News Forex, Index & Komoditi ( Kamis, 5 Juni 2025 )
News Forex, Index & Komoditi
( Kamis, 5 Juni 2025 )
Harga Emas Global Naik Pasca Rilis Data Ekonomi AS yang Lemah
Harga emas naik pada perdagangan Kamis (5/6) pagi. Pukul 07.20 WIB, harga emas untuk pengiriman Agustus 2025 di Commodity Exchange ada di level US$ 3.400,50 per ons troi, naik 0,04% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 3.399,20 per ons troi.
Harga emas naik setelah data AS yang lebih lemah dari perkiraan memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga setidaknya dua kali tahun ini, untuk mencegah resesi.
Mengutip Bloomberg, data menunjukkan adanya kontraksi di penyedia layanan AS dan perlambatan perekrutan.
Para analis memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga acuannya pada Oktober dan Desember tahun ini.
Sementara itu, kekhawatiran mengenai memburuknya ketegangan antara AS dengan beberapa mitra dagang utamanya muncul kembali setelah Presiden AS Donald Trump menaikkan tarif impor baja dan aluminium menjadi 50%.
Harga emas batangan telah naik hampir 30% sepanjang tahun ini, dan mencapai rekor tertinggi pada AS, karena perang taif memperkuat daya tarik emas sebagai aset safe haven.
Harga Minyak Dunia Melemah di Tengah Meningkatnya Kekhawatiran terhadap Kelebihan Pasokan
West Texas Intermediate (WTI), patokan minyak mentah AS, diperdagangkan di sekitar $62,00 selama perdagangan sesi Asia pada hari Kamis. Harga WTI sedikit menurun saat Arab Saudi mengisyaratkan bahwa mereka mungkin mendorong peningkatan produksi yang besar, meningkatkan kekhawatiran terhadap kelebihan pasokan minyak global.
Pada hari Sabtu, Organization of the Petroleum Exporting Countries dan sekutu-sekutunya (OPEC+) memutuskan untuk meningkatkan produksi mereka lagi pada hari Sabtu. OPEC+ merencanakan untuk meningkatkan produksi dengan laju yang stabil sebesar 411.000 barel per hari (bph) pada bulan Juli, setelah peningkatan pada bulan Mei dan Juni.
Bloomberg melaporkan bahwa Arab Saudi terbuka dengan peningkatan produksi minyak mentah tambahan dalam upaya untuk meningkatkan pangsa pasarnya, yang dianggap sebagai strategi untuk menurunkan harga minyak dan menghukum anggota-anggota OPEC+ yang memproduksi berlebihan, seperti Kazakhstan dan Irak. kekhawatiran terhadap pasokan minyak global membebani harga WTI.
Stok bensin AS melonjak sebesar 5,2 juta barel, lapor Energy Information Administration (EIA). Para analis yang disurvei memprakirakan kenaikan sebesar 600.000 barel. Sementara itu, persediaan minyak mentah AS turun lebih dari yang diprakirakan minggu lalu. Laporan mingguan EIA menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah di AS untuk pekan yang berakhir 30 Mei turun sebesar 4,304 juta barel, dibandingkan dengan penurunan 2,795 juta barel pada pekan sebelumnya. Konsensus pasar memprakirakan bahwa stok akan turun sebesar 900.000 barel.
Di sisi lain, keraguan terhadap kesepakatan nuklir antara Amerika Serikat dan Iran dapat membantu membatasi penurunan WTI. Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei, mengatakan bahwa dia tidak berpikir pembicaraan dengan AS akan berhasil, sementara Presiden AS, Donald Trump, menyatakan bahwa Teheran akan menghadapi "sesuatu yang buruk" jika tidak segera menerima proposal AS soal program nuklirnya.
Wall Street Mixed, Dipicu Data Ekonomi AS yang Lemah
Indeks utama Wall Street ditutup bervariasi alias mixed pada akhir perdagangan Rabu (4/6). Indeks S&P 500 nyaris stagnan, Nasdaq Composite naik dan Dow Jones Industrial Average turun karena data ekonomi AS yang lemah mengungkap dampak ekonomi yang diambil oleh kebijakan perdagangan Presiden Donald Trump.
Mengutip Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average turun 91,90 poin, atau 0,22% ke level 42.427,74, S&P 500 naik 0,44 poin, atau 0,01% ke level 5.970,81 dan Nasdaq Composite naik 61,53 poin, atau 0,32% ke level 19.460,49.
Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 14,5 miliar saham dengan rata-rata 17,8 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir.
Saham Hewlett Packard Enterprise naik 0,8% karena permintaan untuk server kecerdasan buatan dan segmen cloud hibrida membantu pendapatan dan laba kuartal kedua melampaui estimasi.
Saham GlobalFoundries naik 2,3% setelah produsen chip tersebut mengumumkan rencana untuk meningkatkan investasi menjadi US$ 16 miliar.
Saham bank terbesar keempat di AS, Wells Fargo, berakhir turun 0,4% meskipun sempat mencapai level tertinggi dalam tiga bulan setelah Federal Reserve mencabut batasan asetnya yang telah lama berlaku sebesar US$ 1,95 triliun.
CEO Wells Fargo Charlie Scharf mengatakan kepada Reuters bahwa ia mengharapkan bank tersebut tumbuh di semua bisnis termasuk kekayaan, perbankan komersial dan investasi, serta kartu kredit, tetapi tidak pada hipotek.
Saham Tesla turun 3,5% karena penjualan produsen kendaraan listrik itu turun selama lima bulan berturut-turut di pasar-pasar besar Eropa.
Saham perusahaan keamanan siber CrowdStrike merosot 5,8% setelah memperkirakan pendapatan kuartalan di bawah estimasi.
Sektor jasa mengalami kontraksi pada Mei untuk pertama kalinya dalam hampir satu tahun, sementara bisnis mencatat biaya produksi yang lebih tinggi. Kondisi ini mengingatkan bahwa ekonomi masih berisiko mengalami perlambatan pertumbuhan dan kenaikan inflasi.
"Dampak tarif kemungkinan menaikkan harga yang dibayarkan oleh perusahaan sektor jasa," kata Jeffrey Roach, kepala ekonom untuk LPL Financial.
Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP menunjukkan pengusaha swasta AS pada bulan Mei menambah jumlah pekerja paling sedikit dalam lebih dari dua tahun.
Investor menunggu data nonfarm-payrolls hari Jumat untuk mendapat lebih banyak tanda-tanda tentang bagaimana ketidakpastian perdagangan mempengaruhi pasar tenaga kerja AS.
Washington menggandakan tarif impor baja dan aluminium menjadi 50%, dan hari Rabu juga merupakan batas waktu Trump bagi mitra dagang untuk memberikan penawaran terbaik mereka guna menghindari pungutan impor yang memberatkan lainnya agar tidak berlaku pada awal Juli.
Investor fokus pada negosiasi tarif antara Washington dan mitra dagang, dengan Trump dan pemimpin China Xi Jinping diperkirakan akan berbicara minggu ini karena ketegangan meningkat antara dua ekonomi terbesar dunia.
"Jika kita tidak dapat mencapai kesepakatan dengan China, perang tarif akan menjadi isu utama selama beberapa bulan mendatang dan akan berdampak pada ekonomi domestik dan internasional," kata Phil Blancato, CEO Ladenburg Thalmann Asset Management.
Pada Mei, indeks S&P 500 dan Nasdaq yang sarat teknologi mencatat kenaikan bulanan terbesar sejak November 2023, berkat pelunakan sikap perdagangan keras Trump dan laporan laba yang optimistis.
S&P 500 tetap lebih dari 2% di bawah rekor tertinggi yang dicapai pada bulan Februari.
Barclays bersama sejumlah perusahaan pialang lainnya menaikkan target harga akhir tahun untuk S&P 500, yang menunjukkan meredanya ketidakpastian perdagangan dan ekspektasi pertumbuhan laba yang dinormalisasi pada tahun 2026.
Trump Desak The Fed Turunkan Suku Bunga Usai Data Ketenagakerjaan ADP Melemah
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali mendesak Ketua The Fed Jerome Powell untuk segera memangkas suku bunga, menyusul laporan pelemahan pertumbuhan lapangan kerja dari ADP.
Seruan ini ia sampaikan melalui unggahan di platform Truth Social, Rabu (4/6).
“Angka ADP keluar. ‘Terlambat’. Powell sekarang harus menurunkan suku bunga. Dia luar biasa (dalam arti negatif). Eropa sudah sembilan kali menurunkan,” tulis Trump.
Laporan ADP Research Institute menunjukkan bahwa penciptaan lapangan kerja sektor swasta AS hanya bertambah 37.000 pada Mei, jauh di bawah ekspektasi ekonom Reuters yang memproyeksikan kenaikan 110.000.
Data April juga direvisi turun menjadi 60.000 dari 62.000 sebelumnya.
Pelemahan data ADP ini menjadi indikator awal menjelang rilis laporan ketenagakerjaan resmi versi Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) pada Jumat (6/6) mendatang, laporan yang biasa dijadikan acuan utama kebijakan moneter The Fed.
Trump, yang kembali mencalonkan diri sebagai presiden dari Partai Republik, telah berulang kali mengkritik Powell dalam beberapa bulan terakhir, bahkan dengan nada yang kerap bersifat personal.
Ia menyalahkan ketua The Fed itu karena dianggap lambat merespons perlambatan ekonomi.
Serangan Trump terhadap Powell telah memicu kekhawatiran pasar terkait independensi bank sentral AS.
Meski demikian, pada Mei lalu Trump menegaskan tidak akan memberhentikan Powell sebelum masa jabatannya berakhir pada 2026.
Pasar kini mencermati apakah The Fed akan memberi sinyal pelonggaran moneter dalam waktu dekat, apalagi jika laporan ketenagakerjaan resmi Jumat nanti kembali menunjukkan pelemahan.
Pertumbuhan Lapangan Kerja Swasta AS Anjlok di Mei, Hanya Tambah 37.000 Pekerjaan
Pertumbuhan lapangan kerja sektor swasta di Amerika Serikat (AS) melambat tajam pada Mei 2025.
Berdasarkan laporan ADP National Employment Report yang dirilis Rabu (5/6), sektor swasta hanya menambah 37.000 pekerjaan, jauh di bawah ekspektasi pasar.
Angka tersebut merosot dari kenaikan 60.000 pekerjaan pada April yang telah direvisi turun dari 62.000.
Sementara itu, konsensus ekonom dalam jajak pendapat Reuters sebelumnya memperkirakan penambahan 110.000 pekerjaan baru di Mei.
Laporan ADP yang disusun bersama Stanford Digital Economy Lab ini dirilis menjelang laporan ketenagakerjaan resmi dari Biro Statistik Tenaga Kerja (BLS) Departemen Tenaga Kerja AS yang akan diumumkan Jumat (6/6) mendatang.
Meski demikian, data ADP dan BLS kerap tidak berkorelasi secara langsung.
Data ini memperkuat sinyal bahwa pasar tenaga kerja AS terus melonggar di tengah ketidakpastian ekonomi yang dipicu oleh kebijakan tarif baru.
Sehari sebelumnya, data pemerintah menunjukkan bahwa pada April terdapat 1,03 lowongan kerja untuk setiap satu pengangguran, hampir tak berubah dibandingkan Maret.
Berdasarkan survei Reuters, payroll sektor swasta diperkirakan bertambah 120.000 pekerjaan pada Mei, menyusul kenaikan 167.000 pada April.
Sementara total nonfarm payrolls diperkirakan naik 130.000 dari sebelumnya 177.000.
Tingkat pengangguran diprediksi tetap berada di level 4,2%.
Melemahnya pasar tenaga kerja ini dapat memperbesar tekanan terhadap Federal Reserve untuk mulai menurunkan suku bunga acuannya, terlebih setelah Presiden Donald Trump kembali menyerang Ketua The Fed Jerome Powell dan menuntut pelonggaran kebijakan moneter.
Elon Musk Tak Tahan Lagi! Kecam RUU Pajak dan Belanja Trump, Bahkan Bilang Begini
Miliarder dan CEO Tesla serta SpaceX, Elon Musk, pada Selasa (3 Juni 2025) secara terbuka mengecam Rancangan Undang-Undang (RUU) pajak dan belanja besar-besaran yang didorong oleh Presiden AS Donald Trump, menyebutnya sebagai "abominasi menjijikkan" yang akan memperparah defisit anggaran federal.
Pernyataan keras Musk di platform media sosial miliknya, X, menarik perhatian luas dan mendapatkan dukungan dari sejumlah senator Partai Republik yang dikenal konservatif secara fiskal. Sikap ini diperkirakan akan mempersulit proses pengesahan RUU tersebut di Senat.
Musk: "Saya Tidak Tahan Lagi"
“Saya minta maaf, tapi saya tidak tahan lagi,” tulis Musk. “RUU belanja Kongres yang besar, keterlaluan, dan penuh pemborosan ini adalah abominasi menjijikkan. Malu bagi mereka yang memilih menyetujuinya — kalian tahu kalian salah.”
Kritik Musk mencerminkan kekhawatiran para anggota Partai Republik yang menentang pembelanjaan besar-besaran tanpa pengendalian defisit. RUU ini mencakup perpanjangan pemotongan pajak dari tahun 2017 — yang menjadi pencapaian legislatif utama Trump — serta peningkatan anggaran militer dan keamanan perbatasan.
Tambahan Utang US$3,8 Triliun
RUU tersebut telah lolos di DPR bulan lalu dengan selisih satu suara. Kantor Anggaran Kongres (CBO) yang bersifat non-partisan memperkirakan bahwa undang-undang ini akan menambah US$3,8 triliun ke utang nasional AS yang saat ini telah mencapai US$36,2 triliun.
Senat AS, yang saat ini dikuasai Partai Republik dengan mayoritas tipis 53-47, berencana menyetujui RUU ini sebelum 4 Juli. Namun, sejumlah senator diperkirakan akan mengusulkan revisi, terutama terkait pemangkasan defisit dan efisiensi anggaran.
Trump dan Pemimpin Partai Republik Bertahan
Meski menghadapi kritik tajam, para pemimpin Partai Republik tetap optimistis. Pemimpin Mayoritas Senat John Thune menyatakan tidak sependapat dengan Musk dan bertekad untuk mengesahkan RUU ini sesuai target.
“Kami memiliki pekerjaan yang harus dilakukan. Rakyat Amerika memilih kami untuk menjalankan agenda ini, terutama presiden, dan kami akan menepatinya,” ujar Thune kepada wartawan.
Ketua DPR Mike Johnson juga menolak komentar Musk. “Sahabat saya Elon benar-benar salah dalam hal ini,” katanya.
Ujian Pengaruh Politik Musk
Kritik Musk terhadap RUU andalan Trump menjadi ujian atas pengaruh politiknya yang sebenarnya. Seminggu sebelumnya, Musk mengakhiri perannya sebagai pejabat khusus di Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE), posisi yang memungkinkan dia mengusulkan reformasi di berbagai lembaga federal.
Meski telah menggelontorkan hampir US$300 juta untuk mendukung kampanye Trump dan kandidat Republik lainnya tahun lalu, Musk menyatakan akan mengurangi keterlibatannya dalam politik sambil kembali fokus pada Tesla.
Gedung Putih menanggapi dengan santai. “Presiden sudah tahu di mana posisi Elon terhadap RUU ini,” kata juru bicara Karoline Leavitt.
“Itu tidak mengubah pendapat Presiden. Ini adalah RUU yang besar dan indah, dan dia tetap mendukungnya,” tambahnya.
Perpecahan di Internal Partai Republik
Fraksi Republik di Senat masih terpecah. Kelompok konservatif fiskal seperti Senator Mike Lee dan Ron Johnson mendorong pemangkasan belanja yang lebih besar dari US$1,6 triliun yang tercantum dalam versi DPR. Mereka juga ingin menggunakan RUU ini untuk secara aktif mengurangi utang nasional.
Namun, kelompok senator dari negara bagian pedesaan menolak pemotongan dana Medicaid dan mendesak perlindungan terhadap program sosial dan insentif energi hijau. Senator Jerry Moran, misalnya, menyuarakan keprihatinan terhadap dampak RUU terhadap tunjangan rumah sakit dan penyandang disabilitas.
Beberapa senator lain menyarankan agar bagian-bagian populer dari RUU, seperti pemotongan pajak atas tip, lembur, dan tunjangan Jaminan Sosial, dipindahkan ke undang-undang terpisah untuk membuka ruang kompromi.
“Semua itu prioritas Partai Demokrat. Saya tidak yakin mengapa kita tidak menjadikannya bagian dari RUU bipartisan yang potensial untuk menciptakan ruang bagi RUU ini,” kata Senator Thom Tillis.
Presiden Baru Korea Selatan Lee Jae Myung Berjanji Menghidupkan Kembali Ekonomi
Presiden baru Korea Selatan Lee Jae-myung berjanji untuk mengangkat negara dari kehancuran yang disebabkan oleh upaya darurat militer dan menghidupkan kembali ekonomi yang sedang berjuang menghadapi proteksionisme global.
Kemenangan telak Lee dalam pemilihan umum dadakan hari Selasa akan mengantarkan perubahan besar dalam ekonomi terbesar keempat di Asia, setelah reaksi keras terhadap upaya gagal untuk menegakkan pemerintahan militer menjatuhkan Yoon Suk Yeol hanya dalam tiga tahun masa jabatannya yang bermasalah.
Ia menghadapi serangkaian tantangan paling berat bagi seorang pemimpin Korea Selatan dalam hampir tiga dekade, mulai dari memulihkan dari upaya darurat militer hingga menangani langkah-langkah proteksionis yang tidak terduga oleh Amerika Serikat, mitra dagang utama dan sekutu keamanan.
"Pemerintahan Lee Jae-myung akan menjadi pemerintahan yang pragmatis pro-pasar," katanya setelah mengambil sumpah jabatan di parlemen, lokasi di mana enam bulan lalu ia melompati tembok pembatas untuk memasuki ruang sidang dan menghindari pasukan darurat militer yang membarikadenya untuk menolak keputusan tersebut.
Ia menjanjikan deregulasi untuk memacu inovasi dan pertumbuhan dalam bisnis dan berjanji untuk membuka kembali dialog dengan Korea Utara sambil mempertahankan aliansi keamanan yang kuat dengan Amerika Serikat.
"Lebih baik menang tanpa bertempur daripada menang dalam pertempuran, dan perdamaian tanpa perlu bertempur adalah keamanan terbaik," katanya, mengacu pada hubungan negaranya yang sering kali penuh kekerasan dengan Korea Utara.
Lee secara resmi telah dikonfirmasi sebelumnya sebagai presiden oleh Komisi Pemilihan Umum Nasional dan segera mengambil alih kekuasaan kepresidenan dan panglima tertinggi, berbicara dengan pemimpin militer tertinggi untuk menerima laporan tentang postur pertahanan.
Data resmi menunjukkan, dengan semua surat suara yang dihitung, Lee memenangkan 49,42% dari hampir 35 juta suara yang diberikan, sementara saingannya yang konservatif Kim Moon-soo memperoleh 41,15% dalam jajak pendapat, jumlah pemilih tertinggi untuk pemilihan presiden sejak 1997.
Lee mengatakan dia akan mengatasi tantangan ekonomi mendesak yang dihadapi negara itu pada hari pertama menjabat dengan fokus pada masalah biaya hidup yang memengaruhi keluarga berpenghasilan menengah dan rendah serta perjuangan pemilik usaha kecil.
"Dengan demokrasi yang masih hidup, saya berharap presiden akan menghidupkan kembali perekonomian, dan mempertimbangkan warga kurang mampu dan pemilik usaha kecil," kata Kim Eun-kyung, 58, warga Seoul.
Presiden baru itu juga menghadapi tenggat waktu yang ditetapkan oleh Gedung Putih untuk merundingkan bea masuk yang oleh Washington dianggap sebagai penyebab ketidakseimbangan perdagangan yang besar antara kedua negara.
Saham Korea Selatan menguat pada hari Rabu, dengan patokan KOSPI naik lebih dari 2% ke level tertinggi dalam 10 bulan, dengan sektor keuangan memimpin kenaikan karena ekspektasi reformasi pasar oleh Lee. Saham energi terbarukan juga naik.
Lee telah berjanji untuk beralih ke campuran energi yang lebih ramah lingkungan.
Berurusan dengan Trump
Dalam upaya untuk mengisi kekosongan kekuasaan yang sudah berlangsung lama, Lee mencalonkan Kim Min-seok, sebagai perdana menterinya pada hari Selasa.
Kim membuat gebrakan ketika Agustus tahun lalu ia meramalkan bahwa Yoon mungkin akan mengumumkan darurat militer, kira-kira tiga bulan sebelum dekrit singkat Yoon untuk memberlakukan darurat militer.
Pemerintahan di bawah presiden sementara hanya membuat sedikit kemajuan dalam upaya meredakan tarif yang diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump yang akan menghantam beberapa industri utama negara itu, termasuk otomotif dan baja.
"Presiden Lee tidak punya banyak waktu luang sebelum menangani tugas terpenting di awal masa jabatannya: mencapai kesepakatan dengan Trump," kata Pusat Studi Strategis dan Internasional yang berpusat di Washington.
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengucapkan selamat kepada Lee atas kemenangannya dalam pemilihan umum dan mengatakan kedua negara memiliki komitmen yang kuat terhadap aliansi mereka yang didasarkan pada nilai-nilai bersama dan hubungan ekonomi yang mendalam.
Gedung Putih mengatakan pemilihan Lee "bebas dan adil" tetapi Amerika Serikat tetap khawatir dan menentang campur tangan dan pengaruh China dalam demokrasi di seluruh dunia, menurut seorang pejabat Gedung Putih.
Lee telah menyatakan rencana yang lebih bersifat damai untuk hubungan dengan China dan Korea Utara, khususnya dengan menekankan pentingnya Tiongkok sebagai mitra dagang utama sambil menunjukkan keengganan untuk mengambil sikap tegas terhadap ketegangan keamanan di Selat Taiwan.
Namun, Lee telah berjanji untuk melanjutkan keterlibatan Yoon dengan Jepang dan mengatakan aliansi dengan Amerika Serikat adalah tulang punggung diplomasi global Korea Selatan.
Inggris Rilis Kebutuhan Darurat Nuklir di Tengah Ancaman 'Kiamat Menyakitkan' Rusia
Ketegangan geopolitik global yang meningkat, memunculkan kembali kekhawatiran akan kemungkinan terjadinya serangan nuklir.
Di tengah retorika perang dan serangan drone lintas batas, pemerintah Inggris melalui situs Prepare telah menerbitkan panduan resmi untuk menghadapi kemungkinan serangan nuklir.
Peringatan Keir Starmer: Inggris Harus Siap Tempur
Dalam pidato terbarunya di Glasgow pada 2 Juni, Perdana Menteri Keir Starmer memperingatkan bahwa Inggris menghadapi “ancaman yang lebih serius, lebih langsung, dan lebih tak terduga dibandingkan sejak era Perang Dingin.” Pernyataan ini muncul di tengah berlangsungnya perang di Ukraina dan meningkatnya ketegangan antara Rusia dan negara-negara Barat.
Mengutip ladbible, pernyataan Starmer memicu respons tajam dari Vladimir Solovyov, propagandis utama Kremlin, yang memperingatkan warga Inggris akan “kematian menyakitkan akibat radiasi” jika terjadi konfrontasi langsung dengan Rusia. Meski Solovyov tidak memiliki kewenangan nuklir, retorika tersebut cukup untuk meningkatkan kekhawatiran publik.
Jika Serangan Nuklir Terjadi: Apa yang Harus Dilakukan?
Menurut panduan pemerintah Inggris, keselamatan seseorang saat terjadi serangan nuklir sangat tergantung pada lokasi dan kesiapan mereka saat ledakan terjadi. Siapa pun yang berada terlalu dekat dengan titik ledakan (ground zero) kemungkinan besar akan langsung tereliminasi. Namun, bagi yang berada di luar radius langsung, peluang bertahan hidup dapat ditingkatkan dengan mengikuti langkah-langkah berikut:
1. Go In. Stay In. Tune In.
Frasa ini menjadi pedoman utama dari pemerintah:
Masuk ke dalam bangunan secepat mungkin.
Tetap berada di dalam ruangan, jauh dari jendela.
Ikuti informasi resmi melalui radio, TV, atau ponsel jika jaringan masih aktif.
2. Pilih Tempat Berlindung yang Tepat
Cari ruangan paling tengah di bangunan, jauh dari jendela dan dinding luar.
Semakin banyak penghalang fisik antara Anda dan lingkungan luar, semakin baik perlindungannya dari radiasi dan debu radioaktif (fallout).
3. Lepas Pakaian yang Terkontaminasi
Segera setelah berada di dalam ruangan:
Lepaskan pakaian yang terpapar dan simpan di kantong tertutup.
Bersihkan tubuh menggunakan tisu basah atau air jika tersedia.
4. Bersiap untuk Mengisolasi Diri Selama 24 Jam atau Lebih
Pemerintah menyarankan agar setiap rumah tangga memiliki perlengkapan darurat, antara lain:
Senter dan baterai cadangan
Power bank portabel
Radio baterai
Perlengkapan P3K
Air minum dalam botol
Makanan kering yang tidak mudah basi
Tisu basah atau perlengkapan kebersihan lainnya
Setelah serangan awal, nasib selanjutnya bergantung pada banyak faktor: seberapa parah dampak radiasi, ketersediaan sumber daya, dan kecepatan respon dari pemerintah serta layanan darurat.
Masa pasca serangan, yang sering disebut sebagai musim dingin nuklir, membawa risiko baru, mulai dari kelangkaan makanan hingga kondisi iklim ekstrem.
China Berencana Membeli Ratusan Pesawat Airbus
China berencana memesan ratusan pesawat buatan Airbus pada bulan Juli. Ini bertepatan dengan kunjungan para pemimpin Eropa ke Beijing untuk merayakan 50 tahun hubungan diplomatik antara China dan Uni Eropa.
Menurut sumber Bloomberg, diskusi sedang berlangsung antara pemerintah China dan maskapai dalam negeri mengenai jumlah pesawat yang akan dipesan. Jumlahnya diperkirakan mencapai sekitar 300 unit, bahkan ada kemungkinan mencapai antara 200 hingga 500 pesawat. Jenis pesawat yang akan dipesan meliputi model berbadan sempit (narrowbody) dan berbadan lebar (widebody).
Namun, pembicaraan ini masih bisa berubah atau tertunda, tergantung bagaimana negosiasi berlangsung. Airbus menolak memberikan komentar, sementara otoritas penerbangan China juga belum memberikan tanggapan.
Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Friedrich Merz akan mengunjungi Beijing bulan depan. Kedua negara ini adalah pemilik saham utama di Airbus. Jika kesepakatan pembelian terjadi, hal ini bisa menjadi langkah strategis Presiden China Xi Jinping untuk menunjukkan posisi China dalam persaingan dagang dengan Amerika Serikat.
China dan AS saat ini berselisih soal aturan perdagangan. Jika hubungan membaik, produsen pesawat asal AS, Boeing, bisa saja mendapatkan kembali peluang bisnis di China. Boeing adalah eksportir terbesar dari Amerika, namun sejak 2017 belum mendapatkan pesanan besar dari China karena ketegangan perdagangan dan masalah teknis pada pesawatnya, terutama Boeing 737 Max.
Pada April 2025, pemerintah China bahkan meminta maskapai lokal untuk menghentikan pengiriman pesawat Boeing. Sebaliknya, hal ini membuat Airbus lebih unggul di pasar China, yang sebelumnya cukup seimbang antara dua produsen besar dunia itu.
Pesawat berbadan lebar akan menjadi bagian penting dari pesanan baru ini. Salah satu tipe yang kemungkinan akan dipesan adalah A330neo, pesawat twin-aisle terkecil dari Airbus. Jumlah pesawat berbadan lebar dalam antrean pengiriman untuk maskapai China saat ini memang semakin menipis, karena Boeing sebelumnya lebih dominan di segmen ini.
Jika pesanan mencapai 500 pesawat, ini akan menjadi salah satu pesanan terbesar sepanjang sejarah bahkan lebih besar dari pesanan 300 pesawat Airbus oleh China pada 2022 yang nilainya sekitar US$ 37 miliar. Sebagai perbandingan, maskapai India Air India memesan 470 pesawat pada 2023, dan IndiGo mencatat rekor dengan memesan 500 pesawat Airbus pada pertengahan tahun itu.
Jika jadi kesepakatan ini kemungkinan akan dilakukan melalui badan pembelian pesawat milik pemerintah China, yang biasanya mewakili seluruh maskapai di negara tersebut dalam proses negosiasi.
Kasus COVID-19 di India Kembali Naik, 7 Kematian dan 4.302 Kasus Aktif Dilaporkan
India kembali mencatat lonjakan kasus COVID-19 per Selasa (3 Juni 2025), dengan total kasus aktif mencapai 4.302 dan tujuh kematian baru dilaporkan di berbagai negara bagian.
Mengutip financialexpress, kenaikan kasus ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan otoritas kesehatan, khususnya di Delhi, Uttar Pradesh, Benggala Barat, dan Gujarat, meskipun angka rawat inap masih tergolong rendah.
Lonjakan Kasus di Beberapa Wilayah Utama
Menurut data Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga India, terjadi peningkatan 276 kasus aktif dalam 24 jam terakhir. Di saat yang sama, sebanyak 3.281 pasien dinyatakan sembuh dan dipulangkan. Konsentrasi infeksi baru sebagian besar terjadi di pusat-pusat perkotaan:
Delhi: 64 kasus baru
Uttar Pradesh: 63 kasus
Benggala Barat: 60 kasus
Gujarat: 108 kasus, dengan total 461 kasus aktif — 20 pasien dirawat di rumah sakit, sisanya menjalani isolasi mandiri.
Tujuh Kematian di Empat Negara Bagian
Tujuh kematian terkait COVID-19 terjadi di Delhi, Maharashtra, Tamil Nadu, dan Gujarat, sebagian besar pada pasien dengan komorbiditas:
Delhi: Seorang wanita berusia 22 tahun dengan riwayat tuberkulosis paru yang telah diobati, pneumonia akibat COVID-19, dan gagal napas tipe 1.
Maharashtra (4 kematian):
Pria (55) dengan aritmia jantung dan PPOK.
Pria (73) dengan syok kardiogenik, Parkinson, dan pneumonia COVID-19.
Wanita (23) dengan diabetes dan hipertensi.
Pria (27) dengan penyakit jantung iskemik, bronkitis kronis, dan riwayat kejang akibat penghentian alkohol.
Tamil Nadu: Pria lansia (76) dengan sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS), sepsis, dan kegagalan multi-organ.
Gujarat: Satu kematian, detail masih menunggu konfirmasi.
Himachal Pradesh mencatat kasus pertama dalam lonjakan kali ini. Seorang wanita berusia 82 tahun dinyatakan positif di RSU Nahan, setelah mengalami gejala batuk dan pilek. Hal ini dikonfirmasi oleh Kepala Dinas Kesehatan setempat, Dr. Amitabh Jain.
Otoritas Kesehatan Tingkatkan Kewaspadaan
Meski jumlah rawat inap tetap rendah, tren peningkatan infeksi harian dan kematian membuat otoritas kesehatan meningkatkan pemantauan, penelusuran kontak, dan pengujian, terutama di daerah padat penduduk. Para ahli terus mengimbau masyarakat untuk:
Memakai masker di tempat umum atau keramaian,
Menjaga kebersihan tangan, dan
Melengkapi vaksinasi booster, terutama bagi kelompok rentan seperti lansia dan penderita komorbiditas.
Trump Akui Xi Jinping Sebagai Orang yang Tegas dan Sulit Diajak Bernegosiasi
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menggambarkan Presiden China Xi Jinping sebagai seseorang yang sangat tegas dan sangat sulit untuk diajak untuk membuat kesepakatan. Hal itu diungkapkan Trump dalam sebuah unggahan di platform Truth Social pada Rabu (4/6/2025).
“Saya menyukai Presiden XI dari China, selalu suka, dan akan selalu suka,” tulis Trump.
“Tapi dia SANGAT TEGAS, DAN SANGAT SULIT DIAJAK UNTUK MEMBUAT KESEPAKATAN!!!”
Pernyataan tersebut muncul setelah laporan bahwa Trump dan Xi mungkin akan melakukan pembicaraan pada pekan ini, menurut seorang pejabat senior Gedung Putih yang berbicara kepada CNBC pada Senin dengan syarat anonim.
Meskipun waktunya belum pasti, kedua pihak diperkirakan akan mengadakan komunikasi langsung dalam waktu dekat, kata pejabat tersebut. Kemungkinan pembicaraan tersebut terjadi di tengah ketegangan baru terkait kesepakatan dagang yang dicapai di Jenewa pada 12 Mei.
Berdasarkan kesepakatan tersebut, AS dan China sepakat untuk menangguhkan sebagian besar tarif selama 90 hari dan mencabut tindakan yang diberlakukan sejak awal April. Sejak itu, masing-masing pihak saling menuduh telah melanggar ketentuan perjanjian.
Trump mengklaim China gagal menjalankan kesepakatan, sementara Beijing pada Senin (2/6/2025) menolak tuduhan tersebut sebagai tidak berdasar dan memperingatkan akan mengambil tindakan balasan yang tegas untuk membela kepentingan ekonominya.
Pembantaian Massal di Pusat Bantuan AS-Israel di Gaza Berlanjut
Israel terus melakukan pembantaian massal terhadap warga Palestina yang kelaparan dan menunggu bantuan makanan. Pada Selasa pagi, sebanyak 27 warga Palestina yang menunggu bantuan di Rafah ditembak mati oleh pasukan Israel.
Pejabat kesehatan Palestina dan saksi mengatakan pasukan Israel menembaki orang-orang ketika mereka menuju lokasi distribusi bantuan. Ini adalah insiden ketiga dalam tiga hari, menjadikan total 102 warga Gaza yang dibunuh Israel saat mencari bantuan pangan sepekan belakangan.
“Hari ini adalah jumlah tertinggi pasien luka akibat senjata yang diterima dalam satu insiden sejak pendirian rumah sakit lapangan lebih dari setahun yang lalu,” delegasi Komite Internasional Palang Merah di Israel dan wilayah pendudukan Palestina memposting di X. Dinyatakan bahwa 184 pasien dibawa ke rumah sakit pagi ini dan semua pasien yang responsif mengatakan mereka berusaha mencapai tempat distribusi bantuan.
Penembakan yang terjadi hampir setiap hari ini terjadi setelah Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) sebuah yayasan yang didukung Israel dan AS mendirikan titik distribusi bantuan di dalam zona militer Israel. PBB telah menolak sistem baru tersebut, dengan mengatakan bahwa sistem tersebut tidak mengatasi krisis kelaparan yang semakin meningkat di Gaza dan memungkinkan Israel menggunakan bantuan sebagai senjata.
The Associated Press melansir, semua penembakan terjadi di Bundaran Bendera, sekitar satu kilometer dari salah satu lokasi distribusi GHF di kota Rafah di bagian selatan yang sebagian besar tidak berpenghuni. Seluruh area tersebut merupakan zona militer Israel di mana jurnalis tidak memiliki akses di luar lokasi yang disetujui militer.
Yasser Abu Lubda, seorang pengungsi Rafah berusia 50 tahun, mengatakan penembakan dimulai sekitar pukul 04.00 pagi pada Selasa dan dia melihat beberapa orang syahid atau terluka.
Neima al-Aaraj, seorang wanita dari Khan Younis, mengatakan tembakan Israel “tidak pandang bulu.” Ia menambahkan, saat berhasil mencapai lokasi distribusi, tidak ada bantuan yang tersisa. “Setelah timbul syuhada dan yang terluka, saya tidak akan kembali,” katanya. “Bagaimanapun kami akan mati.”
Rasha al-Nahal, saksi lainnya, mengatakan “ada tembakan dari segala arah.” Dia mengatakan dia menghitung lebih dari selusin orang syahid dan beberapa lainnya terluka di sepanjang jalan.
Saat sampai di lokasi distribusi, dia juga menemukan tidak ada lagi bantuan yang tersisa, katanya. Jadi dia mengumpulkan pasta dari tanah dan menyelamatkan beras dari tas yang terjatuh dan terinjak. “Kami lebih baik mati daripada menghadapi ini,” katanya. “Kematian lebih bermartabat dibandingkan apa yang terjadi pada kami.”
Hisham Mhanna, juru bicara Komite Palang Merah Internasional, membenarkan jumlah korban yang syahid berjumlah 27 orang. Ia mengatakan bahwa rumah sakit lapangan di Rafah menerima 184 orang yang terluka, 19 diantaranya dinyatakan meninggal pada saat kedatangan dan delapan lainnya kemudian meninggal karena luka-luka mereka. Ke-27 syuhada dipindahkan ke Rumah Sakit Nasser di kota Khan Younis.
Jeremy Laurence, juru bicara Kantor Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB, mengatakan kepada wartawan di Jenewa bahwa pihaknya juga mempunyai informasi yang menunjukkan bahwa 27 orang terbunuh. Ada tiga anak-anak dan dua wanita di antara korban tewas, menurut Mohammed Saqr, kepala keperawatan di Rumah Sakit Nasser. Direktur rumah sakit Atef al-Hout mengatakan sebagian besar pasien mengalami luka tembak.
Seorang reporter Associated Press yang tiba di rumah sakit lapangan Palang Merah sekitar pukul 06.00 pagi melihat orang-orang yang terluka dipindahkan ke rumah sakit lain dengan ambulans. Di luar, orang-orang lewat dalam perjalanan kembali dari pusat bantuan, sebagian besar dengan tangan kosong, sementara kantong tepung kosong yang berlumuran darah tergeletak di tanah.
“Warga Palestina dihadapkan pada pilihan yang paling buruk: mati kelaparan atau berisiko terbunuh ketika mencoba mengakses makanan yang tersedia melalui mekanisme bantuan kemanusiaan militer Israel,” Volker Türk, Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB, mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Militer Israel mengatakan pihaknya sedang menyelidiki laporan korban pada Selasa. Sebelumnya mereka mengatakan pihaknya melepaskan tembakan peringatan kepada tersangka yang mendekati pasukannya pada Ahad pagi dan Senin, ketika pejabat kesehatan dan saksi mata mengatakan 34 orang syahid. Pihak militer membantah menembaki warga sipil atau menghalangi mereka mencapai lokasi bantuan.
Yayasan Kemanusiaan Gaza, yang mengoperasikan situs-situs tersebut, mengatakan tidak ada kekerasan di dalam atau di sekitar lokasi tersebut. Pada hari Selasa, mereka mengakui bahwa militer Israel sedang menyelidiki apakah warga sipil terluka “setelah bergerak melampaui koridor aman yang ditentukan dan masuk ke zona militer tertutup,” di daerah yang “jauh di luar lokasi distribusi aman kami.”
Seorang pejabat senior IDF mengatakan kepada situs berita Axios bahwa temuan awal dari penyelidikan atas insiden korban massal terbaru di sekitar warga Palestina di dekat lokasi distribusi Yayasan Kemanusiaan Gaza menunjukkan bahwa warga Palestina secara keliru mendekati tentara setelah tersesat dalam perjalanan ke pusat bantuan.
Hamas menuduh GHF yang didukung AS menggunakan bantuan untuk menggusur warga Gaza. “Menargetkan orang-orang yang kelaparan saat mereka mencari makanan mengungkapkan sifat musuh fasis ini, yang menggunakan kelaparan dan pemboman sebagai senjata pembunuhan dan pengungsian, sebagai bagian dari rencana sistematis untuk mengosongkan penduduk Gaza,” kata kelompok tersebut.
Hamas menyebut operasi distribusi bantuan sebagai “mekanisme Israel-Amerika” dan mengatakan bahwa proses tersebut telah menjadi “perangkap kematian dan penghinaan”. “Tujuannya bukan memberikan bantuan, melainkan untuk menghancurkan martabat rakyat kami dan mengubah kehidupan mereka yang terkepung menjadi neraka, dengan tujuan untuk melakukan pengungsian paksa,” katanya.
“Kami menyerukan kepada PBB, Dewan Keamanan, dan organisasi bantuan internasional untuk segera mengambil tindakan guna menghentikan mekanisme mematikan ini… dan menyelamatkan sisa-sisa rakyat kami yang terkepung.”
Washington mengetahui laporan tentara Israel menembaki pencari bantuan Palestina di dekat lokasi distribusi makanan di Gaza selatan, kata juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt kepada wartawan pada konferensi pers. “Kami akan memeriksa laporan sebelum kami mengonfirmasinya dari podium ini atau sebelum kami mengambil tindakan,” katanya. AS telah menyatakan dukungan kuat terhadap skema bantuan GHF yang dijalankan saat ini di Gaza.
Houthi Terus Kirim Rudal Balistik Targetkan Bandara Ben Gurion
Militan Houthi di Yaman mengumumkan serangan rudal balistik yang menggempur Bandara Ben Gurion, bandara internasional utama di Israel. Menurut juru bicara Houthi kepada penyiar Al-Masirah Yaman pada Selasa (3/6/2025), serangan yang dilakukan dengan menggunakan rudal balistik hipersonik itu untuk mencegah pesawat angkut militer AS mendarat.
Houthi telah menyerang Bandara Ben Gurion di Israel setiap hari selama sepekan terakhir. Gerakan tersebut telah menekankan bahwa serangan terhadap Israel hanya akan berhenti dengan berakhirnya konflik di Jalur Gaza dan blokadenya.
Houthi, yang menguasai Yaman utara dan sebagian besar wilayah pesisir Laut Merah Yaman, menyatakan dukungan untuk Palestina pada akhir 2023, serta telah meluncurkan ratusan rudal dan drone atau pesawat nirawak ke Israel sejak dimulainya konflik di Jalur Gaza pada Oktober 2023. Sebagai tindakan balasan, militer Israel juga telah melakukan sejumlah serangan udara yang menghantam banyak sasaran di wilayah Yaman yang dikuasai Houthi.
Sebagaimana diwartakan surat kabar Times of Israel pada 9 Mei lalu, sistem pertahanan rudal THAAD Amerika Serikat gagal untuk kedua kalinya di periode pekan tersebut dalam mencegat rudal balistik menuju Israel yang ditembakkan oleh gerakan Houthi Yaman. Media tersebut, dengan mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, menyatakan bahwa hasil dari kegagalan itu mengakibatkan rudal Houthi menghantam Bandara Ben Gurion di Tel Aviv pada 4 Mei.
Saat serangan rudal Houthi 4 Mei itu terjadi, sistem pertahanan udara Hetz Israel dilaporkan sedang tidak berfungsi. Rudal yang jatuh di wilayah bandara utama Israel itu sempat mengakibatkan penutupan infrastruktur penting sektor transportasi Negeri Zionis itu selama setengah jam.