

 

 

Bukan Lagi Google, AI Kini Jadi Sumber Informasi Favorit Netizen

 

Popularitas Google sebagai sumber informasi utama di dunia digital sepertinya mulai disaingi oleh teknologi kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI).

Berdasarkan temuan Adobe, para pengguna internet saat ini lebih aktif mencari rekomendasi produk melalui AI ketimbang Google.

Penelitian Adobe menunjukkan, aktivitas pencarian AI melonjak 1.300% selama musim liburan 2024 dibandingkan dengan 2023. Pada momen Cyber ...Monday, lonjakannya mencapai 1.950%.

Mengutip The Verge, Adobe menganalisis lebih dari 1 triliun kunjungan ke situs ritel AS melalui platform analitiknya. Mereka juga juga melakukan survei terhadap lebih dari 5.000 responden AS untuk lebih memahami bagaimana orang menggunakan AI.

Netizen cenderung bertahan 8% lebih lama di situs yang disarankan oleh AI ketimbang mesin pencari tradisional seperti Google.

Mereka juga cenderung menelusuri 12% lebih banyak situs, dan 23% lebih kecil kemungkinannya untuk sekadar mengunjungi link kemudian meninggalkannya.

Berdasarkan temuan itu, netizen sepertinya lebih percaya dengan informasi yang disarankan oleh AI ketimbang Google dan mesin pencari tradisional lainnya.

Survei Adobe juga menemukan bahwa 39% responden menggunakan pencarian AI untuk belanja online, 55% menggunakannya untuk melakukan riset produk, dan 47% menggunakannya untuk menemukan rekomendasi tentang apa yang harus dibeli.

Tampilan layanan AI yang bersih dari iklan juga dianggap jadi salah satu keunggulan. CEO OpenAI, Sam Altman, mengatakan bahwa memasang iklan di ChatGPT adalah pilihan terakhir, karena meyakini kehadiran iklan akan sangat meresahkan.

Dengan jumlah pengguna yang terus meningkat, OpenAI memang bisa mendapatkan pemasukan besar dari iklan, namun pengembang percaya bahwa iklan bukanlah hal yang diinginkan pengguna.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PM Kanada Mark Carney Serukan Pemilu Dadakan di Tengah Ketegangan dengan AS

 

Perdana Menteri Kanada Mark Carney mengumumkan pemilihan umum dadakan yang akan digelar pada 28 April 2025.

Ia menegaskan perlunya mandat kuat untuk menghadapi ancaman dari Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, yang menurutnya berupaya melemahkan Kanada demi kepentingan AS.

Carney menyampaikan bahwa hubungan antara Kanada dan AS, yang selama ini merupakan sekutu dan mitra dagang utama, semakin memburuk. Hal ini terjadi setelah Trump memberlakukan tarif impor terhadap Kanada dan mengancam akan mencaplok negara tersebut sebagai bagian dari AS.

Pemilu seharusnya dijadwalkan pada 20 Oktober, namun Partai Liberal yang dipimpin Carney mengalami lonjakan dukungan sejak Januari, setelah Trump mulai mengancam Kanada dan mantan Perdana Menteri Justin Trudeau mengundurkan diri.

Carney, yang baru dilantik sebagai perdana menteri pada 14 Maret, awalnya menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dengan Trump. Namun, dalam pernyataannya pada Minggu, ia mengambil sikap yang lebih tegas.

“Kita menghadapi krisis terbesar dalam hidup kita akibat kebijakan perdagangan Presiden Trump yang tidak dapat dibenarkan serta ancamannya terhadap kedaulatan kita,” ujar Carney.

Ia menegaskan bahwa respons terbaik adalah membangun ekonomi yang kuat serta menjaga keamanan nasional. “Trump mengklaim bahwa Kanada bukanlah negara yang sesungguhnya. Dia ingin melemahkan kita agar AS dapat menguasai kita. Kita tidak akan membiarkan itu terjadi,” tambahnya.

Gedung Putih belum memberikan tanggapan atas pernyataan Carney. Sementara itu, Trump pada 6 Maret menunda tarif 25% untuk beberapa produk Kanada selama 30 hari.

Sejak itu, ia telah menerapkan tarif impor pada baja dan aluminium serta mengancam memberlakukan tarif tambahan terhadap produk susu dan kayu Kanada pada 2 April.

Strategi Kampanye Carney

Analis politik menilai langkah Carney sebagai upaya memperkuat posisi dalam menghadapi Trump. “Jajak pendapat menunjukkan bahwa kekhawatiran utama warga Kanada saat ini adalah dampak kebijakan Donald Trump dan ancaman tarifnya,” kata Nik Nanos, kepala ilmuwan data di Nanos Research.

Ia juga menilai bahwa Carney mungkin sedang mempersiapkan kebijakan lebih tegas pada 2 April.

Carney, mantan gubernur bank sentral dengan pengalaman terbatas dalam politik elektoral, berhasil memenangkan kepemimpinan Partai Liberal dua minggu lalu. Kini, ia memiliki waktu lima minggu untuk meyakinkan publik.

Salah satu usulan kampanyenya adalah pemotongan pajak penghasilan untuk kelompok berpenghasilan rendah sebesar satu poin persentase.

Jajak pendapat menunjukkan Partai Liberal yang sempat tertinggal dari Partai Konservatif pada awal tahun kini unggul tipis.

“Kita kini beralih dari pemilu yang menginginkan perubahan menuju pemilu yang lebih berfokus pada kepemimpinan,” kata Darrell Bricker, CEO Ipsos Public Affairs.

Tantangan Partai Konservatif

Partai Konservatif berupaya menggambarkan Carney sebagai elit yang melanjutkan kebijakan Trudeau tentang pengeluaran pemerintah yang tinggi. Mereka juga mempertanyakan transparansi keuangan Carney, terutama terkait pengelolaan aset pribadinya dalam perwalian buta.

Carney sempat menunjukkan reaksi keras ketika ditanya mengenai perwalian tersebut, menuduh jurnalis yang bertanya memiliki niat buruk. Sikap tersebut dinilai dapat menjadi celah bagi Partai Konservatif untuk menyerang Carney selama kampanye.

Salah satu tantangan terbesar bagi Carney adalah memenangkan hati pemilih di Quebec, provinsi berbahasa Prancis. Dalam sebuah konferensi pers, ia mengalami kesulitan memahami pertanyaan dalam bahasa Prancis dan memberikan jawaban dalam bahasa Inggris.

Sementara itu, pemimpin Partai Konservatif Pierre Poilievre dikenal fasih berbahasa Prancis dan telah berpengalaman dalam tujuh pemilu.

“Kita perlu mengutamakan kepentingan Kanada,” ujar Poilievre dalam konferensi pers peluncuran kampanyenya.

Ia menjanjikan kebijakan pemotongan pajak serta peningkatan produksi sumber daya untuk menarik investasi dan memperkuat ketahanan ekonomi Kanada dalam menghadapi Trump.

Laura Stephenson, profesor politik di Universitas Western, menilai bahwa kurangnya pengalaman Carney mungkin tidak menjadi faktor utama dalam pemilu kali ini. “Faktor Trump bisa memberikan kelonggaran bagi Carney, karena fokus pemilih lebih tertuju pada masa depan,” ujarnya.

Jajak pendapat Angus Reid yang melibatkan 4.009 responden pekan lalu menunjukkan Partai Liberal memperoleh 42% dukungan, sementara Partai Konservatif 37%, dengan margin kesalahan sekitar 1,5%.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jumlah Warga Palestina yang Tewas di Gaza Capai 50.000 Jiwa

 

 

Sedikitnya 41 warga Palestina gugur dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza, Ahad (23/3/2025). Sehingga jumlah korban di wilayah itu sejak Oktober 2023 menjadi 50.021.

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan jumlah korban yang meninggal dunia pada Ahad itu termasuk dua jasad yang ditemukan dari reruntuhan dalam 24 jam terakhir.

Kementerian itu mengatakan 61 warga yang terluka telah dibawa ke rumah sakit, sehingga jumlah korban luka selama agresi militer Israel menjadi 113.274 orang.

"Banyak korban masih terjebak di bawah reruntuhan dan tergeletak di jalan karena tim penyelamat tidak bisa menjangkau mereka," kata kementerian.

Sejak Israel melanjutkan serangannya pada 18 Maret, lebih dari 700 warga Palestina telah wafat dan lebih dari 1.200 lainnya terluka.

Serangan mendadak itu menghancurkan kesepakatan gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tawanan yang berlaku pada Januari.

November lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk pemimpin Israel Benjamin Netanyahu dan menteri pertahanannya, Yoav Gallant, atas kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas perang yang dilancarkannya di wilayah kantong Palestina itu.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Israel Diam-Diam Memulai Pengusiran Warga Gaza

 

 

Israel dilaporkan telah memulai tahap pertama pengusiran warga Palestina dari Gaza menuju negara ketiga pada Rabu pekan lalu. Sebanyak 70 warga Gaza yang memiliki kewarganegaraan asing atau memiliki hubungan keluarga di luar negeri diberangkatkan dari Bandara Ramon di Israel selatan dengan pesawat militer Rumania menuju Eropa.

Jerusalem Post melasnir, phak berwenang Israel mengatakan mereka membantu evakuasi sebagai bagian dari kebijakan emigrasi mereka. Kepergian kelompok tersebut bertepatan dengan operasi militer baru di Gaza dan meningkatnya tekanan internasional untuk mengembalikan bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut.

“Kami bekerja dengan segala cara untuk menerapkan visi presiden AS, dan kami akan mengizinkan setiap penduduk Gaza yang ingin pindah ke negara ketiga untuk melakukannya,” kata Menteri Pertahanan Israel Katz, merujuk pada rencana yang dikembangkan pada masa kepresidenan Donald Trump untuk mendorong pengosongan Gaza.

Kabinet Keamanan Israel menyetujui pembentukan direktorat yang bertugas membantu warga Palestina di Gaza yang ingin pindah ke negara ketiga, sebagai bagian dari inisiatif emigrasi yang lebih luas yang dikembangkan oleh Katz melalui koordinasi dengan Amerika Serikat.

Selama akhir pekan, pemerintah mengkonfirmasi pembentukan Biro Emigrasi Sukarela, yang menurut Katz akan memfasilitasi keberangkatan warga Gaza yang “aman dan diawasi” sesuai dengan hukum Israel dan internasional.

Direktorat tersebut, yang beroperasi di bawah Kementerian Pertahanan, akan berkoordinasi dengan organisasi internasional dan mengelola logistik di penyeberangan yang ditentukan, serta mengawasi infrastruktur transportasi darat, laut, dan udara. Kandidat untuk memimpin kantor tersebut diperkirakan akan segera dilantik.

Menteri Keuangan Bezalel Smotrich telah mengusulkan jangka waktu yang ambisius untuk merelokasi hingga 10.000 warga Gaza per hari sambil menegaskan bahwa kendala anggaran tidak akan menghambat proses tersebut. Kritikus memperingatkan bahwa program ini berisiko menjadi pengungsian paksa, sementara belum ada negara ketiga yang secara terbuka setuju untuk menerima pengungsi dalam jumlah besar.

Pada sesi kabinet yang sama, para menteri menyetujui pemisahan resmi 13 lingkungan di Tepi Barat menjadi pemukiman independen, sehingga meningkatkan ketegangan mengenai kebijakan Israel di wilayah pendudukan.

Kementerian Luar Negeri Mesir mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Komite Kementerian Arab-Islam di Gaza bertemu dengan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Kaja Kallas untuk membahas pengabaian Israel terhadap gencatan senjata dengan Hamas dan tingginya angka kematian warga sipil akibat serangan baru Israel di Gaza.

“Para pihak membahas perkembangan terkini di wilayah Palestina yang diduduki dan menyatakan keprihatinan besar mereka atas gagalnya gencatan senjata di Gaza dan tingginya jumlah korban sipil akibat serangan udara baru-baru ini,” demikian bunyi pernyataan bersama.

“Para pihak mengutuk dimulainya kembali permusuhan dan penargetan warga sipil dan infrastruktur sipil, dan menyerukan segera kembalinya implementasi penuh perjanjian gencatan senjata dan pembebasan sandera dan tahanan, yang mulai berlaku pada 19 Januari dan disponsori oleh Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat.” Pernyataan tersebut juga mengungkapkan keprihatinan atas serangan Israel dan peningkatan aktivitas pemukiman di Tepi Barat yang diduduki.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Share this Post