News Forex, Index & Komoditi ( Kamis, 9 Januari 2025 )
News Forex, Index & Komoditi
( Kamis, 9 Januari 2025 )
Harga Emas Global Naik, Investor Menimbang Pelonggaran Moneter The Fed
Harga emas naik pada perdagangan Kamis (9/1) pagi. Pukul 07.43 WIB, harga emas untuk pengiriman Februari 2025 ada di level US$ 2.677,30 per ons troi, naik 0,18% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 2.672,40 per ons troi.
Harga emas naik setelah para pedagang mempertimbangkan jalur pelonggaran Federal Reserve menjelang rilis data pekerjaan akhir pekan ini.
Mengutip Bloomberg, The Fed perlu menyeimbangkan antara data ekonomi yang beragam dengan ketakutan inflasi yang baru ketika memutuskan untuk memangkas suku bunga.
Risalah rapat bank sentral bulan lalu menegaskan kembali pendekatan hati-hati untuk menurunkan suku bunga.
Kini, fokus investor beralih ke data penggajian pada Desember, yang diperkirakan untuk menunjukkan moderasi namun masih sehat. Sedangkan pertumbuhan lapangan kerja diperkirakan akan terus berlanjut pada tahun 2025.
Harga emas batangan melonjak 27% tahun lalu, dan mencapai rekor tertinggi didorong oleh pelonggaran moneter AS.
Sementara itu, di tahun iin prospek kenaikan harga emas sedikit berkurang karena berkurangnya ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed.
Harga Minyak Dunia Turun, Dipicu Peningkatan Persediaan Bahan Barkar AS dan Penguatan Dolar
Harga minyak terkoreksi pada perdagangan Kamis (9/1) pagi. Pukul 06.10 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari 2025 di New York Mercantile Exchange ada di US$ 73,28 per barel, turun 0,05% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 73,32 per barel.
Harga minyak turun karena penguatan dolar dan kenaikan persediaan bahan bakar AS pekan lalu.
Mengutip Reuters, stok bensin AS naik 6,3 juta barel minggu lalu menjadi 237,7 juta barel, menurut data yang dirilis pada hari Rabu dari Badan Informasi Energi AS.
Sedangkan stok sulingan naik 6,1 juta barel dalam seminggu menjadi 128,9 juta barel.
"Pasar minyak sedang terbebani oleh peningkatan signifikan dalam persediaan bensin dan solar yang telah kita lihat selama beberapa minggu terakhir," kata Andrew Lipow, presiden Lipow Oil Associates.
Ia menambahkan, persediaan bahan bakar membengkak karena penyuling terus meningkatkan produksi.
"Saya akan khawatir jika kita melihat peningkatan produksi yang lebih besar selama beberapa minggu ke depan. Sementara itu, cuaca dingin dapat membatasi pasokan minyak mentah dan meningkatkan permintaan minyak pemanas," kata Josh Young, kepala investasi di Bison Interests.
Persediaan minyak mentah turun 959.000 barel menjadi 414,6 juta barel dalam seminggu.
Dolar yang lebih kuat juga menekan harga dengan membuat minyak lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Analis memperkirakan harga minyak akan turun rata-rata tahun ini mulai tahun 2024 karena sebagian peningkatan produksi dari negara-negara non-OPEC.
"Kami mempertahankan perkiraan kami untuk minyak mentah Brent pada harga rata-rata US$ 76 per barel pada tahun 2025, turun dari harga rata-rata US$ 80 per barel pada tahun 2024," kata BMI, divisi dari Fitch Group, dalam catatan klien
Wall Street Ditutup Beragam, Investor Menimbang Arah Inflasi
Indeks utaram Wall Street ditutup beragam pada akhir perdagangan Rabu (8/1). Investor mencerna dampak dari dua data pekerjaan yang saling bertentangan dan sebuah laporan yang mengatakan Presiden terpilih Donald Trump sedang mempertimbangkan deklarasi darurat ekonomi nasional tentang inflasi.
Mengutip Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average naik 106,84 poin, atau 0,25%, ke level 42.635,20, S&P 500 naik 9,20 poin, atau 0,16% ke level 5.918,23 dan Nasdaq Composite turun 10,80 poin, atau 0,06% ke level 19.478,88.
Delapan dari 11 sektor S&P 500 membukukan kenaikan, dipimpin oleh indeks sektor perawatan kesehatan yang naik 0,53%.
Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 15,86 miliar saham dengan rata-rata 12,29 miliar dalam 20 hari perdagangan terakhir.
"Inflasi adalah kartu liar pada tahun 2025. Ada banyak hal yang berpotensi memiliki risiko untuk menggeser inflasi kembali ke atas," kata Charlie Ripley, ahli strategi investasi senior untuk Allianz Investment Management.
Risalah rapat Federal Reserve pada 17-18 Desember yang dirilis Rabu (8/1) menunjukkan para pejabat melihat peningkatan risiko bahwa tekanan harga mungkin tetap kuat karena para pembuat kebijakan mulai bergulat dengan dampak kebijakan yang diharapkan dari pemerintahan Trump yang akan datang.
Sentimen pasar rapuh setelah laporan CNN mengatakan Trump sedang mempertimbangkan untuk membangun program tarif baru dengan menggunakan Undang-Undang Kekuasaan Darurat Ekonomi Internasional, yang memberi wewenang kepada seorang presiden untuk mengelola impor selama keadaan darurat nasional.
Imbal hasil acuan 10 tahun mencapai puncaknya pada 4,73%, tertinggi sejak 25 April, untuk mundur sedikit ke 4,677% di sore hari.
Menjelang pelantikan Trump akhir bulan ini, kekhawatiran tentang potensi biaya tambahan bagi mitra dagang AS telah membuat investor waspada karena kebijakan Trump, termasuk deportasi massal dan tarif, dapat memicu tekanan inflasi.
"Jika tarif yang lebih luas diterapkan, hal itu dapat berdampak jangka pendek pada inflasi," kata Thomas Hayes, ketua di Great Hill Capital LLC.
"The Fed akan duduk dan melihat apakah dia (Trump) benar-benar memberlakukan tarif hukuman dan jika dia melakukannya, seberapa besar potensi dampak inflasi itu akan diimbangi oleh pemotongan belanja pemerintah."
Investor juga menilai Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP yang menunjukkan pertumbuhan gaji swasta melambat tajam pada bulan Desember, meskipun laporan Departemen Tenaga Kerja yang terpisah mengatakan klaim pengangguran untuk minggu sebelumnya turun.
Pada hari Jumat, pemerintah menerbitkan laporan ketenagakerjaan untuk bulan Desember.
The Fed tetap mempertahankan suku bunga, dan para pedagang sekarang memperkirakan pemangkasan pertama tahun ini pada bulan Mei atau Juni, menurut FedWatch Tool milik CME Group.
Pejabat Fed Christopher Waller mengatakan inflasi akan terus turun pada tahun 2025 dan memungkinkan bank sentral untuk lebih lanjut menurunkan suku bunga, meskipun dengan kecepatan yang tidak pasti.
Trump tak Main-Main soal Ambisi Kuasai Greenland, Begini Ancaman Terbarunya untuk Denmark
Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump tak main-main dengan ambisinya untuk menguasai Greenland. Ia mengatakan, Washington akan mengenakan tarif yang lebih tinggi kepada Denmark jika mencegah Greenland untuk bergabung dengan AS.
“Kami membutuhkan Greenland untuk tujuan keamanan nasional. Masyarakat bahkan tidak tahu apakah Denmark mempunyai hak hukum atas wilayah tersebut. Namun, jika mereka (Denmark) memilikinya, mereka harus menyerahkannya karena kami memerlukannya untuk keamanan nasional, yaitu untuk dunia bebas," kata Trump pada konferensi pers di New York Mar-a-Lago, Selasa (7/1/2025).
Menurut Trump, tidak ada satu pihak pun yang mengetahui bahwa Denmark memiliki hak atau kepentingan yang tepat untuk Greenland. Dia juga mengemukakan bahwa masyarakat Greenland kemungkinan akan memilih untuk memperoleh kemerdekaan atau bergabung dengan AS.
Trump menambahkan bahwa bila Denmark mencegah hal itu, maka dia akan menerapkan tarif yang sangat tinggi kepada Denmark.
Selain itu, Trump mengatakan bahwa dia tidak mempertimbangkan penggunaan kekuatan militer untuk mengakuisisi Kanada. Tetapi, presiden terpilih AS itu tidak dapat menjamin hal yang sama untuk Greenland dan Terusan Panama.
"Saya tidak dapat meyakinkan Anda, jika Anda berbicara tentang Panama dan Greenland, tidak, saya tidak dapat meyakinkan Anda, tentang kedua hal tersebut. Namun saya dapat mengatakan ini, kita memerlukannya (Terusan Panama dan Greenland) untuk keamanan ekonomi," kata Trump ketika ditanya terkait penggunaan kekuatan militer dalam mengambil alih wilayah-wilayah ini.
Trump juga menyatakan bahwa dalam kasus Kanada, AS hanya akan menggunakan “kekuatan ekonomi”.
Greenland adalah koloni Denmark hingga tahun 1953. Greenland tetap menjadi bagian dari kerajaan Denmark, tetapi menerima status otonomi dengan kemungkinan pemerintahan sendiri dan pilihan untuk independen dalam kebijakan dalam negeri pada 2009.
Trump pertama kali mengumumkan klaimnya atas pulau tersebut pada 2019, ketika ia menjalani masa jabatan presiden pertamanya. Lima tahun kemudian pada 2024, segera setelah memenangkan pemilihan presiden AS, Trump kembali menegaskan minatnya dengan menyebutnya sebagai "kebutuhan mutlak" bagi AS untuk memiliki Greenland.
Perdana Menteri Greenland, Mute Egede, pada Jumat (3/1/2024) menyerukan kemerdekaan pulau tersebut dari Denmark. Menurut laporan media, Mute menyebut itu sebagai langkah untuk melepaskan diri dari "belenggu era kolonial".
Dalam pidato Tahun Baru, Egede menekankan hak Greenland untuk menentukan nasib sendiri di tengah perhatian global yang kembali muncul setelah Presiden AS terpilih, Donald Trump, menghidupkan kembali minatnya untuk membeli wilayah tersebut, lapor Politico.
Egede menyoroti ketimpangan yang masih ada dalam hubungan antara Greenland dan Denmark, yang mengelola pulau tersebut sebagai koloni hingga 1979 dan masih memberikan subsidi tahunan sebesar 500 juta euro (sekitar 514,5 juta dolar AS atau sekitar Rp 8,3 triliun).
"Sejarah dan kondisi saat ini telah menunjukkan bahwa kerja sama kami dengan Kerajaan Denmark belum berhasil menciptakan kesetaraan penuh," kata Egede, seraya menekankan perlunya Greenland menentukan jalannya sendiri.
Greenland, yang meraih otonomi pada 1979 dan memperoleh hak untuk mendeklarasikan kemerdekaan melalui referendum pada 2009, telah menjadi pusat kepentingan strategis dan ekonomi karena cadangan besar minyak, gas alam, dan mineralnya.
Pulau ini, yang berpenduduk 57 ribu jiwa, juga menjadi lokasi pangkalan penting Angkatan Udara Amerika Serikat (AS).
Komentar Egede muncul beberapa pekan setelah Trump kembali menyatakan proposal kontroversialnya untuk membeli Greenland, ide yang pertama kali dia lontarkan pada 2019. Pemimpin Greenland tersebut dengan tegas menolak gagasan itu, menyatakan bahwa wilayah itu "tidak untuk dijual dan tidak akan pernah dijual."
Denmark, yang telah menghadapi kritik atas ketidakadilan historis di Greenland, termasuk kampanye kontrasepsi paksa pada pertengahan abad ke-20, baru-baru ini mengumumkan rencana untuk meningkatkan anggaran pertahanan di pulau tersebut sebesar 1,3 miliar euro (sekitar Rp 21,7 triliun).
Menteri Pertahanan Denmark, Troels Lund Poulsen, mengaitkan waktu investasi ini dengan kebetulan, meskipun pengumuman tersebut dilakukan setelah minat Trump terhadap wilayah itu kembali mencuat. Egede mengisyaratkan bahwa referendum tentang kemerdekaan dapat diselaraskan dengan pemilihan parlemen Greenland pada bulan April, menandai fase penting bagi masa depan wilayah tersebut.
"Upaya telah dimulai untuk menciptakan kerangka kerja bagi Greenland sebagai negara merdeka," ujarnya, seraya mendorong warga untuk mendukung visi tersebut dalam pemilu mendatang.
Greenland memiliki parlemen dan administrasinya sendiri, namun tetap memilih dua anggota untuk Folketing atau parlemen Denmark.
Trump Ingin Mencaplok Kanada, Ini Sikap Tegas PM Trudeau
Justin Trudeau menolak ancaman dari Donald Trump bahwa AS dapat menggunakan 'kekuatan ekonomi' untuk mencaplok sekutu terdekatnya. Trudeau yang menyatakan mundur dari PM Kanada itu menegaskan, tidak ada peluang besar bahwa Kanada akan menjadi bagian dari Amerika Serikat.
“Pekerja dan komunitas di kedua negara mendapat manfaat karena menjadi mitra dagang dan keamanan terbesar bagi satu sama lain,” tulis perdana menteri Kanada di media sosial.
Pernyataan Trump pada Selasa muncul ketika ia meningkatkan ancaman untuk mengenakan tarif proteksionis terhadap salah satu mitra dagang terbesar AS itu. Menurut Trump, AS telah memberikan subsidi cukup banyak.
“Kanada dan Amerika Serikat ini akan menjadi sesuatu yang luar biasa,” kata Trump dari Florida.
“Kami adalah tetangga yang baik, namun kami tidak bisa melakukan hal ini (memberi subsidi) selamanya, dan ini merupakan jumlah uang yang sangat besar,” katanya.
Menteri Luar Negeri Kanada, Mélanie Joly, juga menolak ancaman presiden AS terpilih. Ia menulis di media sosial bahwa komentar Trump menunjukkan kurangnya pemahaman tentang apa yang membuat Kanada menjadi negara yang kuat.
Dia mengatakan Kanada tidak akan pernah mundur dalam menghadapi ancaman.
Pernyataan tersebut kemungkinan akan semakin memicu gejolak politik di Kanada setelah pengunduran diri perdana menteri Justin Trudeau, dan penangguhan sidang parlemen hingga akhir Maret.
Presiden terpilih AS menyampaikan komentarnya dalam konferensi pers di mana ia juga menolak mengesampingkan penggunaan kekuatan militer untuk merebut kembali Terusan Panama dan merebut Greenland. Ia juga berjanji untuk mengganti nama Teluk Meksiko menjadi “Teluk Amerika”.
Dalam pidato itu, Trump sekali lagi mempertimbangkan persatuan antara Kanada dan AS. Ia menggambarkan perbatasan bersama mereka, yang didirikan lebih dari 230 tahun yang lalu, sebagai garis yang ditarik secara artifisial.
Ketika ditanya apakah ia akan menggunakan kekuatan militer, Trump menjawab, “Tidak, kekuatan ekonomi.”
Dia mengulangi klaimnya yang tidak berdasar bahwa AS “mensubsidi” Kanada dan mengatakan negara tersebut menghabiskan terlalu banyak uang untuk membela negara tetangganya.
Trudeau mengumumkan pada Senin bahwa ia akan mengundurkan diri setelah hampir 10 tahun berkuasa segera setelah partai Liberal yang berkuasa memilih pemimpin baru.
Beberapa jam kemudian, Trump kembali melontarkan sindiran di media sosial tentang membujuk Kanada untuk menjadi negara bagian AS.
“Banyak orang di Kanada suka menjadi negara bagian ke-51. Amerika Serikat tidak bisa lagi menanggung Defisit Perdagangan dan Subsidi besar-besaran yang dibutuhkan Kanada untuk tetap bertahan,” tulis presiden yang akan datang.
Berbeda sekali dengan trolling Trump, Joe Biden menyatakan apresiasinya terhadap Trudeau melalui panggilan telepon pada Senin malam.
“Selama dekade terakhir, Perdana Menteri Trudeau telah memimpin dengan komitmen, optimisme, dan visi strategis. Aliansi AS-Kanada menjadi lebih kuat karena dia. Rakyat Amerika dan Kanada menjadi lebih aman karena dia. Dan dunia menjadi lebih baik karena dia,” kata Biden dalam sebuah pernyataan pada Selasa.
Keputusan Trudeau untuk mengundurkan diri telah membuka pintu bagi persaingan partai yang sengit di internal Partai Liberal sebelum pemilihan umum akhir tahun ini.
Pada Senin malam, mantan gubernur Bank of England Mark Carney mengumumkan bahwa dia sedang mempertimbangkan untuk mengikuti persaingan untuk menggantikan Trudeau.
Media Israel tak Habis Pikir Pejuang Gaza Gunakan Bom Israel untuk Ledakkan Tentara IDF
Brigade Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), telah berhasil merekrut pejuang baru ke dalam barisannya di Jalur Gaza utara dan menggunakan bom-bom yang tidak meledak milik Israel untuk menargetkan pasukan Israel yang masuk ke sana, demikian laporan media Israel pada Selasa malam, mengutip sumber-sumber militer.
Mengutip sumber-sumber militer, Radio Angkatan Darat Israel melaporkan pada Selasa malam bahwa rincian ini terungkap dalam sebuah pengarahan IDF tentang bagian dari operasinya di Jalur Gaza utara.
Menurut radio tersebut, dikutip dari Aljazeera, Rabu (8/1/2025), tentara mengatakan bahwa beberapa pejuang Brigade Al Qassam, yang bertempur di Jalur Gaza utara, adalah para veteran yang menjadi bagian dari Al Qassam sebelum 7 Oktober 2023, dan beberapa di antaranya baru saja direkrut.
Tentara juga memperkirakan bahwa bahan peledak yang digunakan oleh para penyabot di daerah itu sebagian terbuat dari bom IDF yang tidak meledak, Radio Israel menambahkan.
Al-Qassam telah mendokumentasikan operasinya melawan tentara penjajah, termasuk publikasi sebelumnya tentang penyergapannya terhadap patroli jalan kaki Israel dengan menjebak sebuah rumah dengan rudal GBU, sisa-sisa agresi tentara penjajah ke Gaza.
Video tersebut termasuk pemantauan tentara penjajah saat mereka memasuki rumah yang dijebak sebelum meledakkannya, sebelum adegan diakhiri dengan kalimat "barang-barang Anda dikembalikan kepada Anda", yang menunjukkan bahwa roket yang diledakkan tentara Israel adalah salah satu amunisi tentara penjajah yang tidak meledak setelah ditembakkan.
Dalam adegan sebelumnya, Al-Qassam mengatakan bahwa mereka menembaki pertemuan-pertemuan penjajah di poros Netzarim dengan menggunakan peluru artileri tentara penjajah dan memasangnya pada rudal "107", dan menyertai adegan-adegan tersebut dengan kalimat "Barang-barang kalian dikembalikan kepada kalian."
Radio Angkatan Darat menunjukkan bahwa rincian ini muncul setelah tiga tentara terbunuh di Beit Hanoun dalam 24 jam terakhir, dan 43 tentara terbunuh dalam tiga bulan terakhir di seluruh Jalur Gaza utara, ketika pasukan angkatan darat menjelaskan tujuan operasi yang dilakukan oleh Divisi ke-162 di daerah tersebut.
Menurut tentara, tujuan dari operasi yang telah berlangsung selama lebih dari tiga bulan ini adalah untuk menciptakan ruang keamanan bagi penduduk di amplop Gaza utara (pemukiman Israel yang berdekatan dengan dan dekat dengan Jalur Gaza) dan menciptakan kondisi bagi mereka untuk hidup dengan aman di daerah tersebut, menurut sumber yang sama.
Radio tersebut mengutip perwira senior yang terlibat dalam pertempuran di daerah tersebut yang menjelaskan bahwa meskipun tentara melakukan manuver di awal perang di Jalur Gaza utara, kali ini merupakan operasi yang bertujuan untuk "membersihkan seluruh wilayah dari infrastruktur teroris," kata mereka.
"Ini bukan operasi penyerbuan, tetapi manuver untuk menghancurkan musuh dan infrastruktur sepenuhnya, dan kami telah mencapai area di mana tentara tidak perlu kembali lagi," kata pejabat senior IDF seperti dikutip.
"Tentara Israel menunjukkan kritik atas tingginya biaya dan lamanya operasi di Jalur Gaza utara, dan mengatakan bahwa melakukan pendudukan penuh dan operasi pembersihan membutuhkan waktu yang lama, yang bisa mencapai berbulan-bulan," tambah radio tersebut.
Namun, tentara penjajah menegaskan bahwa para penyabotase dapat kembali ke daerah ini di masa depan, tetapi ingin memastikan bahwa akan sangat sulit bagi mereka untuk kembali ke sana, menurut sumber yang sama.
Menyusul kepergian Brigade Kfir dari Jalur Gaza utara, tentara memperkirakan bahwa daerah Beit Lahiya telah "sepenuhnya dihancurkan dan dibersihkan", menurut radio tentara Israel.
Sebelumnya pada Selasa malam, tentara mengumumkan bahwa pasukan Brigade Kfir telah mengakhiri misi mereka di Jalur Gaza utara, yang dimulai tiga bulan lalu, di mana 12 perwira dan tentaranya terbunuh dan puluhan lainnya terluka.
Sejak Oktober 2024, pasukan Brigade Kfir telah berpartisipasi dengan pasukan Israel lainnya dalam pertempuran yang sedang berlangsung di Beit Lahia, kamp Jabalia, dan Beit Hanoun di Jalur Gaza utara.
Pada 6 Oktober 2024, tentara Israel memulai operasi invasi berskala besar, bukan yang pertama sejak awal genosida, di Jalur Gaza utara, yang menyebabkan kehancuran yang meluas dan mengakibatkan tewasnya 43 perwira dan tentara Israel, menurut radio militer, sementara di pihak Palestina, hal ini menyebabkan lebih dari 4.000 orang tewas dan hilang, di samping 12.000 orang terluka.
Sejak 7 Oktober 2023, Israel, dengan dukungan militer AS, telah melancarkan perang dahsyat di Jalur Gaza yang mengakibatkan lebih dari 155.000 orang Palestina tewas dan terluka, sebagian besar anak-anak dan perempuan, dan lebih dari 11.000 orang hilang, di tengah-tengah kehancuran besar-besaran dan kelaparan yang semakin parah.
Surat kabar Israel, Haaretz, telah meremehkan ekspektasi akan adanya kemajuan dalam negosiasi kesepakatan pertukaran tahanan antara Gerakan Perlawanan Islam Hamas dan Israel.
Laporan tersebut menunjukkan bahwa tentara Israel kemungkinan akan memperluas serangannya ke daerah-daerah lain di Jalur Gaza utara, dengan tujuan untuk secara sistematis mengusir warga Palestina dari sana, tetapi pada saat yang sama meragukan bahwa pasukan pendudukan akan berhasil mengalahkan Hamas.
Dikutip dari Aljazeera, Rabu (1/1/2025), Amos Harel, analis militer senior surat kabar tersebut, membuka artikelnya dengan mengatakan, "Pada hari terakhir di 2024, alangkah baiknya, untuk sebuah perubahan, pemerintah mengatakan yang sebenarnya kepada publik. Meskipun ada kontak intensif dalam beberapa peka terakhir, pembicaraan tentang kesepakatan tahanan telah terhenti lagi, dan peluang untuk mencapai penyelesaian tampaknya tipis."
"Hanya intervensi dari Presiden Amerika Serikat terpilih Donald Trump yang akan mampu menarik kereta ini keluar dari lumpur pada malam pelantikannya pada tanggal 20 Januari."
Harel melukiskan gambaran suram tentang negosiasi dengan menggunakan sumber-sumber yang tersedia baginya, serta kelangkaan informasi yang dipublikasikan, dan berbicara tentang kesenjangan yang besar antara kedua belah pihak, yang mencerminkan kedalaman perbedaan dalam negosiasi.
"Hamas masih menuntut komitmen yang jelas terhadap penarikan Israel dari Jalur Gaza, didukung oleh peta dan jadwal yang ketat, dan juga mencari kesepakatan mengenai kriteria pembebasan ribuan tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel dalam putaran kesepakatan di masa depan," katanya.
Israel menuntut Hamas untuk memberikan daftar lengkap dan terperinci mengenai nama-nama semua tawanan yang diculik dan kondisi mereka, baik dalam keadaan hidup maupun mati.
Dia merujuk pada informasi yang mengkonfirmasikan keinginan pemerintah Israel untuk mencapai kesepakatan parsial saja, yang menurutnya hanya tawanan yang ada dalam daftar "kemanusiaan" (wanita, orang tua, orang yang terluka dan orang sakit) yang akan dibebaskan, dan bahwa ada ketidaksepakatan mengenai definisi orang sakit dan terluka yang dapat dimasukkan dalam tahap kemanusiaan, karena setelah satu tahun dan hampir empat bulan dalam tawanan, kondisi semua tawanan menjadi sulit, dan ada kemungkinan bahwa mereka semua akan dimasukkan ke dalam daftar tersebut.
"Israel berkepentingan untuk meningkatkan jumlah sebanyak mungkin, karena penyelesaian kesepakatan tahap kedua masih diragukan, dan di sisi lain, Hamas di Jalur Gaza."
Meskipun ada upaya yang sedang berlangsung oleh para mediator regional, terutama dari Qatar dan Mesir, untuk mencapai solusi, Harel menyoroti laporan Israel yang mengindikasikan bahwa situasi para tahanan di Gaza memburuk, dan negosiasi tampaknya tidak membuat kemajuan yang nyata, sehingga meningkatkan kekhawatiran Israel tentang nasib mereka.
Meskipun analis militer tersebut menegaskan bahwa IDF mengintensifkan tekanan di kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara untuk menekan kepemimpinan Hamas agar membuat konsesi dalam negosiasi, ia mencatat bahwa "operasi tekanan militer belum mencapai perubahan nyata dalam situasi politik atau militer yang menguntungkan Israel."
"Operasi ini, yang keempat di kamp tersebut sejak awal perang, masih berlangsung. Hasilnya kali ini bahkan lebih dahsyat dan mematikan, dengan IDF menghancurkan sebagian besar rumah-rumah di kamp tersebut dan menewaskan lebih dari 2.000 warga Palestina, sementara para kepala keamanan terus mengklaim bahwa tekanan militer yang agak meningkat pada pekan lalu dengan perluasan operasi ke kota terdekat, Beit Hanoun, sebenarnya mendorong negosiasi menuju kesepakatan."
Namun, dia menekankan bahwa meskipun tentara Israel menyangkal bahwa mereka menerapkan "rencana para jenderal", mereka tetap melanjutkan proses penggusuran warga secara bertahap.
Harel menyimpulkan dengan bertanya, "Apakah Hamas akan dikalahkan? Dia menjawab bahwa hal itu "sangat diragukan".
"Kontrol sipil Hamas atas sebagian besar Jalur Gaza terus berlanjut, dan Hamas mengendalikan pasokan kemanusiaan, menghasilkan uang dari mereka, dan memaksakan otoritasnya pada mayoritas penduduk," katanya.
Dia juga menunjuk pada peningkatan tembakan roket dari Jalur Gaza utara, terbunuhnya sejumlah tentara dan perwira Israel dalam penyergapan perlawanan Palestina secara beruntun, dan berlanjutnya penargetan pasukan Israel di pusat-pusat Netzarim dan Philadelphia.
"Dalam situasi seperti ini, sulit untuk melihat bagaimana perang akan berakhir dalam waktu dekat," pungkasnya.
Israel mungkin akan tetap terjerat dalam lumpur Gaza selama bertahun-tahun yang akan datang, tanpa resolusi yang nyata, karena kebutuhan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk melanjutkan perang untuk mencegah pembentukan komisi penyelidikan resmi atas kegagalan 7 Oktober, dan untuk melanjutkan perjuangan untuk mengesahkan kudeta yudisial.
OCHA: Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Sudah di Ada Fase Kritis
Badan kemanusiaan PBB, OCHA, mengingatkan dunia bahwa ketersediaan bantuan kemanusiaan ke Gaza telah sampai fase kritis.
Dalam laporannya Senin (6/1) malam, OCHA menyampaikan bahwa upaya bantuan di Gaza menghadapi kendala yang semakin besar karena pasukan Israel terus menyerang pekerja bantuan. Tidak hanya itu, OCHA juga mengakui adanya ancaman yang datang dari kelompok bersenjata Palestina.
"Realitanya adalah bahwa meskipun kita bertekad untuk mengirimkan makanan, air, dan obat-obatan kepada para penyintas, upaya kita untuk menyelamatkan nyawa sudah berada di titik puncaknya," kata Tom Fletcher, wakil sekretaris jenderal urusan kemanusiaan dan koordinator bantuan darurat OCHA, dikutip Al Jazeera.
Fletcher menambahkan, serangan udara Israel telah melukai tiga orang secara serius di titik distribusi makanan tempat mitra Program Pangan Dunia (WFP) beroperasi.
Tentara Israel juga melepaskan lebih dari 16 tembakan ke konvoi PBB yang ditandai dengan jelas di pos pemeriksaan dari selatan ke utara pada hari 5 Januari 2025.
Dalam kasus lain, kelompok kriminal bersenjata Palestina juga membajak truk tangki bahan bakar yang memasuki perbatasan Karem Abu Salem. Akibatnya, lembaga-lembaga kemanusiaan hampir tidak memiliki bahan bakar untuk operasi bantuan.
"Pasukan Israel tidak mampu atau tidak mau menjamin keamanan konvoi kami. Relawan masyarakat yang mendampingi konvoi kami menjadi sasaran. Sekarang ada persepsi bahwa melindungi konvoi bantuan itu berbahaya tetapi aman untuk menjarahnya," lanjut Fletcher.
OCHA juga menyatakan keprihatinan yang mendalam atas meninggalnya beberapa bayi karena kedinginan di Gaza akibat hipotermia. Menurut OCHA, kematian tersebut seharusnya bisa dicegah jika perlengkapan yang dibutuhkan untuk melindungi anak-anak ini tersedia bagi keluarga mereka.
OCHA memperkirakan sekitar 1,6 juta orang di Gaza tinggal di tempat penampungan sementara yang sangat tidak dapat melindungi mereka dari dinginnya musim dingin. Hampir setengah juta orang tinggal di daerah rawan banjir.
Otoritas Gaza mengatakan, sekitar 110.000 dari 135.000 tenda yang digunakan sebagai tempat berlindung di Jalur Gaza sudah usang dan tidak layak digunakan.
Genosida Israel di Gaza masih berlanjut hingga saat ini. Serangan tentara Zionis Israel telah menewaskan sedikitnya 45.854 warga Palestina dan melukai 109.139 orang sejak 7 Oktober 2023.
Bank of America Menurunkan Peringkat Saham Tesla menjadi Neutral dari Buy
Tesla (TSLA) menghadapi tantangan besar, setelah analis Bank of America, John Murphy, menurunkan peringkat saham perusahaan menjadi Neutral dari Buy.
Dalam laporan yang disampaikan kepada klien, Murphy menyatakan bahwa sebagian besar potensi kenaikan saham Tesla telah tercermin dalam harga saat ini, yang mengalami kenaikan lebih dari 60% sejak perusahaan pertama kali meningkatkan peringkat sahamnya pada April tahun lalu.
Namun, sebagian besar lonjakan tersebut terjadi setelah kemenangan pemilihan Presiden Donald Trump pada bulan November.
Pada akhir perdagangan Selasa, saham Tesla mengalami penurunan sebesar 4%. Meskipun demikian, Murphy masih meningkatkan target harga saham Tesla menjadi US$490 dari sebelumnya US$400, meskipun disertai dengan beberapa catatan penting.
Murphy menekankan bahwa meskipun target harga yang baru ini masih menunjukkan potensi kenaikan, risiko eksekusi tetap sangat tinggi.
Ia mencatat bahwa Tesla saat ini diperdagangkan pada level yang sudah mencakup sebagian besar potensi dasar perusahaan dalam jangka panjang, yang mencakup segmen mobil inti, robotaxi, Optimus, serta energi terbarukan dan penyimpanan.
Dari perspektif mobil inti, Murphy melihat Tesla mampu meningkatkan pangsa pasar mobilnya secara global hingga 5% dalam jangka panjang, yang akan menjadikannya sebagai salah satu 10 pembuat mobil terbesar di dunia.
Potensi kenaikan yang masih ada bagi Tesla mencakup tren elektrifikasi yang terus berkembang, struktur biaya yang lebih rendah dibandingkan produsen mobil lain, serta keunggulan teknologi, terutama dalam fitur perangkat lunak seperti full self-driving.
Peluncuran Produk Baru dan Potensi Pasar yang Lebih Luas
Dalam analisisnya, Murphy menyoroti peluncuran kendaraan baru sebagai faktor yang akan memperluas total alamat pasar Tesla, yang berarti peluang pendapatan maksimum yang tersedia. Peluncuran kendaraan dengan biaya lebih rendah diperkirakan akan terjadi pada paruh pertama tahun 2025, di samping peluncuran model baru lainnya pada tahun ini.
Namun, yang paling menarik perhatian Murphy adalah peluncuran robotaxi, yang ia anggap akan bernilai sekitar US$420 miliar hanya di pasar AS.
"Ini mencerminkan asumsi kami bahwa TSLA dapat mencapai biaya per mil yang jauh lebih rendah daripada Uber, Lyft, dan taksi, memungkinkan perusahaan untuk menetapkan harga secara agresif, memperluas total alamat pasar, dan juga meraih profit per mil yang lebih tinggi," tulisnya.
Tantangan yang Dihadapi Tesla
Meskipun optimisme terhadap robotaxi cukup tinggi, risiko eksekusi menjadi hal yang sangat krusial.
Selain perlu memperluas uji coba robotaxi dan meluncurkan layanan tersebut tepat waktu tanpa hambatan besar, Tesla juga harus merilis produk baru pada tahun 2025, meningkatkan divisi robotaxi tanpa mengorbankan bisnis perangkat lunak self-driving, menghadapi persaingan dari produsen EV di China, serta menghadapi kerangka regulasi yang tidak menentu baik di AS maupun di luar negeri — semua ini sementara permintaan terhadap EV menghadapi kelemahan.
Murphy juga mencatat beberapa potensi kelebihan, seperti lisensi perangkat lunak self-driving, terobosan teknologi oleh Tesla, dan kemungkinan insentif tambahan dari pemerintah federal atau negara bagian yang dapat mendukung pertumbuhan perusahaan.
Dampak Relasi CEO Elon Musk dan Potensi Regulasi yang Menguntungkan
Walaupun tidak disebutkan secara eksplisit dalam laporan, relasi dekat CEO Elon Musk dengan Presiden Terpilih Donald Trump bisa menjadi faktor yang menguntungkan bagi Tesla dalam meraih lingkungan regulasi yang lebih mendukung.
Sebagai contoh, pada hari Selasa yang sama, NHTSA (Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional) membuka penyelidikan keselamatan terhadap fitur Actually Smart Summon milik Tesla. Namun, penyelidikan ini bisa dibatasi jika pemerintahan yang lebih pro-Tesla berada di bawah kendali Trump, yang bisa memengaruhi hasil dan kebijakan regulasi.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Hadapi Upaya Penangkapan Kedua yang Lebih Kuat
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol menghadapi upaya penangkapan baru yang lebih kuat atas tuduhan pemberontakan. Seorang penyelidik utama bersumpah akan menembus pengamanan kompleks kepresidenan untuk menangkap Yoon, yang saat ini telah dimakzulkan.
Pengunjuk rasa yang mendukung dan menentang Yoon menggelar aksi di sekitar kompleks kepresidenan pada Rabu (8/1), meski suhu beku melanda. Hal ini terjadi setelah pengadilan menerbitkan kembali surat perintah penangkapan pada Selasa (7/1).
Dinas Keamanan Presiden (PSS) memperkuat pengamanan kompleks dengan kawat berduri dan barikade bus, mencegah akses ke vila tempat tinggal Yoon di kawasan elit yang dikenal sebagai "Beverly Hills-nya Korea."
Yoon sedang diselidiki atas tuduhan pemberontakan terkait upaya gagal untuk menerapkan darurat militer pada 3 Desember lalu. Keputusan ini mengejutkan publik Korea Selatan dan mendorong penerbitan surat perintah penangkapan pertama terhadap seorang presiden yang masih menjabat.
Yoon juga menghadapi proses pemakzulan di Mahkamah Konstitusi. Salah satu pengacaranya, Yoon Kap-keun, menyatakan surat perintah penangkapan itu tidak sah karena dikeluarkan oleh pengadilan di yurisdiksi yang salah dan Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) tidak memiliki kewenangan untuk menyelidiki presiden yang sedang menjabat.
Yoon Kap-keun membantah rumor bahwa Yoon telah melarikan diri dari kediaman resminya. Ia menegaskan telah bertemu dengan presiden di vila tersebut pada Selasa, menyebut rumor itu sebagai fitnah.
Pada Selasa, Oh Dong-woon, kepala CIO yang memimpin penyelidikan terhadap Yoon, meminta maaf atas kegagalan menangkap presiden pekan lalu setelah bentrok selama enam jam dengan ratusan agen PSS dan pengawal militer di kompleks tersebut.
"Kami akan mempersiapkan dengan matang dan memastikan eksekusi surat perintah kedua ini menjadi yang terakhir," ujar Oh kepada komite parlemen.
Ia menolak menyebutkan batas waktu surat perintah tersebut untuk menjaga kerahasiaan strategi penangkapan. Namun, Oh tidak membantah usulan anggota parlemen untuk mengambil langkah lebih keras melawan pengamanan presiden, termasuk melibatkan unit taktis khusus polisi dan alat berat untuk menerobos barikade.
Menurut laporan media lokal, skenario penangkapan dapat melibatkan lebih dari 2.000 polisi untuk menghadapi pasukan pengamanan presiden, dengan estimasi operasi berlangsung hingga tiga hari.
Shin Yul, profesor dari Universitas Myongji, menilai polisi memiliki pengalaman taktis yang cukup untuk menangani situasi ini. "Penangkapan Yoon kemungkinan akan berhasil kali ini, mengingat persiapan yang lebih matang," katanya.
Namun, ia menekankan pentingnya keselamatan para pengunjuk rasa, mengingat potensi bentrokan yang dapat melibatkan tembakan senjata.
Menurut pejabat CIO, dalam upaya sebelumnya, pihaknya kalah jumlah dari lebih dari 200 personel PSS yang dilengkapi senjata api, serta pasukan tambahan yang menjaga keamanan presiden.
Tencent Lakukan Buyback Saham Terbesar Sejak 2006 Setelah Masuk Daftar Hitam AS
Tencent Holdings Ltd., perusahaan teknologi terbesar di China, baru saja melakukan pembelian kembali saham dalam jumlah besar, yang menjadi yang tertinggi dalam hampir dua dekade terakhir.
Langkah ini diambil setelah aksi jual besar-besaran yang dipicu oleh dimasukkannya Tencent dalam daftar hitam AS karena dugaan keterkaitan dengan militer China.
Pembelian kembali saham yang dilakukan oleh Tencent pada hari Selasa lalu mencatatkan angka sebanyak 3,93 juta saham yang terdaftar di Hong Kong, jumlah terbanyak sejak April 2006, berdasarkan data yang disusun oleh Bloomberg.
Penurunan Harga Saham dan Respons Tencent
Meskipun Tencent mengumumkan pembelian kembali saham yang bernilai HK$1,5 miliar (setara dengan US$193 juta), saham perusahaan ini mengalami penurunan sebesar 7,3% pada hari yang sama.
Penurunan harga ini terjadi meskipun perusahaan teknologi besar ini dengan tegas membantah tuduhan yang diajukan oleh pemerintah AS. Tencent juga mengonfirmasi bahwa mereka akan bekerja sama dengan Departemen Pertahanan AS untuk mengatasi potensi kesalahpahaman mengenai tuduhan tersebut.
Pembelian kembali saham ini merupakan bagian dari upaya Tencent untuk meningkatkan pengembalian kepada para pemegang saham, namun, lebih dari itu, langkah ini juga menunjukkan urgensi untuk meredakan dampak dari dimasukkannya perusahaan ke dalam daftar hitam AS.
Langkah ini menunjukkan betapa seriusnya perusahaan dalam menghadapi dampak negatif dari keputusan tersebut terhadap harga sahamnya.
Reaksi Pasar dan Pembelian Saham oleh Investor China
Namun, Tencent bukan satu-satunya pembeli yang bersedia mengambil langkah untuk meredam aksi jual besar-besaran ini. Investor yang berbasis di daratan China juga ikut terlibat dalam pembelian saham Tencent melalui tautan bursa dengan Hong Kong pada hari yang sama, dengan nilai pembelian mencapai HK$14 miliar.
Hal ini menjadikan saham Tencent sebagai saham yang paling banyak dibeli pada hari tersebut, menunjukkan kepercayaan yang masih dimiliki oleh investor domestik terhadap perusahaan ini meskipun ada ketegangan geopolitik.
Vey-Sern Ling, direktur pelaksana di Union Bancaire Privee, menilai bahwa langkah Tencent untuk membeli kembali saham dalam jumlah besar ini menunjukkan bahwa perusahaan tersebut percaya bahwa keputusan AS salah dan respons pasar terhadap harga saham yang jatuh tidak rasional.
"Pernyataan yang dikeluarkan Tencent menunjukkan bahwa mereka merasa keputusan AS tidak tepat dan reaksi harga saham yang terjadi bersifat tidak rasional, yang mungkin memerlukan pembelian kembali saham dalam jumlah lebih besar," ujarnya.
Risiko Geopolitik yang Meningkat
Namun, langkah ini juga tidak dapat mengabaikan faktor risiko geopolitik yang semakin meningkat, yang kini menjadi sorotan utama. Konflik antara AS dan China dalam sektor teknologi ini berpotensi mempengaruhi lebih jauh sentimen pasar, dan beberapa investor mungkin akan merasa khawatir dengan ketidakpastian yang ditimbulkan oleh ketegangan tersebut.
Meskipun demikian, upaya Tencent untuk menangani krisis ini melalui pembelian kembali saham menunjukkan tekad perusahaan untuk mempertahankan nilai sahamnya dan menjaga kepercayaan para investor.
Prospek Saham Tencent ke Depan
Pada perdagangan pagi hari Rabu, saham Tencent kembali mengalami penurunan sekitar 2% di pasar Hong Kong.
Meskipun langkah-langkah yang diambil oleh perusahaan mungkin membantu meredakan ketegangan jangka pendek, risiko geopolitik dan ketidakpastian yang terkait dengan hubungan China-AS tetap menjadi faktor utama yang harus diperhatikan oleh investor.
Tencent kini berada dalam posisi yang cukup sulit, di tengah tekanan untuk mempertahankan nilai pasar sambil menghadapi tantangan eksternal yang terus berkembang.
Dalam waktu yang akan datang, pengaruh keputusan AS dan dampaknya terhadap harga saham Tencent akan terus menjadi fokus perhatian pasar global.
Dengan perusahaan yang tengah berusaha memperbaiki citranya dan mengembalikan kepercayaan pasar, langkah-langkah lanjutan yang diambil oleh Tencent, seperti peningkatan pembelian kembali saham atau upaya lobi politik, mungkin diperlukan untuk memastikan posisi mereka tetap kuat di pasar internasional.
BYD Bawa Ratusan Pekerja Tiongkok ke Brazil dengan Visa Ilegal
Produsen kendaraan listrik BYD membawa ratusan pekerja Tiongkok dengan visa ilegal untuk membangun pabrik di Brasil, seorang inspektur ketenagakerjaan utama mengatakan kepada Reuters pada hari Selasa (7/1), seraya menambahkan bahwa perusahaan telah berjanji untuk mematuhi undang-undang ketenagakerjaan setempat bagi para pekerja yang tetap berada di negara tersebut.
Otoritas Brasil mengatakan 163 pekerja yang dipekerjakan oleh kontraktor BYD Jinjiang mengalami kondisi perbudakan.
“Pekerja yang diselamatkan oleh otoritas ketenagakerjaan pada bulan Desember akan meninggalkan atau telah meninggalkan Brasil,” kata Liane Durao, yang telah mempelopori penyelidikan yang diumumkan pada akhir Desember oleh otoritas ketenagakerjaan di negara bagian Bahia.
"Semua ini ilegal," kata Durao, seraya menambahkan bahwa BYD akan didenda untuk setiap pekerja yang ditemukan dalam situasi ini, tanpa merinci jumlah total yang harus dibayarkan.
Durao adalah seorang inspektur ketenagakerjaan dengan tim yang memantau keselamatan tempat kerja untuk Kementerian Ketenagakerjaan Brasil.
Ia mengatakan perusahaan tersebut setuju untuk menyesuaikan kondisi ratusan pekerja yang akan tetap berada di negara tersebut, untuk mematuhi undang-undang ketenagakerjaan Brasil.
Sekitar 500 pekerja Tiongkok dibawa untuk bekerja di pabrik Brasil tersebut, katanya.
BYD dan Jinjiang tidak segera membalas permintaan komentar dari Reuters.
Sebelumnya, BYD mengatakan telah memutuskan hubungan dengan Jinjiang, yang membantah tuduhan oleh otoritas Brasil.
Seseorang yang dekat dengan BYD mengatakan kepada Reuters bahwa perusahaan Tiongkok tersebut yakin bahwa visa dikeluarkan dengan benar dan bahwa semua karyawan datang secara sukarela untuk bekerja di Brasil.
Pabrik tersebut telah menjadi simbol pengaruh Tiongkok yang semakin besar di Brasil dan contoh hubungan yang lebih erat antara kedua negara.
Otoritas ketenagakerjaan dan perwakilan dari BYD dan kontraktornya yang bekerja di Bahia bertemu pada hari Selasa untuk merundingkan cara melindungi hak-hak semua pekerja yang dipekerjakan di pabrik tersebut.
Ekspansi global BYD
BYD telah membangun pabrik untuk memproduksi 150.000 mobil sebagai bagian dari rencana untuk memulai produksi di Brasil, pasar terbesarnya di luar Tiongkok, pada awal tahun ini.
Tidak jelas apakah pembangunan akan tertunda karena penyelidikan terhadap kondisi kerja di pabrik tersebut.
Perusahaan telah menginvestasikan US$620 juta untuk mendirikan kompleks pabrik Bahia.
Pada bulan Desember, kantor kejaksaan ketenagakerjaan menggambarkan para pekerja, yang telah dipekerjakan oleh perusahaan konstruksi Tiongkok Jinjiang Group, sebagai korban perdagangan manusia.
Perusahaan tersebut telah menahan paspor 107 pekerja, kata penyidik.
Penyelidikan terhadap perbudakan dapat membawa konsekuensi yang kuat bagi para pengusaha di Brasil, termasuk pembatasan akses mereka ke pinjaman bank.
Karena para pekerja ditemukan dalam kondisi seperti perbudakan, pemerintah Brasil telah menangguhkan penerbitan visa sementara untuk BYD.
Laporan penyimpangan di Bahia dapat menjadi titik kritis utama dalam hubungan bilateral.
Brasil telah lama berupaya mendapatkan lebih banyak investasi dari Tiongkok. Namun, model Beijing yang membawa pekerja Tiongkok ke negara tempat mereka berinvestasi menghadirkan tantangan bagi penciptaan lapangan kerja lokal, yang menjadi prioritas Presiden Luiz Inacio Lula da Silva.
Penyelidikan tersebut juga telah menarik perhatian yang tidak diinginkan terhadap BYD ketika perusahaan tersebut berupaya untuk berekspansi secara global dan membangun dominasinya di Tiongkok, pasar otomotif terbesar di dunia, tempat perusahaan tersebut menguasai lebih dari sepertiga pasar kendaraan listrik dan hibrida plug-in.
Pengawas ketenagakerjaan akan terus memantau lokasi konstruksi BYD, kata Durao, untuk memastikan bahwa pekerja yang tetap bekerja di pabrik tersebut tidak mengalami kondisi kerja yang buruk.
Mark Zuckerberg Geser Larry Ellison sebagai Orang Terkaya Ketiga di Dunia
Pendiri Meta, Mark Zuckerberg, resmi melampaui pendiri Oracle, Larry Ellison, sebagai orang terkaya ketiga di dunia pada Senin (6/1/2025), sebagaimana tercatat dalam Daftar Miliarder Real-Time Forbes.
Pergantian posisi ini terjadi setelah kedua miliarder teknologi tersebut bersaing ketat sejak Jumat.
Kekayaan bersih Zuckerberg meningkat lebih dari 4% menjadi US$ 217,7 miliar setelah penutupan pasar pada Senin. Sementara itu, kekayaan bersih Ellison mengalami penurunan sebesar 0,3% menjadi US$ 209 miliar.
Kenaikan kekayaan Zuckerberg seiring dengan lonjakan harga saham Meta yang ditutup pada US$ 630,20, naik sekitar 4% dalam satu hari. Sebaliknya, saham Oracle milik Ellison melemah, ditutup turun 0,3% pada US$ 165,78.
Persaingan ketat antara Zuckerberg dan Ellison sudah terlihat sejak Jumat, 3 Januari, dengan keduanya saling bergantian menempati posisi ketiga dan keempat dalam daftar orang terkaya dunia. Namun, Ellison berhasil menutup hari itu di posisi ketiga.
Elon Musk tetap memegang posisi sebagai orang terkaya di dunia dengan kekayaan bersih US$ 425,2 miliar, diikuti oleh pendiri Amazon, Jeff Bezos, dengan kekayaan bersih US$ 241 miliar.
Pada November lalu, kekayaan bersih Larry Ellison sempat mencapai lebih dari US$ 228 miliar, menjadikannya pesaing utama Jeff Bezos untuk gelar orang terkaya kedua di dunia.
Namun, kekayaannya merosot tajam pada awal Desember setelah saham Oracle mencatat kerugian terbesar dalam hampir setahun, menyusul laporan laba perusahaan yang tidak memenuhi ekspektasi pasar. Penurunan ini memangkas kekayaan Ellison sebesar US$ 15 miliar.
Ellison, yang memiliki sekitar 40% saham Oracle, saat ini menjabat sebagai ketua, kepala teknologi, dan salah satu pendiri perusahaan. Di sisi lain, Zuckerberg menguasai sekitar 13% saham Meta, perusahaan induk Facebook, dan menjabat sebagai kepala eksekutif sekaligus ketua.
Peningkatan kekayaan para eksekutif teknologi juga terlihat setelah pemilihan umum November lalu, di mana Donald Trump berhasil mengalahkan Kamala Harris.
Ellison tercatat memperoleh tambahan kekayaan US$ 12 miliar dalam beberapa pekan setelah pemilu, sementara kekayaan Bezos melonjak sebesar US$ 7 miliar. Elon Musk menjadi miliarder dengan kenaikan kekayaan terbesar, bertambah hampir US$ 21 miliar hanya dalam sehari setelah pemilu.
Baik Ellison maupun Zuckerberg memiliki portofolio properti yang luar biasa. Zuckerberg diketahui telah membeli lebih dari 10 properti, termasuk ratusan hektar tanah di Hawaii dan beberapa rumah di Silicon Valley serta Lake Tahoe.
Sementara itu, Ellison memiliki lebih dari dua lusin properti, termasuk hampir seluruh Pulau Lanai di Hawaii, sebuah resor mewah, serta beberapa rumah mewah di California.
Pada hari yang sama, Meta juga mengumumkan tiga anggota baru dalam dewan direksi perusahaan. Presiden dan CEO UFC, Dana White, bersama CEO Exor, John Elkann, dan mantan eksekutif Microsoft, Charlie Songhurst, secara resmi bergabung.
Dalam pengumumannya di Facebook, Zuckerberg menyatakan bahwa mereka akan memainkan peran penting dalam mewujudkan visi Meta di bidang kecerdasan buatan, perangkat *wearable*, dan masa depan media sosial.