News Forex, Index & Komoditi ( Selasa, 21 November 2023 )
News Forex, Index & Komoditi
( Selasa, 21 November 2023 )
Wall Street Melonjak Berkat Ekspektasi The Fed Pangkas Suku Bunga
Wall Street kompak menguat pada awal pekan, Senin (20/11/2023) seiring dengan rencana penundaan kenaikan suku bunga The Fed. Bahkan, investor berekspektasi penurunan suku bunga The Fed bakal lebih cepat. Saham-saham ditutup di zona hijau pada hari Senin, setelah mencatatkan kenaikan tiga minggu berturut-turut karena harapan akan penundaan kenaikan suku bunga AS masih ada, mengutip Yahoo Finance. Dow Jones Industrial Average naik 0,58% atau sekitar 203 poin menjadi 35.151,04, Nasdaq Composite yang penuh dengan saham teknologi naik 1,13% ke 14.284,54, dan S&P 500 Index naik 0,74% ke 4.547,38. Saham-saham tetap tinggi karena tanda-tanda inflasi yang lebih rendah mendorong pasar untuk percaya bahwa Federal Reserve akhirnya selesai menaikkan suku bunga. Saat ini fokusnya adalah kapan penurunan suku bunga akan terjadi, dengan para trader memperkirakan 30% kemungkinan penurunan suku bunga akan terjadi paling cepat pada bulan Maret. Rilis notulen dari pertemuan terakhir the Fed pada hari Selasa dapat menjadi bahan perdebatan. Namun, dengan sedikitnya data ekonomi yang dirilis dan penutupan hari Thanksgiving pada hari Kamis mendatang, perdagangan dapat tetap sepi. Semua mata akan tertuju pada hasil keuangan Nvidia, yang juga akan dirilis pada hari Selasa, setelah laporan pendapatan terakhir pembuat chip ini membuat saham-sahamnya melompat lebih tinggi karena siklus hype AI dimulai. Nvidia (NVDA) ditutup pada rekor tertinggi pada hari Senin dengan saham naik lebih dari 2%. BACA JUGA Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Selasa (21/11/2023) Wall Street Menguat, Inflasi AS Bikin The Fed Rem Suku Bunga Sinyal Kuat The Fed Bakal Tahan Suku Bunga Acuan per Desember 2023 Microsoft (MSFT) juga ditutup pada level tertinggi sepanjang masa setelah pemecatan Sam Altman di OpenAI mengirimkan gelombang kejutan di Wall Street. Setelah bolak-balik selama akhir pekan, Altman dan sesama pendiri OpenAI, Greg Brockman, telah bergabung dengan Microsoft untuk memimpin tim riset AI baru yang canggih, menurut CEO Microsoft, Satya Nadella.
PBOC Masih Jaga Level Bunga Acuan
China mempertahankan suku bunga pinjaman acuan, sesuai ekspektasi para analis. Pelemahan yuan membatasi otoritas moneter melakukan pelonggaran lebih lanjut. Bank sentral China memilih menunggu dampak stimulus terhadap permintaan kredit. Data Reuters menunjukkan, pemulihan ekonomi di negara terbesar kedua dunia ini belum merata. Ini nampak dari hasil industri dan penjualan ritel yang secara mengejutkan mengalami peningkatan. Tapi, deflasi masih mengancam. Ini karena pasar properti sedang tertekan dan masih sulit bangkit dalam waktu dekat. Baca Juga: Sentimen Global Dominan, Simak Proyeksi Pergerakan Rupiah Senin (20/11) Hari Ini People Bank of China (PBOC) mempertahankan bunga kredit acuan alias loan prime rate (LPR) satu tahun di 3,45%. Bunga acuan lima tahun juga bertahan 4,2%. Meski perekonomian masih memerlukan lebih banyak stimulus kebijakan, PBOC menilai peningkatan pelonggaran moneter akan menambah tekanan pada mata uang China. Masih bisa turun Pekan lalu, bank sentral China juga mempertahankan tingkat bunga antarbank jangka menengah. Pelaku pasar biasanya melihat perubahan suku bunga medium-term lending facility (MLF) sebagai awal penyesuaian LPR. Baca Juga: Saham-saham Asia Melonjak Seiring Surutnya Inflasi AS dan Data China yang Mengejutkan PBOC juga telah menyuntikkan 1,45 triliun yuan dalam bentuk pinjaman MLF satu tahun ke sistem perbankan minggu lalu. "Pembuat kebijakan perlu lebih banyak waktu untuk mengakses dampak penyesuaian harga kontrak hipotek yang ada, sebelum melakukan perubahan lebih lanjut terhadap suku bunga acuan," terang Julian Evans-Pritchard, Kepala Ekonomi Capital Economics, seperti dikutip Reuters, kemarin. Tapi melemahnya ekonomi dan berbaliknya tekanan terhadap yuan bisa membuat suku bunga turun. "Kami pikir penurunan suku bunga akan terjadi dalam waktu dekat,” kata Pritchard. Dia memperkirakan suku bunga China akan turun 20 basis poin pada kuartal I tahun depan. Buat perbandingan saja, banyak bank sentral di dunia sudah mulai mengindikasikan pelonggaran moneter. Namun China masih sulit melonggarkan kebijakan moneter karena penurunan suku bunga justru bisa memperlebar kesenjangan yield antara obligasi China dan US treasury. Bila ini terjadi, ada risiko yuan mengalami depresiasi dan modal asing keluar. Namun, yuan saat ini sudah sedikit menguat setelah melemah di sepanjang tahun ini.
Karyawan Citigroup Bersiap-siap Menghadapi PHK dan Perombakan Manajemen
Para karyawan Citigroup memperkirakan, perusahaan akan mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) dan perombakan manajemen senior pada hari Senin (21/11), bagian dari reorganisasi terbesar dalam beberapa dekade terakhir. Demikian menurut lima orang sumber yang mengetahui hal ini mengutip laporan dari Reuters. Di mana, PHK tersebut dapat mempengaruhi ribuan staf. “Para eksekutif juga kemungkinan akan mengumumkan perubahan manajemen senior melalui email,” kata sumber tersebut. Baca Juga: Citigroup Segera Merombak Jajaran Manajemen dan PHK Massal Karyawan Persiapan untuk pengumuman hari Senin dikomunikasikan secara lisan dalam rapat, menurut sumber yang mengetahui situasi tersebut yang tidak berwenang untuk berbicara di depan umum. Beberapa staf mungkin dapat melamar peran lain di bank, kata sumber tersebut. Sementara itu, Citigroup menolak berkomentar. Bulan lalu, Citi mengumumkan rencana untuk memangkas lapisan manajemen dari 13 menjadi delapan sebagai bagian dari perombakan terbesar dalam beberapa dekade. Di dua lapisan teratas kepemimpinan, Citi mengurangi 15% peran fungsional dan menghilangkan 60 komite, kata Citi dalam presentasi pendapatan kuartal ketiganya. Reuters melaporkan pada bulan September, staf pendukung di bidang kepatuhan dan manajemen risiko, dan staf teknologi yang bekerja pada fungsi-fungsi yang tumpang tindih berisiko diberhentikan.
Presiden Kolombia Sebut PM Israel Benjamin Netanyahu Manusia Gila
Presiden Kolombia Gustavo Petro melabeli Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai manusia gila. Komentar Petro terkait agresi tanpa pandang bulu yang diluncurkan Israel ke Jalur Gaza.
“Hari ini kita melihat manusia gila bernama Netanyahu,” ujar Petro, saat menghadiri Book Fair of Venezuela di Caracas, akhir pekan lalu, dikutip Anadolu Agency, Senin (20/11/2023).
Menurut Petro, Netanyahu, yang memerintahkan dan bertanggung jawab atas kematian ribuan penduduk sipil di Gaza, bisa disamakan dengan Herodes. Menurut Perjanjian Baru Kristen, Herodes adalah raja Yudea yang memerintahkan pembantaian orang tak berdosa. “Herodes yang sangat berkuasa dalam membunuh anak-anak di Bumi,” kata Petro.
Akhir bulan lalu, Petro mengumumkan penarikan duta besar negaranya untuk Israel. Keputusan itu diambil sebagai respons atas kebrutalan agresi yang dilakukan Israel di Jalur Gaza.
“Saya telah memutuskan untuk memanggil kembali dubes kami untuk Israel untuk berkonsultasi. Jika Israel tidak menghentikan pembantaian terhadap rakyat Palestina, kami tidak dapat hadir di sana,” kata Presiden Kolombia Gustavo Petro saat mengumumkan penarikan dubes negaranya dari Israel lewat akun X resminya, 31 Oktober 2023 lalu.
Sejak dimulainya serangan ke Gaza pada 7 Oktober 2023 lalu, Petro aktif menyoroti aksi kekejaman Israel terhadap penduduk Palestina di sana. Dia termasuk pemimpin dunia pertama yang mengutuk serangan Israel ke Gaza.
Petro tak sekali membandingkan situasi di Gaza dengan kamp konsentrasi Nazi pada era Perang Dunia II. Israel telah mengecam dan menggambarkan komentar Petro sebagai anti-Semit.
Sejak dimulainya agresi Israel ke Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023, lebih dari 12 ribu warga di Gaza telah terbunuh. Sekitar 8.300 di antaranya merupakan anak-anak dan perempuan. Sementara korban luka telah menyentuh 30 ribu orang.
Antonio Guterres Terkejut Dua Sekolah PBB Ikut Diserang Israel
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa Antonio Guterres pada Ahad (19/11/2023) mengungkapkan keprihatinan mendalam atas serangan Israel terhadap dua sekolah milik PBB di Gaza selama 24 jam. Badan dunia itu juga menegaskan bahwa fasilitas PBB tidak boleh diotak-atik.
"Saya sangat terkejut dua sekolah UNRWA diserang dalam waktu kurang dari 24 jam di Gaza. Puluhan orang sebagian besar wanita dan anak-anak tewas dan terluka saat mereka mencari perlindungan di tempat-tempat PBB," kata Guterres.
"Ratusan ribu warga sipil Palestina mencari perlindungan di fasilitas-fasilitas PBB di seluruh Gaza akibat kian sengitnya pertempuran. Saya tekankan bahwa tempat-tempat kami tidak bisa diotak-atik."
Dia mengatakan, konflik itu menelan korban jiwa kalangan sipil dalam jumlah yang "mencengangkan" dan tidak dapat ditoleransi, yang meliputi wanita dan anak-anak, sehingga "harus dihentikan."
Sekjen PBB itu mengulangi seruan gencatan senjata kemanusiaan segera dan memuji Qatar atas upaya mediasinya dalam membebaskan sandera yang ditahan Hamas setelah serangan lintas batas kelompok perlawanan Palestina itu di Israel bulan lalu.
Serangan udara Israel telah menewaskan banyak warga Palestina di sekolah Al Fakhoura di kamp pengungsian Jabalia, dan sekolah Tall az-Zaatar, juga di utara Gaza.
Sejumlah orang mencari perlindungan di kedua sekolah itu untuk menyelamatkan diri dari serangan tanpa henti Israel.
Utusan OKI Bertemu Menlu Cina Bahas Solusi Palestina-Israel
Utusan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi dalam rangka mencari solusi untuk Palestina-Israel.
"Dalam pertemuan dengan Presiden Biden di Amerika Serikat, Presiden Xi Jinping juga membicarakan masalah Palestina-Israel," kata Wang Yi saat membuka pertemuan tersebut di Diaoyutai State Guesthouse, Beijing, Cina, pada Senin (20/11/2023).
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Cina telah mengatakan, delegasi OKI yang terdiri dari para menlu negara-negara Arab dan Islam akan mengunjungi Cina pada 20-21 November 2023.
Anggota delegasi tersebut adalah Menlu Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud, Wakil Perdana Menteri yang juga Menlu Yordania Ayman Safadi, Menlu Mesir Sameh Shoukry, Menlu Indonesia Retno Marsudi, Menlu Palestina Riyad Al-Maliki, dan Sekretaris Jenderal OKI Hissein Brahim Taha.
"Kami ingin terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memainkan peran aktif dalam menghentikan permusuhan, meredakan ketegangan, menghadirkan situasi kemanusiaan," kata Wang Yi.
Indonesia merupakan salah satu negara yang diberi mandat oleh Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk memulai tindakan atas nama OKI dan Liga Arab guna menghentikan perang di Gaza.
Hal tersebut berdasarkan resolusi dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) luar biasa OKI di Riyadh, Arab Saudi pada 11 November 2023 yang memberi mandat kepada Arab Saudi, Yordania, Indonesia, Mesir, Qatar, Turki dan Nigeria untuk membantu memulai proses politik guna mewujudkan perdamaian antara Israel dan Palestina.
Resolusi tersebut berisi 31 pesan OKI yang bernada kuat dan keras untuk penghentian konflik Israel-Palestina di Gaza.
Selain mengecam kekejian Israel di Gaza, para pemimpin OKI termasuk Presiden RI Joko Widodo, juga mendesak Dewan Keamanan PBB untuk bertindak menghasilkan resolusi sehingga kekejaman dapat segera diakhiri, bantuan dapat masuk, dan pentingnya mematuhi hukum internasional.
OKI turut mengecam pemindahan paksa 1,5 juta warga Palestina dari utara ke selatan Gaza, yang menurut Konvensi Jenewa ke-4 merupakan kejahatan perang. Selanjutnya, OKI pun mendesak DK PBB untuk mengeluarkan resolusi guna mengecam perusakan rumah sakit di Gaza oleh Israel.
Menteri Arab-Islam Mulai Kunjungi 5 Negara Anggota Tetap DK PBB untuk Bahas Gaza
Delegasi para menteri Arab dan Muslim pada Senin (20/11/2023) mengunjungi Beijing untuk mendorong diakhirinya genosida di Gaza dan mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke wilayah tersebut. Delegasi tersebut mengunjungi lima negara yang menjadi anggota tetap Dewan Keamanan PBB untuk mendesak gencatan senjata di Gaza secepatnya.
Para delegasi juga memberikan tekanan kepada Barat untuk menolak pembenaran Israel atas tindakannya terhadap warga Palestina sebagai bentuk pembelaan diri. Para delegasi tersebut mengadakan pertemuan dengan diplomat tinggi Cina, Wang Yi pada Senin (20/11/2023) di Beijing. Delegasi Arab-Muslim tersebut antara lain berasal dari Arab Saudi, Yordania, Mesir, Indonesia, Palestina dan Organisasi Kerja Sama Islam.
“Kami di sini untuk mengirimkan sinyal yang jelas yaitu kita harus segera menghentikan pertempuran dan pembunuhan, kita harus segera mengirimkan pasokan kemanusiaan ke Gaza,” kata Menteri Luar Negeri Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud, dilansir Alarabiya.
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) luar biasa Islam-Arab yang digelar di Riyadh beberapa waktu lalu mendesak Pengadilan Kriminal Internasional untuk menyelidiki kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan Israel di wilayah Palestina. Arab Saudi berupaya menekan Amerika Serikat dan Israel agar mengakhiri permusuhan di Gaza. Sementara Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman mengumpulkan para pemimpin Arab dan Muslim untuk memperkuat pesan tersebut.
KTT tersebut juga menuntut diakhirinya pengepungan Gaza, akses terhadap bantuan kemanusiaan, dan penghentian penjualan senjata ke Israel. Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengatakan, komunitas internasional harus meminta pertanggungjawaban Israel atas pelanggaran dan kejahatan terang-terangan di Jalur Gaza dan Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur.
Kementerian Luar Negeri Saudi mengatakan, kunjungan para delegasi ke Beijing dilakukan untuk mengambil tindakan guna menghentikan kejahatan otoritas pendudukan kolonial, dan meminta pertanggungjawaban mereka atas kejahatan mereka di Gaza, Yerusalem, dan Tepi Barat. Kunjungan tersebut juga bertujuan untuk mengamankan koridor bantuan darurat dan meluncurkan proses politik yang serius.
Serangan udara Israel telah menewaskan sedikitnya 13.000 warga Palestina, termasuk setidaknya 5.500 anak-anak sejak 7 Oktober. Pengeboman Israel juga telah menghancurkan sejumlah bangunan termasuk rumah, masjid, gereja, sekolah, rumah sakit, toko roti, dan kantor berita.
Angka Kepuasan Pemilih Biden Semakin Turun Akibat Perang Israel-Hamas
Angka kepuasan pemilih pada Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, turun mencapai titik terendah sepanjang masa jabatannya. Berdasarkan jajak pendapat NBC News, kepuasan terhadap kepimpinan ke Biden menjadi hanya 40 persen.
Sebagian besar pemilih tidak setuju dengan kebijakan luar negeri dan caranya menangani perang Israel-Hamas. Dalam jajak pendapat untuk pertama kalinya dukungan pada Biden di bawah mantan Presiden Donald Trump.
Penurunan angka kepuasan Biden paling terlihat di antara pemilih Partai Demokrat yang menilai Israel terlalu berlebihan dalam aksi militernya di Gaza dan pemilihan berusia 18 sampai 34 tahun. Sekitar 70 persen diantaranya tidak setuju bagaimana Biden menangani perang tersebut.
"Saya tidak mendukung dukungannya pada Israel," kata pemilih Demokrat, Meg Furey pada NBC News, Ahad (19/11/2023).
"Gagal memenuhi janji, utang mahasiswa, kebijakan luar negeri secara umum," kata pemilih Demokrat lainnya Zico Schell yang berusia 23 tahun saat ditanya mengapa ia tidak puas dengan performa Biden.
"Joe Biden berada di titik terendah dalam masa kepresidenannya, dan sebagian besar dari hal ini, terutama di dalam koalisi Biden, disebabkan oleh bagaimana orang Amerika melihat tindakan kebijakan luar negerinya," kata jurubicara Partai Demokrat, Jeff Horwitt, dari Hart Research Associates, yang mengadakan survei ini dengan jurubicara Partai Republik, Bill McInturff, dari Public Opinion Strategies.
McInturff mengatakan ia tidak dapat mengingat saat-saat lain ketika kebijakan luar negeri yang tidak melibatkan pasukan AS mengubah lanskap politik Amerika.
"Jajak pendapat ini sangat mengejutkan, dan sangat menakjubkan karena dampak perang Israel-Hamas terhadap Biden," katanya.
Namun Horwitt memperingatkan Biden dapat membawa para anggota Partai Demokrat yang tidak puas dan para pemilih muda kembali mendukungnya. "Mereka adalah orang-orang yang memiliki rekam jejak yang terbukti memilih Biden dan Demokrat," ujarnya.
Ia menambahkan, ada banyak waktu dan lebih banyak kejutan politik yang akan antara sekarang dan Hari Pemilu 2024, yang dapat membuat lanskap politik berubah lagi.
"Putusan juri dalam persidangan Trump, kejadian-kejadian yang tidak terduga baik di luar maupun di dalam negeri, dan kerasnya kampanye, semuanya memiliki cara yang lucu untuk menjungkirbalikkan apa yang mungkin benar saat ini," kata Horwitt.
Menurut jajak pendapat tersebut, 40 persen pemilih yang terdaftar puas dengan kinerja Biden, sementara 57 persen puas. Angka ini menunjukkan tingkat kepuasan Biden yang paling rendah dan tingkat ketidakpuasan tertinggi sepanjang masa jabatannya.
Ini hanya sedikit perubahan secara keseluruhan dari bulan September, ketika peringkat kepuasan pada kinerja Biden berada di angka 41 persen yang kemudian disejajarkan dengan angka terendah sebelumnya dalam jajak pendapat.
Namun, yang menonjol dalam survei baru ini adalah pergeseran di antara para pemilih berusia 18 hingga 34 tahun. Pada bulan September, 46 persen dari pemilih ini mengatakan mereka menyetujui kinerja Biden.
Kini angka kepuasan di antara para pemilih ini pada Biden turun menjadi 31 persen.
RS Indonesia di Gaza Dikepung Penembak Jitu Israel
Pasukan Israel telah menempatkan penembak jitu di setiap penjuru Rumah Sakit (RS) Indonesia yang berada di Bait Lahiya, Jalur Gaza. Setidaknya 12 orang yang berada di RS tersebut telah terbunuh akibat ditembak tentara Israel.
“Kondisi sangat mencekam. Israel telah menempatkan sniper di seputar RS Indonesia,” ungkap Ketua Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Sarbini Abdul Murad saat dihubungi Republika dan ditanya tentang kondisi terkini di RS Indonesia, Senin (20/11/2023).
Kementerian Kesehatan Gaza, pada Senin mengatakan, setidaknya 12 orang terbunuh dan puluhan lainnya luka-luka akibat penembakan pasukan Israel ke RS Indonesia. Kementerian Kesehatan Gaza memperingatkan bahwa nyawa ribuan pasien, tenaga medis, dan pengungsi di RS Indonesia berada dalam risiko kematian. Sebab Israel pun kerap melancarkan serangan udara bertubi-tubi ke daerah sekitar RS tersebut.
Saat diwawancara Republika, Sarbini Abdul Murad tak dapat memberi angka presisi tentang berapa pasien, tenaga medis, dan pengungsi yang berada di RS Indonesia. Dia hanya mengatakan bahwa jumlahnya mencapai ribuan. Sarbini turut mengonfirmasi keterangan Kementerian Kesehatan di Gaza yang menyebut terdapat 12 orang di RS Indonesia terbunuh akibat ditembak tentara Israel.
Sarbini mengungkapkan, sejak 10 Oktober 2023 atau tiga hari pasca pecahnya pertempuran di Gaza, Israel telah memerintahkan agar seluruh warga dan tenaga kesehatan di Gaza Utara untuk segera meninggalkan wilayah tersebut. Menurut Sarbini, perintah itu dapat diartikan untuk turut mengosongkan RS Indonesia.
“Belum bisa dievakuasi karena kondisi sangat rawan,” kata Sarbini saat ditanya tentang apakah terdapat rencana untuk mengevakuasi para pasien, termasuk tenaga medis, dari RS Indonesia.
Sementara itu, di RS Al-Shifa, sekitar 500 pasien telah dievakuasi paksa oleh tentara Israel pada Sabtu (18/11/2023) pekan lalu. Pasukan Israel memberikan batas waktu satu jam kepada semua orang di dalam Kompleks Medis Al-Shifa, bahkan memaksa pasien yang sangat membutuhkan perawatan medis untuk meninggalkan fasilitas tersebut.
“Lebih dari 500 pasien dan terluka, kelelahan karena kelaparan, kehausan, dan kesakitan, dipaksa oleh tentara Israel untuk meninggalkan kompleks medis Al-Shifa, untuk menemui nasib mereka di jalanan, sementara mereka sangat membutuhkan layanan kesehatan dan medis yang luas, terutama karena sebagian besar dari mereka berada dalam kondisi yang serius,” tulis kantor media Gaza dalam laporannya.
Pasukan dan armada tank Israel diketahui telah menyerbu RS tersebut pada Rabu (15/11/2023) pekan lalu. Israel meyakini Hamas memiliki markas komando di bawah bangunan RS Al-Shifa. Namun hingga kini, Israel belum bisa menyediakan bukti yang valid dan kredibel terkait klaimnya tersebut.
Dibidiknya RS Indonesia oleh Israel bukan tanpa alasan. Pada 5 November 2023 lalu, Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Daniel Hagari menuduh Hamas menggunakan beberapa RS di Gaza, termasuk RS Indonesia, untuk menyembunyikan markas operasinya di bawah tanah. MER-C, selaku pihak yang menginisiasi pembangunan RS Indonesia segera membantah klaim IDF.
“Kita membantah tuduhan itu. Kita membangun RS Indonesia dalam konteks yang benar-benar profesional, sesuai kebutuhan masyarakat Gaza, ketika itu dan saat ini. Apa yang dituduhkan Israel bisa jadi merupakan pra-kondisi Israel untuk melakukan serangan ke RS Indonesia yang ada di Gaza,” ujar Sarbini Abdul Murad dalam konferensi pers di Jakarta, 6 November 2023 lalu.
Terowongan di Bawah RS Al Shifa Ternyata Dibangun oleh Israel Sendiri, Ini Sejarahnya
Tentara pendudukan Israel terkena skandal akibat penyerbuan Rumah Sakit Al Shifa tanpa dapat membuktikan bahwa rumah sakit tersebut jadi markas militer Hamas. Israel berupaya mengurangi dampaknya di media massa ini dengan mengklaim telah menemukan terowongan di bawah Rumah Sakit Al-Shifa di Jalur Gaza bagian utara.
Lantas benarkah ada terowongan di bawah Rumah Sakit Al Shifa?
Ulasan mengenai hal tersebut perlu dikembalikan pada bagaimana awal Rumah Sakit Al Shifa berdiri. Rumah sakit ini dianggap sebagai kompleks medis terbesar di Jalur Gaza. Rumah Sakit Al Shifa mencakup tiga rumah sakit khusus, dan memainkan peran utama dalam melayani masyarakat sebelum dan selama perang. Rumah sakit tersebut juga mempekerjakan sekitar 25 persen dari total pekerja di semua rumah sakit di sektor ini.
Kompleks atau lingkungan rumah sakit Al Shifa menyediakan layanan medis kepada lebih dari 650 ribu warga Palestina yang tinggal di Kota Gaza. Namun sebelum perang ini dimulai, rumah sakit itu sudah sangat menderita akibat pengepungan Israel yang dilakukan di Jalur Gaza selama bertahun-tahun.
Rumah Sakit Al Shifa didirikan pada masa Mandat Inggris pada tahun 1946. Mesir kemudian membangun fasilitas rumah sakit selama mereka menguasai Gaza. Setelah menduduki Jalur Gaza, Israel melakukan perluasan besar-besaran terhadap rumah sakit tersebut pada tahun 1980.
Pakar keamanan Israel Roni Shaked mengatakan, saat memegang posisi keamanan, dia sendiri menyaksikan proses perluasan rumah sakit tersebut pada 43 tahun yang lalu. Saat itu sebuah perusahaan teknik Israel mengambil alih tugas merancang rumah sakit di bawah pengawasan Israel.
Ada kemiripan besar antara “Al-Shifa” dan rumah sakit Israel di kota Hadera, di dalam Jalur Hijau. Menurut dia, itu karena perancang denah bangunannya berasal dari insinyur yang sama.
Shaked juga menyebutkan, terowongan yang terletak di bawah Rumah Sakit Al-Shifa dirancang oleh sebuah perusahaan teknik Israel, dan digunakan oleh pimpinan militer Israel pada saat itu, yaitu sebelum Otoritas Palestina mengambil alih Gaza berdasarkan Perjanjian Oslo pada tahun 1994.
Itu adalah bukti bahwa justru Israel-lah yang merancang terowongan di bawah rumah sakit Al Shifa dan menggunakannya untuk tujuan militer mereka. Bukan gerakan Hamas atau pihak Palestina lainnya.
Kebenaran yang coba disembunyikan Israel adalah bahwa tentaranya, sejak pendudukannya di Gaza pada tahun 1967, telah menggunakan fasilitas terowongan di bawah rumah sakit Al Shifa sebagai markas gubernur militer.
Pada tahun 1980, tentara pendudukan membangun lantai dasar menjadi seperti parit dan tempat berlindung bagi komando, dan terus menggunakannya hingga hari terakhir pendudukannya pada tahun 1994.
Aktivis Howaida Arraf, di situs X (sebelumnya Twitter) juga menulis pada awal November ini, bahwa Israel membangun bunker di bawah rumah sakit pada tahun 1983, ketika menguasai Gaza. Dia merujuk pada artikel tahun 2014 di majalah pro-Israel, Tablet, yang mengutip berbagai laporan media tentang konflik antara Israel dan Hamas pada saat itu.
Majalah tersebut menyatakan bahwa tempat persembunyian berupa terowongan itu dibangun pada tahun 1983. Majalah itu juga membenarkan adanya desakan Israel terhadap keberadaan terowongan tersebut dengan mengatakan bahwa merekalah yang membangunnya.
"Setelah menyerbu rumah sakit, tidak ada yang mendokumentasikan kebenarannya kecuali tentara Israel sendiri, yang membuat klaim tersebut, yang akan menunjukkan kepada Anda apa yang mereka ingin dunia percayai," kata Howaida Arraf.
Bunker tersebut, yang konon dibangun beberapa dekade lalu, berisi ruang operasi bawah tanah yang aman dan jaringan terowongan. Adapun gedung Rumah Sakit Al Shifa Nomor 2, dibangun oleh Israel sebagai tambahan pada pertengahan tahun 1980-an dan berisi ruang bawah tanah semen besar yang awalnya dimaksudkan untuk tugas binatu dan administrasi.
Berbagai sumber dari pemberitaan media terdahulu membenarkan bahwa bunker atau ruang bawah tanah itu dibangun pada tahun 1980-an. Namun masih belum jelas apakah Hamas mengoperasikan ruang di bawah rumah sakit tersebut sebagai markas besar militer.
Editor dan jurnalis di situs Electronic Intifada, Ali Abu Nimah, mengatakan, tidak masuk akal bagi Hamas untuk menggunakan rumah sakit sebagai pusat komando mengingat ancaman dan tuduhan Israel terhadap rumah sakit tersebut sejak bertahun-tahun yang lalu. Terutama sejak terowongan dan kamar-kamar tersebut dibangun dan digunakan oleh Israel sendiri selama pendudukannya di Gaza.
Menurut Ali Abu Nimah, terlalu gegabah bila Hamas menggunakan atau memanfaatkan bangunan yang dibangun sendiri oleh Israel. Belum lagi, jika memang Hamas menggunakan terowongan tersebut, maka pastinya dari sudut pandang teknis, Hamas akan mudah dihancurkan oleh Israel.
Sebab, Israel adalah pihak yang membangun terowongan-terowongan dan ruang bawah tanah ini. Sehingga, mereka tentu mengetahui peta-peta mereka dan bahkan mengetahui jumlah bahan peledak yang dibutuhkan untuk menghancurkan terowongan-terowongan tersebut.
Kisah terowongan Rumah Sakit Al Shifa dan tuduhan di sekitarnya dimulai setidaknya pada tahun 2009. Tahun itu, New York Times melaporkan bahwa Kepala intelijen Israel, Yuval Diskin, mengatakan kepada Kabinet Israel bahwa pimpinan Hamas yang ditempatkan di Gaza berada di bawah tanah di bawah Gedung No. 2 Rumah Sakit Al-Shifa, yang terbesar di Gaza. New York Times pun melaporkan klaim ini tidak dapat dikonfirmasi.
Juga pada tahun 2009, surat kabar Israel Haaretz melaporkan bahwa pejabat senior Hamas di Gaza bersembunyi di sebuah bunker yang dibangun oleh Israel, menurut dugaan pejabat intelijen. Pada tahun 2021, Israel mengklaim telah menghancurkan infrastruktur bawah tanah di kawasan tersebut.
Dalam perang saat ini, setelah Israel menjadikan Rumah Sakit Al-Shifa sebagai musuhnya, dan target utamanya selama lebih dari sebulan perang, Israel berharap dunia percaya bahwa Hamas akan mempertahankan pusat komando utamanya di terowongan di bawah Rumah Sakit Al Shifa yang sebetulnya dibangun oleh Israel sendiri. Bahkan, dalam laporan media Israel dan Amerika pada tahun 2021, Israel dinyatakan telah menghancurkan sebagian besar terowongan bawah tanah itu.
Dengan demikian, klaim bahwa Israel telah menemukan terowongan di bawah Rumah Sakit Al Shifa lebih cenderung merupakan kebohongan ataupun propaganda Israel untuk menyudutkan sekaligus menghancurkan Hamas.
"Namun, mengingat kecenderungan Israel untuk berbohong, penjajah Israel mungkin 'menemukan' fasilitas bawah tanah yang mereka bangun sendiri, dan akan melakukannya. berupaya untuk menyajikannya kepada dunia sebagai bukti keabsahan tuduhannya," kata Ali Abu Nimah.
Pesan Macron untuk Netanyahu: Terlalu Banyak Korban Sipil di Gaza
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, berpesan kepada Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, bahwa saat ini sudah terlalu banyak korban sipil di Gaza. Macron mengingatkan pentingnya gencatan senjata kemanusiaan. Pada hari Minggu (19/11), pemerintahan Macron mengumumkan bahwa Prancis sedang bersiap untuk mengirim kapal pengangkut helikopter ke Mediterania timur untuk menawarkan bantuan medis di Gaza. Di saat yang sama, Macron mengingatkan Netanyahu tentang kebutuhan mutlak untuk membedakan teroris dari masyarakat dan pentingnya mencapai gencatan senjata kemanusiaan segera yang mengarah pada gencatan senjata penuh. Serangan Israel di Gaza telah menewaskan 13.000 orang, sebagian besar warga sipil dan termasuk ribuan anak-anak. Baca Juga: Joe Biden: Pendudukan Israel di Gaza adalah Kesalahan Besar Melansir AFP, Kantor Kepresidenan Prancis juga mengutip bahwa Macron mengutuk kekerasan terhadap warga sipil Palestina di Tepi Barat dalam percakapan dengan Presiden Palestina Mahmud Abbas. Kepada Abbas, Macron mengatakan tentang perlunya Otoritas Palestina (PA) dan semua negara di kawasan ntuk secara tegas dan tegas mengutuk serangan teroris yang dilakukan oleh Hamas di Israel pada tanggal 7 Oktober. Macron juga mengatakan kepada Netanyahu tentang keprihatinannya yang besar atas meningkatnya kekerasan terhadap warga sipil Palestina di Tepi Barat dan menyerukan ketenangan. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada hari Kamis (16/11) mengatakan, Israel telah berupaya semaksimal mungkin untuk menyelamatkan warga sipil di Gaza, namun mereka gagal meminimalkan korban jiwa. Baca Juga: PM Israel Benjamin Netanyahu: Kami Gagal Meminimalkan Korban Sipil di Gaza "Setiap kematian warga sipil adalah sebuah tragedi. Dan kita seharusnya tidak melakukan hal tersebut karena kita melakukan semua yang kita bisa untuk menyelamatkan warga sipil dari bahaya, sementara Hamas melakukan segalanya untuk menjaga mereka dari bahaya," kata Netanyahu dalam wawancara dengan kanal televisi AS, CBS News. Netanyahu juga meyakinkan bahwa Israel telah melakukan banyak hal agar korban sipil di Gaza bisa dihindari, termasuk mengirimkan selebaran pemberitahuan hingga menelepon warga untuk meminta mereka pergi dari daerah konflik. Dalam wawancara tersebut, Netanyahu sekali lagi menegaskan bahwa tujuan utama operasi militer Israel di Gaza adalah untuk memusnahkan Hamas. "Hal lain yang bisa saya katakan adalah kami akan berusaha menyelesaikan misi itu dengan korban sipil yang minimal. Itulah yang kami coba. Namun sayangnya, kami tidak berhasil," lanjut Netanyahu.