News Forex, Index & Komoditi ( Jumat, 17 November 2023 )

News  Forex,  Index  &  Komoditi

(  Jum’at,   17  November 2023  )

Wall Street beragam, Dow Jones tertekan saham tekno dan ritel

 

Indeks-indeks utama Wall Street beragam pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB) di mana indeks Dow Jones tertekan oleh saham-saham teknologi dan ritel.

Indeks Dow Jones Industrial Average terkoreksi 45,74 poin atau 0,13 persen ke 34.945,57, indeks S&P 500 naik 5,36 poin atau 0,12 persen ke 4.508,24, dan Indeks Komposit Nasdaq menguat 9,84 poin atau 0,07 persen ke 14.113,67.

Saham Cisco Systems anjlok 9,8 persen karena perusahaan teknologi komunikasi dan jaringan tersebut memangkas perkiraan pendapatan dan laba setahun penuh disebabkan melambatnya permintaan peralatan jaringannya.

Masih di bidang teknologi, saham Palo Alto Networks turun 5,4 persen setelah perkiraan tagihan kuartal kedua pada Rabu (15/11) malam meleset dari ekspektasi.
Sementara itu, saham Walmart merosot 8,1 persen sehari setelah menyentuh rekor tertinggi. Raksasa ritel itu mengatakan konsumen AS berbelanja dengan hati-hati karena inflasi, bahkan ketika mereka menaikkan perkiraan penjualan dan laba tahunannya.

Hal itu membuat indeks bahan pokok konsumen S&P 500 turun 1,2 persen dan membebani saham emiten pengecer dengan Dollar General dan Dollar Tree yang keduanya turun 4,2 persen.

Selain itu, saham Target turun 0,4 persen, setelah pada sesi sebelumnya sempat melonjak 17,8 persen usai memberikan prospek kuartal liburan yang bullish dan kuat.

Awal pekan ini, indeks Wall Street menguat tajam dengan data yang menandakan penurunan inflasi AS dan memicu ekspektasi Federal Reserve telah selesai dengan kenaikan suku bunga.

Selain itu, pengesahan RUU untuk mencegah penutupan pemerintah pada minggu ini juga meredakan ketegangan.

Mengingat Cisco dan Walmart adalah "tulang punggung" industri masing-masing, penasihat kekayaan senior dan ahli strategi pasar Murphy & Sylvest Paul Nolte mengatakan kelemahan mereka menimbulkan sedikit pertanyaan mengenai kesehatan konsumen dan mungkin kesehatan sektor teknologi.

Namun tercatat adanya kekuatan balasan yang positif pada sesi Kamis, dengan kenaikan pada saham-saham berkapitalisasi mega termasuk Microsoft Corp, Apple Inc dan Nvidia.

"Indeks utama bergerak datar pada hari ini, namun anda masih melihat banyak kekuatan di saham teknologi atau saham pertumbuhan berkapitalisasi besar. Ini hanyalah kelanjutan dari narasi positif yang telah kita lihat di pasar baru-baru ini," kata ahli strategi portofolio senior Ingalls & Snyder Tim Ghriskey di New York. Secara khusus, Ghriskey mengutip kelegaan investor karena Federal Reserve tampaknya sudah selesai dengan siklus kenaikan suku bunganya.

Sebelumnya, laporan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan klaim pengangguran mingguan telah meningkat lebih dari yang diperkirakan, memperkuat spekulasi bahwa The Fed tidak perlu menaikkan suku bunga lebih lanjut.

Sektor energi turun 2,1 persen, memimpin penurunan di antara 11 sektor utama S&P dan mencapai level terendah dalam empat bulan karena harga minyak mentah turun hampir 5 persen.

Sektor jasa komunikasi yang naik 0,9 persen adalah sektor dengan kenaikan tertinggi selama sesi tersebut diikuti oleh sektor teknologi informasi yang naik 0,7 persen.

"Pendorong terbesar saat ini adalah tarik-menarik antara mereka yang ingin menjual saham saat reli dan mereka yang ingin membeli saat harga turun,” kata kepala ekonom Annex Wealth Management Brian Jacobsen.

Menurut Jacobsen, data ekonomi belum cukup buruk untuk memicu terlalu banyak ketakutan terhadap resesi, namun belum cukup baik untuk menimbulkan terlalu banyak antusiasme.

"Kita sedang memasuki periode liburan di mana kejutan-kejutan kecil dapat mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap harga-harga," ujar Jacobsen.

Pasar uang telah sepenuhnya memperhitungkan kemungkinan bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga stabil pada Desember dan melihat peluang 62 persen penurunan suku bunga pada Mei setidaknya 25 basis poin, menurut alat FedWatch CME Group.

Di antara saham individu, saham Macy's menguat 5,7 persen setelah penjualan kuartalan operator department store tersebut melampaui perkiraan analis.

Volume perdagangan di bursa AS mencapai 10,71 miliar saham dibandingkan dengan rata-rata 11,09 miliar saham untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

Jumlah saham-saham yang naik melebih jumlah saham yang turun dengan rasio 1,42 : 1, sedangkan untuk Nasdaq rasionya 1,97 : 1. 

S&P 500 mencatatkan 15 titik tertinggi baru dalam 52 minggu dan dua titik terendah baru, sementara Nasdaq mencatat 40 titik tertinggi baru dan 123 titik terendah baru

 

Warga Gaza yang Gugur Mencapai 11.500 Orang

 

Kantor media pemerintah di Gaza pada Rabu (15/11/2023), mengumumkan bahwa jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober telah meningkat menjadi 11.500 orang, termasuk 4.710 anak-anak dan 3.160 perempuan.

"Jumlah kematian di kalangan tenaga medis telah mencapai 200 orang," kata kantor tersebut dalam sebuah pernyataan di Telegram.

Lebih lanjut dikatakan bahwa 22 personel pertahanan sipil dan 51 wartawan juga telah tewas. Sementara jumlah korban luka-luka telah mencapai 29.800 orang, dengan sekitar 70 persen di antaranya adalah anak-anak dan perempuan.

Jumlah korban terakhir yang diumumkan oleh kantor tersebut pada hari Selasa (14/11/2023), adalah 11.320 korban jiwa, termasuk 4.650 anak-anak dan 3.145 wanita.

Pernyataan pada hari Rabu mengatakan bahwa 95 gedung pemerintah dan 255 sekolah telah hancur. Sebanyak 74 masjid hancur total dan 162 rusak sebagian, selain tiga gereja.

Dikatakan bahwa tentara Israel menargetkan 52 pusat kesehatan dan 55 ambulans, sementara sudah 25 rumah sakit di Gaza tidak lagi beroperasi.

"Tentara Israel menyerang banyak pasien, orang-orang yang terluka, dan orang-orang yang terlantar, serta beberapa staf medis dan perawat di dalam Kompleks Medis Al-Shifa, memaksa mereka untuk menanggalkan pakaian dan melakukan penghinaan terhadap mereka," tambah pernyataan itu.

Setelah mengepung selama berhari-hari, tentara Israel pada hari Rabu menyerbu Kompleks Medis Al-Shifa di Kota Gaza. Kantor pemerintah menyatakan "penjajah Israel dan masyarakat internasional, khususnya Amerika Serikat, bertanggung jawab penuh atas kejahatan perang terorganisir yang dilakukan oleh tentara penjajah terhadap rumah sakit" dan menyerukan "pembukaan segera penyeberangan Rafah dan masuknya bantuan."

Sebelumnya, otoritas pengawas telekomunikasi Palestina memperingatkan bahwa layanan komunikasi di Gaza akan terhenti total dalam beberapa jam ke depan karena kekurangan bahan bakar.

Dalam sebuah pernyataan terpisah, kantor media pemerintah memperingatkan bahwa pemadaman layanan komunikasi akan "berkontribusi pada penyembunyian semua bukti kejahatan perang yang dilakukan oleh tentara penjajah Israel sepanjang waktu terhadap rumah sakit, rumah-rumah yang aman, dan 2,3 juta orang di Jalur Gaza."

 

Spanyol akan Akui Palestina Sebagai Negara Merdeka

 

Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez telah mengumumkan bahwa pemerintahannya akan mengakui negara Palestina, seiring dengan semakin banyaknya negara-negara Eropa yang mengutuk kejahatan perang dan invasi Israel ke Jalur Gaza. Pada debat di parlemen minggu ini, Sanchez, menyatakan bahwa Spanyol mendesak Israel untuk segera melakukan gencatan senjata dan patuh kepada hukum kemanusiaan internasional.

“Kami menuntut gencatan senjata segera dari pihak Israel di Gaza dan kepatuhan yang ketat terhadap hukum kemanusiaan internasional, yang mana hari ini jelas tidak dihormati," ujar Sanchez, dilansir Middle East Monitor, Rabu (15/11/2023).

Sanchez menekankan, Spanyol menolak pembunuhan tanpa pandang bulu terhadap warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat. Pernyataan tersebut merupakan kecaman paling keras dari Sanchez atas pengeboman Israel terhadap Gaza dan kekerasan Israel di wilayah pendudukan.

Sanchez mengatakan, komitmen pertamanya untuk badan legislatif Spanyol adalah bekerja di Eropa dan mengakui Negara Palestina.

Komitmen Madrid untuk mengakui negara Palestina didasarkan pada resolusi yang disetujui oleh badan legislatif Spanyol, Cortes Generales, pada 2015.

Ada spekulasi di Spanyol mengenai apakah Sanchez akan dapat tetap menjabat dalam waktu dekat. Karena kebijakan dalam negeri yang kontroversial seperti amnesti pemerintahnya terhadap separatis Catalan.

Sanchez diperkirakan akan kembali memenangkan pemilu, karena partai Sosialisnya telah mencapai kesepakatan dengan partai-partai kecil untuk memastikan dukungan dari sejumlah legislator. Pernyataan Sanchez mengenai komitmennya dan kecamannya atas pembunuhan tanpa pandang bulu yang dilakukan Israel terjadi pada saat meningkatnya ekspresi ketidakpuasan di Eropa terhadap tindakan Israel.

Misalnya Belgia juga telah menyatakan keprihatinannya atas masalah ini. Wakil Perdana Menteri Belgia, Petra De Sutter, pekan lalu menyerukan pemerintah Belgia untuk menerapkan sanksi terhadap Israel dan menyelidiki pengeboman rumah sakit dan kamp pengungsi di Gaza. Menteri Kerjasama Pembangunan Belgia, Caroline Gennez mengungkapkan bahwa negaranya sedang mempertimbangkan untuk mengakui Negara Palestina, dengan menyatakan bahwa penting untuk mencapai perdamaian dalam jangka panjang.

Israel secara intensif mengebom sekitar RS al-Shifa sebelum menggrebek masuk ke dalam rumah sakit pada Rabu. Israel mengklaim bahwa Hamas menyembunyikan pusat komando militer di bawah RS al-Shifa. Namun Hamas dan staf medis di dalam al-Shifa telah menolak tuduhan Israel tersebut dan menyebutnya sebagai kebohongan besar.

Tentara Israel mengklaim pasukannya telah menemukan peralatan militer dan tempur di dalam kompleks tersebut selama operasi pada Rabu. Namun klaim ini dibantah oleh Kementerian Kesehatan Gaza.

Otoritas Palestina mengatakan, tentara Israel menghancurkan peralatan medis yang tidak tersedia di tempat lain di Gaza dan menahan dua insinyur yang bekerja di bagian oksigen dan pasokan listrik rumah sakit. Kementerian Kesehatan Palestina pada Rabu mengatakan, jumlah korban yang meninggal akibat serangan Israel di Gaza telah mencapai 11.500 orang termasuk sedikitnya 4.710 anak-anak dan 3.160 wanita.

Pemimpin Oposisi Israel: Netanyahu Harus Mundur Sekarang

 

Pemimpin Oposisi Israel, Yair Lapid, mengatakan bahwa Israel tidak dapat membiarkan dirinya melakukan kampanye militer melawan Hamas berkepanjangan 'dengan PM yang tidak dipercaya'. Pemimpin oposisi Yair Lapid mengatakan pada Rabu (15/11/2023) bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu "harus mundur sekarang."

"Saya marah dengan Netanyahu, itu meluapkan emosi saya dari dalam," kata mantan Menteri Likud ini. Lapid menyerukan agar pemerintah Netanyahu digulingkan melalui mosi tidak percaya, yang memungkinkan pembentukan pemerintahan baru yang dipimpin oleh anggota Likud lainnya.

"Netanyahu harus mundur sekarang selama pertempuran berlangsung," kata pemimpin Yesh Atid kepada berita Channel 12 - pertama kalinya dia secara terbuka menyerukan penggulingan perdana menteri sejak awal perang.

"Kami akan duduk (di pemerintahan) di bawah kandidat lain dari Likud," ujarnya, mengklaim bahwa ia sedang berdiskusi dengan para pemimpin partai yang berkuasa mengenai masalah ini. "Ada banyak orang di sana yang memahami bahwa negara ini akan menuju ke tempat yang buruk."

"Pemerintah ini tidak berfungsi," lanjutnya. "Kita membutuhkan perubahan - Netanyahu tidak bisa terus menjadi perdana menteri. Kita tidak bisa membiarkan diri kita melakukan kampanye yang berkepanjangan dengan seorang perdana menteri yang tidak dipercaya oleh publik," tambahnya.

Lapid mengatakan bahwa ia siap untuk membentuk sebuah "pemerintahan rekonstruksi nasional" yang dipimpin oleh Likud, dengan partai-partai ultra-Ortodoks, Yisrael Beytenu pimpinan Avigdor Liberman, dan Persatuan Nasional pimpinan Benny Gantz, namun menekankan bahwa "Netanyahu tidak dapat memimpinnya."

Lapid tidak bergabung dengan kabinet perang yang dibentuk enam hari setelah serangan Hamas pada 7 Oktober bersama Gantz, dengan alasan bahwa kabinet tersebut tidak akan bisa berfungsi. Dia telah memberikan prasyarat untuk bergabung dengan pemerintah dengan menggulingkan menteri-menteri sayap kanan Bezalel Smotrich, yang memimpin Zionisme Agama, dan Itamar Ben Gvir, pemimpin Otzma Yehudit.

 

Semua Bukti dan Kesaksian untuk Menjerat Israel di ICC Sudah Tersedia

 

Pengacara kawakan Prancis, Gillers Devers mengatakan, Israel telah memenuhi kriteria untuk dijerat kasus hukum tentang genosida terhadap rakyat Palestine. Referensi atas kasus tersebut yaitu kasus Srebrenica yaitu pembantaian terhadap etnis Muslim Bosnia, dan pembantaian terhadap etnis Muslim Rohingya di Myanmar.

"Jadi ini bukan pendapat saya, ini adalah realitas hukum, bahkan untuk genosida buktinya sangat sederhana dan sudah ada semua," ujar Devers, dilansir Aljazirah, Rabu (15/11/2023).

Devers menjelaskan, bukti kuat yang dapat menjerat Israel dengan tuduhan genosida adalah ketika mereka menghentikan pasokan listrik dan makanan. Bukti lainnya yaitu, Israel meminta warga Gaza untuk mengungsi, dan meninggalkan rumah mereka di bawah kekuasaan Israel.

"Jadi sebenarnya tidak ada kesulitan (pembuktiannya), jadi kita punya konsep hukum untuk bertindak dan ketika kami mulai menulis pengaduan ada 400 pengacara (yang maju), dan semua orang di dunia tertarik dengan pertanyaan ini," ujar Devers.

Devers mengatakan, langkah pertama untuk menjerat Israel di Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) adalah kesaksian. Semua orang di dunia melihat secara langsung tragedi yang sedang terjadi di Gaza. Israel mengebom warga sipil Gaza setiap hari selama lebih dari satu bulan tanpa henti. Ketika orang-orang melihat tragedi itu, maka semua akan membicarakannya ketika menghadap hakim. Kemudian, langkah kedua yaitu kesaksian korban. Devers mengatakan, kelompok pengacara telah menerima mandat dari warga Palestina di Gaza.

"Kami menerima mandat dari warga Palestina dari Gaza, jadi kami mulai dengan rumah sakit, dan ada juga keluarga (dari Gaza yang menjadi korban genosida)," ujar Devers.

Devers mengatakan, peradilan pidana internasional sangat efektif, Jika suatu perkara berkembang dan jika pengadilan tidak mempraktekkan putusannya secara in-absentia. Menurut Devers, ketika pengadilan berpendapat bahwa dia mempunyai unsur yang cukup, pegadilan akan mengirimkan surat perintah penangkapan. Langkah ini telah dilakukan oleh pengadilan dalam kasus invasi Rusia ke Ukraina. ICC telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Rusia, Vladimir Putin atas tuduhan kejahatan perang.

"Ketika ada mandat (penangkapan) untuk Putin, kenapa tidak ada mandat (penangkapan) untuk (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu?" ujar Devers.

Devers mengatakan, dia mendengar kabar yang beredar bahwa ICC tidak dapat bertindak karena Israel bukan anggota dan tidak mengakui ICC. Namun menurut Devers, ratusan pengacara dunia yang bertindak di ICC adalah serangan keras terhadap Israel. Karena Israel menolak ICC dan menolak hukum internasional.

"Jadi siapa yang terlibat terorisme dan siapa yang legalitas? karena seluruh kelompok Palestina dan kelompok bersenjata di Palestina menerima jurisdiksi pengadilan, dan Israel menolak yurisdiksi pengadilan. Kenapa Anda takut dengan tindakan hakim?" kata Devers.

 

 

Bertemu Biden, Xi Jinping Minta Agar AS tidak Provokatif dan Lewati Batas

 

Presiden Cina, Xi Jinping meminta agar Presiden Amerika Serikat, Joe Biden dapat mewujudkan negara yang mampu menahan diri dan tidak bertindak gegabah.

"Penting bagi Cina dan Amerika Serikat untuk saling menghargai prinsip dan garis batas satu sama lain, serta menahan diri untuk tidak bertindak gegabah, bersikap provokatif dan melewati batas," kata Presiden Xi Jinping seperti dalam keterangan tertulis dari Kementerian Luar Negeri Cina yang diterima di Beijing, Kamis (16/11/2023).

Presiden Cina Xi Jinping bertemu dengan Presiden AS Joe Biden pada Rabu (15/11) waktu setempat di Filoli Estate, San Francisco, AS pada sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (KTT APEC).

"Perbedaan pendapat tidak boleh menjadi jurang pemisah yang memisahkan kedua negara. Sebaliknya, kedua belah pihak harus mencari cara untuk membangun jembatan yang membantu Cina dan AS berjalan beriringan," tutur Presiden Xi.

Presiden Xi meminta agar lebih banyak komunikasi, berdialog dan konsultasi, serta sikap tenang menangani berbagai perbedaan dan situasi yang terjadi.

"Cina dan Amerika Serikat mempunyai kepentingan yang sama dalam berbagai bidang, termasuk bidang tradisional seperti ekonomi, perdagangan dan pertanian, serta bidang-bidang yang sedang berkembang seperti masalah perubahan iklim dan kecerdasan buatan (AI)," lanjut Presiden Xi.

Untuk itu, ujar dia, penting sekali dalam menggunakan sepenuhnya mekanisme baru dalam politik luar negeri, ekonomi, keuangan, perdagangan, pertanian dan bidang lainnya dan didukung dengan kerja sama di bidang lain seperti pemberantasan narkotika, peradilan dan penegakan hukum, AI maupun ilmu pengetahuan dan teknologi.

"Baik Cina maupun AS juga sama-sama memikul tanggung jawab sebagai negara besar. Permasalahan yang dihadapi masyarakat di muka bumi tidak dapat diselesaikan tanpa kerja sama antar negara-negara besar," ujar Presiden Xi.

Cina dan AS, kata Presiden Xi, harus memberi contoh dengan meningkatkan koordinasi dan kerja sama dalam isu-isu internasional dan regional, serta menyediakan barang publik.

"Bersama-sama kedua negara perlu mendorong people to people exchanges dengan menambah penerbangan langsung, memajukan kerja sama pariwisata, memperluas pertukaran antarprovinsi, memperkuat kerja sama pendidikan serta mendukung interaksi dan komunikasi yang lebih besar di antarmasyarakat," kata Presiden Xi.

Pertemuan kedua pemimpin di San Fransisco tersebut berselang setahun dari pertemuan keduanya pada sela-sela KTT G20 di Bali, Indonesia pada 14 November 2022.

Erdogan: Israel Negara Teroris

 

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menyebut Israel sebagai negara teroris. Erdogan meningkatkan kecamannya atas serangan Israel di Jalur Gaza, termasuk serangan di Rumah Sakit al-Shifa.

Erdogan mengatakan, kampanye militer Israel terhadap kelompok pejuang Palestina Hamas termasuk serangan paling berbahaya dalam sejarah manusia dengan dukungan tak terbatas dari Barat. Dia menyerukan agar para pemimpin Israel diadili atas kejahatan perang di Mahkamah Internasional di Den Haag. Erdogan mengulangi pandangannya dan posisi Turki bahwa Hamas bukan organisasi teroris, tetapi sebuah partai politik yang memenangkan pemilu legislatif Palestina yang diadakan pada 2006.

 “Saya katakan dengan jelas bahwa Israel adalah negara teroris. Meskipun kami mengutuk Pemerintah Israel, kami tidak melupakan mereka yang secara terbuka mendukung pembantaian ini dan mereka yang berusaha melegitimasinya," kata Erdogan, merujuk pada Amerika Serikat dan sekutu Israel di Barat lainnya.

Erdogan juga mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mengumumkan apakah Israel memiliki senjata nuklir. Erdogan menambahkan bahwa Netanyahu akan segera “mati” dari jabatannya.

"Ankara akan mengambil langkah-langkah untuk memastikan pemukim Israel di wilayah pendudukan Palestina diakui sebagai teroris. Kita berhadapan dengan genosida," kata Erdogan, dilansir Aljazirah, Rabu (15/11/2023).

Turki bulan ini menarik duta besarnya dari Israel dan memutuskan kontak resmi dengan Netanyahu. Turki juga menangguhkan upaya kedua negara untuk memperbaiki hubungan buruk mereka. Sementara Israel juga mengatakan bahwa mereka sedang mengevaluasi kembali hubungan dengan Ankara setelah menarik staf diplomatiknya dari Turki dan negara-negara lain di kawasan sebagai tindakan pencegahan keamanan.

 

WHO: Aksi Israel Serbu RS Al-Shifa di Gaza Benar-Benar tak Dapat Diterima

 

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengecam aksi penyerbuan pasukan Israel ke Rumah Sakit (RS) Al-Shifa di Jalur Gaza. Menurutnya, tindakan tersebut tak dapat diterima.

“Rumah sakit bukanlah medan pertempuran. Penyerbuan militer Israel ke RS Al-Shifa di Kota Gaza benar-benar tak dapat diterima,” kata Ghebreyesus dalam konferensi pers di Jenewa, Swiss, Rabu (15/11/2023).

Dia menambahkan, meski sebuah RS disalahgunakan untuk tujuan militer, para pasien dan staf medis di RS terkait harus tetap dilindungi. Israel diketahui menyerbu RS Al-Shifa karena meyakini terdapat markas komando Hamas di bawah bangunan RS tersebut. Hamas telah membantah tudingan dan klaim Israel.

Perwakilan WHO di Palestina, Rik Peeperkorn, mengatakan, saat ini WHO sedang menjajaki kemungkinan mengevakuasi para pasien dan staf medis dari RS Al-Shifa. “Untuk memastikan hal ini dapat dilakukan, tentu diperlukan jalur yang aman dan juga bahan bakar untuk ambulans,” ujarnya.

Peeperkorn mengungkapkan, berdasarkan informasi terakhir yang diterimanya, sebanyak 34 dari 39 bayi prematur yang dirawat di RS Al-Shifa masih hidup. Saat ini RS Al-Shifa telah kehabisan stok bahan bakar untuk mengoperasikan generator pembangkit listrik. Sejak akhir pekan lalu, RS tersebut beroperasi tanpa aliran listrik dan mengancam nyawa para pasien yang dirawat dengan dukungan peralatan medis.

Menurut Peeperkorn, berdasarkan informasi yang diperolehnya, sebanyak 82 jenazah sudah dikuburkan di kuburan massal yang digali di areal kompleks RS Al-Shifa. Terdapat 80 jenazah lainnya yang belum dimakamkan. Peeperkorn mengatakan, saat ini terdapat 633 pasien dan sekitar 500 staf medis di RS Al-Shifa. Selain itu, RS tersebut turut menampung sekitar 4.000 warga Gaza yang mengungsi untuk berlindung dari serangan Israel.

Pasukan Israel melakukan penyerbuan ke RS Al-Shifa pada Rabu dini hari lalu. Sebelumnya pasukan dan armada tank Israel telah mengepung RS tersebut karena diyakini memiliki fasilitas bawah tanah yang digunakan sebagai markas komando kelompok Hamas.

“Berdasarkan informasi intelijen dan kebutuhan operasional, pasukan IDF (Pasukan Pertahanan Israel) melakukan operasi yang tepat dan tepat sasaran terhadap Hamas di area tertentu di RS Al-Shifa,” kata IDF dalam sebuah pernyataan, dikutip laman Al Arabiya.

IDF mengungkapkan, guna meminimalkan reaksi balasan terhadap operasi tersebut, mereka telah memberikan pemberitahuan 12 jam kepada pihak berwenang di Gaza yang dikuasai Hamas bahwa operasi militer di dalam RS Al-Shifa harus dihentikan. “Sayangnya, hal itu tidak terjadi,” ujar IDF seraya menyerukan kembali agar semua anggota Hamas yang diyakininya berada di RS Al-Shifa untuk menyerah.

Para staf medis dilanda ketakutan pasca pasukan Israel menyerbu RS Al-Shifa "Pemboman. Penembakan di dalam dan di sekitar RS. Benar-benar mengerikan, Anda bisa merasakan bahwa lokasinya sangat dekat dengan RS. Dan kemudian kami menyadari bahwa tank-tank (Israel) bergerak di sekitar RS," kata Ahmed El Mokhallalati, seorang dokter bedah di RS Al-Shifa, ketika diwawancara via telepon oleh Reuters.

Dia mengungkapkan, tank-tank Israel kini terparkir di depan unit gawat darurat RS Al-Shifa. Sementara aksi penembakan tetap berlangsung. “Segala jenis senjata digunakan di sekitar RS. Mereka (pasukan Israel) menargetkan RS secara langsung. Kami berusaha menghindari berada di dekat jendela,” ucap El Mokhallalati.

Meski tembakan dilepaskan, El Mokhallalati merasa bahwa apa yang didengarnya bukan sebuah baku tembak. “Salah satu kamar pasien menjadi sasaran. Ada tembok utuh. Tidak ada yang terluka tapi semua orang ketakutan," katanya.

El Mokhallalati membantah tuduhan Israel yang menyebut terdapat markas militer Hamas di bawah bangunan RS Al-Shifa. Dia pun menyangkal tudingan Israel yang mengatakan bahwa Hamas menggunakan para pasien dan warga sipil yang berada di RS Al-Shifa sebagai tameng manusia. “Kami tahu ini bohong,” ujarnya.

Sementara itu Otoritas Palestina menyerukan perlindungan internasional bagi staf medis, pasien, dan para pengungsi yang berada di RS Al-Shifa. “(Penyerbuan Israel) merupakan pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional, hukum kemanusiaan internasional, dan Konvensi Jenewa, serta perpanjangan dari semua pelanggaran dan kejahatan yang dilakukan oleh pendudukan terhadap rakyat kami,” kata Kementerian Luar Negeri Palestina, Rabu, dikutip Anadolu Agency.

Hamas telah mengecam operasi penyerbuan pasukan Israel ke RS Al-Shifa. Hamas telah berulang kali membantah tudingan yang menyebutnya menempatkan aset serta pasukannya di bangunan atau fasilitas sipil seperti sekolah dan RS. Terkait penyerbuan ke Al-Shifa, Hamas turut menuduh Amerika Serikat (AS) bertanggung jawab.

“Penerapan narasi palsu (Israel) oleh Gedung Putih dan Pentagon, yang mengklaim bahwa perlawanan (Hamas) menggunakan kompleks medis Al Shifa untuk tujuan militer, adalah lampu hijau bagi pendudukan (Israel) untuk melakukan lebih banyak pembantaian terhadap warga sipil,” kata Hamas.

AS belum merilis pernyataan resmi terkait operasi penyerbuan pasukan Israel ke RS Al-Shifa. Jumlah warga Gaza yang terbunuh sejak dimulainya agresi Israel ke wilayah tersebut pada 7 Oktober 2023 lalu telah mencapai setidaknya 11.320 jiwa. Lebih dari 4.600 di antaranya merupakan anak-anak. Sementara korban luka melampaui 29 ribu orang. Agresi Israel juga menyebabkan sekitar 1,5 juta warga Gaza terlantar dan mengungsi.

 

DK PBB Berhasil Adopsi Resolusi Jeda Kemanusiaan di Gaza, Akankah Dipatuhi Israel?

 

Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan resolusi yang menyerukan jeda kemanusiaan mendesak di seluruh Jalur Gaza, untuk memungkinkan pengiriman bantuan dan evakuasi medis. Resolusi tersebut diperkenalkan oleh Malta pada Rabu (15/11/2023).

'Resolusi ini juga menyerukan koridor di seluruh Jalur Gaza selama beberapa hari untuk melindungi warga sipil, khususnya anak-anak," kata Duta Besar Malta untuk PBB, Vanessa Frazier kepada Dewan Keamanan PBB, dilansir Aljazirah, Rabu (15/11/2023).

Resolusi itu juga meminta pembebasan tanpa syarat terhadap tawanan yang ditahan di Gaza. Keputusan ini diadopsi dengan 12 suara mendukung, nol menentang dan tiga abstain yaitu Rusia, Amerika Serikat dan Inggris.

“Ini adalah hukum internasional yang mengikat, namun kita tahu bahwa ada banyak resolusi Dewan Keamanan yang mengikat hukum internasional namun tidak dipatuhi oleh Israel.  Namun saya pikir hal ini akan menambah tekanan terhadap Israel, terutama karena AS membiarkan resolusi ini dilaksanakan, Mereka bisa saja menggunakan hak vetonya,” kata editor diplomatik Aljazirah, James Bays.

Bays mengatakan, dari empat resolusi sebelumnya yang tidak berhasil, mungkin yang paling dekat untuk disetujui adalah resolusi pada 18 Oktober. Saat itu semua negara memilih atau abstain, dan satu-satunya negara yang memberikan suara menentang adalah Amerika Serikat, yang menggunakan hak vetonya.

“Kita punya waktu 29 hari sejak tanggal tersebut (18 Oktober), dan kita tahu bahwa semua angka kematian tidak dihitung dengan benar, namun pada saat itu terdapat 7.600 kematian dan 3.653 di antaranya adalah anak-anak. Apa yang diminta saat itu adalah resolusi yang menyerukan jeda kemanusiaan,” ujar Bays.

Resolusi tersebut tidak menyebutkan gencatan senjata. Resolusi juga tidak mengacu pada serangan mengejutkan kelompok perjuangan Palestina Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober, dan tidak mencantumkan serangan balasan yang membabi buta oleh Israel di Gaza.

Resolusi tersebut mencantumkan bahan bakar sebagai salah satu barang yang harus diizinkan untuk disalurkan tanpa hambatan. Hal ini mengharuskan sekretaris jenderal PBB untuk memberikan laporan mengenai pelaksanaannya pada pertemuan Dewan Keamanan berikutnya mengenai Timur Tengah.

Gilad Erdan, duta besar Israel untuk PBB, dengan cepat menanggapi bahwa resolusi tersebut tidak ada artinya. Dia menyebutnya, resolusi itu tidak sesuai dengan kenyataan. Dia menegaskan bahwa Israel bertindak sesuai dengan hukum internasional di Gaza. Namun klaim itu telah ditolak oleh beberapa ahli.

“Sangat disayangkan dewan masih belum bisa mengutuk atau bahkan menyebutkan pembantaian yang dilakukan Hamas pada (7 Oktober), dan menyebabkan perang di Gaza. Ini memalukan,” ujar Erdan.

Berbicara menjelang pemungutan suara mengenai rancangan resolusi itu, duta besar Malta untuk PBB mengatakan, resolusi tersebut bertujuan untuk memastikan kelonggaran dari mimpi buruk yang terjadi saat ini di Gaza dan memberikan harapan kepada keluarga semua korban.  Amandemen pada menit-menit terakhir yang diperkenalkan oleh Rusia yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan secara jangka panjang dan berkelanjutan, yang mengarah pada penghentian permusuhan.  Amandemen tersebut gagal mendapatkan dukungan yang dibutuhkan dan hanya lima dari 15 anggota dewan yang memberikan suara mendukung.  Sementara Amerika memberikan suara menentangnya.

Selama periode dua minggu bulan lalu, empat resolusi sebelumnya gagal dicapai di Dewan Keamanan. Dua kali ketika Rusia gagal mendapatkan suara minimum yang dibutuhkan, satu kali ketika Amerika memveto resolusi yang dirancang oleh Brasil, dan satu lagi gagal ketika Rusia dan Cina memveto resolusi yang diajukan oleh Amerika.

AS, Rusia, Cina, Prancis, dan Inggris memegang hak veto sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB. Resolusi awal yang dirancang oleh Brasil yang menyerukan jeda kemanusiaan diveto oleh AS karena gagal menyebutkan hak Israel untuk membela diri. Resolusi berikutnya yang dirancang AS menyatakan hak Israel untuk membela diri, tetapi tidak menyerukan jeda kemanusiaan. Resolusi ini diveto oleh Rusia dan Cina. Dua rancangan resolusi Rusia berikutnya tidak diveto tetapi tidak mencapai sembilan suara yang diperlukan untuk disetujui oleh dewan.

Joe Biden: Hanya Solusi Dua Negara yang Bisa Menyelesaikan Konflik Israel-Palestina

 

Presiden AS Joe Biden mengatakan telah menjelaskan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa solusi dua negara adalah satu-satunya jawaban untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina dan bahwa menduduki Gaza akan menjadi kesalahan besar. Biden mengatakan kepada wartawan bahwa dia melakukan segala dayanya untuk membebaskan sandera yang ditahan oleh kelompok militan Hamas di Gaza, namun hal itu tidak berarti mengirimkan militer AS. Presiden AS telah mengatakan kepada wartawan minggu ini bahwa pesannya kepada para sandera adalah “Bertahanlah, kami akan datang,” sehingga menimbulkan pertanyaan tentang apa yang ia maksudkan. Baca Juga: Biden Bicara Blak-blakan dengan Xi Jinping Bahas Kesepakatan Militer, Fentanil dan AI Ketika diminta untuk mengklarifikasi komentar tersebut, Biden mengatakan, “Yang saya maksud adalah, saya melakukan segala daya saya untuk mengeluarkan Anda. Datang untuk membantumu, mengeluarkanmu. Saya tidak bermaksud mengirimkan militer ke sana… Saya tidak berbicara tentang militer.” Biden mengatakan dia terus-menerus menangani masalah ini, dan tidak akan berhenti sampai para sandera termasuk seorang anak Amerika berusia tiga tahun dibebaskan. Qatar, tempat Hamas menjalankan kantor politiknya, telah memimpin mediasi antara kelompok militan Islam tersebut dan para pejabat Israel untuk pembebasan lebih dari 240 sandera. Mereka dibawa oleh militan ketika mereka menyerbu Israel pada 7 Oktober. Israel mengatakan 1.200 orang tewas dalam serangan tersebut. Baca Juga: Dukungan Publik AS Terhadap Israel Mulai Menurun, Seruan Gencatan Senjata Meningkat Israel kemudian melancarkan pemboman tanpa henti terhadap Gaza yang dikuasai Hamas dan akhir bulan lalu memulai invasi ke daerah kantong tersebut, di mana lebih dari 11.000 orang terbunuh, sekitar 40 persen di antaranya adalah anak-anak dan lebih banyak lagi yang terkubur di bawah reruntuhan, menurut pejabat Palestina. Biden mengatakan Hamas melakukan kejahatan perang dengan menempatkan markas militernya di bawah rumah sakit, mengulangi pernyataan yang dibuat juru bicara Gedung Putih pada hari Selasa, dan dia yakin intelijen AS mendukung fakta tersebut.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Share this Post