News Forex, Index & Komoditi ( Rabu, 25 September 2024 )
News Forex, Index & Komoditi
( Rabu, 25 September 2024 )
Lonjakan Harga Emas Global Diramal Bakal Berlanjut hingga 2025, Ini Pemicunya
Bank-bank besar memperkirakan, emas akan memperpanjang kenaikan harga yang memecahkan rekor hingga tahun 2025.
Beberapa faktor pendorongnya antara lain kebangkitan arus masuk yang besar ke dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) dan ekspektasi pemotongan suku bunga tambahan dari bank-bank sentral terkemuka di seluruh dunia, termasuk Federal Reserve AS.
"Permintaan fisik yang kuat dari China dan bank-bank sentral mendukung harga emas selama dua tahun terakhir, tetapi arus investor, dan khususnya ETF yang berfokus pada ritel, terus memegang kunci untuk kenaikan berkelanjutan lebih lanjut selama siklus pemotongan Fed yang akan datang," kata analis di J.P. Morgan dalam sebuah catatan pada hari Senin (23/9/2024).
Melansir Reuters, harga emas telah naik hampir US$ 570 per ons, atau lebih dari 27%, sepanjang tahun ini. Kondisi tersebut menempatkan emas di jalur kenaikan tahunan terbesar sejak 2010 dan memposisikan diri si kuning mentereng itu sebagai salah satu aset menonjol tahun 2024.
Logam mulia tersebut mencapai rekor tertinggi di level US$ 2.639,95/ons pada Selasa pagi dan telah mencapai rekor tertinggi beberapa kali tahun ini.
"Meskipun mencapai beberapa titik tertinggi tahun ini dan mengungguli indeks saham utama, kami yakin emas memiliki lebih banyak ruang untuk naik selama enam hingga 12 bulan ke depan," kata analis di UBS dalam sebuah catatan bulan lalu.
Analis UBS menambahkan bahwa faktor-faktor utama dalam pandangan mereka termasuk kebangkitan arus masuk yang besar ke dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) - sesuatu yang telah hilang sejak April 2022.
The Fed memulai siklus pelonggarannya minggu lalu dengan pemotongan suku bunga setengah poin persentase, dan memperkirakan pemotongan 50 basis poin lagi pada akhir tahun ini dan pemotongan satu poin persentase penuh tahun depan.
Emas batangan dengan imbal hasil nol cenderung menjadi investasi yang lebih disukai dalam lingkungan suku bunga rendah dan selama kekacauan geopolitik.
Menurut para analis, pemilihan presiden AS pada tanggal 5 November juga dapat meningkatkan harga emas lebih jauh karena potensi volatilitas pasar dapat mendorong investor beralih ke emas sebagai aset yang aman.
Harga Minyak Dunia Naik karena Stimulus Tiongkok dan Risiko Geopolitik
West Texas Intermediate (WTI), patokan minyak mentah AS, diperdagangkan di kisaran $71,30 pada hari Rabu. Harga WTI naik tipis di tengah perkembangan positif seputar langkah-langkah stimulus Tiongkok dan ketegangan geopolitik yang sedang berlangsung di Timur Tengah.
Langkah-langkah stimulus tambahan dari Tiongkok telah memberikan dukungan pada harga WTI karena Tiongkok adalah importir minyak mentah terbesar di dunia. People's Bank of Tiongkok (PBoC) meluncurkan paket langkah-langkah stimulus moneter yang luas untuk menghidupkan kembali perekonomian. "Pengumuman paket stimulus terbesar pemerintah Tiongkok sejak pandemi, dikombinasikan dengan peningkatan ketegangan geopolitik yang tiba-tiba di Timur Tengah... telah memberikan pukulan terhadap sentimen bearish yang mendominasi pasar minyak dalam tiga minggu terakhir," kata Claudio Galimberti, direktur analisis pasar global di Rystad Energy.
Sementara itu, meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah berkontribusi pada kenaikan WTI karena hal ini meningkatkan kekhawatiran terhadap gangguan pasokan minyak. Israel telah menyerang Hizbullah di Lebanon setiap hari selama seminggu terakhir, mulai dari pembunuhan komandan hingga penghancuran peluncur rudal, demikian menurut Bloomberg.
Persediaan minyak mentah AS turun lebih banyak daripada yang diprakirakan minggu lalu. Menurut American Petroleum Institute (API), stok minyak mentah di Amerika Serikat untuk minggu yang berakhir pada tanggal 20 September turun 4,339 juta barel, dibandingkan dengan kenaikan 1,960 juta barel pada minggu sebelumnya. Konsensus pasar memprakirakan bahwa stok akan turun hanya sebesar 1.100 juta barel.
Para pedagang minyak akan mengambil lebih banyak isyarat dari laporan stok minyak mentah mingguan EIA, yang akan dirilis pada hari Rabu. Selain itu, Gubernur Federal Reserve Adriana Kugler dijadwalkan untuk berbicara di hari yang sama.
EUR/USD Pulih karena Pelemahan Greenback
EUR/USD memangkas sentimen bearish dan menguat kembali ke level tertinggi baru-baru ini pada hari Selasa, kembali gagal mencapai 1,1200. Euro sendiri memiliki sedikit alasan untuk dibeli oleh para pedagang, namun pelemahan Greenback secara luas di pasar membantu menjaga aksi penawaran beli Fiber tetap tinggi.
Hanya ada sedikit data penting yang akan dirilis pada hari Rabu di kedua sisi Atlantik. Pasar Euro sama sekali tidak ada dalam agenda ekonomi untuk sesi pasar tengah pekan. Para pedagang USD harus menunggu hingga sesi pasar NY sebelum penampilan dari anggota Dewan Gubernur Federal Reserve (The Fed) Adriana Kugler, yang akan berbicara di Harvard Kennedy School di Cambridge.
Kepercayaan konsumen memburuk secara keseluruhan pada hari Selasa, dan ekspektasi konsumen terhadap inflasi 12 bulan meningkat menjadi 5,2%. Konsumen juga melaporkan pelemahan umum dari prospek situasi keuangan keluarga enam bulan mereka, dan penilaian konsumen terhadap kondisi bisnis secara keseluruhan telah berubah menjadi negatif.
Seperti yang dijelaskan oleh kepala ekonom Conference Board, Dana Peterson, "Penilaian konsumen terhadap kondisi bisnis saat ini berubah menjadi negatif sementara pandangan terhadap situasi pasar tenaga kerja saat ini semakin melemah. Konsumen juga lebih pesimis tentang kondisi pasar tenaga kerja di masa depan dan kurang positif tentang kondisi bisnis di masa depan dan pendapatan di masa depan."
Anggota Dewan Gubernur The Fed, Michelle Bowman, membuat kejutan minggu lalu sebagai satu-satunya pembangkang terhadap keputusan The Fed yang hampir bulat untuk memangkas suku bunga sebesar 50 bp. Gubernur The Fed Bowman menganjurkan pemangkasan 25 bp yang lebih kecil, mengutip kekhawatiran yang sedang berlangsung bahwa The Fed mungkin bergerak terlalu dini sebelum mengkonfirmasi bahwa inflasi akan terus menurun menuju target 2%.
Terlepas dari kekhawatiran Gubernur The Fed Bowman, hasil kepercayaan konsumen yang merosot memicu penawaran baru di pasar suku bunga untuk pemotongan jumbo lebih lanjut di bulan November. Menurut FedWatch Tool CME, pasar suku bunga memprakirakan hampir 60% kemungkinan penurunan suku bunga 50 bp kedua pada 7 November, dan hanya 40% kemungkinan pemangkasan suku bunga lanjutan sebesar 25 bp yang lebih masuk akal. Para pedagang suku bunga memprakirakan kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 50 atau 25 bp pada awal minggu ini.
Wall Street Reli: Indeks S&P 500 dan Dow Kembali Cetak Rekor Penutupan Tertinggi Baru
. Wall Street kembali reli dengan indeks S&P 500 dan Dow ditutup pada rekor tertinggi, mengabaikan data kepercayaan konsumen yang lemah. Reli bursa saham Amerika Serikat (AS) disokong saham pertambangan yang melonjak menyusul pengumuman China tentang paket stimulus besar-besaran.
Selasa (24/9), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 83,57 poin atau 0,20% menjadi 42.208,22, indeks S&P 500 menguat 14,36 poin atau 0,25% ke 5.732,93 dan indeks Nasdaq Composite menguat 100,25 poin atau 0,56% ke 18.074,52.
Lima dari 11 sektor pada indeks S&P 500 ditutup menguat, dengan saham sektor material mengungguli sektor lainnya dengan kenaikan 1,35%.
Wall Street di awal perdagangan cenderung melemah setelah laporan dari Conference Board mengungkapkan penurunan tak terduga dalam kepercayaan konsumen AS pada bulan September. Hal tersebut didorong oleh meningkatnya kekhawatiran tentang kesehatan pasar tenaga kerja.
"Pergerakan harga hari ini terutama tentang apa yang terjadi semalam dengan pengumuman kebijakan dari China, dukungan langsung untuk pasar saham mereka dan janji untuk memangkas suku bunga di masa mendatang, telah menyebabkan pergerakan yang sangat tajam pada saham internasional secara umum," kata Zachary Hill, kepala manajemen portofolio di Horizon Investments di Charlotte, North Carolina.
"Itu berdampak ke sebagian pasar AS, di mana Anda melihat beberapa industri yang lebih sensitif terhadap China, lebih siklis seperti sektor logam dan bahan tambang berkinerja lebih baik."
Harga logam terdongkrak setelah ekonomi terbesar kedua di dunia, China, meluncurkan stimulus terbesarnya sejak pandemi untuk menarik ekonomi keluar dari kemerosotan deflasi.
Perusahaan tambang tembaga dan litium naik. Saham Freeport-McMoRan menguat 7,93%, Southern Copper naik 7,22%, Albemarle naik 1,97%, dan saham Arcadium Lithium pun menguat 3,2% di sesi ini.
Sedangkan saham perusahaan China yang terdaftar di AS seperti Alibaba naik 7,88%, PDD Holdings melonjak 11,79%, dan Li Auto melesat 11,37%, mengikuti kenaikan di pasar domestik.
Di sisi lain, pergerakan saham megacap justru beragam, dengan saham Nvidia naik 3,9%. Sementara saham Microsoft justru turun 1,15%. Sektor teknologi yang lebih luas ditutup menguat 0,79%.
Pada sesi ini, Philadelphia SE Semiconductor Index naik 1,23% karena saham chip Qualcomm dan Intel naik masing-masing 0,54% dan 1,11%.
Sementara itu, Gubernur Federal Reserve Michelle Bowman memperingatkan bahwa langkah-langkah inflasi utama tetap "jauh di atas" target Fed sebesar 2%, yang menjamin kehati-hatian saat The Fed melanjutkan pemotongan suku bunga.
Klaim pengangguran mingguan dan data pengeluaran konsumsi pribadi tetap menjadi fokus minggu ini.
Di antara perdagangan saham, saham Visa turun 5,49% setelah Departemen Kehakiman AS menggugat perusahaan tersebut atas dugaan pelanggaran antimonopoli. Hal ini membebani sektor keuangan yang ditutup melemah 0,92%.
Sekjen PBB disebut sangat khawatir dengan situasi Lebanon
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres sangat khawatir dengan eskalasi situasi di sepanjang Garis Biru, zona penyangga yang memisahkan Israel dan Lebanon, dan banyaknya korban sipil, termasuk anak-anak dan perempuan, yang dilaporkan oleh otoritas Lebanon, demikian disampaikan Juru Bicara (Jubir) Sekjen PBB Stephane Dujarric pada Senin (23/9).
Sekjen PBB juga sangat khawatir dengan ribuan orang yang mengungsi di tengah operasi pengeboman Israel yang paling intens sejak Oktober lalu, kata sang jubir dalam sebuah pernyataan.
Menyebut bahwa sekjen juga amat mengkhawatirkan serangan yang terus berlanjut oleh Hizbullah ke Israel, pernyataan itu memaparkan bahwa kepala PBB tersebut mengungkapkan kekhawatiran yang mendalam atas keselamatan warga sipil di kedua sisi Garis Biru, termasuk personel PBB, dan mengecam keras banyaknya korban jiwa.
Guterres menegaskan kembali kebutuhan mendesak untuk segera melakukan deeskalasi dan semua upaya harus dikerahkan untuk solusi diplomatik, dan seruannya bagi semua pihak untuk melindungi warga sipil dan infrastruktur sipil serta memastikan mereka tidak berada dalam bahaya, ungkap pernyataan itu.
"Dia juga mengingatkan semua pihak tentang tanggung jawab mereka untuk memastikan keselamatan dan keamanan semua personel dan aset PBB," dan "mendesak para pihak untuk berkomitmen kembali pada implementasi penuh resolusi Dewan Keamanan 1701 (2006) dan segera kembali menghentikan pertikaian guna memulihkan stabilitas," kata pernyataan itu.
Serangan udara Israel di Lebanon pada Senin mengakibatkan 356 orang tewas, termasuk 24 anak-anak dan 42 wanita, dengan 1.246 orang lainnya terluka, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.
Herzi Halevi, Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF), pada Senin mengungkapkan bahwa Israel sedang mempersiapkan "fase berikutnya" setelah meluncurkan serangan udara berskala besar di Lebanon sebelumnya pada hari itu.
Presiden Turki: Upaya damai perlu diambil, lawan agresi Israel
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin mengatakan upaya damai "penting" untuk diambil dengan melawan "agresi Israel yang mengancam" keamanan regional.
Erdogan dan Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengadakan pertemuan tertutup di Turkish House di sela-sela Sidang Umum PBB di New York untuk mendiskusikan hubungan bilateral, serangan Israel terhadap Palestina dan Lebanon, serta perkembangan regional dan global.
"Masyarakat internasional harus lebih bersuara dengan dasar hukum internasional, diplomasi, dan hak asasi manusia "guna mengakhiri kekerasan yang dilakukan Israel di wilayah Palestina dan Lebanon sesegera mungkin," kata Erdogan kepada Pezeshkian, menurut Direktorat Komunikasi Turki.
"Turki meningkatkan upayanya untuk menyediakan bantuan kemanusiaan bagi warga sipil di wilayah Palestina, khususnya di Gaza, di mana pembantaian Israel berlangsung," tambahnya.
Terkait hubungan sejarah dan budaya antara Turki dan Iran, Erdogan menyuarakan keyakinannya bahwa hubungan bilateral akan dikembangkan dan diperkuat di setiap bidang.
Pertemuan tersebut merupakan pertemuan langsung pertama antara Erdogan dan Pezeshkian sejak dirinya terpilih sebagai presiden baru Iran pada Juli, setelah pendahulunya, Ebrahim Raisi, tewas dalam kecelakaan helikopter pada Mei, yang disebabkan oleh kondisi iklim.
Kanada imbau warganya tinggalkan Lebanon di tengah serangan Israel
Pemerintah Kanada pada Senin mengimbau warganya di Lebanon "segera pulang" setelah Israel secara dramatis meningkatkan serangan di seluruh Lebanon, memicu serangan balasan dari Hizbullah yang belum pernah terjadi sebelumnya.
"Bagi warga Kanada dan yang telah menjadi penduduk tetap di Lebanon segera pulang," tulis Menteri Luar Negeri Melanie Joly di X, seraya memperingatkan yang lain untuk tidak merencanakan perjalanan ke Lebanon.
'Situasi keamanan di perbatasan Lebanon-Israel sangat tidak stabil dan dapat meningkat tanpa peringatan kapan saja," katanya.
Dia juga menyampaikan keprihatinan mendalam Kanada atas eskalasi antara Israel dengan Hizbullah, menekankan prioritasnya adalah melindungi warga sipil dari kedua pihak dan di seluruh kawasan.
Joly, yang mengatakan telah melakukan kontak dengan mitra Lebanon dan Israel, mendesak de-eskalasi segera di perbatasan kedua negara untuk mencegah bencana yang menghancurkan.
Israel melancarkan serangkaian serangan udara ke Lebanon selatan dan timur, yang menurut otoritas kesehatan negara itu menewaskan sedikitnya 392 orang, termasuk 35 anak-anak dan melukai 1.645 lainnya dalam serangan sejak Senin pagi yang juga memaksa ribuan warga sipil meninggalkan rumah mereka.
Pasukan Israel mengintensifkan serangan mereka di Lebanon, mengabaikan peringatan masyarakat internasional bahwa mereka akan mengambil risiko menyebarkan konflik Gaza ke wilayah lain.
Serangan itu merupakan dampak dari ketegangan yang meningkat antara Hizbullah dan Israel setelah serangan udara mematikan minggu lalu yang menewaskan sedikitnya 45 orang, termasuk wanita dan anak-anak, dan melukai puluhan orang di pinggiran kota Beirut.
Hizbullah mengonfirmasi bahwa sedikitnya 16 anggotanya, termasuk pemimpin senior Ibrahim Aqil dan komandan tertinggi Ahmed Wahbi, tewas dalam serangan udara Israel.
Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam perang lintas perbatasan sejak dimulainya perang Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 41.400 orang, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, menyusul serangan lintas perbatasan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.
Semenanjung Korea Tegang: Korsel Ancam Balas Secara Militer Balon Sampah Korut
Pada Senin (23/9/2024), Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan Seoul mungkin akan merespons secara militer terhadap korban yang disebabkan oleh peluncuran apa yang disebut "balon sampah" oleh Korea Utara yang melintasi perbatasan Bersama.
Hal tersebut dilaporkan oleh kantor berita pemerintah Yonhap seperti yang dikutip oleh ABC News.
"Provokasi zona abu-abu Korea Utara terus berlanjut dan menyebabkan ketidaknyamanan dan kecemasan bagi publik, jadi kami telah merangkum posisi militer hingga saat ini dan menyampaikan pesan," kata Lee Sung-joon, juru bicara Kepala Staf Gabungan Korea Selatan.
Dia menambahkan, hal ini adalah tindakan memalukan dan remeh di tingkat internasional yang menimbulkan ketidaknyamanan dan kecemasan di antara rakyat Korea Selatan dan merupakan tindakan tingkat rendah yang dimaksudkan untuk memicu konflik.
Lee menegaskan, meskipun sejauh ini "tidak ada masalah" yang memerlukan respons militer, Seoul akan mempertimbangkan respons militer jika ada korban langsung yang disebabkan oleh balon Korea Utara.
"Jika balon sampah Korea Utara dinilai menimbulkan ancaman serius terhadap keselamatan warga negara kami atau telah melewati batas, militer akan mengambil tindakan militer yang tegas," lanjutnya.
Lee melanjutkan, Korea Utara sudah meluncurkan total 5.500 balon sampah ke Korea Selatan pada 22 kesempatan dari 28 Mei hingga 23 September.
Sekitar 120 di antaranya diluncurkan pada hari Minggu dan Senin, kata Kepala Staf Gabungan.
"Beberapa pihak menuntut tanggapan fisik dari militer, seperti menembak jatuh balon-balon itu di udara," Kepala Staf Gabungan melanjutkan, menurut Yonhap.
"Namun, jika bahan-bahan berbahaya yang tidak terduga tersebar karena menembak jatuh balon-balon itu di udara, itu dapat menimbulkan masalah yang lebih besar bagi keselamatan warga negara kita," lanjutnya.
Yonhap juga melaporkan, upaya lepas landas dan pendaratan pesawat di Bandara Internasional Incheon -- bandara utama di ibu kota Seoul -- ditangguhkan dua kali selama dini hari Senin karena balon-balon Korea Utara.
Beberapa kebakaran juga telah dilaporkan di wilayah metropolitan yang diyakini disebabkan oleh "pengatur waktu panas" yang dipasang pada balon-balon itu.
Barang-barang limbah rumah tangga seperti kertas, vinil, dan botol plastik termasuk di antara sampah yang dimasukkan ke dalam balon.
Sejauh ini, tidak ada bahan berbahaya yang teridentifikasi. Beberapa balon sampah membawa kotoran ternak.
Seoul memperkirakan bahwa Korea Utara menghabiskan 550 juta won -- sekitar US$ 411.600 -- untuk memproduksi balon-balon itu hingga saat ini.
Kelompok masyarakat sipil Korea Selatan juga mengirim balon ke wilayah Korea Utara, sering kali membawa beras, obat-obatan penting, dan selebaran yang mengkritik rezim di Pyongyang.
Korea Utara telah berulang kali memprotes tindakan tersebut dan mengancam akan memberikan tanggapan.
AS Kirim Pasukan Tambahan ke Timur Tengah Menyusul Konflik Israel-Lebanon
Departemen Pertahanan AS alias Pentagon mengumumkan bahwa mereka akan mengirim sejumlah kecil pasukan militer tambahan ke Timur Tengah, menyusul meningkatnya ketegangan antara Israel dan pasukan Hizbullan di Lebanon.
Sayangnya, Pentagon menolak untuk menyampaikan jumlah pasti serta unit yang dikerahkan ke Timur Tengah dalam pernyataannya hari Senin (23/9).
"Karena sangat berhati-hati, kami mengirimkan sejumlah kecil personel militer AS tambahan untuk menambah pasukan kami yang sudah berada di wilayah tersebut," kata juru bicara Pentagon, Mayor Jenderal Angkatan Udara Patrick Ryder, dikutip Reuters.
Ketegangan antara Israel dan Hizbullah Meningkat
Tidak puas dengan Palestina, militer Israel pada hari Senin menyerang Hizbullah di selatan Lebanon, lembah Bekaa timur, dan wilayah utara dekat Suriah.
Serangan itu menargetkan Ali Karaki, seorang pemimpin senior Hizbullah yang memimpin front selatan.
Situasi ini mendapatkan perhatian AS yang memang memiliki kepentingan besar di Timur Tengah. Pemerintahan Joe Biden telah berupaya untuk membendung konflik dan menyerukan agar krisis perbatasan Israel-Lebanon diselesaikan melalui diplomasi.
"Menteri Pertahanan AS menegaskan bahwa Amerika Serikat tetap bersikap untuk melindungi pasukan dan personel AS dan bertekad untuk mencegah aktor regional mana pun mengeksploitasi situasi atau memperluas konflik," kata Pentagon mengutip pernyataan Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin.
Unit militer yang dimiliki AS di kawasan tersebut mencakup kapal induk Abraham Lincoln, pesawat tempur, dan sistem pertahanan udara.
Ryder juga menambahkan bahwa kekuatan AS di Timur Tengah saat ini sudah meningkat, lebih baik dari saat Iran menyerang Israel pada 14 April lalu.
Saat itu, Iran menyerang Israel dengan lebih dari 300 rudal dan drone. Intersepsi pertahanan udara dari AS, Inggris, dan sekutu lainnya sukses melindungi Israel.
Asosiasi Otomotif China Hadapi Kecemasan Besar karena Hal Ini
Dealer mobil China mengalami kerugian gabungan sebesar 138 miliar yuan (US$ 19,55 miliar) dalam delapan bulan pertama tahun ini.
Kerugian tersebut dikarenakan mereka terpaksa menjual mobil baru dengan potongan harga yang cukup besar.
Penjelasan tersebut diungkapkan oleh Asosiasi Dealer Mobil China (CADA) pada Senin (23/9/2024).
Melansir Reuters, kerugian tersebut ditandai dalam laporan darurat tentang kesulitan keuangan dan risiko penutupan yang dihadapi dealer di tengah perang harga di pasar mobil terbesar di dunia, yang baru-baru ini diserahkan oleh CADA kepada otoritas pemerintah terkait.
Pihak asosiasi mengatakan dalam sebuah pernyataan melalui akun WeChat-nya, persediaan produk di dealer yang tetap tinggi di tengah lesunya konsumsi, memaksa mereka untuk menjual dengan harga rendah.
Data CADA menunjukkan, tingkat diskonto keseluruhan untuk mobil baru mencapai 17,4% pada bulan Agustus.
CADA menjelaskan, penurunan penjualan dealer domestic, baik regional maupun nasional, sebagian besar disebabkan oleh "putusnya rantai modal" daripada operasi mereka sendiri.
China Grand Automotive Services yang merugi, dealer terbesar kedua di negara itu, dihapus dari bursa Shanghai pada bulan Agustus setelah sahamnya diperdagangkan di bawah nilai nominal selama 20 hari berturut-turut.
CADA menyerukan peningkatan dukungan finansial untuk dealer swasta, yang merupakan bagian besar dari apa yang disebut industri sirkulasi mobil.
Penjualan mobil di China mengalami penurunan pada bulan Agustus. Ini artinya, industri otomotif di China sudah melempem selama lima bulan berturut-turut, meskipun penjualan model bertenaga listrik dan hibrida plug-in meningkat.
Peningkatan tersebut dibantu oleh subsidi bagi pengemudi yang memperdagangkan kendaraan yang lebih berpolusi.
Rusia Tak Akan Uji Coba Senjata Nuklir dengan 1 Syarat Ini
Pada Senin (23/9/2024), menurut orang kepercayaan Presiden Vladimir Putin untuk pengendalian senjata, Rusia tidak akan menguji senjata nuklir selama Amerika Serikat menahan diri dari pengujian nuklir.
Pernyataan ini ditegaskan Rusia setelah adanya spekulasi bahwa Kremlin mungkin akan menghentikan moratorium uji coba nuklir pasca-Soviet.
Reuters memberitakan, ketika Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya di Eropa mempertimbangkan untuk memberikan Ukraina izin untuk menyerang jauh ke Rusia dengan rudal-rudal Barat, semakin banyak pembicaraan bahwa Rusia dapat melanjutkan uji coba nuklir.
Surat kabar milik pemerintah Rusia Rossiyskaya Gazeta minggu lalu menerbitkan sebuah wawancara dengan Andrei Sinitsyn. Dia merupakan kepala situs uji coba nuklir Rusia di Novaya Zemlya.
Sinitsyn mengatakan, bahwa situs tersebut siap untuk memulai kembali pengujian skala penuh.
Putin, pembuat keputusan utama untuk kekuatan nuklir terbesar di dunia, telah menghubungkan dimulainya kembali uji coba nuklir Rusia dengan langkah-langkah serupa oleh Amerika Serikat.
Putin juga mengatakan bahwa ia tidak perlu menggunakan senjata-senjata tersebut untuk memenangkan perang di Ukraina.
"Tidak ada yang berubah," kata Wakil Menteri Luar Negeri Sergei Ryabkov, yang bertanggung jawab atas kebijakan pengendalian senjata Rusia, kepada kantor berita Rusia tentang spekulasi bahwa uji coba nuklir bisa jadi merupakan jawaban Rusia atas serangan rudal yang jauh ke dalam wilayah Rusia.
"Sebagaimana didefinisikan dan dirumuskan oleh presiden Federasi Rusia, kami dapat melakukan uji coba tersebut, tetapi kami tidak akan melakukannya jika Amerika Serikat menahan diri dari langkah-langkah tersebut," paparnya.
Ryabkov mengatakan, persiapan di lokasi uji coba nuklir Novaya Zemlya Rusia untuk membuatnya sepenuhnya siap dilakukan sebagai tanggapan atas tindakan Amerika Serikat yang menurutnya telah meningkatkan infrastruktur pengujiannya sendiri.
CNN melaporkan pada tahun 2023, Rusia, Amerika Serikat, dan China semuanya telah membangun fasilitas baru dan menggali terowongan baru di lokasi uji coba nuklir mereka dalam beberapa tahun terakhir.
Rusia pasca-Soviet belum melakukan uji coba nuklir. Uni Soviet terakhir kali menguji pada tahun 1990, dan Amerika Serikat pada tahun 1992. Tidak ada negara kecuali Korea Utara yang telah melakukan uji coba yang melibatkan ledakan nuklir pada abad ini.
Ryabkov mengatakan Moskow khawatir dengan laporan bahwa Amerika Serikat tidak memiliki rencana segera untuk menarik sistem rudal jarak menengah yang ditempatkan di Filipina. Rusia, katanya, sedang mempertimbangkan tanggapannya - termasuk di bidang militer.
Uji coba nuklir?
Perang Ukraina yang berlangsung selama 2,5 tahun telah menyebabkan konfrontasi terburuk antara Rusia dan Barat sejak Krisis Rudal Kuba tahun 1962 - yang dianggap sebagai masa ketika kedua negara adidaya Perang Dingin itu hampir saja melakukan perang nuklir yang disengaja.
Setelah krisis Kuba, Presiden AS saat itu John F. Kennedy dan pemimpin Soviet Nikita Khrushchev menjajaki gagasan pelarangan uji coba nuklir.
Pada tahun 2023, Presiden Rusia Vladimir Putin secara resmi mencabut ratifikasi Rusia atas Perjanjian Larangan Uji Coba Nuklir Komprehensif (CTBT), yang membuat Rusia sejalan dengan Amerika Serikat.
Dimulainya kembali pengujian akan mengantar pada era nuklir baru yang genting, tepat saat Rusia, Amerika Serikat, dan China berlomba-lomba memodernisasi senjata nuklir mereka.
Washington menganggap Rusia dan China sebagai ancaman terbesar bagi negara-bangsa.
Beijing dan Moskow, yang telah mempererat kemitraan mereka selama perang Ukraina, menganggap Amerika Serikat sebagai negara adikuasa yang sedang merosot dan telah menebarkan kekacauan di seluruh dunia.
Uni Soviet mengejutkan Barat dengan menguji bom nuklir pertamanya pada tahun 1949 di Kazakhstan. AS membuka era nuklir pada bulan Juli 1945 dengan menguji bom nuklir seberat 20 kiloton di Alamogordo, New Mexico, kemudian menjatuhkan bom atom di kota-kota Jepang, Hiroshima dan Nagasaki sebulan kemudian untuk mengakhiri Perang Dunia Kedua.
Bagi banyak ilmuwan dan pegiat, luasnya pengujian bom nuklir selama Perang Dingin menunjukkan kebodohan dari taktik nuklir yang berbahaya, yang pada akhirnya dapat menghancurkan umat manusia dan mencemari planet ini selama ratusan ribu tahun.
Zelenskiy Optimistis Perdamaian dengan Rusia Semakin Dekat
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan negaranya semakin dekat untuk mengakhiri perang dengan Rusia.
Hal tersebut diungkapkan Zelenskiy saat diwawancarai ABC News pada Senin (23/9/2024).
"Saya pikir kita lebih dekat dengan perdamaian daripada yang kita kira. Kita lebih dekat dengan akhir perang," katanya.
Melansir Reuters, dalam wawancara tersebut, ia mendesak Washington dan mitra lainnya untuk terus mendukung Ukraina. Invasi Rusia skala penuh ke Ukraina, yang dimulai pada Februari 2022 sebagai apa yang disebut Moskow sebagai "operasi khusus", telah menyebabkan kematian puluhan ribu orang, mengungsikan jutaan orang lainnya, dan menghancurkan kota-kota Ukraina.
Pemimpin Ukraina mengatakan bahwa hanya dari posisi yang kuat, Ukraina dapat mendorong Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghentikan perang.
Zelenskiy tiba di Amerika Serikat pada hari Minggu untuk menghadiri sesi-sesi pertemuan di Majelis Umum PBB dan mendesak mitra-mitranya untuk membantu mencapai kemenangan bersama untuk perdamaian yang benar-benar adil.
Washington dan sekutunya telah menyediakan program bantuan bernilai miliaran dolar bagi Ukraina sejak invasi Rusia dimulai, sementara juga memberlakukan beberapa putaran sanksi terhadap Moskow.
Putin mengatakan perundingan damai hanya dapat dimulai jika Kyiv menyerahkan sebagian besar wilayah timur dan selatan Ukraina kepada Rusia dan mencabut ambisinya untuk menjadi anggota NATO.
Zelenskiy telah berulang kali menyerukan penarikan semua pasukan Rusia, dan pemulihan perbatasan Ukraina pasca-Soviet.
Kyiv memulai serangan lintas perbatasan pada 6 Agustus ke wilayah Kursk di Rusia bagian barat. Ukraina mengatakan tindakan tersebut sebagian dimaksudkan untuk mencegah pasukan Rusia di wilayah tersebut melancarkan serangan mereka sendiri melintasi perbatasan ke Ukraina.
Zelenskiy mengatakan kepada ABC News bahwa Putin takut dengan operasi Kursk.
"Dia sangat takut," katanya. "Mengapa? Karena rakyatnya melihat bahwa dia tidak dapat mempertahankan diri - bahwa dia tidak dapat mempertahankan seluruh wilayahnya."
Ukraina dan Barat mengatakan Rusia melancarkan perang bergaya kekaisaran. Putin menggambarkan invasi Ukraina sebagai langkah defensif terhadap Barat yang bermusuhan dan agresif.
Presiden Kolombia: Saya Bukan Anti-Semit, Israel Mengulang Holocaust Hitler di Gaza
Presiden Kolombia Gustavo Petro telah mengecam keras kebungkaman media internasional atas "holocaust baru" di Gaza oleh Zionis Israel. Dia menolak komentarnya itu sebagai sikap anti-Semit. Menurut Petro media internasional sudah bungkam atas perang brutal Israel yang hampir satu tahun di Gaza. Dia menekankan bahwa genosida sedang terjadi di wilayah Palestina yang diduduki. ADVERTISEMENT "Siapa pun yang membela genosida ini atau tetap diam dalam menghadapinya telah menghancurkan kondisi kemanusiaan mereka sendiri," tulis Petro di X. "Tampaknya (menteri propaganda Nazi Joseph Goebbels) adalah orang yang mengarahkan komunikasi dunia sehingga puluhan ribu jurnalis dibungkam dalam menghadapi rekan-rekan mereka yang terbunuh dan 20.000 bayi yang dicabik-cabik oleh bom," tegasnya. Baca Juga Kolombia Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel karena Genosida Gaza Dalam kerangka ini, Petro juga mengutuk penyerbuan tentara Israel pada Minggu dini hari terhadap kantor Al Jazeera di Ramallah, Tepi Barat yang diduduki, di mana para tentara Zionis memberikan perintah untuk menutup biro media tersebut selama 45 hari. Pernyataan keras Presiden Kolombia dikritik Deborah Lipstadt, Utusan Khusus Amerika Serikat untuk Memantau dan Memerangi Anti-Semitisme, di mana diplomat itu mempertanyakan kecaman Petro terhadap perang Israel di Jalur Gaza. “Retorika Presiden Gustavo Petro yang terus berlanjut menormalkan anti-Semitisme. Kita tidak dapat menerimanya. Kita tidak dapat menoleransinya. Kita harus mengutuk narasi yang berbahaya ini,” tulis Lipstadt dalam sebuah pesan yang dipublikasikan oleh akun media sosial Kedutaan Besar AS di Bogota. Presiden Petro dengan cepat merespons kritik Lipstadt dengan menunjukkan bahwa "holocaust baru" memang sedang terjadi di Gaza. “Ibu Duta Besar, orang Palestina adalah orang Semit. Membunuh anak-anak dengan menjatuhkan bom di Gaza dan tidak menentangnya adalah tindakan anti-Semit," tegas Petro. "Hal yang paling anti-Semit saat ini adalah mengulang holocaust Hitler terhadap kemanusiaan dan khususnya terhadap orang-orang Palestina,” katanya lagi, seperti dikutip dari Anadolu, Selasa (24/9/2024). Dia membantah keras tuduhan diplomat AS tentang anti-Semitisme. “Saya bukan anti-Semit. Jangan bingung dan hormati. Saya bukan anti-Yahudi. Saya percaya pada kebebasan beragama, dan jika saya lahir di era itu, saya akan menyerahkan hidup saya dalam perlawanan bersenjata melawan Nazi,” katanya. “Namun saya percaya pada kebebasan yang dihasilkan oleh hukum internasional, kebebasan yang dibangun setelah Hitler dikalahkan oleh Amerika dan Soviet dan oleh semua orang di dunia: kemanusiaan,” pungkas pemimpin Kolombia itu. Presiden Petro telah menandatangani dekrit pada 18 Agustus untuk melarang ekspor batu bara ke Israel. Dia mengatakan setelah menandatangani dekrit bahwa larangan tersebut dilakukan untuk memberikan tekanan pada pemerintah Israel agar mengakhiri perangnya di Jalur Gaza yang terkepung. Dekrit tersebut tertanggal 14 Agustus dan akan mulai berlaku sepekan kemudian. Gustav mengomentari larangan tersebut dalam sebuah posting di akun X miliknya dengan mengatakan: "Batu bara Kolombia digunakan untuk memproduksi bom yang membunuh anak-anak Palestina." Beberapa hari kemudian, Presiden Petro mendesak semua awak kapal untuk menghentikan pengangkutan batu bara ke Israel. "Semoga semua pelaut di dunia, semoga semua masyarakat adat kita menolak untuk membawa batu bara dari negara mana pun ke Netanyahu," tulis Petro di akun X miliknya, merujuk pada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Ini Reaksi Dunia saat Israel Bombardir Lebanon
Militer Zionis Israel telah membombardir Lebanon sejak Senin, menewaskan hampir 500 orang. Para tokoh dan pemimpin dunia telah bereaksi atas serangan udara Zionis ini, tercatat sebagai yang paling mematikan sejak perang Israel-Hizbullah tahun 2006. ADVERTISEMENT Menurut penghitungan terbaru dari Kementerian Kesehatan Lebanon, hingga Selasa (24/9/2024), 492 orang meninggal akibat dibombardir militer Zionis Israel. Itu termasuk 35 anak-anak dan 58 wanita. Selain itu, 1.645 orang lainnya terluka. Menteri Kesehatan Firass Abiad mengatakan serangan udara Zionis telah menghantam rumah sakit (RS), pusat medis, dan ambulans. Baca Juga Israel Bombardir Lebanon: Hampir 500 Orang Tewas, Targetkan Rumah Sakit Pemerintah yang berbasis di Beirut telah memerintahkan sekolah dan universitas di seluruh negeri untuk mulai menyiapkan tempat perlindungan karena ribuan orang melarikan diri dari wilayah selatan Lebanon. Sementara itu, militer Israel mengeklaim telah menyerang lebih dari 1.300 target, yang digambarkan sebagai lokasi senjata Hizbullah. Menurut mereka, serangan difokuskan di wilayah Lebanon selatan dan Lembah Bekaa. "Selama beberapa jam terakhir, atas arahan intelijen IDF [Pasukan Pertahanan Israel], IAF [Angkatan Udara Israel] menyerang ratusan target Hizbullah, termasuk peluncur, pos komando, dan infrastruktur teroris di sejumlah wilayah di Lebanon selatan," kata IDF dalam sebuah pernyataan. Reaksi Dunia saat Israel Bombardir Lebanon 1. Uni Eropa Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell menyebut eskalasi antara Israel dan Lebanon sebagai "di ambang perang besar-besaran", seraya menambahkan bahwa ketakutan terburuk Eropa mulai menjadi kenyataan. "Jika ini bukan situasi perang, saya tidak tahu Anda akan menyebutnya apa," kata Borrell kepada wartawan, seperti dikutip Reuters. "Situasi ini sangat berbahaya dan mengkhawatirkan. Saya dapat mengatakan bahwa kita hampir berada dalam perang besar-besaran." 2. Prancis Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot telah menyerukan sidang darurat Dewan Keamanan PBB untuk membahas serangan lintas batas besar Israel terhadap Lebanon. "Saya telah meminta agar diadakan pertemuan darurat Dewan Keamanan mengenai Lebanon minggu ini," kata Barrot kepada Majelis Umum PBB pada hari Senin. "Mendesak semua pihak untuk menghindari pertikaian regional yang akan menghancurkan semua orang." 3. UNICEF Catherine Russell, direktur eksekutif Dana Darurat Anak Internasional PBB (UNICEF), telah menyatakan kekhawatiran atas lonjakan serangan yang sedang berlangsung di Lebanon dan Israel, mendesak semua pihak untuk menegakkan kewajiban mereka berdasarkan hukum humaniter internasional. "Banyak anak-anak yang berada dalam bahaya, dengan ribuan keluarga mengungsi dari rumah mereka dan serangan yang terus berlanjut terhadap infrastruktur sipil," kata Russell dalam sebuah pernyataan. 4. Mesir Pemerintah Mesir telah meminta kekuatan internasional dan Dewan Keamanan PBB untuk segera campur tangan guna menghentikan eskalasi berbahaya Israel di Lebanon. "Yang mengancam akan menyeret kawasan itu ke dalam perang regional yang komprehensif," kata Kementerian Luar Negeri Mesir. Mesir telah menyatakan solidaritas dengan Lebanon dan mengecam setiap pelanggaran kedaulatan dan wilayah Lebanon, sambil terus berupaya mencapai gencatan senjata di Gaza. 5. Turki Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan serangan Israel terhadap Lebanon menandai fase baru dalam upayanya untuk menyeret seluruh wilayah ke dalam kekacauan. "Negara-negara yang mendukung Israel tanpa syarat membantu [Perdana Menteri Benjamin] Netanyahu menumpahkan darah demi kepentingan politiknya," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan. "Kami menyerukan Dewan Keamanan PBB, semua lembaga yang bertanggung jawab untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional, untuk bertindak tanpa penundaan dan menghentikan permusuhan." 6. Irak Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani telah menyerukan pertemuan mendesak para pemimpin Arab di New York, di sela-sela Sidang Umum PBB. "Untuk meninjau dampak agresi Zionis terhadap rakyat kami yang damai di Lebanon dan berupaya menghentikan perilaku kriminal," katanya dalam sebuah pernyataan. 7. Spanyol Pemerintah Spanyol mengecam pengeboman Israel di Lebanon, menyerukan gencatan senjata dan penghormatan terhadap Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701. "Perang harus dihindari dengan segala cara. Semua pihak harus menghormati nyawa warga sipil dan prinsip-prinsip dasar hukum humaniter internasional," kata Kementerian Luar Negeri Spanyol. "Spiral kekerasan harus dihentikan," katanya lagi. 8. Sekretaris Jenderal PBB Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres khawatir dengan meningkatnya konflik di Lebanon dan telah menyatakan keprihatinan besar terhadap keselamatan warga sipil di negara itu dan di Israel. Demikian disampaikan juru bicara Guterres, Stephane Dujarric. “Sekretaris jenderal mencatat upaya berkelanjutan oleh koordinator khusus PBB untuk Lebanon dan pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon untuk mengurangi ketegangan, dan dia menegaskan kembali kebutuhan mendesak untuk de-eskalasi—bahwa semua upaya harus ditujukan untuk solusi diplomatik,” kata Dujarric. 9. Amerika Serikat Amerika Serikat (AS) mengirim tentara tambahan ke Timur Tengah dengan alasan "peningkatan kekerasan" antara Israel dan Hizbullah. Washington diperkirakan memiliki 40.000 tentara di wilayah tersebut. Juru bicara Pentagon Jenderal Pat Ryder tidak mengatakan berapa banyak pasukan tambahan yang akan dikerahkan, atau apa misi mereka. Departemen Luar Negeri AS telah memperingatkan warga Amerika untuk meninggalkan Lebanon karena meningkatnya risiko perang regional. 10. Iran Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengeklaim bahwa serangan Israel terhadap Lebanon merupakan upaya untuk menciptakan "konflik yang lebih luas" dan telah memperingatkan bahwa perang di Timur Tengah tidak akan menguntungkan siapa pun. Kementerian Luar Negeri Iran juga menggambarkan serangan Israel sebagai "tindakan gila" dan telah memperingatkan "konsekuensi berbahaya" bagi "petualangan baru" Zionis. 11. Arab Saudi Kerajaan Arab Saudi menyatakan prihatin dengan eskalasi terkini di Lebanon, dan menyerukan kepada masyarakat internasional untuk memenuhi tugasnya guna menghentikan konflik regional. “Kerajaan Arab Saudi mengikuti perkembangan peristiwa terkait keamanan yang terjadi di wilayah Lebanon dengan penuh keprihatinan, dan kembali memperingatkan tentang bahaya kekerasan yang menyebar di wilayah tersebut, dan dampak serius dari eskalasi tersebut terhadap keamanan dan stabilitas kawasan,” demikian pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Arab Saudi.