News Komoditi & Global ( Jumat, 19 Desember 2025 )
News Komoditi & Global
( Jum’at, 19 Desember 2025 )
Harga Emas Global Turun Meskipun Ada Harapan Penurunan Suku Bunga The Fed di Tengah Mendinginnya Inflasi AS
Harga Emas (XAU/USD) turun di bawah $4.350 selama awal perdagangan sesi Asia pada hari Jumat. Logam mulia ini merosot karena beberapa aksi profit taking dan likuidasi posisi beli yang lemah dari para pedagang kontrak berjangka jangka lebih pendek.
Namun, potensi penurunan pada logam kuning mungkin terbatas di tengah meningkatnya ekspektasi pemotongan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve AS (The Fed) setelah Indeks Harga Konsumen (IHK) AS secara tak terduga mendingin pada bulan November. Suku bunga yang lebih rendah dapat mengurangi biaya peluang memegang Emas, mendukung logam mulia yang tidak memberikan imbal hasil ini.
Selain itu, ketegangan geopolitik antara AS dan Venezuela, ditambah dengan permintaan industri dan investasi yang kuat, dapat memberikan dukungan bagi aset-aset safe-haven seperti Emas.
Penutupan pemerintah federal terpanjang dalam sejarah AS telah mempengaruhi pengumpulan data untuk laporan inflasi. Para pedagang akan mengambil lebih banyak petunjuk dari Indeks Sentimen Konsumen University of Michigan untuk bulan Desember, yang akan dirilis nanti pada hari Jumat.
Intisari Penggerak Pasar Harian: Emas Meluncur Lebih Rendah meskipun ada Harapan Pemotongan Suku Bunga The Fed
Inflasi IHK AS bulan November turun menjadi 2,7%, menurut Bureau of Labor Statistics (BLS) AS pada hari Kamis. Angka ini berada di bawah konsensus pasar 3,1%.
IHK inti AS, yang tidak termasuk harga makanan dan energi yang volatil, naik 2,6%, meleset dari prakiraan para analis yaitu naik 3,0%.
"Penurunan tajam yang mengejutkan dalam inflasi harga konsumen AS seharusnya memperlancar jalan untuk pelonggaran lebih lanjut oleh The Fed pada tahun 2026," kata Sal Guatieri, ekonom senior di BMO Capital Markets.
Presiden AS, Donald Trump, mengatakan pada hari Rabu bahwa ketua The Fed berikutnya adalah seseorang yang percaya pada suku bunga yang lebih rendah "secara signifikan." Dia lebih lanjut menyatakan bahwa dia akan segera mengumumkan pengganti untuk Ketua The Fed saat ini, Jerome Powell.
Pasar keuangan memprakirakan kemungkinan hanya 26,6% The Fed akan mengurangi suku bunga pada pertemuan berikutnya di bulan Januari, setelah memangkasnya sebesar seperempat poin pada masing-masing dari tiga pertemuan terakhirnya, menurut CME FedWatch tool.
The New York Times melaporkan pada hari Kamis bahwa pemerintah Venezuela telah memerintahkan angkatan lautnya untuk mengawal kapal-kapal yang membawa produk Minyak dari pelabuhannya. Tindakan ini dapat meningkatkan risiko konfrontasi dengan AS setelah Trump memerintahkan "blokade" yang ditujukan pada industri Minyak negara tersebut.
Wall Street Ditutup Menguat: Dow, S&P 500 dan Nasdaq Didorong Reli Saham Teknologi
Wall Street ditutup menguat karena laporan inflasi yang rendah memicu ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve. Di sisi lain, perkiraan luar biasa dari pembuat chip Micron menandakan permintaan AI yang kuat.
Kamis (18/12/2025), Dow Jones Industrial Average ditutup naik 65,88 poin atau 0,14% menjadi 47.951,85, indeks S&P 500 menguat 53,33 poin atau 0,79% ke 6.774,76 dan indeks Nasdaq Composite menguat 313,04 poin atau 1,38% ke 23.006,36.
Enam dari 11 sektor pada S&P mengalami kenaikan, dipimpin oleh saham-saham barang konsumsi non-esensial, yang naik 1,78%.
Laporan Indeks Harga Konsumen menunjukkan bahwa harga konsumen meningkat kurang dari yang diperkirakan pada tahun hingga November. Biro Statistik Tenaga Kerja Departemen Tenaga Kerja AS tidak menerbitkan perubahan CPI bulanan setelah penutupan pemerintah selama 43 hari mencegah pengumpulan data Oktober.
"Laporan CPI yang konstruktif... mulai mengurangi tekanan pada para pembuat kebijakan lebih lanjut untuk berpotensi lebih nyaman memangkas suku bunga tahun depan," kata Bill Merz, kepala riset pasar modal di Grup Manajemen Aset U.S. Bank. "Kita ingin melihat tindak lanjut bulan depan untuk memastikan tidak ada terlalu banyak gangguan akibat penutupan pemerintah."
Ketiga indeks utama pulih dari titik terendah tiga minggu, dan indeks Russell 2000, yang melacak saham-saham berkapitalisasi kecil yang sensitif terhadap suku bunga, juga naik 0,8%.
Laporan klaim pengangguran menunjukkan permohonan baru menurun minggu lalu, membalikkan lonjakan minggu sebelumnya dan menunjukkan kondisi pasar tenaga kerja tetap stabil pada bulan Desember. Awal minggu ini, laporan pekerjaan resmi menunjukkan pertumbuhan pekerjaan AS pulih pada bulan November dan tingkat pengangguran naik menjadi 4,6%.
Para pedagang sekarang melihat peluang 58% untuk langkah kebijakan dovish oleh Fed pada bulan Maret, menurut FedWatch Tool dari CME.
Di sesi ini, saham Lululemon melonjak 3,5% setelah laporan bahwa investor aktivis Elliott telah mengakuisisi lebih dari US$ 1 miliar saham di perusahaan pakaian olahraga tersebut. Saham Starbucks juga naik 4,9%.
Di antara saham teknologi, Micron Technology melonjak 10,2% setelah perusahaan memperkirakan laba kuartalan hampir dua kali lipat dari yang diperkirakan analis karena permintaan yang kuat terkait kecerdasan buatan.
Perusahaan memori lainnya termasuk SanDisk dan Western Digital juga melonjak, sementara Indeks Semikonduktor Philadelphia SE naik 2,6%.
Pengeluaran besar-besaran perusahaan yang didukung utang untuk mengembangkan teknologi AI dan ketidakpastian tentang bagaimana mereka berencana untuk memonetisasinya telah menghambat pengambilan risiko pada kuartal ini.
Saham Oracle naik 0,9%, pulih dari penurunan pada hari Rabu ketika rencana pendanaan untuk pusat data Stargate memicu aksi jual saham secara luas.
Sedangkan Saham Trump Media & Technology melonjak 41% setelah perusahaan tersebut dan perusahaan energi fusi TAE Technologies menyatakan telah sepakat untuk bergabung dalam kesepakatan saham senilai lebih dari $6 miliar.
BoE Pangkas Suku Bunga Jadi 3,75%, Pertumbuhan Ekonomi Inggris Diperkirakan Stagnan
Bank of England (BoE) secara resmi menurunkan suku bunga acuan pada Kamis (18/12), meski dengan suara tipis dari para pembuat kebijakan. Langkah ini menandakan bahwa laju penurunan suku bunga yang sudah bersifat gradual mungkin akan melambat ke depannya.
Setelah data inflasi terbaru menunjukkan penurunan tajam minggu ini, dan perkiraan baru dari staf BoE yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi akan stagnan pada akhir 2025, lima anggota Monetary Policy Committee (MPC) memilih untuk menurunkan suku bunga acuan menjadi 3,75% dari 4,0% menjadi pemotongan keempat sepanjang tahun 2025.
Sementara itu, empat anggota MPC lainnya menolak penurunan, karena khawatir inflasi Inggris yang masih tertinggi di antara ekonomi G7 tetap terlalu tinggi. Gubernur BoE, Andrew Bailey, mengubah pandangannya dan memberikan suara untuk pemotongan, sehingga memutuskan keseimbangan dalam komite.
“Kami masih berpandangan bahwa suku bunga berada pada jalur penurunan yang bertahap. Namun, dengan setiap pemotongan yang kami lakukan, seberapa jauh kita menurunkannya menjadi semakin sulit dipastikan,” ujar Bailey.
Bailey menambahkan bahwa meskipun belum terlihat bukti penurunan tajam di pasar tenaga kerja, ekspektasi inflasi sejauh ini belum menurun secara signifikan.
Beberapa pejabat senior yang menolak penurunan suku bunga menyampaikan kekhawatiran mereka.
Deputy Governor Clare Lombardelli menyatakan bahwa risiko inflasi lebih tinggi dari perkiraan masih menjadi perhatian, sementara Chief Economist Huw Pill menilai risiko inflasi terjebak di level tinggi lebih besar dibandingkan risiko terlalu rendah.
Pemotongan seperempat poin membuat Bank Rate berada pada level terendah hampir tiga tahun, meski masih hampir dua kali lipat dibanding suku bunga European Central Bank (ECB).
Inflasi Inggris tetap lebih tinggi dibanding negara mitra, sebagian akibat keputusan Menteri Keuangan Rachel Reeves tahun lalu yang menaikkan pajak bagi perusahaan, meski inflasi turun tajam menjadi 3,2% pada data terbaru.
BoE menilai inflasi kini “diperkirakan akan kembali mendekati target lebih cepat dalam jangka pendek”, dan risiko inflasi tinggi terus-menerus “menjadi kurang signifikan”. Namun, kemungkinan permintaan yang lebih lemah menurunkan inflasi terlalu rendah tetap ada.
Data terbaru menunjukkan pelemahan pasar tenaga kerja, termasuk tingkat pengangguran tertinggi sejak 2021 dan melambatnya pertumbuhan gaji sektor swasta.
BoE kini memperkirakan pertumbuhan ekonomi nol pada kuartal terakhir 2025, turun dari proyeksi 0,3% bulan lalu, meski pertumbuhan mendasar diperkirakan sekitar 0,2% per kuartal.
Ekonomi Inggris menyusut 0,1% dalam tiga bulan hingga Oktober, terdampak perusahaan yang menunda proyek investasi menjelang anggaran Reeves pada 26 November.
BoE memperkirakan langkah-langkah dalam anggaran akan menurunkan inflasi 2026 sekitar setengah poin persentase, dengan sedikit kenaikan pada dua tahun berikutnya, serta menambah maksimal 0,2 poin persentase pada ukuran ekonomi 2026-2027.
Bank sentral besar lainnya diperkirakan hampir menghentikan pemotongan suku bunga.
Federal Reserve AS menandakan kemungkinan satu pemotongan lagi pada 2026, sementara ECB kemungkinan telah menyelesaikan siklus pelonggaran moneternya.
ECB diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan Kamis sore waktu setempat.
Trump Tegaskan Ketua The Fed Berikutnya Pro-Pemangkasan Suku Bunga Agresif
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menegaskan bahwa calon Ketua Federal Reserve (The Fed) berikutnya akan merupakan sosok yang sangat mendukung penurunan suku bunga secara agresif.
“Saya akan segera mengumumkan Ketua The Fed berikutnya, seseorang yang percaya pada suku bunga yang jauh lebih rendah. Dengan itu, cicilan kredit pemilikan rumah akan turun lebih jauh,” ujar Trump dalam pidato nasionalnya, Rabu (17/12/2025).
Pernyataan tersebut disampaikan Trump saat memaparkan capaian ekonomi dan keamanan nasional pada tahun pertama masa jabatan keduanya.
Sebelumnya, Trump juga telah mengindikasikan akan mengumumkan pengganti Ketua The Fed saat ini, Jerome Powell, pada awal tahun depan.
Sejumlah nama disebut sebagai kandidat kuat, antara lain Penasihat Ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett, mantan Gubernur The Fed Kevin Warsh, serta Gubernur The Fed yang masih menjabat Christopher Waller.
Ketiganya dikenal berpandangan bahwa suku bunga saat ini masih terlalu tinggi dan perlu diturunkan.
Meski demikian, belum ada satu pun kandidat yang secara terbuka mendukung pemangkasan suku bunga sedalam yang diinginkan Trump.
Presiden AS tersebut sebelumnya bahkan sempat mendorong suku bunga diturunkan hingga mendekati level krisis, yakni sekitar 1%.
Saat ini, suku bunga acuan The Fed berada di kisaran 3,5%–3,75%. Bahkan Gubernur The Fed terbaru yang ditunjuk Trump, Stephen Miran, tidak menganjurkan penurunan suku bunga hingga mendekati level tersebut.
Trump berulang kali menyuarakan keinginannya untuk menurunkan suku bunga kredit perumahan.
Namun, suku bunga acuan The Fed hanya memiliki pengaruh terbatas terhadap biaya pinjaman jangka panjang.
Tingkat bunga hipotek lebih banyak dipengaruhi oleh imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun, yang bergerak mengikuti ekspektasi pertumbuhan ekonomi dan inflasi.
Sepanjang setahun terakhir, imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun relatif stabil. Dampaknya, suku bunga kredit perumahan juga tertahan di kisaran 6,3%–6,4% sejak September dan belum menunjukkan sinyal penurunan signifikan.
Dalam wawancara dengan Wall Street Journal pekan lalu, Trump mengatakan dirinya condong memilih Kevin Warsh atau Kevin Hassett sebagai Ketua The Fed berikutnya.
Meski begitu, proses wawancara masih berlanjut, termasuk dengan Christopher Waller, yang dikenal sebagai pendukung penurunan suku bunga namun juga pembela kuat independensi bank sentral.
Trump juga menyatakan Ketua The Fed seharusnya berkonsultasi dengan presiden dalam menetapkan kebijakan suku bunga, meskipun secara tradisi keputusan tersebut berada sepenuhnya di tangan bank sentral.
“Biasanya hal itu tidak lagi dilakukan, padahal dulu sering dilakukan. Seharusnya bisa dilakukan,” kata Trump.
“Saya tidak mengatakan Ketua The Fed harus mengikuti semua yang kami katakan, tetapi suara saya cerdas dan patut didengar.”
Presiden Bolivia Cabut Subsidi BBM untuk Perbaiki Keuangan Negara
Presiden Bolivia Rodrigo Paz yang baru dilantik bulan lalu mengumumkan pemerintahannya akan mencabut subsidi bahan bakar yang telah berlaku selama hampir dua dekade, sebagai upaya menyehatkan kondisi keuangan negara.
Dalam pidato nasional pada Rabu (17/12/2025) waktu setempat, Paz menegaskan kebijakan tersebut bukan berarti pemerintah lepas tangan terhadap rakyat.
“Kebijakan ini bukan bentuk pengabaian, melainkan upaya menghadirkan ketertiban, keadilan, serta redistribusi yang nyata, jelas, dan transparan,” ujar Paz.
Meski rincian teknis kebijakan akan diatur dalam dekret pemerintah yang segera diterbitkan, pencabutan subsidi tampaknya langsung berlaku untuk sektor pertanian dan dunia usaha.
Sebelumnya, Paz memang menyatakan kedua sektor tersebut akan menjadi target awal reformasi subsidi.
Selain itu, Paz membuka peluang impor solar secara langsung oleh pihak swasta, menyusul kesulitan yang dialami perusahaan migas milik negara, YPFB, dalam mengamankan pasokan bahan bakar.
Bolivia telah membekukan harga BBM sejak 2006. Selama hampir 20 tahun, harga solar dipatok di 3,72 boliviano per liter, sementara bensin premium di 3,74 boliviano per liter.
Dengan kebijakan baru ini, harga solar melonjak menjadi 9,80 boliviano per liter, sedangkan bensin premium naik menjadi 6,96 boliviano per liter.
Menteri Minyak dan Gas Bolivia Mauricio Medinaceli mengatakan, harga baru tersebut akan berlaku selama enam bulan ke depan, meskipun pemerintah tidak menutup kemungkinan adanya penyesuaian lanjutan.
Presiden Paz mewarisi kondisi ekonomi yang tengah bergejolak, dengan tekanan fiskal yang tinggi dan cadangan devisa yang menipis.
Ia juga menghadapi tantangan politik di parlemen untuk meloloskan berbagai reformasi struktural yang dinilai para ekonom penting guna menstabilkan keuangan negara.
Pidato di Gedung Putih, Trump Klaim Prestasi di Tengah Anjloknya Kepuasan Publik
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyoroti berbagai klaim keberhasilan pemerintahannya dalam pidato malam yang jarang digelar dari Gedung Putih, di tengah merosotnya tingkat kepuasan publik terhadap kinerjanya, khususnya di bidang ekonomi.
Dalam pidato yang disampaikan dari Diplomatic Reception Room Gedung Putih, Trump menyatakan dirinya mewarisi kondisi ekonomi yang buruk dari pemerintahan sebelumnya dan tengah berupaya memperbaikinya.
Ia kembali menyalahkan pendahulunya dari Partai Demokrat atas lonjakan harga konsumen yang masih membebani masyarakat.
“Sebelas bulan lalu, saya mewarisi kekacauan, dan saya sedang memperbaikinya,” kata Trump dalam pidatonya pada Rabu (17/12/2025).
Presiden dari Partai Republik itu mengklaim pemerintahannya telah mencatat kemajuan di berbagai sektor, mulai dari penurunan jumlah penyeberangan perbatasan ilegal hingga upaya menekan harga sejumlah barang.
Pidato tersebut menjadi kesempatan bagi Trump untuk merespons kekhawatiran publik terkait tingginya biaya hidup.
Meski selama ini kerap menyebut isu keterjangkauan sebagai “rekayasa Demokrat”, Trump mengakui harga-harga masih berada di level tinggi, sembari menegaskan penurunan harga sedang berlangsung.
“Saya sedang menurunkan harga-harga tersebut, dan menurunkannya dengan sangat cepat,” ujarnya.
Partai Republik kini bersiap menghadapi pemilu paruh waktu pada November tahun depan, dengan target mempertahankan kendali atas Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat.
Sementara itu, Partai Demokrat berupaya merebut kembali kekuasaan dengan mengangkat isu keterjangkauan ekonomi dan perbedaan kebijakan layanan kesehatan.
Inflasi tinggi selama masa jabatan mantan Presiden Joe Biden disebut menjadi salah satu faktor yang membantu Trump memenangkan pemilu tahun lalu atas mantan Wakil Presiden Kamala Harris.
Namun, kebijakan tarif yang diterapkan Trump sepanjang tahun ini justru memicu ketidakpastian ekonomi dan mendorong kenaikan harga, sehingga menyulitkan Trump seperti Biden sebelumnya untuk meyakinkan publik bahwa kondisi ekonomi berada dalam jalur yang sehat.
Survei terbaru Reuters/Ipsos yang dirilis Selasa menunjukkan hanya 33% warga dewasa AS yang menyetujui cara Trump menangani perekonomian.
Menjelang pidato tersebut, pemimpin mayoritas Demokrat di Senat, Chuck Schumer, menilai Trump gagal memenuhi janji kampanyenya.
“Ia berjanji akan menurunkan biaya hidup sejak hari pertama. Itu janji utamanya dan alasan utama ia memenangkan pemilu. Faktanya, biaya hidup justru terus naik,” kata Schumer dalam konferensi pers di Capitol Hill.
Cegah Palestina Merdeka, Israel Terus Luaskan Pemukiman Ilegal
Pihak berwenang Israel diperkirakan akan memajukan rencana untuk membangun 9.000 unit rumah baru di pemukiman ilegal di lokasi bandara Qalandiya yang ditinggalkan di Yerusalem Timur yang diduduki. Hal ini sebagai upaya lain untuk memisahkan tanah Palestina satu sama lain dan memblokir segala kemungkinan munculnya negara Palestina yang berdekatan.
Lingkungan yang disebut Atarot di bagian utara Yerusalem Timur, yang mengingatkan pada rencana E1 untuk melemahkan negara Palestina, akan dibahas dan garis besarnya akan disetujui pada hari Rabu oleh Komite Perencanaan dan Pembangunan Distrik, menurut kelompok Israel Peace Now.
Aljazirah melansir, kelompok advokasi tersebut mengatakan pemukiman baru tersebut diharapkan akan dibangun di wilayah perkotaan Palestina yang padat penduduknya, membentang dari Ramallah di Tepi Barat yang diduduki dan Kafr Aqab di utara melalui kamp pengungsi Qalandiya, ar-Ram, Beit Hanina dan Bir Nabala.
Rencana ini akan membangun daerah kantong Israel di wilayah yang dihuni oleh ratusan ribu warga Palestina, dengan tujuan menghalangi pembangunan di wilayah utama dan semakin merusak kemungkinan terbentuknya negara Palestina yang berdaulat.
“Ini adalah rencana destruktif yang, jika diterapkan, akan mencegah kemungkinan menghubungkan Yerusalem Timur dengan wilayah Palestina di sekitarnya dan, dalam praktiknya, akan mencegah pembentukan negara Palestina berdampingan dengan Israel,” kata Peace Now.
Organisasi tersebut mengatakan pemerintahan sayap kanan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memanfaatkan setiap momen untuk mengubur peluang bagi masa depan perdamaian dan kompromi.
“Apalagi sekarang, ketika sudah jelas bagi semua orang bahwa gagasan ‘mengelola konflik’ dan ‘kemenangan yang menentukan’ telah menyebabkan bencana keamanan bagi Israel, kita harus bertindak untuk menyelesaikan konflik tersebut.”
Kemajuan rencana tersebut dimulai pada awal tahun 2020, ketika Kementerian Perumahan Israel mengirimkannya ke pemerintah kota Yerusalem untuk mempersiapkannya untuk disetujui.
Rencana tersebut menyelesaikan proses persiapan birokrasi dalam waktu beberapa bulan, namun mendapat keberatan dari Kementerian Perlindungan Lingkungan dan Kesehatan, menurut Peace Now, yang mengatakan pemerintahan Presiden Amerika Serikat Barack Obama juga menentangnya.
Hal ini memerlukan pertimbangan dan persetujuan lebih lanjut dari pemerintah sebelum dapat disahkan secara hukum dan dilanjutkan ke proses tender untuk memilih kontraktor konstruksi.
Sebagian besar wilayah rencana ditetapkan sebagai “tanah negara” oleh otoritas Israel, yang berarti mereka tidak perlu meminta izin dari pemilik tanah Palestina.
Israel dengan cepat mencapai kemajuan dalam beberapa proyek besar untuk membangun pemukiman ilegal di wilayah pendudukan Palestina dan mengupayakan aneksasi Tepi Barat yang diduduki. Ini dilakukan bersamaan dengan genosida di Gaza yang dimulai pada Oktober 2023 dan kini telah menewaskan lebih dari 70.000 orang.
Rencana E1, yang mencakup pembangunan ribuan rumah ilegal Israel di Tepi Barat yang diduduki, dipuji oleh para pejabat Israel meskipun ada kecaman internasional. Kabinet keamanan Israel pekan lalu menandatangani rencana untuk meresmikan 19 pemukiman ilegal di Tepi Barat.
Pasukan Israel terus melancarkan serangan di Tepi Barat yang diduduki dan mendukung pemukim yang melakukan kekerasan dalam menyerang tanah Palestina sambil mengeluarkan izin untuk menghancurkan rumah-rumah warga Palestina.
Pihak berwenang Israel mulai melakukan operasi pembongkaran pada Rabu pagi di kota Biddu, yang terletak di barat laut Yerusalem Timur yang diduduki, dengan dalih bahwa bangunan-bangunan Palestina tidak memiliki izin.
Di bagian tengah Tepi Barat, para pemukim Yahudi, yang mengamuk dengan impunitas yang seringkali didukung oleh militer Israel, membakar kendaraan warga Palestina dan menulis slogan-slogan rasis di desa Ein Yabrud di Ramallah pada hari Rabu.
Beberapa warga Palestina juga ditangkap dalam penggerebekan di Tepi Barat, termasuk di Nablus. Otoritas setempat mengatakan militer Israel berencana menghancurkan 25 bangunan tempat tinggal di kamp pengungsi Nur Shams minggu ini.
Total 61 Tentara Israel Bunuh Diri Sejak Awal Perang Gaza, Kasus Terbaru Terjadi di Markas Militer
Seorang prajurit Israel dilaporkan tewas bunuh diri di dalam sebuah pangkalan militer di utara Israel. Menurut laporan koran Haaretz dilansir Middle East Monitor, Rabu (17/12/2025), hingga kini total 61 prajurit Israel yang mengambil langkah menghabisi nyawanya sendiri sejak perang di Gaza berkecamuk.
Menurut laporan Haaretz, prajurit itu menghabisi nyawanya dengan menembak diri sendiri. Sempat sekarat, namun akhirnya nyawa prajurit itu tak tertotolong pada Selasa pagi.
Sebelum laporan Haaretz, Angkatan Bersenjata Israel mengeluarkan pernyataan bahwa satu prajuritnya terluka parah oleh insiden senjata di dalam pangkalan militer di utara Israel dan kemudian dibawa ke rumah sakit. Pihak Angkata Bersenjata Israel membuka investigasi pada insiden yang berujung kematian sang prajurit itu.
Pada 28 Oktober 2025, sebuah laporan resmi yang dikeluarkan oleh Pusat Informasi dan Penelitian Knesset mengungkapkan bahwa, sebanyak 279 tentara Israel melakukan percobaan bunuh diri sejak awal 2024. Jumlah itu terdata sejak Januari 2025 hingga Juli 2025, dengan rata-rata tujuh percobaan bunuh diri untuk satu kasus kematian.
Caracas Nilai Trump Gila Sebut Minyak di Tanah Venezuela adalah Milik AS
Wakil Tetap Venezuela untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Samuel Moncada menyebut klaim Amerika Serikat terhadap aset dan minyak negara Amerika Latin itu sebagai hal yang "gila" dan "delusional". Hal tersebut disampaikan Moncada melalui sebuah pernyataan tertulis kepada Dewan Keamanan PBB, sebagaimana dilansir RIA Novosti, Rabu (18/12/2025).
"Dalam sejarah Venezuela, belum pernah ada seorang kepala negara dan/atau pemerintahan sebuah negara asing yang menyampaikan gagasan gila bahwa wilayah nasional Venezuela, termasuk ladang minyak dan aset lainnya, adalah milik mereka," menurut surat tersebut.
"Kegilaan tersebut semakin menjadi-jadi dengan ultimatum yang menyatakan jika Venezuela tidak mengikuti kemauannya, negara kami akan diserang oleh kekuatan militer mereka," kata Moncada.
Wakil Venezuela di PBB itu turut berkata bahwa "kecanduan" Washington terhadap minyak tidak mengenal batas. Berdasarkan hal tersebut, Moncada meminta supaya DK PBB segera menggelar rapat untuk membahas agresi yang dilakukan AS terhadap Republik Bolivar Venezuela.
Venezuela juga meminta agar langkah-langkah yang diperlukan diambil untuk memulihkan legalitas internasional, "sesuai dengan Pasal 39 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa," kata dia.
Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum meminta PBB agar mengintervensi ketegangan antara Venezuela dan AS guna mencegah terjadinya pertumpahan darah, menyusul peningkatan kehadiran militer AS di kawasan Karibia.
“Tidak boleh ada campur tangan asing, penyelesaian konflik harus dilakukan secara damai, dan dialog untuk perdamaian harus diutamakan. Kami menyerukan kepada PBB untuk menjalankan perannya,” kata Sheinbaum dalam pengarahan hariannya.
“Kami belum melihat PBB bertindak untuk mencegah pertumpahan darah dan memastikan bahwa solusi damai bagi konflik selalu diupayakan. Itulah posisi kami,” lanjutnya.
Meski menghindari kritik langsung terhadap Presiden Amerika Serikat, Sheinbaum mengecam penggunaan langkah-langkah ekonomi sebagai instrumen tekanan politik.
“Masalah dengan blokade adalah bahwa kebijakan itu tampaknya menargetkan pemerintah, tetapi pada kenyataannya merugikan rakyat. Ini terjadi di Kuba: terlepas dari pandangan seseorang terhadap pemerintahnya, blokade merugikan warga biasa,” ujarnya.
Seraya menyerukan resolusi damai, presiden Meksiko itu juga menawarkan diri untuk menjadi mediator antara Amerika Serikat dan Venezuela.
“Para pihak perlu menghubungi kami dengan sebuah proposal. Jika tidak, mediator harus dicari untuk membantu mencegah konflik di kawasan tersebut,” katanya.
Pernyataan Sheinbaum disampaikan sehari setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan blokade terhadap seluruh kapal minyak yang terkena sanksi untuk memasuki maupun keluar dari Venezuela.
Trump juga menuduh pemerintahan Presiden Nicolas Maduro menggunakan pendapatan minyak untuk membiayai “terorisme narkoba, perdagangan manusia, pembunuhan, dan penculikan.”
Caracas membantah keras tuduhan tersebut dan menilai tindakan Amerika Serikat sebagai pelanggaran hukum internasional, seraya memperingatkan bahwa langkah itu berisiko menyeret AS ke konflik panjang dan mahal, seperti Perang Vietnam.
Laporan Majalah Inggris, Pakistan Tembak Jatuh 4 Jet Rafale India
Nomor seri empat jet tempur Rafale Angkatan Udara India (IAF) yang ditembak jatuh oleh Angkatan Udara Pakistan (PAF) selama bentrokan udara Mei 2025, telah terungkap. Laporan majalah pertahanan Inggris, Key Aero melakukan analisis jatuhnya empat jet tempur Rafale.
Laporan investigasi tersebut merinci, selama pertempuran udara selama 52 menit antara PAF dan IAF, kehilangan empat jet Rafale. Adapun nomor seri yang berhasil diidentifikasi adalah BS-001, BS-021, BS-022, dan BS-027.
Majalah tersebut mencatat bahwa India gagal memberikan gambar atau dokumentasi yang jelas tentang pesawat-pesawat itu. Sebelumnya, muncul serpihan badan pesawat Rafale produksi Dassault Aviaton (Prancis) yang dipotret warga setelah terjadinya perang singkat tersebut.
Dikutip dari Daily Pakistan, Rabu (17/12/2025), laporan majalah berbasis di Lindon tersebut mengecam India karena gagal memberikan bukti foto yang jelas untuk mendukung klaim superioritas udaranya. Hal itu lantaran IAF juga mengeklaim menjatuhkan jet tempur Pakistan, tanpa didukung bukti yang bisa diverifikasi.
Laporan Key Aero lebih lanjut menyoroti bahwa Operasi Multi-Domain Pakistan secara efektif menetralkan IAF, yang menderita kerugian tambahan. Selain Rafale, India juga kehilangan jet MiG-29 dan Sukhoi Su-30 buatan Rusia, dan drone Heron asal Israel.
Pada 10 Mei 2025, sebuah jet JF-17C Block 3 Thunder dilaporkan menghancurkan sistem pertahanan S-400 India di Udhampur. Sementara pasukan Pakistan menargetkan sistem komando dan kendali India di Barnala.
Dalam operasi yang pertama kali terjadi, Pakistan menggabungkan perang siber dengan taktik udara konvensional. Mereka pun dilaporkan melumpuhkan hampir 96 persen jaringan sosial dan infrastruktur digital India selama konflik tersebut.
Key Aero selanjutnya menilai, operasi multidomain Pakistan sepenuhnya melumpuhkan IAF. Sehingga pilot jet tempur India tidak mampu memberikan respons yang efektif melawan Pakistan.
Laporan itu juga menggambarkan serangan multiarah yang dilakukan dengan cermat oleh Pakistan menggunakan jet temput Chengdu J-10CE, yang menantang klaim dominasi udara India dan membuat para analis pertahanan global tercengang. Adapun Pakistan menembak India menggunakan rudal jarak jauh PL-15E.
Majalah tersebut juga merujuk pada wawancara sebelumnya di mana Panglima Angkatan Bersenjata India Jenderal Anil Chauhan mengakui kehancuran pesawat India. Sebelum pertempuran itu, PAF telah berhasil menembak jatuh sebuah MiG-21 India selama Operasi Swift Retort.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald John Trump mengatakan, sedikitnya lima pesawat tempur ditembak jatuh dalam konflik bersenjata antara India dan Pakistan pada Mei 2025. Dia juga mengeklaim, pemerintahnya yang mampu "menghentikan perang" di antara dua negara nuklir itu.
"Pesawat-pesawat ditembak jatuh dari udara… Saya rasa ada lima jet yang benar-benar ditembak jatuh," kata Trump dalam jamuan makan malam bersama anggota parlemen Partai Republik di Gedung Putih, Washington DC pada Jumat (18/7/2025) malam waktu setempat.
Namun, Trump tidak menjelaskan pesawat siapa yang ditembak jatuh. Hal itu merupakan pertama kalinya pemimpin negara ketiga secara terbuka menyatakan ada pesawat yang ditembak jatuh dalam konflik selama empat hari itu.
Pakistan sebelumnya mengeklaim telah menembak jatuh enam pesawat India, termasuk tiga jet tempur Rafale buatan Prancis, stau Sukhoi Su-30, dan Mirage 2000 dalam pertempuran udara ketika India melancarkan serangan lintas batas pada 7 Mei 2025 malam. Panglima Angkatan Bersenjata India Jenderal Anil Chauhan, belakangan mengakui, beberapa pesawat India memang ditembak jatuh.
Donald Trump Akui Israel 'Kalah' di AS
Presiden AS Donald Trump menegaskan melemahnya citra dan lobi Israel di Amerika Serikat. Perang brutal di Jalur Gaza dua tahun belakangan jadi pemicu runtuhnya dominasi Israel tersebut.
Dalam pidato sambutan perayaan Hanukkah di Gedung Putih pada Selasa, Trump mengatakan bahwa pengaruh politik pro-Israel di Washington, yang merupakan kelompok pelobi terkuat lebih dari satu dekade lalu, kini tidak lagi demikian.
Trump memperingatkan tentang apa yang ia gambarkan sebagai meningkatnya manifestasi antisemitisme di arena politik Amerika, khususnya di Kongres. Patut dicatat, dalam pandangan Trump dan Israel, semua kritik terhadap negara Zionis tersebut dianggap sebagai antisemitisme.
Pada awal September, Trump menegaskan – dalam konteks membahas dampak perang Gaza terhadap Israel – bahwa Tel Aviv telah “kehilangan” pengaruhnya dan kemampuan sebelumnya untuk memberikan tekanan pada lingkaran politik di Washington. Hal ini karena berlanjutnya serangan ke Jalur Gaza.
Trump mengatakan dalam sebuah wawancara dengan situs Amerika "Daily Caller" pada saat itu bahwa perang di Gaza merugikan Israel, dan bahwa Israel "mungkin memenangkan perang tetapi tidak mendapatkan pengaruh dalam dunia hubungan masyarakat dan ini merugikan Israel."
Dia menyatakan bahwa "Israel mempunyai lobi terkuat yang pernah dilihatnya 15 tahun yang lalu dan mempunyai kendali penuh atas Kongres, dan sekarang Israel telah kehilangan hal tersebut," katanya.
Dalam pidatonya, Trump menegaskan bahwa “tidak ada yang berbuat lebih banyak untuk Israel daripada yang dia lakukan.” Ia menyontohkan serangan yang menargetkan situs nuklir di Iran selama perang 12 hari antara Teheran dan Tel Aviv.
Trump juga menegaskan kembali komitmennya untuk mendukung orang-orang Yahudi Amerika, menekankan bahwa ia telah melakukan banyak hal untuk Israel, dan menyerukan perang internasional melawan apa yang ia gambarkan sebagai “terorisme Islam radikal.”
Stok Rudal Iran Melimpah Membuat Israel Ketar-ketir
Israel sedang menilai kembali dampak agresi militer Juni-nya terhadap program rudal balistik Iran. Sebab, para analis mengatakan Teheran ingin membangun kembali pencegahan intinya dalam langkah yang dapat membuka jalan bagi perang baru. Mengutip laporan Al-Monitor, persediaan rudal balistik Iran sebagian besar masih utuh setelah perang 12 hari pada Juni, dengan sekitar 2.000 rudal berat masih ada di gudang persenjataannya. Media tersebut mengutip sumber keamanan Israel yang mengatakan bahwa intelijen militer Israel telah menyampaikan penilaian itu kepada Amerika Serikat sebagai indikasi bahwa Israel mendesak Washington untuk kembali bertindak mengatasi dugaan ancaman tersebut. Baca Juga: Siap Perang Lagi, Iran Sekarang Mampu Tembakkan 2.000 Rudal Sekaligus yang Lumpuhkan Israel Seorang pejabat senior Israel mengatakan kepada anggota Parlemen dalam pengarahan tertutup di Knesset, menurut media Israel; Ynet, bahwa produksi rudal balistik skala besar telah dilanjutkan sekitar enam bulan setelah perang Juni. “Iran sedang mengambil langkah-langkah untuk membangun kembali kemampuan produksi rudalnya,” kata Greg Brew, analis Iran dari lembaga think tank Eurasia Group, kepada Iran International,yang dilansir Kamis (18/12/2025). "Yang tidak mengejutkan mengingat bahwa sangat penting bagi rezim untuk memperkuat posisinya setelah perang pada bulan Juni," lanjut dia. Brew mengatakan bahwa membangun kembali kapasitas rudal adalah tujuan jangka pendek yang lebih mungkin daripada menghidupkan kembali program nuklir negara yang terpuruk, yang akan membawa risiko politik dan militer yang jauh lebih tinggi. Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan bulan lalu bahwa Teheran telah membangun kembali kekuatan rudalnya melampaui tingkat sebelum perang. Iran juga telah menunjukkan kehebatannya secara terbuka. Pekan lalu, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran mengumumkan latihan Angkatan Laut besar-besaran di Teluk Persia yang melibatkan rudal jelajah dan rudal balistik dengan jangkauan yang dilaporkan mencapai 2.000 kilometer, serta drone bunuh diri. Pertanyaan kritisnya, menurut para analis, adalah apakah upaya pembangunan kembali kekuatan Iran akan ditoleransi. “Pertanyaan sebenarnya adalah apakah langkah-langkah ini akan cukup untuk memicu tindakan Israel,” kata Brew. “Saya cenderung berpikir bahwa Israel akan bertindak secara pre-emptive untuk mencegah Iran membangun kembali persenjataan rudal yang secara teoritis dapat mengalahkan pertahanan udara Israel.” Langkah seperti itu, kata Brew, hampir pasti membutuhkan dukungan Amerika. Meskipun agresi militer Israel menimbulkan kerusakan yang signifikan di Iran, para analis mencatat bahwa selalu ada batasan dalam kemampuannya untuk memberikan batasan yang berkelanjutan pada program rudal Iran. Farzin Nadimi, seorang peneliti senior di Washington Institute, mengatakan serangan Israel menghantam setidaknya 15 dari 30 hingga 35 kompleks industri rudal utama Iran dan sekitar 15 dari 25 pangkalan rudal, dengan banyak peluncur bergerak juga menjadi sasaran. Namun, infrastruktur bawah tanah Iran yang kokoh meredam dampak jangka panjangnya. “Mengingat basis industri dan sifat kokoh kompleks terowongan rudal IRGC, hampir tidak diragukan lagi bahwa perkiraan awal Israel tentang kerusakan berkelanjutan yang disebabkan pada fasilitas tersebut terlalu optimistis,” kata Nadimi kepada Iran International. Israel dan Amerika Serikat menyatakan kepuasan publik atas dampak perang gabungan mereka pada bulan Juni terhadap Iran, sementara para pejabat Iran bersikeras bahwa kemampuan mereka tetap utuh dan telah bersumpah akan membalas serangan di masa mendatang. Bagi Shahram Kholdi, seorang ahli sejarah militer Timur Tengah, penilaian ulang Israel tersebut mencerminkan kalibrasi ulang ekspektasi daripada kegagalan strategis. “Serangan bulan Juni bertujuan untuk melemahkan dan mengganggu program rudal Iran pada saat kritis, bukan untuk melenyapkannya sepenuhnya,” katanya. Saat Israel dan Amerika Serikat menilai kembali lintasan rudal Iran, pertanyaannya mungkin bukan lagi apakah Teheran sedang membangun kembali kekuatannya, tetapi apakah kemajuannya akan melanggar batas-batas yang memicu tindakan pencegahan— dan apakah Washington akan mendukungnya.
Diancam Akan Ditenggelamkan AS dan Jepang, Kapal Induk Tercanggih China Dekati Taiwan
Kapal induk terbaru dan tercanggih China, CNS Fujian, telah melintasi Selat Taiwan, yang memaksa pasukan Taipei sibuk memantaunya. Langkah Beijing ini dilakukan beberapa hari setelah Kementerian Pertahanan China mengejek ancaman Amerika Serikat (AS) dan Jepang yang akan menenggelamkan kapal induk tersebut jika terjadi keadaan darurat di Taiwan. Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan pada Rabu (17/12/2025) mengumumkan bahwa kapal induk CNS Fujian berlayar melintasi Selat Taiwan pada 16 Desember—lintasan pertama setelah kapal itu secara resmi mulai beroperasi pada November 2025. Taiwan secara teratur melaporkan semua aktivitas militer China, yang dianggapnya sebagai taktik zona abu-abu Beijing terhadap negara kepulauan yang memerintah sendiri tersebut. Baca Juga: AS-Jepang Ancam Tenggelamkan Kapal Induk China, Beijing: Itu Fantasi! Kementerian itu menerbitkan gambar hitam-putih buram kapal induk tersebut tanpa pesawat di deknya, dan menambahkan bahwa mereka telah memantau pergerakan kapal induk tersebut. Yang perlu diperhatikan, Menteri Pertahanan Taiwan Wellington Koo mengatakan kepada anggota Parlemen bahwa kapal tersebut kemungkinan besar sedang menuju Pulau Changxing di Shanghai, yang merupakan lokasi galangan kapal Angkatan Laut utama Tiongkok, dan bahwa kementerian belum melihatnya terlibat dalam operasi militer apa pun. China belum secara resmi mengakui pelayaran tersebut pada saat Taiwan melaporkan pergerakan kapal tersebut. Namun, hal itu mungkin bukan masalah besar karena Beijing menganggap Taiwan sebagai provinsi China yang memberontak dan mengeklaim Selat Taiwan sebagai wilayah kedaulatan China. Bahkan, Beijing telah berjanji untuk menyatukan negara kepulauan yang memerintah sendiri dengan sekitar 24 juta penduduk tersebut dengan daratan China, dengan kekerasan jika perlu. Kapal CNS Fujian sebelumnya telah melintasi Selat Taiwan pada September 2025 untuk melakukan "uji coba penelitian ilmiah dan misi pelatihan" di Laut China Selatan. Kapal induk tersebut terlihat oleh pesawat P-3C Jepang sekitar 200 kilometer barat laut Kepulauan Senkaku—dikenal sebagai Diaoyu di China—yang disengketakan. Pada saat itu, Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLAN) China berpendapat bahwa melakukan uji coba lintas wilayah adalah bagian normal dari proses pembangunan kapal induk. "Hal ini tidak ditujukan pada target tertentu," kata juru bicara Angkatan Laut China, Leng Guowei, dalam sebuah pernyataan. Meskipun demikian, waktu transit ini signifikan, terutama karena terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara China dan Jepang yang dipicu oleh klaim berani Perdana Menteri Jepang Sanai Takaichi tentang kemungkinan perang dengan China atas potensi invasi Beijing ke Taiwan. Badai diplomatik, yang dimulai pada 7 November, belum mereda lebih dari sebulan kemudian. Faktanya, kebuntuan diplomatik, yang disebut sebagai yang terburuk sejak Krisis Pulau Senkaku 2012, berubah menjadi buruk pada 27 November ketika seorang reporter China yang menghadiri konferensi pers Kementerian Pertahanan Nasional China mengangkat klaim yang dibuat oleh media Jepang bahwa pasukan Jepang dan pasukan AS mengeklaim memiliki kemampuan untuk menenggelamkan kapal induk Fujian jika terlibat pertempuran di Selat Taiwan yang sempit. Menanggapi klaim tersebut, juru bicara Kementerian Pertahanan China Jiang Bin mengatakan, "Itu hanyalah fantasi belaka dan melebih-lebihkan kemampuan sendiri.” Pertanyaan jurnalis diduga merujuk pada laporan dalam publikasi Jepang, The Sankei Shimbun, yang diterbitkan pada 7 November, yang muncul segera setelah China mengumumkan pengoperasian resmi kapal induk tersebut dan mengutip pejabat Jepang yang tidak disebutkan namanya. “PLA memiliki kemampuan yang kuat dan sarana yang andal untuk mengalahkan agresor mana pun. Jika pihak Jepang berani melewati garis merah dan mengundang masalah bagi dirinya sendiri, mereka ditakdirkan untuk membayar harga yang mahal,” kata Jiang Bin kepada CGTN dalam sebuah wawancara. “Dalam sejarah, sebuah kapal perang China bernama Chih Yuen ditenggelamkan oleh unit Jepang selama Perang China-Jepang Pertama lebih dari seabad yang lalu. Itu adalah bagian dari sejarah yang memalukan bagi China. Tetapi kapal induk Fujian bukanlah Chih Yuen. Dan sejarah tidak boleh terulang. Mereka yang menantang kepentingan inti China akan binasa,” kata juru bicara tersebut, memberikan peringatan keras kepada Tokyo. Publikasi Jepang tersebut menekankan ancaman yang ditimbulkan oleh China, menggarisbawahi bahwa, “Dengan mendeteksi pesawat musuh yang mendekat dengan pesawat peringatan dini yang disebut 'radar terbang' dan mencegatnya dengan pesawat tempur siluman dan kapal perusak yang menyertainya, dimungkinkan untuk bertindak bahkan di perairan yang jauh dari daratan China. Kemampuan tempur kelompok serang kapal induk China telah sangat ditingkatkan, dan dalam keadaan darurat, mereka dapat bertemu dan menembak pasukan AS yang menuju Asia Timur di lautan lepas.” Publikasi itu, mengutip seorang pejabat Kementerian Pertahanan Jepang, kemudian membahas skenario di mana China menyerang Taiwan, yang pada akhirnya memaksa militer AS dan Jepang untuk memasuki konflik. “Di dalam pemerintahan Jepang, terlihat bahwa ‘jika Fujian dikerahkan, maka harus diambil pilihan yang berbeda dari strategi sebelumnya’. Jika tentara China menginvasi Taiwan, diperkirakan juga bahwa militer AS dan Pasukan Bela Diri (Jepang) harus memprioritaskan tenggelamnya Fujian untuk mengurangi momentum kapal-kapal China yang akan menyerang Taiwan,” demikian pernyataan tersebut. China secara resmi meluncurkan CNS Fujian pada 5 November 2025, setelah uji coba ekstensif yang dilakukan selama lebih dari setahun. Negara ini sekarang secara resmi menjadi negara dengan tiga kapal induk yang mengoperasikan Fujian, Shandong, dan Liaoning. Dengan peluncuran Fujian, China juga secara resmi menjadi negara kedua di dunia, setelah Amerika Serikat, yang memiliki kapal induk dengan sistem lepas landas dengan bantuan ketapel tetapi pendaratan dengan penahan (CATOBAR) yang menampilkan ketapel elektromagnetik (EMALS). Pesawat tempur Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLAN) akan dapat lepas landas dengan persenjataan dan muatan bahan bakar yang lebih besar berkat fitur penting ini. Satu-satunya kapal induk yang dilengkapi dengan EMALS pada saat itu adalah USS Gerald R Ford.
Maduro: AS Ingin Ubah Rezim di Venezuela dan Menjadikannya Negara Jajahan!
Presiden Venezuela Nicolas Maduro menuduh Amerika Serikat (AS) berupaya menggulingkan pemerintahannya dan mengubah Venezuela menjadi negara koloni atau jajahan. Dia pun menolak ancaman dan blokade minyak oleh Washington sebagai "diplomasi barbarisme". Berbicara dalam pidato yang disiarkan televisi pada hari Rabu, Maduro mengatakan AS berusaha memaksakan "pemerintahan boneka" di Caracas. "Yang tidak akan bertahan bahkan 47 jam," katanya. Dia menggambarkan kampanye tekanan yang dilancarkan oleh Presiden AS Donald Trump sebagai "penghasutan perang" dan bertujuan untuk merebut konstitusi, kedaulatan, dan kekayaan alam Venezuela. Baca Juga: Trump Akui AS Berupaya Rebut Minyak dan Tanah dari Venezuela “Mereka menginginkan perubahan rezim di Venezuela untuk memaksakan pemerintahan boneka yang akan menyerahkan konstitusi, kedaulatan, dan semua kekayaan kita serta mengubah negara ini menjadi koloni,” kata Maduro. “Itu tidak akan terjadi—tidak akan pernah," lanjut dia, seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (18/12/2025). Pernyataan Maduro menyusul pengumuman Trump tentang blokade terhadap kapal-kapal tanker minyak yang dikenai sanksi, yang membawa minyak mentah Venezuela ke negara pembeli. Trump telah menyebut pemerintah di Caracas sebagai “organisasi teroris asing” dan menuduhnya “mencuri” minyak AS dan aset lainnya. “Venezuela sepenuhnya dikelilingi oleh armada terbesar yang pernah dikumpulkan dalam sejarah Amerika Selatan. Armada ini hanya akan semakin besar, dan guncangan yang akan mereka alami akan sangat dahsyat—sampai mereka mengembalikan kepada Amerika Serikat semua minyak, tanah, dan aset lain yang sebelumnya mereka curi dari kita,” kata Trump pada hari Selasa. Pemimpin Venezuela itu menegaskan bahwa perdagangan dan ekspor minyak negara itu akan terus berlanjut, dengan alasan bahwa hukum internasional dan Piagam PBB melindungi kebebasan navigasi dan perdagangan. “Ini bukan waktunya untuk bajak laut atau pembajakan,” kata Maduro. Dia mengatakan kekayaan Venezuela sepenuhnya milik rakyatnya, dengan merujuk pada pemimpin kemerdekaan Simon Bolivar dan konstitusi negara tersebut. Maduro juga memperingatkan bahwa eskalasi AS merupakan apa yang disebutnya sebagai “diplomasi barbarisme", yang kontras dengan penghormatan terhadap hukum internasional dan hidup berdampingan secara damai. Maduro mengatakan Venezuela memiliki hak hukum dan kekuatan politik untuk membela diri, sambil mengeklaim dukungan dari “rakyat dunia". Dalam seruan regional, dia meminta Kolombia dan angkatan bersenjatanya untuk menolak intervensi militer asing dan menjunjung tinggi apa yang dia gambarkan sebagai visi persatuan Bolivar. Dia bersumpah bahwa Venezuela akan mempertahankan kedaulatannya. “Dengan kekuatan, dengan kebenaran, dan dengan cinta akan perdamaian," kata Maduro.
Putin: Rusia Siap Kerahkan Rudal Hipersonik Oreshnik dalam Pertempuran pada Akhir 2025
Presiden Vladimir Putin mengatakan pada hari Rabu bahwa rudal hipersonik terbaru Rusia, dengan kode nama Oreshnik, akan siap untuk dikerahkan dalam pertempuran pada akhir tahun ini. Rudal tersebut, yang namanya berarti pohon hazel dalam bahasa Rusia, diungkapkan kepada publik pada November 2024 setelah digunakan dalam serangan terhadap kota Dnipro di Ukraina. Putin menggambarkan serangan pada saat itu sebagai uji coba yang sukses dan menggambarkan penggunaan pertama rudal tersebut dalam pertempuran sebagai peringatan kepada Amerika Serikat (AS) dan Inggris. Sebab, dua sekutu NATO itu mempertimbangkan untuk menyediakan Ukraina dengan senjata jarak jauh yang mampu menyerang jauh ke dalam Rusia. Baca Juga: Putin: 'Babi-babi Eropa Ingin Pesta atas Runtuhnya Rusia, tapi...' Bulan lalu, Putin mengatakan Rusia telah mulai bergerak menuju produksi massal Oreshnik, setelah sebelumnya menggembar-gemborkan daya hancurnya yang sebanding dengan senjata nuklir dan mengeklaim bahwa rudal tersebut tidak dapat dicegat. Beberapa pakar telah menyatakan skeptisisme terhadap klaim tersebut. “Pada akhir tahun ini, sistem rudal jarak menengah baru dengan rudal hipersonik Oreshnik akan mulai bertugas dalam pertempuran,” kata Putin dalam pertemuan besar para petinggi militer di Moskow, sebagaimana dikutip dari The Moscow Times, Kamis (18/12/2025). Rusia juga mengatakan berencana untuk mengerahkan rudal tersebut ke negara tetangga; Belarusia, yang berbatasan dengan Ukraina dan negara-negara anggota NATO. Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengatakan bulan lalu bahwa rudal Oreshnik akan mulai bertugas di Minsk pada akhir tahun 2025. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah memperingatkan bahwa jangkauan rudal tersebut menimbulkan ancaman bagi Eropa dan telah mendesak pemerintah Barat untuk menjatuhkan sanksi kepada perusahaan-perusahaan Rusia yang terlibat dalam pengembangannya.