News Forex, Index & Komoditi ( Jum\\\'at, 22 November 2024 )

 News  Forex,  Index  &  Komoditi
       (  Jum'at,   22  November  2024  )
Harga Emas Global Menguat di Tengah Nada Dovish Pejabat The Fed dan Meningkatnya Ketegangan Geopolitik

Emas (XAU/USD) melanjutkan pemulihannya ke hari keempat pada hari Kamis, naik ke $2.670-an selama sesi Eropa. Nada risk-off secara keseluruhan pada pasar karena kekecewaan pada hasil Nvidia membuat para investor meninggalkan saham dan mengkatalisasi aliran safe haven ke Emas.
Dolar AS (USD) yang sedikit lebih lemah pada hari Kamis merupakan pendorong lebih lanjut untuk Emas karena sebagian besar dihargai dan diperdagangkan dalam USD. Berlanjutnya arus safe haven akibat kekhawatiran terhadap geopolitik terkait penurunan ambang batas penggunaan senjata nuklir oleh Rusia merupakan faktor lainnya.
Namun, yang membatasi kenaikan logam mulia ini adalah persaingan dari Bitcoin (BTC). Menurut Bloomberg News, lonjakan arus masuk Bitcoin Exchange Traded Fund (ETF) pada bulan November – ETF memungkinkan investor untuk memiliki saham yang melacak harga BTC daripada memiliki aset itu sendiri – bertepatan dengan lonjakan arus keluar yang serupa dari ETF Emas. Hal ini menunjukkan peralihan langsung dari kepemilikan Emas ke Bitcoin.
Emas Melanjutkan Pembalikan Arah setelah Rilis Pendapatan Nvidia
Emas bergerak lebih tinggi pada hari Kamis setelah rilis pendapatan kuartal ketiga dari Nvidia memicu penurunan di pasar saham. Meskipun pendapatan kuartal ketiga Nvidia mengalahkan estimasi dan pada awalnya disambut dengan euforia, sahamnya sendiri merosot 3,0% setelah rilis.
Respons yang tidak intuitif ini disebabkan oleh hasil yang tidak cukup baik untuk menyamai "ekspektasi yang sangat tinggi terhadap raksasa AI ini," menurut Forbes. Nada risk-off secara keseluruhan yang tersisa setelah kekecewaan tersebut menyebabkan penurunan sentimen investor secara luas, yang untuk Emas dan aset-aset safe haven lainnya merupakan berita positif.
Sementara itu, Dolar AS (USD) sedikit melemah setelah melonjak pada hari Rabu. Greenback tampaknya terhenti di jalurnya oleh komentar dari para pembicara Federal Reserve (The Fed) yang menyarankan agar The Fed melanjutkan rencananya untuk memangkas suku bunga di tengah penurunan inflasi. Hal ini secara mengejutkan bertentangan dengan pandangan luas bahwa inflasi akan naik di bawah kepresidenan Trump.
Presiden Bank of New York John Williams mengatakan bahwa ia "melihat inflasi mendingin dan suku bunga turun lebih jauh," dalam sebuah wawancara dengan Barron's pada hari Kamis. Hal ini menyusul komentar serupa dari Presiden Federal Reserve Bank of Boston Susan Collins, yang mengatakan pada hari Rabu bahwa lebih banyak pemotongan suku bunga diperlukan, tetapi para pengambil kebijakan harus melanjutkannya dengan hati-hati.


Harga Minyak Dunia Menguat karena Perang Rusia-Ukraina Meningkat

West Texas Intermediate (WTI), patokan minyak mentah AS, diperdagangkan di sekitar $70,25 pada hari Jumat. Harga WTI naik tipis karena eskalasi dalam konflik Rusia-Ukraina meningkatkan ketakutan akan gangguan pasokan minyak mentah.
Kekhawatiran akan potensi eskalasi dalam konflik Rusia-Ukraina mendorong harga WTI minggu ini setelah Ukraina menggunakan rudal-rudal yang dipasok oleh AS dan Inggris ke dalam wilayah Rusia. Pada hari Kamis, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan peluncuran serangan rudal balistik jarak menengah hipersonik ke fasilitas militer Ukraina. Putin juga memperingatkan Barat bahwa Moskow dapat menyerang instalasi militer negara manapun yang menggunakan senjata untuk melawan Rusia, demikian dikutip dari Reuters. "Fokus pasar saat ini telah bergeser pada meningkatnya kekhawatiran terhadap eskalasi perang di Ukraina," kata Ole Hvalbye, analis komoditi di SEB.
Di sisi lain, kenaikan persediaan minyak mentah AS minggu lalu mungkin membebani emas hitam. Laporan mingguan Energy Information Administration (EIA) menunjukkan stok minyak mentah di Amerika Serikat untuk pekan yang berakhir 15 November meningkat 0,545 juta barel, dibandingkan dengan peningkatan 2,089 juta barel pada pekan sebelumnya. Konsensus pasar memprakirakan bahwa stok akan meningkat sebesar 0,400 juta barel.
Selain itu, permintaan Dolar AS (USD) yang meningkat mungkin membatasi kenaikan minyak dalam mata uang USD untuk saat ini karena membuat minyak lebih mahal bagi para pemegang mata uang lain, yang dapat mengurangi permintaan. Indeks Dolar AS (DXY), ukuran nilai USD terhadap sekeranjang enam mata uang, saat ini diperdagangkan di dekat 107,05 setelah mencapai level tertinggi tahun ini di sekitar 107,15.

Bursa Asia Menguat, Mengikuti Reli Wall Street

Bursa Asia mayoritas melemah di awal perdagangan hari ini. Jumat (22/11), pukul 08.21 WIB, indeks Nikkei 225 menguat 0,78% ke 38.322,82. Sejalan, indeks Hang Seng naik 0,06% ke 19.613,55.
Berikutnya, indeks Taiex naik 1,62% menjadi 22.920,17. Berbeda, Kospi naik 1,16% ke 2.509,41 dan indeks S&P/ASX 200 menguat 0,78% ke 8.387,5.
Sedangkan, FTSE Straits Times menguat 0,23% ke 3.747,67 dan FTSE Malay menguat 0,2% menjadi 1.591,88.
Bursa Asia melonjak mengikuti reli di Wall Street, dengan S&P mencatat kenaikan untuk hari keempat berturut-turut.
Investor di Asia menilai data indeks harga konsumen Jepang untuk bulan Oktober 2024. Di mana, inflasi inti, tidak termasuk harga makanan segar yang bergejolak, naik 2,3% dari tahun lalu, sedikit di atas perkiraan 2,2%, menurut analis yang disurvei oleh Reuters.
Realisasi itu, lebih rendah dari inflasi inti 2,4% pada bulan sebelumnya. IHK keseluruhan mencapai 2,3%, dibandingkan 2,5% pada bulan September.
Indeks Nikkei 225 Jepang melonjak 0,54%, sementara Topix yang berbasis luas naik 0,51%.
Selain itu, pasar juga mencermati data pertumbuhan ekonomi Singapura di kuartal III-2024.
Di sesi sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS), tiga indeks utama naik, di jalur untuk menutup minggu ini dengan kenaikan lebih tinggi.
Dow Jones Industrial Average ditutup naik 462 poin atau 1,06% pada level 43.270,35, indeks S&P 500 naik 0,53% ke 5.948,71 dan indeks Nasdaq Composite yang sarat teknologi naik tipis 0,03% hingga ditutup pada level 18.972,42.
Harga minyak mentah naik lebih dari 2% setelah Putin mengonfirmasi bahwa Rusia telah menembakkan rudal balistik jarak menengah hipersonik ke Ukraina dan memperingatkan bahwa lebih banyak lagi yang dapat menyusul, yang merupakan eskalasi terbaru dalam serangkaian eskalasi.


Erdogan: Beberapa Negara Barat Menginginkan Perang Dunia III Meletus

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meyakini bahwa beberapa kekuatan Barat tampaknya berniat untuk meningkatkan konflik Ukraina menjadi perang dunia.
Melansir situs resmi pemerintah Turki, iletisim.gov.tr, sekembalinya dari KTT Organisasi Kerjasama Shanghai (SGO) di Astana, Kazakhstan, Erdogan menyatakan optimismenya bahwa perdamaian dapat dicapai terlepas dari semua yang telah terjadi.
Presiden Rusia Vladimir Putin baru-baru ini mengajukan proposal untuk menghentikan permusuhan di Ukraina, yang menggarisbawahi komitmen Moskow untuk berdialog.
Namun, Ukraina dan para pendukungnya dari Barat menolak proposal ini sebagai suatu hal yang tidak realistis dan tidak jujur.
"Sayangnya, beberapa negara dan kalangan Barat menganjurkan tindakan yang akan menyebabkan pecahnya Perang Dunia III," kata Erdogan.
Erdogan menunjukkan bahwa kekuatan Barat masih memberikan bantuan militer kepada Ukraina, menuduh produsen senjata berusaha keras untuk mempertahankan agenda mereka.
"Para pedagang senjata membutuhkan pembiayaan, dan pasar Barat adalah tujuan yang jelas bagi mereka," jelas Erdogan.
Sementara itu, Presiden Turki menyatakan bahwa ia menganjurkan dialog Rusia dan penyelesaian konflik di Ukraina secara damai.
Ia menegaskan kewaspadaan Ankara terhadap konflik tersebut dan menyatakan optimisme bahwa Kyiv dan Moskow akan segera mencapai kesepakatan damai.


AS Veto Resolusi Gencatan Senjata Gaza di Dewan Keamanan PBB

Amerika Serikat (AS) memveto resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menyerukan gencatan senjata di Gaza pada Rabu (20/11), memicu kritik terhadap pemerintahan Presiden Joe Biden.
Resolusi tersebut bertujuan menghentikan konflik antara Israel dan Hamas, yang telah berlangsung selama lebih dari 13 bulan.
Resolusi yang diajukan oleh 10 anggota tidak tetap Dewan Keamanan menyerukan "gencatan senjata segera, tanpa syarat, dan permanen" serta pembebasan sandera. Dalam pemungutan suara, hanya AS yang menolak, menggunakan hak vetonya sebagai anggota tetap.
Wakil Duta Besar AS untuk PBB, Robert Wood, menjelaskan bahwa Washington hanya mendukung resolusi yang secara tegas menyerukan pembebasan sandera sebagai bagian dari gencatan senjata.
"Akhir perang yang langgeng harus dicapai dengan pembebasan para sandera. Kedua tujuan mendesak ini saling terkait erat. Resolusi ini mengabaikan kebutuhan itu, dan karena alasan itu, Amerika Serikat tidak dapat mendukungnya," ujar Wood.
Menurut Wood, usulan resolusi tersebut akan memberikan "pesan berbahaya" kepada Hamas bahwa mereka tidak perlu kembali ke meja perundingan.
Keputusan AS memveto resolusi ini mendapat kecaman dari anggota Dewan Keamanan lainnya. Duta Besar Malta untuk PBB, Vanessa Frazier, menyesalkan tindakan AS, menyebut resolusi itu "sama sekali bukan maksimalis" dan merupakan langkah minimum untuk menangani situasi kritis di Gaza.
Sementara itu, Duta Besar Prancis Nicolas de Riviere menegaskan bahwa resolusi tersebut telah mencantumkan tuntutan pembebasan sandera.
"Prancis memiliki dua sandera di Gaza, dan kami sangat menyesalkan bahwa Dewan Keamanan tidak dapat merumuskan tuntutan ini," ujarnya.
Konflik ini telah menyebabkan hampir 44.000 orang tewas di Gaza, sementara seluruh populasi Gaza, sekitar 2,3 juta jiwa, telah terdampak, banyak di antaranya terpaksa mengungsi. Para ahli memperingatkan ancaman kelaparan di kawasan tersebut.
Presiden Biden, yang akan mengakhiri masa jabatannya pada Januari 2925 mendatang, terus memberikan dukungan diplomatik dan militer kepada Israel. Upaya mediasi untuk mencapai gencatan senjata yang mencakup pembebasan sandera dan tahanan Palestina belum membuahkan hasil.
Sebelumnya, AS sempat abstain dalam pemungutan suara serupa pada Maret lalu, memungkinkan resolusi gencatan senjata disahkan. Namun, dalam pemungutan suara kali ini, kompromi yang diusulkan oleh Inggris ditolak oleh anggota dewan lainnya.
Pejabat senior AS yang berbicara secara anonim menyatakan bahwa beberapa anggota dewan lebih fokus memicu veto AS daripada mencapai kompromi, dengan menuding Rusia dan China berada di balik pengaruh tersebut.


DK PBB Kompak Kecam AS Usai Veto Resolusi Gencatan Senjata di Gaza, 'Setop Kemunafikan!'

Untuk keempat kalinya Amerika Serikat (AS) memveto resolusi gencatan senjata yang diusulkan untuk Jalur Gaza. Sejumlah anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) pun secara bergantian melancarkan kecaman pada Rabu (20/11/2024).
Utusan China, Fu Cong, mengungkapkan kekecewaannya terhadap hasil pemungutan suara tersebut dan menuduh AS menghalangi harapan rakyat Palestina "untuk bertahan hidup, mendorong mereka lebih jauh ke dalam kegelapan dan keputusasaan" melalui penggunaan hak vetonya.
 “Apakah nyawa rakyat Palestina tidak berarti apa-apa?” tanya Fu retoris.
“Berapa banyak lagi orang yang harus mati sebelum mereka (AS) terbangun dari tidur pura-puranya?” lanjutnya.
Fu menilai bahwa veto berulang oleh AS "telah meruntuhkan otoritas Dewan Keamanan dan hukum internasional ke titik terendah sepanjang sejarah."
“Kami menyerukan kepada AS untuk mengambil tanggung jawabnya sebagai anggota tetap Dewan secara serius. AS harus berhenti bersikap pasif dan menghindar,” tegasnya.
Utusan Aljazair, Amar Bendjama, menyampaikan bahwa “pesan hari ini jelas ditujukan kepada kekuatan pendudukan Israel: ‘Anda boleh melanjutkan genosida Anda, Anda boleh melanjutkan hukuman kolektif terhadap rakyat Palestina dengan impunitas penuh.’”
Ia mengatakan veto AS mengirimkan pesan “jelas” lainnya kepada rakyat Palestina bahwa “meskipun mayoritas dunia mendukung penderitaan Anda, ada pihak lain yang tetap tidak peduli.”
Utusan Prancis, Nicolas de Riviere, menyatakan “penyesalan mendalam” atas penggunaan veto oleh AS dan menekankan bahwa situasi di Gaza memburuk setiap hari.
“Hukum humaniter internasional sedang diinjak-injak,” ujarnya, seraya menegaskan bahwa satu-satunya respons yang tepat adalah gencatan senjata.
Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, mengatakan tidak mengejutkan jika AS memveto resolusi tersebut.
“Selama berbulan-bulan, AS telah menghalangi dan mempersulit aksi Dewan untuk menangani situasi bencana di Gaza, berpihak pada satu pihak dalam konflik untuk mendorong kepentingan politiknya sendiri dengan mengorbankan nyawa rakyat Palestina,” katanya.
Veto tersebut disebutnya sebagai tindakan yang “tidak berperikemanusiaan.” Ia menambahkan, “Kami tidak perlu diberi ceramah oleh Amerika Serikat tentang kemunafikan. Kemunafikan adalah apa yang mereka tunjukkan setiap hari dalam berbagai konflik.”
Kepada Wakil Utusan AS, Robert Wood, Nebenzia mengatakan: “Hari ini Anda secara definitif menunjukkan bahwa Anda sepenuhnya bertanggung jawab atas kematian puluhan ribu warga sipil tak berdosa, pengungsian, penderitaan para sandera, dan penahanan ilegal warga Palestina.”


PBB: Veto AS Tunjukkan Tiadanya Mufakat DK PBB Atas Isu Palestina

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut veto terbaru Amerika Serikat terhadap rancangan resolusi terbaru Dewan Keamanan (DK) PBB terkait kondisi di Gaza, Palestina, sebagai cerminan "tiadanya mufakat".
Pada Rabu (20/11/2024), Amerika Serikat (AS) kembali lagi memveto usulan resolusi DK PBB yang menginstruksikan gencatan senjata segera, tanpa syarat, dan permanen di Jalur Gaza, serta menolak upaya-upaya menciptakan situasi kelaparan di Palestina.
"Inilah contoh lain atas tiadanya mufakat dari negara-negara anggota Dewan Keamanan yang amat disesali serta tiadanya implementasi dari resolusi-resolusi sebelumnya terkait Gaza," ucap Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB, Stephane Dujarric, merespons veto AS tersebut, pada Rabu.
Ia menegaskan, Sekjen PBB Antonio Guterres senantiasa memperjuangkan penyelesaian konflik di Palestina, pembebasan semua sandera tanpa syarat, dan terwujudnya solusi dua negara.
Veto AS pada Rabu tersebut menjadi veto keempat terhadap rancangan resolusi yang berupaya menyelesaikan konflik di Jalur Gaza melalui gencatan senjata.
Ketiga veto AS sebelumnya terjadi pada Oktober 2023, Desember 2023, dan Februari 2024. Untuk rancangan resolusi lainnya, AS hanya memberi suara abstain tanpa mendukung.
Agresi Israel di Jalur Gaza yang tak kunjung henti sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan 44.000 orang, yang sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, serta melukai ratusan ribu lainnya.
Tindakan genosida Israel terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza dikecam luas oleh masyarakat dunia. Sejumlah tokoh dan institusi internasional menyebut tindakan Israel sebagai upaya sengaja meluluhlantakkan Gaza.
Selain itu, Israel juga menghadapi tuntutan dari sejumlah negara di Mahkamah Internasional (ICJ) atas dugaan tindak genosida yang dilakukannya di Palestina.


Senat AS Tolak Setop Senjata Pembunuh Warga Palestina


Senat Amerika Serikat menolak rancangan undang-undang yang bertujuan untuk memblokir penjualan senjata AS ke Israel. Penolakan ini menjamin ketersediaan senjata dan amunisi bagi Israel untuk terus melakukan pembantaian di Gaza.
Bersamaan dengan hak veto yang digunakan AS di Dewan Keamanan PBB melawan resolusi gencatan senjata di Gaza semalam, keputusan senat ikut melestarikan genosida Israel di Gaza. Sejauh ini, Israel sudah membunuh nyaris 44 ribu warga Gaza, kebanyakan perempuan dan anak-anak.
Merujuk Aljazirah, rancangan undang-undang yang dibahas di senat AS sebelumnya diajukan senator independen Bernie Sanders. RUU untuk menghentikan penjualan peluru tank gagal dicapai karena ditolak 79 senator berbanding 18 yang mendukung. Senator Partai Demokrat yang progresif dan arus utama mendukung upaya tersebut.
Dua resolusi lagi untuk menghentikan penjualan senjata lain juga gagal setelah memperoleh kurang dari 20 suara. Senator Bernie Sanders memperkenalkan apa yang disebut Resolusi Ketidaksetujuan Bersama (JRDs) pada September untuk menentang kesepakatan senjata senilai 20 miliar dolar AS yang disetujui oleh pemerintahan Presiden Joe Biden. Ini adalah pertama kalinya penjualan senjata ke Israel dilakukan melalui pemungutan suara.
Pemerintah dan parlemen AS mengetahui bahwa senjata mereka digunakan oleh Israel membunuh warga sipil. Pemerintahan Biden mengatakan pada Mei lalu bahwa penggunaan senjata yang disediakan oleh AS di Gaza oleh Israel kemungkinan besar melanggar hukum kemanusiaan internasional.
AS menemukan bukti yang “masuk akal” untuk menyimpulkan bahwa sekutu mereka telah melanggar hukum internasional yang seharusnya melindungi warga sipil dalam cara mereka melakukan perang melawan Hamas adalah pernyataan. Hal ini dirilis dalam ringkasan laporan yang disampaikan ke Kongres pada hari Jumat. Temuan itu tak ditindaklanjuti dengan kebijakan apapun.
Pada November ini, Departemen Luar Negeri AS telah mengidentifikasi hampir 500 insiden dimana warga sipil terdampak oleh senjata yang dipasok AS selama serangan militer Israel di Gaza, menurut laporan Reuters. Namun, lagi-lagi tidak ada tindakan lebih lanjut yang diambil terhadap insiden itu, kata tiga sumber, termasuk seorang pejabat AS yang mengetahui masalah tersebut.
Insiden-insiden tersebut – beberapa di antaranya mungkin melanggar hukum humaniter internasional, menurut sumber tersebut – telah tercatat sejak 7 Oktober tahun lalu. Insiden-insiden tersebut dikumpulkan oleh Panduan Respons Insiden Kerusakan Sipil (Civilian Harm Incident Response Guidance) milik Departemen Luar Negeri AS, sebuah mekanisme formal untuk melacak dan menilai setiap laporan penyalahgunaan senjata asal AS.
Sepanjang sejarah, AS terekam mendukung banyak rezim di negara-negara dunia. Kendati demikian, tak ada yang skalanya mendekati bantuan untuk Israel. Merujuk Council on Foreign Relations, Israel telah menjadi penerima kumulatif terbesar bantuan luar negeri AS sejak pendiriannya. Totalnya sejak 1948 mencapai sekitar 310 miliar dolar AS bantuan ekonomi dan militer.
Amerika Serikat memberikan banyak bantuan ekonomi kepada Israel dari tahun 1971 hingga 2007. Namun namun hampir seluruh bantuan Amerika saat ini digunakan untuk mendukung militer Israel, memungkinkannya menjadi yang paling maju di kawasan. Amerika Serikat untuk sementara telah menyetujui melalui nota kesepahaman (MOU) untuk memberi Israel dana sebesar 3,8 miliar dolar AS per tahun hingga tahun 2028.
Sejak dimulainya agresi Israel ke Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023, Amerika Serikat telah memberlakukan undang-undang yang memberikan setidaknya 12,5 miliar dolar AS bantuan militer langsung ke Israel. Ini termasuk 3,8 miliar dolar AS dari rancangan undang-undang pada Maret 2024 dan 8,7 miliar dolar AS dari undang-undang alokasi tambahan pada April 2024. Dilaporkan bahwa Israel menerima bantuan militer AS senilai 17,9 miliar dolar AS selama periode ini. Angka itu meliputi biaya yang harus dikeluarkan Departemen Pertahanan AS untuk mengisi kembali stok senjata yang diberikan kepada Israel.
Sebagian besar bantuan tersebut, sekitar 3,3 miliar dolar AS per tahun—disediakan sebagai hibah di bawah program Pembiayaan Militer Asing (FMF). Dana yang harus digunakan Israel untuk membeli peralatan dan layanan militer AS. Pada Oktober 2023, pemerintahan Joe Biden mengatakan Israel memiliki hampir enam ratus FMF aktif, dengan total sekitar 24 miliar dolar AS.
Selain itu, 500 juta dolar AS per tahun dialokasikan untuk program pertahanan rudal Israel dan gabungan AS-Israel. Kedua negara berkolaborasi dalam penelitian, pengembangan, dan produksi sistem yang digunakan oleh Israel, termasuk Iron Dome, David's Sling, dan Arrow. II. Iron Dome hanya dikembangkan oleh Israel, namun Amerika Serikat telah menjadi mitra produksi sejak 2014. Misalnya, kontraktor militer AS Raytheon memproduksi rudal pencegat Tamir untuk Iron Dome Israel di fasilitasnya di Arizona.
Dalam hal ini, bantuan untuk Israel adalah juga penopang besar industri militer AS. Produsen senjata AS dilaporkan telah mengungguli indeks saham utama tahun ini akibat masifnya penggunaan senjata dalam genosida Israel di Jalur Gaza dan perang di Lebanon.
Dana saham dengan kepemilikan di industri kedirgantaraan dan pertahanan AS – termasuk perusahaan seperti Boeing, Lockheed Martin, RTX, General Dynamics, Northrop Grumman, dan L3 Harris – mengalami keuntungan yang melonjak melampaui ekspektasi tahun ini, melampaui indeks S&P 500.
“Pemberian dana pembayar pajak AS kepada Israel ditambah dengan permintaan senjata Israel dan global yang meningkat di masa ketidakstabilan, telah menjadi bahan bakar jet untuk harga saham,” lapor Responsible Statecraft.
Lockheed Martin, pembuat pesawat F-35 yang digunakan Israel untuk mengebom Gaza, Lebanon, Suriah, dan Yaman tanpa henti, menghasilkan keuntungan total sebesar 54,86 persen dari 7 Oktober 2023 hingga tanggal yang sama pada tahun 2024, mengungguli S&P 500 sekitar 18 persen .
RTX, pembuat bom 'penghancur bunker' seberat 2.000 pon yang mengubah sebagian besar Gaza menjadi puing-puing dan saat ini dijatuhkan di ibu kota Lebanon, memperoleh keuntungan total bagi investor pada tahun lalu mencapai 82,69 persen, mengungguli S&P 500 sekitar 46 persen.
General Dynamics, yang juga memproduksi penghancur bunker dan berada di balik bom BLU-109 yang digunakan Israel untuk meratakan beberapa gedung apartemen di pinggiran selatan Beirut selama pembunuhan Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah, memberikan total keuntungan sebesar 37 persen bagi investor, mengungguli S&P 500 sebesar lebih dari 3 persen. Artinya, semakin lama perang bakal semakin untung juga para pembuat senjata dan amunisinya di AS.

Zelenskyy Blak-blakan Sebut Israel Takut Sama Putin, Ini Alasannya


Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa Israel 'takut pada Presiden Rusia Vladimir Putin'. Hal itu disampaikannya dalam sebuah wawancara di Kyiv dengan Kepala Koresponden Luar Negeri Fox News Trey Yingst pada Rabu.
Zelenskyy menekankan bahwa mereka membuat 'kesalahan' pada tingkat politik setelah meminta bantuan dan dukungan dari para pemimpin Israel di tengah invasi Rusia.
"Itu pendapat saya, dan saya sangat jujur tentang hal itu, dan saya juga membicarakannya dengan para pemimpin Eropa dan dengan pemerintah Amerika, dan saya meminta mereka untuk membantu saya dengan Israel untuk memberi kami dukungan, terutama dengan pertahanan udara," katanya.
Zelensky membuat pernyataan ini setelah Yingst bertanya kepada pemimpin Ukraina tentang koordinasi antara Israel dan Ukraina mengenai sistem peringatan dan pertahanan udara.
"Tetapi itu adalah kesalahan pada tingkat politik, bukan pada orang-orang,"katanya sambil menambahkan bahwa Ukraina selalu memiliki hubungan yang baik dengan masyarakat Israel.
Pemimpin Ukraina itu membuat pernyataan serupa pada September 2022 ketika ia menyatakan keterkejutannya atas kurangnya dukungan Israel terhadap Kiev. Ia mengatakan bahwa Israel seharusnya tidak mengambil posisi mediator dalam perang Ukraina-Rusia.
Sebuah editorial Post dari Juni tahun lalu meminta Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk pergi ke Ukraina di tengah perangnya dengan Rusia.


Elon Musk Terjun ke Dunia Pendidikan, Bangun Pre-School Swasta di Texas

Elon Musk, pengusaha terkemuka yang dikenal dengan peranannya dalam mengembangkan Tesla, SpaceX, dan berbagai proyek besar lainnya, kini memperluas jangkauannya dengan merancang sebuah sekolah baru.
Rencana besar Musk untuk dunia pendidikan ini tidak hanya mengandalkan visi teknologi dan inovasi, tetapi juga bertujuan membentuk generasi masa depan dengan pendekatan pendidikan yang berbeda.
Dengan dana hampir US$100 juta yang dialokasikan oleh Musk Foundation melalui lembaga nirlaba X Foundation, proyek sekolah ini bertujuan untuk membangun sekolah dasar dan menengah yang akhirnya akan berkembang menjadi universitas. Jika segala sesuatunya berjalan lancar, sekolah ini bisa menjadi bagian penting dari warisan Musk di bidang pendidikan.
Saat ini, Musk memulai dengan langkah kecil, membangun sekolah prasekolah (pre-K) Ad Astra di Bastrop County, Texas.
Lokasi ini hanya berjarak satu jalan dari fasilitas perusahaan Musk dan juga dekat dengan lokasi kantor pusat X (situs media sosial yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, yang dibeli oleh Musk dengan harga US$44 miliar pada tahun 2022).
Sekolah ini akan dikelola oleh Greg Marick, CEO Xplor Education, yang juga mengelola sekolah Montessori Hala Kahiki di Hawaii.
Sekolah Ad Astra mengusung pendekatan pembelajaran yang berfokus pada eksplorasi. Anak-anak prasekolah di sini akan belajar hal-hal dasar seperti cara mengancingkan pakaian, mewarnai, menggambar, membuat kolase, merangkai kata-kata, serta mempelajari globus dan peta.
Sekolah ini juga dilengkapi dengan fasilitas luar ruangan seperti lapangan basket, serta area bermain dengan sepeda roda tiga dan bola. Pendekatan kurikulum sekolah ini, yang mencakup waktu untuk "kerja" dan "bermain", bertujuan untuk mengajarkan anak-anak cara menyapu, meminta maaf, dan menyelesaikan konflik.
Inspirasi dari kurikulum ini datang dari pemikiran Alfred Adler dan Rudolf Dreikurs, dua psikolog dan pendidik yang berfokus pada pembentukan karakter anak, dengan tujuan menjadikan mereka anggota masyarakat yang bertanggung jawab, penuh rasa hormat, dan berdaya.
Model Montessori yang Berfokus pada Pembelajaran Mandiri dan Kolaborasi
Sebagai sekolah Montessori, Ad Astra kemungkinan besar akan menekankan pentingnya pembelajaran mandiri dan pengalaman langsung.
Pendekatan Montessori yang terkenal dengan filosofi pembelajaran berbasis pengalaman, memberi kebebasan kepada anak-anak untuk mengeksplorasi dunia di sekitar mereka dengan cara yang sangat personal dan kolaboratif.
Hal ini menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan sosial dan emosional anak, serta mendorong mereka untuk menjadi pemecah masalah yang kreatif.
Dengan memperkenalkan model ini di Bastrop, Musk ingin menawarkan lebih dari sekadar pendidikan dasar; ia ingin menciptakan sebuah lingkungan yang memupuk rasa ingin tahu dan rasa tanggung jawab yang tinggi.
Ad Astra, dengan kurikulum dan pendekatan uniknya, berambisi untuk menginspirasi anak-anak agar mereka tidak hanya siap menghadapi tantangan masa depan, tetapi juga memiliki kebebasan berpikir dan berinovasi.
Ekspansi dan Rencana Jangka Panjang: Dari Prasekolah ke Universitas
Menurut dokumen dari X Foundation, sekolah ini dimulai dengan kapasitas 54 siswa, tetapi ada rencana untuk ekspansi seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat setempat.
Tujuan jangka panjangnya adalah membuka sekolah dasar dan menengah, dengan kemungkinan mencakup pelajar jarak jauh (distance learners). Hal ini menunjukkan ambisi besar Musk untuk menciptakan institusi pendidikan yang tidak hanya terbatas pada komunitas lokal, tetapi juga menjangkau siswa dari berbagai tempat.
Selain itu, proyek ini juga memiliki potensi untuk berkembang menjadi sebuah universitas, dengan menyesuaikan kurikulum dan pendekatan pendidikan agar sesuai dengan tuntutan zaman yang semakin membutuhkan pendidikan berbasis teknologi, inovasi, dan kewirausahaan.
Ini adalah visi besar Musk untuk memadukan teknologi dan pendidikan dalam menciptakan sumber daya manusia yang siap menghadapai masa depan yang penuh dengan kemajuan teknologi.
Tantangan dan Harapan: Apakah Musk Dapat Mewujudkan Visi Pendidikan Ini?
Walaupun ambisi Musk dalam mendirikan sekolah dan universitas ini sangat besar, masih banyak yang harus dipertimbangkan untuk mewujudkannya.
Tidak jelas berapa banyak biaya yang harus dibayar orang tua untuk mendaftarkan anak-anak mereka di Ad Astra, meskipun biaya sekolah Montessori Hala Kahiki di Hawaii tercatat sekitar US$968 per bulan.
Biaya ini bisa menjadi faktor penentu keberhasilan jangka panjang dari sekolah ini, mengingat Musk perlu memastikan bahwa sekolah ini tetap terjangkau namun tetap menawarkan kualitas pendidikan yang tinggi.
Selain itu, meskipun Musk berperan besar dalam pendanaan dan perencanaan proyek ini, nama Musk tidak muncul dalam dokumen aplikasi resmi. Ini mungkin menunjukkan bahwa Musk ingin menjaga jarak dari proyek ini dalam hal operasional sehari-hari, meskipun dirinya sangat terlibat dalam visi keseluruhan dan pembiayaan.
Hal ini juga menyiratkan bahwa proyek ini dikelola secara profesional oleh tim yang sudah terbiasa mengelola pendidikan seperti yang dilakukan oleh Xplor Education, yang memiliki pengalaman dengan sekolah-sekolah Montessori sebelumnya.


Anggota DK PBB kecam veto ke-4 AS atas resolusi gencatan senjata Gaza

Sejumlah anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) pada Rabu (20/11) mengecam veto keempat kalinya yang dilakukan Amerika Serikat (AS) terhadap resolusi gencatan senjata yang diusulkan untuk Jalur Gaza.
Utusan China, Fu Cong, mengungkapkan kekecewaannya terhadap hasil pemungutan suara tersebut dan menuduh AS menghalangi harapan rakyat Palestina "untuk bertahan hidup, mendorong mereka lebih jauh ke dalam kegelapan dan keputusasaan" melalui penggunaan hak vetonya.
“Apakah nyawa rakyat Palestina tidak berarti apa-apa?” tanya Fu retoris.
“Berapa banyak lagi orang yang harus mati sebelum mereka (AS) terbangun dari tidur pura-puranya?” lanjutnya.
Fu menilai bahwa veto berulang oleh AS "telah meruntuhkan otoritas Dewan Keamanan dan hukum internasional ke titik terendah sepanjang sejarah."
“Kami menyerukan kepada AS untuk mengambil tanggung jawabnya sebagai anggota tetap Dewan secara serius. AS harus berhenti bersikap pasif dan menghindar,” tegasnya.
Utusan Aljazair, Amar Bendjama, menyampaikan bahwa “pesan hari ini jelas ditujukan kepada kekuatan pendudukan Israel: ‘Anda boleh melanjutkan genosida Anda, Anda boleh melanjutkan hukuman kolektif terhadap rakyat Palestina dengan impunitas penuh.’”
Ia mengatakan veto AS mengirimkan pesan “jelas” lainnya kepada rakyat Palestina bahwa “meskipun mayoritas dunia mendukung penderitaan Anda, ada pihak lain yang tetap tidak peduli.”
Utusan Prancis, Nicolas de Riviere, menyatakan “penyesalan mendalam” atas penggunaan veto oleh AS dan menekankan bahwa situasi di Gaza memburuk setiap hari.
“Hukum humaniter internasional sedang diinjak-injak,” ujarnya, seraya menegaskan bahwa satu-satunya respons yang tepat adalah gencatan senjata.
Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, mengatakan tidak mengejutkan jika AS memveto resolusi tersebut.
“Selama berbulan-bulan, AS telah menghalangi dan mempersulit aksi Dewan untuk menangani situasi bencana di Gaza, berpihak pada satu pihak dalam konflik untuk mendorong kepentingan politiknya sendiri dengan mengorbankan nyawa rakyat Palestina,” katanya.
Veto tersebut disebutnya sebagai tindakan yang “tidak berperikemanusiaan.” Ia menambahkan, “Kami tidak perlu diberi ceramah oleh Amerika Serikat tentang kemunafikan. Kemunafikan adalah apa yang mereka tunjukkan setiap hari dalam berbagai konflik.”
Kepada Wakil Utusan AS, Robert Wood, Nebenzia mengatakan: “Hari ini Anda secara definitif menunjukkan bahwa Anda sepenuhnya bertanggung jawab atas kematian puluhan ribu warga sipil tak berdosa, pengungsian, penderitaan para sandera, dan penahanan ilegal warga Palestina.”
Utusan Inggris, Barbara Woodward, yang juga menjabat sebagai ketua DK PBB untuk November, menyatakan penyesalannya atas veto tersebut. “Hukum humaniter internasional harus dihormati oleh semua pihak,” ujarnya.
Utusan Guyana, Carolyn Rodrigues-Birkett, juga menyampaikan penyesalannya dan menyebut “pemusnahan rakyat Palestina adalah noda besar pada hati nurani kolektif kita sebagai umat manusia.”
Rodrigues-Birkett mengatakan bahwa peluang Dewan untuk menghapus noda tersebut “terhambat oleh veto.”
“Kelanjutan penderitaan yang sangat besar ini tidak boleh menjadi takdir rakyat Palestina,” katanya, mendesak agar konflik segera diakhiri.
Kepada para wartawan setelah sidang, Rodrigues-Birkett menyatakan bahwa 10 anggota tidak tetap Dewan “menunjukkan fleksibilitas besar untuk mencapai konsensus.”
“Kami sangat kecewa karena teks tersebut tidak diadopsi,” tambahnya, “Namun upaya kolektif kami untuk mengakhiri permusuhan ini tidak akan berhenti.”
EU: Penghancuran bangunan 'komponen utama' Israel menjajah Palestina

Penghancuran bangunan menjadi komponen utama pendudukan Israel di wilayah Palestina, menurut laporan terbaru Uni Eropa yang dirilis pada Rabu (20/11).
“Penghancuran adalah bagian sentral dari kebijakan pemukiman Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang diduduki, bertujuan untuk mengonsolidasikan kendali atas tanah dan membatasi perkembangan Palestina,” demikian laporan Kantor Perwakilan Uni Eropa untuk Tepi Barat, Gaza, dan UNRWA.
Laporan tersebut mencatat bahwa pada 2023, sebanyak 1.177 struktur dihancurkan atau disita oleh Israel di seluruh Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur. Angka ini merupakan jumlah tertinggi yang tercatat sejak 2016.
Akibatnya, 2.296 individu kehilangan tempat tinggal, dan 439.875 orang lainnya terkena dampak.
Laporan itu juga mengungkap bahwa kekerasan di Tepi Barat meningkat tajam, memicu lonjakan penghancuran dan penggusuran setelah 7 Oktober 2023.

Hampir 20 persen penghancuran dilakukan sebagian atau sepenuhnya selama operasi militer Israel, terutama di daerah padat penduduk seperti Jenin dan Tulkarem.
Mengenai situasi di Yerusalem Timur, laporan tersebut menyatakan: “Yerusalem Timur mengalami dua kali lipat penghancuran pada kuartal pertama 2023 dibandingkan 2022, mencapai tingkat tertinggi sejak 2019.”
“Banyak keluarga Palestina tetap terancam pengusiran, terutama di wilayah Silwan, Sheikh Jarrah, dan al-Walaja,” tambahnya.
Ketegangan terus memuncak di Tepi Barat sejak perang brutal Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan hampir 44.000 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menyusul serangan Hamas tahun lalu.
Sejak itu, hampir 785 warga Palestina tewas dan lebih dari 6.400 lainnya terluka akibat tembakan tentara Israel di wilayah pendudukan, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Sebelumnya pada Juli, Mahkamah Internasional mengeluarkan opini hukum bersejarah yang menyatakan bahwa pendudukan Israel di tanah Palestina selama puluhan tahun adalah ilegal, serta menuntut evakuasi semua pemukiman yang ada di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
36 orang tewas dalam serangan Israel di Palmyra, Suriah

Sedikitnya 36 orang tewas dan lebih dari 50 orang lainnya luka-luka akibat serangan rudal Israel yang menghantam sejumlah tempat di dalam dan sekitar wilayah Kota Palmyra, Suriah tengah, Rabu (20/11), menurut Kementerian Pertahanan Suriah.
"Sekitar pukul 13.30 siang ini, pasukan Israel melancarkan serangan udara dari arah al-Tanf, menyasar sejumlah bangunan di Kota Palmyra di gurun Suriah, yang menyebabkan 36 orang tewas dan lebih dari 50 orang lainnya luka-luka, serta memicu kerusakan material yang signifikan pada bangunan yang menjadi target dan area sekitarnya," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Observatorium Hak Asasi Manusia Suriah yang berbasis di Inggris sebelumnya melaporkan bahwa para korban tewas meliputi empat pejuang nonSuriah yang setia kepada Iran dan tujuh warga negara Suriah. Serangan itu juga menyebabkan puluhan orang lainnya luka-luka, termasuk sedikitnya tujuh warga sipil, yang salah satunya dalam kondisi kritis.
Menurut observatorium tersebut, pesawat Israel menyasar tiga lokasi terpisah di Palmyra, termasuk dua lokasi di daerah permukiman al-Jami'ah. Salah satu targetnya diketahui sebagai gudang senjata di dekat sebuah kawasan industri, yang dihuni oleh sejumlah keluarga pejuang berkewarganegaraan Irak dan beberapa negara lainnya yang didukung Iran.
Lokasi ketiga yang berada tak jauh dari gudang tersebut juga diserang. Foto-foto yang beredar di media sosial menunjukkan kepulan asap yang membubung dari arah Palmyra, di dekat situs-situs arkeologinya.
Observatorium itu menambahkan bahwa pesawat-pesawat tempur Israel terbang di atas Provinsi Daraa, Suriah selatan, sebelum menyerang Palmyra.
Palmyra, yang terletak di daerah pedesaan timur Provinsi Homs, terdiri dari kawasan permukiman dan situs arkeologi yang berasal dari periode Neolitikum.
Sejak awal 2024, Israel telah melancarkan 152 serangan ke berbagai lokasi di Suriah, menghancurkan 272 target seperti depot senjata, pusat komando, dan kendaraan militer, serta menewaskan 303 tentara dan pejuang propemerintah serta 62 warga sipil, menurut observatorium tersebut.


Israel mundur dari Jenin, Tepi Barat, setelah tewaskan 8 warga

Militer Israel mundur dari kamp pengungsi dan kota Jenin di Tepi Barat pada Rabu malam setelah operasi dua hari yang menewaskan sedikitnya delapan warga Palestina, melukai 19 orang, serta menyebabkan kerusakan besar pada rumah dan infrastruktur, menurut pejabat setempat.

“Militer Israel telah mundur dari seluruh kota Jenin dan kampnya,” kata Bashir Matahen, Direktur Hubungan Masyarakat dan Media untuk pemerintah kota Jenin, kepada Anadolu.

Ia menjelaskan bahwa puluhan rumah hangus terbakar atau hancur, sementara empat kilometer jalan serta infrastruktur air dan limbah dihancurkan selama operasi tersebut.

Matahen juga menyebutkan bahwa listrik, air dan selokan jaringan pembuangan di kamp dirusak, menyebabkan tempat itu tidak memiliki listrik sejak serangan dimulai.

Sementara itu, Kamel Abu al-Rub, Gubernur Jenin, mengonfirmasi kematian dua pemuda di Kafr Dan, sebelah barat kota Jenin, di mana jenazah mereka masih ditahan oleh pasukan Israel.

Dua korban tersebut menambah jumlah korban jiwa di Jenin menjadi delapan, dengan 19 lainnya terluka dalam operasi 48 jam yang menargetkan kota Jenin, kamp pengungsi dan kota-kota sekitarnya, menurut kantor berita Palestina WAFA.

Selain itu, televisi Palestina mengatakan pesawat Israel juga menyerang sebuah kendaraan di Wadi Hassan, antara Kafr Dan dengan Al-Yamoun.
WAFA juga melaporkan bahwa drone Israel melakukan serangan sementara helikopter Apache terbang di sekitar wilayah itu selama operasi berlangsung.

Pemerintah kota Jenin menyoroti dampak jangka panjang operasi tersebut terhadap penduduk, termasuk penangkapan massal, dengan puluhan orang ditahan dan dibebaskan secara bertahap.

Ketegangan meningkat di Tepi Barat akibat perang brutal Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan hampir 44.000 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, menyusul serangan lintas perbatasan oleh kelompok Palestina Hamas pada Oktober tahun lalu.

Lebih dari 790 warga Palestina di Tepi Barat tewas dan lebih dari 6.400 lainnya terluka oleh tentara Israel di wilayah yang diduduki, menurut Kementerian Kesehatan.

Pada Juli, Mahkamah Internasional mengeluarkan pendapat penting yang menyatakan pendudukan Israel selama puluhan tahun atas tanah Palestina sebagai "ilegal" dan menuntut evakuasi semua permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

Share this Post