News Komoditi & Global ( Kamis, 18 September 2025 )
News Komoditi & Global
( Kamis, 18 September 2025 )
Harga Emas Global Lesu Usai The Fed Pangkas Suku Bunga
Harga emas turun 0,9% ke US$3.658,25 usai The Fed memangkas suku bunga 25 bps.
Harga emas terpantau terkoreksi seiring dengan sikap pasar yang mencermati pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powell. Mengutip Reuters pada Kamis (18/9/2025), harga emas di pasar spot melemah 0,9% menjadi US$3.658,25 per troy ounce, setelah sempat menyentuh level tertinggi baru di US$3.707,40. Sementara itu, harga emas berjangka AS pengiriman Desember turun tipis 0,2% ke US$3.717,8. Sepanjang bulan ini, harga emas masih naik hampir 6% The Fed memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin dan memberi sinyal penurunan lanjutan secara bertahap hingga akhir tahun. Dalam pidatonya, Powell menyampaikan bahwa keputusan pemangkasan suku bunga 25 bps sudah mempertimbangkan risiko di dua mandat utama The Fed, yaitu menjaga stabilitas inflasi dan mendorong pencapaian lapangan kerja maksimum. Data terbaru menunjukkan perlambatan pertumbuhan lapangan kerja dan tekanan inflasi masih menjadi tantangan serius, sehingga Powell menyebut penurunan secara bertahap sebagai pilihan paling tepat untuk saat ini.
Keputusan The Fed “Lima tahun terakhir kita pernah mengambil kebijakan pemangkasan atau penaikan suku bunga secara tajam, namun itu terjadi di saat penyesuaian kebijakan moneter sangat diperlukan. Untuk kali ini, pemangkasan moderat menjadi respons yang proporsional,” jelasnya. Pemangkasan ini menjadi yang pertama pada tahun 2025, setelah The Fed menahan kebijakan sejak Desember lalu usai memangkas bunga sebanyak tiga kali pada 2024. “The Fed memberi sinyal ketidakpastian dengan Powell menyebut ini sebagai pemangkasan berbasis ‘manajemen risiko’, sehingga wajar jika terjadi aksi ambil untung,” ujar Tai Wong, trader logam independen. Menurutnya, koreksi atau konsolidasi merupakan hal sehat. “Saya tidak melihat akan ada koreksi dalam yang luar biasa. Selama tidak menembus support teknikal utama di US$3.550, tren naik jangka pendek tetap terjaga,” tambahnya. Emas kerap menjadi aset menarik saat suku bunga turun, karena imbal hasil yang lebih rendah mengurangi biaya peluang memegang aset tanpa bunga tersebut. Analis menilai reli emas tahun ini didorong oleh pembelian berkelanjutan oleh bank sentral, diversifikasi dari dolar AS, permintaan aset lindung nilai di tengah ketegangan geopolitik dan perdagangan, serta pelemahan dolar yang meluas. Sepanjang tahun berjalan, harga emas telah melesat 39%. Deutsche Bank bahkan menaikkan proyeksi harga emas tahun depan menjadi rata-rata US$4.000 per ounce, dari sebelumnya US$3.700. Adapun harga logam mulia lain turut tertekan. Perak spot turun 2,4% ke US$41,51 per ounce, platinum melemah 2,2% ke US$1.360, dan paladium terkoreksi 2,6% menjadi US$1.145,44.
Harga Minyak Dunia Melemah, Pasar Cermati Kenaikan Stok Solar AS
Harga minyak global turun akibat kenaikan stok solar AS, sementara The Fed memangkas suku bunga. Pasar cermati risiko pasokan dari Rusia dan Nigeria. Harga minyak dunia melemah setelah data menunjukkan kenaikan stok solar di Amerika Serikat memicu kekhawatiran permintaan, sementara Federal Reserve memangkas suku bunga sesuai ekspektasi pasar. Mengutip Reuters pada Kamis (18/9/2025), harga minyak berjangka jenis Brent turun 52 sen atau 0,76% ke US$68,22 per barel. Sementara itu harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) AS melemah 47 sen atau 0,73% menjadi US$64,05 per barel. Administrasi Informasi Energi (EIA) AS melaporkan persediaan minyak mentah anjlok tajam pekan lalu akibat lonjakan ekspor dan penurunan signifikan impor. Namun, kenaikan stok distilat—termasuk solar—membangkitkan kekhawatiran permintaan sehingga menahan kenaikan harga. “Pasar bereaksi pada data solar yang menjadi titik lemah dari keseluruhan kompleks energi,” ujar Phil Flynn, Senior Analis di Price Futures Group. Pada saat yang sama, The Fed memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin dan memberi sinyal pelonggaran lanjutan hingga akhir tahun. Langkah ini diambil menyusul kekhawatiran perlambatan ekonomi. “Keputusan ini sudah sesuai perkiraan. Saat ini pasar masih bermain di posisi tengah,” tambah Flynn.
Australia Investasi Rp12 Triliun untuk Kanola Cs Saingi Minyak Sawit Sebagai Energi Terbarukan Harga Minyak Dunia Memanas, Dipicu Gangguan Pasokan Rusia Harga Minyak Global Perlahan Menguat, Pasar Cermati Faktor Perang Hingga Tekanan Trump ke NATO Dari sisi pasokan, Kazakhstan kembali menyalurkan minyak melalui pipa Baku-Tbilisi-Ceyhan sejak 13 September, setelah sempat dihentikan bulan lalu akibat masalah kontaminasi, menurut perusahaan energi negara Kazmunaygaz. Di Nigeria, Presiden Bola Tinubu mencabut status darurat enam bulan di Rivers, salah satu pusat ekspor minyak mentah negara tersebut. Risiko pasokan Rusia juga menjadi sorotan setelah serangan Ukraina terhadap infrastruktur energi Moskow meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Sumber industri mengungkapkan Transneft, monopoli pipa minyak Rusia, memperingatkan produsen kemungkinan harus memangkas produksi menyusul serangan drone Ukraina yang menargetkan pelabuhan ekspor dan kilang utama.
Wall Street Mixed, Pasar Bergejolak Pasca Pemangkasan Suku Bunga The Fed
Indeks utama Wall Street ditutup beragam alias mixed pada akhir perdagangan Rabu (17/9/2025). Indeks Nasdaq dan S&P 500 ditutup melemah, setelah Federal Reserve memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin dan Ketua The Fed Jerome Powell menyebut pasar tenaga kerja yang lemah.
Mengutip Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average naik 260,42 poin, atau 0,57% ke level 46.018,32, S&P 500 turun 6,41 poin, atau 0,10% ke level 6.600,35, dan Nasdaq Composite turun 72,63 poin, atau 0,32%, ke level 22.261,33.
Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 18,91 miliar saham dengan rata-rata 16,47 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir.
Bank sentral mengindikasikan akan memangkas suku bunga secara bertahap hingga akhir tahun karena para pembuat kebijakan mengisyaratkan kekhawatiran tentang pelemahan pasar tenaga kerja.
The Fed memproyeksikan dua kali pemangkasan suku bunga lagi sebesar 25 basis poin tahun ini.
Dalam konferensi pers, Powell membahas risiko penurunan lapangan kerja yang semakin besar dibandingkan dengan inflasi, tetapi mengatakan risiko inflasi masih harus dinilai dan dikelola.
Pemangkasan suku bunga ini telah diperhitungkan oleh investor, menurut data yang dikumpulkan oleh LSEG.
Powell meredam sebagian antusiasme awal di pasar untuk jalur pelonggaran moneter yang lebih agresif.
"Ia mencatat pelemahan di pasar tenaga kerja, tetapi tetap mempertahankan pemangkasan suku bunga yang lebih besar untuk kondisi yang lebih serius yang tidak terjadi saat ini," kata Michael Rosen, kepala investasi di Angeles Investments.
"The Fed juga menaikkan proyeksi inflasinya, menyoroti keseimbangan yang rapuh antara menetapkan kebijakan moneter untuk mengimbangi pasar tenaga kerja yang melemah dengan menurunkan inflasi," ujarnya.
Keputusan dan prospek The Fed akan menguji reli Wall Street baru-baru ini, yang telah didukung oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga dan membangkitkan kembali antusiasme seputar perdagangan saham terkait AI.
Powell menjawab beberapa pertanyaan tentang Independensi The Fed dari cabang eksekutif.
Pada hari Selasa, penasihat ekonomi Gedung Putih Stephen Miran dilantik sebagai Gubernur The Fed dan pengadilan banding menolak upaya Presiden AS Donald Trump untuk memecat Gubernur Lisa Cook.
Saham Nvidia membebani Nasdaq dengan penurunan 2,6% setelah sebuah laporan mengatakan bahwa regulator internet China telah menginstruksikan perusahaan teknologi terbesar di negara itu untuk berhenti membeli semua chip perusahaan pemimpin AI tersebut.
Saham Workday melonjak 7,2% setelah laporan bahwa investor aktivis Elliott Management mengambil alih lebih dari $ 2 miliar saham di penyedia perangkat lunak sumber daya manusia tersebut.
Saham Lyft melonjak 13,1% setelah berita bahwa Waymo dari Alphabet akan meluncurkan layanan taksi otonom di Nashville tahun depan bekerja sama dengan perusahaan taksi daring tersebut. Saham pesaingnya, Uber, turun 5%.
Israel Luncurkan Serangan Darat Besar di Gaza, Dunia Kecam Potensi Genosida
Israel resmi memulai serangan darat besar-besaran di Gaza City pada Selasa (16/9), setelah berbulan-bulan mengancam langkah tersebut. Tank dan kendaraan lapis baja tanpa awak yang dipenuhi bahan peledak dikerahkan ke jalan-jalan kota.
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menegaskan di platform X bahwa operasi ini bertujuan menghancurkan infrastruktur teror Hamas. “Gaza terbakar. IDF menyerang dengan tangan besi. Kami tidak akan berhenti sampai misi selesai,” tulisnya.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menambahkan tujuan operasi adalah “mengalahkan musuh dan mengevakuasi penduduk.”
Namun, ia tidak lagi menyebut pembebasan sandera Israel sebagai prioritas utama, yang sebelumnya selalu digaungkan. Hal ini memicu protes keluarga sandera di Yerusalem, yang menuduh Netanyahu telah mengabaikan nasib kerabat mereka.
Kritik Internasional Menguat
Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, menilai Israel tidak menunjukkan minat untuk mencapai solusi damai. “Israel bertekad melanjutkan perang sampai akhir dan tidak terbuka untuk negosiasi serius gencatan senjata,” ujarnya.
Serangan darat ini diluncurkan tepat saat Komisi Penyelidikan PBB merilis laporan yang menuduh Israel melakukan genosida terhadap warga Palestina. Ketua komisi, Navi Pillay, menegaskan tindakan Israel “jelas menunjukkan niat untuk menghancurkan rakyat Palestina di Gaza.”
Israel membantah laporan tersebut, menyebutnya “distorsif dan palsu.” Namun, posisinya kian terisolasi di kancah internasional. Uni Eropa bahkan akan membahas opsi sanksi dan penangguhan konsesi dagang sebagai tekanan agar Israel menghentikan perang.
Kondisi di Lapangan: Korban Sipil Terus Bertambah
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dalam 24 jam terakhir sedikitnya 59 orang tewas dan 386 terluka. Total korban jiwa sejak perang hampir dua tahun lalu mencapai 65.000 orang, dengan angka sebenarnya diperkirakan lebih tinggi.
Data PBB mencatat sekitar 140.000 orang mengungsi dari Gaza City dalam sebulan terakhir, meski ratusan ribu lainnya masih terjebak. Juru bicara UNICEF, Tess Ingram, menegaskan tidak ada tempat aman bagi anak-anak dan keluarga di Gaza. “Mereka hanya berpindah dari satu neraka ke neraka lainnya,” katanya.
Strategi Militer Israel
IDF mengerahkan dua divisi untuk mengepung Gaza City, dengan prediksi menghadapi sekitar 3.000 pejuang Hamas dan sekutunya. Operasi ini dijalankan secara bertahap dengan dukungan intelijen, serangan udara, dan kendaraan lapis baja berisi bahan peledak yang dikendalikan jarak jauh.
Juru bicara IDF, Kolonel Avichay Adraee, memperingatkan warga sipil agar meninggalkan Gaza City: “Kota ini adalah zona tempur berbahaya. Tinggal di sini membahayakan hidup Anda.”
Faktor Politik dan Dukungan AS
Peluncuran operasi darat ini terjadi bersamaan dengan kunjungan dua hari Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, yang menegaskan dukungan penuh Washington terhadap Israel.
Presiden Donald Trump juga menyalahkan Hamas atas eskalasi tersebut. Ia memperingatkan bahwa militan Palestina akan menghadapi “neraka” jika menggunakan sandera sebagai tameng manusia.
Sementara itu, Netanyahu memanfaatkan operasi militer ini untuk membela posisinya di pengadilan kasus korupsi. Kritikus menuduh ia memperpanjang perang demi menunda pemilu dan menjaga kekuasaan agar tetap terlindungi dari risiko hukum.
China Perketat Ekspor Rare Earth, Industri Eropa Terancam Rugi dan Tutup Pabrik
Perusahaan-perusahaan Eropa semakin khawatir menghadapi penutupan pabrik dan kerugian besar akibat ketatnya kontrol ekspor rare earth (logam tanah jarang) oleh China. Hal ini disampaikan oleh Kamar Dagang Uni Eropa di China pada Selasa (16/9).
Presiden kamar dagang, Jens Eskelund, menegaskan bahwa hambatan tetap terjadi meskipun pada KTT Uni Eropa–China 24 Juli lalu, Beijing telah berkomitmen mempercepat pengiriman bahan mentah penting tersebut ke Eropa.
“Irrespective of the agreements and commitments reached … we continue to see significant bottlenecks,” kata Eskelund.
Dampak ke Industri Otomotif dan Semikonduktor
Krisis ini berdampak langsung pada industri otomotif, yang menghadapi keterlambatan produksi hingga potensi penghentian operasional.
Situasi tersebut terjadi setelah Beijing memberlakukan kontrol ekspor atas sejumlah rare earth dan magnet terkait sebagai respons terhadap tarif yang diumumkan Presiden AS Donald Trump.
Industri semikonduktor juga ikut tertekan. Sejumlah produsen chip dilaporkan mengajukan permohonan ke Beijing agar diberi keringanan atas aturan ekspor tersebut.
Rare earth menjadi krusial karena digunakan dalam mobil listrik, teknologi pertahanan, hingga perangkat elektronik canggih. Saat ini, China menguasai sebagian besar proses pemurnian dan pengolahan rare earth dunia.
Kesepakatan Juli Dinilai Tidak Efektif
Dalam KTT Juli lalu, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Presiden China Xi Jinping sepakat mempercepat penerbitan lisensi ekspor bahan mentah penting ke perusahaan Eropa. Namun, China tidak memenuhi keinginan Uni Eropa untuk memperpanjang masa berlaku lisensi atau menghapusnya sama sekali.
Fakta di lapangan menunjukkan, persetujuan lisensi kembali melambat hanya dua bulan setelah KTT. Kamar Dagang Uni Eropa mulai menerima semakin banyak keluhan dan permintaan bantuan dari anggotanya.
“Kami belum melihat perubahan material sejak pertemuan puncak,” ujar Eskelund.
Lisensi Ekspor Minim Disetujui
Data Bea Cukai China menunjukkan ekspor magnet rare earth, termasuk ke Eropa, memang melonjak sejak Juni setelah adanya kesepakatan dengan AS dan Uni Eropa. Namun, realisasi lisensi tetap jauh dari harapan.
Menurut Eskelund, kurang dari seperempat dari 140 aplikasi lisensi ekspor yang diajukan melalui kamar dagang telah disetujui otoritas China.
Sejumlah perusahaan bahkan kini mengajukan formulir lebih awal untuk mengantisipasi keterlambatan pengiriman yang berpotensi memicu kerugian besar.
“Kami punya sejumlah anggota yang saat ini sudah menderita kerugian akibat hambatan ini,” tegasnya.
Dolar AS Tertekan, Sentuh Level Terendah Terhadap Euro Jelang Keputusan The Fed
Dolar Amerika Serikat (AS) jatuh di pasar global pada Selasa (16/9), menyentuh level terendah empat tahun terhadap euro, seiring meningkatnya spekulasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan kembali menurunkan suku bunga minggu ini.
Euro menguat 0,9% menjadi US$1,1867, level tertinggi sejak September 2021. Sementara itu, indeks dolar AS yang melacak kinerja greenback terhadap enam mata uang utama turun 0,7% ke 96,636, posisi terendah sejak 1 Juli.
Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed
Tekanan jual terhadap dolar meningkat setelah pasar memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada Rabu ini. Pemicu utama adalah pelemahan pasar tenaga kerja yang semakin terlihat dalam beberapa minggu terakhir.
Karl Schamotta, Chief Market Strategist di Corpay, menilai investor sedang bersiap menghadapi sinyal dovish dari hasil rapat FOMC, termasuk proyeksi ekonomi (dot plot) dan konferensi pers Ketua The Fed Jerome Powell.
“Powell kemungkinan akan menekankan dukungan terhadap pasar tenaga kerja sambil meredam kekhawatiran inflasi. Hal ini bisa membuka jalan bagi serangkaian pemangkasan suku bunga dalam beberapa bulan ke depan,” ujar Schamotta.
Data Ekonomi AS dan Respons Pasar
Data penjualan ritel AS yang dirilis Senin lalu menunjukkan pertumbuhan lebih tinggi dari perkiraan. Namun, kekhawatiran investor tetap ada terkait perlambatan ekonomi, melemahnya tenaga kerja, dan kenaikan harga barang akibat tarif impor.
Jonas Goltermann, Deputi Kepala Ekonomi Pasar di Capital Economics, menilai ekonomi AS masih dalam kondisi cukup baik meski pertumbuhan lapangan kerja melambat.
“Kami memperkirakan The Fed akan melakukan pelonggaran secara bertahap, tidak seagresif ekspektasi pasar. Hal ini bisa mendorong rebound pada imbal hasil obligasi AS dan dolar,” jelasnya.
Poundsterling dan Euro Ikut Menguat
Poundsterling naik 0,5% ke US$1,366, level tertinggi lebih dari dua bulan, setelah data menunjukkan pasar tenaga kerja Inggris kehilangan sedikit tenaga.
Hal ini dapat mengurangi kekhawatiran Bank of England (BoE) terhadap tekanan inflasi yang persisten. BoE diperkirakan akan menahan suku bunga minggu ini, setelah pemangkasan pada Agustus.
Sementara itu, euro mendapat dukungan dari data yang menunjukkan produksi industri zona euro naik tipis pada Juli. Selain itu, survei ZEW melaporkan sentimen investor Jerman membaik pada September, memberikan tanda optimisme hati-hati.
Yen Jepang dan Dinamika Politik Negeri Sakura
Terhadap yen, dolar melemah ke 146,35, level terendah satu bulan, menjelang rapat kebijakan Bank of Japan (BoJ) pada Jumat. Pasar memperkirakan BoJ akan mempertahankan suku bunga di 0,5%.
Di sisi politik, Jepang tengah menghadapi dinamika baru setelah Menteri Pertanian dan juru bicara pemerintah bergabung dalam kontestasi untuk menggantikan Perdana Menteri Shigeru Ishiba yang telah mengundurkan diri bulan lalu.
Di pasar kripto, Bitcoin (BTC) naik 1% ke US$116.511, memutus tren penurunan tiga sesi berturut-turut.
Efek Tarif Trump, Inilah Daftar Merek Ternama Dunia yang Kompak Naikkan Harga
Harga produk dari merek-merek ternama dunia diperkirakan akan naik tahun ini. Pasalnya, banyak perusahaan mengisyaratkan rencana untuk menaikkan harga sebagai tanggapan atas serangkaian tarif yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump.
Meskipun perusahaan menaikkan harga karena berbagai alasan, beberapa perusahaan telah menyalahkan kenaikan harga pada tarif jauh sebelum apa yang disebut "Hari Pembebasan" Trump pada 2 April. Saat itulah ia mengumumkan tarif dasar 10% untuk impor dari sebagian besar negara, kecuali Kanada dan Meksiko, dan sejumlah tarif "timbal balik" di atasnya.
Situasinya masih belum pasti, karena berbagai negara terus menegosiasikan potensi kesepakatan perdagangan dengan AS.
Beberapa ekonom mengatakan bahwa tarif Trump — dan ketidakpastian kebijakan perdagangannya secara keseluruhan — dapat menyebabkan perusahaan menaikkan harga barang yang mereka produksi.
Mengutip Business Insider, berikut adalah perusahaan-perusahaan yang telah menerapkan atau memperingatkan akan adanya kenaikan harga dalam beberapa bulan terakhir:
1. Adidas
Adidas mengatakan akan menaikkan harga di AS karena kerugian dua digit juta euro akibat tarif pada kuartal kedua dan perkiraan kerugian lebih lanjut sebesar 200 juta euro, sekitar $ 218 juta, akibat pungutan pada paruh kedua tahun ini.
Vietnam, yang menyumbang 27% dari total volume peritel Jerman tersebut pada tahun 2024, akan dikenakan tarif 20% mulai 1 Agustus. Indonesia memproduksi 19% produk Adidas dan akan dikenakan tarif 19%.
CEO Bjørn Gulden mengatakan dalam sebuah pernyataan yang menyertai laporan keuangan terbaru Adidas bahwa perusahaan tidak tahu apa dampak tidak langsung terhadap permintaan konsumen jika semua tarif ini menyebabkan inflasi besar.
2. Best Buy
CEO Best Buy, Corie Barry, mengatakan dalam panggilan pendapatan perusahaan di bulan Maret bahwa rencana tarif Trump kemungkinan akan menaikkan harga.
"Perdagangan sangat penting bagi bisnis dan industri kami. Rantai pasokan elektronik konsumen sangat global, teknis, dan kompleks," kata Barry. "Kami memperkirakan vendor kami di seluruh jajaran produk akan membebankan biaya tarif tertentu kepada pengecer, sehingga kemungkinan besar kenaikan harga bagi konsumen Amerika."
3. Produsen kamera Nikon, Canon, dan Leica
Beberapa pemasok besar peralatan fotografi telah mengumumkan kenaikan harga mereka sendiri.
"Karena tarif baru-baru ini, penyesuaian harga yang diperlukan untuk produk akan berlaku efektif pada 23 Juni 2025. Kami akan memantau perkembangan tarif secara saksama dan dapat menyesuaikan harga seperlunya untuk mencerminkan kondisi pasar yang terus berkembang," ujar Nikon dalam sebuah pengumuman di bulan Mei.
Dalam laporan pendapatan kuartal pertamanya, Canon mengatakan akan menaikkan harga tetapi masih dalam proses memperkirakan waktu dan jumlah kenaikannya.
Di Leica, kenaikan harga di beberapa lini produk mulai berlaku efektif pada 1 Mei.
"Ini bukan kenaikan harga yang diinisiasi Leica, melainkan akibat dari tarif yang baru diberlakukan sejak 5 April terhadap produk impor, yang berdampak signifikan terhadap biaya barang impor, termasuk peralatan fotografi dan optik," ujar Nathan Kellum-Pathe, Manajer Pemasaran Perdagangan dan Komunikasi Produk Leica USA, dalam sebuah pernyataan kepada Digital Camera World pada bulan April.
4. Pakaian Olahraga Columbia
Tim Boyle, CEO Columbia Sportswear, mengatakan kepada para analis dalam panggilan pendapatan bulan Oktober bahwa perusahaan "sangat prihatin dengan pengenaan tarif." Ia mengatakan bahwa meskipun ia menganggap Columbia mahir dalam mengelola tarif, "perang dagang tidaklah baik dan tidak mudah untuk dimenangkan."
Boyle juga mengatakan kepada The Washington Post pada bulan Oktober bahwa perusahaan akan menaikkan harga.
"Akan sangat, sangat sulit untuk menjaga agar produk tetap terjangkau bagi warga Amerika," katanya. Dia kemudian mengatakan dalam wawancara bulan Februari dengan CNBC bahwa pihaknya perlu kepastian tentang apa yang akan terjadi sebelum membuat perubahan harga.
5. Macy's
Dalam laporan pendapatan kuartal pertama pada 28 Mei, Macy's mengumumkan pengurangan proyeksi pendapatan untuk tahun ini karena beberapa faktor, termasuk tarif yang lebih tinggi dan konsumen yang mengurangi pengeluaran diskresioner mereka.
Dalam panggilan pasca-pendapatan, CEO Macy's, Tony Spring, menambahkan bahwa jaringan department store tersebut akan menaikkan harga beberapa barang untuk memperhitungkan tarif yang lebih tinggi.
Spring mengatakan bahwa penetapan harga yang lebih tinggi sedang berjalan perlahan ke dalam sistem.
Dia menambahkan, "Itulah sebabnya kami telah mengambil pendekatan yang lebih hati-hati terhadap proyeksi kami untuk tahun ini."
COO dan CFO perusahaan, Adrian Mitchell, menindaklanjuti komentar Spring. "Kami tidak hanya menaikkan harga secara umum," katanya. "Kami sangat berhati-hati dalam menghadapi situasi tarif."
5. Ferrari
Produsen mobil mewah Italia, Ferrari, mengatakan pada bulan Maret bahwa mereka akan menaikkan harga hingga 10% untuk model-model tertentu yang diimpor ke AS mulai 2 April.
"Perubahan tersebut dilakukan berdasarkan informasi awal yang tersedia saat ini mengenai penerapan tarif impor untuk mobil-mobil Uni Eropa ke AS," kata perusahaan itu.
6. Ford
Ford menaikkan harga pada bulan Mei untuk beberapa model yang diproduksi di Meksiko, Reuters melaporkan berdasarkan pemberitahuan yang dikirimkan kepada para dealer.
Bloomberg juga melaporkan bahwa produsen mobil tersebut berencana untuk menaikkan harga mobil berbahan bakar bensin dan listrik baru mulai bulan Mei kecuali Trump memberikan keringanan tarif kepada industri.
Ford, dalam sebuah memo kepada para dealer yang dilihat oleh Bloomberg, mengatakan bahwa perusahaan mengantisipasi kebutuhan untuk melakukan penyesuaian harga kendaraan di masa mendatang, yang diperkirakan akan terjadi pada produksi bulan Mei. Harga tidak akan berubah untuk kendaraan yang tersedia saat ini.
Pada 14 April, Trump mengatakan kepada wartawan bahwa ia sedang mempertimbangkan pembebasan tarif sementara untuk otomotif guna memberi produsen lebih banyak waktu untuk memindahkan produksi ke AS — tetapi belum ada pembebasan menyeluruh yang diberlakukan.
7. Hermès
Eric du Halgouët, wakil presiden eksekutif keuangan di perusahaan tersebut, mengatakan kepada para analis dalam sebuah panggilan telepon pada bulan April bahwa Hermès, peritel mewah yang dikenal dengan tas tangan Birkin yang ikonis, belum terpengaruh oleh tarif tersebut, tetapi mengatakan perusahaan akan menaikkan harga di AS pada bulan Mei.
"Kenaikan harga yang akan kami terapkan hanya untuk AS. Karena bertujuan untuk mengimbangi kenaikan tarif, itu hanya berlaku untuk pasar Amerika," kata du Halgouët dalam panggilan telepon tersebut.
10. Home Depot
Home Depot mengatakan dalam panggilan telepon pendapatannya pada bulan Agustus bahwa tarif akan mulai memengaruhi beberapa label harga dalam beberapa bulan mendatang.
"Akan ada sedikit pergerakan harga di beberapa kategori, tetapi tidak akan terjadi secara luas," kata William Bastek, wakil presiden eksekutif bidang pemasaran rantai perlengkapan rumah tersebut.
Mayoritas produk Home Depot bersumber dari AS, yang berarti tidak dikenakan tarif, kata Bastek.
Namun, terkait beberapa barang impor perusahaan, ia mengatakan, tarif saat ini jauh lebih tinggi dibandingkan saat perusahaan berbicara di bulan Mei, yang merujuk pada laporan keuangan perusahaan sebelumnya.
Perusahaan tetap berupaya menjaga biaya keseluruhan belanja tetap rendah.
"Pelanggan kami cenderung berbelanja untuk keseluruhan proyek — bayangkan proyek lantai kecil, ubin, nat, bak mandi, dan meja rias di kamar mandi," katanya. "Jadi, kami sangat fokus untuk melindungi biaya keseluruhan proyek."
11. Nike
Nike berencana menaikkan harga untuk mengimbangi biaya tarif tambahan yang diperkirakan mencapai US$ 1 miliar pada tahun fiskal 2026, ungkap perusahaan tersebut kepada investor dalam panggilan pendapatan pada 26 Juni.
"Tarif ini merupakan hambatan biaya yang baru dan signifikan," kata CFO Matthew Friend dalam panggilan analis tentang tahun fiskal Nike 2025.
Perusahaan berencana untuk menerapkan "kenaikan harga secara mendadak" mulai musim gugur ini di AS, dengan "implementasi bertahap." Perusahaan belum mengungkapkan produk mana yang akan terpengaruh, atau seberapa besar kenaikan harga.
12. Swatch
Produsen jam tangan Swiss, Swatch, mengatakan pihaknya berencana untuk menaikkan harga di AS hingga 15% untuk mengimbangi tarif 39% yang diberlakukan Trump untuk barang-barang dari Swiss.
CEO Swatch, Nick Hayek, mengumumkan kenaikan harga tersebut dalam sebuah wawancara dengan media berita Swiss, NZZ am Sonntag.
"Tergantung mereknya, kami akan menaikkan harga antara 5 hingga 15%. Namun, karena kami juga memiliki kehadiran yang kuat di Kanada dan Meksiko, akan ada peluang di sana juga bagi konsumen Amerika," ujar Hayek kepada NZZ am Sonntag.
Pada 10 September, Swatch merilis sebuah jam tangan yang mengejek tarif 39% berjudul "BAGAIMANA JIKA...TARIF?" yang angka tiga dan sembilannya terbalik.
AS Takkan Kenakan Tarif Tambahan untuk China atas Minyak Rusia, kecuali Eropa Duluan
Pada Senin (15/9/2025), Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan bahwa pemerintahan Trump tidak akan mengenakan tarif tambahan pada barang-barang Tiongkok untuk menghentikan pembelian minyak Rusia oleh China, kecuali negara-negara Eropa juga mengenakan tarif yang tinggi terhadap Tiongkok dan India.
Bessent mengatakan kepada Reuters dan Bloomberg dalam sebuah wawancara bersama bahwa negara-negara Eropa perlu memainkan peran yang lebih kuat dalam memotong pendapatan minyak Rusia dan mengakhiri perangnya di Ukraina.
"Kami berharap Eropa melakukan bagian mereka sekarang, dan kami tidak akan bergerak maju tanpa Eropa," kata Bessent, ketika ditanya apakah AS akan mengenakan tarif terkait minyak Rusia pada barang-barang Tiongkok setelah Presiden Donald Trump mengenakan bea tambahan sebesar 25% untuk impor India.
Bessent mengatakan dalam pembicaraan dengan pejabat Tiongkok di Madrid mengenai perdagangan dan TikTok, ia menunjukkan bahwa AS telah mengenakan tarif pada barang-barang India dan bahwa Trump telah mendesak negara-negara Eropa untuk mengenakan tarif sebesar 50% hingga 100% pada Tiongkok dan India untuk memotong pendapatan minyak Rusia.
Ia mengatakan tanggapan dari pihak Tiongkok adalah bahwa pembelian minyak adalah "urusan kedaulatan."
Bessent mengkritik pembelian minyak Rusia oleh beberapa negara Eropa, sementara yang lain membeli produk minyak bumi yang disuling di India dari minyak mentah Rusia yang dibeli dengan harga diskon, dengan mengatakan bahwa mereka membantu membiayai konflik di negara mereka sendiri.
"Saya jamin bahwa jika Eropa mengenakan tarif sekunder yang substansial pada pembeli minyak Rusia, perang akan berakhir dalam 60 atau 90 hari karena hal itu akan memotong sumber pendapatan utama Moskow," kata Bessent.
Kepala Departemen Keuangan AS mengatakan tarif pada barang-barang India atas pembelian minyak Rusia telah membawa "kemajuan substansial" dalam pembicaraan dengan India.
New Delhi dan Washington akan mengadakan putaran perundingan lanjutan dengan AS pada hari Selasa di tengah mencairnya retorika antara Trump dan Perdana Menteri India Narendra Modi.
Bessent mengatakan AS bersedia bekerja sama dengan negara-negara Eropa untuk mempertimbangkan sanksi yang lebih berat terhadap entitas-entitas Rusia, termasuk perusahaan minyak besar seperti Rosneft dan Lukoil, serta langkah-langkah untuk mempersiapkan penggunaan aset-aset kedaulatan Rusia yang telah dibekukan sejak invasi Moskow ke Ukraina pada tahun 2022.
Hal ini dapat dicapai dengan menyita sebagian kecil dari aset beku senilai US$ 300 miliar untuk memulai, atau menempatkannya dalam kendaraan tujuan khusus yang dapat berfungsi sebagai jaminan pinjaman ke Ukraina, katanya.
Paus Leo: Dunia dalam Masalah Besar Jika Elon Musk Menjadi Triliuner Pertama
Paus Leo XIV membunyikan peringatan atas meningkatnya ketimpangan kekayaan antara CEO dan pekerja. Dan beliau menyoroti jalan Elon Musk menuju status triliuner.
Melansir Fortune, dalam wawancara formal pertamanya sejak diangkat menjadi Paus, Paus Leo mengatakan melonjaknya gaji eksekutif mungkin menempatkan dunia dalam masalah besar.
Hal ini muncul di tengah laporan terbaru yang memperingatkan bahwa banyak miliarder yang menandatangani The Giving Pledge milik Warren Buffett dan Bill serta Melinda French Gates terlambat memenuhi janji filantropi mereka.
Jika Paus Leo XIV memiliki kursi di dewan direksi Tesla, gaji triliunan dolar yang baru diusulkan Elon Musk akan sia-sia.
Paus berusia 70 tahun itu mengecam kesenjangan pendapatan yang semakin melebar antara kelas pekerja dan orang kaya—khususnya menyebut CEO Tesla tersebut sebagai contoh nyata dari ekses eksekutif.
"Para CEO yang 60 tahun lalu mungkin berpenghasilan empat hingga enam kali lipat dari yang diterima para pekerja, angka terakhir yang saya lihat, jumlahnya 600 kali lipat dari yang diterima rata-rata pekerja," ujarnya kepada situs berita Katolik Crux dalam sebuah wawancara yang dirilis Minggu (14/9/2025).
"Kemarin, berita bahwa Elon Musk akan menjadi triliuner pertama di dunia: Apa artinya itu dan apa maksudnya? Jika hanya itu yang masih bernilai, maka kita berada dalam masalah besar," tambahnya.
Kritik Paus muncul ketika dewan Tesla telah mengusulkan paket gaji US$ 1 triliun atau setara dengan Rp 16.402 triliun (kurs Rp 16.402) untuk Musk —bergantung pada kemampuannya untuk mengembangkan perusahaan kendaraan listrik tersebut hingga delapan kali lipat selama dekade berikutnya.
Beberapa hari lalu, Musk membeli saham Tesla senilai US$ 1 miliar.
Meskipun Paus Leo berhak atas gaji tahunan lebih dari US$ 400.000, setara dengan presiden dan rektor universitas AS, kekhawatirannya mencerminkan kecemasan yang lebih luas tentang kompensasi eksekutif.
Di antara 100 perusahaan S&P 500 dengan gaji pekerja median terendah, rata-rata kompensasi CEO mencapai US$ 17,2 juta pada tahun 2024 dibandingkan dengan gaji pekerja median rata-rata sebesar US$ 35.570, menurut Institute for Policy Studies. Rasio tersebut adalah 632 banding 1.
Kekayaan para miliarder sedang melonjak, namun sumbangan filantropis tidak
Sementara pekerja biasa terus berjuang melawan inflasi, stagnasi upah, dan pasar kerja yang semakin ketat, kekayaan kaum ultrakaya justru melonjak.
Kekayaan para miliarder meningkat tiga kali lebih cepat pada tahun 2024 dibandingkan pada tahun 2023, menurut Oxfam.
Dan selama dekade terakhir, 1% orang terkaya meningkatkan kekayaan mereka hampir US$ 34 triliun, cukup untuk menghilangkan kemiskinan tahunan 22 kali lipat pada garis kemiskinan tertinggi.
Baru minggu lalu, Larry Ellison memecahkan rekor peningkatan kekayaan bersih terbesar dalam satu hari yang pernah tercatat dalam sejarah Indeks Miliarder Bloomberg, di mana kekayaan bersihnya melonjak US$ 89 miliar berkat pertumbuhan pesat perusahaan teknologi miliknya, Oracle.
Di saat yang sama, banyak miliarder yang belum memenuhi janji mereka untuk menyumbangkan uang mereka melalui The Giving Pledge —komitmen yang diluncurkan pada tahun 2010 oleh Warren Buffett serta Bill dan Melinda French Gates untuk menyumbangkan setidaknya 50% kekayaan mereka untuk kegiatan filantropi selama hidup mereka atau dalam surat wasiat mereka.
Di antara 256 penandatangan, hanya sembilan yang menindaklanjuti pakta tersebut. Dan bahkan di antara mereka yang menyumbang, sebagian besar diberikan kepada perantara, menurut Institute for Policy Studies.
Dari sekitar US$ 206 miliar yang disumbangkan oleh para Pledger awal tahun 2010, sekitar 80%, atau US$ 164 miliar, telah masuk ke yayasan swasta.
Akhirnya PM India Modi Angkat Telepon, Trump Bahagia
Presiden AS Donald Trump merasa senang karena akhirnya berhasil menghubungi Perdana Menteri India Narendra Modi setelah serangkaian penolakan telepon yang memalukan.
Modi berulang kali mengabaikan panggilan telepon Trump selama berbulan-bulan, karena presiden tersebut mengenakan tarif sebesar 50% yang memberatkan impor India.
Meskipun Gedung Putih sebelumnya mengatakan kepada Daily Beast bahwa klaim Modi yang bersikap dingin terhadap Trump adalah "sepenuhnya salah," presiden tersebut dengan cepat menggembar-gemborkan percakapannya yang telah lama ditunggu-tunggu dengan pemimpin India pada hari Selasa (16/9/2025).
“Baru saja bertelepon dengan teman saya, Perdana Menteri Narendra Modi,” tulis Trump di Truth Social. "Saya mengucapkan Selamat Ulang Tahun kepadanya! Beliau melakukan pekerjaan yang luar biasa."
Informasi saja, Modi yang berulang tahun ke-75 pada 17 September telah tiba di India karena perbedaan waktu.
Menurut The New York Times, kedua pria tersebut tampaknya tidak berbicara sejak panggilan telepon yang kontroversial pada 17 Juni 2025.
Trump, 79 tahun, mengakhiri percakapan dengan menyanjung diri sendiri, mengutip pujian yang tampaknya datang dari Modi: “Narendra: Terima kasih atas dukungan Anda dalam mengakhiri Perang antara Rusia dan Ukraina!”
Meskipun Trump menggembar-gemborkan persahabatannya dengan perdana menteri pada hari Selasa, ia baru-baru ini melampiaskan kekesalannya di Social Truth atas "bencana sepihak" hubungan Amerika dengan India, setelah Modi terlihat akrab dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di sebuah pertemuan puncak para pemimpin koalisi anti-Barat di Tiongkok.
Dalam unggahan tersebut, presiden juga mengecam pembelian minyak Rusia oleh New Delhi, yang menurutnya secara tidak langsung mendanai perang Putin di Ukraina.
Namun, belum ada indikasi bahwa India, importir dan konsumen minyak terbesar ketiga di dunia, sedang mempertimbangkan kembali pembelian minyak Rusia.
Meskipun belum ada kesepakatan perdagangan resmi yang diumumkan, New Delhi menyebut negosiasi tersebut "positif" pada hari Selasa.
Modi merasa frustrasi dalam beberapa bulan terakhir setelah Trump dengan lantang menyatakan pada bulan Juni bahwa ia telah "menyelesaikan" konflik militer antara India dan Pakistan dan menyiratkan bahwa Modi harus mencalonkannya untuk Hadiah Nobel Perdamaian, menurut Times.
Namun, ketika India tampak semakin dekat dengan musuh Amerika seperti Tiongkok dan Rusia, Trump mengisyaratkan bahwa hubungannya dengan Modi sedang membaik dalam pengarahan kebijakan luar negeri Truth Social lainnya minggu lalu.
“Dengan bangga saya umumkan bahwa India dan Amerika Serikat, melanjutkan negosiasi untuk mengatasi Hambatan Perdagangan antara kedua Negara kita,” tulisnya.
"Saya berharap dapat berbicara dengan sahabat baik saya, Perdana Menteri Modi, dalam beberapa minggu mendatang. Saya yakin tidak akan ada kesulitan dalam mencapai kesepakatan yang sukses bagi kedua Negara Besar kita!"
Kebohongan Trump Terungkap, Ternyata Restui Serangan Israel ke Qatar
Laporan terbaru mengungkapkan bahwa Presiden AS Donald Trump diberitahu rencana Israel menyerang Doha untuk membunuh pimpinan Hamas sekitar sejam sebelum kejadian. Trump tak mencegah upaya serangan ke negara yang dimanfaatkan AS jadi lokasi pangkalan militer terbesar mereka di Timur Tengah itu.
Tujuh pejabat Israel mengatakan kepada Axios dalam laporan pada Senin bahwa Gedung Putih mengetahui serangan Selasa lalu sebelum rudal diluncurkan. Ini menyangkal klaim Trump yang mengatakan AS tidak diberi peringatan yang berarti mengenai serangan di Doha.
Faktanya, pemberitahuan Israel memberi Trump cukup waktu untuk membatalkan serangan tersebut, menurut tiga pejabat yang mengetahui langsung yang dikutip dalam laporan tersebut. Laporan itu mengungkapkan bahwa Netanyahu menelepon Trump sekitar pukul 08.00 pagi waktu Washington. Laporan pertama mengenai ledakan di Doha muncul sekitar 50 menit kemudian.
"Pertama, ada diskusi mengenai tingkat politik antara Netanyahu dan Trump, dan kemudian melalui saluran militer. Trump tak mengatakan tidak (untuk serangan ke Doha)," kata seorang pejabat senior Israel kepada Axios. “Jika Trump ingin menghentikannya, dia bisa melakukannya,” kata pejabat kedua. “Dalam praktiknya, dia tidak melakukannya.”
Serangan tersebut menimbulkan kemarahan dari pemerintah Arab, yang mengadakan pertemuan darurat pada Senin atas serangan tersebut. Pertemuan tersebut, yang dihadiri oleh para pemimpin negara-negara yang memiliki hubungan diplomatik penuh dengan Israel, menghasilkan kecaman keras terhadap negara Zionis tersebut.
Laporan tersebut tidak menjelaskan dengan jelas apa yang sebenarnya dibicarakan dalam percakapan telepon Trump-Netanyahu, juga tidak jelas apakah Trump memberitahu pihak Qatar ketika masih ada waktu untuk menghindari serangan tersebut.
Israel sejauh ini mengamini kebohongan versi Gedung Putih karena pertimbangan diplomatik, kata pejabat ketiga. Sementara pejabat keempat mengatakan, “Amerika sedang melakukan pertunjukan.”
Pejabat kelima mengatakan pemerintah AS mempunyai alasan untuk menjauhkan diri dari serangan tersebut, sehingga “apa yang mereka katakan secara terbuka harus dianggap remeh.” Pejabat keenam mengatakan ini bukan pertama kalinya Trump “mengada-ada,” karena alasan politik, mengenai percakapannya dengan para pemimpin Israel.
Qatar adalah sekutu utama AS di Timur Tengah, dan menjadi tuan rumah pangkalan militer Amerika terbesar di kawasan. Doha juga telah menjadi mediator utama dalam negosiasi jangka panjang untuk pembebasan sandera yang ditahan oleh kelompok teror di Gaza, gencatan senjata antara Israel dan Hamas, dan rencana pasca-konflik di Jalur Gaza.
Para pemimpin senior Hamas yang menjadi sasaran pekan lalu dilaporkan telah berkumpul untuk meninjau kerangka kesepakatan semacam itu, yang diusulkan oleh AS.
Pada Jumat, setelah serangan tersebut, Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani makan malam dengan Trump dan Wakil Presiden AS JD Vance, serta utusan AS untuk Timur Tengah Steve Witkoff. Sesi ini merupakan kelanjutan dari pertemuan selama satu jam yang dilakukan al-Thani di Gedung Putih hari itu dengan Vance dan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio.
Berbicara bersama Marco Rubio yang mengunjungi Israel pada Senin, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tampaknya mengakui bahwa Israel tidak berhasil membunuh para pemimpin Hamas dalam serangannya di Qatar.
“Ini tidak gagal, karena ada satu pesan utama dan kami mempertimbangkannya sebelum kami meluncurkannya, yaitu, Anda bisa bersembunyi, Anda bisa lari, tapi kami akan menangkap Anda,” katanya pada konferensi pers di Yerusalem.
Dalam isyarat yang tampaknya dimaksudkan untuk mengurangi pukulan balik terhadap Washington setelah serangan tersebut, Netanyahu menekankan pada konferensi pers hari Senin bahwa keputusan Israel untuk bertindak melawan Hamas di Qatar adalah “keputusan yang sepenuhnya independen.” “Kami memikul tanggung jawab penuh,” katanya. "Kami melakukannya sendiri. Titik."
Rubio juga berusaha untuk mengatasi perselisihan publik dengan Israel mengenai serangan tersebut, dengan mengatakan, “Kami fokus pada apa yang terjadi selanjutnya.”
Pada saat yang sama, Netanyahu mengungkapkan sentimen yang dapat ditafsirkan sebagai teguran tersirat terhadap kritik AS terhadap serangan tersebut, dan mengecam “sinisme dan kemunafikan yang sangat besar” dari mereka yang menyerang Israel atas serangan tersebut.
Netanyahu menekankan bahwa, setelah serangan tahun 2001, AS “bertindak sangat berani terhadap tempat perlindungan teroris yang diberikan kepada al-Qaeda di Afghanistan. Tempat perlindungan teroris yang diberikan kepada pemimpin teroris [Usamah] Bin Laden di Pakistan.”
Rubio akan mengunjungi Qatar pada hari Selasa, The Washington Post melaporkan, mengutip dua sumber Amerika. Rubio bertemu langsung dengan Netanyahu selama sekitar satu setengah jam sebelum pertemuan yang diperluas dengan para pembantunya.
Sementara, tak ada resolusi yang berupa aksi dari KTT Arab-Islam di Doha pada Senin malam. Meskipun, resolusi tersebut menyerukan peninjauan kembali hubungan diplomatik dan ekonomi dengan Israel dan dimulainya tindakan hukum terhadap Israel.
Negara-negara Arab dan Muslim juga mengutuk keras serangan pengecut dan ilegal Israel terhadap Negara Qatar. Mereka menyatakan solidaritas mutlak terhadap Doha dan mendukung Doha dalam mengambil langkah untuk meresponsnya.
Mereka menekankan bahwa serangan terhadap tempat mediasi netral melemahkan proses perdamaian internasional. Resolusi juga menegaskan kembali penolakannya terhadap upaya untuk membenarkan agresi Israel terhadap Doha dengan dalih apa pun, dan ancaman berulang-ulang Israel terhadap kemungkinan menargetkan Qatar lagi.
Pernyataan tersebut menegaskan kembali dukungan terhadap upaya mediator Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat untuk menghentikan agresi di Jalur Gaza, dan menyatakan bahwa serangan Israel ke Doha bertujuan untuk melemahkan upaya mediasi yang bertujuan menghentikan agresi di Jalur Gaza.
Resolusi juga menekankan penentangannya terhadap rencana Israel untuk menerapkan realitas baru di wilayah tersebut, mengutuk segala upaya Israel untuk menggusur warga Palestina dengan dalih apapun. Mereka menekankan perlunya mengoordinasikan upaya yang bertujuan untuk menangguhkan keanggotaan Israel di PBB.
Negara-negara juga memperingatkan konsekuensi dari setiap keputusan Israel untuk mencaplok sebagian wilayah pendudukan, dan menyerukan tindakan internasional yang mendesak untuk mengakhiri agresi berulang Israel di wilayah tersebut.
Pernyataan tersebut menekankan bahwa agresi Israel terhadap Qatar, bersama dengan kejahatan genosida, pembersihan etnis, dan blokade yang sedang berlangsung, melemahkan peluang perdamaian di wilayah tersebut.
Pernyataan terakhir juga menolak upaya untuk membenarkan agresi Israel, dan menekankan bahwa tindakan tersebut merupakan pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional dan bertujuan untuk melemahkan upaya menghentikan agresi terhadap Gaza dan mencapai solusi politik yang adil.
Belum ada Aksi Nyata Melawan Israel dari KTT Arab-Islam di Doha
Pernyataan terakhir KTT Arab-Islam di Doha pada Senin malam mengutuk agresi brutal Israel terhadap Qatar, mengingat hal itu akan merusak prospek perdamaian di wilayah tersebut. Resolusi tersebut menyerukan peninjauan kembali hubungan diplomatik dan ekonomi dengan Israel dan dimulainya tindakan hukum terhadap Israel.
Negara-negara Arab dan Muslim juga mengutuk keras serangan pengecut dan ilegal Israel terhadap Negara Qatar. Mereka menyatakan solidaritas mutlak terhadap Doha dan mendukung Doha dalam mengambil langkah untuk meresponsnya.
Mereka menekankan bahwa serangan terhadap tempat mediasi netral melemahkan proses perdamaian internasional. Resolusi juga menegaskan kembali penolakannya terhadap upaya untuk membenarkan agresi Israel terhadap Doha dengan dalih apa pun, dan ancaman berulang-ulang Israel terhadap kemungkinan menargetkan Qatar lagi.
Pernyataan tersebut menegaskan kembali dukungan terhadap upaya mediator Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat untuk menghentikan agresi di Jalur Gaza, dan menyatakan bahwa serangan Israel ke Doha bertujuan untuk melemahkan upaya mediasi yang bertujuan menghentikan agresi di Jalur Gaza.
Resolusi juga menekankan penentangannya terhadap rencana Israel untuk menerapkan realitas baru di wilayah tersebut, mengutuk segala upaya Israel untuk menggusur warga Palestina dengan dalih apapun. Mereka menekankan perlunya mengoordinasikan upaya yang bertujuan untuk menangguhkan keanggotaan Israel di PBB.
Tangkapan layar banyak peserta walk out saat Netanyahu berpidato di sidang majelis umum PBB.
Negara-negara juga memperingatkan konsekuensi dari setiap keputusan Israel untuk mencaplok sebagian wilayah pendudukan, dan menyerukan tindakan internasional yang mendesak untuk mengakhiri agresi berulang Israel di wilayah tersebut.
Pernyataan tersebut menekankan bahwa agresi Israel terhadap Qatar, bersama dengan kejahatan genosida, pembersihan etnis, dan blokade yang sedang berlangsung, melemahkan peluang perdamaian di wilayah tersebut.
Pernyataan terakhir juga menolak upaya untuk membenarkan agresi Israel, dan menekankan bahwa tindakan tersebut merupakan pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional dan bertujuan untuk melemahkan upaya menghentikan agresi terhadap Gaza dan mencapai solusi politik yang adil.
Majed Mohammed Al-Ansari, juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, mengatakan kepada wartawan bahwa pertemuan puncak hari ini mewakili kesatuan kelompok Arab dan Islam.
"Para pemimpin Arab dan Muslim bersatu untuk menyatakan sikap bersatu mereka terhadap serangan Israel terhadap Qatar. Mereka menegaskan bahwa serangan terhadap negara Islam dan Arab serta anggota PBB adalah eskalasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dan merupakan ancaman terhadap perdamaian dan keamanan internasional," kata al-Ansari.
“KTT darurat di Doha ini bukanlah pertemuan puncak ketergantungan, namun sebuah pesan kepada seluruh dunia bahwa sebagai negara Arab dan Islam, kami menolak agresi apa pun, dan kami menegaskan bahwa perjuangan Palestina akan tetap menjadi isu utama sampai rakyat Palestina mendapatkan kembali hak-hak penuh mereka.”
Wakil Presiden Indonesia Gibran Rakabuming Raka mengatakan bahwa “masalah Palestina bukan semata-mata tentang Palestina. Ini tentang kelangsungan hidup bangsa kita, martabat rakyat kita, dan sakralnya hukum internasional.” Dalam sambutannya yang disampaikan pada KTT Doha, ia mengutuk keras serangan Israel terhadap Qatar dan menyatakan solidaritas yang kuat terhadap negara Teluk tersebut.
Mengenai langkah-langkah apa yang harus diambil dalam KTT ini sebagai tanggapan terhadap Israel, beliau mengatakan bahwa KTT tersebut “tidak hanya harus mengeluarkan kecaman kolektif terhadap Israel, namun juga mendesak Dewan Keamanan PBB untuk memenuhi mandatnya dengan mengambil langkah-langkah tegas dan mendesak untuk memastikan akuntabilitas dan mencegah hal serupa terulang kembali”.
Anwar Ibrahim, Perdana Menteri Malaysia, telah memperingatkan bahwa kata-kata dan pernyataan tidak akan cukup untuk menghentikan tindakan Israel di wilayah tersebut. "Rakyat kami sudah resah dengan kata-kata semata. Mereka telah menyaksikan kita mengeluarkan kecaman demi kecaman, deklarasi demi deklarasi, sementara Israel semakin meningkatkan impunitasnya. Generasi mendatang akan bertanya apakah kita memiliki keberanian untuk bertindak," kata Ibrahim.
"Kecaman tidak akan menghentikan misil. Deklarasi tidak akan membebaskan Palestina. Tindakan hukuman yang berat harus dilakukan. Hubungan diplomatik harus dihentikan, begitu pula hubungan dengan Israel".