News Forex, Index & Komoditi ( Kamis, 12 Juni 2025 )

News  Forex,  Index  &  Komoditi

(  Kamis,  12  Juni  2025  )

Harga Emas Global Naik, Data Inflasi AS di Bawah Ekspektasi

 

Harga emas naik tipis pada Rabu (11/6), terdorong oleh data inflasi Amerika Serikat yang lebih rendah dari perkiraan.

Hal ini memperkuat ekspektasi investor bahwa Federal Reserve akan mulai memangkas suku bunga pada September mendatang.

Melansir Reuters, harga emas spot naik 0,1% menjadi US$3.324,72 per ons troi pada pukul 13:55 waktu setempat (1755 GMT), setelah sempat menguat hingga 1% di awal sesi.

Sementara itu, kontrak berjangka emas AS ditutup nyaris stagnan di level US$3.343,70.

Data terbaru menunjukkan Indeks Harga Konsumen (CPI) AS hanya naik 0,1% pada Mei, melambat dibanding kenaikan 0,2% pada April.

Ekonom yang disurvei Reuters sebelumnya memperkirakan CPI akan naik 0,2% secara bulanan dan 2,5% secara tahunan.

“Angka inflasi inti yang jauh lebih rendah dari perkiraan mendorong seluruh kompleks logam mulia naik karena imbal hasil dan dolar melemah. Harapannya, hal ini akan mempercepat kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh The Fed,” kata Tai Wong, pedagang logam mulia independen.

Berdasarkan alat FedWatch dari CME, pelaku pasar saat ini memperkirakan peluang sebesar 68% bahwa bank sentral AS akan memangkas suku bunga pada pertemuan kebijakan bulan September.

Di bidang perdagangan, Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa kesepakatan dengan China telah tercapai.

Dalam kesepakatan tersebut, Beijing akan memasok magnet dan mineral rare earth, sementara Washington akan kembali membuka pintu bagi mahasiswa China untuk belajar di perguruan tinggi AS.

Fokus pasar kini beralih ke data Indeks Harga Produsen (PPI) AS yang akan dirilis Kamis, menjelang pertemuan The Fed pada 17–18 Juni mendatang.

“Pasar akan menunggu konfirmasi bahwa emas dan perak mampu menembus level tertinggi baru, masing-masing di US$3.403 dan US$36,90 sebagai sinyal untuk reli lanjutan. Jika tidak ada penguatan yang kuat meskipun data mendukung, itu bisa menjadi sinyal koreksi jangka pendek,” tambah Wong.

Harga platinum melonjak 2,9% ke US$1.256,70, bahkan sempat menyentuh level tertinggi sejak 2021 pada sesi perdagangan sebelumnya.

Namun, menurut catatan Goldman Sachs, reli harga platinum yang didorong oleh permintaan spekulatif dan dari ETF kemungkinan sulit berlanjut dalam jangka panjang.

Hal ini disebabkan oleh permintaan China yang sensitif terhadap harga, tekanan penurunan dari sektor otomotif, serta proyeksi kenaikan pasokan global.

Sementara itu, harga perak spot melemah 1,2% menjadi US$36,11 per ons troi, sedangkan palladium naik 1,3% ke level US$1.074,25.

 

 

 

 

 

 

Harga Minyak Dunia Naik, Disulut Eskalasi Perundingan di Timur Tengah

 

Harga minyak dunia naik lebih dari 4% dan mencapai level tertinggi dalam lebih dari dua bulan, setelah muncul laporan yang menyebutkan Amerika Serikat bersiap mengevakuasi kedutaannya di Irak akibat meningkatnya kekhawatiran keamanan di Timur Tengah. Melansir Reuters pada Kamis (12/6/2025) harga minyak jenis Brent terpantau naik US$2,90 atau 4,34% menjadi US$69,77 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) AS naik US$3,17 atau 4,88% menjadi US$68,15 per barel. Keduanya mencapai level tertinggi sejak awal April. Para pedagang berebut membeli kontrak berjangka minyak setelah laporan bahwa AS bersiap mengevakuasi kedutaannya di Irak. Untuk diketahui, Irak adalah produsen minyak mentah nomor dua OPEC setelah Arab Saudi. Seorang pejabat AS juga mengatakan bahwa para prajuritnya yang membawa keluarga di Bahrain dipertimbangkan untuk dievakuasi. “Pasar tidak memperkirakan adanya risiko geopolitik sebesar ini,” kata Phil Flynn, analis di Price Futures Group. Sebelumnya, Menteri Pertahanan Iran Aziz Nasirzadeh mengatakan Teheran akan menyerang pangkalan AS di kawasan jika pembicaraan nuklir gagal dan terjadi konflik dengan Washington.

Bitcoin jadi Incaran Metaplanet, Susul Perusahaan Trump hingga Softbank Trump mengatakan dalam sebuah wawancara yang dirilis Rabu bahwa dia kurang yakin Iran akan setuju untuk menghentikan pengayaan uranium dalam kesepakatan nuklir dengan Washington BRENT CRUDE OIL - TradingView Ketegangan yang terus berlangsung dengan Iran berarti pasokan minyak negara itu kemungkinan tetap dibatasi oleh sanksi. Meski demikian, pasokan global tetap akan meningkat karena OPEC+ berencana menambah produksi minyak sebesar 411.000 barel per hari pada bulan Juli, sebagai bagian dari pelonggaran pemangkasan produksi untuk bulan keempat berturut-turut “Kenaikan permintaan minyak di dalam negara-negara anggota OPEC+ – terutama Arab Saudi – dapat mengimbangi peningkatan pasokan dari kelompok tersebut dalam beberapa bulan mendatang dan menopang harga minyak,” kata analis Capital Economics, Hamad Hussain, dalam sebuah catatan. Harga minyak juga tetap tinggi karena adanya kabar kesepakatan dagang antara AS dan China, yang berpotensi meningkatkan permintaan energi di dua ekonomi terbesar dunia itu. Trump mengatakan Beijing akan memasok magnet dan mineral tanah jarang, sementara AS akan mengizinkan mahasiswa China untuk belajar di perguruan tinggi dan universitas AS. Trump menambahkan bahwa kesepakatan tersebut masih menunggu persetujuan akhir dari dirinya dan Presiden Xi Jinping. Analis PVM Tamas Varga menyebut, risiko penurunan harga minyak yang berkaitan dengan perdagangan telah sementara berkurang, meskipun reaksi pasar masih lemah karena belum jelas bagaimana pertumbuhan ekonomi dan permintaan global terhadap minyak akan terpengaruh Di Amerika Serikat, persediaan minyak mentah turun 3,6 juta barel menjadi 432,4 juta barel minggu lalu, menurut Badan Informasi Energi (EIA). Analis yang disurvei oleh Reuters sebelumnya memperkirakan penurunan sebesar 2 juta barel. “Ini laporan yang mendukung kenaikan harga,” kata Bob Yawger, direktur kontrak energi di Mizuho, seraya menambahkan bahwa permintaan untuk bensin mulai menguat Pasokan produk untuk bensin motor, yang menjadi indikator permintaan, naik sekitar 907.000 barel per hari minggu lalu, menjadi 9,17 juta barel per hari. Sementara itu, harga konsumen AS hanya naik sedikit pada bulan Mei, memperkuat keyakinan pasar keuangan bahwa Federal Reserve akan mulai memangkas suku bunga pada bulan September. Suku bunga yang lebih rendah dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan permintaan terhadap minyak.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Wall Street : S&P 500 Ditutup Turun, Mewaspadai Ketegangan Timur Tengah

Indeks S&P 500 ditutup melemah pada Rabu (11/6), di tengah kekhawatiran investor terhadap meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.

Di sisi lain, laporan inflasi yang lebih rendah dari perkiraan meredakan kekhawatiran akan tekanan harga akibat tarif.

Sementara pelaku pasar masih menanti rincian lebih lanjut dari pembicaraan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Melansir Reuters, indeks S&P 500 melemah 0,27% dan ditutup di level 6.022,24. Indeks Nasdaq turun 0,50% ke 19.615,88, sementara Dow Jones Industrial Average nyaris stagnan di 42.865,77.

Dari 11 sektor dalam indeks S&P 500, tujuh sektor mencatat pelemahan, dipimpin oleh sektor konsumer non-primer yang turun 1,02%, disusul sektor material yang melemah 0,98%.

Kinerja Wall Street sempat menguat tipis, namun kemudian berbalik melemah setelah sumber menyebutkan bahwa AS tengah bersiap melakukan evakuasi sebagian staf di kedutaan besarnya di Irak karena meningkatnya risiko keamanan.

Seorang pejabat senior Iran sebelumnya mengatakan bahwa Teheran akan menyerang pangkalan militer AS di kawasan tersebut jika negosiasi nuklir gagal dan konflik terjadi.

Saham Amazon turun 2%, sementara Nvidia melemah 0,8%, keduanya turut menekan kinerja indeks S&P 500.

Data ekonomi menunjukkan bahwa indeks harga konsumen hanya naik tipis pada Mei. Namun, para ekonom memperkirakan inflasi akan meningkat dalam beberapa bulan mendatang akibat tarif impor yang diberlakukan pemerintahan Trump.

Secara tahunan, inflasi utama tercatat sebesar 2,4%, lebih rendah dari perkiraan ekonom yang disurvei Reuters sebesar 2,5%.

"Masih ada kekhawatiran bahwa tarif Trump akan memicu inflasi, namun laporan ini lebih baik dari ekspektasi dan meningkatkan harapan bahwa The Fed akan memiliki ruang untuk memangkas suku bunga tahun ini," ujar Robert Pavlik, Manajer Portofolio Senior di Dakota Wealth.

Menurut alat FedWatch dari CME Group, pelaku pasar memproyeksikan peluang sebesar 70% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada pertemuan kebijakan September mendatang.

Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa kesepakatan dagang dengan China telah “selesai”, hanya beberapa jam setelah negosiator dari Washington dan Beijing menyepakati kerangka kerja untuk menghidupkan kembali gencatan dagang yang rapuh.

Kesepakatan tersebut juga mencakup pencabutan pembatasan ekspor China atas mineral rare earth dan komponen industri penting lainnya.

Dengan keyakinan investor bahwa AS akan mencapai kesepakatan dagang yang bisa meredakan hambatan tarif tinggi dari Trump, indeks S&P 500 saat ini diperdagangkan mendekati rekor tertingginya pada Februari lalu.

“Skenario terburuk kemungkinan sudah lewat. Sekarang ini lebih soal bagaimana kedua pihak menyelamatkan muka,” kata John Praveen, Managing Director di Paleo Leon, Princeton, New Jersey.

 “Mereka memang sudah capai kesepakatan. Pertanyaannya tinggal apakah bisa benar-benar diterapkan.”

Menurut seorang pejabat Gedung Putih, kesepakatan dengan China memungkinkan AS mengenakan tarif sebesar 55% atas barang impor dari China.

Tarif ini terdiri dari tarif dasar timbal balik sebesar 10%, tarif 20% untuk perdagangan fentanil, serta tarif tambahan 25% sebagai kelanjutan dari tarif sebelumnya.

Sementara itu, China akan mengenakan tarif 10% atas barang-barang impor dari AS.

Saham Tesla naik tipis 0,1% setelah CEO Elon Musk menyatakan penyesalannya atas beberapa unggahan di media sosial pekan lalu yang mengkritik Trump secara berlebihan.

Pasar saham AS telah mengalami reli dalam beberapa pekan terakhir, bangkit dari tekanan pada bulan April yang dipicu oleh kebijakan tarif “Hari Pembebasan” dari Trump.

Saham GitLab, penyedia platform pengembangan perangkat lunak, anjlok hampir 11% setelah laporan keuangan kuartalannya mengecewakan investor.

Sementara itu, saham pengecer gim GameStop turun 5,3% setelah mencatat penurunan pendapatan pada kuartal pertama.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gubernur California Melawan, Sebut Trump Bawa AS di Jurang Otoritarianisme

 

Gubernur California Gavin Newsom mengecam keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk mengirim pasukan militer ke protes imigrasi di Los Angeles telah menempatkan AS di jurang otoritarianisme. Pernyataan itu diungkap dalam pidato yang disiarkan televisi Selasa malam (10/6/2025). “Demokrasi tengah diserang tepat di depan mata kita, saat yang kita takutkan telah tiba,” ujar dia dalam pidatonya. Newsom mengecam penggunaan kekuatan militer oleh Trump sebagai "penyalahgunaan kekuasaan yang terang-terangan". "Saat itulah spiral kemerosotan dimulai. Ia menggandakan pengerahan Garda Nasional yang berbahaya dengan mengipasi api lebih keras, dan presiden - ia melakukannya dengan sengaja," tegas Newsom. Newsom, yang telah mengajukan gugatan terhadap pengerahan pasukan oleh pemerintahan Trump yang bertentangan dengan keinginannya, mengatakan presiden telah melepaskan "jaring militer" yang menyasar "tukang cuci piring, tukang kebun, buruh harian, dan penjahit" alih-alih penjahat yang kejam. "Itu hanyalah kelemahan-kelemahan yang menyamar sebagai kekuatan. Pemerintah Donald Trump tidak melindungi masyarakat kita, mereka membuat masyarakat trauma, dan tampaknya itulah intinya," ungkap Newsom. "California akan terus berjuang." "Jika beberapa dari kita dapat diculik dari jalan tanpa surat perintah, hanya berdasarkan kecurigaan atau warna kulit, maka tidak seorang pun dari kita yang aman," papar dia. Dia menjelaskan, “Rezim otoriter mulai dengan menyasar orang-orang yang paling tidak mampu membela diri. Namun, mereka tidak berhenti di situ.” Newsom berbicara pada hari kelima protes di Los Angeles dan tak lama setelah wali kota Los Angeles, Karen Bass, mengumumkan jam malam untuk beberapa bagian pusat kota yang katanya akan berlangsung selama beberapa hari. Jam malam berlaku untuk 1 mil persegi (2,6 km persegi) di area pusat kota. “Jam malam itu berlaku mulai pukul 8 malam pada hari Selasa (10/6/2025) hingga pukul 6 pagi pada hari Rabu (03:00 GMT hingga 13:00 GMT Rabu),” ungkap Bass. "Banyak bisnis kini telah terpengaruh atau dirusak. Tadi malam, ada 23 bisnis yang dijarah, dan saya pikir jika Anda berkendara melalui pusat kota LA, grafiti ada di mana-mana dan telah menyebabkan kerusakan signifikan pada bisnis dan sejumlah properti," ujar Bass dalam konferensi pers. Dia menjelaskan, "Jadi pesan saya kepada Anda adalah: Jika Anda tidak tinggal atau bekerja di pusat kota LA, hindari area tersebut. Penegak hukum akan menangkap individu yang melanggar jam malam dan Anda akan dituntut." Bass mengatakan dia memperkirakan jam malam akan tetap berlaku selama beberapa hari, tetapi menekankan perintah tersebut hanya berlaku untuk sebagian kecil kota, yang mencakup 502 mil persegi (1.300 km persegi). "Saya pikir penting untuk menunjukkan hal ini, bukan untuk meremehkan vandalisme dan kekerasan yang telah terjadi di sana – itu signifikan – karena sangat penting untuk mengetahui apa yang terjadi di 1 mil persegi ini tidak memengaruhi kota," papar Bass. Dia menjelaskan, "Beberapa gambaran protes dan kekerasan memberikan kesan ini adalah krisis di seluruh kota, dan sebenarnya tidak." Perintah Bass muncul saat protes terhadap penggerebekan pemerintahan Trump terhadap tersangka migran tidak berdokumen memasuki malam kelima di Los Angeles, dan saat demonstrasi menyebar ke puluhan kota AS lainnya, termasuk New York, Chicago, dan Atlanta.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Makin Mencekam, Wali Kota Los Angeles Terapkan Jam Malam usai Kerusuhan Imigrasi Trump

 

 Wali Kota Los Angeles Karen Bass mengumumkan jam malam untuk sebagian kota terbesar kedua di Amerika Serikat (AS) di tengah protes terhadap tindakan keras imigrasi Presiden Donald Trump. Jam malam berlaku untuk 1 mil persegi (2,6 km persegi) di area pusat kota. “Jam malam itu berlaku mulai pukul 8 malam pada hari Selasa (10/6/2025) hingga pukul 6 pagi pada hari Rabu (03:00 GMT hingga 13:00 GMT Rabu),” ungkap Bass. "Banyak bisnis kini telah terpengaruh atau dirusak. Tadi malam, ada 23 bisnis yang dijarah, dan saya pikir jika Anda berkendara melalui pusat kota LA, grafiti ada di mana-mana dan telah menyebabkan kerusakan signifikan pada bisnis dan sejumlah properti," ujar Bass dalam konferensi pers. Dia menjelaskan, "Jadi pesan saya kepada Anda adalah: Jika Anda tidak tinggal atau bekerja di pusat kota LA, hindari area tersebut. Penegak hukum akan menangkap individu yang melanggar jam malam dan Anda akan dituntut." Bass mengatakan dia memperkirakan jam malam akan tetap berlaku selama beberapa hari, tetapi menekankan perintah tersebut hanya berlaku untuk sebagian kecil kota, yang mencakup 502 mil persegi (1.300 km persegi). "Saya pikir penting untuk menunjukkan hal ini, bukan untuk meremehkan vandalisme dan kekerasan yang telah terjadi di sana – itu signifikan – karena sangat penting untuk mengetahui apa yang terjadi di 1 mil persegi ini tidak memengaruhi kota," papar Bass. Dia menjelaskan, "Beberapa gambaran protes dan kekerasan memberikan kesan ini adalah krisis di seluruh kota, dan sebenarnya tidak." Perintah Bass muncul saat protes terhadap penggerebekan pemerintahan Trump terhadap tersangka migran tidak berdokumen memasuki malam kelima di Los Angeles, dan saat demonstrasi menyebar ke puluhan kota AS lainnya, termasuk New York, Chicago, dan Atlanta. Tindakan keras Trump terhadap imigrasi dan pengerahan Garda Nasional dan Marinir terhadap pengunjuk rasa telah menuai kecaman dari para pejabat California, yang menuduh presiden menyalahgunakan wewenangnya dan mengobarkan ketegangan. Dalam pidatonya kepada warga California pada Selasa malam, Gubernur California Gavin Newsom mengecam penggunaan kekuatan militer oleh Trump sebagai "penyalahgunaan kekuasaan yang terang-terangan". "Saat itulah spiral kemerosotan dimulai. Ia menggandakan pengerahan Garda Nasional yang berbahaya dengan mengipasi api lebih keras, dan presiden - ia melakukannya dengan sengaja," tegas Newsom. Newsom, yang telah mengajukan gugatan terhadap pengerahan pasukan oleh pemerintahan Trump yang bertentangan dengan keinginannya, mengatakan presiden telah melepaskan "jaring militer" yang menyasar "tukang cuci piring, tukang kebun, buruh harian, dan penjahit" alih-alih penjahat yang kejam. "Itu hanyalah kelemahan-kelemahan yang menyamar sebagai kekuatan. Pemerintah Donald Trump tidak melindungi masyarakat kita, mereka membuat masyarakat trauma, dan tampaknya itulah intinya," ungkap Newsom. "California akan terus berjuang." "Jika beberapa dari kita dapat diculik dari jalan tanpa surat perintah, hanya berdasarkan kecurigaan atau warna kulit, maka tidak seorang pun dari kita yang aman," papar dia. Dia menjelaskan, “Rezim otoriter mulai dengan menyasar orang-orang yang paling tidak mampu membela diri. Namun, mereka tidak berhenti di situ.” Melaporkan dari acara peringatan terhadap penggerebekan di Los Angeles, Teresa Bo dari Al Jazeera mengatakan para pengunjuk rasa menolak pernyataan pemerintahan Trump bahwa penggerebekan tersebut ditujukan kepada penjahat yang kejam. “Banyak orang yang kami ajak bicara di sini mengatakan mereka salah, bahwa mereka adalah pekerja yang datang ke negara ini untuk mencari kehidupan yang lebih baik,” ujar Bo. Dia menegaskan, “Itulah sebabnya sebagian besar orang yang ada di sini sangat marah, dan mereka menuntut diakhirinya penggerebekan.” Bo mengatakan para aktivis yang diajak bicara juga menekankan perlunya menjaga demonstrasi tetap damai. “Ini adalah sesuatu yang telah kami dengar berulang kali,” ungkap dia. “Mereka mengatakan alasan utama mereka perlu bersikap damai adalah karena kekerasan memberi Donald Trump alasan untuk menggunakan militer, untuk menggunakan Garda Nasional di jalan-jalan Los Angeles,” ungkap dia. Sebelumnya pada hari Selasa, Trump menegaskan kembali keputusannya memobilisasi pasukan melawan para pengunjuk rasa di tengah meningkatnya kecaman. “Generasi pahlawan militer tidak menumpahkan darah mereka di pantai yang jauh hanya untuk menyaksikan negara kita dihancurkan oleh invasi dan pelanggaran hukum dunia ketiga di sini, di dalam negeri, seperti yang terjadi di California,” ujar Trump kepada para prajurit Angkatan Darat AS saat berkunjung ke Fort Bragg di North Carolina. “Sebagai panglima tertinggi, saya tidak akan membiarkan itu terjadi. Itu tidak akan pernah terjadi,” pungkas dia.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Iran Sudah Tahu Lokasi Situs Nuklir Israel, Ancam Menjadikannya Target Empuk

 

Badan keamanan tertinggi Iran mengatakan mereka sudah tahu lokasi fasilitas nuklir Israel yang dirahasiakan rezim Zionis berkat dokumen intelijen yang diperolehnya. Pasukan Teheran mengancam akan menjadikan situs tersebut sebagai target empuk serangan balik jika militer Zionis nekat menyerang fasilitas nuklir republik Islam tersebut. Israel telah berulang kali memperingatkan bahwa mereka dapat menyerang situs nuklir Iran, dan bersumpah untuk menghentikan musuh bebuyutannya itu memperoleh bom nuklir. Teheran secara konsisten membantah mengembangkan senjata nuklir. Peringatan Israel telah meningkat sejak Teheran dan Washington memulai perundingan nuklir pada bulan April. Baca Juga: Bos IAEA Peringatkan Israel Serang Nukir Iran Bakal Jadi Malapetaka, Ini Penjelasannya "[Dokumen intelijen] ini akan memungkinkan para pejuang Islam untuk segera menyerang fasilitas nuklir rahasia (Israel) sebagai tanggapan atas setiap kemungkinan serangan oleh rezim Zionis terhadap fasilitas nuklir Iran," kata Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran dalam sebuah pernyataan yang dikutip AFP, Selasa (10/6/2025). Disebutkan juga bahwa Teheran akan menanggapi dengan cara yang sangat proporsional atas setiap serangan Israel terhadap infrastruktur militer atau ekonomi Iran. Pada Sabtu pekan lalu, media pemerintah Iran melaporkan bahwa intelijen Teheran telah memperoleh banyak sekali dokumen intelijen Israel yang "strategis dan sensitif" dalam sebuah operasi rahasia, termasuk berkas-berkas yang terkait dengan fasilitas nuklir Israel yang tidak dideklarasikan dan rencana pertahanannya. Menteri Intelijen Iran Esmail Khatib kemudian mengatakan bahwa dokumen-dokumen yang disita tersebut mencakup informasi yang terkait dengan negara-negara Barat termasuk Amerika Serikat. "Dan akan segera dipublikasikan," ujarnya. Pada hari Senin, kepala Korps Garda Revolusi Islam Iran, Hossein Salami, mengatakan bahwa intelijen akan membuat "dampak rudal Iran lebih presisi" jika terjadi konfrontasi. Iran dan Israel telah terlibat dalam perang bayangan selama bertahun-tahun, dengan Teheran menuduh Israel telah melakukan gelombang serangan sabotase dan pembunuhan yang menargetkan program nuklirnya. Kedua belah pihak telah saling serang secara langsung untuk pertama kalinya tahun lalu dengan latar belakang perang Gaza. Rafael Grossi, kepala pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), mengatakan pada hari Senin bahwa lembaganya tidak memiliki "komunikasi resmi" tentang dokumen intelijen yang dilaporkan dimiliki Iran. Berbicara pada pertemuan Dewan Gubernur Badan Energi Atom Internasional (IAEA) di Wina, Grossi mengatakan bahwa informasi tersebut tampaknya merujuk pada Soreq, reaktor penelitian dan fasilitas penelitian Israel yang dipantau oleh IAEA.

 

 

 

 

 

Konvoi Bantuan Sumoud Menuju Mesir untuk Patahkan Pengepungan di Gaza

 

Konvoi bantuan darat berupa bus dan mobil menyeberang ke Libya pada hari Selasa (10/6/2025) saat menuju Mesir. Mereka bertujuan mematahkan pengepungan kemanusiaan Israel yang melumpuhkan di Jalur Gaza. Terdiri dari 12 bus dan 100 mobil pribadi, konvoi Sumoud (ketangguhan dalam bahasa Arab) yang diikuti lebih dari 1.000 peserta, dipimpin masyarakat sipil Tunisia serta peserta dari Aljazair, Maroko, Mauritania, dan Libya, berangkat dari ibu kota Tunisia pada hari Senin. “Kami melintasi beberapa kota Libya dan sekarang sudah dekat dengan Al-Zawiya, 51 km sebelah barat Tripoli,” ungkap Mohammed Ameen Binnour, koordinator medis konvoi tersebut, mengatakan kepada kantor berita Anadolu. Binnour mengatakan konvoi bantuan tersebut disambut warga Libya di jalan dan diberi penghormatan resmi oleh pasukan keamanan Libya. “Rakyat Libya juga memberikan berbagai macam bantuan kepada konvoi, termasuk makanan, air dingin, dan barang-barang lainnya,” ujar dia. Dukungan Beragam Para peserta, yang dilaporkan termasuk diplomat, pengacara, profesional medis, dan aktivis, berencana menyeberang dari Libya ke Mesir pada hari Kamis sebelum mencapai kota Rafah di dekat perbatasan dengan Gaza. Bennour sebelumnya mengatakan kepada Anadolu bahwa konvoi tersebut “merupakan bagian dari inisiatif global yang melibatkan lebih dari 30 negara dari Eropa, Amerika Selatan, dan Asia Tenggara.” “Kami bergerak dalam koordinasi dengan berbagai organisasi yang bertujuan mencapai Gaza melalui darat, laut, dan udara,” papar dia. Dia menekankan tujuan mereka adalah mencapai Gaza melalui darat dan untuk meningkatkan kesadaran global tentang apa yang terjadi di sana melalui berbagai acara yang mereka adakan di sepanjang jalan. “Kami berkoordinasi dengan berbagai inisiatif seperti Pawai di Gaza dan Pawai Global di Gaza,” ungkap dia. Menurut Majalah Carthage Tunisia, penyelenggara menyatakan konvoi tersebut merupakan "respons langsung terhadap blokade di laut, upaya untuk memberikan tekanan pada Mesir agar memfasilitasi bantuan dan mengizinkan lewatnya mereka yang membutuhkan." "Kairo belum memberikan izin lewat, sehingga masuk ke Gaza bergantung pada sikap Mesir," lapor majalah tersebut. Pawai Global ke Gaza Dalam inisiatif terkait, ribuan aktivis dari 32 negara berencana melakukan demonstrasi di perbatasan Rafah pada tanggal 15 Juni, Anadolu melaporkan. Aktivis akan berkumpul di Kairo, Mesir, pada tanggal 12 Juni untuk melakukan perjalanan ke kota perbatasan Arish keesokan harinya, dan kemudian berbaris sejauh 50 kilometer (31 mil) selama tiga hari untuk mencapai Rafah. Armada Kebebasan Dicegat Pada dini hari Senin, Israel mencegat satu kapal bantuan berbendera Inggris yang menuju Gaza dengan bantuan kemanusiaan. Dua belas aktivis, termasuk wartawan, di atas Madleen, bagian dari Koalisi Armada Kebebasan (FCC), ditahan angkatan laut Israel. Pada hari Selasa, FCC mengonfirmasi empat dari 12 aktivis telah dideportasi dan delapan masih ditahan di Israel. Seiring Israel terus menutup perlintasan perbatasan Gaza untuk bantuan kemanusiaan sejak awal Maret, badan-badan bantuan serta Perserikatan Bangsa-Bangsa telah memperingatkan tentang risiko kelaparan di antara 2,4 juta penduduk Gaza. Genosida yang Berkelanjutan Sejak Israel mengingkari gencatan senjata pada tanggal 18 Maret, Israel telah membunuh dan melukai ribuan warga Palestina di seluruh Jalur Gaza melalui pemboman udara berdarah dan berkelanjutan. Pada tanggal 7 Oktober 2023, setelah operasi Perlawanan Palestina di Israel selatan, militer Israel melancarkan perang genosida terhadap warga Palestina. Rezim kolonialis Israel telah membunuh lebih dari 54.800 orang, melukai lebih dari 126.000 orang, dan lebih dari 14.000 orang masih hilang di reruntuhan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

AS-China Sepakati Kerangka Dagang, Siap Longgarkan Pembatasan Ekspor Mineral Kritis

 

Amerika Serikat (AS) dan China akhirnya mencapai kesepakatan kerangka kerja (framework) untuk menindaklanjuti gencatan senjata dagang yang sebelumnya tercapai di Jenewa.

Kesepakatan ini mencakup pelonggaran pembatasan ekspor mineral tanah jarang dan magnet dari China, serta penghapusan sebagian larangan ekspor yang diberlakukan AS.

Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengatakan, kerangka kerja ini memberi bentuk konkret terhadap konsensus yang dicapai pada pertemuan di Jenewa bulan lalu dan panggilan telepon antara Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping pada 5 Juni lalu.

“Kami telah mencapai kerangka kerja untuk mengimplementasikan konsensus Jenewa dan hasil komunikasi kedua kepala negara,” kata Lutnick kepada wartawan di London, Selasa (10/6), usai dua hari perundingan intensif.

Saling Longgarkan Pembatasan Ekspor

Lutnick menyebut bahwa China akan mencabut pembatasan ekspor atas mineral tanah jarang dan magnet, yang selama ini menjadi ganjalan utama kelanjutan kesepakatan dagang.

Sebagai timbal balik, AS akan mencabut sejumlah pembatasan ekspor teknologi yang diberlakukan sebagai respons atas kebijakan China tersebut.

“Langkah ini akan dilakukan secara seimbang, sesuai dengan arahan Presiden Trump,” kata Lutnick.

Mineral tanah jarang dan magnet permanen merupakan komponen vital dalam berbagai industri strategis, mulai dari kendaraan listrik, elektronik, hingga sistem pertahanan.

China menguasai lebih dari 80% pasokan global mineral kritis ini.

Tunggu Restu Trump dan Xi

Meski kerangka kerja telah disepakati, implementasi final masih menunggu persetujuan masing-masing kepala negara.

“Kami akan kembali dan bicara dengan Presiden Trump. Mereka akan bicara dengan Presiden Xi. Jika disetujui, baru kita implementasikan,” ujar Lutnick.

Wakil Menteri Perdagangan China, Li Chenggang, dalam jumpa pers terpisah juga menegaskan bahwa kerangka kerja ini telah disepakati secara prinsip dan akan dibawa ke pimpinan negara masing-masing untuk ditinjau.

Pulihkan Kesepakatan Jenewa

Kerangka kerja ini bertujuan menjaga momentum gencatan senjata dagang yang tercapai di Jenewa, di mana kedua negara sepakat memangkas tarif dari level tiga digit yang sebelumnya saling diberlakukan.

Namun, perkembangan sempat mandek akibat pembatasan ekspor dari kedua belah pihak, terutama terkait komoditas strategis seperti mineral tanah jarang dari China dan semikonduktor serta peralatan canggih dari AS.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Putin Keluarkan Peringatan Mengerikan Negara-Negara Eropa Jika Perang Nuklir Meletus

 

Presiden Rusia Vladimir Putin kembali membuat pernyataan mengkhawatirkan terkait potensi perang nuklir yang melibatkan Eropa.

Dalam peringatan terbarunya, ia menegaskan bahwa negara-negara Eropa pada dasarnya tidak memiliki kemampuan pertahanan yang memadai jika terjadi serangan rudal nuklir—berbeda dengan Amerika Serikat dan Rusia yang telah membangun sistem peringatan dini.

NATO Desak Eropa Tingkatkan Belanja Pertahanan

Pernyataan ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Rusia dan NATO, terutama setelah Sekretaris Jenderal NATO yang baru, Mark Rutte, menyerukan peningkatan signifikan dalam belanja pertahanan.

Mengutip Unilad, Rutte, yang sebelumnya menjabat sebagai Perdana Menteri Belanda, mendorong negara-negara anggota untuk memenuhi target anggaran pertahanan sebesar 5% dari PDB—sebuah usulan yang sebelumnya digaungkan oleh Presiden AS Donald Trump.

 “Mesin perang Putin semakin cepat, bukan melambat,” ujar Rutte dalam pertemuan di London. Ia menambahkan, “Berpikir positif saja tidak akan membuat kita aman. Harapan bukanlah strategi.”

Peringatan Keras dari Putin: “Eropa Tak Memiliki Sistem Peringatan Dini”

Dalam forum ekonomi internasional di St. Petersburg, Putin memberikan peringatan tegas terkait kemungkinan eskalasi konflik ke tingkat nuklir.

Mengutip saran dari pakar politik Rusia, Sergei Karaganov, yang menyerukan peningkatan eskalasi nuklir, Putin menyatakan bahwa meskipun dunia telah ketakutan dengan ancaman perang nuklir, Eropa seharusnya merasa jauh lebih takut.

“Jika, semoga tidak terjadi, kita sampai pada tahap serangan, semua orang harus menyadari bahwa Rusia memiliki sistem peringatan dini serangan rudal. AS memilikinya. Tapi Eropa tidak,” tegas Putin. “Mereka pada dasarnya tidak memiliki pertahanan dalam konteks ini.”

Lebih lanjut, Putin meragukan apakah AS akan benar-benar membalas jika Rusia dan Eropa saling menyerang menggunakan senjata strategis. “Saya sangat meragukan hal itu. Orang Eropa seharusnya memikirkannya baik-baik,” katanya.

Namun ia menegaskan, Rusia tidak memiliki kebutuhan untuk memulai eskalasi tersebut karena kekuatan konvensionalnya sudah sangat unggul.

Ancaman Laten: Sabotase dan Serangan Siber

Mantan kepala pasukan Inggris di Afghanistan, Kolonel Richard Kemp, memperingatkan bahwa keterlibatan lebih jauh NATO dalam perang di Ukraina dapat memicu reaksi keras dari Rusia.

Dalam wawancara dengan LADbible, Kemp menyatakan bahwa Moskow bisa saja menyerang negara anggota NATO secara langsung—bukan dengan invasi tank, tetapi melalui rudal, sabotase, atau serangan siber yang intensif.

“Putin tidak harus menggerakkan tank ke Eropa Barat untuk menyerang. Ia memiliki orang-orang di seluruh Eropa yang siap melancarkan serangan sabotase dan siber, yang sejauh ini masih terjadi secara berkala,” jelasnya.

Sebuah studi tahun 2022 mengungkapkan bahwa perang nuklir selama satu minggu antara Rusia dan negara-negara Barat dapat menewaskan sekitar 360 juta orang secara langsung. Lebih mengerikan lagi, diperkirakan 5 miliar dari 8 miliar populasi dunia bisa tewas akibat kelaparan yang ditimbulkan oleh dampak nuklir terhadap pertanian dan rantai pasokan global.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lagarde: Perang Dagang Tak Menyelesaikan Masalah, Semua Pihak Harus Beri Konsesi

 

Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Christine Lagarde memperingatkan bahwa kebijakan dagang koersif justru memperdalam ketidakseimbangan ekonomi global.

Dalam pidatonya di Beijing, Rabu (11/6), Lagarde menekankan perlunya konsesi dari semua pihak untuk meredakan ketegangan dagang yang tengah memanas.

“Kerusakan ekonomi akibat kebijakan saling balas tarif terlalu besar. Semua pihak harus menyesuaikan kebijakan yang memicu kelebihan pasokan atau permintaan,” kata Lagarde di Bank Sentral Tiongkok (PBOC).

Krisis Dagang Dipicu Tarif AS

Ketegangan global meningkat sejak Amerika Serikat (AS) menerapkan tarif luas pada April, menyasar hampir semua negara mitra dagangnya.

Langkah itu memicu disrupsi arus perdagangan global dan membuat negara-negara berlomba-lomba menegosiasikan ulang kebijakan dengan pemerintahan Trump.

Lagarde menilai langkah proteksionis ini justru akan mengikis kesejahteraan global, melemahkan rantai pasok dunia, dan mendorong negara-negara lain ikut menerapkan subsidi atau hambatan perdagangan.

Subsidi Industri Naik Tiga Kali Lipat

Menurut Lagarde, penggunaan subsidi industri yang mendistorsi perdagangan global telah meningkat lebih dari tiga kali lipat sejak 2014.

Meski menyoroti praktik subsidisasi di Tiongkok, Lagarde menegaskan bahwa negara-negara lain, termasuk pasar berkembang, juga berkontribusi terhadap praktik serupa.

“Semua negara bertanggung jawab. Bukan hanya Tiongkok, tetapi juga ekonomi lain yang menggunakan subsidi untuk memperkuat kapasitas dalam negeri,” ujarnya.

Lagarde juga menyoroti lonjakan permintaan dari AS yang dipicu oleh belanja publik berlebihan, yang turut menciptakan ketidakseimbangan global.

“Pangsa permintaan global dari AS telah melonjak, mencerminkan pembelanjaan fiskal yang agresif,” ungkapnya.

Seruan untuk Hormati Aturan Perdagangan Global

Sebagai jalan keluar, Lagarde mendorong semua pihak untuk:

Kembali ke aturan global berdasarkan prinsip Organisasi Perdagangan Dunia (WTO),

Membangun kerja sama bilateral atau regional yang mengedepankan manfaat bersama,

Menghindari tindakan uniliteral yang dapat memicu spiral retaliatif.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pemerintahan Netanyahu Terancam Bubar

 

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menghadapi pemungutan suara untuk membubarkan parlemen pada Rabu. Sementara mitra koalisi utama mengancam akan menjatuhkan pemerintahannya.

Namun, hanya sedikit yang berpikir bahwa ini adalah akhir dari perjalanan perdana menteri terlama Israel, yang telah berjuang melawan tuduhan korupsi selama bertahun-tahun, atau pemerintahan sayap kanannya, yang masih berkuasa setelah memimpin kegagalan keamanan seputar serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober 2023.

Langkah untuk membubarkan pemerintahan, yang diserukan oleh pihak oposisi, hanya akan berhasil jika mitra koalisi ultra-Ortodoks Netanyahu memutuskan hubungan dengan Netanyahu karena gagal mengesahkan undang-undang yang mengecualikan komunitas mereka dari dinas militer, sebuah isu yang telah memecah belah warga Israel, terutama selama perang yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.

Ancaman yang datang dari kelompok ultra-Ortodoks bisa jadi merupakan sebuah sikap, dan banyak yang berharap Netanyahu akan membuat kesepakatan pada menit-menit terakhir. Namun pemungutan suara pada hari Rabu adalah tantangan paling serius bagi pemerintahan Netanyahu sejak perang dimulai, dan runtuhnya koalisi tersebut dapat berdampak besar bagi Israel dan perang yang sedang berlangsung.

Kebanyakan pria Yahudi diharuskan menjalani dinas militer selama hampir tiga tahun, diikuti dengan tugas cadangan selama bertahun-tahun. Wanita Yahudi menjalani dua tahun wajib. Namun kelompok ultra-Ortodoks yang memiliki kekuatan politik, yang mencakup sekitar 13% masyarakat Israel, secara tradisional menerima pengecualian jika mereka belajar penuh waktu di seminari keagamaan. Pengecualian tersebut – dan tunjangan pemerintah yang diterima banyak siswa seminari hingga usia 26 tahun – telah membuat marah masyarakat umum.

Setelah serangan Hamas pada tahun 2023, Israel mengaktifkan 360.000 pasukan cadangan, mobilisasi terbesar sejak perang Timur Tengah tahun 1973. Israel terlibat dalam perang aktif terpanjang dalam sejarah negara tersebut, yang telah membuat kekuatan militernya mencapai titik puncaknya.

Banyak tentara cadangan telah menjalani beberapa tugas di Gaza selama ratusan hari. Beberapa tentara cadangan menolak panggilan baru. Jumlah warga Israel yang terus melapor untuk tugas cadangan telah menurun sangat rendah sehingga militer menggunakan media sosial untuk mencoba merekrut orang agar tetap bertugas.

Pengecualian wajib militer bagi kelompok ultra-Ortodoks dimulai sejak berdirinya Israel pada tahun 1948, ketika sejumlah kecil cendekiawan berbakat dikecualikan dari wajib militer sebagai tanggapan terhadap kehancuran keilmuan Yahudi selama Holocaust.

Namun berkat dorongan dari partai-partai keagamaan yang memiliki kekuatan politik, jumlah tersebut telah membengkak menjadi puluhan ribu saat ini. Mahkamah Agung Israel mengatakan pengecualian tersebut ilegal pada tahun 2017, namun perpanjangan berulang kali dan taktik penundaan yang dilakukan pemerintah telah menghalangi disahkannya undang-undang pengganti.

Di kalangan mayoritas Yahudi di Israel, wajib militer dipandang sebagai wadah peleburan dan ritus peralihan. Itulah sebabnya sebagian kaum ultra-Ortodoks tidak ingin anak-anak mereka mengabdi.

“Ini menyatukan orang-orang dengan latar belakang yang sangat berbeda, gagasan yang sangat berbeda, beberapa orang dengan gagasan yang sangat tidak bermoral,” kata Rabbi Ephraim Luft, 66, dari kubu ultra-Ortodoks Bnei Barak. Luft mengatakan dedikasi komunitas untuk menegakkan perintah-perintah Yahudi melindungi negara seperti halnya dinas militer.

“Selama ribuan tahun, orang-orang Yahudi telah menentang keras segala bentuk keputusan yang memaksa mereka meninggalkan agama mereka, mereka telah menyerahkan hidup mereka demi hal ini,” kata Luft. “Masyarakat harus memahami bahwa tidak ada perbedaan antara Inkuisisi Spanyol atau rancangan undang-undang Israel.”

Mengapa partai-partai ultra-Ortodoks ingin menjatuhkan pemerintah?

Dua partai yang tergabung dalam Haredim, atau “takut akan Tuhan” dalam bahasa Ibrani, sangat penting bagi koalisi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Keduanya perlu melakukan pemungutan suara untuk membubarkan pemerintah guna memaksakan pemilu baru, termasuk Shas, yang secara tradisional lebih mendukung Netanyahu.

Pada hari Senin, juru bicara Shas mengatakan kepada program radio ultra-Ortodoks bahwa partai tersebut saat ini berencana untuk memberikan suara mendukung pembubaran, kecuali ada terobosan dalam negosiasi. Partai lainnya, Degel HaTorah, sudah mengancam akan meninggalkan pemerintahan sejak pekan lalu.

"Pada dasarnya, mereka tidak terlalu peduli dengan perang dan situasi ekonomi negara atau hal lain selain kepentingan komunal mereka. Dan fokus dari kepentingan komunal ini adalah mendapatkan pengecualian dari wajib militer," kata Shuki Friedman, pakar agama dan urusan negara dan wakil presiden Institut Kebijakan Rakyat Yahudi, sebuah wadah pemikir di Yerusalem.

Friedman dan pakar lainnya mengatakan sistem yang ada saat ini tidak berkelanjutan. Dengan tingkat kelahiran yang tinggi, kelompok ultra-Ortodoks adalah segmen populasi Israel yang tumbuh paling cepat, sekitar 4 persen setiap tahunnya. Setiap tahun, sekitar 13.000 pria ultra-Ortodoks mencapai usia wajib militer pada usia 18 tahun, namun kurang dari 10 persen yang mendaftar, menurut Komite Kontrol Negara di parlemen, yang mengadakan sidang untuk membahas masalah ini.

Kejutan yang terjadi akibat serangan tanggal 7 Oktober tampaknya menyulut antusiasme di kalangan ultra-Ortodoks untuk mengabdi, namun tidak ada pendaftaran militer dalam jumlah besar yang terwujud. Tentara telah berulang kali menolak berkomentar mengenai tingkat pendaftaran militer ultra-Ortodoks.

Jika pemungutan suara pembubaran berhasil, pemerintah masih menghadapi serangkaian langkah birokrasi, termasuk pemungutan suara tambahan, yang kemungkinan akan memakan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan bagi pemerintah, kata Gayil Talshir, seorang profesor ilmu politik di Universitas Ibrani.

“Ini akan seperti senjata yang sudah dipasang, tapi itu tidak berarti koalisi sudah berakhir,” katanya. Pemilu di Israel saat ini dijadwalkan pada musim gugur 2026.

Baik Talshir maupun Friedman yakin bahwa kecil kemungkinan pemungutan suara pembubaran akan diloloskan pada hari Rabu. Jika salah satu partai ultra-Ortodoks tidak hadir, pemungutan suara tidak akan disahkan dan partai lainnya tidak dapat diajukan selama enam bulan, kata Talshir.

Namun, ada juga “kemungkinan sah” bahwa para rabi yang memberi nasihat kepada partai-partai ultra-Ortodoks akan mengatakan bahwa mereka telah menunggu cukup lama untuk rancangan undang-undang pengecualian, karena mereka menghadapi tekanan yang sangat besar dari komunitas mereka, kata Friedman.

Tentara telah mengeluarkan ribuan rancangan pemberitahuan kepada komunitas ultra-Ortodoks, dan mereka yang menolak untuk bertugas dapat ditangkap. Meskipun hanya sekitar selusin orang yang ditangkap setelah dihentikan karena mencoba meninggalkan negara tersebut atau karena pelanggaran lalu lintas, ketakutan yang ditimbulkan oleh hal ini sangatlah besar, tambahnya.

Netanyahu sering menyebut perang yang sedang berlangsung sebagai alasan mengapa Israel perlu membentuk front persatuan melawan musuh-musuhnya. Meskipun partai-partai ultra-Ortodoks tetap menjadi bagian dari koalisi, mereka ingin perang berakhir secepat mungkin, kata Talshir. “Haredim berpikir begitu perang usai, tekanan akan hilang dan mereka akan bisa mendapatkan pengecualian hukum (militer),” katanya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Share this Post