News Forex, Index & Komoditi ( Senin, 29 Juli 2024 )
News Forex, Index & Komoditi
( Senin, 29 Juli 2024 )
Harga Emas Global Menguat karena Data PCE AS Angkat Harapan Pemotongan Suku Bunga
Harga emas (XAU/USD) naik tipis ke $2.395 selama awal jam perdagangan sesi Asia pada hari Senin. Logam mulia ini menguat di tengah harapan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) di bulan September setelah data inflasi AS yang mendingin. Para investor akan mengamati dengan seksama Keputusan Suku Bunga The Fed pada hari Rabu, dengan tidak ada perubahan suku bunga yang diharapkan.
Bukti kemajuan inflasi baru-baru ini telah memicu ekspektasi bahwa The Fed akan mulai melonggarkan kebijakan moneter di bulan September, yang mendorong harga logam mulia ini karena suku bunga yang lebih rendah umumnya mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak menghasilkan. Analis pasar di forex.com, Fawad Razaqzada, mengatakan bahwa data AS yang beragam hingga melemah pada hari Jumat mengindikasikan tekanan inflasi dan aktivitas ekonomi berkurang, sehingga membuka jalan bagi The Fed untuk menurunkan suku bunga sebanyak dua kali pada tahun ini.
Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi (Personal Consumption Expenditure/PCE) meningkat 0,1% MoM dan naik 2,5% YoY di bulan Juni, sejalan dengan konsensus pasar, menurut Departemen Perdagangan. Kenaikan tahun ke tahun di bulan Mei adalah 2,6%, sementara angka bulanan tidak berubah.
Sementara itu, inflasi PCE inti, yang tidak termasuk makanan dan energi, naik menjadi 0,2% MoM dari 0,1% di bulan Mei. PCE inti tahunan naik menjadi 2,6% di periode yang sama, dibandingkan dengan 2,5% di bulan Mei. Kedua angka tersebut sesuai dengan ekspektasi. Para investor saat ini memprakirakan hampir 90% kemungkinan penurunan suku bunga The Fed di bulan September, diikuti oleh penurunan lainnya di bulan November dan Desember, menurut CME FedWatch Tool.
Di sisi lain, ekonomi Tiongkok yang lesu dan minat beli yang lebih rendah dari bank sentral Tiongkok dapat membatasi kenaikan Emas karena Tiongkok adalah produsen dan konsumen emas terbesar di seluruh dunia. Selain itu, analis TD Securities mengatakan bahwa Emas mungkin akan terus menghadapi tekanan dari efek posisi beli yang berlebihan dan penurunan permintaan di Asia.
Harga Komoditas Energi khususnya Minyak Dunia Turun, Imbas Lemahnya Data Ekonomi dan Kekhawatiran Pilpres AS
Data-data ekonomi China dan Korea Selatan yang lebih rendah dari perkiraan pada akhir-akhir ini, membuat permintaan komoditas energi menjadi turun. Sehingga, harga minyak dunia dan gas alam terpantau kompas melemah, meski harga batubara naik tipis.
Berdasarkan Trading Economics, Minggu (28/7) pukul 21.30 WIB, harga minyak brent turun 1,51% ke level US$ 81,130 per barel dan dalam sepekan harganya turun 1,81%. Sementara harga minyak WTI turun 1,43% dan saat ini diperdagangkan di posisi US$ 77,160 per barel.
Harga batubara Newcastle berjangka pada hari Minggu (28/7) pukul 21.30 WIB, terpantau naik tipis 0,61% ke level US$ 139,25 per ton. Dalam sepekan harganya ikut naik 3,07%. Sementara, pada hari ini harga gas alam tercatat turun 1,71% ke level US$ 2,00 per MMBtu.
Pengamat komoditas dan Founder Traderindo.com, Wahyu Tribowo Laksono mengatakan, secara fundamental harga komoditas energi masih konsolidasi karena terancam pelambatan ekonomi China dan rencana the Fed untuk memangkas suku bunga belum terlihat jelas terkait seberapa banyak yang akan dilakukan, sehingga USD masih cukup kuat.
“Namun, dari fundamental tersebut, pelambatan ekonomi China cenderung diimbangi dengan stimulus ekonomi. Dengan begutux bisa memicu demand,” kata Wahyu kepada Kontan.co.id, Minggu (28/7).
Selain itu, Wahyu memprediksi bahwa harga minyak dunia akan mengalami penurunan selama tiga pekan berturut-turut. Hal ini imbas dari data persediaan yang jatuh, permintaan bensin meningkat dan kebakaran hutan di Kanada sehingga meningkatkan risiko gangguan pasokan.
Untuk itu, Wahyu memproyeksi, harga minyak minyak mentah WTI diperkirakan akan berada di level US$ 79 - US$ 82 per barel pada akhir kuartal ketiga ini. Sedangkan pada akhir tahun 2024, diperkirakan harganya akan kembali meningkat di level US$ 85 per barel.
“Peningkatan ini karena adanya natal dan tahun baru, sehingga meningkatkan konsumsi minyak, dan harganya akan melonjak,” kata Wahyu.
Sementara untuk harga minyak Brent, ia menprediksi harganya akan mencapai US$ 82 per barel-US$ 88 per barel pada kuartal ketiga 2024. Kemudian, pada akhir tahun, harganya diperkirakan akan berada di level US$ 85 per barel-US$ 95 per barel.
Lebih lanjut, Wahyu menjelaskan terkait pelemahan harga gas alam. Dia menilai, harga gas alam tertekan imbas laporan mingguan Energy Information Administration (EIA) AS yang bearish. Kendati begitu, produsen dalam negeri terus optimis tentang prospek jangka panjang gas sebagai bahan bakar, baik di AS maupun di negara lainnya.
Tak hanya itu, sentimen lainnya yang membuat harga gas alam turun datang daro kelebihan pasokan yang menggantung di pasar. Namun, produsen dan operator pipa gas alam AS percaya bahwa gas alam akan terus diminati di dalam dan internasional selama beberapa dekade mendatang.
“Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan AS melihat kemerosotan pasar saat ini sebagai bagian tak terelakkan pada siklus industri,” kata dia.
Dengan faktor-faktor tersebut, Wahyu memproyeksi, harga gas alam pada akhir kuartal ketiga ini akan berada dalam rentang US$ 2,30 per MMbtu-US$ 2,70 per MMBtu. Kemudian, pada kuartal IV-2024, harga diperkirakan bisa di kisaran US$ 4,00 per MMbtu–US$ 5,80 per MMbtu
Sementara untuk harga batubara Newcastle berjangka, Wahyu menjelaskan kenaikannya saat ini hanya bersifat sementara. Ia mengatakan harga batubara bergerak naik karena ditopang oleh penerapan program pembangkit listrik tenaga batubara pada kuartal pertama 2024, yang belum pernah terjadi sebelumnya di India.
“Jadi harga batubara sebetulnya cenderung stagnan karena kelebihan pasokan dan lemahnya permintaan,” kata Wahyu.
Dia menyebutkan, sejak paruh kedua tahun 2023, pasokan batubara yang tinggi dan melemahnya permintaan telah mengakibatkan peningkatan persediaan batu bara secara global dan penurunan harga yang tajam sejak mencapai titik tertingginya pada tahun 2022
Ditambah, produksi di pasar utama konsumen batubara seperti India dan Cina telah meningkat secara signifikan. Pasalnya, kedua negara importir terbesar itu tengah mendorong produksi batubara dalam negerinya yang lebih besar. Sehingga membuat harga batubara global tertekan.
“Namun pelemahan batubara ini masih terkendali dan cenderung konsolidatif,” kata dia.
Wakyu memproyeksi, harga batubara akan berada di level US$ 142 - US$ 145 per ton pada kuartal ketiga 2024. Sedangkan untuk akhir tahun, harganya diprediksi berada di posisi US$ 150 - US$ 153 per ton.
Bursa Asia Perkasa, Indeks Nikkei Melonjak Paling Tinggi di Pagi Ini
Bursa Asia bergerak bervariasi pada awal perdagangan hari ini. Senin (29/7), pukul 08.21 WIB, indeks Nikkei 225 melonjak 2,64% ke 38.663,56. Sedangkan, indeks Hang Seng menguat 1,03% ke 17.196,45.
Sementara itu, indeks Taiex menguat 1,46% menjadi 22.441,26. Sementara itu, Kospi naik 1,54% ke 2.773,91 dan indeks S&P/ASX 200 naik 0,87% ke 7.990,2.
Di sisi lain, FTSE Straits Times naik 0,66% ke 3.448,94 dan FTSE Malay menguat 0,25% menjadi 1.616,89.
Bursa Asia kompak menguat pada awal pekan ini, dengan Nikkei 225 Jepang memimpin kenaikan di kawasan tersebut setelah laporan inflasi utama Amerika Serikat (AS) pada Jumat (26/7) lalu meningkatkan harapan untuk penurunan suku bunga.
Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi AS bulan Juni naik 0,1% secara bulanan dan 2,5% secara tahunan. Ini sejalan dengan perkiraan dari para ekonom yang disurvei oleh Dow Jones.
Di Asia, sorotan minggu ini adalah pertemuan kebijakan moneter Bank of Japan yang dimulai pada 30 Juli. Sebuah jajak pendapat Reuters terhadap para ekonom memperkirakan bank sentral akan menaikkan suku bunga sebesar 10 basis poin menjadi 0,1%.
Sebuah catatan dari ING mengatakan bahwa BoJ akan menaikkan suku bunga sebesar 15 basis poin dan mengurangi program pembelian obligasi secara bersamaan.
"Kami percaya bahwa ekonomi kembali pada jalur pemulihan setelah kontraksi yang tidak terduga pada kuartal pertama tahun 2024, dan pertumbuhan upah yang solid untuk bulan Mei jika bank sentral memberikan lebih banyak keyakinan," tulis para analis.
Data inflasi utama lainnya dari kawasan tersebut termasuk data PMI China bulan Juli, sementara Australia akan merilis data inflasi terbarunya sebelum pertemuan kebijakan moneter bank sentral pada 6 Agustus.
Pada hari Jumat di AS, Dow Jones Industrial Average menguat 1,64%, sementara S&P 500 naik 1,11% dan Nasdaq Composite naik 1,03%.
Bank of England Mempertimbangkan Pemangkasan Suku Bunga Pertama Sejak Tahun 2020
Bank of England (BoE) sedang mempertimbangkan pemotongan suku bunga pertama sejak tahun 2020 dalam pertemuan yang akan datang.
Keputusan ini menjadi sangat penting mengingat ketidakpastian ekonomi global dan inflasi yang terus berfluktuasi.
Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi
Inflasi di Inggris telah mencapai target 2% pada bulan Mei dan Juni 2024, turun dari 6,7% pada Agustus 2023.
Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh penurunan tajam harga energi tahun lalu.
Namun, diperkirakan inflasi akan kembali naik dalam beberapa bulan mendatang seiring berkurangnya efek penurunan harga energi dari indeks harga tahunan.
Pertumbuhan ekonomi di lima bulan pertama tahun 2024 menunjukkan kinerja yang lebih baik dari perkiraan, yang bisa mengurangi urgensi untuk memotong suku bunga.
Pasar Tenaga Kerja dan Upah
Pasar tenaga kerja Inggris menunjukkan tanda-tanda pelonggaran dengan jumlah lowongan pekerjaan yang berkurang dan tingkat pengangguran yang sedikit meningkat.
Meskipun pertumbuhan upah melambat, tetap berada pada tingkat yang tinggi yaitu 5,7% dalam tiga bulan hingga Mei, dua kali lipat dari tingkat yang dianggap kompatibel dengan inflasi 2% oleh BoE.
Tekanan Harga Jasa
Harga jasa, yang merupakan indikator utama tekanan inflasi, menunjukkan kenaikan 5,7% pada Juni, jauh di atas perkiraan BoE sebesar 5,1%.
Kenaikan ini sebagian besar disebabkan oleh harga hotel yang tinggi, kemungkinan terkait dengan tur konser pada bulan tersebut.
Pertumbuhan Ekonomi yang Kuat
Pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat dari perkiraan pada awal tahun 2024 mungkin mengurangi kebutuhan mendesak bagi BoE untuk segera memotong suku bunga.
RBC Capital Markets memperkirakan BoE akan merevisi naik proyeksi pertumbuhan tahun 2024 menjadi 1% dari prediksi Mei sebesar 0,4%.
Prediksi Pasar
Pasar keuangan menunjukkan kemungkinan 50% terjadinya pemotongan suku bunga sebesar seperempat poin pada 1 Agustus.
Meskipun sebagian besar ekonom dalam survei Reuters masih mengharapkan pemotongan, banyak yang tidak akan terkejut jika BoE memutuskan untuk menunggu hingga pertemuan berikutnya pada 19 September.
Keputusan BoE untuk memotong atau mempertahankan suku bunga akan memiliki dampak yang signifikan terhadap perekonomian.
Pemotongan suku bunga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menurunkan biaya pinjaman, tetapi juga berisiko meningkatkan tekanan inflasi.
Sebaliknya, mempertahankan suku bunga pada tingkat yang tinggi dapat membantu mengekang inflasi, namun dapat menghambat pertumbuhan ekonomi.
AS Cegat Pesawat Pengebom Rusia dan China di Lepas Pantai Alaska, NATO Cemas
Pada Rabu (24/7/2024), militer AS mencegat beberapa pesawat pengebom Rusia dan China di wilayah udara internasional dekat pantai Alaska.
Mengutip CBS News, dua pesawat Tu-95 Rusia dan dua pesawat H-6 China memasuki apa yang dikenal sebagai Zona Identifikasi Pertahanan Udara Alaska.
Demikian pernyataan Komando Pertahanan Dirgantara Amerika Utara (North American Aerospace Defense/NORAD) pada Rabu malam.
"Pesawat-pesawat itu terdeteksi, dilacak, dan dicegat," kata NORAD.
Mereka tetap berada di ADIZ Alaska dan tidak memasuki wilayah udara AS.
Seorang pejabat pertahanan AS mengonfirmasi kepada CBS News, pesawat-pesawat pengebom itu dicegat oleh jet tempur F-16 dan F-35 AS, bersama dengan CF-18 Kanada dan pesawat pendukung lainnya.
Pejabat itu mengatakan bahwa ini menandai pertama kalinya pesawat Rusia dan China bersama-sama memasuki ADIZ Alaska, dan pertama kalinya H-6 China melanggar batas wilayah Alaska.
"Meskipun ADIZ Alaska dianggap sebagai bagian dari wilayah udara internasional, namun didefinisikan sebagai wilayah di mana wilayah udara AS yang berdaulat berakhir, tetapi memerlukan identifikasi semua pesawat secara langsung demi kepentingan keamanan nasional," jelas NORAD.
NORAD juga menambahkan, aktivitas dari pesawat pengebom Rusia dan China tidak dianggap sebagai ancaman.
Melansir AP, China dan Rusia sama-sama mengakui apa yang mereka sebut patroli bersama di atas Laut Bering, yang memisahkan Rusia dan Alaska.
Hubungan militer mereka yang semakin erat telah memicu kekhawatiran di antara sekutu NATO dan negara-negara di Asia-Pasifik.
Sekutu NATO menyebut China sebagai pendukung yang menentukan perang Rusia melawan Ukraina melalui kemitraan tanpa batas dengan Rusia dan dukungannya dalam skala besar untuk pangkalan industri pertahanan Rusia.
Para sekutu mengeluarkan pernyataan tegas, yang disetujui oleh 32 anggota pada pertemuan puncak mereka di Washington awal bulan ini.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan patroli itu juga terbang di atas Laut Chukchi, yang berada di sisi utara Selat Bering, dan latihan itu berlangsung lebih dari lima jam.
Menurut juru bicara Kementerian Pertahanan China Zhang Xiaogang, patroli gabungan itu menguji dan meningkatkan koordinasi antara kedua angkatan udara.
Vladimir Putin Peringatkan Aksi Amerika Bisa Picu Krisis Rudal ala Perang Dingin
Pada Minggu (28/7/2024), Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan Amerika Serikat bahwa jika Washington mengerahkan rudal jarak jauh di Jerman, maka Rusia akan menempatkan rudal serupa dalam jarak serang Barat.
Informasi saja, Amerika Serikat mengatakan pada 10 Juli bahwa mereka akan mulai mengerahkan rudal jarak jauh di Jerman mulai 2026. Ini merupakan persiapan untuk pengerahan jangka panjang yang akan mencakup rudal jelajah SM-6, Tomahawk, dan senjata hipersonik yang sedang dikembangkan.
Mengutip Reuters, dalam pidatonya kepada para pelaut dari Rusia, China, Aljazair, dan India untuk memperingati hari angkatan laut Rusia di bekas ibu kota kekaisaran St Petersburg, Putin memperingatkan Amerika Serikat bahwa tindakan tersebut berisiko memicu krisis rudal ala Perang Dingin.
"Waktu tempuh rudal tersebut ke target di wilayah kita, yang di masa mendatang mungkin dilengkapi dengan hulu ledak nuklir, akan memakan waktu sekitar 10 menit," kata Putin.
Dia menambahkan, "Kami akan mengambil langkah-langkah serupa untuk mengerahkan, dengan mempertimbangkan tindakan Amerika Serikat, satelitnya di Eropa, dan di wilayah lain di dunia."
Putin, yang mengirim pasukannya ke Ukraina pada tahun 2022, menganggap perang itu sebagai bagian dari perjuangan bersejarah dengan Barat.
Barat, menurutnya, telah mempermalukan Rusia setelah Uni Soviet jatuh pada tahun 1991 dengan melanggar apa yang dianggapnya sebagai wilayah pengaruh Moskow.
Ukraina dan Barat mengatakan Putin terlibat dalam perampasan tanah ala kekaisaran. Mereka telah bersumpah untuk mengalahkan Rusia, yang saat ini menguasai sekitar 18% wilayah Ukraina, termasuk Krimea, dan sebagian dari empat wilayah di Ukraina timur.
Rusia mengatakan tanah itu, yang dulunya bagian dari kekaisaran Rusia, sekarang kembali menjadi bagian Rusia dan tidak akan pernah dikembalikan.
Perang dingin?
Diplomat Rusia dan AS mengatakan hubungan diplomatik mereka lebih buruk dibanding Krisis Rudal Kuba tahun 1962. Baik Moskow maupun Washington telah mendesak de-eskalasi sementara keduanya telah mengambil langkah-langkah menuju eskalasi.
Putin mengatakan bahwa Amerika Serikat memicu ketegangan dan telah mentransfer sistem rudal Typhon ke Denmark dan Filipina, dan membandingkan rencana AS dengan keputusan NATO untuk menyebarkan peluncur Pershing II di Eropa Barat pada tahun 1979.
Pimpinan Soviet, termasuk Sekretaris Jenderal Yuri Andropov, khawatir penyebaran Pershing II merupakan bagian dari rencana rumit yang dipimpin AS untuk memenggal kepala Uni Soviet dengan menyingkirkan kepemimpinan politik dan militernya.
"Situasi ini mengingatkan pada peristiwa Perang Dingin yang terkait dengan penyebaran rudal Pershing jarak menengah Amerika di Eropa," kata Putin.
Pershing II, yang dirancang untuk mengirimkan hulu ledak nuklir berdaya ledak variabel, dikerahkan ke Jerman Barat pada tahun 1983.
Pada tahun 1983, Andropov dan KGB menafsirkan serangkaian langkah AS termasuk penyebaran Pershing II dan latihan besar NATO sebagai tanda-tanda bahwa Barat akan meluncurkan serangan pendahuluan terhadap Uni Soviet.
Putin mengulangi peringatan sebelumnya bahwa Rusia dapat melanjutkan produksi rudal berkemampuan nuklir jarak menengah dan pendek dan kemudian mempertimbangkan di mana akan menyebarkannya setelah Amerika Serikat membawa rudal serupa ke Eropa dan Asia.
Bertahun-tahun Kontraksi, Ekonomi Korea Utara Akhirnya Menguat di Tahun 2023
Bank sentral Korea Selatan memperkirakan bahwa ekonomi Korea Utara berhasil menguat di tahun 2023 setelah bertahun-tahun mengalami kontraksi.
Dalam laporannya hari Jumat (26/7), Bank of Korea (BOK) memprediksi produk domestik bruto (PDB) pada tahun 2023 meningkat sebesar 3,1% secara riil.
Berdasarkan catatan BOK, angka itu merupakan persentase pertumbuhan terbesar sejak tahun 2016. Kenaikan itu diduga merupakan hasil dari pelonggaran pembatasan terkait Covid-19.
"Meskipun sanksi ekonomi tetap ada, perekonomian tumbuh berkat pelonggaran pembatasan terkait Covid, pertumbuhan perdagangan dengan China, dan kondisi cuaca yang mendukung," kata pejabat BOK, dikutip Reuters.
Data menunjukkan, output industri melonjak 4,9%, tercepat dalam tujuh tahun. Angka itu didorong oleh produksi barang-barang logam dan rambut palsu.
Sektor konstruksi tumbuh sebesar 8,2%, terbesar sejak tahun 2002, karena lebih banyak proyek perumahan. Sektor pertanian juga meningkat sebesar 1,0%.
Perkiraan BOK dianggap sebagai salah satu indikator kegiatan ekonomi yang paling dapat diandalkan untuk menilai perekonomian Korea Utara yang sangat tertutup.
Dukungan China dan Rusia
Meskipun begitu, para ahli yang memberikan penilaian kepada BOK menganggap bahwa perbaikan ekonomi Korea Utara hanya bersifat sementara.
Kondisi bisa bertahan di level yang baik jika Pyongyang berhasil mempertahankan kerja samanya dengan China dan Rusia.
"Sebagian besar ahli menilai pemulihan pada tahun 2023 hanya bersifat sementara, namun ada juga faktor positif, seperti kemungkinan pertumbuhan lebih lanjut dalam perdagangan dengan China dan perluasan kerja sama ekonomi dengan Rusia," kata perwakilan BOK.
Korea Utara dan Rusia bulan lalu sepakat untuk memperluas kerja sama di bidang perdagangan, ekonomi dan investasi. Kedua pemimpin negara juga menandatangani pakta pertahanan bersama.
Sementara itu, perdagangan Korea Utara dengan China berhasil menyumbang 98,3% dari total volume perdagangan Korea Utara.
Perekonomian Korea Utara mengalami kontraksi sebesar 0,2% pada tahun 2022, 0,1% pada tahun 2021, dan 4,5% pada tahun 2020. Semua itu terjadi di tengah pembatasan Covid-19 dan sanksi PBB.
Bulan Januari lalu, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengakui negara gagal menyediakan kebutuhan hidup dasar bagi masyarakat termasuk makanan. Kim menyoroti kondisi itu sebagai masalah politik yang serius.
Kamala Harris ke Netanyahu: Sudahi Perang di Gaza
Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris pada hari Kamis mengatakan dia mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk segera mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas. Kandidat calon presiden terkuat dari Partai Demokrat itu juga menyoroti penderitaan di Jalur Gaza akibat serangan Israel dalam pertemuan pada Kamis (25/7/2024) waktu AS.
“Apa yang terjadi di Gaza selama sembilan bulan terakhir sungguh menyedihkan. Gambaran anak-anak yang meninggal dan orang-orang yang putus asa dan kelaparan yang melarikan diri demi keselamatan, terkadang mengungsi untuk kedua, ketiga, atau keempat kalinya,” kata Harris selepas pertemuan dengan Netanyahu kemarin. “Kita tidak bisa mengabaikan tragedi ini. Kita tidak bisa membiarkan diri kita mati rasa terhadap penderitaan ini. Dan saya tidak akan diam,” ujarnya dilansir the Associated Press.
Harris mengatakan dia melakukan percakapan yang “terus terang dan konstruktif” dengan Netanyahu di mana dia menegaskan hak Israel untuk membela diri tetapi juga menyatakan keprihatinan mendalam tentang tingginya angka kematian di Gaza selama sembilan bulan perang dan situasi kemanusiaan yang “mengerikan” di sana.
Amerika Serikat sedianya punya banyak kesempatan mendesak Israel menghentikan agresi ke Gaza saat korban jiwa tak sebanyak sekarang. Namun, negara itu memveto tiga resolusi gencatatan senjata di Dewan keamanan PBB, memberikan lampu hijau bagi Israel untuk meneruskan genosida di Gaza.
Desakan Harris juga muncul di tengah sorotan atas peran AS dalam genosida di Gaza. The New York Times melaporkan pada Kamis, mengutip data dari analisis yang diterbitkan oleh Institut Yahudi untuk Keamanan Nasional Amerika, bahwa AS telah mengirimkan persenjataan dalam jumlah besar kepada Israel sejak 7 Oktober.
Pengiriman tersebut mencakup lebih dari 20.000 bom terarah, sekitar 2.600 bom terpandu, dan 3.000 rudal presisi. AS juga menyediakan pesawat, amunisi, dan sistem pertahanan udara. Banyak dari transfer ini dirahasiakan atau sebagian dirahasiakan, catat laporan tersebut.
Sebuah analisis yang dilakukan oleh Yayasan Pertahanan Demokrasi pada musim semi menemukan bahwa senjata yang dipasok hingga bulan Maret merupakan “senjata dalam jumlah besar dan beragam,” yang sangat penting dalam mendukung aparat keamanan “Israel”.
Harris mengulangi pesan lama Presiden Joe Biden bahwa sudah waktunya untuk mengakhiri perang brutal di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 39.000 warga Palestina. Namun dia menyampaikan nada yang lebih tegas mengenai urgensi momen tersebut hanya satu hari setelah Netanyahu memberikan pidato berapi-api di depan Kongres di mana dia membela perang tersebut, bersumpah “kemenangan total” melawan Hamas dan hanya sedikit menyebutkan perundingan gencatan senjata.
“Ada harapan dalam perundingan untuk mencapai kesepakatan mengenai gencatan senjata,” kata Harris kepada wartawan tak lama setelah pertemuan dengan Netanyahu. “Dan seperti yang baru saja saya katakan kepada Perdana Menteri Netanyahu, inilah saatnya untuk menyelesaikan kesepakatan ini.”
Netanyahu bertemu secara terpisah pada hari sebelumnya dengan Biden, yang juga menyerukan Israel dan Hamas untuk mencapai kesepakatan mengenai kesepakatan tiga fase yang didukung AS untuk memulangkan sandera yang tersisa dan melakukan gencatan senjata yang diperpanjang.
Harris mengatakan setelah pertemuannya dengan Netanyahu bahwa perang Israel di Gaza lebih rumit daripada sekadar mendukung satu pihak atau pihak lain. “Terlalu sering, percakapannya bersifat pertentangan satu sama lain padahal kenyataannya tidak demikian,” kata Harris. Harris juga mengutuk kebrutalan Hamas.
Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby menegaskan kembali posisi pemerintah bahwa kelompok militan yang menewaskan sekitar 1.200 orang pada 7 Oktober dan menculik 250 orang dari Israel pada akhirnya bertanggung jawab atas penderitaan di Gaza dan harus berdamai dengan Israel.
Kirby menambahkan bahwa kesenjangan antara kedua belah pihak dapat diatasi “tetapi ada masalah yang perlu diselesaikan yang memerlukan kepemimpinan dan kompromi.”
Dengan komentar keras Harris, pemerintah AS juga tampaknya meningkatkan tekanan pada Israel untuk tidak membiarkan momen tersebut berlalu begitu saja untuk mencapai kesepakatan.Ribuan orang memprotes kunjungan Netanyahu di Washington, dan Harris mengutuk mereka yang melakukan kekerasan atau menggunakan retorika yang memuji Hamas.
Netanyahu, yang terakhir menjabat di Gedung Putih ketika mantan Presiden Donald Trump masih menjabat, akan menuju ke Florida pada hari Jumat untuk bertemu dengan calon presiden dari Partai Republik. Menjelang pertemuan Harris-Netanyahu pada hari Kamis, Trump mengatakan pada rapat umum di North Carolina bahwa wakil presiden tersebut “sepenuhnya menentang orang-orang Yahudi.”
Harris telah lama berbicara tentang dukungan kuatnya terhadap Israel. Perjalanan luar negeri pertamanya dalam karir Senatnya pada awal tahun 2017 adalah ke Israel, dan salah satu tindakan pertamanya saat menjabat adalah memperkenalkan resolusi yang menentang resolusi Dewan Keamanan PBB yang mengutuk Israel.
Dia juga berbicara tentang hubungan pribadinya dengan Israel, termasuk kenangan mengumpulkan uang sebagai seorang anak untuk menanam pohon di Israel dan memasang mezuzah di dekat pintu depan kediaman wakil presiden di Washington – suaminya adalah seorang Yahudi. Dia juga memiliki koneksi dengan kelompok pro-Israel termasuk American Israel Public Affairs Committee yang konservatif dan J Street yang liberal.
Bagi Harris, pertemuan dengan Netanyahu adalah kesempatan untuk menunjukkan bahwa ia memiliki keberanian untuk menjabat sebagai panglima tertinggi. Dia sedang diawasi oleh kelompok politik kiri yang mengatakan Biden belum berbuat cukup banyak untuk memaksa Netanyahu mengakhiri perang dan oleh Partai Republik yang ingin mencapnya sebagai tidak cukup dalam mendukung Israel.
Pertemuan tatap muka Harris yang terakhir dengan Netanyahu terjadi pada Maret 2021, tetapi dia ikut serta dalam lebih dari 20 panggilan telepon antara Biden dan Netanyahu.
Pemimpin Partai Likud yang konservatif, Netanyahu, dan Biden yang berhaluan tengah dari Partai Demokrat, mengalami pasang surut selama bertahun-tahun. Netanyahu, dalam pertemuan terakhirnya di Gedung Putih dengan Biden, merenungkan sekitar 40 tahun mereka saling mengenal dan berterima kasih kepada presiden atas jasanya.
“Dari Zionis Yahudi yang bangga hingga Zionis Irlandia-Amerika, saya ingin mengucapkan terima kasih atas 50 tahun pelayanan publik dan 50 tahun dukungan untuk negara Israel,” kata Netanyahu kepada Biden.
Proposal yang didukung AS untuk membebaskan sandera yang tersisa di Gaza dalam tiga tahap adalah sesuatu yang akan menjadi pencapaian besar bagi Biden, yang membatalkan upayanya untuk terpilih kembali dan mendukung Harris. Hal ini juga bisa menjadi keuntungan bagi Harris dalam usahanya untuk menggantikannya.
Negara-negara Arab Ini Bisa Lumpuhkan Israel dengan Blokade, Mengapa Tak Melakukannya?
Zionis Israel telah memblokade Jalur Gaza selama bertahun-tahun yang membuat warga di wilayah Palestina itu sengsara. Secara geografis, ada beberapa negara Arab yang bisa melakukan tindakan serupa terhadap negara Yahudi tersebut, namun tidak melakukannya. Blokade Israel terhadap Gaza menjadi salah satu alasan Hamas melakukan serangan 7 Oktober 2023, yang dikenal sebagai Operasi Badai al-Aqsa. Aksi Hamas inilah yang memantik perang besar di Gaza selama lebih dari 9 bulan terakhir ini. Blokade yang dilakukan rezim Zionis sejak 2007 telah membuat rakyat Palestina di Gaza tidak bisa mengkases berbagai kebutuhan mendasar. Kondisi tak ubahnya seperti penjajahan nyata. Baca Juga Pelabuhan Eilat Israel Resmi Bangkrut, Blokade Laut Merah oleh Houthi Berhasil Dampak Utama Blokade Israel terhadap Gaza 1. Ciptakan Krisis Kemanusiaan Blokade telah menyebabkan keterbatasan serius terhadap akses ke bahan makanan, obat-obatan, bahan bangunan, dan barang-barang kebutuhan sehari-hari lainnya di Gaza. Ini telah mengakibatkan situasi kemanusiaan yang sulit bagi penduduk Gaza, terutama mereka yang tergantung pada bantuan kemanusiaan. 2. Dampak Ekonomi Ekonomi Gaza telah sangat terganggu akibat blokade bertahun-tahun ini. Pembatasan terhadap impor dan ekspor telah menghambat kemampuan Gaza untuk mengembangkan perekonomian lokalnya dan menciptakan lapangan kerja. Sebagian besar penduduk Gaza menghadapi tingkat pengangguran yang tinggi dan kemiskinan yang meluas. 3. Sulit Akses Layanan Kesehatan Blokade Israel telah memengaruhi sistem kesehatan di Gaza dengan menyulitkan akses ke obat-obatan, peralatan medis, dan perawatan medis yang diperlukan. Hal ini telah meningkatkan risiko kesehatan bagi penduduk Gaza, terutama dalam menghadapi kondisi darurat atau pandemi seperti Covid-19. 4. Tek Bebas Bergerak Lebih lanjut, blokade juga membatasi kebebasan bergerak penduduk Gaza, baik ke dalam wilayah Israel maupun ke luar Gaza melalui perbatasan dengan Mesir. Hal ini menghambat penduduk Gaza untuk melakukan perjalanan, mengakses pekerjaan atau pendidikan di luar wilayah mereka. 5. Kondisi Hidup Buruk Secara keseluruhan, blokade Israel telah menyebabkan kondisi hidup yang sangat sulit bagi penduduk Gaza, dengan pengaruh yang berdampak pada berbagai aspek kehidupan mereka seperti pendidikan, kesehatan, pekerjaan, dan kualitas hidup secara keseluruhan. Negara-negara Arab Bisa Lumpuhkan Israel dengan Blokade Secara geografis, negara-negara Arab di Timur Tengah bisa melumpuhkan Israel dengan melakukan blokade seperti yang dilakukan rezim Zionis terhadap Gaza. Namun negara-negara Arab tersebut tidak melakukannya, dengan beberapa di antaranya justru menjalin hubungan diplomatik dan kerja sama ekonomi yang menguntungkan rezim Zionis. 1. Lebanon Terletak di sebelah utara Israel, Lebanon memiliki perbatasan yang panjang dengan Israel di sebelah utara. Jika melakukan blokade, Lebanon bisa memengaruhi kondisi ekonomi Israel. 2. Suriah Suriah terletak di sebelah timur laut Israel, dan juga memiliki perbatasan darat yang signifikan dengan Israel. Negara ini memang bermusuhan dengan Israel, namun tidak membuka front baru dalam merespons perang Gaza. 3. Yordania Yordania terletak di sebelah timur Israel, memiliki perbatasan yang panjang dengan Israel di sebelah timur dan tenggara. Kondisi wilayah itu memungkinkan kerajaan tersebut melakukan blokade terhadap Israel. Faktanya, Yordania menjalin hubungan diplomatik dan terlibat berbagai kerja sama dengan Israel. 4. Mesir Mesir terletak di sebelah barat daya Israel. Ia memiliki perbatasan di wilayah Sinai yang berdekatan dengan Israel. Alih-alih memusuhi Israel, negara warisan fir'aun ini justru menjalin hubungan diplomatik dengan Israel dan ikut memblokade Gaza bersama dengan rezim Zionis. Alasan Mesir ikut memblokade Gaza selama ini adalah mencegah kelompok milisi di dekat Sinai memasuki negara tersebut. Berkaca dari Aksi Houthi Taktik blokade sudah terbukti sukses, setidaknya seperti yang dilakukan kelompok Houthi Yaman terhadap pelabuhan Eilat Israel. Pelabuhan itu telah bangkrut setelah Houthi menyerang kapal-kapal perdagangan menuju ke pelabuhan tersebut. Aksi Houthi ini menjadi sinyal bahwa rezim Zionis bisa saja dilumpuhkan dengan taktik blokade jika negara-negara Arab yang berbatasan dengan Israel bersedia melakukannya.
Panglima Militer Ukraina Akui Ganasnya Sistem Rudal Rusia Membuat F-16 AS Rentan
Panglima Militer Ukraina Kolonel Jenderal Oleksandr Syrsky mengakui keganasan sistem pertahanan rudal Rusia bisa membuat jet-jet tempur F-16 Amerika Serikat (AS) pasokan Barat menjadi rentan. Untuk itu, Kyiv nantinya hanya akan mengerahkan jet tempur itu dalam jarak penerbangan yang terbatas. "Jet tempur tersebut harus berada setidaknya 40 kilometer atau lebih dari garis depan untuk menghindari ditembak jatuh oleh pasukan Rusia," kata jenderal tertinggi Ukraina itu dalam sebuah wawancara dengan The Guardian yang diterbitkan pada Rabu (24/7/2024). Menurut Syrsky, Moskow memiliki penerbangan unggul dan pertahanan udara sangat kuat yang memaksa Kyiv semakin bergantung pada berbagai jenis drone dibandingkan pesawat terbang. Baca Juga Dahsyatnya Rudal Rusia Ledakkan Markas Besar Militer Ukraina di Donbas Jenderal Syrsky juga mengakui bahwa jumlah tentara Rusia lebih banyak dan perlengkapannya jauh lebih baik dibandingkan tentara Ukraina. “Kalau soal perlengkapan, ada rasio 1:2 atau 1:3 yang menguntungkan mereka,” ujarnya. Kyiv belum menerima pesawat militer pertama buatan AS. Tahun lalu, sekelompok negara NATO, termasuk Denmark, Belanda, Belgia, Kanada, Luksemburg, Norwegia, Polandia, Portugal, Rumania, dan Swedia, membentuk apa yang disebut "koalisi F-16". Kemudian diikuti oleh Yunani, Amerika, Bulgaria, dan Prancis. Beberapa anggota koalisi berjanji untuk menyediakan pesawat Barat dari persediaan mereka kepada Kyiv, sementara yang lain melatih pilot Ukraina. Pemerintahan Belanda sebelumnya menyatakan pada bulan Juli bahwa mereka telah menyelesaikan persiapan pengiriman F-16, dan menambahkan bahwa pengiriman akan dilakukan segera. Amsterdam berjanji akan mengirimkan total 24 unit pesawat. Rusia telah berulang kali menyatakan bahwa tingkat dukungan yang terus meningkat yang diberikan negara-negara NATO kepada Kyiv menjadikan mereka secara de facto ikut serta dalam konflik yang sedang berlangsung. Para pejabat tinggi Kremlin, termasuk Presiden Vladimir Putin, menggambarkan konflik Ukraina sebagai perang proksi yang dilakukan oleh blok NATO terhadap Rusia. Moskow mengatakan bahwa F-16 tidak akan mengubah hasil konflik, sama seperti senjata Barat lainnya yang diberikan kepada Kyiv. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada awal tahun ini bahwa militer Rusia akan menghancurkan pesawat-pesawat tersebut seperti yang dilakukan terhadap perangkat keras Ukraina lainnya. Sebuah perusahaan swasta Rusia bahkan menawarkan hadiah sebesar 15 juta rubel (USD170.000) untuk penghancuran pesawat buatan AS pertama dalam perang tersebut.