News Forex, Index & Komoditi ( Rabu, 23 April 2025 )
News Forex, Index & Komoditi
( Rabu, 23 April 2025 )
Harga Emas Global Turun, Imbas Trump Menarik Kembali Ancaman Pemecatan Powell
Harga emas turun pada Rabu (23/4) karena Presiden AS Donald Trump menarik kembali ancamannya untuk memecat Gubernur Federal Reserve Jerome Powell dan menyatakan optimisme untuk kesepakatan perdagangan dengan China. Hal ini merusak daya tarik emas sebagai tempat berlindung yang aman.
Mengutip Reuters, Rabu (23/4), harga emas spot turun 0,7% menjadi US$ 3.357,11 per ons troi pada pukul 02.56 GMT. Harga emas berjangka AS turun 1,5% menjadi US$ 3.366,80 per ons troi.
"Petunjuk negosiasi AS-China dan Trump yang menarik kembali ancamannya untuk menyingkirkan Powell menyebabkan aksi jual harga emas mencapai semacam level oversold yang sangat ekstrem dalam perspektif jangka pendek di sini," kata Kelvin Wong, analis pasar senior, Asia Pasifik di OANDA.
Saham AS dan dolar bangkit kembali setelah Trump pada hari Selasa menarik ancamannya untuk memecat Powell setelah berhari-hari mengintensifkan kritik terhadap kepala bank sentral karena tidak memangkas suku bunga.
Dolar yang lebih kuat membuat emas lebih mahal bagi pembeli luar negeri.
Trump juga menyatakan optimisme bahwa kesepakatan perdagangan dengan China dapat secara substansial mengurangi tarif barang-barang China, mengisyaratkan bahwa kesepakatan akhir tidak akan mendekati tarif saat ini.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan dia yakin akan ada de-eskalasi dalam ketegangan perdagangan AS-China, tetapi negosiasi dengan Beijing belum dimulai dan akan menjadi proses yang sulit.
"Belum ada bentuk kelelahan bullish dari level obligasi atas sehingga masih ada potensi pergerakan naik untuk emas," kata Wong dari ONADA.
Pejabat Fed Bank of Minnesota Neel Kashkari mengatakan masih terlalu dini untuk mengetahui bagaimana suku bunga jangka pendek mungkin perlu disesuaikan dengan tarif Trump dan dampaknya yang diharapkan pada inflasi dan ekonomi.
Emas, yang dianggap sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian global dan inflasi, mencapai rekor tertinggi ke-28 tahun ini pada hari Selasa, melonjak ke US$ 3.500 untuk pertama kalinya.
JP Morgan mengatakan pihaknya memperkirakan harga emas akan melewati level US$ 4.000 per ons tahun depan.
Harga Minyak Dunia Naik Akibat Sanksi Baru terhadap Iran & Penguatan Pasar Saham
Harga minyak naik lebih dari US$ 1 per barel pada Selasa, didorong oleh sanksi baru Amerika Serikat (AS) terhadap Iran serta penguatan pasar saham yang membantu memulihkan reli setelah aksi jual tajam pada sesi sebelumnya.
Harga minyak mentah Brent naik sebesar US$ 1,18, atau 1,8%, menjadi US$ 67,44 per barel. Sementara itu, kontrak minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei, yang berakhir pada penyelesaian Selasa, menguat US$ 1,23, atau 2%, menjadi US$ 64,32 per barel. Kontrak WTI untuk Juni, yang lebih aktif diperdagangkan, juga naik 2% menjadiUS$ 63,47 per barel.
Pada hari sebelumnya, Brent dan WTI turun lebih dari 2% menyusul sinyal kemajuan dalam perundingan nuklir antara AS dan Iran, serta merosotnya pasar saham akibat kritik Presiden AS Donald Trump terhadap Ketua Federal Reserve Jerome Powell.
Selasa ini, AS mengumumkan sanksi baru yang menyasar seorang pengusaha pengiriman gas minyak cair dan minyak mentah asal Iran beserta jaringan perusahaannya.
Meskipun terdapat kemajuan dalam perundingan dengan AS, kegagalan mencapai kesepakatan dapat berdampak besar terhadap ekspor minyak Iran di tengah semakin ketatnya sanksi, kata John Kilduff, mitra di Again Capital yang berbasis di New York.
"Jika kesepakatan nuklir gagal dicapai, AS kemungkinan akan mendorong penghentian total ekspor minyak Iran. Situasinya tampak semakin mengarah ke skenario aliran nol," ujarnya.
Di sisi lain, pasar saham juga mengalami rebound pada Selasa karena muncul tanda-tanda potensi meredanya ketegangan dagang antara AS dan China.
Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, menyatakan keyakinannya bahwa ketegangan dagang antara kedua negara akan mereda, meskipun ia mengingatkan bahwa pembicaraan dengan Beijing belum dimulai dan akan menjadi proses yang sulit.
Ketegangan antara Washington dan Beijing, ditambah kebijakan tarif terhadap hampir seluruh mitra dagang AS, telah menekan harga minyak dalam beberapa pekan terakhir. Investor khawatir hal ini akan memperlambat pertumbuhan ekonomi global dan menurunkan permintaan minyak.
Dana Moneter Internasional (IMF) pada Selasa juga menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global untuk tahun ini. Sementara itu, para menteri keuangan dari berbagai negara berkumpul di Washington untuk mencari kesepakatan dengan pemerintahan Trump guna menurunkan tarif.
“Pengenaan tarif AS dapat memperlambat perdagangan global, mengganggu rantai pasok, serta meningkatkan biaya di berbagai sektor industri pengguna energi. Hal-hal ini secara signifikan dapat menurunkan permintaan minyak,” kata Marcus McGregor, Kepala Riset Komoditas di perusahaan manajemen aset Conning.
Dari sisi suplai, persediaan minyak mentah AS dilaporkan turun hampir 4,6 juta barel pada pekan lalu, menurut sumber pasar yang mengutip data dari American Petroleum Institute.
Data resmi dari pemerintah AS terkait persediaan minyak akan dirilis pada Rabu pukul 10:30 pagi waktu setempat. Rata-rata analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan penurunan sebesar 800.000 barel dalam stok minyak mentah AS pada minggu lalu.
Wall Street Berakhir Lebih Tinggi Didukung Laba Emiten dan Meredanya Ketegangan Tarif
Bursa saham Amerika Serikat (AS) menguat tajam pada Selasa (22/4/2025), didorong oleh laporan laba kuartalan yang positif serta indikasi meredanya ketegangan dagang antara AS dan China, yang memicu masuknya kembali investor ke pasar.
Mengutip Reuters, pada penutupan perdagangan indeks Dow Jones Industrial Average menguat 1.016,57 poin atau 2,66% menjadi 39.186,98. S&P 500 naik 129,56 poin atau 2,51% ke level 5.287,76, dan Nasdaq Composite menguat 429,52 poin atau 2,71% ke posisi 16.300,42.
Penguatan yang merata mendorong ketiga indeks utama AS naik lebih dari 2,5%. Para investor tampak mengabaikan pernyataan Presiden AS Donald Trump yang semakin tajam terhadap Ketua Federal Reserve Jerome Powell, sosok yang secara luas dianggap sebagai penstabil pasar.
Menanggapi serangan Trump, Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari menegaskan bahwa independensi The Fed merupakan fondasi penting bagi terciptanya hasil ekonomi yang lebih baik.
Meski demikian, indeks S&P 500 masih berada sekitar 14% di bawah rekor penutupan tertingginya pada 19 Februari, setelah terdampak berlarutnya ketegangan tarif dan dinamika internal di Gedung Putih.
Menteri Keuangan Scott Bessent menyatakan bahwa meskipun perundingan dagang dengan Beijing akan menjadi proses yang tidak mudah, ia optimistis akan ada penurunan ketegangan dalam waktu dekat.
"Perjalanan ini masih penuh ketidakpastian," ujar Ryan Detrick, Kepala Strategi Pasar di Carson Group, Omaha. "Namun, pernyataan Bessent yang cenderung lebih positif membantu mendorong pasar menguat."
Detrick juga menambahkan bahwa pemerintah di Washington mulai menyadari bahwa ketidakpastian terkait tarif berdampak negatif pada pasar, sehingga kemungkinan akan muncul kabar baik dari sektor perdagangan.
Di tengah ketidakpastian ini, Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi AS pada 2025 menjadi 1,8%, dengan alasan dampak tarif yang kini berada pada level tertinggi dalam seabad terakhir.
Sementara itu, musim laporan keuangan kuartal pertama mulai memanas. Hingga saat ini, 82 perusahaan dalam indeks S&P 500 telah merilis kinerja keuangannya, dengan 73% di antaranya melampaui ekspektasi, menurut data LSEG.
Analis kini memperkirakan pertumbuhan laba agregat S&P 500 sebesar 8,1% untuk periode Januari–Maret, turun dari proyeksi awal kuartal sebesar 12,2%.
"Laporan laba menunjukkan fundamental yang masih solid, meski tidak mengejutkan," kata Bill Merz, Kepala Riset Pasar Modal di U.S. Bank Wealth Management, Minneapolis. Ia menambahkan bahwa para investor kini fokus pada panduan perusahaan terhadap kebijakan tarif ke depan.
Saham 3M Co melonjak 8,1% setelah melaporkan laba kuartalan yang melampaui ekspektasi, meskipun perusahaan memperingatkan potensi penurunan laba tahun 2025 akibat tarif.
Sebaliknya, Northrop Grumman anjlok 12,7% setelah mencatat penurunan laba tajam. Saham RTX, perusahaan sektor kedirgantaraan dan pertahanan, juga turun 9,8% setelah memperkirakan potensi kerugian laba tahunan sebesar US$850 juta akibat tarif.
Pada penutupan perdagangan, seluruh 11 sektor utama dalam S&P 500 mencatat kenaikan, dengan sektor keuangan dan barang konsumsi non-primer membukukan penguatan tertinggi secara persentase.
Di New York Stock Exchange (NYSE), jumlah saham yang naik melampaui yang turun dengan rasio 6,4 banding 1. Terdapat 50 saham mencetak harga tertinggi baru dan 44 mencatat harga terendah baru.
Di Nasdaq, 3.580 saham naik dan 796 saham turun, dengan rasio saham naik terhadap turun sebesar 4,5 banding 1. S&P 500 mencatat 4 harga tertinggi baru dan satu harga terendah baru dalam 52 minggu terakhir, sedangkan Nasdaq mencatat 31 harga tertinggi dan 76 harga terendah baru.
Volume perdagangan di bursa AS tercatat sebanyak 15,21 miliar saham, sedikit di bawah rata-rata 20 hari terakhir yang sebesar 18,94 miliar saham.
China Siap Ambil Langkah Balasan jika Negara Lain Ikuti Tekanan Dagang AS
China memperingatkan negara-negara lain agar tidak membuat kesepakatan ekonomi yang lebih luas dengan Amerika Serikat (AS) jika hal itu merugikan kepentingan China, memperuncing retorika dalam perang dagang yang terus memanas antara dua ekonomi terbesar dunia.
Kementerian Perdagangan China menyatakan bahwa pihaknya menghormati upaya negara mana pun dalam menyelesaikan perbedaan ekonomi dan perdagangan dengan Amerika Serikat melalui konsultasi setara.
Namun, Beijing akan "menentang dengan tegas" jika ada negara yang mencapai kesepakatan dengan AS yang merugikan China.
“China akan mengambil langkah balasan secara tegas dan setara” jika ada negara yang mencoba membuat kesepakatan semacam itu, ujar juru bicara kementerian tersebut, Senin (21/4).
Pernyataan itu merespons laporan media yang menyebut bahwa pemerintahan Trump tengah mempersiapkan tekanan terhadap negara lain agar membatasi perdagangan dengan China sebagai syarat mendapatkan pengecualian tarif dari AS.
“AS telah menyalahgunakan tarif terhadap semua mitra dagangnya atas nama 'kesetaraan', sambil memaksa negara-negara lain untuk memulai negosiasi tarif timbal balik,” tambah juru bicara tersebut.
China menyatakan dirinya “bertekad dan mampu” melindungi hak serta kepentingan nasionalnya, dan siap memperkuat solidaritas dengan seluruh negara mitra.
Laporan Bloomberg menyebutkan bahwa pemerintahan Trump sedang menyusun strategi untuk menekan negara-negara yang ingin mendapatkan pengurangan atau pengecualian tarif agar membatasi hubungan dagang mereka dengan China. Strategi itu termasuk kemungkinan pemberlakuan sanksi finansial.
Awal bulan ini, Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer menyebut hampir 50 negara telah menghubungi dirinya untuk membicarakan tarif tambahan yang diberlakukan oleh Presiden Donald Trump.
Sejumlah perundingan bilateral sudah berlangsung sejak saat itu. Jepang dikabarkan mempertimbangkan peningkatan impor kedelai dan beras dari AS.
Sementara Indonesia berencana meningkatkan impor pangan dan komoditas dari AS serta mengurangi pesanan dari negara lain.
Trump sebelumnya menghentikan sementara penerapan tarif terhadap puluhan negara sejak 2 April, kecuali terhadap China yang tetap dikenakan beban tarif tertinggi.
Sebagai respons, Presiden China Xi Jinping melakukan kunjungan ke tiga negara Asia Tenggara pekan lalu untuk mempererat hubungan kawasan.
Dalam kunjungannya, Xi mengajak mitra dagang untuk melawan tindakan sepihak dan intimidatif dalam perdagangan.
“Tidak ada pihak yang menang dalam perang dagang maupun perang tarif,” tulis Xi dalam sebuah artikel yang diterbitkan di media Vietnam tanpa menyebut langsung AS.
Kekacauan Israel, Oposisi Lapid: Netanyahu Menghasut Siapapun yang tak Puji Kebijakannya
Israel terlihat gagah membombardir lawan-lawannya: Gaza, Tepi Barat, Lebanon, dan Suriah. Tentara mereka beserta persenjataan yang canggih meledakkan simpul-simpul tandingan.
Namun di balik itu, dalam negeri Israel sungguh kacau. Demonstrasi menentang pemerintah terjadi setiap hari. Mereka menyuarakan aspirasi keluarga sandera yang menuntut pembebasan orang yang mereka cintai, yang saat ini ditawan Hamas. Sementara elite Israel, tidak menganggap pembebasan sandera sebagai yang paling penting. Sebab bagi mereka, yang paling utama adalah memusnahkan Hamas hingga ke akar-akarnya.
Akibatnya, suara demonstran semakin kencang. Mereka semakin menyayangkan kebijakan pemerintah Netanyahu yang lebih mementingkan politisi ekstrem yang mengabaikan suara masyarakat yang memilih mereka.
Selain unjuk rasa, elite politik ternyata saling serang. Kepala badan keamanan dalam negeri Shin Bet, Ronen Bar diserang dengan hasutan yang tak berkesudahan.
Pemimpin oposisi Yair Lapid menjelaskan bahwa saat ini negaranya menjadi tempat 'pembunuhan dan pembantaian karakter' bermotif politik. Hal tersebut memicu kepanikan serius di banyak kalangan. Peringatan itu memicu perbandingan yang menyimpulkan bahwa indeks risiko pembunuhan sekarang lebih berbahaya daripada era pembunuhan mantan Perdana Menteri Yitzhak Rabin pada tahun 1995.
Yang menjadi kekhawatiran adalah bahwa kepala Shin Bet, sebagai tokoh keamanan senior yang bertugas mengawasi keamanan dalam negeri negara dan melindungi tokoh politik dan keamanan, kini justru menghadapi ancaman dari orang-orang yang dilindunginya.
Meskipun pemerintah dan juru bicara sayap kanan menyerang Lapid dan menganggap pernyataannya sebagai pemutarbalikan fakta dan hasutan politik partisan, pernyataannya meninggalkan pertanyaan yang sah: "Apakah benar-benar mungkin pembunuhan politik terjadi lagi di Israel?" Seperti yang terjadi pada tahun 1995 ketika Perdana Menteri Yitzhak Rabin, yang merupakan salah satu jenderal tertinggi dan memimpin perang besar dari tahun 1948 hingga 1967, dibunuh?
Bocoran dari Shin Bet
Lapid menjelaskan tentang menerima informasi resmi dari dalam Shin Bet. Ia mencoba mendukung peringatannya dengan fakta dan implikasi, dengan mengatakan, "Kita telah mencapai tingkat hasutan yang belum pernah terjadi sebelumnya."
"Partai Likud, partai yang berkuasa di Israel, mengeluarkan pernyataan resmi yang menyatakan bahwa (kepala Shin Bet) Ronen Bar mengubah sebagian Shin Bet menjadi milisi swasta untuk negara rahasia. Pernyataan seperti itu memiliki konsekuensi; "Mereka tahu persis apa yang akan terjadi pada sebagian pendukung mereka."
Lapid meminta Perdana Menteri Netanyahu untuk menghentikan masalah ini, seraya menambahkan: “Terserah Anda; “Bungkam menteri Anda dan putra Anda (Yair Netanyahu) di Miami, dan alih-alih mendukung hasutan, dukunglah Shin Bet, pasukan keamanan, dan sistem yang menjaga kelangsungan hidup negara.”
Ia melanjutkan: “Anda tidak akan bisa berkata, ‘Saya tidak tahu nanti,’” seraya mencatat bahwa “kali ini hal itu tidak akan berhasil untuk Anda.” Anda tahu Anda bagian dari ini, dan Anda harus menghentikannya."
Lapid berkata, "Dua minggu sebelum kegagalan 7 Oktober 2023, saya mengadakan konferensi pers di mana saya memperingatkan bahwa kita sedang menuju perang dan bencana keamanan, dan pemerintah menolak untuk mendengarkan."
Ia melanjutkan: "Saya peringatkan sekali lagi, kali ini berdasarkan intelijen yang tidak diragukan kesahihannya, bahwa kita sedang berada di jalur menuju bencana lain. Kali ini bahaya akan datang dari dalam; Tingkat hasutan dan kegilaan belum pernah terjadi sebelumnya; "Garis merah telah dilewati."
Ia menambahkan: “Jika kita tidak menghentikan ini, akan ada pembunuhan politik di sini, dan mungkin lebih dari satu; orang Yahudi akan membunuh orang Yahudi, dan ancaman paling banyak ditujukan pada kepala Shin Bet, Ronen Bar.
Sementara itu, partai Likud yang dipimpin Netanyahu mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Minggu malam sebagai tanggapan atas pernyataan Lapid bahwa pemimpin oposisi "tidak hanya tidak bersuara menentang hasutan yang merajalela dan berbahaya yang ditujukan terhadap perdana menteri selama bertahun-tahun, tetapi juga secara aktif berpartisipasi di dalamnya." Ia menambahkan, "Lapid sangat terharu ketika perdana menteri digambarkan sebagai pengkhianat dan ancaman pembunuhan yang tak terhitung jumlahnya ditujukan kepadanya."
Faktanya, peringatan Lapid, terlepas dari sumbernya, realistis dan dapat dirasakan oleh siapa pun yang mengikuti wacana politik di jalan Israel dan perkembangan di lapangan, termasuk kekerasan yang menyertainya.
Tetapi apa yang terjadi saat ini adalah bahwa hasutan terhadap Ronen Bar dilakukan oleh Perdana Menteri Netanyahu sendiri. Oleh karena itu, Lapid melakukan kesalahan ketika meminta Netanyahu untuk mengendalikan menterinya. Dia seharusnya lebih berani dan mengatakan kepadanya: "Kamu memimpin hasutan, dan kamu harus menghentikannya."
Hasutan parah Perdana Menteri Netanyahu
Netanyahu tidak hanya menghasut terhadap Bar, tetapi juga terhadap siapa pun yang tidak memuji kebijakannya. Sehari sebelumnya, ia menuduh wartawan dan pakar studio melayani Hamas dengan menuntut agar ia menghentikan perang untuk membebaskan para tawanan.
Seperti Netanyahu, ada 30 menteri, dari total 38, yang terlibat dalam hasutan. Pada hari Ahad, dilaporkan bahwa mantan Perdana Menteri Naftali Bennett menderita serangan jantung dan dirawat di rumah sakit.
Menurut jajak pendapat, Bennett saat ini adalah satu-satunya pemimpin oposisi yang mengancam posisi Netanyahu. Jika dia mencalonkan diri hari ini, dia akan menjadi kandidat terkuat untuk perdana menteri. Dua menteri dan seorang anggota Knesset dalam koalisi menerbitkan postingan yang menyombongkan diri terhadapnya.
Ambisi pribadi Netanyahu
Ayah seorang tentara Israel yang disandera di Jalur Gaza pada Minggu menuduh pemimpin otoritas Benjamin Netanyahu telah mengabaikan para sandera demi memperpanjang perang untuk kepentingan politik pribadinya.
“Kami mendengarkan pidato Netanyahu dari Alun-Alun Sandera di Tel Aviv, dan kami sangat kecewa,” ujar Hagai Angrest, ayah dari tentara Matan, kepada harian Maariv.
“Seluruh dunia menyuarakan bahwa gencatan senjata dan pemulangan para sandera harus menjadi prioritas utama. Namun kami justru melihat seorang perdana menteri yang mengabaikan para tentara dan malah mengirim lebih banyak lagi ke medan perang," katanya.
“Kami diberitahu bahwa perang ini tidak akan berakhir tanpa mereka. Tapi sekarang tampaknya Netanyahu lebih memilih kelangsungan kekuasaannya dibandingkan nyawa para sandera,” lanjutnya. “Seluruh rakyat mendukung pemulangan para sandera.”
Pada Sabtu malam, Netanyahu dalam pidato yang disiarkan televisi mengeklaim bahwa tidak ada pilihan lain selain melanjutkan perang di Gaza. Ia menyatakan bahwa kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas akan “menggagalkan pencapaian perang.”
Netanyahu menuduh Hamas menolak proposal yang mencakup pembebasan setengah dari sandera Israel yang masih hidup serta banyak dari yang telah tewas, dengan imbalan diakhirinya perang -- syarat yang menurut Netanyahu “tidak dapat diterima.”
Sementara itu, pada Kamis lalu, pemimpin Hamas di Gaza, Khalil Al-Hayya, menegaskan bahwa kelompoknya bersedia melakukan negosiasi menyeluruh untuk menjamin pembebasan semua sandera Israel dengan imbalan gencatan senjata penuh, penarikan pasukan Israel dari Gaza, dimulainya proses rekonstruksi, dan pencabutan blokade.
Juru bicara Netanyahu pada Sabtu menyebut bahwa membebaskan seluruh sandera dalam satu kesepakatan adalah “mustahil.”
Perkiraan dari pihak Israel menunjukkan bahwa masih ada 59 sandera di Gaza, dengan 24 di antaranya diyakini masih hidup. Sebaliknya, lebih dari 9.500 warga Palestina saat ini dipenjara di Israel dalam kondisi buruk, termasuk laporan penyiksaan, kelaparan, dan pengabaian medis, menurut organisasi hak asasi dari Palestina maupun Israel.
Sejak Oktober 2023, lebih dari 51.200 warga Palestina -- sebagian besar perempuan dan anak-anak -- tewas dalam serangan brutal Israel di Gaza.
Pada November 2024, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan mantan kepala pertahanan, Yoav Gallant, atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga sedang menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas agresinya di wilayah tersebut.
Di Tengah Negosiasi Nuklir dengan AS, Iran Berkonsultasi dengan China
Di sela proses negosiasi program nuklirnya dengan Amerika Serikat (AS), Iran melapor kepada China terkait dugaan adanya 'gangguan' dari pihak Israel. Seperti dilaporkan Al Jazeera, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi pada Selasa (22/4/2025) akan berkunjung ke Beijing untuk mendiskusikan perkembangan proses negosiasi.
Kunjungan ke Beijing sejalan dengan 'konsultasi' Teheran dengan Rusia pekan lalu sebelum pembicaraan kedua digelar di Roma, Italia Sabtu (19/4/2025) lalu. Adapun, pertemuan ketiga antara Araghchi dan utusan AS, Steve Witkoff dijadwalkan akan digelar kembali pada akhir pekan ini
Sebelumnya, Araghchi mengatakan, Teheran selalu berkonsultasi dengan sekutu mereka, Rusia dan China terkait masalah nuklir. "Adalah alamiah bahwa kami berkonsultasi dan bertaklimat dengan China terkait perkembangan terakhir dari pembicaraan tidak langsung Iran-AS," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmail Baqaei.
Rusia dan China, dua kekuatan nuklir dunia, diketahui adalah penandatangan kesepakatan nuklir antara Iran, AS , dan Negara Barat pada 2015. Kesepakatan yang dikenal sebagai Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA), itu kemudian runtuh usai Donald Trump menarik diri pada 2018.
Teheran telah berulang kali membantah tuduhan AS dan Israel soal kepemilikian senjata nuklir. Dan pada Senin (21/4/2025), Menteri Luar Negeri China, menegaskan, hubungan erat antara Beijing dan Teheran, namun tidak mengonfirmasi kunjungan Araghchi ke Beijing.
"China dan Iran telah mempertahankan komunikasi dan kontak di semua level dan ragam bidang. Terkait kunjungan yang disebutkan, kami tidak memiliki informasi itu hingga saat ini, kata juru bicara Kemenlu China, Guo Jiakun.
Pada pekan lalu, Araghchi bertemu dengan Menlu Rusia, Sergey Lavrov, sebelum ia melakoni negosiasi tahap dua bersama Witkoff. Pada Senin, Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani perjanjian kemitraan strategis untuk jangka waktu 20 tahun bersama Iran.
Pada Senin, Baqaei menuduh Israel tengah berupaya mengganggu proses negosiasi antara Iran dan AS untuk membuka jalan serangan militer terhadap Teheran. Kepada AFP, Baqaei menuding Israel di balik upaya dari sebuah koalisi untuk "menggagalkan dan mengganggu proses diplomatik".
"Di antara (koalisi) itu adalah serangkaian provokasi perang dari pejabat AS dan figur dari beberapa faksi," kata Baqaei.
Pekan lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan, Iran tidak boleh memiliki senjata nuklir. Pernyataannya keluar sehari setelah New York Times melaporkan bahwa Trump mencegah Israel menyerang fasilitas nuklir Iran pada awal Mei dan memprioritaskan diplomasi.
Tak Lagi Bergantung Amerika, Negeri Raja Charles Perbanyak Produksi Bom
Sejak Trump mengurangi alokasi pasukannya, negara-negara Eropa semakin jengkel terhadap Amerika. Kekesalan itu mereka tunjukkan dengan menghentikan pembelian sejumlah alutsista kelas kakap buatan Paman Sam, seperti pembatalan pembelian pesawat tempur F-35, dan banyak lagi.
Salah satu negara yang mengurangi ketergantungan terhadap Amerika adalah Inggris, negeri Raja Charles. Surat kabar The Times mengungkapkan pada hari Senin bahwa "Inggris akan secara signifikan meningkatkan kapasitasnya untuk memproduksi bahan peledak, menghilangkan ketergantungannya pada Amerika Serikat dan Prancis untuk amunisi."
"Kontainer pengiriman akan dipasang di berbagai lokasi di seluruh Inggris Raya untuk memproduksi bahan peledak RDX, yang digunakan dalam peluru 155 mm untuk senapan Angkatan Darat Inggris dan senjata lainnya."
Menteri Pertahanan Inggris John Healey menyatakan bahwa industri pertahanan "adalah fondasi kemampuan kita untuk bertempur dan menang di medan perang."
Sementara itu, perusahaan pertahanan Inggris BAE Systems bermaksud membangun tiga lokasi baru untuk meningkatkan ketahanan proyek strategisnya dan memastikan kelangsungannya bahkan jika salah satu lokasi diserang.
Perusahaan tersebut berupaya mengadopsi teknologi revolusioner, yang pertama di jenisnya di dunia, yang merupakan transformasi terbesar di bidang manufaktur bahan peledak dalam lima puluh tahun terakhir.
Lompatan ini akan memberikan Inggris kemampuan untuk memproduksi bahan peledak berdaulatnya sendiri di dalam negeri, sekaligus membuka prospek luas untuk memasarkan teknologi ini secara global.
Perlu dicatat bahwa perusahaan sebelumnya bergantung pada impor RDX yang sangat mudah meledak dari Amerika Serikat dan Prancis, menjadikan peralihan ini sebagai langkah strategis menuju peningkatan kemandirian dan mengurangi ketergantungan pada sumber daya asing.
Perluasan produksi amunisi berdaulat terjadi saat perusahaan pertahanan Inggris dan Eropa menjauh dari pembelian peralatan Amerika, di tengah kekhawatiran bahwa Presiden AS Donald Trump telah menjadikan Amerika Serikat mitra yang tidak dapat diandalkan.
Tak putus hubungan dengan China
Inggris tidak akan memutuskan hubungan ekonomi dengan China demi menormalisasi hubungan dagang dengan Amerika Serikat, demikian dilaporkan portal berita inews, mengutip sumber di pemerintahan Inggris.
Pada Rabu (16/4), surat kabar The Wall Street Journal melaporkan bahwa pemerintah AS berencana meminta komitmen dari mitra dagang untuk mengisolasi China secara ekonomi sebagai imbalan atas pengurangan tarif.
Namun, menurut laporan tersebut, Inggris menilai tidak pantas membahas pelonggaran tarif AS dan kerja sama dengan China dalam satu pembicaraan, mengingat kerajaan tetap berkomitmen untuk melanjutkan interaksi yang bersifat "pragmatis" dengan Beijing.
“Sikap dan pendekatan kami terhadap China sudah jelas,” ujar sumber pemerintah Inggris seperti dikutip inews pada Rabu.
Pada 2 April, Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang menetapkan tarif timbal balik terhadap impor dari berbagai negara.
Tarif dasar ditetapkan sebesar 10 persen, dengan tarif yang lebih tinggi dikenakan terhadap 57 negara berdasarkan besarnya defisit perdagangan AS dengan masing-masing negara tersebut.
Kemudian, pada 9 April, Trump mengumumkan bahwa tarif dasar sebesar 10 persen akan diberlakukan selama 90 hari terhadap lebih dari 75 negara yang tidak melakukan aksi balasan dan telah meminta negosiasi, kecuali China.
Seiring berjalannya perang dagang, tarif AS terhadap barang-barang asal China meningkat hingga 145 persen, sementara tarif China atas produk asal Amerika mencapai 125 persen.
Presiden Korsel Berharap Hasil Negosiasi Tarif dengan AS Saling Menguntungkan
Presiden sementara Korea Selatan Han Duck-soo mengatakan dalam rapat Kabinet pada hari Selasa (22 April) bahwa ia mengharapkan pembicaraan dagang minggu ini dengan Amerika Serikat akan membuka jalan menuju solusi yang saling menguntungkan.
Menteri Keuangan Choi Sang-mok dan Menteri Perindustrian Ahn Duk-geun akan menghadiri pertemuan gabungan dengan Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer pada tanggal 24 April di Washington pukul 8 pagi (7 pagi, waktu Singapura).
Pertemuan tersebut dijadwalkan atas permintaan AS, kata Han.
Choi mengatakan kepada wartawan di bandara Seoul sebelum keberangkatannya pada hari Selasa bahwa ia bermaksud untuk kembali setelah "membuka pintu" untuk diskusi yang akan memperkuat aliansi antara Korea Selatan dan AS.
Menteri perindustrian dijadwalkan berangkat pada hari Rabu.
Agenda pembicaraan dagang "sedang dikoordinasikan dengan AS dan belum dikonfirmasi", kata kementerian perindustrian dalam sebuah pernyataan.
Komentar tersebut menanggapi berita pada hari Senin oleh surat kabar Maeil Business Korea Selatan yang melaporkan agenda pembicaraan tersebut mencakup diskusi tentang bergabungnya Seoul dengan upaya AS untuk mengekang perdagangan dengan China, tanpa mengutip sumber yang jelas.
China pada hari Senin menuduh Washington menyalahgunakan tarif dan memperingatkan negara-negara agar tidak mencapai kesepakatan ekonomi yang lebih luas dengan AS yang akan merugikannya.
Presiden AS Donald Trump sebelumnya mengatakan pembagian biaya pertahanan atas kehadiran pasukan AS di Korea Selatan akan menjadi bagian dari negosiasi "one-stop shopping" dengan Seoul dan Han mengatakan pada hari Senin bahwa proses konsultasi dengan AS "mungkin tidak mudah".
Pejabat Korea Selatan mengatakan kerja sama dalam pembuatan kapal adalah "kartu yang sangat penting" yang dimiliki negara tersebut, sementara partisipasi dalam proyek gas Alaska dapat menjadi bagian dari paket negosiasi, tetapi biaya pertahanan tidak termasuk dalam negosiasi.
Panas! Panel Surya Asia Tenggara Kena Tarif Tinggi dari Amerika
Otoritas perdagangan Amerika Serikat (AS) telah menetapkan tarif tinggi terhadap sebagian besar sel surya yang diimpor dari Asia Tenggara.
Ini merupakan langkah penting dalam menyelesaikan kasus perdagangan yang telah berlangsung selama setahun, di mana produsen AS menuduh perusahaan-perusahaan China membanjiri pasar dengan produk murah yang tidak adil.
Kasus ini diajukan tahun lalu oleh Hanwha Qcells dari Korea Selatan, First Solar Inc yang berbasis di Arizona, serta beberapa produsen kecil lainnya, dengan tujuan melindungi investasi miliaran dolar di sektor manufaktur surya dalam negeri.
Kelompok penggugat, American Alliance for Solar Manufacturing Trade Committee menuduh perusahaan-perusahaan besar pembuat panel surya milik China yang beroperasi di Malaysia, Kamboja, Thailand, dan Vietnam, menjual produk di bawah biaya produksi dan menerima subsidi tidak adil yang membuat produk AS tidak kompetitif.
Tarif yang diumumkan pada Senin (21/4) bervariasi tergantung perusahaan dan negara, namun secara umum lebih tinggi dibandingkan tarif sementara yang diumumkan akhir tahun lalu.
Gabungan bea dumping dan subsidi terhadap produk Jinko Solar dari Malaysia termasuk yang terendah, yakni 41,56%. Sementara produk Trina Solar dari Thailand dikenakan tarif hingga 375,19%.
Baik Jinko maupun Trina belum memberikan komentar atas keputusan ini.
Produk dari Kamboja dikenai tarif lebih dari 3.500% karena produsen di negara tersebut memilih untuk tidak bekerja sama dalam penyelidikan AS.
"Ini adalah hasil yang sangat kuat," ujar Tim Brightbill, pengacara kelompok manufaktur AS, dalam panggilan konferensi dengan wartawan.
"Kami yakin tarif ini akan mengatasi praktik perdagangan tidak adil dari perusahaan-perusahaan milik Tiongkok di empat negara tersebut, yang selama ini telah merugikan industri manufaktur surya AS."
Ancaman tarif terhadap negara-negara yang menyuplai lebih dari US$10 miliar produk surya ke AS tahun lalu—yang mencakup sebagian besar pasokan domestik—telah menyebabkan pergeseran besar dalam perdagangan surya global.
Impor dari keempat negara yang menjadi target kini jauh menurun dibandingkan tahun lalu, sementara pengiriman panel dari negara seperti Laos dan Indonesia mengalami peningkatan.
Namun, kritik terhadap kebijakan ini, termasuk dari Solar Energy Industries Association (SEIA), menyebut tarif justru bisa merugikan produsen surya AS karena meningkatkan harga sel impor yang kemudian dirakit menjadi panel oleh pabrik-pabrik dalam negeri. Jumlah fasilitas tersebut meningkat sejak subsidi manufaktur energi bersih diberlakukan pada 2022.
SEIA belum memberikan komentar terkait kebijakan terbaru ini.
Agar tarif ini benar-benar diberlakukan, Komisi Perdagangan Internasional AS (ITC) harus memberikan suara pada bulan Juni untuk menentukan apakah industri dalam negeri benar-benar dirugikan oleh praktik dumping dan subsidi tersebut.
Perang Dagang Sengit, Restoran China Setop Hidangkan Daging Sapi AS
Di Home Plate BBQ, restoran bergaya Amerika di Beijing, para stafnya sedang mencetak ulang menu. Perang dagang AS-Tiongkok menyebabkan daging sapi Amerika - yang dulunya merupakan menu utama restoran - akan segera hilang dari pasaran.
Melansir Reuters, daging sapi Home Plate, yang sebelumnya sepenuhnya bersumber dari AS, kini semakin banyak berasal dari Australia. Restoran tersebut menggunakan sekitar 7 hingga 8 ton brisket setiap bulan.
Dan ketika daging sapi AS di dalam freezer habis dalam beberapa minggu, restoran BBQ bergaya selatan itu hanya akan menyajikan daging dari Australia.
Daging sapi AS merupakan salah satu dari ribuan korban dalam perang dagang antara mitra dagang terbesar di dunia. Bahkan sebelum pertempuran dimulai, daging sapi Amerika mahal harganya. Tarif balasan Beijing sebesar 125%, di atas tarif 22% yang berlaku saat ini, membuat daging sapi AS semakin tidak terjangkau.
"Hal itu pada dasarnya membuat kami sangat sulit untuk terus menggunakan daging sapi AS," kata direktur operasi Home Plate, Charles de Pellette.
Meskipun ekspor daging sapi AS senilai US$ 125 juta per bulan ke Tiongkok hanya sebagian kecil dari perdagangan barang raksasa, hilangnya daging sapi dari menu restoran di Beijing merupakan gambaran sekilas tentang nasib yang akan datang bagi ribuan barang di kedua sisi Pasifik.
"Begitu stok kami habis, kami akan beralih sepenuhnya ke M5 Australia ... Kami masih berpikir bahwa rasanya dan kualitas serta cita rasanya sama, tetapi kami harus beralih hanya karena tekanan pasar dan tarif," kata de Pellette.
Dia menambahkan, iga babi juga akan mengalami perubahan. Sekarang, iga babi akan didatangkan dari Kanada.
Menurut seorang pemasok daging sapi yang berbasis di ibu kota yang berbicara dengan syarat anonim karena sensitivitas pembahasan tarif, pengalaman jaringan restoran yang memiliki tiga cabang di Tiongkok dan didirikan bersama oleh seorang warga Texas, terulang di seluruh restoran Beijing.
"Mereka harus beralih ke daging sapi Australia - bahkan restoran steak Amerika," kata pemasok daging sapi tersebut.
De Pellette menolak untuk mengungkapkan berapa harga yang dibayarkan Home Plate untuk daging sapi Australia.
Daging sapi AS menjadi mahal sebelum perang dagang dimulai, sebagian karena kurangnya pasokan yang disebabkan oleh cuaca kering selama bertahun-tahun sehingga membuat jumlah ternak menyusut ke jumlah terkecil sejak tahun 1950-an.
Harga yang lebih tinggi itu sulit diterima di Tiongkok, di mana ekonomi yang lemah telah membuat konsumen sangat memperhatikan harga.
Harga brisket AS atau potongan daging sapi yang berasal dari bagian dada bawah atau otot dada sapi, naik hampir 50% antara Mei tahun lalu hingga Maret, sebelum meroket lebih jauh setelah tarif. Kondisi ini menyebabkan persediaan menipis atau biayanya melonjak hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya.
Australia berupaya mengisi kesenjangan tersebut, termasuk dengan brisket yang 40% lebih murah. Dan di Home Plate mereka berhasil.
Menjelang bulan Mei, pengunjung akan menikmati iga sapi Australia, brisket, dan sosis yang diasapi lama dan perlahan dalam tradisi Texas dan Amerika Selatan.
"Kami telah mengujinya selama beberapa bulan dan kami menemukan bahwa rasanya sama enaknya dan pelanggan kami cukup senang dengannya," kata de Pellette.
Ilmuwan China kembangkan robot mikro nirkabel terkecil di dunia
Memungkinkan robot untuk berjalan, berlari, melompat, terbang, memanjat, dan "mengunci" ke dalam bentuk yang berubah-ubah secara waktu nyata (real-time) sangat penting untuk memperluas skenario penerapannya.
Tim peneliti dari Universitas Tsinghua di Beijing mengembangkan aktuator skala kecil berbentuk film tipis yang memungkinkan robot mikro untuk terus-menerus mengubah bentuknya dan "mengunci" ke dalam konfigurasi tertentu, mirip seperti "Transformer" dalam film layar lebar terkenal, sehingga secara signifikan meningkatkan kemampuan adaptasi robot terhadap lingkungan.
Terobosan ini dipublikasikan secara daring di Nature Machine Intelligence, sebuah jurnal internasional terkemuka.
"Dengan mengintegrasikan aktuator ini ke dalam strategi desain kami yang terinspirasi dari Lego, kami menciptakan robot mikro terestrial-aerial nirkabel terkecil dan teringan di dunia yang diketahui dalam literatur terkait, dengan panjang hanya 9 sentimeter (cm) dan berat 25 gram," kata Zhang Yihui dari Fakultas Teknik Kedirgantaraan Universitas Tsinghua dan Laboratorium Utama Nasional untuk Teknologi Elektronika Fleksibel (State Key Laboratory of Flexible Electronics Technology).
Aktuator, yang disebut sebagai "jantung" robot mikro, merupakan perangkat dengan kemampuan mengubah bentuk yang dapat dikendalikan.
"Pengembangan robot mikro ultrakompak nirkabel dengan kemampuan mengubah bentuk yang kompleks sangatlah menantang," jelas Zhang.
Aktuator yang ada saat ini dengan ukuran di bawah 5 cm umumnya menghadapi kesulitan dalam mencapai perubahan bentuk dan penguncian yang berkelanjutan, yang sangat membatasi miniaturisasi dan kendali nirkabel untuk robot multimodal.
Melalui desain material-struktur yang sinergis dan inovatif, tim Zhang mengembangkan sebuah aktuator mini dengan ukuran hanya beberapa milimeter. Berfungsi sebagai eksoskeleton yang dapat berubah bentuk, aktuator ini dapat mengintegrasikan komponen fungsional seperti sensor dan motor untuk membangun sistem robotik yang kompleks.
Yang menarik, aktuator ini dapat dikendalikan secara elektrik untuk terus berubah ke dalam bentuk apa pun yang diinginkan dan kemudian "mengunci" konfigurasi bentuk yang sudah diubah, sesuatu yang sebelumnya sulit dicapai dengan aktuator berskala kecil.
"Menggunakan strategi desain yang terinspirasi oleh Lego, kami membangun sebuah robot mikro terestrial-aerial nirkabel yang mampu terbang di udara dan bergerak di darat dengan lincah, dengan kecepatan hingga 1,6 meter per detik di darat," ujar Zhang.
Selain itu, tim tersebut juga mengembangkan sebuah aktuator mini mirip "Transformer" setinggi 4,5 cm dengan berat 0,8 gram yang menggunakan lebih dari 10 unit aktuator, serta robot beroda multifungsi yang dapat berubah menjadi mode "mobil sport", "mobil bersayap", dan "van".
Terinspirasi oleh belalang dan serangga lainnya, para peneliti menggabungkan morfologi biologis dan kemampuan pergerakan dari makhluk hidup tersebut ke dalam desain mereka.
Penelitian ini memberikan berbagai ide dan jalur baru bagi pengembangan robot mikro.
"Penerapan di masa depan termasuk diagnosis peralatan, survei geologi, dan operasi di lingkungan berbahaya," kata Zhang.
"Aktuator ini juga dapat digunakan dalam perangkat bio-elektronik, memungkinkan pengembangan perangkat medis implan yang dapat dipasang serta antarmuka haptik realitas virtual (virtual reality/VR) atau realitas tertambah (augmented reality/AR)," imbuhnya.