News Forex, Index & Komoditi ( Selasa, 5 Desember 2023 )
News Forex, Index & Komoditi
( Selasa, 5 Desember 2023 )
Wall Street turun, investor hati-hati jelang rilis tenaga kerja AS
Sejumlah indeks utama Wall Street turun pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB) dipicu sikap hati-hati investor menjelang rilis data ketenagakerjaan minggu ini yang dapat mengubah ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menurunkan suku bunganya awal tahun depan.
Indeks Dow Jones Industrial Average terkoreksi 0,11 persen ke 36.204,44, indeks S&P 500 turun 0,54 persen ke 4.569,78, dan Indeks Komposit Nasdaq melemah 0,84 persen ke 14.185,49.
S&P 500 melemah, dengan perusahaan-perusahaan raksasa seperti Microsoft, Apple, Nvidia dan Amazon merosot lebih dari 1 persen, tertekan oleh imbal hasil obligasi pemerintah AS yang lebih tinggi yang membuat imbal hasil saham menjadi kurang menarik.
S&P 500 mencatat penutupan tertinggi tahun ini pada Jumat (1/12) karena pernyataan dari Ketua Fed Jerome Powell yamg mengakui perlunya bank sentral untuk bergerak maju dengan hati-hati di tengah tanda-tanda pelemahan ekonomi. Komentar itu memperkuat ekspektasi bahwa The Fed telah selesai menaikkan suku bunga.
Saham-saham berkapitalisasi kecil naik pada Senin (4/12) dengan Russell 2000 menguat sekitar 1 persen dan menjadikan kenaikannya tahun ini hampir 7 persen.
"Ada banyak penurunan yang belum tentu berarti," kata manajer portofolio senior GLOBALT Investments Tom Martin di Atlanta.
Menurut Martin, pertemuan Fed Desember ini sangat penting dan yang menjadikannya krusial adalah tiba-tiba pasar memutuskan bahwa Fed akan melakukan pemotongan pada awal tahun depan.
Saham perusahaan penyedia layanan ride-hailing Uber Technologies menguat 2,2 persen setelah pengumuman pada Jumat (1/12) bahwa mereka akan bergabung di S&P 500 efektif pada 18 Desember.
Saham Alaska Air Group anjlok 14 persen setelah maskapai tersebut mengatakan pada Minggu (3/12) bahwa pihaknya akan mengakuisisi rekannya Hawaiian Holdings senilai 1,9 miliar dolar AS, termasuk utang. Saham Hawaii meningkat hampir tiga kali lipat, membantu mengangkat indeks Russel.
Fokus utama ekonomi makro minggu ini adalah laporan pekerjaan November yang akan dirilis pada Jumat (8/12), yang dapat membantu investor mengukur kemungkinan arah suku bunga The Fed, serta potensi "soft landing" di mana The Fed berhasil mengendalikan inflasi sambil menghindari resesi.
Para pedagang secara luas memperkirakan bank sentral akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan minggu depan. Suku bunga berjangka menunjukkan kemungkinan 58 persen bahwa The Fed akan mulai menurunkan suku bunga pada Maret 2024, menurut alat FedWatch CME Group.
Namun, beberapa analis memperingatkan bahwa pasar terlalu cepat memperkirakan suku bunga yang lebih rendah.
Menambah penurunan pada Senin (4/12) adalah kekhawatiran baru tentang meluasnya perang di Israel dan Gaza setelah serangan terhadap tiga kapal komersial di selatan Laut Merah.
Saham perusahaan mata uang kripto seperti Coinbase Global, Riot Platforms, dan Marathon Digital menguat antara 5 persen dan 9 persen setelah bitcoin melampaui 40,000 dolar AS untuk pertama kalinya tahun ini.
Volume perdagangan di bursa AS mencapai 12,7 miliar saham dibandingkan dengan rata-rata 10,6 miliar saham untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
Jumlah saham-saham yang naik melebih jumlah saham yang turun dengan rasio 1,0 : 1.
S&P 500 mencatatkan 38 titik tertinggi baru dalam 52 minggu dan tak satu pun titik terendah baru, sementara Nasdaq mencatat 125 titik tertinggi baru dan 63 titik terendah baru
S&P 500 sejauh ini telah menguat 19 persen pada 2023, sedangkan Nasdaq telah pulih sebesar 24 persen.
Bursa Asia Mayoritas Melemah di Pagi Ini (5/12), Simak Sentimen yang Menyeretnya
Seluruh Bursa Asia dibuka melemah pada perdagangan hari ini. Selasa (5/12), pukul 08.21 WIB, indeks Nikkei 225 melemah 1,16% ke 32.846,89. Sejalan, Hang Seng dibuka turun 0,24% ke 16.606,54.
Sementara itu, indeks Taiex melemah 0,45% ke 17.342,49 dan indeks Kospi juga turun 0,42% menjadi 2.504,38. Serupa, indeks S&P/ASX 200 juga melemah 0,81% ke 7.067.
Di sisi lain, FTSE Straits Times naik tipis 0,08% ke 3.086,68. Sedangkan FTSE Malay melemah tipis 0,03% ke 1.450,63.
Pada pagi ini, Bursa Asia mayoritas melemah karena investor menilai sejumlah data ekonomi dari seluruh wilayah.
Salah satunya, tingkat inflasi Korea Selatan pada bulan November turun menjadi 3,3%, dibandingkan dengan perkiraan 3,7%.
Di sisi lain, tingkat inflasi di ibu kota Jepang, Tokyo, mencapai 2,6%. Level ini juga turun dari inflasi 3,3% di bulan Oktober. Angka inflasi di Tokyo secara luas dianggap sebagai indikator utama tren nasional.
Korban Serangan Israel Terus Bertambah, Warga Gaza Tewas Mencapai 15.523 Orang
Jumlah korban tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza telah melonjak menjadi 15.523 orang sejak dimulainya konflik pada 7 Oktober, demikian diumumkan Kementerian Kesehatan di daerah kantong Palestina yang terkepung itu pada Ahad (3/12/2023).
"Jumlah korban agresi Israel di Jalur Gaza mencapai 15.523 martir" sejak 7 Oktober, kata juru bicara kementerian Ashraf al-Qedra dalam sebuah konferensi pers. Jumlah korban luka-luka selama periode yang sama telah meningkat menjadi 41.316 orang, Al-Qedra menambahkan.
Lebih dari 700 orang telah terbunuh dalam 24 jam terakhir, menurut kementerian kesehatan Gaza, meskipun Amerika Serikat telah mendesak Israel untuk "menahan diri" ketika mereka melanjutkan perang mereka di daerah kantong Palestina tersebut.
Mengenai jumlah tenaga kesehatan yang tewas, al-Qedra mengkonfirmasi jumlah tersebut mencapai 281 orang, dengan ratusan lainnya terluka. Selain itu, 56 ambulans dan sejumlah fasilitas kesehatan telah hancur total, sementara 20 rumah sakit tidak beroperasi, bersama dengan 46 pusat perawatan primer, tambahnya.
Al-Qedra mencatat bahwa pasukan Israel menangkap empat paramedis pada hari Sabtu meskipun mereka telah berkoordinasi sebelumnya, ketika mereka menuju ke utara dari Khan Yunis di selatan untuk mengevakuasi yang terluka.
"Para tahanan termasuk direktur layanan ambulans di Gaza selatan, Anis al-Astal, dan paramedis Muhammad Abu Samak, Hamdan Anaba, dan Abdel Karim Abu Ghali," katanya.
Israel masih menahan 35 petugas kesehatan dari Jalur Gaza, termasuk Mohammed Abu Selmiya, direktur umum Kompleks Medis Al-Shifa, "di bawah kondisi yang keras dan diinterogasi di bawah penyiksaan, kelaparan, dan kehausan," imbuh pejabat tersebut.
Dia juga mengkonfirmasi bahwa sejak 7 Oktober, sebanyak 403 orang yang terluka dan sakit telah meninggalkan Jalur Gaza melalui penyeberangan perbatasan Rafah dengan Mesir untuk mendapatkan perawatan di luar negeri.
Sementara itu, lebih dari 1,5 juta orang yang mengungsi berada di tempat penampungan, tambahnya.
Ia menyerukan "tindakan segera" untuk membangun koridor kemanusiaan untuk pasokan medis, bahan bakar, rumah sakit lapangan, tim medis, dan evakuasi ratusan orang yang terluka. Al-Qedra mendesak PBB dan Organisasi Kesehatan Dunia untuk memberikan tekanan kepada Israel agar "segera membebaskan para profesional kesehatan yang bertugas di Palestina."
Dia menekankan perlunya "menemukan mekanisme yang efektif dan mendesak untuk mencegah bencana kemanusiaan dan kesehatan bagi lebih dari 1,5 juta orang yang mengungsi di tempat penampungan."
"Orang-orang yang terluka mengalami pendarahan sampai mati karena kurangnya layanan kesehatan yang diperlukan di Gaza utara, sebagai akibat dari penjajah Israel yang menargetkan rumah sakit yang tersisa untuk membuat mereka tidak beroperasi dan memaksa penduduk untuk mengungsi," kata al-Qedra.
"Penjajah Israel ingin mengakhiri kehadiran Palestina di Jalur Gaza, baik dengan membunuh atau pemindahan paksa di bawah pengeboman. Mereka telah memperluas penargetan warga sipil setelah gencatan senjata, tidak menyisakan satu inci pun di Jalur Gaza tanpa pengeboman," tambahnya.
Tentara Israel kembali mengebom Jalur Gaza pada Jumat pagi setelah mengumumkan berakhirnya jeda kemanusiaan selama seminggu. Sedikitnya 509 warga Palestina telah terbunuh dan 1.316 lainnya terluka sejak Jumat dalam serangan udara Israel, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Israel melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober. Jumlah korban tewas resmi Israel mencapai 1.200 orang.
Iran peringatkan ekspansi perang Israel di Timur Tengah
Iran memperingatkan “ekspansi perang Israel” di kawasan tersebut jika pasukannya terus melakukan kejahatan perang terhadap warga Palestina di Jalur Gaza yang terkepung dan Tepi Barat yang diduduki.
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian berbicara melalui telepon dengan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell tentang perkembangan terbaru serangan Israel di Jalur Gaza, kata Kementerian Luar Negeri Iran pada Sabtu malam.
“Jika kejahatan perang yang dilakukan oleh rezim Israel di Gaza dan Tepi Barat tidak dihentikan, cakupan perang di wilayah tersebut kemungkinan akan semakin dalam dan meluas,” kata Abdollahian dengan nada peringatan.
Abdollahian menekankan bahwa serangan militer yang dilancarkan oleh rezim Zionis terhadap penduduk Gaza harus dihentikan sesegera mungkin, kata pernyataan itu.
Ia juga mendesak akses untuk mengirim bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
Dia menekankan bahwa Iran menolak rencana dan tindakan Israel yang mengusir secara paksa warga Palestina dari tanah mereka.
Borrell juga menekankan pentingnya mengurangi ketegangan di Jalur Gaza dan Tepi Barat sesegera mungkin.
Dia mengatakan Uni Eropa sedang berusaha memastikan agar Israel mematuhi hukum perang internasional.
“Kami percaya bahwa solusi terhadap masalah Palestina adalah fokus pada jalur diplomatik,” kata Borrell seperti dikutip dalam pernyataan Kementerian Luar Negeri Iran.
Dia juga sependapat dengan Abdollahian bahwa serangan militer yang terus berlanjut akan menimbulkan krisis makin meluas.
Pada Jumat pekan lalu, tentara Israel melanjutkan serangannya di Jalur Gaza karena pihak-pihak yang bertikai gagal memperpanjang jeda kemanusiaan yang berlangsung selama tujuh hari.
Setidaknya 193 warga Palestina meninggal dunia dan 652 terluka dalam serangan udara Israel sejak Jumat, menurut Kementerian Kesehatan di Gaza.
Lebih dari 15.000 warga Palestina tewas dalam serangan Israel sejak 7 Oktober 2023.
Qatar Desak Penyelidikan Internasional Terhadap Israel
Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani mengatakan, negaranya menyerukan penyelidikan internasional segera, komprehensif, dan tidak memihak atas kejahatan Israel di Gaza. Qatar juga akan melanjutkan upayanya untuk memfasilitasi jeda kemanusiaan dan mencapai gencatan senjata permanen di wilayah kantong Palestina yang terkepung.
Gencatan senjata sementara antara Israel-Hamas selama seminggu menghasilkan pembebasan 80 sandera dari Gaza dengan imbalan 240 tahanan Palestina dari penjara di Israel. Jeda kemanusiaan ini berakhir pada Jumat (1/12/2023), dengan kedua belah pihak saling bertukar tuduhan melanggar ketentuan kesepakatan.
Prospek gencatan senjata lebih lanjut di Gaza tampak suram setelah Israel menarik perunding Mossad dari Qatar sehari setelah jeda kamusiaan tidak berlaku. Sementara wakil pemimpin Hamas mengatakan, pihaknya tidak akan mengadakan pembicaraan lebih lanjut mengenai pertukaran tawanan Israel dengan warga Palestina yang dipenjara.
Sejak jeda kemanusiaan berakhir, Israel telah meningkatkan serangannya terhadap Gaza. Pejabat media pemerintah Gaza menyatakan, bahwa 700 warga Palestina telah terbunuh dalam serangan Israel selama 24 jam terakhir sejak Jumat.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, 15.523 warga Palestina telah terbunuh di wilayah kantong tersebut sejak perang dimulai pada 7 Oktober. Lebih dari 70 persen di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.
Sementara itu, kepala jaksa Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) Karim Khan meminta Israel dan Hamas untuk mematuhi hukum internasional. Dia mengatakan, ICC akan meningkatkan penyelidikan terhadap potensi kejahatan perang.
“Semua aktor harus mematuhi hukum humaniter internasional. Jika Anda tidak melakukan hal tersebut, jangan mengeluh ketika kantor saya diminta untuk bertindak,” kata Khan saat mengakhiri kunjungan empat harinya ke Israel dan wilayah pendudukan Tepi Barat pada Ahad (3/12/2023).
Khan menekankan kunjungannya bukan bersifat investigasi tetapi dia berbicara dengan para korban di kedua sisi konflik. “Tuduhan kejahatan yang kredibel selama konflik saat ini harus diperiksa dan diselidiki secara independen dan tepat waktu,” katanya.
Didirikan pada 2002, ICC adalah satu-satunya pengadilan independen di dunia yang dibentuk untuk menyelidiki pelanggaran paling berat termasuk genosida, kejahatan perang, dan kejahatan terhadap kemanusiaan. ICC membuka penyelidikan pada 2021 terhadap Israel serta Hamas dan kelompok bersenjata Palestina lainnya atas kemungkinan kejahatan perang di wilayah Palestina.
Khan juga menyerukan agar bantuan kemanusiaan segera disalurkan ke Gaza. Dia mengingatkan agar Hamas tidak boleh menyalahgunakan bantuan tersebut.
“Mengenai akses kemanusiaan, undang-undang tidak memperbolehkan keraguan. Warga sipil harus memiliki akses terhadap makanan pokok, air, dan pasokan medis yang sangat dibutuhkan, tanpa penundaan lebih lanjut, dan dengan kecepatan dan skala yang besar," ujarnya.
Hamas Enggan Rundingkan Pembebasan Sandera Israel Jika Agresi ke Gaza tak Dihentikan
Pejabat senior Hamas, Osama Hamdan, mengungkapkan, setiap pembicaraan lebih lanjut mengenai pembebasan sandera warga Israel oleh kelompoknya harus diikuti dengan penghentian serangan ke Jalur Gaza. Hamas dan Israel sempat memberlakukan gencatan senjata selama sepekan yang diikuti pertukaran sandera dengan tahanan Palestina.
“Kami menegaskan bahwa dimulainya kembali perundingan pertukaran tahanan bergantung pada penghentian agresi dan gencatan senjata. Sebelum ada itu, tak ada diskusi tentang hal tersebut,” kata Hamdan kepada awak media di Beirut, Lebanon, Ahad (3/12/2023).
Dia pun menyinggung tentang gagalnya perpanjangan gencatan senjata pada 1 Desember 2023 lalu. Hamdan menyebut, mediator yang terlibat, yakni Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat (AS) sudah berupaya agar gencatan senjata di Gaza dapat diperpanjang. Namun, sikap menunda-nunda dan keras kepala Israel menggagalkan negosiasi.
Hamdan mengungkapkan, Hamas sudah membebaskan semua warga sipil Israel, terdiri atas perempuan dan anak-anak, dari penyanderaan. Oleh sebab itu, daftar sandera yang hendak dibebaskan ketika negosiasi perpanjangan senjata terakhir, hanya berisi nama-nama tentara perempuan Pasukan Pertahanan Israel (IDF). “Mereka semua adalah tentara perempuan yang ditangkap dari lokasi militer,” ujarnya.
Namun, Israel tak memercayai keterangan Hamas. Hamdan mengatakan, Israel meyakini bahwa Hamas masih menahan perempuan sipil Israel sebagai sandera. Menurut Hamdan, metode dan mekanisme pertukaran sandera tentara berbeda dengan warga sipil.
Pada 2011, Hamas membebaskan seorang tentara Israel bernama Gilad Shalit yang telah ditawan selama lima tahun. Sebagai gantinya, Israel membebaskan lebih dari 1.000 tahanan Palestina dari penjara.
Pada 24 November hingga 1 Desember 2023 lalu, Israel dan Hamas sempat memberlakukan gencatan senjata kemanusiaan. Selama periode tersebut, kedua belah pihak melakukan pertukaran pembebasan tahanan dan sandera.
Ketika melakukan operasi infiltrasi ke Israel pada 7 Oktober 2023 lalu, Hamas dilaporkan menculik lebih dari 240 orang, kemudian membawa mereka ke Gaza. Mereka terdiri atas warga Israel, warga Israel berkewarganegaraan ganda, dan warga asing.
Sepanjang gencatan senjata selama sepekan, Hamas membebaskan 70 warga Israel dan 24 warga asing dari penyanderaan. Mayoritas warga asing yang dibebaskan berasal dari Thailand. Sebagai imbalan atas pembebasan para sandera, Israel membebaskan 210 tahanan Palestina.
Presiden Komite ICRC akan Kunjungi Gaza
Presiden Komite Palang Merah Internasional (ICRC), Mirjana Spoljaric Egger, dijadwalkan akan mengunjungi Jalur Gaza pada Senin (4/12/2023). Kunjungan ini, menurut jaringan radio nasional Israel yang dioperasikan oleh Pasukan Pertahanan Israel Army Radio, sebagai bagian dari upaya untuk membuat Hamas mengizinkan perwakilan Palang Merah memeriksa sandera yang ditahan.
Sedangkan pada pekan depan, Spoljaric diperkirakan akan mengunjungi Israel selama dua hari. Kunjungan ini di tengah kritik tajam mengenai peran Palang Merah dalam perang tersebut.
Kunjungan ke Gaza menyusul pertemuan Spoljaric di Doha dengan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh. Dia juga bertemu secara terpisah dengan pihak berwenang Qatar yang bertindak sebagai mediator dalam konflik tersebut.
“Presiden Mirjana Spoljaric bertemu dengan (Ismail) Haniyeh, Ketua Biro Politik Hamas, dan secara terpisah dengan otoritas negara Qatar,” kata Komite Palang Merah Internasional dalam sebuah pernyataan dikutip dari ArabNews usai pertemuan pada 21 November.
ICRC menekankan bahwa kunjungan Spoljaric adalah bagian dari upaya untuk mengadakan diskusi langsung dengan semua pihak untuk meningkatkan penghormatan terhadap hukum kemanusiaan internasional.
ICRC merupakan perantara netral yang memberikan bantuan ke Gaza dan membantu mengawal sandera dan pasien dari wilayah tersebut. Dari sekitar 250 sandera yang diculik dari Israel, 113 orang masih berada di wilayah kantung Palestina itu.
Laporan tersebut menunjukkan, bahwa ICRC juga telah bertemu berkali-kali dalam beberapa minggu terakhir dengan keluarga sandera yang ditahan di Gaza, serta para pemimpin senior Israel dan Palestina. Kelompok ini terus mengimbau perlindungan mendesak bagi semua korban konflik dan untuk pengentasan situasi kemanusiaan yang membawa bencana di Jalur Gaza.
Jaksa ICC: Israel Harus Hormati Aturan Perang Internasional
Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) Karim Khan meminta Israel untuk menghormati aturan perang internasional. Dia mengatakan pada Ahad (3/12/2023), akan mempercepat penyelidikannya atas kekerasan yang dilakukan pemukim Israel terhadap warga Palestina di wilayah pendudukan Tepi Barat.
"Di Gaza, tidak ada pembenaran bagi dokter untuk melakukan operasi tanpa cahaya, dan bagi anak-anak untuk dioperasi tanpa obat bius. Bayangkan rasa sakitnya,” kata Khan dalam pesan video yang diposting daring setelah kunjungan empat hari ke Israel dan Otoritas Palestina (PA) di Tepi Barat.
"Saya sangat jelas bahwa inilah saatnya untuk mematuhi hukum. Jika Israel tidak mematuhinya sekarang, mereka tidak boleh mengeluh nanti," ujarnya.
Israel telah bersumpah untuk memusnahkan Hamas dan tujuannya di Gaza adalah untuk menghancurkan sasaran-sasaran yang terkait dengan kelompok tersebut. Namun militer Israel terus mengusir warga Gaza dengan imbauan evakuasi untuk meninggalkan daerah tersebut.
Pada saat yang sama, Khan mengatakan, kekerasan yang dilakukan oleh pemukim di Tepi Barat tidak dapat diterima dan tidak bisa dibiarkan begitu saja. “Kami telah melakukan penyelidikan dan kami mempercepat penyelidikan,” katanya mengenai situasi di Tepi Barat.
“Tidak ada pemukim Israel yang bersenjatakan ideologi dan senapan yang bisa berpikir bahwa ini adalah musim terbuka melawan warga Palestina," ujar Khan.
Israel bukan anggota pengadilan yang berbasis di Den Haag dan tidak mengakui yurisdiksinya. Namun Khan pada Oktober menekankan ICC memiliki yurisdiksi atas potensi kejahatan perang yang dilakukan oleh Hamas di perbatasan Israel dan oleh warga Israel di Jalur Gaza.
ICC telah melakukan penyelidikan berkelanjutan di wilayah pendudukan Palestina mengenai kemungkinan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan sejak 2021. Tuduhan kejahatan perang dan pelanggaran hak asasi manusia telah dilontarkan oleh kedua belah pihak sejak kelompok Hamas menyerbu beberapa komunitas Israel pada 7 Oktober, menewaskan lebih dari 1.200 warga Israel dan menyandera sekitar 240 orang.
Sebagai tanggapan, Israel melancarkan serangan udara dan invasi besar-besaran di daerah kantong Palestina. Tindakan ini telah membunuh lebih dari 15 ribu warga Gaza, termasuk perempuan dan anak-anak.
Abaikan Keselamatan Sipil, Israel Perluas Operasi Pertempuran di Seluruh Gaza
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan, mereka terus memperluas operasi pertempuran daratnya melawan Hamas di seluruh Jalur Gaza. Wilayah selatan Gaza tempat lebih dari 1 juta penduduk sipil mengungsi juga tak luput dari operasi tersebut.
“IDF terus memperluas operasi daratnya terhadap pusat-pusat Hamas di seluruh Jalur Gaza. Pasukan ini berhadapan langsung dengan para teroris dan membunuh mereka,” kata Juru Bicara IDF Daniel Hagari kepada awak media di Tel Aviv, Ahad (3/12/2023).
Sementara itu, Kepala Staf Umum IDF Letnan Jenderal Herzi Halevi mengungkapkan, pasukannya kini turut membidik wilayah selatan Gaza. Dia mengatakan operasi Israel di Gaza selatan akan menyamai serangan sebelumnya terhadap Hamas di bagian utara Gaza.
“Kami bertempur dengan kuat dan menyeluruh di Jalur Gaza utara, dan kami juga melakukannya sekarang di Gaza selatan,” ujar Halevi.
Pada Ahad kemarin, militer Israel meluncurkan kampanye pengeboman ke segenap wilayah Gaza. Jet tempur serta artileri Israel turut melancarkan serangan intens ke Khan Younis dan Rafah yang berada di wilayah selatan Gaza. Jumlah korban jiwa dan luka di Gaza pun terus melambung.
“Selama beberapa jam terakhir, hanya 316 orang tewas dan 664 orang terluka yang berhasil diangkat dari reruntuhan dan dibawa ke rumah sakit, namun banyak lainnya yang masih berada di bawah reruntuhan,” kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan di Gaza Ashraf al-Qudra pada Ahad lalu.
Kementerian Kesehatan Gaza mengungkapkan, hingga Ahad kemarin, jumlah warga Gaza yang terbunuh akibat serangan Israel sudah mencapai 15.523 jiwa. Sementara korban luka menembus 41.316 orang. Angka tersebut dihitung sejak dimulainya agresi Israel ke Gaza pada 7 Oktober 2023.
Pekan lalu Komisaris Jenderal Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) Philippe Lazzarini mencemaskan terus berlanjutnya agresi Israel ke wilayah selatan Jalur Gaza. Dia mengatakan, serangan Israel ke selatan Gaza dapat menyebabkan 1 juta penduduk Gaza yang mengungsi di sana, termasuk 900 ribu orang yang berlindung di gedung-gedung PBB, mencoba menerobos ke perbatasan Mesir.
“Jalur Gaza sudah dikenal sebagai salah satu tempat paling padat di dunia. Dan sekarang, mayoritas penduduknya pindah ke selatan. Jadi, terdapat konsentrasi populasi yang hampir seluruhnya di separuh wilayah – sebuah wilayah yang tidak dapat mendukung keberadaan seperti itu bahkan karena kekurangan air,” kata Lazzarini dalam sebuah wawancara dengan the Guardian dan dipublikasikan akun X resmi UNRWA, Sabtu (2/12/2023).
Dia mengingatkan bahwa lebih dari 1 juta penduduk Gaza diperintahkan mengungsi ke wilayah selatan jika hendak terhindar dari gempuran serangan udara. “Namun sebagian besar orang terbunuh di wilayah selatan,” ujarnya.
Lazzarini mengungkapkan bahwa konsep zona aman sepihak di selatan bagi warga sipil, jika tidak disetujui oleh Hamas, akan penuh risiko. “Kami memiliki 1 juta orang, 1 juta orang berada di instalasi PBB, termasuk 100 ribu di utara. Mereka datang untuk mencari perlindungan,” ucapnya.
Dia menambahkan, fasilitas-fasilitas PBB yang digunakan penduduk Gaza untuk berlindung sudah diketahui titik lokasinya. Namun, hampir 100 fasilitas tersebut tetap terdampak serangan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal itu telah menyebabkan lebih dari 200 orang terbunuh dan 900 lainnya terluka di instalasi PBB.
“Sekarang, kami diberitahu, atau kami mendengar, bahwa masyarakat harus bergerak lebih jauh ke barat daya jika serangan terjadi di Khan Younis. Namun Anda tidak dapat menyatakan suatu wilayah aman secara sepihak di zona perang,” kata Lazzarini.
Dia mengingatkan Gaza bukanlah Hamas. “Anda mempunyai organisasi bernama Hamas dan Anda mempunyai populasi, dan populasi ini beragam, dinamis, tidak bisa disamakan dengan Hamas. Ini adalah populasi yang hidup di bawah kekuasaan Hamas selama 17 tahun terakhir. Apakah ini berarti seluruh penduduk – separuhnya adalah anak-anak, separuhnya lahir setelah Hamas berkuasa – harus menanggung akibatnya?” ucap Lazzarini.
Lazzarini menambahkan, hal tersebut harus diatasi oleh mereka yang bertujuan menumpas atau melenyapkan Hamas. “Apa yang kami katakan adalah bahwa tujuan ini tidak boleh mengorbankan penduduk sipil. Itulah alasan mengapa Anda memiliki aturan perang. Alasan mengapa Anda memiliki hukum humaniter internasional,” katanya.
Pada 24 November hingga 1 Desember 2023 lalu, Israel dan Hamas sempat memberlakukan gencatan senjata kemanusiaan. Selama periode tersebut, kedua belah pihak turut melakukan pertukaran pembebasan tahanan dan sandera.
Ketika melakukan operasi infiltrasi ke Israel pada 7 Oktober 2023 lalu, Hamas dilaporkan menculik lebih dari 240 orang, kemudian membawa mereka ke Gaza. Mereka terdiri dari warga Israel, warga Israel berkewarganegaraan ganda, dan warga asing.
Sepanjang gencatan senjata selama sepekan, Hamas membebaskan 70 warga Israel dan 24 warga asing dari penyanderaan. Mayoritas warga asing yang dibebaskan berasal dari Thailand. Sebagai imbalan atas pembebasan para sandera, Israel telah membebaskan 210 tahanan Palestina.
Muslim AS Tarik Dukungan Biden Tahun 2024 Atas Sikapnya Terhadap Perang Israel-Hamas
Para pemimpin Muslim Amerika di beberapa negara bagian penting pada hari Sabtu berjanji untuk menggalang komunitas mereka menentang upaya Presiden Joe Biden untuk terpilih kembali karena dukungannya yang teguh terhadap perang Israel di Gaza.
Kampanye #AbandonBiden dimulai ketika warga Muslim Amerika di Minnesota menuntut Biden menyerukan gencatan senjata pada tanggal 31 Oktober, dan telah menyebar ke Michigan, Arizona, Wisconsin, Pennsylvania, dan Florida.
“Konferensi #AbandonBiden 2024 ini diadakan dengan latar belakang pemilihan presiden tahun 2024 mendatang dan keputusan untuk menarik dukungan kepada Presiden Biden karena keengganannya untuk menyerukan gencatan senjata dan melindungi orang-orang tak berdosa di Palestina dan Israel,” kata kelompok tersebut kepada media berita AS.
Penentangan dari populasi Muslim dan Arab Amerika yang cukup besar dapat menimbulkan tantangan terhadap prospek Electoral College presiden pada pemilu mendatang.
Presiden dan wakil presiden AS dipilih oleh sekelompok elektor yang sebagian besar dipilih oleh partai politik di negara bagian tersebut.
“Kami tidak punya dua pilihan. Kami punya banyak pilihan,” kata Jaylani Hussein, direktur Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) cabang Minnesota, pada konferensi pers di Dearborn, Michigan, ketika ditanya tentang alternatif Biden.
Paus Fransiskus Berharap Hamas-Israel Bisa Kembali Sepakati Gencatan Senjata
Paus Fransiskus berharap Hamas dan Israel dapat kembali menyepakati gencatan senjata baru. Dia mengaku prihatin atas berlanjutnya perang di Gaza sejak kesepakatan gencatan senjata sementara antara Hamas dan Israel berakhir pekan lalu.
Paus Fransiskus mengungkapkan, saat ini situasi di Palestina dan Israel serius. “Saya berharap semua pihak yang terlibat dapat mencapai kesepakatan gencatan senjata baru sesegera mungkin dan menemukan solusi selain senjata serta mencoba mengambil jalan berani menuju perdamaian,” kata Paus Fransiskus lewat akun X resminya, Ahad (3/12/2023).
Dia menambahkan, berakhirnya gencatan senjata berarti kematian, kehancuran, dan kesengsaraan. Paus Fransiskus pun menyoroti kondisi penduduk Gaza yang saat ini kembali harus menghadapi minimnya pasokan esensial. Pertempuran telah menyebabkan upaya pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza sulit dilakukan.
Saat ini Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah memperluas pertempurannya di Jalur Gaza. Sebelumnya IDF hanya memfokuskan konfrontasi dengan Hamas di wilayah utara Gaza. Oleh sebab itu, penduduk sipil diperintahkan mengungsi ke selatan. Namun, kini IDF pun melancarkan kampanye serangan, baik udara maupun darat, ke selatan Gaza.
Pada Ahad kemarin, militer Israel meluncurkan kampanye pengeboman ke segenap wilayah Gaza. Jet tempur serta artileri Israel turut melancarkan serangan intens ke Khan Younis dan Rafah yang berada di wilayah selatan Gaza. Jumlah korban jiwa dan luka di Gaza pun terus melambung.
“Selama beberapa jam terakhir, hanya 316 orang tewas dan 664 orang terluka yang berhasil diangkat dari reruntuhan dan dibawa ke rumah sakit, tapi banyak lainnya yang masih berada di bawah reruntuhan,” kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan di Gaza Ashraf al-Qudra.
Kementerian Kesehatan Gaza mengungkapkan, hingga Ahad kemarin, jumlah warga Gaza yang terbunuh akibat serangan Israel sudah mencapai 15.523 jiwa. Sementara korban luka menembus 41.316 orang. Angka tersebut dihitung sejak dimulainya agresi Israel ke Gaza pada 7 Oktober 2023.
Pada 24 November hingga 1 Desember 2023 lalu, Israel dan Hamas sempat memberlakukan gencatan senjata kemanusiaan. Selama periode tersebut, bantuan kemanusiaan dialirkan ke Gaza. Selain itu, Hamas serta Israel turut melakukan pertukaran pembebasan tahanan dan sandera.
Ketika melakukan operasi infiltrasi ke Israel pada 7 Oktober 2023 lalu, Hamas dilaporkan menculik lebih dari 240 orang, kemudian membawa mereka ke Gaza. Mereka terdiri atas warga Israel, warga Israel berkewarganegaraan ganda, dan warga asing.
Sepanjang gencatan senjata selama sepekan, Hamas membebaskan 70 warga Israel dan 24 warga asing dari penyanderaan. Mayoritas warga asing yang dibebaskan berasal dari Thailand. Sebagai imbalan atas pembebasan para sandera, Israel membebaskan 210 tahanan Palestina.