News Komoditi & Global ( Senin, 8 September 2025 )

News  Komoditi & Global

                                   (  Senin,   8  September  2025  )

 

Harga Emas Global  Menguat di Tengah Ekspektasi The Fed Pangkas Suku Bunga

 

Harga emas naik mendekati rekor tertinggi karena ekspektasi penurunan suku bunga The Fed setelah data tenaga kerja AS melemah. Emas diproyeksi terus menguat.

Harga emas bergerak di dekat rekor tertingginya setelah data tenaga kerja AS yang melemah memicu spekulasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve. Melansir Bloomberg pada Senin (8/9/2025) harga emas di pasar spot naik 0,2% ke level US$3.592,91 per troy ounce pada pukul 06.52 waktu Singapura. Sementara itu, indeks Bloomberg Dollar Spot naik tipis 0,1%.  Harga emas hanya terpaut kurang dari US$10 dari puncaknya di level US$3.600 per troy ounce pada awal sesi Asia, setelah sempat menguat hingga 1,5% pada akhir pekan lalu. Data nonfarm payrolls AS yang dirilis Jumat pekan lalu menunjukkan perlambatan perekrutan tenaga kerja, sementara tingkat pengangguran naik ke posisi tertinggi sejak 2021. Kondisi tersebut mendorong pelaku pasar meningkatkan ekspektasi pemangkasan suku bunga. Pasar swap kini memproyeksi hampir tiga kali penurunan suku bunga sepanjang sisa tahun ini.  Adapun, suku bunga yang lebih rendah biasanya meningkatkan daya tarik emas yang tidak memberikan imbal hasil, terlebih di tengah tingginya permintaan aset safe haven akibat ketidakpastian arah kebijakan bank sentral AS. Dalam tiga tahun terakhir, harga emas dan perak telah lebih dari dua kali lipat, didorong meningkatnya risiko geopolitik, perlambatan ekonomi, serta gangguan perdagangan global. 

Eskalasi serangan Presiden AS Donald Trump terhadap The Fed juga menambah kekhawatiran atas independensi bank sentral. Trump bahkan berjanji segera menguasai mayoritas suara di dewan bank sentral guna menurunkan suku bunga. Investor kini menanti putusan penting terkait apakah Trump memiliki dasar hukum untuk memberhentikan Gubernur The Fed Lisa Cook.  Jika berhasil, Trump berpotensi menggantinya dengan pejabat yang cenderung dovish. Goldman Sachs pekan lalu memperkirakan harga emas bisa menembus hampir US$5.000 per troy ounce apabila independensi The Fed tergerus dan sebagian investor mengalihkan kepemilikan obligasi AS ke emas. Di sisi lain, pemerintahan Trump pada Jumat juga mengumumkan pengecualian emas batangan serta sejumlah logam dari bea masuk berbasis negara.  Langkah ini mengukuhkan rencana pembebasan tarif impor emas, setelah sebelumnya keputusan Bea Cukai AS yang mengejutkan pasar sempat menimbulkan kebingungan dengan mengindikasikan emas batangan akan dikenakan pajak impor. Sementara itu, data yang dirilis akhir pekan menunjukkan Bank Sentral China (PBoC) kembali menambah kepemilikan emas pada Agustus, menandai bulan ke-10 berturut-turut upaya diversifikasi cadangan devisa dari dolar AS.

 

 

 

S&P Global Perkirakan Harga Minyak Dunia  Turun ke US$ 55 per Barel Akhir Tahun

 

Harga minyak mentah Brent berpeluang turun ke sekitar US$ 55 per barel pada akhir tahun ini, menurut proyeksi S&P Global.

Hal itu disampaikan Co-President S&P Global Commodity Insights, Dave Ernsberger, dalam konferensi Asia Pacific Petroleum Conference, Senin (8/9).

Saat ini, harga kontrak berjangka minyak Brent tercatat naik tipis 0,5% menjadi US$ 65,84 per barel pada Senin.

Kenaikan tersebut terjadi setelah OPEC+ sepakat untuk menambah produksi mulai Oktober, namun dengan laju yang lebih lambat dibanding bulan-bulan sebelumnya, seiring ekspektasi permintaan global yang melemah.

 “Kami masih melihat harga akan bergerak turun mendekati US$ 55 per barel seiring OPEC melanjutkan pelepasan produksi ke pasar,” ujar Ernsberger.

Ia menambahkan, harga bisa jatuh lebih rendah jika terjadi surplus besar, pasokan minyak Rusia terus mengalir ke pasar, pembangunan stok berhenti, dan sebagian suplai masuk ke inventori komersial.

Kondisi itu dapat memicu terbentuknya contango, yakni situasi ketika harga kontrak jangka pendek lebih rendah dibanding kontrak jangka panjang, yang menandakan pasokan cukup berlimpah.

Sebagai catatan, harga *dated Brent* menjadi acuan bagi lebih dari 60% perdagangan minyak mentah global dan menjadi dasar bagi kontrak berjangka minyak.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Arah Wall Street Pekan Ini Dibayangi Data Inflasi AS dan Ketidakpastian Tarif

 

 Investor pasar saham AS pekan ini fokus pada data inflasi AS dan ketidakpastian tarif impor, dengan ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed.

Bursa saham Amerika Serikat (AS) pekan ini akan menghadapi sederet rilis data inflasi di tengah ketidakpastian baru soal tarif impor dan imbal hasil obligasi pemerintah, sementara valuasi ekuitas masih berada di level tinggi. Indeks S&P 500 ditutup pada rekor tertinggi pada Kamis (4/9/2025), meski September historisnya menjadi bulan terburuk bagi pasar saham dalam 35 tahun terakhir.  Namun, saham-saham AS terkoreksi pada Jumat setelah laporan ketenagakerjaan bulanan menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja melemah pada Agustus. Matthew Miskin, Co-Chief Investment Strategist di Manulife John Hancock Investments mengatakan, September dikenal sebagai periode di mana sentimen investor biasanya terkikis.  “Saat ini saham terlihat sudah penuh harga, dengan risiko yang belum sepenuhnya tercermin," katanya dikutip dari Reuters, Senin (8/9/2025). Fokus utama investor tertuju pada data Indeks Harga Konsumen (CPI) AS yang akan dirilis Kamis depan, sebagai penentu prospek pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed) serta dampak tarif terhadap inflasi.

Wall Street Ditutup Menguat, Investor Menanti Rilis Data Tenaga Kerja AS Ini 3 Nama Calon Ketua The Fed Pilihan Donald Trump Pejabat The Fed Beri Sinyal Soal Pemangkasan Suku Bunga Ekspektasi pemangkasan suku bunga semakin menguat setelah Ketua The Fed Jerome Powell akhir Agustus lalu menyinggung meningkatnya risiko bagi pasar tenaga kerja. Pasar kini menilai bank sentral hampir pasti akan menurunkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam sembilan bulan pada pertemuan 16-17 September. Berdasarkan data LSEG, kontrak berjangka Fed Funds memperkirakan 90% peluang pemangkasan 25 basis poin, dan 10% peluang pemangkasan lebih besar, yakni 50 basis poin.  Menurut Art Hogan, Chief Market Strategist di B Riley Wealth, hanya data CPI yang jauh di atas perkiraan yang dapat menggagalkan asumsi tersebut. Hingga akhir tahun, pasar memperkirakan total pelonggaran moneter mencapai sekitar 70 basis poin atau setara hampir tiga kali pemangkasan standar. Miskin menambahkan, prospek pemangkasan suku bunga selama ini menjadi faktor dominan yang menjaga sentimen positif di pasar saham.  “Jika ekspektasi itu berbalik arah, maka bisa menjadi masalah bagi ekuitas,” katanya. Selain CPI, laporan Indeks Harga Produsen (PPI) yang akan dirilis Rabu juga berpotensi mengungkap dampak tarif impor. Data Juli lalu menunjukkan kenaikan PPI tertinggi dalam tiga tahun akibat lonjakan biaya barang dan jasa. Ketidakpastian tarif kembali mencuat pekan ini setelah pengadilan banding AS memutuskan sebagian besar tarif impor era Presiden Donald Trump ilegal. Meskipun pemerintah mengajukan banding ke Mahkamah Agung, putusan itu menambah kabut ketidakpastian di pasar. “Seakan perang dagang sudah mulai mereda, kini kita kembali terjebak di dalamnya. Hal ini tidak membantu korporasi, konsumen, maupun investor dalam mengambil keputusan," tambah Hogan. Kekhawatiran hilangnya penerimaan tarif yang bisa memperlebar defisit fiskal AS juga disebut menjadi salah satu faktor pendorong lonjakan imbal hasil obligasi pemerintah bertenor panjang pada awal pekan, sejalan dengan pergerakan serupa di Inggris dan kawasan lain. Imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 30 tahun sempat menembus 5% untuk pertama kali dalam sebulan, level yang dinilai “bermasalah” bagi selera risiko dalam beberapa tahun terakhir. Namun, pada Jumat imbal hasil turun ke sekitar 4,78% seiring meredanya kekhawatiran setelah rilis data tenaga kerja. Indeks S&P 500 menguat sekitar 10% sepanjang 2025, ditopang musim laporan keuangan kuartal II yang solid. Namun, valuasi indeks ini melonjak ke 22,4 kali price-to-earnings ratio berdasarkan estimasi laba 12 bulan ke depan, jauh di atas rata-rata jangka panjang 15,9 kali. Anthony Saglimbene, Chief Market Strategist di Ameriprise Financial mengatakan, investor masih menghadapi ancaman dari ketidakpastian tarif perdagangan maupun data ekonomi yang bisa menantang valuasi tinggi saham. “Meski begitu, pasar berhasil melewati dinamika ini dalam beberapa bulan terakhir, dan indeks saham terus bergerak naik," tambahnya.
 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Rumah Netanyahu Digeruduk Massa, Ribuan Warga Israel Berkumpul di Hostage Square Tel Aviv

 

Para demonstran di Israel melakukan aksi long march pada Sabtu (6/9/2025) menuju kediaman Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem yang diduduki, untuk menuntut kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas. Ribuan orang lainnya juga terlihat berkumpul di Hostage Square di Tel Aviv.

Aksi tersebut berlangsung beberapa jam setelah keluarga para sandera Israel yang ditahan di Jalur Gaza mengirim pesan kepada Kepala Staf Eyal Zamir, memperingatkan bahwa rencana pendudukan Kota Gaza tidak akan membawa para sandera kembali, namun akan membunuh mereka. Saluran TV Channel 12 melaporkan bahwa massa mulai bergerak menuju kediaman Netanyahu di Yerusalem setelah keluarga para sandera yang ditahan oleh Hamas berkumpul di salah satu jembatan kota.

Disebutkan bahwa keluarga dan demonstran lainnya berkumpul di Jembatan Chords sebelum memulai long march menuju rumah Netanyahu untuk menuntut kesepakatan pertukaran tahanan.

“Netanyahu harus mengakhiri mimpi buruk ini dan membawa semua sandera pulang,” kata Vicky Cohen, ibu dari sandera Nimrod Cohen.

Para demonstran membawa berbagai spanduk bertuliskan tuntutan untuk mencapai kesepakatan, termasuk tulisan “Cukup,” yang menyoroti desakan untuk menghentikan perang di Gaza dan memulangkan para tahanan.

Sementara itu, surat kabar Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa ribuan orang berkumpul di alun-alun publik Hostage Square, Tel Aviv. Sekitar 1.000 warga Israel juga dilaporkan menggelar unjuk rasa di Persimpangan Karkur di Haifa, menuntut kesepakatan pertukaran tahanan.

Sekitar 250 sandera dibawa ke Gaza setelah serangan lintas batas oleh Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023. Tel Aviv memperkirakan sekitar 50 sandera Israel masih ditahan di Gaza, termasuk 20 orang yang masih hidup.

Perang genosida Israel di Gaza memasuki hari ke-700 pada Jumat (5/9/2025), dengan Israel sedikitnya menewaskan 64.300 warga Palestina. Kampanye militer ini telah menghancurkan wilayah kantong tersebut yang kini menghadapi bencana kelaparan.

Pada November lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Kepala Otoritas Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Kepala Pertahanannya Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas perang yang dilancarkannya di wilayah kantong tersebut.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pangeran MBS Beri Peringatan, Peluang Normalisasi Pupus Jika Israel Caplok Tepi Barat

 

Pencaplokan Tepi Barat oleh Israel akan memupuskan peluang normalisasi hubungan diplomatik dengan Arab Saudi, menurut Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) pada Sabtu (6/9/2025), menurut laporak KAN News, dilansir Jerusalem Post. Pernyataan MBS itu dilontarkannya di sela-sela pertemuan dengan Presiden Uni Emirat Arab Mohammed bin Zayed (MBZ) di Riyadh.

Sebelumnya, MBZ juga mengeluarkan peringatan serupa, menegaskan bahwa pencaplokan Tepi Barat akan menjadi sebuah 'garis merah' yang bisa berujung pada keluarnya negara-negara Teluk dari kesepakatan Abraham Accords.

Menurut laporan KAN mengutip sebuah sumber yang dekat dengan pihak kerajaan Saudi, Pangeran MBS dan MBZ setuju bahwa jika Israel melanjutkan upaya aneksasi Tepi Barat, maka penarikan negara-negara Teluk dari Abraham Accord akan sangat mungkin terjadi. Sumber itu juga menambahkan bahwa pencaplokan Tepi Barat akan membunuh peluang normalisasi antara Israel dan Arab Saudi.

Sumber itu menyebutkan, pencaplokan Tepi Barat artinya Israel masuk dalam permainan Iran dan Hamas, yang memiliki kepentingan memblok hubungan baik antara Israel dan negara-negara Arab. Laporan KAN juga menyebutkan bahwa, akhir tujuan Arab Saudi adalah pengaukan negara Palestina dan sebuah solusi dua-negara dari konflik yang saat ini terjadi.

Sebelumnya, Uni Emirat Arab memperingatkan Israel agar tidak melakukan aneksasi apapun di Tepi Barat. Uni Emirat Arab menegaskan, tindakan semacam itu bakal menjadi garis merah dan akan sangat merusak perjanjian normalisasi kedua negara yang dikenal sebagai Abraham Accords.

"Sejak awal, kami memandang Perjanjian (Abraham Accords) ini sebagai cara untuk memungkinkan dukungan berkelanjutan kami bagi rakyat Palestina dan aspirasi sah mereka untuk sebuah negara merdeka. Itulah posisi kami pada tahun 2020, dan tetap menjadi posisi kami hingga saat ini," ujar Utusan Menteri Luar Negeri UEA, Lana Nusseibeh, saat diwawancara Reuters, Rabu (3/9/2025).

Dia kemudian mengkritisi wacana soal aneksasi Tepi Barat oleh Israel. "Kami menyerukan kepada Pemerintah Israel untuk menangguhkan rencana-rencana ini. Ekstremis, apa pun bentuknya, tidak boleh dibiarkan mendikte arah perkembangan kawasan ini," ucapnya.

"Perdamaian membutuhkan keberanian, kegigihan, dan penolakan untuk membiarkan kekerasan menentukan pilihan kita," tambah Nusseibeh.

 

Peta rencana pemukiman E1 yang bakal memutus Tepi Barat dan Yerusalem Timur dan membunuh prospek Negara Palestina. - (JCSFA)

 

 

 

 

Pamerkan Rudal-Rudal Canggih, China Capai Level Kekuatan Militer Baru Jadi Rival Tangguh AS

 

 

China menggelar parade untuk memperingati 80 tahun kemenangan atas Jepang sekaligus berakhirnya Perang Dunia II. Acara di Lapangan Tiananmen, Beijing itu menampilkan inovasi terbaru yang dikembangkan kompleks industri militer China.

Vasily Kashin, direktur Center for Comprehensive European and International Studies di National Research University Higher School of Economics Moskow, mencatat parade militer kali ini berbeda.

 “Parade kali ini berbeda dengan parade China dalam 15 tahun terakhir. Ini dirancang untuk menunjukkan level kekuatan militer baru, dan mungkin menandakan adanya perubahan dalam dokumen doktrinal China,” katanya dilansir RT.

Parade tersebut menampilkan kendaraan lapis baja baru, senjata laser, dan rudal yang berpotensi memainkan peran penting dalam konflik dengan AS.

Peluncur DF-61 antar-benua

Meski latihan parade sudah menyedot perhatian, militer China tetap berhasil mengejutkan pengamat asing. Untuk pertama kalinya, parade militer menampilkan Transporter Erector Launchers (TEL) yang dilengkapi rudal balistik antarbenua (ICBM) DF-61.

Detail sistem yang dipasang pada sasis delapan gandar itu tidak diungkapkan. DF-61 dikategorikan serupa dengan TEL Yars Rusia. Sistem ini mampu meluncurkan rudal dari mana saja di sepanjang jalur patroli dan siap digunakan hanya dalam hitungan menit.

DF-61 kemungkinan merupakan pengembangan dari DF-41 TEL yang ditampilkan pada parade 2019. DF-41 diyakini memiliki jangkauan 12.000–15.000 km dan dapat membawa hingga 10 hulu ledak.

Selain itu, varian baru ICBM DF-31, yakni DF-31BJ, juga diperkenalkan. Varian DF-31A sebelumnya diketahui memiliki jangkauan lebih dari 13.000 km.

Rudal JL-3

Parade juga menampilkan rudal balistik antarbenua yang diluncurkan dari kapal selam JL-3. Kapal selam strategis nuklir kelas Type 094  mampu membawa hingga 12 rudal jenis ini.

Menurut Brandon J. Weichert di The National Interest, rudal baru ini memungkinkan China menyerang AS dari perairan pesisir yang aman.

“Dengan jangkauan antarbenua dan kemampuan membawa banyak hulu ledak, JL-3 menempatkan China sebagai rival tangguh bagi AS dan sekutunya, seiring pergeseran keseimbangan kekuatan militer di Indo-Pasifik yang condong ke China,” tulis Weichert.

Rudal DF-5 dengan jangkauan global

Beijing juga meluncurkan varian baru ICBM DF-5, yaitu DF-5C. Dalam parade disebutkan rudal ini memiliki “jangkauan global,” yang mungkin berarti dilengkapi hulu ledak orbital.

Rudal cair DF-5 asli masuk dinas pada 1971. Varian DF-5B ditingkatkan dengan kapasitas muatan 5.000 kg serta teknologi untuk menembus sistem pertahanan udara konvensional. Menurut laporan, rudal ini diuji pada 2017 dan diyakini dilengkapi sistem MIRV (Multiple Independently Targetable Reentry Vehicle) yang mampu membawa hingga 12 hulu ledak berpemandu.

Rudal udara mirip Kinzhal Rusia

Rudal balistik udara baru JL-1 juga dipamerkan. Menurut deskripsi, rudal ini mirip dengan Kinzhal Rusia, diluncurkan setelah pesawat mencapai ketinggian dan kecepatan tertentu.

Selain itu, peluncur rudal jelajah hipersonik jarak jauh CJ-1000 juga dipamerkan, bersama rudal jelajah jarak jauh YJ-18C milik Angkatan Laut PLA, dan rudal CJ-20A milik Angkatan Udara China.

Tank dan kendaraan tempur pendukung baru

Dalam latihan parade, pengamat melihat kendaraan lapis baja baru: tank ZTZ-201 dan kendaraan tempur pendukung tank. Keduanya diklasifikasikan sebagai “Type 100.”

Kendaraan ini berbagi sasis berantai dengan sistem hibrida. Dilengkapi armor reaktif modern serta sistem pertahanan aktif dengan sensor radar dan optik. Tank dipasangi meriam 105mm yang diyakini setara dengan meriam 120mm, serta modul senapan mesin yang dioperasikan dari jarak jauh.

Kendaraan pendukung tank memiliki modul tempur dengan kanon otomatis serta dilengkapi drone pengintai. Dua awak di bagian belakang dapat mengendalikan drone, sementara pengemudi menggunakan kacamata realitas tambahan (AR).

Sistem pertahanan laser

Industri pertahanan China juga menampilkan beberapa sistem laser untuk pertahanan udara dan intersepsi rudal. Dalam parade, sistem laser angkatan laut LY-1 dipamerkan di atas platform beroda. Selain itu, dua sistem laser lain dipasang pada truk empat gandar dan kendaraan lapis baja tiga gandar, kemungkinan untuk kebutuhan Angkatan Darat PLA.

Beberapa negara, termasuk Rusia, Inggris, dan AS, tengah mengembangkan sistem pertahanan udara berbasis laser. Teknologi ini dinilai lebih hemat dibanding intersepsi dengan rudal mahal, terutama untuk menghadapi serangan drone kamikaze berbiaya murah. Pada Agustus lalu, sebuah video memperlihatkan senjata laser Rusia berhasil menghancurkan drone kamikaze FP-1 Ukraina dengan sinar laser.

Bombardir Israel Membuat Kota Gaza Jadi Jebakan Maut

 

 

Pengeboman tanpa pandang bulu yang dilakukan militer Israel di Kota Gaza membuat seluruh wilayah itu menjadi puing-puing, memaksa warga mengungsi karena panik. Tidak ada tempat yang aman di wilayah tersebut, yang telah dibombardir tanpa henti selama 23 bulan.

Dalam pengeboman terkini, enam warga Palestina syahid dan 50 lainnya terluka setelah pesawat tempur Israel menargetkan beberapa rumah berpenduduk di Kota Gaza. Jurnalis Muhammad Rabbah melaporkan bahwa serangan udara intens menghantam sejumlah rumah di lingkungan Al-Tuffah, sebelah timur Kota Gaza.

Beberapa korban syahid dan terluka telah dipindahkan ke Rumah Sakit Baptis, sementara yang lain masih terjebak di bawah reruntuhan. Hal ini terjadi ketika Israel melanjutkan serangannya di Jalur Gaza, yang mengakibatkan ribuan orang menjadi syuhada dan terluka.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Gaza mengumumkan jumlah korban tewas akibat agresi Israel telah meningkat menjadi 64.231 orang syahid dan 161.583 orang luka-luka sejak 7 Oktober tahun ini.

Serangan Israel sepanjang waktu terhadap apa yang disebut UNICEF sebagai “kota ketakutan” termasuk serangan terhadap sebuah tenda di lingkungan Tal al-Hawa pada Kamis yang menewaskan seluruh keluarga yang terdiri dari lima orang, termasuk tiga anak.

Rekaman video serangan tersebut menunjukkan warga Palestina berada di luar tenda yang rusak, membersihkan barang-barang yang berserakan, termasuk sepasang sandal merah muda berlumuran darah yang tergeletak di antara puing-puing.

"Saya dan anak-anak saya sedang tidur di tenda ketika kami mendengar suara bom. Pecahan peluru menimpa kami, dan keempat anak saya mulai berteriak," kata Israa al-Basous kepada kantor berita AFP.

Serangan dilaporkan terjadi di distrik Zeitoun, Sabra, Tuffah, Nassr dan Shujaiya di Kota Gaza, ketika militer memusnahkan seluruh lingkungan dalam upayanya untuk mengusir sekitar satu juta orang dari pusat kota terbesar di wilayah tersebut.

 

Pemboman besar-besaran di lingkungan Tuffah menewaskan sedikitnya delapan orang dan melukai puluhan lainnya, menurut Mahmoud Basal, juru bicara layanan darurat sipil di wilayah tersebut.

Di Shujaiya, serangan Israel terhadap sebuah bangunan tempat tinggal menewaskan sedikitnya dua orang, menurut sumber ambulans. Dan di Zeitoun, tiga mayat ditarik keluar dari bawah reruntuhan rumah milik keluarga al-Ghaf yang hancur.

“Mereka berpindah dari satu daerah ke daerah lain yang tidak terlalu berbahaya, namun masih dalam jangkauan tembakan militer Israel, serangan udara dan pemboman,” kata Koresponden Al Jazeera.

Ia mengatakan banyak dari pengungsi yang mengungsi dengan harapan menemukan keselamatan selama beberapa hari, namun ternyata mereka harus mengungsi lagi.

Banyak dari mereka yang melarikan diri ke lingkungan Sheikh Radwan di kota tersebut, hanya untuk menemukan tank-tank yang bergerak maju ke wilayah barat laut pusat kota, menghancurkan rumah-rumah dan menyebabkan kebakaran di tenda-tenda perkemahan.

Rumah sakit kewalahan menangani korban jiwa. Di Rumah Sakit al-Shifa Kota Gaza, lantai kamar mayat dipenuhi jenazah yang dibungkus kain kafan putih. Seorang wanita mengelus kepala putranya yang meninggal saat jenazahnya dibaringkan di luar di atas tandu. "Kau tinggalkan aku pada siapa, Nak? Kenapa? Kenapa?" dia menangis.

Tess Ingram, manajer komunikasi UNICEF untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, memperingatkan bahwa hampir satu juta orang terjebak di “kota ketakutan, pelarian dan pemakaman”. Secara total, 44 orang syahid pada Kamis di Kota Gaza.

Ketika penduduk yang ketakutan berpencar untuk mencari perlindungan dari bom, juru bicara militer Israel Brigadir Jenderal Effie Defrin mengatakan bahwa pasukan kini menguasai 40 persen kota.

Operasi tersebut, katanya, akan “terus diperluas dan diintensifkan” dalam beberapa hari mendatang. Badan pengecekan fakta Sanad milik Al Jazeera menganalisis gambar satelit yang menunjukkan “kehadiran besar” lebih dari 52 kendaraan tentara Israel di lingkungan Zeitoun.

Gambar-gambar tersebut, yang diambil pada tanggal 25 Agustus dan 1 September, menunjukkan pola yang jelas mengenai perpindahan paksa penduduk dari bagian utara dan tengah Kota Gaza ke arah barat – khususnya, di sepanjang Jalan al-Rashid dan pantai.

Warga Palestina yang meninggalkan Kota Gaza selama beberapa bulan terakhir telah menemukan kondisi yang mengerikan di wilayah selatan, di mana pergerakan massal telah membuat tenda-tenda pengungsi semakin padat dan mendorong harga barang-barang kebutuhan pokok jauh lebih tinggi.

Shorouk Abu Eid, seorang wanita hamil dari Kota Gaza, yang mengungsi ke Khan Younis empat bulan lalu, mengatakan kedatangan lebih banyak orang dari utara telah memperburuk penderitaan mereka. “Tidak ada privasi, tidak ada ketenangan,” katanya kepada kantor berita The Associated Press.

Bagaimanapun, warga Palestina yang melarikan diri kemungkinan besar akan menghadapi kematian dan kehancuran kemanapun mereka pergi. Pada Kamis, Israel juga mengebom kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah, menewaskan tujuh orang, termasuk tiga anak-anak.

Dan di Rafah selatan, pasukan Israel menembaki sekelompok orang yang mencari bantuan di dekat titik distribusi bantuan, menewaskan tujuh orang dan melukai lebih banyak lagi. Di wilayah kantong tersebut, 75 orang syahid akibat serangan darat dan udara tentara Israel sejak fajar.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Korsel, Jepang dan AS Bakal Gelar Latihan Gabungan Usai Korut Hadir di Parade China

 

. Korea Selatan, Jepang dan Amerika Serikat (AS) akan menggelar latihan pertahanan tahunan mulai 15 September 2025 untuk meningkatkan kemampuan operasional udara, laut, dan siber terhadap ancaman nuklir dan rudal Korea Utara

Jumat (5/9/2025), Kepala Staf Gabungan militer Korea Selatan mengatakan, latihan "Freedom Edge" adalah latihan tahunan yang dirancang untuk mewujudkan perdamaian dan stabilitas regional, seraya menambahkan bahwa latihan tersebut akan dilaksanakan sesuai dengan hukum internasional.

Militer tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai latihan tersebut, termasuk jumlah pasukan atau jenis peralatan yang terlibat.

Latihan ini merupakan lanjutan dari latihan mobilisasi pasukan skala besar selama 10 hari yang dilakukan oleh militer Korea Selatan dan AS bulan lalu untuk menilai kesiapan pertahanan mereka terhadap ancaman Korea Utara, yang dikritik Pyongyang sebagai bukti niat bermusuhan sekutu terhadapnya.

Pengumuman ini muncul setelah penampilan dramatis para pemimpin Korea Utara, Rusia, dan China di Beijing pada minggu ini dalam sebuah parade militer besar yang memamerkan kekuatan militer China sebagai bentuk solidaritas terhadap Barat.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengakhiri kunjungannya dengan mengadakan pertemuan puncak dengan Presiden China Xi Jinping pada hari Kamis, menegaskan kembali dukungannya terhadap kepentingan Tiongkok dalam upayanya memulihkan hubungan dekat dengan penyumbang ekonomi utama negaranya.

Kim juga mengadakan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Secara terpisah, Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan pada hari Jumat bahwa Menteri Pertahanan Jepang dan Ketua Komite Militer NATO akan menghadiri Dialog Pertahanan Seoul yang dihadiri oleh para pejabat militer senior dari seluruh dunia mulai hari Senin.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pengiriman ke AS Menyusut, Ekspor China Diramal Melambat Agustus,

 

Pertumbuhan ekspor China diperkirakan akan melambat pada Agustus 2025, karena terbebani oleh pengiriman yang lebih lemah ke AS. Data resminya akan dirilis pada Senin (8/9/2025).

Ancaman bea masuk AS yang lebih tinggi atas barang-barang China yang dialihkan melalui pasar lain. Dibandingkan Agustus tahun lalu, ekspansinya diperkirakan akan lebih moderat.

Dalam jajak pendapat Reuters terhadap 23 ekonom, pengiriman keluar diperkirakan naik 5,0% secara tahunan atau turun dari 7,2% pada bulan Juli.

Sedangkan impor kemungkinan tumbuh 3,0%, turun dari 4,1% bulan sebelumnya. Ini terjadi karena penurunan sektor properti, meningkatnya ketidakpastian pekerjaan, dan pengurangan stimulus yang berfokus pada konsumen sehingga membuat permintaan domestik tetap lesu.

Kebijakan perdagangan Presiden AS Donald Trump yang tidak menentu, ditandai dengan beberapa putaran kenaikan tarif balasan dengan Beijing dan berbagai bentuk pembatasan perdagangan, telah menambah tekanan pada ekonomi yang berorientasi ekspor. Ini akan menjadi menjadi ujian serius bagi model pertumbuhan China yang telah lama berlaku.

Meski kedua negara dengan ekonomi terbesar di dunia telah sepakat untuk memperpanjang gencatan senjata tarif mereka selama 90 hari lagi dan tetap mempertahankan pungutan AS sebesar 30% atas impor China dan 10% bea masuk China atas barang-barang AS. Namun, tampaknya mereka kesulitan untuk menentukan arah setelah jeda tarif saat ini.

Ekonom memperingatkan bahwa setelah tarif Trump mencapai 35%, tarif tersebut akan menjadi sangat tinggi bagi eksportir China.

Ditambah lagi, kunjungan negosiator perdagangan senior China, Li Chenggang, ke Washington akhir bulan lalu, tidak menghasilkan banyak hal yang substansial.

Menurut data Citi, keberangkatan kapal kontainer China ke AS terus menurun. Mereka turun 24,9% secara tahunan dalam 15 hari yang berakhir pada 3 September. Penurunannya lebih dalam dibandingkan pekan sebelumnya yang hanya turun 12,4%.

Produsen China berupaya mengekspor lebih banyak ke pasar-pasar di Asia, Afrika, dan Amerika Latin untuk mengimbangi dampak tarif Trump, tetapi tidak ada negara lain yang mampu menyamai daya konsumsi AS, yang pernah menyerap lebih dari US$400 miliar barang China setiap tahunnya.

Surplus perdagangan China pada bulan Agustus diperkirakan akan naik tipis menjadi US$99,20 miliar, dari US$98,24 miliar pada bulan Juni.

Para analis mengamati apakah para pejabat akan memberikan dukungan fiskal tambahan pada kuartal keempat untuk memacu permintaan domestik dan mengimbangi melemahnya ekspor.

Namun, para pembuat kebijakan tampaknya menerapkan kontrol yang lebih ketat terhadap program unggulan mereka, "cash-for-clunkers", dan tidak terburu-buru mengisi kembali dana setelah beberapa pemerintah daerah baru-baru ini menghabiskan alokasi yang dialokasikan untuk skema tersebut.

 

 

 

 

 

 

 

 

Trump Pangkas Tarif AS untuk Otomotif Jepang Jadi 15%

 

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menandatangani perintah untuk menerapkan tarif yang lebih rendah bagi impor mobil Jepang dan produk-produk lainnya yang diumumkan pada bulan Juli 2025.

Formalisasi perjanjian antara AS dan Jepang, yang merupakan sekutu utama Asia ini, terjadi setelah berbulan-bulan negosiasi, mengurangi ketidakpastian bagi sektor otomotif Jepang dan mengukuhkan kesepakatan investasi Jepang senilai US$ 550 miliar dalam proyek-proyek AS.

Tarif yang lebih rendah untuk mobil Jepang akan mulai berlaku tujuh hari setelah perintah tersebut diterbitkan. Sebagian keringanan tarif berlaku surut hingga 7 Agustus.

Dengan adanya perintah Trump juga berarti terjadi penurunan tarif AS untuk mobil Jepang, dari 27,5% menjadi 15%, akan mulai berlaku pada akhir bulan ini, Reuters melaporkan sebelumnya, mengutip sumber pemerintah Jepang.

Pungutan Trump atas pengiriman global telah memukul produsen mobil Jepang dengan keras. Bulan lalu, Toyota mengatakan pihaknya memperkirakan kerugian hampir US$ 10 miliar dari tarif Trump atas mobil yang diimpor ke Amerika Serikat.

"Akhirnya," tulis Ryosei Akazawa, negosiator perdagangan terkemuka Jepang, di X, sebagai penghormatan atas perundingan dagang yang telah berlangsung berbulan-bulan dan telah membuat frustrasi para anggota parlemen di Tokyo. Hari Kamis (4/9/2025) menandai kunjungannya yang ke-10 ke AS untuk negosiasi tersebut.

Toyota memuji upaya Trump untuk mencapai kesepakatan dagang dengan Jepang. "Meskipun hampir 80% kendaraan yang dijual Toyota di AS dibuat di Amerika Utara, kerangka kerja ini memberikan kejelasan yang sangat dibutuhkan," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.

Perintah Trump menyatakan bahwa Jepang "sedang berupaya mempercepat implementasi peningkatan pengadaan beras Amerika Serikat sebesar 75%... dan pembelian produk pertanian Amerika Serikat, termasuk jagung, kedelai, pupuk, bioetanol (termasuk untuk bahan bakar penerbangan berkelanjutan)" dan produk-produk AS lainnya dengan total $8 miliar per tahun.

Sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, Jepang akan membeli 100 pesawat Boeing dan meningkatkan anggaran pertahanan dengan perusahaan-perusahaan AS menjadi US$ 17 miliar per tahun, dari US$ 14 miliar, Gedung Putih menyatakan pada bulan Juli.

Jepang mengatakan pada bulan Juli bahwa pangsa impor beras AS dapat meningkat berdasarkan kerangka kerja yang ada, tetapi perjanjian tersebut "tidak mengorbankan" sektor pertanian Jepang.

Perintah Trump pada hari Kamis juga menegaskan kembali bahwa pemerintah Jepang telah setuju untuk berinvestasi sebesar US$ 550 miliar di Amerika Serikat dalam proyek-proyek yang akan dipilih oleh pemerintah AS.

Perdagangan dua arah antara kedua negara mencapai hampir US$ 230 miliar pada tahun 2024, dengan Jepang mencatat surplus perdagangan hampir US$ 70 miliar.

Amerika Serikat pada bulan Juli setuju untuk menurunkan tarif impor mobil Jepang, tetapi waktunya masih belum jelas karena Trump belum menandatangani perintah eksekutif.

Jepang mengatakan bahwa kesepakatan perdagangan tersebut memastikan mitra dagang terbesar kelima AS akan selalu menerima tarif terendah untuk chip dan produk farmasi dari semua pakta yang dinegosiasikan oleh Washington. Kesepakatan tersebut juga tidak mencakup tarif untuk pesawat komersial dan suku cadangnya.

Perintah eksekutif tersebut juga diperkirakan akan mencakup ketentuan bahwa pungutan 15% yang disepakati pada bulan Juli tidak akan dibebankan pada impor Jepang yang dikenakan tarif lebih tinggi, sementara barang-barang yang sebelumnya dikenakan tarif kurang dari 15% akan disesuaikan menjadi 15%, kata sumber tersebut.

Paket investasi, yang akan berupa ekuitas, pinjaman, dan jaminan dari bank-bank milik pemerintah Jepang, telah disepakati sebagai bagian dari kesepakatan perdagangan bulan Juli.

Uni Eropa mengamankan tarif dasar 15% sebagai bagian dari kerangka kerja kesepakatan perdagangan dengan AS pada bulan Juli, untuk mencegah munculnya tarif baru pada chip dan produk farmasi.

Pekan lalu, Komisi Eropa mengusulkan penghapusan bea masuk atas barang-barang industri AS yang diimpor dengan imbalan pengurangan tarif AS untuk mobil-mobil Eropa, bagian penting dari perjanjian perdagangan antara Uni Eropa dan Amerika Serikat. Seorang pejabat produsen mobil mengatakan kepada Reuters bahwa hingga Kamis, impor mobil Eropa ke Amerika Serikat masih dikenakan tarif sebesar 27,5%.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Donald Trump Ubah Nama Departemen Pertahanan Menjadi Departemen Perang

 

Gebrakan baru lagi-lagi dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Presiden berusia 79 tahun ini disebut akan mengubah nama Departemen Pertahanan alias Pentagon menjadi Departemen Perang.

Menurut lembar fakta Gedung Putih, Trump telah memberi wewenang kepada Menteri Pertahanan Pete Hegseth, Departemen Pertahanan, dan pejabat bawahannya untuk menggunakan gelar sekunder seperti "Menteri Perang", "Departemen Perang", dan "Wakil Menteri Perang" dalam korespondensi resmi dan komunikasi publik.

Dilansir dari Reuters, Trump berencana menandatangani perintah eksekutif pada hari Jumat (5/9/2025) untuk mengganti nama Departemen Pertahanan menjadi "Departemen Perang."

Pada umumnya, perubahan nama departemen jarang terjadi dan memerlukan persetujuan kongres. Namun, para pemimpin kongres sepertinya tidak menunjukkan keinginan untuk menentang inisiatif Trump.

Kembali ke Nama Lama

Departemen Pertahanan AS disebut Departemen Perang hingga tahun 1949, ketika Kongres menggabungkan Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara setelah Perang Dunia II.

Nama Departemen Pertahanan dipilih sebagai tanda bahwa di era nuklir, AS berfokus pada pencegahan perang.

Menggantinya kembali menjadi Departemen Perang dapat menimbulkan persepsi bahwa AS kini akan kembali agresif di jalur peperangan.

Sejak kembali bekerja di Gedung Putih pada Januari 2025, Trump telah berupaya mengganti nama sejumlah tempat dan lembaga, termasuk Teluk Meksiko, dan mengembalikan nama asli pangkalan militer yang diubah setelah protes keadilan rasial.

Para kritikus mengatakan, perubahan nama yang direncanakan tidak hanya mahal, tetapi juga merupakan gangguan yang tidak perlu bagi Pentagon.

Menhan Hegseth sempat mengatakan bahwa perubahan nama bukan hanya soal kata-kata, tetapi juga soal etos prajurit.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Trump Isyaratkan Langkah Diplomasi Baru dengan Eropa soal Rusia-Ukraina

 

 Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengungkapkan bahwa sejumlah pemimpin Eropa dijadwalkan datang ke Washington awal pekan ini untuk membicarakan upaya penyelesaian perang Rusia-Ukraina.

Trump menyampaikan hal itu usai menghadiri final US Open di New York, Minggu (7/9/2025).

Ia menyebut para pemimpin Eropa akan hadir secara terpisah pada Senin atau Selasa, meski tidak merinci negara mana saja yang dimaksud. Gedung Putih juga belum memberikan penjelasan lebih lanjut.

Trump menambahkan, ia dalam waktu dekat akan berbicara langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

“Situasi Rusia-Ukraina, kita akan menyelesaikannya,” kata Trump, sambil menegaskan keyakinannya bahwa perang tersebut akan segera berakhir.

Pernyataan itu disampaikan di tengah laporan serangan udara besar-besaran Rusia pada Minggu dini hari, yang menurut pejabat Ukraina telah membakar gedung pemerintahan utama di Kyiv.

Trumpsendiri mengaku “tidak senang” dengan kondisi perang saat ini, namun pertemuan dengan para pemimpin Eropa disebut menjadi langkah penting untuk mendorong solusi 

diplomatik.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Share this Post