News Forex, Index & Komoditi ( Senin, 7 Oktober 2024 )

News  Forex,  Index  &  Komoditi

         (  Senin,  7  Oktober  2024  )

Dolar AS Menguat Akibat Ketegangan di Timur Tengah

 

Yen Jepang jatuh ke level terendahnya dalam hampir dua bulan. Mata uang utama lainnya juga tertekan pada awal perdagangan Senin saat dolar Amerika Serikat (AS) melanjutkan reli. Penguatan dolar AS dipicu oleh data pekerjaan AS yang kuat pada hari Jumat dan eskalasi konflik di Timur Tengah.

Yen sedikit melemah menjadi 149,10, level terlemah sejak 16 Agustus. Namun, penurunan ini terjadi setelah lebih dari 4% penurunan pekan lalu, yang merupakan penurunan persentase mingguan terbesar sejak awal 2009.

Kenaikan dolar mengikuti laporan pekerjaan AS yang menunjukkan lonjakan terbesar dalam enam bulan pada bulan September, penurunan tingkat pengangguran, dan kenaikan upah yang solid. Seluruh data menunjukkan ekonomi yang tangguh dan memaksa pasar untuk mengurangi proyeksi pemotongan suku bunga Federal Reserve.

"Dengan pemotongan suku bunga masih menjadi posisi default, dan jika digabungkan dengan ekspektasi pendapatan yang optimistis serta kebijakan likuiditas dan fiskal yang agresif dari China, bullish ekuitas dan dolar AS mendapatkan dorongan," kata Chris Weston, kepala riset di broker online Australia, Pepperstone seperti dikutip Reuters.

Weston menambahkan bahwa berita geopolitik dan kemungkinan guncangan pasokan energi tetap menjadi ancaman terhadap sentimen. "Para investor yang mengambil posisi beli pada aset aman tidak mendengar hal-hal yang signifikan yang bisa menggerakkan pasar selama akhir pekan dan memasuki minggu perdagangan baru dengan perasaan positif tentang prospek kenaikan lebih lanjut," kata dia.

Dalam perkembangan terbaru di Timur Tengah, Israel membombardir target-target Hezbollah di Lebanon dan Jalur Gaza pada hari Minggu menjelang peringatan satu tahun serangan 7 Oktober yang memicu perang. Menteri Pertahanan Israel juga menyatakan bahwa semua opsi terbuka untuk membalas terhadap musuh bebuyutan Iran.

Kontrak berjangka minyak mentah Brent turun 0,7% pada hari Senin, tetapi naik lebih dari 8% minggu lalu, kenaikan mingguan terbesar sejak awal Januari 2023.

Indeks dolar yang mengukur terhadap rival-rival utama datar. Indeks ini naik 0,5% pada hari Jumat ke level tertinggi dalam tujuh minggu, mencatatkan kenaikan lebih dari 2% untuk minggu tersebut, kenaikan terbesar dalam dua tahun. Euro berada di posisi $1,0970, turun 0,06%.

Kinerja buruk yen juga terkait dengan komentar perdana menteri baru, Shigeru Ishiba, pekan lalu yang meningkatkan ekspektasi bahwa kenaikan suku bunga di Jepang masih jauh.

Imbal hasil obligasi Treasury AS 10 tahun terakhir naik satu basis poin (bps) menjadi 3,9905%, tertinggi dalam hampir dua bulan. Imbal hasil turun awal pekan lalu ketika investor membeli Treasury sebagai aset aman setelah Iran meluncurkan lebih dari 180 misil ke arah Israel dalam ketegangan geopolitik yang meningkat.

Ekspektasi pasar telah bergeser secara ekstrem untuk Federal Reserve hanya melakukan pemotongan 25 bps pada bulan November, daripada 50 bps, setelah data pekerjaan dirilis. Saat ini, pasar memperkirakan peluang 95% untuk pemotongan seperempat poin, naik dari 65% pertengahan minggu lalu, dan peluang 5% untuk tidak ada pemotongan sama sekali, menurut alat FedWatch dari CME.

Sterling juga datar di sekitar US$ 1,3122, setelah mencatatkan penurunan 1,9% pekan lalu, penurunan paling dalam sejak awal 2023.

Kepala Ekonom Bank of England, Huw Pill, mengatakan pada hari Jumat bahwa bank sentral sebaiknya bergerak secara bertahap dalam memotong suku bunga, sehari setelah gubernur Andrew Bailey dikutip mengatakan bahwa BoE mungkin akan bergerak lebih agresif untuk menurunkan biaya pinjaman.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                    

 

 

EUR/USD Bertahan Dekat Level Terendah Sejak Pertengahan Agustus

 

Pasangan EUR/USD memulai minggu baru dengan tenang dan mengkonsolidasikan penurunan besar minggu lalu ke level terendah sejak pertengahan Agustus yang dicapai setelah rincian ketenagakerjaan AS yang optimis pada hari Jumat. Harga spot saat ini diperdagangkan di sekitar wilayah 1,0975 dan tampaknya rentan memperpanjang penurunan tajam baru-baru ini dari tertinggi 14 bulan – level-level tepat di atas 1,1200.

Dolar AS (USD) berdiri tegak di dekat tertinggi tujuh minggu karena para pedagang semakin menurunkan taruhan mereka terhadap penurunan suku bunga besar-besaran lainnya oleh Federal Reserve (The Fed) pada bulan November di balik data tenaga kerja AS yang secara mengejutkan kuat. NFP menunjukkan bahwa ekonomi menambah 254 ribu pekerjaan pada bulan September, melampaui estimasi konsensus dengan margin besar, dan Tingkat Pengangguran secara tak terduga turun ke 4,1%. Data ini memberikan bukti pasar tenaga kerja AS masih tangguh, sementara pertumbuhan yang lebih tinggi dari yang diprakirakan dalam Penghasilan Per Jam Rata-Rata menghidupkan kembali ketakutan inflasi, menghancurkan harapan pelonggaran kebijakan yang lebih agresif oleh The Fed.

Faktanya, penilaian pasar saat ini mengindikasikan peluang hampir 95% bahwa The Fed akan menurunkan biaya pinjaman sebesar 25 basis poin pada akhir pertemuan kebijakan dua harinya pada 7 November. Selain itu, persistennya risiko geopolitik yang berasal dari konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah membantu Indeks USD (DXY), yang melacak Greenback terhadap sekeranjang mata uang, untuk mencatatkan taruhannya minggu ini sejak September 2022. Mata uang bersama, di sisi lain, terus dirusak oleh taruhan bahwa European Central Bank (ECB) akan menurunkan suku bunga lagi pada bulan Oktober karena tekanan inflasi mereda dan perlambatan ekonomi.

Ekspektasi tersebut ditegaskan kembali oleh komentar dari anggota Dewan Pengatur ECB Francois Villeroy de Galhau, yang mengatakan bahwa bank sentral akan menurunkan suku bunga pada bulan Oktober karena pertumbuhan ekonomi yang lemah meningkatkan risiko inflasi akan berada di bawah target 2%. Hal ini, pada gilirannya, dipandang sebagai faktor lain yang bertindak sebagai penghambat bagi pasangan EUR/USD dan mendukung prospek depresiasi jangka pendek lebih lanjut. Oleh karena itu, upaya pemulihan apa pun mungkin masih dilihat sebagai peluang jual dan berisiko gagal dengan cepat.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Wall Street Menguat Sepekan, Dow Jones Mencatat Rekor Penutupan Tertinggi

 

Indeks Dow Jones mencapai rekor penutupan tertinggi pada Jumat (4/10), sementara Nasdaq mengalami kenaikan lebih dari 1%.

Laporan pekerjaan yang lebih baik dari perkiraan membantu meredakan kekhawatiran investor mengenai potensi lemahnya perekonomian. Jumat (4/10), Indeks Dow Jones Industrial Average naik 341,16 poin atau 0,81% menjadi 42.352,75. Indeks S&P 500 juga menguat, naik 51,13 poin atau 0,90% menjadi 5.751,07, sedangkan Nasdaq Composite meningkat 219,37 poin atau 1,22% menjadi 18.137,85.

Meskipun demikian, selama minggu ini, indeks hanya mencatat kenaikan tipis akibat meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. Dow naik 0,1%, S&P 500 naik 0,2%, dan Nasdaq naik 0,1%.

Indeks energi S&P meningkat 1,1% seiring dengan kenaikan harga minyak. Kekhawatiran terkait situasi di Timur Tengah menyebabkan indeks ini melonjak 7% sepanjang minggu, mencatat kenaikan persentase mingguan tertinggi sejak Oktober 2022.

Data ekonomi terbaru menunjukkan bahwa peningkatan lapangan kerja di Amerika Serikat (AS) pada bulan September mencapai titik tertinggi dalam enam bulan, dengan tingkat pengangguran turun menjadi 4,1%.

"Data ini secara keseluruhan menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi pada kuartal keempat kemungkinan akan tetap kuat," kata Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Spartan Capital Securities, New York seperti dikutip Reuters.

"Ini adalah kejutan ositif, tetapi saya juga berpikir hal ini bisa memperlambat laju pemotongan suku bunga," imbuh Cardillo.

Para trader semakin mengurangi ekspektasi mengenai pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin dalam pertemuan The Fed yang akan berlangsung pada 6-7 November mendatang. Menurut alat FedWatch dari CME Group, peluang pemotongan suku bunga 50 basis poin kini hanya 8%, turun dari sekitar 31% sebelumnya pada hari Jumat.

The Fed memulai siklus pelonggaran moneter bulan lalu dengan memotong suku bunga sebesar 50 basis poin. Saham perusahaan kecil dan sektor keuangan menunjukkan kinerja yang lebih baik, dengan indeks Russell 2000 naik 1,5% dan indeks keuangan S&P 500 naik 1,6%.

Saham Spirit Airlines anjlok 24,6% setelah laporan yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut sedang dalam pembicaraan dengan pemegang obligasi mengenai kemungkinan pengajuan kebangkrutan. Di sisi lain, saham maskapai lainnya melonjak, dengan Frontier Group naik 16,4%, United Airlines naik 6,5%, dan Delta Air Lines naik 3,8%.

Saham Rivian juga mengalami penurunan sebesar 3,2% setelah perusahaan kendaraan listrik tersebut memangkas proyeksi produksi tahunan dan mengirimkan kendaraan lebih sedikit dari yang diharapkan pada kuartal ketiga.

Presiden AS Joe Biden menyatakan bahwa jika ia berada di posisi Israel, ia akan mempertimbangkan alternatif selain menyerang ladang minyak Iran, sambil menambahkan bahwa Israel belum memutuskan bagaimana merespons serangan rudal Iran yang terjadi minggu ini.

Laporan pendapatan kuartal ketiga untuk perusahaan-perusahaan S&P 500 diperkirakan akan dimulai minggu depan, dengan perusahaan-perusahaan besar seperti JP Morgan Chase, Wells Fargo, dan BlackRock dijadwalkan merilis laporan pada 11 Oktober. Investor yang optimis berharap hasil ini akan membenarkan penilaian yang semakin tinggi di pasar saham, di mana S&P 500 telah naik 20,6% sepanjang tahun ini.

Pelabuhan di Pantai Timur dan Teluk AS telah dibuka kembali, tetapi proses pembersihan penumpukan kargo kemungkinan akan memakan waktu.

 

Nikkei Melonjak Saat Yen Melemah dan Wall Street Menguat

 

Rata-rata saham Nikkei Jepang naik pada awal perdagangan Senin (7/10). Penguatan pasar saham Jepang didorong oleh kenaikan Wall Street pada hari Jumat dan melemahnya yen setelah laporan pekerjaan Amerika Serikat (AS) yang lebih kuat dari yang diperkirakan menunjukkan bahwa ekonomi terbesar di dunia tetap tangguh.

Senin (7/10) pukul 7.13 WIB, indeks Nikkei 225 tercatat naik 2% menjadi 39.417,6. Sementara, Topix yang lebih luas naik 1,5%.

Data menunjukkan bahwa penambahan pekerjaan di AS meningkat paling banyak dalam enam bulan pada bulan September. Tingkat pengangguran turun menjadi 4,1%, yang meningkatkan sentimen investor global.

Indeks Dow Jones Industrial Average mencatat penutupan tertinggi baru pada hari Jumat. Nasdaq Composite berakhir dengan kenaikan lebih dari 1%.

Di Jepang, saham-saham perusahaan eksportir mendapat dorongan dari pelemahan yen. Dolar AS melambung menyusul data pekerjaan dan mendorong mata uang Jepang pagi ini tertekan ke level terendah sejak pertengahan Agustus.

Rusia Kini Serukan Gencatan Senjata, Desak Israel dan Iran Menahan Diri

 

 

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov mendesak Iran dan Israel untuk menahan diri. Rusia berharap semua pihak yang terlibat dalam konflik di Timur Tengah untuk menyatakan gencatan senjata.

"Eskalasi kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini harus segera dihentikan, dan pertempuran di zona konflik Palestina-Israel harus dihentikan," katanya dalam konferensi di Moskow, Kamis (3/10/2024).

Ia menyoroti konsekuensi sangat mendalam dari krisis saat ini, yang dipicu oleh kebijakan destruktif Israel dan Amerika Serikat. Ryabkov mengatakan, Moskow tidak menghubungi Washington mengenai situasi di Timur Tengah karena kedua negara memiliki "pendekatan yang berlawanan," tetapi menjalin "kontak paling dekat" dengan Iran.

"Kami (Rusia dan Iran) memiliki pengalaman kerja sama yang sangat baik di berbagai bidang. Saya pikir hari ini adalah momen ketika hubungan ini sangat penting," katanya.

Pada malam 1 Oktober, Korps Garda Revolusi Islam (ISRG), unit elite Angkatan Bersenjata Iran, melancarkan serangan rudal balistik dan hipersonik besar-besaran ke Israel sebagai balasan atas pembunuhan pemimpin kelompok Hizbullah Lebanon, Hassan Nasrallah.

Teheran mengeklaim bahwa 90 persen rudal berhasil mengenai sasaran yang dituju, sementara Israel mengatakan sebagian besar rudal berhasil dicegat. Verifikasi independen atas klaim tersebut sulit dilakukan karena konflik yang sedang berlangsung.

Mengomentari keputusan Israel untuk menyatakan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres sebagai persona non grata, Ryabkov mengatakan bahwa tindakan itu merupakan bentuk pengabaian terhadap sistem internasional. "Kita berhadapan dengan cerminan pengabaian yang arogan terhadap dasar-dasar fungsi sistem internasional. Hal ini sangat disesalkan," tegasnya.

Pada 2 Oktober, kepala urusan luar negeri Israel, Israel Katz, melarang Guterres memasuki negara tersebut dan menyatakannya sebagai persona non grata karena "kurangnya kecaman atas serangan Iran terhadap Israel."

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Kim akan merespons dengan nuklir jika kedaulatan negaranya dilanggar

 

 

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengatakan negaranya akan menggunakan senjata nuklir jika musuh berupaya menggunakan kekuatan bersenjata yang melanggar kedaulatan Pyongyang, demikian laporan Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) pada Jumat (4/10).

Kim menyampaikan pernyataan ini saat menginspeksi pangkalan pelatihan operasi khusus pada awal pekan ini.

Ia menegaskan bahwa tidak ada ancaman eksternal atau tindakan militer yang dapat mencabut kemampuan nuklir Pyongyang, seraya menekankan bahwa negara tersebut telah "mengamankan kekuatan absolutnya sebagai negara bersenjata nuklir yang tidak bisa digoyahkan" dengan sistem dan sarana untuk menggunakannya, menurut laporan KCNA. 

Kim juga memperingatkan bahwa konflik militer dengan negara bersenjata nuklir akan sangat berbahaya, khususnya bagi Korea Selatan, dengan menyebutkan bahwa "eksistensi permanen Seoul dan Republik Korea akan menjadi mustahil" jika konflik semacam itu terjadi. 

Ia menambahkan bahwa mengandalkan keberuntungan untuk bertahan hidup dalam konfrontasi nuklir adalah kesalahan yang bodoh, lapor KCNA. 

Sebelumnya, Kim mengkritik Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, dan menggambarkannya sebagai "orang abnormal" setelah pernyataan Yoon baru-baru ini terkait pencegahan militer terhadap Korea Utara. 

Dalam upacara memperingati Hari Angkatan Bersenjata Korea Selatan pada Selasa (1/10), Presiden Yoon memperingatkan bahwa setiap provokasi nuklir oleh Korea Utara akan mengakibatkan berakhirnya rezim mereka, serta menjanjikan tanggapan "tegas dan luar biasa" dari aliansi Korea Selatan-Amerika Serikat.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Khamenei: Iran dan Sekutunya Tak akan Mundur dari Israel

 

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyatakan pada Jumat bahwa Iran dan sekutu-sekutunya di kawasan tidak akan mundur dari Israel, menyusul serangan Israel di Beirut yang diyakini menargetkan penerus pimpinan Hezbollah yang didukung Iran.

Serangan tersebut terjadi hanya beberapa jam setelah Israel melancarkan serangan udara di Dahiye, pinggiran selatan Beirut yang merupakan benteng Hezbollah, menargetkan pejabat Hezbollah, Hashem Safieddine.

Khamenei menyebut serangan rudal Iran terhadap Israel pada Selasa malam sebagai "aksi cemerlang" dan sepenuhnya sah. Pernyataan ini diungkapkan dalam khutbah Jumat di Tehran, penampilan publik yang jarang dilakukan olehnya. Khamenei memperkuat pesan bahwa Iran tidak akan mundur, bahkan setelah serangan udara yang dilancarkan Israel.

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengungkapkan pada hari Kamis bahwa Israel kemungkinan akan membalas serangan Iran dengan menargetkan fasilitas minyak Iran. Meski demikian,

Biden menyatakan tidak percaya bahwa konflik akan berkembang menjadi perang besar-besaran di Timur Tengah. Dia menambahkan bahwa Amerika Serikat sedang berdiskusi dengan Israel mengenai respons yang mungkin, meskipun tidak akan mengungkapkan detail negosiasi tersebut di depan umum.

Serangan udara Israel di Beirut berlangsung tengah malam pada hari Kamis, menyebabkan ledakan besar yang mengguncang daerah sekitar bandara utama di Beirut. Warga sipil Lebanon merasa ketakutan, hidup di bawah ancaman konstan serangan tambahan.

Israel memerintahkan evakuasi warga di beberapa wilayah yang berisiko terkena dampak serangan lebih lanjut, memperburuk ketegangan di wilayah tersebut.

Harga minyak dunia melonjak menyusul ketegangan yang terus meningkat di Timur Tengah. Para pedagang khawatir akan potensi gangguan pasokan minyak, terutama jika Israel benar-benar menargetkan fasilitas minyak Iran. Hal ini menambah kekhawatiran di pasar global yang sudah menghadapi ketidakstabilan di kawasan tersebut.

Meskipun Amerika Serikat, Uni Eropa, dan sekutu lainnya menyerukan gencatan senjata selama 21 hari antara Israel dan Lebanon, situasi di lapangan terus memanas.

Israel masih mempertimbangkan langkah-langkah pembalasan yang tepat, sementara pihak Hezbollah belum mengomentari nasib Hashem Safieddine, yang diduga menjadi target serangan udara Israel tersebut.

Di tengah ketegangan yang meningkat, Khamenei dan para pemimpin Iran terus menegaskan bahwa serangan mereka adalah tindakan yang sah dan berhak untuk mempertahankan kedaulatan Iran serta melindungi kepentingan negara di kawasan tersebut.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Uni Eropa: Penerapan Tarif Mobil Listrik Asal China Dapat Dukungan Negara Anggota

 

Komisi Eropa baru-baru ini memperoleh dukungan penuh dari negara-negara anggota untuk memberlakukan tarif definitif terhadap kendaraan listrik yang diproduksi di Tiongkok.

Langkah ini merupakan respons terhadap hasil investigasi Komisi yang menemukan adanya subsidi merugikan dari pemerintah Tiongkok kepada produsen kendaraan listrik, yang telah menekan harga secara tidak adil di pasar Eropa.

Subsidi tersebut membuat kendaraan listrik asal Tiongkok jauh lebih murah dibandingkan dengan produk yang dibuat di Eropa, sehingga mengancam industri otomotif lokal.

Namun, selain penerapan tarif, Komisi Eropa juga berkomitmen untuk melanjutkan negosiasi dengan pihak Tiongkok guna mencari solusi alternatif. Komisi menegaskan bahwa solusi tersebut harus mematuhi aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) serta mampu menangani subsidi yang merugikan tersebut.

Di samping itu, solusi yang ditawarkan juga harus dapat dipantau dan ditegakkan untuk memastikan keadilan dalam perdagangan internasional, khususnya di sektor kendaraan listrik.

Keputusan ini diambil di tengah kekhawatiran bahwa tanpa intervensi, industri kendaraan listrik Eropa akan mengalami kesulitan bersaing dengan produk-produk Tiongkok yang lebih murah. Tarif tersebut diharapkan dapat memberikan perlindungan bagi para produsen lokal dan memastikan persaingan yang lebih sehat di pasar Eropa.

Dalam jangka panjang, kebijakan ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan industri kendaraan listrik di Eropa, yang menjadi bagian penting dari agenda transisi energi bersih Uni Eropa.

Meski demikian, negosiasi dengan Tiongkok masih akan terus dilakukan untuk mencapai solusi yang lebih diplomatis dan saling menguntungkan.

Komisi Eropa menegaskan bahwa meskipun tarif dapat menjadi instrumen yang efektif, dialog tetap merupakan pilihan terbaik untuk menjaga hubungan dagang yang baik antara Eropa dan Tiongkok, sekaligus melindungi kepentingan industri di kedua belah pihak.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Setahun Genosida, Ini Daftar Mengerikan Kehancuran di Gaza

 

Menjelang satu tahun serangan genosida Israel di Gaza, skala kehancurannya mencengangkan. Tak hanya gugurnya puluhan ribu syuhada, hampir semua pondasi masyarakat beradab diluluhlantakkan militer Zionis.

Lebih dari 42.000 nyawa telah hilang, dengan mayoritas adalah anak-anak dan perempuan, menurut Kementerian Kesehatan Palestina. Menurut kantor berita WAFA, krisis kemanusiaan telah meningkat, dengan sekitar 96.000 orang terluka dan seluruh infrastruktur layanan kesehatan dan pendidikan hancur.

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) melaporkan lebih dari 70.000 unit rumah hancur, menyebabkan sekitar 1,9 juta orang mengungsi. Jalanan Gaza yang dahulu ramai kini menjadi pengingat akan apa yang telah hilang.

Laporan berkala Kementerian Kesehatan menegaskan bahwa meningkatnya kekejaman di Palestina akibat agresi Israel melampaui angka-angka belaka dan merupakan pelanggaran serius terhadap seluruh hak asasi manusia. Sistem kesehatan menjadi sasaran secara sistematis genosida terhadap rakyat Palestina.

Hingga 2 Oktober 2024, jumlah syuhada mencapai 41.689 orang, termasuk lebih dari 11.355 anak-anak, 6.297 perempuan, dan 2.955 lansia. Jumlah orang hilang mencapai sekitar 10.000 orang, sementara sekitar 96.625 warga terluka, banyak diantaranya menderita trauma parah dan kondisi yang mengancam jiwa.

Kementerian Kesehatan mencatat bahwa hanya 15 dari 36 rumah sakit di Gaza yang beroperasi, dan semuanya berfungsi sebagian dan menghadapi kekurangan pasokan yang parah. Pendudukan telah menghancurkan dan membakar 32 rumah sakit di sektor ini, sehingga tidak dapat berfungsi lagi.

Kementerian juga mengindikasikan bahwa sekitar 986 petugas kesehatan telah terbunuh, sementara pihak penjajah telah menahan 310 lainnya, dan melukai ratusan lainnya. Selain itu, pasukan penjajah Israel telah menghancurkan 130 ambulans. Penargetan infrastruktur medis yang disengaja telah menghalangi akses warga sipil terhadap layanan kesehatan dasar, dengan lebih dari 340 serangan terhadap fasilitas kesehatan dan pekerjanya.

Kementerian menyatakan bahwa Gaza menghadapi bencana kesehatan karena kurangnya sumber air bersih, kepadatan penduduk, dan tidak mencukupinya kebutuhan kebersihan dasar. Meluapnya air limbah dan penumpukan sampah di jalan-jalan dan di sekitar tempat penampungan pengungsi menimbulkan risiko kesehatan masyarakat yang signifikan. Selain itu, kekurangan bahan bakar memperburuk situasi dan menghambat pengoperasian layanan-layanan penting.

Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menyatakan bahwa "dalam kondisi pengungsian paksa, keadaan sulit, dan cuaca panas yang ekstrim, keluarga-keluarga di Gaza kelelahan dan kelaparan, kekurangan apa yang mereka butuhkan untuk bertahan hidup."

Louise Wateridge, petugas komunikasi UNRWA, menekankan dalam pernyataan pers bahwa "ada banyak orang yang putus asa, lapar, dan lelah" akibat agresi Israel yang sedang berlangsung terhadap sektor ini. Dia menambahkan bahwa “di bawah pengungsian paksa dan kondisi kehidupan yang keras, keluarga-keluarga di Gaza menjadi lelah dan kekurangan apa yang mereka butuhkan untuk tetap hidup.”

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) menegaskan bahwa “(Tindakan Israel) mengeluarkan perintah  evakuasi massal di Jalur Gaza tanpa memastikan tempat yang aman bagi para pengungsi akan memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah mengerikan bagi ratusan ribu orang.”

Sebuah laporan internasional pada akhir Juni memperingatkan akan tingginya risiko kelaparan di seluruh Gaza akibat berlanjutnya perang dan pembatasan akses kemanusiaan. Laporan tersebut menyatakan bahwa hampir 96 persen penduduk Gaza (2,1 juta orang) menghadapi kerawanan pangan akut tingkat tinggi, dan situasi ini diperkirakan akan berlanjut.

Laporan Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu mengklasifikasikan seluruh Jalur Gaza dalam keadaan darurat, yang merupakan klasifikasi fase keempat sebelum kelaparan (fase kelima). Laporan tersebut mencatat bahwa lebih dari 495.000 orang (22 persen  dari populasi) menghadapi tingkat kerawanan pangan akut yang sangat parah pada fase kelima, di mana banyak keluarga mengalami kekurangan pangan yang parah, kelaparan, dan kelelahan dalam kapasitas mereka untuk mengatasinya.

Akibat kondisi ini, yang menyebabkan kekurangan gizi, dehidrasi, dan kurangnya pasokan medis, lebih dari 36 anak meninggal, dan puluhan anak terus menderita kekurangan gizi dan kelaparan, terutama di sektor utara.

Dalam laporan bersama Bank Dunia dan PBB, yang disiapkan dengan dukungan finansial dari Uni Eropa, perkiraan kerugian akibat kerusakan bangunan dan infrastruktur penting di Jalur Gaza adalah sekitar 18,5 miliar dolar AS, setara dengan 97 persen dari total PDB gabungan Tepi Barat dan Gaza pada 2022.

Bank Dunia menyatakan bahwa laporan "Penilaian Kerusakan Sementara" menggunakan sumber pengumpulan data jarak jauh untuk memperkirakan kerusakan infrastruktur fisik di sektor-sektor kritis antara Oktober 2023 hingga akhir Januari 2024.

Laporan tersebut menyimpulkan bahwa kerusakan sarana dan prasarana berdampak pada semua sektor perekonomian, dengan bangunan tempat tinggal menyumbang 72 persen dari biaya, sedangkan infrastruktur pelayanan publik seperti air, kesehatan, dan pendidikan menyumbang 19 persen. Kerusakan pada bangunan komersial dan industri menyumbang 9 persen dari biaya ini.

Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa “tingkat kerusakan tampaknya telah mencapai puncaknya di banyak sektor, dengan hanya sedikit aset yang masih utuh. Kehancuran tersebut telah meninggalkan sejumlah besar puing yang diperkirakan berjumlah sekitar 26 juta ton, yang mungkin memerlukan waktu bertahun-tahun untuk dibersihkan dan dibuang."

Ditambahkan bahwa perempuan, anak-anak, orang lanjut usia, dan penyandang disabilitas telah menghadapi dampak bencana kumulatif yang paling signifikan terhadap kesehatan fisik, mental, dan psikologis mereka, dengan perkiraan bahwa anak-anak yang lebih kecil akan menghadapi konsekuensi yang akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan di sisa hidup mereka.

Laporan PBB mencatat bahwa dengan 84 persen rumah sakit dan fasilitas kesehatan rusak atau hancur, dan kurangnya listrik dan air untuk mengoperasikan rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya, masyarakat hanya menerima sedikit layanan kesehatan atau obat-obatan yang dapat menyelamatkan nyawa.

Selain itu, sistem air dan sanitasi berada di ambang kehancuran, hanya menyediakan kurang dari 5 persen dari layanan sebelumnya, sehingga memaksa penduduk bergantung pada jatah air yang sangat terbatas untuk bertahan hidup. Sistem pendidikan juga runtuh, dengan 100 persen anak-anak putus sekolah.

Laporan tersebut juga menyoroti dampaknya terhadap jaringan listrik dan sistem produksi energi surya, dengan mencatat pemadaman listrik yang hampir total sejak minggu pertama agresi. Dengan 92 persen jalan-jalan utama hancur atau lumpuh dan memburuknya infrastruktur komunikasi, penyaluran bantuan kemanusiaan penting kepada masyarakat menjadi sangat sulit.

Menurut laporan tersebut, penilaian cepat dan komprehensif terhadap kerusakan dan kebutuhan akan dilakukan untuk memperkirakan kerugian ekonomi dan sosial secara menyeluruh, serta kebutuhan pendanaan untuk pemulihan dan rekonstruksi. Perkiraan biaya kerusakan, kerugian, dan kebutuhan melalui penilaian cepat yang komprehensif diperkirakan jauh lebih tinggi dibandingkan biaya penilaian kerusakan sementara.

Pada akhir September, Pusat Satelit PBB mengeluarkan pembaruan kesembilan mengenai penilaian kerusakan bangunan di Jalur Gaza, yang menunjukkan bahwa dua pertiga dari seluruh bangunan di sektor tersebut telah rusak.

Analisis ini didasarkan pada citra satelit resolusi tinggi yang dikumpulkan pada tanggal 3 dan 6 September 2024. Pusat tersebut membandingkan citra yang diambil pada dua hari tersebut dengan data sebelumnya, sehingga memberikan gambaran komprehensif tentang tingkat kerusakan.

Pusat tersebut melaporkan bahwa 66 persen bangunan yang rusak di Jalur Gaza mencakup total 163.778 bangunan, termasuk 52.564 bangunan hancur, 18.913 rusak berat, 35.591 mungkin rusak, dan 56.710 rusak sedang.

Hasil analisis menunjukkan bahwa wilayah yang paling terkena dampak secara keseluruhan adalah Kegubernuran Gaza, dimana terdapat 46.370 bangunan yang rusak. Kota Gaza paling terkena dampaknya, dengan 36.611 bangunan hancur.

Pusat Satelit PBB (UNOSAT), bekerja sama dengan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), juga merilis informasi terkini mengenai kesehatan dan kepadatan lahan pertanian di Jalur Gaza, dan menemukan bahwa sekitar 68 persen lahan tanaman permanen di sektor tersebut menunjukkan adanya kerusakan pada lahan pertanian. penurunan kesehatan dan kepadatan yang signifikan pada September 2024.

Menurut Kementerian Pendidikan dan Pendidikan Tinggi, 124 sekolah negeri mengalami kerusakan parah akibat perang di Jalur Gaza, dengan lebih dari 62 sekolah negeri hancur total dan 126 sekolah negeri menjadi sasaran pemboman dan vandalisme.

Selain itu, 65 sekolah milik UNRWA telah dibom dan dirusak, sementara 20 institusi pendidikan tinggi mengalami kerusakan parah. Lebih dari 35 gedung universitas hancur total, dan 57 gedung universitas hancur sebagian.

Kementerian mencatat pembunuhan lebih dari 10,317 siswa dan terlukanya lebih dari 16,119 lainnya sejak pecahnya perang di Jalur Gaza, sementara 416 anggota staf pendidikan menjadi martir, dan lebih dari 2,463 guru dari sekolah dan universitas terluka.

Genosida telah menghalangi 39.000 siswa untuk mengikuti ujian sekolah menengah Tawjihi, baik karena ratusan dari mereka menjadi korban agresi atau karena gangguan pendidikan yang disebabkan oleh perang dan kehancuran menyeluruh dari proses pendidikan.

Terkait kehancuran tersebut, WAFA melansir kecaman warga Gaza tak hanya untuk Israel, tetapi juga terhadap tak berdayanya lembaga-lembaga dunia yang mestinya mencegah kekejaman serupa terjadi di Gaza.

Beberapa hari menjelang peringatan tahun pertama serangan mengerikan pada tanggal 7 Oktober, menurut WAFA,  jelas bahwa perang ini berpotensi mengungkap kelemahan tragis PBB, seperti yang dilakukan Liga Bangsa-Bangsa pada Perang Dunia Kedua. Dewan Keamanan PBB lumpuh, tidak berdaya, dan tidak berdaya menghadapi pemerintah Israel yang menikmati impunitas yang memalukan.

“Ketika debu mereda dari puing-puing Gaza, para sejarawan di tahun 2030-an akan memberikan penilaian yang keras terhadap komunitas internasional, jika mereka masih layak disebut demikian, maka dunia akan terpecah belah, khususnya ‘kekuatan-kekuatan’ besar di dunia. Negara-negara Barat dan Arab, paling jauh, hanya mengeluarkan deklarasi yang lemah dan tidak berhubungan, dan yang paling buruk adalah mendanai persenjataan pemerintah Israel. Komunitas internasional harus menerima tanggung jawabnya – dan semakin cepat semakin baik.”

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tetapkan Status Non Grata ke Sekjen PBB, Israel Dinilai Harus Disanksi

 

 

Palestina mengutuk keras penetapan status persona non grata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres oleh Israel dan menyebutnya sebagai serangan sistematis rezim Zionis terhadap tatanan internasional.

“Tindakan Israel tersebut merupakan tindak terorisme negara terhadap organisasi internasional dan tokoh dunia sekaliber Sekretaris Jenderal PBB dan mengincar semua institusi dan personel hukum internasional,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Palestina di media sosialnya, dipantau Jumat.

Palestina menyebut bahwa yang seharusnya dipersona-non-gratakan justru adalah orang-orang Israel pelaku pelanggaran HAM dan kejahatan perang, bukan kepala organisasi dunia yang bekerja keras melindungi HAM dan perdamaian dunia.

Terlebih, Israel berulang kali meneror dan menghalangi kerja pelapor khusus, komisi internasional, dan komite penyidik organisasi internasional. Tindakan tersebut, menurut Kemlu Palestina, adalah upaya mencegah sistem hukum internasional berfungsi secara optimal sesuai dengan tugasnya.

“Tindakan tersebut adalah upaya terang-terangan Israel untuk membungkam suara-suara yang secara langsung menentang kebijakan kriminal Israel dan kejahatan perang yang dilakukannya,” ucap Kemlu dalam pernyataannya.

Dengan demikian, Kemlu Palestina mendesak semua negara dan organisasi internasional menolak keras tindakan Israel ini dan menggolongkan negara itu sebagai pelanggar hukum internasional.

“Palestina juga menyerukan dunia untuk menjatuhkan sanksi kepada Israel yang telah menyerang tokoh dan organisasi internasional,” demikian Kemlu Palestina.

Otoritas Israel pada Rabu (2/10) menyatakan Sekjen PBB Antonio Guterres sebagai "persona non grata" -- sehingga ia tak bisa masuk Israel -- setelah Guterres menegaskan pentingnya meredakan ketegangan di Timur Tengah.

"Saya mengecam meluasnya konflik di Timur Tengah dengan eskalasi dan eskalasi lagi," kata Guterres dalam pernyataannya merespons serangan rudal Iran ke Israel pada Selasa (1/10).

Pernyataan tersebut membuat murka Israel karena menganggapnya tak secara gamblang menyebut Iran sebagai pelaku serangan rudal tapi tak "secara langsung" mengecam Teheran.

Merespons tindakan Israel tersebut, sejumlah negara dan badan internasional, termasuk Dewan Keamanan PBB, serentak pasang badan untuk membela dan mendukung Guterres.

Juru bicara Sekjen PBB, Stephane Dujarric, pun menyebut penetapan status persona non grata sebagai "serangan lain terhadap staf PBB" oleh Tel Aviv. Ia menegaskan, PBB "tidak mengakui konsep persona non grata berlaku untuk stafnya."

 

 

 

 

 

 

 

 

Mengapa Israel Terus Gempur Lebanon? Ternyata Ada Orang Penting yang Diincar, Ini Sosoknya

 

 

Israel terus menggempur Lebanon selatan meski telah 'diperingatkan' Iran dengan serangan ratusan rudal balistik. Menurut reporter politik untuk portal Axios, Barak Ravid, di X, Israel terus menyerang karena mengincar calon penerus Sekjen Hizbullah Hassan Nasrallah yang telah syahid.

"Sasaran serangan Israel di Beirut adalah pemimpin senior Hizbullah Hashem Safieddine – yang kemungkinan besar adalah penerus Hassan Nasrallah, kata dua pejabat Israel kepada saya," tulis Ravid, dengan mengutip pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya.

Sebelumnya, seorang saksi mata mengatakan kepada Sputnik bahwa pesawat Angkatan Udara Israel telah melakukan sekitar 20 serangan di lingkungan Laylaki yang berdekatan dengan Bandara Internasional Beirut.

The New York Times melaporkan pada akhir September, mengutip para pejabat Israel, bahwa Hashem Safieddine, sepupu mendiang pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, mungkin menjadi pengganti Nasrallah di pucuk pimpinan Hizbullah.

Hizbullah telah membenarkan kematian Nasrallah akibat serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut. Ravid mengutip seorang pejabat Israel yang mengatakan Safieddine berada di bunker jauh di bawah tanah, seraya menambahkan bahwa belum jelas apakah Safieddine terbunuh dalam serangan itu.

Pada 1 Oktober, Israel mengumumkan dimulainya operasi darat militer "terbatas" di Lebanon selatan, dilaporkan tanpa rencana untuk menduduki wilayah mana pun di negara tersebut secara permanen. Sejak pekan lalu, Angkatan Udara Israel telah melakukan serangan besar-besaran terhadap sasaran Hizbullah di berbagai wilayah negara tetangganya.

Beberapa serangan udara yang ditargetkan di Beirut juga telah dilakukan, di antaranya pasukan rezim Zionis itu menewaskan komandan tinggi Hizbullah. Hizbullah membalasnya dengan peluncuran rudal, terutama menargetkan Israel utara, tetapi jangkauan serangannya telah meningkat secara signifikan dalam beberapa hari terakhir.

Iran juga telah meluncurkan beberapa ratus rudal balistik ke arah Israel sebagai tanggapan atas pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, pemimpin politik Hamas gerakan Palestina Ismail Haniyeh, dan komandan senior Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Abbas Nilforoushan.

Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan bahwa pemerintahannya tidak bermaksud berperang dengan Israel, tetapi akan menghadapi ancaman apa pun dengan cara yang tegas.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Israel tak Henti Memprovokasi, Presiden Iran Isyaratkan akan Beri Serangan Lebih Besar

 

Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan, serangan rudal pada Selasa (1/10/2024) merupakan respons atas kekejaman yang terus dilakukan Israel. Ia mengingatkan bahwa kesalahan sekecil apa pun yang dilakukan Tel Aviv akan memicu balasan yang lebih kuat dan menghancurkan.

Pada Rabu (2/10/2024) malam, Pezeshkian bertemu dengan delegasi tingkat tinggi gerakan perlawanan Palestina, Hamas, di Doha, Qatar, bersamaan dengan kunjungan dua hari presiden Iran itu di Qatar. Pezeshkian menggambarkan pembunuhan kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran sebagai salah satu peristiwa paling menyakitkan dalam hidupnya.

Pezeshkian mengenang saat ia memeluk Haniyeh pada upacara pelantikannya, hanya untuk mengetahui beberapa jam kemudian tentang pembunuhan pengecut terhadap Haniyeh oleh rezim Israel.

Presiden Iran itu mengutuk kekejaman yang dilakukan oleh Israel di Gaza dan Lebanon, serta mengkritik kemunafikan Amerika Serikat dan negara-negara Barat yang mengaku mendukung demokrasi dan hak asasi manusia, namun mendukung rezim Israel.

Merujuk pada Operasi Janji Sejati 2 pada Selasa malam, Pezeshkian menyebutkan bahwa Barat telah membuat janji-janji palsu kepada Iran untuk tidak membalas pembunuhan Haniyeh sebagai imbalan atas gencatan senjata di Gaza.

“Kelanjutan kekejaman yang dilakukan oleh rezim Israel telah memicu tanggapan tegas dari angkatan bersenjata Republik Islam Iran, dan tentu saja, rezim ini akan menerima balasan yang lebih kuat dan menghancurkan jika mereka melakukan kesalahan sekecil apa pun lagi,” ujarnya.

Lebih lanjut, Presiden Iran menyerukan persatuan di antara negara-negara Muslim, memperingatkan bahwa kurangnya persatuan itu telah membuat rezim Israel semakin berani melakukan lebih banyak kejahatan terhadap rakyat Palestina dan Lebanon.

Israel tak henti secara brutal menyerang fasilitas kesehatan di Lebanon. Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan, 28 petugas kesehatan telah terbunuh dalam 24 jam terakhir di Lebanon.

"Banyak pekerja kesehatan tidak melapor untuk bertugas karena mereka menyelamatkan diri dari daerah tempat mereka bekerja karena pemboman," kata Tedros dalam konferensi pers, Kamis (4/10/2024).

"Kondisi sangat membatasi penyediaan manajemen trauma massal dan keberlangsungan layanan kesehatan," ujarnya menegaskan.

Ia mengatakan, 37 fasilitas kesehatan di Lebanon selatan telah ditutup. Sementara di Ibu Kota Beirut, tiga rumah sakit terpaksa mengevakuasi seluruh staf dan pasien, dan dua rumah sakit lainnya dievakuasi sebagian.

Lebih lanjut dia mengatakan, WHO terus bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Masyarakat Lebanon untuk mendukung manajemen trauma dan korban massal yang efektif di rumah-rumah sakit.

"Kami berencana untuk mengirimkan pasokan trauma dan medis dalam jumlah besar besok. Sayangnya, ini tidak mungkin dilakukan karena penutupan bandara Beirut yang hampir menyeluruh," ujar Tedros.

Tedros meminta semua mitra untuk memfasilitasi penerbangan guna mengirimkan "perlengkapan penyelamat yang sangat dibutuhkan" ke Lebanon.

"WHO menyerukan de-eskalasi konflik, agar layanan kesehatan dilindungi dan tidak diserang, agar rute akses diamankan dan persediaan dikirimkan, dan untuk gencatan senjata, solusi politik, dan perdamaian," kata dia.

Ia pun menyebut serangan Iran ke Israel adalah eskalasi berbahaya yang memiliki konsekuensi serius bagi Timur Tengah.

 

 

 

 

 

 

Share this Post