News Forex, Index & Komoditi ( Kamis, 27 Februari 2025 )
News Forex, Index & Komoditi ( Kamis, 27 Februari 2025 )
Harga Emas Global Masih Menguat saat Ancaman Tarif AS Kembali Muncul
Harga Emas (XAU/USD) diperdagangkan dengan kenaikan tipis di sekitar $2.920 selama awal sesi Asia pada hari Kamis. Ketegangan perdagangan dan ketidakpastian ekonomi terus mendorong permintaan untuk aset-aset safe-haven seperti Emas.
Pada akhir hari Rabu, Presiden AS Donald Trump menegaskan kembali keinginannya untuk menerapkan tarif 25% pada Kanada dan Meksiko, serta menambahkan Uni Eropa (UE) ke dalam daftar campuran negara-negara yang akan dikenakan sanksi kepada konsumen AS karena impor. Trump menambahkan bahwa tarif pada Kanada dan Meksiko akan mulai berlaku pada 2 April.
Para pelaku pasar akan mencermati perkembangan seputar kebijakan tarif Trump yang lebih lanjut. Ketidakpastian tarif dapat meningkatkan aliran safe-haven, yang menguntungkan logam mulia ini.
Di sisi lain, rencana Trump untuk tarif yang lebih tinggi telah meningkatkan kekhawatiran terhadap inflasi di Federal Reserve (Fed) AS, yang mungkin meyakinkan bank sentral AS untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama. Hal ini, pada gilirannya, mungkin membatasi kenaikan untuk logam mulia ini karena suku bunga yang lebih tinggi merusak daya tarik emas yang tidak berimbal hasil ini.
Selain itu, para analis menyarankan bahwa pullback adalah bagian dari siklus pengambilan untung yang normal, dengan tren bullish jangka panjang tetap ada. "Kami terus melihat tren naik secara keseluruhan," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures. "Hal ini tampaknya merupakan aksi ambil untung yang rutin daripada perubahan sentimen," tambah Meger.
Harga Minyak Dunia Anjlok ke Level Terendah Akibat Kenaikan Persediaan Bahan Bakar AS
Harga minyak turun ke level terendah dalam dua bulan pada Rabu (26/2/2025) setelah lonjakan tak terduga dalam persediaan bahan bakar di Amerika Serikat mengindikasikan melemahnya permintaan.
Selain itu, potensi kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina terus membebani Harga minyak.
Mengutip Reuters, harga minyak mentah Brent melemah 49 sen atau 0,67% menjadi US$ 72,53 per barel, sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 31 sen atau 0,45% menjadi US$ 68,62 per barel.
Kedua acuan tersebut mencatatkan posisi terendah sejak 10 Desember.
Badan Informasi Energi AS melaporkan bahwa persediaan bensin dan sulingan mengalami kenaikan signifikan pekan lalu, meskipun stok minyak mentah justru menurun secara tak terduga akibat meningkatnya aktivitas penyulingan.
"Kami bereaksi spontan hingga mencapai titik terendah. Ini sedikit mengejutkan karena data minyak mentah seharusnya menjadi faktor penahan," ujar Bob Yawger, Direktur Energi Berjangka di Mizuho.
Di sisi lain, prospek tercapainya kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina semakin membaik. Menurut catatan strategi komoditas ING, pasar juga tengah mencermati implikasi dari kesepakatan mineral antara AS dan Ukraina.
Jika tercapai, kesepakatan ini berpotensi membuka jalan bagi pencabutan sanksi terhadap Rusia, sehingga mengurangi ketidakpastian pasokan minyak global.
Risiko penurunan harga minyak juga meningkat akibat kebijakan Presiden AS Donald Trump, termasuk inisiatif untuk meningkatkan ekspor minyak Irak.
Selain itu, kebijakan tarif yang diterapkan Trump berpotensi memicu perang dagang dan memperlambat pertumbuhan ekonomi, kata Ole Hansen, analis Saxo Bank.
Sumber yang mengetahui pembahasan tersebut mengungkapkan bahwa AS dan Ukraina telah menyepakati rancangan persyaratan kesepakatan mineral yang menjadi bagian dari upaya Trump untuk segera mengakhiri perang di Ukraina.
Kekhawatiran terhadap perang dagang yang dapat menekan permintaan minyak turut meredam sentimen mengenai potensi pengetatan pasokan jangka pendek, meskipun AS telah menjatuhkan sanksi baru terhadap Iran, menurut analisis ANZ Bank.
Sementara itu, Trump mengumumkan pembatalan konsesi yang sebelumnya diberikan kepada Venezuela oleh mantan Presiden Joe Biden pada 2022. Kebijakan Biden saat itu mengizinkan Chevron untuk memperluas produksi minyak di Venezuela dan mengekspornya ke AS.
Wall Street Melemah, Investor Menanti Kepastian Tarif Trump dan Laporan Keuangan NVidia
Bursa Amerika Serikat (AS) melemah pada perdagangan Rabu (26/2/2025) waktu setempat di tengah ancaman tarif baru dan fokus investor yang menanti rilis laporan Keuangan perusahaan produsen Chip NVidia. Melansir Reuters pada Kamis (27/2/2025), indeks Dow Jones Industrial Average terpantau turun 165,41 poin atau 0,37% ke 43.457,58. Kemudian, indeks S&P 500 turun 3,69 poin atau 0,06% ke level 5.951,60 dan Nasdaq Composite naik tipis 4,39 poin atau 0,03% ke 19.030,78. Produsen chip dan pemain penting dalam kecerdasan buatan (AI), Nvidia melaporkan pendapatan kuartalannya pada Rabu waktu setempat, yang dapat memberikan kejelasan tentang permintaan dan membenarkan atau melemahkan valuasi tinggi sektor ini. Skeptisisme investor telah meningkat terhadap miliaran dana yang disalurkan perusahaan teknologi AS ke infrastruktur AI karena lambatnya pembayaran dan terobosan di DeepSeek China. “Tanda-tanda kelemahan apa pun dalam laporan Nvidia dapat berdampak besar pada sentimen investor terhadap saham AI secara keseluruhan,” kata kepala strategi investasi global Saxo, Jacob Falkencrone. Sementara itu, Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa pemerintahannya akan segera mengumumkan tarif 25% terhadap impor dari Uni Eropa. Dia juga meningkatkan harapan akan adanya jeda lagi terhadap tarif baru yang tinggi terhadap impor dari Meksiko dan Kanada. BACA JUGA Sinyal Pasar dari Bursa Amerika, Wall Street Cerna Data Kepercayaan Konsumen Proyeksi Walmart Picu Kekhawatiran Daya Beli Konsumen, Wall Street Ditutup Melemah Trump mengatakan, tarif tersebut akan berlaku pada tanggal 2 April, sekitar satu bulan lebih lambat dari batas waktu minggu depan. Sementara itu, Dewan Perwakilan Rakyat AS yang dikuasai Partai Republik pada Selasa malam meloloskan rencana pemotongan pajak Trump sebesar US$4,5 triliun, dan mengirimkan resolusi anggaran ke Senat, di mana Partai Republik diperkirakan akan menyetujuinya. “Ini terutama baik bagi korporasi AS,” kata Lars Skovgaard, ahli strategi investasi senior di Danske Bank. Skovgaard memperkirakan akan ada lebih sedikit peraturan dan pemotongan pajak. Dia mengatakan, rencana tersebut akan terealisasi dan akan berdampak positif bagi pasar. Sementara itu, data perumahan AS menunjukkan penjualan rumah baru turun tajam pada bulan Januari karena tingginya suku bunga hipotek yang terus-menerus mengesampingkan calon pembeli rumah. Data tersebut merupakan yang terbaru yang mengisyaratkan berkurangnya permintaan konsumen.
China Akan Mulai Suntik Modal ke Perbankan Lokal Rp 897 Triliun
China akan memulai rencananya menyuntik modal ke tiga bank besar dalam beberapa bulan ke depan. Suntikan modal tersebut dalam rangka memperbaiki ekonomi yang sedang sulit.
Sumber Bloomberg, menyebut pihak berwenang akan menyuntik sebesar 400 miliar yuan, setara dengan Rp 897,17 triliun, kepada Agricultural Bank of China Ltd., Bank of Communications Co. dan Postal Savings Bank of China Co. Rencana tersebut kemungkinan akan selesai pada akhir Juni 2025.
Ini sejalan dengan rencana Otoritas perbankan China pada September 2024 lalu yang akan menyuntik modal inti tingkat 1 di enam pemberi pinjaman negara terbesar. Kementerian Keuangan juga akan menerbitkan obligasi negara khusus.
Obligasi ini untuk mendanai suntikan modal demi memperkuat kemampuan bank menangkal risiko dan memacu pinjaman. Secara total, China dapat menyuntikkan modal 1 triliun yuan ke bank terbesarnya dari hasil penerbitan utang negara khusus.
Donald Trump Jual Visa ‘Gold Card’ Seharga US$5 Juta untuk Imigran Kaya
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengungkapkan rencana untuk meluncurkan visa ‘Gold Card’, yang akan memberikan kesempatan kepada imigran kaya untuk bekerja di AS serta mendapatkan jalur cepat menuju kewarganegaraan.
Namun, visa ini tidak murah—biayanya mencapai US$5 juta per pemohon.
Pengganti EB-5 yang Lebih Eksklusif
Dalam konferensi pers di Gedung Oval pada 25 Februari, Trump menyatakan bahwa ‘Gold Card’ akan menggantikan visa EB-5 yang saat ini tersedia bagi investor asing.
“Kami akan menjual Gold Card. Anda memiliki Green Card, ini adalah Gold Card,” kata Trump dikutip dari Unilad.
Visa ini akan memberikan hak dan keistimewaan lebih dibandingkan green card biasa dan diproyeksikan mulai diluncurkan dalam waktu dua minggu ke depan.
Trump menambahkan bahwa visa ini akan memberikan jalur menuju kewarganegaraan yang belum pernah ada sebelumnya dan hanya diperuntukkan bagi imigran jutawan yang telah melalui proses seleksi ketat.
“Mereka akan menjadi orang-orang kaya dan sukses, membelanjakan banyak uang, membayar pajak dalam jumlah besar, serta menciptakan banyak lapangan kerja. Kami yakin ini akan sangat sukses,” ujar Trump.
Howard Lutnick: ‘Trump Gold Card’ Bisa Hasilkan US$55 Triliun
Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick, yang turut hadir dalam pengumuman ini, menyebut program tersebut sebagai ‘Trump Gold Card’ dan mengecam skema EB-5 yang ada saat ini sebagai “penuh kebohongan dan penipuan”.
Sebagai perbandingan, visa EB-5 saat ini berharga sekitar US$20.000, dengan syarat investasi sekitar US$1 juta ke perusahaan AS. Namun, visa ‘Gold Card’ akan langsung menggantikan program ini.
“Kami akan mengakhiri program EB-5 dan menggantinya dengan Trump Gold Card,” tegas Lutnick.
Menurut Lutnick, inisiatif ini juga akan membantu mengatasi defisit federal, dengan perkiraan pendapatan sebesar US$55 triliun jika target penerbitan 1 juta kartu atau lebih tercapai.
“Anda akan mendapatkan pembayar pajak besar, pencipta lapangan kerja besar, dan kami bisa menjual mungkin satu juta kartu ini, bahkan lebih,” tambah Trump.
Jalur Imigrasi Tanpa Persetujuan Kongres
Trump mengklaim bahwa program ini dapat dijalankan tanpa perlu persetujuan Kongres, karena tidak secara langsung memberikan kewarganegaraan.
“Kami tidak butuh Kongres ... Ini adalah jalur menuju kewarganegaraan yang sangat kuat, tetapi kami tidak memberikan kewarganegaraan langsung. Untuk itu, saya harus mendapatkan persetujuan Kongres,” katanya.
Selain itu, visa ini akan terbuka bagi investor asing dari berbagai negara, termasuk pengusaha Rusia dan oligarki yang mampu membayar biaya US$5 juta.
“Saya mengenal beberapa oligarki Rusia yang merupakan orang baik,” ujar Trump. “Mereka memang tidak sekaya dulu.”
Pemerintah Chile Umumkan Keadaan Darurat, Berlakukan Jam Malam
Sebuah pemadaman listrik besar-besaran melanda Chile pada Selasa (waktu setempat), menyebabkan ibu kota Santiago gelap gulita dan menghentikan operasi di tambang-tembang tembaga utama di wilayah utara.
Insiden ini berdampak signifikan pada pasar global logam, terutama karena Chile merupakan produsen tembaga terbesar di dunia.
Beberapa jam setelah listrik padam dan kegelapan menyelimuti kota, pemerintah Chile mengumumkan keadaan darurat nasional serta memberlakukan jam malam dari pukul 22.00 hingga 06.00 waktu setempat (01.00 hingga 09.00 GMT), mencakup wilayah dari Arica di utara hingga Los Lagos di selatan.
Menurut Menteri Dalam Negeri Carolina Toha, pemadaman ini disebabkan oleh gangguan pada jalur transmisi listrik di wilayah utara, namun ia menegaskan bahwa serangan siber bukan penyebabnya.
Dampak di Santiago: Transportasi Lumpuh, Warga Panik
Pemadaman listrik ini merupakan yang terbesar di Chile dalam beberapa tahun terakhir. Di Santiago, lampu jalanan padam dan suara sirene kendaraan darurat terdengar di berbagai penjuru kota. Jalur metro Santiago—yang setiap hari mengangkut jutaan penumpang—terpaksa ditutup, sementara para penumpang dievakuasi dari kereta yang berhenti mendadak.
"Tidak ada apa-apa. Tidak ada uang tunai. Tidak ada apa-apa," ujar Jose Luis Orlandini, seorang warga yang sedang makan di pusat kota saat listrik padam.
Pemerintah Chile telah mengerahkan angkatan bersenjata untuk menjaga ketertiban di seluruh negeri.
Pemulihan Bertahap, Namun Investigasi Masih Berlanjut
Menurut Juan Carlos Olmedo, Presiden Dewan Koordinator Listrik Nasional (CEN), pada pukul 22.00 waktu setempat, sekitar 25% jaringan listrik sudah kembali berfungsi, dan pemulihan penuh diperkirakan terjadi pada pagi hari.
Dalam pidato yang disiarkan secara nasional, Presiden Chile Gabriel Boric menyatakan bahwa sekitar 8 juta rumah terdampak, tetapi setengahnya sudah kembali mendapat pasokan listrik.
"Apa yang terjadi hari ini sangat tidak dapat diterima. Tidak bisa dibiarkan satu atau beberapa perusahaan mengganggu kehidupan jutaan warga Chile. Pemerintah harus memastikan mereka bertanggung jawab," tegas Boric.
Meskipun listrik mulai kembali, CEN masih menyelidiki penyebab utama gangguan ini. Menurut Ernesto Huber, Direktur Eksekutif CEN, pihaknya telah mengaktifkan sejumlah pembangkit listrik tenaga air sebagai langkah pemulihan darurat.
Di beberapa wilayah, warga merayakan kembalinya pasokan listrik. Di Providencia, salah satu kawasan di Santiago, terdengar sorak-sorai saat lampu kembali menyala.
Industri Tambang Tembaga Terdampak, Pasar Global Bergejolak
Pemadaman listrik ini turut berdampak besar pada operasi tambang tembaga di Chile, yang sebagian besar terletak di wilayah utara. Chile sendiri merupakan penghasil tembaga terbesar di dunia, sehingga gangguan ini berpotensi mengguncang pasar logam global.
Tambang tembaga terbesar di dunia, Escondida, mengalami pemadaman total, menurut sumber yang dikutip Reuters. Sementara itu, Codelco, perusahaan tambang milik negara Chile, menyatakan bahwa seluruh tambangnya terdampak pemadaman ini.
Tambang Chuquicamata, Andina, Salvador, dan El Teniente kehilangan pasokan listrik, sementara tambang lainnya hanya beroperasi secara terbatas dengan menggunakan genset cadangan.
Perusahaan tambang lainnya seperti Antofagasta (ANTO.L) dan Anglo American (AAL.L) juga mengonfirmasi bahwa mereka harus menggunakan generator darurat untuk mempertahankan operasi.
Sementara itu, Otoritas Penerbangan Sipil Chile (DGAC) memastikan bahwa Bandara Internasional Arturo Merino Santiago tetap beroperasi secara normal. Namun, maskapai LATAM Airlines memperingatkan bahwa beberapa penerbangan mungkin terdampak akibat pemadaman ini.
Teknologi AI Memakan Korban, Bank Terbesar di Asia Tenggara Bakal PHK 4.000 Karyawan
Bank terbesar di Singapura dan Asia Tenggara, Development Bank of Singapore (DBS), berencana akan merumahkan sekitar 4.000 karyawannya dalam tiga tahun ke depan.
Dalam pernyataan resminya, DBS secara terbuka menyampaikan bahwa teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) telah sanggup mengambil alih peran dari ribuan karyawan tersebut.
"Selama tiga tahun ke depan, kami memperkirakan bahwa AI dapat mengurangi kebutuhan untuk memperbarui sekitar 4.000 staf sementara/kontrak di 19 pasar kami yang mengerjakan proyek-proyek tertentu," kata juru bicara DBS hari Selasa (25/2).
DBS saat ini memiliki sekitar 8.000 hingga 9.000 pekerja sementara dan kontrak. Jumlah total karyawan DBS mencapai sekitar 41.000 orang.
Kepala eksekutif bank yang akan lengser, Piyush Gupta, juga mengatakan pihaknya berharap dapat menciptakan sekitar 1.000 lapangan pekerjaan baru yang terkait AI.
Tahun lalu, Gupta mengatakan DBS telah mengerjakan AI selama lebih dari satu dekade demi efisiensi. Saat ini pun ratusan model AI telah digunakan DBS di sejumlah sektor.
"Saat ini kami menerapkan lebih dari 800 model AI di 350 kasus penggunaan, dan memperkirakan dampak ekonomi terukurnya akan melebihi S$1 miliar (US$745 juta) pada tahun 2025," kata Gupta, dikutip BBC.
Gupta akan meninggalkan perusahaan pada akhir Maret. Wakil kepala eksekutif saat ini, Tan Su Shan, akan menggantikannya.
AI Memengaruhi 40% Pekerjaan Dunia
Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) pada awal tahun 2024 mengatakan, teknologi AI akan memengaruhi hampir 40% dari semua pekerjaan di seluruh dunia.
Direktur pelaksana IMF, Kristalina Georgieva, mengatakan bahwa dalam sebagian besar skenario, AI kemungkinan akan memperburuk ketimpangan secara keseluruhan.
Georgieva juga mengakui bahwa 60% sektor pekerjaan di negara maju dan beberapa berkembang kini mulai disentuh AI. Persentasenya juga mulai terlihat besar di negara-negara berpenghasilan rendah.
"Negara-negara maju dan beberapa negara berkembang akan terkena dampak sebesar 60% dari pekerjaan mereka, dan 40% di negara-negara berkembang, 26% di negara-negara berpendapatan rendah," kata Georgieva, dikutip The Straits Times.
Laporan IMF itu juga menunjukkan bahwa setengah dari pekerjaan yang terkena dampak AI akan terkena dampak negatif, sementara sisanya akan mendapatkan manfaat dari peningkatan produktivitas yang disebabkan oleh AI.
Kondisi ini dinilai dapat dapat memperburuk kesenjangan digital dan kesenjangan pendapatan antar negara. IMF menambahkan, pekerja yang lebih tua cenderung lebih rentan terhadap perubahan yang disebabkan oleh AI.
Georgieva merasa penting bagi komunitas internasional untuk membuat formula kebijakan untuk mengatasi kesenjangan yang mungkin terjadi.
Uni Eropa Adopsi Sanksi Baru Terhadap Rusia, Bursa Kripto Masuk Daftar
Para menteri luar negeri Uni Eropa mengadopsi paket sanksi ke-16 terhadap Rusia. Kali ini, paket sanksi menargetkan bursa mata uang kripto untuk pertama kalinya.
Melansir Reuters, para diplomat minggu lalu mengatakan sanksi tersebut akan mencakup larangan impor aluminium primer dan penjualan konsol gim.
Paket sanksi itu juga mencantumkan 73 kapal dari apa yang disebut armada bayangan yang digunakan untuk menghindari sanksi.
Larangan aluminium akan diberlakukan secara bertahap, dengan tidak lebih dari 275.000 ton impor yang diizinkan selama satu tahun sebelum larangan tersebut berlaku pada 26 Februari tahun depan.
Menurut undang-undang tersebut, pengecualian lebih lanjut diberikan hingga akhir Desember 2026 untuk hingga 50.000 ton yang dikontrak sebelum 25 Februari.
Uni Eropa berupaya untuk menindak penggunaan mata uang kripto oleh Moskow untuk menghindari sanksi Barat.
Dalam paket ini, Uni Eropa mencantumkan Garantex, bursa kripto Rusia, yang sangat terkait dengan bank-bank Rusia yang dikenai sanksi Uni Eropa.
Sebelumnya, Komisi Eropa pada hari Senin (24/2/2025) juga mengumumkan sanksi baru untuk Rusia.
Sanksi terbaru Uni Eropa terhadap Moskow mencakup larangan maskapai penerbangan negara ketiga terbang ke blok 27 negara tersebut jika mereka mengoperasikan penerbangan domestik di Rusia.
Otoritas Rusia sedang menjajaki kemungkinan mengizinkan maskapai penerbangan dari negara lain untuk mengoperasikan penerbangan domestik antara bandara Rusia sebagai cara untuk mengatasi kekurangan pesawat yang disebabkan oleh sanksi Barat.
"Paket tersebut memperpanjang larangan penerbangan untuk memungkinkan pencantuman maskapai penerbangan negara ketiga yang melakukan penerbangan domestik di Rusia atau memasok barang penerbangan ke maskapai penerbangan Rusia atau untuk penerbangan domestik di Rusia," kata Komisi Eropa.
Komisi Eropa menekankan, jika tercantum, maskapai penerbangan ini tidak akan diizinkan terbang ke Uni Eropa.
Kementerian Transportasi Rusia menolak berkomentar mengenai langkah-langkah baru Uni Eropa tersebut.
Tekanan AS kepada Tiongkok Meningkat, Ini Imbauan Xi Jinping kepada Pejabat
Presiden Tiongkok Xi Jinping meminta para pejabat untuk tetap tenang dalam menghadapi tantangan domestik dan global.
Hal ini mengisyaratkan Beijing akan mengambil pendekatan terukur terhadap pembatasan perdagangan dan investasi baru pemerintahan Trump.
"Tiongkok harus meningkatkan kemampuan politiknya dan dengan tenang menanggapi tantangan yang ditimbulkan oleh perubahan dalam situasi domestik dan internasional,” kata Xi kepada pejabat tinggi termasuk Politbiro dan anggota partai Dewan Negara, menurut laporan Kantor Berita Xinhua pada hari Rabu (26/2/2025).
Mengutip Bloomberg, pernyataan tersebut bertepatan dengan tindakan paling tegas Presiden Donald Trump terhadap Tiongkok dalam masa jabatan keduanya, yang meningkatkan risiko bahwa hubungan akan segera memburuk.
Washington telah meningkatkan tekanan dengan membatasi pengeluaran Beijing di sektor strategis AS seperti teknologi dan energi, mendesak Meksiko untuk mengenakan tarifnya sendiri pada impor Tiongkok, dan mendorong biaya pada kapal komersial yang dibuat di Tiongkok untuk melawan dominasinya dalam pembuatan kapal.
Gedung Putih juga tengah menggodok pembatasan semikonduktor yang lebih ketat dan mendesak sekutu-sekutu utama untuk meningkatkan batasan mereka sendiri pada industri chip China, yang bertujuan untuk mengekang kemajuan teknologi Beijing.
Meningkatnya ketegangan telah mengguncang investor global dan menyeret turun saham-saham China.
“Menurut saya, Amerika sudah tidak sabar untuk bertengkar dengan China — China belum terpancing,” jelas Peter Alexander, direktur pelaksana konsultan Z-Ben Advisors yang berbasis di Shanghai, mengatakan kepada Bloomberg TV pada hari Rabu.
“Tetapi Anda tahu, ada dua realitas yang sedang kita tuju,” katanya. “Saya berharap itu adalah realitas di mana kesepakatan dapat dibuat.”
Untuk saat ini, kedua negara tampaknya ingin mempertahankan hubungan yang rumit. Wakil Perdana Menteri China He Lifeng berbicara dengan Menteri Keuangan Scott Bessent pada hari Jumat — kontak tingkat tinggi kedua sejak Trump menjabat — yang menunjukkan komunikasi yang sedang berlangsung.
Trump juga telah menyoroti hubungan pribadinya dengan Xi dan mengatakan minggu lalu bahwa kesepakatan perdagangan baru dengan China mungkin saja terjadi.
Seruan Xi untuk bersikap tenang menggemakan pendekatan awal Tiongkok terhadap perang dagang selama masa jabatan pertama Trump.
Pada saat itu, Beijing menekankan kesabaran strategis dan bertujuan meredakan ketegangan melalui negosiasi.
Namun, seiring meningkatnya tekanan, Tiongkok mengubah posisinya, mengadopsi sikap yang lebih tegas dengan serangkaian taktik yang dikenal sebagai diplomasi "prajurit serigala", yang mencerminkan meningkatnya rasa frustrasi Beijing terhadap ketidakpastian Washington.
Namun, kini Tiongkok tampak lebih berpengalaman dan siap. Sejak tarif 10% Trump atas barang-barang Tiongkok mulai berlaku awal bulan ini, Beijing telah merespons dengan cepat tetapi hati-hati yang menargetkan produk-produk AS dengan tarif yang dirancang untuk menghindari pukulan balik besar terhadap ekonominya sendiri sambil mengisyaratkan bahwa mereka memiliki lebih banyak cara untuk menyerang perusahaan-perusahaan Amerika jika diperlukan.
"Kami akan dengan tegas menanggapi praktik intimidasi sepihak AS," kata Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi pada Konferensi Keamanan Munich bulan ini.
Stabilitas Sosial
Dalam pernyataan terakhirnya, Xi juga meminta para pejabat tinggi untuk menjaga stabilitas sosial, mendorong pemulihan ekonomi yang berkelanjutan, dan terus meningkatkan standar hidup masyarakat.
Tiongkok tengah berupaya mengatasi perlambatan ekonomi yang berkepanjangan, dengan ekspornya yang kuat menghadapi tekanan yang semakin besar dari ketegangan perdagangan di luar negeri.
Tahun lalu, serangkaian serangan publik yang disertai kekerasan menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga, yang menghubungkan insiden ini dengan meningkatnya kesengsaraan ekonomi.
Xi baru-baru ini bertemu dengan para pengusaha terkemuka Tiongkok dalam apa yang dipandang sebagai upaya untuk memulihkan kepercayaan pada sektor swasta.
Dalam pertemuan tersebut, Xi meminta para pebisnis untuk "menunjukkan bakat mereka" dalam sebuah pertemuan para pemimpin industri Tiongkok termasuk pendiri Alibaba, Jack Ma.
Saat ini, Xi tengah berupaya keras untuk menghentikan kemerosotan ekonomi di negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia tersebut.
Melansir The Guardian, Xi bertemu dengan Ma, yang menjadi sasaran tindakan keras terhadap industri teknologi dalam beberapa tahun terakhir, serta para bos produsen mobil listrik BYD, produsen baterai CATL, Tencent, Xiaomi, dan pendiri Huawei, Ren Zhengfei.
Ia juga mengatakan bahwa bisnis swasta Tiongkok memiliki prospek yang luas dan janji yang besar untuk menciptakan kekayaan dan peluang.
Menurut Xi, tata kelola Tiongkok dan skala pasarnya memberinya keuntungan yang melekat dalam mengembangkan industri baru.
"Ini adalah waktu yang tepat bagi mayoritas bisnis swasta dan pengusaha untuk menunjukkan bakat mereka," katanya seperti dikutip dalam sambutan yang disebut media pemerintah sebagai "pidato penting".
Para ekonom memperkirakan pertemuan parlemen nasional mendatang akan memperkenalkan langkah-langkah baru untuk mendorong konsumsi.
"Kami masih berpikir stimulus kebijakan yang kuat diperlukan bagi pasar untuk meningkatkan kepercayaan konsumen, agar lebih berkelanjutan," kata Marcella Chow, ahli strategi pasar global di JPMorgan Asset Management.
DPR Amerika Serikat Majukan Rencana Pemotongan Pajak Trump
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat yang dikuasai Partai Republik pada Selasa malam menyetujui langkah untuk memajukan agenda pemotongan pajak dan kebijakan perbatasan Presiden Donald Trump.
Keputusan ini menjadi dorongan besar bagi rencana legislatifnya pada 2025.
Pemungutan suara menghasilkan 217 suara setuju berbanding 215 suara menolak. Satu anggota Partai Republik menentang langkah tersebut, sementara tidak ada anggota Partai Demokrat yang memberikan dukungan. Seorang anggota Partai Demokrat memilih abstain.
Keputusan ini terjadi setelah serangkaian manuver yang tidak biasa oleh Ketua DPR Mike Johnson. Sebelumnya, ia sempat membatalkan pemungutan suara karena kurangnya dukungan.
Namun, setelah mengumumkan bahwa tidak akan ada pemungutan suara lebih lanjut malam itu, Johnson justru membalikkan keputusan dan mengajukan kembali RUU anggaran untuk disahkan.
Pergolakan ini terjadi setelah Johnson dan pemimpin Partai Republik di DPR, Steve Scalise, menghabiskan waktu berjam-jam membujuk anggota yang menentang. Trump sendiri turut menghubungi anggota Partai Republik yang masih ragu untuk mendorong persetujuan rencana pemotongan pajak senilai US$ 4,5 triliun.
Rencana ini mencakup pendanaan deportasi migran ilegal, peningkatan keamanan perbatasan, deregulasi energi, serta peningkatan pengeluaran militer.
Ketidakpastian dalam Partai Republik di DPR mendorong Senat yang dikuasai partai yang sama untuk mengusulkan resolusi anggaran alternatif pekan lalu. Resolusi senilai US$ 340 miliar itu mencakup prioritas Trump di bidang perbatasan, pertahanan, dan energi, namun menunda pembahasan kebijakan pajak hingga akhir tahun.
RUU anggaran DPR sendiri menargetkan pemotongan pengeluaran sebesar US$ 2 triliun dalam satu dekade untuk membiayai agenda Trump. Pemotongan pajak yang diusulkan akan memperpanjang kebijakan pajak tahun 2017 yang menjadi pencapaian legislatif utama Trump dan akan berakhir pada akhir tahun ini.
Sementara itu, kelompok konservatif garis keras mendesak pemotongan anggaran yang lebih dalam serta pengawasan ketat terhadap undang-undang pendanaan pemerintah guna mencegah potensi penutupan pemerintahan setelah pendanaan saat ini berakhir pada 14 Maret.
Kremlin: Rusia Punya Banyak Logam Tanah Jarang yang Dibutuhkan AS
Pada Selasa (25/2/2025), Kremlin mengatakan Rusia memiliki banyak endapan logam tanah jarang.
Terkait hal tersebut, Kremlin juga bilang, Rusia terbuka untuk melakukan kesepakatan untuk mengembangkannya Bersama AS setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengutarakan kemungkinan kerja sama tersebut dengan Amerika Serikat.
"Amerika membutuhkan logam tanah jarang. Kami memiliki banyak logam tersebut," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov seperti yang dilansir Reuters.
Dia menambahkan, "Kami memiliki rencana sendiri untuk mengembangkan sumber daya strategis, tetapi ada prospek yang cukup luas untuk kerja sama di sini."
Putin mengatakan kepada TV pemerintah pada hari Senin bahwa Rusia terbuka untuk proyek bersama dengan mitra Amerika - termasuk pemerintah dan sektor swasta - di bawah kesepakatan ekonomi Rusia-AS di masa mendatang.
Presiden AS Donald Trump telah berjanji bahwa transaksi pembangunan ekonomi besar dengan Rusia akan dilakukan.
Peskov mengatakan masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk menormalisasi hubungan antara Moskow dan Washington sebelum kesepakatan ekonomi apa pun dapat dicapai.
"Agenda berikutnya adalah masalah penyelesaian krisis Ukraina. Dan kemudian, terutama karena Amerika sendiri juga telah membicarakannya, sudah waktunya untuk mempertimbangkan kemungkinan proyek yang terkait dengan kerja sama perdagangan, ekonomi, dan investasi," kata Peskov.
"Ketika tiba saatnya, katakanlah, kemauan politik, kami akan terbuka untuk ini (kerja sama logam tanah jarang)," tambah Peskov.
Tanah jarang adalah sekelompok 17 logam yang digunakan untuk membuat magnet yang mengubah daya menjadi gerakan untuk kendaraan listrik, telepon seluler, sistem rudal, dan elektronik lainnya.
Rusia memiliki cadangan logam tanah jarang terbesar kelima di dunia, menurut data Survei Geologi AS, setelah Tiongkok, Brasil, India, dan Australia.
AS dan Ukraina sedang merundingkan kesepakatan terpisah yang melibatkan logam tanah jarang.
Trump mengatakan minggu ini bahwa kesepakatan itu "hampir" selesai. Putin pada hari Senin mengatakan bahwa negosiasi tersebut bukan masalah bagi Rusia.
AS dan Ukraina Sepakati Kesepakatan Mineral Strategis
Amerika Serikat (AS) dan Ukraina telah menyetujui persyaratan rancangan kesepakatan mineral yang menjadi bagian penting dari upaya Kyiv untuk memperoleh dukungan Washington.
Kesepakatan ini muncul di tengah langkah Presiden AS Donald Trump yang berupaya mempercepat diakhirinya perang dengan Rusia, menurut dua sumber yang mengetahui perkembangan tersebut.
Trump menyatakan bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dijadwalkan datang ke Washington pada akhir pekan ini untuk menandatangani kesepakatan tersebut.
Hal ini terjadi setelah kedua pemimpin terlibat perselisihan pekan lalu. Trump juga menekankan perlunya keberadaan pasukan penjaga perdamaian di Ukraina jika kesepakatan damai tercapai. Namun, Moskow menolak segala bentuk pengerahan pasukan NATO di wilayah tersebut.
Langkah Trump yang terburu-buru dalam menekan penyelesaian konflik Rusia-Ukraina serta pendekatannya yang lebih akomodatif terhadap Moskow menimbulkan kekhawatiran akan adanya konsesi besar AS kepada Presiden Rusia Vladimir Putin.
Hal ini dapat berpotensi melemahkan keamanan Ukraina dan Eropa serta mengubah peta geopolitik secara signifikan. Masih belum jelas apakah kesepakatan ini mencakup jaminan keamanan dari AS yang diminta oleh Ukraina atau apakah Washington bersedia mengirimkan bantuan militer tambahan.
Salah satu sumber mengungkapkan bahwa pengiriman senjata ke Ukraina masih dalam tahap pembahasan antara Washington dan Kyiv. Pekan lalu, Trump sempat secara keliru menyebut Zelenskiy sebagai "diktator" yang tidak populer dan menekankan bahwa Ukraina harus segera mencapai kesepakatan damai agar tidak kehilangan negaranya.
Zelenskiy menanggapi pernyataan tersebut dengan mengatakan bahwa Trump hidup dalam "gelembung disinformasi."
Kesepakatan ini dapat membuka akses bagi AS terhadap cadangan mineral Ukraina yang sangat besar. Trump menuntut ratusan miliar dolar sebagai kompensasi atas dukungan Washington terhadap Kyiv.
Sebelumnya, Zelenskiy menolak rancangan kesepakatan karena Washington meminta hak atas kekayaan alam Ukraina senilai US$ 500 miliar, sementara bantuan yang diterima Kyiv dari AS jauh lebih kecil dan tanpa jaminan keamanan yang diharapkan.
Seorang sumber yang mengetahui pembahasan ini mengungkapkan bahwa Gedung Putih mengusulkan kunjungan Zelenskiy ke Washington. Sumber lainnya menyebut bahwa Zelenskiy kemungkinan akan bertemu dengan anggota parlemen di Capitol Hill, meskipun jadwal pastinya belum dikonfirmasi.
Trump mengonfirmasi rencana kedatangan Zelenskiy pada hari Jumat. "Saya dengar dia akan datang pada hari Jumat," ujar Trump kepada wartawan.
"Tentu saja saya setuju ... Dan dia ingin menandatanganinya bersama saya. Saya mengerti ini adalah masalah besar, sangat besar."
Keputusan Trump untuk menggelar pembicaraan damai dengan Rusia tanpa melibatkan Kyiv dan sekutu Eropa mengejutkan banyak pihak. Sikap pemerintahannya yang menegaskan bahwa AS tidak lagi berfokus pada keamanan Eropa menambah kekhawatiran di antara para pemimpin Eropa.
Bagi Zelenskiy, pertemuan di Gedung Putih menjadi kesempatan untuk secara langsung meyakinkan Trump agar AS tetap memberikan dukungan bagi Ukraina. Hal ini semakin krusial setelah Trump pekan lalu secara keliru menuduh Kyiv sebagai pihak yang memulai perang.
Ukraina memiliki cadangan 22 dari 34 mineral yang diklasifikasikan Uni Eropa sebagai mineral kritis, termasuk bahan industri, logam mulia, serta unsur tanah jarang.
Cadangan grafit Ukraina, yang merupakan komponen utama dalam baterai kendaraan listrik dan reaktor nuklir, mencakup 20% dari total sumber daya global. Dengan potensi ekonomi yang besar ini, kesepakatan mineral antara AS dan Ukraina berpotensi mengubah dinamika geopolitik serta hubungan ekonomi kedua negara.
Gara-Gara Trump, Eropa Panik dan Harus Menghadapi Era Baru
Para menteri luar negeri Eropa yang "khawatir" mengatakan pada hari Senin (24/2/2025) bahwa kawasan tersebut telah memasuki era baru dengan pembalikan kebijakan luar negeri AS yang mengejutkan oleh Presiden AS Donald Trump selama beberapa dekade.
Akan tetapi, mereka masih berharap hubungan dengan Washington dapat bertahan lama.
Mengutip Reuters, para pejabat Eropa merasa terkejut dengan keputusan Trump untuk mengadakan pembicaraan guna mengakhiri perang di Ukraina dengan Rusia, menolak Kyiv dan Eropa, dan oleh peringatan pemerintahannya bahwa Amerika Serikat tidak lagi berfokus pada keamanan Eropa.
"Jelas bahwa pernyataan yang datang dari Amerika Serikat membuat kita semua khawatir," kata kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Kaja Kallas setelah pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa di Brussels.
Namun, ia menambahkan bahwa Eropa dan Amerika Serikat telah menyelesaikan perbedaan mereka sebelumnya.
"Dan kami juga berharap untuk melakukannya kali ini," jelas Kallas.
Dia menambahkan, "Tentu saja, (hubungan transatlantik) akan berubah. Itu sangat jelas, tetapi kita tidak boleh ... membuang sesuatu yang sejauh ini berjalan dengan baik."
Sebelumnya, Friedrich Merz, pemenang pemilihan umum Jerman, telah mempertanyakan apakah NATO akan tetap dalam bentuknya saat ini pada bulan Juni dan mengatakan Eropa harus segera membangun kemampuan pertahanan yang independen.
"Era yang dimulai saat runtuhnya Tembok Berlin kini telah berakhir," kata Menteri Luar Negeri Belanda Caspar Veldkamp, ketika ditanya tentang pernyataan calon kanselir Jerman berikutnya.
"Sebagai warga Eropa, kita perlu berorganisasi, tidak hanya di dalam UE tetapi juga dengan warga Inggris dan Norwegia serta negara-negara lain yang ingin berpartisipasi, untuk menghadapi tantangan-tantangan baru yang dihadirkan kepada kita, juga oleh Trump," kata Veldkamp sebelum pertemuan di Brussels.
Analis di Eurasia Group mengatakan dalam sebuah catatan bahwa peristiwa-peristiwa dalam beberapa minggu terakhir menunjukkan Eropa berada di ambang dunia yang jauh lebih berbahaya. Bahkan menurut mereka, saat ini para pemimpin Uni Eropa tampak "panik".
"Yang jelas sekarang adalah bahwa kemampuannya untuk merespons dalam beberapa minggu dan bulan mendatang dapat membantu menentukan bentuk tatanan internasional — dan tempatnya di dalamnya — selama beberapa dekade mendatang," tulis mereka.
Para menteri Uni Eropa menyetujui paket sanksi lain terhadap Moskow, bertepatan dengan peringatan tiga tahun invasi Rusia ke Ukraina, sebelum serangkaian pertemuan di Brussels, Kyiv, dan Washington mengenai Ukraina dalam beberapa hari mendatang.
Para pemimpin Uni Eropa akan bertemu untuk pertemuan puncak luar biasa pada tanggal 6 Maret untuk membahas dukungan tambahan bagi Ukraina, jaminan keamanan Eropa, dan cara membiayai kebutuhan pertahanan Eropa.
"Saya tidak pernah menyangka akan mengatakan hal seperti ini di acara TV, tetapi, setelah pernyataan Donald Trump minggu lalu... jelas bahwa pemerintah ini tidak terlalu peduli dengan nasib Eropa," kata Merz kepada penyiar publik Jerman ARD setelah kemenangan pemilihan konservatifnya.
Menteri Luar Negeri Ceko Jan Lipavsky mengatakan Eropa harus menunjukkan kekuatan tetapi tetap berupaya menjaga hubungan dengan Amerika Serikat.
"Kita semua dapat merasakan perubahan dalam retorika AS, terutama seperti dua-tiga minggu terakhir," kata Lipavsky di Brussels. "Tetapi itu tidak berarti kita menghentikan keterlibatan ini. Justru sebaliknya."
Pada hari Senin, sejumlah pemimpin dan menteri Uni Eropa mengunjungi Kyiv untuk menunjukkan dukungan bagi Ukraina, sementara para pemimpin Prancis dan Inggris akan bertemu Trump di Amerika Serikat minggu ini.
"Kita harus mempercepat pengiriman senjata dan amunisi segera," kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di Kyiv. "Dan ini akan menjadi inti dari pekerjaan kita dalam beberapa minggu mendatang."
Paket sanksi ke-16 Uni Eropa terhadap Rusia, yang disetujui para menteri luar negeri pada hari Senin, mencakup larangan impor aluminium primer dan penjualan konsol gim, serta mencantumkan pemilik dan operator 74 kapal armada bayangan yang digunakan untuk menghindari sanksi.
Rival Starlink dari China, SpaceSail, Incar Kehadiran di Lebih dari 30 Negara
Setelah DeepSeek, China kembali siap memberikan kejutan kepada dunia lewat layanan internet SpaceSail untuk menyaingi Starlink.
SpaceSail mengumumkan bahwa mereka tengah berunding dengan lebih dari 30 negara. Pada November lalu, mereka menandatangani perjanjian untuk memasuki Brasil. Awal tahun ini, mereka mulai bekerja di Kazakhstan.
Perluasan jangkauan itu jelas bisa menjadi langkah awal bagi SpaceSail untuk bersaing di pasar internet satelit global, yang dulunya sangat eksklusif.
Teknologi Low-Earth Orbit (LEO), yang digunakan oleh penyedia layanan internet ini, diklaim mampu mengurangi penundaan transmisi dan meningkatkan kapasitas data.
Mengutip Reuters, satelit LEO mengorbit pada ketinggian di bawah 2.000 kilometer dan menyediakan konektivitas internet berkecepatan tinggi dengan penundaan transmisi minimal.
Berdasarkan kemampuan itu, satelit jenis ini dianggap akan sangat bermanfaat bagi komunitas terpencil, kapal laut, dan aplikasi militer.
Menggoyang Dominasi Starlink
SpaceSail juga telah mengumumkan rencana untuk menyebarkan 648 satelit LEO tahun ini. Tujuan akhir dari program ini adalah membangun konstelasi "Thousand Sails" (Qianfan) yang dapat mencakup hingga 15.000 satelit pada tahun 2030.
Sebagai perbandingan, data Analysys Mason menunjukkan bahwa Starlink saat ini mengoperasikan sekitar 7.000 satelit dengan rencana untuk memperluas menjadi 42.000 pada akhir dekade ini.
SpaceSail berhasil mengumpulkan 6,7 miliar yuan tahun lalu dalam putaran pendanaan yang dipimpin oleh dana investasi milik negara yang berfokus pada peningkatan kemampuan manufaktur China.
Para peneliti militer di lembaga-lembaga seperti Universitas Teknologi Pertahanan Nasional China secara aktif mendukung pemerintah dalam pengembangan jaringan satelit sejenis SpaceSail.
Perluasan pesat Starlink dan penerapannya dalam konflik Ukraina kabarnya membuat pihak militer China tertarik.