News Forex, Index & Komoditi ( Selasa, 18 Maret 2025 )

         News  Forex,  Index  &  Komoditi

(  Selasa,   18  Maret  2025  )

 

Emas Kembali Tembus Rekor Tertinggi di Tengah Kekhawatiran Ekonomi AS

 

Harga emas melonjak ke rekor tertinggi di atas US$3.000 per troy ounce seiring meningkatnya kekhawatiran akan perlambatan ekonomi AS, sementara eskalasi ketegangan di Timur Tengah semakin memperkuat daya tarik emas sebagai aset safe haven. Melansir Bloomberg, Selasa (18/3/2025), harga emas di pasar spot menguat 0,2% atau 6,1 poin ke level US$3.006,7 per troy ounce pada pukul 10.41 WIB. Adapun harga emas berjangka Comex menguat 0,31% ke level US$3.015,4 per troy ounce. Emas melanjutkan kenaikannya pada Selasa setelah menguat 0,6% pada Senin, didorong oleh laporan bahwa Israel melancarkan serangan militer terhadap target Hamas di Gaza. Serangan ini berisiko menggagalkan gencatan senjata, dengan laporan warga Palestina mengenai beberapa serangan udara Israel di berbagai wilayah Gaza. Di sisi lain, investor juga mencerna data ekonomi terbaru dari AS. Laporan Senin menunjukkan bahwa pertumbuhan penjualan ritel pada Februari lebih rendah dari perkiraan, yang turut menekan imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun. Penurunan imbal hasil ini menjadi katalis bagi kenaikan harga emas, mengingat emas tidak memberikan imbal hasil bunga.

Pengamat Beberkan Manfaat Ada Bank Emas RI Target Naik Harga Emas, Bagaimana Cadangan Bank Sentral di Dunia? Meski data tersebut mengindikasikan pelemahan belanja konsumen, tidak ada tanda-tanda perlambatan ekonomi yang signifikan. Namun, investor tetap berhati-hati karena sentimen konsumen terus memburuk dan risiko perang dagang semakin meningkat akibat kebijakan perdagangan agresif dari Presiden AS Donald Trump. Kondisi ini semakin menegaskan peran emas sebagai penyimpan nilai di tengah ketidakpastian ekonomi global. Sepanjang tahun ini, harga emas telah naik lebih dari 14%, melanjutkan reli kuat dari 2024. Beberapa bank besar bahkan telah merevisi target harga emas mereka ke level yang lebih tinggi dalam beberapa pekan terakhir. Kepala strategi komoditas Macquarie Marcus Garvey mengatakan masih ada beberapa perkembangan bullish secara material yang mungkin terjadi untuk emas dalam beberapa waktu ke depan dan menaikkan target harga tertinggi dari US$3.000 menjadi US$3.500. "Saya tidak benar-benar melihat hal-hal yang menunjukkan kepada kita bahwa reli ini berada di area yang menjadi hiruk-pikuk atau berlebihan,” ungkapnya seperti dikutip Bloomberg.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Harga Minyak Dunia Naik Dipicu Serangan AS terhadap Houthi dan Harapan Ekonomi China

 Harga minyak naik tipis pada Senin (17/3) setelah Amerika Serikat (AS) berjanji akan terus menyerang kelompok Houthi di Yaman hingga mereka menghentikan serangan terhadap kapal-kapal dagang.

Sementara itu, data ekonomi China meningkatkan harapan akan meningkatnya permintaan minyak global.

Melansir Reuters, harga minyak mentah Brent naik 49 sen, atau 0,7%, menjadi US$71,07 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) menguat 40 sen, atau 0,6%, menjadi US$67,58 per barel.

Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa ia akan menuntut pertanggungjawaban Iran atas serangan yang dilakukan oleh kelompok Houthi yang mereka dukung di Yaman.

Pernyataan ini muncul seiring dengan eskalasi operasi militer terbesar AS di Timur Tengah sejak Trump kembali ke Gedung Putih.

Menurut laporan TV Al Masirah yang dikelola Houthi, serangan pada Senin menargetkan pelabuhan Laut Merah di Hodeidah serta wilayah Al Jawf di utara ibu kota Sanaa.

Data ekonomi China turut memberikan dorongan bagi harga minyak. Pertumbuhan penjualan ritel meningkat pada Januari-Februari, memberikan sinyal positif bagi pembuat kebijakan yang ingin meningkatkan konsumsi domestik.

Namun, tingkat pengangguran meningkat dan produksi industri mengalami perlambatan.

Berdasarkan data resmi yang dirilis pada Senin, pemrosesan minyak mentah China selama Januari-Februari naik 2,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Didukung oleh beroperasinya kilang baru dan meningkatnya perjalanan selama liburan. Meski demikian, margin penyulingan tetap lemah.

"Kombinasi dari meningkatnya stimulus ekonomi China serta eskalasi serangan oleh kelompok Houthi memberikan dorongan signifikan bagi harga minyak pagi ini," kata Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group.

Dolar AS melemah terhadap sekeranjang mata uang lainnya akibat kekhawatiran investor terhadap dampak kebijakan perdagangan proteksionis Trump.

Dolar yang lebih lemah membuat minyak lebih murah bagi pembeli luar negeri, sehingga meningkatkan permintaan.

Harga minyak naik tipis pekan lalu, meskipun Brent masih turun hampir 5% sepanjang tahun ini akibat kekhawatiran perlambatan ekonomi global yang dipicu oleh meningkatnya ketegangan perdagangan antara AS dan negara-negara lain.

Rencana produsen OPEC+ untuk meningkatkan produksi minyak mulai April juga menekan harga.

Namun, prospek sanksi AS yang lebih ketat terhadap Iran diperkirakan akan lebih berdampak dibandingkan peningkatan produksi OPEC+ secara bertahap, menurut kepala strategi komoditas Saxo Bank, Ole Hansen.

"Rencana China untuk meningkatkan konsumsi serta meningkatnya risiko di Laut Merah menjadi faktor pendukung pasar pada Senin ini," tambahnya.

Trump juga mengatakan bahwa ia akan berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Selasa (18/3) terkait upaya mengakhiri perang di Ukraina, dengan kemungkinan adanya konsesi teritorial dari Kyiv serta kontrol terhadap pembangkit nuklir Zaporizhzhia menjadi poin utama dalam pembicaraan tersebut.

"Dampak negatif terhadap minyak terutama berasal dari kebijakan tarif serta negosiasi damai Rusia-Ukraina, yang kemungkinan akan meningkatkan pasokan minyak mentah Rusia ke pasar global," kata Dennis Kissler, wakil presiden senior perdagangan di BOK Financial.

Sementara itu, persediaan minyak mentah AS diperkirakan meningkat pekan lalu, sementara stok bahan bakar distilat dan bensin kemungkinan mengalami penurunan, menurut jajak pendapat awal Reuters pada Senin.

Data industri diperkirakan akan dirilis pada Selasa, sedangkan data resmi dari pemerintah akan diumumkan pada Rabu.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Wall Street Menguat, Investor Cermati Data Ekonomi dan Arah Kebijakan Trump

 

Bursa saham Amerika Serikat melanjutkan penguatan untuk hari kedua berturut-turut pada Senin (17/3/2025), didorong aksi beli saham murah setelah kejatuhan Nasdaq dan S&P 500 selama empat pekan terakhir. Melansir Reuters, Selasa (18/3/2025), indeks Dow Jones Industrial Average menguat 0,85% ke level 41.841,63, sementara indeks S&P 500 naik 0,64% ke 5.675,12, dan Nasdaq Composite menguat 0,31% ke 17.808,66. Investor juga mencermati rilis data ekonomi terbaru guna mengukur dampak kebijakan pemerintahan Donald Trump terhadap prospek perekonomian. Laporan penjualan ritel Februari menunjukkan kenaikan tipis, meski masih di bawah ekspektasi. Angka ini mencerminkan ketidakpastian yang meningkat akibat kebijakan tarif serta pemangkasan besar-besaran tenaga kerja di sektor pemerintahan. Sementara itu, aktivitas manufaktur di New York mengalami kontraksi terbesar dalam hampir dua tahun, menambah kekhawatiran akan perlambatan ekonomi. Kepala ekonom Annex Wealth Management Brian Jacobsen mengatakan satu-satunya tanda kebangkitan belanja dari kemerosotan yang disebabkan oleh cuaca di bulan Januari dan persediaan menjelang tarif impor adalah belanja online.

Wall Street Bersiap Hadapi Keputusan The Fed Pekan Ini IHSG Terimbas Anjloknya Wall Street, Cek Rekomendasi Sahamnya IHSG Potensi Kena Sentimen The Fed hingga Neraca Perdagangan RI “Sentimen sering kali menjadi prediktor pengeluaran yang buruk, tetapi suasana baik yang telah menopang pengeluaran sekarang tinggal kenangan,” jelasnya. Di sektor properti, sentimen pengembang rumah turun ke titik terendah dalam tujuh bulan akibat lonjakan biaya konstruksi yang dipicu tarif impor. Menjelang pertemuan kebijakan Federal Reserve pada Rabu, investor memperkirakan bank sentral AS akan mempertahankan suku bunga. Selain itu, proyeksi ekonomi yang dirilis bersamaan dengan pernyataan kebijakan moneter diharapkan memberikan wawasan lebih jelas mengenai pandangan pejabat The Fed terhadap dampak kebijakan Trump yang telah mengguncang prospek ekonomi sebelumnya. Pasar saham telah mengalami tekanan selama beberapa pekan terakhir, dengan S&P 500 turun lebih dari 10% dari rekor tertingginya di Februari—level yang menandai koreksi pasar. Namun, aksi beli terhadap saham-saham yang diperkirakan diuntungkan dari kebijakan Trump mendorong pemulihan sejak akhir pekan lalu. Dari 11 sektor utama di S&P 500, sektor real estat dan energi mencatat kenaikan tertinggi, sementara sektor barang konsumsi menjadi satu-satunya yang mengalami pelemahan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

AS Usir Duta Besar Afrika Selatan, Apa Penyebabnya?

 

Menteri Luar Negeri Marco Rubio mengatakan pada hari Jumat (14/3/2025),  Amerika Serikat telah mengusir duta besar Afrika Selatan.

Rubio menyebut utusan itu sebagai "politisi penyulut kebencian rasial" yang membenci Amerika dan Presiden AS Donald Trump.

Mengutip Reuters, hubungan antara Amerika Serikat dan Afrika Selatan telah memburuk sejak Trump memangkas bantuan keuangan AS ke negara itu, dengan alasan ketidaksetujuan terhadap kebijakan pertanahannya dan kasus genosidanya di Mahkamah Internasional terhadap sekutu Washington, Israel.

"Duta Besar Afrika Selatan untuk Amerika Serikat tidak lagi diterima di negara besar kita," tulis Rubio di platform media sosial X.

Dia menambahkan, "Tidak ada yang perlu kita bicarakan dengannya dan karenanya dia dianggap PERSONA NON GRATA."

Rubio menerbitkan ulang sebuah artikel dari situs web sayap kanan Breitbart yang mengutip utusan tersebut, Ebrahim Rasool, yang mengatakan pada hari Jumat bahwa Trump memimpin gerakan "supremasi" kulit putih.

Kepresidenan Afrika Selatan pada hari Sabtu menyayangkan pengusiran terhadap Rasool, dengan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka tetap berkomitmen untuk membangun hubungan yang saling menguntungkan dengan Amerika Serikat.

Chrispin Phiri, juru bicara Departemen Hubungan dan Kerja Sama Internasional Afrika Selatan, menulis di X bahwa pemerintah akan terlibat melalui jalur diplomatik.

Rasool telah gagal mengamankan pertemuan rutin dengan pejabat Departemen Luar Negeri dan tokoh-tokoh penting Partai Republik sejak Trump, seorang Republikan, menjabat pada bulan Januari, situs web berita Semafor melaporkan minggu ini.

Seorang diplomat Afrika Selatan mengutip pernyataan yang mengatakan bahwa pandangan Rasool yang pro-Palestina dan kritiknya terhadap Israel tampaknya menjadi alasan dia dikucilkan.

Departemen Luar Negeri AS tidak segera menanggapi permintaan komentar yang dilayangkan Reuters.

Hubungan di titik terendah

"Hubungan AS-Afrika Selatan telah mencapai titik terendah," kata Patrick Gaspard, mantan duta besar AS untuk Afrika Selatan.

Dia menambahkan, "Terlalu banyak yang dipertaruhkan untuk tidak berupaya memperbaiki kemitraan ini."

Rasool memulai masa jabatannya dengan menyerahkan surat kepercayaannya kepada Presiden Joe Biden pada 13 Januari, seminggu sebelum Trump menjabat, menurut situs web kedutaan Afrika Selatan. Dikatakan bahwa ini adalah tugas kedua Rasool di Washington.

Trump telah mengatakan, tanpa mengutip bukti, bahwa "Afrika Selatan menyita tanah" dan bahwa "kelompok orang tertentu" diperlakukan "dengan sangat buruk."

Miliarder kelahiran Afrika Selatan Elon Musk, yang dekat dengan Trump, mengatakan warga kulit putih Afrika Selatan telah menjadi korban undang-undang kepemilikan yang rasis.

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa menandatangani undang-undang pada bulan Januari yang bertujuan untuk memudahkan negara mengambil alih tanah demi kepentingan publik, dalam beberapa kasus tanpa memberi kompensasi kepada pemiliknya.

Ramaphosa telah membela kebijakan tersebut dan mengatakan pemerintah tidak menyita tanah apa pun. Kebijakan tersebut ditujukan untuk menyamakan kesenjangan rasial dalam kepemilikan tanah di negara yang mayoritas penduduknya berkulit hitam itu, katanya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PM Prancis Sebut Tarif Uni Eropa untuk Minuman Bourbon Amerika Mungkin Keliru

 

Perdana Menteri Prancis Francois Bayrou mengatakan pada hari Minggu (16/3/2025), Uni Eropa mungkin keliru dalam menargetkan wiski Amerika sebagai tanggapan terhadap tarif AS.

Dalam wawancaranya dengan radio France Inter,  Bayrou menyerukan pembicaraan lebih lanjut untuk menghindari bea yang lebih merusak pada industri cognac Prancis.

Melansir Reuters, Presiden AS Donald Trump pada hari Kamis pekan lalu mengancam akan mengenakan tarif 200% pada semua anggur dan produk alkohol lainnya dari Uni Eropa jika blok tersebut tidak membatalkan rencana pajaknya untuk bourbon AS.

"Apakah ada beberapa kesalahan yang dilakukan? Ya, mungkin, karena bourbon Kentucky telah dimasukkan seolah-olah itu adalah ancaman perdagangan," kata Bayrou tentang tarif yang diusulkan Uni Eropa sebagai tanggapan terhadap bea AS untuk baja dan aluminium.

Dia juga mengatakan, "Daftar (produk) yang sangat lama telah diambil tanpa diperiksa sebagaimana mestinya."

Ancaman Trump terhadap anggur dan minuman beralkohol Uni Eropa telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan produsen Eropa yang bergantung pada ekspor, termasuk produsen cognac Prancis yang telah dikenai tarif oleh Beijing dalam perselisihan terpisah mengenai bea masuk Uni Eropa atas mobil listrik Tiongkok.

Bayrou, yang bertemu dengan perwakilan industri cognac pada hari Jumat, mengatakan ia berharap pembicaraan dengan Washington dan Beijing akan menyelesaikan sengketa tarif.

Putaran pertama tarif balasan Uni Eropa terhadap barang-barang AS termasuk bourbon akan mulai berlaku pada tanggal 1 April.

Sementara itu, Bayrou diperkirakan akan mengunjungi Tiongkok untuk membahas masalah cognac tetapi belum ada tanggal yang diumumkan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

China Umumkan Rencana Aksi Menggenjot Konsumsi di Tengah Tekanan Konsumen

 

Dewan Negara China mengumumkan pada Minggu (16/3) apa yang disebut sebagai "rencana aksi khusus" untuk meningkatkan konsumsi domestik.

Langkah-langkah yang disertakan dalam rencana ini mencakup peningkatan pendapatan penduduk dan pembentukan skema subsidi perawatan anak.

Rencana ini muncul di tengah lemahnya permintaan konsumen di China akibat berbagai faktor dalam beberapa tahun terakhir, termasuk gangguan akibat COVID-19 dan kemerosotan sektor properti yang berkepanjangan.

Kondisi ini telah menurunkan kecenderungan rumah tangga untuk berbelanja dan memperburuk tren deflasi.

Rencana tersebut disampaikan kepada seluruh wilayah dan departemen untuk "secara agresif meningkatkan konsumsi, memperluas permintaan domestik di semua lini, serta meningkatkan daya beli dengan menaikkan pendapatan dan mengurangi beban," menurut laporan dari Dewan Negara.

Pengumuman ini datang seminggu setelah laporan kerja Perdana Menteri China, Li Qiang, di Kongres Rakyat Nasional, yang menyoroti upaya untuk mendorong pengeluaran rumah tangga guna meredam dampak lemahnya permintaan eksternal.

Tekanan terhadap pejabat China semakin meningkat agar mengambil langkah-langkah stimulus yang berfokus pada konsumen guna mengatasi tekanan deflasi dan mengurangi ketergantungan ekonomi terbesar kedua di dunia terhadap ekspor dan investasi untuk pertumbuhan.

Rencana yang dirilis pada Minggu itu menyerukan peningkatan pendapatan perkotaan dan pedesaan serta menekankan bahwa pendapatan petani harus ditingkatkan melalui reformasi perumahan.

Rencana aksi ini mencakup berbagai kebijakan, tetapi masih terbatas dalam hal janji sumber daya konkret untuk mendukung pemerintah daerah dalam merancang langkah-langkah pelaksanaannya.

Rencana ini juga mencakup upaya untuk menstabilkan pasar saham, meskipun belum ada rincian mengenai waktu dan cara implementasinya.

Selain itu, pemerintah akan "mempelajari dan menetapkan sistem subsidi perawatan anak", serta menerapkan pekerjaan fleksibel dan membuka layanan rawat jalan pediatrik di rumah sakit umum pada malam hari.

Layanan penitipan anak yang dikelola oleh komunitas dan perusahaan juga akan didorong.

Hak pekerja dan hari libur harus dijamin, dengan dorongan untuk cuti tahunan berbayar dan libur pendek.

Standar subsidi keuangan untuk pensiun dasar penduduk perkotaan dan pedesaan juga akan ditingkatkan.

Terdapat pula usulan untuk meningkatkan sektor pariwisata, termasuk memperluas daftar negara yang warganya tidak memerlukan visa untuk masuk ke China.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Xi Jinping Tolak Undangan Uni Eropa untuk Hadir di Acara Ini

 

Presiden China Xi Jinping secara resmi telah menolak undangan untuk mengunjungi Brussels guna menghadiri pertemuan puncak untuk memperingati ulang tahun ke-50 hubungan diplomatik Uni Eropa-Tiongkok.

Demikian laporan Financial Times pada hari Minggu (16/3/2025).

Melansir Reuters yang mengutip FT, Beijing memberi tahu pejabat Uni Eropa bahwa Perdana Menteri Li Qiang yang akan bertemu dengan presiden Dewan dan Komisi Eropa, bukan Xi.

Laporan FT mengutip dua orang sumber yang mengetahui masalah tersebut yang tidak disebutkan identitasnya.

Perdana Menteri Tiongkok biasanya menghadiri pertemuan puncak tersebut ketika diadakan di Brussels, sementara presiden menjadi tuan rumah di Beijing. Akan tetapi, Uni Eropa ingin Xi hadir untuk memperingati setengah abad hubungan antara Beijing dan blok tersebut.

Ketegangan antara Brussels dan Beijing telah meningkat sejak invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022, di mana Uni Eropa menuduh Tiongkok mendukung Kremlin. Tahun lalu, Uni Eropa juga mengenakan tarif pada impor kendaraan listrik Tiongkok.

Kementerian Luar Negeri Tiongkok dan Uni Eropa tidak segera menanggapi permintaan komentar yang dilayangkan Reuters.

"Diskusi informal sedang berlangsung, baik tentang penetapan tanggal pertemuan puncak UE-Tiongkok tahun ini maupun tingkat representasi," kata seorang pejabat UE kepada surat kabar tersebut.

Sementara, kementerian Tiongkok dikutip mengatakan tidak memiliki informasi apa pun untuk diberikan mengenai masalah tersebut.

Tiongkok, ekonomi terbesar kedua di dunia, dan Uni Eropa, ekonomi terbesar ketiga di dunia, menghabiskan sebagian besar tahun 2024 dengan saling mengejek atas tuduhan kelebihan kapasitas, subsidi ilegal, dan dumping di pasar masing-masing.

Pada bulan Oktober, Uni Eropa mengenakan tarif dua digit pada kendaraan listrik buatan Tiongkok setelah penyelidikan anti-subsidi, selain bea masuk mobil standarnya sebesar 10%.

Langkah tersebut menuai protes keras dari Beijing, yang sebagai balasannya, meningkatkan hambatan masuk pasar untuk produk-produk Uni Eropa tertentu seperti brendi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Warga dari Puluhan Negara Bakal Dilarang Masuk AS oleh Trump, Ini Alasannya

 

Pemerintahan Trump sedang mempertimbangkan untuk mengeluarkan pembatasan perjalanan menyeluruh bagi warga negara dari puluhan negara sebagai bagian dari larangan baru.

Hal tersebut diungkapkan oleh sumber Reuters yang mengetahui masalah tersebut dan memo internal yang dilihat oleh Reuters.

Memo tersebut mencantumkan total 41 negara yang dibagi menjadi tiga kelompok terpisah.

Kelompok pertama yang terdiri dari 10 negara, termasuk Afghanistan, Iran, Suriah, Kuba, dan Korea Utara, akan ditetapkan untuk penangguhan visa penuh.

Pada kelompok kedua, lima negara -- Eritrea, Haiti, Laos, Myanmar, dan Sudan Selatan -- akan menghadapi penangguhan sebagian yang akan memengaruhi visa turis dan pelajar serta visa imigran lainnya, dengan beberapa pengecualian.

Pada kelompok ketiga, total 26 negara yang mencakup Belarus, Pakistan, dan Turkmenistan, akan dipertimbangkan untuk penangguhan sebagian penerbitan visa AS jika pemerintah mereka tidak melakukan upaya untuk mengatasi kekurangan dalam waktu 60 hari.

Seorang pejabat AS yang berbicara dengan syarat anonim memperingatkan bahwa mungkin ada perubahan pada daftar tersebut dan bahwa daftar tersebut belum disetujui oleh pemerintah, termasuk Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio.

The New York Times pertama kali melaporkan daftar negara tersebut.

Langkah tersebut mengingatkan kembali pada larangan masa jabatan pertama Presiden Donald Trump terhadap pelancong dari tujuh negara mayoritas Muslim, sebuah kebijakan yang mengalami beberapa iterasi sebelum ditegakkan oleh Mahkamah Agung pada tahun 2018.

Trump mengeluarkan perintah eksekutif pada tanggal 20 Januari yang mengharuskan pemeriksaan keamanan intensif terhadap setiap orang asing yang ingin masuk ke AS untuk mendeteksi ancaman keamanan nasional.

Perintah tersebut mengarahkan beberapa anggota kabinet untuk menyerahkan daftar negara-negara yang perjalanannya harus ditangguhkan sebagian atau seluruhnya sebelum 21 Maret karena "informasi pemeriksaan dan penyaringan mereka sangat kurang."

Arahan Trump merupakan bagian dari tindakan keras imigrasi yang ia luncurkan pada awal masa jabatan keduanya.

Ia memaparkan rencananya dalam pidatonya pada Oktober 2023, berjanji untuk membatasi orang-orang dari Jalur Gaza, Libya, Somalia, Suriah, Yaman, dan tempat mana pun yang dianggap mengancam keamanan AS.

Departemen Luar Negeri tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

AS Bombardir Yaman, Houthi Balas Kirim 18 Rudal Tergetkan Kapal Induk USS Harry S. Truman

 

 

Kelompok militan Houthi pada Ahad (16/3/2025) mengumumkan bahwa mereka telah menargetkan kapal induk USS Harry S. Truman dan kapal-kapal perang Amerika Serikat (AS) lainnya di Laut Merah dengan 18 rudal. Hal itu sebagai balasan atas serangan udara AS di beberapa daerah di Yaman.

"Operasi ini dilancarkan sebagai respons atas agresi AS," kata Juru Bicara Houthi, Brigadir Jenderal Yahya Saree dalam sebuah pernyataan dikutip Iraqi News Agency (INA).

Saree juga menegaskan bahwa pasukannya tidak akan segan-segan menghancurkan kapal laut apa pun yang melintas di Laut Merah dan Laut Arab. "Pasukan kami menargetkan kapal induk (AS) dengan 18 rudal balistik dan jelajah, dan drone," kata Saree.

Saree menuduh agresi AS dilancarkan lewat serangan berskala besar di beberapa area di Yaman. Setidaknya 47 gelombang serangan udara dilancarkan oleh AS.

"Serangan-serangan ini tidak akan menghentikan pasukan kami untuk melanjutkan operasi pertahanan," kata Saree.

Jet-jet tempur AS pada Ahad menyerang sebuah institut teknik, departemen polisi militer, dan sebuah bengkel di Yaman tengah, menurut RIA Novosti yang mengutip seorang sumber di negara itu. Pasukan AS melancarkan delapan serangan udara di provinsi Al Bayda, termasuk kamp Al Qusayr yang terkait dengan kelompok Houthi di wilayah Rada'a dan sebuah institut teknik di wilayah Al Quraishyah.

Dikatakan pula bahwa jet-jet tempur AS melancarkan dua serangan di provinsi Dhamar, yang menyasar departemen polisi militer dan sebuah bengkel di bagian timur Kota Dhamar. Sebelumnya, otoritas kesehatan kelompok Houthi mengumumkan bahwa jumlah korban tewas akibat serangan udara AS di ibu kota Yaman, Sanaa, bertambah menjadi 13 orang.

Stasiun TV Arab Saudi, Al Hadath melaporkan bahwa posisi kelompok Houthi di Sanaa telah menjadi target serangan rudal besar-besaran.

Presiden AS Donald Trump mengaku telah memerintahkan militer AS untuk "memulai tindakan tegas dan kuat terhadap Houthi."

Presiden AS Donald Trump mengaku telah memerintahkan militer AS untuk "melancarkan aksi militer yang tegas dan kuat terhadap teroris Houthi di Yaman." Di Truth Social, dia mengatakan bahwa pasukan AS tengah melancarkan serangan udara terhadap "pangkalan teroris, pemimpin mereka, dan pertahanan rudal mereka" untuk kepentingan AS dan memulihkan kebebasan navigasi.

"Tak ada kekuatan teroris yang akan menghentikan kapal komersial dan angkatan laut Amerika untuk berlayar bebas di Perairan Dunia," tulis Trump di platform media sosial miliknya itu.

Dia juga menyerukan kepada Iran untuk "segera" menghentikan dukungannya terhadap Houthi, karena jika tidak, AS akan menuntutnya untuk "bertanggung jawab sepenuhnya."

 

 

 

 

 

 

Jadi 'Tumbal' Netanyahu, Pentolan Shin Bet Melawan, Internal Israel Semakin Panas

Setelah melakukan genosida di Palestina dan mengkhianati gencatan senjata yang disepakati bersama Hamas, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kini berupaya menyelamatkan karir politiknya. Agar terkesan bersih dan komit terhadap Israel, kepala negara yang didukung ekstremis sayap kanan itu memecat Kepala Badan Intelijen Shin Bet Ronen Bar.

Ronen Bar dikenal sebagai anggota senior agen spionase dan direktur Badan Keamanan Israel (biasa disebut sebagai Shin Bet, Shabak, atau ISA) sejak 13 Oktober 2021. Dia juga pernah mengemban jabatan sebagai wakil kepala Shin Bet. Oleh Perdana Menteri Naftali Bennett dia didukung menjabat petinggi Shin Bet oleh Kabinet Israel pada 11 Oktober 2021.

Lawan Netanyahu

Tidak tinggal diam, Ronen Bar melawan. Dia menolak keputusan Netanyahu yang tega menanggalkan jabatannya. Bar bermanuver agar terlepas dari tumbal Netanyahu.

Ronen Bar menetapkan persyaratan untuk pemecatannya, sambil bersikeras menolak mengundurkan diri, dan menuduh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu gagal dan gagal.

Bar menyatakan bahwa ia akan tetap menduduki jabatannya sampai tugas pengembalian seluruh tahanan selesai, dan menyerukan pembentukan komite investigasi dengan semua pihak, termasuk pejabat politik dan pemerintah serta perdana menteri, yang menganggap hal itu perlu demi keselamatan publik.

"Tanggung jawab nasional saya merupakan kekuatan pendorong di balik keputusan saya untuk melanjutkan jabatan saya di masa mendatang, mengingat potensi eskalasi, ketegangan keamanan yang tinggi, dan kemungkinan realistis dimulainya kembali pertempuran di Jalur Gaza, tempat Shin Bet memainkan peran penting," kata Bar dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh surat kabar Israel Yedioth Ahronoth.

Ia menjelaskan bahwa pemecatannya bukan karena peristiwa 7 Oktober 2023, dan bahwa penyelidikan atas insiden tersebut mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah selama setahun terakhir memainkan peran mendasar dalam kegagalan tersebut. Ia menilai tuntutan Netanyahu untuk kesetiaan pribadi bertentangan dengan hukum dan kepentingan umum negara.

Ia mengatakan publik memiliki hak untuk mengetahui apa yang menyebabkan runtuhnya konsep keamanan Israel, dan menambahkan bahwa penyelidikan mengungkap adanya pengabaian yang disengaja dan jangka panjang oleh eselon politik terhadap peringatan Shin Bet.

Kantor Netanyahu mengumumkan bahwa ia telah memutuskan untuk memecat Bar, dengan menyatakan bahwa perdana menteri telah bertemu dengan Bar dan memberitahunya bahwa ia akan menyampaikan keputusan pemecatannya kepada pemerintah. Saluran 12 Israel juga melaporkan bahwa Netanyahu memanggil Bar untuk rapat darurat dan akan menyampaikan usulan kepada pemerintah untuk memecatnya.

Polisi Israel juga memutuskan untuk memanggil mantan kepala Shin Bet Nadav Argaman untuk diselidiki setelah perdana menteri mengajukan pengaduan terhadapnya, dengan klaim bahwa ia telah "melewati semua batas merah."

Kamis lalu, Channel 13 Israel mengutip pernyataan Argaman, "Jika Netanyahu bertindak melawan hukum, saya akan mengungkapkan semua yang saya ketahui. Saya akan mengungkapkan informasi dari pertemuan langsung saya dengannya."

Ia berkata, "Kita harus segera mengakhiri perang di Gaza dan membebaskan semua tahanan. Tidak ada apa pun di Jalur Gaza yang membenarkan kita untuk tetap tinggal di sana."

Jaksa Agung Israel

Menanggapi keputusan Netanyahu untuk memecat Bar, jaksa agung Israel mengatakan dalam suratnya kepada perdana menteri, "Anda tidak dapat memecat kepala Shin Bet Ronen Bar," menurut Yedioth Ahronoth.

Situs web Amerika Axios juga mengutip pejabat Israel yang mengatakan bahwa Netanyahu telah menekan kepala dinas keamanan Shin Bet untuk mengundurkan diri selama berminggu-minggu, tetapi dia menolak.

Menurut situs web tersebut, para pembantu Netanyahu mengatakan bahwa ia terinspirasi oleh kampanye Presiden AS Donald Trump untuk membersihkan negara dalam negara dan menunjuk para loyalis.

Oposisi angkat suara

Sementara itu, pemimpin oposisi Yair Lapid menganggap pemecatan "memalukan" Netanyahu terhadap kepala Shin Bet sebagai indikasi hilangnya kendali diri dan runtuhnya nilai-nilai. Ia juga mengatakan bahwa pemecatan saat ini "tidak bertanggung jawab dan menunjukkan kurangnya perhatian terhadap nasib para sandera." Ia menambahkan bahwa keputusan pemecatan Barr akan diajukan banding ke Mahkamah Agung.

Sementara itu, mantan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengatakan bahwa Israel tidak akan dapat pulih tanpa pengunduran diri Netanyahu, menegaskan bahwa para pemimpin militer, intelijen, Shin Bet, dan menteri pertahanan telah gagal dan memikul tanggung jawab, sementara Netanyahu mengabaikan tanggung jawabnya.

Bennett menambahkan bahwa kebijakan Netanyahu yang mengalah memungkinkan Hamas dan Hizbullah untuk "membangun diri sebagai kekuatan teroris di perbatasan kita," dan mengatakan bahwa Netanyahu bertanggung jawab atas kegagalan sejarah Israel dan seharusnya sudah mengundurkan diri sejak lama.

Sebaliknya, Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir mengatakan dia menyambut baik keputusan perdana menteri untuk memecat Bar, dan menambahkan, "Inilah yang telah saya tuntut sejak lama."

Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich juga menganggap penggantian Bar sebagai "langkah yang diperlukan, dan akan lebih baik baginya untuk bertanggung jawab dan mengundurkan diri lebih dari setahun yang lalu."

Konsekuensi yang parah

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Kamis (13/3) kembali memperingatkan tentang memburuknya krisis kemanusiaan di Jalur Gaza akibat Israel terus menutup jalur masuk bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina.

"Rekan-rekan tim kemanusiaan kami di lapangan memperingatkan bahwa penutupan berkelanjutan jalur masuk kargo ke Gaza berdampak serius terhadap kemampuan PBB dan mitranya dalam memberikan bantuan penting kepada masyarakat yang membutuhkan," kata juru bicara PBB, Stephane Dujarric, dalam konferensi pers.

Ia menekankan urgensi situasi ini. "Semakin lama penghentian bantuan ke Jalur Gaza berlangsung, semakin parah dampaknya di lapangan."

Dujarric mengatakan bahwa organisasi bantuan terpaksa mengurangi distribusi pangan guna memprioritaskan kelompok yang paling rentan.

Ia juga memperingatkan bahwa "situasi ketahanan pangan dapat memburuk secara drastis jika arus bantuan ke Gaza tidak segera dilanjutkan."

Mengutip Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dujarric turut menyampaikan keprihatinan terkait risiko kesehatan di Gaza.

"WHO memperingatkan bahwa risiko kesehatan masyarakat tetap sangat tinggi, termasuk penyebaran penyakit menular, akibat kepadatan penduduk yang berlebihan dan sanitasi yang buruk," ujarnya.

Hingga akhir Februari, lanjut Dujarric, "24 dari 32 sampel lingkungan yang dikumpulkan dinyatakan positif mengandung poliovirus tipe 2 yang berasal dari vaksin."

Sementara itu, PBB sedang melakukan penilaian kebutuhan tempat tinggal bagi masyarakat di wilayah paling rentan di Gaza.

Sementara itu, terkait Tepi Barat yang diduduki, Dujarric melaporkan bahwa operasi militer terbaru Israel "telah merusak fasilitas kesehatan -- di mana 20 di antaranya tidak berfungsi -- serta infrastruktur penting lainnya, menyebabkan pencemaran air akibat limbah serta krisis air bersih di beberapa wilayah."

"Karena situasi yang tidak aman dan kehancuran, pusat kesehatan UNRWA (Badan PBB untuk Pengungsi Palestina) di kamp pengungsi Jenin, Tulkarm, dan Nur Shams masih tutup sejak awal tahun ini," tambahnya.

Menurut WHO, sejak Januari telah terjadi "setidaknya 54 serangan terhadap fasilitas kesehatan di Tepi Barat, yang mengakibatkan empat orang tewas dan sembilan lainnya terluka."

Ketegangan terus meningkat di seluruh wilayah pendudukan Tepi Barat, di mana sedikitnya 935 warga Palestina telah tewas dan hampir 7.000 lainnya terluka akibat serangan tentara Israel dan pemukim ilegal sejak perang di Gaza meletus pada 7 Oktober 2023, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Mahkamah Internasional pada Juli lalu menyatakan bahwa pendudukan Israel di wilayah Palestina adalah ilegal serta menyerukan evakuasi semua permukiman Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

24 Jam Serang Gaza, Israel Bunuh 15 Warga, Termasuk 4 Jurnalis

 

 

Serangan Israel ke Jalur Gaza selama 24 jam terakhir pada Sabtu hingga Ahad kemarin menyebabkan 15 orang, termasuk empat jurnalis, terbunuh. Serangan tersebut dilancarkan ketika perpanjangan gencatan senjata di Gaza tengah diupayakan.

Kementerian Kesehatan di Gaza mengungkapkan, dari 15 korban jiwa, sebagian besar terbunuh dalam serangan Israel ke Beit Lahiya pada Sabtu (15/3/2025). Sebanyak sembilan orang, termasuk empat jurnalis, kehilangan nyawanya terimbas serangan Israel.

Militer Israel mengakui meluncurkan serangan tersebut. Mereka mengatakan enam lelaki yang merupakan anggota sayap bersenjata Hamas dan Jihad Islam, terbunuh dalam serangan itu. Israel mengklaim, beberapa di antara korban memang menyamar sebagai jurnalis.

Kepala kantor media otoritas Gaza, Salama Marouf, mengatakan pernyataan militer Israel terkait serangan ke Beit Lahiya mencantumkan nama-nama orang yang tak ada di lokasi serangan. Menurutnya pernyataan tersebut didasarkan pada laporan media sosial yang tak akurat. "Tanpa repot memverifikasi fakta," ujar Marouf.

Dalam serangan Israel terpisah ke Gaza pada Sabtu lalu, sebanyak empat orang terbunuh. Pada Ahad (16/3/2025), pesawat nirawak Israel juga meluncurkan serangan ke Juhr Eldeek di pusat Gaza. Menurut keterangan otoritas kesehatan di Gaza, serangan itu menyebabkan seorang kakek berusia 62 tahun terbunuh dan beberapa warga lainnya mengalami luka-luka.

Serangan drone Israel ke Rafah juga menyebabkan sejumlah orang terluka. Kendati demikian, militer Israel mengklaim bahwa mereka tak familiar dengan serangan-serangan drone tersebut.

Pada Ahad lalu, Israel juga meluncurkan serangan ke lingkungan Zeitoun di Kota Gaza. Militer Israel mengklaim bahwa serangan tersebut mengincar "teroris" yang berusaha menanam bom.

Saat ini belum ada kejelasan terkait kelanjutan gencatan senjata di Gaza. Kelompok Hamas menghendaki agar gencatan senjata dilanjutkan ke fase kedua. Sementara Israel menginginkan agar masa gencatan senjata fase pertama diperpanjang.

Pada Jumat (14/3/2025) lalu, Hamas menyampaikan bahwa mereka bersedia membebaskan tentara berkewarganegaraan Israel-Amerika yang masih berada dalam tawanan. Hamas pun siap memulangkan empat jenazah tawanan yang tewas akibat berlangsungnya pertempuran sejak 7 Oktober 2023.

Namun Hamas menyatakan pembebasan dan pengembalian jenazah para tawanan akan dilakukan jika Israel bersedia untuk mendiskusikan kesepakatan gencatan senjata fase kedua di Gaza. Merespons hal itu, Israel justru menuduh Hamas mengobarkan perang urat saraf terhadap keluarga para sandera.

Hamas dan Israel sudah melaksanakan gencatan senjata sejak 19 Januari 2025. Kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas diproyeksikan berlangsung selama 90 hari. Jika kesepakatan berjalan mulus, Israel bakal mundur sepenuhnya dari Gaza dan Hamas akan membebaskan semua warga Israel yang menjadi tawanan. Jasad dari tawanan yang terbunuh akibat serangan Israel juga bakal dikembalikan.

Fase pertama gencatan senjata telah berakhir pada 1 Maret 2025 lalu. Sejak itu, Israel memberlakukan blokade total pada semua barang yang memasuki Gaza. Tel Aviv pun menuntut Hamas membebaskan sandera yang tersisa tanpa memulai negosiasi untuk mengakhiri perang.

 

AS Serang Yaman, Iran: Washington Langgar Piagam PBB Terang-benderang

 

Iran mengecam keras serangan mematikan AS di Yaman. Teheran menggambarkan serangan terbaru itu sebagai ancaman besar bagi perdamaian regional dan global.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Esmaeil Baqaei menggambarkannya sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap Piagam PBB dan mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan.

"Serangan itu merupakan ancaman besar bagi perdamaian dan keamanan regional dan internasional," katanya dalam sebuah pernyataan pada Ahad (17/3/2025) seperti dilansir RT.

Presiden AS Donald Trump sebelumnya memerintahkan 'tindakan militer yang kuat' terhadap militan Houthi di Yaman pada Sabtu. Trump menuduh mereka melancarkan kampanye pembajakan, kekerasan, dan terorisme yang tak henti-hentinya terhadap kapal, pesawat, dan pesawat nirawak Amerika dan negara lain.

Kelompok itu, yang secara resmi dikenal sebagai gerakan Ansar Allah, telah menguasai sebagian besar wilayah Yaman, termasuk ibu kota Sanaa, sejak pertengahan 2010-an.

Serangan AS menewaskan sedikitnya 53 orang dan menyebabkan hampir 100 orang terluka. Namun, tingkat kerusakan yang dialami kelompok itu sendiri belum jelas.

Penasihat keamanan nasional Trump, Mike Waltz, mengklaim serangan itu menghantam banyak pemimpin Houthi dan melumpuhkan mereka.

Waltz mengancam akan melakukan lebih banyak serangan terhadap Yaman dan mengatakan bahwa berbagai target akan dipertimbangkan. Ini termasuk kapal-kapal Iran yang beroperasi di lepas pantai negara itu dan diyakini memberikan informasi intelijen kepada Houthi.

Namun, Teheran secara konsisten membantah keterlibatannya dalam aktivitas Houthi. Kepala Korps Garda Revolusi Islam Iran menegaskan kembali sikap ini pada Ahad, dengan menyatakan negara itu tidak berperan dalam menetapkan kebijakan nasional atau operasional kelompok yang bermarkas di Yaman tersebut.

Houthi melancarkan puluhan serangan terhadap aset pengiriman internasional di wilayah tersebut pada akhir tahun 2023 dalam sebuah kampanye yang digelar sebagai bentuk solidaritas dengan Palestina.

Selain menargetkan lalu lintas laut, Houthi telah berulang kali meluncurkan rudal balistik jarak jauh dan pesawat nirawak terhadap Israel, serta menargetkan kapal militer Barat yang dikerahkan di wilayah tersebut untuk menangkis serangan mereka.

AS, Inggris, dan Israel telah berulang kali mengebom lokasi militer dan infrastruktur yang diduga terkait dengan Houthi di Yaman, namun serangan tersebut terus berlanjut. Kampanye Houthi ditunda pada Januari setelah Israel dan kelompok militan Palestina Hamas mencapai gencatan senjata yang rapuh.

 

 

 

 

 

Share this Post