News Forex, Index & Komoditi ( Rabu, 24 Juli 2024 )

            News  Forex,  Index  &  Komoditi
   (  Rabu,   24  Juli  2024  )
Harga Emas Global Naik, Investor Menanti Rilis Data Ekonomi AS
 
Harga emas naik pada perdagangan Rabu (24/7) pagi. Pukul 07.04 WIB, harga emas untuk pengiriman Desember 2024 di Commodity Exchange ada di US$ 2.457,60 per ons troi, naik 0,10% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 2.455,20 per ons troi.
Harga emas naik tipis karena fokus investor beralih ke data ekonomi AS yang akan dirilis akhir pekan ini.
Mengutip Bloomberg, AS dijadwalkan akan merilis data PDB kuartal II dan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi inti, yang biasanya menjadi ukuran bagi The Fed untuk menentukan arah kebijakan suku bunga.
Harga emas telah naik lebih dari 16% sepanjang tahun ini, didukung harapan bahwa The Fed akan segera menurunkan suku bunga.
Reaksi pasar terhadap keputusan Joe Biden yang memilih mundur dari bursa pemilihan presiden AS, dan mendukung Wakil Presiden Kamala Harris untuk menggantikannya, telah berhasil diredam

Joe Biden Mundur dari Pilpres AS, Harga Minyak Dunia  Melemah
 
Harga minyak terpantau masih tertekan pada perdagangan Selasa (23/7). Harga minyak mentah melanjutkan penurunan dari sehari sebelumnya, karena investor menilai bagaimana keputusan Presiden AS Joe Biden untuk mundur dari bursa pemilihan presiden AS dapat berdampak pada pasar.
Berdasarkan data Trading Economics, harga minyak mentah WTI turun 1,29% ke level US$ 77,38 per barel pada Selasa (23/7) pukul 21.00 WIB. Sedangkan harga minyak Brent juga terkoreksi 1,19% ke level US$ 81,42 per barel.
Analis Pasar Mata Uang, Lukman Leong  menilai, penurunan harga minyak ini karena para pedagang mengatakan bahwa keputusan Biden untuk mundur dari Pemilu AS membuat analis minyak memperkirakan kemenangan Donald Trump. Trump berpotensi mendorong peningkatan produksi minyak mentah AS dan berdampak buruk pada harga minyak dalam jangka panjang.
"Jadi saya lihat harga minyak mentah masih akan turun pada pekan ini karena sentimen tersebut," kata Lukam kepada Kontan.co.id, Selasa (23/7).
Lukman menambahkan bahwa sentimen lainnya datang dari analis Morgan Stanley yang memperkirakan akan terjadi surplus minyak mentah dunia tahun depan. Apabila OPEC+ tidak mempertahankan atau malah meninggalkan kebijakan pemangkasan produksi, maka harga minyak mentah bisa turun lebih jauh.
"Walau untuk jangka pendek, data-data menunjukkan inventaris AS justru masih menurun dan mendukung harga minyak," kata Lukman.
Lukman pun memprediksi, harga minyak mentah WTI akan berada di sekitar US$ 80 per barel-US$ 83 per barel pada kuartal ketiga ini. Sedangkan di akhir tahun 2024, dia memperkirakan harga minyak bisa mencapai US$ 85 per barel.
"Untuk akhir tahun, proyeksinya saya turunkan menjadi US$ 85 per barel, namun akan tergantung pada pertemuan OPEC ke depannya," kata Lukman.
Sementara itu, harga minyak Brent diprediksi akan mencapai US$ 85 per barel-US$ 90 per barel pada kuartal ketiga 2024. Kemudian, pada akhir tahun, harganya diperkirakan akan berada di level US$ 90 per barel-US$ 95 per barel.
Presiden Komisioner HFX International Berjangka, Sutopo Widodo mengatakan, sentimen lainnya datang dari meningkatnya ekspor minyak mentah Rusia yang juga berdampak negatif terhadap harga minyak dunia.
Dia menyebutkan, ekspor minyak mentah Rusia tercatat hingga 14 Juli naik sebesar 200.000 barel per hari menjadi 2,97 juta barel per hari, menurut data pelacakan kapal yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
Sutopo memperkirakan bahwa penurunan harga minyak ini akan berlangsung dalam jangka panjang karena adanya sentimen Pilpres AS, terlebih apabila Donald Trump resmi memenangkan pemilu tersebut. Namun, jika tidak maka diprediksi ke depannya harga minyak mentah akan lanjut naik.
"Hal itu didorong oleh antisipasi permintaan bahan bakar yang kuat selama musim panas, terutama di Amerika Serikat, yang merupakan konsumen minyak terbesar di dunia," kata Sutopo kepada Kontan.co.id, Selasa (23/7)
Dengan begitu, dia memperkirakan harga minyak mentah WTI akan berada di level US$ 80 per barel pada akhir kuartal ketiga ini. Sedangkan pada akhir tahun, dia memperkirakan harganya akan diperdagangkan di level US$ 85 per barel-US$ 90 per barel.
Sementara untuk harga minyak brent, Sutopo memprediksi harganya akan mencapai US$ 85 per barel-US$ 92 per barel pada kuartal ketiga 2024. Kemudian, pada akhir tahun, harganya diperkirakan akan berada di level US$ 95 per barel.

Wall Street Turun, Fokus Investor Beralih ke Laporan Pendapatan Big Tech
 
Indeks Utama Wall Street ditutup turun pada akhir perdagangan Selasa (23/7), karena fokus investor beralih ke laporan pendapatan terbaru ari Alphabet dan Tesla.
Mengutip Reuters, indeks S&P 500 turun 8,67 poin, atau 0,16% ke level 5.555,74, Nasdaq Composite turun 10,22 poin, atau 0,06%, ke level 17.997,3 dan Dow Jones Industrial Average turun 57,35 poin, atau 0,14% ke level 40.358,09.
Delapan sektor utama S&P ditutup turun, dengan indeks energi menjadi sektor dengan kinerja terburuk, turun 1,6%, karena harga minyak mentah AS mencapai titik terendah terendah dalam enam minggu.
Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 10,45 miliar saham dengan rata-rata 11,33 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir.
Tesla mencatat kenaikan pendapatan yang mengejutkan karena mereka mampu menyerahkan lebih banyak kendaraan daripada perkiraan analis, dibantu oleh pemotongan harga dan insentif.
Sementara itu pendapatan Alfabet melampaui perkiraan, yang didorong oleh peningkatan penjualan iklan digital dan permintaan terhadap layanan komputasi awan.
Sebelum mempublikasikan angka kinerjanya, saham pembuat kendaraan listrik itu turun 2%, dengan saham induk Google naik 0,1%.
Pendapatan dari raksasa teknologi akan menjadi kunci dalam menentukan apakah rekor kenaikan pada tahun 2024 dapat dipertahankan, atau apakah saham-saham AS dinilai terlalu tinggi.
Saham saham berkapitalisasi kecil Russell 2000 naik 1% hari ini.
"Kami memperhatikan pendapatan, karena itulah yang penting minggu ini dan minggu depan, dan reaksi harga terhadap pendapatan tersebut akan sangat berpengaruh," kata Jack Janasiewicz, ahli strategi portofolio di Natixis Investment Managers.
Mengenai rotasi ke saham-saham berkapitalisasi lebih kecil, dia menambahkan: "Sampai saat ini belum ada kepastian dan kami memerlukan lebih banyak bukti bahwa hal ini berkelanjutan, dan hal ini sekali lagi akan berdampak pada pendapatan."
Saham megacaps awalnya mendukung pasar pada hari Selasa, dengan ketiga benchmark diperdagangkan di wilayah positif. Namun, meskipun sebagian besar perusahaan-perusahaan megakapitalisasi terus diperdagangkan lebih tinggi - Apple, Microsoft, Meta Platforms, dan Amazon.com semuanya menguat antara 0,3% dan 2,1% - kenaikan pasar secara keseluruhan surut pada sore hari, yang berpuncak pada penurunan kecil secara keseluruhan.
Dari 74 perusahaan S&P 500 pertama yang melaporkan hasil kuartalan selama musim pendapatan ini, 81,1% mengalahkan ekspektasi, menurut data LSEG.
Janasiewicz memperingatkan, walaupun masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan spesifik, pola yang terlihat sejauh ini dalam musim laporan laba perusahaan adalah bahwa perusahaan-perusahaan yang kehilangan angka akan terkena dampak yang sangat besar, bahkan jika kinerjanya lebih baik tidak menjamin banyak kenaikan pada sahamnya.
"Jika Anda meleset berdasarkan posisi kami saat ini, mungkin akan ada lebih banyak hukuman yang akan diberikan," katanya.

Bursa Asia Melemah Pada Rabu (24/7), Terseret Koreksi Wall Street
 
Mayoritas Bursa Asia melemah pada perdagangan Rabu (24/7), menyusul laporan awal pendapatan perusahaan teknologi megacap yang kurang mengesankan. Pukul 08.20 WIB, indeks Nikkei 225 naik 33,04 poin atau 0,09% ke 39.632,77,Hang Seng turun 14,93 poin atau 0,09% ke 17.454,43, Kospi turun 0,98 poin atau 0,04% ke 2.773,25, ASX 200 turun 13,73 poin atau 0,17% ke7.957,40, Straits Times turun 15,63 poin atau 0,41% ke 3.446,19 dan FTSE Malaysia turun 1,18 poin atau 0,07% ke1.628,50.
Mengutip Bloomberg, saham-saham di Jepang, Korea Selatan dan Australia melemah menyusul pelemahan saham AS karena para pedagang menilai laporan pendapatan perusahaan teknologi AS.
"Mengingat ekspektasi keuntungan yang tinggi dari perusahaan Magnificent Seven, maka perusahaan-perusahaan ini harus membuktikan banyak hal," kata Anthony Saglimbene di Ameriprise.
"Pada saat yang sama, pandangan mereka kemungkinan akan sangat dicermati dibandingkan dengan valuasi yang tinggi."
Di Asia, Topan Gaemi mendekati Taiwan dengan angin kencang dan hujan lebat. Hal ini membuat Taipei menutup pasar sahamnya hari ini.
Investor juga akan mencermati pasar China yang telah kehilangan momentum di tengah masalah ekonomi dan risiko geopolitik.


Jet Tempur Rusia Cegah Pesawat Pengebom AS Lewati Perbatasan di Laut Barents
 
Pada Minggu (21/7/2024), Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa pesawat-pesawat tempur Rusia berhasil mencegah dua pesawat pengebom strategis AS melanggar perbatasan negara di Laut Barents.
Melansir Reuters, Kemenhan Rusia dalam pernyataan resminya menjelaskan, setelah mendeteksi target udara yang mendekati perbatasan Rusia, militer mengerahkan jet tempur MiG-29 dan MiG-31.
Jet-jet MiG tersebut mengidentifikasi pesawat-pesawat itu sebagai dua pesawat pengebom strategis B-52H milik AS.
"Ketika jet tempur Rusia mendekat, pesawat pengebom strategis Amerika menyesuaikan arah penerbangan mereka ... dan kemudian berbalik menjauh dari perbatasan negara bagian Federasi Rusia," kata kementerian itu.
Kemenhan Rusia menambahkan, pesawat-pesawat tempur Rusia melakukan penerbangan sesuai dengan aturan internasional tentang penggunaan wilayah udara di atas perairan netral.
Pentagon tidak segera menanggapi pertanyaan yang dilayangkan Reuters.
Sebelumnya, Rusia telah melaporkan insiden-insiden serupa. Pada saat itu, pesawat-pesawat milik Rusia berhadapan dengan pesawat-pesawat militer dari negara-negara NATO yang terbang di dekat perbatasannya pada saat ketegangan yang meningkat akibat perang di Ukraina.


Taiwan Gelar Permainan Perang Tahunan yang Tiru Pertempuran Sebenarnya
 
Pada Senin (22/7/2024), Taiwan menggelar latihan anti-pendaratan di sebuah sungai strategis yang menandai awal permainan perang tahunan Han Kuang.
Permainan perang tahun ini digelar semirip mungkin dengan pertempuran yang sebenarnya tanpa naskah dan mensimulasikan bagaimana cara menangkis serangan China.
Mengutip Reuters, China, yang memandang Taiwan yang diperintah secara demokratis sebagai wilayahnya, telah melakukan latihan rutin di sekitar pulau itu selama empat tahun untuk menekan Taipei agar menerima klaim kedaulatan Beijing, meskipun Taiwan menolak dengan keras.
Latihan Taiwan tahun ini telah meniadakan unsur-unsur yang sebagian besar hanya untuk pertunjukan, seperti pertunjukan kekuatan senjata. Sementara itu, akan ada latihan malam hari yang lebih intensif dan mempraktikkan cara beroperasi dengan jalur komando yang terputus.
Memulai hari pertama latihan di Tamsui di muara sungai utama yang mengarah ke Taipei, para prajurit berlatih memasang ranjau dan jaring untuk menghambat pendaratan pasukan musuh. Ini merupakan bagian dari serangkaian latihan yang dirancang untuk mencegah dikuasainya ibu kota oleh musuh.
"Kami mencoba yang terbaik untuk memperlambat mereka sebanyak mungkin," kata kantor militer Chang Chih-pin kepada wartawan, mengacu pada skenario di mana musuh mencoba mendarat dengan mengirimkan perahu karet ke Sungai Tamsui.
 "Semakin lambat mereka bergerak, semakin baik bagi kita," tambahnya.
Sebelumnya pada hari Senin di Taoyuan, di luar Taipei dan rumah bagi bandara internasional utama Taiwan, para tentara cadangan berkumpul untuk mendapatkan perintah mereka seperti yang mereka lakukan saat perang. Dan mobil-mobil sipil dipaksa untuk mengangkut pasokan.
Pada hari Kamis, bandara Taoyuan akan ditutup selama satu jam di pagi hari untuk latihan, meskipun topan diperkirakan akan melanda pulau tersebut pada hari itu. Ini berarti bahwa latihan militer tersebut dapat ditunda.
Kementerian pertahanan Taiwan juga mempublikasikan video jet tempur angkatan udara di pangkalan udara Hualien di pantai timur pulau itu, yang memiliki hanggar yang dipotong dari sisi gunung untuk melindungi pesawat dari serangan udara.
Latihan tembak-menembak hanya akan berlangsung di pulau-pulau terpencil Taiwan, termasuk Kinmen dan Matsu yang terletak di sebelah pantai China dan merupakan tempat bentrokan darat dan laut selama puncak Perang Dingin.
Latihan perang selama lima hari ini akan berlangsung bersamaan dengan latihan pertahanan sipil Wan'an, di mana jalan-jalan di kota-kota besar dievakuasi selama setengah jam selama simulasi serangan rudal China, dan alarm peringatan akan berbunyi di telepon genggam.
"Skenario latihan minggu ini termasuk menyiapkan jalur komando kontingensi setelah pusat-pusat yang ada dihancurkan dan membubarkan pasukan China yang mencoba mendarat di garis pantai barat Taiwan yang berhadapan dengan China," jelas seorang pejabat pertahanan yang terlibat dalam perencanaan tersebut.
China mengadakan latihan perang selama dua hari di sekitar pulau itu tidak lama setelah Presiden Lai Ching-te menjabat pada bulan Mei, dengan mengatakan bahwa latihan tersebut merupakan "hukuman" atas pidato pelantikannya, yang dikecam oleh Beijing karena penuh dengan konten separatis.


Biden Mundur dari Pilpres AS, Zelenskyy: Terima Kasih Telah Mendukung Ukraina
 
Mundurnya Joe Biden dari bursa calon Presiden AS menimbulkan reaksi beragam dari para pemimpin dunia, termasuk dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy yang beberapa tahun terakhir semakin dekat dengan AS.
Joe Biden secara mengejutkan mundur dari persaingan di Pemilu Presiden AS 2024. Sebagai gantinya, Partai Demokrat akan mengusung Kamala Harris yang saat ini menjabat Wakil Presiden AS.
Mundurnya Biden dari bursa Capres AS 2024 sepertinya sudah diprediksi. Keraguan mulai muncul setelah debat capres 27 Juni lalu, terutama terkait kondisi kesehatannya.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, turut memberikan respons atas keputusan mitra terdekatnya itu.
Dirinya sangat berterima kasih atas dukungan penuh AS terhadap upaya Ukraina untuk mengusir invasi Rusia.
"Kami akan selalu berterima kasih atas kepemimpinan Presiden Biden. Dia mendukung negara kami pada momen paling dramatis dalam sejarah, membantu kami mencegah Putin menduduki negara kami, dan terus mendukung kami sepanjang perang yang mengerikan ini," tulis Zelesnkyy dalam akun X pribadinya hari Senin (22/7).
Selanjutnya Zelenskyy berharap agar AS akan tetap berjuang mencegah Rusia meraih keberhasilan dalam operasi militernya.
"Kami dengan tulus berharap bahwa kepemimpinan Amerika yang kuat akan mencegah keberhasilan kejahatan Rusia atau membuat agresi mereka membuahkan hasil," lanjut Zelenskyy.
Mengutip data Departemen Luar Negeri AS per 11 Juli 2024, pemerintahan Biden telah memberikan bantuan militer sekitar US$ 53,7 miliar kepada Ukraina sejak Rusia melancarkan invasi pada tanggal 24 Februari 2022.
Dengan tambahan itu, total dukungan militer AS untuk Ukraina mencapai US$ 54,4 miliar. Dana itu keluar sejak invasi awal Rusia ke Ukraina pada tahun 2014.
Dana besar itu dialokasikan untuk pengadaan berbagai jenis sistem pertahanan udara, peluru dan roket, kendaraan tempur darat, jet tempur dan drone, hingga kapal patroli.


Media Israel Sebut Fatwa ICJ Jadi Legitimasi Kuat Penangkapan Netanyahu

 
Pihak Israel memperkirakan bahwa pendapat nasihat yang dikeluarkan Mahkamah Internasional (ICJ), yang meminta Israel untuk mengakhiri pendudukan ilegalnya di wilayah Palestina, dapat mendorong para hakim Mahkamah Pidana Internasional (ICC) di Den Haag untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan internasional untuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant.
Haaretz pada hari Ahad (21/7/2024), dilansir dari Middle Eas Monitor, mencatat kekhawatiran di antara para pejabat di Kementerian Luar Negeri dan Kehakiman Israel bahwa pendapat penasihat ICJ akan "memberikan lebih banyak legitimasi" pada kemungkinan keputusan oleh ICC untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan yang diminta oleh Jaksa Penuntut Karim Khan.
Penilaian di negara pendudukan menunjukkan kemungkinan dampak politik yang dihasilkan dari pendapat ICJ, tambah surat kabar tersebut.
Pengajuan permintaan mendadak oleh Khan untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap para pemimpin Israel dengan tuduhan melakukan kejahatan perang di Gaza merupakan upaya pertama ICC untuk menangkap pemimpin negara yang didukung oleh Barat ketika masih menjabat.
Mahkamah Internasional (ICJ) memutuskan bahwa aktivitas permukiman Israel di wilayah-wilayah Palestina melanggar hukum internasional, kata Presiden ICJ Nawaf Salam pada Jumat (19/7/2024).
Seperti yang disampaikan hakim ketua pada awal persidangan, pengadilan PBB itu menyimpulkan bahwa pihaknya mempunyai yurisdiksi untuk mengeluarkan opini nasihat mengenai konsekuensi hukum pendudukan Israel di wilayah Palestina.
Selain itu, pengadilan tersebut memiliki informasi yang cukup mengenai isu itu.
Kebijakan pemukiman Israel tidak sesuai dengan kewajiban mereka berdasarkan hukum internasional, kata Salam selama persidangan.
Dia menyebutkan bahwa aktivitas pemukiman Israel yang melanggar hukum internasional terus meluas.
Pendudukan Israel atas wilayah Palestina adalah aneksasi de facto yang melanggar hak-hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri, katanya menambahkan.
ICJ, yang berbasis di Den Haag, menggelar sidang tentang konsekuensi hukum pendudukan Israel atas wilayah Palestina, termasuk Yerusalem Timur, pada 19-26 Februari.
Selama persidangan, lebih dari 50 negara dan tiga organisasi internasional, Liga Negara-negara Arab, Organisasi Kerja Sama Islam (OIC), dan Uni Afrika, membahas isu tersebut.
Delegasi Palestina meminta pengadilan untuk menyatakan bahwa pendudukan Israel atas wilayah-wilayah Palestina sebagai tindakan ilegal sebab penetapan pengadilan tersebut dapat menjadi harapan terakhir bagi solusi dua-negara-negara.

Bukan Negara Arab, Justru Cina Satukan Faksi Palestina

 
Faksi-faksi Palestina bertemu di Beijing, Cina untuk membahas upaya mengakhiri perpecahan nasional dan meluncurkan proses rekonsiliasi antar partai politik besar. Kelompok-kelompok itu dikabarkan telah berhasil menyepakati deklarasi persatuan Palestina.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh 14 faksi Palestina. Diantaranya dari kelompok nasionalis termasuk Fatah; kelompok Islam seperti Hamas dan Jihad Islam Palestina; serta kelompok sosialis seperti Front Populer untuk Pembebasan Palestina dan Front Demokratik untuk Pembebasan Palestina.
Almayadeen memperoleh salinan Deklarasi Beijing yang di dalamnya para peserta berjanji untuk "mengakhiri perpecahan nasional Palestina," dan untuk "menyatukan upaya nasional untuk menghadapi agresi (Israel) dan menghentikan genosida." Menurut dokumen yang diperoleh Almayadeen, faksi-faksi Palestina akan memantau implementasi klausul perjanjian tersebut "dengan bantuan Mesir, Aljazair, Cina, dan Rusia."
Deklarasi tersebut juga menekankan "komitmen terhadap pembentukan negara Palestina merdeka dengan al-Quds sebagai ibu kotanya," yang akan dilaksanakan berdasarkan resolusi internasional di PBB nomor 181 dan 2334.
Pernyataan ini juga menggarisbawahi hak rakyat Palestina untuk menolak penjajahan dan mengakhirinya sesuai dengan hukum internasional, Piagam PBB, dan hak semua orang untuk menentukan nasib sendiri.
Rinciannya, para peserta sepakat untuk membentuk pemerintahan persatuan nasional sementara setelah mendapat persetujuan faksi-faksi Palestina dan Presiden Otoritas Palestina. Pemerintahan ini akan menjalankan otoritasnya "atas seluruh wilayah Palestina", termasuk Tepi Barat, Yerusalem, dan Jalur Gaza, mengakhiri perpecahan selama bertahun-tahun.
Mereka yang hadir pada pertemuan tingkat tinggi di Beijing juga sepakat untuk mengaktifkan Kerangka Kerja Kepemimpinan Sementara Terpadu dan memastikan diadakannya kongres reguler. Para pihak juga akan berupaya untuk menghilangkan "pengepungan brutal terhadap rakyat [Palestina] di Gaza dan Tepi Barat serta memberikan bantuan kemanusiaan dan medis tanpa batasan."
Mereka juga mengatakan bahwa mereka akan "menghadapi konspirasi pendudukan (Israel) dan pelanggaran terus menerus terhadap Masjid al-Aqsa, dan menolak segala bentuk kerusakan terhadap Masjid al-Quds dan kota al-Quds serta tempat-tempat sucinya.
Deklarasi tersebut juga menyambut baik "pendapat Mahkamah Internasional yang menegaskan tidak sahnya kehadiran, penjajahan Israel, dan pemukiman ilegal."
Cina adalah salah satu negara pertama yang menyerukan gencatan senjata komprehensif dan abadi di Gaza untuk mencegah krisis kemanusiaan, menyerukan "Israel" untuk mencabut blokade yang diberlakukan di Jalur Gaza untuk memastikan masuknya bantuan yang sangat dibutuhkan, menghormati hukum kemanusiaan internasional, dan berhenti menargetkan semua objek sipil dan pekerja bantuan di Gaza.
Negara ini juga telah melakukan upaya besar untuk menjadi tuan rumah perundingan internal Palestina dan memastikan bahwa faksi-faksi Palestina mencapai konsensus nasional dan persatuan di antara mereka sendiri, di bawah bentuk pemerintahan yang langgeng.
Kesatuan Palestina terkoyak saat Amerika Serikat dan Israel menentang kemenangan demokratis Hamas dalam pemilu Palestina pada 2006 silam. Saat itu, mereka memanas-manasi Fatah melancarkan perlawanan yang berujung perang sipil di Gaza. Perang tersebut berujung pemerintahan terpisah di Palestina. Hamas menguasai Gaza sepenuhnya dibawah blokade Israel dan Mesir, sementara Otoritas Palestina yang diujungtombaki Fatah menjalankan administrasi sipil di Tepi Barat di bawah pendudukan milited Israel.
Pekan lalu, Hamas menyarankan selama perundingan gencatan senjata bahwa pemerintahan independen yang terdiri dari tokoh-tokoh nonpartisan akan memerintah Gaza pascaperang dan Tepi Barat yang diduduki Israel, kata seorang anggota biro politik gerakan Islam Palestina.
"Kami mengusulkan agar pemerintah kompetensi nasional non-partisan mengelola Gaza dan Tepi Barat setelah perang," kata pejabat Hamas Hossam Badran dalam sebuah pernyataan tentang negosiasi yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas dengan mediasi dari Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat.
"Pemerintahan Gaza setelah perang adalah urusan internal Palestina tanpa campur tangan pihak luar, dan kami tidak akan membahas sehari setelah perang di Gaza dengan pihak eksternal mana pun," tambah Badran.
Seorang pejabat Hamas mengatakan kepada AFP bahwa proposal pembentukan pemerintahan nonpartisan dibuat "dengan para mediator." Pemerintah akan "menangani urusan Jalur Gaza dan Tepi Barat pada tahap awal setelah perang, membuka jalan bagi pemilihan umum" kata pejabat tersebut, yang tidak ingin namanya diungkapkan.
Sementara kantor berita WAFA melansir, Sekretaris Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina Hussein Al-Sheikh berdiskusi dengan utusan khusus Menteri Luar Negeri Rusia untuk Timur Tengah, Vladimir Safronkov, mengenai perkembangan terkini dalam upaya menghentikan agresi dahsyat dan memburuknya bencana kemanusiaan di Jalur Gaza.
Dalam pertemuan tersebut, yang dihadiri oleh juru bicara resmi kepresidenan, Nabil Abu Rudeina, dan perwakilan Rusia untuk Palestina, Duta Besar Gocha Boachidze, kedua belah pihak membahas eskalasi Israel di Tepi Barat, yang terbaru adalah keputusan Knesset baru-baru ini untuk menolak pembentukan negara Palestina, yang memicu lebih banyak kekerasan dan ketidakstabilan di wilayah tersebut.
Kedua pihak menekankan bahwa solusi dua negara sesuai dengan legitimasi internasional dan hukum internasional merupakan pilihan strategis yang harus diupayakan untuk dicapai.

Terungkap, Jumlah Tentara Israel yang Kena Mental Melonjak Enam Kali Lipat

 
Pemboman brutal yang dilakukan militer Israel di Jalur gaza serta sengitnya perlawanan pejuang Palestina menimbulkan gangguan jiwa di kalangan tentara pasukan penjajahan Israel.  Jumlah tentara Israel yang mencari dukungan psikologis sejak awal perang telah meningkat enam kali lipat.
Harian Israel Haaretz melaporkan, saluran bantuan Kementerian Pertahanan mencatat peningkatan dramatis dalam panggilan darurat dari tentara cadangan dan tentara, serta keluarga mereka. Pekan lalu, hotline tersebut menerima empat pertanyaan dengan karakteristik bunuh diri yang memerlukan intervensi segera dari polisi.
Menurut data asosiasi NTL yang mengoperasikan saluran bantuan tersebut, antara Oktober 2022 hingga Juni 2023, sebelum perang, hotline tersebut diharuskan menghubungi polisi sebanyak 35 kali karena kekhawatiran potensi bunuh diri.
Setahun kemudian, jumlahnya melonjak menjadi 86 - meningkat 145 persen. Data menunjukkan bahwa jumlah referensi juga melonjak enam kali lipat dibandingkan sebelum perang. Dalam beberapa minggu terakhir jumlah permintaan pada malam hari meningkat dua kali lipat.
Sementara, surat kabar Israel Yedioth Ahronoth mengutip tentara dan perwira Israel yang berpartisipasi dalam pertempuran Khan Yunis yang mengatakan bahwa pertempuran di Gaza terbilang rumit. Para pejuang Palestina terus mengubah taktik mereka selama perang yang kini memasuki bulan kesepuluh.
Tentara dan petugas Israel mengatakan kepada surat kabar tersebut bahwa pejuang Hamas muncul hidup-hidup dari bawah reruntuhan setelah dibom karena mereka berlindung di ruang bawah tanah yang dilindungi oleh beton bertulang.
Awal bulan ini, komandan departemen tempur Brigade Nahal mengatakan brigade tersebut telah kehilangan 50 pejuang. "Kita harus mendengarkan para ibu (yang meminta perang dihentikan) dan menjaga para prajurit cadangan dan sandera."
Jerusalem Post juga mengutip Komandan Brigade Nahal Yair Zuckerman akhir bulan lalu yang mengatakan bahwa terdapat terowongan di hampir setiap rumah di Rafah, dan kemajuan pasukannya lambat dan pertempuran sangat melelahkan.
Komandan militer Israel menjelaskan bahwa faksi-faksi perlawanan memasang banyak kamera di Rafah untuk mengatur pertempuran dari atas dan bawah tanah. Di antara tantangan yang dihadapi pasukannya adalah jebakan pada rumah-rumah dan ruangan-ruangan di kota tersebut sebelum pasukan Israel memasukinya. Jebakan-jebakan itu kemudian diledakkan para pejuang dari jarak jauh.
Meskipun telah berlalu sekitar sembilan bulan sejak dimulainya perang di Gaza, berbagai laporan menyebutkan ketidakmampuan tentara pendudukan mencapai tujuan yang mereka nyatakan, terutama memulihkan tahanan Israel dari Jalur Gaza dan menghilangkan kemampuan gerakan Hamas.
Setiap hari, faksi perlawanan Palestina di Gaza mengumumkan pembunuhan dan cederanya tentara Israel dan penghancuran kendaraan militer di seluruh Gaza. Dari waktu ke waktu, mereka meluncurkan roket ke Israel dan menyiarkan klip video yang mendokumentasikan beberapa operasi tersebut.
Tentara pendudukan melanjutkan perang yang sedang berlangsung di Gaza, menyebabkan sekitar 125 ribu orang menjadi martir dan terluka, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan wanita, dan lebih dari 10 ribu orang hilang di tengah kehancuran besar-besaran dan kelaparan yang semakin parah di Jalur Gaza yang terkepung.

Pejuang Palestina Masih Terus Hancurkan Tank-Tank Israel

 
Faksi-faksi perlawanan Palestina terus melancarkan sejumlah operasi perlawanan di seluruh Jalur Gaza. Mereka menghadapi pasukan Israel yang menembus beberapa daerah, terutama di Rafah dan Khan Younis, di mana tentara pendudukan memulai operasi militer baru yang menyebabkan ratusan orang syahid dan terluka.
Operasi ini bertepatan dengan pengumuman tentara Israel bahwa seorang perwira tewas dalam ledakan granat tangan di Jalur Gaza, dan polisi militer membuka penyelidikan untuk mengetahui penyebab serangan tersebut. Brigade al-Qassam, sayap militer Hamas, mengumumkan bahwa mereka menargetkan tiga tank Merkava dan sebuah buldoser militer D9 dengan peluru Al-Yassin 105 dan sebuah bom Shawaaz di timur Khan Yunis.
Di Rafah, di Jalur Gaza selatan, Al-Qassam mengkonfirmasi bahwa anggota pasukan Israel tewas dan terluka setelah menyerang mereka dari jarak dekat di dalam sebuah bangunan di lingkungan Al-Furqan di Tel Al-Sultan, sebelah barat kota tersebut.
Mereka juga mengumumkan peledakan sebagian terowongan oleh pasukan teknik Israel di area yang sama sambil memompakan gas peledak ke dalamnya, yang menyebabkan ledakan terbalik ke arahnya. Hal ini juga mengkonfirmasi bahwa buldoser militer D9 dan dua tank Merkava 4 Israel menjadi sasaran bom Shawaaz dan 105 peluru Al-Yassin.
sayap militer gerakan Jihad Islam, mengatakan bahwa mereka telah menembaki situs militer Karem Abu Salem dan Sufa di timur Rafah dengan mortir. Di Jalur Gaza tengah, Al-Qassam mengatakan, bekerja sama dengan Front Populer, mengebom pasukan Israel yang telah menembus timur laut kamp Al-Bureij dengan mortir.
Mereka juga mengumumkan pemboman markas besar tentara Israel di poros Netzarim dengan sistem rudal Rajum jarak pendek 114 mm.
Patut dicatat bahwa tentara pendudukan Israel telah melancarkan serangan brutal  di Jalur Gaza sejak 7 Oktober, dengan dukungan Amerika, yang telah menyebabkan sekitar 129.000 orang Palestina menjadi martir dan terluka, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan wanita. Lebih dari 10.000 orang hilang di tengah bencana besar-besaran, kehancuran dan kelaparan yang mematikan.
Pakar militer Mayor Jenderal Fayez Al-Duwairi mengatakan pada Aljazirah bahwa pemandangan penghancuran kendaraan Israel di kota Rafah di Jalur Gaza selatan menegaskan bahwa perlawanan mempertahankan kemampuannya untuk menghadapi dan menghancurkan kendaraan, meskipun ada situasi tragis dari sudut pandang kemanusiaan.
Al-Duwairi menjelaskan - dalam analisis situasi militer di sektor ini - bahwa operasi perlawanan menunjukkan intensitas pertempuran dan keganasan konfrontasi, mencatat bahwa semua operasi ini dilakukan dari jarak nol karena tidak melebihi 150 meter.
Mengomentari berlanjutnya pertempuran di Rafah meskipun ada pembicaraan Israel tentang segera berakhirnya operasi di sana, Al-Duwairi mengatakan bahwa pertempuran dimulai terlambat karena penolakan Amerika, dan kemudian pasukan pendudukan bergerak perlahan dan bertahap.
Pada Ahad, Brigade Al-Qassam, mengumumkan bahwa mereka telah menargetkan tiga tank Merkava dan sebuah buldoser militer D9 dengan peluru Al-Yassin 105 dan sebuah bom Shawaaz di timur Khan Yunis.
Di Rafah, di Jalur Gaza selatan, Al-Qassam mengkonfirmasi bahwa anggota pasukan Israel tewas dan terluka setelah menyerang mereka dari jarak dekat di dalam sebuah bangunan di lingkungan Al-Furqan di Tel Al-Sultan, sebelah barat kota tersebut.
Mereka juga mengumumkan peledakan sebagian terowongan oleh pasukan teknik Israel di daerah yang sama sambil memompakan gas peledak ke dalamnya, yang menyebabkan ledakan terbalik ke arahnya. Brigade al-Qassam juga mengonfirmasi bahwa buldoser militer D9 dan dua tank Merkava 4 Israel menjadi sasaran alat peledak Shawaaz dan peluru Al-Yassin 105.
Al-Duwairi menganggap konfrontasi yang sedang berlangsung di Rafah sebagai bukti bahwa pembicaraan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tentang penghancuran setengah dari Brigade Qassam di sana tidak benar, dan menekankan bahwa desakan Netanyahu untuk menguasai penuh Rafah berarti pertempuran akan berlanjut selama berbulan-bulan.
Dia menambahkan bahwa "perlawanan di Rafah tidak kalah kuatnya dibandingkan di Khan Yunis, Zeitoun, Shuja'iyya, atau Tal al-Hawa, di mana pendudukan telah mulai melancarkan operasi lagi setelah meninggalkan mereka," menekankan bahwa penduduk Jalur Gaza saat ini hidup dalam kondisi penglihatan tidak jelas karena serangan acak yang dilakukan pendudukan.
Dia mengatakan bahwa kembalinya pendudukan ke daerah-daerah yang sebelumnya mereka tinggalkan menegaskan bahwa keluarnya mereka adalah karena kerugian dan bukan karena penghapusan perlawanan yang ada di daerah-daerah tersebut, menunjukkan bahwa pembicaraan pendudukan tentang pengurangan wilayah wilayah aman bertentangan dengan pembicaraan tentang kemenangan yang dibicarakan oleh para pemimpin Israel.


Apa Dampak Israel Menyenggol Yaman? Ada 3 yang Paling Utama
 
Yaman dilanda serangan besar-besaran dari militer Israel. Tel Aviv menyebut aksinya ini ditujukan sebagai pembalasan terhadap kelompok Houthi di Yaman atas serangan pesawat nirawak mematikan mereka di Tel Aviv beberapa waktu sebelumnya. Serangan udara menjadikan pelabuhan strategis Yaman, Hudaydah, sebagai sasaran utamanya. Untuk diketahui, pelabuhan itu cukup penting keberadaannya karena menyimpan banyak bahan bakar serta infrastruktur lain. Setelah serangan itu, Yaman kini menjadi negara keenam yang diserang Israel sejak perang Gaza meletus pada 7 Oktober tahun lalu. Sana'a bergabung dalam daftar yang mencakup Palestina, Lebanon, Suriah, Irak hingga Iran. Lantas, dampak seperti apa yang akan muncul karena Israel mulai menyenggol Yaman? Berikut ini di antaranya. Dampak Israel Menyenggol Yaman 1. Timur Tengah Semakin Membara Saat ini, ada beberapa kubu di Timur Tengah yang saling berperang dengan Israel. Sebut saja seperti kelompok Hamas di Palestina, Hizbullah di Lebanon hingga Houthi di Yaman. Terlepas dari masing-masing kelompok bersenjata di atas, negara-negara lain seperti Iran juga berpotensi turut andil di dalam konflik. Terbaru, bisa saja Yaman ikut masuk karena mendapati wilayahnya diserang secara terang-terangan. Jika hal-hal demikian terjadi, kondisi di Timur Tengah akan semakin membara. Terlebih, Israel sendiri sepertinya sangat berambisi untuk menumpas kelompok-kelompok militan yang tersebar di kawasan tersebut. 2. Potensi Bergabungnya Kelompok Militer Non-Negara di Timur Tengah Sedikit dijelaskan di atas, ada beberapa kelompok bersenjata di Timur Tengah yang sedang terlibat konflik dengan Israel. Selain Houthi, ada nama populer seperti Hamas dan Hizbullah yang sama-sama diduga mendapat sokongan dari Iran. Menanggapi serangan pesawat tak berawak Houthi terhadap Tel Aviv, Hizbullah menyambutnya dengan bahagia. Sementara terkait serangan Israel terhadap pelabuhan Yaman baru-baru ini, mereka menandai momen tersebut sebagai "fase baru yang berbahaya". Melihat satu kesamaan tujuan dan musuh, bukan tidak mungkin kelompok-kelompok tadi akan bergabung membentuk koalisi mematikan. Jika hal ini terjadi, konflik tersebut mungkin segera berubah menjadi perang habis-habisan. 3. Kedudukan Houthi Semakin Kuat di Yaman Sebelumnya, perlu diketahui bahwa Houthi ini bukanlah militer resmi negara Yaman. Mereka adalah sebuah kelompok tersendiri yang memang kebetulan berbasis di negara tersebut. Serangan Israel baru-baru ini menjadi salah satu yang paling brutal terhadap Yaman. Meski tujuannya melemahkan Houthi, serangan itu justru dapat berbalik arah. Pada satu sisi, Israel mungkin bisa menunjukan ketegasannya untuk melawan kelompok yang berani menyerang wilayahnya. Namun, keputusan Tel Aviv untuk menyerang Yaman dapat menjadi kemenangan bersih bagi Houthi. Alasannya karena kondisi ini akan meningkatkan popularitas Houthi di kalangan warga Yaman dan penduduk Timur Tengah, khususnya yang pro-Palestina. Jadi, mereka bisa saja nantinya justru dianggap sebagai pahlawan karena berani melawan Israel. Setelah serangan Israel, seorang juru bicara Houthi menyebut pihaknya akan meningkatkan tekad rakyat Yaman. Sebelumnya, kelompok itu secara rutin menggelar pawai bersama jutaan warga Yaman di ibu kota Sana'a setiap hari Jumat untuk menunjukkan solidaritas dengan Palestina dan menggalang dukungan rakyat terhadap pemerintahan Houthi di Yaman. Itulah beberapa dampak Israel menyenggol Yaman yang bisa diketahui.
Mengapa Zionis Bombardir Yaman Tak Bikin Houthi Kapok Serang Israel, Ini Analisanya
 
Serangan drone kamikaze Houthi di Tel Aviv, Israel, dari jarak 2.000 km pada 19 Juli lalu menandai tahap baru dalam ketegangan Timur Tengah. Peristiwa ini menggarisbawahi bagaimana kelompok Houthi Yaman muncul sebagai ancaman signifikan di wilayah Laut Merah, melanggar batas keamanan Israel setelah menembakkan ratusan rudal dan drone. Serangan Houthi juga memperkuat peran kelompok tersebut sebagai aktor kunci lainnya dalam bentrokan antara Israel dan faksi-faksi yang bersekutu dengan Iran, dan meningkatkan risiko serangan lebih lanjut. Setelah kejadian tersebut, juru bicara Houthi menyatakan, "Kami siap menghadapi reaksi Israel terhadap Yaman." Baca Juga Israel Bombardir Yaman Besar-besaran untuk Pertama Kalinya, Perang Meluas Ekspektasi Houthi benar-benar menjadi kenyataan ketika jet-jet tempur Israel, termasuk jet siluman F-35, membombardir kota pelabuhan Hodeidah di Laut Merah pada 20 Juli, menargetkan infrastruktur sipil Yaman. Sebanyak 6 orang tewas, 87 lainnya luka-luka, dan kebakaran besar terjadi hingga masih terlihat menyala keesokan harinya. Karena pelabuhan Hodeidah merupakan pintu masuk penting bagi sebagian besar barang-barang Yaman, para pakar memperingatkan bahwa serangan tersebut, dan serangan lebih lanjut, dapat menghambat bantuan kepada penduduk Yaman, yang sudah sangat bergantung pada bantuan internasional setelah perang bertahun-tahun. "Target serangan ini lebih merugikan rata-rata warga Yaman dibandingkan kemampuan Houthi melancarkan serangan di Laut Merah atau Israel," kata Adam Clements, pensiunan atase Angkatan Darat AS untuk Yaman. Dari sudut pandang Israel, serangan Houthi di Tel Aviv, yang menewaskan satu orang dan melukai beberapa lainnya, semakin memperlihatkan kesenjangan dalam keamanannya, ketika drone kamikaze Houthi lolos dari sistem radarnya. Respons Israel menggambarkan upayanya untuk membangun kembali pencegahan setelah pelanggaran tersebut, "mengirimkan pesan" tidak hanya kepada kelompok Houthi tetapi juga kepada faksi-faksi lain yang didukung Iran di wilayah tersebut. Yaman kini menjadi negara keenam yang diserang Israel sejak perang Gaza pecah pada 7 Oktober, bergabung dengan daftar negara yang mencakup Palestina, Lebanon, Suriah, Irak, dan Iran. Baca Juga Houthi Luncurkan Drone dan Rudal ke Israel sebagai Serangan Balasan Menumbuhkan Kekuatan Houthi Serangan pekan lalu adalah salah satu serangan paling brutal Israel di Yaman, bahkan dibandingkan dengan sejumlah operasi gabungan AS-Inggris yang dilakukan sejak Januari untuk mencegah gangguan Houthi terhadap kapal-kapal perdagangan internasional di Laut Merah sejak Desember 2023. Kelompok Houthi menggambarkan serangannya sebagai bentuk "sanksi" terhadap Israel atas atas perang brutal Zionis di Gaza. Kelompok ini telah menjadi duri bagi Israel dan memberikan tekanan ekstra terhadap Israel bersama dengan faksi lain yang didukung Iran. Pelabuhan komersial Eilat di Israel telah bangkrut setelah serangan Houthi, dan pada 21 Juli pelabuhan itu mengumumkan bahwa mereka akan memberhentikan sekitar setengah pekerjanya, yang menunjukkan potensi gangguan yang dimiliki kelompok Houthi. Namun, keputusan Israel untuk menyerang Yaman mungkin merupakan kemenangan bagi kelompok Houthi, karena mereka semakin meningkatkan popularitas mereka di kalangan masyarakat Yaman dan kelompok pro-Palestina di Timur Tengah. Di dalam negeri, hal ini kemungkinan akan membantu Houthi memperkuat pengaruh mereka di wilayah yang mereka rebut selama perang Yaman. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengeklaim serangan terhadap Hodeidah bertujuan untuk menghalangi kelompok Houthi menerima senjata yang dipasok Iran. Namun ada keraguan bahwa Israel akan mampu mencegah Houthi melakukan serangan lebih lanjut. "Pembalasan Israel terhadap Houthi tidak akan menghalangi Houthi untuk melakukan serangan lagi. Sebaliknya, hal ini memberikan Houthi keuntungan propaganda dan dalih untuk melakukan tindakan keras lebih lanjut terhadap perbedaan pendapat," tulis Thomas Juneau, profesor di Universitas Ottawa, di X, seperti dikutip The New Arab, Selasa (23/7/2024). Setelah serangan Israel, juru bicara Houthi mengatakan hal itu hanya akan "meningkatkan tekad rakyat Yaman". Kelompok ini secara teratur melakukan demonstrasi bersama jutaan warga Yaman di ibu kota Sana'a setiap hari Jumat untuk menunjukkan solidaritas terhadap Palestina dan menggalang dukungan bagi pemerintahan Houthi di Yaman. Di tengah meningkatnya ketegangan Israel-Iran di wilayah tersebut, bentrokan tersebut juga menandakan evolusi Houthi menjadi aktor regional yang berpengaruh, yang didukung oleh meningkatnya dukungan Iran. Penggunaan apa yang diidentifikasi oleh militer Israel sebagai senjata Iran yang di-upgrade; model Samad-3, yang disebut oleh Houthi sebagai "Yafa" (dinamai berdasarkan nama kota Palestina di mana Tel Aviv dibangun), menyoroti kemampuan mereka yang semakin meningkat. Ini merupakan tambahan pada persenjataan Houthi, yang sudah memiliki drone buatan Iran yang sangat canggih, serta rudal permukaan-ke-permukaan, rudal anti-kapal, dan amunisi yang berkeliaran, serta rudal hipersonik. Aset-aset ini telah membantu Houthi dengan cepat bertransformasi menjadi ancaman regional yang lebih besar, yang akan mampu menegaskan pengaruhnya terhadap Yaman dan mengancam perdagangan Laut Merah dan Israel untuk beberapa waktu mendatang. Seiring berjalannya waktu, Houthi telah berkembang secara signifikan, setelah mengamankan banyak wilayah sejak perang Yaman melawan koalisi pimpinan Arab Saudi pada tahun 2015. Awalnya mereka memulai sebagai gerakan revivalis kecil yang dibentuk pada tahun 1992. Dukungan Iran telah memainkan peran penting dalam memberdayakan kelompok Houthi, dan keberpihakan ini semakin mendalam dalam sembilan bulan terakhir. Ketika Israel terus menyerang Gaza, bersamaan dengan pertempuran kecil yang hampir terjadi setiap hari dengan Hizbullah di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel, kelompok Houthi kini telah membuka front baru dalam koordinasi dengan sekutu-sekutunya dalam kelompok "Poros Perlawanan" yang anti-Israel dan anti-AS. Dengan memperkuat hubungan dengan sekutu-sekutu Iran dalam konteks regional lainnya, Houthi telah mengisyaratkan tingkat koordinasi dan kerja sama strategis yang belum pernah terjadi sebelumnya antara sekutu-sekutu bersenjata Iran. "Eskalasi bersama ini bukan semata-mata respons terhadap serangan udara Israel terhadap Lebanon Selatan tadi malam, yang menimbulkan korban sipil, namun juga tampaknya merupakan respons strategis terhadap upaya Netanyahu untuk menggagalkan perundingan gencatan senjata menjelang kunjungannya ke AS minggu ini," kata Amal Saad, dosen politik di Universitas Cardiff, di X. Nabil Al-Bukiri, seorang peneliti Yaman yang berbasis di Istanbul, mengatakan kepada The New Arab, "Tidak ada keraguan bahwa Houthi telah muncul sebagai kekuatan di kawasan ini, sebagian besar karena aliansi mereka dengan Iran, Hizbullah, dan Pasukan Mobilisasi Populer Irak." Al-Bukiri menambahkan bahwa serangan terbaru ini menandakan bagaimana Houthi telah memperkuat posisi mereka dalam poros regional yang dipimpin Iran melawan Israel, dan dukungan Teheran telah memungkinkan terjadinya serangan terhadap Israel dan perdagangan Laut Merah. "Pembalasan Israel terhadap Houthi tidak akan menghalangi Houthi untuk melakukan serangan lagi. Sebaliknya, hal ini memberikan keuntungan propaganda bagi Houthi," paparnya. Seperti disebutkan, Houthi memiliki ambisi internal mereka sendiri dan mungkin tidak terlalu bergantung pada Teheran dibandingkan sekutu lainnya, seperti Hizbullah dan Pasukan Mobilisasi Populer (PMF) Irak. Namun, kelompok Houthi secara proaktif berusaha menempatkan diri mereka di antara "Poros Perlawanan", termasuk secara bilateral dengan Hizbullah dan proksi Iran yang berbasis di Irak. Khususnya, Houthi telah memperkuat hubungan dengan faksi-faksi yang didukung Iran di Irak atas kemauan mereka sendiri, seperti melalui kunjungan bilateral. Untuk menunjukkan hubungan tersebut, Houthi mengeklaim pada 2 Juli bahwa mereka telah menargetkan Haifa di Israel melalui serangan gabungan dengan kelompok-kelompok yang berbasis di Irak, setelah Houthi sebelumnya menargetkan kapal-kapal Israel di pelabuhan Haifa. "Tidak mengherankan jika Teheran mempromosikan sinergi di antara sekutu-sekutunya, namun yang mengejutkan adalah ketergesaan Houthi untuk mendeklarasikan kerja sama bilateral secara terbuka, mengingat status mereka yang relatif baru sebagai aktor militer regional," tulis Adnan al-Jabarni dalam sebuah laporan untuk Sana'a Center for Strategic Studies. Laporannya mengutip sumber yang mengatakan bahwa Houthi telah memperkuat hubungan dengan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran dan sekutunya yang berbasis di Irak pada bulan Maret tahun ini untuk mengoordinasikan operasi Angkatan Laut regional di tengah perang Gaza. Jelas terdapat aliansi yang terkonsolidasi di antara sekutu Iran yang mungkin beroperasi sebagian tanpa pengawasan langsung Teheran, yang menurut para analis mencerminkan poros yang lebih otonom namun kohesif. Kelompok Houthi tentu saja ingin berperan dalam melancarkan serangan terhadap Israel. Memang benar, faksi tersebut telah memperingatkan akan adanya "respons besar" terhadap serangan Israel di Hodeidah, yang menunjukkan kesediaan faksi tersebut untuk melanjutkan serangan, baik secara langsung terhadap Israel atau di Laut Merah. Pada 21 Juli, militer Israel mengatakan mereka mencegat rudal permukaan-ke-permukaan dari Yaman, yang ditembakkan Houthi sebagai tanggapan atas pengeboman Israel di Hodeidah. Israel mungkin akan membalas terhadap kemungkinan serangan Houthi di masa depan. Namun, seperti serangan udara Koalisi Arab yang dipimpin Saudi di Yaman dari tahun 2015 hingga gencatan senjata yang ditengahi PBB pada tahun 2022, Houthi telah menunjukkan bahwa mereka mampu menahan serangan udara—atau bahkan mendapatkan keuntungan dari serangan tersebut. Bahkan jika terjadi bentrokan lebih lanjut dan serangan Israel, yang kini tidak bisa dikesampingkan, jelas diragukan bahwa Tel Aviv akan berhasil jika Arab Saudi, Amerika Serikat, dan Inggris gagal. Seperti sekutu Iran lainnya, intensitas serangan Houthi kemungkinan besar akan bergantung pada apakah ada gencatan senjata di Gaza. Namun, ketika ketegangan Iran-Israel meningkat ke tingkat yang baru dalam 10 bulan terakhir, realitas serangan Houthi mungkin masih tetap ada. Saat ini, faksi tersebut jelas telah memantapkan dirinya sebagai aktor berpengaruh dalam "Poros Perlawanan".

Share this Post