News Forex, Index & Komoditi ( Selasa, 1 Oktober 2024 )
News Forex, Index & Komoditi
( Selasa, 1 Oktober 2024 )
Harga Minyak Dunia Anjlok pada Kuartal III 2024
Harga minyak mengalami sedikit perubahan pada Senin (30/9), namun mencatat penurunan sebesar 17% pada kuartal ketiga.
Ketakutan bahwa konflik yang meluas di Timur Tengah dapat mengurangi pasokan minyak mentah dibayangi oleh kekhawatiran menurunnya permintaan global.
Melansir Reuters, kontrak berjangka Brent untuk pengiriman November, yang berakhir pada Senin, turun 21 sen menjadi US$71,77 per barel.
Sementara itu, kontrak Brent yang lebih aktif diperdagangkan untuk pengiriman Desember naik 27 sen menjadi US$71,81 per barel.
Brent mencatat penurunan sebesar 9% pada bulan September, yang merupakan penurunan bulanan terbesar sejak November 2022.
Setelah turun selama tiga bulan berturut-turut, Brent anjlok 17% di kuartal ketiga, penurunan kuartalan terbesar dalam setahun.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 1 sen menjadi $68,17 per barel. Indeks acuan AS ini jatuh 7% pada bulan September, penurunan bulanan terbesar sejak Oktober 2023, dan anjlok 16% di kuartal ketiga, penurunan kuartalan terbesar sejak kuartal ketiga 2023.
Pada Senin, harga minyak didukung oleh kemungkinan Iran, produsen utama dan anggota OPEC, akan terlibat langsung dalam konflik Timur Tengah yang meluas.
Sejak pekan lalu, Israel telah meningkatkan serangan yang menargetkan pemimpin Hezbollah dan Hamas di Lebanon serta sasaran Houthi di Yaman, tiga kelompok yang didukung oleh Iran.
Pasar sedang mempertimbangkan apakah konflik di Timur Tengah akan menyebar di kawasan tersebut, kata Tim Snyder, ekonom di Matador Economics.
Harga minyak merespons dengan lemah terhadap pengumuman Tiongkok pekan lalu tentang langkah-langkah stimulus fiskal di ekonomi terbesar kedua dunia dan importir minyak terbesar.
Para pedagang meragukan apakah langkah-langkah tersebut akan cukup untuk meningkatkan permintaan China yang lebih rendah dari perkiraan sepanjang tahun ini.
Harga minyak juga merosot pekan lalu setelah laporan yang menyebutkan bahwa Arab Saudi, pemimpin de facto OPEC, sedang bersiap untuk meninggalkan target harga tidak resmi sebesar US$100 per barel karena bersiap untuk meningkatkan produksi.
"Kami memperkirakan keputusan Arab Saudi pekan lalu untuk meningkatkan produksi pada Desember akan menjadi pertimbangan utama yang bearish di pasar ini untuk beberapa pekan mendatang," kata Jim Ritterbusch dari Ritterbusch and Associates, sebuah konsultan energi.
Data pada Senin menunjukkan sinyal yang kurang menggembirakan terkait permintaan, dengan aktivitas manufaktur China menyusut untuk bulan kelima berturut-turut dan sektor jasa melambat tajam pada bulan September.
Prospek pemulihan produksi minyak Libya juga menambah tekanan di pasar. Parlemen Libya yang berbasis di timur negara itu menyetujui pencalonan gubernur bank sentral baru, langkah yang dapat membantu mengakhiri krisis yang telah memotong produksi minyak negara tersebut.
Pidato Jerome Powell akan Memberikan Wawasan Baru terkait Prospek Suku Bunga dan Kondisi Ekonomi
Ketua Federal Reserve Jerome Powell berpartisipasi pada hari Senin dalam diskusi yang dimoderatori berjudul "A View from the Federal Reserve Board" pada Pertemuan Tahunan Asosiasi Nasional untuk Ekonomi Bisnis di Nashville, mulai pukul 17:00 GMT (00:00 WIB). Powell diprakirakan akan berbicara mengenai prospek ekonomi dan mengomentari jalur kebijakan moneter.
Prospek Suku Bunga The Fed Masih Belum Pasti
Ketua Federal Reserve Jerome Powell berpartisipasi pada hari Senin dalam diskusi yang dimoderatori berjudul "Pandangan dari Dewan Federal Reserve" pada Pertemuan Tahunan Asosiasi Nasional untuk Ekonomi Bisnis di Nashville, dimulai pukul 17:00 GMT (00:00 WIB). Powell diprakirakan akan berbicara tentang prospek ekonomi dan mengomentari jalur kebijakan moneter.
Prospek Suku Bunga The Fed masih Belum Pasti
The Fed memilih untuk menurunkan suku bunga sebesar 50 basis poin (bp) setelah pertemuan kebijakan bulan September, sehingga membawa suku bunga acuan ke kisaran 4,75%-5,0%. Ringkasan Proyeksi Ekonomi (SEP) yang direvisi, yang disebut dot-plot yang diterbitkan bersamaan dengan pernyataan kebijakan, menunjukkan bahwa proyeksi mengimplikasikan penurunan suku bunga tambahan sebesar 50 bp pada tahun 2024 dari tingkat saat ini, 100 bp lebih banyak pada tahun 2025, dan 50 bp lagi pada tahun 2026.
CME FedWatch Tool menunjukkan bahwa pasar saat ini memprakirakan probabilitas hampir 50% untuk penurunan suku bunga sebesar 50 bp pada pertemuan kebijakan berikutnya di awal November. Pada hari Jumat, Biro Analisis Ekonomi AS melaporkan bahwa Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi (Belanja Konsumsi Pribadi/PCE) inti naik 0,1% secara bulanan di bulan Agustus, lebih lambat dari ekspektasi pasar sebesar 0,2%.
Para pengambil kebijakan The Fed berbicara mengenai prospek kebijakan baru-baru ini dan pernyataan mereka memberikan gambaran yang beragam. Gubernur The Fed Michelle Bowman, yang juga akan berbicara lagi pada pukul 12:50 GMT (19:50 WIB), mencatat bahwa ia lebih memilih kalibrasi ulang kebijakan yang lebih terukur dan menambahkan bahwa ia terus melihat risiko yang lebih besar terhadap stabilitas harga. Dengan nada dovish, Presiden The Fed Chicago Austan Goolsbee berpendapat bahwa suku bunga perlu diturunkan secara signifikan dan mengatakan bahwa "lebih banyak penurunan suku bunga" mungkin diperlukan selama tahun depan.
Bursa Asia Bervariasi karena Komentar Powell, Pasar China Libur
Pasar Asia-Pasifik bergerak bervariasi pada Selasa (1/10), setelah Ketua The Fed Jerome Powell mengindikasikan bahwa pemotongan suku bunga yang signifikan baru-baru ini oleh bank sentral AS tidak harus diartikan sebagai langkah agresif di masa depan.
Indeks Nikkei 225 Jepang kembali naik 1,07%, setelah sebelumnya mengalami penurunan 4,8% pada Senin (30/9). Sementara indeks Topix naik 0,88% pada Selasa.
Di Australia, indeks S&P/ASX 200 turun 0,47%, mundur dari level tertinggi sepanjang masa.
Beberapa pasar Asia ditutup pada hari Selasa karena libur nasional, yaitu Korea Selatan, Hong Kong, dan China daratan. China daratan akan tetap tutup sepanjang minggu ini karena libur Golden Week.
"Komite ini tidak merasa terburu-buru untuk memangkas suku bunga dengan cepat," kata Powell saat sesi tanya jawab setelah pidatonya bersama ekonom Morgan Stanley, Ellen Zentner.
"Jika ekonomi berjalan sesuai yang diharapkan, itu berarti akan ada dua pemotongan suku bunga lagi tahun ini, dengan total 50 basis poin tambahan."
Saat ini, suku bunga acuan AS berada di kisaran 4,75% hingga 5%, dengan tambahan pemotongan 50 basis poin yang diperkirakan akan membawa suku bunga tersebut menjadi 4,25% hingga 4,5% pada akhir tahun 2024.
Di Asia, para pedagang akan berfokus pada survei Tankan kuartal ketiga Bank of Japan, yang mengukur tingkat optimisme bisnis di antara perusahaan-perusahaan besar Jepang.
Tingkat optimisme di antara produsen besar Jepang berada di +13, tidak berubah dari kuartal sebelumnya dan sesuai dengan perkiraan survei Reuters.
Secara terpisah, sentimen di kalangan perusahaan besar non-manufaktur di Jepang meningkat, naik tipis menjadi +34 dari +33 pada kuartal kedua, mengalahkan ekspektasi Reuters yang memprediksi +32. Angka positif menunjukkan optimisme lebih besar dari pesimisme, dan sebaliknya.
Jepang juga melaporkan tingkat penganggurannya untuk bulan Agustus turun menjadi 2,5%, turun dari 2,7% pada Juli dan lebih rendah dari ekspektasi ekonom yang memperkirakan 2,6%, menurut survei Reuters.
Sementara itu, di AS, indeks S&P 500 mencatat rekor penutupan tertinggi pada Senin, mengakhiri bulan dan kuartal dengan kemenangan. Indeks ini mencatat kenaikan 0,42% dan ditutup di level 5.762,48.
Indeks Dow Jones Industrial Average juga mencatat rekor baru, dengan kenaikan tipis hingga ditutup di level 42.330,15. Indeks Nasdaq Composite yang berbasis teknologi juga menguat 0,38%.
Ahli PBB desak penghentian permusuhan segera antara Israel-Lebanon
Para ahli PBB mengatakan mereka khawatir dengan meningkatnya serangan antara Israel dan Lebanon dan mendesak penghentian segera permusuhan di tengah risiko meluasnya konflik ke seluruh wilayah.
“Meningkatnya kekerasan menambah ketidakstabilan dan penderitaan warga sipil di wilayah yang lebih luas, termasuk di Palestina,” kata para ahli dalam sebuah pernyataan, Senin (30/9).
Mereka menuduh Israel menggunakan kekerasan destruktif yang sama seperti yang terjadi dalam perang yang telah berlangsung hampir setahun di Gaza, tetapi sekarang juga di Lebanon.
"Kami mengutuk keras tindakan Israel yang menggunakan kekerasan destruktif yang sama seperti yang dilakukan di Gaza saat menyerang Lebanon, menyarankan bahwa serangan terhadap warga sipil dibenarkan karena anggota Hizbullah diduga bersembunyi di antara mereka dan menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia," ucap mereka.
Para ahli mengatakan serangan udara Israel di daerah padat penduduk di Lebanon, di mana bangunan tempat tinggal dihancurkan tanpa peringatan evakuasi yang memadai, bisa melanggar hukum kemanusiaan internasional.
Mereka berargumentasi bahwa serangan tersebut melanggar prinsip pembedaan, proporsionalitas, kehati-hatian, dan keharusan, sehingga berpotensi menyebabkan pembunuhan massal karena penghancuran rumah secara massal.
“Eskalasi dan perluasan serangan terhadap warga sipil yang sekarang kita lihat di Lebanon, terjadi di samping kampanye genosida terhadap rakyat Palestina, khususnya di Gaza yang telah kami kutuk selama berbulan-bulan,” tutur mereka.
Mereka juga menyuarakan keprihatinan mengenai kerusakan yang ditimbulkan oleh roket dan rudal yang diluncurkan Hizbullah ke Israel sejak 7 Oktober lalu, hampir setahun yang lalu.
“Kami mendesak penghentian segera permusuhan dan intervensi cepat oleh Dewan Keamanan PBB untuk sepenuhnya menjalankan perannya dan mencegah eskalasi kekerasan lebih lanjut dan pemindahan paksa secara sewenang-wenang,
Dewan Keamanan PBB, lanjutnya, harus menjamin perlindungan warga sipil di semua pihak, menyelidiki kejahatan yang dilakukan, dan lebih memperkuat kehadiran perlindungan PBB di kawasan tersebut.
Sejak 23 September, Israel telah melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap apa yang disebutnya sebagai sasaran Hizbullah di Lebanon, menewaskan lebih dari 960 orang dan melukai lebih dari 2.770 lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.
Beberapa pemimpin Hizbullah tewas dalam serangan tersebut, termasuk pemimpin kelompok, Hassan Nasrallah.
UE desak agar intervensi militer lebih lanjut di Lebanon dihindari
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell mendesak agar intervensi militer lebih lanjut di Lebanon tidak dilakukan dan memperingatkan bahwa peningkatan eskalasi akan memperburuk situasi di wilayah tersebut.
Pernyataan Josep Borrell muncul pada Senin (30/9) setelah pertemuan luar biasa para menteri luar negeri Uni Eropa melalui konferensi video untuk membahas eskalasi yang terjadi saat ini di Lebanon, di mana banyak laporan menunjukkan bahwa serangan darat Israel akan segera terjadi.
“Intervensi militer lebih lanjut akan memperburuk situasi secara dramatis dan harus dihindari,” kata Borrell.
“Kami sangat prihatin dengan risiko situasi konflik yang lebih lanjut… dan mendesak semua pihak di kawasan untuk menahan diri demi kepentingan deeskalasi,” sambungnya.
Borrell mendesak agar senjata harus dibungkam dan suara diplomasi harus berbicara serta didengar.
Sejak 23 September, Israel telah melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap apa yang disebutnya sebagai sasaran Hizbullah di Lebanon, menewaskan lebih dari 960 orang dan melukai lebih dari 2.770 lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.
Beberapa pemimpin Hizbullah tewas dalam serangan tersebut, termasuk pemimpin kelompok Hassan Nasrallah.
Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam perang lintas batas sejak dimulainya perang Israel di Gaza yang menewaskan hampir 41.600 orang, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak, menyusul serangan lintas batas yang dilakukan oleh kelompok Palestina Hamas pada Oktober lalu.
Komunitas internasional telah memperingatkan bahwa serangan Israel di Lebanon dapat meningkatkan konflik Gaza menjadi perang regional yang lebih luas.
Ekonomi Inggris Bergerak Lebih Lambat dari Proyeksi
Perekonomian Inggris pada kuartal kedua tumbuh lebih lambat dari yang diperkirakan sebelumnya. Tetapi ada juga beberapa tanda perbaikan dalam keuangan rumah tangga menjelang anggaran tahunan bulan depan.
Menurut data Office for National Statistics (ONS), output ekonomi meningkat sebesar 0,5% pada periode April hingga Juni.
Hasil tersebut sedikit lebih lemah dari perkiraan awal untuk pertumbuhan 0,6% dalam produk domestik bruto dan di bawah perkiraan ekonom untuk kenaikan 0,6% lainnya.
"PDB Inggris tumbuh sedikit lebih rendah dari perkiraan awal pada kuartal kedua tahun ini, tetapi secara keseluruhan prospek ekonomi Inggris telah membaik secara signifikan sejak awal tahun," kata Gora Suri, ekonom PwC. Hal ini sebagian besar merupakan hasil dari inflasi yang kembali ke target, suku bunga mulai turun, dan stabilitas politik yang lebih baik pasca-pemilu.
Rasio tabungan rumah tangga Inggris meningkat menjadi 10% pada kuartal kedua, naik dari 8,9% pada tiga bulan pertama tahun ini, dan produk domestik bruto per kapita naik untuk kuartal kedua berturut-turut, meskipun lebih lambat daripada kuartal pertama.
Perdana Menteri Keir Starmer, yang Partai Buruhnya memenangkan kekuasaan pada bulan Juli, berupaya untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Menteri Keuangan Inggris Rachel Reeves mengisyaratkan beberapa pajak akan naik dalam anggaran pertamanya pada tanggal 30 Oktober. Tetapi dia juga mengisyaratkan kemungkinan mengubah aturan fiskal tentang utang publik, yang dapat membuka jalan bagi lebih banyak pinjaman dan membantu meningkatkan investasi dan pertumbuhan ekonomi.
Bank of England telah memperkirakan pertumbuhan akan melambat menjadi 0,3% pada kuartal ketiga tahun 2024. Tetapi ada tanda-tanda pemotongan suku bunga pertamanya pada Agustus dan ekspektasi pemotongan lebih lanjut, ditambah inflasi yang lebih rendah akan meningkatkan pertumbuhan akhir tahun ini.
Menurut data ONS ekonomi tumbuh sebesar 0,7%, lebih lambat dari perkiraan ekonom sebesar 0,9%.
Nilai tukar poundsterling sedikit berubah terhadap dolar AS setelah angka-angka tersebut dirilis. Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2023 secara keseluruhan direvisi naik untuk menunjukkan ekspansi 0,3%, sedikit lebih kuat dari perkiraan sebelumnya sebesar 0,1%, yang mencerminkan pembaruan data ONS.
Namun, ekonomi masih akan mengalami kontraksi pada kuartal ketiga dan keempat tahun lalu, yang memenuhi definisi teknis resesi.
Data terpisah yang diterbitkan pada Senin menunjukkan harga rumah di Inggris pada bulan September naik paling tinggi sejak November 2022 secara tahunan, naik 3,2% dibandingkan bulan sama tahun lalu.
Setahun Genosida: PBB Lumpuh dan Para Raksasa Diam
Menjelang setahun genosida yang dilakukan Israel di Jalur Gaza, tak terbilang aksi unjuk rasa mengecam tindakan itu di berbagai belahan dunia. Tak ada hentinya jutaan orang turun ke jalan mendesak Gaza diselamatkan dan Palestina dibebaskan.
Namun sepanjang setahun itu juga PBB yang seharusnya menegakkan ketertiban dunia seperti lumpuh. Sementara raksasa-raksasa dunia, negara-negara adidaya kehilangan taji melihat kekejaman entitas Zionis.
Jurnalis senior The New York Times, Roger Cohen menuliskan bahwa selama hampir satu tahun perang di Timur Tengah, negara-negara besar terbukti tidak mampu menghentikan atau bahkan secara signifikan mempengaruhi pertempuran. Hal ini menurutnya sebuah kegagalan yang mencerminkan dunia yang penuh gejolak dengan otoritas desentralisasi yang tampaknya akan bertahan lama.
Negosiasi gencatan senjata Israel dan Hamas untuk mengakhiri pertempuran di Gaza, yang didorong oleh Amerika Serikat, telah berulang kali digambarkan oleh pemerintahan Joe Biden sebagai di ambang terobosan, namun gagal. Berulang kali veto yang dilakukan AS di Dewan Keamanan PBB terkait resolusi gencatan senjata jadi senjata makan tuan.
Upaya yang dipimpin Barat saat ini untuk mencegah perang besar-besaran Israel-Hizbullah di Lebanon sama saja dengan upaya untuk menghindari bencana. Peluang keberhasilannya tampaknya sangat tidak pasti setelah pembunuhan Israel terhadap Hassan Nasrallah, pemimpin lama Hizbullah, pada Jumat.
“Ada lebih banyak kemampuan yang dimiliki oleh lebih banyak orang di dunia di mana kekuatan sentrifugal jauh lebih kuat dibandingkan kekuatan terpusat,” kata Richard Haass, presiden emeritus Dewan Hubungan Luar Negeri di AS. “Timur Tengah adalah studi kasus utama mengenai fragmentasi yang berbahaya ini.”
Selama ini, tulis Cohen, Amerika Serikat adalah satu-satunya negara yang dapat memberikan tekanan konstruktif terhadap Israel dan negara-negara Arab. Mereka merekayasa Perjanjian Camp David tahun 1978 yang membawa perdamaian antara Israel dan Mesir, dan perdamaian Israel-Yordania tahun 1994. Lebih dari tiga dekade yang lalu, Perdana Menteri Yitzhak Rabin dari Israel dan Yasir Arafat, ketua Organisasi Pembebasan Palestina, berjabat tangan. di halaman Gedung Putih atas nama perdamaian, namun harapan rapuh akan pelukan tersebut terus terkikis.
Dunia, dan musuh utama Israel, telah berubah. Kemampuan Amerika untuk mempengaruhi Iran, musuh bebuyutan AS selama beberapa dekade, dan proksi Iran seperti Hizbullah, sangatlah kecil. Ditunjuk sebagai organisasi teroris di Washington, Hamas dan Hizbullah secara efektif berada di luar jangkauan diplomasi Amerika.
Amerika Serikat memang mempunyai pengaruh yang kuat terhadap Israel, terutama dalam bentuk bantuan militer yang mencakup paket senilai 15 miliar dolar AS yang ditandatangani tahun ini oleh Presiden Biden. Namun aliansi kuat dengan Israel yang dibangun berdasarkan pertimbangan strategis dan politik dalam negeri, serta nilai-nilai bersama dari kedua negara demokrasi, berarti Washington hampir pasti tidak akan pernah mengancam untuk menghentikan – apalagi memutus – aliran senjata.
Menlu Rusia: Tampaknya Israel Ingin Buat Alasan untuk AS Terlibat dalam Perang Ini
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mendesak Israel untuk meninggalkan "metode teroris" dalam menyelesaikan masalah politik. Hal itu disampaikan Lavrov saat mengomentari pembunuhan Hassan Nasrallah, pemimpin kelompok bersenjata Hizbullah di Lebanon.
Dalam konferensi pers di New York pada Sabtu (28/9/2024), Lavrov mengatakan, ia mendapat kesan bahwa Israel berusaha memprovokasi Iran dan Hizbullah untuk menarik keterlibatan AS dalam konflik di Timur Tengah. Diplomat Rusia itu menilai pembunuhan Nasrallah bukan upaya provokatif pertama yang dilakukan Israel.
Pada Juli, Ismail Haniyeh, petinggi kelompok perlawanan Palestina Hamas, terbunuh di Teheran ketika berada di ibu kota Iran itu untuk menghadiri pelantikan presiden Iran. Sebelumnya, Israel menyerang misi diplomatik Iran di Damaskus, Suriah.
"Tampaknya Israel ingin menciptakan alasan bagi AS untuk terlibat dalam perang ini," kata Lavrov, seraya menambahkan bahwa Israel telah memprovokasi Iran dan Hizbullah.
"Dalam situasi seperti ini, kepemimpinan Iran bersikap sangat bertanggung jawab," katanya.
Lavrov mengatakan, pertumpahan darah harus dihentikan. Dia menilai, Israel tidak memiliki rencana perdamaian apa pun, termasuk mematuhi resolusi Dewan Keamanan PBB. Dia menyamakan tindakan Israel dengan Ukraina yang memprovokasi keterlibatan langsung NATO dalam perang melawan Rusia.
Hizbullah pada Sabtu (28/9/2024) mengumumkan gugurnya pemimpin tertingginya, Hassan Nasrallah. Syahidnya sekjen Hizbullah itu dipastikan akibat apa yang mereka sebut sebagai "serangan Zionis licik" di pinggiran selatan Beirut.
Hizbullah, dalam sebuah pernyataan mengatakan "Seyyed Hassan Nasrallah, Sekjen Hizbullah, telah bergabung dengan rekan-rekannya yang hebat dan abadi yang menjadi martir, yang jalannya ia pimpin selama sekitar tiga puluh tahun, menjadi martir di jalan menuju Yerusalem dan Palestina."
Pernyataan itu menekankan kepemimpinan Nasrallah selama beberapa dekade dalam perlawanan terhadap Israel, mencatat bahwa dedikasinya terhadap perjuangan pembebasan Palestina menentukan hidupnya dan sekarang “kemartirannya.”
Nasrallah, yang telah menjadi Sekjen Hizbullah sejak 1992, memainkan peran kunci dalam gerakan perlawanan Lebanon, khususnya dalam melawan pasukan Israel. Kematiannya menandai momen penting dalam konflik yang sedang berlangsung antara Hizbullah dan Israel.
Gugurnya Nasrallah, Hizbullah menegaskan kembali komitmen kelompok tersebut terhadap misi Sekjen mereka, dan berkata; "Kemartirannya hanya akan memperkuat tekad perlawanan untuk melanjutkan perjuangan melawan musuh Zionis dan membebaskan Palestina."
China Tegaskan Dukungan Bagi Palestina Merdeka
China menegaskan dukungannya bagi negara Palestina yang merdeka dan menyatakan bahwa negara-negara tidak bisa menggantikan keadilan dengan kekuatan mereka. Menteri Luar Negeri China Wang Yi dalam pidatonya di Sidang ke-79 Majelis Umum PBB mengatakan bahwa Palestina adalah "luka terbesar" bagi hati nurani manusia.
"Cita-cita bangsa Palestina untuk mendirikan negara merdeka tidak boleh dihindari lagi, dan ketidakadilan historis yang diderita oleh rakyat Palestina tidak boleh diabaikan lagi," kata Wang Yi di Markar Besar PBB, New York, pada Sabtu (28/9/2024).
Dia pun menyoroti soal pertempuran terbaru yang pecah di Lebanon, di tengah konflik yang masih berlangsung di Jalur Gaza yang telah menyebabkan puluhan ribu korban. Pidato Wang kepada Majelis Umum PBB disampaikan di tengah serangan gencar Israel terhadap daerah kantong Palestina yang terkepung sejak 7 Oktober 2023.
Serangan Israel di Gaza telah mengakibatkan kematian lebih dari 41.500 warga Palestina. Israel juga mengintensifkan serangan udaranya di Lebanon dalam beberapa minggu terakhir, dengan menyasar daerah permukiman dan pasar. Serangan Israel telah menewaskan, antara lain, pimpinan kelompok Hizbullah Hassan Nasrallah pada Jumat (27/9).
Dukungan senjata dan diplomatik yang berkelanjutan dari AS dan sekutunya turut melanggengkan serangan Israel di Gaza dan Lebanon selama hampir satu tahun.
Indonesia juga mendorong negara-negara anggota PBB untuk mengakui negara Palestina, sebagai investasi untuk dunia yang lebih damai dan adil. Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi pada Debat Umum High-Level Week Sidang Majelis Umum PBB ke-79.
Dalam pertemuan yang digelar pada hari Sabtu (28/9/2024) Retno juga mendorong negara-negara Anggota Tetap Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan konkret menghentikan pelanggaran hukum internasional oleh Israel dan kekebalan Israel dari hukum tersebut.
"Mandat DK PBB adalah untuk menciptakan perdamaian, bukan melanggengkan perang atau bahkan mendukung pelaku perang itu sendiri," kata Retno dalam siaran pers Kementerian Luar Negeri, Ahad (29/9/2024).
Retno juga mendorong kepemimpinan tanpa hegemoni, yaitu suatu kepemimpinan global yang nyata dan memandu tindakan bersama dengan mendengarkan kepentingan semua pihak, memajukan kolaborasi dan harapan.
Dalam hal ini, Retno mengusulkan tiga prioritas kunci. Pertama, memajukan perdamaian melalui perdamaian yang inklusif. Kedua, memastikan masa depan yang berketahanan dengan tercapainya kesejahteraan bersama. Ketiga, membangun jembatan guna memastikan kolaborasi global.
Korut: Bantuan Militer AS ke Ukraina Bisa Picu Bencana Nuklir
Bantuan militer Amerika Serikat ke Ukraina merupakan kesalahan besar yang mendorong dunia menuju bencana nuklir. Hal itu dikatakan Kepala Departemen Komite Sentral Partai Pekerja yang berkuasa di Korea Utara, Kim Yo Jong.
"Baru-baru ini, Amerika Serikat mengumumkan bantuan militer lainnya kepada pemerintah boneka neo-Nazi Ukraina dalam jumlah lebih dari delapan miliar dolar AS. Ini adalah kesalahan besar," kata Kim, yang juga merupakan saudara perempuan pemimpin Korut, Kim Jong Un.
"Saya mengutuk keras upaya yang disengaja oleh AS untuk memperburuk situasi. Dengan memasok Ukraina dengan berbagai senjata dalam jumlah sangat besar, (AS) bermaksud untuk menjadikan seluruh Eropa sebagai sasaran bencana mengerikan perang nuklir," katanya dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan kantor berita resmi Korut, KCNA.
Lebih lanjut dia menegaskan AS tidak bisa mengabaikan peringatan Rusia tentang konsekuensi dari kemungkinan menyediakan senjata jarak jauh ke Ukraina.
"Korea Utara percaya bahwa Barat harus meninggalkan Volodymyr Zelenskyy—yang menuntut senjata untuk serangan jauh ke Rusia—untuk mencegah bencana besar," ujarnya.
"Dunia sudah mulai bosan dengan permainan uang receh Zelenskyy. Ia harus mengundurkan diri demi perdamaian dan stabilitas global," kata Kim menambahkan.
Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden menginstruksikan Pentagon untuk mengalokasikan sisa dana di bawah program bantuan militer untuk Ukraina, hingga akhir masa jabatannya.
China Ingatkan Israel: Jangan Sampai Lepas Kendali
China menentang tindakan yang melanggar kedaulatan dan keamanan Lebanon, serta perilaku yang mengarah pada eskalasi konflik regional. Pernyataan itu disampaikan Kementerian Luar Negeri China pada Ahad (29/9/2024), ketika mengomentari gugurnya pemimpin gerakan Hizbullah, Hassan Nasrallah dalam serangan udara Israel di Beirut sehari sebelumnya.
“China menentang pelanggaran kedaulatan dan keamanan Lebanon, menentang dan mengutuk tindakan apa pun terhadap warga sipil yang tidak bersalah, dan menentang tindakan apa pun yang memicu permusuhan dan meningkatkan ketegangan regional,” kata Kemlu China dalam pernyataannya.
Mengaku sangat prihatin dengan meningkatnya situasi di Timur Tengah, China menyatakan terus memantau perkembangan tersebut dengan saksama. “China mendesak pihak-pihak terkait, terutama Israel, untuk segera mengambil tindakan guna mendinginkan situasi dan mencegah konflik meningkat atau bahkan lepas kendali,” demikian bunyi pernyataan tersebut.
Israel memulai serangan bom besar-besaran di wilayah selatan dan timur Lebanon sejak Senin (23/9/2024). Kementerian Kesehatan Lebanon mencatat lebih dari 1.500 korban tewas akibat serangan Israel. Hizbullah membalas serangan itu dengan menembakkan puluhan roket ke Israel utara.
Eskalasi tersebut didahului oleh serangkaian ledakan pager dan perangkat komunikasi elektronik yang mengguncang Lebanon pada 17-18 September, yang menewaskan sekitar 40 korban dan melukai hampir 3.500 orang lainnya.
Serangan Udara Israel di Lebanon Tewaskan 33 Orang, 195 Terluka
Sedikitnya 33 korban tewas dan 195 orang terluka dalam serangan udara Israel di Lebanon, pada Sabtu (28/9/2024), demikian pernyataan Kementerian Kesehatan Lebanon.
Pesawat tempur Israel melanjutkan serangan udara di pinggiran selatan Beirut, dengan menargetkan Chyah, Borj al-Barajneh, dan sebagian Lylaki, serta beberapa kota di selatan.
Sejak dimulainya bentrokan antara Israel dan kelompok Lebanon, Hizbullah, Oktober lalu, telah tercatat 1.640 kematian, termasuk 104 anak-anak dan 194 perempuan, serta 8.408 orang luka-luka, kata Menteri Kesehatan Lebanon Firas Alabiad.
Hizbullah dan Israel terlibat dalam perang lintas perbatasan sejak dimulainya serangan Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan hampir 41.600 korban. Serangan udara besar-besaran baru-baru ini oleh Israel juga menewaskan Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah.
Sementara itu, menteri luar negeri Turki, Rusia, dan Iran, tiga negara penjamin dalam platform Astana yang dibentuk untuk meredakan ketegangan di Suriah dan membuka jalan bagi proses politik, bertemu di New York pada Jumat (27/9).
Hakan Fidan, Sergey Lavrov, dan Abbas Araghchi menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri Luar Negeri Platform Astana di sela-sela sidang ke-79 Majelis Umum PBB. Para menteri membahas situasi keamanan, politik, dan kemanusiaan di Suriah, serta menyerukan penahanan diri agar serangan Israel di Lebanon tidak menyebabkan eskalasi kekerasan tambahan di Suriah, menurut sumber diplomatik Turki.
Pertemuan tersebut menekankan pentingnya menjaga perdamaian di lapangan, termasuk di provinsi Idlib bagian barat laut, serta perlunya mencegah upaya organisasi teroris separatis untuk memanfaatkan situasi saat ini, tambah sumber tersebut.
Mengulangi dukungan Turki terhadap kebangkitan proses politik di Suriah, Fidan menekankan pentingnya Proses Astana dalam mencapai perdamaian dan stabilitas di Suriah.
Selama pertemuan, Menteri Luar Negeri Turki juga menyoroti ancaman terorisme dan fakta bahwa Daesh/ISIS meningkatkan serangannya di Suriah.
Fidan menekankan bahwa PBB harus memainkan peran "terdepan" dalam menyelesaikan konflik di Suriah, tambah sumber tersebut.
Suriah telah terjebak dalam perang saudara berkepanjangan dan sengit sejak awal 2011 ketika rezim Bashar al-Assad menindak protes pro-demokrasi dengan kekerasan yang tak terduga.
Jumlah Pengungsi Lebanon Karena Serangan Teroris Israel Capai 1 Juta Orang
Serangan teroris Israel membuat gelombang pengungsian semakin besar dan diprediksi menjadi yang terparah yang pernah terjadi di negara tersebut. Perdana Menteri Lebanon, Najib Mikati mengatakan jumlah pengungsi karena serangan Israel diperkirakan mencapai 1 juta orang.
Dilansir dari Aljazirah, Ahad (29/9/2024), Najib Mikati menyampaikannya setelah pertemuan kabinet darurat di Beirut.
"Jumlah orang yang terlantar... bisa mencapai satu juta. Jangan lupa gelombang besar dari wilayah selatan dan bekaa di timur Lebanon, ini jadi gerakan pengungsian terbesar yang mungkin terjadi di negara ini," kata dia.
Ditanya tentang upaya untuk mengurangi situasi, Mikati mengatakan Lebanon "tidak memiliki pilihan selain opsi diplomatik".
Seperti yang telah dilaporkan Aljazirah, banyak penduduk Beirut telah dipaksa untuk tinggal di jalanan karena pemboman Israel. Ratusan ribu telah melarikan diri dari serangan udara Israel di selatan dan timur Lebanon.
"Sulit untuk menemukan kata-kata yang menggambarkan situasi, tetapi semakin buruk setiap jam," kata Jad Assaf, petugas program kemanusiaan senior Islamic Relief di ibukota Lebanon.
"Orang -orang berkemah di taman, di pantai, atau hanya di sisi jalan," tambahnya dalam sebuah pernyataan.
“Ratusan sekolah telah diubah menjadi tempat penampungan di seluruh negeri, tetapi banyak dari ini sekarang penuh dengan titik meledak dan harus membuat orang menjauh karena mereka tidak memiliki ruang lagi. Pemboman terus berlanjut, dan kami khawatir jumlah orang yang terlantar akan terus meningkat,” tambahnya.
Assaf menggambarkan kondisi di sekolah-sekolah dengan kata "mengerikan". Menurutnya, banyak keluarga berlindung di setiap ruang kelas. Sebanyak 100 atau lebih orang berbagi toilet tunggal, tanpa privasi untuk wanita atau anak perempuan.
Bukti Brutal dan Kejinya Israel: 1.000 Lebih Warga Lebanon Gugur dalam 12 Hari Terakhir!
Menteri Kesehatan sementara Lebanon Firas Abiad mengatakan, lebih dari 1.000 orang meninggal dan lebih dari 6.300 lainnya terluka di Lebanon akibat serangan udara Israel selama 12 hari terakhir, Sabtu (28/9/2024). Sebanyak 1.030 orang, termasuk 56 perempuan dan 87 anak-anak, dibunuh pada rentang waktu 16-27 September 2024.
Sementara total korban yang terluka akibat kebrutalan rezim Zionis pada periode tersebut sebanyak 6.352 orang, menurut data tersebut. "Sebanyak 41 pekerja kesehatan dan darurat di antara mereka yang wafat," kata Abiad.
Sedangkan jumlah orang yang tewas dalam serangan hari Jumat (27/9/2024), saat ini berjumlah 11 orang dengan 108 orang yang dilaporkan terluka. Serangan tersebut juga mengakibatkan kematian pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah.
Hizbullah pada Sabtu (28/9/2024) mengumumkan gugurnya Sekretaris Jenderal kelompok itu, Hassan Nasrallah akibat apa yang mereka sebut sebagai "serangan Zionis yang licik" di daerah pinggiran bagian selatan Beirut.
Hizbullah, dalam sebuah pernyataan mengatakan, "Seyyed Hassan Nasrallah, Sekjen Hizbullah, telah bergabung dengan rekan-rekannya yang hebat dan abadi yang menjadi martir, yang jalannya ia pimpin selama sekitar tiga puluh tahun, menjadi martir di jalan menuju Yerusalem dan Palestina."
Pernyataan itu menekankan kepemimpinan Nasrallah selama beberapa dekade dalam perlawanan terhadap Israel, mencatat bahwa dedikasinya terhadap perjuangan pembebasan Palestina menentukan hidup pemimpin tersebut, dan demikian pula sekarang “kemartirannya.”
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyatakan bahwa pembunuhan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, oleh Israel di Beirut adalah "tindakan keadilan", serta menegaskan kembali dukungan AS untuk Israel dalam menghadapi Hizbullah.