News Forex, Index & Komoditi ( Kamis, 26 September 2024 )

News  Forex,  Index  &  Komoditi

         (  Kamis,   26  September 2024  )

Harga Emas Global Semakin Mengkilau Didukung Momentum Pemotongan Suku Bunga

 

 Harga emas melonjak ke rekor tertinggi pada hari Rabu (25/9) karena ekspektasi pemotongan suku bunga besar lainnya oleh The Fed mendorong reli emas.

Sementara pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) menambah daya tarik logam mulia tersebut.

Melansir Reuters, harga emas spot naik 0,4% menjadi US$2.667,03 per ons troi pada pukul 14:09 GMT, setelah sebelumnya menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa di US$2.670,43. Kontrak berjangka emas AS naik 0,6% menjadi US$2.691,40.

"Saya pikir kita masih berada dalam gelombang pelonggaran bank sentral, dan kemungkinan akan ada lebih banyak lagi. Selain itu, ekspektasi pelemahan dolar juga turut menambah momentum ini," kata David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures.

Dolar AS bertahan mendekati level terendah 14 bulan terhadap sekeranjang mata uang utama, membuat emas menjadi lebih murah bagi pembeli luar negeri.

Pekan lalu, The Fed memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin, dan investor memperkirakan peluang 58% untuk pemotongan sebesar 50 bps lagi pada bulan November, menurut CME FedWatch Tool.

Suku bunga yang lebih rendah meningkatkan daya tarik emas, yang tidak memberikan hasil imbal.

Pedagang menunggu pernyataan dari Ketua The Fed Jerome Powell dan data inflasi AS minggu ini untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai kebijakan moneter.

"Kita bisa melihat harga emas mencapai US$2.700 per ons dalam satu atau dua hari ke depan jika kita terus melihat melemahnya pasar tenaga kerja dan jika presiden-presiden The Fed menegaskan kembali pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin," kata Phillip Streible, Chief Market Strategist di Blue Line Futures.

Emas telah naik lebih dari 29% sepanjang tahun 2024, dengan kenaikan ini disebabkan oleh pelonggaran kebijakan bank sentral dan isu geopolitik.

Aliran dana ke ETF dan faktor pendukung lainnya, termasuk ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan langkah-langkah stimulus besar yang diterapkan oleh China, terus mendukung dan mendorong harga emas lebih tinggi dalam beberapa pekan terakhir, tambah Meger.

Di tempat lain, harga perak spot naik 0,1% menjadi US$32,17 per ons troi, setelah mencapai level tertinggi sejak Mei. Platinum naik 1,2% menjadi US$997,80, sedangkan palladium turun 0,5% menjadi US$1.051,75.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Wall Street: S&P 500, Dow Ditutup Melemah, Investor Menanti The Fed dan Data Ekonomi

 

Wall Street ditutup melemah setelah dua dari tiga indeks utama koreksi. Indeks Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 ditutup melemah dari rekor penutupan tertinggi yang didorong oleh paket stimulus besar-besaran China, karena investor menunggu indikator ekonomi dan sinyal tentang pemotongan suku bunga yang akan datang.

Rabu (25/9), Dow Jones Industrial Average ditutup turun 293,47 poin atau 0,70% menjadi 41.914,75, indeks S&P 500 melemah 10,67 poin atau 0,19% ke 5.722,26 dan indeks Nasdaq Composite menguat 7,68 poin atau 0,04% ke 18.082,21.

Sembilan dari 11 sektor pada indeks S&P 500 turun, dipimpin oleh saham sektor energi yang turun 1,9%. Saham sektor teknologi melawan tren dengan menguat 0,5%, didukung oleh kenaikan saham Nvidia sebesar 2,14%.

Dengan posisi saat ini, tiga indeks utama diposisikan untuk keuntungan bulanan setelah pemotongan suku bunga Federal Reserve pada 18 September memperkuat harapan untuk soft landing. Namun, laporan sentimen konsumen yang lemah pada hari Selasa menimbulkan kekhawatiran tentang kesehatan pasar tenaga kerja.

"Apa yang terjadi pada komoditas dan bahan dasar, dll., merupakan reaksi yang cukup besar terhadap ... 'hei, bagaimana jika China dapat tumbuh lagi?' Dan hal itu berdampak pada area lain, (dan) membantu ekonomi lain," kata Tom Martin, manajer portofolio senior di Globalt di Atlanta.

Imbal hasil obligasi Treasury jangka panjang untuk tenor acuan 30 tahun dan 10 tahun naik karena kekhawatiran bahwa kondisi keuangan yang lebih longgar dapat memicu kembali inflasi.

Peluang pemotongan 50 basis poin oleh bank sentral AS pada pertemuan November telah meningkat menjadi 57,4%, menurut FedWatch Tool milik CME Group.

Dow yang berisi saham unggulan merosot setelah mencapai rekor tertinggi, tertekan oleh penurunan saham Amgen, yang melaporkan data beragam pada dua obat, yang memicu kekhawatiran atas meningkatnya persaingan.

Indeks S&P 500 dan Nasdaq yang didominasi teknologi telah naik sekitar 20% sepanjang tahun ini, didorong oleh ekspektasi pemotongan suku bunga dan optimisme tentang kecerdasan buatan. Namun, S&P 500 diperdagangkan pada valuasi yang jauh di atas rata-rata jangka panjang.

"Valuasi cukup tinggi saat ini, sentimen juga cukup tinggi," kata Martin, seraya mencatat bahwa kehati-hatian mulai muncul. "Sulit untuk menemukan barang murah di luar sana, karena semua yang terpukul, banyak yang kembali, dan pasar telah melebar."

Di sisi lain, penjualan rumah keluarga tunggal baru di AS turun pada bulan Agustus, tetapi penurunan suku bunga hipotek dan harga rumah dapat merangsang permintaan di bulan-bulan mendatang.

Namun, fokusnya akan tertuju pada klaim pengangguran mingguan dan indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS bulan Agustus, yang keduanya akan dirilis akhir minggu ini.

Pernyataan dari Gubernur Fed Adriana Kugler, yang diharapkan setelah pasar tutup, juga akan diteliti dengan saksama. Namun perhatian akan terpusat pada pidato Ketua Fed Jerome Powell di New York Treasury Market Conference pada hari Kamis.

Saham Apple merosot 0,52% karena penjualan telepon pintar bermerek asing, termasuk iPhone, di China turun pada bulan Agustus secara tahunan, data dari perusahaan riset yang berafiliasi dengan pemerintah menunjukkan.

Saham Citigroup, Bank of America dan JPMorgan & Chase membebani sektor perbankan yang lebih luas, dan membuatnya turun 0,93%.

Saham KB Home merosot 5,35% setelah membukukan laba kuartal ketiga yang suram.

Saham Hewlett Packard Enterprise menduduki puncak S&P 500 dengan kenaikan 5,14% setelah peningkatan peringkat Barclays.

Sedangkan saham Ford dan General Motors turun lebih dari 4% setelah Morgan Stanley menurunkan rekomendasinya pada produsen mobil tersebut.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

AS sudah peringatkan Israel serang Hizbullah picu perang kawasan

 

Amerika Serikat telah memperingatkan Israel bahwa menyerang Hizbullah dapat menggagalkan upaya diplomatik untuk mengakhiri konflik dan memicu perang kawasan, lapor Politico pada Rabu dengan mengutip sejumlah pejabat AS.

Surat kabar digital tersebut melaporkan bahwa beberapa hari sebelum serangan udara Israel terhadap Hizbullah, para pejabat AS telah memperingatkan pemerintah Israel bahwa strategi semacam itu kemungkinan akan membawa kawasan itu ke dalam perang.

Menurut sumber Politico, otoritas AS ketika itu menyatakan kepada Israel bahwa solusi diplomatik masih mungkin dilakukan dan operasi militer terhadap Lebanon dapat menghalangi upaya diplomasi ini.

Namun, pejabat Israel mengambil pendekatan berbeda untuk mencapai perdamaian, sembari mengatakan kepada perwakilan AS bahwa sudah waktunya untuk melakukan "eskalasi untuk meredakan ketegangan".

Menurut rezim Zionis itu, dengan menyerang Hizbullah akan memaksa gerakan di Lebanon tersebut untuk berpartisipasi dalam negosiasi guna mengakhiri konflik.

Israel mulai melancarkan serangan besar-besaran di Lebanon selatan dan timur pada Senin (23/9)  yang menyebabkan jumlah korban tewas akibat serangan brutal itu mencapai 558 jiwa, kata Menteri Kesehatan Lebanon Firass Abiad.

Sebagai balasan, para pejuang Hizbullah menembakkan puluhan roket ke Israel utara.

Sebelumnya pada 17 hingga 18 September, ribuan penyeranta dan walkie-talkie (radio panggil) meledak di berbagai wilayah Lebanon, yang menewaskan lebih dari 40 orang dan melukai hampir 3.500 lainnya.

Masih belum diketahui apa yang menyebabkan ribuan perangkat tersebut meledak secara bersamaan.

Atas kejadian tersebut, Hizbullah dan otoritas Lebanon menyalahkan Israel, sementara Presiden Israel Isaac Herzog membantah keterlibatan negaranya dalam insiden tersebut.

Situasi di perbatasan Israel-Lebanon memburuk setelah dimulainya operasi militer Israel di Jalur Gaza pada Oktober 2023. Pasukan Israel dan pejuang Hizbullah saling tembak hampir setiap hari di daerah sepanjang perbatasan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PBOC Memangkas Suku Bunga Pinjaman Jangka Menengah

 

Bank sentral China menurunkan tarif pinjaman jangka menengahnya kepada bank pada Rabu (25/9). Langkah ini menjadi salah satu pelonggaran kebijakan yang diumumkan sehari sebelumnya untuk menopang ekonomi yang sedang terpuruk.

Bank Rakyat China alias People Bank of China (PBOC) mengatakan pihaknya memangkas suku bunga pinjaman fasilitas pinjaman jangka menengah (MLF) satu tahun senilai 300 miliar yuan setara dengan US$ 42,66 miliar kepada beberapa lembaga keuangan menjadi 2,00% dari 2,30%.

Suku bunga penawaran dalam operasi hari Rabu berkisar antara 1,90% hingga 2,30%, dan total saldo pinjaman MLF sekarang mencapai 6,878 triliun yuan.

Financial News, publikasi yang didukung oleh PBOC mengungkapkan perbedaan suku bunga penawaran terjadi untuk pertama kalinya karena kebutuhan pendanaan jangka menengah dan panjang antara berbagai lembaga keuangan. Ini sejalan dengan janji bank sentral untuk meningkatkan transparansi kebijakan moneter.

Hasil lelang MLF dirilis lebih awal dan terpisah dari operasi pasar terbuka menurut surat kabar pemerintah dikutip Reuters. Financial News menambahkan berbeda dengan suku bunga repo tujuh hari, yang sekarang berfungsi sebagai suku bunga kebijakan utama.

Langkah tersebut memungkinkan MLF untuk kembali ke posisinya sebagai alat likuiditas jangka menengah hingga panjang. Hingga akhir bulan ini, pinjaman MLF senilai 591 miliar yuan.

Pada Selasa (24/9), China meluncurkan stimulus terbesarnya sejak pandemi untuk membantu ekonomi keluar dari kemerosotan deflasi dan kembali ke target pertumbuhan pemerintah.

"Sebagian kebijakan tidak mengejutkan, terutama rencana pemangkasan rasio persyaratan cadangan (RRR) atau yang biasa disebut dengan giro wajib minimum (GWM)," kata Frances Cheung, kepala strategi valas dan suku bunga OCBC Bank dikutip Reuters. PBOC memangkas 50 basis poin RRR oleh bank sentral terhadap jumlah uang tunai yang harus disimpan bank sebagai cadangan.

"Ke depannya, ada peluang untuk pemangkasan RRR lagi sebelum akhir tahun, mengingat jatuh tempo MLF yang besar di kuartal IV," kata Cheung.

Cheung mengatakan, pengungkapan PBOC atas tawaran tertinggi dan terendah mencerminkan niat untuk membuat fasilitas ini lebih didorong oleh permintaan dan memudarkan peran suku bunga MLF sebagai panduan kebijakan.

Selain itu, PBOC juga menyuntikkan 196,5 miliar yuan lagi melalui reverse repo 14 hari dan membiarkan suku bunga tidak berubah pada 1,85% dari operasi sebelumnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Miliarder Ini Peringatkan Soal Beban Utang Pemerintah AS yang Terus Meningkat

 

David Rubenstein, seorang miliarder dan salah satu pendiri Carlyle Group, memberikan peringatan serius mengenai beban utang pemerintah federal Amerika Serikat yang terus meningkat.

Menurutnya, tingginya biaya pembayaran bunga atas utang nasional yang melonjak, di tengah defisit anggaran yang membesar, dapat menjerumuskan negara ke dalam masalah keuangan yang signifikan.

Kondisi Utang Nasional Amerika Serikat: Mengabaikan Masalah atau Menunggu Krisis?

Selama penampilannya di acara "Cavuto: Coast to Coast" di jaringan FOX Business, Rubenstein menyatakan bahwa meskipun utang nasional lebih dari US$35 triliun dan defisit anggaran yang membengkak bukanlah perhatian utama bagi pemilih saat ini, ini hanyalah masalah waktu hingga krisis keuangan menghantam.

"Orang-orang di Kongres mungkin belum menyadari besarnya masalah ini," ungkap Rubenstein.

"Namun, ketika mereka akhirnya menyadari bahwa ini adalah masalah besar dan krisis mulai terjadi, barulah orang-orang akan lebih memperhatikanny," katanya.

Beban Bunga Utang Mengungguli Anggaran Pertahanan

Rubenstein mengungkapkan kekhawatirannya bahwa pembayaran bunga atas utang nasional telah melebihi anggaran pertahanan negara, yang merupakan indikator yang jelas bahwa Amerika Serikat berada dalam bahaya.

Menurut laporan dari Kantor Anggaran Kongres (CBO), pada tahun fiskal 2024 hingga Agustus, pemerintah federal telah mengeluarkan sekitar US$870 miliar untuk pembayaran bunga utang, yang meningkat sebesar US$227 miliar (atau 35%) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan suku bunga yang tinggi. Sebagai perbandingan, anggaran untuk Medicare mencapai US$847 miliar, sementara anggaran Departemen Pertahanan hanya sebesar US$753 miliar.

Dengan demikian, pembayaran bunga utang sekarang menjadi kategori pengeluaran terbesar kedua dalam anggaran federal, hanya diungguli oleh jaminan sosial (Social Security), yang menyerap lebih dari US$1,3 triliun pada periode yang sama.

Defisit Anggaran yang Membengkak dan Risiko Krisis Keuangan

Rubenstein juga menekankan bahwa defisit anggaran tahunan sebesar US$2 triliun dari total anggaran sekitar US$6,5 triliun tidak dapat terus dipertahankan. Ia mengutip pepatah dalam ekonomi: "Jika sesuatu tidak bisa terus berlanjut selamanya, maka itu tidak akan bertahan."

Hal ini merujuk pada ketidakmampuan pemerintah federal untuk terus menumpuk utang tanpa mengatasinya secara serius. Dengan defisit yang terus membengkak, Rubenstein memperingatkan bahwa "sesuatu yang buruk akan terjadi" jika langkah-langkah penyehatan keuangan tidak segera diambil.

Tantangan bagi Presiden Selanjutnya

Kondisi ini diperparah oleh dua kandidat presiden terdepan, yaitu mantan Presiden Donald Trump dan Wakil Presiden Kamala Harris, yang masing-masing mengusulkan pemotongan pajak atau peningkatan kredit pajak tanpa menyertakan rencana signifikan untuk mengurangi defisit anggaran.

Rubenstein mengungkapkan bahwa pada akhirnya, setiap rencana kebijakan yang diajukan harus disertai dengan sumber dana yang jelas.

"Kongres harus menghadapi masalah ini pada tahun depan," ujarnya.

"Anda tidak bisa terus-menerus menjalankan defisit sebesar US$2 triliun per tahun tanpa memikirkan bahwa di suatu titik, sesuatu yang buruk akan terjadi," tambahnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Israel Tewaskan 569 di Lebanon, Puluhan Ribu Mengungsi

 

Korban serangan Israel ke Lebanon terus berjatuhan. Dalam 24 jam serangan tersebut, dan memaksa puluhan ribu orang meninggalkan rumah mereka.

Hingga Selasa, tentara Israel terus melancarkan serangan sengit di berbagai wilayah Lebanon, menewaskan 569 orang dan melukai 1.835 orang dalam serangan dua hari, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.

Sebagai balasan, Hizbullah menembakkan rentetan rudal ke pangkalan udara Israel dan menyerang fasilitas angkatan laut dengan drone, ketika para pemimpin dunia di Majelis Umum PBB (UNGA) menyerukan deeskalasi.

Militer Israel menyerang berbagai lokasi di Lebanon sejak Senin. Setelah hampir setahun berperang melawan kelompok militan Palestina Hamas di Gaza di perbatasan selatannya, Israel mengalihkan fokusnya ke perbatasan utara, tempat Hizbullah menembakkan roket ke Israel untuk menekan Israel agar menghentikan serangan ke Gaza.

“Dalam satu jam terakhir, pesawat tempur membom sasaran Hizbullah di Lebanon selatan, termasuk peluncur rudal, gedung militer, dan gedung tempat penyimpanan senjata,” juru bicara militer Israel Avichay Adraee memposting di X dilansir Reuters.

Hizbullah mengatakan pihaknya menargetkan beberapa sasaran militer Israel semalam termasuk pabrik bahan peledak 60 km ke Israel, yang diserang dengan roket Fadi sekitar pukul 04.00. Dikatakan bahwa pihaknya juga telah menyerang lapangan terbang Megiddo dekat kota Afula di Israel utara sebanyak tiga kali secara terpisah.

Lebih dari 30 penerbangan internasional ke dan dari Beirut pada hari Selasa dibatalkan, menurut situs web Bandara Internasional Rafic Hariri. Maskapai yang terkena dampak termasuk Qatar Airways, Turkish Airways dan beberapa dari Uni Emirat Arab.

Beberapa rumah sakit di Lebanon kewalahan menangani jumlah korban luka, kata seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Lebanon, dan rumah sakit utama Haifa telah memindahkan operasinya ke fasilitas bawah tanah setelah kota Israel itu diserang pada hari Senin.

“Kami memperkirakan ada puluhan ribu (pengungsi di Lebanon), namun kami memperkirakan jumlah tersebut akan mulai meningkat,” kata juru bicara badan pengungsi PBB, Matthew Saltmarsh. “Situasinya sangat mengkhawatirkan.”

Sejak selasa malam, suasana mulai sedikit tenang. Namun, Aljazirah melaporkan warga tetap berbondong-bondong meninggalkan Beirut. Mereka bergerak ke atas pegunungan, mungkin bergerak lebih jauh ke utara.

Ini terjadi setelah masuknya puluhan ribu orang yang mengungsi dari wilayah selatan akibat kampanye ini selama dua hari terakhir. Menteri Lingkungan Hidup Lebanon Nasser Yassin mengumumkan pembukaan 252 sekolah untuk menampung para pengungsi tersebut.

Sejauh ini, 27.000 orang memanfaatkan tempat penampungan sementara tersebut. Dengan begitu, jumlah total orang yang mengungsi selama konflik ini jauh melebihi jumlah orang yang mengungsi sebanyak dua hari yang lalu.

Berbicara di Majelis Umum PBB, Presiden AS Joe Biden menyerukan solusi diplomatik ketika Israel terus menyerang Beirut, memperingatkan bakal terjadinya “perang skala penuh”. Menteri Luar Negeri Lebanon mengatakan pidato Biden “tidak kuat, tidak menjanjikan”, dan menambahkan bahwa AS adalah satu-satunya negara “yang benar-benar dapat membuat perbedaan di Timur Tengah”.

Utusan Israel untuk PBB Danny Danon mengatakan negaranya “berpikiran terbuka” mengenai ide-ide untuk meredakan konflik, dan mengatakan bahwa Israel lebih memilih “solusi diplomatik”.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Haaretz: 40 Ribu Pejuang dari Suriah, Irak, dan Yaman Tiba di Golan Siap Serang Israel

 

 

Surat kabar Israel, Haaretz melaporkan pada Rabu (25/9/2024) melaporkan bahwa, pihak militer Israel memperhatikan dengan seksama pergerakan sekitar 40 ribu pejuang dari Suriah, Irak, dan Yaman tiba di wilayah Dataran Tinggi Golan. Para pejuang itu menunggu instruksi dari petinggi Hizbullah, Hasan Nasrallah sebelum menyerang Israel.

Mengutip sumber militer, Haaretz juga melaporkan bahwa Hizbullah saat ini masih memiliki setidaknya 100 ribu roket yang siap ditargetkan ke Israel. Hingga kemarin, roket-roket Hizbullah terus membombardir wilayah utara Israel.

Sebanyak 220 misil diluncurkan dari Lebanon ke wilayah Israel pada Selasa (24/9/2024), menjadi jumlah peluncuran terbanyak sejak konflik pecah pada 8 Oktober 2023. Serangan-serangan roket memicu kepanikan di kalangan warga Israel, di mana semua kegiatan belajar mengajar di Haifa disetop sementara dan warga didesak menuju tempat-tempat perlindungan.

Pada Selasa, Hizbullah mengatakan, bahwa mereka menggunakan misil dengan tipe baru, yakni Fadi 3. Misil baru itu diluncurkan dengan target barak militer Samson di barat Tiberias. Adapun, media Israel melaporkan empat misil itu menghantam area Rosh Pinna dekat kota Safed, mengakibatkan kerusakan infrastruktur.

"Pejuang Hizbullah menghantam warga pendudukan di Gesher Haziv dengan roket," demikian laporan Al Manar.

Israel telah melancarkan rentetan serangan udara ke Lebanon selatan dan timur. Otoritas kesehatan Lebanon mengatakan sedikitnya 492 orang tewas, termasuk 35 anak-anak, dan 1.645 orang terluka dalam serangan sejak Senin (23/9/2024) pagi yang juga memaksa ribuan warga sipil meninggalkan rumah mereka.

Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam perang lintas batas sejak awal perang Israel di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 41.400 orang yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak. Seranga itu terjadi usai serangan lintas batas yang dilakukan oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.

Pelapor khusus PBB untuk Palestina Francesca Albanese pada Selasa, mengkritik pernyataan Kepala Otoritas Israel Benjamin Netanyahu bahwa serangan udara Israel di Lebanon selatan semata-mata ditujukan kepada Hizbullah dan menyebut klaim tersebut salah karena menargetkan warga sipil. Kritik Albanese itu diunggahnya di media sosial X.

“Seperti halnya warga Palestina, warga Lebanon tahu bahwa Anda berbohong,” kata Albanese.

Albanese menuduh kepemimpinan Israel tidak bermoral dan menggunakan kekerasan untuk mempertahankan kekuasaan dan memajukan agenda kolonial pemukimnya. Ia berpendapat bahwa sebagian masyarakat Israel mungkin terlalu terluka, trauma, atau terindoktrinasi sehingga tidak bisa mencari alternatif selain berperang tanpa akhir.

Albanese juga mempertanyakan mengapa Netanyahu belum diadili atas kejahatan perang dan menyatakan bahwa baik warga Palestina maupun Lebanon mungkin bertanya-tanya mengapa petinggi Israel tersebut belum berada di Den Haag, Belanda yang menjadi Pengadilan Kriminal Internasional dan Mahkamah Internasional.

“Seperti halnya orang Palestina, orang Lebanon mungkin bertanya-tanya mengapa Anda belum berada di Den Haag,” ucapnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Irak Serukan Pertemuan Darurat Pemimpin Arab Bahas Upaya Penghentian Agresi Israel

 

 

Perdana Menteri Irak, Mohammad Shia Al-Sudani, pada Senin (23/9/2024) menyerukan pertemuan darurat para pemimpin Arab di New York di sela-sela Sidang Umum ke-79 PBB guna membahas serangan mematikan Israel terhadap Lebanon. Israel telah melancarkan serangan udara besar-besaran ke wilayah selatan dan timur Lebanon.

"Irak menyerukan dan bekerja untuk mengadakan pertemuan darurat bagi para pemimpin delegasi Arab (di New York) untuk meninjau dampak agresi Zionis (Israel) terhadap rakyat kami yang damai di Lebanon," kata Al-Sudani dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya.

Dia juga mendesak adanya "kerja sama kolektif untuk menghentikan tindakan kriminal Israel dan menggerakkan opini internasional" melawan pelanggaran Israel di Palestina dan Lebanon. Dalam pernyataan yang sama, Perdana Menteri Irak menyampaikan bahwa Irak telah membentuk sistem untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Lebanon melalui jembatan udara dan darat, terutama di rumah sakit.

Otoritas kesehatan Lebanon melaporkan setidaknya 492 orang tewas, termasuk 35 anak-anak, dan 1.645 lainnya terluka dalam serangan yang dimulai sejak Senin pagi, yang juga memaksa ribuan warga sipil menyelamatkan diri dari tempat tinggal mereka.

Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam pertempuran lintas batas sejak dimulainya perang Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 41.400 orang, sebagian besar di antaranya adalah wanita dan anak-anak, menyusul serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.

Pasukan Israel meningkatkan serangan mereka terhadap Lebanon, mengabaikan peringatan komunitas internasional yang menyatakan bahwa tindakan tersebut berisiko memperluas konflik Gaza ke wilayah lain.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Media Israel Ini Percaya Hizbullah Lebanon Masih Kuat dan Mampu Serang Israel

 

Hizbullah Lebanon belum jera dengan serangan-serangan yang dilancarkan baru-baru ini terhadapnya dan tidak akan menyerah untuk mengejutkan Israel dengan serangan gaya 7 Oktober, menurut koresponden Maariv Israel, Peled Arbeli, yang menyatakan bahwa Hizbullah masih terus mengembangkan rencana dan taktiknya.

Hizbullah masih mengembangkan rencana dan metodenya, kata Arbeli, dan menyerukan kepada tentara Israel untuk tidak menerima perang “rutin” dengan apa yang ia gambarkan sebagai organisasi paling berbahaya di wilayah tersebut, dikutip dari Aljazera, Rabu (25/9/2024).

Dalam pengantar artikelnya, jurnalis Israel tersebut mengatakan bahwa Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah sangat peduli dengan narasi dan ancaman, namun dia masih menahan diri, dan mengendalikan serta mengarahkan kampanye melawan Israel.

Nasrallah, “Sangat ingin menyimpan kartunya dan kartu Iran di dekat dadanya, terlepas dari serangkaian serangan yang dilancarkan Israel terhadap partai tersebut, yang telah menyingkirkan orang-orang yang dekat dengannya di dalam partai dan membuatnya terpojok,” katanya.

Arbeli memperingatkan bahwa bahkan jika Hizbullah melakukan eskalasi yang diperhitungkan terhadap Israel, mereka berhak untuk “membuat versinya sendiri tentang serangan 7 Oktober”, mengacu pada Operasi Badai al-Aqsa, mencatat bahwa dalam 18 tahun sejak Perang Lebanon Kedua, kelompok tersebut “telah mempersenjatai dirinya sendiri tanpa bisa dikenali dan mengubah dirinya menjadi organisasi teroris yang paling berbahaya dan paling kuat di Timur Tengah, sebagaimana yang dikatakan oleh beberapa orang di dunia.”

“Mereka tidak menunggu dan tidak membiarkan musuh di negeri pohon aras untuk pulih, dan mereka memberikan pukulan yang lebih parah, termasuk pembunuhan (Ibrahim) Aqeel dan 15 pejabat senior Pasukan Radwan dalam serangan udara,” katanya.

Elemen kejutan

Arbeli meminta intelijen militer dan badan intelijen Israel lainnya untuk waspada, dengan mengatakan, “Penting untuk mempertimbangkan kemungkinan bahwa Nasrallah belum kehilangan motivasi untuk bersekongkol, mempertahankan elemen kejutan dan tidak takut,” katanya.

“Saya berharap bahwa kepemimpinan Israel, militer dan politik, tidak akan puas dengan apa yang telah dilakukannya terhadap cabang gurita Iran di Lebanon sejauh ini. Pengalaman pahit telah mengajarkan kita bahwa para pejabat di Israel terlalu nyaman dengan kejayaan pencegahan.”

“Kali ini, pendekatan yang berbeda diperlukan, sehingga pesan yang lebih jelas harus dikirim ke Hizbullah bahwa Israel tidak akan menerima perang rutin di utara. Persamaan yang sangat disukai Nasrallah telah berubah.”

 “Kita harus bertahan dan terus berada di jalur yang sama dan menolak semua ancaman di semua perbatasan kita. Kita tidak boleh meremehkan Hizbullah, mereka adalah musuh yang kejam dan kuat, dan mereka memiliki kemampuan lain yang belum pernah kita rasakan.”

Sementara jurnalis Maariv percaya bahwa serangan Israel setelah hampir satu tahun mengalami kebuntuan adalah jalan yang benar, ia menyatakan skeptis apakah eskalasi akan membawa warga Israel kembali ke pemukiman mereka di utara.

Serangan udara Israel menewaskan sedikitnya 14 orang dan melukai 66 lainnya di pinggiran Beirut selatan, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon pada Jumat (20/9/2024).

Dalam sebuah pernyataan, kementerian tersebut mengatakan rumah sakit sejauh ini telah menerima 66 korban luka, termasuk sembilan orang dalam kondisi kritis.

Serangan tersebut menewaskan seorang komandan tinggi Hizbullah dan sejumlah tokoh senior lainnya. Militer Israel dan sumber keamanan di Lebanon mengatakan Ibrahim Aqil telah tewas bersama sejumlah anggota senior lainnya dari unit elit Hizbullah dalam serangan udara tersebut.

Hizbullah mengonfirmasi kematian Aqil dalam sebuah pernyataan tepat setelah tengah malam yang menyebutnya sebagai "salah satu pemimpin utamanya," tanpa memberikan rincian tentang bagaimana ia meninggal. Serangan ini telah meningkatkan konflik selama setahun antara Israel dan kelompok yang didukung Iran tersebut.

Dalam pernyataan selanjutnya yang meringkas biografi Aqil, Hizbullah mengatakan ia terbunuh di pinggiran selatan Beirut, Dahiyeh, dalam apa yang disebutnya sebagai "pembunuhan Israel yang berbahaya".

Kementerian kesehatan Lebanon mengatakan sedikitnya 14 orang tewas dalam serangan itu dan jumlah korban diperkirakan akan bertambah karena tim penyelamat bekerja sepanjang malam. Tidak segera diketahui apakah jumlah korban termasuk Aqil dan komandan Hizbullah lainnya.

Sebelumnya, kementerian mengatakan sedikitnya 66 orang terluka, sembilan di antaranya dalam kondisi kritis. Sumber keamanan kedua mengatakan sedikitnya enam memerintahkan Hizbullah lainnya tewas ketika beberapa rudal menghantam pintu garasi sebuah gedung.

Pertemuan itu menghancurkan lantai bawah gedung saat Aqil bertemu dengan komandan lain di dalam. Saksi mata melaporkan mendengar siulan keras dan beberapa ledakan beruntun saat serangan itu terjadi.

Sebelumnya, sebanyak 32 orang gugur dan sekitar 3.000 pejuang Hizbullah Lebanon terluka pada hari Selasa (17/9/2024) di Lebanon selatan dan pinggiran selatan Beirut setelah radio pager mereka meledak, dalam sebuah operasi yang kemungkinan besar dilakukan oleh Israel.

aringan ABC News Amerika dan surat kabar Israel Yediot Aharonot mengutip sumber intelijen Amerika Serikat yang mengatakan bahwa Israel memiliki andil dalam pembuatan perangkat komunikasi radio “pager” yang meledak pada anggota Hizbullah Lebanon pada Selasa (17/9/2024) lalu, sementara Taiwan telah mulai menyelidiki produsennya.

Sumber intelijen tersebut menjelaskan bahwa perencanaan Israel untuk meretas rantai pasokan seperti ini telah berlangsung sekitar 15 tahun.

Sumber tersebut menambahkan bahwa skema Israel melibatkan perusahaan-perusahaan fiktif dan kamuflase dari perwira intelijen Israel untuk memproduksi pager tersebut, dan mencatat bahwa beberapa orang yang terlibat dalam pekerjaan tersebut tidak menyadari untuk siapa mereka sebenarnya bekerja.

Dia menjelaskan bahwa Badan Intelijen Pusat AS (CIA) ragu-ragu untuk menggunakan metode ini karena bahayanya bagi orang-orang yang tidak bersalah.

Seorang juru bicara pemerintah Hungaria dikutip oleh ABC News mengatakan bahwa pager tersebut tidak pernah berada di Hungaria, perusahaan tersebut merupakan perantara komersial, dan tidak memiliki tempat produksi atau operasi di Hungaria.

Pemeriksaan di Taiwan

Sementara itu, jaksa penuntut di Taiwan menanyai presiden dan pendiri perusahaan pager tersebut pada Kamis malam dan kemudian membebaskannya.

Presiden dan pendiri Gold Apollo yang berbasis di Taiwan, Xu Ching-kuang, mengatakan bahwa perusahaannya tidak memproduksi perangkat yang digunakan dalam serangan tersebut, melainkan BAC yang berbasis di Budapest, yang memiliki lisensi untuk menggunakan merek dagangnya.

 

 

 

 

 

 

Iron Dome Gagal Cegah Roket Hizbullah Tembus Israel

 

 

Kelompok Hizbullah mengumumkan melakukan beberapa operasi yang menargetkan pangkalan militer strategis Israel dan pemukiman di utara Israel. Kebakaran hebat terjadi dan depot militer terkena serangan yang tak semuanya bisa dihalau sistem pertahanan Iron Dome milik Israel.

Kelompok Perlawanan mengatakan mereka menargetkan pemukiman Kiryat Shmona dengan rentetan roket, yang mengakibatkan kebakaran menurut media Israel. Tim pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi untuk memadamkan api.

Hizbullah juga menyerang pangkalan udara militer Megiddo di sebelah barat Afula tiga kali sepanjang dini hari dengan tembakan roket Fadi 1 dan Fadi 2. Times of Israel mengumumkan bahwa hampir 300 roket telah ditembakkan ke Israel utara pada siang hari, berulang kali membunyikan sirene di Haifa dan Safed dan di banyak kota dan komunitas di Galilea dan Lembah Yizreel.

Pertahanan udara Iron Dome milik Israel tak mampu mencegat seluruh roket yang ditujukan Hizbullah ke Lebanon. Ada beberapa dampak yang merusak rumah dan harta benda serta sedikitnya dua orang terluka terkena pecahan peluru.

Almayadeen melansir, Hizbullah juga mengumumkan penargetan dengan roket Fadi terhadap pangkalan Israel, yang merupakan pangkalan transportasi dan dukungan logistik utama tentara pendudukan Israel untuk wilayah utara.

Sekitar 60 km jauhnya ke wilayah utara Palestina yang diduduki, di wilayah Zichron, Hizbullah menargetkan sebuah pabrik yang khusus memproduksi bahan peledak, dengan dua serangan roket Fadi 2 yang terpisah.

Perlawanan juga mengumumkan bahwa mereka telah menyerang pangkalan udara Ramat David, yang telah berulang kali diserang oleh Hizbullah selama dua hari terakhir karena peran kuncinya dalam melancarkan serangan udara di Lebanon. Selanjutnya kelompok tersebut menyasar gudang logistik Brigade 146 Israel di pangkalan Naftali.

Koresponden i24NEWS Israel di utara mengkonfirmasi bahwa Hizbullah telah menyerang “depot senjata yang sangat besar dan pusat logistik milik tentara [Israel],” dan mencatat upaya yang sedang berlangsung untuk memadamkan api di sekitar lokasi yang menjadi sasaran.

Koresponden menambahkan bahwa salvo yang diluncurkan oleh Hizbullah dalam serangan ini adalah “yang terbesar dan paling intens sejak” Selasa dini hari.

Media Israel mengakui sejumlah pemukim terluka dalam operasi Hizbullah: 9 orang terluka dirawat di Galilee Medical Center, 5 orang di Emek Medical Center, dan 7 lainnya dirawat di Rumah Sakit Rambam.

“Hizbullah telah mengumpulkan kemampuan yang signifikan sejak tahun 2006… dan belum sepenuhnya mengerahkannya,” seorang koresponden Channel 12 Israel melaporkan.

Saluran tersebut lebih lanjut memperingatkan: “Masyarakat [Israel] harus memahami hal ini dan menyesuaikan ekspektasinya, serta mengetahui bagaimana harus bertindak jika Hizbullah semakin meningkat.”

Sementara itu, mantan juru bicara tentara pendudukan Israel, Brigadir Jenderal (Res.) Ronen Manelis, memperingatkan agar "Israel" tidak melancarkan invasi darat ke Lebanon, dengan menyatakan bahwa "serangan darat adalah impian terbesar" Sekretaris Jenderal Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah.

Dia menambahkan bahwa keyakinan Israel bahwa Sayyid Nasrallah akan “mengibarkan bendera putih” adalah “kesalahan mendasar,” dan menekankan bahwa “setiap hari kita melihat hal-hal yang tidak kita duga dari Hizbullah,” dan bahwa peristiwa-peristiwa “telah terjadi tanpa perencanaan sebelumnya. "

IDF juga mengatakan sebuah pesawat tak berawak yang diluncurkan dari Lebanon kemarin sore menyebabkan kerusakan ringan dan memicu kebakaran di dekat kota pesisir Atlit, selatan Haifa.

Kelompok Hizbullah mengklaim telah meluncurkan beberapa drone bermuatan bahan peledak ke pangkalan Atlit Angkatan Laut Israel, yang menampung unit komando Shayetet 13. Menurut IDF, tiga drone diluncurkan dalam serangan itu, dua di antaranya dicegat oleh pertahanan udara.

“Kebakaran terjadi akibat benturan di daerah tersebut, kerusakan kecil terjadi dan api dapat dipadamkan,” kata IDF dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa tidak ada korban jiwa.

Sementara, kelompok perlawanan di Irak juga mengumumkan pihaknya meluncurkan serangan drone terhadap sasaran di dekat Lembah Jordan di wilayah pendudukan mereka pada Rabu.

Dalam sebuah pernyataan, gerakan perlawanan menekankan bahwa target ini adalah respons terhadap pembantaian yang sedang berlangsung yang dilakukan oleh Israel terhadap warga sipil Palestina  termasuk anak-anak, perempuan, dan orang tua. Kelompok tersebut berjanji untuk mengintensifkan operasi terhadap benteng musuh, dan berjanji untuk meningkatkan serangan mereka.

Media Israel melaporkan bahwa drone tersebut menargetkan Pangkalan Udara Ramon dan pertahanan udara Israel gagal mencegatnya. Dalam operasi lainnya, kelompok perlawanan mengumumkan bahwa mereka menargetkan sebuah lokasi di wilayah pendudukan utara dengan rudal al-Arqab.

The Times of Israel mengiyakan, sebuah drone yang memasuki wilayah udara Israel dari arah timur berdampak di gurun Arava, menurut IDF. Militer mengatakan tidak ada korban luka dalam serangan itu. Tidak dijelaskan secara rinci apakah ada kerusakan yang terjadi. Sirene terdengar di komunitas Sapir di perbatasan Yordania di tengah insiden tersebut.

Hal ini terjadi setelah kelompok perlawanan mengumumkan Senin pagi bahwa para pejuangnya menargetkan “pangkalan observasi Brigade Golani di tanah yang penjajahan dengan menggunakan drone.”

Dalam sebuah pernyataan, kelompok tersebut menegaskan bahwa operasi tersebut dilakukan “sebagai kelanjutan perlawanan kami terhadap pendudukan, untuk mendukung rakyat kami di Palestina, dan sebagai tanggapan atas pembantaian yang dilakukan oleh entitas perampas terhadap warga sipil, termasuk anak-anak, perempuan, dan lansia."

Perlawanan Irak menggarisbawahi bahwa mereka akan terus "menyerang benteng musuh dengan intensitas yang semakin meningkat." Operasi tersebut terjadi beberapa jam setelah kelompok dari Irak mengkonfirmasi bahwa mereka telah menargetkan situs Israel di Lembah Yordan, sebelah timur Palestina yang diduduki, menggunakan drone al-Arfad, yang menandai serangan kelima pada hari Ahad.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

China Luncurkan Rudal Balistik ke Samudra Pasifik

 

Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok berhasil meluncurkan rudal balistik antarbenua (ICBM) ke Samudra Pasifik. Hal ini disampaikan oleh Kementerian Pertahanan Tiongkok mengatakan pada hari Rabu (25/9).

Kementerian Pertahanan Tiongkok menyebut peluncuran ICBM di atas Samudra Pasifik, merupakan bagian rutin dari pelatihan militer tahunan. Mereka pun memastikan bahwa hal itu sejalan dengan hukum dan praktik internasional dan tidak ditujukan pada negara atau target tertentu.

Mereka mengklaim rudal balistik yang membawa hulu ledak simulasi ini telah mendarat secara akurat di wilayah laut yang telah ditentukan di laut lepas. Peluncuran rudal ini merupakan pengaturan rutin dari pelatihan militer tahunan Pasukan Roket.

 “Ini mencapai tujuan yang diharapkan. Tiongkok memberi tahu negara-negara terkait sebelumnya." ujar juru bicara Kementerian Pertahanan seperti dikutip dari South China Morning Post, Rabu (25/9).

ICBM biasanya memiliki jangkauan lebih dari 5.500 km dan dirancang untuk membawa hulu ledak nuklir. ICBM terbaru Tiongkok diketahui adalah DF-41, yang pertama kali beroperasi pada tahun 2017 dan memiliki jangkauan operasional hingga 12.000–15.000 km, yang mampu mencapai daratan AS.

Sebenarnya peluncuran ini dilakukan setelah Kementerian Pertahanan Taiwan merilis pernyataan bahwa mereka telah mendeteksi penembakan rudal intensif baru-baru ini dan kegiatan pelatihan lainnya oleh militer China. Masih dalam pernyataan tersebut, Kementerian tersebut menyebut mereka telah mendeteksi 23 pesawat militer China yang beroperasi di sekitar Taiwan dalam misi jarak jauh.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Share this Post