News Forex, Index & Komoditi ( Jumat, 18 Oktober 2024 )

News  Forex,  Index  &  Komoditi

         (  Jum’at,  18  Oktober  2024  )

Harga Emas Global Menguat, di Tengah Memanasnya Ketegangan Timur Tengah

 

Harga emas lanjut menguat pada perdagangan Jumat (18/10) pagi. Pukul 07.20 WIB, harga emas untuk pengiriman Desember 2024 di Commodity Exchange ada di US$ 2.708 per ons troi, naik 0,02% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 2.707,50 oer ons troi.

Harga emas naik dan menyentuh rekor baru di tengah ketegangan di Timur Tengah yang semakin memanas. Para pedagang juga mempertimbangkan data ekonomi AS yang membuat ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve tetap terpelihara.

Mengutip Bloomberg, harga emas batangan menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa pada level US$ 2.696,78 per ons troi karena Israel mengungkapan bahwa serangan di Israel selatan menewaskan pimpinan Hamas Yahya Sinwar.

Saat kondisi geopolitik dan ekonomi penuh ketidakpastian, investor akan mencari lindung nilai pada logam mulia.

Sebelumnya, data ekonomi AS yang dirilis Kamis (17/10) menunjukkan bahwa penjualan ritel AS menguat lebih tinggi dari perkiraan pada Oktober. Sementara klaim pengangguran turun, menurut laporan terbaru dari Departemen Tenaga Kerja AS.

Data ekonomi AS yang beragam ini memperkuat ekspektasi pedagang emas bahwa The Fed akan melanjutkan jalur pemangkasan suku bunga di sisa tahun ini.

"Ini adalah titik data yang bagus," ujar Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.

"Saya pikir The Fed ingin menurunkan suku bunga dan kemungkinan mereka akan menurunkan suku bunga 25 basis poin lagi setidaknya sebelum akhir tahun."

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Harga Minyak Dunia Naik, Didorong Penurunan Stok Minyak Mentah AS dan Ketegangan Geopolitik

 

Harga minyak naik tipis dan stabil di level US$ 70 per barel pada perdagangan Jumat (18/10) pagi.

Mengutip Bloomberg, pukul 06.13 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman November 2024 di New York Mercantile Exchange ada di US$ 70,82 per barel, naik 0,21% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 70,67 per barel.

Harga minyak naik karena pedagang mempertimbangkan penurunan persediaan minyak mentah AS dan potensi risiko terhadap produksi di Timur Tengah akibat langkah stimulus China yang mengecewakan.

Mengutip Bloomberg, data pemerintah AS yang dirilis Kamis (17/10) menunjukkan persediaan minyak mentah AS turun 2,19 juta barel. Penurunan ini lebih tajam dari perkiraan sebesar 1,3 juta barel.

Laporan tersebut menghentikan penurunan harga minyak yang dipicu oleh kabar bahwa Israel akan menghindari serangan terhadap fasilitas minyak mentah Iran. Namun konflik tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda akan mereda.

"Perdagangan minyak mentah masih belum stabil karena pasar mencoba menafsirkan perkembanga di Timur Tengah," kata Rebecca Babin, trader senior di CIBC Private Wealth Group.

Sementara itu, meningkatnya produksi minyak di luar OPEC dan pertumbuhan permintaan yang melambat menyebabkan surplus yang cukup besar pada tahun depan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Harga EUR/USD terus Merosot Setelah Pemangkasan Suku Bunga ECB

 

 

EUR/USD terus merosot setelah pemangkasan suku bunga seperempat poin oleh Bank Sentral Eropa (ECB) pada hari Kamis dini hari. Kurangnya momentum bullish membuat Fiber melanjutkan pelemahan jangka pendek, dan pasangan mata uang ini turun lebih dari 3,5% dari penawaran puncak akhir September di atas 1,1200.

ECB memangkas suku bunga acuannya sesuai dengan prakiraan median pasar, memberikan pemotongan 25 bp pada Rate on Deposit Facility dan Main Refinancing Operations Rate, menurunkan suku bunga acuan menjadi 3,25% dan 3,4%. Seolah-olah Euro tidak memiliki dukungan yang cukup, inflasi Harmonized Index of Consumer Prices (HICP) akhir Eropa untuk tahun yang berakhir pada bulan September juga menurun lebih dari yang diharapkan, dengan hasil akhir yang hanya sebesar 1,7% YoY dibandingkan dengan ekspektasi sebesar 1,8%.

Yang tersisa dari data ekonomi yang berpusat pada Uni Eropa adalah KTT Kepemimpinan Uni Eropa pada hari Jumat mendatang, tetapi acara ini tidak mungkin memicu banyak kepercayaan pada Euro karena para pengambil kebijakan bergulat dengan ekonomi yang condong ke arah perlambatan yang lebih tajam meskipun ada desakan dari para pemimpin untuk tidak melakukannya.

Penjualan Ritel AS tumbuh 0,4% MoM di bulan September, pulih dari 0,1% di bulan Agustus dan mengalahkan prakiraan median pasar sebesar 0,3%. Penjualan Ritel yang tidak termasuk belanja Otomotif juga melampaui prakiraan, tumbuh 0,5% di bulan September dibandingkan dengan ekspektasi 0,1%, dan dengan mudah melampaui kenaikan 0,2% di bulan Agustus.

Klaim Tunjangan Pengangguran Awal AS untuk pekan yang berakhir 11 Oktober juga mengalahkan ekspektasi pasar, mencapai 241 ribu untuk minggu ini. Para investor memprakirakan jumlah Klaim Tunjangan Pengangguran baru minggu ini akan bertahan stabil pada revisi 260 ribu minggu sebelumnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Wall Street Mixed, Dow Jones Cetak Rekor Lagi Didukung Data Ekonomi AS

 

Indeks utama Wall Street ditutup bervariasi (mixed) dengan mayoritas indeks menguat pada akhir perdagangan Kamis (17/10). Indeks Dow Jones Industrial Average mencatat rekor tertinggi, ditopang oleh data penjualan ritel AS lebih kuat dari perkiraan, yang menunjukkan optimisme konsumen.

Mengutip Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average naik 161,35 poin, atau 0,37%,  ke level 43.239,05, Nasdaq Composite naik 6,53 poin, atau 0,04%, menjadi 18.373,61, sedangkan S&P 500 terkoreksi tipis 1,00 poin, atau 0,02% ke level 5.841,47.

Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 11,34 miliar saham, dengan rata-rata 12,08 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir.

Saham produsen chip yang terdaftar di AS melonjak 9,8%, sementara Nvidia, saham favorit perdagangan kecerdasan buatan dan pelanggan TSMC, naik 0,9%.

Optimisme menyebar ke saham chip lainnya, membuat indeks Philadelphia SE Semiconductor yang lebih luas naik 1%.

Data AS terbaru mengonfirmasi pertumbuhan yang sehat di ekonomi terbesar di dunia, sementara peluang pemotongan suku bunga 25 basis poin pada pertemuan Federal Reserve berikutnya sekitar 89,4%, menurut FedWatch CME.

Penjualan ritel AS meningkat 0,4% pada bulan September, sedikit lebih tinggi dari yang diperkirakan, sementara klaim pengangguran mingguan turun secara tak terduga.

Awal yang cukup optimistis pada musim pendapatan kuartal ketiga, data ekonomi yang kuat, dan Fed yang memulai siklus pelonggaran kebijakannya telah mendorong Dow dan S&P 500 ke rekor tertinggi dalam beberapa sesi terakhir, dengan yang terakhir mendekati angka 6.000 yang penting secara psikologis.

Josh Jamner, analis strategi investasi di ClearBridge Investments, mengatakan investor telah merevisi ekspektasi pertumbuhan ekonomi dan pendapatan karena data yang kuat meredakan kekhawatiran tentang resesi.

Namun, investor mencoba mencari tahu perusahaan dan sektor mana yang akan memimpin pasar naik, dan kapan harus beralih ke sektor tersebut.

"Secara keseluruhan, hal itu memungkinkan pasar untuk naik, tetapi mungkin dengan cara yang agak lebih terkendali daripada yang mungkin diharapkan," kata Jamner.

Sementara Dow Jones naik untuk hari kedua berturut-turut, indeks berkapitalisasi kecil turun. Russell 2000 turun 0,3% dan S&P Small Cap 600 turun 0,2%, sehari setelah ditutup pada level tertinggi dalam hampir tiga tahun.

Mayoritas sektor S&P 500 juga melemah, termasuk indeks yang sensitif terhadap suku bunga seperti utilitas dan real estat, yang masing-masing turun 0,9% dan 0,7%.

Benchmark ekuitas AS telah naik dalam beberapa hari terakhir bahkan ketika imbal hasil Treasury AS merangkak naik. Pada hari Kamis, imbal hasil obligasi 10 tahun naik 7,5 basis poin menjadi 4,091%.

Indeks S&P Banks naik tipis 0,1%, naik untuk sesi kelima berturut-turut, menyamai kenaikannya pada pertengahan Agustus, karena sejumlah bank regional yang lebih besar membukukan angka kuartal ketiga.

Saham M&T Bank dan Synovus Financial naik lebih dari 5%, tetapi saham Truist Financial turun 3,5% dan saham Huntington Bancshares turun 2,6%.

 

 

 

Empat Petunjuk Jika Israel Raya akan Menjajah Sampai Makkah dan Madinah

 

 

Wacana pemerintah zionis untuk memperluas daerah kekuasaan dalam bentuk Israel Raya (Greater Israel) bukan isapan jempol semata. Beberapa pejabat ekstremis Kabinet Perang dengan terang-terangan mengatakan rencana tersebut di depan publik. Tak hanya itu, emblem yang ada di lengan tentara Israel memperlihatkan bagaimana peta Israel Raya yang membentang dari Laut Mediterania hingga ke luar perbatasan Israel sampai Irak dan Arab Saudi.

Berikut empat petunjuk yang membuktikan niat jahat Israel untuk mewujudkan Israel Raya yang ingin menguasai bahkan sampai ke Makkah dan Madinah.

1. Palestine Chronicle melaporkan, Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, menyerukan agar Israel memperluas perbatasannya hingga ke Sungai Yordan dan ke ibu kota Suriah, Damaskus, dan negara-negara lain hingga ke Irak dan Arab Saudi.

Pernyataan terbaru Smotrich, yang menyuarakan ambisi beberapa pemerintah sayap kanan Israel saat ini untuk mencapai proyek 'Israel Raya', muncul dalam sebuah wawancara untuk film dokumenter yang baru saja dirilis berjudul 'Israel: Ekstremis Berkuasa' dengan saluran Arte Reportage Perancis-Jerman.

“Saya menginginkan sebuah negara Yahudi... yang beroperasi sesuai dengan nilai-nilai bangsa Yahudi,” kata menteri sayap kanan Israel itu kepada Arte. Pada satu momen dalam wawancara tersebut, sang jurnalis bertanya kepada Smotrich apakah perbatasan hari ini harus diperluas “di luar sungai pada tahap berikutnya”.

 “Oke, sedikit demi sedikit,” jawab kepala partai Zionisme Religius itu sambil tersenyum.“Ada tertulis bahwa masa depan Yerusalem adalah memperluas ke Damaskus,” tambahnya. “Hanya Yerusalem, sampai Damaskus,” tegas Smotrich.

Percakapan antara menteri keuangan Israel dan reporter ini diikuti oleh pernyataan narator film dokumenter yang mengatakan bahwa “Bezalel Smotrich memiliki visi radikal untuk tanah yang dijanjikan. Hal tersebut tak hanya mencakup semua tanah Palestina tetapi juga wilayah di Yordania, Suriah, Libanon, Irak, Mesir, bahkan di Arab Saudi.”

Smotrich menyimpulkan bahwa itu tentu saja merupakan visi yang ekstremis “tetapi visi itu diterima dalam wacana publik Israel.”

2. Pada tanggal 27 September, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menunjukkan pada sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebuah peta yang memasukkan Tepi Barat yang diduduki dan Gaza sebagai bagian dari Israel.

Perdana Menteri Israel memegang dua peta, yang keduanya menempatkan Gaza dan Tepi Barat sebagai bagian integral dari Israel. Setahun sebelumnya, Netanyahu berbicara di forum yang sama dan menunjukkan sebuah peta yang ia sebut sebagai “Timur Tengah baru”, yang juga memasukkan Tepi Barat dan Gaza sebagai bagian dari Israel.

Sejak genosida Israel di Gaza, baik para pemimpin Israel maupun tentara atau warga negara Israel tidak malu-malu untuk mengunggah rekaman di berbagai media sosial yang mengekspresikan ambisi mereka akan proyek “Israel Raya”.

3. Foto seorang tentara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dengan emblem Israel Raya di seragamnya memicu kemarahan di negara-negara Arab, dilaporkan Middle East Monitor. Tanah Israel yang dijanjikan, seperti yang digambarkan dalam foto lencana tersebut, mencakup wilayah dari Sungai Nil hingga Sungai Efrat, dari Madinah hingga Lebanon, termasuk wilayah-wilayah dari Mesir, Lebanon, Suriah, Irak, Arab Saudi, seluruh Yordania, dan wilayah-wilayah Palestina yang diduduki.

Middle East Political Economic Institute (Mapel) mengungkapkan, peta yang tergambar di emblem tersebut mencerminkan pernyataan Theodor Herzl yang telah berusia lebih dari satu abad: “Berdiskusi dengan Bodenheimer tentang tuntutan yang akan kami ajukan. Wilayah: dari Sungai Mesir hingga Sungai Efrat...” (Herzl, Ed. Patai, & Terj. Zohn, 1960, hlm. 711), dan dengan contoh-contoh yang lebih baru dari perluasan wilayah yang diinginkan, yang diekspresikan antara lain oleh rencana Oded Yinon dan konsep-konsep geopolitik Saul B. Cohen, serta sikap agresif terhadap tetangga-tetangga Israel dan negara-negara regional.

4.Pandangan mengenai terbentuknya Israel Raya bukanlah hal yang baru atau langka. Dalam sebuah rekaman pada Januari 2024, politisi Israel Avi Lipkin dikutip dari Middle East Monitor menyatakan, “... pada akhirnya, perbatasan kita akan membentang dari Lebanon ke Gurun Besar, yaitu Arab Saudi, dan kemudian dari Mediterania ke Sungai Efrat. Dan siapa yang berada di seberang Sungai Eufrat? Kurdi! Dan orang-orang Kurdi adalah teman. Jadi kita memiliki Mediterania di belakang kita, Kurdi di depan kita, Lebanon, yang benar-benar membutuhkan payung perlindungan Israel, dan kemudian kita akan merebut, saya yakin kita akan merebut Makkah, Madinah, dan Gunung Sinai, dan untuk memurnikan tempat-tempat itu."

Untuk mengambil kekuasaan Arab Saudi, Mesir, Suriah, Lebanon dan Yordania tidak akan menimbulkan kesulitan bagi Israel. Zionis dinilai bisa menggulingkan rezim-rezim di negara-negara ini dengan mudah, dan mengendalikan tanah mereka akan mudah setelah menyebarkan budaya normalisasi dan penerimaan Israel. "Tidak ada yang akan menentang Israel seperti Gaza dan Hizbullah menentangnya,"dikutip dari sebuah laporan di Mapel.

Istilah “Israel Raya” mengacu pada perluasan wilayah dan kedaulatan Israel yang mencakup apa yang digambarkan oleh banyak orang Israel sebagai tanah bersejarah dalam Alkitab. Bagi mereka, ini termasuk wilayah Palestina yang diduduki dan Dataran Tinggi Golan yang diduduki, serta wilayah yang dijelaskan oleh Lipkin.

Rencana Zionis untuk Timur Tengah, kata jurnalis Israel Oded Yinon, didasarkan pada visi pendiri Zionisme yang ateis, Theodor Herzl, yaitu bahwa Israel akan mencaplok sebagian besar wilayah Libanon, Suriah, Yordania, Irak, Mesir, dan Arab Saudi, dan akan mendirikan sejumlah negara proksi untuk memastikan dominasinya di wilayah tersebut.

 

 

Pasukan Israel Tembakkan Peluru Tajam, Warga Palestina Menolak Tunduk dan Lawan Pakai Batu

 

 

Bentrokan terjadi antara pasukan Israel dan warga Palestina di Kota Biddu, bagian barat laut daerah pendudukan Yerusalem. Menurut sejumlah sumber setempat, kejadian itu menyusul adanya serangan militer Israel.

Sumber itu melaporkan pasukan Israel memasuki kota, melakukan penggeledahan di beberapa rumah warga, yang kemudian memicu perlawanan penduduk setempat. Rekaman media sosial menunjukkan tentara Israel mengejar sejumlah warga Palestina, menembaki mereka dengan peluru tajam, dan dilaporkan melukai setidaknya satu orang.

Dalam aksinya pasukan Israel menggunakan peluru tajam dan gas air mata. Meski kalah persenjataan, rakyat Palestina menolak mundur. Warga Palestina membalas serangan militer Israel dengan lemparan batu. Warga Palestina yang terluka dilaporkan ditahan oleh pasukan Israel tak lama setelah kejadian.

Selama beberapa tahun terakhir, militer Israel secara rutin melakukan penggerebekan di wilayah pendudukan Tepi Barat. Penggerebekan itu mengalami peningkatan sejak dimulainya perang di Gaza pada 7 Oktober 2023. Warga Palestina juga menjadi sasaran serangan brutal oleh pemukim Israel ilegal.

Setidaknya 756 warga Palestina telah syahid dan lebih dari 6.250 lainnya terluka akibat tembakan tentara Israel di wilayah yang diduduki, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Dalam pendapat penting pada 19 Juli, Mahkamah Internasional menyatakan bahwa pendudukan Israel yang telah berlangsung selama beberapa dekade atas tanah Palestina adalah "ilegal" dan menuntut evakuasi semua permukiman yang ada di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

Sementara, kelompok perlawanan Palestina Brigade Al-Quds - Brigade Jenin mengatakan bahwa para pejuangnya mampu menyergap pasukan pendudukan Israel yang dikirim ke Jenin. Akibat penyergapan tersebut, beberapa tentara Israel tewas dan terluka akibat tembakan langsung pejuang. Brigade juga mengatakan bahwa para pejuangnya meledakkan beberapa bom rakitan (IED) selama pertempuran.

Brigade Martir Al-Aqsa juga berpartisipasi dalam konfrontasi, menargetkan pasukan Israel yang menyamar yang menyerbu kamp tersebut.  Pada Rabu pagi, pasukan pendudukan Israel menyerbu kota Kfar Jammal di Tulkarm, Dura di al-Khalil, al-Mazraa al-Qibilya di Ramallah, dan kamp pengungsi Aaskar di Nablus.

Brigade Martir Al-Aqsa di Nablus mengatakan bahwa para pejuangnya melawan pasukan pendudukan Israel di kamp pengungsi Aaskar dalam konfrontasi sengit, menggunakan senjata otomatis dan bahan peledak untuk melakukannya.

Menurut Almayadeen Pasukan pendudukan Israel menyerbu beberapa kota di beberapa provinsi di Tepi Barat yang diduduki, termasuk Jenin, Nablus, dan Ramallah. Setelah menginvasi Jenin, pasukan Israel mundur dari wilayah tersebut pada Selasa malam setelah pejuang Perlawanan Palestina menghadapi pasukan tersebut.

Brigade Al-Quds - Jenin pada Rabu pagi juga melaporkan bahwa pejuang mereka berhasil menghadapi pasukan penyerang di daerah Silat al-Harithiya, "menghujani kendaraan militer di pintu masuk kota dengan semburan tembakan dan bahan peledak yang telah disiapkan sebelumnya."

Sementara itu, Brigade Martir Al-Aqsa - Jenin mengumumkan para pejuangnya terlibat pertempuran sengit dengan pasukan pendudukan Israel di kawasan Kamp Baru, dengan memanfaatkan senjata api otomatis.

Di Nablus, pejuang Brigade Martir Al-Aqsa juga bertempur sengit dengan pasukan penyerang di sekitar Kamp Askar Lama, menggunakan senjata otomatis dan alat peledak. Media Palestina melaporkan konfrontasi yang sedang berlangsung dengan IOF di sekitar Kamp Askar Lama, yang terletak di sebelah timur Nablus di Tepi Barat bagian utara.

Selama penggerebekan yang panjang di kota utara Asira, Nablus, IOF menahan beberapa warga Palestina dan melakukan interogasi lapangan. Serangan tambahan dilaporkan terjadi di kota Yamoun di sebelah barat Jenin, serta di kota Kafr Jamal dan Kafr Zibad di selatan Tulkarem, dan Al-Mazra'a al-Gharbiya di sebelah barat Ramallah. Pada saat yang sama, IDF juga menggerebek kota Dura di selatan al-Khalil.

Presiden Nikaragua, Daniel Ortega, membandingkan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dengan Adolf Hitler. Ortega menyebut Netanyahu sebagai "anak iblis", tiga hari setelah Managua mengumumkan pemutusan hubungan diplomatik dengan Israel.

"Di kepala pemerintahan Israel ada seorang perdana menteri yang merupakan anak iblis," ujar Ortega dalam acara peringatan 45 tahun Kepolisian Nikaragua, Selasa (15/10/2024).

Ortega membandingkan Netanyahu dengan Hitler karena perdana menteri Israel tersebut "menerapkan kebijakan teror" di Timur Tengah. “Dan itu adalah Hitler, ya, perdana menteri Israel adalah Hitler, yang ditempatkan di sana, menyerukan untuk menghancurkan bangsa-bangsa,” tambahnya.

Pada Jumat (11/10/2024), Pemerintah Nikaragua memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel, setahun setelah genosida brutal yang terus dilakukan oleh pemerintahan perang fasis dan kriminal Israel terhadap rakyat Palestina. Nikaragua dan Israel sebelumnya memulihkan hubungan diplomatik pada 2017 setelah Ortega memutuskan hubungan pada 2010.

“Pemerintah Republik Nikaragua memutuskan semua hubungan diplomatik dengan pemerintahan fasis Israel,” demikian pernyataan tersebut.

Keputusan tersebut, yang diumumkan oleh Wakil Presiden Rosario Murillo, istri Presiden Ortega, didasarkan pada resolusi Parlemen Nikaragua. Pemerintah Nikaragua juga memerintahkan penarikan duta besarnya dari Israel pada Senin (14/10/2024).

Presiden Nikaragua juga menuduh Amerika Serikat dan negara-negara Uni Eropa mendukung serta mempersenjatai Israel. “Mereka membawa dunia menuju perang total atau mereka tidak punya pilihan selain menunggu kekalahan,” ujar Ortega, yang telah berkuasa sejak 2007.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jerman Diam-Diam Setop Senjata ke Israel, Akui ada Genosida?

 

 

Para menteri senior di pemerintahan Jerman dilaporkan telah memblokir penjualan senjata ke Israel selama tujuh bulan terakhir. Pemblokiran diam-diam itu disebut karena tak ada jaminan bahwa Israel tidak akan menggunakan senjata tersebut untuk kejahatan perang dan tindakan genosida.

Surat kabar Jerman Bild mengungkapkan awal pekan ini, Wakil Kanselir Jerman Robert Habeck dan Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock telah menunda persetujuan ekspor senjata ke Israel. Mereka menunggu jaminan dari negara pendudukan bahwa pasukan pendudukan tidak akan menggunakan senjata Jerman untuk melakukan genosida. dan kejahatan perang terhadap warga Palestina.

Penolakan untuk menyetujui ekspor tersebut dilaporkan dilakukan di Dewan Keamanan Federal Jerman, sebuah badan yang terdiri dari menteri-menteri senior yang pada dasarnya menyetujui keputusan mengenai ekspor senjata ke negara-negara asing. Kedua menteri tersebut juga merupakan bagian dari Partai Hijau di negara tersebut, yang merupakan koalisi pemerintahan dengan Partai Sosial Demokrat pimpinan Kanselir Olaf Scholz.

Meskipun ekspor senjata yang disetujui dari Jerman ke Israel berjumlah 15,8 juta dolar AS dari Januari hingga 21 Agustus tahun ini, hanya dua persen dari jumlah tersebut yang dilaporkan merupakan senjata tempur. Sisanya terdiri dari peralatan militer lainnya seperti helm, rompi pelindung. dan peralatan komunikasi.

Reuters melaporkan bulan lalu bahwa tahun lalu Jerman menyetujui ekspor senjata ke Israel senilai 363,5 juta dolar AS, termasuk peralatan militer dan senjata perang, meningkat sepuluh kali lipat dari tahun 2022, menurut data dari Kementerian Ekonomi, yang menyetujui izin ekspor.

Pembatasan tahun ini diperpanjang selama beberapa bulan, dengan Berlin belum menyetujui ekspor senjata perang apapun ke Israel sejak bulan Maret, hingga Tel Aviv memberikan jaminan bahwa senjata tersebut tidak akan digunakan terhadap warga sipil Palestina.

Seperti yang dikatakan oleh salah satu sumber yang tidak disebutkan namanya yang mengetahui masalah ini kepada Politico, “Pengiriman senjata ke Israel adalah tentang kepatuhan terhadap aturan hukum kemanusiaan internasional”, dan “alasan untuk meminta komitmen semacam itu adalah karena pengadilan administratif Jerman dapat menghentikan” pengiriman senjata tersebut. “Bahaya ini wajar dan harus diatasi,” kata mereka.

Pengungkapan ini muncul setelah berbulan-bulan Jerman bersikeras bahwa mereka tidak menghentikan pengiriman senjata ke Israel, sebagai tanggapan atas tuduhan Tel Aviv bahwa mereka telah melakukan hal tersebut. Pekan lalu, Kanselir Jerman Scholz menegaskan kembali dukungannya untuk mempersenjatai pemboman dan invasi Israel, dan mengatakan kepada anggota parlemen di Bundestag – di tengah perdebatan sengit mengenai masalah ini – bahwa pengiriman akan dilanjutkan.

“Kami belum berhenti memasok senjata. Kami telah memasok senjata, dan kami akan terus memasok senjata”, kata Scholz.

Setelah pengungkapan itu, Kementerian Luar Negeri Jerman kembali berdalih bahwa mereka tidak melihat tanda-tanda bahwa Israel melakukan genosida di Jalur Gaza yang terkepung selama setahun terakhir. Pernyataan itu dilontarkan saat Israel masih membombardir Gaza serta dinilai menghambat bantuan ke utara Gaza, membuat warga di sana menderita kelaparan akut.

Pernyataan itu dilontarkan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Jerman Sebastian Fischer kemarin. Pada hari yang sama, serangan penjajah Israel membakar pengungsi Palestina di tenda-tenda mereka di Rumah Sakit Al-Aqsa di Deir al-Balah, di Jalur Gaza. Rekaman-rekaman beredar luas di media sosial mengenai kejadian mengerikan tersebut.

Kebakaran mengerikan ini terjadi setelah terbunuhnya 22 warga Palestina termasuk 15 anak-anak dalam serangan udara terpisah terhadap sekolah Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA) yang menampung pengungsi Palestina di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah. Sejauh ini, Israel telah membunuh lebih dari 42 ribu warga Gaza, kebanyakan anak-anak dan perempuan.

“Kami tidak melihat tanda-tanda bahwa Israel melakukan genosida di Gaza,” tegas Fischer kepada wartawan pada konferensi pers seperti dikutip kantor berita Anadolu. Pejabat Jerman tersebut menegaskan kembali dukungan kuat negaranya terhadap negara Yahudi tersebut, membantah laporan media yang menyebutkan larangan ekspor senjata oleh Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock ke Israel.

Namun dia menekankan bahwa Berlin telah meminta jaminan dari Tel Aviv bahwa senjata Jerman tidak akan digunakan dalam perangnya, Anadolu melaporkan. “Kami sudah sering berbicara di sini, kami sudah menyampaikan hal ini di hadapan Mahkamah Internasional, menteri sudah angkat bicara, dan posisi kami tidak berubah,” kata Fischer.

Terkait penindasan bersejarah terhadap kaum Yahudi di Eropa pada masa Nazi, Jerman saat ini berdiri sebagai salah satu sekutu terkuat Israel yang memproklamirkan diri sebagai “Negara Yahudi”, dengan menyediakan 30 persen pasokan senjata dan perlindungan diplomatik yang tak henti-hentinya.

Hal ini membuat Jerman terseret dalam gugatan genosida oleh Israel yang dilayangkan ke Mahkamah Internasional (ICJ). Menyusul keberhasilan kasus Afrika Selatan melawan Israel di ICJ, dengan memenangkan keputusan bulat dari para hakim pengadilan bahwa ada kemungkinan genosida sedang dilakukan di Gaza, Negara Nikaragua memutuskan untuk mengambil langkah alami berikutnya.

Mereka mengejar salah satu kolaborator yang melakukan pelanggaran terhadap Konvensi Genosida. Managua menuduh Jerman terlibat dalam genosida lainnya, di ICJ. Dalam sejarahnya, negara Jerman tidak hanya bertanggung jawab atas Holocaust di bawah pemerintahan Nazi, tetapi juga melakukan Genosida di Namibia sebelum Perang Dunia Pertama.

Sebagai pemasok senjata terbesar kedua, setelah Amerika Serikat, kepada militer Israel, Jerman dihadapkan pada komitmen hukum yang sangat besar untuk berupaya mencegah Tel Aviv melakukan tindakan yang melanggar hukum internasional dengan senjata tersebut.

Namun, alih-alih menghindar dari keterikatan terhadap genosida lainnya, Negara Jerman malah melipatgandakan dukungannya terhadap Israel dalam serangan mereka di Jalur Gaza.

Selain secara konsisten memanfaatkan polisi dan pasukan keamanannya untuk menindak keras para demonstran damai pro-Palestina di Jerman, mereka juga mengambil tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mencegah warga negaranya juga memiliki hak kebebasan berpendapat mengenai masalah tersebut.

Pada 12 April, pihak berwenang Jerman dilaporkan mengerahkan ribuan petugas polisi untuk berpartisipasi dalam penutupan Konferensi Palestina yang diselenggarakan di Berlin. Sesaat sebelum konferensi, dokter Palestina-Inggris Ghassan Abu Sitta, yang seharusnya menjadi pembicara utama, ditolak masuk ke wilayah Jerman dan dideportasi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Iran: Negara Muslim Harus Bersatu Hentikan Rezim Zionis!

 

 

Presiden Iran Masoud Pezeshkian mendesak negara-negara Muslim untuk bersatu melawan Israel. Hal in diserukan di tengah kian brutalnya serangan Israel di Jalur Gaza dan Lebanon, serta hambatan yang mereka kenakan pada aliran bantuan kemanusiaan.

“Jika kita, negara-negara Islam, bersatu satu sama lain, rezim Zionis tidak akan berani melakukan kejahatan dengan mudah,” situs web presiden mengutip pernyataannya dalam percakapan telepon dengan penguasa Oman, Sultan Haitham bin Tariq.

Pezeshkian memuji sikap Oman yang mengecam “kejahatan Israel” di Gaza dan Lebanon dan menuntut lebih banyak tekanan terhadap mereka yang mendukung Israel.

Sementara, Aljazirah melansir bahwa Amir Qatar Syekh Tamim bin Hamad Al Thani menyerukan pembentukan negara Palestina yang “berdaulat dan mandiri”. Berbicara pada pertemuan puncak pertama antara para pemimpin Uni Eropa dan Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) di Brussels, Amir Qatar juga menyerukan gencatan senjata segera di Gaza dan Lebanon dan penarikan pasukan Israel dari Tepi Barat yang diduduki.

“Perang destruktif yang dilancarkan Israel saat ini terhadap Palestina dan Lebanon menjadikan kejahatan perang sebagai sesuatu yang lumrah. Itu adalah sesuatu yang tidak bisa kami terima,” katanya.

“Kami membutuhkan penyelesaian atas konflik-konflik ini. Kita perlu menemukan solusi terhadap permasalahan Palestina berdasarkan legitimasi internasional dan perbatasan tahun 1967. … Gencatan senjata akan menjadi langkah pertama sebelum putaran perundingan serius untuk mencapai solusi pasti bagi perjuangan Palestina.” Ia memperingatkan bahwa perang Israel di Gaza telah merusak vitalitas hukum internasional.

Utusan Palestina di PBB Riyad Mansour menyerukan kepada Dewan Keamanan untuk mengakhiri sikap diam. Riyad Mansour memberikan pidato yang berapi-api di hadapan badan tertinggi PBB itu semalam, dengan mengatakan bahwa semua anggota yang hadir menyaksikan genosida yang dilakukan oleh Israel di Gaza, terlepas dari apakah mereka bersedia mengakuinya atau tidak.

“Apa yang terjadi di Gaza utara saat ini adalah tingkat keburukan yang lain”, kata Mansour, dengan fokus pada serangan Israel yang terus menerus tanpa henti di Jalur Gaza utara.

“Diam dan tidak bertindak bukanlah suatu pilihan. Apakah Anda siap untuk menyatakan bahwa meskipun warga Palestina menolak menyerah bahkan ketika dihadapkan pada hukuman mati kolektif, dewan ini memutuskan untuk menyerah?

“Kami tahu bahwa banyak anggota di meja ini menolak melakukan hal tersebut, dan kami menyerukan kepada mereka hari ini untuk melakukan perlawanan, dengan alat yang disediakan oleh piagam [PBB] dan undang-undang, untuk memerangi mereka yang menghapus piagam dan undang-undang tersebut. Ini adalah tanggung jawab dewan dan setiap negara bagian di seluruh dunia”.

“Pembantaian harus dihentikan; gencatan senjata sekarang!” kata Mansour.

Utusan Palestina untuk PBB juga menyebut serangan Israel yang sedang berlangsung di Gaza utara sebagai “rencana terbaru negara tersebut untuk mencapai apa yang telah menjadi tujuannya selama ini”.

“Kami telah memperingatkan sejak hari-hari awal serangan Israel bahwa tujuannya adalah pemindahan paksa rakyat Palestina dan aneksasi wilayah Palestina. Apa yang kami lihat di Gaza utara adalah hal yang sama,” kata Mansour. “Apa yang disebut ‘Rencana Jenderal’ Israel sedang berjalan,” tambahnya.

 “Rencana Jenderal” adalah sebuah strategi yang diajukan oleh pensiunan Mayor Jenderal Israel Giora Eliand yang bertujuan untuk mengepung beberapa ratus ribu penduduk yang tersisa di Gaza utara untuk mengosongkan dan membersihkan secara etnis bagian wilayah tersebut. Media Israel mengutip tentara yang mengatakan strategi ini adalah kampanye terbaru Israel di Gaza utara.

Sedangkan pejabat senior Hamas Basem Naim menyatakan tidak akan ada perdamaian di kawasan tanpa resolusi Gaza Basem Naim berbicara kepada kantor berita Reuters dalam sebuah wawancara di Istanbul, mengatakan bahwa gencatan senjata permanen di Gaza akan sulit dicapai tanpa penyelesaian masalah Gaza, yang ia sebut sebagai asal mula seluruh konflik Timur Tengah saat ini.

“Pesan terkuat dari (serangan 7 Oktober) adalah bahwa segala upaya untuk mengabaikan Palestina atau mengatasi atau mengabaikan perjuangan Palestina jelas berarti bahwa tidak ada seorangpun yang dapat menikmati stabilitas dan keamanan di kawasan tanpa menyelesaikan konflik yang telah berlangsung lama ini.”

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Ubah Konstitusi, Korea Utara Tetapkan Korea Selatan Sebagai Negara Musuh

 

Korea Utara mengubah konstitusi dan telah menetapkan Korea Selatan sebagai "negara yang bermusuhan".

Media pemerintah Korea Utara KCNA pada Kamis, mengonfirmasi bahwa majelis nasionalnya telah mengubah konstitusi negara tersebut sesuai dengan janji pemimpin mereka untuk mencabut penyatuan Korea Utara dan Korea Selatan sebagai tujuan nasional.

Seperti dikutip Reuters, kantor berita Korea Utara KCNA melaporkan bahwa militer telah meledakkan beberapa ruas jalan dan rel kereta api dengan Korea Selatan pada hari Selasa sebagai tindakan sah yang diambil terhadap negara yang bermusuhan sebagaimana didefinisikan oleh konstitusinya.

Sepanjang enam puluh meter (66 yard) ruas jalan dan rel kereta api di sisi perbatasannya yang telah dibangun sebagai tempat penyeberangan sekarang diblokir sepenuhnya sebagai bagian dari "pemisahan bertahap wilayahnya" dari Korea Selatan.

"Ini adalah tindakan yang tidak dapat dihindari dan sah yang diambil sesuai dengan persyaratan Konstitusi DPRK (Korea Utara) yang dengan jelas mendefinisikan Republik of Korea (ROK) sebagai negara yang bermusuhan," tulis KCNA.

KCNA mengutip juru bicara kementerian pertahanan mengatakan negara itu akan mengambil langkah lebih lanjut untuk "membentengi perbatasan selatan yang ditutup secara permanen" tetapi tidak menyebutkan perubahan lain pada konstitusi yang diperintahkan pemimpin Kim Jong Un.

Pada bulan Januari, Kim menyerukan amandemen konstitusi untuk menghapus penyatuan sebagai tujuan dalam hubungannya dengan Korea Selatan. Ia menuduh Seoul berkolusi dengan Amerika Serikat untuk mengupayakan keruntuhan rezim komunisnya dan pendefinisian yang jelas tentang wilayahnya.

Majelis Rakyat Tertinggi Korea Utara bertemu selama dua hari minggu lalu di mana mereka diharapkan untuk mengubah konstitusi untuk secara resmi menunjuk Korea Selatan sebagai negara yang terpisah dan musuh utama.

Media pemerintah belum melaporkan langkah tersebut, sehingga menimbulkan spekulasi apakah perubahan konstitusi telah ditunda.

Korea Selatan mengatakan kebijakannya adalah terus mengupayakan penyatuan nasional tetapi menanggapi dengan kekerasan jika Korea Utara melancarkan agresi.

Ketegangan antara kedua negara yang bermusuhan itu telah meningkat sejak tahun lalu dengan kedua belah pihak menyatakan bahwa perjanjian yang ditandatangani pada tahun 2018 untuk meredakan ketegangan militer tidak lagi berlaku.

Korea Utara secara tajam mengintensifkan retorika permusuhannya dalam beberapa hari terakhir, menuduh Korea Selatan mengganggu wilayah udaranya dengan menerbangkan pesawat tanpa awak dan bersumpah akan membalas.

Pemerintah Korea Selatan menolak untuk mengatakan apakah militer atau warga sipilnya yang menerbangkan pesawat tanpa awak tersebut.

Militer Korea Selatan melepaskan tembakan peringatan ke selatan perbatasan pada hari Selasa sebagai tanggapan atas ledakan yang dilakukan Korea Utara di jalan raya dan rel kereta api.

Pyongyang mengatakan minggu lalu akan memutus sepenuhnya jalan raya dan rel kereta api antar-Korea dan semakin membentengi daerah-daerah di sisi perbatasannya sebagai bagian dari dorongannya untuk sistem "dua negara" yang membatalkan tujuan lamanya untuk penyatuan.

 

Begini Cara Rusia untuk Mengakhiri Dominasi Dolar AS

 

Rusia berupaya meyakinkan negara-negara BRICS untuk membangun platform alternatif bagi pembayaran internasional yang kebal terhadap sanksi Barat.

Hal tersebut menjadi tujuan Utama Rusia saat negara itu menjamu para pemimpin kelompok BRICS pada pertemuan KTT minggu depan.

Reuters melaporkan, Presiden Rusia Vladimir Putin ingin membangun BRICS - yang telah berkembang hingga mencakup Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab serta Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan - sebagai penyeimbang yang kuat bagi Barat dalam politik dan perdagangan global.

KTT yang akan berlangsung 22-24 Oktober 2024 di kota Kazan disajikan oleh Moskow sebagai bukti bahwa upaya Barat untuk mengisolasi Rusia telah gagal.

Moskow ingin negara-negara lain bekerja sama dengannya untuk merombak sistem keuangan global dan mengakhiri dominasi dolar AS.

Menurut sebuah dokumen yang disiapkan oleh kementerian keuangan dan bank sentral Rusia, yang dibagikan kepada wartawan menjelang KTT, inti dari hal itu adalah proposal untuk sistem pembayaran baru berdasarkan jaringan bank komersial yang saling terhubung melalui bank sentral BRICS.

Sistem ini akan menggunakan teknologi blockchain untuk menyimpan dan mentransfer token digital yang didukung oleh mata uang nasional.

Hal ini, pada gilirannya, akan memungkinkan mata uang tersebut dipertukarkan dengan mudah dan aman, sehingga tidak perlu lagi melakukan transaksi dolar.

Rusia melihatnya sebagai cara untuk menyelesaikan masalah yang semakin meningkat dalam penyelesaian pembayaran perdagangan, bahkan dengan negara-negara sahabat seperti Tiongkok, di mana bank-bank lokal khawatir akan terkena sanksi sekunder oleh Amerika Serikat.

Yaroslav Lissovolik, pendiri lembaga pemikir BRICS+ Analytics, mengatakan bahwa pembuatan sistem seperti itu secara teknis layak dilakukan tetapi akan memakan waktu.

"Setelah perluasan keanggotaan BRICS yang signifikan tahun lalu, pencapaian konsensus bisa dibilang lebih sulit," katanya.

Bursa biji-bijian

Dokumen Rusia menuduh lembaga-lembaga yang ada seperti Dana Moneter Internasional (IMF) melayani kepentingan negara-negara Barat dan mengatakan bahwa mereka membutuhkan perbaikan untuk melayani ekonomi global yang terus berkembang dengan lebih baik.

Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov meminta anggota BRICS minggu lalu untuk menciptakan alternatif bagi IMF.

Di antara inisiatif lain untuk memfasilitasi perdagangan dan investasi, Rusia juga mengusulkan untuk membuat platform "BRICS Clear" guna menyelesaikan perdagangan sekuritas.

Dokumen tersebut menyerukan komunikasi yang lebih baik antara lembaga pemeringkat kredit di negara-negara anggota dan metodologi pemeringkatan umum, tetapi tidak mengusulkan lembaga pemeringkat BRICS bersama, sebuah ide yang telah dibahas kelompok tersebut sebelumnya.

Rusia, eksportir gandum terbesar di dunia, juga mendesak pembentukan bursa perdagangan biji-bijian BRICS, yang didukung oleh lembaga penetapan Harga.

Tujuannya adalah untuk menciptakan alternatif bagi bursa-bursa Barat tempat harga internasional untuk komoditas pertanian ditetapkan.

Namun sebagai tanda bahwa Moskow perlu bekerja keras untuk mendorong proposalnya, sebagian besar anggota BRICS hanya mengirim pejabat tingkat bawah - bukan menteri keuangan atau bankir sentral - ke pertemuan persiapan minggu lalu.

Untuk pertemuan puncak itu sendiri, Rusia mengatakan pihaknya berharap untuk menyambut para pemimpin dari kesembilan anggota BRICS dan sekitar 15 negara lain yang ingin bekerja sebagai mitra dengan kelompok tersebut, serta menteri luar negeri Arab Saudi, yang telah diundang untuk bergabung.

"BRICS adalah struktur yang tidak dapat diabaikan," kata ajudan Kremlin Yuri Ushakov kepada wartawan minggu lalu.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Korea Selatan Masuk Indeks Obligasi Global, Arus Modal Mengalir dari Berbagai Negara

 

Korea Selatan masuk dalam indeks obligasi global. Langkah ini diharapkan dapat menarik arus dana segar dari berbagai negara, termasuk Jepang, dan membantu menjaga imbal hasil obligasi Korea tetap stabil di tengah meningkatnya pasokan utang.

Mengutip Reuters, Kamis (17/10), FTSE Russell pada tanggal 8 Oktober mengatakan akan menambahkan obligasi pemerintah Korea Selatan ke Indeks Obligasi Pemerintah Dunia yang diperkirakan bernilai US$ 30 triliun tahun depan.

Keputusan tersebut akan memberi jalur baru bagi investor untuk menaruh uang mereka ke obligasi Korea Selatan karena fund manager sering melacak indeks utang global saat mengalokasikan uang.

Bagi Korea Selatan, hal ini menandai peluang untuk memanfaatkan kumpulan likuiditas yang lebih besar pada saat pemerintah berencana untuk meminjam sejumlah dana  dari pasar untuk menjembatani kesenjangan fiskal, dan karena dana global kembali menumpuk ke negara-negara berkembang karena imbal hasil yang turun di AS dan Eropa.

"Dana-dana Jepang mewakili sekitar 10% dari indeks (WGBI) yang sebagian besar merupakan dana pasif, jadi kami berharap sebagian besarnya akan masuk ke sini," kata Wakil Menteri Keuangan dan Ekonomi Korea Selatan Kim Yoon-sang, dalam sebuah wawancara di Seoul.

Menurut Kementerian Keuangan dan Ekonomi, pencantuman WGBI juga terlihat menarik arus masuk dari dana pensiun dari Australia, Kanada, dan Timur Tengah, yang semuanya saat ini memiliki jumlah eksposur investasi yang dapat diabaikan dalam obligasi pemerintah Korea.

Itu adalah uang yang dibutuhkan Korea karena "arus masuk tersebut mewakili permintaan yang meningkat untuk utang kami yang membantu menyerap penerbitan yang direncanakan," kata Kim kepada Reuters, ketika ditanya apakah pasar lokal siap untuk menangani rekor pinjaman sebesar 201,3 triliun won ($147,9 miliar) yang direncanakan untuk tahun 2025.

Imbal hasil obligasi 10 tahun Korea Selatan berada di sekitar 3,0%, setelah menurun selama beberapa bulan terakhir di tengah meningkatnya ekspektasi untuk pemotongan suku bunga.

Pejabat Kementerian Keuangan telah bekerja sama dengan Layanan Pajak Nasional, Depositori Efek Korea, bank sentral, dan regulator untuk meningkatkan pasar modal negara tersebut dalam dua tahun terakhir, memperpanjang jam perdagangan untuk dolar-won, dan mempermudah investor asing untuk menyelesaikan perdagangan mereka melalui platform kliring internasional seperti Euroclear.

Dalam jangka panjang, Korea Selatan mungkin akan mengalami penurunan suku bunga secara struktural. Menurut Kim, fenomena ini dapat memberikan sedikit kelegaan terhadap volatilitas pasar.

"Kami memiliki perangkat yang siap untuk menstabilkan pasar jika diperlukan sehingga tidak akan ada masalah jika volatilitas meningkat, tetapi mengingat arus masuk akan menjadi investasi jangka menengah hingga panjang, perangkat tersebut sebenarnya akan berfungsi untuk mengurangi volatilitas apa pun."

 

 

 

 

 

Mobil Listrik Raksasa China Lebih Bersinar di Pameran Otomotif Eropa, Ini Sebabnya

 

Para produsen mobil berbondong-bondong ke Paris untuk pameran otomotif terbesar di Eropa minggu ini. Dan raksasa kendaraan listrik China menjadi daya tarik utamanya.

BYD, Xpeng, dan Leapmotor memamerkan kendaraan baru di Paris Motor Show, bahkan saat Uni Eropa bersiap untuk mengenakan tarif yang berat pada kendaraan listrik China.

Mengutip Business Insider, BYD meluncurkan Sealion 7, SUV listrik bergaya yang menurut perusahaan dapat mengisi daya dari 10% hingga 80% hanya dalam 24 menit. Perusahaan berencana untuk meluncurkan kendaraan listrik di Eropa akhir tahun ini.

Pabrikan mobil tersebut, yang bertujuan untuk menjadi produsen mobil listrik terbesar di Eropa pada tahun 2030, memamerkan tujuh kendaraan di stannya di Paris.

Tidak hanya itu, kerumunan orang dengan cepat terbentuk di sekitar Yangwang U8 berteknologi tinggi. Ini merupakan sebuah SUV hibrida yang mengesankan yang menurut BYD mampu mengapung di atas air hingga 30 menit dan berputar di tempat seperti tangki.

U8, yang memulai debutnya di Eropa tetapi saat ini hanya dijual di Tiongkok, juga dilengkapi dengan pesawat nirawak yang memungkinkan penumpang untuk menjelajahi jalan di depan.

Fokus Tiongkok pada fitur-fitur berteknologi canggih dan mobil pintar juga tampak di tempat lain di pameran otomotif tersebut.

Stan perusahaan kendaraan listrik Tiongkok Xpeng didominasi oleh prototipe mobil terbang perusahaan tersebut, yang tergantung di langit-langit.

CEO He Xiaopeng dan wakil presiden Brian Gu mengungkap P7+ dengan pengemudian otonom parsial bertenaga kamera.

Para eksekutif juga membahas investasi perusahaan dalam robot humanoid, mobil terbang, dan perangkat keras AI.

Berbicara kepada wartawan, Gu mengatakan bahwa meskipun tarif, yang dapat membuat produsen menghadapi pungutan tambahan setinggi 35%, akan memberi tekanan pada model bisnis Xpeng, perusahaan tersebut tidak mundur dari rencana ekspansi Eropa-nya.

"Kami memiliki komitmen jangka panjang dan kuat terhadap Eropa, yang merupakan kawasan yang kami anggap sebagai inti bisnis kami. Kami akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk menjadi kompetitif," katanya.

Produsen mobil Eropa putus asa

Sementara itu, suasana di stan produsen mobil lokal di acara tersebut tampak kurang positif.

Penjualan kendaraan listrik yang tersendat di seluruh benua telah menyebabkan beberapa produsen Eropa mengurangi rencana kendaraan listrik mereka dan melobi Uni Eropa untuk memikirkan kembali target emisi yang menurut mereka akan merugikan mereka dalam bentuk denda miliaran dolar.

Berbicara di sebuah pertemuan puncak di sela-sela pameran otomotif, CEO BMW Oliver Zipse mengatakan suasana hati di industri otomotif Eropa "cenderung pesimis."

Ia memperingatkan bahwa larangan kendaraan berbahan bakar bensin di Eropa pada tahun 2035 dapat "mengancam industri otomotif Eropa tepat di jantungnya".

Sementara, CEO produsen mobil Prancis Renault mengatakan cukup jelas bahwa produsen mobil Tiongkok telah melampaui pesaing mereka di Barat.

"Eropa bukan lagi pemimpin. Tidak ada yang bisa menutup mata lagi — pusat gravitasi sekarang ada di Tiongkok," kata bos Renault Luca de Meo, saat berbicara di acara yang sama.

Hal itu paling jelas terlihat di stan yang ditempati oleh produsen kendaraan listrik Tiongkok Leapmotor.

Setelah meluncurkan dua model baru di Eropa bulan lalu, perusahaan rintisan kendaraan listrik itu meluncurkan B10, kendaraan listrik yang rencananya akan dijual secara global mulai tahun depan dan harganya bisa mencapai 100.000 RMB (US$ 14.000) di Tiongkok.

Saat meluncurkan model baru itu, CEO Leapmotor Zhu Jiangming didampingi oleh Carlos Tavares, CEO produsen Jeep, Ram, dan Fiat Stellantis.

Produsen mobil Eropa itu membuat kesepakatan dengan Leapmotor awal tahun ini untuk berinvestasi di perusahaan itu dan memperoleh hak eksklusif untuk menjual kendaraan listriknya yang terjangkau di luar Tiongkok.

Saat berbicara di pertemuan puncak otomotif pada hari Selasa, Tavares mengatakan produsen mobil Eropa perlu menerima "kenyataan pahit" bahwa perusahaan Tiongkok kini mampu membuat kendaraan listrik dengan harga yang jauh lebih murah daripada pesaing mereka di Eropa.

Ia menambahkan bahwa kemitraan dengan Leapmotor diperlukan agar Stellantis dapat bersaing dengan raksasa kendaraan listrik di negara tersebut.

"Bagi kami, cara terbaik untuk segera bersaing dengan perusahaan Tiongkok adalah dengan menaiki kereta mereka, daripada membiarkannya melindas kami," kata Tavares.

 

 

 

 

 

 

 

 

Yordania: Israel tidak Akan Capai Perdamaian Tanpa Negara Palestina

 

 

Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi pada Selasa (14/10) mengatakan pembentukan negara Palestina menjadi kunci perdamaian bagi kawasan.

"Tanpa berdirinya negara berdaulat bagi Palestina, Israel tidak akan mencapai perdamaian," kata Safadi saat Konferensi Masa Depan Palestina yang berlangsung di Ankara pada Selasa.

Safadi mengatakan bahwa Israel hanya membawa kehancuran bagi kawasan.

"Israel tidak mencari perdamaian dan stabilitas bagi negara-negara di kawasan, karena mereka telah meluluhlantakkan Gaza dan memperluas agresinya melawan Lebanon," katanya.

"Israel sudah kalah dalam perang, baik secara politik maupun secara moral," ucap Menlu.

Diplomat itu menekankan bahwa tak ada satu pun truk bantuan yang diizinkan masuk ke Gaza sejak 30 September di tengah perang yang terus bergulir di daerah kantong tersebut.

"Israel terus menggempur pengungsian, rumah sakit dan sekolah," katanya. "Israel memperluas kendali mereka di lebih banyak wilayah pendudukan Palestina, dengan membangun lebih banyak permukiman."

"Apa yang diperbuat Israel adalah kejahatan perang," katanya.

Situasi di kawasan semakin memanas akibat serangan bar-bar Israel di Jalur Gaza yang telah menewaskan hampir 42.300 orang, yang kebanyakan perempuan dan anak-anak, menyusul serangan kelompok perjuangan Palestina Hamas tahun lalu.

Konflik tersebut menyebar hingga ke Lebanon, di mana Israel melancarkan serangan mematikan di seluruh negeri yang menewaskan lebih dari 1.542 orang dan melukai lebih dari 4.555 lainnya sejak 23 September.

Kendati terdapat peringatan internasional bahwa kawasan Timur Tengah berada di ambang perang kawasan di tengah serangan gencar Israel terhadap Gaza dan Lebanon, Tel Aviv memperluas konflik dengan meluncurkan serangan darat ke Lebanon selatan pada 1 Oktober.

Sebelumnya, aksi protes serangan militer Israel terhadap Jalur Gaza dan Lebanon pecah di sejumlah kota besar Eropa pada Sabtu (12/10), dengan ratusan demonstran berkumpul di Stockholm, Paris, dan Berlin, menyerukan gencatan senjata segera.

Di Stockholm, para demonstran berkumpul di Odenplan. Mereka berbaris menuju parlemen Swedia sambil meneriakkan slogan-slogan seperti "Israel pembunuh, keluar dari Palestina" dan "Gencatan senjata segera dan tanpa syarat."

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Share this Post