News Forex, Index & Komoditi ( Rabu, 27 November 2024 )
Harga emas nyaris tidak berubah, investor menantikan data inflasi Amerika Serikat (AS) yang akan memberikan petunjuk tentang kemungkinan penurunan suku bunga oleh The Fed bulan depan.
Melansir Reuters, harga emas spot tercatat stabil di level US$2.630,59 per ons troi pada pukul 07.15 WIB. Sebelumnya, harga emas mencapai titik terendah sejak 18 November pada perdagangan Selasa.
Sedangkan, harga emas berjangka AS naik 0,4% menjadi US$2.630,70.
Risalah pertemuan The Fed 6-7 November menunjukkan bahwa para pejabat terpecah dalam memutuskan pemotongan suku bunga lebih lanjut.
Sebagian besar mendukung pendekatan penurunan bertahap terhadap kebijakan moneter yang ketat.
Kepercayaan konsumen AS melonjak ke level tertinggi dalam 16 bulan pada November, didukung oleh optimisme pasar tenaga kerja, ekspektasi inflasi yang lebih rendah, dan prospek kenaikan harga saham dalam satu tahun mendatang.
Presiden Joe Biden mengumumkan gencatan senjata yang dimediasi oleh AS dan Prancis antara Israel dan kelompok Hezbollah yang didukung Iran. Gencatan senjata ini dijadwalkan mulai berlaku pada Rabu.
Emas kerap dianggap sebagai aset investasi aman saat terjadi ketidakpastian ekonomi dan geopolitik.
Berdasarkan alat FedWatch CME Group, pasar saat ini memperkirakan peluang sebesar 63,2% untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin oleh The Fed pada Desember. Jika terealisasi, ini akan menjadi pemangkasan suku bunga ketiga tahun ini.
Investor juga menantikan rilis data seperti klaim pengangguran awal, revisi pertama PDB, dan indeks PCE inti yang dijadwalkan keluar hari ini.
Untuk logam lainnya, harga perak stabil di US$30,41 per ons troi, platinum tidak berubah di US$928,25, dan palladium naik tipis 0,03% menjadi US$977,47.
Sementara itu, Dewan Investasi Platinum Dunia (WPIC) memperkirakan pasar platinum global akan menghadapi defisit struktural pada 2025, yang merupakan defisit ketiga berturut-turut.
Defisit ini terjadi karena pasokan tambang yang terbatas tidak mampu mengimbangi peningkatan daur ulang dan penurunan permintaan sebesar 1%.
Harga Minyak Dunia Turun Setelah Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Lebanon
Harga minyak mentah turun pada Selasa (26/11), memperpanjang penurunan hari sebelumnya.
Hal ini terjadi setelah Israel dan Lebanon mencapai kesepakatan gencatan senjata, yang mengurangi premi risiko pada minyak.
Melansir Reuters, harga minyak mentah Brent ditutup turun 20 sen, atau 0,27%, menjadi US$72,81 per barel.
Sedangkan, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 17 sen, atau 0,25%, menjadi US$68,77 per barel.
Kesepakatan ini, menurut laporan Channel 12, disetujui oleh kabinet keamanan Israel dan dijadwalkan mulai berlaku pada Rabu.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan, siap menjalankan kesepakatan tersebut, tetapi akan "merespons dengan tegas setiap pelanggaran" oleh Hezbollah.
Pada Senin (25/11), harga minyak turun lebih dari US$2 setelah laporan bahwa Israel dan Lebanon telah menyetujui syarat gencatan senjata dalam konflik Israel-Hezbollah.
Menurut analis StoneX, Alex Hodes, kesepakatan ini dapat menekan harga minyak karena AS kemungkinan akan melonggarkan sanksi terhadap minyak Iran, yang dikenal sebagai pendukung Hezbollah.
Selama sesi perdagangan, harga minyak sempat naik lebih dari US$1 per barel.
"Kenaikan harga terjadi setelah berita dimulainya kembali pembicaraan OPEC," kata Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group.
Negara-negara OPEC+ sedang mendiskusikan kemungkinan menunda peningkatan produksi minyak yang direncanakan dimulai Januari 2025.
Keputusan final akan dibuat dalam pertemuan Minggu mendatang untuk menentukan kebijakan awal tahun depan.
Kelompok produsen yang memasok sekitar setengah dari minyak dunia ini awalnya berencana untuk secara bertahap meningkatkan produksi.
Namun, perlambatan permintaan dari China dan dunia serta peningkatan produksi dari negara non-OPEC telah menghambat rencana tersebut.
"Kombinasi faktor seperti OPEC+ yang mempertimbangkan penundaan peningkatan produksi dan ancaman tarif Trump tidak cukup untuk mempertahankan harga di atas US$70 per barel untuk WTI," kata Kilduff dari Again Capital.
Tarif Trump dan Dampaknya pada Minyak
Presiden Terpilih AS Donald Trump mengumumkan, rencana menerapkan tarif 25% pada semua produk yang masuk ke AS dari Meksiko dan Kanada.
Dua sumber yang mengetahui rencana tersebut mengungkapkan bahwa minyak mentah tidak akan dikecualikan dari kebijakan tarif ini.
American Petroleum Institute, kelompok lobi minyak dan gas terbesar di AS, menekankan pentingnya menjaga kelancaran aliran produk energi antara AS, Meksiko, dan Kanada.
Mayoritas dari 4 juta barel per hari ekspor minyak mentah Kanada dikirim ke AS. Para analis sebelumnya menyebutkan bahwa tarif pada minyak Kanada tidak mungkin diberlakukan karena sulitnya menggantikan jenis minyak tersebut dengan yang diproduksi AS.
Sementara itu, survei Reuters memperkirakan stok minyak mentah dan bensin AS turun minggu lalu, meskipun persediaan distilat kemungkinan meningkat.
Investor menunggu data stok minyak AS dari American Petroleum Institute yang dijadwalkan rilis pukul 16.30 waktu EST.
Wall Street Pesta Pora Ditopang Saham Teknologi, S&P 500 & Nasdaq Lanjut Hijau
Saham-saham Wall Street, dipimpin oleh indeks S&P 500 dan Nasdaq, berakhir lebih tinggi pada perdagangan Selasa (26/11/2024), karena emiten sektor teknologi rebound, tersengat sentimen suku bunga The Fed. Mengutip Reuters, Rabu (27/11/2024), indeks Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 123,74 poin, atau 0,28% menjadi 44.860,31, S&P 500 (.SPX) juga naik 34,26 poin atau 0,57%, menjadi 6.021,63 dan Nasdaq Composite (.IXIC) naik 119,46 poin, atau 0,63%, menjadi 19.174,30. Suku bunga berjangka pendek AS mengurangi kerugian sebelumnya setelah risalah rapat terbaru The Fed menunjukkan para pejabat tampak terpecah mengenai seberapa jauh mereka perlu memangkas suku bunga. Risalah pertemuan 6-7 November juga menunjukkan bahwa kelompok tersebut sepakat bahwa ini adalah momen untuk menghindari memberikan banyak panduan konkrit tentang bagaimana kebijakan moneter AS kemungkinan akan berkembang dalam beberapa minggu mendatang. "Risalah tersebut tidak mengubah pandangan saya bahwa suku bunga kebijakan akan disesuaikan lebih rendah pada minggu depan dan akan terus berlanjut hingga tahun kalender berikutnya," kata Jamie Cox, Managing Partner Harris Financial Group. Sementara Paul Ashworth, kepala ekonom Amerika Utara untuk Capital Economics, mencatat bahwa ia masih memperkirakan adanya pemotongan sebesar 25 basis poin lagi, namun memperingatkan bahwa keputusan tersebut bergantung pada data dan oleh karena itu data ketenagakerjaan dan inflasi bulan November akan menjadi sangat penting. BACA JUGA Wall Street Masih Pesta, IHSG Lanjut Memerah Wall Street Pesta Pora, S&P 500 & Nasdaq Pecah Rekor Usai The Fed Pangkas Suku Bunga Wall Street Pesta Pora Menyambut Era Baru Trump di AS Dalam perkembangannya, Presiden terpilih Donald Trump mengatakan ia akan mengenakan tarif bersyarat sebesar 25% pada impor Kanada dan Meksiko yang dapat melanggar kesepakatan perdagangan bebas yang ia negosiasikan pada masa jabatan sebelumnya. Dia juga menguraikan “tarif tambahan sebesar 10%, di atas tarif tambahan apa pun” pada impor dari China, sehingga meningkatkan risiko perang dagang. Saham produsen mobil Ford (F.N) dan General Motors (GM.N) tidak menanggapi berita ini karena mereka memiliki rantai pasokan yang sangat terintegrasi di Meksiko, AS, dan Kanada. Saham GM anjlok hampir 9%. “Kekhawatirannya adalah beberapa produk akan menjadi lebih mahal dan itu berarti pendapatan bagi perusahaan-perusahaan yang mungkin memproduksi barang-barang tersebut di luar negeri akan menurun,” kata Robert Pavlik, manajer portofolio senior di Dakota Wealth. “Saat ini banyak terjadi bolak-balik karena investor mencoba memposisikan diri mereka untuk bulan Januari dan beberapa hari setelahnya dan mereka tidak begitu yakin,” tambahnya. Keuntungan di perusahaan-perusahaan besar seperti Microsoft (MSFT.O) dan Apple (AAPL.O) mendorong sektor teknologi informasi (.SPLRCT) dan Nasdaq yang padat teknologi. Saham Microsoft naik sedikit di atas 2%. Sementara saham Wells Fargo (WFC.N) naik 0,6%, menonjol di antara saham-saham perbankan yang lesu, setelah Reuters melaporkan, mengutip sumber, bahwa bank tersebut sedang dalam tahap terakhir dari proses untuk lulus uji peraturan untuk mengangkat batas aset US$1,95 triliun tahun depan setelah memperbaiki masalah dari skandal akun palsu. Saham blue-chip Dow terbebani oleh penurunan Amgen (AMGN.O) yang turun sekitar 4,8% setelah obat obesitas eksperimentalnya tidak memenuhi ekspektasi. Indeks S&P 500 menyentuh rekor tertinggi pada hari Senin dan mencatat kenaikan sesi keenam berturut-turut, sementara Russell 2000 (.RUT) juga mencapai rekor tertinggi sepanjang masa setelah tiga tahun. Pada hari ini, indeks saham berkapitalisasi kecil turun 0,7%. Antara lain, Eli Lilly naik 4,6% setelah Presiden AS Joe Biden mengusulkan perluasan cakupan Medicare dan Medicaid untuk obat anti-obesitas. Saham-saham yang mengalami penurunan melebihi jumlah saham-saham yang menguat dengan rasio 1,57 banding 1 di NYSE. Terdapat 358 titik tertinggi baru dan 52 titik terendah baru di NYSE. S&P 500 membukukan 63 titik tertinggi baru dalam 52 minggu dan 3 titik terendah baru, sedangkan Nasdaq Composite mencatat 124 titik tertinggi baru dan 91 titik terendah baru.
Perang Dagang Jilid 2 dengan Donald Trump Bisa Bikin Ekonomi Tiongkok Hancur
Memahami cara kerja ekonomi Tiongkok sebenarnya sulit dilakukan. Badan statistiknya tidak secara teratur menerbitkan data tentang hal-hal seperti data tenaga kerja. Dan, ketika mereka melakukannya, para pengamat sering kali skeptis terhadap keakuratan angka-angka tersebut.
Bahkan terkadang, otoritas berhenti menerbitkan data sama sekali, seperti ketika pengangguran kaum muda mencapai rekor tertinggi tahun lalu.
Jadi, ketika dua profesor ingin meneliti dampak tarif perdagangan pemerintahan Trump sebelumnya, mereka beralih ke sesuatu yang bahkan tidak dapat disembunyikan oleh Presiden Xi Jinping: cahaya.
Mengutip The Telegraph, menggunakan citra satelit, Davin Chor dan Bingjing Li mengukur berapa banyak lampu yang menyala di malam hari di seluruh Tiongkok setelah tarif diberlakukan. Pasangan tersebut meneliti proksi yang telah lama ada untuk aktivitas ekonomi.
Antara awal tahun 2018 dan awal tahun 2019, setelah tarif pertama Trump berlaku, pusat industri Tiongkok menjadi lebih gelap. Ini menjadi bukti bahwa pabrik-pabrik beroperasi dengan shift yang lebih pendek, memangkas produksi malam hari, dan bukti bahwa lebih sedikit pekerja yang tinggal di asrama pabrik.
Menurut perkiraan Chor, sekitar 3,5 juta orang di Tiongkok tinggal di wilayah yang PDB per kapitanya anjlok 2,5 persen selama dua tahun akibat tarif. Secara sederhana, itu berarti ratusan dolar yang hilang dari pendapatan tahunan seseorang.
Informasi saja, Chor merupakan ketua globalisasi di Tuck School of Business, Dartmouth College.
Segalanya akan menjadi jauh lebih dramatis saat presiden terpilih Amerika bersiap menghadapi eskalasi besar-besaran dalam perang dagang AS-Tiongkok.
Pada Juni 2018, Trump mengumumkan tarif 25 persen atas barang-barang Tiongkok senilai US$ 50 miliar (£ 40 miliar), yang mulai berlaku pada bulan berikutnya. Kali ini, ia berjanji untuk mengenakan pungutan 60 persen atas semua barang Tiongkok setelah ia dilantik sebagai presiden pada Januari.
AS bahkan dapat melangkah lebih jauh. John Moolenaar, ketua komite khusus DPR untuk Tiongkok, telah memperkenalkan undang-undang untuk mencabut status "negara yang paling disukai" dari negara itu. Ini bisa berarti memberlakukan tarif hingga 100%.
Baik tarif ditetapkan pada 60% atau 100%, dampak perang dagang AS akan sangat menghancurkan bagi Tiongkok. Perekonomian sudah bergulat dengan krisis properti dan perlambatan belanja konsumen.
Para ekonom memperingatkan tarif 60% akan menghilangkan jutaan pekerjaan, memberikan pukulan telak bagi target pertumbuhan Presiden Xi Jinping, dan menabur benih keresahan sosial yang besar.
“Tarif 25% memang menyakitkan, tetapi tarif tersebut dapat menyerapnya. Tarif 60% pasti akan jauh lebih menyakitkan, dan akan ada kelompok yang akan lebih merasakannya daripada kelompok lain,” kata Chor.
Menurut Institut Nasional Penelitian Ekonomi dan Sosial (Niesr), AS adalah mitra dagang terbesar Tiongkok, membeli barang senilai US$ 427 miliar tahun lalu. Angka ini sekitar 15% dari total ekspor Tiongkok dan bernilai sekitar 3% dari PDB nasionalnya.
AS membeli segala macam barang. Namun, impor terbesar dari Tiongkok adalah barang elektronik, boiler, mesin, furnitur, plastik, dan kendaraan bermotor.
Menurut Duncan Wrigley, kepala ekonom Tiongkok di Pantheon Macroeconomics, jika Trump mengenakan tarif 60 persen, harga hampir pasti akan naik. Akibatnya, warga Amerika akan membeli lebih sedikit barang Tiongkok dan perdagangan akan berkurang.
Perusahaan yang bergantung pada AS akan kesulitan menemukan pasar lain untuk menjual produk mereka dalam volume yang sama, tambahnya.
“Akan ada masa transisi yang sangat menyakitkan, yang melibatkan banyak eksportir kecil yang gulung tikar,” kata Wrigley.
Pembahasan Soal Tarif Kendaraan Listrik antara Uni Eropa vs China Masih Buntu
Pejabat Uni Eropa dan China hingga saat ini tengah membahas alternatif untuk tarif Eropa atas kendaraan listrik (EV) China.
Reuters melaporkan, pembahasan juga termasuk harga minimum yang dapat digunakan untuk menjual mobil tersebut di Eropa.
Akan tetapi, seorang pejabat Eropa pada hari Senin (25/11/2024) mengatakan, belum ada solusi yang akan segera tercapai antara kedua belah pihak terkait hal ini.
Sebelumnya, Bernd Lange, ketua komite perdagangan Parlemen Eropa, mengatakan kepada penyiar Jerman pada hari Jumat bahwa kesepakatan antara 27 negara anggota UE dan China untuk mengganti tarif dengan sesuatu yang lain sudah dekat.
Namun pejabat UE, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena sensitivitas pembicaraan dengan Beijing mengatakan hal ini tidak benar. Pasalnya, meskipun pembicaraan terus berlanjut, masih ada hambatan yang menghalangi tercapainya kesepakatan.
Salah satu opsi yang dipertimbangkan adalah menetapkan harga minimum untuk mobil listrik yang diimpor dari China untuk menaikkan harganya.
Menurut kesimpulan UE setelah penyelidikan panjang adalah harga yang ditetapkan China dibuat rendah karena subsidi dari negara.
Untuk mengatasi subsidi, Uni Eropa bulan lalu menaikkan tarif pada kendaraan listrik buatan China hingga 45,3% dalam penyelidikan perdagangan yang paling menonjol. Ini menjadi langkah yang telah memecah belah Eropa dan memicu pembalasan dari Beijing.
Kamar Dagang China untuk UE saat itu mengatakan sangat kecewa dengan tindakan UE yang "proteksionis" dan "sewenang-wenang".
Mengutip Luxemberg Times, stasiun penyiaran Jerman N-TV sebelumnya melaporkan bahwa UE dan Tiongkok hampir mencapai kesepakatan untuk mengganti bea masuk, mengutip pernyataan seorang anggota parlemen Parlemen Eropa.
Saham produsen mobil Tiongkok naik pada hari Senin setelah analis di Morgan Stanley mengatakan negosiasi tersebut menjadi pertanda baik bagi produsen kendaraan listrik negara itu.
Pembicaraan sebagian besar difokuskan pada pembentukan mekanisme komunikasi antara Brussels dan Beijing, serta menghindari risiko yang disebut kompensasi silang, di mana harga impor minimum untuk kendaraan listrik diimbangi dengan penjualan barang lain seperti mobil hibrida dan aksesori.
UE mengadopsi tarif definitif tambahan hingga 35% bulan lalu di atas tarif 10% yang ada, dan tarif tersebut akan tetap berlaku selama lima tahun ke depan tanpa kesepakatan alternatif.
Tiongkok mengancam akan menanggapi pungutan kendaraan listrik dengan tarifnya sendiri untuk produk susu, daging babi, dan brendi.
Pada hari Senin, UE meminta Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) untuk berkonsultasi tentang tindakan Tiongkok terkait brendi.
Yuan China Terpuruk ke Titik Terendah 4 Bulan, Efek Janji Tarif Trump
Nilai tukar yuan China jatuh terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ke level terlemah dalam hampir empat bulan.
Setelah Presiden terpilih AS Donald Trump menyatakan akan memberlakukan tarif 25% untuk semua produk dari Meksiko dan Kanada, serta tarif tambahan 10% untuk barang-barang dari China.
Yuan offshore turun sekitar 0,3% setelah pengumuman tersebut, mencapai 7,2730 per dolar AS, yang merupakan level terendah sejak 30 Juli. Sementara yuan onshore dibuka melemah di 7,2524 per dolar AS.
Sebelum pembukaan pasar, Bank Centra China (PBOC) menetapkan tingkat tengah, yang menjadi acuan bagi yuan untuk diperdagangkan dalam kisaran 2%, di angka 7,1910 per dolar AS, yang lebih kuat 450 pip dibandingkan perkiraan Reuters.
Selama masa jabatan pertama Trump sebagai presiden, yuan melemah sekitar 5% terhadap dolar AS setelah putaran pertama tarif AS terhadap barang-barang China pada 2018, dan turun 1,5% lagi setahun kemudian ketika ketegangan perdagangan meningkat.
Sebagai bagian dari kampanyenya untuk meningkatkan produksi manufaktur AS, Trump menyatakan akan memberlakukan tarif lebih dari 60% pada barang-barang dari China.
Tarif yang diusulkan, serta kebijakan lainnya seperti pemotongan pajak, dipandang akan menambah inflasi dan kemungkinan besar mempertahankan tingkat suku bunga AS tetap tinggi, yang dapat merugikan mata uang mitra dagang AS.
Ini Daftar Perusahaan Global yang Berpotensi Terdampak Tarif Impor Trump
Produsen Otomotif dan Komponen China
1. Yanfeng Automotive Interiors
- Memproduksi komponen mobil di Meksiko untuk perusahaan seperti General Motors dan Toyota.
2. BYD
- Produsen kendaraan listrik terbesar di China sedang mencari lokasi untuk membangun pabrik di Meksiko, tetapi menegaskan bahwa produksinya hanya untuk pasar lokal.
3. JAC Motors
- Bermitra dengan Giant Motors sejak 2017 untuk merakit kendaraan merek JAC di Meksiko.
4. MG (SAIC Motors)
- Mengumumkan rencana membangun pabrik di Meksiko pada Agustus 2024.
Perusahaan Elektronik dan Teknologi
1. Foxconn
- Sedang membangun pabrik server kecerdasan buatan (AI) di Meksiko bersama Nvidia, dengan produksi direncanakan mulai tahun depan.
2. Lenovo
- Memiliki situs produksi besar di Monterrey, Meksiko, yang diperluas pada 2021. Semua produk pusat datanya untuk pasar Amerika Utara dibuat di sana.
3. LG Electronics
- Memproduksi TV, peralatan rumah tangga, dan komponen kendaraan listrik di Meksiko.
- Sedang mengevaluasi berbagai kemungkinan dampak perubahan kebijakan perdagangan.
Rencana tarif impor yang dijanjikan Trump bisa memengaruhi berbagai sektor industri yang bergantung pada rantai pasokan global.
Banyak perusahaan kini tengah mempertimbangkan langkah strategis untuk menghadapi potensi kenaikan biaya akibat kebijakan ini.
OCHA: 2024 Menjadi Tahun Paling Mematikan Bagi Pekerja Kemanusiaan di Seluruh Dunia
Badan PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan, OCHA, mengatakan bahwa 2024 telah menjadi tahun paling mematikan bagi pekerja kemanusiaan di seluruh dunia.
Dalam laporan tertanggal 22 November 2024, OCHA menyebut pembantaian di Timur Tengah menjadi penyebab terbesar dari 281 kematian di kalangan pekerja kemanusiaan di seluruh dunia tahun ini.
"Bahkan sebelum tahun ini berakhir, tahun 2024 telah menjadi tahun paling mematikan yang pernah tercatat bagi personel kemanusiaan di seluruh dunia," kata juru bicara OCHA, Jens Laerke.
Laerke mengatakan bahwa angka tersebut melampaui rekor sebelumnya yang tercatat tahun lalu, yaitu sebanyak 280 kematian.
PBB mengatakan angka-angka tersebut berasal dari Aid Worker Security Database, sebuah proyek yang didanai AS dan dijalankan oleh kelompok berbasis di Inggris yang disebut Humanitarian Outcomes.
Mayoritas Tewas di Palestina
Para pekerja kemanusiaan yang terbunuh dalam tugasnya bekerja di tempat-tempat seperti Gaza, Sudan, Lebanon, Ukraina, dan lainnya.
Dari jumlah yang tercatat tahun ini, sebanyak 268 pekerja kemanusiaan yang tewas merupakan staf domestik, sementara 13 lainnya adalah staf internasional.
Data juga menunjukkan bahwa sekitar 230 pekerja bantuan telah tewas di wilayah Palestina yang diduduki Israel, baik di Gaza maupun Tepi Barat.
Para korban umumnya bekerja untuk organisasi non-PBB seperti Palang Merah dan Bulan Sabit Merah.
"Ancaman terhadap pekerja bantuan meluas ke luar Gaza, dengan tingkat kekerasan yang tinggi, penculikan, cedera, pelecehan dan penahanan sewenang-wenang yang dilaporkan di Afghanistan, Kongo, Sudan Selatan, Sudan, Ukraina, Yaman dan tempat lainnya," kata Learke, dikutip AP.
Jumlah terbesar disumbang oleh konflik di Gaza yang terjadi sejak Oktober 2023. Sejak saat itu, OCHA mencatat 333 pekerja kemanusiaan telah terbunuh.
Selama 13 bulan serangan Israel berlangsung Gaza, lebih dari 44.000 penduduk Palestina telah terbunuh. Sebagian besar dari jumlah itu adalah warga sipil, terutama perempuan dan anak-anak.
Amerika Serikat Ancam Mundur dari Perantara Mediasi Israel dan Lebanon, Ada Apa?
- Utusan Amerika Serikat, Amos Hochstein, mengancam akan menarik diri sebagai perantara upaya mediasi yang bertujuan untuk merundingkan perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Lebanon jika Tel Aviv tidak menerima proposal Amerika Serikat.
Hochstein, lapor Channel 13 Israel pada Ahad (24/11/2024), memberi tahu duta besar Israel untuk Amerika Serikat, Michael Herzog, bahwa jika Tel Aviv gagal merespons secara positif terhadap proposal gencatan senjata Amerika Serikat dengan Lebanon, Amerika Serikat akan menarik diri dari proses mediasi yang dipimpin oleh mereka antara kedua pihak.
Sebelumnya pada Selasa (19/11/2024), Hochstein mengunjungi Beirut untuk perjalanan dua hari, di mana dia bertemu dengan pejabat Lebanon sebelum melanjutkan perjalanan ke Israel untuk kunjungan yang berlangsung hingga Jumat (22/11/2024).
Amerika Serikat dilaporkan mengupayakan gencatan senjata antara kelompok Hizbullah Lebanon dan Israel, yang mendapatkan dukungan penuh dari Washington dalam agresinya terhadap Gaza dan Lebanon.
Kepala otoritas Israel Benjamin Netanyahu telah mengajukan kebebasan untuk melakukan operasi militer di Lebanon selatan sebagai syarat untuk menyetujui gencatan senjata. Syarat yang diajukan sepekan yang lalu, telah ditolak oleh Ketua Parlemen Lebanon, Nabih Berri, yang sebelumnya meninjau proposal Amerika Serikattersebut.
Sedangkan pada Rabu (20/11/2024) malam, Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah, Sheikh Naim Qassem, mengatakan Hizbullah telah menyampaikan komentarnya terhadap proposal Amerika Serikat tersebut.
Qassen menegaskan bahwa sekarang tergantung pada keseriusan Netanyahu dalam mencapai kesepakatan, seraya mengemukakan kembali prinsip-prinsip Hizbullah dalam bernegosiasi.
"Kami bernegosiasi dengan dua syarat: pertama, penghentian agresi Israel secara lengkap dan menyeluruh, dan kedua, perlindungan terhadap kedaulatan Lebanon," katanya.
Dalam perkembangan terkait, Channel 14 Israel mengutip seorang pejabat senior Israel yang tidak disebutkan namanya, mengatakan Israel berada di ambang mengakhiri perang di Lebanon, yang diharapkan akan terjadi dalam beberapa hari mendatang.
Pejabat itu menambahkan bahwa kesepakatan akan ditandatangani di hadapan orang Amerika dan akan bersifat sementara sebelum beralih ke perjanjian permanen dengan Lebanon.
Laporan tersebut juga mengindikasikan bahwa pasukan Israel akan dialihkan ke operasi di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki.
Pejabat Israel tersebut lebih lanjut mencatat bahwa menghentikan pertempuran di utara Israel akan mengembalikan stabilitas ekonomi dan membuka kembali ruang udara untuk penerbangan.
Israel telah meningkatkan serangan udara di Lebanon terhadap apa yang mereka klaim sebagai sasaran Hizbullah sebagai bagian dari perang yang sudah berlangsung selama satu tahun dengan kelompok Lebanon itu sejak dimulainya perang Gaza pada tahun lalu.
Lebih dari 3.600 orang telah tewas dalam serangan Israel di Lebanon, dengan lebih dari 15.300 orang terluka dan lebih dari 1 juta orang mengungsi sejak Oktober tahun lalu, menurut otoritas kesehatan Lebanon.
Israel memperluas konflik dengan meluncurkan serangan darat ke Lebanon selatan pada 1 Oktober tahun ini.
Sementara itu,
Sedikitnya 340 rudal, roket, dan drone diluncurkan pejuang Hizbullah dari Lebanon sejak Ahad pagi, memaksa empat juta warga Israel bersembunyi. Ini adalah serangan terbesar yang dilakukan Hizbullah dalam beberapa bulan terakhir.
Radio Angkatan Darat Israel melaporkan beberapa roket mencapai kawasan Tel Aviv di jantung Israel. Layanan penyelamatan Magen David Adom Israel mengatakan pihaknya merawat tujuh orang, termasuk seorang pria berusia 60 tahun yang kondisinya parah, setelah serangan roket ke Israel utara.
Aljazeera melaporkan, di wilayah Tel Aviv, roket dan sirene serangan tidak berhenti sepanjang hari, terus menerus terdengar sepanjang pagi dan juga sepanjang malam.
Terdapat kerusakan pada beberapa bangunan di Israel utara dan di wilayah Tel Aviv, dan roket serta pecahan peluru bahkan telah mencapai Tepi Barat yang diduduki di kamp pengungsi Tulkarem.
Tiga belas orang dilaporkan terluka. Bagi warga Israel. Bagi warga Israel, ini memunculkan sentimen bahwa janji pemerintah Israel bahwa perang ini akan berlangsung singkat, bahwa kemenangan akan menentukan dan dapat dicapai belum diwujudkan dalam tindakan.
Pemerintah tidak dapat menjamin keselamatan mereka di komunitas utara dan bahkan lebih jauh lagi ke selatan di wilayah Tel Aviv.
Beberapa walikota telah mengambil keputusan sendiri untuk mengubah instruksi kepada masyarakat untuk memastikan pertemuan publik tidak diadakan kecuali ada ruang aman atau tempat berlindung di dekatnya.
Pernyataan militer Israel juga menyebutkan 30 roket ditembakkan dari wilayah Lebanon ke wilayah Galilea di Israel utara, memicu sirene serangan udara di wilayah tersebut.
Tentara mengatakan delapan roket lagi diluncurkan ke wilayah metropolitan Tel Aviv, dengan sebagian besar proyektil berhasil dicegat sementara yang lain berdampak pada “area terbuka”.
Surat kabar Israel Hayom mengatakan sebuah roket menghantam sebuah pabrik di Maalot-Tarshiha di Galilea barat, menyebabkan kerusakan.
Seorang wanita juga menderita luka ringan akibat pecahan roket di daerah tersebut. Dua warga Israel lainnya terluka setelah sebuah roket menghantam sebuah bangunan di Petah Tikva, sebelah timur Tel Aviv, menurut Channel 12.
Serangan itu menyebabkan penghentian sementara penerbangan di Bandara Internasional Ben Gurion di Israel tengah, lapor lembaga penyiaran publik Kan. Belakangan, Channel 14 mengatakan sekitar 250 roket diluncurkan ke Israel utara dari Lebanon.
Kelompok Hizbullah di Lebanon mengatakan mereka menyerang pangkalan militer lain di Israel utara. “Pangkalan Industri Militer Zvulun di utara kota Haifa yang diduduki [menjadi sasaran] dengan salvo rudal,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Sebelumnya, Hizbullah mengatakan dalam pernyataan lain bahwa mereka melakukan operasi terhadap “sasaran militer” di Tel Aviv dengan menggunakan “rentetan rudal canggih dan segerombolan pesawat tak berawak”.
Kelompok itu juga mengatakan pihaknya melancarkan serangan pesawat tak berawak ke pangkalan angkatan laut Ashdod di Israel selatan untuk pertama kalinya.
Media pemerintah Lebanon melaporkan sejumlah besar serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut setelah tentara Israel memberikan pemberitahuan singkat kepada warga sipil untuk melarikan diri. Ledakan keras terdengar dan alarm mobil berbunyi di salah satu jalan di ibu kota Lebanon.
“Serangkaian serangan menargetkan Haret Hreik, Bir al-Abed dan Ghobeiri di pinggiran selatan Beirut,” lapor Kantor Berita Nasional (NNA) resmi. Penggerebekan tersebut “menyebabkan kerusakan besar di wilayah geografis yang luas” di distrik Kafaat, kata NNA.
Belum ada laporan mengenai korban jiwa dalam serangan hari Ahad di pinggiran selatan Beirut, yang sebagian besar telah dikosongkan dari penduduknya selama pertempuran tersebut.
Juru bicara militer Israel Avichay Adraee sebelumnya memperingatkan bahwa militer akan menyerang “fasilitas dan kepentingan Hizbullah” di Beirut selatan.
Sementara Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan sedikitnya 29 orang dipastikan tewas dan 67 lainnya luka-luka dalam serangan Israel di lingkungan Basta al-Fawqa. Serangan dini hari tersebut dilancarkan tanpa peringatan apa pun dari militer Israel, Kantor Berita Nasional Lebanon melaporkan.
Setidaknya 3.754 orang tewas dan 15.626 luka-luka dalam serangan Israel di Lebanon sejak 8 Oktober 2023, kata Kementerian Kesehatan Lebanon. Dari jumlah tersebut, 84 orang tewas dan 213 luka-luka dalam periode pelaporan 24 jam terakhir, kementerian menambahkan pada X.
Radio Angkatan Darat Israel mengatakan bahwa sirene serangan udara berbunyi lebih dari 500 kali di Israel utara dan tengah setelah ratusan roket ditembakkan dari Lebanon selatan, dan ketika pesawat Israel mengebom pinggiran selatan Beirut, Hizbullah menerbitkan gambar dengan tulisan "Beirut bertemu Tel Aviv."
Komando Front Dalam Negeri Israel mengumumkan bahwa sirene diaktifkan di puluhan kota di utara dan timur Netanya dan sekitar Hadera untuk ketiga kalinya hari ini, Minggu, sementara Channel 12 Israel mengonfirmasi mendengar ledakan besar di wilayah Israel tengah.
Ambulans Israel mengumumkan bahwa 11 warga Israel terluka di Nahariya, Haifa, Petah Tikva, sebelah timur Tel Aviv, dan Kfar Blum di Galilea Atas, akibat serangan rudal yang diluncurkan oleh Hizbullah dari Lebanon.
Pagi ini, ledakan dahsyat terdengar di Tel Aviv Raya setelah menjadi sasaran rudal dari Lebanon untuk kedua kalinya, sementara Radio Tentara Israel mengumumkan bahwa hampir empat juta orang menuju tempat perlindungan setelah sirene diaktifkan di Israel tengah.
Menurut Perusahaan Penyiaran Israel, tentara telah memantau peluncuran 340 roket dari Lebanon di wilayah luas di Israel, dan Channel 12 melaporkan bahwa 10 roket diluncurkan dari Lebanon menuju Tel Aviv.
Otoritas mengutip sumber informasi yang mengatakan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengadakan konsultasi keamanan malam ini mengenai pencapaian penyelesaian di Lebanon.
Pakar militer, Kolonel (purnawirawan) Hatem Karim Al-Falahi, memperkirakan bahwa Israel akan meningkatkan eskalasi secara signifikan setelah pemboman rudal yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh Hizbullah, baik secara kuantitas maupun kualitas.
Isreal diperkirakan akan mengebom sasaran milik negara Lebanon, yang mungkin mencakup Bandara Beirut dan pelabuhan laut.
Al-Falahi mengatakan dalam wawancaranya dengan Aljazeera bahwa apa yang dilakukan Hizbullah benar-benar memukul Israel karena menargetkan sasaran militer dan ekonomi, yang membuat Israel menderita secara nyata.
Dia percaya bahwa Hizbullah mengadopsi kebijakan pencegahan baru yang mereka coba buktikan dengan jumlah rudal yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap berbagai sasaran Israel pada tingkat taktis, operasional dan strategis.
Dia menunjukkan bahwa kebijakan partai tersebut muncul setelah eskalasi Israel dan menargetkan wilayah sekitar 300 meter dari istana pemerintah Lebanon (markas besar Dewan Menteri), dan menambahkan bahwa partai tersebut mengirimkan pesan yang menunjukkan bahwa mereka mampu mengelola konflik. konfrontasi dan eskalasi terhadap Tel Aviv.
Pemimpin Dunia Bahas Kembali Gencatan Senjata Israel-Hizbullah
Beberapa pemerintah negara-negara Barat pada Senin (25/11) menyatakan bahwa gencatan senjata antara Israel dan kelompok Hizbullah yang berbasis di Lebanon, akan semakin mendekati kesepakatan.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) John Kirby mengatakan kepada wartawan pada pengarahan harian, Senin (25/11), bahwa: "Kami percaya, kami telah mencapai titik di mana kami sudah dekat."
"Kami belum sampai di sana. Kami percaya bahwa arah ini sangat positif, tetapi sekali lagi, tidak ada yang selesai sampai semuanya selesai, tidak ada yang dinegosiasikan sampai semuanya dinegosiasikan," katanya.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Jerman Annalena Baerbock mengatakan ada lebih banyak momentum dibandingkan beberapa hari sebelumnya.
"Saat ini kami sedang berdiskusi dengan mitra kami dari negara-negara Teluk dan Arab tentang bagaimana kami, dalam situasi ini, dapat setidaknya menyelesaikan salah satu tantangan terbesar, situasi di Lebanon, dan akhirnya mencapai gencatan senjata," katanya.
Menlu Italia Antonio Tajani menyampaikan komentar serupa setelah menghadiri pertemuan menteri luar negeri G7, dan menyebut dirinya "optimis" akan kesepakatan itu.
Prancis desak Israel-Hizbullah setujui gencatan senjata
Istana Elysee Prancis mengatakan adanya "kemajuan signifikan" yang telah dicapai dalam pembicaraan tentang gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah di Lebanon.
Presiden Prancis Emamanuel Macron mendesak kedua pihak untuk memanfaatkan "kesempatan ini secepat mungkin."
"Diskusi tentang gencatan senjata di sepanjang 'Blue Line' (Garis Biru) telah mencapai kemajuan yang signifikan," kata kantor Presiden Prancis Emmanuel Macron. "Kami berharap pihak-pihak terkait akan memanfaatkan kesempatan ini secepat mungkin."
Menurut media Israel, kabinet akan dijadwalkan bertemu pada Selasa (26/11) untuk membahas kesepakatan gencatan senjata baru dengan Hizbullah tersebut. Sementara, pejabat pemerintah Lebanon di Beirut menyatakan optimis, tetapi menambahkan bahwa keputusan akhir berada di tangan Israel.
Ini bukan pertama kalinya kesepakatan semacam ini dilaporkan hampir tercapai dalam beberapa bulan terakhir. Sedikit kemajuan disambut baik oleh pemerintah asing yang mencoba untuk membantu menengahi dalam beberapa kesempatan sebelumnya, tetapi kesepakatan itu tidak terwujud.
Israel dan Hizbullah terus saling serang
Serangan udara Israel dilaporkan telah menewaskan 31 orang di berbagai wilayah Lebanon.
Militer Israel menyatakan bahwa mereka telah menyerang sekitar 25 "target teror" Hizbullah di Nabatiyeh, Baalbek, Lembah Bekaa, dan wilayah selatan Beirut.
Badan Berita Nasional (NNA), media resmi milik pemerintah Lebanon, melaporkan pada Senin malam (25/11) bahwa "pesawat tempur musuh melancarkan serangan di distrik Haret Hreik dan Shiyah."
Kementerian Kesehatan Lebanon, yang melaporkan jumlah korban pada hari Senin, mengatakan sebagian besar korban tewas berada di wilayah selatan, sementara empat orang lainnya tewas di wilayah timur.
Di sisi lain, Hizbullah meningkatkan jumlah roket yang ditembakkan melintasi perbatasan menuju Israel.
Upaya 'membungkam media independen'
Pemerintah Israel telah memerintahkan agensinya untuk tidak berkomunikasi atau beriklan di surat kabar independen Haaretz, setelah media itu mengkritik Israel tentang perang di Gaza.
Anat Saragusti, ketua Serikat Jurnalis Israel, mengatakan kepada DW bahwa kebijakan terhadap Haaretz itu hanyalah "babak" dalam "rencana besar untuk membungkam media independen."
Ketika ditanya apakah dia setuju dengan wakil editor Haaretz, yang mengatakan bahwa pemerintah Israel mencoba membungkam media independen dengan memboikot publikasi tersebut, Saragusti menjawab:
"Ya, saya sepenuhnya setuju dengan itu. Saya pikir pemerintah Israel telah merancang rencana besar untuk membungkam media independen di Israel dan melemahkan kebebasan pers di Israel, dan sanksi terhadap Haaretz hanyalah salah satu babak dari rencana besar ini."
"Mereka juga mengesahkan resolusi dalam pemerintah untuk menarik dana dan sebenarnya menghancurkan penyiaran publik di Israel. Ini juga diputuskan kemarin oleh pemerintah yang sama. Jadi, ini adalah dua langkah, bagian dari rencana besar ini," kata Saragusti.
Pesawat Militer AS Lintasi Selat Taiwan, Pancing Amarah China?
Sebuah pesawat patroli militer Amerika Serikat (AS) mengudara di atas Selat Taiwan, perairan sensitif yang memisahkan Taiwan dengan China. Aktivitas militer semacam ini dari Washington biasanya memancing kemarahan Beijing.
"Sebuah pesawat P-8A Poseidon dari Angkatan Laut AS melakukan transit di Selat Taiwan, di wilayah udara internasional, pada 26 November 2024 (waktu lokal)," demikian pernyataan Armada ke-7 Angkatan Laut AS, seperti dilansir AFP, Selasa (26/11/2024).
"Aktivitas transit pesawat di Selat Taiwan menunjukkan komitmen Amerika Serikat terhadap kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," tegas Armada ke-7 Angkatan Laut AS.
Aktivitas terbaru pesawat militer AS ini dilakukan saat negara itu berupaya menegaskan bahwa wilayah udara di atas Selat Taiwan merupakan jalur internasional.
AS dan sekutu-sekutunya diketahui secara rutin mengerahkan aset militernya, baik dengan kapal atau pesawat militer, untuk melintasi perairan Selat Taiwan, yang memiliki lebar 180 kilometer. Aksi tersebut seringkali memancing kemarahan Beijing.
China bersikeras menganggap Taiwan sebagai bagian wilayah kedaulatannya dan mengklaim yurisdiksi atas perairan yang memisahkan kedua wilayah.
Untuk menegaskan klaimnya, Beijing secara rutin mengerahkan jet tempur dan kapal perang di sekitar wilayah Taiwan, sekaligus menentang transit kapal dan pesawat militer AS dan sekutu-sekutunya.
Dalam insiden terbaru pekan ini, Kementerian Pertahanan Taiwan mendeteksi kehadiran sebuah balon udara China yang melintas di atas perairan barat laut wilayahnya.
Ini menjadi yang pertama sejak April lalu, atau dalam enam bulan terakhir, sejak Taipei melaporkan insiden yang mereka anggap sebagai bagian dari "pola pelecehan" oleh Beijing terhadap kedaulatan negara itu.
Pada September lalu, ketika sebuah pesawat P-8A Poseidon melakukan transit di area yang sama, militer China langsung membuntuti pesawat AS tersebut.
AS merupakan mitra keamanan yang paling penting bagi Taiwan. Namun seperti kebanyakan negara lainnya, Washington tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Taipei.