News Forex, Index & Komoditi ( Selasa, 10 September 2024 )
News Forex, Index & Komoditi
( Selasa, 10 September 2024 )
Harga Emas Global Menguat, Fokus pada Data Inflasi AS
Harga emas global stabil pada saat para investor menanti laporan inflasi Amerika Serikat (AS) untuk petunjuk lebih lanjut tentang potensi besaran pemotongan suku bunga oleh The Fed.
Melansir Reuters, harga emas spot tidak banyak berubah, berada di US$2.498,24 per ons troi pada pukul 11:48 p.m. ET (1548 GMT). Sementara emas berjangka AS naik 0,1% menjadi US$2.527,70.
"Emas mungkin akan tetap terkonsolidasi, mungkin sedikit fluktuatif dalam rentang yang telah ditetapkan," kata Peter A. Grant, vice president and senior metals strategist di Zaner Metals, yang memperkirakan emas akan mencapai rekor tertinggi.
Harga emas mencapai rekor tertinggi di US$2.531,60 pada 20 Agustus lalu.
Saat ini, para pedagang melihat peluang 73% untuk pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan The Fed minggu depan, dan peluang 27% untuk pemotongan sebesar 50 basis poin, menurut CME FedWatch Tool.
"Pasar tampaknya sudah memperhitungkan bahwa The Fed lebih mungkin melakukan pemotongan 25 basis poin yang lebih kecil, dan itu selalu menjadi pandangan saya," tambah Grant.
Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang aset yang tidak menghasilkan, seperti emas.
Minggu lalu, sebuah laporan menunjukkan bahwa pertumbuhan pekerjaan di AS meningkat lebih sedikit dari yang diharapkan pada Agustus.
Tetapi penurunan tingkat pengangguran menjadi 4,2% menunjukkan pasar tenaga kerja tidak anjlok sehingga memerlukan pemotongan suku bunga 50 basis poin.
Investor sekarang akan menantikan data harga konsumen AS untuk Agustus pada Rabu (11/9) dan indeks harga produsen pada Kamis (12/9).
"Jika angka inflasi jauh lebih rendah dari yang diharapkan dan meningkatkan harapan untuk pemotongan 50 basis poin, maka emas bisa mencapai rekor tertinggi. Namun, meskipun konsensus tetap pada pemotongan 25 basis poin, harga emas tidak akan mengalami penurunan dramatis karena The Fed pasti akan memotong suku bunga," kata analis pasar Kinesis Money, Carlo Alberto De Casa.
Outlook publik AS untuk tekanan inflasi tidak banyak berubah bulan lalu, menurut laporan yang dirilis oleh The Fed New York pada Senin.
Di tempat lain, harga perak spot naik 1,1% menjadi US$28,23 per ons troi, platinum naik 1,9% menjadi US$939,50, dan palladium melonjak lebih dari 3% menjadi US$938,75.
Harga Minyak Dunia Naik, Gangguan Pasokan Akibat Badai Mengimbangi Permintaan yang Lemah
Harga minyak stabil pada perdagangan awal hari Selasa (10/9). Investor mempertimbangkan gangguan pasokan akibat Badai Tropis Francine dan potensi pemangkasan produksi lebih lanjut terhadap permintaan China yang terus melemah.
Selasa (10/9) pukul 7.04 WIB, harga minyak mentah Brent naik 16 sen atau 0,22% menjadi US$ 72 per barel. Harga minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 12 sen atau 0,17% menjadi US$ 68,83 per barel.
Kedua harga acuan naik sekitar 1% pada penutupan perdagangan hari Senin.
Penjaga pantai AS memerintahkan penutupan semua operasi di Brownsville dan pelabuhan kecil Texas lainnya pada Senin malam, saat Badai Tropis Francine menerjang Teluk. Pelabuhan Corpus Christi tetap buka tetapi dengan pembatasan.
Badai tropis tersebut diperkirakan akan menguat secara signifikan selama beberapa hari ke depan dan diperkirakan akan menjadi badai pada Senin malam atau Selasa pagi, menurut Pusat Badai Nasional (NHC).
Exxon Mobil mengatakan pihaknya menghentikan produksi di anjungan produksi lepas pantai Hoover. Sementara Shell menghentikan operasi pengeboran di dua anjungan. Chevron juga mulai menghentikan produksi minyak dan gas, di dua anjungan produksi lepas pantainya.
"Setidaknya 125.000 barel per hari (bpd) kapasitas minyak berisiko terganggu," kata analis ANZ dalam sebuah catatan, mengutip data dari NHC.
Trader komoditas global Gunvor dan Trafigura mengantisipasi harga minyak dapat berkisar antara US$ 60 dan US$ 70 per barel karena permintaan China yang meningkat dan kelebihan pasokan global yang terus-menerus, para eksekutif mengatakan kepada peserta Konferensi Perminyakan Asia Pasifik (APPEC) pada hari Senin.
Pergeseran China ke bahan bakar rendah karbon dan ekonomi yang lesu telah meredam pertumbuhan permintaan minyak di negara pengimpor minyak mentah terbesar di dunia, kata pembicara konferensi APPEC.
"Pertumbuhan permintaan tahunan China telah melambat dari sekitar 500.000-600.000 barel per hari dalam lima tahun sebelum pandemi Covid-19 menjadi 200.000 barel per hari sekarang," kata Daan Struyven, kepala penelitian minyak di Goldman Sachs.
Wall Street Melonjak Saat Investor Menunggu Data Inflasi & Pemangkasan Suku Bunga Fed
Tiga indeks utama Wall Street naik lebih dari 1% pada hari Senin. Investor mencari barang murah setelah aksi jual minggu sebelumnya. Sementara mereka juga menunggu laporan inflasi dalam beberapa hari mendatang dan keputusan kebijakan Federal Reserve berikutnya minggu depan.
Senin (9/9), Dow Jones Industrial Average naik 484,18 poin atau 1,20% menjadi 40.829,59. Indeks S&P 500 naik 62,63 poin atau 1,16% menjadi 5.471,05. Nasdaq Composite naik 193,77 poin atau 1,16% menjadi 16.884,60.
Investor telah meninggalkan pasar saham pada pekan lalu ketika data pekerjaan Agustus yang lebih lemah dari perkiraan pada hari Jumat diikuti data manufaktur yang lemah pada hari Selasa. Rilis data ekonomi tersebut menyebabkan penurunan mingguan terbesar Nasdaq Composite sejak Januari 2022 dan penurunan mingguan terbesar S&P 500 sejak Maret 2023.
Bersamaan dengan kegelisahan tentang kesehatan ekonomi Amerika Serikat (AS), investor telah berjuang dengan ketidakpastian tentang keputusan suku bunga Fed pada 18 September. Namun, para pelaku pasar dalam suasana yang tampak lebih optimis pada hari Senin.
"Investor punya sedikit waktu selama akhir pekan untuk memikirkan berbagai hal. Jelas ada reaksi berlebihan terhadap data ekonomi minggu lalu. Hal itu meningkatkan ketakutan berlebihan akan potensi resesi," kata Kristina Hooper, kepala strategi pasar global di Invesco seperti dikutip Reuters. "Jeda memberi Anda kesempatan untuk bersikap lebih rasional," imbuh dia.
Peristiwa penting pekan ini termasuk laporan indeks harga konsumen (IHK), yang akan dirilis Rabu pagi. Debat pertama antara kandidat presiden AS dari Partai Demokrat Kamala Harris dan kandidat Partai Republik Donald Trump menjelang pemilihan umum 5 November akan berlangsung Selasa malam atau Rabu pagi waktu Indonesia.
Phil Blancato, kepala strategi pasar di Osaic Wealth, New York mengatakan, investor mulai melirik lagi saham berkualitas tinggi yang lebih murah. Secara khusus Blancato menunjuk saham perusahaan pembuat chip kecerdasan buatan Nvidia yang merupakan perusahaan besar di pasar dan favorit, yang ditutup naik 3,5% pada hari Senin setelah turun 15,3% minggu lalu.
Namun, karena perdagangan biasanya lebih tenang sebelum berita ekonomi besar, Blancato khawatir akan adanya reli sebelum laporan inflasi CPI hari Rabu. Data inflasi diharapkan dapat membantu menginformasikan apakah Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 atau 50 basis poin.
"Pasar mengharapkan hasil yang sangat lemah dan mengunci pemangkasan suku bunga Fed. Apa yang terjadi jika kita tidak mendapatkannya?" kata Blancato yang mengharapkan volatilitas setelah keputusan apa pun yang dibuat Fed.
Beberapa investor akan kecewa jika Fed hanya memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin. Tetapi jika pemangkasannya dua kali lipat, mereka akan khawatir bahwa Fed memiliki kekhawatiran besar tentang ekonomi.
"Ini situasi yang merugikan semua pihak," kata Blancato.
Laporan hari Rabu diperkirakan akan menunjukkan moderasi dalam inflasi utama pada bulan Agustus menjadi 2,6% secara tahunan. Sementara secara bulanan, inflasi diperkirakan tetap tidak berubah pada 0,2%. Laporan CPI akan diikuti oleh data harga produsen pada hari Kamis.
Saham Apple Inc mengalami hari yang lesu pada hari Senin. Harga saham Apple ditutup naik hanya 0,04% setelah sebelumnya turun hampir 2% saat meluncurkan iPhone 16 yang didukung kecerdasan buatan.
Sebelas sektor industri utama S&P 500 ditutup lebih tinggi, dengan barang konsumsi diskresioner memimpin kenaikan, naik 1,63% diikuti oleh industri, yang naik 1,56%. Kenaikan terkecil adalah layanan komunikasi, yang naik 0,04%.
Peluncuran ponsel Apple yang telah lama ditunggu-tunggu terjadi beberapa jam setelah saingannya dari China Huawei mulai mengumpulkan pesanan untuk ponsel Mate XT lipat tiganya.
Harga saham Boeing naik 3,4% setelah pembuat pesawat dan serikat pekerja terbesarnya mencapai kesepakatan sementara yang mencakup lebih dari 32.000 pekerja, mencegah kemungkinan pemogokan.
Harga saham Palantir naik 14% dan Dell Technologies naik 3,8% setelah berita yang dikeluarkan Jumat malam menyebutkan bahwa mereka akan bergabung dengan indeks S&P 500 pada 23 September.
Dalam indeks acuan, saham-saham ini akan menggantikan American Airlines Group, yang naik 3,9%, dan Etsy, yang turun 1,6%, serta Bio-Rad Laboratories, yang ditutup turun 2% pada hari itu.
Tayyip Erdogan Serukan Aliansi Islam untuk Melawan Israel
Pada Sabtu (7/9/2024), Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan negara-negara Islam harus membentuk aliansi untuk melawan apa yang disebutnya "ancaman ekspansionisme yang semakin meningkat" dari Israel. Pernyataan ini langsung menuai teguran keras dari menteri luar negeri Israel.
Mengutip Reuters, Erdogan mengeluarkan pernyataan tersebut setelah terjadi pembunuhan oleh pasukan Israel terhadap seorang wanita Turki-Amerika yang ikut serta dalam aksi protes pada hari Jumat terhadap perluasan permukiman di Tepi Barat yang diduduki Israel.
"Satu-satunya langkah yang akan menghentikan arogansi Israel, banditisme Israel, dan terorisme negara Israel adalah aliansi negara-negara Islam," kata Erdogan pada acara asosiasi sekolah Islam di dekat Istanbul.
Ia mengatakan, langkah-langkah terkini yang telah diambil Turki untuk meningkatkan hubungan dengan Mesir dan Suriah ditujukan untuk membentuk garis solidaritas untuk melawan ancaman ekspansionisme yang semakin meningkat.
Erdogan juga bilang, aksi Israel juga mengancam Lebanon dan Suriah.
Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pernyataan Erdogan adalah kebohongan dan hasutan yang berbahaya.
Katz juga menegaskan bahwa pemimpin Turki tersebut telah bekerja selama bertahun-tahun dengan Iran untuk melemahkan rezim Arab moderat di kawasan tersebut.
Pada pekan ini, Erdogan baru saja menjamu Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi di Ankara. Keduanya membahas perang Gaza dan cara-cara untuk memperbaiki hubungan mereka yang telah lama membeku selama kunjungan presiden pertama dalam 12 tahun.
Hubungan di antara mereka mulai mencair pada tahun 2020 ketika Turki memulai upaya diplomatik untuk meredakan ketegangan dengan rival-rival regional, termasuk Uni Emirat Arab dan Arab Saudi.
Erdogan mengatakan pada bulan Juli bahwa Turki akan menyampaikan undangan kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad "kapan saja" untuk kemungkinan pembicaraan guna memulihkan hubungan antara kedua negara tetangga tersebut. Suriah memutuskan hubungan pada tahun 2011 setelah pecahnya perang saudara Suriah.
Militer Israel mengatakan setelah insiden hari Jumat bahwa mereka sedang menyelidiki laporan bahwa seorang wanita warga negara asing tewas akibat tembakan yang dilepaskan di daerah tersebut.
"Rincian insiden dan keadaan saat dia terkena tembakan sedang ditinjau," demikian pernyataan militer Israel.
Belum ada komentar langsung dari kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengenai insiden hari Jumat tersebut.
Lebih dari 630.000 Anak-anak Gaza Kesulitan Bersekolah Selama Dua Tahun Perang
Dengan hampir 80% fasilitas pendidikan dihancurkan oleh Israel, hingga saat ini lebih dari 630.000 anak-anak di Gaza gagal mendapatkan pendidikan yang layak.
Pekan ini seharusnya menjadi permulaan musim ajaran baru di kawasan Timur Tengah. Sayangnya, ratusan ribu anak-anak di Gaza tidak bisa merasakan semaraknya pendidikan di sekolah.
Mengutip Al Jazeera, hampir 80% sekolah di Gaza telah rusak atau hancur. Universitas terakhir yang tersisa di Jalur Gaza dihancurkan oleh militer Israel pada bulan Januari 2024.
Kementerian Pendidikan Palestina mengatakan, lebih dari 630.000 siswa tidak mendapatkan haknya untuk pendidikan di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Serangan Israel telah membuat 39.000 siswa tidak dapat mengikuti ujian sekolah menengah dan lebih dari 25.000 anak-anak tewas atau terluka.
Selama satu tahun terakhir, sekitar 90% dari 307 gedung sekolah negeri telah hancur.
"58.000 siswa seharusnya bergabung di kelas satu dan mulai bersekolah hari ini," kata Kementerian Pendidikan Palestina pada hari Senin (9/9).
Kementerian mengatakan pihaknya sedang mencoba meluncurkan peluang e-learning dan menyediakan kelas di tenda-tenda ketika siswa di Gaza memasuki tahun kedua tanpa sekolah.
Militer Israel telah secara brutal menyerang gedung-gedung sekolah serta fasilitas sipil lainnya. Mereka meyakini bahwa militan Hamas telah menggunakan bangunan sipil untuk bersembunyi tanpa memberikan bukti.
Hingga 8 September 2024, otoritas kesehatan Gaza mencatat sedikitnya 40.972 penduduk telah kehilangan nyawa di daerah itu sejak Oktober 2023. Di dalamnya termasuk sekitar 16.500 anak-anak dan 10.000 orang lain yang masih dinyatakan hilang.
Tidak hanya di Gaza, korban tewas akibat kekerasan aparat keamanan Israel di Tepi Barat juga sudah menyentuh angka 692, dengan 159 di antaranya adalah anak-anak.
Donald Trump Ancam Berlakukan Tarif 100% pada Negara-Negara yang Tinggalkan Dolar AS
Pada Sabtu (7/9/2024), Donald Trump berjanji akan menghukum negara-negara yang beralih dari penggunaan dolar AS jika dia terpilih sebagai Presiden AS nantinya. Salah satunya yakni dengan menambahkan pilar baru pada platform tarifnya.
"Anda meninggalkan dolar dan Anda tidak berbisnis dengan Amerika Serikat karena kami akan mengenakan tarif 100 persen pada barang-barang Anda," kata calon presiden dari Partai Republik tersebut pada sebuah rapat umum di negara bagian Wisconsin yang menjadi medan pertempuran pada Pemilu AS.
Mengutip Business Standard, pernyataan Trump tersebut menyusul diskusi selama berbulan-bulan antara Trump dan para penasihat ekonominya tentang cara-cara untuk menghukum sekutu atau musuh yang mencari cara aktif untuk terlibat dalam perdagangan bilateral dalam mata uang selain dolar.
Menurut penuturan sejumlah sumber yang mengetahui masalah tersebut sebelumnya kepada Bloomberg News, pilihan-pilihan tersebut mencakup kontrol ekspor, biaya manipulasi mata uang, dan tarif.
Trump, yang telah lama menganut kebijakan perdagangan proteksionis, mengatakan dolar telah "dikepung" selama delapan tahun.
China, India, Brasil, Rusia, dan Afrika Selatan membahas de-dolarisasi pada sebuah pertemuan puncak tahun lalu.
Sebaliknya, Trump mengatakan bahwa ia ingin dolar tetap menjadi mata uang cadangan dunia, sebuah janji yang ia perbarui pada rapat umum hari Sabtu.
Berdasarkan data Dana Moneter Internasional (IMF), meskipun dominasi dolar telah berkurang dalam beberapa dekade terakhir, mata uang AS masih menyumbang 59% dari cadangan devisa resmi pada kuartal pertama tahun 2024. Sementara di posisi kedua ada euro dengan menyumbang hampir 20%.
Wisconsin adalah salah satu negara bagian yang paling penting dalam persaingan antara Trump dan saingan Demokratnya Kamala Harris.
Keduanya berjuang untuk mendapatkan dukungan dari para pemilih kelas pekerja di negara bagian tersebut, yang merasa tidak nyaman dengan agenda ekonomi Presiden Joe Biden dan tertarik pada daya tarik populis Trump.
Jajak pendapat Bloomberg News/Morning Consult yang dirilis minggu lalu menunjukkan Harris unggul di Wisconsin dengan 8 persentase poin, keunggulan terbesar atas Trump yang dimilikinya di antara tujuh negara bagian medan pertempuran dalam jajak pendapat tersebut.
Sementara itu, Harris menghabiskan hari Sabtu di Pennsylvania untuk mempersiapkan debat hari Selasa dengan Trump, ujian besar berikutnya yang dapat mengubah jalannya persaingan yang ketat antar kedua kandidat.
Bank Sentral China Sudah 4 Bulan Terakhir Tak Membeli Emas, Ini Pemicunya
People's Bank of China alias Bank sentral China menunda pembelian emas untuk cadangannya selama empat bulan berturut-turut pada bulan Agustus.
Menurut data resmi yang dirilis pada Sabtu (7/9/2024), kepemilikan emas China mencapai 72,8 juta troy ons pada akhir bulan lalu.
Namun, nilai cadangan emas naik menjadi US$ 182,98 miliar dibandingkan dengan US$ 176,64 miliar pada akhir Juli.
PBOC menunda pembelian emas karena harga logam mulia naik ke rekor.
Mengutip Reuters, harga emas telah meningkat tahun ini di tengah spekulasi bahwa pemotongan suku bunga AS akan segera terjadi.
Selain itu, kenaikan harga emas juga dipicu oleh meningkatnya permintaan safe haven yang didorong oleh ketidakpastian geopolitik dan ekonomi. Kondisi itu menyebabkan bank sentral dunia melakukan pembelian yang besar.
Harga emas telah melonjak 21% sepanjang tahun ini dan berada sedikit di bawah rekor tertinggi di evel US$ 2.531,60 yang dicapai pada 20 Agustus lalu.
Sebelum menghentikan pembelian emas, PBOC telah membeli emas selama 18 bulan berturut-turut.
Bank sentral tersebut merupakan pembeli tunggal emas terbesar di dunia pada tahun 2023. Keputusan PBOC untuk menunda pembelian emas telah membantu meredam permintaan investor China dalam beberapa bulan terakhir.
Menurut Carsten Menke, seorang analis di Julius Baer, PBOC diperkirakan akan melanjutkan pembelian emas di beberapa titik meskipun harga masih tinggi karena motivasi politik, bukan ekonomi. Misalnya seperti keinginan China untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS sebagai aset cadangan.
AS Peringatkan Adanya Peningkatan Risiko Bisnis di Hong Kong
Pada Jumat (6/9/2024), Amerika Serikat memperingatkan bisnis Amerika tentang risiko terhadap operasi mereka di Hong Kong.
Reuters memberitakan, menurut pemerintah AS, banyak dari risiko tersebut berasal dari undang-undang keamanan nasional yang mulai berlaku pada bulan Maret.
"Pelaku bisnis harus menyadari bahwa risiko yang mereka hadapi di RRC (China) kini semakin meningkat di Hong Kong," kata Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah rilis.
Melansi AFP, China telah menyetujui pendekatan "Satu Negara, Dua Sistem" untuk Hong Kong sebelum wilayah tersebut diserahkan dari Inggris pada tahun 1997.
Namun Beijing telah mengambil tindakan keras sejak protes massal pada tahun 2019. Pada saat itu, badan legislatif Hong Kong yang bebas oposisi pada bulan Maret mengeluarkan peraturan yang memberikan hukuman penjara seumur hidup untuk kejahatan termasuk pengkhianatan dan pemberontakan.
Memperbarui nasihat bisnis yang pertama kali dikeluarkan pada tahun 2021, Departemen Luar Negeri dan lembaga AS lainnya memperingatkan tentang "risiko baru dan yang meningkat" bagi perusahaan yang beroperasi di Hong Kong.
"Sifat hukum yang didefinisikan secara samar-samar dan pernyataan serta tindakan pemerintah sebelumnya menimbulkan pertanyaan tentang risiko yang terkait dengan kegiatan rutin," kata Departemen Luar Negeri AS tentang undang-undang Pasal 23 yang baru.
Kegiatan rutin tersebut dapat mencakup penelitian tentang kebijakan pemerintah dan menjaga hubungan dengan pejabat setempat, jurnalis, dan organisasi nonpemerintah.
Peringatan itu juga mengatakan perbedaan antara Hong Kong dan daratan China semakin menyempit.
"Berdasarkan undang-undang yang serupa dengan yang baru-baru ini diberlakukan di Hong Kong, otoritas RRC di daratan China tampaknya memiliki keleluasaan yang luas untuk menganggap berbagai dokumen, data, statistik, atau materi sebagai rahasia negara dan untuk menahan dan mengadili warga negara asing atas tuduhan spionase," katanya.
Lebih dari 300 orang telah ditangkap berdasarkan undang-undang keamanan awal tahun 2020. Menurut Departemen Luar Negeri, mereka termasuk seorang warga negara AS.
Pejabat nomor dua Hong Kong Eric Chan mengatakan pada hari Sabtu bahwa peringatan AS tersebut merupakan upaya untuk menekan kebangkitan China dan bahwa kasus keamanan nasional diperlakukan secara adil di pengadilan.
"Undang-Undang Keamanan Nasional telah diberlakukan sejak lama dan kita semua dapat melihat bahwa kita tidak pernah menangkap pebisnis mana pun tanpa alasan," kata Chan kepada wartawan.
Chan menambahkan, "(Peringatan AS) melibatkan unsur intimidasi, untuk menakut-nakuti pebisnis yang ingin berinvestasi di Hong Kong. Saya tidak berpikir taktik ini akan berhasil."
Amerika Serikat telah berulang kali memperingatkan bahwa peraturan keamanan yang dipimpin Beijing membahayakan keterbukaan yang memungkinkan Hong Kong berkembang sebagai pusat perdagangan.
Pemimpin Hong Kong John Lee telah membela peraturan baru tersebut sebagai langkah untuk mencegah kekerasan setelah demonstrasi massal tahun 2019.
Pemimpin Korea Utara Tekankan Pentingnya Perkuat Angkatan Laut
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menekankan pentingnya memperkuat kekuatan angkatan laut selama kunjungan ke lokasi pembangunan pangkalan angkatan laut, menurut laporan media pemerintah KCNA, seperti dikutip dari Reuters Minggu (8/9).
"Sekarang kita akan segera memiliki kapal perang permukaan dan kapal selam besar yang tidak dapat ditambatkan oleh fasilitas yang ada untuk menambatkan kapal perang, pembangunan pangkalan angkatan laut untuk menjalankan kapal perang besar terbaru telah menjadi tugas yang mendesak," kata Kim.
Selama kunjungan, Kim menekankan perlunya membangun pelabuhan angkatan laut yang mampu mengoperasikan sistem persenjataan kapal perang dan mengungkapkan langkah-langkah militer untuk menyebarkan sistem anti-pesawat dan pertahanan pantai untuk mempertahankan pelabuhan.
Kim mengatakan ada keuntungan geopolitik dari lokasi tersebut sebagai keuntungan strategis bagi negara yang dibatasi di sisi timur dan barat oleh laut. Namun, laporan KCNA tidak menyebutkan lokasi lokasi tersebut.
Analisis citra satelit terkini oleh 38 North mengindikasikan bahwa kapal selam kelas rudal balistik (SSB) terbaru Korea Utara, kelas "Sinpo-C", sedang menjalani periode pemasangan yang ekstensif di Galangan Kapal Sinpho Selatan.
Dalam kunjungan terpisah ke galangan kapal, Kim memerintahkan peningkatan investasi nasional dalam proyek pembuatan kapal sehingga tugas-tugas mendesak dan rencana jangka panjang untuk meletakkan dasar bagi pengembangan industri pembuatan kapal dapat dilaksanakan sesuai jadwal.
KCNA juga melaporkan pada hari Minggu kunjungan Kim ke perusahaan industri pertahanan, di mana ia menekankan perlunya membuat produksi amunisi lebih ilmiah dan modern untuk menjamin kinerja perangkat keras militer yang baru dikembangkan, dan inspeksi akademi artileri.
Abaikan Seruan Kemanusiaan, Militer Israel Terus Bombardir Pengungsian di Gaza
Israel semakin tidak peduli pada suara-suara kemanusiaan yang menyerukan penghentian genosida di Jalur Gaza, Palestina. Kemarin, militer Israel (IDF) melakukan serangan udara yang menarget Sekolah Amr Ibn Al-As. Kompleks sekolah tersebut adalah salah satu tempat pengungsian di lingkungan Sheikh Radwan, Gaza Utara.
Akibat dibombardir IDF, kamp pengungsian tersebut porak poranda. Serangan entitas zionis itu juga menyebabkan sebanyak empat pengungsi-internal (internally displaced persons) Palestina gugur. Selain itu, total 20 orang lainnya mengalami luka-luka parah.
Tim medis mengangkut jenazah para korban jiwa dan mengevakuasi 20 korban luka. Banyak di antara para korban adalah anak-anak. Demikian dilaporkan sumber tenaga medis yang dikutip oleh Anadolu.
Saksi mata melaporkan, pesawat tempur Israel menargetkan area shalat di dalam Sekolah Amr Ibn Al-As. Kamp pengungsian itu diketahui menampung ribuan orang internally displaced persons Palestina.
Sebelumnya, Badan Pertahanan Sipil Gaza menyatakan, sejumlah warga Palestina meninggal dunia dan terluka akibat serangan udara Israel yang menarget Sekolah Amr Ibn Al-As.
Dalam beberapa bulan terakhir, IDF telah menargetkan sejumlah sekolah yang menampung para pengungsi. Mereka dengan sengaja melakukan pembantaian terhadap warga sipil yang berlindung di dalam kamp-kamp pengungsian. Banyak di antara para korban adalah perempuan dan anak-anak.
Genosida yang terus berlanjut di Jalur Gaza telah merenggut jiwa lebih dari 40.900 warga Palestina. Kebanyakan para syuhada adalah perempuan dan anak-anak. Tindakan biadab Israel ini juga melukai hampir 94.700 orang lainnya. Demikian keterangan otoritas kesehatan setempat.
Blokade yang terus berlangsung di wilayah Jalur Gaza menyebabkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan. Bukan hanya itu, seluruh penduduk setemapt juga terpaksa meninggalkan rumah-rumah mereka, yang sebagian besar dalam keadaan hancur akibat ditarget IDF.
Israel menghadapi tuduhan genosida atas tindakannya di Gaza di Pengadilan Internasional. Bagaimanapun, entitas yang dipimpin Benjamin Netanyahu itu terus mengabaikan seruan dari dunia global yang antipenjajahan.
Aktivis Asal AS Diduga DIbunuh oleh Sniper Israel
Tim dokter Palestina akan mengotopsi Aysenur Ezgi Eygi, pegiat HAM berkewarganegaraan Amerika Serikat dan Turki yang tewas di Tepi Barat. Korban dicurigai dibunuh oleh penembak jitu Israel. Demikian disampaikan sumber tingkat tinggi di Kementerian Luar Negeri Turki kepada Sputnik.
"Menurut informasi yang diberikan Otoritas Palestina kepada konsulat jenderal kami di Yerusalem, Aysenur Ezgi Eygi mungkin sengaja dibunuh oleh penembak jitu," kata sumber tersebut.
"Otoritas Palestina mencatat bahwa jurnalis Shireen Abu Akleh dibunuh dengan cara serupa pada 2022. Oleh karena itu, para dokter Palestina juga akan melakukan otopsi. Mereka yakin jenis peluru itu peluru tajam, bukan peluru karet," katanya menambahkan.
Sebelumnya pada Jumat (6/9), Kantor Berita Palestina WAFA melaporkan bahwa aktivis hak azasi manusia (HAM) Amerika keturunan Turki itu meninggal karena luka yang dideritanya dalam bentrokan dengan pasukan Israel selama demonstrasi di Tepi Barat.
Departemen Luar Negeri AS mengonfirmasi kepada Sputnik bahwa Eygi meninggal secara tragis.
Informasi resmi mengenai kematian wanita tersebut masih belum diketahui, tetapi Kementerian Luar Negeri Turki menuduh militer Israel membunuh wargany.S ementara itu, PBB telah menyerukan penyelidikan atas kematian aktivis tersebut.
Dibunuh saat protes
Aysenur Ezgi Eygi, 26, menin
Seorang aktivis yang bersama Eygi saat itu mengatakan kepada Middle East Eye bahwa dia dan relawan lain dari Gerakan Solidaritas Internasional menghadiri demonstrasi mingguan di Beita.
Aktivis tersebut mengatakan mereka mundur dari tentara yang menembakkan gas air mata ke arah massa. Kemudian dua butir peluru tajam ditembakkan ke arah kelompok tersebut, kata aktivis tersebut, salah satunya mengenai kepala Eygi.
“Ketika dia ditembak, dia berdiri di sana dan tidak melakukan apa pun bersama seorang perempuan lainnya. Itu adalah tembakan yang disengaja karena mereka menembak dari jarak yang sangat, sangat, sangat jauh,” kata aktivis yang tidak mau disebutkan namanya itu.
"Itu adalah tembakan yang disengaja ke kepala."
Tentara Israel mengkonfirmasi insiden tersebut, dengan mengatakan bahwa pihaknya "mebalas dengan tembakan ke arah penghasut utama aktivitas kekerasan yang melemparkan batu ke arah pasukan dan menimbulkan ancaman bagi mereka".
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller menyampaikan belasungkawa kepada keluarganya dan mengatakan mereka "segera mengumpulkan lebih banyak informasi" mengenai insiden tersebut, dan menambahkan bahwa "tidak ada prioritas yang lebih tinggi daripada keselamatan dan keamanan warga negara Amerika."
Rekaman yang dilihat MEE menunjukkan kepala Eygi yang berlumuran darah dibalut, dan video lain saat dia dibawa ke ambulans di kebun zaitun.
Fouad Nafaa, kepala rumah sakit Rafidia di dekat Nablus, mengatakan kepada Reuters bahwa aktivis tersebut tiba dalam kondisi sangat kritis dengan luka serius di kepala. “Kami mencoba melakukan operasi resusitasi padanya, namun sayangnya dia meninggal,” katanya.
Kementerian luar negeri Turki menggambarkan kematian Egyi sebagai “pembunuhan yang dilakukan oleh pemerintahan Netanyahu”.
“Israel berusaha mengintimidasi semua orang yang datang membantu Palestina dan berjuang secara damai melawan genosida,” kata kementerian tersebut, yang mengatakan bahwa dia adalah warga negara Turki.
“Kebijakan kekerasan ini tidak akan membuahkan hasil.”
Serangan Tepi Barat
Pasukan Israel melancarkan operasi besar di Tepi Barat pada 28 Agustus. Pada hari Jumat, media Palestina mengatakan seorang anak berusia 13 tahun bernama Bana Amjad Bakr meninggal setelah ditembak di dada oleh pasukan Israel di desa Qaryut, selatan Nablus.
Serangan tersebut, yang sejauh ini telah mengakibatkan 39 kematian warga Palestina, melibatkan tentara yang didukung oleh kendaraan lapis baja dan buldoser yang menargetkan kota-kota besar dan kecil di seluruh wilayah pendudukan.
Wafa mengatakan Eygi terlibat dalam kampanye untuk melindungi petani dari kekerasan pemukim Israel, yang meningkat sejak serangan pimpinan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober dan perang berikutnya di Gaza.
Dia adalah anggota ketiga Gerakan Solidaritas Internasional, yang didirikan pada tahun 2001 untuk mendukung warga Palestina di wilayah pendudukan melalui protes tanpa kekerasan, yang dibunuh oleh Israel.
Rachel Corrie tertimpa buldoser di Rafah di Jalur Gaza pada 16 Maret 2003, sementara Tom Hurndall ditembak mati di Gaza pada Januari 2004.
Oncu Keceli, juru bicara Kementerian Luar Negeri Turki, mengatakan kepada MEE bahwa mereka akan menindaklanjuti kasus Eygi dari “perspektif hukum dan konsuler” dan ingin agar pembunuhnya diadili.
“Keluarganya akan memutuskan di mana jenazahnya akan dipindahkan dan di mana dia akan dimakamkan,” katanya.
“Jika diputuskan pemakaman akan dilakukan di Turki, layanan konsuler akan disediakan oleh negara kami.”
Tiga Penjaga Israel Tewas di Perbatasan Yordania, Israel Hadapi Front Baru?
Israel telah menutup semua penyeberangan perbatasan dengan Yordania setelah seorang pria bersenjata membunuh tiga penjaga perbatasan di perbatasan Jembatan Raja Hussein (Allenby) yang melintasi antara Tepi Barat yang diduduki dan Yordania. Ini jadi serangan perdana dari Yordania.
Militer Israel mengatakan penyerang tiba di persimpangan dari kota al-Karameh di Yordania dengan truk pada Minggu pagi dan melepaskan tembakan ke arah penjaga perbatasan.
“Tiga warga sipil Israel dinyatakan tewas akibat serangan itu,” kata militer, kemudian mengklarifikasi kepada kantor berita AFP bahwa mereka “bekerja sebagai penjaga keamanan” dan bukan bagian dari tentara atau polisi.
Penjaga keamanan swasta mengoperasikan penyeberangan bersama pasukan keamanan Israel yang ditempatkan di sana. Militer Israel mengatakan bahwa mereka telah “menghilangkan” penyerang tersebut.
Pada Ahad malam, kementerian dalam negeri Yordania mengidentifikasi tersangka penyerang sebagai Maher Ziab Hussein al-Jazi, seorang penduduk daerah Husseiniya di provinsi Ma'an di selatan Yordania.
Serangan tersebut merupakan yang pertama terjadi di sepanjang perbatasan dengan Yordania sejak perang Israel di Gaza dimulai pada bulan Oktober. Peristiwa itu terjadi di kawasan kargo komersial di bawah kendali Israel, tempat truk-truk Yordania menurunkan muatan memasuki Tepi Barat yang diduduki, kata para pejabat.
Artinya, ancaman bagi Israel kini datang dari satu lagi front baru. Sebelumnya, setelah serangan 7 Oktober dan pembalasan brutal Israel di Gaza, Israel sudah menghadapi sejumlah front perlawanan.
Selain di Jalur Gaza dan Tepi Barat di wilayah Palestina, Israel juga rutin diserang roket dan drone Hizbullah dari Lebanon, oleh kelompok Houthi di Yaman yang menyerang kapal menuju Israel, dari kelompok-kelompok di Irak dan Suriah, serta dari Iran.
Jembatan Allenby, persimpangan penting untuk perdagangan antara Yordania dan Israel dan salah satu dari lima penyeberangan perbatasan darat antara kedua negara, telah ditutup, tambah kementerian dalam negeri Yordania. Penyeberangan ini sebagian besar melayani lebih dari tiga juta warga Palestina yang tinggal di Tepi Barat.
Nida Ibrahim dari Aljazirah, melaporkan dari Tepi Barat, mengatakan fakta bahwa insiden tersebut terjadi di daerah “di mana pelaku berhasil memasukkan senjata ke dalam dan membunuh tiga orang dianggap sebagai pelanggaran keamanan yang sangat besar”.
Penembakan itu terjadi beberapa hari setelah pasukan Israel menarik diri dari kota Jenin di Tepi Barat setelah 10 hari serangan mematikan yang mengakibatkan hancurnya rumah, jalan dan fasilitas air. Lebih dari 30 warga Palestina syahid. Israel telah membunuh lebih dari 600 orang dan menangkap 10.000 lainnya sebagai bagian dari operasi intensifnya di Tepi Barat sejak Oktober. Serangan militernya di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 40.000 warga Palestina, telah menuai kecaman global dan tuduhan kejahatan perang.
PBB Serukan Penyelidikan Penuh Atas Pembunuhan Aktivis HAM AS oleh Tentara Israel
PBB pada Jumat (6/9/2024) menyerukan dilakukan "penyelidikan penuh" dan pertanggungjawaban atas pembunuhan seorang aktivis warga Amerika Serikat (AS) oleh tentara Israel di wilayah pendudukan Tepi Barat bagian utara. Menanggapi pertanyaan Anadolu tentang apakah PBB mengutuk pembunuhan aktivis tersebut, juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan dalam konferensi pers: "Saya bisa mengatakan bahwa kami ingin melihat penyelidikan penuh atas keadaan ini dan orang-orang yang terlibat harus dimintai pertanggungjawaban."
"Seperti yang selalu kami katakan, warga sipil harus dilindungi setiap saat," tambahnya.
Ketika ditanya apakah ada pertanggungjawaban atas kematian personel PBB yang dibunuh oleh Israel, Dujarric mengatakan: "Kami belum melihat apa pun."
Dujarric menambahkan, bahwa penyelidikan dan masalah pertanggungjawaban baru akan terjadi setelah pertempuran berakhir. "Kami telah melihat beberapa langkah menuju pertanggungjawaban atas perlakuan buruk terhadap tahanan Palestina," katanya.
Aktivis hak asasi manusia Aysenur Ezgi Eygi tewas akibat peluru di kepala yang dilepaskan penembak jitu Israel, kata Ghassan Daghlas, Gubernur Nablus, Palestina. Eygi, perempuan 26 tahun berkewarganegaraan ganda AS dan Turki, ditembak oleh tentara Israel ketika mengikuti demonstrasi menentang permukiman ilegal Israel di Kota Beita pada Jumat (6/9/2024).
Dalam sebuah pernyataan, Daghlas mengatakan hasil otopsi menunjukkan bahwa penyebab kematian Eygi adalah luka tembak di kepala. Direktur Rumah Sakit Rafidia di Nablus, Fouad Nafaa, mengatakan bahwa sang aktivis akhirnya meninggal dunia meski tim medis telah berupaya menyelamatkan jiwanya.
Saksi mata melaporkan bahwa tentara Israel menembaki sekelompok warga Palestina yang mengikuti demonstrasi mengecam permukiman ilegal oleh warga Israel. Menurut laporan kantor berita Palestina Wafa, Eygi adalah relawan Fazaa —sebuah inisiatif yang mendukung dan melindungi petani Palestina dari pelanggaran yang dilakukan para pemukim ilegal dan militer Israel. Israel belum berkomentar tentang insiden penembakan itu atau hasil otopsi.
Pasukan AS Cabut dari Irak, Dampak Perang di Gaza?
– Para perunding AS dan Irak telah menyepakati rencana penarikan tentara Amerika dari Irak mulai September ini. Keputusan ini diambil setelah pasukan AS berulang kali diserang oleh kelompok proksi Iran menyusul serangan brutal Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 lalu.
Menurut Reuters, perjanjian tersebut masih membutuhkan “lampu hijau” dari para pemimpin di Baghdad dan Washington, namun hal ini dipandang sebagai kesepakatan yang sudah selesai. Seorang pejabat AS mengatakan kepada kantor berita tersebut bahwa “yang tersisa hanyalah pertanyaan kapan akan mengumumkannya”.
Kesepakatan itu akan memicu ratusan tentara AS ditarik keluar dari Irak pada bulan September 2025 dan sisa pasukan AS terakhir di negara tersebut akan dipulangkan pada akhir 2026.
Kritik terhadap “perang abadi” AS kemungkinan besar akan menyambut baik kesepakatan tersebut, namun hal ini dapat menimbulkan kekhawatiran di kalangan pembuat kebijakan AS dan sekutu di kawasan yang fokus pada pengaruh Iran. Pembicaraan formal mengenai status sekitar 2.500 tentara AS di Irak dimulai pada bulan Januari namun tertunda di tengah ketegangan akibat perang Israel di Gaza.
Milisi yang didukung Iran telah melancarkan setidaknya 70 serangan terhadap pasukan AS di Irak sejak 7 Oktober. Pada awal Januari, AS melancarkan serangan pesawat tak berawak di Baghdad yang menewaskan Mushtaq Taleb al-Saidi, seorang komandan senior di Unit Mobilisasi Populer, organisasi payung milisi Syiah yang didanai negara Irak dan yang berpihak pada Iran.
Serangan AS di Irak telah dikutuk oleh Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani, yang telah meningkatkan seruannya untuk penarikan pasukan AS dalam beberapa bulan terakhir.
Mengusir pasukan AS dari Irak adalah tujuan jangka panjang Iran, yang memberikan pengaruh besar terhadap negara tetangganya melalui hubungan energi, agama, dan kelompok milisi Syiah yang memiliki puluhan ribu pejuang.
Dilansir Middle East Eye, populasi Irak terbagi antara mayoritas Syiah dan minoritas Muslim Sunni dan Kurdi. Yang terakhir ini telah membentuk wilayah semi-otonom di Irak utara.
Rencana yang disepakati Irak dan AS menyatakan bahwa semua pasukan koalisi pimpinan AS akan meninggalkan pangkalan udara Ain al-Asad di provinsi Anbar barat dan secara signifikan mengurangi kehadiran mereka di Baghdad pada September 2025.
Tentara AS dan koalisi akan tinggal di Erbil, di wilayah semi-otonom Kurdi, selama satu tahun lagi. Penarikan pasukan AS dari kawasan ini dapat membuat kehadiran militer AS di timur laut Suriah tidak dapat dipertahankan.
“Erbil sangat penting untuk mendukung Suriah,” Andrew Tabler, mantan direktur Timur Tengah di Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, sebelumnya mengatakan kepada MEE. “AS perlu memiliki kemampuan untuk memindahkan pasukan dan pasokan melalui jalur darat antara perbatasan Irak dan Suriah.”
Pembenaran hukum AS untuk berada di Suriah, yang merupakan rumah bagi sekitar 900 tentara AS, juga didasarkan pada perjanjian Washington dengan Baghdad.
Pasukan AS secara resmi berada di Irak dan Suriah untuk memastikan kekalahan abadi kelompok militan ISIS, namun kehadiran mereka juga dipandang sebagai penghalang strategis melawan Iran dan proksinya.
Jika pasukan AS mundur, mereka akan melakukannya pada saat kekuatan regional lainnya mengerahkan kekuatan militernya terhadap pemerintah pusat Irak yang lemah.
Pada Senin pekan lalu Turki melancarkan serangan udara terhadap kelompok bersenjata Kurdi di Irak utara. Pada bulan Agustus Ankara dan Baghdad sepakat bahwa pangkalan Turki di Irak utara akan dipindahkan ke Angkatan Bersenjata Irak, dan pusat pelatihan dan kerja sama gabungan Turki-Irak akan beroperasi di sana.
Sekitar 150.000 anggota Unit Mobilisasi Populer mendapat alokasi tambahan 700 juta dolar AS dalam anggaran tiga tahun Irak yang dikeluarkan pada 2023. Batas waktu penarikan pasukan AS yang dilaporkan jatuh setelah pemilihan presiden AS pada tahun 2024.
Dalam kasus sebelumnya, pemerintahan Biden menindaklanjuti kesepakatan mantan Presiden Donald Trump untuk menarik pasukan dari Afghanistan. Pasukan AS memasuki Irak melalui invasi tahun 2003 yang menggulingkan Saddam Hussein.
Jumlah pasukan mencapai puncaknya pada 168.000 selama apa yang disebut sebagai lonjakan tersebut, namun pada tahun 2011 tentara Amerika ditarik sepenuhnya oleh Presiden Barack Obama. Dalam waktu tiga tahun, ISIS muncul di Suriah dan Irak dan pada tahun 2014 Obama mengerahkan kembali pasukannya.