News Forex, Index & Komoditi ( Rabu, 26 Februari 2025 )

News  Forex,  Index  &  Komoditi

                                         (  Rabu,   26  Februari  2025  )

Harga Minyak Dunia Anjlok 2% ke Level Terendah dalam Dua Bulan

 

Harga minyak dunia mengalami penurunan sekitar 2% pada hari Selasa, mencapai level terendah dalam dua bulan terakhir.

Pelemahan ini dipicu oleh data ekonomi yang mengecewakan dari Amerika Serikat dan Jerman, yang menimbulkan kekhawatiran akan melambatnya permintaan energi.

Selain itu, prospek peningkatan produksi minyak dari beberapa negara turut menekan harga di pasar global.

Kontrak berjangka minyak mentah Brent turun sebesar US$ 1,76 atau 2,4% menjadi US$ 73,02 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS melemah US$ 1,77 atau 2,5% ke level US$ 68,93 per barel.

Penutupan ini merupakan yang terendah bagi Brent sejak 23 Desember dan bagi WTI sejak 10 Desember.

Pelemahan harga minyak sejalan dengan laporan bahwa kepercayaan konsumen di AS pada Februari mengalami penurunan terbesar dalam tiga setengah tahun terakhir.

Ekspektasi inflasi selama 12 bulan ke depan juga mengalami lonjakan, memperburuk kekhawatiran pasar. Para analis menilai bahwa rencana Presiden Donald Trump untuk menaikkan tarif impor telah meningkatkan tekanan inflasi, yang dapat mendorong Federal Reserve mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama.

Kebijakan ini berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi sekaligus menekan permintaan energi.

Trump menegaskan bahwa tarif terhadap impor dari Kanada dan Meksiko, yang akan diberlakukan mulai 4 Maret, tetap berjalan sesuai jadwal. Kebijakan ini berpotensi mengurangi pasokan minyak dari kedua negara, yang secara teori dapat mendukung kenaikan harga.

Namun, analis dari Ritterbusch and Associates memperingatkan bahwa tarif yang diterapkan justru semakin dipandang sebagai faktor negatif bagi pertumbuhan ekonomi global, yang pada akhirnya dapat menekan permintaan minyak dunia.

Di Eropa, ekonomi Jerman tercatat mengalami kontraksi sebesar 0,2% pada kuartal terakhir 2024 dibandingkan kuartal sebelumnya.

Pemenang pemilu Jerman, Friedrich Merz, menegaskan bahwa ia tidak akan segera mereformasi kebijakan batas utang negara atau yang dikenal sebagai "rem utang," meskipun beberapa investor mendesak perubahan guna mendorong pemulihan ekonomi.

Selain faktor ekonomi global, tekanan pada harga minyak juga datang dari potensi peningkatan produksi. Isyarat damai antara Rusia dan Ukraina memunculkan spekulasi bahwa sanksi terhadap Rusia dapat dicabut, yang berpotensi mengembalikan pasokan minyak Rusia dalam jumlah besar ke pasar internasional.

Rusia, sebagai produsen minyak terbesar ketiga di dunia setelah AS dan Arab Saudi, merupakan anggota OPEC+ yang berperan penting dalam keseimbangan pasokan global.

Di Timur Tengah, Irak, yang merupakan produsen terbesar kedua dalam OPEC, telah menandatangani kesepakatan dengan perusahaan minyak BP untuk membangun kembali empat ladang minyak dan gas di Kirkuk.

Selain itu, Irak menantikan persetujuan dari Turki untuk segera melanjutkan kembali aliran minyak dari wilayah Kurdistan. Sementara itu, Nigeria mencatat kenaikan produksi minyak menjadi 1,8 juta barel per hari, meningkat signifikan dari hanya 1 juta barel per hari pada tahun sebelumnya.

Di Amerika Serikat, Trump kembali menegaskan dukungannya terhadap proyek pipa Keystone XL yang akan mengalirkan minyak mentah dari Kanada ke AS. Ia berjanji akan memberikan persetujuan regulasi yang lebih mudah untuk mempercepat pembangunan proyek ini.

Pasar minyak juga tengah menanti laporan terbaru mengenai persediaan minyak mentah AS. Data dari American Petroleum Institute (API) dijadwalkan dirilis pada hari Selasa, sementara laporan resmi dari Badan Informasi Energi AS akan diterbitkan pada hari Rabu.

Para analis memperkirakan bahwa stok minyak mentah AS bertambah sekitar 2,6 juta barel dalam pekan yang berakhir pada 21 Februari. Jika proyeksi ini akurat, maka akan menjadi peningkatan stok selama lima minggu berturut-turut, sesuatu yang terakhir kali terjadi pada Maret 2024.

Sebagai perbandingan, dalam periode yang sama tahun lalu, stok minyak AS bertambah 4,2 juta barel, sementara rata-rata kenaikan dalam lima tahun terakhir berkisar di angka 2,3 juta barel.

Dengan berbagai faktor yang menekan harga minyak, investor dan pelaku pasar terus mencermati perkembangan ekonomi global serta dinamika pasokan energi di berbagai wilayah dunia.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Harga EUR/USD melanjutkan kenaikan sebagai dampak dari pullback yang baru dan cukup signifikan pada Dolar AS (USD)

 

EUR/USD melanjutkan sedikit kenaikan pada hari Senin dan mengunjungi kembali area di atas 1,0500 sebagai dampak dari pullback yang baru dan cukup signifikan pada Dolar AS (USD).

Memang, kelemahan baru yang dihadapi Greenback muncul kembali sebagai respons terhadap penilaian ulang para pelaku pasar mengenai kesehatan ekonomi AS, terutama mengingat hilangnya momentum yang diamati dalam beberapa fundamental kunci belakangan ini.

Dengan demikian, Indeks Dolar AS (DXY) bergerak di kisaran rendah 106,00 dan mendekati posisi terendah multi-minggu baru-baru ini meskipun ada kekhawatiran yang intens terhadap tarif AS dan di tengah penurunan yang luas pada imbal hasil AS.

Tarif Tetap Menjadi Kekhawatiran Utama

Kemungkinan pengumuman lebih lanjut mengenai tarif membebani sentimen pada hari Selasa, karena tenggat waktu untuk penerapan tarif pada impor AS dari Kanada dan Meksiko semakin dekat dan Presiden Trump menekankan bahwa tarif ini "akan dilanjutkan sesuai jadwal".

Tarif dapat memicu baik keuntungan maupun kerugian di pasar mata uang. Jika tarif mendorong inflasi AS naik, The Fed mungkin akan mempertahankan sikap hawkish lebih lama, sehingga mendukung Dolar AS. Namun, jika hambatan perdagangan pada akhirnya memperlambat aktivitas ekonomi, The Fed mungkin akan kembali ke pandangan yang lebih dovish. Sementara itu, jika AS memutuskan untuk memberlakukan tarif pada barang-barang UE, hal ini dapat menambah tekanan pada mata uang Eropa dan dengan demikian menempatkan EUR/USD di bawah tekanan penurunan tambahan, mungkin membuka jalan untuk penurunan ke zona paritas.

Bank Sentral Terus Membentuk Sentimen Pasar

Federal Reserve baru-baru ini mempertahankan suku bunga stabil di 4,25%-4,50%, menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS yang kuat, inflasi yang persisten, dan pasar tenaga kerja yang kuat.

Selama kesaksiannya di kongres, Ketua The Fed, Jerome Powell, menekankan bahwa masih terlalu awal untuk membahas pemotongan suku bunga, mengutip data inflasi dan ketenagakerjaan sebagai panduan kunci untuk kebijakan.

Risalah rapat dari pertemuan FOMC terbaru mencerminkan kekhawatiran para pejabat terhadap tarif, terutama jika perusahaan meneruskan biaya yang lebih tinggi kepada konsumen. Para pengambil kebijakan juga mencatat bahwa perselisihan perdagangan yang berkelanjutan, peristiwa geopolitik, dan pengeluaran konsumen yang kuat dapat menjaga inflasi tetap tinggi, menunjukkan bahwa The Fed mungkin tidak akan beralih ke pemotongan suku bunga sampai inflasi mendekati target 2%.

Sementara itu, Bank Sentral Eropa (ECB) memangkas suku bunga utamanya sebesar 25 basis poin untuk merangsang ekonomi Zona Euro yang lesu.

Presiden ECB Christine Lagarde menolak saran untuk pemotongan yang lebih besar sebesar 50 poin, memilih pendekatan bertahap yang berbasis data. Meskipun ketidakpastian perdagangan tetap ada, ia menyatakan optimisme bahwa inflasi akan mencapai target ECB pada tahun 2025, menunjukkan laju yang terukur untuk pelonggaran tambahan.

Sebelumnya pada hari Selasa, anggota Dewan Gubernur Isabel Schnabel mempertanyakan efek pengekangan dari suku bunga deposito 2,75% terhadap ekonomi Zona Euro, sementara Joachim Nagel melihat prospek harga sebagai menggembirakan, menyarankan pemotongan lebih lanjut jika inflasi turun ke target 2% tahun ini.

 

 

 

Wall Street Ditutup Beragam di Tengah Meningkatnya Ketidakpastian Ekonomi

 

Wall Street mengakhiri perdagangan dengan pergerakan beragam pada Selasa, di tengah meningkatnya ketidakpastian ekonomi yang diperburuk oleh laporan keyakinan konsumen yang mengecewakan.

Indeks S&P 500 dan Nasdaq terperosok ke level terendah dalam satu bulan, mencatat sesi keempat berturut-turut di zona merah, sementara Dow Jones berhasil mencatat kenaikan tipis.

Mengutip Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average naik 159,95 poin atau 0,37% ke 43.621,16, sedangkan S&P 500 melemah 28,00 poin atau 0,47% ke 5.955,25. Nasdaq Composite mengalami penurunan lebih tajam, terpangkas 260,54 poin atau 1,35% ke 19.026,39.

Presiden Chase Investment Counsel, Peter Tuz, menilai bahwa kondisi pasar saat ini mencerminkan sikap kehati-hatian investor terhadap arah belanja konsumen. Ia menambahkan bahwa data keyakinan konsumen terbaru semakin menegaskan ketidakpastian yang membayangi perekonomian.

Indeks keyakinan konsumen yang dirilis oleh The Conference Board menunjukkan penurunan tajam pada Februari, menandai pelemahan bulanan terbesar sejak Agustus 2021.

Komponen ekspektasi jangka pendek dalam indeks ini anjlok 11,3%, bahkan berada di bawah level yang biasanya dikaitkan dengan potensi resesi. Hal ini mengindikasikan meningkatnya kecemasan masyarakat terhadap dampak kebijakan ekonomi pemerintah Presiden AS Donald Trump.

Menurut Tuz, faktor politik juga berperan dalam menekan sentimen pasar. Ia menyoroti bahwa ketidakpastian yang ditimbulkan oleh berita-berita utama membuat konsumen dan pelaku bisnis cenderung menunda keputusan penting, termasuk dalam hal investasi dan pembelian barang.

Di sisi kebijakan moneter, Presiden Federal Reserve Richmond, Tom Barkin, menegaskan bahwa situasi saat ini membutuhkan pendekatan yang hati-hati dan terukur.

Data dari LSEG menunjukkan bahwa pasar keuangan memperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunga utamanya stabil setidaknya hingga pertengahan tahun.

Ketidakpastian yang meningkat turut mendorong lonjakan indeks volatilitas pasar CBOE, atau yang dikenal sebagai "indeks ketakutan," ke level tertinggi sejak 27 Januari. Sementara itu, Bitcoin, yang sering dianggap sebagai indikator selera risiko investor, merosot 6,1%.

Sektor layanan komunikasi menjadi yang paling tertekan di antara 11 sektor utama S&P 500, sementara saham barang kebutuhan pokok mencatat kenaikan tertinggi secara persentase.

Saham Nvidia turun 2,8% menjelang laporan laba kuartalan yang sangat dinanti pasar, menyeret indeks Philadelphia SE Semiconductor turun 2,3%. Tekanan terhadap saham produsen chip ini semakin besar setelah muncul laporan bahwa pemerintah AS berencana membatasi ekspor chip Nvidia ke China tanpa lisensi.

Pelemahan Bitcoin juga berdampak negatif pada saham terkait kripto, dengan Coinbase dan MicroStrategy masing-masing turun 6,4% dan 11,4%. Saham Zoom Communications tertekan hingga 8,5% setelah perkiraan pendapatan tahunannya mengecewakan pasar.

Di sisi lain, beberapa saham mencatat kenaikan signifikan. Li Auto melonjak 13,2% setelah meluncurkan SUV listrik pertamanya di AS. Saham Eli Lilly naik 2,3% setelah perusahaan mulai menjual versi botol dari obat penurun berat badan Zepbound dengan harga lebih murah dibandingkan versi pena injeksi.

Sementara itu, Solventum melonjak 9,5% setelah Thermo Fisher mengumumkan akan mengakuisisi bisnis pemurnian dan penyaringan perusahaan tersebut senilai sekitar USD 4,1 miliar.

Volume perdagangan di bursa AS mencapai 16,32 miliar saham, lebih tinggi dari rata-rata 15,32 miliar saham per sesi dalam 20 hari terakhir.

Di NYSE, jumlah saham yang naik lebih banyak dibandingkan yang turun dengan rasio 1,2 banding 1, sementara di Nasdaq, saham yang turun lebih mendominasi dengan rasio 1,58 banding 1. S&P 500 mencatat 31 saham tertinggi baru dalam 52 minggu terakhir, sementara Nasdaq mencatat 44 saham tertinggi baru dan 305 saham terendah baru.

Dengan ketidakpastian ekonomi yang terus meningkat, pasar diperkirakan akan tetap volatil dalam waktu dekat, dengan investor yang masih mencermati perkembangan data ekonomi dan kebijakan moneter guna menentukan arah investasi selanjutnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Google dan Meta Terancam Sanksi Rp 525 Miliar per Tahun ke Media di Afrika Selatan

 

Google terancam harus membayar kompensasi hingga 500 juta rand (Rp 525 miliar) per tahun kepada perusahaan media di Afrika Selatan setelah otoritas persaingan usaha negara tersebut menemukan bahwa raksasa teknologi itu bersalah atas praktik anti-persaingan.

Sementara itu, Meta dan X juga menghadapi ancaman sanksi serupa.

Dalam temuan sementara dari penyelidikan aktivitas pasar yang dirilis pada Senin (24/2), Komisi Persaingan Usaha Afrika Selatan menyatakan bahwa algoritma pencarian Google menciptakan distorsi persaingan di antara perusahaan media.

Hal ini terjadi karena algoritma tersebut lebih banyak menampilkan berita dari media global di Afrika Selatan dalam hasil pencarian dan bagian berita utama, sementara media lokal dan komunitas berbahasa daerah kurang terwakili.

“Ketimpangan ini secara signifikan telah berkontribusi terhadap penurunan industri media di Afrika Selatan selama 14 tahun terakhir dan akan terus berlanjut jika tidak segera diatasi,” tulis laporan tersebut.

Sebagai solusinya, komisi merekomendasikan agar Google membayar kompensasi kepada industri media Afrika Selatan sebesar 300 juta hingga 500 juta rand per tahun selama tiga hingga lima tahun.

Selain itu, Google juga diharuskan mengubah sistem pencariannya agar lebih mendukung media lokal dengan meningkatkan lalu lintas rujukan ke situs berita mereka.

Komisi akan menerbitkan laporan akhir pada akhir tahun ini, dengan batas waktu bagi pihak-pihak yang berkepentingan hingga 7 April untuk mengajukan bukti guna memperkuat argumen mereka.

Google menyatakan akan meninjau laporan tersebut secara mendalam tetapi membantah tuduhan bahwa mereka mengambil keuntungan secara tidak proporsional dari penerbit berita.

“Pada 2023, produk kami seperti Google Search dan Google News menghasilkan nilai lalu lintas rujukan sekitar 350 juta rand bagi penerbit berita di Afrika Selatan, sementara pendapatan kami dari iklan yang muncul di samping pencarian berita kurang dari 19 juta rand,” kata Google dalam pernyataan resminya.

Selain itu, Google menegaskan telah berinvestasi dalam berbagai produk, pelatihan, dan kemitraan untuk mendukung penerbit berita serta ekosistem media secara lebih luas, dan akan terus melakukannya di masa depan.

Terkait platform media sosial, Komisi Persaingan Usaha merekomendasikan agar Facebook milik Meta dan X menghentikan praktik “menurunkan peringkat” unggahan media Afrika Selatan yang berisi tautan berita dalam algoritma feed mereka, termasuk di Home Feed, For You, dan Latest Feed.

Komisi juga mendesak Meta dan YouTube milik Google untuk meningkatkan kemampuan media dalam memonetisasi konten mereka di platform tersebut melalui peningkatan bagi hasil pendapatan.

Jika dalam waktu enam bulan setelah laporan akhir diterbitkan perusahaan-perusahaan tersebut gagal menerapkan solusi yang diusulkan, pemerintah akan memberlakukan pajak atau tarif digital sebesar 5-10% terhadap pendapatan iklan digital mereka, menurut laporan tersebut.

Meta belum memberikan tanggapan atas laporan ini.

Komisi menegaskan bahwa rekomendasi ini hanya berlaku untuk operasional perusahaan-perusahaan tersebut di Afrika Selatan.

Trump dan Macron Tunjukkan Perbedaan Pendekatan Mencolok terhadap Ukraina

 

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Prancis Emmanuel Macron menunjukkan perbedaan mencolok dalam pendekatan mereka terhadap konflik di Ukraina, meskipun tetap mempertahankan nada bersahabat dalam pertemuan mereka pada Senin.

Perbedaan ini menyoroti ketidaksepahaman antara AS dan Eropa terkait strategi penyelesaian konflik dengan Rusia.

Dalam pertemuan selama sehari, kedua pemimpin menegaskan hubungan baik yang telah terjalin selama bertahun-tahun.

Namun, Macron secara terbuka menyatakan ketidaksepakatannya dengan Trump dalam beberapa isu utama, terutama dalam penanganan konflik yang telah memasuki tahun ketiga sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 2022.

Trump menolak menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai diktator, meskipun pekan lalu ia sempat menyebut Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy sebagai diktator.

Sementara itu, Macron menegaskan bahwa Rusia jelas merupakan pihak agresor dalam konflik tersebut, suatu hal yang sebelumnya tidak disinggung oleh Trump.

“Presiden Putin melanggar perdamaian,” ujar Macron dalam konferensi pers bersama Trump.

Trump menegaskan keinginannya untuk segera mencapai gencatan senjata dan menyatakan bahwa ia tengah berupaya mengatur perundingan antara Ukraina dan Rusia. Ia juga membuka kemungkinan untuk mengunjungi Moskow setelah kesepakatan tercapai.

Sebaliknya, Macron mendorong pendekatan yang lebih hati-hati dengan terlebih dahulu memastikan gencatan senjata sebelum mencapai kesepakatan damai yang mencakup jaminan keamanan.

“Kami menginginkan perdamaian, begitu juga dia. Kami ingin perdamaian dengan cepat, tetapi bukan dengan kesepakatan yang lemah,” kata Macron.  Ia menambahkan bahwa setiap kesepakatan damai harus dinilai, diperiksa, dan diverifikasi.

Kesepakatan Pasukan Penjaga Perdamaian


Meski berbeda pandangan dalam beberapa aspek, Trump dan Macron sepakat mengenai pengerahan pasukan penjaga perdamaian Eropa setelah kesepakatan damai dicapai.

Macron menegaskan bahwa pasukan ini tidak akan berada di garis depan maupun terlibat dalam konflik, melainkan hanya bertugas memastikan implementasi perdamaian.

Trump menyatakan bahwa ia menerima konsep tersebut, begitu pula Putin. “Ya, ia akan menerimanya,” kata Trump mengenai sikap Putin terhadap pasukan penjaga perdamaian. “Saya secara khusus menanyakan hal itu kepadanya, dan dia tidak keberatan,” ujar Trump.

Dalam pertemuan ini, Trump juga melaporkan adanya kemajuan dalam negosiasi perjanjian pembagian pendapatan dengan Ukraina terkait sumber daya mineral sebagai cara untuk menutup biaya persenjataan yang dikirim ke Kyiv oleh pemerintahan Biden sebelumnya.

Ia mengatakan bahwa Zelenskiy diperkirakan akan datang ke AS dalam waktu dekat untuk menyepakati perjanjian tersebut.

Namun, Zelenskiy sebelumnya menolak tuntutan AS agar Ukraina memberikan kekayaan mineral senilai US$ 500 miliar sebagai bentuk pembayaran bantuan perang.

Ia menegaskan bahwa jumlah bantuan yang telah diberikan AS sejauh ini belum mendekati nilai tersebut dan tidak disertai jaminan keamanan yang memadai.

Ketika ditanya apakah Ukraina mungkin harus menyerahkan sebagian wilayahnya kepada Rusia sebagai bagian dari kesepakatan damai, Trump menjawab, “Kita lihat saja nanti.”

Sementara itu, Macron menegaskan bahwa kesepakatan apa pun harus tetap menghormati kedaulatan Ukraina.

Setelah pertemuan dengan Macron, Trump dijadwalkan menerima kunjungan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer akhir pekan ini.

Kunjungan ini dilakukan di tengah kekhawatiran Eropa terhadap sikap keras Trump terhadap Ukraina dan pendekatannya terhadap Rusia dalam konflik yang sedang berlangsung.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Trump Tegaskan Pemberlakuan Tarif untuk Kanada dan Meksiko Sesuai Jadwal

 

 Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menegaskan bahwa tarif impor terhadap Kanada dan Meksiko akan diberlakukan sesuai jadwal, meskipun kedua negara telah berupaya meningkatkan keamanan perbatasan dan menghentikan peredaran fentanil ke AS.

Pernyataan ini disampaikan menjelang tenggat waktu pada 4 Maret.

“Tarif akan diberlakukan tepat waktu dan sesuai jadwal,” ujar Trump dalam konferensi pers bersama Presiden Prancis, Emmanuel Macron. Pernyataan tersebut menjawab pertanyaan mengenai apakah Kanada dan Meksiko telah melakukan upaya yang cukup untuk menghindari tarif sebesar 25% yang diberlakukan AS.

Banyak pihak berharap kedua negara dapat membujuk pemerintahan Trump untuk menunda kebijakan tersebut, yang dapat berdampak pada impor senilai lebih dari US$ 918 miliar, mencakup sektor otomotif hingga energi.

Kebijakan ini berpotensi mengganggu ekonomi Amerika Utara yang saling terintegrasi, terutama di sektor otomotif.

Trump tidak secara spesifik menyebutkan batas waktu 4 Maret, tetapi menegaskan keinginannya untuk menerapkan tarif “timbal balik” yang disesuaikan dengan hambatan perdagangan dari berbagai negara, termasuk Prancis.

Namun, dalam pertemuannya dengan Macron, Trump tidak membahas pajak layanan digital yang dikenakan oleh Prancis, Kanada, dan negara lain terhadap perusahaan teknologi AS seperti Google, Facebook, dan Amazon.

Pada Jumat sebelumnya, Trump memerintahkan pemerintahannya untuk menghidupkan kembali penyelidikan terhadap negara-negara yang memberlakukan pajak layanan digital terhadap perusahaan-perusahaan AS.

Kanada dan Meksiko telah meningkatkan keamanan perbatasan, yang sebelumnya memberikan mereka penangguhan sekitar satu bulan dari tenggat waktu awal pada 1 Februari.

Namun, menurut Dan Ujczo, pengacara spesialis perdagangan AS-Kanada, setiap penundaan lebih lanjut hanya akan diberikan jika ada bukti nyata bahwa langkah-langkah yang dilakukan kedua negara efektif.

“Ada kemajuan dalam keamanan perbatasan,” ujar Ujczo, penasihat senior Thompson Hine di Columbus, Ohio.

“Namun, terlalu optimis jika berharap tarif ini akan dicabut sepenuhnya.” Hingga saat ini, Gedung Putih, kantor Perwakilan Dagang AS, dan Departemen Perdagangan belum memberikan tanggapan terkait negosiasi yang diharapkan berlangsung pekan ini sebelum tenggat waktu 4 Maret.

Ancaman Tarif Tambahan

Sejak menerapkan tarif awal sebesar 25% serta bea masuk 10% terhadap seluruh impor dari Tiongkok, Trump terus mengambil langkah-langkah tambahan yang berpotensi memperumit negosiasi perbatasan.

Termasuk di antaranya peningkatan tarif baja dan aluminium menjadi 25%, dengan mencabut pengecualian lama bagi Kanada dan Meksiko sebagai sumber impor logam terbesar AS. Kebijakan ini juga mencakup ratusan produk baja hilir dan akan berlaku mulai 12 Maret.

Trump juga menyatakan keinginannya untuk mengenakan tarif 25% pada impor mobil, farmasi, dan semikonduktor.

Langkah ini dapat memicu negosiasi ulang perjanjian dagang AS-Meksiko-Kanada (USMCA), yang sebelumnya telah dinegosiasikan ulang pada 2020 setelah menggantikan Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) 1994.

Trump semakin tidak puas dengan impor kendaraan dari Meksiko dan Kanada.

Langkah Kanada dan Meksiko

Pada Kamis, Menteri Ekonomi Meksiko, Marcelo Ebrard, menyatakan telah melakukan “dialog yang konstruktif” dengan pejabat perdagangan utama Trump.

Meksiko juga telah mengerahkan hingga 10.000 pasukan Garda Nasional ke perbatasan utara sebagai bagian dari kesepakatan yang juga meminta AS untuk menghentikan aliran senjata api ke Meksiko.

Sementara itu, Kanada telah membentuk satuan tugas khusus untuk menangani penyelundupan fentanil, dengan menunjuk pejabat intelijen senior Kevin Brosseau sebagai pemimpinnya.

Ottawa juga mengklasifikasi ulang kartel narkoba sebagai entitas teroris serta meningkatkan pengawasan di perbatasan dengan pesawat nirawak dan helikopter.

Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, dalam beberapa hari terakhir terus berkomunikasi dengan Trump terkait isu perbatasan, termasuk dalam percakapan telepon pada Sabtu lalu.

Trudeau mengancam akan memberlakukan tarif balasan terhadap impor AS senilai C$155 miliar (US$107 miliar), mencakup produk seperti bir, anggur, bourbon Amerika, dan jus jeruk Florida.

 

 

 

 

 

 

 

 

Petinggi Israel: Pisahkan Anak Gaza dengan Ibu Mereka, Bunuh Orang Dewasa Tersisa

 

 

Wakil ketua parlemen Israel telah menyerukan pemisahan anak-anak dari ibu mereka dan pembunuhan orang dewasa di Jalur Gaza.

Dalam sebuah wawancara dengan radio Kol BaRama, Nissim Vaturi menyebut warga Palestina sebagai 'bajingan'. Tak hanya itu Vaturi menambahkan bahwa warga Palestina adalah sekelompok orang yang tidak dapat diterima.

"Siapa yang tidak bersalah di Gaza? Warga sipil keluar dan membantai orang-orang dengan darah dingin," kata Vaturi di radio Kol BaRama dilansir MEE.

"Mereka adalah orang buangan dan tidak ada seorang pun di dunia yang menginginkan mereka," katanya, seraya menambahkan bahwa Israel perlu memisahkan anak-anak dan wanita serta membunuh orang dewasa di Gaza.

"Masyarakat internasional memahami bahwa penduduk Gaza tidak diterima di mana pun, dan mendorong mereka ke Israel."

Wakil ketua DPR, yang berasal dari partai Likud Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, juga mengatakan bahwa kota Jenin di Tepi Barat yang diduduki akan segera berubah menjadi Gaza. Warga Palestina yang dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata harus ditempatkan di sana agar mereka dapat disingkirkan nanti.

"Hapus Jenin. Jangan mulai mencari teroris - jika ada teroris di rumah, tangkap dia, suruh wanita dan anak-anak keluar," tambahnya.

Komentar ini muncul setelah Israel menunda pembebasan tahanan Palestina, yang akan dilaksanakan pada Sabtu sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata Gaza dengan Hamas.

Israel seharusnya membebaskan 602 tahanan Palestina sebagai ganti enam tawanan Israel yang dibebaskan minggu lalu.

Hamas menanggapi dengan mengumumkan bahwa mereka akan menangguhkan negosiasi kecuali para tahanan dibebaskan seperti yang dijanjikan.

Mahmoud Mardawi, seorang pejabat Hamas, mendesak para mediator untuk menekan Israel agar menegakkan perjanjian gencatan senjata.

Kampanye genosida

Retorika kekerasan yang dikeluarkan oleh para pemimpin tinggi Israel seperti Vaturi telah digunakan sebagai bukti niat genosida Israel dalam perangnya di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 48.000 warga Palestina dan benar-benar menghancurkan daerah tersebut.

Pengacara untuk Afrika Selatan menggunakan pernyataan mereka di Mahkamah Internasional dalam kasus yang menuduh Israel melakukan genosida di Gaza. Dalam putusan pendahuluan, pengadilan tertinggi dunia menyatakan bahwa tuduhan Afrika Selatan masuk akal.

Sementara itu, laporan terbaru oleh komite khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa pada bulan November menuduh Israel atas kebijakan dan praktik di Gaza yang dapat mengarah pada "kemungkinan genosida".

"Kebijakan dan praktik Israel selama periode pelaporan konsisten dengan karakteristik genosida," kata laporan itu. Mereka juga mendesak langkah-langkah segera diambil untuk melindungi kehidupan warga sipil.

Komite khusus itu juga menyimpulkan bahwa Israel melakukan beberapa pelanggaran hukum internasional, dan tidak hanya di Gaza.

Amnesty International juga menetapkan dalam sebuah laporan yang dirilis pada bulan Desember bahwa Israel memiliki niat untuk menghancurkan warga Palestina.

"Ada cukup bukti untuk menemukan bahwa tujuan dan sasaran Israel di Gaza adalah penghancuran warga Palestina di Gaza, dan tidak ada penjelasan alternatif yang masuk akal," katanya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pangeran Saudi Temui Menhan AS Anti-Islam, Siapkan Kerja Sama Militer

Menhan AS Pete Hegseth akan balas berkunjung ke Saudi

 

 

Menteri Pertahanan Saudi Pangeran Khalid bin Salman menemui Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth di Pentagon, Washington, pada Senin. Keduanya membicarakan soal peningkatan kerja sama pertahanan kedua negara.

Menurut Kementerian Pertahanan Saudi, tujuan kunjungan resmi Pangeran Khalid adalah untuk membahas cara-cara memperkuat hubungan bilateral antara Washington dan Riyadh, serta membahas bidang-bidang yang menjadi kepentingan bersama.

Pete Hegseth yang ditunjuk Presiden AS Donald Trump dan terpilih secara kontroversial melalui pemungutan suara di Kongres AS dikenal sebagai pengusung Islamofobia. Ia memiliki tato moto tentara salib “deus vult” di lengannya.

Hegseth juga telah menempatkan retorika fanatik anti-Muslim di pusat beberapa bukunya yang diterbitkan, menurut ulasan the Guardian terhadap materi tersebut. Hegseth, khususnya dalam buku American Crusade (2020), menggambarkan Islam sebagai musuh alami dan bersejarah dari barat. Ia menyajikan versi doktrin Muslim yang menyimpang dalam teori konspirasi rasis bergaya “penggantian besar”; memperlakukan kaum kiri dan Muslim sebagai satu kesatuan dalam upaya mereka untuk menumbangkan AS; dan mengidolakan tentara salib abad pertengahan.

Para ahli mengatakan pandangan Hegseth tentang Islam penuh dengan kepalsuan, kesalahpahaman, dan teori konspirasi sayap kanan. Namun Hegseth, jika pencalonannya berhasil, akan memimpin kekuatan militer terbesar di dunia pada saat terjadi konflik dan ketidakstabilan di Timur Tengah.

Menjelang pertemuan kemarin, Hegseth ditanya apakah AS akan membantu membela Arab Saudi dari serangan Iran. “Itulah topik yang akan kita bicarakan hari ini. Iran menjadi perhatian besar di kawasan ini. Arab Saudi telah menjadi mitra yang hebat, dan itu adalah sesuatu yang akan kami diskusikan,” katanya dilansir Alarabiya, Selasa.

Para pejabat juga mengatakan bahwa Pangeran Khalid juga telah bertemu dengan Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Mike Waltz. Ia juga dijadwalkan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Marco Rubio selama kunjungannya.

Menurut pernyataan Pentagon mengenai pertemuan tersebut, Hegseth dan Pangeran Khalid berkomitmen untuk memperdalam dan memperluas hubungan mereka, sejalan dengan kepentingan kedua negara, sebagai landasan bagi keamanan dan kemakmuran bersama.

Hegseth juga menyambut baik pandangan Pangeran Khalid mengenai serangkaian prioritas bilateral, regional, dan global, serta menegaskan komitmen Presiden Trump untuk mencegah pengembangan senjata nuklir Iran dan bekerja sama dengan mitra dalam menghilangkan kemampuan Houthi yang mengancam keamanan dan perdagangan regional.

Lebih lanjut, Menteri Hegseth menggarisbawahi pentingnya mempertahankan interoperabilitas bilateral antara pasukan AS dan Saudi sebagai investasi dalam keamanan dan stabilitas regional.” Menurut pembacaan Pentagon, Hegseth juga telah menerima undangan Pangeran Khalid untuk mengunjungi Arab Saudi dalam waktu dekat.

Merujuk pada kerja sama yang terjalin antara kedua negara pada masa pemerintahan pertama Trump, Hegseth menunjukkan bahwa kedua negara bekerja sama untuk mengupayakan keamanan dan stabilitas di Timur Tengah, serta memerangi terorisme di kawasan dan meningkatkan kesejahteraan bersama.

Dia juga menyoroti kerja sama jangka panjang antara AS dan Arab Saudi, dan mencatat bahwa kerja sama tersebut dimulai sejak 80 tahun yang lalu ketika Presiden Franklin D. Roosevelt bertemu dengan Raja Saudi Abdul Aziz Ibn Saud di kapal penjelajah Angkatan Laut AS USS Quincy.

“Sejak itu, kami telah berupaya melawan terorisme dan segala manifestasinya saat ini, dengan kelompok-kelompok seperti Houthi,” kata Hegseth. Saudi sedianya telah memulai upaya perdamaian dengan kelompok Houthi dua tahun lalu. Namun upaya itu terhambat menyusul agresi brutal Israel ke Jalur Gaza.

Kelompok Houthi belakangan ini menyokong perlawanan Palestina dengan mengganggu kapal-kapal menuju Israel di Laut Merah. Ini membuat Houthi jadi sasaran serangan Amerika Serikat dan sekutunya.

Kunjungan Pangeran Saudi ke Pentagon dilakukan setelah Arab Saudi, sekutu utama AS, baru-baru ini menjadi tuan rumah bagi para pejabat tinggi AS dan Rusia untuk membahas perang di Ukraina dan memulihkan hubungan Rusia-AS yang lebih luas.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Giliran Joe Biden Diadukan ke ICC Atas Kejahatan Perang di Gaza

 

 

Sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di AS melayangkan laporan ke Mahkamah Pidana Internasional (ICC) untuk menyelidiki mantan presiden Joe Biden dan dua anggota kabinetnya atas keterlibatan dalam kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Permintaan tersebut diajukan oleh Democracy for the Arab World Now (Dawn) bulan lalu tetapi baru dipublikasikan oleh kelompok tersebut pada  Senin ini.

Mereka mendesak ICC untuk menyelidiki Biden, serta mantan Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan mantan Menteri Pertahanan Lloyd Austin, atas “peran tambahan mereka dalam membantu dan bersekongkol, serta dengan sengaja berkontribusi terhadap kejahatan perang Israel dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza”.

Tahun lalu, ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant, serta pemimpin militer Hamas Mohammed Deif, yang baru-baru ini dikonfirmasi oleh Hamas telah terbunuh, atas tuduhan kejahatan perang terkait perang Gaza. Pengajuan Dawn setebal 172 halaman, yang menurut kelompok tersebut disiapkan dengan dukungan pengacara yang terdaftar di ICC dan pakar kejahatan perang lainnya, menuduh bahwa mantan pejabat AS melanggar pasal-pasal Statuta Roma, piagam pendirian pengadilan, dalam mendukung Israel.

Menurut siaran pers yang dikutip the Guardian, pengajuan kelompok tersebut ke ICC menjabarkan apa yang mereka gambarkan sebagai “sebuah pola keputusan yang disengaja dan terarah oleh para pejabat ini untuk memberikan dukungan militer, politik, dan publik untuk memfasilitasi kejahatan Israel di Gaza”, termasuk “setidaknya 17,9 miliar dolar AS dalam bentuk transfer senjata, pembagian informasi intelijen, bantuan penargetan, perlindungan diplomatik, dan dukungan resmi atas kejahatan Israel, meskipun mereka mengetahui bahwa dukungan tersebut secara substansial telah dan akan memungkinkan terjadinya pelanggaran berat”.

Salah satu bagian dari pengajuan tersebut menyatakan bahwa “dengan terus menerus dan tanpa syarat memberikan dukungan politik dan dukungan militer kepada Israel sambil menyadari sepenuhnya kejahatan spesifik yang dilakukan oleh Netanyahu, Gallant, dan bawahannya, Presiden Biden, Menteri Blinken, dan Menteri Austin secara sengaja berkontribusi terhadap dilakukannya kejahatan tersebut sambil setidaknya mengetahui niat kelompok tersebut untuk melakukan kejahatan Israel, jika tidak bertujuan untuk melanjutkan aktivitas kriminal tersebut”.

Direktur eksekutif Dawn, Sarah Leah Whitson, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “Biden, Blinken, dan Menteri Austin tidak hanya mengabaikan dan membenarkan banyaknya bukti kejahatan Israel yang keji dan disengaja, serta mengesampingkan rekomendasi staf mereka sendiri untuk menghentikan transfer senjata ke Israel, mereka juga melakukan hal yang sama dengan memberikan dukungan militer dan politik tanpa syarat kepada Israel untuk memastikan mereka dapat melakukan kekejamannya”.

Pernyataan tersebut juga menunjukkan dukungan politik yang diberikan AS kepada Israel melalui hak vetonya terhadap berbagai resolusi gencatan senjata di dewan keamanan PBB. Awal bulan ini, Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang mengesahkan sanksi ekonomi agresif terhadap ICC, dan menuduh ICC melakukan “tindakan tidak sah dan tidak berdasar” yang menargetkan AS dan Israel.

Dalam pernyataannya pada hari Senin, Dawn juga menyatakan bahwa perintah Trump terhadap ICC dapat membuatnya dikenakan “tanggung jawab pidana individu karena menghalangi keadilan”. Kelompok tersebut juga menambahkan bahwa jika Trump menerapkan rencana yang diusulkannya untuk mengusir paksa seluruh warga Palestina dari Gaza dan mengambil alih wilayah tersebut, maka Trump juga akan dikenakan “tanggung jawab individu atas kejahatan perang dan kejahatan agresi”.

Raed Jarrar, direktur advokasi Dawn, mengatakan rencana tersebut layak untuk diselidiki ICC, “tidak hanya karena membantu dan mendukung kejahatan Israel tetapi juga karena memerintahkan pemindahan secara paksa, sebuah kejahatan terhadap kemanusiaan berdasarkan undang-undang Roma”.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sekjen PBB prihatin dengan eskalasi kekerasan Israel di Tepi Barat

 

 

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan dirinya prihatin dengan meningkatnya kekerasan dan operasi militer Israel di wilayah pendudukan Tepi Barat, kata juru bicaranya pada Senin (24/2).

"Sekjen sangat prihatin dengan eskalasi kekerasan, serangan, dan operasi besar-besaran pasukan Israel di wilayah utara Tepi Barat, termasuk pengerahan tank Israel untuk pertama kalinya selama lebih dari dua dekade," kata Stephane Dujarric.

Dia menambahkan bahwa Guterres juga "sangat prihatin dengan meningkatnya angka kematian, termasuk anak-anak, jumlah warga Palestina yang terlantar, dan kian luasnya penghancuran infrastruktur sipil."

Dia juga menekankan bahwa Sekjen PBB "terkejut melihat anak-anak terus menjadi korban kekerasan."

"Serangan dan kekerasan ini harus segera dihentikan," kata dia, menegaskan.

Dia mendesak Israel "menahan diri" dan "hanya menggunakan kekuatan mematikan jika benar-benar tidak terhindarkan."

Menurut Dujarric, Guterres dengan tegas menolak pernyataan pejabat Israel yang menunjukkan niat mereka "tetap berada di beberapa wilayah utara Tepi Barat yang diduduki dalam jangka waktu lama dan menolak kembalinya warga Palestina yang terusir ke rumah mereka.

Sekjen PBB disebutnya juga mendesak Israel untuk mematuhi kewajiban mereka berdasarkan hukum internasional dan hukum humaniter internasional, serta mengambil langkah-langkah untuk melindungi warga sipil dan menjamin keselamatan mereka.

Mengutip laporan Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), Dujarric menyinggung insiden penembakan terhadap seorang bocah perempuan 13 tahun di dekat kamp pengungsi Jenin oleh pasukan Israel.

Dia juga menyoroti situasi di Kota Qabatiya, Jenin, di mana penduduk diperintahkan untuk tidak keluar rumah, sementara buldoser Israel meratakan jalan-jalan dan menyebabkan pemadaman listrik di wilayah itu.

Sejak bulan lalu, tentara Israel telah melancarkan operasi militer di wilayah utara Tepi Barat yang menewaskan sedikitnya 60 warga dan membuat ribuan warga Palestina mengungsi.

Sejak Israel melancarkan agresi militer di Jalur Gaza pada Oktober 2023, sedikitnya 923 warga Palestina di Tepi Barat telah terbunuh dan hampir 7.000 lainnya terluka akibat serangan tentara dan pemukim ilegal Israel, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Mahkamah Internasional (ICJ) dalam putusannya Juli lalu menyatakan bahwa pendudukan Israel atas wilayah Palestina adalah tindakan ilegal dan menuntut Israel mengosongkan semua permukiman Yahudi di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

China tegaskan kembali komitmen kerja sama internasional di bidang HAM

 

Anggota Biro Politik Komite Sentral Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC) Wang Yi mengatakan bahwa sangat penting untuk mengingat misi awal tata kelola HAM, yang berpusat pada manusia.

Dia menegaskan, China dengan tegas menolak berbagai tindakan yang mencampuri urusan internal negara lain dengan HAM sebagai dalih dan mengabaikan kedaulatan nasional, keamanan, dan keselamatan nyawa masyarakat.

"Keadilan dan kejujuran harus ditegakkan, dan hak atas penghidupan dan pembangunan harus diprioritaskan sebagai HAM yang mendasar," kata Wang, seraya menambahkan bahwa standar ganda atau bahkan beragam standar dalam isu-isu HAM harus dengan tegas ditolak.

"Kita harus mendorong interaksi dan pembelajaran bersama. Kita juga harus dengan tegas menolak tindakan atau retorika apa pun yang berusaha memaksakan model dan preferensi satu pihak kepada pihak lain, atau memolitisasi, mengeksploitasi, dan mempersenjatai HAM," imbuh Wang.

Wang mengatakan bahwa China bersedia bekerja sama dengan negara-negara lain untuk mewujudkan dunia modern yang ditandai dengan pembangunan damai, kerja sama yang saling menguntungkan, dan kemakmuran bersama.

China berkomitmen pada masa depan dan kesejahteraan umat manusia dan semua bangsa. China akan mendorong kerja sama internasional dan pertukaran peradaban serta menjadi pembangun komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia, sambil secara lebih aktif terlibat dalam kerja sama HAM internasional untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi HAM di seluruh dunia, imbuh Wang.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Rubio: AS ingin Rusia menyampaikan syarat untuk solusi konflik Ukraina

 

 

Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS) ingin mengadakan pertemuan lanjutan dengan negosiator Rusia untuk mengetahui syarat-syarat yang diajukan Moskow guna mengakhiri konflik di Ukraina.

"Kita harus membawa kedua pihak ke meja perundingan, dimulai dengan Rusia. Kami bertemu dengan mereka pekan lalu, dan pertanyaan utama dalam pertemuan itu adalah, ‘Apakah Anda tertarik untuk mengakhiri konflik ini atau tidak?’… Mereka menjawab bahwa mereka bersedia, dengan syarat tertentu," kata Rubio.

"Namun, kami belum membahas apa saja syarat tersebut. Jadi, langkah selanjutnya adalah mengadakan pertemuan lagi di waktu yang tepat, dengan orang-orang yang tepat di ruangan itu, untuk mulai merinci apa yang diperlukan agar Rusia menghentikan perang," ujarnya dalam wawancara dengan situs berita Breitbart News pada Senin (24/2).

Rubio menambahkan bahwa AS juga akan mendiskusikan syarat-syarat tersebut dengan pihak Ukraina.

Menteri Pertahanan AS mengkritik resolusi Majelis Umum PBB tentang Ukraina, dengan menyebutnya sebagai langkah yang "konfrontatif" dan bertentangan dengan upaya AS untuk menghentikan konflik serta mendorong negosiasi.

Pekan lalu, perundingan tingkat tinggi antara Rusia dan AS berlangsung di Riyadh pada Selasa.

Delegasi Rusia dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov, Penasihat Kepresidenan Yuri Ushakov, dan CEO RDIF Kirill Dmitriev.

Sementara itu, delegasi AS diwakili oleh Menteri Luar Negeri Marco Rubio, Penasihat Keamanan Nasional Mike Waltz, serta Utusan Khusus untuk Timur Tengah Steve Witkoff.

Ushakov mengatakan bahwa pertemuan tersebut membahas langkah awal untuk memulai negosiasi terkait Ukraina. Kedua delegasi menilai hasil perundingan sebagai sesuatu yang positif.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Prancis mungkin kerahkan jet tempur berhulu ledak nuklir di Jerman

 

Prancis kemungkinan akan mengerahkan jet-jet tempur bersenjata nuklir di Jerman jika Amerika Serikat (AS) menarik pasukannya dari Eropa, sebut pemberitaan The Telegraph.

Menurut The Telegraph, Prancis siap menggunakan kekuatan nuklirnya untuk melindungi Eropa. Namun, proposal resmi baru akan diajukan jika Presiden Donald Trump benar-benar menarik pasukan AS dari Jerman.

Seorang pejabat Prancis yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada The Telegraph bahwa langkah ini akan "mengirim pesan kepada (Presiden Rusia) Vladimir Putin" serta menekan Inggris untuk mengambil tindakan serupa.

Dilaporkan bahwa kekuatan nuklir Prancis bersifat independen dari Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), sedangkan senjata nuklir Inggris merupakan bagian dari strategi pertahanan aliansi tersebut.

Friedrich Merz, kandidat kanselir Jerman dan pemimpin blok Persatuan Demokrat Kristen dan Persatuan Sosial Kristen (CDU/CSU) yang memenangkan Pemilu Bundestag pada Minggu, menyatakan bahwa Eropa tidak bisa lagi bergantung pada AS untuk pertahanan.

Dia menyerukan Prancis dan Inggris untuk memulai negosiasi terkait pertahanan nuklir.

Sementara itu, Senator Rusia Alexei Pushkov mengecam usulan Merz tersebut dengan menyebutnya sebagai tindakan yang tidak masuk akal.

Presiden AS Donald Trump berulang kali mengkritik negara-negara Eropa atas kontribusi pertahanan mereka yang rendah terhadap NATO dan menuntut agar seluruh anggota meningkatkan anggaran pertahanan hingga lima persen dari PDB.

Namun, Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth menyatakan bahwa Washington saat ini belum berencana mengurangi kehadiran militernya di Eropa.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Share this Post