News Forex, Index & Komoditi ( Selasa, 23 Mei 2023 )

News  Forex,  Index  &  Komoditi

(  Selasa,  23  Mei  2023  )

Wall Street berakhir beragam, investor tunggu negosiasi plafon utang

 

 

Wall Street beragam pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), dengan Nasdaq dibantu oleh kenaikan Alphabet dan Platform Meta, sementara S&P 500 hampir datar, karena investor menahan diri dari taruhan besar menjelang putaran baru negosiasi tentang menaikkan plafon utang AS.

Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 140,05 poin atau 0,42 persen, menjadi menetap di 33.286,58 poin. Indeks S&P 500 naik tipis 0,65 poin atau 0,02 persen, menjadi berakhir pada 4.192,63 poin. Indeks Komposit Nasdaq bertambah 62,88 poin atau 0,50 persen, menjadi ditutup pada 12.720,78 poin.

Presiden AS Joe Biden dan anggota kongres utama dari Partai Republik Kevin McCarthy akan bertemu pada Senin (22/5/2023) sore untuk membahas peningkatan plafon utang federal, hanya 10 hari sebelum Amerika Serikat dapat menghadapi gagal bayar yang belum pernah terjadi sebelumnya.

"Investor pada dasarnya mengatakan, 'Kami memberikan setidaknya kemungkinan 60:40 bahwa mereka akan mencapai kesepakatan pada waktunya,'" kata Sam Stovall, kepala strategi investasi di CFRA Research.

"Kesepakatan bisa saja menjadi perpanjangan, menendangnya untuk memutuskan plafon utang ketika mereka juga membahas anggaran pada September."

Sementara itu, komentar Presiden Fed St. Louis James Bullard pada Senin (22/5/2023) bahwa Federal Reserve mungkin masih perlu menaikkan suku bunga acuannya setengah poin lagi tahun ini mendorong dolar AS lebih tinggi.

Investor akan mencari petunjuk tentang kebijakan moneter dari banyak pembicara Fed dan poin data utama minggu ini seperti indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) April dan barang tahan lama. Pembacaan indeks PCE, pengukur inflasi pilihan Fed, akan dirilis pada Jumat (26/5/2023).

Saham terkait teknologi mengangkat pasar, dengan Alphabet Inc naik 1,87 persen dan Meta Platforms Inc menguat 1,1 persen.

"Ketika drama pagu utang meningkat, saham teknologi berkapitalisasi besar telah menjadi perdagangan defensif favorit baru Wall Street," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA.

Apple Inc turun 0,55 persen setelah Loop Capital menurunkan peringkat saham pembuat iPhone itu menjadi "tahan" dari "beli", penurunan peringkat pertama dalam lima bulan menurut data Refinitiv.

Dalam langkah yang dianggap meningkatkan ketegangan perdagangan AS-China, Beijing melarang pembuat cip Micron Technology Inc menjual cip memori ke industri utama dalam negeri, membuat sahamnya jatuh 2,85 persen.

Saham perbankan regional terangkat oleh berita bahwa PacWest Bancorp telah setuju untuk menjual portofolio 74 pinjaman konstruksi real estat kepada anak perusahaan Kennedy-Wilson Holdings Inc. Saham PacWest melonjak hampir seperlima, saham unggulan dari beberapa bank regional lainnya juga lebih tinggi.

Saham pemberi pinjaman yang lebih besar melemah, dengan JPMorgan Chase & Co turun 0,8 persen meskipun perusahaan mengatakan pendapatan bunga bersihnya akan naik 3 miliar dolar AS karena pembayaran bunga meningkat dari pembelian bank gagal First Republic Bank tahun ini.

"Semua orang harus bersiap untuk suku bunga yang lebih tinggi dari sini," kata CEO JPMorgan Jamie Dimon pada hari investor bank, Senin (22/5/2023). "Lima persen tidak cukup tinggi untuk dana Fed - saya telah menyarankan ini kepada klien, dan bank, Anda harus bersiap untuk enam, tujuh."

Saham Pfizer Inc melonjak lebih dari 5,0 persen setelah obat diabetesnya, dalam uji coba tahap menengah yang melibatkan pasien dengan diabetes tipe 2, menghasilkan penurunan berat badan yang serupa dengan Ozempic Novo Nordisk, data yang diterbitkan dalam jurnal medis menunjukkan.

Saham Greenhill & Co naik lebih dari dua kali lipat setelah Mizuho Financial Group Inc akan membeli perusahaan penasehat M&A AS tersebut seharga 550 juta dolar AS termasuk utang.

Komponen Dow Chevron merosot 1,8 persen setelah perusahaan minyak utama tersebut mengatakan akan mengakuisisi PDC Energy Inc dalam transaksi semua saham senilai 7,6 miliar dolar AS, termasuk utang.

Volume transaksi di bursa AS relatif ringan, dengan 9,6 miliar saham berpindah tangan, dibandingkan dengan rata-rata 10,6 miliar saham selama 20 sesi sebelumnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Bursa Asia Menguat Pada Perdagangan Selasa (23/5) Pagi

 

Mayoritas Bursa Asia menguat pada perdagangan Selasa (23/5) pagi. Pukul 08.25 WIB, indeks Nikkei 225 naik 191,83 poin atau 0,62% ke 31.278,59, Hang Seng naik 35,29 poin atau 0,18% ke 19.713,46, Taiex turun 38,97 poin atau 0,24% ke 16.151,40, Kospi naik 11,89 poin atau 0,51 poin ke 2.570,14, ASX 200 naik 16,85 poin atau 0,23% ke 7.280,10, Straits Times naik 0,87 poin atau 0,03% ke 3.211,48 dan FTSE Malaysia turun 0,54 poin atau 0,04% ke 1.418,58.

Bursa Asia naik, imbas sentimen positif dari pembicaraan antara Presiden AS Joe Biden dengan Ketua DPR Kevin McCarthy tentang batas utang AS. Pembicaraan keduanya diklaim produktif, meski belum ada kesepakatan.

Sentimen positif ini membuat saham Asia seperti di Jepang, Korea Selatan dan Australia menguat, meski pasar masih berhati-hati mencermati hasil pembicaraan plafon utang AS.

Mengutip Bloomberg, investor akan tetap waspada sampai ada tanda-tanda yang lebih jelas bahwa kebuntuan pembahasan antara Demokrat dan Republik dapat dipecahkan sebelum tenggat waktu yang ditetapkan.

Menteri Keuangan AS Janet Yellen bahkan telah menyatakan bahwa kecil kemungkinan bahwa AS bisa membayar semua tagihan pada pertengahan Juni bila tak ada keputusan tentang batas utang AS.

"Saat ini, mungkin akan ada sikap lanjutan dari kedua belah pihak, tetapi pada akhirnya itu mungkin akan diselesaikan pada menit terakhir," kata Burs McKinney, senior portolio manager NFJ Investment Group seperti dikutip Bloomberg.

"Apa yang kami perkirakan dalam waktu dekat adalah volatilitas yang tinggi."

Di Asia, kekhawatiran muncul tentang pemulihan pasca pandemi China yang lemah. Ini berdampak negatif pada harga komoditas utama seperti bijih besi dan tembaga.

 

 

Amerika Bakal Kehabisan Uang Tunai dalam Waktu Kurang dari Tiga Minggu Lagi

 

Goldman Sachs memperkirakan, Amerika Serikat akan kehabisan uang tunai dalam waktu tiga minggu, kecuali negara itu mampu menyelesaikan krisis utangnya. Melansir The Telegraph, bank investasi tersebut mengatakan jumlah uang tunai di Departemen Keuangan akan turun di bawah US$ 30 miliar pada 8 Juni atau 9 Juni, yang merupakan jumlah minimum bagi ekonomi terbesar dunia untuk memenuhi kewajibannya. Ekonom bank Alec Phillips dan Tim Krupa memperingatkan, perkiraan tersebut tunduk pada ketidakpastian substansial sehingga ada kemungkinan bahwa penerimaan dapat melambat lebih dari yang diharapkan dan membuat Departemen Keuangan AS kekurangan uang pada 1 atau 2 Juni. Departemen Keuangan AS terus menurunkan saldo kasnya untuk memenuhi pembayaran federal, karena tidak dapat meningkatkan pinjaman bersihnya dari publik, yang dibatasi oleh batas utang US$ 31,4 triliun. Gagal bayar utang AS hampir pasti akan menyebabkan resesi ekonomi Amerika, yang akan berdampak merusak ekonomi di seluruh dunia. Baca Juga: Biden Bertemu McCarthy, Belum Temukan Kesepakatan tentang Plafon Utang AS Peringatan Janet Yellen Sementara itu, mengutip Business Insider, Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan pemerintah kemungkinan tidak akan berhasil melewati 15 Juni tanpa gagal memenuhi kewajibannya kecuali anggota parlemen mencapai kesepakatan utang. Dalam sebuah wawancara dengan NBC pada hari Minggu, dia mengulangi perkiraannya bahwa Kongres memiliki waktu hingga 1 Juni untuk menaikkan plafon utang nasional, meskipun beberapa komentator menyebut peringatan Yellen sebelumnya sebagai gertakan. "Saya menunjukkan dalam surat terakhir saya kepada Kongres bahwa kami memprediksi tidak dapat membayar semua tagihan pada awal Juni dan mungkin paling cepat 1 Juni. Dan saya akan terus memperbarui Kongres, tetapi saya pasti belum mengubah penilaian saya. Jadi saya pikir itu tenggat waktu yang sulit," kata Yellen. Diberitakan, saldo kas Departemen Keuangan turun menjadi US$ 57,3 miliar pada hari Kamis (18/5/2023). Baca Juga: Tiga Potensi Krisis di Amerika Serikat Mengepung Bursa Saham Global Saldo kas berfluktuasi setiap hari tergantung pada penerimaan pajak dan pengeluaran pemerintah, dan tenggat waktu pengajuan pajak 15 Juni dapat membawa masuknya pendapatan. Tapi Yellen pesimis Departemen Keuangan bisa bertahan selama itu. "Sulit untuk benar-benar yakin tentang hal ini, tetapi penilaian saya adalah kemungkinan mencapai 15 Juni, sementara kemampuan membayar semua tagihan kami, cukup rendah," katanya. Yellen juga menolak anggapan bahwa AS dapat menghindari default tanpa Kongres mengangkat pagu utang. "Harapan tulus saya adalah Kongres akan menaikkan plafon utang," tambahnya. "Tidak akan ada hasil yang dapat diterima jika plafon utang tidak dinaikkan, terlepas dari keputusan apa yang kita ambil."

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Hangat Soal Dedolarisasi, Ini Asal Mula Dolar AS Jadi Mata Uang Dunia

 

 

Dolar AS masih memegang peranan penting dalam skema pembayaran internasional. Bagaimana dolar AS bisa menjadi hegemoni?

Ekonom Universitas Airlangga (Unair) Prof. Rossanto Dwi Handoyo menjelaskan, dolar AS sebagai mata uang dunia lahir dari Perjanjian Bretton Woods. Perjanjian tersebut menghasilkan Sistem Bretton Woods, yaitu sistem dimana dolar AS menggunakan emas sebagai standar dan nilai mata uang lainnya akan ditautkan pada nilai dollar AS.

Bretton Woods muncul setelah era perang dunia kedua ketika di antara beberapa negara melakukan transaksi perdagangan dan menghasilkan kekacauan pembayaran. "Kala itu mereka bingung, mata uang lokal tidak diterima, kalau dengan emas harganya fluktuatif," kata Rossanto, Senin (22/5/2023).

Rissanto menjelaskan, melihat persoalan yang terjadi, Amerika Serikat menawarkan dan menjaminkan dolar sebagai mata uang pembayangan dalam perdagangan antarnegara. Dalam komitmennya ketika itu, Amerika akan menjaminkan 1 per 35 ons (ounce atau oz) emas dalam setiap cetakan satu dolar.

Dengan adanya jaminan Amerika seperti itu, muncul kepercayaan (trust) dunia internasional kepada dolar Amerika. "Dari itu, setiap Amerika mencetak mata uang harus di-back up oleh emas yang ditaruh di bank sentral Amerika," ujar guru besar bidang Ilmu Ekonomi Internasional tersebut.

Namun, lanjut Rossanto, sistem tersebut akhirnya runtuh pada sekitar 1970-an akibat ketidakmampuan Amerika dalam menjamin mata uangnya. Ekonomi AS saat itu pun mengalami stagflasi dengan tingginya tingkat pengangguran. Ketidaksesuaian tersebut, kata dia, yang meruntuhkan perjanjian Bretton Woods.

"Tapi kemudian, walaupun sistem itu sudah runtuh, dunia masih percaya dengan dolar Amerika dibandingkan dengan mata uang yang lain. Sehingga sekarang berlaku sistem perdagangan mata uang dengan flexible exchange rate," kata dia.

Kekuatan dolar yang telah terpupuk lama tersebut belum mampu digantikan oleh lainnya. Maka dari itu, kata dia, dolar AS tetap menjadi acuan hingga kini. Setiap pertukaran mata uang antarnegara, maka dolar akan menjadi penyambung dalam pertukaran nilai yang terjadi.

"Dolar itu paling nyaman. Jadi kalau kita pegang dolar, semua orang mau terima tapi kalau kita pakai mata uang negara lain, belum tentu mereka mau," ujar dia.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pejabat senior China-ASEAN gelar pertemuan di Shenzhen

 

 

Para pejabat senior China dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) akan menggelar pertemuan konsultatif ke-29 di Shenzhen, Provinsi Guangdong, China pada 24-26 Mei 2023.

Asisten Menteri Luar Negeri China Nong Rong akan memimpin delegasi China dalam pertemuan tersebut, demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri China (MFA) di Beijing, Senin (22/5).

Pertemuan para pejabat senior (SOM) atau setingkat direktur jenderal tersebut untuk mempersiapkan Pertemuan Tingkat Menteri Luar Negeri China-ASEAN dan Pertemuan Tingkat Tinggi China-ASEAN.

SOM tersebut merupakan mekanisme konsultasi penting setiap tahun antar-Kemlu China-ASEAN yang telah disepakati kedua belah pihak.

"Tahun ini menandai ulang tahun kesepuluh proposisi Presiden Xi Jinping dalam membina komunitas yang lebih erat China-ASEAN sekaligus peringatan 20 tahun China bergabung dengan Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama di Asia Tenggara (Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia/TAC)," kata juru bicara MFA Mao Ning.

Menurut dia, pertemuan di Shenzhen tersebut bakal membuka peluang baru dalam kerja sama China-ASEAN.

Dalam pertemuan nanti, kedua belah pihak akan menata kemitraan strategis komprehensif China-ASEAN untuk masa-masa mendatang, khususnya terkait pemahaman bersama antara para pemimpin kedua belah pihak dan memperdalam kerja sama praktis di bidang keamanan, politik, perdagangan dan ekonomi, sosial, budaya, pertukaran antar-masyarakat, pertanian, dan ketahanan pangan.

"Kedua belah pihak bersama-sama membangun energi yang lebih positif lagi bagi stabilitas dan pembangunan di kawasan," kata Mao berharap.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Perang Teknologi Semikonduktor Memanas, China Stop Beli Produk Chip Perusahaan AS

 

Perang teknologi semikonduktor Amerka Serikat (AS) dan China kian memanas. Terbaru regulator China menyatakan produk buatan perusahaan chip Amerika Serikat (AS) Micron Technology Inc gagal dalam tes keamanan jaringan. Pengelola infrastruktur informasi utama di China akan dilarang untuk membeli produk Micron dari perusahaan chip AS. Dilansir dari Reuters, keputusan tersebut diambil di tengah perselisihan antara Washington dan Beijing terkait teknologi chip, berdasarkan definisi pemerintah China, infrastruktur informasi utama mencakup berbagai sektor, termasuk telekomunikasi,transportasi dan keuangan. “Tinjauan tersebut menemukan bahwa produk-produk Micron memiliki risiko keamanan siber yang serius, menimbulkan risiko keamanan besar bagi rantai pasokan infrastruktur informasi penting China dan memengaruhi keamanan nasional China,” kata Cyberspace Administration of China (CAC) dalam sebuah pernyataan. Micron mengatakan telah menerima pemberitahuan dari CAC tentang kesimpulan peninjauan produk perusahaan yang dijual di China dan berharap untuk melanjutkan diskusi dengan otoritas China. Baca Juga: Toyota Motor Perkirakan Laba Naik 10% di 2023, Ditopang Penjualan Kendaraan Listrik CAC tidak merinci risiko apa yang ditemukannya juga tidak memberikan produk Micron mana yang terpengaruh. Analis di Jefferies memperkirakan dampak terbatas pada Micron karena pelanggan utamanya di China adalah perusahaan elektronik konsumen seperti pembuat smartphone dan komputer, bukan pemasok infrastruktur. "Karena produk DRAM dan NAND Micron memiliki jumlah server yang jauh lebih sedikit, menurut kami sebagian besar pendapatannya di China tidak berasal dari perusahaan telekomunikasi dan pemerintah. Oleh karena itu, dampak akhir pada Micron akan sangat terbatas," kata mereka dalam sebuah pernyataan. Micron membuat chip memori flash DRAM dan NAND dan bersaing dengan Samsung Electronics Co Ltd Korea Selatan 005930.KS dan SK Hynix Corp 000660.KS serta Kioxia Corp Jepang, yang dimiliki oleh Toshiba Corp 6502.T. Saham pesaing Micron, SK Hynix dan Samsung masing-masing naik 1% dan 0,5%, pada awal perdagangan Senin, sementara saham Toshiba stagnan. Micron mengumumkan rencana minggu lalu untuk berinvestasi hingga 500 miliar yen (US$3,7 miliar) dalam teknologi ultraviolet ekstrem di Jepang, menjadi pembuat chip pertama yang menghadirkan teknologi pembuatan chip canggih ke negara tersebut, yang ingin menginvestasikan kembali Vibrate industri chipnya. Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa negara-negara G7 telah sepakat untuk mengurangi risiko dan mendiversifikasi hubungan dengan China. Para pemimpin juga sepakat untuk mengembangkan inisiatif untuk melawan "paksaan" ekonomi. Di tengah perselisihan antara AS dan pemerintah China, Washington telah memberlakukan serangkaian kontrol ekspor pada teknologi pembuatan chip China dan bergerak untuk memblokir Penyimpanan Memori Yangtze saingan Micron dari membeli komponen AS tertentu. Sekitar 10% dari pendapatan Micron berasal dari China, tetapi tidak jelas apakah keputusan tersebut akan mempengaruhi penjualan perusahaan kepada pelanggan non-China di negara tersebut. Ini menghasilkan pendapatan US$5,2 miliar dari Cina daratan dan Hong Kong tahun lalu, atau sekitar 16% dari totalnya, menurut Jefferies. Menurut analis, sebagian besar produk Micron yang mengalir ke China dibeli oleh perusahaan non-China untuk digunakan dalam produk yang diproduksi secara lokal. China menerapkan aturan yang ditujukan untuk melindungi infrastruktur informasi penting pada September 2021, yang mewajibkan operatornya untuk mematuhi persyaratan yang lebih ketat di berbagai bidang seperti keamanan data. Sementara itu, Amerika Serikat mengatakan akan bekerja dengan sekutu untuk mengatasi "distorsi di pasar chip memori yang disebabkan oleh tindakan China" setelah regulator China mengatakan produk yang dibuat oleh pembuat chip memori Micron telah gagal dalam tinjauan keamanan siber. China mengatakan akan melarang operator infrastruktur kritis membeli produk dari perusahaan. "Kami dengan tegas menentang pembatasan yang tidak berdasar," kata juru bicara Departemen Perdagangan dalam sebuah pernyataan. "Tindakan ini, bersama dengan serangan baru-baru ini dan penargetan perusahaan AS lainnya, bertentangan dengan klaim (China) yang membuka pasarnya dan berkomitmen pada kerangka peraturan yang transparan," tambahnya. Semikonduktor memang menjadi lanskap baru perang dagang China dan AS. Bagi AS dan sekutunya, semikonduktor bisa saja menjadi senjata pamungkas untuk membendung pengaruh China. Negara adidaya itu bersama sekutunya sangat yakin upaya membendung pengaruh China melalui pembatasan ekspor bahan kimia atau komponen semikonduktor lainnya akan berjalan efektif. Pada tahun lalu, Presiden AS Joe Biden menandatangani perintah eksekutif berupa Chips and Science Act, sebuah kebijakan industri bernilai US$ 52,7 miliar yang bertujuan untuk mendukung penelitian, meningkatkan ketahanan rantai pasokan, dan merevitalisasi produk semikonduktornya dalam negeri. China lah yang menjadi sasaran karena kebijakan Biden tersebut melarang perusahaan Amerika Serikat yang bergerak di bidang semikonduktor, kecerdasan artifisial (AI), serta komputasi kuantum mengekspor dan melakukan investasi ke China. Baca Juga: Jepang dan Korsel Sepakat Hubungkan Sistem Radar untuk Melacak Rudal Korut Amerika Serikat tidak sendirian karena juga menggalang kekuatan negara-negara lain yang memiliki keunggulan di bidang industri tersebut agar turut serta membatasi ekspornya ke China. Dikeroyok sejumlah negara yang dipelopori oleh AS tentu saja China meradang. Ancaman akan melakukan tindakan balasan terus ditebar. China sendiri bukan berarti tidak mandiri dalam bidang semikonduktor. Namun skalanya masih sangat kecil karena sebagaimana data Asosasi Industri Mobil China (CAAM) hingga 2021 swasembada semikonduktor untuk kendaraan listrik di China masih kurang dari 5% kebutuhan. Padahal produksi dan penjualan kendaraan listrik China teratas di dunia dalam delapan tahun berturut-turut. Pada 2022 saja China berhasil menjual 6,89 juta kendaraan listrik atau tumbuh 93,4% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sementara pada 2030 cip semikonduktor akan memakan lebih dari 20% dari total biaya material mobil listrik kelas atas untuk meningkat 5x lipat dibandingkan tahun 2019. pada tahun itu pula biaya perangkat lunak mobil pintar akan mencapai 60% dari keseluruhan biaya produksi, yang saat ini baru mencapai 15%. Dengan begitu. maka pembatasan ekspor semikonduktor tersebut bakal berpengaruh terhadap beberapa sektor industri di China. Tidak mudah memang bagi AS dan sekutunya untuk mengucilkan China dari urusan semikonduktor karena jika dilakukan secara cermat justru bisa menjadi bumerang.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Dua Warga Negara Ukraina Diduga Terlibat dalam Insiden Ledakan Pipa Gas Nord Stream

 

. Investigasi terbaru dari Jerman menemukan bahwa ada setidaknya dua orang warga negara Ukraina yang terlibat dalam insiden meledaknya pipa gas Nord Stream dan Nord Stream 2 akhir tahun lalu. Laporan ini disampaikan oleh media Jerman, Suddeutsche Zeitung, pada hari Minggu (21/5). Dilansis TASS, menurut penyelidikan yang dilakukan surat kabar itu dan media Jerman serta media Eropa lainnya, beberapa bulan lalu Kantor Polisi Kriminal Federal Jerman menemukan agen perjalanan Feeria Lwowa di Polandia telah menyewa pesiar Andromeda yang digunakan oleh tersangka ledakan Nord Stream. Agen perjalanan itu dilaporkan telah mengirim permintaan email yang sesuai ke Mola Yachting Jerman yang berkantor pusat di pulau Rugen. Baca Juga: Kapal Angkatan Laut Rusia Diduga Ada di Sekitar Nord Stream Sebelum Insiden Ledakan Namun, surat kabar Suddeutsche Zeitung mengatakan bahwa banyak hal menunjukkan bahwa Feeria Lwowa adalah perusahaan palsu. Perusahaan itu didaftarkan oleh dua warga negara Ukraina pada tahun 2016. Perusahaan itu menunjukkan aktivitas yang biasa-biasa saja sebelum tahun 2020, tapi selama pandemi mereka mendadak memiliki penghasilan hingga 2,8 juta euro. Data terbaru menunjukkan bahwa Feeria Lwowa saat ini dimiliki seorang wanita berusia 32 tahun dari Kerch dan paspor Ukrainanya dicatat dalam dokumen perusahaan Polandia itu. Dalam pantauan lain, seorang wanita Ukraina berusia 55 tahun juga telah menjadi direktur dan pemegang saham perusahaan palsu itu sejak September 2021. Suddeutsche Zeitung juga menyebut wanita itu menjabat sebagai direktur beberapa perusahaan di Polandia dan Ukraina. Baca Juga: AS Sebut Kelompok Pro Ukraina Melakukan Sabotase Terhadap Pipa Gas Nord Stream Teori lain menyebut ada beberapa anggota kelompok sabotase asal Ukraina yang diduga terlibat dalam ledakan Nord Stream menggunakan paspor palsu Bulgaria dan Rumania untuk menyewa kapal pesiar Andromeda. Salah satu paspor palsu yang berhasil ditemukan adalah milik warga Rumania bernama Stefan Marcu. Menurut penyelidikan, dirinya merupakan warga negara Ukraina berusia 26 tahun, kemungkinan bagian dari angkatan bersenjataUkraina. Satu pria lain yang terlibat berasal dari Odessa. Orang ini diduga tidak terlibat langsung dalam upaya sabotase, tapi memiliki peran sebagai pendukung. Perusahaan gas Nord Stream melaporkan kerusakan di tiga rangkaian pipa gas mereka pada tanggal 27 September 2022. Belakangan diketahui bahwa ada dua ledakan di jalur pipa Nord Stream pada 26 September 2022. Rusia kemudian membuka investigasi kasus tersebut atas tuduhan terorisme internasional.

 

 

 

 

 

 

 

 

China Tahan Suku Bunga Pinjaman Hingga 9 Bulan Ke Depan

 

China akan mempertahankan suku bunga acuan pinjamannya dalam jangka waktu sembilan bulan ke depan. Hal ini sesuai dengan ekspektasi pasar karena melemahnya mata uang Yuan dan perbedaan imbal hasil dengan Amerika Serikat (AS) sehingga membatasi ruang linkup pelonggaran moneter yang substansial. Dilansir dari laman Reuters, Senin (22/5), sebelumnya suku bunga dasar pinjaman (loan prime rate/LPR) China untuk satu tahun ke depan berada pada level 3,65% sementara untuk lima tahun ke depan tidak berubah sekitar 4,30%. Dalam sebuah jajak pendapat yang dilakukan Reuters, para pengamat memperkirakan bahwa tidak ada perubahan suku bunga acuan selama bulan ini “Meskipun terjadi pelemahan di bulan April, kami tidak memperkirakan pemerintah akan mengeluarkan stimulus besar karena terget pertumbuhan PDB 5% masih didapat dicapai dan isu-isu seperti risiko properti dan pengangguran membutuhkan pendekatan yang tepat sasaran,” ujar salah seorang ekonom Goldman Sachs. Baca Juga: Undang Zelenskiy ke Jepang, Negara G7 Mendukung Perlawanan Ukraina Melawan Rusia Dikatakannya, dalam kebijakan moneter pemangkasan rasio cadangan (reserve requirement ratio/RRR) lebih mungkin dilakukan dibandingkan pemangkasan suku bunga di tahun ini, mengingat perbedaan suku bunga AS-China yang sudah sangat melebar. Penetapan suku bunga dasar pinjaman yang stabil terjadi setelah bank central China (People Bank of China/PBOC) memperpanjang fasilitas pinjaman jangka menengah (MLF). Suku bunga MLF berfungsi sebagai panduan untuk LPR dan kebanyakan pasar juga menggunakan suku bunga jangka menengah ini untuk setiap perubahan pada patokan pinjaman. Para ekonom di Capital Economics mengatakan bahwa tujuan bank sentral adalah untuk memastikan pertumbuhan kredit, yang merosot di bulan April, tidak akan melambat terlalu banyak karena adanya dorongan dari permintaan kredit. Baca Juga: Kecerdasan Buatan Telah Mendorongan Pasar Saham AS “Kelemahan dari penurunan LPR mengurangi keuntungan bank-bank dari buku pinjaman mereka yang sudah ada, menambah tekanan pada margin bunga bersih mereka, yang berada pada rekor terendah," kata para Ekonom. Mereka mengatakan, PBOC dapat menggunakan alat-alat lain seperti pemotongan RRR, panduan suku bunga deposito dan suntikan likuiditas untuk memandu biaya pendanaan yang lebih rendah. China terakhir kali memangkas kedua suku bunga tersebut pada Agustus 2022 untuk mendorong perekonomian.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PM Singapura Lee Hsien Loong Positif COVID-19

 

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dinyatakan positif COVID-19 setelah kunjungan baru-baru ini ke Afrika Selatan dan Kenya. “Saya dinyatakan positif COVID-19 untuk pertama kalinya pagi ini,” kata Lee dalam postingan Facebook pada Senin (22/5/2023). Dia menambahkan, “Ini terjadi setelah perjalanan kerja saya baru-baru ini. Secara umum saya merasa baik-baik saja tetapi dokter saya menyarankan saya untuk mengisolasi diri sampai saya tidak menunjukkan gejala.” Melansir The Straits Times, Lee (71 tahun), mengatakan dokter telah memberinya resep obat antivirus Paxlovid karena usianya. Dia juga bilang bahwa dirinya terakhir kali mendapatkan penguat vaksin COVID-19 adalah pada bulan November. “Tolong terus perbarui vaksinasi Anda, karena ini mengurangi risiko penyakit parah,” tulisnya. “Karena COVID-19 tetap mewabah di Singapura, kita harus tetap aman dan sehat.” Baca Juga: Warga Malaysia Berebut Borong Air Minum di Supermarket, Ada Apa? Lee melakukan kunjungan resmi ke Cape Town di Afrika Selatan dari 14 hingga 16 Mei, dan ke Nairobi di Kenya dari 17 hingga 19 Mei. Singapura berada dalam gelombang COVID-19, yang memuncak pada akhir April. Menteri Kesehatan Ong Ye Kung mengatakan di parlemen pada 9 Mei bahwa lebih sedikit manula yang mengikuti perkembangan suntikan COVID-19 mereka. Dia memperingatkan bahwa jika tren penurunan vaksinasi terus berlanjut, hal itu dapat melemahkan ketahanan populasi terhadap COVID-19 dari waktu ke waktu dan membuatnya rentan terhadap virus lagi. Baca Juga: Kebutuhan di Singapura Meningkat Tiap Tahun, RI Ekspor Ayam Hidup ke Negeri Merlion “Manfaat vaksin COVID-19 jauh lebih besar daripada risikonya, dan Anda harus terus memperbarui vaksinasi Anda,” katanya bulan lalu. “Ini adalah rekomendasi dari Komit

Share this Post