News Komoditi & Globa ( Selasa, 29 Juli 2025 )

News  Komoditi & Global

                                       ( Selasa,  29  Juli  2025  )

 

Harga Emas Global  Lesu, Investor Pantau Kesepakatan Dagang AS-Uni Eropa dan Pertemuan The Fed

 

Harga emas dunia melemah ke level terendah dalam hampir tiga pekan seiring dengan menguatnya dolar AS dan meningkatnya minat investor setelah tercapainya kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan Uni Eropa. Pasar juga menanti sinyal kebijakan suku bunga terbaru dari pertemuan Federal Reserve pekan ini. Melansir Reuters pada Selasa (29/7/2025), harga emas di pasar spot turun 0,8% menjadi US$3.310,45 per troy ounce. Sebelumnya, emas sempat menyentuh level US$3.301,29 — yang merupakan posisi terendah sejak 9 Juli 2025. Adapun, harga emas berjangka AS melemah 0,7% ke posisi US$3.311,20 per troy ounce. Penguatan indeks dolar AS ke level tertinggi dalam lebih dari satu pekan turut menekan harga emas, karena membuat logam mulia menjadi lebih mahal bagi pembeli luar negeri. “Semakin banyak pengumuman kesepakatan dagang, semakin kuat dolar. Kesepakatan tarif ini mendukung dolar dan mengurangi daya tarik emas, mendorong aksi jual di tengah meningkatnya selera risiko pasar,” ujar analis Marex, Edward Meir. Pada akhir pekan lalu, Presiden AS Donald Trump dan Komisi Eropa menyepakati tarif impor 15% atas barang-barang Uni Eropa, setengah dari tarif yang sempat diancamkan sebelumnya. Kesepakatan ini meredakan kekhawatiran pasar terhadap potensi perang dagang yang lebih luas. Kesepakatan tersebut mengikuti perjanjian serupa antara AS dan Jepang pekan lalu. Sementara itu, pembicaraan tarif antara AS dan China akan dilanjutkan di Stockholm pada Selasa (29/7/2025), dengan tujuan memperpanjang gencatan dagang selama 90 hari ke depan.

Harga Emas Turun Tipis Setelah AS dan Uni Eropa Capai Kesepakatan Tarif Dagang Harga Emas Antam Hari Ini Termurah Rp1.007.000, Borong Mumpung Diskon! Ramalan Harga Emas Pekan Ini, Menanti Nasib Suku Bunga The Fed 2025 Namun, Perwakilan Dagang AS menyatakan bahwa tidak ada terobosan besar yang diharapkan dari pembicaraan dengan China, karena fokus saat ini adalah pemantauan dan implementasi komitmen yang sudah ada. “Penurunan harga emas tidak terlalu tajam karena kesepakatan-kesepakatan ini masih bisa saja sulit diterapkan atau tidak realistis,” tambah Meir. Di sisi lain, Federal Reserve diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya di kisaran 4,25%–4,50% saat menutup pertemuan dua harinya pada Rabu (30/7/2025). Pasar juga mulai memperhitungkan kemungkinan pemangkasan suku bunga pada September mendatang. Emas cenderung menguat dalam lingkungan suku bunga rendah. Pada perkembangan lain, harga perak spot turun 0,3% ke US$38,04 per ounce, platinum melemah 1,1% menjadi US$1.386,03, sementara paladium naik 1,5% ke posisi US$1.238,18 per ounce.

 

 

 

Harga Minyak Dunia  Memanas usai Kesepakatan Dagang AS-Uni Eropa

 

Harga minyak mentah global menguat seiring dengan kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan Uni Eropa serta pernyataan Presiden AS Donald Trump yang mempercepat tenggat waktu bagi Rusia untuk mengakhiri perang di Ukraina atau menghadapi sanksi tambahan. Melansir Reuters pada Selasa (29/7/2025), harga minyak berjangka jenis Brent naik US$1,60 atau 2,3% menjadi US$70,04 per barel. Sementara itu, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) menguat US$1,55 atau 2,4% ke level US$66,71 per barel. Harga Brent sempat menyentuh level tertingginya dalam 10 hari terakhir setelah Trump mengatakan akan mempersingkat tenggat 50 hari yang sebelumnya ia berikan kepada Rusia menjadi hanya 10–12 hari terkait invasi ke Ukraina. Analis pasar IG, Tony Sycamore, mengatakan kesepakatan dagang AS-Uni Eropa dan potensi perpanjangan gencatan tarif antara AS dan China turut mendukung penguatan pasar keuangan global dan harga minyak. Kesepakatan dagang kerangka kerja yang diumumkan Trump pada Minggu (27/7/2025) menetapkan tarif impor AS sebesar 15% untuk sebagian besar barang dari Uni Eropa. Selain itu, UE disebut telah berkomitmen untuk membeli energi dari AS senilai US$750 miliar dalam beberapa tahun mendatang. Analis senior Price Futures Group Phil Flynn menyebut, Eropa akan melepaskan sebagian besar pasokan energinya dari Rusia. Selain memberikan dorongan besar bagi produsen energi AS, kesepakatan tersebut juga meningkatkan tekanan terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin untuk segera bernegosiasi.

Sementara itu, pejabat tinggi AS dan China juga tengah melanjutkan perundingan di Stockholm pada Senin (28/7/2025), untuk memperpanjang gencatan tarif sebelum tenggat 12 Agustus mendatang. Analis PVM, Tamas Varga, mengatakan bahwa kesepakatan AS-UE berhasil meredakan ketidakpastian pasar, dan fokus investor kini mulai kembali ke faktor-faktor fundamental. Meski demikian, penguatan dolar AS dan penurunan impor minyak dari India masih memberikan tekanan terhadap harga minyak. Dari sisi pasokan, panel pengawas OPEC+ pada Senin menekankan pentingnya kepatuhan penuh terhadap kesepakatan produksi minyak, menjelang pertemuan delapan anggota OPEC+ pada Minggu (3/8/2025) untuk memutuskan rencana peningkatan produksi pada September. Dalam laporan risetnya, ING memperkirakan OPEC+ — yang mencakup negara-negara anggota OPEC dan sekutunya seperti Rusia — akan menyelesaikan pemulihan penuh atas pengurangan pasokan sukarela sebesar 2,2 juta barel per hari pada akhir September.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Wall Street: Indeks S&P 500 dan Nasdaq Kembali Ditutup pada Rekor Tertinggi

 

Wall Street sedikit tersenyum dengan dua indeks utama ditutup menguat. Di mana, indeks S&P 500 mencapai rekor penutupan tertinggi untuk sesi keenam berturut-turut dan indeks Nasdaq juga melaju ke rekor penutupan dalam perdagangan yang bergejolak karena investor mengukur Pakta perdagangan AS-UE dan bersiap menghadapi minggu penuh katalis pasar utama.

Senin (28/7), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 64,36 poin atau 0,14% menjadi 44.837,56, indeks S&P 500 naik 1,13 poin atau 0,02% ke 6.389,77 dan indeks Nasdaq Composite menguat 70,27 poin atau 0,33% ke 21.178,58.

Indeks acuan S&P 500 kini telah mencatat enam rekor penutupan harian berturut-turut, menuju rekor penutupan ke-15 tahun ini. Saham telah pulih dengan kuat dari aksi jual yang dimulai pada awal April ketika Trump mengumumkan serangkaian tarif.

Di awal pekan ini, Presiden AS Donald Trump dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen meluncurkan kerangka kerja perdagangan, memangkas tarif impor Uni Eropa menjadi 15%, setengah dari tarif yang sebelumnya diancamkan dan dijadwalkan berlaku pada 1 Agustus. Namun, Prancis mengecam kesepakatan itu sebagai "penyerahan diri."

Kesepakatan ini merupakan pengumuman terbaru dalam beberapa hari terakhir mengenai perjanjian perdagangan AS dengan negara-negara seperti Jepang dan Indonesia. Para pejabat tinggi ekonomi AS dan China melanjutkan pembicaraan di Stockholm untuk menyelesaikan perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia.

"Ini menggembirakan karena tidak seperti bencana besar, jika tarif yang sangat ketat diberlakukan," kata Scott Welch, kepala investasi di Certuity di Potomac, Maryland.

"Namun, masih terlalu dini untuk menilai dampak jangka panjang dari bagaimana hal itu akan terjadi. Ini jelas lebih baik daripada alternatifnya, jadi saya harap ini akan terus berlanjut."

Sementara  itu, meningkatnya antusiasme terhadap potensi teknologi AI telah membantu mengangkat saham, seiring dengan realisasi beberapa pakta perdagangan dan indikasi awal bahwa musim laporan keuangan perusahaan mungkin lebih baik dari yang diantisipasi.

Investor kini menunggu pengumuman kebijakan dari Federal Reserve pada hari Rabu. Bank sentral AS diperkirakan secara luas akan mempertahankan suku bunga AS meskipun Trump telah meningkatkan tekanan kepada Ketua The Fed Jerome Powell untuk menurunkan biaya pinjaman.

Juga akan ada serangkaian laporan keuangan perusahaan yang akan dirilis minggu ini, termasuk hasil dari perusahaan-perusahaan raksasa Meta, Microsoft, Amazon, dan Apple, yang dapat memengaruhi sentimen investor secara lebih luas ke kedua arah.

Bersamaan dengan pertemuan dan laporan keuangan Fed, sejumlah indikator ekonomi dijadwalkan akan dirilis minggu ini, termasuk laporan Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) - ukuran inflasi yang disukai Fed - dan laporan penggajian pemerintah untuk mengukur bagaimana tarif mungkin telah memengaruhi harga konsumen dan pasar tenaga kerja.

Saham Nike naik 3,89% setelah J.P. Morgan menaikkan peringkat sahamnya dari "netral" menjadi "overweight" dan mengatakan investor sebaiknya "beli saja".

Sektor Energi, yang naik 1,15%, merupakan sektor dengan kinerja terbaik pada indeks S&P 500 pada sesi ini, didorong oleh lonjakan harga minyak lebih dari 2%. Sementara itu, sektor real estat turun 1,75%, dan material melemah 1,44%, menjadi yang berkinerja terburuk.

 

 

Thailand-Kamboja Sepakat Gencatan Senjata Mulai Selasa Dini Hari

 

Pemimpin Kamboja dan Thailand akhirnya menyepakati gencatan senjata yang mulai berlaku pada Senin tengah malam, dalam upaya mengakhiri konflik paling mematikan antara kedua negara dalam lebih dari satu dekade terakhir.

Kesepakatan ini dicapai dalam pertemuan tingkat tinggi yang difasilitasi oleh Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di Putrajaya. Malaysia saat ini menjabat sebagai ketua blok kawasan ASEAN. Pertemuan tersebut juga mendapat dukungan dari Amerika Serikat dan Tiongkok, yang berperan aktif dalam mendorong dialog damai.

Dalam konferensi pers bersama, Anwar Ibrahim menyatakan bahwa kedua belah pihak telah menyepakati penghentian permusuhan secara langsung.

"Akan ada gencatan senjata segera dan tanpa syarat yang berlaku mulai tengah malam ini. Ini bersifat final," tegas Anwar.

Konflik yang memanas selama lima hari terakhir dipicu oleh sengketa perbatasan lama yang meletus pada Kamis lalu. Kedua negara saling menuduh sebagai pihak pemicu bentrokan, yang kemudian berkembang menjadi serangan artileri berat dan serangan udara oleh Thailand di sepanjang perbatasan darat sepanjang 817 km.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dilaporkan telah menghubungi kedua pemimpin pada akhir pekan, mendesak mereka menyelesaikan konflik dan memperingatkan bahwa kesepakatan dagang dengan AS tidak akan dilanjutkan jika pertempuran tidak dihentikan.

Perdana Menteri Kamboja Hun Manet menyampaikan terima kasih kepada Trump dan pemerintah Tiongkok atas dukungan mereka dalam proses perdamaian.

“Hari ini kami memiliki pertemuan yang sangat baik dan hasil yang positif… yang diharapkan dapat segera menghentikan pertempuran yang telah menelan banyak korban jiwa, melukai warga, dan menyebabkan pengungsian,” ujar Hun Manet.

Ia juga menyatakan harapan bahwa solusi yang diumumkan Perdana Menteri Anwar akan membuka jalan bagi pembicaraan bilateral yang lebih konstruktif dan menjadi dasar deeskalasi militer ke depan.

Sementara itu, Perdana Menteri Thailand sementara, Phumtham Wechayachai, yang sebelumnya sempat meragukan ketulusan Kamboja dalam proses negosiasi, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menyetujui gencatan senjata dan akan melaksanakannya secara tulus dan penuh itikad baik.

Ketegangan antara kedua negara meningkat tajam sejak insiden penembakan terhadap seorang tentara Kamboja pada akhir Mei lalu, yang memperparah krisis diplomatik dan hampir menggoyahkan pemerintahan koalisi Thailand.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Ini Senjata Utama Xi Jinping untuk Menekan Trump Soal Perang Dagang

 

Tiongkok, dibawah pemeritahan Xi Jinping, membatasi ekspor mineral penting ke AS sebagai upaya mempertahankan tekanan terhadap Gedung Putih menjelang perundingan perdagangan minggu ini.

Meskipun Donald Trump mencapai kesepakatan dengan Beijing untuk melanjutkan impor tanah jarang bulan lalu, data terbaru menunjukkan bahwa Tiongkok telah memulihkan perdagangan dengan laju yang jauh lebih lambat dibandingkan dengan Eropa dan negara-negara Asia lainnya.

Melansir The Telegraph, Tiongkok mengekspor 3.188 ton magnet tanah jarang ke seluruh dunia pada bulan Juni, melonjak 158% dari bulan Mei.

Dari total tersebut, 353 ton dikirim ke AS, meningkat hampir tujuh kali lipat dari level terendah bulan sebelumnya sebesar 46 ton.

Namun, rata-rata pengiriman bulanan ke AS dalam tiga bulan pertama tahun ini adalah 622 ton, menunjukkan bahwa perdagangan baru kembali ke setengah dari level normal.

Tonase atau volume/berat kargo yang diangkut bulan Juni juga masih 52% lebih rendah dari jumlah yang dikirim ke AS pada bulan yang sama tahun lalu. Ini merupakan penurunan tahunan terbesar dibandingkan negara-negara pelanggan magnet utama Tiongkok lainnya.

Jerman, pembeli terbesar, menerima 764 ton, naik hampir tiga kali lipat dari Mei dan turun hanya 25% dibandingkan tahun sebelumnya.

Polandia, Prancis, Hongaria, dan Korea Selatan juga menerima peningkatan pengiriman yang besar, dan mengalami penurunan tahunan yang lebih rendah dibandingkan AS.

“Meskipun hubungan Tiongkok dengan AS tampaknya menghangat, Beijing akan terus mengendalikan ekspor mineral penting,” kata Leah Fahy dari Capital Economics.

Tiongkok mendominasi produksi dan pemrosesan tanah jarang, dan mengendalikan sebagian besar pasokan magnet tanah jarang dunia yang digunakan dalam senjata militer, pembangkit energi terbarukan, dan kendaraan listrik.

Ketika Trump mengancam Tiongkok dengan tarif yang luas hingga 145% awal tahun ini, Beijing merespons dengan menghentikan ekspor tanah jarang.

Hal ini menyebabkan Presiden Trump dengan cepat menyerah di tengah kritik dari produsen Amerika. Ia mengatakan pada 11 Juni bahwa ia akan memangkas tarif untuk memulihkan akses penuh ke tanah jarang.

Sementara itu, Wakil Perdana Menteri Tiongkok He Lifeng akan bertemu dengan Menteri Keuangan AS Scott Bessent pada hari Senin untuk perundingan perdagangan selama dua hari di Stockholm.

Bessent menggambarkan hubungan perdagangan kedua negara adidaya tersebut "dalam kondisi baik", dengan laporan yang muncul pada Minggu malam bahwa mereka telah sepakat untuk memperpanjang gencatan senjata tarif selama 90 hari lagi.

Gencatan senjata tarif tersebut diperkirakan akan berakhir pada 12 Agustus.

Menjelang perundingan, Bessent mengatakan ia ingin membahas pembelian minyak Rusia dan Iran oleh Tiongkok.

Trump telah mengancam akan mengenakan tarif 100% kepada negara-negara yang membeli minyak Rusia.

Jika pungutan ini diberlakukan kepada Tiongkok, yang sejauh ini merupakan pembeli terbesar, hal itu dapat memicu kembali perang dagang trans-Pasifik, dan berisiko membahayakan perdagangan logam tanah jarang sekali lagi.

Lahy mengatakan bahwa kekuatan logam tanah jarang Tiongkok mungkin akan berkurang seiring waktu.

"Hanya ada beberapa kali Tiongkok bisa bolak-balik, menggunakannya sebagai cara untuk mengeluarkan barang-barang dari AS, tanpa membuat AS semakin kesal," ujarnya.

"Dan bahkan jika Tiongkok mulai memasok tanah jarang sebanyak sebelumnya, jin sudah keluar dari botolnya. Barat tahu bahwa Tiongkok dapat membatasi ekspor barang-barang ini kapan saja, jadi mereka akan berusaha mendiversifikasi rantai pasokan mereka," tambahnya.

Bessent juga ingin mengkonfrontasi He di Stockholm tentang apa yang disebutnya sebagai "kelebihan kapasitas" di pabrik-pabrik Tiongkok.

Departemen Keuangan AS telah mengkritik Beijing karena memberikan subsidi yang melimpah pada industri manufakturnya.

Dengan mengarahkan ekonomi Tiongkok ke arah produksi dan ekspor daripada konsumsi, hal ini membantu mendorong surplus perdagangan Tiongkok yang besar dengan AS – yang dibenci Trump.

Beijing sedang mengambil langkah-langkah untuk mengatasi hal ini.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Rusia Waspada, Serangan Siber Pro-Ukraina Lumpuhkan Maskapai Aeroflot

 

Kelompok Silent Crow mengklaim serangan ini merupakan hasil dari operasi infiltrasi selama setahun penuh, yang berhasil merusak 7.000 server Aeroflot dan mengambil alih komputer pribadi para pegawai, termasuk manajemen puncak.

Kelompok itu juga mengunggah tangkapan layar yang diklaim berasal dari dalam jaringan Aeroflot, dan mengancam akan membocorkan “data pribadi semua warga Rusia yang pernah terbang dengan Aeroflot”.

Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, gangguan penerbangan di Rusia bukan hal asing. Namun, gangguan sebelumnya umumnya disebabkan oleh penutupan bandara sementara akibat serangan drone.

Kali ini, banyak penumpang meluapkan kekesalan mereka di media sosial VK karena kurangnya informasi dari maskapai.

“Saya sudah duduk di bandara Volgograd sejak pukul 03:30!!!!! Penerbangan ditunda untuk ketiga kalinya!!!!!! Sekarang dijadwal ulang pukul 14:50, padahal seharusnya terbang pukul 05:00!!!” tulis Malena Ashi.

Sementara itu, Yulia Pakhota mengeluhkan: “Call center tidak bisa dihubungi, situs tidak bisa diakses, aplikasi juga tidak bisa dipakai.

Bagaimana caranya saya mengembalikan tiket atau menukarnya seperti yang disarankan Aeroflot?”

Aeroflot menyatakan bahwa penumpang yang terdampak dapat meminta refund atau menjadwal ulang tiket mereka setelah sistem kembali pulih. Maskapai juga sedang berupaya menempatkan sebagian penumpang di maskapai lain.

Meski terkena sanksi berat dari Barat yang membatasi rute dan perjalanan internasional, Aeroflot masih masuk dalam 20 besar maskapai dunia berdasarkan jumlah penumpang. Tahun lalu, Aeroflot melayani 55,3 juta penumpang, menurut situs resminya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Agar Tak Ganggu Kesepakatan dengan China, Trump Setop Sementara Pembatasan Ekspor

 

Amerika Serikat (AS) telah menghentikan pembatasan ekspor teknologi ke Tiongkok untuk menghindari gangguan dalam perundingan dagang dengan Beijing.

Hal ini juga ditujukan untuk mendukung upaya Presiden Donald Trump untuk mengamankan pertemuan dengan Presiden Xi Jinping tahun ini.

Mengutip Reuters yang melansir laporan Financial Times, Senin (28/7/2025), biro industri dan keamanan Departemen Perdagangan, yang mengawasi pengendalian ekspor, telah diinstruksikan dalam beberapa bulan terakhir untuk menghindari tindakan keras terhadap Tiongkok.

Financial Times mengutip pejabat saat ini dan mantan pejabat AS.

Reuters tidak dapat segera memverifikasi laporan tersebut. Gedung Putih dan departemen perdagangan AS juga tidak menanggapi permintaan komentar Reuters di luar jam kerja.

Para pejabat ekonomi tinggi AS dan Tiongkok melanjutkan perundingan di Stockholm pada hari Senin untuk mengatasi sengketa ekonomi yang telah berlangsung lama di tengah perang dagang antara dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia tersebut.

Raksasa teknologi Nvidia mengatakan bulan ini akan melanjutkan penjualan unit pemrosesan grafis (GPU) H20 ke Tiongkok, membatalkan pembatasan ekspor yang diberlakukan pemerintahan Trump pada bulan April untuk mencegah cip AI canggih jatuh ke tangan Tiongkok karena masalah keamanan nasional.

"Rencana dimulainya kembali penjualan ini merupakan bagian dari negosiasi AS mengenai logam tanah jarang dan magnet," ujar Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick.

Surat kabar tersebut menyatakan bahwa 20 pakar keamanan dan mantan pejabat, termasuk mantan wakil penasihat keamanan nasional AS Matt Pottinger, akan menulis surat kepada Lutnick pada hari Senin untuk menyuarakan kekhawatiran mereka.

"Langkah ini merupakan kesalahan langkah strategis yang membahayakan keunggulan ekonomi dan militer Amerika Serikat dalam kecerdasan buatan," tulis mereka dalam surat tersebut, tambahnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Uni Eropa Sepakati Impor US$750 Miliar LNG, Saham Perusahaan Gas AS Langsung Melejit

 

Uni Eropa (UE) berjanji untuk mengimpor komoditas energi dari Amerika Serikat (AS) khususnya Liquefied Natural Gas (LNG) atau Gas Alam Cair senilai US$ 750 miliar atau setara dengan Rp 12,29 kuadriliun.

Langkah ini dilakukan usai UE mendapatkan penurunan tarif resiprokal atau tarif timbal balik dari Presiden Donald Trump menjadi 15%. Efeknya, keputusan ini berhasil mengangkat saham-saham energi AS, utamanya yang memiliki dan bergerak pada produksi LNG.

Melansir Bloomberg, Senin (28/07/2025), para pengembang gas alam cair memimpin kenaikan saham perusahaan-perusahaan energi AS dalam perdagangan pra-pasar pada hari ini.

Lebih detail, Eropa berjanji membeli LNG AS senilai US$ 250 miliar per tahun selama tiga tahun, dengan total US$ 750 miliar, untuk menggantikan gas Rusia.Tak hanya itu, Uni Eropa juga akan membeli bahan bakar nuklir dari AS selama masa jabatan Presiden Trump.

Saham NextDecade, Venture Global, dan Cheniere Energy melonjak antara 5% dan 7%. Sementara, saham produsen gas alam AS, Expand Energy dan EQT Corp, masing-masing naik 1,6% dan 2%.

Kesepakatan ini memperkuat prospek eksportir LNG Amerika seiring mereka berekspansi untuk memenuhi permintaan bahan bakar yang lebih bersih.

Sebagai catatan, AS pernah menjadi pemasok LNG terbesar dunia pada tahun 2023, melampaui Australia dan Qatar.

"Ketentuan perjanjian perdagangan Uni Eropa-AS berada di garis depan, dengan tingkat tarif 15% lebih baik daripada yang dikhawatirkan (sebelumnya 30%) ," kata Ashley Kelty, seorang analis di Bank Investasi Inggris, Panmure Liberum seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (23/7/2025)

"Hal ini seharusnya tidak terlalu membebani aktivitas industri antara keduanya," tambahnya.

Namun, Kelty mencatat bahwa kesepakatan tersebut dapat membebani harga gas serta mendorong pada potensi kelebihan pasokan.

"Permintaan Uni Eropa untuk membeli lebih banyak komoditas energi AS akan mendorong impor LNG AS yang lebih besar di masa mendatang," katanya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Ultimatum Trump: Putin Harus Setujui Gencatan Senjata Ukraina dalam 10 atau 12 hari

 

Presiden AS Donald Trump telah mengajukan tenggat waktu baru yang lebih pendek bagi Rusia untuk menyetujui gencatan senjata atas perang di Ukraina, yaitu "sepuluh atau 12 hari" terhitung sejak Senin (28/7/2025).

Mengutip BBC, Presiden AS mengatakan tidak ada alasan untuk menunggu lebih lama lagi karena tidak ada kemajuan menuju perdamaian yang dicapai.

Dua minggu lalu, Trump mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin memiliki waktu 50 hari untuk mengakhiri perang atau Rusia akan menghadapi tarif yang berat.

Berbicara dalam konferensi pers di Skotlandia, Trump mengatakan ia akan mengonfirmasi tenggat waktu baru tersebut pada hari Senin atau Selasa, tetapi menegaskan kembali ancaman untuk mengenakan sanksi dan tarif sekunder terhadap Moskow.

Awal bulan Juli, ia mengatakan bahwa sanksi dan tarif sekunder tersebut akan dikenakan sebesar 100% kepada negara mana pun yang berdagang dengan Rusia.

Hal ini akan membuat barang-barang tersebut menjadi sangat mahal sehingga bisnis-bisnis AS kemungkinan akan memilih untuk membelinya dengan harga lebih murah dari negara lain, yang mengakibatkan hilangnya pendapatan bagi Rusia dan negara yang berdagang dengannya.

Berbicara setelah pertemuan dengan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer di Skotlandia, Trump kembali menyatakan ketidaksetujuannya atas tindakan Putin di Ukraina, di mana perang masih berkecamuk tiga setengah tahun setelah invasi besar-besaran Rusia.

Meskipun menolak mengatakan apakah ia merasa Putin telah "berbohong" kepadanya, Trump menyoroti kontras antara retorika presiden Rusia selama percakapan empat mata mereka dan rudal yang "dilemparkan" ke kota-kota Ukraina hampir setiap malam.

"Kita seharusnya melakukan gencatan senjata dan mungkin perdamaian... dan tiba-tiba ada rudal yang terbang ke Kyiv dan tempat-tempat lain," keluh Trump.

Trump menambahkan bahwa ia pikir negosiasi akan mungkin dilakukan tetapi sekarang sudah sangat terlambat dalam prosesnya.

"Saya katakan, lupakan saja. Saya tidak akan bicara lagi. Ini sudah terlalu sering terjadi dan saya tidak menyukainya," katanya, meskipun ia juga bersikeras bahwa ia dan Putin selalu berhubungan baik.

Trump juga mengatakan ia "tidak lagi tertarik pada perundingan" - sebuah pernyataan yang langsung muncul di media-media besar Rusia.

Putin tidak pernah mengomentari jangka waktu tersebut. Ketika batas waktu awal 50 hari pertama kali diumumkan, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov hanya menyebutnya "sangat serius" tetapi menambahkan bahwa Moskow membutuhkan waktu untuk menganalisisnya.

Mengacu pada perkembangan terbaru pada Senin sore, anggota parlemen Rusia Andrey Gurulyov mengatakan ultimatum Trump "tidak lagi efektif, tidak di garis depan, tidak di Moskow". Dan bahwa Rusia memiliki kekuatan senjata, prinsip, dan tekadnya.

Ketika Trump pertama kali menyebutkan pemendekan tenggat waktu, Kepala Staf Kepresidenan Ukraina, Andriy Yermak, memujinya karena "menyampaikan pesan perdamaian yang jelas melalui kekuatan" dan menambahkan bahwa Putin "hanya menghormati kekuasaan".

Dalam beberapa bulan terakhir, Rusia telah meningkatkan serangannya terhadap Ukraina, meluncurkan segerombolan drone dan rudal ke berbagai kota, sembari terus melancarkan serangan musim panas di wilayah timur negara itu.

Tiga putaran perundingan gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina yang diselenggarakan oleh Turki telah menghasilkan pertukaran ribuan tawanan perang - tetapi tidak ada kemajuan nyata yang dicapai menuju kesepakatan gencatan senjata.

Setelah tiga setengah tahun konflik berdarah, masih belum jelas bagaimana kedua belah pihak dapat mencapai kesepakatan untuk menghentikan pertempuran dalam waktu 12 hari.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PBB Sebut 1 dari 3 Warga Gaza Belum Makan Selama Berhari-hari

 

 

Pejabat tinggi kemanusiaan PBB pada Ahad (27/7/2025) memperingatkan bencana kemanusiaan yang semakin parah di Gaza, dengan mengatakan satu dari tiga orang belum makan "selama berhari-hari." Sementara, anak-anak berat badannya turun drastis di tengah kekurangan bantuan pangan cukup parah.

Wakil Sekretaris Jenderal untuk Urusan Kemanusiaan sekaligus Koordinator Bantuan Darurat Tom Fletcher menyambut baik keputusan Israel untuk mendukung peningkatan bantuan selama satu pekan, termasuk pencabutan hambatan bea cukai dan pelonggaran terhadap pembatasan pergerakan. Laporan awal menunjukkan bahwa lebih dari 100 truk bantuan telah dikumpulkan dari titik-titik penyeberangan untuk diangkut ke Gaza. "Ini kemajuan," kata Fletcher, "tetapi bantuan dalam jumlah besar dibutuhkan untuk mencegah kelaparan dan krisis kesehatan yang cukup dahsyat."

Dia menyerukan akses yang mendesak dan berkelanjutan, penanganan konvoi yang lebih cepat, perizinan perjalanan setiap hari ke perlintasan, pasokan bahan bakar yang konsisten, dan koridor kemanusiaan yang aman dan bebas dari serangan. "Orang-orang ditembak hanya karena berusaha mendapatkan makanan untuk keluarga mereka," ujarnya.

Fletcher juga menegaskan kembali tuntutan PBB untuk pembebasan semua sandera dengan segera dan tanpa syarat. "Pada akhirnya, tentu saja, kita tidak hanya butuh jeda - kita butuh gencatan senjata yang permanen," ujarnya.

Tentara Israel menolak seruan internasional untuk melakukan gencatan senjata dan terus melancarkan serangan brutal ke Gaza sejak 7 Oktober 2023 sehingga menewaskan hampir 60 ribu warga Palestina, yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak. Pengeboman tanpa henti juga telah menghancurkan daerah kantong tersebut dan memicu kelangkaan makanan.

Pada November lalu, Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu dan mantan menteri pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

AS-Israel Bersekutu Adang Kemerdekaan Palestina di PBB

 

 

Israel dan sekutu dekatnya Amerika Serikat memboikot pertemuan di PBB yang akan mendorong pengakuan negara Palestina. Pertemuan dua hari tersebut, yang dimulai Senin waktu AS, akan dipimpin bersama oleh menteri luar negeri Perancis dan Arab Saudi.

Pemerintahan sayap kanan Israel menentang solusi dua negara, dan Amerika Serikat menyebut pertemuan itu “kontraproduktif” terhadap upayanya mengakhiri perang di Gaza. Perancis dan Arab Saudi ingin pertemuan tersebut menyoroti solusi dua negara, yang mereka pandang sebagai satu-satunya peta jalan menuju perdamaian, dan mulai membahas langkah-langkah untuk mencapainya.

Pertemuan tersebut ditunda sejak akhir Juni dan diturunkan dari pertemuan empat hari para pemimpin dunia di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, termasuk perang 12 hari Israel melawan Iran dan perang di Gaza.

“Sangat penting untuk memulai kembali proses politik, proses solusi dua negara, yang saat ini terancam, lebih terancam daripada sebelumnya,” kata Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noël Barrot pada Ahad di acara “Face the Nation” CBS News. Inilah hal-hal berguna yang perlu diketahui tentang pertemuan mendatang.

Gagasan membagi Tanah Suci sudah ada sejak beberapa dekade yang lalu.

Ketika mandat Inggris atas Palestina berakhir, rencana pembagian PBB pada tahun 1947 menetapkan pembagian wilayah tersebut menjadi negara-negara Yahudi dan Arab. Hal ini ditolak warga Palestina sebagai penduduk asli yang tanahnya dicaplok kelompok Zionis.

Negara-negara Arab tetangga Palestina menyatakan perang dan rencana dua negara itu tidak pernah dilaksanakan. Berdasarkan gencatan senjata 1949, Yordania memegang kendali atas Tepi Barat dan Yerusalem Timur, serta Mesir atas Gaza.

Israel merebut Tepi Barat, Yerusalem Timur dan Gaza dalam perang Timur Tengah tahun 1967. Orang-orang Palestina menginginkan tanah tersebut untuk dijadikan negara merdeka di masa depan bersama Israel, dan gagasan solusi dua negara berdasarkan perbatasan Israel sebelum tahun 1967 telah menjadi dasar perundingan perdamaian sejak tahun 1990-an.

Solusi dua negara mendapat dukungan internasional yang luas. Logika di balik hal ini adalah bahwa populasi Israel – bersama dengan Yerusalem Timur, Tepi Barat dan Gaza – terbagi rata antara orang Yahudi dan Palestina.

Pembentukan negara Palestina yang merdeka akan menjadikan Israel sebagai negara demokratis dengan mayoritas Yahudi yang kuat dan mengabulkan impian rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri.

Perancis dan Arab Saudi mengatakan mereka ingin menyoroti solusi dua negara sebagai satu-satunya jalan menuju perdamaian di Timur Tengah – dan mereka ingin melihat peta jalan dengan langkah-langkah spesifik, pertama-tama mengakhiri perang di Gaza.

Para ketua bersama mengatakan dalam sebuah dokumen yang dikirimkan kepada para anggota PBB pada bulan Mei bahwa tujuan utama dari pertemuan tersebut adalah untuk mengidentifikasi tindakan-tindakan yang dilakukan oleh “semua aktor yang relevan” untuk menerapkan solusi dua negara – dan “untuk segera memobilisasi upaya dan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan ini, melalui komitmen yang konkrit dan terikat waktu.”

Diplomat Saudi Manal Radwan, yang memimpin delegasi negara tersebut ke konferensi persiapan, mengatakan pertemuan tersebut harus “merencanakan arah tindakan, bukan refleksi.” Hal ini harus “didasarkan pada rencana politik yang kredibel dan tidak dapat diubah yang mengatasi akar penyebab konflik dan menawarkan jalan nyata menuju perdamaian, martabat, dan keamanan bersama,” katanya.

Presiden Prancis Emmanuel Macron telah mendorong gerakan yang lebih luas menuju solusi dua negara yang sejalan dengan pengakuan hak Israel untuk mempertahankan diri. Dia mengumumkan pada Kamis malam bahwa Prancis akan mengakui negara Palestina secara resmi pada pertemuan tahunan para pemimpin dunia di Majelis Umum PBB pada akhir September.

Sekitar 145 negara telah mengakui negara Palestina. Namun pengumuman Macron, menjelang pertemuan hari Senin dan di tengah meningkatnya kemarahan global atas orang-orang yang sangat kelaparan di Gaza mulai meninggal karena kelaparan, menjadikan Prancis sebagai kekuatan Barat yang paling penting dalam hal ini.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menolak solusi dua negara atas dasar nasionalistik dan keamanan. Basis agama dan nasionalis Netanyahu memandang Tepi Barat sebagai tanah air orang-orang Yahudi yang alkitabiah dan bersejarah, sementara orang-orang Yahudi Israel sebagian besar menganggap Yerusalem sebagai ibu kota abadi mereka. Sisi timur kota ini adalah rumah bagi situs paling suci Yudaisme, bersama dengan tempat-tempat suci utama umat Kristen dan Muslim.

Kelompok garis keras Israel seperti Netanyahu berdalih bahwa Palestina tidak menginginkan perdamaian. Ini didasari Intifada Palestina kedua di awal tahun 2000-an, dan pengambilalihan Gaza oleh Hamas dua tahun setelah Israel menarik diri dari wilayah tersebut pada 2005. Sejak Hamas berkuasa di Gaza, Israel lima kali melancarkan perang, termasuk konflik yang telah berlangsung selama 21 bulan saat ini dan yang sedang berlangsung.

Pada saat yang sama, Israel juga menentang solusi satu negara yang bisa membuat orang Yahudi kehilangan mayoritas. Pilihan Netanyahu tampaknya adalah status quo, di mana Israel mempertahankan kendali secara keseluruhan dan warga Israel mempunyai hak yang lebih penuh dibandingkan warga Palestina, Israel memperdalam kendalinya dengan memperluas pemukiman, dan Otoritas Palestina memiliki otonomi terbatas di wilayah Tepi Barat.

Netanyahu mengecam pengumuman Macron mengenai pengakuan Palestina, dengan mengatakan bahwa hal itu “adalah imbalan bagi teror dan berisiko menciptakan proksi Iran lainnya, seperti halnya Gaza.”

Palestina, yang menyebut perjanjian yang ada saat ini sebagai “apartheid,” menuduh Israel merusak inisiatif perdamaian yang sudah berulang kali dilakukan dengan memperdalam pembangunan permukiman di Tepi Barat dan mengancam akan melakukan aneksasi. Hal ini akan merusak prospek negara Palestina yang bersatu dan prospek kemerdekaan mereka.

Ahmed Majdalani, anggota Komite Eksekutif PLO dan rekan dekat Presiden Palestina Mahmoud Abbas, mengatakan pertemuan itu akan berfungsi sebagai persiapan untuk pertemuan puncak presiden yang diperkirakan akan diadakan pada bulan September. Pertemuan tersebut akan berlangsung di Perancis atau di PBB di sela-sela pertemuan tingkat tinggi, kata diplomat PBB.

Majdalani mengatakan Palestina mempunyai beberapa tujuan, yang pertama adalah “proses politik internasional yang serius yang mengarah pada pembentukan negara Palestina.”

Palestina juga menginginkan pengakuan internasional tambahan atas negaranya oleh negara-negara besar termasuk Inggris. Namun hal itu diperkirakan akan terjadi pada bulan September, bukan pada pertemuan hari Senin, kata Majdalani. Dan dia mengatakan mereka menginginkan dukungan ekonomi dan keuangan untuk Otoritas Palestina dan dukungan internasional untuk rekonstruksi dan pemulihan Jalur Gaza.

Seluruh 193 negara anggota PBB telah diundang untuk menghadiri pertemuan tersebut dan seorang diplomat Perancis mengatakan sekitar 40 menteri diperkirakan akan hadir. Amerika Serikat dan Israel adalah satu-satunya negara yang memboikot.

Para ketua bersama telah mengedarkan dokumen hasil yang dapat diadopsi, dan mungkin ada beberapa pengumuman mengenai niat untuk mengakui negara Palestina. Namun dengan adanya boikot oleh Israel dan Amerika Serikat, tidak ada prospek adanya terobosan dan dimulainya kembali perundingan yang telah lama terhenti antara Israel dan Palestina untuk mengakhiri konflik mereka.

Sekretaris Jenderal António Guterres mendesak para peserta setelah pertemuan tersebut diumumkan “untuk menjaga solusi dua negara tetap hidup.” Dan dia mengatakan komunitas internasional tidak hanya harus mendukung solusi di mana negara-negara merdeka Palestina dan Israel hidup berdampingan dalam damai tetapi juga “mewujudkan kondisi untuk mewujudkannya.”

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Netanyahu Coba Bohongi Umat Kristen Soal Serangan Pemukim

               

 Sekelompok pemukim Israel kembali menyerang kota mayoritas Kristen Taybeh di Palestina di Tepi Barat yang diduduki. Hal ini terjadi saat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengeklaim bahwa tak ada serangan terhadap komunitas Kristen di Tepi Barat.

Menurut Otoritas Palestina (PA), para pemukim membakar kendaraan warga Palestina dan mengecat “ancaman rasis dalam bahasa Ibrani terhadap rumah dan properti”. Kota itu merupakan rumah bagi 1.300 orang, sebagian besar beragama Kristen.

Seorang warga Taybeh mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa serangan itu terjadi sekitar pukul 02.00 pada Ahad dan setidaknya dua kendaraan dibakar. Kementerian Luar Negeri Otoritas Palestina mengutuk serangan tersebut dan menyebutnya sebagai “terorisme pemukim”.

Duta Besar Jerman untuk Israel, Steffen Seibert, juga mengecam tindakan tersebut. "Para pemukim ekstremis ini mungkin mengklaim bahwa Tuhan memberi mereka tanah. Namun mereka hanyalah penjahat yang membenci agama apapun," tulisnya di X.

Insiden itu menyangkal klaim yang disampaikan Benjamin Netanyahu di depan komunitas Kristen Injili di Yerusalem pada Ahad. Ini ia sampaikan pada konferensi TV Daystar di Yerusalem yang dipandu oleh Pendeta Paula White, pemimpin Kantor Iman Gedung Putih.

Netanyahu memulai sambutannya pada acara tersebut dengan menyoroti ikatan antara umat Kristen dan Yahudi, yang ia sebut sebagai “kemitraan yang terikat dalam iman, dalam sejarah, dalam tradisi,” dan yang menurutnya kini sedang menghadapi “pertempuran kebenaran.”

Ia menyebut persahabatan antara Kristen dan Yahudi sebagai persatuan untuk hidup di dunia yang “bebas, sejahtera dan damai.” Ia memprovokasi bahwa aliansi itu “sedang ditantang oleh fundamentalisme Islam yang berupaya untuk menundukkan semua Muslim yang mereka anggap kafir dan menghapuskan kehadiran Amerika dan Israel di Timur Tengah.”

Israel, lanjutnya, adalah penjaga agama Kristen di Timur Tengah. "Kita melihat adanya upaya untuk menghancurkan ikatan kita, di Amerika dan di belahan dunia lain. Kemitraan tersebut mempromosikan nilai-nilai Yahudi-Kristen, yang melindungi umat Kristen di Israel, tidak seperti di tempat lain di Timur Tengah," katanya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Eks PM Zionis Naftali Bennett: Israel Sedang Runtuh

 

Mantan Perdana Menteri (PM) Zionis Israel Naftali Bennett mengatakan Israel sedang runtuh. Untuk itu, dia mendesak penggantian segera pemerintahan PM Benjamin Netanyahu. "Dari Washington, D.C., saya melaporkan bahwa Israel sedang runtuh," tulis Bennett di akun X-nya. Bennett, yang menjabat sebagai PM Israel dari Juni 2021 hingga Juni 2022, mengeklaim bahwa dia "menghadapi tsunami tuduhan, narasi kelaparan yang didorong oleh Hamas dan PBB, serta citra dan kebohongan yang direkayasa tentang Israel." Baca Juga: 18.500 Tentara Israel Terluka sejak 7 Oktober, Banyak yang Menderita PTSD Mengkritik anggota koalisi Netanyahu, Bennett mengatakan: "Mereka menimbulkan kerusakan yang mengerikan melalui pernyataan sembrono seperti 'Kami akan memusnahkan Gaza' dan 'Jatuhkan bom nuklir di Gaza', semua itu hanya untuk mendapatkan poin politik dari basis mereka." "Bahkan upaya untuk memperpanjang perang di Gaza, seolah-olah kita punya waktu tak terbatas, justru menyebabkan kerugian besar bagi kita," paparnya, yang dilansir Middle East Monitor, Selasa (29/7/2025). "Kesimpulannya jelas: satu-satunya jalan keluar dari lubang ini adalah mengganti pemerintahan yang destruktif ini sesegera mungkin dan menempatkan negara ini di jalur yang baru," imbuh Bennett. Israel telah memberlakukan blokade di Gaza selama 18 tahun, dan sejak 2 Maret telah menutup semua penyeberangan, memperburuk kondisi kemanusiaan bagi 2,4 juta penduduk wilayah tersebut. Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, 147 warga Palestina, termasuk 88 anak-anak, telah meninggal dunia akibat kelaparan dan malnutrisi sejak Oktober 2023. Menolak seruan internasional untuk gencatan senjata, militer Israel telah melancarkan serangan brutal di Gaza sejak 7 Oktober 2023, menewaskan hampir 60.000 warga Palestina, kebanyakan perempuan dan anak-anak. Pengeboman tanpa henti juga telah menghancurkan daerah kantong Palestina tersebut dan menyebabkan kekurangan pangan. November lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya, Yoav Gallant, atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas perang yang dilakukannya di daerah kantong Palestina tersebut.

.
 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Share this Post