News Forex, Index & Komoditi ( Senin, 26 Mei 2023 )

News  Forex,  Index  &  Komoditi

(  Senin,  29  Mei  2023  )

Inflasi Memicu The Fed Kembali Menaikkan Suku Bunga pada Juni 2023

 

Potensi The Fed menaikkan suku bunga lagi semakin besar. Ini seiring data inflasi April yang mengecewakan. Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi, pengukur inflasi pilihan Fed, naik lebih tinggi dari perkiraan sebesar 0,4%. Indeks tersebut naik 4,4%, dari 4,2% pada bulan sebelumnya. Tidak termasuk makanan dan energi, yang disebut indeks PCE inti yang naik 0,4% dari bulan sebelumnya dan naik 4,7% dari April 2022. Investor pun semakin menaikkan taruhan bahwa Fed anak menaikkan suku bunga pada Juni. Pejabat Fed telah menaikkan suku bunga sebesar 5 poin pada awal Mei, persentase selama 14 bulan terakhir untuk mengendalikan inflasi melebihi dua kali lipat dari target 2%. Suku bunga acuan kini berada di kisaran target 5% hingga 5,25% setelah Ketua Fed Jerome Powell menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin awal bulan ini, seminggu setelah Ketua Fed Jerome Powell mengatakan pembuat kebijakan memiliki kemampuan untuk memperhatikan data dan pandangan yang berubah. Baca Juga: Indeks Wall Street Menghijau di Akhir Pekan karena Ada Kemajuan Negosiasi Utang AS Namun, investor menaikkan taruhan pada kenaikan suku bunga bulan depan menjadi lebih dari 50% dari 18% seminggu yang lalu, yang mencerminkan komentar hawkish baru-baru ini dari Federal Reserve dan tanda-tanda kekuatan ekonomi. Laporan hari Jumat menemukan bahwa belanja konsumen naik 0,5% berdasarkan penyesuaian harga, kenaikan terkuat sejak awal tahun. Hasil Treasury AS pun melonjak setelah laporan dirilis. "Kombinasi kenaikan inflasi dan belanja konsumen yang tetap kuat akan meningkatkan kemungkinan The Fed akan menaikkan suku bunga lagi pada pertengahan Juni," kata Kathy Bostjancic, kepala ekonom di Nationwide Life Insurance Co seperti dikutip dari Bloomberg, Minggu (28/5). Namun, beberapa pejabat Fed, termasuk Raphael Bostic dari Fed Atlanta dan Patrick Harker dari Fed Philadelphia, telah menekankan bahwa dampak kredit dari kegagalan bank belum terasa dan bahwa kebijakan moneter berjalan lambat, sehingga suku bunga naik. "Ini akan memakan waktu lebih lama bagi mereka untuk keluar dari jeda Juni, tapi itu meningkatkan peluang kenaikan suku bunga lagi setelah itu," kata Derek Tang, seorang ekonom di LH Meyer/Monetary Policy Analytics. Ia menaikkan perkiraan suku bunga puncak dari  adalah 5,1 % menjadi 5,6%. "Semakin kuat aliran data, semakin besar kemungkinan kenaikan suku bunga berikutnya akan terjadi pada Juli," tambahnya. Pembuat kebijakan mengatakan pada pertemuan 2-3 Mei bahwa mereka tidak yakin berapa banyak pengetatan kebijakan tambahan yang mungkin diperlukan, dan menimbang kemajuan yang lebih lambat dari perkiraan inflasi dan pasar tenaga kerja yang tangguh terhadap kemungkinan pengetatan kredit setelah gejolak perbankan baru-baru ini.  Ekonom di Goldman Sachs mengatakan bahwa mereka terus mengharapkan Fed untuk mempertahankan suku bunga pada bulan Juni.  Sementara, IMF mengatakan bahwa Fed perlu menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin lagi untuk membawa inflasi kembali ke 2%. IMF juga mengatakan pembuat kebijakan harus menekankan bahwa suku bunga akan tetap tinggi untuk jangka waktu yang lama, untuk menjaga kondisi keuangan sejalan dengan jalur kebijakan yang diharapkan, tetapi juga kebijakan akan bergantung pada data yang masuk. "Jelas, The Fed berada dalam mode yang bergantung pada data. The Fed kemungkinan akan menunda menaikkan suku bunga di bulan Juni sebelum menaikkannya nanti. Dalam lingkungan yang tidak pasti ini, setiap bank sentral, termasuk The Fed, akan gesit dalam menentukan langkah mereka ke depan," kata kata Ethan Harris, kepala penelitian ekonomi global di Bank of America. Pengeluaran konsumen AS juga naik lebih dari yang diharapkan pada bulan April, meningkatkan prospek pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua, sementara kenaikan inflasi dapat mendorong Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga lagi bulan depan. Baca Juga: Ada Kemungkinan Suku Bunga The Fed Telah Mencapai Puncaknya Prospek pertumbuhan selanjutnya didorong oleh data lain dari Departemen Perdagangan, yang menunjukkan rebound mengejutkan dalam pesanan barang modal non-pertahanan yang diproduksi bulan lalu. Laporan tersebut menambah ketahanan pasar tenaga kerja, rebound dalam produksi pabrik dan peningkatan aktivitas bisnis menunjukkan ekonomi sedang mengalami pemulihan musim semi setelah mencapai puncaknya pada kuartal pertama. Mereka juga meningkatkan kemungkinan bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga pada bulan Juni. Belanja konsumen naik 0,8% bulan lalu setelah naik 0,1% di bulan Maret. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan belanja konsumen, yang menyumbang lebih dari dua pertiga aktivitas ekonomi AS, akan naik 0,4%. Pengeluaran untuk jasa naik 0,7%, didorong oleh pengeluaran untuk jasa keuangan dan asuransi, perawatan kesehatan, hiburan, serta perumahan dan utilitas. Lonjakan belanja konsumen bulan lalu membuat ekspektasi para ekonom akan perlambatan tajam pada kuartal ini. Sementara belanja konsumen naik pada laju tercepat dalam hampir dua tahun pada kuartal pertama, sebagian besar pertumbuhan terjadi pada bulan Januari. Kemerosotan di bulan Februari dan Maret memperlambat pertumbuhan belanja konsumen menuju kuartal kedua. Sementara itu, pertumbuhan upah yang kuat menopang belanja konsumen di tengah ketatnya pasar tenaga kerja. Upah naik 0,5% setelah naik 0,3% di bulan Maret. Itu membantu pendapatan pribadi naik 0,4% setelah naik 0,3% di bulan Maret. Menggarisbawahi permintaan yang kuat, laporan terpisah dari Departemen Perdagangan menunjukkan bahwa impor barang naik 1,8% di bulan April, sebagian besar mencerminkan kendaraan bermotor dan barang konsumsi.  Tetapi impor yang lebih tinggi dan penurunan ekspor sebesar 5,5% menyebabkan pelebaran defisit barang dagangan sebesar 17,0% menjadi $96,8 miliar, suatu perkembangan yang dapat membebani pertumbuhan pada kuartal tersebut. Namun, laju belanja konsumen saat ini sepertinya tidak akan berlanjut karena orang Amerika lelah dengan inflasi. Tunjangan sosial pemerintah juga dipotong, dan sebagian besar rumah tangga berpenghasilan rendah telah menghabiskan tabungan yang terakumulasi selama pandemi COVID-19. Tingkat tabungan turun menjadi 4,1% di bulan April dari 4,5% di bulan Maret. Baca Juga: Bursa Asia Naik, Terdorong Sentimen Kemajuan Pembahasan Utang AS Kredit juga menjadi lebih mahal setelah Fed menaikkan suku bunga sebesar 500 basis poin sejak Maret 2022, ketika bank sentral memulai pengetatan kebijakan moneter tercepat sejak 1980-an untuk mengekang inflasi. Bank juga memperketat pinjaman mereka menyusul gejolak pasar keuangan yang dipicu oleh keruntuhan beberapa bank AS baru-baru ini. Ekonom memperkirakan bahwa layanan inti, yang diawasi ketat oleh pembuat kebijakan, tidak termasuk perumahan, naik 0,4% setelah naik 0,3% di bulan Maret. Pasar keuangan menghargai peluang hampir 60% bahwa Fed akan menaikkan suku bunga kebijakannya sebesar 25 basis poin lagi pada pertemuan 13-14 Juni, menurut alat FedWatch CME Group. Namun, banyak hal yang akan bergantung pada tercapainya kesepakatan untuk menaikkan pagu pinjaman pemerintah. "Jika pagu utang diselesaikan tanpa terlalu banyak merusak sentimen pasar, dan masalah perbankan tidak muncul kembali, data luas sejauh ini dapat menyebabkan perdebatan yang menarik pada pertemuan bulan depan, meskipun kami masih yakin Fed akan mempertahankan suku bunga tanpa perubahan," kata Michael Feroli, kepala ekonom AS di JPMorgan di New York.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Efek Potensial yang Timbul dari Menaikkan Plafon Utang AS

 

Karena kekhawatiran atas batas utang AS mulai tenang, para pelaku pasar kini mengalihkan fokusnya kepada implikasi potensial untuk pasar uang. Dengan kesepakatan tentatif yang sudah di depan mata, diperkirakan Departemen Keuangan akan mengisi kembali cadangan kasnya dengan menerbitkan surat utang senilai lebih dari $1 triliun hingga kuartal ketiga. Hal ini akan meningkatkan cadangan uang tunai AS dari level rendah saat ini senilai $39 miliar - yang belum pernah terjadi sejak tahun 2017.

Masuknya uang tunai dalam jumlah besar tersebut dapat menguras sejumlah besar likuiditas dari pasar keuangan dan memberikan tekanan tambahan pada sistem yang sudah tegang setelah beberapa bank runtuh di tengah kenaikan suku bunga dan pengurangan neraca keuangan oleh Federal Reserve.

Persaingan antara Departemen Keuangan dan bank-bank untuk mendapatkan uang tunai yang tersedia dapat meningkatkan suku bunga pendanaan jangka pendek bagi institusi tersebut. Akibatnya, hal ini dapat memaksa mereka untuk meningkatkan biaya pinjaman yang dibebankan pada bisnis dan rumah tangga. Para analis di Bank of America Corp (NYSE:BAC) menyatakan hal ini dapat memberikan dampak ekonomi yang setara dengan kenaikan suku bunga sebesar 25 bps.

Dengan trader mengantisipasi kenaikan suku bunga 25 basis poin lagi pada bulan Juli, faktor-faktor ini menciptakan ketidakpastian seputar imbal hasil Treasury jangka pendek. Meskipun kelegaan awal dari tercapainya kesepakatan dapat menyebabkan imbal hasil turun pada awalnya, upaya investor untuk mengevaluasi perkembangan selanjutnya kemungkinan besar akan menetapkan batasan yang mencegah terjadinya penurunan lanjutan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sempat Buntu, Biden dan McCathy Akhirnya Capai Kesepakatan Sementara Plafon Utang AS

 

Presiden AS Joe Biden dan dan Ketua DPR dari Partai Republik Kevin McCarthy mencapai kesepakatan tentatif untuk menaikkan plafon utang pemerintah federal sebesar US$ 31,4 triliun pada Sabtu malam.  Kesepakatan itu mengakhiri kebuntuan selama berbulan-bulan antara pemerintah dan Kongres. "Saya baru saja menutup telepon dengan presiden beberapa saat yang lalu. Setelah dia membuang-buang waktu dan menolak untuk bernegosiasi selama berbulan-bulan, kami telah mencapai kesepakatan prinsip yang layak untuk rakyat Amerika," cuit McCarthy dikutip dari Reuters. Biden menyebut kesepakatan itu sebagai langkah maju yang penting. "Perjanjian tersebut merupakan kompromi, yang berarti tidak semua orang mendapatkan apa yang mereka inginkan. Itu adalah tanggung jawab untuk mengatur," ujarnya. Baca Juga: Debt Ceiling AS Akan Beri Dampak ke RI, BI Pasang Kuda-kuda Kuat Kesepakatan itu akan menangguhkan batas utang hingga Januari 2025, sambil membatasi pengeluaran dalam anggaran 2024 dan 2025, menarik kembali dana COVID yang tidak terpakai, mempercepat proses perizinan untuk beberapa proyek energi dan memasukkan beberapa persyaratan kerja tambahan untuk program bantuan pangan bagi orang miskin Amerika.  Setelah berbulan-bulan tanpa membuahkan hasil, kesepakatan tentatif datang bersamaan dalam banyak panggilan.  Biden dan McCarthy melakukan panggilan telepon selama 90 menit pada Sabtu malam untuk membahas kesepakatan tersebut, McCarthy memberi pengarahan kepada anggotanya, dan Gedung Putih serta pemimpin DPR berbicara sesudahnya. "Masih banyak pekerjaan yang harus kami lakukan malam ini untuk menyelesaikan kesepakatannya," kata McCarthy kepada wartawan di Capitol Hill.  McCarthy mengatakan dia berharap untuk menyelesaikan penyusunan RUU pada hari Minggu, kemudian berbicara dengan Biden dan memberikan suara pada kesepakatan pada hari Rabu. Biden dan McCarthy harus berhati-hati dalam menemukan kompromi yang dapat membersihkan DPR, dengan mayoritas Republik 222-213, dan Senat, dengan mayoritas Demokrat 51-49 yang berarti perlu dukungan bipartisan sebelum presiden dapat menandatangani. Negosiator telah setuju untuk membatasi pengeluaran kebijakan non-pertahanan pada level 2023 selama satu tahun dan meningkatkannya sebesar 1% pada tahun 2025, kata sumber yang mengetahui kesepakatan tersebut. "Ini memiliki sejarah pengurangan pengeluaran, reformasi konsekuensial yang akan mengangkat orang keluar dari kemiskinan menjadi tenaga kerja, mengendalikan jangkauan pemerintah, tidak ada pajak baru, tidak ada program pemerintah baru," kata McCarthy. Baca Juga: Kemungkinan The Fed Pangkas Suku Bunga Acuan di 2023 Makin Pupus Kesepakatan itu akan mencegah default destabilisasi ekonomi, selama itu berhasil melewatinya melalui Kongres yang terbagi secara sempit sebelum Departemen Keuangan kehabisan uang untuk menutupi semua kewajibannya, yang diperingatkan pada hari Jumat akan terjadi jika masalah plafon utang tidak diselesaikan pada tanggal 5 Juni. Partai Republik yang mengendalikan Dewan Perwakilan Rakyat telah mendorong pemotongan tajam untuk pengeluaran dan persyaratan lainnya, dan sangat kritis terhadap kesepakatan itu ketika rincian awal dilaporkan. Perwakilan Republik Bob Good, seorang anggota dari House Freedom Caucus yang konservatif, men-tweet bahwa dia mendengar kesepakatan itu akan menaikkan utang sebesar US$ 4 triliun, dan menambahkan, "JIKA itu benar, saya tidak perlu mendengar hal lain. Tidak ada yang mengklaim menjadi seorang konservatif bisa membenarkan suara YA." terangnya. Sementara, Anggota DPR Dan Bishop dari Carolina Utara menggambarkan kesepakatan itu Sabtu pagi sebagai penyerahan total sedang berlangsung. Di sisi yang memegang kartu Salah satu anggota berpangkat tinggi dari Kaukus Kebebasan DPR mengatakan mereka sedang dalam proses mengukur sentimen anggota, dan tidak yakin berapa jumlah suara yang mungkin.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Hasil Pemilu Turkiye 2023, Erdogan Jadi Pemenang, Ini Sepak Terjang & Profil Erdogan

 

 

Pemenang Pemilu Turki / Turkiye 2023 terlihat. Recep Tayyip Erdogan menjadi pemenag menang dalam Pilpres Turkiye putaran kedua yang diselenggarakan pada Minggu (28/5/2023). Dengan menjadi pemenag pemilu Turki / Turkiye 2023, Erdogan akan melanjutkan penguasaannya atas Turki / Turkiye yang telah diduduki sejak puluhan tahun. Simak sepak terjang dan profil Erdogan sebagai penguasa Turki / Turkiye. Dilansir dari Kompas.com, hasil resmi menunjukkan Erdogan meraup 52,1 persen suara dalam Pilpres Turkiye putaran kedua, sedangkan lawannya, Kemal Kilicdaroglu 47,9 persen suara. Dengan ini, dia berhasil memperpanjang kekuasaannya di Turkiye hingga 2028. Pilpres tahun ini adalah yang ketiga kalinya dimenangkan Erdogan selama dua dekade memerintah Turkiye. Erdogan pertama kali terpilih menjadi Presiden Turkiye pada 2014, setelah menjabat sebagai Perdana Menteri sejak 2003. Pemilu kali ini telah dilihat sebagai salah satu yang paling penting bagi Turkiye. Pihak oposisi yakin bahwa mereka memiliki peluang kuat untuk menggulingkan Erdogan dan membalikkan kebijakannya setelah popularitasnya dilanda krisis biaya hidup. Sebaliknya, kemenangan Erdogan akan memperkuat citranya yang tak terkalahkan, setelah dia mengubah kebijakan domestik, ekonomi, keamanan, dan luar negeri di negara anggota NATO berpenduduk 85 juta orang itu. Baca Juga: Menang, Erdogan Memperpanjang Dua Dekade Masa Kekuasaannya Janjikan persatuan Sebagaimana dikutip dari Reuters, dalam pidato kemenangan di Ankara, Erdogan berjanji untuk meninggalkan semua perselisihan dan bersatu di belakang nilai-nilai dan impian nasional. Tetapi, dia kemudian menyerang oposisi dan menuduh Kilicdaroglu berpihak pada teroris tanpa memberikan bukti. Dia mengatakan, pembebasan mantan pemimpin partai pro-Kurdi Selahattin Demirtas, yang dia cap sebagai "teroris," tidak akan mungkin dilakukan di bawah pemerintahannya. Erdogan mengatakan inflasi adalah masalah paling mendesak di Turkiye. Sementara itu, Kemal Kilicdaroglu menyebut Pilpres kali ini sebagai Pemilu yang paling tidak adil dalam beberapa tahun terakhir. Namun, dia tidak membantah hasilnya. Kekalahan Kilicdaroglu kemungkinan akan diratapi oleh sekutu Turkiye di NATO yang khawatir dengan hubungan Erdogan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Putin sendiri dilaporkan telah mengucapkan selamat kepada "sahabatnya" itu atas kemenangan di Pilpres Turkiye 2023. Presiden AS Joe Biden menulis di Twitter, "Saya berharap dapat terus bekerja sama sebagai Sekutu NATO dalam masalah bilateral dan berbagi tantangan global". Profil Erdogan Berawal dari kehidupannya yang sederhana, Recep Tayyip Erdogan telah tumbuh menjadi seorang raksasa politik, memimpin Turkiye selama 20 tahun dan membentuk kembali negaranya melebihi pemimpin mana pun sejak era Mustafa Kemal Ataturk, bapak republik modern yang sangat dihormati di Turkiye. Namun peluangnya untuk melanggengkan kekuasaannya hingga dekade ketiga berada di ujung tanduk, karena Turkiye tertatih-tatih akibat diguncang gempa terdahsyat sejak 1999. Oposisi menuduhnya gagal memitigasi bencana di negara yang rawan gempa, juga salah mengelola ekonomi. Recep Tayyip Erdogan lahir pada Februari 1954. Dia dibesarkan sebagai putra dari seorang pelaut di Angkatan Laut di Laut Hitam di wilayah utara Turkiye. Ketika dia berusia 13 tahun, ayahnya memutuskan untuk pindah ke Istanbul, dengan harapan bisa memberikan pendidikan yang lebih baik kepada kelima anaknya. Saat muda, Erdogan pernah berjualan limun dan bagel wijen, yang dikenal sebagai “simit” demi mendapatkan uang tambahan. Dia bersekolah di sekolah Islam sebelum meraih gelar manajemen dari Universitas Marmara Istanbul. Gelar diplomanya kerap menjadi sumber kontroversi. Oposisi menuding Erdogan tidak memiliki gelar sarjana penuh, namun setara dengan gelar vokasi, sebuah tuduhan yang selalu dibantah oleh Erdogan. Erdogan muda juga tertarik pada sepak bola. Dia sempat menjadi bagian dari tim semi-profesional hingga tahun 1980-an. Namun hasrat utamanya adalah politik. Pada 1970-an dan 1980-an, dia aktif di kalangan Islamis, dan bergabung dengna Partai Kesejahteraan pro-Islam pimpinan Necmettin Erbakan. Ketika partai tersebut semakin populer pada 1990-an, Erdogan mencalonkan diri sebagai wali kota Istanbul pada 1994, dan memimpin kota itu selama empat tahun. Erbakan, perdana menteri Islamis pertama Turkiye, menjabat hanya satu tahun sebelum dipaksa mundur pada 1997 oleh militer, dan Erdogan juga berkonflik dengan otoritas sekuler di negara itu. Pada tahun yang sama, dia dihukum karena menghasut kebencian rasial setelah membaca puisi nasionalis di depan umum yang salah satu lariknya berbunyi: “Masjid adalah barak kami, kubah adalah helm kami, menara masjid adalah bayonet kami, dan orang-orang yang loyal adalah tentara kami.” Setelah menjalani hukuman empat bulan penjara, dia kembali terjun ke dunia politik. Namun pada 1998, partai politiknya dilarang oleh pemerintah karena melanggar prinsip-prinsip sekuler yang ketat dari negara Turkiye modern. Pada Agustus 2001, Erdogan mendirikan partai berakar Islam baru bersama sekutunya, Abdullah Gul, yang diberi nama Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP). Popularitas Erdogan meningkat, terutama di kalangan dua kelompok: pertama, oleh kelompok religius mayoritas Turkiye yang merasa terpinggirkan oleh elite sekuler di negara itu. Kedua, oleh mereka yang menderita akibat krisis ekonomi pada akhir 1990-an. Pada tahun 2002, AKP memenangkan pemilihan parlemen. Pada tahun berikutnya, Erdogan diangkat sebagai perdana menteri. Erdogan bertahan sebagai ketua partai hingga saat ini. Sejak tahun 2003, Erdogan menjadi perdana menteri selama tiga periode, pada era pertumbuhan ekonomi yang stabil sehingga Erdogan mendapat pujian internasional sebagai seorang reformis. Kelompok kelas menengah di Turkiye berkembang, dan jutaan orang keluar dari kemiskinan karena Erdogan memprioritaskan proyek-proyek infrastruktur raksasa untuk memodernisasi Turkiye. Erdogan berhasil meyakinkan pemilih dari kelompok minoritas Kurdi di Turkiye selama tahun-tahun awal dia berkuasa. Hak-hak orang Kurdi dipulihkan dan setelah tiga dekade berkonflik, proses perdamaian baru diluncurkan pada Maret 2013 yang membuat kelompok militan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) mengumumkan gencatan senjata. Namun kesekapatan itu hanya bertahan dua tahun, sebelum siklus kekerasan yang berkepanjangan itu kembali terjadi. Pada 2013, para kritikus mulai memperingatkan bahwa Erdogan menjadi semakin otokratis. Pada musim panas 2013, pengunjuk rasa turun ke jalan, sebagian dipicu rencana pemerintahan Erdogan mengubah taman yang sangat disukai orang-orang di pusat Kota Istanbul, juga untuk menantang pemerintahannya yang semakin otoriter. Erdogan memerintahkan penggusuran paksa pengunjuk rasa dari Taman Gezi dan penggunaan kekuatan polisi yang berlebihan memicu demonstrasi massa yang belum pernah terjadi sebelumnya. Itu menandai titik balik dalam pemerintahannya. Di mata para pengkritiknya, Erdogan bertindak lebih seperti seorang sultan dari Kesultanan Ustmaniyah dibandingkan seorang demokrat. Kebangkitan umat Muslim Partai yang dipimpin Erdogan juga mencabut larangan perempuan mengenakan jilbab di kampus-kampus dan tempat pelayanan publik yang berlaku setelah kudeta militer pada tahun 1990. Larangan tersebut juga akhirnya dicabut untuk para perempuan di institusi kepolisian, militer, dan peradilan. Penggunaan jilbab sebelumnya dilarang di sejumlah universitas dan tempat-tempat pelayanan publik di Turkiye. Kritikus mengeluhkan bahwa Erdogan telah merusak pilar-pilar republik sekuler yang dibangun Mustafa Kemal Ataturk. Meski religius, Erdogan selalu membantah bahwa dia ingin memaksakan nilai-nilai Islam, dan bersikeras dia hanya mendukung hak-hak orang Turkiye untuk mengekspresikan keyakinan mereka secara lebih terbuka. Namun, dia berulang kali mengatakan bahwa peran perempuan di dalam masyarakat harus “memenuhi peran gender tradisional” dan bagi perempuan peran yang dimaksud itu adalah “menjadi ibu dan istri yang ideal”, di atas segalanya. Dia mengutuk feminis dan mengatakan para laki-laki dan perempuan tidak bisa diperlakukan secara sama. Erdogan telah lama memperjuangkan perjuangan Islam dan Islam politik, kelompok-kelompok yang secara ideologis dekat dengan Ikhwanul Muslimin yang tertindas di Mesir. Terkadang, dia menggunakan salam empat jari khas kelompok itu--rabaa. Pada Juli 2020, dia mengonversi Hagia Sophia yang bersejarah di Istanbul menjadi masjid, membuat marah banyak orang Kristen dan Muslim sekuler di Turkiye. Hagia Sophia dibangun 1.500 tahun yang lalu sebagai katedral, dan dijadikan masjid oleh rezim Ottoman. Namun Ataturk mengubahnya menjadi museum, simbol dari negara sekuler baru. Memperkuat cengkeramannya Erdogan dilarang mencalonkan diri kembali sebagai perdana menteri pada 2014 karena telah mencapai batas tiga kali masa jabatan. Dia kemudian mencalonkan diri untuk peran seremonial sebagai presiden dalam pemilihan langsung yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dia berencana mereformasi jabatan tersebut melalui konstitusi yang baru, yang oleh para kritikus diyakini akan menantang pendirian sekuler negara itu. Namun pada masa-masa awal kepresidenannya, dia menghadapi dua ujian atas kekuasaannya. Partainya kehilangan suara mayoritas di parlemen selama beberapa bulan pada 2015, dan dua tahun berikutnya, tepatnya pada 15 Juli 2016, upaya kudeta terjadi untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade di Turkiye. Hampir 300 warga sipil tewas ketika mereka berupaya memblokir pergerakan maju komplotan kudeta. Plot kudeta itu dituduhkan pada kelompok Gulen, yang dipimpin oleh seorang cendekiawan Islam yang berbasis di AS bernama Fethullah Gulen. Gerakan sosial dan budaya dari kelompok Gulen telah membantu Erdogan meraih kemenangan dalam tiga pemilihan berturut-turut, tetapi ketika kedua sekutu itu bercerai, timbul dampak yang dramatis bagi masyarakat Turkiye. Menyusul upaya kudeta pada 2016, sekitar 150.000 pegawai negeri dipecat dan lebih dari 50.000 orang ditahan termasuk tentara, jurnalis, pengacara, polisi, akademisi, hingga politisi Kurdi. Aksi represif terhadap kritik ini memicu kekhawatiran internasional, dan berkontribusi pada mendinginnya hubungan Turkiye dengan Uni Eropa: pengajuan Turkiye untuk bisa bergabung dengan Uni Eropa tidak berprogres selama bertahun-tahun. Argumen Turkiye soal masuknya imigran ke Yunani memperburuk situasi itu. Erdogan menang tipis dalam referendum 2017 yang memberinya kekuasaan kepresidenan, termasuk hak untuk memberlakukan status keadaan darurat dan menunjuk pejabat tinggi publik, serta untuk campur tangan dalam sistem hukum. Sepanjang masa kepemimpinannya, Erdogan juga tumbuh sebagai tokoh penting dalam politik internasional. Erdogan menunjukkan Turkiye sebagai kekuatan regional dan gaya diplomasinya yang agresif membuat marah para sekutunya di Eropa dan sekitarnya. Meskipun dia adalah pemimpin dari negara anggota NATO, Erdogan berhubungan dekat dengan Vladimir Putin dari Rusia dan memposisikan dirinya sebagai penengah dalam perang Rusia di Ukraina. Dia membantu menengahi kesepakatan yang membuka koridor aman untuk ekspor biji-bijian melalui Laut Hitam, dan mencegah penghentiannya saat Rusia berencana mengakhiri perjanjian tersebut. Erdogan juga membuat Swedia dan Finlandia menunggu pengajuan mereka untuk bergabung dengan aliansi NATO. Dia akhirnya menyetujui Finlandia untuk bergabung, tapi menahan Swedia dan menuduh negara itu menyembunyikan separatis Kurdi dan pembangkang lainnya yang dia anggap sebagai “teroris”. Keadaan berbalik Banyak kritikus memandang pemilihan lokal 2019 sebagai “pukulan pertama” bagi pemerintahan panjang Erdogan karena partainya kalah di tiga kota terbesar: Istanbul, Ankara, dan Izmir. Kekalahan wali kota Istanbul kepada Ekrem Imamoglu yang merupakan oposisi utama dari Partai Rakyat Republik (CHP) merupakan pukulan telak bagi Erdogan, yang pernah menjadi wali kota Istanbul pada 1990-an. Saat ini, Imamoglu berupaya memperluas kesuksesannya pada level nasional. Dia berkampanye bersama calon presiden dari kubu oposisi yang bersatu melawan Erdogan, Kemal Kilicdaroglu. Kritik atas kurangnya kesiapsiagaan pemerintah dan lambatnya respons terhadap gempa dahsyat yang menewaskan lebih dari 50.000 orang dan membuat jutaan orang kehilangan tempat tinggal adalah satu dari banyak tantangan yang dihadapi kubu Erdogan. Tantangan lainnya adalah kondisi ekonomi yang memburuk di mana jutaan orang menderita akibat krisis biaya hidup. Pada 14 Mei, Erdogan mempertaruhkan warisannya selama dua dekade dalam pemungutan suara melawan aliansi oposisi yang kuat. Itulah hasil Pemilu Turki / Turkiye yang kembali dimenangkan oleh Erdogan beserta profil dan sepak terjangnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

Korea Utara Informasikan ke Jepang tentang Rencana Peluncuran Satelit

 

Korea Utara telah menginformasikan kepada Jepang tentang rencana peluncuran satelit antara 31 Mei dan 11 Juni 2023. Hal tersebut diungkapkan oleh seorang pejabat penjaga pantai Jepang pada Senin, 29 Mei 2023. Mengutip Reuters, analis mengatakan satelit militer adalah bagian dari upaya Korea Utara yang bersenjata nuklir untuk memajukan teknologi pengawasan, termasuk drone, demi meningkatkan kemampuannya menyerang sasaran jika terjadi konflik. Korea Utara juga telah melakukan serangkaian uji coba rudal dan senjata dalam beberapa bulan terakhir, termasuk rudal balistik antarbenua (ICBM) berbahan bakar padat yang baru. Korea Utara memberi tahu penjaga pantai Jepang tentang rencana peluncuran tersebut, kata pejabat penjaga pantai kepada Reuters. Dia membenarkan laporan sebelumnya oleh lembaga penyiaran publik NHK dan media Jepang lainnya. Baca Juga: Balita Usia 2 Tahun di Korea Utara Dipenjara Seumur Hidup, Ini Sebabnya Kantor perdana menteri Jepang mendesak Korea Utara untuk menahan diri dari peluncuran dan mengatakan akan bekerja sama dengan sekutu. "Kami sangat mendesak Korea Utara untuk menahan diri dari peluncuran," kata kantor perdana menteri di Twitter dan menambahkan akan bekerja sama dengan negara-negara terkait seperti AS dan Korea Selatan. Pemerintah Jepang akan melakukan semua yang bisa dilakukan untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi dari peluncuran tersebut, katanya. Korea Utara mengatakan telah menyelesaikan pekerjaan satelit mata-mata pertamanya. Media pemerintah Korea Utara KCNA memberitakan, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada bulan Mei memeriksa fasilitas satelit militer. Laporan KCNA mengatakan Kim telah menyetujui langkah selanjutnya dari komite persiapan peluncuran satelit non-permanen. Baca Juga: Korea Utara Jadi Negara dengan Tingkat Perbudakan Modern Tertinggi di Dunia Media Korea Utara sebelumnya mengkritik rencana Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Jepang untuk berbagi data real-time tentang peluncuran rudal Pyongyang, menggambarkan ketiganya membahas "langkah jahat" untuk memperketat kerja sama militer.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Makin Percaya Diri, Iran Sebut Rudal Balistik Kheibar Mampu Menjangkau AS

 

Iran pada hari Kamis (25/5) melaporkan telah menguji coba peluncuran rudal balistik baru bernama Kheibar. Rudal hasil modifikasi versi sebelumnya ini diklaim mampu menjangkau AS. Kantor berita nasional Iran, IRNA, mengabarkan bahwa rudal tersebut merupakan versi terbaru dari rudal balistik Khoramshahr 4. Hasilnya, rudal ini sekarang memiliki jangkauan hingga 2.000 km dan mampu membawa hulu ledak dengan bobot mencapai 1.500 kg. Nama Kheibar sendiri diambil dari nama kastil Yahudi yang dikuasai oleh pejuang Muslim pada masa awal Islam. Rudal balistik Iran terbaru ini masih bekerja dengan bahan bakar cair yang konvensional. Iran mengklaim rudal ini sangat fleksibel sehingga bisa dikategorikan sebagai senjata strategis maupun strategis. Baca Juga: Ini Kemampuan Rudal S-350 Vityaz Rusia, Diklaim Lebih Unggul dari Rudal Patriot AS "Fitur luar biasa rudal Khaibar yang dibuat di dalam negeri mencakup persiapan dan waktu peluncuran yang cepat, membuatnya jadi senjata taktis, bukan hanya strategis," ungkap IRNA, dikutip Reuters. Iran juga mengatakan bahwa senjata barunya itu mampu mencapai pangkalan musuh bebuyutan mereka, Israel dan AS. Terlepas dari penentangan AS dan Eropa, Iran mengatakan akan terus mengembangkan program misilnya yang diklaim memiliki tujuan defensif. "Pesan kami kepada musuh Iran adalah bahwa kami akan membela negara dan pencapaiannya. Pesan kami kepada teman-teman adalah kami ingin membantu stabilitas regional," kata Menteri Pertahanan Iran Mohammadreza Ashtiani. Baca Juga: Mengintip Sederet Kemampuan Jet Tempur F-16 yang Jadi Incaran Ukraina Membuat Cemas Negara Barat Israel melihat Iran sebagai ancaman eksistensial. Di sisi lain, Iran tidak mengakui eksistensi Israel sehingga membuat hubungan kedua negara semakin buruk. Iran mengatakan rudal balistiknya merupakan kekuatan pencegah dan pembalasan yang penting terhadap AS, Israel, dan musuh regional potensial lainnya. Pada hari Selasa (23/5), jenderal Israel mulai membahas kemungkinan tindakan militer terhadap Iran karena upaya untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 belum menemukan titik terang. Baca Juga: Drone Supersonic WZ-8 Mulai Terlihat di Pangkalan Militer China Kesepakatan itu memberlakukan pembatasan pada aktivitas nuklir Iran, sehingga negara itu memiliki waktu yang lebih lama untuk menghasilkan bahan fisil yang cukup untuk bom nuklir. Pada tahun 2018, AS di bawah kuasa Donald Trump menarik diri dari kesepakatan tersebut. Sejak saat itu Iran semakin aktif dengan program nuklirnya. Negara-negara Barat khawatir serangkaian program itu akan mengarah pada produksi senjata nuklir. Namun, Iran berulang kali membantah tuduhan tersebut.

 

 

 

 

 

 

 

Jerman Terperosok ke Dalam Resesi Akibat Inflasi yang Menghantam Ekonomi

 

Inflasi yang terus menerus telah menjadi penyebab Jerman terperosok ke dalam resesi pada triwulan pertama 2023, menurut data pertumbuhan yang baru dirilis. Sebagai ekonomi terbesar di Eropa, Jerman juga sangat terpengaruh oleh kelangkaan pasokan gas dari Rusia setelah invasi Ukraina, demikian diungkapkan oleh para analis. Data dari kantor statistik menunjukkan bahwa ekonomi Jerman mengalami kontraksi sebesar 0,3% antara Januari dan Maret 2023. Angka ini menyusul kontraksi sebesar 0,5% dalam tiga bulan terakhir tahun sebelumnya. Sebuah negara dianggap mengalami resesi ketika ekonominya mengalami penyusutan selama dua periode tiga bulan berturut-turut, atau kuartal. Baca Juga: Ekonomi Jerman Diperkirakan Lolos dari Ancaman Resesi di Kuartal I 2023 "Andreas Scheuerle, seorang analis di DekaBank, mengatakan, 'Dalam situasi inflasi yang sangat tinggi, konsumen Jerman sudah tak mampu lagi, sehingga menyeret seluruh perekonomian turun bersamanya.'" Pada bulan April, tingkat inflasi di Jerman mencapai 7,2%, angka tersebut berada di atas rata-rata wilayah euro tetapi masih di bawah angka di Inggris yang mencapai 8,7%. Kenaikan harga telah memberatkan pengeluaran rumah tangga, seperti biaya makanan, pakaian, dan furnitur. Pesanan dari sektor industri juga mengalami penurunan, yang mencerminkan dampak harga energi yang lebih tinggi terhadap bisnis. "Dalam sebuah pernyataan, badan statistik federal Destatis menyatakan, 'Kenaikan harga yang tinggi terus menjadi beban ekonomi Jerman pada awal tahun ini.'" Pada awalnya, badan statistik memperkirakan pertumbuhan nol untuk kuartal pertama tahun ini, menunjukkan bahwa Jerman akan dapat menghindari resesi. Baca Juga: Ekonomi Jerman Kontraksi 0,4% pada Kuartal IV-2022 Namun, revisi data menunjukkan penurunan pengeluaran rumah tangga sebesar 1,2% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Sementara itu, pengeluaran pemerintah mengalami penurunan sebesar 4,9%, dan penjualan mobil juga menurun setelah pemangkasan subsidi pemerintah untuk mobil listrik dan hibrida. Resesi yang dialami tidak seburuk yang diperkirakan oleh beberapa orang, mengingat Jerman sangat bergantung pada energi dari Rusia. Musim dingin yang ringan dan pemulihan ekonomi China telah membantu mengurangi dampak harga energi yang lebih tinggi. Meskipun investasi dan ekspor sektor swasta mengalami peningkatan, hal tersebut tidak cukup untuk membantu Jerman keluar dari "zona bahaya" resesi, demikian diungkapkan oleh para analis.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

54 Drone Rusia Menyerbu Kyiv, Jadi Serangan Drone Terbesar Sejak Perang Dimulai

 

Rusia menyerbu ibu kota Ukraina, Kyiv, dengan puluhan drone pada hari Sabtu (27/5) malam. Serangan semalam suntuk ini menjadi serangan drone terbesar sejak perang dimulai. Angkatan Udara Ukraina mengatakan telah berhasil menembak jatuh 52 dari 54 drone kamikaze Rusia yang diduga merupakan buatan Iran. Namun, belum jelas jumlah pasti drone yang ditembakkan di atas Kyiv. Walikota Kyiv, Vitali Klitschko, melaporkan bahwa puing-puing drone yang berjatuhan menyebabkan satu orang tewas. Angkatan Udara Ukraina mengatakan bahwa Rusia telah menargetkan fasilitas militer dan infrastruktur penting di wilayah tengah Ukraina, khususnya wilayah Kyiv. Baca Juga: Jadi Incaran Ukraina, Ternyata Seperti Ini Kehebatan Jet Tempur F-16 Buatan AS Menjelang Hari Jadi Kota Kyiv Serangan drone yang berlangsung hingga Minggu (28/5) dini hari ini terjadi menjelang perayaan Kyiv Day, hari jadi kota tersebut yang ke 1.541 tahun. Di tahun-tahun sebelumnya, perayaan ini biasanya ditandai dengan pekan raya jalanan, konser musik, dan pameran museum. Tahun ini rangkaian acara tersebut rencananya akan tetap dilaksanakan meski dalam skala yang lebih kecil. Ironisnya, serangan pada Minggu dini hari itu terjadi setelah Ukraina mengatakan bahwa pertempuran di sekitar kota Bakhmut mulai mereda. Serhiy Popko, kepala administrasi militer Kyiv, mengatakan serangan itu dilakukan dalam beberapa gelombang, dan peringatan udara berlangsung lebih dari lima jam. "Hari ini, musuh memutuskan untuk 'memberi selamat' kepada rakyat Kyiv pada Hari Kyiv dengan bantuan UAV (kendaraan udara tak berawak) mematikan mereka," kata Popko dalam saluran Telegram pribadinya, dikutip Reuters. Baca Juga: Ini Kemampuan Rudal S-350 Vityaz Rusia, Diklaim Lebih Unggul dari Rudal Patriot AS Beberapa distrik di Kyiv merasakan dampak serangan drone Rusia, termasuk kawasan Pecherskyi yang menyimpan sejumlah situs sejarah. "Di distrik Pecherskyi, kebakaran terjadi di atap gedung sembilan lantai karena puing-puing pesawat tak berawak yang jatuh, dan di distrik Darnytskyi sebuah toko rusak," lanjut Popko. Walikota Klitschko menambahkan, di distrik Holosiivskyi di bagian barat daya Kyiv, puing-puing yang berjatuhan menyebabkan gudang tiga lantai terbakar, menghancurkan sekitar 1.000 meter persegi struktur bangunan. Setelah sempat buntu selama dua bulan, serangan udara Rusia semakin intensif demi bisa mengejar ketertinggalan gencarnya serangan balasan yang dilakukan Ukraina.  Gelombang serangan kini datang beberapa kali dalam seminggu dengan menargetkan situs-situs militer, termasuk pusat logistik.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Share this Post