News Forex, Index & Komoditi ( Rabu, 21 Februari 2024 )

News  Forex,  Index  &  Komoditi

(  Rabu,   21  Februari  2024  )

Wall Street Ditutup Melemah, Indeks Nasdaq Merosot Terbebani Saham Nvidia

 

Bursa saham Amerika Serikat di Wall Street, New York ditutup melemah pada akhir perdagangan Selasa (20/2/2024), dengan Nasdaq menunjukkan penurunan terbesar terbebani penurunan saham Nvidia jelang rilis laporan pendapatan. Sementara kenaikan saham Walmart menahan kerugian di Dow Industrials. Mengutip Reuters, Rabu (21/2/2024), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 0,17% atau 64,19 poin ke 38.563,80, indeks S&P 500 juga terkoreksi 0,60% atau 30,06 poin ke 4.975,51, dan Nasdaq anjlok 0,92% atau 144,87 poin ke 15.630,78. Saham perancang chip Nvidia (NVDA.O) terpantau anjlok, sementara indeks semikonduktor Philadelphia (.SOX) yang lebih luas menurun seiring dengan penurunan saham produsen chip lainnya. Investor khawatir apakah hasil laporan keuangan Nvidia akan membenarkan valuasinya yang mahal, yang saat ini berada pada rasio harga terhadap pendapatan di atas 32, dan terus memicu kegilaan pembelian saham sektor kecerdasan buatan (AI). Taruhan yang dipicu oleh AI telah membantu Nvidia menjadi perusahaan AS paling bernilai ketiga dan baru-baru ini menggantikan Tesla (TSLA.O) sebagai saham yang paling banyak diperdagangkan di Wall Street. “Harganya sangat sempurna, tidak peduli apa yang mereka katakan, mereka mungkin akan mengambil uang darinya,” kata Ken Polcari, Managing Partner di Kace Capital Advisors di Boca Raton, Florida. BACA JUGA Wall Street Anjlok Buntut Data Inflasi Produsen, Kikis Harapan Suku Bunga Turun Wall Street Membumbung, The Fed Berpotensi Pangkas Suku Bunga Wall Street Kompak Naik, Angin Segar bagi IHSG "Tidak peduli apa yang mereka katakan, para pedagang akan mengunci keuntungan, para manajer aset akan melepaskan sebagian dari posisi inti mereka dan mengunci sejumlah keuntungan dan beberapa di antaranya bahkan terjadi hari ini," tambahnya. Saham Super Micro Computer (SMCI.O) yang telah melonjak dalam beberapa minggu terakhir karena saham terbaru yang terlihat mendapat manfaat dari AI, turun untuk sesi kedua berturut-turut, setelah ditutup turun hampir 20% pada hari Jumat untuk menghentikan kenaikan sembilan sesi berturut-turut. Sementara saham Walmart (WMT.N) mencapai rekor tertinggi dan menjadi emiten terbaik di Dow Industrials setelah raksasa ritel AS tersebut memperkirakan penjualan tahun fiskal 2025 sebagian besar di atas ekspektasi Wall Street dan menaikkan dividen tahunannya sebesar 9%. Indeks kebutuhan pokok konsumen S&P 500 (.SPLRCS), yang mencakup Walmart, naik sebagai sektor dengan kinerja terbaik dari 11 sektor S&P utama, sementara teknologi informasi (.SPLRCT) mengalami kenaikan terlemah. Saham sesama penghuni indeks Dow, Home Depot, terpantau naik tipis setelah pengecer perbaikan rumah tersebut memperkirakan hasil setahun penuh di bawah perkiraan analis. Reli selama berminggu-minggu di Wall Street terhenti pada minggu lalu, karena data inflasi AS yang lebih tinggi dari perkiraan mendorong kembali ekspektasi pasar terhadap waktu penurunan suku bunga dari Federal Reserve. Penurunan suku bunga diperkirakan terjadi pada bulan Juni, menurut mayoritas ekonom yang disurvei oleh Reuters, yang juga menandai risiko penundaan lebih lanjut dalam penurunan suku bunga pertama. Investor juga menunggu rilis risalah pertemuan kebijakan terbaru The Fed serta pernyataan dari sejumlah pejabat bank sentral akhir pekan ini. Saham produsen Smart-TV Vizio (VZIO.N) melonjak setelah Walmart mengatakan akan membeli perusahaan tersebut seharga US$2,3 miliar. Saham Discover Financial Services (DFS.N) juga melonjak karena rencana bank konsumen Capital One yang didukung Warren Buffett untuk mengakuisisi penerbit kartu kredit AS tersebut dalam kesepakatan senilai US$35,3 miliar.

 

China Pangkas Suku Bunga Dahului The Fed, Pasar Saham Bersorak

 

Bursa saham China bersorak menyusul keputusan bank sentral untuk memangkas suku bunga demi memacu ekonomi yang sedang lesu.

Bursa Shanghai dan Shenzhen menguat pada Senin setelah Tahun Baru Imlek, memimpin kenaikan di sebagian besar pasar Asia berkat dorongan liburan yang mendorong pengeluaran di atas tingkat sebelum pandemi.

Keduanya sempat turun pada awal perdagangan Selasa. Namun, ketika People's Bank of China (PBOC) mengumumkan pihaknya menurunkan suku bunga pinjaman lima tahun (LPR), yang digunakan untuk menentukan harga hipotek, dari 4,2% menjadi 3,95%, pasar mampu bangkit pada penutupan.

Langkah-langkah yang diambil Beijing itu diambil demi mengimbangi kenaikan suku bunga di negara-negara besar lainnya, ketika negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia tersebut sedang berjuang melawan krisis sektor properti yang berkepanjangan dan perlambatan global.

Kebijakan PBOC, yang bertujuan mendorong bank-bank komersial untuk memberikan lebih banyak kredit dengan suku bunga yang lebih baik, merupakan pemangkasan terbesar sejak LPR utama diubah pada 2019.

Meskipun penurunan suku bunga mungkin memberikan keringanan, Stephen Innes dari SPI Asset Management, menyarankan untuk tak berekspektasi berlebihan.

"Pemerintah kemungkinan akan memprioritaskan langkah-langkah sedikit demi sedikit dibandingkan menerapkan paket stimulus fiskal yang besar," katanya, dilansir AFP, Selasa (20/2/2024).

"Pendekatan yang hati-hati ini mencerminkan pergeseran dari model 'pertumbuhan dengan segala cara' sebelumnya, dengan penekanan saat ini pada pencapaian swasembada teknologi dan memastikan stabilitas makro-keuangan."

Louise Loo, kepala bidang ekonomi di Oxford Economics mengatakan pergerakan asimetris ini menandakan berlanjutnya preferensi pihak berwenang terhadap pelonggaran yang ditargetkan, dan keinginannya untuk meningkatkan dukungan bagi sektor properti," tuturnya, dilansir CNBC International.

"Besarnya langkah yang diambil saat ini juga menunjukkan - dalam pandangan kami - adanya kekhawatiran yang tulus di kalangan pembuat kebijakan di Beijing bahwa pelonggaran kebijakan yang dilakukan secara bertahap dan perlahan-lahan yang diterapkan sejauh ini hanya berdampak kecil," imbuhnya.

Namun, Loo menambahkan, masalah properti di China pada akhirnya tidak terkait dengan hipotek. Langkah yang diambil saat ini dapat meningkatkan permintaan pada margin, namun perlu diterapkan dan dilihat dalam konteks tindakan yang lebih luas untuk mengelola proses koreksi properti yang tidak dapat dihindari.

China menghitung suku bunga utama pinjamannya setiap bulan setelah 20 pemberi pinjaman komersial yang ditunjuk mengajukan usulan suku bunga mereka kepada PBOC. Suku bunga pinjaman utama ini biasanya bergerak seiring dengan suku bunga kebijakan jangka menengah, yang tidak diubah oleh PBOC untuk bulan Februari pada hari Minggu.

Dengan pasar AS yang tutup pada Senin untuk hari libur, investor masih harap-harap cemas dengan kebijakan Federal Reserve AS (The Fed) dan Bank Sentral Eropa (ECB) terkait penurunan suku bunga.

"Pasar telah menyesuaikan diri dengan gagasan bahwa penurunan suku bunga akan dilakukan kemudian dan mungkin kurang penting dibandingkan perkiraan semula," tutur Vincent Juvyns, ahli strategi pasar global untuk JPMorgan Asset Management, kepada Bloomberg TV sebagaimana dikutip dari AFP.

Di Asia, bursa saham Tokyo dan Hong Kong menguat pada pembukaan Selasa, dengan investor menunggu arahan lebih lanjut dari Wall Street.

 

Pengakuan Presiden Israel Ikut Menjarah Harta Rakyat Palestina pada 1948

 

Penjarahan harta benda rakyat Palestina oleh kelompok entitas Zionis Israel dimulai pada 1948. Tidak hanya membantai, mengusir dan merampas tanah Palestina selama Nakba, tetapi juga menjarah harta bergerak milik rakyat Palestina kala itu. Kacaunya lagi, tentara Israel juga ikut menjarah.

Sejarah Israel, Adam Raz, dalam bukunya berjudul "The Looting of Arab Property in Perang 1948", menjelaskan, barang yang dijarah mencakup barang-barang pribadi, ternak, mesin pertanian, dan segala yang ada di dalam toko dan perpustakaan. Seluruh yang dijarah adalah harta bergerak yang bisa dibawa dengan tas dan mobil.

Penjarahan menyebar dengan cepat di kalangan masyarakat Yahudi, dan juga di berbagai kota di Palestina. Tujuannya mengosongkan negara tersebut dari segala sesuatu yang berhubungan dengan keberadaan Palestina.

Kota pertama di Palestina yang penduduknya menjadi sasaran pencurian dan penjarahan, adalah Tiberias. Pada 19 April 1948, kelompok Zionis menduduki Tiberias dan mengendalikan kota itu sepenuhnya. Dibantu tentara Inggris yang pergi meninggalkan tanah tersebut, untuk kemudian menyerahkannya kepada orang-orang Yahudi.

Di tanah Tiberias itulah, organisasi paramiliter Zionis, Haganah, mengumumkan pembentukan otoritas Israel. Hal ini seolah memberikan legitimasi internasional kepada orang-orang Yahudi untuk menyerang dengan merampok harta benda penduduk Arab di Tiberias. Setelah pengumuman ini, orang-orang Yahudi menghancurkan sekitar 500 rumah di lingkungan Palestina.

Zionis ingin melakukan Yahudisasi pada landmark kota dan mengembangkan koloni “Qaryat Shmuel”, yang didirikan pada tahun 1920. Otoritas Zionis kemudian mendirikan lingkungan pemukiman baru di dataran tinggi barat yang menghadap ke Pemandian Mineral Tiberias.

Menjelang Peristiwa Nakba 1948, jumlah orang Yahudi di Tiberias melebihi lebih dari 6.000 orang. Sementara populasi Arabnya sekitar 5.500 orang. Setelah itu, orang-orang Yahudi menguasai sebagian besar toko-toko yang dimiliki oleh penduduk Palestina, menurut ke Ensiklopedia Palestina.

Sebelum terjadi penjarahan, para pemimpin Zionis yang dipimpin oleh David Ben-Gurion (kemudian menjadi Perdana Menteri Israel pertama), pada Maret 1948 menyetujui Plan Dalet. Ini adalah rencana yang dibuat oleh Haganah di Palestina, yang bertujuan untuk menguasai wilayah seluas mungkin di tanah Palestina.

Mengusir sebanyak mungkin warga Palestina, dan menerapkan kebijakan fait accompli di lapangan kepada semua pihak. Menghancurkan desa-desa, melakukan pembakaran, dan penjarahan harta benda penduduk asli, untuk sepenuhnya melenyapkan ciri-ciri mereka dan menghilangkannya.

Setelah diberlakukannya rencana ini, serangan milisi Zionis terhadap kota-kota besar Palestina dimulai, seperti Yerusalem, Haifa, Jaffa, dan Tiberias. Kampanye pengeboman bahkan menargetkan warga sipil, dan juga pembantaian di desa-desa seperti Deir Yassin.

Sejarawan Israel Ilan Pappé mencatat dalam bukunya "Al-Tathir Al-'Irqi", keyakinan para pemimpin Yahudi pada awal April 1948, tidak hanya pada kemampuan mereka untuk merebut wilayah yang telah diberikan PBB kepada negara Yahudi, tetapi juga untuk membersihkannya.

Mereka mengarahkan perhatiannya ke pusat-pusat kota utama di Palestina, dan pusat-pusat ini diserang secara sistematis. "Sementara para pejabat PBB dan Inggris hanya mengawasi dengan acuh tak acuh dan tidak melakukan apa pun," kata Pappe.

Bukan rahasia lagi bagi siapa pun saat ini bahwa kejahatan yang dilakukan oleh milisi Zionis sebelum, selama dan setelah berdirinya Israel, pada bulan Mei 1948, merupakan proses pembersihan etnis yang sistematis. Termasuk melakukan pembantaian, menghancurkan kota-kota dan desa-desa Palestina, dan menyita harta benda Palestina.

Diperkirakan pada 1948, sekitar 800 ribu dari 1,4 juta orang yang tinggal di wilayah bersejarah Palestina, pindah dan mengungsi dari kota dan desa mereka. Untuk menghindari pembantaian yang dilakukan oleh kelompok Zionis.

Orang-orang Palestina ini diusir dari rumahnya sendiri. Harta benda mereka dirampas. Meski tetap berada dalam wilayah yang kemudian menjadi Israel, dan memperoleh kewarganegaraan negara, Israel tidak pernah mengizinkan mereka kembali ke tanah tersebut dan mengambil harta benda mereka.

Pemimpin Zionis saat itu, David Ben-Gurion pada 24 Juli 1948 pun mengakui, kebanyakan orang Yahudi memang adalah pencuri. "Sudah jelas bagi saya bahwa sebagian besar orang Yahudi adalah pencuri, dan saya mengatakannya dengan sederhana dan sengaja, karena ini adalah kebenaran," kata Ben-Gurion, yang tercatat dalam sebuah dokumen di dalam arsip Barisan Buruh yang mendokumentasikan salah satu pertemuan petinggi Partai Mapai.

Sejarawan Israel Adam Raz mengatakan, dokumen tersebut adalah bukti konklusif tentang perampokan bersenjata terbesar dalam sejarah. Dalam dokumen-dokumen ini, juga tercatat pernyataan Ben-Gurion yang mengungkapkan, tentara Israel di Marj Ben Amer berpartisipasi dalam penjarahan dan penjarahan rakyat mereka.

Sementara itu, Yitzhak Ben Zvi, presiden kedua Israel, dalam sebuah surat yang ditujukan kepada Ben Gurion, tertulis pengakuan dia ikut serta dalam operasi pencurian dan penjarahan tersebut.

"Orang-orang Yahudi yang terhormat menganggap operasi pencurian sebagai hal yang normal dan diperbolehkan. Pencurian ini sudah menjadi tontonan umum. Semua orang setuju dengan anggapan bahwa pencuri akan menerkam kita. Makhluk hidup yang terbengkalai ibarat belalang di ladang atau kebun buah-buahan," kata Ben Zvi dalam surat itu.

Hal ini membuktikan keterlibatan para pemimpin militer dan politik Israel dalam operasi penjarahan yang dilakukan baik oleh sipil maupun tentara Israel. Semua tahu tapi mereka bersikap diam.

Adam Raz menyebutkan, jumlah tentara yang diadili atas tuduhan kepemilikan harta benda terlantar hanya mencapai 175 tentara. Dia menunjukkan, sebagian besar pemimpin Palmach (pasukan tempur elit Haganah) menganggap penyitaan harta benda secara massal adalah hal yang sah, yang hukumnya secara fundamental berbeda dari penjarahan pribadi. Dikatakan pula bahwa pencurian dan perampokan demi memajukan atau mencapai Zionisme adalah keniscayaan.

 

 

 

 

 

 

 

 

Lebih dari 29.000 Warga Palestina Terbunuh dalam Serangan Israel di Gaza

 

Hingga hari Senin (19/2), Kementerian Kesehatan Gaza telah mencatat lebih dari 29.000 warga Palestina yang terbunuh dalam serangan Israel di Gaza.

Angka tersebut sekaligus membuat serangan Israel menjadi salah satu operasi militer paling mematikan dan paling merusak dalam sejarah modern. Angka itu tentu masih akan bertambah karena Israel sama sekali belum mengendurkan serangan.

Kementerian mengatakan, jumlah korban tewas meningkat menjadi 29.092 sejak dimulainya perang, sekitar dua pertiganya adalah perempuan dan anak-anak. Kementerian tidak membedakan antara warga sipil dan militan dalam penghitungannya.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, bersumpah akan terus melakukan serangan demi mencapai kemenangan total, yaitu musnahnya Hamas.

Militer Israel pun kini telah bergerak ke Rafah, kota perbatasan dengan Mesir yang menjadi tempat berlindung bagi lebih dari satu juta penduduk Gaza.

Israel mengatakan pihaknya telah membunuh lebih dari 10.000 militan Palestina namun tidak memberikan bukti mengenai jumlah tersebut.

Terkait tingginya korban sipil, Israel menyalahkan Hamas yang dianggap sengaja bertempur di lingkungan perumahan yang padat. Israel menyebut Hamas menggunakan penduduk Gaza sebagai tameng.

Konflik di Gaza juga meluas ke wilayah lain. Baku tembak antara Israel dan kelompok militan Hizbullah Lebanon terjadi setiap hari di perbatasan kedua negara.

Melansir AP News, jet tempur Israel pada hari Senin melancarkan setidaknya dua serangan di dekat kota pelabuhan Sidon di Lebanon. Media pemerintah Lebanon mengatakan serangan itu melukai 14 orang.

Militer Israel mengatakan, mereka menyerang gudang senjata Hizbullah sebagai balasan atas pesawat tak berawak yang meledak di lapangan terbuka dekat kota Tiberias di Israel pada Senin pagi.

 

AS Menentang Serangan Israel ke Rafah, Desak Gencatan Senjata di Gaza

 

Amerika Serikat akhirnya mengirim proposal kepada Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata sementara di Gaza. AS juga menentang rencana serangan Israel ke Rafah.

Sikap ini muncul setelah sebelumnya AS diprediksi akan memveto resolusi yang dirancang Aljazair, yang juga menuntut gencatan senjata kemanusiaan.

AS dinilai akan memveto proposal itu karena dianggap akan membahayakan perundingan antara AS, Mesir, Israel dan Qatar yang berupaya menengahi jeda dalam perang dan pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas.

Selama ini AS selalu menolak upaya gencatan senjata dalam setiap tindakan PBB. Sikap AS yang berbeda kali ini jelas bisa jadi kabar baik.

Melansir Reuters, proposal AS mengakui bahwa dalam kondisi saat ini serangan darat besar-besaran ke Rafah akan mengakibatkan kerugian lebih lanjut terhadap warga sipil.

Dalam proposal itu AS juga menyampaikan kekhawatirannya atas pengungsian lebih lanjut, termasuk kemungkinan ke negara-negara tetangga.

"Operasi itu akan mempunyai dampak serius bagi perdamaian dan keamanan regional, dan oleh karena itu menggarisbawahi bahwa serangan darat besar-besaran seperti itu tidak boleh dilakukan dalam kondisi saat ini," tulis AS.

Serangan Israel ke Rafah

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan bahwa serangan darat di Rafah sangat penting untuk memusnahkan batalion Hamas yang tersisa.

Saat ini lebih dari satu juta warga Palestina berlindung di Rafah, bagian selatan Jalur Gaza. Separuh populasi Gaza itu berpindah ke Rafah ketika militer Israel bertempur di Utara.

Israel berpotensi menggempur Rafah selama bulan suci Ramadan jika Hamas tidak segera membebaskan sandera sebelum bulan itu dimulai. Ramadan tahun ini akan dimulai pada 10 Maret.

Benny Gantz, menteri Israel tanpa tugas khusus, berjanji pihaknya akan memfasilitasi evakuasi warga sipil Gaza melalui koordinasi dengan Amerika Serikat dan Mesir.

Dirinya juga berjanji akan terus berjuang hingga tujuan Israel tercapai, termasuk menghilangkan ancaman Hamas serta Hizbullah di Lebanon, memulangkan sekitar 130 sandera yang tersisa, dan menghilangkan kontrol Hamas di Gaza secara penuh.

"Kepada mereka yang mengatakan bahwa harga yang harus dibayar terlalu mahal, saya katakan dengan sangat jelas: Hamas punya pilihan. Mereka bisa menyerah, melepaskan sandera, dan dengan cara ini, warga Gaza bisa merayakan Ramadan," kata Gantz, dikutip Bloomberg.

 

 

Tak Kunjung Membaik, Ekonomi Jerman Bisa Terjerat Resesi Berkepanjangan

 

Ekonomi Jerman diambang jurang resesi berkepanjangan. Jerman saat ini kemungkinan berada dalam resesi karena lemahnya permintaan eksternal serta konsumen di dalam negeri tetap berhati-hati membelanjakan dananya.

Di sisi lain investasi dalam negeri juga terhambat oleh tingginya biaya pinjaman dari bank. Hal ini berdasarkan prediksi Bundesbank dalam laporan bulanan reguler yang terbit pada hari Senin, yang mengupas tentang ekonomi prospek ekonomi negara terbesar di Eropa.

Ekonomi Jerman telah mengalami kesulitan sejak invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022. Perang tersebut mendorong kenaikan biaya energi, lantaran Rusia menghentikan ekspor ke negara itu, di sisi lain Jerman mengenakan sanksi ekonomi atas agresi Rusia ke Ukraina.

Perang berdampak ke perekonomian Jerman yang luas yang sarat dengan industri. Kini pertumbuhan ekonomi Jerman berada dalam pertumbuhan nol bahkan negatif selama empat kuartal berturut-turut. Krisis ekonomi di Jerman yang berkepanjangan ini jelas membebani seluruh zona Euro.

“Masih belum ada pemulihan bagi perekonomian Jerman,” kata Bundesbank. “Output bisa turun sedikit lagi pada kuartal pertama tahun 2024. Dengan penurunan output perekonomian yang kedua berturut-turut, perekonomian Jerman akan berada dalam resesi teknis.”

Kinerja perekonomian yang lemah di Jerman ini menimbulkan pertanyaan mengenai keberlanjutan model ekonomi Jerman. Walhasil para kritikus berpendapat bahwa sebagian besar industri berat yang bergantung pada energi kini tidak lagi dihargai di pasar internasional, sehingga memerlukan transformasi ekonomi.

Namun, pemerintah Jerman telah menolak proyeksi suram tersebut, dengan alasan bahwa hal ini hanyalah sebuah badai sempurna dari tingginya biaya energi, lemahnya permintaan di China serta inflasi yang cepat yang untuk sementara menghambat pertumbuhan. Namun Jerman optimistis kondisi ini secara fundamental tidak perlu mempertanyakan strategi pemulihan ekonomi.

Namun, menurut Bundesbank untuk saat ini pelemahan akan terus berlanjut.

Lembaga ini memperkirakan, permintaan industri luar negeri cenderung menurun dan jumlah pesanan yang menumpuk pun berkurang.

Perusahaan-perusahaan di Jerman juga menahan investasi, sebagian karena biaya dana alias bunga kredit telah meningkat tajam sejak Bank Sentral Eropa menaikkan suku bunga ke rekor tertinggi yang menurut bank sentral bertujuan untuk memerangi inflasi.

Pertumbuhan upah nominal yang tinggi juga berdampak pada perusahaan. Ditambah maraknya aksi pemogokan di sektor-sektor utama, seperti transportasi, juga dapat membebani pertumbuhan ekonomi Jerman pada kuartal ini.

Meskipun demikian, gangguan pelayaran di Laut Merah tidak akan berdampak signifikan bagi Jerman, karena terdapat banyak kapasitas cadangan dalam pelayaran dan karena biaya pengangkutan hanya merupakan bagian kecil dari keseluruhan harga barang.

Meskipun prospek ekonomi Jerman sangat lemah, bank tersebut memperkirakan tidak ada penurunan besar dalam pasar tenaga kerja, yang selama ini mengisolasi perekonomian, dan Jerman tidak menghadapi resesi yang berkepanjangan dan meluas.

“Fase lemah dalam perekonomian Jerman yang telah berlangsung sejak awal perang agresi Rusia terhadap Ukraina akan terus berlanjut,” tambah bank tersebut.

PBB: Kehidupan Anak di Gaza Terancam Akibat Tingginya Malanutrisi

 

 

Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) menyoroti tingginya angka malanutrisi di kalangan anak-anak, perempuan hamil dan menyusui di Jalur Gaza. Kondisi itu menimbulkan ancaman besar bagi kesehatan mereka.

“Ketika konflik yang sedang berlangsung di Jalur Gaza memasuki pekan ke-20, makanan dan air bersih menjadi sangat langka dan penyakit merajalela, sehingga membahayakan nutrisi dan kekebalan perempuan dan anak-anak serta mengakibatkan lonjakan malanutrisi akut,” demikian dikutip dalam pernyataan UNICEF, Selasa (20/2/2024).

Situasi tersebut dinyatakan “sangat serius” di wilayah utara, karena satu dari enam anak di bawah usia dua tahun mengalami kekurangan gizi akut, menurut pernyataan tersebut.

Dalam pernyataan itu disebutkan, pemeriksaan serupa dilakukan di Gaza selatan tepatnya di Rafah, di mana bantuan lebih banyak tersedia, dan ditemukan 5 persen anak di bawah usia dua tahun mengalami kekurangan gizi akut.

“Ini adalah bukti nyata bahwa akses terhadap bantuan kemanusiaan diperlukan, dan dapat membantu mencegah dampak terburuk. Hal ini juga memperkuat seruan lembaga-lembaga tersebut untuk melindungi Rafah dari ancaman operasi militer yang intensif,” demikian dalam pernyataan itu.

Wakil Direktur Eksekutif UNICEF untuk Aksi Kemanusiaan dan Operasi Pasokan Ted Chaiban mengatakan Jalur Gaza bersiap untuk menjadi saksi "ledakan" jumlah kematian anak-anak yang sebenarnya bisa dicegah, yang akan menambah tingkat kematian anak-anak di Gaza.

“Kami telah memperingatkan selama berminggu-minggu bahwa Jalur Gaza berada di ambang krisis nutrisi," kata Chaiban.

“Jika konflik tidak berakhir sekarang, gizi anak-anak akan terus menurun drastis, menyebabkan kematian yang seharusnya dapat dicegah, atau masalah kesehatan yang akan mempengaruhi anak-anak Gaza selama sisa hidup mereka, dan berpotensi menimbulkan konsekuensi antargenerasi,” kata Chaiban seperti dikutip dalam pernyataan tersebut.

Pengeboman Israel yang terjadi kemudian telah menewaskan hampir 29.092 orang dan melukai sekitar 69.028 orang disertai kehancuran massal dan kekurangan bahan-bahan kebutuhan pokok.

Menurut data PBB, serangan Israel di Gaza telah menyebabkan 85 persen penduduk wilayah tersebut mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah tersebut telah rusak atau hancur.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Keputusan sementara pada bulan Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.

 

 

 

 

 

 

Israel Sebut Sidang ICJ Soal Penjajahan terhadap Palestina Sebagai Media Sirkus

 

 

Pemerintah Israel menyebut sidang dengar pendapat di Mahkamah Internasional (ICJ) tentang status dan konsekuensi hukum pendudukan Israel atas Palestina sebagai sirkus media. Tel Aviv menuduh Palestina melontarkan tuduhan-tuduhan palsu terhadapnya.

“Pengadilan (ICJ) harus menahan diri untuk tidak berpartisipasi dalam sirkus media ini dan memutuskan Palestina harus kembali ke kerangka hukum yang ada untuk menyelesaikan konflik melalui negosiasi langsung antara para pihak,” kata Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Israel dalam sebuah pernyataan, Senin (19/2/2024), dilaporkan Anadolu Agency.

Israel pun menuduh Palestina menolak proses penyelesaian konflik lewat negosiasi langsung. “(Palestina) berusaha mengubah konflik yang seharusnya diselesaikan melalui negosiasi langsung dan tanpa pemaksaan eksternal menjadi proses hukum yang sepihak dan tidak tepat yang dirancang untuk mengadopsi narasi ekstremis serta menyimpang,” ungkap Kemenlu Israel.

Belum ada komentar dari Palestina terkait pernyataan Israel. Pada Senin lalu, ICJ, yang berbasis di Den Haag, Belanda, membuka sidang dengar pendapat tentang status dan konsekuensi hukum pendudukan Israel atas Palestina. Selama sepekan persidangan, perwakilan 53 negara, termasuk dari Indonesia, akan menyampaikan pendapat dan pernyataan lisan mereka mengenai isu tersebut. Sementara Israel dilaporkan tidak mengutus perwakilannya ke persidangan. Namun Tel Aviv dilaporkan sudah mengirimkan observasi tertulis kepada panel hakim ICJ.

Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki telah memberi pernyataan lisannya pada Senin lalu. Dia menegaskan, mengakhiri impunitas Israel adalah sebuah keharusan moral, politik, dan hukum. “Satu-satunya solusi yang sesuai dengan hukum internasional adalah mengakhiri pendudukan ilegal ini dengan segera, tanpa syarat dan total,” kata al-Maliki, dikutip laman Middle East Monitor.

Dia pun mengangkat perkembangan situasi di Jalur Gaza dan Tepi Barat. “2,3 juta warga Palestina di Gaza, setengah dari mereka adalah anak-anak, dikepung dan dibom, dibunuh dan menjadi cacat, kelaparan dan kehilangan tempat tinggal,” ujarnya.

“Lebih dari 3,5 juta warga Palestina di Tepi Barat, termasuk di Yerusalem, menjadi sasaran penjajahan wilayah mereka dan kekerasan rasis yang memungkinkan terjadinya penjajahan. Genosida yang terjadi di Gaza adalah akibat dari impunitas dan kelambanan tindakan selama beberapa dekade. Mengakhiri impunitas Israel adalah sebuah keharusan moral, politik dan hukum,” ujar al-Maliki.

Sementara itu pengacara internasional yang mewakili Palestina, Paul Reichler, menyoroti peta “Timur Tengah Baru” yang dibuat oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Dalam peta tersebut, wilayah Palestina menjadi bagian dari Israel. “Tidak dapat disangkal, di bawah payung pendudukan militernya yang berkepanjangan, Israel terus-menerus mencaplok wilayah Palestina yang diduduki dan terus melakukan hal tersebut. Tujuannya yang tidak terselubung adalah pengambilalihan wilayah ini secara permanen dan pelaksanaan kedaulatan atas wilayah tersebut yang bertentangan dengan larangan pengambilalihan wilayah dengan kekerasan,” ujar Reichler.

Reichler mengatakan, para pejabat Israel telah mengakui niat mereka untuk menguasai seluruh wilayah Palestina. “Bagi Israel, tidak ada Palestina, Palestina tidak ada,” ucapnya.

Pada 31 Desember 2022, Majelis Umum PBB mengadopsi resolusi untuk meminta pendapat ICJ tentang pendudukan Israel atas wilayah Palestina. Resolusi itu didukung 87 negara. Sebanyak 24 negara, termasuk Amerika Serikat (AS), menentang. Sementara 53 negara lainnya memilih abstain.

Dalam resolusi yang diadopsi, Mahkamah Internasional diminta menentukan konsekuensi hukum dari pelanggaran berkelanjutan Israel terhadap rakyat Palestina. Termasuk terkait tindakan Israel yang bertujuan mengubah komposisi demografis, karakter, dan status kota Yerusalem.

Resolusi juga meminta ICJ memberi nasihat tentang bagaimana kebijakan dan praktik tersebut mempengaruhi status hukum pendudukan. Selain itu, ICJ turut diminta menilai konsekuensi hukum apa yang timbul bagi semua negara dan PBB dari status tersebut.

 

 

Hubungan Israel-Brasil Memanas Buntut Komentar tentang Adolf Hitler

 

 

Perselisihan antara Brasil dan Israel kian menajam. Hal itu dipicu oleh komentar Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva yang menyamakan kekejaman Israel di Jalur Gaza dengan pembantaian Yahudi oleh pemimpin Nazi, Adolf Hitler, pada Perang Dunia II.

Pemerintah Israel telah menyatakan Lula da Silva sebagai “persona non-grata” pada Senin (19/2/2023). Artinya Tel Aviv tidak akan menerima kehadiran presiden berusia 78 tahun itu di negaranya. “(Lula da Silva) persona non-grata selama dia tidak menarik kembali ucapannya dan meminta maaf,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel, Israel Katz, dikutip laman Al Arabiya.

Pada Senin lalu, Katz juga telah memanggil Duta Besar (Dubes) Brasil untuk Israel Frederico Meyer. Mereka melangsungkan pertemuan di pusat peringatan Holocaust Yad Vashem di Yerusalem. Katz memanggil Meyer untuk menyampaikan protes atas komentar Lula da Silva.

Pemerintah Brasil dilaporkan telah memanggil Meyer pulang ke negaranya untuk keperluan konsultasi. Kementerian Luar Negeri Brasil juga telah memanggil dubes Israel untuk negara tersebut, Daniel Zonshine, pada Senin lalu. Menurut sumber diplomatik, dalam pertemuan itu, Menlu Brasil Mauro Vieira menyampaikan ketidakpuasan atas perlakuan Israel terhadap Meyer dan Lula da Silva.

Sebelumnya Lula da Silva menggambarkan agresi Israel yang masih berlangsung di Jalur Gaza sebagai genosida. Dia pun menyandingkan tindakan Israel dengan kekejaman yang dilakukan pemimpin Nazi, Adolf Hitler, pada era Perang Dunia II. “Apa yang terjadi di Jalur Gaza bukanlah perang, ini adalah genosida,” demikian saluran Canal Gov Brazil mengutip ucapan Lula da Silva, Ahad (18/2/2024).

Dia berpendapat, apa yang dihadapi dan dialami rakyat Palestina di Gaza belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah. “Sebenarnya, hal itu telah terjadi: ketika Hitler memutuskan untuk membunuh orang-orang Yahudi (pada era Perang Dunia II),” kata da Silva.

“Ini bukan perang antara tentara melawan tentara. Ini adalah perang antara tentara yang sangat siap dengan perempuan dan anak-anak,” tambahnya.

Merespons hal itu, Menlu Israel, Israel Katz, mengatakan pernyataan Lula da Silva memalukan dan serius. “Tidak seorang pun akan merusak hak Israel untuk mempertahankan diri. Saya sudah memerintahkan orang-orang di kantor saya untuk memanggil duta besar Brasil untuk panggilan teguran besok,” ungkap Katz lewat akun X resminya, Ahad lalu, dikutip Anadolu Agency.

Sementara itu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, komentar Lula da Silva telah melewati garis merah. “Kata-kata Presiden Brasil memalukan dan mengkhawatirkan. Ini tentang meremehkan Holocaust (pembantaian Yahudi pada Perang Dunia II) serta mencoba merugikan orang-orang Yahudi dan hak Israel untuk membela diri,” ujar Netanyahu dalam sebuah pernyataan.

Saat ini Israel dan Hamas masih terlibat pertempuran di Jalur Gaza. Sejauh ini hampir 29 ribu warga Gaza telah terbunuh sejak Israel meluncurkan agresinya pada 7 Oktober 2023. Sebagian besar korban jiwa adalah perempuan dan anak-anak.

Menurut PBB, agresi Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza yang berjumlah sekitar 2,2 juta orang mengungsi. Mereka harus menghadapi kekurangan makanan, pasokan air bersih, dan obat-obatan. Hal itu karena Israel menerapkan kontrol ketat bagi konvoi bantuan kemanusiaan yang hendak memasuki Gaza.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Share this Post