News Forex, Index & Komoditi- ( Rabu, 13 September 2023 )

News  Forex,  Index  &  Komoditi-

(  Rabu,  13 September 2023  )

Wall Street ditutup melemah di tengah kekhawatiran inflasi yang bandel

 

 

Wall Street lebih rendah pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena melonjaknya harga minyak memperdalam kekhawatiran tentang persistennya tekanan harga menjelang pembacaan inflasi penting minggu ini dan saham Oracle anjlok lebih dari 13 persen setelah perkiraan yang lemah.

Indeks Dow Jones Industrial Average tergelincir 17,73 poin atau 0,05 persen, menjadi menetap di 34.645,99 poin. Indeks S&P 500 terpangkas 25,56 poin atau 0,57 persen, menjadi berakhir pada 4.461,91 poin. Indeks Komposit Nasdaq anjlok 144,28 poin atau 1,04 persen, menjadi ditutup pada 13.773,62 poin.

Dari 11 sektor utama S&P 500, delapan sektor berakhir di zona merah, dipimpin oleh sektor teknologi informasi yang turun 1,75 persen, diikuti oleh penurunan 1,06 persen pada sektor jasa komunikasi. Sementara itu, sektor energi bertambah 2,31 persen seiring dengan kenaikan harga minyak.

Saham Oracle merosot ke level terendah sejak Juni setelah penyedia layanan cloud tersebut memperkirakan pendapatan kuartal saat ini di bawah target dan nyaris meleset dari ekspektasi kuartal pertama.

Perusahaan komputasi awan kelas berat Amazon.com dan Microsoft masing-masing turun lebih dari 1,0 persen, tertekan oleh perkiraan Oracle yang lemah dan kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS.

Harga minyak melonjak lebih dari dua persen, melanjutkan reli baru-baru ini dan memicu kekhawatiran bahwa inflasi yang tinggi dapat menyebabkan suku bunga AS tetap lebih tinggi lebih lama setelah data ekonomi yang kuat.

"Masyarakat sedikit khawatir mengenai kenaikan harga energi yang cukup agresif dalam beberapa pekan terakhir dan hal ini menciptakan beberapa kekhawatiran menjelang November" ketika beberapa investor khawatir pembuat kebijakan Federal Reserve akan menaikkan suku bunga lagi, kata Thomas Hayes, ketua Great Hill Capital LLC.

Investor sedang menunggu data indeks harga konsumen Agustus yang dirilis pada Rabu dan pembacaan harga produsen yang dijadwalkan pada Kamis (14/9/2023) untuk mengukur prospek suku bunga AS menjelang pertemuan The Fed pada 20 September.

Para pedagang memperkirakan peluang sebesar 93 persen untuk suku bunga tetap pada level saat ini pada September, namun hanya ada kemungkinan sebesar 56 persen untuk jeda pada pertemuan November, menurut CME FedWatch Tool.

“Semua masukan yang kami dapatkan antara sekarang dan pertemuan November akan menjadi penting, terutama yang terkait dengan inflasi. Jadi, laporan IHK besok akan menjadi sangat penting,” kata Art Hogan, kepala strategi pasar di B Riley Wealth.

Investor juga akan memantau keputusan kebijakan Bank Sentral Eropa pada Kamis (14/9/2023), yang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga setelah sembilan kenaikan berturut-turut.

Apple turun 1,8 persen setelah meluncurkan iPhone baru, namun tidak menaikkan harga karena menghadapi kemerosotan ponsel pintar global. Sahamnya juga terpuruk oleh laporan bahwa Huawei Technologies asal China telah menaikkan target pengiriman pada semester kedua untuk ponsel pintar seri Mate 60 sebesar 20 persen.

Saham yang paling banyak diperdagangkan di S&P 500 adalah Tesla dengan nilai saham senilai 36,7 miliar dolar AS yang dipertukarkan selama sesi tersebut. Saham produsen mobil listrik itu jatuh 2,23 persen.

WestRock melonjak 2,8 persen setelah setuju untuk bergabung dengan Smurfit Kappa dari Eropa untuk menciptakan perusahaan kertas dan pengemasan terbesar di dunia, senilai hampir 20 miliar dolar AS.

Advance Auto Parts turun sekitar 8,0 persen setelah S&P Global menurunkan peringkat kredit dan utang pengecer suku cadang mobil tersebut dari peringkat investasi (BBB-) menjadi junk (BB+).

Zions Bancorp melonjak 6,8 persen setelah pemberi pinjaman regional AS tersebut membukukan sedikit peningkatan dalam pertumbuhan pendapatan bunga bersih bulanan.

Volume perdagangan di bursa AS relatif kecil, dengan 9,4 miliar lembar saham berpindah tangan, dibandingkan dengan rata-rata 9,9 miliar lembar saham pada 20 sesi sebelumnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Kim Jong Un tiba di Rusia untuk adakan pertemuan puncak dengan Putin

 

 

Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un tiba di Rusia pada Selasa pagi, saat dirinya dijadwalkan akan mengadakan pertemuan puncak dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, kata pejabat di Kementerian Pertahanan Korea Selatan (Korsel).

Pertemuan itu dilakukan di tengah kekhawatiran yang kian berkembang atas kemungkinan kesepakatan senjata antara Pyongyang dan Moskow.

Lembaga Kantor Berita Korut (KCNA) mengonfirmasi pada Selasa pagi bahwa Kim meninggalkan Pyongyang menuju Rusia dengan menggunakan kereta pada Minggu sore, didampingi para pejabat terkemuka dari partai berkuasa Korut dan angkatan bersenjata.

KCNA mengatakan Kim "berangkat dari sini dengan keretanya pada Minggu sore untuk mengunjungi Federasi Rusia," tanpa mengatakan apakah kereta tersebut melintasi perbatasannya.

Beberapa jam setelah laporan KCNA, juru bicara Kementerian Pertahanan Korsel Jeon Ha-kyou memberikan penilaian bahwa kereta yang dinaiki Kim Jong Un telah menyeberang ke Rusia pada Selasa pagi, seraya menambahkan bahwa kementerian tersebut memantau dengan cermat kemungkinan perundingan antara kedua negara terkait perdagangan senjata.

"Mengingat ada banyak personel militer yang mendampinginya, (kami) memantau dengan cermat apakah perundingan perdagangan senjata antara Korut dan Rusia, serta terkait transfer teknologi, akan dilakukan," kata Jeon.

Sementara itu, media Rusia "Vesti Primorye" melaporkan bahwa kereta Kim tiba di kota perbatasan Rusia Khasan pada Selasa, dan sedang dalam perjalanan ke Kota Ussuriysk di Rusia bagian timur jauh, mengutip sumber di kereta api.

Kereta tersebut melewati Stasiun Khasan pada Selasa pagi dan sudah di daerah Primorsky Krai, menurut laporan media Rusia.

Sejumlah foto yang dirilis media pemerintah Korut menunjukkan Kim didampingi Menteri Luar Negeri Pyongyang Choe Son-hui, serta pejabat tinggi militer Ri Pyong-chol dan Pak Jong-chon.

Namun demikian, kapan dan di mana Kim dan Putin akan bertemu masih belum diketahui, serta keberadaan Kim masih tidak jelas.

Sementara itu, Kremlin mengatakan negosiasi antara delegasi Korut dan Rusia direncanakan selama kunjungan Kim, dengan diskusi terkait kemungkinan pertemuan langsung antara para pemimpin.

Kunjungan tersebut akan menandai kunjungan pertama Kim ke Rusia dalam hampir 4,5 tahun dan kunjungan pertamanya ke luar negeri sejak wabah pandemi COVID-19.

Pyongyang baru-baru ini berupaya meningkatkan hubungan militernya dengan Moskow di tengah meningkatnya kerja sama keamanan antara Korsel, Amerika Serikat (AS) dan Jepang.

The New York Times sebelumnya melaporkan bahwa Kim berencana melakukan perjalanan ke Vladivostok, kemungkinan dengan menggunakan kereta lapis baja bulan ini, untuk berunding dengan Putin terkait kemungkinan menyuplai Rusia dengan amunisi dan persenjataan untuk perangnya di Ukraina dan kerja sama militer lainnya.

Saat Korut dan Rusia mengonfirmasi kunjungan Kim ke Rusia, AS menyerukan agar Pyongyang untuk tidak menyediakan senjata apa pun ke Rusia.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih Adrienne Watson menggarisbawahi bahwa Korut dan Rusia kemungkinan akan terus membahas potensi kesepakatan senjata selama pertemuan Kim dan Putin.

"Seperti yang telah kami peringatkan secara terbuka, diskusi tentang senjata antara Rusia dan DPRK diperkirakan akan terus berlanjut selama kunjungan Kim Jong-un ke Rusia," kata Watson kepada Kantor Berita Yonhap ketika ditanya untuk mengomentari kunjungan Kim ke Rusia.

DPRK adalah singkatan dari Republik Demokratik Rakyat Korea, yang merupakan nama resmi Korut.

"Kami mendesak DPRK untuk mematuhi komitmen publik yang telah dibuat Pyongyang untuk tidak menyediakan atau menjual senjata ke Rusia," lanjut dia.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

The Hill: Kongres AS perlu ambil langkah terukur terkait dampak perang

 

 

Selama dua dekade terakhir, keterlibatan Amerika Serikat (AS) dalam berbagai konflik termasuk di Irak dan Afghanistan telah menimbulkan dampak yang sangat besar, dengan kerugian yang ditimbulkan akibat apa yang disebut Perang Global Melawan Teror (Global War on Terror/GWOT) mencapai lebih dari 5,8 triliun dolar AS, sebuah laporan The Hill menyebutkan pada Sabtu (9/9).

"Ini bukan sekadar biaya langsung dari melakukan perang. Ini adalah biaya yang memengaruhi interaksi komunitas kita selama beberapa generasi setelah perang dalam beberapa dekade," kata laporan itu.

Biaya perawatan bagi para veteran pascatragedi 9/11 diperkirakan melonjak hingga 2,5 triliun dolar AS per 2050 mendatang, katanya.

Gangguan stres pascatrauma dan cedera otak traumatis adalah cedera paling parah akibat perang ini, yang menyebabkan tingginya angka bunuh diri, penggunaan narkoba, dan tunawisma, katanya, menambahkan bahwa perkiraan menunjukkan veteran GWOT yang meninggal karena bunuh diri empat kali lebih banyak dibandingkan yang tewas dalam pertempuran.

"Seperti yang selalu dilakukan warga Amerika, kita telah menghadapi tantangan yang meningkat untuk merawat para veteran dan memenuhi kebutuhan mereka," imbuhnya seraya mendesak anggota Kongres untuk mengambil kembali tanggung jawab konstitusional mereka, terutama karena mereka akan segera melakukan pemungutan suara untuk mencabut otorisasi penggunaan kekuatan militer yang sudah ketinggalan zaman.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Trump tuntut penarikan hakim AS dalam kasus subversi pilpres 2020

 

 

 

Mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Senin (11/9) menuntut penarikan hakim federal dalam kasus subversi pemilihan presiden (pilpres) 2020 yang melibatkan dirinya.

Tim pengacara Trump berargumen bahwa komentar Hakim Distrik AS Tanya Chutkan, yang disampaikan saat menjatuhkan hukuman kepada dua terdakwa insiden 6 Januari sebelumnya yang tampaknya merujuk pada Trump, mengindikasikan Chutkan yakin Trump "harus diadili dan dijebloskan ke penjara."

"Hakim Chutkan, sehubungan dengan kasus-kasus lain, mengisyaratkan bahwa Presiden Trump harus diadili dan dijebloskan ke penjara," kata tim pengacara Trump dalam dokumen pengadilan.

"Pernyataan seperti itu, yang dibuat sebelum kasus ini dimulai dan tanpa proses yang semestinya, pada dasarnya membuat dia (Hakim Chutkan) tidak memenuhi syarat," tambah tim pengacara Trump.

Trump didakwa oleh Penasihat Khusus AS Jack Smith dengan empat tuduhan kejahatan karena diduga berupaya melakukan subversi terhadap hasil pemilihan presiden 2020.

Trump adalah mantan presiden AS pertama yang menghadapi tuntutan pidana. Dia telah didakwa atas empat kasus, dua oleh Smith dan dua oleh jaksa penuntut negara bagian di New York dan Georgia, secara terpisah. Trump mengaku tidak bersalah atas semua tuduhan tersebut.

Pada Senin, Trump juga berupaya membatalkan tujuh dakwaan yang dihadapinya dalam kasus Georgia. Trump berargumen bahwa dirinya kebal dari tuntutan atas tindakan yang diambilnya dalam kapasitas resminya sebagai presiden.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

AS Pertimbangkan Kirim Rudal Jarak Jauh yang Dilengkapi Bom Kluster

 

 

 

Pemerintahan Presiden AS, Joe Biden hampir menyetujui pengiriman rudal jarak jauh yang dilengkapi dengan bom kluster ke Ukraina. Jika hal ini dilakukan, Kiev akan memiliki kemampuan menghancurkan lawan yang signifikan, menurut empat pejabat AS.

Setelah melihat keberhasilan amunisi bom kluster yang dikirimkan dalam peluru artileri 155 mm dalam beberapa bulan terakhir, AS sedang mempertimbangkan untuk mengirim salah satu atau kedua Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) yang dapat terbang hingga 190 mil (306 km).

"Atau juga dikenal rudal Sistem Roket Peluncur Berganda (GMLRS) yang dipandu dengan jarak tempuh 45 mil yang dikemas dengan bom tandan," demikian ungkap tiga pejabat AS, dilansir Reuters, Selasa (12/9/2023).

Jika disetujui, salah satu opsi akan tersedia untuk pengiriman cepat ke Kiev. Ukraina saat ini dilengkapi dengan artileri 155 mm dengan jangkauan maksimum 18 mil yang dapat membawa hingga 48 bom.

 

Senjata ATACMS yang sedang dipertimbangkan akan mendorong sekitar 300 bom atau lebih. Sistem roket GMLRS, versi yang telah dimiliki Ukraina selama berbulan-bulan di gudang senjatanya, akan mampu menyebarkan hingga 404 amunisi kluster.

"Dengan dorongan Ukraina melawan pasukan Rusia yang menunjukkan tanda-tanda kemajuan, pemerintah AS ingin meningkatkan militer Ukraina pada saat yang penting," kata dua sumber tersebut.

Namun Gedung Putih menolak untuk mengomentari laporan Reuters tersebut. Keputusan untuk mengirim ATACMS atau GMLRS, atau keduanya, belum final dan masih bisa gagal, kata keempat sumber tersebut.

Pemerintahan Biden telah berbulan-bulan bergelut dengan keputusan mengenai ATACMS, karena khawatir pengirimannya akan dianggap sebagai langkah yang terlalu agresif terhadap Rusia. ATACMS dirancang untuk "serangan mendalam terhadap pasukan eselon dua musuh," kata situs web Angkatan Darat AS.

Alutsista ini dapat digunakan untuk menyerang pusat komando dan kontrol, pertahanan udara, dan lokasi logistik yang berada jauh di belakang garis depan. Kiev telah berulang kali meminta kepada pemerintahan Biden agar ATACMS membantu menyerang dan mengacaukan jalur pasokan, pangkalan udara, dan jaringan kereta api di wilayah yang diduduki Rusia.

Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan bahwa ia dan Menteri Luar Negeri Antony Blinken telah mendiskusikan penyediaan rudal jarak jauh oleh AS dan ia berharap akan ada keputusan yang positif.

"Sekaranglah saatnya," kata salah satu pejabat AS ketika pasukan Ukraina berusaha menembus garis pertahanan Rusia di sebelah selatan kota Orikhiv dalam upaya untuk memecah belah pasukan Rusia dan membuat jalur suplai utamanya terancam.

"ATACMS atau GMLRS dengan kemampuan ini tidak hanya akan meningkatkan moral Ukraina tetapi juga memberikan pukulan taktis yang dibutuhkan dalam pertempuran," kata pejabat itu.

Rencana AS adalah untuk memasukkan senjata yang dilengkapi granat dalam penarikan yang akan datang dari persediaan amunisi AS, menurut empat pejabat AS, yang berbicara tanpa menyebut nama mereka. Keempatnya memahami informasi ini sangat sensitif dari rencana perang Ukraina-Rusia.

Saat ini Ukraina hanya memiliki satu amunisi klaster yang disediakan AS, yaitu peluru 155 mm yang diumumkan pada bulan Juli. Senjata baru ini akan menambah peluru GMLRS jarak 45 mil yang dimiliki Ukraina saat ini, sebuah versi yang dapat melontarkan lebih dari 100.000 fragmen tungsten tajam, tetapi bukan bom.

Dibuat oleh Lockheed Martin, ATACMS hadir dalam beberapa versi, beberapa di antaranya dapat terbang empat kali lipat dari jarak tempuh GMLRS, dan penggunaannya dapat mengubah perhitungan medan perang.

Otoritas Penarikan Presiden (PDA), yang memungkinkan pemerintah untuk mengambil dari stok AS dan mengirimkannya ke Ukraina telah terbukti menjadi cara tercepat - dalam hitungan hari atau minggu - untuk mengirimkan persenjataan ke Ukraina.

Dalam periode sementara - menjelang kedatangan ATACMS - peningkatan perangkat lunak yang diperlukan dapat dilakukan pada peluncur termasuk M270 dan Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) yang telah digunakan Kyiv di medan perang, demikian ungkap dua pejabat tersebut.

Tetapi karena belum ada keputusan akhir yang dibuat, tidak jelas apakah senjata-senjata itu akan disertakan dalam PDA berikutnya. Senjata-senjata itu bisa masuk ke dalam PDA secepatnya pada minggu ini, sekitar pertemuan 19 September dengan Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina di Pangkalan Udara Ramstein di Jerman.

Presiden Joe Biden pada akhirnya dapat memutuskan untuk tidak menyetujui, atau menunda keputusan tentang transfer tersebut. Amunisi cluster dilarang oleh lebih dari 100 negara. Rusia, Ukraina, dan Amerika Serikat belum menandatangani Konvensi Munisi Curah, yang melarang produksi, penimbunan, penggunaan, dan pemindahan senjata tersebut.

Senjata-senjata ini biasanya melepaskan sejumlah besar bom kecil yang dapat membunuh tanpa pandang bulu di area yang luas. Bom yang gagal meledak dapat menimbulkan bahaya selama beberapa dekade setelah konflik berakhir.

Washington telah memberikan lebih dari 40 miliar dolar AS dalam bentuk bantuan militer kepada Kyiv sejak Rusia melancarkan invasi skala penuh ke negara tetangganya itu pada 24 Februari 2022.

 

 

Kim Jong Un Tiba di Rusia, Kesepakatan Senjata di Depan Mata

 

 

 

Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un tiba di Rusia pada Selasa (12/9/2023) pagi, saat dirinya dijadwalkan akan mengadakan pertemuan puncak dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, kata pejabat di Kementerian Pertahanan Korea Selatan (Korsel).

Pertemuan itu dilakukan di tengah kekhawatiran yang kian berkembang atas kemungkinan kesepakatan senjata antara Pyongyang dan Moskow.

Lembaga Kantor Berita Korut (KCNA) mengonfirmasi pada Selasa pagi bahwa Kim meninggalkan Pyongyang menuju Rusia dengan menggunakan kereta pada Ahad (10/9/2023) sore, didampingi para pejabat terkemuka dari partai berkuasa Korut dan angkatan bersenjata.

KCNA mengatakan Kim "berangkat dari sini dengan keretanya pada Ahad sore untuk mengunjungi Federasi Rusia," tanpa mengatakan apakah kereta tersebut melintasi perbatasannya.

Beberapa jam setelah laporan KCNA, juru bicara Kementerian Pertahanan Korsel Jeon Ha-kyou memberikan penilaian bahwa kereta yang dinaiki Kim Jong Un telah menyeberang ke Rusia pada Selasa pagi, seraya menambahkan bahwa kementerian tersebut memantau dengan cermat kemungkinan perundingan antara kedua negara terkait perdagangan senjata.

"Mengingat ada banyak personel militer yang mendampinginya, (kami) memantau dengan cermat apakah perundingan perdagangan senjata antara Korut dan Rusia, serta terkait transfer teknologi, akan dilakukan," kata Jeon.

Sementara itu, media Rusia Vesti Primorye melaporkan bahwa kereta Kim tiba di kota perbatasan Rusia Khasan pada Selasa, dan sedang dalam perjalanan ke Kota Ussuriysk di Rusia bagian timur jauh, mengutip sumber di kereta api.

Kereta tersebut melewati Stasiun Khasan pada Selasa pagi dan sudah di daerah Primorsky Krai, menurut laporan media Rusia.

Sejumlah foto yang dirilis media pemerintah Korut menunjukkan Kim didampingi Menteri Luar Negeri Pyongyang Choe Son-hui, serta pejabat tinggi militer Ri Pyong-chol dan Pak Jong-chon.

Namun demikian, kapan dan di mana Kim dan Putin akan bertemu masih belum diketahui, serta keberadaan Kim masih tidak jelas.

Sementara itu, Kremlin mengatakan negosiasi antara delegasi Korut dan Rusia direncanakan selama kunjungan Kim, dengan diskusi terkait kemungkinan pertemuan langsung antara para pemimpin.

Kunjungan tersebut akan menandai kunjungan pertama Kim ke Rusia dalam hampir 4,5 tahun dan kunjungan pertamanya ke luar negeri sejak wabah pandemi Covid-19.

Pyongyang baru-baru ini berupaya meningkatkan hubungan militernya dengan Moskow di tengah meningkatnya kerja sama keamanan antara Korsel, Amerika Serikat (AS) dan Jepang.

The New York Times sebelumnya melaporkan bahwa Kim berencana melakukan perjalanan ke Vladivostok, kemungkinan dengan menggunakan kereta lapis baja bulan ini, untuk berunding dengan Putin terkait kemungkinan menyuplai Rusia dengan amunisi dan persenjataan untuk perangnya di Ukraina dan kerja sama militer lainnya.

Saat Korut dan Rusia mengonfirmasi kunjungan Kim ke Rusia, AS menyerukan agar Pyongyang untuk tidak menyediakan senjata apa pun ke Rusia.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih Adrienne Watson menggarisbawahi bahwa Korut dan Rusia kemungkinan akan terus membahas potensi kesepakatan senjata selama pertemuan Kim dan Putin.

"Seperti yang telah kami peringatkan secara terbuka, diskusi tentang senjata antara Rusia dan DPRK diperkirakan akan terus berlanjut selama kunjungan Kim Jong-un ke Rusia," kata Watson kepada Kantor Berita Yonhap ketika ditanya untuk mengomentari kunjungan Kim ke Rusia.

DPRK adalah singkatan dari Republik Demokratik Rakyat Korea, yang merupakan nama resmi Korut.

"Kami mendesak DPRK untuk mematuhi komitmen publik yang telah dibuat Pyongyang untuk tidak menyediakan atau menjual senjata ke Rusia," lanjut dia.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

AS Sebut Putin Minta Bantuan Kim Jong Un

 

 

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat pada Senin (11/9/2023) menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sedang "meminta bantuan" menjelang pertemuan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

"Saya pikir cukup adil dalam mengatakan bahwa, harus melakukan perjalanan untuk melintasi negaranya sendiri... untuk bertemu dengan seorang paria internasional guna meminta bantuan dalam perang yang diharapkan akan dimenangkannya pada awal bulan, saya akan menyebutnya sebagai meminta bantuan," kata juru bicara Deplu AS Matthew Miller kepada wartawan saat arahan pers harian.

"Sekarang kita lihat mungkin ada sesuatu yang dia tawarkan sebagai imbalan, kita lihat saja kapan itu akan terjadi," lanjut dia.

Miller menekankan bahwa kunjungan tersebut dilakukan setelah KTT G20 di New Delhi, mengatakan bahwa hal tersebut "sebagian besar karena status paria internasionalnya".

"Kami akan memantau dengan cermat hasil dari pertemuan ini. Saya akan mengingatkan kedua negara bahwa setiap transfer senjata dari Korea Utara ke Rusia akan melanggar beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB," kata Miller.

"Kami, tentu saja, telah secara agresif menerapkan sanksi terhadap entitas yang mendanai upaya perang Rusia, dan kami akan terus menegakkan sanksi tersebut serta tidak akan ragu untuk menerapkan sanksi baru jika diperlukan," dia memperingatkan.

Moskow dan Pyongyang sama-sama mengonfirmasi bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong-un akan mengunjungi Rusia untuk bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Atas undangan Presiden Federasi Rusia Vladimir Putin, Ketua Urusan Negara Republik Demokratik Rakyat Korea, Kim Jong-un, akan melakukan kunjungan resmi ke Federasi Rusia dalam beberapa hari mendatang," kata pernyataan Istana Kepresidenan Rusia.

Lembaga Kantor Berita Korea Utara di Pyongyang juga mengonfirmasi kunjungan tersebut, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Warga Palestina Gunakan Aplikasi Azma untuk Pantau Situasi di Pos Pemeriksaan

 

 

Warga Palestina kini semakin mudah memantau situasi lalu lintas di pos pemeriksaan yang dijaga oleh tentara Israel, melalui aplikasi seluler Azma. Aplikasi seluler ini  akan memungkinkan mengurangi waktu yang terbuang untuk menunggu di pos pemeriksaan.

Aplikasi Azma diluncurkan pada Juli oleh seorang pemuda Palestina. Tetapi aplikasi ini harus ditutup karena masalah hukum yang diajukan oleh otoritas Israel. Aplikasi tersebut kemudian diluncurkan kembali oleh Pusat Sosial Burj Al-Luqluq di Yerusalem Timur.

Israel mendirikan puluhan pos pemeriksaan di wilayah pendudukan Tepi Barat. Warga Palestina harus melewati pos-pos pemeriksaan ini, saat mereka bergerak di Tepi Barat, mengunjungi Yerusalem Timur, atau untuk tujuan mencapai tempat kerja mereka di Israel.

Warga Palestina tidak memerlukan izin untuk melewati pos pemeriksaan di Tepi Barat. Namun izin diperlukan jika melewati Yerusalem Timur atau ke Israel untuk tujuan bekerja atau perawatan medis.

Direktur Pusat Sosial Burj Al-Luqluq, Muntaser Dkaidek mengatakan, aplikasi ini dikembangkan oleh seorang pemuda Yerusalem pada 2016. Awalnya aplikasi ini cukup populer di komunitas Palestina.

" Namun, sebagai akibat dari pelecehan yang dilakukan oleh otoritas Israel, pemuda tersebut terpaksa mencabut permohonan tersebut," ujar Dkaidek, dilaporkan Middle East Monitor, Jumat (7/9/2023).

Dkaidek mengatakan, pemuda yang menciptakan aplikasi itu tidak ingin disebutkan namanya. Pemuda itu mendekati Pusat Sosial Burj Al-Luqluq dan meminta mereka untuk mengadopsi aplikasinya.

Sejak diluncurkan kembali pada Juli lalu, puluhan warga Palestina telah mempublikasikan aplikasi tersebut di berbagai platform media sosial. Aplikasi ini tersedia di iOS dan Android. Selain memantau lalu lintas di pos pemeriksaan Israel, pengguna aplikasi itu dapat memberikan informasi terkini tentang situasi di pos pemeriksaan.

“Sejauh ini, 30.000 pengguna telah mengunduh aplikasi tersebut. Slogan kami adalah satu menit menggunakan aplikasi lebih baik daripada menunggu satu jam di pos pemeriksaan,” ujar Dkaidek.

Dkaidek menegaskan, dengan menjamurnya ponsel pintar dan jaringan Internet, aplikasi ini berkontribusi secara signifikan dalam mengurangi waktu tunggu yang dihabiskan selama pergerakan di Tepi Barat. Aplikasi ini mencakup seluruh pos pemeriksaan di Tepi Barat .

“Aplikasi ini merupakan ide yang sangat kreatif dari pemuda Palestina ini. Pemuda yang meluncurkan aplikasi ini secara sukarela memperbaruinya dari waktu ke waktu,” kata Dkaidek.

“Pusat Sosial Burj Al-Luqluq mensponsori semua biaya yang diperlukan oleh perusahaan untuk mengunggah aplikasi ke platform mereka,” kata Dkaidek.

Pusat Sosial Burj Al-Luqluq telah meluncurkan sejumlah aplikasi dalam beberapa periode terakhir. Mereka meluncurkan Permainan Penjaga Masjid Al-Aqsa untuk mengenal Masjid Al-Aqsa dengan cara yang menyenangkan dan menghibur.

Dkaidek mengatakan, Pusat Sosia Burj Al-Luqluq juga meluncurkan aplikasi Tur Virtual di Yerusalem, yang menyajikan sejarah dan situs Kota Tua Yerusalem dalam enam bahasa. Termasuk aplikasi “My Story”  yang menyajikan cerita kepada anak-anak mengenai sejarah pengungsi Palestina.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Swedia Naikan Anggaran Pertahanan

 

 

Pemerintah Swedia mengatakan ingin menaikan anggaran pertahanan sebesar 28 persen. Langkah ini membawa negara itu ke jalur yang tepat untuk mencapai target belanja militer 2 persen dari produk domestik bruto sesuai yang ditetapkan NATO.

Swedia bersiap untuk bergabung dengan Organisasi Pertahanan Atlantik Utara.

"Kami berada di situasi kebijakan keamanan yang paling serius sejak akhir Perang Dunia II yang mengharuskan Swedia  memiliki pertahanan yang siap untuk melindungi wilayah Swedia," kata Menteri Pertahanan Pål Jonson, Senin (11/9/2023).

Saat meluncurkan rancangan undang-undang pertahanan untuk tahun 2024, pemerintah koalisi moderat-kanan Swedia mengatakan pengeluaran militer akan naik sebesar 27 miliar kronor atau 2,4 miliar dolar AS. Dari jumlah tersebut, sekitar 700 juta kronor atau 63 juta dolar AS akan dihabiskan untuk keanggotaan Swedia di NATO di masa depan.

Jonson mengatakan Swedia harus menyesuaikan kesiapan dan latihan militernya untuk mempersiapkan keanggotaan NATO. Namun juga harus melanjutkan dukungannya pada Ukraina.

Pada Mei tahun lalu, Swedia  dan negara tetangganya, Finlandia mengajukan diri untuk bergabung dengan NATO setelah Rusia menginvasi Ukraina. Namun, Swedia, yang meninggalkan sejarah panjang ketidaksejajaran militer, masih menunggu untuk menjadi anggota ke-32 aliansi ini. Finlandia bergabung awal tahun ini.

Anggota baru harus disetujui  semua anggota yang sudah ada, tetapi sejauh ini Turki  menolak untuk meratifikasi keanggotaan Swedia. Ankara mengatakan keputusan ini karena Swedia menolak mengekstradisi puluhan orang yang dicurigai memiliki hubungan dengan organisasi-organisasi militan Kurdi.

Turki juga mengkritik serangkaian pembakaran al-Quran di Swedia dan Denmark. Pada pertemuan puncak NATO di Vilnius pada bulan Juli, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan Turki akan mencabut keberatannya terhadap keanggotaan Swedia, setelah lebih dari satu tahun memblokirnya.

Namun, parlemen Turki masih harus meratifikasi aplikasi tersebut, seperti halnya Hungaria. Pemerintah Swedia terdiri dari tiga partai yakni partai konservatif Moderat, Kristen Demokrat dan Liberal.

Mereka menguasai parlemen Swedia dengan bantuan Swedia Demokrat, partai sayap kanan yang telah memasuki arus utama politik setelah bertahun-tahun diperlakukan sebagai paria oleh partai-partai lain.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Share this Post