News Forex, Index & Komoditi ( Senin, 21 Juli 2025 )
News Forex, Index & Komoditi
( Senin, 21 Juli 2025 )
Harga Emas Global Menguat di Tengah Ketidakpastian Tarif
Harga Emas (XAU/USD) diperdagangkan dengan kenaikan ringan di dekat $3.350 selama awal perdagangan sesi Asia pada hari Senin. Ketidakpastian seputar perundingan perdagangan kemungkinan akan mendukung permintaan safe-haven Emas seiring dengan tenggat waktu tarif dengan AS yang semakin dekat. Para pedagang akan mengambil lebih banyak petunjuk dari pidato Ketua Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell nanti pada hari Selasa.
Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, mengatakan pada hari Minggu bahwa 1 Agustus adalah tenggat waktu bagi negara-negara untuk mulai membayar tarif kepada AS. Tenggat waktu tarif Presiden Donald Trump telah bergeser sejak ia mengumumkan tarif tinggi terhadap mitra-mitra dagangnya pada 2 April, tetapi para pejabat Gedung Putih kini menegaskan bahwa 1 Agustus adalah tenggat waktu yang pasti. Ketidakpastian dan kekhawatiran mengenai tarif baru dapat meningkatkan logam kuning, karena dianggap sebagai aset safe-haven utama di masa-masa tidak pasti.
Selain itu, pernyataan dovish dari para pejabat The Fed mungkin akan mengangkat aset-aset yang tidak berimbal hasil. Gubernur The Fed, Christopher Waller, mengatakan pada hari Kamis bahwa ia tetap percaya bank sentral AS harus menurunkan suku bunga pada pertemuan Juli di tengah risiko yang meningkat terhadap ekonomi. Para analis memprakirakan The Fed akan mempertahankan suku bunga saat ini pada akhir bulan ini, dengan peluang sebesar 94% mempertahankan dan peluang 6% untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp).
Di sisi lain, permintaan Dolar AS (USD) yang baru mungkin akan membebani harga Emas yang berdenominasi USD dalam jangka pendek. Indeks Sentimen Konsumen pendahuluan dari University of Michigan (UoM) bulan Juli naik menjadi 61,8 dari 60,7 pada bulan Juni.
Harga Minyak Dunia Naik Tipis, Fokus investor tertuju pada kesepakatan perdagangan
Harga minyak naik tipis pada perdagangan awal pekan ini. Senin (21/7) pukul 07.20 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus 2025 di New York Mercantile Exchange ada di US$ 67,40 per barel, naik 0,09% dari akhir pekan lalu yang ada di US$ 67,34 per barel.
Harga minyak naik tipis, namun stabil di kisaran US$ 67 per barel setelah penurunan mingguan pada pekan lalu. Fokus investor tertuju pada kesepakatan perdagangan dan upaya Uni Eropa untuk menghambat ekspor energi Rusia.
Mengutip Bloomberg, paling cepat pekan ini, Uni Eropa akan bertemu untuk merumuskan rencana tindakan guna menanggapi kemungkinan skenario tanpa kesepakatan dengan Presiden AS Donald Trump.
Akhir pekan lalu, Uni Eropa sepakat untuk menurunkan batas harga minyak mentah Rusia sebagai bagian dari paket sanksi terhadap Moskow.
Langkah-langkah itu mencakup pembatasan bahan bakar yang terbuat dari minyak Rusia, pembatasan perbankan tambahan dan larangan pembangunan kiang minyak besar di India.
Harga minyak telah naik sejak awal Mei, namun masih turun sekitar 7% sejak awal tahun, karena Trump meningkatkan perang dagangnya dan OPEC+ melonggarakan pembatasan pasokan.
Wall Street Uji Ketangguhan Sektor Industri Pekan Ini saat Puncak Musim Lapkeu
Bursa saham Amerika Serikat (AS) pekan ini akan menguji sektor industri yang menjadi penopang utama pergerakan Wall Street seiring dimulainya puncak musim laporan keuangan. Melansir Reuters, indeks sektor industri S&P 500, yang mencakup perusahaan dirgantara, produsen peralatan listrik dan mesin, operator transportasi, hingga penyedia produk bangunan, mencatat kenaikan 15% sejak awal 2025. Ini adalah pencapaian terbaik dibandingkan 10 sektor lainnya dan lebih dari dua kali lipat kinerja indeks secara keseluruhan. Pekan ini akan menjadi sorotan utama bagi sektor industri maupun pasar secara luas, ketika lebih dari 20% perusahaan di S&P 500, termasuk Alphabet dan Tesla, dijadwalkan merilis laporan kinerja. Sejak April, S&P 500 telah melesat 26%, menghapus kekhawatiran pasar terhadap potensi resesi yang sempat dipicu pengumuman tarif Hari Pembebasan oleh Presiden Donald Trump. CEO Horizon Investment Services Chuck Carlson mengatakan musim laporan kali ini menjadi sangat krusial mengingat rebound besar yang telah terjadi di pasar.
Wall Street Menghijau, Nasdaq Kembali Cetak Rekor Tertinggi Trump Gugat Wall Street Journal US$10 Miliar Terkait Ucapan Ulang Tahun untuk Epstein Bursa Wall Street: Nasdaq Cetak Rekor, Dow Jones dan S&P 500 Melemah “Optimisme terhadap kinerja laba tampaknya sudah terlanjur tertanam,” ungkapnya. Saham industri yang akan menjadi sorotan pekan depan termasuk perusahaan dirgantara dan pertahanan, yang terdorong oleh ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan Ukraina, serta komitmen belanja baru dari negara-negara seperti Jerman. Kelompok industri dirgantara dan pertahanan S&P 500 telah melonjak 30% tahun ini. Di antara pemain utamanya yang akan melaporkan laba pekan depan adalah RTX, Lockheed Martin, dan General Dynamics. GE Aerospace, yang sahamnya sudah naik sekitar 55% sepanjang tahun, pekan ini menaikkan proyeksi laba untuk 2025. Sementara GE Vernova — unit hasil pemisahan dari General Electric — mencatat lonjakan harga saham lebih dari 70%, menjadikannya bintang sektor industri tahun ini. Dua tren besar yang mendorong pertumbuhan sektor ini, menurut Robert Pavlik dari Dakota Wealth Management, adalah upaya pemulangan rantai pasok (reshoring) dan ekspansi teknologi kecerdasan buatan yang meningkatkan kebutuhan sistem pendingin dan otomatisasi pabrik. Di antara saham yang diuntungkan adalah Eaton dan Rockwell Automation. Saham Uber, yang biasanya dikaitkan dengan sektor teknologi, juga turut memperkuat sektor industri dengan kenaikan hampir 50% sepanjang 2025. Analis DataTrek Research Nicholas Colas mengatakan sektor industri memiliki banyak narasi kuat yang tidak bergantung pada variabel makroekonomi untuk menghasilkan imbal hasil yang solid,” “Berbeda dengan banyak sektor non-teknologi, saham industri berkapitalisasi besar tetap menarik meski sudah mencatat reli cukup signifikan,” ungkapnya. Meski secara historis sektor industri sangat terkait dengan siklus ekonomi, performa saham-saham pengangkutan seperti UPS dan FedEx menurun tajam, sementara maskapai seperti United Airlines dan operator truk seperti JB Hunt juga mencatat kinerja negatif tahun ini. “Ada bagian-bagian dari sektor industri yang sangat peka terhadap kondisi ekonomi dan saat ini memang sedang tertekan,” ujar Walter Todd dari Greenwood Capital. Sejumlah perusahaan industri lain yang dijadwalkan merilis laporan keuangan pekan depan termasuk Honeywell, Union Pacific, dan United Rentals. Di luar laporan laba, Wall Street juga akan mencermati perkembangan terkait perdagangan internasional menjelang diberlakukannya tarif baru AS pada 1 Agustus terhadap sejumlah mitra dagang. Sementara itu, tekanan politik terhadap Ketua The Fed Jerome Powell semakin kuat, dengan Presiden Trump secara terbuka mendesaknya mundur agar suku bunga dapat segera diturunkan. Rapat kebijakan moneter The Fed dijadwalkan pada 29–30 Juli. Meski banyak ketidakpastian, S&P 500 telah naik sekitar 7% sejak awal tahun. CIO North Star Investment Management Eric Kuby mengatakan pasar saham AS menunjukkan daya tahan yang luar biasa. “Kami terus dibuat takjub melihat performa saham di tengah berbagai hambatan besar yang seharusnya bisa menahan laju pasar,” ungkapnya.
Surat Cabul Donald Trump untuk Jeffrey Epstein Terungkap
Departemen Kehakiman AS dilaporkan tengah mengkaji surat dari Presiden AS Donald Trump kepada Jeffrey Epstein pada tahun 2003 sebagai bagian dari penyelidikan terhadap pelaku kejahatan seksual tersebut. Ini menambah runyam kasus yang telah mengancam runtuhnya dukungan terhadap Trump dari kelompok sayap kanan AS tersebut.
Surat itu dilaporkan The Wall Street Journal pada Kamis. Trump bersikeras bahwa berita tersebut palsu, dan bersumpah untuk menuntut surat kabar tersebut. Surat tersebut, merupakan bagian dari buku pesan yang disusun oleh Ghislaine Maxwell untuk ulang tahun ke-50 Epstein, demikian dilaporkan Journal. Maxwell dihukum 16 tahun kemudian pada tahun 2019 karena membantu pelecehan seksual Epstein terhadap anak di bawah umur.
Dilansir CNBC, laporan ini menawarkan detail baru tentang hubungan Trump dengan Epstein menyusul pengumuman Departemen Kehakiman bahwa mereka tidak akan merilis materi latar belakang dari investigasi terhadap tersangka pelaku perdagangan seks - sebuah kesimpulan yang membuat geram orang-orang yang telah lama mengharapkan pengungkapan lebih lanjut tentang kasus ini.
Menurut The Wall Street Journal, surat yang ditandatangani oleh Trump mengucapkan selamat ulang tahun kepada Epstein dan mengatakan kepadanya, “semoga setiap hari menjadi rahasia yang luar biasa.” Surat itu menampilkan baris-baris teks yang diketik yang dibingkai oleh gambar seorang wanita tanpa busana, dengan nama Trump ditandatangani di bawah pinggang wanita itu.
Epstein mengaku bersalah atas tuduhan prostitusi di pengadilan negara bagian Florida pada tahun 2008. Pada tahun 2019, ia ditangkap atas tuduhan federal melakukan perdagangan seks anak di bawah umur sebelum meninggal di penjara. Dia meninggal pada tahun yang sama di penjara dalam kasus yang menurut pihak berwenang adalah bunuh diri.
Awal bulan ini, Departemen Kehakiman mengatakan bahwa mereka menganggap penyelidikan Epstein telah ditutup, dan membantah teori bahwa ia memiliki “daftar klien” yang dapat digunakan untuk memeras rekan-rekannya yang kaya. Pengumuman tersebut memicu reaksi keras dari beberapa pendukung Trump yang paling bersemangat yang berusaha keras untuk memadamkannya.
Telah lama dilaporkan bahwa nama Trump muncul dalam dokumen yang terkait dengan penyelidikan Epstein, meskipun presiden tidak dituduh melakukan kesalahan apapun sehubungan dengan kasus tersebut. Trump telah berbicara positif tentang Epstein sebelum penangkapan pertamanya pada tahun 2006, namun sejak saat itu ia mencoba menyangkal hubungan dekat mereka.
Kepada Journal, sang presiden menyangkal bahwa ia menulis surat atau menggambar gambar tersebut dan mengancam akan menuntut surat kabar tersebut jika mereka menerbitkan artikel tentang hal itu. "Saya tidak pernah menulis gambar dalam hidup saya. Saya tidak menggambar wanita," katanya kepada Journal. "Itu bukan bahasa saya. Itu bukan kata-kata saya." Wakil Presiden JD Vance dengan cepat membela presiden tak lama setelah cerita itu diterbitkan, menyebut cerita itu “omong kosong belaka.”
"Maafkan bahasa saya, tapi cerita ini benar-benar omong kosong. WSJ seharusnya malu karena telah mempublikasikannya," kata Vance dalam sebuah unggahan di media sosial. "Di mana surat ini? Apakah Anda akan terkejut mengetahui bahwa mereka tidak pernah menunjukkannya kepada kami sebelum mempublikasikannya? Apakah ada yang benar-benar percaya bahwa ini terdengar seperti Donald Trump?"
Namun ABC News melansir pada Jumat, bersama dengan individu terkenal lainnya yang terkait dengan Jeffrey Epstein, nama Presiden Donald Trump disebut sembilan kali di ratusan halaman yang dipublikasikan awal tahun ini dalam rilis "fase satu" dari file-file Epstein yang telah dideklasifikasi.
Sebagian besar dokumen dalam rilis "tahap satu" sebelumnya telah dipublikasikan melalui penuntutan rekan Epstein, Ghislaine Maxwell, atau melalui tuntutan hukum perdata, termasuk catatan penerbangan dari pesawat Epstein dan versi yang telah disunting dari apa yang disebut sebagai "buku hitam" kontak Epstein. Nama Trump muncul dalam catatan penerbangan dan buku kontak tersebut.
Dalam berkas-berkas tersebut, nama Trump tercantum dalam “buku kontak” Epstein, yang sering disebut sebagai “buku hitam”. Informasi kontak yang tercantum di bawah entri Trump telah disunting.
Buku ini juga memuat entri untuk istri pertama presiden, Ivana, putrinya Ivanka, adik laki-lakinya Robert, dan mantan istri Robert, Blaine.
Meskipun Trump mengatakan kepada New York Magazine pada tahun 2002 bahwa Epstein adalah “orang yang hebat,” presiden sejak itu tidak mengakui penjahat seks tersebut dan mengatakan bahwa mereka “bertengkar” pada awal tahun 2000-an.
“Yah, saya mengenalnya seperti semua orang di Palm Beach mengenalnya,” kata Trump kepada wartawan di Ruang Oval pada tahun 2019 setelah penangkapan Epstein atas tuduhan perdagangan seks federal. "Saya pernah berselisih dengan dia sejak lama. Saya rasa saya tidak pernah berbicara dengannya selama 15 tahun. Saya bukan penggemarnya. Saya tidak, ya, sudah lama sekali, saya akan mengatakan mungkin 15 tahun. Saya bukan penggemarnya, itu yang bisa saya katakan. Saya bukan penggemarnya."
Dalam berkas-berkas tersebut, Trump juga tercatat sebagai penumpang pesawat Epstein sebanyak delapan kali antara tahun 1993 dan 1997.
Sebagian besar penerbangan dilakukan antara Palm Beach, Florida, dan Teterboro, New Jersey. Menurut catatan tersebut, Trump juga melakukan perjalanan dari Palm Beach ke Teterboro dengan singgah di Washington, D.C., bersama Epstein, Maxwell, dan keluarganya - termasuk Marla Trump, Tiffany Trump, dan seorang pengasuh anak - pada tanggal 15 Mei 1994.
Secara total, Trump disebutkan dalam catatan penerbangan setidaknya delapan kali.
Berkas “tahap satu” dirilis oleh Jaksa Agung Pam Bondi bersama dengan FBI pada akhir Februari, termasuk 341 halaman dokumen yang terkait dengan pemodal bejat tersebut. Dari jumlah tersebut, 118 halaman merupakan duplikasi satu sama lain.
Satu-satunya dokumen yang baru dirilis pada “tahap pertama” adalah katalog tiga halaman berisi bukti yang disita selama penggeledahan properti Epstein di New York dan Kepulauan Virgin AS.
Pada saat rilis bulan Februari, Departemen Kehakiman mengatakan pihaknya berencana untuk merilis “ribuan halaman dokumen yang terkait dengan investigasi dan dakwaan terhadap Epstein yang sebelumnya tidak diungkapkan” setelah dilakukan penyuntingan untuk melindungi identitas para korban.
Namun, dalam memo yang dirilis awal bulan ini, Departemen Kehakiman dan FBI mengatakan tinjauan tidak menemukan bukti bahwa Epstein menyimpan “daftar klien” dari rekanannya atau bahwa ia memeras individu-individu terkemuka dan bahwa tidak ada catatan lebih lanjut dari investigasi yang akan dirilis.
Pada pertemuan Aksi Mahasiswa Turning Point USA di Tampa, Florida, komentator Tucker Carlson mengemukakan kembali dugaan bahwa Epstein merupakan agen Israel. Ia mempertanyakan bagaimana Epstein, yang memulai karirnya sebagai guru matematika di sekolah elit Dalton School di New York tanpa memiliki gelar sarjana, dapat mengumpulkan kekayaan dan aset yang luar biasa, termasuk jet pribadi, pulau pribadi, dan kediaman pribadi terbesar di Manhattan. “Dari mana semua uang itu berasal?” Carlson bertanya. “Tidak ada yang pernah tahu karena tidak ada yang pernah mencobanya.”
Carlson mempertanyakan apakah Epstein memeras orang-orang yang berkuasa atas nama Mossad dan menimbulkan keraguan tentang sumber kekayaan dan pengaruh Epstein. “Pertanyaan sebenarnya bukanlah 'Apakah Jeffrey Epstein orang aneh yang melecehkan perempuan?” katanya, sambil menambahkan, “Mengapa dia melakukan ini, atas nama siapa, dan dari mana uangnya berasal?”
Carlson mengklaim bahwa keraguan publik untuk mempertanyakan koneksi Jeffrey Epstein menyebabkan frustasi dan kebingungan yang meluas di dunia maya. "Orang-orang seperti tidak bisa mengatakan 'Apa-apaan ini? Anda memiliki mantan perdana menteri Israel yang tinggal di rumah Anda, Anda memiliki semua kontak dengan pemerintah asing. Apakah Anda bekerja atas nama Mossad? Apakah Anda menjalankan operasi pemerasan atas nama pemerintah asing?’," katanya.
Ini bukan pertama kalinya tudingan bahwa Epstein adalah agen Israel mengemuka. Jurnalis Miami Herald Julie K Brown pada 2021 menuliskan teori itu dalam bukunya “Perversion of Justice: The Jeffrey Epstein Story”. “Bukan tidak mungkin bahwa Epstein memiliki hubungan dengan [komunitas intelijen Israel],” kata Julie K Brown dalam wawancara dengan the Times of Israel menjelang penerbitan bukunya.
Jurnalis AS Dylan Howard, Melissa Cronin, dan James Robertson juga mengaitkan Epstein dengan Mossad Israel dalam buku mereka, Epstein: Dead Men Tell No Tales. Mereka mengandalkan sebagian besar pada mantan perwira intelijen Israel, Ari Ben-Menashe.
Menurut buku itu, kegiatan Epstein sebagai mata-mata berfungsi untuk mengumpulkan materi yang membahayakan orang-orang yang berkuasa untuk memeras mereka. Ada juga kemungkinan hubungan dengan Mossad melalui rekan perempuannya Ghislaine Maxwell. Ghislaine ikut didakwa terkait kasus perdagangan seks Epstein dan telah diganjar 20 tahun penjara.
Ayahnya, Robert Maxwell dikatakan memiliki kontak dengan Mossad. “Robert Maxwell tentu saja memiliki koneksi semacam itu, dan Epstein memiliki hubungan yang dekat dengan Robert Maxwell,” ujar Julie K Brown kepada the Times of Israel.
Brown dengan tajam menekankan kesamaan yang mencolok antara kematian Jeffrey Epstein pada Agustus 2019 dan kematian Robert Maxwell pada November 1991. Robert Maxwell yang merupakan mogul media Inggris tenggelam setelah jatuh dari kapal pesiar mewahnya, Lady Ghislaine, di dekat Kepulauan Canary pada usia 68 tahun. Polisi Spanyol bersikeras bahwa tidak ada yang dicurigai dalam kematian Maxwell, namun rumor tentang bagaimana tepatnya Maxwell meninggal tidak pernah hilang.
Salah satu teori menyebutkan bahwa ia kemungkinan bunuh diri. Teori lainnya menyatakan bahwa Maxwell dibunuh oleh badan intelijen Israel, Mossad, yang diam-diam bekerja untuknya.
Bagaimanapun, Maxwell dimakamkan di Bukit Zaitun Yerusalem. Banyak anggota komunitas intelijen Israel menghadiri pemakamannya. Begitu juga dengan Yitzhak Shamir, perdana menteri Israel saat itu. Shamir memuji taipan Inggris tersebut atas koneksi politik yang ia bawa ke Israel selama tahun 1980-an, dan atas uang yang diinvestasikan di negara itu.
Korban Epstein, Virginia Giuffre, juga menuduh Epstein sebagai aset intelijen, dengan menautkan di Twitter ke halaman Reddit, yang menuduh Epstein adalah mata-mata, yang menjalankan operasi pemerasan terhadap tokoh AS.
Menteri Tenaga Kerja AS Alexander Acosta pada 2019 juga mengindikasikan keterlibatan Epstein dengan intelijen. Dalam artikel di Newsweek, ia menuturkan mencapai kesepakatan dengan pengacara Epstein, termasuk Alan M Dershowitz, yang memungkinkannya menerima hukuman penjara yang sangat ringan.
Pada 2008, saat menjabat jaksa AS di Florida, Acosta mengawasi kesepakatan pembelaan non-penuntutan untuk Epstein. Epstein saat itu dituduh melakukan hubungan seks yang melanggar hukum dengan anak di bawah umur dan pelacuran. Ia akhirnya mengaku bersalah atas dua tuduhan meminta prostitusi dari anak di bawah umur.
“Kami melakukan apa yang kami lakukan karena Epstein harus masuk penjara,” kata Acosta. Epstein dijatuhi hukuman 13 bulan penjara, di mana ia diizinkan untuk menghabiskan 12 jam sehari di luar fasilitas untuk “pembebasan untuk bekerja”.
Dia juga diharuskan mendaftar sebagai pelaku kejahatan seksual. Para korban dari kasus ini tidak diberitahu bahwa kesepakatan pembelaan sedang dibuat, dan percaya bahwa kasus ini akan terus berlanjut selama negosiasi.
Acosta kemudian mengatakan kepada pemerintahan Trump selama proses penyaringan sebagai menteri tenaga kerja bahwa dia diminta untuk membuat kesepakatan dengan Epstein karena dia diberitahu bahwa pemodal itu “orang intelijen,” dan bahwa masalah itu di atas “tingkat gajinya.” Kasus itu mendorong Epstein mengunjungi Israel pada 2008, dengan tujuan untuk pindah ke sana secara permanen dan menghindari hukuman penjara pada 2009.
Berani Lawan Ancaman Tarif Trump, Presiden Brasil Makin Dicintai Rakyat
Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva pada Kamis mengatakan bahwa ia menolak didikte oleh “gringo”. Pernyataan ini menanggapi surat Presiden AS Donald Trump yang mengancam Brasil dengan tarif 50 persen sebagai upaya mempengaruhi peradilan sekutunya di Brasil, mantan presiden Jair Bolsonaro.
“Tidak ada ‘gringo’ yang akan memberikan perintah kepada presiden ini,” kata Lula, yang mengenakan kemeja merah terang saat ia berpidato di hadapan para aktivis mahasiswa sayap kiri di negara bagian Goias. Di Brasil, ‘gringo’ adalah istilah umum untuk orang asing, tanpa makna merendahkan seperti yang ada di wilayah lain di Amerika Latin.
Dia menambahkan bahwa Brasil akan terus maju dengan regulasi dan perpajakan terhadap perusahaan-perusahaan teknologi AS, yang dituduh mempromosikan kekerasan dan berita palsu dengan dalih kebebasan berekspresi.
Menteri Hubungan Luar Negeri Mauro Vieira mengatakan kepada CNN Brasil secara terpisah pada hari Kamis bahwa Lula terbuka untuk melakukan pembicaraan dengan Trump, meskipun mereka belum bertemu. “Jika situasinya tepat, mereka akan berbicara,” tambahnya.
Brasilia telah mengadakan diskusi dengan kelompok-kelompok industri dan perusahaan-perusahaan yang terdampak oleh tarif AS, sementara juga menyiapkan langkah-langkah pembalasan potensial jika pembicaraan gagal.
Lula, yang sedang dalam masa jabatan ketiga berturut-turut sebagai presiden negara dengan ekonomi terbesar di Amerika Latin ini, melihat peringkat persetujuannya mulai pulih setelah pertikaian perdagangan dengan Trump minggu lalu.
Menurut the New York Times, ancaman Trump minggu lalu untuk mengenakan tarif 50 persen pada ekspor Brasil sebagai cara untuk menyelamatkan Bolsonaro, dari kemungkinan dipenjara, telah merombak lanskap politik Brasil, memberikan dorongan tak terduga bagi Presiden Lula da Silva.
Lula tiba-tiba memiliki pesan yang jelas: Kami tidak akan menyerah pada perundung. Sikapnya menuai pujian di media, menjadi viral di dunia maya, dan memberikan harapan baru bagi para pendukungnya bahwa Lula dapat memenangkan masa jabatan keempatnya tahun depan, beberapa hari sebelum ia berusia 80 tahun.
Mereka memiliki alasan untuk optimis: beberapa hari setelah ancaman tarif Trump, peringkat persetujuan Lula naik ke level tertinggi dalam beberapa bulan. Jajak pendapat terbaru menunjukkan bahwa 43 hingga 50 persen warga Brasil menyetujui kinerjanya, naik tiga hingga lima poin persentase sejak bulan Mei.
Pergeseran opini publik ini, menurut the Times merupakan contoh lain dari gejolak anti-Trump, sebuah fenomena global yang telah mengubah pemilihan umum di Kanada, Australia, dan tempat lain dengan meningkatkan dukungan bagi para politisi yang menentang presiden AS.
Di Brasil, di tengah kenaikan harga pangan dan kebijakan domestik yang tersandung, peringkat persetujuan Lula tahun ini mencapai tingkat terendah dalam tiga masa jabatannya. Tampaknya, sudah waktunya untuk menyerahkan obor kepada orang baru: 57 persen rakyat Brasil tidak ingin dia mencalonkan diri untuk terpilih kembali.
Kemudian minggu lalu, Trump mengancam Brasil dengan menghukum tarif sebagai pembalasan atas apa yang disebutnya sebagai “perburuan penyihir” terhadap Bolsonaro, yang menghadapi tuduhan kriminal karena merencanakan kudeta setelah kalah dalam pemilu 2022.
Lula menanggapi ancaman tersebut dengan tegas dan cepat, mengisyaratkan bahwa ia terbuka untuk bernegosiasi namun tidak akan mengalah dalam kasus Bolsonaro. “Brasil adalah negara berdaulat dengan lembaga-lembaga independen dan tidak akan menerima segala bentuk pengawasan,” katanya.
Tarif baru ini akan mulai berlaku pada 1 Agustus, tidak lama sebelum Bolsonaro akan diadili dengan tuduhan mengatur konspirasi besar untuk membatalkan pemungutan suara, membubarkan pengadilan, dan memberikan kekuasaan khusus kepada militer. Polisi mengatakan bahwa konspirasi tersebut termasuk rencana untuk membunuh Lula.
Trump telah memulai tarifnya berdasarkan Undang-Undang Kekuatan Ekonomi Darurat Internasional tahun 1977, dan mengatakan pada bulan April bahwa defisit yang terus-menerus antara apa yang diekspor dan apa yang diimpor AS merupakan krisis nasional.
Namun AS mengalami surplus perdagangan dengan Brasil, sehingga melemahkan beberapa alasan tersebut. Seorang staf Kementerian Luar Negeri Brazil mengatakan kepada the Associated Press bahwa negosiasi perdagangan yang sedang berlangsung sejak Trump memberlakukan tarif pertama pada bulan April kini “tidak dapat diselesaikan”.
Beberapa anggota pemerintahan Lula mengatakan langkah Trump sebenarnya sebagai hukuman hubungan Brasil dengan negara-negara Selatan lainnya, seperti yang ditunjukkan pada pertemuan puncak negara-negara BRICS yang diselenggarakan di Rio de Janeiro. Presiden Brasil sekali lagi menyebutkan harapan akan adanya mata uang alternatif selain dolar untuk bertransaksi, sebuah topik yang sering memicu kemarahan Trump. “Trump tidak pernah mengkhawatirkan demokrasi di mana pun, apalagi dengan nasib Bolsonaro,” kata Gleisi Hoffmann, menteri hubungan kelembagaan Brasil.
Gereja Katolik di Gaza Dibom Tank Israel, Dua Meninggal
Dua orang meninggal akibat serangan Israel terhadap satu-satunya gereja Katolik di Gaza pada Kamis pag sementara beberapa orang lainnya, termasuk pastor paroki terluka. Pemerintahan Italia langsung melayangkan kecaman atas serangan tersebut.
Merujuk the Associated Press Badan amal Katolik Caritas Yerusalem mengatakan petugas kebersihan paroki berusia 60 tahun dan seorang wanita berusia 84 tahun yang menerima dukungan psikososial di dalam tenda Caritas di dalam kompleks gereja gugur dalam serangan itu.
Rekaman yang dipublikasikan oleh seorang aktivis Palestina menunjukkan Pastor Gabriel Romanelli, pastor dari Gereja Keluarga Kudus di Gaza utara, setelah serangan Israel. Video tersebut menunjukkan pastor tersebut dengan kaki kanannya diperban namun dalam kondisi baik. Romanelli sangat dekat dengan mendiang Paus Fransiskus, dan keduanya sering berbicara sejak dimulainya perang di Gaza.
Gereja katolik satu-satunya di Gaza tersebut rusak dalam serangan itu, kata para pejabat. Para saksi mata menyatakan bahwa serangan terhadap gereja itu tampaknya merupakan penembakan dari tank Israel.
Gereja itu selama ini melindungi umat Kristen dan Muslim, termasuk sejumlah anak-anak penyandang disabilitas, menurut Fadel Naem, direktur sementara Rumah Sakit Al-Ahli, yang menerima para korban luka-luka.
Sedikitnya dua orang berada dalam kondisi kritis, dan yang lainnya terluka termasuk seorang anak penyandang disabilitas, dua wanita, dan seorang lansia, kata Naem.
Dalam sebuah pernyataan di Telegram, juru bicara tentara penjajah mengatakan bahwa tentara mengetahui adanya “klaim” mengenai kerusakan pada gereja dan korban luka-luka di lokasi tersebut.
Insiden ini “sedang diselidiki”, tambah juru bicara tersebut. Sejak dimulainya perang di Gaza, Israel telah berulang kali menyerang situs-situs keagamaan, termasuk masjid dan gereja. Pada Oktober 2023, hanya beberapa hari setelah perang dimulai, pasukan Israel mengebom Gereja Santo Porphyrius, gereja tertua di Jalur Gaza, menewaskan sedikitnya 18 orang.
Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni pada Kamis mengecam serangan Israel di Jalur Gaza setelah Gereja Katolik Keluarga Kudus di daerah kantong tersebut terkena serangan. “Serangan Israel di Gaza juga telah menghantam Gereja Keluarga Kudus,” kata Meloni dalam sebuah pernyataan.
"Serangan terhadap penduduk sipil yang telah dilakukan Israel selama berbulan-bulan tidak dapat diterima. “Tidak ada tindakan militer yang dapat membenarkan tindakan seperti itu”.
Kantor berita Italia, ANSA mengatakan bahwa pastor paroki gereja, Gabriel Romanelli, termasuk di antara delapan orang yang terluka dalam serangan tersebut. Empat dari delapan orang tersebut mengalami luka kritis, termasuk dua wanita yang awalnya dilaporkan telah meninggal dunia namun kemudian berhasil disadarkan.
Pekan ini umat Kristen di Tanah Suci mulai melaporkan kekerasan pemukim Israel kepada Paus Leo XIV. Ini seiring kecaman terhadap kekerasan tanpa pandang bulu yang dilakukan oleh para pemukim di Tepi Barat semakin meningkat.
Terutama setelah para ekstremis berulang kali menargetkan Taybeh, desa terakhir yang sepenuhnya Kristen di Tepi Barat, termasuk membakar Gereja Santo George dan pemakamannya.
Sebuah dokumen “sangat rinci” tentang masalah ini akan segera diserahkan kepada Takhta Suci, untuk ditinjau oleh Sekretariat Negara dan kemudian oleh Paus. Seorang wakil Takhta Suci berada di Taybeh bersama para patriark gereja-gereja dalam sebuah kunjungan solidaritas.
Di antara mereka adalah Patriark Latin Yerusalem, Kardinal Pierbattista Pizzaballa. “Kami memiliki perwakilan Tahta Suci di sini yang telah memberikan laporan terperinci. Mereka memiliki informasi yang sangat baik (di Vatikan), tetapi saya ulangi, kami atau siapa pun tidak memiliki kekuatan atau formula ajaib untuk segera menyelesaikan masalah ini."
Ia menyatakan, satu-satunya hukum yang berlaku saat ini di Tepi Barat adalah hukum kekuasaan. “Hukum mereka yang memiliki kekuatan dan bukan hukum yang benar. Kita harus bekerja untuk memastikan bahwa hukum kembali di sini juga, di bagian negara ini.”
Ia juga mengecam peran tentara dan polisi Israel, yang diduga gagal melakukan intervensi untuk menghentikan para pemukim. “Tidak semua orang yang kita lihat berseragam militer benar-benar tentara; mereka juga bisa jadi sukarelawan."
Sementara itu, pada Rabu Fransiskan Assisi, yayasan kepausan Aid to the Church in Need, dan Kelompok Aksi Katolik Italia (ACLI) juga berbicara menentang kekerasan para pemukim.
Harian Vatikan L'Osservatore Romano menampilkan foto di halaman depan yang menunjukkan para kepala gereja dan diplomat Kristen berkumpul di Taybeh. “Ini adalah serangan pengecut terhadap orang-orang yang tidak bersenjata,” tulis Pastor Ibrahim Faltas di media Vatikan pada Rabu.
“Pembantaian Gereja di Damaskus baru-baru ini dan apa yang terjadi di Taybeh dan Tepi Barat,” tulisnya, bukanlah perang agama. “Kita harus pertama-tama dan terutama membela dan melindungi nyawa manusia yang tidak bersalah dan tak berdaya."
Menurutnya, tujuan para pemukim selalu sama: melalui pembakaran dan penjarahan, mereka berusaha mengambil sebanyak mungkin tanah dari pemiliknya yang sah. Di Taybeh, baru-baru ini mereka memasang papan bertuliskan, “Tidak ada masa depan bagi Anda di sini.”
“Kami menelepon pusat koordinasi antara pemerintah Palestina dan Israel dua kali,” kata pastor paroki kepada ACS. "Mereka mengatakan akan datang, tetapi mereka tidak pernah muncul. Mereka tidak melindungi kami, mereka tidak menghentikan para pemukim, dan itu karena mereka melindungi mereka, karena banyak tentara yang berasal dari komunitas pemukim dan didorong oleh elemen-elemen fanatik dalam pemerintahan."
Pekan lalu, dalam Misa, Paus Leo XIV berbicara tentang “orang-orang yang telah ditelanjangi, dirampok, dan dijarah, korban sistem politik yang menindas, ekonomi yang memaksa mereka jatuh ke dalam kemiskinan, perang yang membunuh impian dan kehidupan mereka.”
Korban Serangan Israel ke Gereja Katolik Terakhir di Gaza Bertambah
Sebuah rudal Israel menghantam kompleks satu-satunya gereja Katolik di Jalur Gaza pada hari Kamis, menewaskan tiga orang dan melukai 10 orang lainnya, termasuk pastor paroki, menurut pejabat gereja. Mendiang Paus Fransiskus, yang meninggal pada bulan April, secara teratur berbicara dengan pastor tersebut tentang dampak perang terhadap warga sipil.
Penembakan terhadap Gereja Katolik Keluarga Kudus di Gaza juga merusak kompleks gereja, tempat ratusan warga Palestina berlindung dari serangan Israel yang telah berlangsung selama 21 bulan.
Paus Leo XIV pada hari Kamis memperbarui seruannya untuk gencatan senjata segera sebagai tanggapan atas serangan tersebut. Dalam sebuah telegram belasungkawa untuk para korban, Leo mengungkapkan “harapannya yang mendalam untuk dialog, rekonsiliasi, dan perdamaian abadi di wilayah tersebut.”
Paus mengatakan bahwa dia “sangat sedih mengetahui hilangnya nyawa dan cedera yang disebabkan oleh serangan militer,” dan menyatakan kedekatannya dengan imam yang terluka, Pastor Gabriel Romanelli, dan seluruh paroki.
Presiden Donald Trump menelepon Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menyampaikan kekecewaannya atas serangan terhadap gereja tersebut, demikian pernyataan Gedung Putih. Netanyahu kemudian merilis sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa Israel “sangat menyesalkan bahwa sebuah amunisi nyasar menghantam Gereja Keluarga Kudus Gaza.”
Kompleks gereja tersebut menampung umat Kristen dan Muslim, termasuk sejumlah anak-anak penyandang disabilitas, menurut Fadel Naem, direktur sementara Rumah Sakit Al-Ahli, yang menerima para korban.
Badan amal Katolik Caritas Jerusalem mengatakan bahwa petugas kebersihan paroki berusia 60 tahun dan seorang wanita berusia 84 tahun yang menerima bantuan psikososial di dalam tenda Caritas di dalam kompleks gereja tewas dalam serangan itu. Pastor paroki Romanelli mengalami luka ringan.
“Kami diserang di dalam gereja sementara semua orang yang ada di sana adalah orang tua, orang yang tidak bersalah dan anak-anak,” kata Shady Abu Dawood, yang ibunya terluka oleh pecahan peluru di kepalanya. “Kami mencintai perdamaian dan menyerukannya, dan ini adalah tindakan brutal yang tidak dapat dibenarkan oleh pendudukan Israel.”
Militer Israel mengatakan bahwa penilaian awal menunjukkan bahwa “pecahan peluru yang ditembakkan selama kegiatan operasional di daerah tersebut secara tidak sengaja mengenai gereja.” Pihaknya mengatakan bahwa mereka masih melakukan penyelidikan.
Israel telah berulang kali menyerang sekolah, tempat penampungan, rumah sakit, dan bangunan sipil lainnya, menuduh anggota Hamas berlindung di dalamnya dan menyalahkan mereka atas kematian warga sipil. Warga Palestina mengatakan tidak ada tempat yang aman sejak Israel melancarkan serangannya sebagai tanggapan atas serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni menyalahkan Israel atas serangan terhadap gereja tersebut. “Serangan terhadap penduduk sipil yang telah dilakukan Israel selama berbulan-bulan tidak dapat diterima,” katanya.
Gereja ini hanya sepelemparan batu dari Rumah Sakit Al-Ahli, kata Naem, dan mencatat bahwa daerah di sekitar gereja dan rumah sakit telah berulang kali diserang selama lebih dari satu minggu.
Patriarkat Ortodoks Yunani Yerusalem, yang juga memiliki sebuah gereja di Gaza yang sebelumnya mengalami kerusakan akibat serangan Israel, mengatakan bahwa Gereja Keluarga Kudus menampung 600 orang yang mengungsi, termasuk banyak anak-anak, dan 54 penyandang disabilitas. Dikatakan bahwa bangunan tersebut mengalami kerusakan yang signifikan.
Menargetkan situs suci “adalah penghinaan terang-terangan terhadap martabat manusia dan pelanggaran berat terhadap kesucian hidup dan tidak dapat diganggu gugatnya situs-situs keagamaan, yang dimaksudkan untuk menjadi tempat berlindung yang aman selama masa perang,” kata Gereja dalam sebuah pernyataan.
Secara terpisah, satu orang lagi tewas dan 17 lainnya terluka pada hari Kamis dalam sebuah serangan terhadap dua sekolah yang menampung para pengungsi di kamp pengungsi Al-Bureij di Gaza tengah, menurut Rumah Sakit Al-Awda. Militer Israel tidak segera mengomentari serangan tersebut.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan bahwa dalam 24 jam terakhir, rumah sakit setempat menerima jenazah 94 orang yang terbunuh dalam serangan Israel dan 367 lainnya terluka.
Dalam 18 bulan terakhir hidupnya, Paus Fransiskus sering menelepon satu-satunya gereja Katolik di Jalur Gaza untuk mengetahui bagaimana orang-orang yang berkumpul di dalamnya menghadapi perang yang menghancurkan.
Paus Fransiskus telah berulang kali mengkritik perilaku Israel di masa perang, dan tahun lalu menyarankan agar tuduhan genosida di Gaza – yang ditolak Israel sebagai “pencemaran darah” – harus diselidiki. Mendiang Paus juga bertemu dengan keluarga sandera Israel dan menyerukan pembebasan mereka.
Hanya 1.000 umat Kristiani yang tinggal di Gaza, wilayah yang mayoritas penduduknya beragama Islam, menurut laporan kebebasan beragama internasional Departemen Luar Negeri AS pada tahun 2024. Kebanyakan dari mereka beragama Ortodoks Yunani.
Populasi Kristen di Tanah Suci telah menyusut dalam beberapa dekade terakhir karena banyak yang bermigrasi untuk menghindari perang dan konflik atau untuk mencari peluang yang lebih baik di luar negeri. Para pemimpin Kristen setempat baru-baru ini mengecam serangan yang dilakukan oleh pemukim Israel dan ekstremis Yahudi.
Israel Gunakan Tank Tabrak Gereja Keluarga Kudus di Gaza
Militer Zionis Israel tidak hanya menyerang warga dan masjid di Jalur Gaza, Palestina. Sebuah gereja pun ikut menjadi sasaran serangan Israel pada Kamis (17/7/2025). Tidak hanya bangunan yang hancur, melainkan pastor ikut menjadi sasaran hingga terluka.
"Gereja Keluarga Kudus di Gaza telah diserang pagi ini. Beberapa orang terluka di tempat itu, termasuk Pastor Paroki, Romo Gabriel Romanelli. Saat ini belum ada korban jiwa yang terkonfirmasi. Gereja mengalami kerusakan. Patriarkat akan memberikan informasi tambahan setelah konfirmasi," demikian dikutip dari Catholic Arena, Kamis.
Vatican News melaporkan lebih, Gereja Keluarga Kudus yang menjadi satu-satunya Gereja Katolik di Jalur Gaza, ditabrak tank Israel pada Kamis pagi waktu setempat. Insiden itu mengakibatkan empat orang mengalami luka serius. Yang lainnya dilaporkan mengalami luka ringan, termasuk pastor paroki, Pastor Gabriel Romanelli.
Kardinal Pierbattista Pizzaballa, Patriark Latin Yerusalem, mengatakan kepada Vatican News, dua dari korban luka berisiko meninggal dunia. "Yang kami tahu pasti adalah sebuah tank, IDF mengatakan secara keliru, tetapi kami tidak yakin tentang hal ini, mereka menghantam Gereja secara langsung, Gereja Keluarga Kudus, Gereja Latin," katanya.
"Ada empat orang yang terluka parah, di antara keempat orang ini, dua berada dalam kondisi yang sangat kritis dan nyawa mereka dalam bahaya serius," ujar Kardinal Pizzaballa yang ditampilkan fotonya sedang mendapatkan penanganan medis.
Sebelumnya, Patriarkat Latin Yerusalem telah mengunggah siaran pers di situs X yang mengonfirmasi bahwa Gereja "diserang oleh serangan". Pernyataan tersebut menyatakan bahwa "tidak ada korban jiwa yang terkonfirmasi" saat ini, tetapi Gereja mengalami kerusakan. Menurut kantor berita Katolik SIR, Gereja Keluarga Kudus saat ini menampung sekitar 500 orang Kristen Gaza yang mengungsi akibat invasi Israel.
Kelompok Den Haag Putuskan Setop Perdagangan Senjata dan Perlengkapan Militer dengan Israel
Kelompok Den Haag atau Hague Group, sebuah koalisi yang terdiri dari sekitar 30 negara, termasuk Indonesia, sepakat untuk mengambil "langkah hukum dan diplomatik secara terkoordinasi" terhadap Israel, dengan mengumumkan penghentian perdagangan senjata dan perlengkapan militer dengan otoritas tersebut. Selain itu, Kelompok Den Haag juga memberlakukan larangan terhadap kapal-kapal Israel.
“Dengan ini, kami mengumumkan langkah-langkah berikut: mencegah penyediaan atau pengiriman senjata, amunisi, bahan bakar militer, perlengkapan militer terkait, dan barang-barang berteknologi ganda ke Israel; melarang transit, sandar, dan layanan kapal di semua pelabuhan; serta melarang pengangkutan barang-barang tersebut ke Israel melalui kapal yang mengibarkan bendera negara kami,” demikian bunyi pernyataan bersama yang dirilis, Rabu.
Keputusan itu diambil setelah pertemuan tingkat menteri yang digelar di Bogotá. Dalam pertemuan tersebut, negara-negara anggota Kelompok Den Haag juga sepakat untuk menghentikan segala transaksi antara lembaga pemerintah mereka dengan Israel.
Kelompok itu juga memulai tinjauan mendesak terhadap semua kontrak publik guna memastikan bahwa institusi dan dana publik tidak mendukung pendudukan ilegal Israel atas wilayah Palestina ataupun memperkuat keberadaannya yang dianggap melanggar hukum.
Dokumen tersebut ditandatangani oleh Bolivia, Kuba, Kolombia, Indonesia, Irak, Libya, Malaysia, Namibia, Nikaragua, Oman, Saint Vincent and the Grenadines, serta Afrika Selatan.
AS Selidiki Praktik Dagang Digital Brasil, Sistem Pembayaran Instan Pix Jadi Sorotan
Amerika Serikat secara resmi meluncurkan investigasi terhadap praktik perdagangan digital Brasil, dengan fokus utama pada sistem pembayaran instan nasional negara tersebut, Pix, yang dinilai telah mendominasi pasar dan menggeser pesaing dari sektor swasta, termasuk perusahaan asal AS.
Pengumuman penyelidikan disampaikan oleh Perwakilan Dagang AS, Jamieson Greer, pada Selasa (15/7). Greer menegaskan bahwa investigasi ini bertujuan untuk menilai apakah kebijakan perdagangan dan digital Brasil memberikan perlakuan tidak adil terhadap perusahaan-perusahaan Amerika Serikat.
"Kami akan mengkaji hambatan tarif dan non-tarif yang diberlakukan Brasil, termasuk indikasi adanya perlakuan preferensial terhadap mitra dagang tertentu yang justru merugikan eksportir dan pelaku usaha asal AS," ujar Greer.
Ketegangan Meningkat Usai Pemblokiran Platform X
Salah satu aspek yang menjadi perhatian dalam investigasi adalah dugaan penalti terhadap perusahaan teknologi asal AS yang menolak melakukan sensor terhadap ujaran politik.
Kasus mencuat pada Agustus 2024, ketika Mahkamah Federal Tertinggi Brasil memerintahkan pemblokiran nasional terhadap platform media sosial X (dulu Twitter), setelah Elon Musk enggan menunjuk perwakilan hukum di Brasil sesuai regulasi setempat.
Trump Ancam Brasil dengan Tarif 50%
Ketegangan antara kedua negara meningkat tajam sejak awal Juli. Pada 7 Juli, Presiden Donald Trump menyerukan agar pemerintah Brasil menghentikan proses hukum terhadap mantan Presiden Jair Bolsonaro, yang ia sebut sebagai “perburuan penyihir politik.”
Tak lama setelah itu, Trump mengirim surat kepada Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva yang berisi ancaman investigasi resmi dan pemberlakuan tarif impor sebesar 50% untuk produk Brasil, mulai 1 Agustus 2025.
Mengenal Pix: Sistem Pembayaran Digital Milik Pemerintah
Pix, yang diluncurkan oleh Bank Sentral Brasil pada 2020, adalah sistem pembayaran instan yang memungkinkan transaksi 24/7 dengan biaya sangat rendah atau bahkan nol. Berbeda dengan sistem pembayaran tradisional, Pix memungkinkan transfer dana langsung tanpa perlu jaringan kartu kredit seperti Visa atau Mastercard.
Hingga kini, Pix telah memiliki lebih dari 150 juta pengguna aktif dan diterima di lebih dari 60 juta bisnis — menjadikannya tulang punggung ekonomi digital Brasil, dari pedagang kaki lima hingga pembayaran tagihan listrik.
Namun, keunggulan Pix ini juga menjadi kekhawatiran bagi Washington. Investigasi AS akan mengkaji apakah Brasil secara aktif memprioritaskan Pix dibandingkan sistem pembayaran milik perusahaan asal AS seperti Mastercard, Visa, dan platform fintech lainnya.
Ancaman bagi Sistem Keuangan Global?
Meski Pix hanya digunakan secara domestik, sistem ini menjadi bagian dari pergeseran yang lebih besar dan dinilai mengancam dominasi finansial AS. Platform seperti Truther memungkinkan pengguna internasional mengirim stablecoin dan langsung mencairkannya ke rekening bank Brasil melalui Pix — tanpa perlu menggunakan sistem tradisional seperti SWIFT, PayPal, atau Western Union.
Lebih jauh lagi, kekhawatiran AS berkaitan dengan peran Brasil dalam blok ekonomi BRICS (Brasil, Rusia, India, Tiongkok, Afrika Selatan). Negara-negara anggota BRICS secara terbuka menyatakan tujuan mereka mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS dan sistem keuangan Barat.
Pada 2024, BRICS meluncurkan inisiatif BRICS Pay, platform pembayaran lintas batas yang dirancang untuk menggantikan SWIFT dan memfasilitasi transaksi antarnegara dalam mata uang lokal. Dalam KTT BRICS terbaru di Rio de Janeiro, bahkan dibahas wacana penciptaan mata uang cadangan bersama untuk menjadi alternatif dolar AS — isu yang disebut-sebut membuat Presiden Trump geram.
Kapitalisasi Pasar Nvidia Lampaui Gabungan Apple dan Tesla, Tembus Rp 68.800 Triliun!
Nvidia kembali mencetak sejarah baru. Perusahaan produsen chip AI ini kini memiliki kapitalisasi pasar sebesar US$4,224 triliun (Rp 68.800 Triliun), melampaui nilai gabungan dua raksasa teknologi asal Silicon Valley — Apple dan Tesla.
Berdasarkan data real-time dari CompaniesMarketCap yang dihimpun oleh Finbold per 17 Juli 2025, Apple memiliki valuasi sebesar US$3,14 triliun, sementara Tesla bernilai US$1,03 triliun. Artinya, total gabungan keduanya masih berada di bawah nilai pasar Nvidia.
Dominasi Nvidia di Tengah Lonjakan Permintaan AI
Valuasi Nvidia yang kini lebih tinggi dari Apple dan Tesla secara bersamaan menjadi pencapaian luar biasa, mengingat hanya 18 bulan lalu perusahaan ini bahkan belum masuk lima besar kapitalisasi pasar dunia. Harga saham Nvidia yang kini diperdagangkan di level US$173,22 didorong oleh permintaan investor yang luar biasa terhadap infrastruktur kecerdasan buatan (AI).
Peran Nvidia dalam dunia komputasi GPU kini menjadi sangat krusial seiring makin berkembangnya model bahasa besar (LLM), pusat data AI, dan sistem otonom yang menjadi prioritas utama bagi korporasi dan pemerintah di berbagai negara.
Analisis Harga Saham Nvidia
Saham Nvidia mencatat kenaikan harian sebesar 1,08% dan meningkat lebih dari 20% dalam 30 hari terakhir. Kenaikan ini mencerminkan arus masuk dana institusional yang konsisten dan kepercayaan pasar terhadap prospek jangka panjang perusahaan.
Sebaliknya, Tesla tengah menghadapi tantangan untuk mempertahankan momentum akibat kekhawatiran terhadap permintaan kendaraan listrik (EV), sementara pertumbuhan pendapatan Apple mulai stagnan seiring penjualan iPhone yang cenderung datar di pasar yang telah jenuh.
Nvidia Jadi Perusahaan Paling Bernilai di Dunia
Secara global, Nvidia kini menduduki posisi teratas sebagai perusahaan dengan nilai pasar terbesar di dunia. Nvidia melampaui Microsoft (US$3,787 triliun), Apple (US$3,14 triliun), dan Amazon (US$2,373 triliun).
Prestasi ini diraih meskipun Nvidia menghadapi tekanan dari pengawasan antitrust serta persaingan yang makin ketat dari perusahaan seperti AMD, Intel, dan desain chip kustom dari berbagai startup dan raksasa teknologi lain.
Target US$5 Triliun Dianggap Bisa Tercapai
Meski tantangan terus bermunculan, analis Wall Street tetap optimistis terhadap masa depan Nvidia. Para penyedia layanan cloud utama seperti Microsoft, Meta, dan Alphabet terus memperluas kapasitas GPU mereka, memperkuat dominasi Nvidia di sektor AI global.
Banyak analis kini memperkirakan bahwa target valuasi US$5 triliun bukan lagi mimpi, melainkan tujuan realistis jika tren adopsi AI global terus berlanjut dan Nvidia mampu mempertahankan keunggulan teknologinya.