News Komoditi & Global ( Jumat, 25 Juli 2025 )
News Komoditi & Global
( Jum’at, 25 Juli 2025 )
Harga Emas Global Melemah Jelang Rilis Suku Bunga The Fed
Harga emas dunia melemah untuk hari kedua jelang rilis suku bunga acuan The Fed awal pekan depan. Pelemahan harga emas juga disebabkan meredanya ketegangan dagang global yang membuat peran emas sebagai safe haven melonggar. Melansir Reuters pada Jumat (25/7/2025), harga emas di pasar spot turun 0,5% ke level US$3.370,69 per troy ounce. Sementara itu, harga emas berjangka AS melemah 0,7% ke US$3.373,50 per troy ounce. Sementara itu pada perdagangan pagi ini (25/7/2025) di pasar spot pada pukul 5.43 WIB, harga emas diperdagangkan turun US$1,88 ke level US$3.366,8 per troy ounce. Aakash Doshi, analis State Street Investment Management menuturkan pasar keuangan saat ini lebih optimistis terhadap kesepakatan dagang. Terutama dengan Jepang dan kini kemungkinan dengan Uni Eropa. Dia menambahkan, penguatan pasar saham dan rendahnya volatilitas turut menekan potensi penguatan harga emas. AS dan Uni Eropa dikabarkan telah mencapai kemajuan dalam pembahasan kesepakatan dagang yang mencakup tarif dasar 15% atas barang-barang dari UE, dengan peluang pengecualian tertentu. Langkah ini menyusul pengumuman kesepakatan terpisah antara AS dan Jepang Sementara itu jelang rapat FOMC The Fed pada awal pekan depan, Presiden AS Donald Trump mengunjungi kantor pusat Federal Reserve. Kedatangan kepala negara AS itu meningkatkan tensi dan ketidakpastian arah kebijakan moneter. Trump sebelumnya berulang kali mengkritik Gubernur The Fed Jerome Powell karena dinilai tidak cukup agresif dalam menurunkan suku bunga.
Jadwal Rapat FOMC The Fed pada 2025, Tentukan Suku Bunga Acuan dan Arah Dolar Jadwal Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia 2025, Catat Tanggal Resminya Plafon Kredit Koperasi Merah Putih di Himbara, Besaran Bunga, dan Tenor yang Wajib Diketahui Pengurus “Setiap potensi intervensi terhadap independensi The Fed justru bisa menjadi katalis positif bagi emas dalam jangka menengah hingga panjang,” jelas Doshi. The Fed sendiri akan bersidang pada 29-30 Juli 2025 untuk menentukan suku bunga acuan. Di tengah desakan Trump, para pelaku pasar cenderung melihat bank sentral AS itu akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan itu. Namun, pelaku pasar masih melihat kemungkinan pemangkasan suku bunga pada September, tercermin dari harga kontrak berjangka. Sebagai aset lindung nilai di tengah ketidakpastian ekonomi, emas juga cenderung berkinerja positif di lingkungan suku bunga rendah. Dari sisi data ekonomi, klaim pengangguran mingguan di AS secara tak terduga turun pada pekan lalu, mengindikasikan pasar tenaga kerja yang tetap solid meskipun laju perekrutan pekerja melambat dan menyulitkan pencari kerja. Adapun harga logam mulia lainnya turut melemah. Harga perak spot turun 0,7% ke US$39,02 per troy ounce, paladium merosot 3,5% ke US$1.234, dan platinum melemah 0,5% ke US$1.405,15
Harga Minyak Dunia Naik, Pasar Cermati Aksi Chevron di Venezuela
Harga minyak mentah tercatat pagi ini (25/7) menguat tipis setelah beredar kabar pemerintahan Presiden AS Donald Trump mempertimbangkan untuk mengizinkan Chevron melanjutkan operasi di Venezuela. Melansir Reuters pada Jumat (25/7/2025), harga minyak jenis Brent naik 26 sen atau 0,38% menjadi US$68,77 per barel pada pukul 13.14 waktu setempat (CDT) atau 18.14 GMT. Sementara itu, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) AS menguat 44 sen atau 0,67% menjadi US$65,69 per barel. Sementara itu pada perdagangan pagi ini pada perdagangan berjangka Singapura pukul 06.33 WIB, harga minyak WTI berada pada level US$66,18 atau menguat 0,23%. Sedangkan Brent menguat 0,98% menjadi US$69,18 per barel. “Kabar bahwa Chevron bisa kembali beroperasi di Venezuela dan mengaktifkan kembali produksi minyak benar-benar memukul pasar,” ujar John Kilduff, mitra di Again Capital LLC. Namun demikian, Kilduff menilai langkah ini tidak akan dibuka luas bagi perusahaan minyak AS lainnya. “Ini adalah pengecualian yang sifatnya satu kali,” ujarnya.
Harga Emas Hari Ini (25/7) Koreksi Jelang Rilis Suku Bunga The Fed Wall Street Hari Ini (25/7) Ditutup Variatif, Saham Induk Alphabet Terbang Tesla Anjlok Jadwal Rapat FOMC The Fed pada 2025, Tentukan Suku Bunga Acuan dan Arah Dolar Sebelum laporan tersebut mencuat, harga minyak sempat menguat terdorong kabar bahwa Rusia berencana memangkas ekspor bensin ke luar negeri, kecuali untuk beberapa negara sekutu dan Mongolia yang memiliki kesepakatan pasokan dengan Moskow. Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group menuturkan, rencana Rusia untuk menghentikan ekspor bensin menjadi katalis positif bagi pasar. Menurutnya,pPasar memang sedang mencari alasan untuk naik Di awal sesi, harga minyak menguat didorong laporan penurunan stok minyak mentah AS dan ekspektasi tercapainya kesepakatan dagang antara AS dan Uni Eropa yang akan menurunkan tarif impor. “Penurunan stok minyak mentah AS dan upaya negosiasi dagang memberi dukungan tambahan bagi harga,” ujar Janiv Shah, analis dari Rystad Energy Sehari sebelumnya, dua diplomat Eropa menyatakan bahwa AS dan UE tengah bergerak menuju kesepakatan dagang yang mencakup tarif dasar 15% atas impor dari UE, dengan kemungkinan pengecualian tertentu. Hal ini berpotensi membuka jalan bagi perjanjian dagang besar lainnya, menyusul kesepakatan AS-Jepang. Pada Rabu, data Administrasi Informasi Energi AS (EIA) menunjukkan stok minyak mentah turun 3,2 juta barel menjadi 419 juta barel pada pekan lalu, jauh melampaui ekspektasi analis dalam survei Reuters yang memperkirakan penurunan sebesar 1,6 juta barel. Harga minyak juga ditopang oleh penangguhan ekspor minyak Azeri dari pelabuhan Ceyhan, Turki, serta penghentian sementara proses pemuatan di pelabuhan utama Rusia di Laut Hitam yang kini telah kembali normal. BP melaporkan bahwa kandungan klorida organik terdeteksi di sejumlah tangki minyak di terminal Ceyhan. Namun, proses pemuatan dari tangki yang kandungan kloridanya dinilai masih dalam batas aman tetap berjalan, begitu pula ekspor melalui jalur pipa BTC. Pelaku pasar kini akan mencermati perkembangan lebih lanjut terkait proses pemuatan dari pelabuhan Ceyhan dan Novorossiysk, yang menurut perhitungan Reuters berdasarkan data pemuatan dari wilayah tersebut, menyumbang sekitar 2,5% pasokan minyak global atau 2,5 juta barel per hari Sementara itu, Rusia dan Ukraina menggelar pembicaraan damai di Istanbul pada Rabu, membahas kemungkinan pertukaran tahanan lebih lanjut. Namun, kedua pihak masih berselisih jauh soal syarat gencatan senjata dan potensi pertemuan antara pemimpin masing-masing negara. “Selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah indikator permintaan karena saat ini memasuki musim puncak. Pergerakan naik atau turun akan mempengaruhi margin kilang,” tambah Shah dari Rystad.
Wall Street Mixed, S&P 500 dan Nasdaq Catat Rekor Lagi, Terangkat Saham Alphabet
Indeks utama Wall Street ditutup beragam pada akhir perdagangan Kamis (24/7), dengan S&P 500 dan Nasda mencatat rekor penutupan tertinggi, didukung oleh laporan kinerja Alphabet yang kuat. Hal ini memicu optimisme saham-saham kecerdasan buatan lainnya.
Mengutip Reuters, indeks S&P 500 naik tipis 0,07% dan ditutup pada level 6.363,35. Indeks Nasdaq naik 0,18% ke level 21.057,96, sementara Dow Jones Industrial Average turun 0,70% ke level 44.693,91.
Delapan dari 11 indeks sektor S&P 500 turun, dipimpin oleh saham barang konsumsi diskresioner yang turun 1,23%, diikuti oleh penurunan 0,75% pada saham material.
Saham Alphabet naik 1% karena hasil pencarian raksasa ini meningkatkan keyakinan bahwa investasi besar-besaran dalam perlombaan untuk mendominasi teknologi AI membuahkan hasil.
Saham Microsoft, Nvidia, dan Amazon masing-masing naik 1% atau lebih.
Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai19,9 miliar saham dengan rata-rata 17,8 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir.
Kesepakatan perdagangan AS-Jepang dan tanda-tanda kemajuan terbaru dalam pembicaraan dengan Uni Eropa juga mendorong kenaikan Wall Street.
"Investor merasa optimistis tentang negosiasi perdagangan, tentang ekonomi, tren inflasi, serta laporan pendapatan kuartal II yang lebih baik dari perkiraan," kata Sam Stovall, kepala strategi investasi di CFRA Research.
Saham Tesla anjlok 8,2% setelah CEO Elon Musk memperingatkan beberapa kuartal yang sulit karena pemerintah AS memangkas dukungan untuk produsen kendaraan listrik. Sahamnya telah turun sekitar 25% sepanjang tahun 2025 berjalan.
Saham American Airlines anjlok hampir 10% setelah maskapai tersebut memperkirakan kerugian besar pada kuartal ketiga, yang disebabkan oleh lesunya permintaan perjalanan domestik.
Perang dagang global Presiden AS Donald Trump telah menciptakan ketidakpastian terbesar bagi industri penerbangan sejak pandemi Covid-19.
Pasar juga memantau rencana kunjungan Trump ke kantor pusat Federal Reserve pada hari Kamis, setelah berbulan-bulan presiden mengkritik Ketua Fed Jerome Powell atas suku bunga yang dianggap Trump terlalu tinggi.
Dengan The Fed yang secara luas diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan minggu depan, para pedagang melihat peluang 60% untuk penurunan suku bunga pada bulan September, menurut perangkat FedWatch CME.
Laporan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan klaim pengangguran pekan lalu turun menjadi 217.000, jauh di bawah perkiraan, menandakan ketahanan yang berkelanjutan di pasar tenaga kerja.
Aktivitas bisnis AS mengalami peningkatan pada bulan Juli, tetapi perusahaan-perusahaan menaikkan harga barang dan jasa, memicu prediksi para ekonom tentang inflasi yang lebih cepat di bulan-bulan mendatang, yang sebagian besar didorong oleh kenaikan tarif impor.
Dunia Bukalah Mata, Anak-anak Gaza Mati Kelaparan karena Israel!
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperlihatkan kepada dunia internasional tentang kelaparan massal di Jalur Gaza, Palestina, akibat blokade militer Israel. Sudah 80 anak di wilayah itu mati kelaparan. "Gaza menderita kelaparan massal buatan manusia yang disebabkan oleh blokade bantuan," kata Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreysus kepada wartawan dalam konferensi pers virtual dari Jenewa pada Rabu. "Ini karena blokade," katanya lagi. "Saya tidak tahu apa yang akan Anda sebut selain kelaparan massal, dan itu buatan manusia, dan itu sangat jelas," paparnya, seperti dikutip AFP, Kamis (24/7/2025). Setidaknya 10 orang meninggal dunia akibat malnutrisi dan kelaparan dalam 24 jam terakhir, menurut otoritas Gaza, sehingga jumlah korban tewas akibat krisis ini menjadi 111 orang, 80 di antaranya anak-anak. Baca Juga: Ironis, Mesir Tekan Imam Besar Al-Azhar Cabut Kecaman 'Israel Biang Kelaparan Gaza' Seperempat penduduk wilayah tersebut kini menghadapi kondisi seperti kelaparan, menurut penilaian WHO, dan hampir 100.000 perempuan dan anak-anak mengalami malnutrisi akut yang parah. “Tingkat malnutrisi akut melebihi 10 persen, dan lebih dari 20 persen perempuan hamil dan menyusui yang telah diskrining mengalami malnutrisi, seringkali parah,” kata Ghebreysus. “Krisis kelaparan ini dipercepat oleh runtuhnya jaringan pipa bantuan dan pembatasan akses, dengan 95 persen rumah tangga di Gaza menghadapi kekurangan air yang parah," imbuh dia. Komentar bos WHO menyusul surat yang ditandatangani oleh 109 lembaga bantuan dan hak asasi manusia global–termasuk Dokter Lintas Batas, Oxfam International, dan Amnesty International–yang memperingatkan bahwa warga sipil dan rekan-rekan mereka "semakin kurus kering". "Seiring pengepungan pemerintah Israel yang membuat rakyat Gaza kelaparan, para pekerja bantuan kini bergabung dalam antrean makanan yang sama, berisiko ditembak hanya untuk memberi makan keluarga mereka," demikian pernyataan bersama mereka. “Dengan persediaan yang kini benar-benar menipis, organisasi-organisasi kemanusiaan menyaksikan rekan dan mitra mereka sendiri terbuang sia-sia di depan mata mereka," papar mereka. Menyalurkan bantuan vital ke Gaza dan kepada lebih dari dua juta orang yang membutuhkannya telah menjadi isu kunci dalam konflik tersebut. Blokade total pengiriman bantuan ke wilayah tersebut–yang diberlakukan oleh Israel pada awal Maret–dilonggarkan pada bulan Mei, dan sistem yang telah lama diprakarsai Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dikesampingkan demi Gaza Humanitarian Foundation (GHF) yang didukung AS dan Israel. Namun, dua bulan kemudian, penduduk Gaza masih menderita kelangkaan pangan yang ekstrem. Dalam pernyataan mereka, organisasi-organisasi kemanusiaan tersebut mengatakan bahwa gudang-gudang berisi berton-ton pasokan terbengkalai di dalam dan di luar Gaza, sementara orang-orang "terjebak dalam siklus harapan dan patah hati, menunggu bantuan dan gencatan senjata". "Ini bukan hanya siksaan fisik tetapi juga psikologis. Kelangsungan hidup bagaikan fatamorgana," kata mereka. "Seorang pekerja bantuan yang memberikan dukungan psikologis berbicara tentang dampak yang menghancurkan pada anak-anak: 'Anak-anak memberi tahu orang tua mereka bahwa mereka ingin pergi ke surga, karena setidaknya surga memiliki makanan'." Sebuah foto jurnalis Omar Al-Qattaa memperlihatkan Naeema, seorang ibu Palestina berusia 30 tahun, menggendong putranya yang malnutrisi, Yazan, saat mereka berdiri di rumah mereka yang rusak di kamp pengungsi Al-Shati, sebelah barat Kota Gaza. Menurut PBB, lebih dari 1.050 warga Palestina telah tewas saat mencoba mendapatkan makanan sejak 27 Mei. “Dalam banyak kasus di mana tim PBB diizinkan oleh Israel untuk mengambil pasokan dari kompleks tertutup di dekat perlintasan Gaza, warga sipil yang mendekati truk-truk ini justru ditembaki meskipun telah berulang kali diyakinkan bahwa pasukan tidak akan terlibat atau hadir,” kata juru bicara PBB Stéphane Dujarric dalam pengarahan awal pekan ini. “Hal ini perlu ditekankan kembali bahwa pola yang tidak dapat diterima ini bertolak belakang dengan bagaimana seharusnya memfasilitasi operasi kemanusiaan. Seharusnya tidak ada seorang pun yang mempertaruhkan nyawa mereka untuk mendapatkan makanan," paparnya. Israel Tetap Menyangkal Ada Kelaparan di Gaza Sementara itu, juru bicara pemerintah Israel, David Mencer, membantah pernyataan organisasi-organisasi kemanusiaan tersebut, menuduh mereka melayani propaganda Hamas. "Tidak ada kelaparan yang disebabkan oleh Israel," kata Mencer. "Melainkan kekurangan buatan manusia yang direkayasa oleh Hamas," ujarnya. Kelompok Hamas, kata dia, mencegah distribusi pasokan dan menjarah bantuan untuk diri mereka sendiri atau menjualnya dengan harga yang melambung. "Bantuan telah mengalir ke Gaza," kata Mencer. Dia juga menyalahkan PBB dan rekan-rekannya karena gagal mengangkut truk-truk berisi bahan makanan dan kebutuhan pokok lainnya yang telah dibersihkan dan menunggu di sisi perbatasan Gaza.
Tentara Israel Blakblakan Gunakan Anak-anak Gaza sebagai Tameng Manusia
Kesaksian baru dari seorang tentara Israel mengungkapkan bahwa pasukan Zionis terlibat dalam kejahatan perang di Gaza. Itu termasuk penargetan warga sipil dengan tembakan langsung dan penggunaan anak-anak sebagai perisai manusia. Tentara tersebut, yang disebut secara anonim sebagai 'N', mengatakan kepada surat kabar Israel; Yedioth Ahronoth bahwa komandan unitnya telah membiarkan pasukan menembaki warga sipil-termasuk anak-anak dan orang lanjut usia (lansia)-selama berhari-hari saat ditempatkan di luar rumah sakit. "Beberapa dari mereka bertindak karena balas dendam, beberapa karena takut, dan beberapa karena kelelahan. Ketika Anda kelelahan, Anda tidak berpikir," katanya kepada media tersebut. Baca Juga: Ironis, Mesir Tekan Imam Besar Al-Azhar Cabut Kecaman 'Israel Biang Kelaparan Gaza' Tentara itu juga mengenang bagaimana unitnya menculik dua remaja dari salah satu koridor kemanusiaan di Gaza dan menggunakan mereka sebagai tameng manusia. Dia menjelaskan bagaimana mereka ditutup matanya, diborgol, dan dipaksa memasuki gedung-gedung yang diyakini pasukan Israel mungkin berisi jebakan atau berisi orang-orang bersenjata. Penggunaan warga sipil sebagai tameng manusia adalah ilegal menurut hukum internasional. "Yang sebenarnya terjadi adalah kami melukai puluhan ribu warga sipil dan juga para sandera [Israel]," kata tentara Israel tersebut kepada Yedioth Ahronoth, yang dilansir The New Arab, Kamis (24/7/2025). "[Pemerintah] menempatkan Anda dalam bahaya, teman-teman Anda terbunuh, dan Anda melakukan lebih banyak kejahatan daripada kebaikan. Anda merasa dikhianati," paparnya. Laporan media Zionis itu merupakan yang terbaru dari semakin banyaknya laporan dari Israel yang menampilkan kesaksian dari para tentara yang berbicara tentang kejahatan perang yang dilakukan terhadap warga Palestina di Gaza. Surat kabar Haaretz sebelumnya telah menerbitkan sejumlah investigasi dalam beberapa bulan terakhir yang memberikan bukti kekejaman yang dilakukan oleh pasukan Israel. Sebuah laporan yang dirilis pada bulan Juni menampilkan klaim dari para tentara bahwa mereka diperintahkan untuk secara sengaja menembaki warga sipil. Tahun lalu, laporan tersebut melaporkan penggunaan warga Palestina sebagai perisai manusia oleh militer untuk mencari alat peledak. Rekaman bocor yang dipublikasikan oleh Al Jazeera tahun lalu menunjukkan tentara Israel memaksa seorang pria Palestina setengah telanjang untuk mencari bahan peledak, sementara tangannya diikat di belakang punggung. Ada ratusan kesaksian saksi mata lainnya tentang warga Palestina yang digunakan sebagai perisai manusia oleh pasukan Israel, termasuk yang didokumentasikan oleh pemantau hak asasi manusia Israel, B'tselem.
Thailand dan Kamboja Perang, Jet Tempur F-16 Dikerahkan
Pasukan Thailand dan Kamboja terlibat pertempuran di sepanjang perbatasan yang disengketakan pada Kamis (24/7/2025). Militer Bangkok telah mengerahkan jet tempur F-16 untuk menggempur target militer Kamboja, yang bisa mengancam konflik menjadi meluas. Pertempuran pecah sehari setelah seorang tentara Thailand kehilangan kakinya akibat ledakan ranjau darat, sebuah insiden yang menyebabkan hubungan antara kedua negara tetangga di Asia Tenggara tersebut merosot ke level terendah dalam beberapa tahun. Komando militer regional ke-2 Thailand di timur laut mengatakan dalam sebuah unggahan di Facebook bahwa jet tempur F-16 telah dikerahkan. Mereka juga mengeklaim telah menghancurkan dua unit pendukung militer regional Kamboja. Baca Juga: Duduk Perkara PM Thailand Dianggap Musuh Negara Gara-gara Panggil Eks PM Kamboja Paman Wakil juru bicara Angkatan Darat Thailand, Kolonel Richa Suksuwanont, mengatakan serangan udara tersebut hanya ditujukan pada target militer. Belum ada konfirmasi langsung dari pihak Kamboja. Bentrokan bersenjata antara pasukan Thailand dan Kamboja telah pecah di sepanjang perbatasan yang disengketakan pada Kamis pagi, menurut para pejabat militer, yang melukai warga sipil dan mendorong evakuasi penduduk di Thailand. Serangan dimulai dini hari ketika militer Thailand mengatakan pasukan Kamboja menembaki pangkalan militer Thailand di daerah dekat Kuil Ta Muen Thom kuno—yang terletak di wilayah sengketa di selatan Provinsi Surin, Thailand, dan di barat laut Kamboja. Menurut laporan CNN, Kamboja telah mengerahkan pesawat nirawak di depan kuil tersebut sebelum mengirim pasukan dengan senjata. Thailand juga menuduh pasukan Kamboja menembakkan senjata berat ke wilayah sipil di distrik Kap Choeng, Provinsi Surin, di dekatnya. "Serangan itu melukai tiga warga sipil. Pihak berwenang Thailand telah segera mengevakuasi penduduk dari daerah tersebut untuk memastikan keselamatan jiwa dan harta benda," kata militer Thailand dalam sebuah pernyataan. Juru bicara Kementerian Pertahanan Kamboja, Letnan Jenderal Maly Socheata, mengatakan pasukan mereka bertindak untuk membela diri setelah serangan tak beralasan dari tentara Thailand. "Pasukan Kamboja bertindak secara ketat dalam batas-batas pembelaan diri, menanggapi serangan tak beralasan oleh pasukan Thailand yang melanggar integritas teritorial kami," katanya. Perdana Menteri Kamboja Hun Manet mengatakan dalam sebuah unggahan di Facebook bahwa Thailand menyerang posisi tentara Kamboja di dua lokasi kuil di Provinsi Oddar Meanchey, serta di Provinsi Preah Vihear, Kamboja, dan dekat Provinsi Ubon Ratchathani, Thailand. “Kamboja selalu mempertahankan posisi penyelesaian masalah secara damai, tetapi dalam kasus ini, kami tidak punya pilihan selain merespons dengan kekuatan bersenjata terhadap agresi bersenjata,” kata Hun Manet. Hun Manet juga mengimbau warga Kamboja untuk tetap tenang. Setidaknya dua tentara Thailand terluka pada hari Kamis, menurut laporan Reuters, mengutip seorang pejabat militer Thailand. Dua rumah sakit di Provinsi Surin, Thailand, dekat lokasi bentrokan, telah mulai mengevakuasi pasien, menurut Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand. Bentrokan bersenjata itu terjadi sehari setelah seorang tentara Thailand kedua dalam seminggu kehilangan kakinya akibat ledakan ranjau darat di titik berbeda di sepanjang perbatasan yang disengketakan. Lima tentara Thailand terluka dalam ledakan tersebut, dan insiden tersebut mendorong Thailand untuk menurunkan hubungan diplomatiknya dengan Kamboja—menarik duta besarnya dari Phnom Penh dan mengusir duta besar Kamboja. Thailand juga menutup sebagian perbatasan timur lautnya untuk penduduk lokal dan wisatawan. Menanggapi hal ini, Kamboja mengumumkan telah menurunkan hubungan dengan Thailand "ke level terendah" dan memerintahkan semua staf diplomatik untuk pulang. Ketegangan antara kedua negara tetangga tersebut telah memburuk pada bulan Mei, ketika seorang tentara Kamboja tewas dalam bentrokan antara pasukan Thailand dan Kamboja di mana kedua belah pihak melepaskan tembakan di wilayah perbatasan yang diperebutkan di Segitiga Zamrud, tempat Kamboja, Thailand, dan Laos bertemu. Perselisihan tersebut sejak saat itu memiliki konsekuensi politik yang besar bagi Thailand dan memicu semangat nasionalis di kedua negara. Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra diskors dari tugasnya awal bulan ini dan terancam dipecat setelah bocornya percakapan teleponnya dengan mantan pemimpin Kamboja yang berpengaruh, yang di dalamnya dia tampak mengkritik tindakan militernya sendiri dalam perselisihan tersebut. Thailand dan Kamboja memiliki hubungan yang rumit dalam beberapa dekade terakhir. Kedua negara berbagi perbatasan darat sepanjang 817 kilometer—yang sebagian besar dipetakan oleh Prancis saat mereka menduduki Kamboja—yang secara berkala menjadi saksi bentrokan militer dan menjadi sumber ketegangan politik.
Brasil Bergabung dalam Gugatan Genosida Israel di Gaza Bersama Afrika Selatan
Pemerintah Brasil tengah merampungkan dokumen untuk bergabung dalam gugatan genosida yang diajukan Afrika Selatan terhadap Israel di Mahkamah Internasional (International Court of Justice/ICJ), demikian pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Brasil pada Rabu (23/7/2025).
Afrika Selatan pertama kali mengajukan gugatan tersebut pada tahun 2023, menuduh Israel telah melanggar kewajibannya di bawah Konvensi Genosida 1948.
Gugatan itu menyatakan bahwa tindakan militer Israel dalam perang melawan Hamas telah melampaui sasaran kelompok bersenjata, dengan serangan terhadap warga sipil, termasuk sekolah, rumah sakit, kamp pengungsi, dan tempat penampungan.
Sejumlah negara lain termasuk Spanyol, Turki, dan Kolombia juga telah menyatakan niat untuk bergabung dalam kasus ini.
Dalam pernyataannya, pemerintah Brasil menuduh Israel melakukan pelanggaran hukum internasional, seperti "pencaplokan wilayah dengan kekerasan", serta menyampaikan “kemarahan mendalam” atas penderitaan yang dialami warga sipil Palestina.
Israel membantah menargetkan warga sipil secara sengaja dan menegaskan bahwa satu-satunya tujuan militernya adalah menghancurkan Hamas.
Tim hukum Israel bahkan menyebut gugatan Afrika Selatan sebagai penyalahgunaan Konvensi Genosida.
Kedutaan Besar Israel di Brasilia menanggapi pernyataan Brasil dengan mengatakan bahwa pernyataan tersebut "mengandung kata-kata keras yang tidak sepenuhnya mencerminkan realitas di Gaza" dan bahwa Brasil “sepenuhnya mengabaikan” peran Hamas dalam konflik tersebut.
Asosiasi Nasional Yahudi Brasil, CONIB, juga menyatakan keprihatinannya.
“Pemusnahan hubungan persahabatan dan kemitraan lama Brasil dengan Israel adalah langkah keliru yang mencerminkan ekstremisme dalam kebijakan luar negeri kita,” ujar CONIB dalam pernyataan resminya.
Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva memang dikenal sebagai pengkritik keras tindakan militer Israel di Gaza.
Namun, keputusan terbaru ini membawa bobot politik yang lebih besar di tengah memanasnya hubungan antara Brasil dan Amerika Serikat, sekutu utama Israel.
Pemerintahan Trump bahkan telah mengumumkan tarif sebesar 50% atas semua barang dari Brasil bulan ini.
Namun, seorang diplomat yang dekat dengan pemikiran pemerintahan Lula mengatakan kepada Reuters bahwa keputusan Brasil untuk bergabung dalam gugatan Afrika Selatan tidak akan memengaruhi hubungan bilateralnya dengan Washington.
Perlu diketahui, Amerika Serikat menolak gugatan genosida Afrika Selatan di ICJ, baik di bawah Presiden Demokrat Joe Biden maupun Presiden dari Partai Republik, Donald Trump.
Bahkan pada Februari lalu, Trump menandatangani perintah eksekutif untuk memotong bantuan keuangan AS ke Afrika Selatan dengan alasan keterlibatannya dalam kasus ICJ tersebut.
Uni Eropa Peringatkan Momen Paling Berbahaya yang Melibatkan Rusia-China di 2027
Komisaris Pertahanan Uni Eropa yang pertama telah mengeluarkan peringatan keras: momen paling berbahaya di dunia bisa segera tiba pada 2027. Yakni Ketika Rusia dan Tiongkok mungkin melakukan koordinasi langkah-langkah agresif yang dirancang untuk menghancurkan pertahanan Barat.
Mengutip Fox News, Andrius Kubilius, Komisaris Uni Eropa untuk Pertahanan dan Antariksa, menggemakan pernyataan terbaru Jenderal Angkatan Udara AS Alexus Grynkewich, Panglima Tertinggi NATO untuk Operasi Udara.
Kedua pejabat tersebut menyoroti 2027 sebagai tahun yang berpotensi menjadi titik kritis ketika aksi militer simultan oleh Moskow dan Beijing dapat meregangkan aliansi transatlantik hingga batas maksimalnya.
"Momen paling berbahaya bisa terjadi pada 2027, ketika Rusia dan Tiongkok akan melakukan langkah-langkah agresif ini secara terkoordinasi," kata Kubilius kepada wartawan dalam sebuah pengarahan di Washington.
Grynkewich telah memperingatkan pekan lalu bahwa Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya di Eropa harus siap menghadapi dua perang secara bersamaan. Satu di Eropa, jika Presiden Rusia Vladimir Putin meningkatkan eskalasi di Ukraina atau Eropa Timur. Dan satu lagi di Pasifik jika Presiden Tiongkok Xi Jinping melancarkan invasi ke Taiwan.
"Kita akan membutuhkan semua perlengkapan, peralatan, dan amunisi yang kita miliki untuk mengatasinya," kata Grynkewich.
Dalam pidatonya Senin malam, Kubilius mengatakan AS memiliki hak dan alasan untuk mengalihkan fokusnya ke Tiongkok.
"Kami menyadari bahwa Anda, rakyat Amerika, benar-benar memiliki hak dan alasan dalam perspektif jangka panjang untuk mulai bergeser lebih jauh ke Indo-Pasifik guna memitigasi meningkatnya kekuatan militer Tiongkok," katanya.
"Kita, bangsa Eropa, perlu meningkatkan kemampuan pertahanan kita. Itulah yang sedang kita lakukan," ujar mantan perdana menteri Lithuania tersebut.
Peringatan mereka sejalan dengan meningkatnya kekhawatiran di kalangan lembaga pertahanan AS atas apa yang sering disebut sebagai "Jendela Davidson". Ini merupakan sebuah istilah yang dicetuskan oleh mantan kepala Komando Indo-Pasifik, Laksamana Philip Davidson, yang bersaksi di hadapan Kongres pada tahun 2021 bahwa Tiongkok dapat mencoba untuk bersatu kembali secara paksa dengan Taiwan pada tahun 2027.
Penilaian tersebut sejak saat itu menjadi tolok ukur yang banyak dikutip oleh para perencana militer yang bersiap menghadapi potensi krisis di Indo-Pasifik.
AS diperkirakan akan segera mengurangi postur pasukannya di Eropa untuk mengalihkan lebih banyak perhatian ke Indo-Pasifik.
Periode 2027 menjadi semakin mendesak seiring Tiongkok mempercepat program modernisasi militernya, dengan tujuan mencapai apa yang disebut Xi Jinping sebagai kemampuan tempur "kelas dunia" menjelang peringatan seratus tahun Tentara Pembebasan Rakyat pada tahun 2027.
Para pejabat AS dan NATO juga khawatir bahwa Rusia, meskipun mengalami kerugian besar di Ukraina, dapat menyusun kembali dan mengarahkan pasukannya untuk kembali melakukan agresi di Eropa Timur dalam jangka waktu yang sama – memberikan tekanan strategis pada dua front secara bersamaan.
Kubilius berkunjung ke Washington untuk menilai potensi kekurangan kemampuan pertahanan Eropa seiring AS semakin mengalihkan perhatian strategisnya ke Indo-Pasifik. Ia mengatakan negara-negara anggota Uni Eropa sedang aktif mempersiapkan perubahan postur militer Amerika di benua tersebut.
Pada tahun 2025, lebih dari 80.000 tentara AS ditempatkan di Eropa – jumlah yang diperkirakan akan menurun di tahun-tahun mendatang seiring Pentagon mendesak sekutu-sekutunya di Eropa untuk memikul tanggung jawab yang lebih besar atas pertahanan mereka sendiri.
"Kami sedang mempersiapkan diri untuk memikul tanggung jawab di pundak kami," kata Kubilius. "Kami tidak tahu apa yang akan diputuskan oleh rakyat Amerika."
Kubilius menekankan bahwa Eropa tidak hanya harus mendanai pertahanannya sendiri, tetapi juga membangunnya.
Ia mencatat bahwa Uni Eropa telah mengurangi ketergantungannya pada senjata buatan AS dari 60% dari total impor menjadi 40%, dan berharap dapat menurunkan ketergantungan tersebut lebih lanjut melalui peningkatan produksi dalam negeri.
Sebagai komisaris pertahanan, Kubilius ditugaskan untuk mengimplementasikan kerangka kerja senilai $840 miliar untuk "Mempersenjatai Kembali Eropa," termasuk fasilitas pinjaman sebesar €150 miliar yang tersedia bagi negara-negara anggota untuk membangun angkatan bersenjata dan kapasitas industri mereka.
Secara terpisah, para pemimpin NATO pada pertemuan puncak bulan lalu di Washington menyetujui janji besar untuk meningkatkan anggaran pertahanan – menaikkan patokan dari 2% PDB menjadi 5% untuk negara-negara anggota, sebuah perubahan bersejarah dalam postur aliansi di tengah meningkatnya ketidakstabilan global.
Menambah rasa urgensi, Presiden Donald Trump mengumumkan bahwa Amerika Serikat akan menawarkan sistem persenjataan canggih kepada Ukraina – dengan syarat mitra Eropa menanggung biayanya. Para menteri pertahanan Barat bertemu pada hari Senin untuk membahas mekanisme pembiayaan yang diusulkan.
"Kami akan mengirimkan Patriot ke NATO dan kemudian NATO akan mendistribusikannya," kata Trump pekan lalu, merujuk pada sistem pertahanan udara bernilai tinggi yang telah lama dicari Kyiv.
Kubilius menolak menjelaskan lebih lanjut senjata apa saja yang mungkin disertakan dalam paket tersebut, tetapi menggarisbawahi pentingnya mempertahankan dukungan yang teguh bagi pertahanan Ukraina terhadap invasi besar-besaran Rusia.
"Tiongkok sedang mengamati," ujarnya. "Tiongkok akan dapat menyimpulkan bahwa jika Barat lemah di Ukraina, maka kita dapat mengantisipasi perilaku agresif dari Tiongkok terhadap siapa pun."
Lawan Dedolarisasi China, Ini Langkah AS yang Mengejutkan
Presiden AS Donald Trump tidak merahasiakan fakta bahwa AS terlibat dalam persaingan geopolitik dengan Tiongkok. Meskipun AS masih merupakan ekonomi terbesar di dunia, namun besar kemungkinan posisi AS disusul oleh negara adidaya Asia tersebut.
Mengutip The Street, pada saat Trump memulai perang tarif global pada bulan April, jelas bahwa target utamanya adalah Tiongkok. Namun, pemerintahan Joe Biden sebelumnya juga terlibat dalam perang dagang dengan negara tersebut.
Di antara banyak kekhawatiran pemerintahan Trump adalah upaya agresif Tiongkok untuk melakukan de-dolarisasi perdagangan global di pasar negara berkembang di mana Tiongkok memegang kendali.
Hal ini paling nyata dalam Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI) Tiongkok — juga disebut sebagai Jalur Sutra Baru — proyek pembangunan infrastruktur ambisius yang bertujuan untuk menghubungkan negara tersebut dengan seluruh dunia.
Raksasa Asia tersebut semakin mendorong penyelesaian perdagangan dalam renminbi digital atau e-RMB, mata uang digital bank sentralnya (CBDC).
Faktanya, Financial Times melaporkan pada bulan Agustus 2024 sebagaimana mengutip Administrasi Negara untuk Valuta Asing, pembayaran dalam USD telah menurun dari sekitar 80% pada tahun 2010 menjadi 40% pada tahun 2024. Sebaliknya, pembayaran dalam RMB telah meningkat dari yang sebelumnya tidak signifikan pada tahun 2010 menjadi sekitar 55% pada tahun 2024.
Untuk melengserkan dominasi dolar AS dalam penyelesaian perdagangan global, Tiongkok mengandalkan pembayaran berbasis RMB dan mengabaikan jaringan pembayaran SWIFT berbasis USD.
Pada tanggal 18 Juli, Trump menandatangani Undang-Undang GENIUS menjadi undang-undang untuk mengatur stablecoin yang dipatok ke USD.
Stablecoin adalah jenis mata uang kripto yang mencoba menstabilkan nilainya, tidak seperti mata uang kripto yang secara tradisional volatil seperti Bitcoin, dengan dipatok ke mata uang tradisional seperti USD atau komoditas seperti emas. Undang-Undang GENIUS hanya berlaku untuk stablecoin yang dipatok 1:1 terhadap USD.
Pemerintahan Trump secara agresif mempromosikan ekonomi aset digital, dan stablecoin merupakan segmen yang dominan.
Namun, menurut laporan stablecoin terbaru dari platform analitik data on-chain Messari, stablecoin juga bisa menjadi "penyeimbang" yang potensial terhadap tren dedolarisasi di pasar negara berkembang.
David Krause, Profesor Emeritus, Departemen Keuangan, Universitas Marquette, baru-baru ini menulis dalam sebuah makalah yang dikutip Messari:
"Promosi stablecoin yang didukung dolar oleh pemerintahan Trump merupakan upaya strategis untuk memperkuat peran global dolar di tengah meningkatnya diskusi tentang dedolarisasi."
Triliunan dolar diantisipasi
Menurut DeFiLlama, total kapitalisasi pasar stablecoin adalah US$ 263 miliar pada saat berita ini ditulis oleh The Street pada 23 Juli 2025.
USDT Tether dan USDC Circle menguasai lebih dari 86% pangsa pasar.
Koin lain seperti USD1 yang didukung Trump, RLUSD Ripple, dan PYUSD PayPal juga mulai merambah pasar yang sudah berkembang ini.
CEO Ripple, Brad Garlinghouse, baru-baru ini mengatakan banyak orang memperkirakan pasar stablecoin akan mencapai US$ 1 triliun-US$ 2 triliun dalam "beberapa tahun" ke depan.
Namun, masih harus dilihat apakah pertumbuhannya akan cukup untuk menantang upaya Tiongkok dalam melakukan de-dolarisasi ekonomi global.
Kesepakatan Dagang AS-Jepang Disambut Investor, Tapi Dikecam Produsen Mobil AS
Saham produsen mobil besar Amerika Serikat (AS) seperti General Motors (GM), Ford Motor, dan Stellantis (pembuat Jeep) menguat pada Rabu (23/7/2025) setelah diumumkannya kesepakatan dagang antara AS dan Jepang yang akan menurunkan tarif impor mobil Jepang.
Para investor menilai ini sebagai sinyal positif bahwa lebih banyak kesepakatan perdagangan akan menyusul.
Namun, para produsen mobil sendiri tidak serta-merta menyambut kesepakatan ini dengan suka cita.
Berdasarkan kesepakatan yang diumumkan Presiden AS Donald Trump pada Selasa (22/7/2025), tarif impor mobil dari Jepang ke AS akan dipangkas dari 27,5% menjadi 15%.
Saham GM melonjak 9%, sementara Stellantis naik 12%, karena pelaku pasar berharap hambatan dagang lainnya juga akan dikurangi, sehingga bisa meningkatkan profitabilitas perusahaan.
Saham Ford naik sekitar 2%, karena perusahaan ini lebih banyak memproduksi mobil untuk pasar AS di dalam negeri dan lebih terlindungi dari tarif impor.
Pada hari yang sama, Uni Eropa dan Amerika Serikat juga dilaporkan hampir mencapai kesepakatan perdagangan serupa, yang akan menetapkan tarif sebesar 15% untuk mobil Eropa.
Namun, GM, Ford, dan Stellantis selama ini harus membayar tarif hingga 25% untuk kendaraan yang diimpor dari Meksiko dan Kanada, tergantung pada kandungan lokal AS di dalamnya.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa kendaraan yang dirakit di Meksiko dan Kanada bisa dikenakan tarif lebih tinggi dibandingkan mobil dari Jepang atau Inggris yang memiliki kandungan lokal AS lebih sedikit.
Beberapa pelobi industri otomotif bahkan menyuarakan keprihatinan bahwa jika Korea Selatan meneken kesepakatan serupa dengan AS, negara itu bisa menjadi basis produksi mobil murah berikutnya. “Mereka bisa jadi 'Meksiko yang baru',” ujar seorang pelobi kepada Reuters.
American Automotive Policy Council, organisasi yang mewakili “Detroit Three” (GM, Ford, Stellantis), mengecam kesepakatan ini dan menyebutnya menciptakan jalur lebih mudah bagi impor Jepang dibandingkan mobil yang diproduksi di Amerika Utara.
Bahkan sebelum kesepakatan ini diumumkan, para eksekutif otomotif di Detroit telah memperingatkan bahwa kebijakan dagang Presiden Trump bisa memberi keuntungan bagi produsen asing yang tak berinvestasi besar di manufaktur dalam negeri AS.
“Ini keuntungan besar bagi pesaing impor kami,” kata CEO Ford Jim Farley pada Februari lalu, ketika Trump pertama kali mengusulkan tarif untuk Meksiko dan Kanada namun tidak untuk negara seperti Korea Selatan.
Serikat pekerja United Auto Workers (UAW), yang mewakili karyawan di pabrikan mobil Detroit, juga mengaku “sangat marah” atas kesepakatan ini.
“Apa yang kami lihat sejauh ini menunjukkan satu hal: pekerja Amerika sekali lagi ditinggalkan,” kata UAW dalam pernyataan resmi Rabu malam.
Pengumuman kesepakatan dengan Jepang datang di hari yang sama dengan laporan GM bahwa biaya tarif telah menggerus pendapatan mereka sebesar US$1,1 miliar. Biaya ini berasal dari tarif 25% atas impor dari Kanada dan Meksiko serta tarif 50% untuk baja dan aluminium.
Warren Browne, konsultan industri otomotif dan mantan eksekutif GM, menyebut bahwa kesepakatan ini menempatkan kendaraan buatan Meksiko dan Kanada dalam posisi merugi dibandingkan mobil Jepang seperti Toyota. “Ini memungkinkan merek asing menjual lebih murah dari produsen lokal,” ujarnya.
Toyota, Subaru, dan Mazda adalah perusahaan yang paling bergantung pada produksi mobil dari Jepang untuk pasar AS.
Menurut firma GlobalData, Toyota mengimpor sekitar 500.000 mobil dari Jepang ke AS tahun lalu, jumlah terbesar di antara semua merek Jepang.
Saham otomotif Jepang langsung melonjak setelah pengumuman tersebut.
Autos Drive America, kelompok yang mewakili produsen mobil Jepang dan merek asing lainnya yang beroperasi di AS, memuji kesepakatan ini dan mengatakan bahwa hal itu akan mendorong investasi pabrik lebih lanjut di AS.
Bagi Wade Kawasaki, Chairman dari Wheel Group perusahaan aftermarket ban, velg, dan aksesori otomotif yang berbasis di California kesepakatan ini juga merupakan kabar baik.
“Ada segmen konsumen tertentu yang mencari produk buatan Amerika. Mereka itulah target pasar kami,” ujarnya.
Indeks Topix Jepang Cetak Rekor Tertinggi Usai Kesepakatan Dagang dengan AS
Indeks Topix Jepang mencetak rekor tertinggi pada Kamis (24/7/2025), sementara indeks Nikkei menyentuh level tertinggi dalam setahun terakhir.
Reli saham berlanjut untuk hari kedua berturut-turut setelah Tokyo berhasil menjalin kesepakatan dagang yang telah lama dinantikan dengan Amerika Serikat.
Topix melonjak hingga 1,4% ke level 2.968,48, menyentuh rekor tertingginya sepanjang sejarah.
Sementara itu, indeks Nikkei menguat 1,4% ke posisi 41.740,71, tertinggi sejak Juli tahun lalu.
Sektor perbankan memimpin penguatan, dengan indeks perbankan Topix melesat 3,6%, didorong ekspektasi bahwa kepastian ekonomi pasca-kesepakatan tarif memungkinkan Bank of Japan (BOJ) melanjutkan kenaikan suku bunga akhir tahun ini.
BOJ dijadwalkan menggelar rapat kebijakan moneter pekan depan pada Rabu dan Kamis.
Namun, para pelaku pasar lebih menaruh perhatian pada pertemuan Oktober mendatang, yang diperkirakan berpeluang sama besar (50:50) menjadi momen kenaikan suku bunga.
Kesepakatan dagang yang diumumkan Selasa malam oleh Presiden AS Donald Trump menetapkan pengurangan tarif dasar serta bea khusus otomotif menjadi 15%, turun dari ancaman sebelumnya sebesar 25%.
Indeks peralatan transportasi Topix turut naik 0,8%, melanjutkan lonjakan hampir 11% pada sesi sebelumnya.
Pada Rabu (23/7/2025), indeks Topix menguat 3,2% dan Nikkei melonjak 3,5%.