News Forex, Index & Komoditi ( Rabu, 5 Maret 2025 )

         News  Forex,  Index  &  Komoditi

(  Rabu,   5 Maret 2025  )

Harga Emas Naik, Tarif Trump Berlaku Bikin Aset Safe Haven Diburu

 

Harga emas naik pada perdagangan Rabu (5/3) pagi. Pukul 07.31 WIB, harga emas untuk pengiriman April 2025 di Commodity Exchange ada di US$ 2.925,70 per ons troi, naik 0,17% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 2.920,60 per ons troi.

Harga emas naik setelah Presiden AS Donald Trump mengenakan tarif pada Kanada, Meksiko dan China, yang memicu pelarian investor ke aset-aset safe haven.

Mengutip Bloomberg, perang dagang Trump yang meluas memicu pembalasan dari Kanada yang mengumumkan pengenaan tarif bertahap atas barang-barang AS senilai US$ 107 miliar.

China juga turut melakukan aksi balasan dengan mengenakan tarif bagi impor produk pertanian AS.

Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum mengatakan, pemerintah Meksiko akan mengumumkan langkah-langkah baru sebagai tanggapan atas tindakan Trump pada Minggu (9/3).

Ole Hansen, Kepala Strategi Komoditas di Saxo Bank mengatakan, kekhawatiran bahwa ekonomi AS bisa terjerumus ke dala  stagflasi memicu permintaan baru terhadap emas setelah koreksi tajam pekan lalu.

Menjelang batas waktu pemberlakuan tarif Trump, harga emas melonjak ke rekor US$ 2.955 per ons troi pada 24 Februari. Sepanjang pekan ini, harga emas telah naik 2%, rebound dari aksi ambil untung pekan lalu.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Wall Street Melemah, S&P 500 dan Dow Jones Anjlok Imbas Pemberlakuan Tarif Trump

 

Indeks utama Wall Street ditutup melemah pada akhir perdagangan Selasa (4/3), imbas meningkatnya ketegangan perdagangan menyusul pemberlakuan tarif baru oleh Presiden AS Donald Trump terhadap Kanada, Meksiko dan China.

Mengutip Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average turun 670,25 poin atau 1,55% ke 42.520,99, S&P 500 turun 71,57 poin atau 1,22% ke 5.778,15 dan Nasdaq Composite turun 65,03 poin atau 0,35% ke 18.285,16.

Total volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 18,42 miliar saham, dengan rata-rata 15,87 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir.

Tarif 25% untuk impor dari Meksiko dan Kanada, bersama dengan bea masuk dua kali lipat untuk barang-barang China, mulai berlaku pada hari Selasa (4/3).

China dan Kanada melakukan pembalasan sementara Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum berjanji untuk menanggapi hal yang sama, tanpa memberikan perincian.

"Valuasi ekuitas telah sangat tinggi dan ada tanda-tanda peringatan di seluruh cakrawala mengingat adanya upaya untuk memangkas pengeluaran pemerintah," kata Ben McMillan, kepala investasi di IDX Insights di Tampa, Florida. 
"Sekarang di atas semua itu, kita memiliki semua retorika seputar tarif."

Saham Citigroup dan JPMorgan Chase & Co turun masing-masing 6,2% dan mendekati 4%, menyebabkan indeks bank-bank besar turun.

Indeks volatilitas pasar CBOE naik 3,20% ke level tertinggi sejak 20 Desember.

"Ketakutan di sini adalah bahwa hal itu akan memperlambat pertumbuhan (ekonomi)," kata Adam Sarhan, CEO 50 Park Investments di New York.

"Dan ketika terjadi perlambatan dalam kondisi ekonomi, itu adalah situasi di mana bank secara khusus menghasilkan lebih sedikit uang karena lebih sedikit barang dan jasa yang beredar dalam perekonomian."

Wall Street benar-benar khawatir, kata McMillan.

"Kemungkinan tarif akan menyebabkan harga yang lebih tinggi dan karenanya pengeluaran yang lebih rendah."

Saham Target turun 3% setelah perusahaan ritel itu memperkirakan penjualan yang sebanding sepanjang tahun di bawah perkiraan.

Saham Best Buy merosot 13,3% setelah peritel elektronik itu mengeluarkan perkiraan yang suram.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Mayoritas Bursa Asia Rebound Pada Perdagangan Rabu (5/3) Pagi

 

Mayoritas Bursa Asia naik pada perdagangan Rabu (5/3) pagi. Pukul 08.24 WIB, indeks Nikkei 225 naik 12,21 poin atau 0,05% ke 37.348,66, ang Seng naik 258,65 poin atau 1,13% ke 23.200,42.

Taiex naik 239,85 poin atau 1,25% ke 22.880,37, Kospi naik 14,06 poin atau 0,56% ke 2.543,69, ASX 200 turun 82,16 poin atau 1,02% ke 8.112,20, Straits Times naik 3,49 poin atau 0,09% ke 3.894,23 dan FTSE Malaysia naik 10,51 poin atau 0,68% ke 1.566,17.

Mengutip Bloomberg, bursa Asia rebound, setelah turun kemarin setelah Menteri Pedagangan AS Howard Lutnick menyarankan pemerintahan Trump untuk mengurangi sejumlah tarif yang memicu aksi jual global di pasar.

Lutnick mengisyaratkan kompromi dengan Kanada dana Meksiko, beberapa jam setelah AS memberlakukan tarif baru bagi Kanada, Meksiko dan China.

Pada perdagangan Selasa (4/3) kemarin, kepanikan melanda pasar karena sentimen berubah dengan cepat di tengah ketidakpastian kebijakan tarif dagang Trump.

Di Asia, pasar mencermati Kongres Rakyat Nasional China yang dimulai hari ini. CXhina menetapkan target pertumbuhan ekonomi sekitar 5% pada tahun 2025.

"Tidak ada yang perlu dikritik, hanya pertumbuhan kuat dan niat yang jelas untuk mendukung perekonomian,"  kata Vey Sern Ling, managing director Union Bancaire Privee.

"Mereka mengatakan semua hal yang benar tentang ketenagakerjaan, pasar perumahan dan pasar saham."

Sementara itu, China juga dikabarkan akan meningkatkan defisit anggarannya ke level tertinggi dalam 30 tahun.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Bursa Eropa Terjungkal Dihantam Kekhawatiran Perang Dagang

 

 

Pasar saham Eropa mengalami tekanan terberat dalam tujuh bulan terakhir, terseret anjloknya saham yang rentan terhadap tarif perdagangan di tengah eskalasi perang dagang global. Melansir Bloomberg, Rabu (5/3/2025), indeks Stoxx Europe 600 ditutup melemah 2,1%, penurunan terdalam sejak Agustus 2024. Indeks Euro Stoxx 50 turun 2,8%, sementara indeks DAX Jerman anjlok 3,5%, menghapus seluruh kenaikan yang dicetak pada hari Senin. Sektor-sektor yang paling terdampak perang dagang, termasuk otomotif dan logam, mengalami tekanan besar setelah Presiden AS Donald Trump menepati ancamannya dengan mengenakan tarif impor baru terhadap Kanada dan Meksiko. Trump juga menggandakan bea masuk untuk produk-produk dari China. Beijing pun merespons dengan memberlakukan tarif balasan atas sejumlah barang AS. Indeks saham otomotif terperosok 5,4%, sementara bank-bank Spanyol dengan eksposur besar di Meksiko juga terpukul. Kepala Analis Ekuitas Julius Baer Mathieu Racheter mengatakan perubahan kebijakan AS di bawah Donald Trump ini meningkatkan ketidakpastian dan menambah risiko bagi rantai pasok global, terutama bagi sektor yang sangat bergantung pada perdagangan lintas batas.

Rencana Kenaikan Belanja Pertahanan Dorong Bursa Eropa ke Rekor Tertinggi China Naikkan Tarif Impor Barang AS, Balasan Xi Jinping untuk Trump Mata Uang Asia dalam Tekanan saat Tarif Trump ke China Berlaku “Kami memperkirakan volatilitas tetap tinggi di pasar saham, terutama dengan ketidakpastian kebijakan Trump 2.0, dan menyarankan investor untuk bersabar sebelum masuk kembali ke pasar,” ungkap Racheter seperti dikutip Bloomberg. Saham perusahaan dengan peringkat kredit rendah yang dipantau oleh UBS Group AG anjlok 4,3%, menandai hari terburuk sejak Maret 2023. Sejumlah saham yang masuk dalam kelompok ini antara lain Just Eat Takeaway.com NV, Grifols SA, Iveco Group NV, dan Bayer AG. Sektor-sektor defensif seperti makanan dan minuman menjadi satu-satunya yang bertahan di zona hijau, seiring investor mencari perlindungan di tengah aksi jual besar-besaran. Saham pertahanan juga menjadi pusat perhatian setelah Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengusulkan pinjaman sebesar US$158 miliar untuk memperkuat anggaran pertahanan, menyusul sikap Trump yang menarik dukungan keamanan AS dari Eropa. Terlepas dari tekanan terbaru, saham Eropa sebenarnya memulai tahun dengan gemilang. Indeks Stoxx Europe 600 sempat menguat sekitar 9%, bahkan mencetak rekor tertinggi di level 563 pada Senin lalu. Penguatan ini didorong oleh musim laporan keuangan yang solid serta reli saham pertahanan yang mengimbangi kekhawatiran terkait tensi perdagangan dengan AS.  

 

 

 

 

 

China Lakukan Aksi Balasan atas Pembelakuan Tarif Impor Trump

 

China pada Selasa (4/3) membalas tarif baru AS, dengan mengumumkan kenaikan 10%-15% pada pungutan impor yang mencakup berbagai produk pertanian dan makanan Amerika. China juga menempatkan 25 perusahaan AS di bawah pembatasan ekspor dan investasi.

Mengutip Reuters, Selasa (4/3), bea masuk tambahan 10% yang diancamkan Presiden AS Donald Trump kepada China minggu lalu mulai berlaku pada pukul 05.01 GMT pada tanggal 4 Maret, yang mengakibatkan tarif kumulatif 20%.

Tarif tersebut merupakan kenaikan tambahan pada pungutan yang sudah ada sebelumnya pada ribuan barang China.

AS berpendapat bahwa China memasok bahan kimia yang digunakan dalam produksi fentanil. China membantah melakukan kesalahan.

Beijing akan mengenakan tarif tambahan sebesar 15% pada ayam, gandum, jagung, dan kapas AS dan pungutan tambahan sebesar 10% pada kedelai, sorgum, daging babi, daging sapi, produk akuatik, buah-buahan dan sayuran, serta impor susu AS mulai 10 Maret, kementerian keuangan mengumumkan dalam sebuah pernyataan.

"Langkah-langkah tarif sepihak AS secara serius melanggar aturan Organisasi Perdagangan Dunia dan merusak dasar kerja sama ekonomi dan perdagangan antara China dan AS," kata kementerian perdagangan China dalam sebuah pernyataan terpisah.

"China akan dengan tegas melindungi hak dan kepentingannya yang sah," menurut pernyataan itu.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Elon Musk menuduh Zelenskyy Menginginkan 'Perang Selamanya' dengan Rusia

 

Miliarder teknologi Elon Musk kembali melontarkan kritik tajam terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Senin (4/3), menuduhnya menginginkan "perang selamanya" dengan Rusia.

Melalui platform media sosialnya, X, Musk menuduh Zelenskyy menginginkan perang tanpa akhir yang hanya menjadi "penggiling daging korupsi".

"Ini kejahatan," tulis Musk dalam unggahannya.

Dalam postingan terpisah, ia menuding Zelenskyy memiliki pilihan untuk "mencari perdamaian" dengan Moskow, tetapi malah memilih jalan pertumpahan darah.

"Ini kejam dan tidak manusiawi," tambahnya.

Dari Pendukung Ukraina Menjadi Pengkritik Keras

Di awal invasi Rusia ke Ukraina, Musk sempat dipuji sebagai salah satu pendukung utama Kyiv setelah menyumbangkan ribuan terminal internet satelit Starlink guna menggantikan infrastruktur komunikasi yang hancur akibat serangan Moskow.

Namun, seiring waktu, sikapnya berubah drastis. Musk mulai menyebarkan narasi yang menurut Kyiv bersifat pro-Rusia. Ia juga mengecam bantuan Amerika Serikat kepada Ukraina yang menurutnya diberikan "tanpa akuntabilitas dan tanpa strategi akhir yang jelas".

Zelenskyy menjadi sasaran kritik terpedas Musk, dengan miliarder itu sering mengejek permintaan bantuan Ukraina dan menolak klaim bahwa Kyiv tidak boleh dipaksa ke meja perundingan.

Dinamika AS-Ukraina di Bawah Trump

Serangan terbaru Musk terhadap Zelenskyy terjadi hanya beberapa hari setelah pertemuan di Oval Office antara Presiden AS Donald Trump, Zelenskyy, dan Wakil Presiden JD Vance.

Pertemuan itu berakhir dengan Zelenskyy yang diduga dikeluarkan dari Gedung Putih, meningkatkan kekhawatiran bahwa dukungan AS untuk Ukraina dapat ditarik sepenuhnya.

Sebagai penasihat dekat Trump, Musk semakin vokal dalam kebijakan luar negeri AS dan politik Eropa. Dengan sikap pemerintahan Trump yang semakin skeptis terhadap bantuan luar negeri, masa depan dukungan AS untuk Ukraina kini berada dalam ketidakpastian.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

China Serang Balik! Produk AS Kena Tarif Impor Baru Mulai 10 Maret

 

China dengan cepat membalas kebijakan tarif baru Amerika Serikat (AS) dengan menaikkan bea impor sebesar 10%-15% terhadap berbagai produk pertanian dan pangan asal AS, serta memberlakukan pembatasan ekspor dan investasi terhadap 25 perusahaan Amerika.

Tambahan bea masuk sebesar 10% yang diumumkan Presiden AS Donald Trump pekan lalu resmi diberlakukan pada Selasa (4/3) pukul 05.01 GMT.

Dengan kebijakan ini, total tarif yang dikenakan terhadap barang-barang China kini mencapai 20%.

Washington mengklaim bahwa tarif ini diberlakukan sebagai respons terhadap dugaan kelambanan China dalam menangani aliran narkotika, khususnya fentanyl.

Namun, Beijing membantah tuduhan tersebut.

Sebagai langkah balasan, Kementerian Keuangan China mengumumkan bahwa mulai 10 Maret, Beijing akan mengenakan tambahan tarif 15% terhadap impor ayam, gandum, jagung, dan kapas dari AS.

Sementara itu, tarif sebesar 10% akan diberlakukan untuk produk kedelai, sorgum, daging babi, daging sapi, hasil perikanan, buah-buahan, sayuran, dan produk susu asal AS.

"Tindakan sepihak AS yang mengenakan tarif tambahan secara serius melanggar aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan merusak dasar kerja sama ekonomi serta perdagangan antara China dan AS," ujar Kementerian Perdagangan China dalam pernyataan resminya.

China juga menegaskan bahwa pihaknya akan mengambil langkah tegas untuk melindungi hak dan kepentingan ekonomi negaranya dari kebijakan perdagangan AS yang dianggap merugikan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PM Trudeau: Tarif Balasan Kanada atas Barang-barang AS akan Dimulai Selasa (4/3)

 

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan, Kanada akan mengenakan tarif 25% atas barang-barang AS senilai C$ 155 miliar (US$ 107 miliar) mulai Selasa (4/3) jika pemerintahan Presiden AS Donald Trump menindaklanjuti tarif yang diusulkan atas barang-barang Kanada.

Mengutip Reuters, Selasa (4/3), Trudeau dalam sebuah pernyataan mengatakan, Kanada akan mengenakan tarif 25% atas barang-barang AS senilai C$30 miliar mulai Selasa, sementara tarif atas produk-produk senilai C$125 miliar lainnya akan mulai berlaku dalam 21 hari.

"Tarif kami akan tetap berlaku hingga tindakan perdagangan AS ditarik, dan jika tarif AS tidak dihentikan, kami sedang dalam diskusi aktif dan berkelanjutan dengan provinsi dan teritori untuk mengupayakan beberapa tindakan non-tarif," imbuh Trudeau.

 

 

 

Pendanaan Jumbo: BYD Cari US$5,2 Miliar untuk Percepat Ekspansi

 

Produsen kendaraan listrik asal China, BYD, telah meluncurkan penjualan saham di Bursa Hong Kong untuk menggalang dana hingga US$5,2 miliar melalui metode accelerated book-building, menurut lembar ketentuan transaksi yang dilihat oleh Reuters pada Senin (3/3).

BYD menetapkan kisaran harga saham antara HK$333 hingga HK$345 per lembar, atau diskon hingga 8,4% dibandingkan harga penutupan pasar pada Senin, yaitu HK$363,60 per saham.

Penawaran ini diperkirakan akan ditetapkan harganya pada Senin, menurut lembar ketentuan tersebut.

BYD belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar dari Reuters.

Perusahaan berencana menggunakan dana hasil penjualan saham ini untuk investasi dalam penelitian dan pengembangan (R&D), ekspansi bisnis ke luar negeri, penambahan modal kerja, serta kebutuhan operasional umum lainnya.

Langkah ini memperkuat momentum penerbitan saham di Hong Kong tahun ini, yang menjadi destinasi utama bagi perusahaan China untuk menghimpun modal di luar negeri.

Investor bertaruh pada potensi pemulihan pertumbuhan ekonomi China, yang sebelumnya melambat.

Saham Mixue Group, jaringan minuman dan bubble tea terbesar di China, melonjak lebih dari 47% dalam debutnya di Bursa Efek Hong Kong pada Senin. Pencatatan saham baru di kota tersebut mencatat awal tahun terkuat sejak 2021.

Awal yang positif ini semakin meningkatkan optimisme terhadap peningkatan penerbitan saham oleh perusahaan-perusahaan China di Hong Kong.

Hal ini didorong oleh langkah Beijing yang semakin mendukung sektor swasta guna menghidupkan kembali ekonomi yang lesu di tengah ketegangan geopolitik yang meningkat.

Ekspansi Besar-Besaran BYD

Langkah penghimpunan dana ini terjadi di tengah ekspansi agresif BYD ke berbagai pasar.

Perusahaan berencana merekrut 20.000 karyawan di Zhengzhou pada kuartal pertama tahun ini untuk meningkatkan kapasitas produksi, menurut laporan Henan Daily yang dikelola pemerintah pada bulan lalu.

BYD juga menargetkan penyelesaian pabrik senilai US$1 miliar di Indonesia pada akhir 2025, menurut kepala unit lokalnya yang berbicara pada Januari lalu.

Tahun lalu, BYD melampaui target penjualan globalnya dengan lebih dari 4 juta unit terjual.

Pada 2024, BYD membuka pabrik kendaraan listrik pertamanya di Asia Tenggara, tepatnya di Thailand, dengan nilai investasi $490 juta dan kapasitas produksi 150.000 unit per tahun.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PM Prancis: Ribut Zelenskyy dan Trump Pertanda Perpecahan Negara Barat

 

 

Pertengkaran antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah mengungkap perpecahan dalam aliansi Barat. Demikian disampaikan Perdana Menteri Prancis Francois Bayrou pada Senin (3/3).

"Apa yang terjadi di depan mata kita pada Jumat (28/2) lalu adalah hancurnya sesuatu yang bernilai luar biasa, yang tidak terlalu kita sadari, tetapi menjadi kerangka bagi pandangan kita tentang dunia, gagasan tentang persatuan dan identitas Barat," kata Bayrou.

PM Bayrou menyampaikan pernyataan itu ketika berpidato di depan parlemen Prancis mengenai situasi di Ukraina, seperti yang disiarkan di situs resmi badan negara tersebut.

"Perihal keamanan Ukraina dan gagasan tertentu tentang aliansi antara Eropa dan Amerika juga menjadi korban perselisihan ini," katanya menambahkan.

Sebelumnya pada Jumat, pembicaraan antara Zelenskyy dan Trump di Washington gagal menyusul pertengkaran verbal mereka di depan wartawan di Ruang Oval. Pemimpin Ukraina itu dikritik karena dianggap kurang berterima kasih atas bantuan AS dan perilaku yang tidak sopan di Gedung Putih.

Zelenskyy diminta untuk pergi, meskipun delegasi Ukraina dilaporkan memohon kepada tuan rumah untuk melanjutkan pertemuan, yang seharusnya mencapai puncaknya dengan penandatanganan perjanjian tentang logam tanah jarang dan konferensi pers bersama.

Trump membatalkan penandatanganan perjanjian dengan Zelenskyy, yang sudah diratifikasi oleh pemerintah Ukraina. Trump mengatakan pemimpin Ukraina itu tidak akan diterima kembali di Gedung Putih sampai dia 'siap untuk perdamaian'.

Setelah pembicaraan yang gagal dengan Trump, Zelenskyy mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa dia yakin tidak melakukan kesalahan apa pun dan menolak untuk meminta maaf kepada pemimpin AS tersebut.

Namun, Zelenskyy meyakini bahwa hubungannya dengan Presiden Trump bisa diselamatkan setelah keduanya terlibat perdebatan sengit dan pembicaraan mereka berakhir kandas.

"Ya, tentu saja, karena hubungan ini lebih dari sekadar hubungan dua presiden," kata Zelenskyy saat wawancara tersebut ketika ditanya apakah menurut dia hubungan dengan presiden AS itu dapat diselamatkan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Perang Dagang Amerika Utara Dimulai

 

 

Presiden Donald Trump mengatakan pada hari Senin bahwa pajak sebesar 25 persen atas impor dari Meksiko dan Kanada akan mulai berlaku pada Selasa ini. Pengumuman itu memicu kekhawatiran baru akan perang dagang di Amerika Utara yang telah menunjukkan tanda-tanda meningkatkan inflasi dan menghambat pertumbuhan.

“Besok, tarif 25 persen untuk Kanada dan 25 persen untuk Meksiko. Dan itu akan dimulai,” kata Trump kepada wartawan di Ruang Roosevelt. “Mereka harus dikenai tarif.”

Trump mengatakan tarif tersebut untuk memaksa kedua negara tetangga AS tersebut meningkatkan perjuangan mereka melawan perdagangan obat adiktif mematikan fentanil dan menghentikan imigrasi ilegal. Namun Trump juga mengindikasikan bahwa ia ingin menyeimbangkan ketidakseimbangan perdagangan dengan kedua negara dan mendorong lebih banyak pabrik untuk direlokasi di Amerika Serikat.

Komentarnya dengan cepat mengguncang pasar saham AS, dengan indeks S&P 500 turun 2 persen pada perdagangan Senin sore. Hal ini merupakan pertanda adanya risiko politik dan ekonomi yang harus diambil oleh Trump, mengingat kemungkinan terjadinya inflasi yang lebih tinggi dan kemungkinan berakhirnya kemitraan perdagangan yang telah berlangsung selama puluhan tahun dengan Meksiko dan Kanada.

Namun pemerintahan Trump tetap yakin bahwa tarif adalah pilihan terbaik untuk meningkatkan manufaktur AS dan menarik investasi asing. Menteri Perdagangan Howard Lutnick mengatakan pada hari Senin bahwa pembuat chip komputer TSMC telah memperluas investasinya di Amerika Serikat karena kemungkinan penerapan tarif terpisah sebesar 25 persen.

Pada bulan Februari, Trump mengenakan tarif 10 persen pada impor dari Cina. Dia menekankan kembali pada hari Senin bahwa tarif akan berlipat ganda menjadi 20% pada hari Selasa.

Trump memberikan penundaan satu bulan pada Februari karena Meksiko dan Kanada menjanjikan konsesi. Namun Trump mengatakan pada Senin bahwa “tidak ada ruang tersisa bagi Meksiko atau Kanada” untuk menghindari tarif baru yang tinggi, yang juga akan mengenakan pajak pada produk energi Kanada seperti minyak dan listrik dengan tarif lebih rendah sebesar 10 persen.

“Jika Trump mengenakan tarif, kami siap,” kata Menteri Luar Negeri Kanada Mélanie Joly. “Kami siap dengan tarif senilai 155 miliar dolar AS  dan kami siap dengan tarif tahap pertama, yaitu 30 miliar dolar AS.”

Joly mengatakan Kanada memiliki rencana perbatasan yang sangat kuat dan menjelaskan hal itu kepada pejabat pemerintahan Trump minggu lalu. Dia mengatakan upaya diplomasi terus berlanjut. Dia berbicara setelah Trump membuat komentarnya pada Selasa.

Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum pada Senin menunggu untuk melihat apa yang akan dikatakan Trump. “Itu adalah keputusan yang bergantung pada pemerintah Amerika Serikat, pada presiden Amerika Serikat,” kata Sheinbaum sebelum pernyataan Trump. “Jadi apapun keputusannya, kami akan mengambil keputusan kami dan ada rencana, ada persatuan di Meksiko.”

Kedua negara telah berusaha menunjukkan tindakan dalam menanggapi kekhawatiran Trump. Meksiko mengirim 10.000 tentara Garda Nasional ke perbatasan mereka untuk menindak perdagangan narkoba dan imigrasi ilegal. Kanada menamai fentanyl czar, meskipun penyelundupan obat tersebut dari Kanada ke Amerika Serikat tampaknya relatif kecil.

Hingga Ahad, masih belum jelas pilihan apa yang akan diambil Trump mengenai tarif. Lutnick mengatakan kepada “Sunday Morning Futures” di Fox News Channel bahwa keputusan itu “dapat berubah-ubah.”

Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan Meksiko juga telah menawarkan untuk mengenakan pajak sebesar 20 persen pada semua impor dari Cina sebagai bagian dari pembicaraan dengan Amerika Serikat.

Bessent mengatakan kepada CBS News pada Ahad bahwa Cina akan “memakan” dampak dari tarif tersebut, alih-alih membebankannya kepada bisnis dan konsumen AS yang mengimpor produk mereka dalam bentuk harga yang lebih tinggi.

Namun perusahaan-perusahaan mulai dari Ford hingga Walmart telah memperingatkan tentang dampak negatif tarif terhadap bisnis mereka. Demikian pula, berbagai analisis yang dilakukan oleh Peterson Institute for International Economics dan Yale University Budget Lab menunjukkan bahwa rata-rata sebuah keluarga dapat menghadapi kenaikan harga lebih dari 1.000 dolar AS.

“Hal ini akan menimbulkan dampak yang sangat mengganggu bagi dunia usaha, baik dalam hal rantai pasokan maupun kemampuan mereka menjalankan operasi bisnis secara efektif,” kata Eswar Prasad, ekonom di Cornell University. “Akan ada dampak inflasi yang akan menjadi dampak yang mengganggu.”

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Mesir Sebut Rencana Rekonstruksi Gaza Sudah Siap, Besok Dipresentasikan

 

Menteri Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty, mengatakan, rencana rekonstruksi Gaza yang disiapkan Mesir sudah rampung dan akan dipresentasikan pada pertemuan puncak darurat Arab pada 4 Maret 2025. Dalam rencana tersebut, dipastikan warga Palestina tetap berada di tanah air mereka.

"Kami akan mengadakan pembicaraan intensif dengan negara-negara donor utama setelah rencana tersebut diadopsi dalam pertemuan puncak Arab mendatang," kata Abdelatty dalam konferensi pers bersama Komisaris Uni Eropa untuk Mediterania, Dubravka Šuica, sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Iran, IRNA pada Senin (3/3/2025).

Negara-negara Arab, yang dengan cepat menolak rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump agar AS mengambil alih kendali Gaza dan memukimkan kembali warga Palestina ke tempat lain, kini sedang bergegas menyepakati inisiatif diplomatik untuk menentang proposal tersebut.

Rencana Trump yang diumumkan pada 4 Februari di tengah gencatan senjata yang rapuh antara Israel dan Hamas di Gaza, telah memicu kemarahan warga Palestina dan negara-negara Arab serta menjungkirbalikkan diplomasi AS selama beberapa dekade yang berfokus pada solusi dua negara.

Menurut Abdelatty, rencana rekonstruksi Mesir akan mendapatkan dukungan dan pendanaan internasional untuk memastikan keberhasilan pelaksanaannya. Abdelatty menekankan bahwa peran Eropa, terutama dalam aspek ekonomi untuk membangun kembali Gaza yang dilanda perang, sangatlah penting.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Parlemen Israel Ricuh, Keluarga Sandera Dipukuli dan Diusir

 

Knesset alias parlemen Israel diwarnai sidang yang penuh gejolak pada Senin malam, saat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Sesi tersebut diawali dengan perkelahian antara pihak keamanan dan keluarga sandera.

Terjadi beberapa pertengkaran antar anggota, dan Ketua Dewan memerintahkan pengusiran keluarga sandera, kemudian mencabut keputusannya.  Media Israel melaporkan bahwa pertengkaran terjadi antara anggota Knesset setelah pihak oposisi meminta Netanyahu untuk berkabung atas kematian tersebut, namun ditolak oleh Ketua Knesset Amir Ohana.

Aljazirah Arabia melansir, beberapa anggota Knesset dan anggota keluarga tahanan berulang kali menyela pidato Netanyahu, menuduhnya meninggalkan para tahanan dan menyabotase perjanjian gencatan senjata di Gaza demi kepentingan politiknya sendiri.

Perusahaan Penyiaran Israel mengatakan bahwa Ketua Knesset memerintahkan pengusiran keluarga orang Israel yang tewas dan tahanan dari sidang pleno, setelah mereka memboikot pidato Netanyahu dan mengabaikannya, namun dia kemudian membatalkan keputusannya.

Dalam sesi tersebut, yang disiarkan langsung, Netanyahu berbicara kepada anggota yang mengkritiknya, dengan mengatakan, "Anda menghasut saya dan memberikan tekanan pada kami, bukan pada Hamas."

“Anda menyebarkan perpecahan dan mempraktikkan propaganda politik palsu,” tambahnya, seraya menuduh mereka menghancurkan moral keluarga para tahanan, seperti yang ia katakan. Ketua Knesset memerintahkan pengusiran sejumlah anggota yang memboikot perdana menteri, termasuk pemimpin oposisi Partai Buruh Yair Golan.

Pembukaan sidang sempat tertunda akibat baku hantam antara petugas keamanan Knesset dengan keluarga narapidana yang terekam kamera. Knesset mengadakan sidang ini setelah 40 anggota parlemen (dari 120) menandatangani permintaan untuk memanggil Netanyahu guna membahas pembentukan komite investigasi resmi atas peristiwa 7 Oktober 2023.

Surat kabar Haaretz mengatakan bahwa Benjamin Netanyahu berjudi untuk melanjutkan perang di Gaza, mengambil keuntungan dari dukungan yang diberikan kepadanya oleh Presiden AS Donald Trump.

Analis militer surat kabar tersebut, Amos Harel, yang membahas kebijakan pemerintahan Netanyahu baru-baru ini, menekankan bahwa tentara Israel tidak memiliki kemampuan untuk melancarkan perang ini. Sementara rakyat Israel menuntut pembebasan para tahanan sebelum mengambil langkah ini, dan memperingatkan Netanyahu agar tidak "berjudi dengan nasib para sandera, tentaranya, dan masa depan seluruh wilayah."

Salah satu contoh paling mencolok dari pendekatan Netanyahu, kata Harel, adalah negosiasi kesepakatan pertukaran tahanan. Meskipun pemerintah Israel mengklaim bahwa Hamas menolak proposal Amerika untuk memperpanjang gencatan senjata, kenyataannya, menurut Harel, Israel melanggar perjanjian tersebut. Mereka tidak berkomitmen untuk menarik diri dari koridor Philadelphi, tidak menghentikan permusuhan, dan tidak siap untuk melanjutkan ke perjanjian tahap kedua, yang mencakup pembebasan tahanan Palestina tambahan.

Beberapa jam setelah kantor Netanyahu mengumumkan penolakan Hamas terhadap perjanjian tersebut, Israel memutuskan untuk menghentikan masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, sebuah langkah yang, menurut Harel, kemungkinan akan menuai kritik internasional, terutama pada bulan suci Ramadhan. Israel diperkirakan akan dituduh mencoba membuat warga sipil kelaparan di Jalur Gaza, sebuah klaim yang semakin bergema seiring dengan meningkatnya kemarahan internasional atas dampak perang tersebut.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Netanyahu Bernafsu Kembali Jalankan Genosida di Gaza

 

 

Media Israel melaporkan bahwa entitas Zionis itu akan kembali melancarkan agresi di Jalur Gaza dalam waktu 10 hari jika Hamas tidak terus melepaskan tahanan. Langkah ini meyalahi kesepakatan gencatan senjata yang dicapai Januari lalu.

Channel 12 menjelaskan bahwa "Israel ingin mencapai kesepahaman, namun telah menetapkan tenggat waktu untuk memajukan proses tersebut." Saluran tersebut mengutip seorang pejabat Israel yang mengatakan: "Saat ini kami menemui jalan buntu mengenai negosiasi kesepakatan." Sementara itu, Otoritas Penyiaran Israel mengutip sebuah sumber yang mengatakan bahwa dimulainya kembali pertempuran Israel di Gaza akan memakan waktu lama karena pergantian kepala staf.

Fase pertama perjanjian gencatan senjata dan pertukaran tahanan antara Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) dan Israel, yang mulai berlaku pada 19 Januari, berakhir pada hari Sabtu. Namun, Israel menolak untuk melakukan perundingan tahap kedua, yang bertentangan dengan apa yang ditetapkan dalam perjanjian, dan menutup penyeberangan, mencegah masuknya bantuan ke Jalur Gaza, dan mengancam akan melanjutkan perang.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dalam pidatonya di Knesset (parlemen) pada hari Senin bahwa Israel tidak bermaksud untuk melakukan negosiasi tahap kedua karena “jarak antara kami dan Hamas… tidak dapat dijembatani,” dan menambahkan: “Kami sedang mempersiapkan tahap selanjutnya dari perang di tujuh front.”

“Kami memberitahu Hamas bahwa jika Anda tidak melepaskan orang-orang kami yang diculik, akan ada konsekuensi yang tidak dapat Anda tanggung.” Netanyahu menegaskan kembali apa yang dia katakan sebagai usulan baru utusan AS untuk Timur Tengah Steve Witkoff untuk membebaskan semua tahanan Israel yang tersisa di Jalur Gaza dalam dua gelombang.

Perdana Menteri Israel juga memuji usulan Presiden AS Donald Trump untuk mengosongkan Gaza dari penduduknya sebagai hal yang “berani dan inovatif”. “Kita harus mendukungnya. Kami mendukungnya sepenuhnya,” katanya, menurut Times of Israel.

“Waktunya telah tiba untuk memberi mereka kebebasan untuk pergi. Waktunya telah tiba untuk memberi mereka kebebasan memilih.” Para aktivis hak asasi manusia mengatakan upaya untuk memaksa warga Palestina keluar dari Gaza mungkin merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Sementara itu, Hamas menuduh Netanyahu melanggar perjanjian tersebut, dan meminta para mediator dan penjamin untuk melindungi perjanjian tersebut dari keruntuhan dan memaksa pendudukan Israel untuk memulai tahap kedua, yang mengarah pada gencatan senjata permanen, penarikan semua pasukan Israel, dan rekonstruksi.

Juru bicara Sekjen PBB, Antonio Guterres Stephane Dujarric mengatakan pihaknya ingin semua pihak “melakukan segala yang mereka bisa” untuk memastikan perang di Gaza tidak berlanjut. Dujarric memperingatkan bahwa kembalinya pertempuran akan “memiliki konsekuensi bencana” bagi warga sipil serta tawanan Israel di Gaza.

“Kami ingin melihat para sandera dibebaskan. Kami ingin melihat dimulainya kembali bantuan kemanusiaan,” katanya kepada wartawan. Dujarric mengatakan Israel memblokir bantuan ke Gaza selama dua hari telah menyebabkan lonjakan besar harga komoditas pokok.

Dujarric mengatakan lembaga-lembaga yang bekerja di Gaza belum melaporkan bahwa Hamas mencuri bantuan kemanusiaan yang memasuki wilayah tersebut, seperti yang diklaim oleh Netanyahu. Perdana Menteri Israel mengatakan bahwa negaranya memblokir bantuan ke Gaza “karena Hamas mencuri pasokan dan mencegah masyarakat Gaza mendapatkan bantuan tersebut”. Namun Dujarric mengatakan kepada wartawan bahwa bantuan tersebut benar-benar menjangkau masyarakat.

“Tidak ada satupun yang dilaporkan di sini oleh rekan-rekan kami di lapangan. Kami telah melihat, sejak gencatan senjata, ada aliran bantuan yang lebih bebas dan langsung, dan kami belum melihat adanya penjarahan seperti yang kami lihat sebelum gencatan senjata.”

Kelompok Hamas mengatakan melalui Telegram bahwa larangan Israel masuknya semua bantuan dan barang ke Gaza merupakan “kejahatan hukuman kolektif terhadap warga sipil yang tidak bersalah, dan pelanggaran mencolok terhadap hukum kemanusiaan internasional”.

“Mencegah datangnya makanan, obat-obatan, dan kebutuhan dasar jelas merupakan kejahatan perang, dan upaya putus asa untuk mencekik rakyat kami yang teguh.” Hamas meminta negara-negara Arab dan Muslim, PBB dan komunitas internasional untuk mengambil tindakan segera guna menghentikan kejahatan kemanusiaan Israel.

Pejabat senior Hamas Osama Hamdan mengatakan kelompok Palestina telah menghormati komitmennya terhadap perjanjian tersebut dengan cara yang “tepat dan tepat waktu” meskipun ada pelanggaran dari Israel. Dia menambahkan Hamas “berkomitmen terhadap perjanjian tersebut” dan ingin melihat perjanjian tersebut dilanjutkan ke tahap kedua.

Hamdan juga mengatakan bahwa Israel berusaha untuk “mengembalikan situasi ke titik awal” dengan proposal alternatif seperti memperpanjang tahap pertama, yang tidak sesuai dengan apa yang telah disepakati. Dia menambahkan bahwa Benjamin Netanyahu “bertanggung jawab penuh” atas dampak gagalnya perjanjian tersebut, termasuk dampaknya terhadap tawanan Israel di Gaza.

 “Kami mengutuk pemerasan murahan yang dilakukan Netanyahu dan pemerintahan ekstremisnya terhadap rakyat kami dengan menggunakan bantuan kemanusiaan sebagai alat tekanan dalam negosiasi,” kata Hamdan. “Kami menyerukan komunitas internasional untuk menekan Israel agar membuka penyeberangan dan mengizinkan bantuan kemanusiaan yang menyelamatkan jiwa masuk ke Gaza.”

Osama Hamdan mengatakan Israel telah melanggar ketentuan gencatan senjata tahap pertama sebanyak 962 kali. Diantaranya, pasukan Israel membunuh 116 warga Palestina selama gencatan senjata. Israel juga hanya mengizinkan rata-rata 23 truk bahan bakar masuk ke Gaza setiap hari, bukan 50 truk.

Israel sejauh ini tidak mengizinkan impor bahan bakar komersial. Israel hanya mengizinkan 15 rumah mobil masuk ke Gaza, bukan 60.000 seperti yang ditetapkan dalam kesepakatan. Sembilan alat berat untuk menghilangkan puing-puing diizinkan masuk ke Gaza, namun dibutuhkan setidaknya 500 alat. Bahan rekonstruksi dan peralatan medis juga dibatasi dibatasi Israel. Israel juga tidak mengizinkan dimulainya kembali pembangkit listrik.

Badan amal medis Doctors Without Borders (MSF) telah memperingatkan bahwa penangguhan bantuan Israel ke Gaza akan menambah tekanan signifikan terhadap dua juta warga Palestina di wilayah kantong tersebut yang masih menderita kekurangan barang-barang kebutuhan pokok.

“Tantangan lebih lanjut terhadap akses terhadap pangan dan akses terhadap air bersih dapat menimbulkan konsekuensi yang sangat buruk.” Caroline Seguin, koordinator darurat MSF, mengatakan kepada kantor berita Reuters. “Lonjakan harga pangan dan harga bagus menciptakan ketakutan dan ketidakpastian,” tambah Seguin.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Share this Post