News Forex, Index & Komoditi ( Jumat, 9 Mei 2025 )

News  Forex,  Index  &  Komoditi

(  Jum’at,  9 Mei 2025  )

 

Harga Emas Global Melemah  kala AS-Inggris Sepakati Perjanjian Dagang

 

Harga emas memperpanjang penurunannya setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan kesepakatan dagang dengan Inggris, meningkatkan harapan akan kesepakatan serupa dengan negara lain. Melansir Reuters pada Jumat (9/5/2025), harga emas di pasar spot turun 1,7% menjadi US$3.307,84 per ons. Sementara itu, harga emas berjangka AS juga terpantau turun 2,5% pada US$3.306 per ons. Trump dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengumumkan kesepakatan terobosan dalam perdagangan. Tarif 10% untuk barang yang diimpor dari Inggris tetap berlaku sementara Inggris setuju untuk menurunkan tarifnya menjadi 1,8% dari 5,1% dan memberikan akses yang lebih besar ke barang-barang AS. "Jika kita juga berhasil mencapai kesepakatan antara AS dan China, akan ada banyak perlawanan terhadap kenaikan dan emas akan diperdagangkan kembali turun ke, paling tidak ke $3.200," kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures. Menteri Keuangan Scott Bessent dan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer akan bertemu dengan pejabat ekonomi utama China pada hari Sabtu di Swiss. Emas batangan, yang secara luas dianggap sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian geopolitik, telah mencapai beberapa rekor tertinggi sejak Trump pertama kali mengumumkan tarifnya.

Ramalan Harga Emas Terbaru usai The Fed Tahan Suku Bunga Acuan Para Pembeli Emas Antam yang Gigit Jari Usai Keputusan The Fed Di tempat lain, bank sentral China telah menyetujui pembelian valuta asing oleh bank-bank komersial untuk membayar impor emas berdasarkan kuota yang baru-baru ini ditingkatkan, kata dua orang yang mengetahui langsung masalah tersebut. "Secara teori, langkah ini akan mendongkrak harga emas karena meningkatnya permintaan dari China menjadi salah satu faktornya. Namun, dinamika pasar saat ini didominasi oleh perkembangan seputar tarif," kata Zain Vawda, analis di MarketPulse by OANDA. Sementara itu, cadangan emas di brankas London meningkat pada bulan April karena lebih banyak logam mulia yang kembali dari New York setelah dislokasi.  Pelaku pasar telah meningkatkan pengiriman emas ke AS pada periode Desember-Maret untuk menutupi posisi COMEX mereka terhadap kemungkinan AS akan mengenakan tarif pada impor.

 

 

 

 

 

 

 

 

EUR/USD Terjatuh Lagi saat Harapan Kesepakatan Perdagangan Meningkatkan Permintaan Greenback

 

EUR/USD memangkas ke sisi rendah pada hari Kamis, turun sedikit lebih dari dua pertiga persen dari penawaran beli pembukaan hari setelah penawaran beli Dolar AS (USD) mendapatkan dorongan pasar yang luas menyusul pengumuman tentatif kesepakatan perdagangan yang tertunda antara Amerika Serikat (AS) dan Inggris. Eropa masih tampak terasing dari pemerintahan Trump, dengan para pejabat Gedung Putih terus memperingatkan benua pan-UE untuk "tidak membalas" pajak impor AS.

Kesepakatan perdagangan AS-Inggris akan memungkinkan Inggris untuk menghindari tarif "timbal balik" yang tinggi yang akan diberlakukan kembali pada 9 Juli, setelah Presiden Trump menunda tarif 'Hari Pembebasan' miliknya. Namun, tarif 10% yang luas tetap direncanakan untuk semua impor dari Inggris ke AS, yang mungkin segera meredam sentimen pasar. Pemerintahan Trump telah sepenuhnya menangguhkan tarif pada impor signifikan seperti etanol yang disuling. Data mengindikasikan bahwa AS tidak mengimpor etanol yang disuling dari Inggris selama setidaknya 15 tahun.

Wall Street Ditutup Menguat Usai Kesepakatan Dagang Antara AS-Inggris Tercapai

 

Wall Street kembali ditutup menguat karena investor bersorak atas perjanjian perdagangan baru yang disepakati antara Amerika Serikat dan Inggris. Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump mengisyaratkan pembicaraan mendatang dengan China akan lebih substansial daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Kamis (8/5), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 254,48 poin atau 0,62% menjadi 41.368,45, indeks S&P 500 menguat 32,66 poin atau 0,58% ke 5.663,94 dan indeks Nasdaq Composite menguat 189,98 poin atau 1,07% ke 17.928,14.

Pada sesi ini, sektor barang konsumsi, perindustrian dan energi adalah sektoral yang berkinerja terbaik. Sedangkan sektor layanan kesehatan dan utilitas adalah yang tertinggal pada indeks utama S&P 500.

Indeks saham berkapitalisasi kecil Russell 2000 yang berfokus pada pasar domestik naik 1,9% hingga ditutup pada level tertinggi sejak 2 April, hari ketika tarif pertama kali diumumkan.

Saham semikonduktor berakhir 1% lebih tinggi, melanjutkan kenaikan 1,7% pada sesi sebelumnya, setelah seorang juru bicara mengatakan pemerintahan Trump berencana untuk membatalkan dan mengubah aturan yang mengekang ekspor chip kecerdasan buatan yang canggih.

Pada sesi ini, pasar saham AS mendapatkan angin segar setelah Inggris setuju untuk menurunkan tarifnya menjadi 1,8% dari 5,1% dan memberikan akses yang lebih besar ke barang-barang AS sebagai bagian dari kesepakatan tersebut. Sementara tarif dasar 10% untuk barang-barang yang diimpor dari Inggris ke AS tetap berlaku.

Saham maskapai penerbangan melonjak lebih tinggi setelah perjanjian AS-Inggris membebaskan suku cadang pesawat yang dibuat oleh Rolls-Royce dari tarif, dengan indeks maskapai penerbangan penumpang pada indeks S&P 500 ditutup naik 5,4%, dipimpin oleh lonjakan 7,2% di Delta Air Lines.

Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengatakan Inggris akan membeli pesawat Boeing senilai US$ 10 miliar, yang membuat saham pembuat pesawat itu naik 3,3% sebagai yang berkinerja terbaik di Dow.

Trump juga mengatakan dia mengharapkan negosiasi substantif antara AS dan Beijing di bidang perdagangan akhir pekan ini dan tidak akan terkejut jika kesepakatan tercapai.

"Hari ini, pengumuman dengan Inggris mendapat respons positif. Trump adalah seorang tukang pamer, jadi ketika dia mengatakan bahwa pembicaraan akhir pekan ini di Jenewa akan substantif, Anda harus mempercayainya, tetapi Anda tidak akan pernah tahu," kata Scott Welch, kepala investasi di Certuity di Potomac, Maryland.

"Pasar mencari alasan untuk menghela napas dan percaya bahwa kita akan mendapatkan hasil yang lebih masuk akal di sini daripada sekadar perang dagang global habis-habisan."

Di sisi lain, Federal Reserve AS mempertahankan suku bunga tetap pada hari Rabu dan menandai peningkatan risiko inflasi dan pengangguran, yang semakin mengaburkan prospek ekonomi bagi ekonomi terbesar di dunia.

Pasar masih melihat pemotongan pertama setidaknya 25 basis poin dari Fed pada pertemuannya di bulan Juli, meskipun ekspektasi telah turun menjadi 60% dari 92% seminggu yang lalu, menurut FedWatch Tool milik CME.

Di sisi ekonomi, klaim pengangguran awal mingguan turun lebih dari yang diharapkan minggu lalu, yang menunjukkan bagi beberapa analis bahwa pasar tenaga kerja tetap stabil, tetapi laporan terpisah menunjukkan produktivitas pekerja turun pada kuartal pertama untuk pertama kalinya dalam hampir tiga tahun.

Di antara yang lain, saham Arm yang terdaftar di AS merosot 6,2% setelah pembuat chip itu memperkirakan pendapatan dan laba kuartal pertama di bawah perkiraan Wall Street.

Saham Tapestry naik 3,7% setelah grup mewah itu menaikkan perkiraan tahunannya. Sementara, saham Krispy Kreme anjlok 24,7% setelah jaringan restoran itu menjadi yang terakhir menarik perkiraan setahun penuhnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

The Fed Pertahankan Suku Bunga, Peringatkan Risiko Inflasi dan Pengangguran

 

Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan tetap pada kisaran 4,25% hingga 4,50% dalam pertemuan kebijakan terbarunya, Rabu (7/5).

Namun, The Fed memperingatkan bahwa risiko inflasi dan pengangguran yang lebih tinggi semakin meningkat, memperburuk ketidakpastian atas prospek ekonomi AS di tengah dampak kebijakan tarif Presiden Donald Trump.

Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan belum jelas apakah perekonomian akan melanjutkan tren pertumbuhan yang stabil atau justru melemah karena ketidakpastian yang meningkat dan potensi lonjakan inflasi.

“Cakupan, skala, dan ketahanan dari dampak tersebut sangat, sangat tidak pasti,” ujar Powell dalam konferensi pers setelah pertemuan dua hari tersebut.

 “Jadi sama sekali tidak jelas apa respons yang tepat untuk kebijakan moneter saat ini... Sama sekali tidak jelas apa yang harus kita lakukan. Saya rasa kita tidak dapat mengatakan ke arah mana ini akan terjadi.”

Pernyataan tersebut mencerminkan posisi The Fed yang terbatas dalam mengambil tindakan hingga arah kebijakan Trump menjadi lebih pasti.

Dalam pernyataannya, The Fed mencatat bahwa ketidakpastian prospek ekonomi meningkat sejak pertemuan terakhir pada Maret lalu, dan bahwa risiko inflasi serta pengangguran yang lebih tinggi kini kian mencuat.

Thomas Simons, Kepala Ekonom AS di Jefferies, menilai pernyataan The Fed belum mencerminkan sepenuhnya besarnya gangguan ekonomi yang terjadi sejak Maret.

“Semua berita tarif 'Hari Pembebasan', pengumuman penundaan selama 90 hari pada tanggal 9 April, berita utama yang bolak-balik tentang kesepakatan dagang dan pengecualian tarif, dan hal-hal negatif yang dihasilkan dalam survei bisnis dan konsumen membuat mustahil untuk menilai prospek ekonomi, apalagi apakah kecenderungan risiko di sekitarnya telah berubah,” tulis Simons, menyebut Powell “tidak berkomitmen” mengingat situasi yang belum pasti.

Meski demikian, The Fed tetap menyatakan keyakinannya terhadap ketahanan ekonomi. Powell mengatakan pertumbuhan lapangan kerja berlanjut dan ekonomi masih berkembang pada “kecepatan yang solid.”

Ia menjelaskan, penurunan produk domestik bruto (PDB) pada kuartal pertama dipengaruhi oleh lonjakan impor karena rumah tangga dan bisnis berupaya mengantisipasi tarif baru, sementara permintaan domestik tetap bertumbuh.

Namun, Powell menekankan bahwa lonjakan permintaan dan stok barang tersebut kemungkinan tidak akan terulang. Ia mempertanyakan apakah di balik data itu terdapat pelemahan permintaan dan investasi.

“Bisnis dan rumah tangga khawatir... dan menunda berbagai keputusan ekonomi,” kata Powell.

“Jika hal ini terus berlanjut dan tidak ada tindakan yang dilakukan untuk meredakan kekhawatiran tersebut, Anda tentu akan menduga hal itu akan terlihat pada data ekonomi.”

The Fed, menurut Powell, akan menunggu kepastian lebih lanjut sebelum mengambil tindakan kebijakan.

 “Sikap kebijakan moneter saat ini membuat kita berada dalam posisi yang baik untuk merespons secara tepat waktu terhadap perkembangan ekonomi potensial,” ujarnya, mengisyaratkan pendekatan “wait and see” yang terus dianut selama awal masa pemerintahan Trump.

Pasar menyambut keputusan The Fed dengan positif. Harga saham AS ditutup lebih tinggi, imbal hasil obligasi pemerintah menurun, dan dolar menguat terhadap sejumlah mata uang utama.

Ke depan, arah kebijakan The Fed akan ditentukan oleh perkembangan risiko inflasi dan pengangguran. Jika pasar tenaga kerja melemah, hal itu bisa menjadi alasan untuk memangkas suku bunga. Namun jika inflasi meningkat, maka kebijakan moneter perlu tetap ketat.

Dalam skenario terburuk, kedua risiko itu bisa meningkat bersamaan, memaksa The Fed untuk memilih prioritas utama.

“Untuk sementara waktu, The Fed masih dalam pola bertahan sambil menunggu ketidakpastian mereda,” ujar Ashish Shah, Kepala Investasi Publik di Goldman Sachs Asset Management.

Ia menambahkan bahwa data tenaga kerja yang lebih baik dari perkiraan mendukung sikap The Fed. “Tanggung jawabnya ada pada pasar tenaga kerja yang melemah cukup untuk memulai kembali siklus pelonggarannya.”

Suku bunga The Fed tidak berubah sejak Desember, karena para pejabat berupaya menilai dampak kebijakan tarif Trump yang telah meningkatkan tekanan inflasi dan memperlambat pertumbuhan ekonomi.

Dalam proyeksi terakhir mereka pada Maret lalu, para pembuat kebijakan memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar setengah poin persentase sebelum akhir tahun ini.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

AS dan China Siap Membahas Tarif, Siapa yang Bakal Mengalah Terlebih Dulu?

 

Saat Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping saling berhadapan dalam perang dagang yang semakin panas, pertanyaan yang ada di benak banyak orang adalah siapa yang akan mengalah terlebih dahulu.

Trump telah memukul China dengan tarif 145%. Sementara Beijing telah membalas dengan bea masuk sebesar 125%.

Pada hari Selasa (6/5/2025), Trump meningkatkan serangan dagangnya dengan memerintahkan peninjauan keamanan nasional atas impor mineral penting, yang sebagian besar berasal dari China.

Sebelumnya, Bloomberg News melaporkan bahwa China telah memerintahkan maskapai penerbangannya untuk tidak menerima pengiriman jet Boeing dan menghentikan pembelian peralatan dan suku cadang terkait pesawat dari perusahaan AS. Sementara, layanan pos Hong Kong mengumumkan tidak akan lagi menangani surat yang dikirim ke AS.

“Tarif 145% akan membuat Tiongkok tidak mungkin menjual ke AS. Biaya pada kedua ekonomi akan sangat tinggi,” jelas Vina Nadjibulla, wakil presiden penelitian dan strategi di Asia Pacific Foundation of Canada, mengatakan kepada Al Jazeera.

Dia menambahkan, “Siapa yang akan mengalah terlebih dahulu tergantung pada siapa yang dapat menanggung lebih banyak penderitaan dan siapa yang lebih siap.”

Trump telah lama menuduh Tiongkok menipu AS dalam perdagangan. Para analis mempertanyakan apakah pemerintahannya memiliki tujuan yang jelas tentang apa yang ingin dicapai dengan tarifnya.

Harry Broadman, mantan asisten perwakilan perdagangan AS dan salah satu kepala negosiator WTO, mengatakan tidak jelas apakah Trump ingin menutup defisit perdagangan dengan Tiongkok atau mengakhiri bisnis dengan negara itu secara langsung.

“Bagaimana Trump berurusan dengan perusahaan-perusahaan AS yang membutuhkan barang-barang mereka dari Tiongkok agar pabrik-pabrik mereka dapat beroperasi? Tidak hitam dan putih,” jelas Broadman kepada Al Jazeera.

Dia juga bilang, “Pasar berlapis-lapis melalui berbagai tahap produksi, Anda memiliki komponen yang berasal dari seluruh dunia. Ekonomi global terpotong-potong secara vertikal, jadi tidak jelas siapa pemenang dan pecundangnya.”

Broadman mengatakan pendekatan Trump terhadap perdagangan terlalu sederhana dan tidak realistis.

“Dia jelas seorang ahli dalam transaksi real estat, tetapi bukan pasar internasional … Cara berpikirnya adalah, ‘Bagaimana saya bisa menang dan bagaimana saya bisa membuat lawan kalah?’. Tidak lebih canggih dari itu. Dia tidak tertarik membagi hasil. Tetapi Anda tidak akan bisa berbuat banyak dengan itu,” katanya.

Salah Perhitungan

Trump telah menjelaskan bahwa ia percaya bahwa Tiongkok harus datang ke meja perundingan.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa, sekretaris pers Gedung Putih Karoline Leavitt mengutip pernyataan Trump bahwa "bola ada di tangan Tiongkok."

"Tiongkok perlu membuat kesepakatan dengan kami, kami tidak harus membuat kesepakatan dengan mereka," kata Leavitt dalam jumpa pers dalam sambutan yang katanya datang langsung dari Trump.

Menurut para analis, meski ekonomi AS memasuki perang dagang dalam posisi yang relatif kuat dibandingkan dengan Tiongkok, Beijing telah mempersiapkan diri untuk perang dagang setidaknya sejak masa jabatan pertama Trump.

"Pemerintahan Trump telah salah perhitungan bahwa Tiongkok akan segera datang ke meja perundingan dan akan menanggapi ancaman," kata Dexter Tiff Roberts, seorang peneliti senior nonresiden di Global China Hub milik Atlantic Council, kepada Al Jazeera.

Minggu lalu, People’s Daily, corong Partai Komunis Tiongkok, mengatakan negara itu siap menghadapi tarif setelah mengumpulkan "pengalaman yang kaya" selama delapan tahun terakhir ketegangan perdagangan dengan AS.

"Bagi Tiongkok, ini adalah perjuangan yang hampir eksistensial baik dalam perdagangan maupun keamanan," kata Roberts, merujuk pada pernyataan berulang dari Xi bahwa Timur sedang bangkit sementara Barat sedang merosot.

Tiongkok telah mendiversifikasi perdagangannya dari AS selama bertahun-tahun, termasuk dengan mengurangi ketergantungannya pada produk pertanian AS seperti kacang kedelai, yang sekarang sebagian besar bersumber dari Brasil.

Pada tahun 2024, 14,7% ekspor Tiongkok ditujukan ke AS, turun dari 19,2% pada tahun 2018.

Pada hari Senin, Xi memulai tur lima hari ke Asia Tenggara yang bertujuan untuk mendukung citra Tiongkok sebagai juara perdagangan bebas dan mitra yang lebih dapat diandalkan bagi kawasan tersebut daripada AS.

Ada juga pertimbangan politik untuk Tiongkok.

Menurut Roberts, Xi telah membangun citra sebagai orang yang kuat. Dan menyerah kepada AS dengan cepat akan merusak citra ini, sesuatu yang tidak dapat ia pertaruhkan baik di dalam negeri maupun dalam hubungan Tiongkok dengan negara lain.

“Kemungkinan besar mereka akan menemukan beberapa modus operandi di mana kedua belah pihak menyatakan kemenangan, jika tidak, itu seperti menggunakan senjata nuklir dan akan menutup seluruh perdagangan antara AS dan Tiongkok dan saya bahkan tidak mengerti bagaimana cara kerjanya dan itu akan memiliki implikasi global yang mengejutkan,” kata Roberts.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Xi Jinping Tiba di Moskow, Beri Dukungan Penuh untuk Putin

 

Presiden Tiongkok Xi Jinping terbang ke Moskow pada hari Rabu (7/5/2025) untuk berunding dengan Presiden Vladimir Putin.

Xi datang di tengah tentangan oleh Kyiv setelah pesawat nirawak Ukraina menargetkan Moskow sesaat sebelum ia mendarat.

Mengutip Reuters, Xi mendarat di bandara Vnukovo-2 Moskow segera setelah otoritas Rusia mengatakan mereka telah menjatuhkan pesawat nirawak Ukraina lainnya di luar ibu kota.

Itu adalah hari ketiga Ukraina menargetkan Moskow dengan pesawat nirawak. Akibatnya, salah satu bandara utama Moskow terpaksa menghentikan sementara kegiatannya kurang dari tiga jam sebelum kedatangan Xi.

Ketika ditanya selama jumpa pers tentang serangan udara oleh kedua belah pihak di ibu kota masing-masing, juru bicara kementerian luar negeri Tiongkok tidak mengomentari perjalanan Xi.

Dia hanya mengatakan bahwa prioritas utama adalah untuk menghindari eskalasi ketegangan.

Kremlin mengatakan upaya serangan Ukraina terhadap Moskow menunjukkan kecenderungan Kyiv untuk melakukan "tindakan terorisme" dan bahwa badan intelijen dan militer Rusia melakukan segala hal yang diperlukan untuk memastikan keamanan peringatan Perang Dunia Kedua mendatang yang akan dihadiri Xi.

Pejabat Ukraina mengatakan pada hari Rabu bahwa Rusia telah melancarkan serangan udaranya sendiri terhadap Kyiv semalam, menewaskan seorang ibu dan putranya. Rusia mengatakan serangan itu hanya menargetkan objek militer.

Xi adalah pemimpin dunia paling berkuasa yang diharapkan hadir dalam parade militer di Lapangan Merah Moskow pada hari Jumat untuk menandai peringatan 80 tahun kemenangan Uni Soviet dan sekutunya atas Nazi Jerman.

Kunjungannya memberi Presiden Vladimir Putin dorongan diplomatik yang penting pada saat pemimpin Rusia itu ingin menunjukkan negaranya tidak terisolasi di panggung dunia.

Kremlin telah memuji kehadiran Xi, bersama dengan 28 pemimpin dunia lainnya, sebagai tanda otoritas global Rusia yang semakin meningkat.

Namun, Kementerian Luar Negeri Ukraina - dalam komentar yang tampaknya ditujukan kepada Tiongkok yang pasukannya akan berbaris di Lapangan Merah - pada hari Selasa mendesak negara-negara untuk tidak mengirim militer mereka untuk berpartisipasi dalam parade 9 Mei.

Ukraina mengatakan bahwa partisipasi tersebut akan bertentangan dengan kenetralan yang dinyatakan beberapa negara dalam perang tersebut.

Wali Kota Moskow Sergei Sobyanin mengatakan bahwa unit pertahanan udara Rusia telah menghancurkan sedikitnya 14 drone Ukraina yang menuju ibu kota Rusia semalam.

Ia kemudian mengatakan sedikitnya dua drone lagi telah ditembak jatuh pada siang hari.

Xi telah menyerukan perundingan untuk mengakhiri perang di Ukraina dan menuduh AS mengobarkan perang dengan pasokan senjata ke Kyiv.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy sebelumnya telah mendesak Xi untuk mencoba membujuk Putin mengakhiri perang.

Xi akan mengadakan perundingan dengan pemimpin Rusia pada hari Kamis dan bergabung dengan para pemimpin dunia lainnya untuk parade pada hari Jumat.

Kunjungannya dilakukan saat Presiden AS Donald Trump berusaha mendesak Moskow dan Kyiv untuk menemukan cara mengakhiri perang di Ukraina, dengan kedua belah pihak saling menyalahkan atas kurangnya kemajuan atas perundingan perdamaian itu.

Terjebak dalam perang tarif dengan Amerika Serikat, Xi diharapkan menandatangani sejumlah perjanjian untuk memperdalam kemitraan strategis yang sudah erat dengan Moskow, yang secara konsisten menjadikan Tiongkok sebagai mitra dagang terbesar Rusia.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Donald Trump Mengatakan 'Pengumuman yang Menggemparkan' akan Datang, Netizen Heboh!

 

Presiden AS Donald Trump telah menciptakan kehebohan di dunia maya setelah menggoda publik dengan pengumuman yang ia klaim akan “mengguncang dunia”. Namun, hingga kini, ia belum bersedia mengungkapkan detailnya.

Dalam pernyataannya pada Selasa (6 Mei), Trump hanya memberikan satu petunjuk: "Ini bukan soal perdagangan."

Janji Akan Diungkap Sebelum Kunjungan Timur Tengah

Mengutip ladbible, Trump menyatakan bahwa ia akan mengungkap pengumuman tersebut sebelum keberangkatannya ke Timur Tengah pada Senin (12 Mei). Ia dijadwalkan mengunjungi Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Qatar.

Saat menyambut Perdana Menteri Kanada yang baru, Mark Carney, di Gedung Putih, Trump mengatakan bahwa kabar itu adalah sesuatu yang “sangat positif.”

“Kami akan membuat pengumuman besar. Ini bukan soal perdagangan, tapi tentang hal lain... dan ini akan menjadi perkembangan yang benar-benar mengguncang dunia dan positif bagi negara ini.”

Spekulasi Liar Netizen: Dari Alien hingga Crypto

Karena Trump tidak memberikan rincian, netizen mulai melontarkan teori-teori liar di media sosial. Di antaranya:

“Mungkin ini soal calon wakil presiden?”

“Trump akan membuat Kanada menjadi negara bagian ke-51?”

“Jangan-jangan soal alien?”

“Mungkin tentang Greenland lagi?”

“Atau dia akan mengumumkan Bitcoin sebagai mata uang resmi AS?”

Beberapa pengguna menyebut pengumuman misterius ini sebagai “asinine” (konyol), sementara lainnya merasa cemas karena definisi “positif” menurut Trump bisa sangat berbeda dengan pandangan umum.

“Saya benci ketika orang mengumumkan bahwa mereka akan mengumumkan sesuatu. Ini menyebalkan,” tulis seorang pengguna X (Twitter).

 “Seperti Film, Tapi Tanpa Akhir”

Sebagian warganet bahkan membandingkan gaya Trump ini dengan cliffhanger film, membuat banyak orang merasa penasaran, cemas, dan frustrasi.

“Kenapa Trump meninggalkan kami dengan cliffhanger seperti ini? Ini seperti akhir musim serial TV,” kata seorang netizen.

Apa sebenarnya yang akan diumumkan Trump? Apakah itu soal politik, bisnis, hukum, atau hanya promosi merchandise? Jawabannya masih menjadi misteri.

Seperti kata banyak orang online: “Kita tunggu saja.”

 

 

 

 

 

 

 

 

Trump Isyaratkan Ada Pengumuman Besar Terkait Gaza dalam 24 Jam ke Depan

 

 

Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Rabu (7/5/2025),  mengisyaratkan akan ada pengumuman terkait situasi di Jalur Gaza, Palestina, dalam 24 jam mendatang. Pengumuman diperkirakan terkait pembukaan kembali koridor bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza.

"Kita akan lihat apa yang akan terjadi. Banyak pembicaraan dilakukan terkait Gaza saat ini. Anda tahu kan? Jadi Anda mungkin akan mengetahuinya dalam 24 jam ke depan," kata Trump, sehari setelah berkelakar perihal "satu pengumuman sangat besar."

Namun, Trump menolak menjelaskan secara rinci apa yang dimaksud dengan 'pengumuman' tersebut pada Selasa, melainkan mengatakan hal itu akan menjadi "sebesar yang diharapkan."

Dia melanjutkan bahwa itu bisa menjadi hal yang positif, dan dapat terjadi secepatnya pada Kamis. Jangka waktu yang sama dengan pengumuman Gaza yang ia amati.

Masih belum jelas apakah Trump membahas hal yang sama ketika ia secara samar merujuk pada pengumuman Gaza, tetapi utusan khususnya untuk Timur Tengah Steve Witkoff, dilaporkan akan menjelaskan kepada anggota Dewan Keamanan PBB tentang usulan AS dan Israel untuk memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan di Gaza. Laporan sebelumnya menyatakan bahwa Kabinet Keamanan Israel baru-baru ini menyetujui rencana pengiriman bantuan bagi warga Palestina di wilayah kantong padat penduduk yang sejak Oktober 2023 menjadi korban genosida rezim Zionis itu dengan menggunakan kontraktor swasta AS.

Mereka ini yang akan membagikan langsung paket bantuan tersebut kepada warga Gaza. Namun PBB, termasuk Sekjen Antoonio Guterres dan seluruh kelompok bantuan kemanusiaan yang bekerja di Gaza menolak rencana tersebut dengan argumentasi bahwa  cara demikian melanggar prinsip-prinsip kemanusiaan internasional.

Pemerintahan Trump dilaporkan tengah mencari dukungan negara-negara lain sembari mendesak PBB untuk bekerja sama. "Sejauh pengetahuan kami, ini adalah pengarahan tidak resmi yang dilakukan di misi AS," kata misi Yunani di PBB kepada Anadolu, saat negara itu memegang jabatan presiden Dewan Keamanan PBB untuk Mei.

Pertemuan tertutup itu diadakan beberapa hari sebelum lawatan Trump ke Timur Tengah dimana dia akan bertemu para pemimpin Teluk untuk membahas isu Iran dan Gaza.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Konflik India-Pakistan berpotensi ganggu pasar berlian dunia

 

 

Konflik antara India dan Pakistan, apabila terus meningkat, dapat menyebabkan gangguan dalam industri berlian dunia, demikian laporan RIA Novosti.

Hal itu karena India merupakan pemain utama di pasar permata, demikian data dari Badan Statistik India dan Proses Kimberley.

Menurut perkiraan Proses Kimberley, India merupakan importir dan eksportir berlian utama.

Proses Kimberley (KP) adalah skema sertifikasi internasional yang ditujukan untuk mencegah perdagangan "berlian konflik", yang didefinisikan sebagai berlian kasar yang digunakan oleh gerakan pemberontak atau sekutunya untuk membiayai konflik melawan pemerintah sah.

Sementara itu, data Badan Statistik India menunjukkan bahwa India sebagian besar membeli berlian kasar, dan menjual berlian yang sudah dipoles.

Pada 2024, India mengimpor berlian senilai 17 miliar dolar AS (sekira 280 triliun rupiah), dengan impor berlian kasar nonindustri sebesar 11,6 miliar dolar (190 triliun rupiah) dan batu olahan nonindustri sebesar 5,9 miliar dolar (99 triliun rupiah).

Sementara itu, ekspor India mencapai $14,4 miliar (237 triliun rupiah), dengan pangsa terbesar berlian olahan nonindustri sebesar 13,7 miliar dolar (225 triliun rupiah).

India sebagian besar membeli berlian dari Uni Emirat Arab (7,95 miliar dolar), Amerika Serikat (2,6 miliar dolar), Hong Kong (2,4 miliar dolar), Belgia (2,2 miliar dolar), dan Rusia (663,8 juta dolar). Dalam hal ekspor, India sebagian besar menjual berlian ke AS (4,9 miliar dolar), Hong Kong (3,5 miliar dolar), UEA (1,95 miliar dolar), Belgia (1,7 miliar dolar), dan Israel (571,5 juta dolar).

Pada Rabu dini hari, Kementerian Pertahanan India mengumumkan peluncuran Operasi Sindoor, yang menargetkan "infrastruktur teroris" di Pakistan.

Kementerian tersebut kemudian mengatakan bahwa 70 "teroris" telah dibasmi dan menekankan bahwa tidak ada fasilitas militer Pakistan yang diserang.

Militer Pakistan melaporkan 26 orang tewas dan 46 lainnya terluka akibat serangan India. Media Pakistan melaporkan bahwa angkatan udara negara itu menembak jatuh lima jet tempur India.

Ketegangan antara India dan Pakistan meningkat setelah serangan pada 22 April di dekat kota wisata Pahalgam, di wilayah Kashmir yang dikelola India, di mana sekelompok militan Islam bersenjata menewaskan 26 orang.

Kelompok pemberontak Front Perlawanan yang terkait dengan teroris mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Macron sebut serangan udara Israel di Suriah sebagai "praktik buruk"

 

Presiden Prancis Emmanuel Macron, Rabu (7/5), mengkritik serangan Israel di Suriah dan memperingatkan bahwa tindakan semacam itu tidak akan menjamin "keamanan jangka panjang Israel."

Macron melontarkan pernyataan tersebut dalam konferensi pers gabungan bersama pemimpin sementara Suriah Ahmed al-Sharaa di Istana Elysee di Paris, Prancis.

"Terkait pengeboman dan penyerangan, saya pikir itu adalah praktik yang buruk. Anda tidak menjamin keamanan negara Anda sendiri dengan melanggar integritas teritorial negara-negara tetangga," kata Macron.

"Cara yang tepat adalah melalui peningkatan kerja sama," ujar dia menambahkan.

Komentar Macron tersebut disampaikan setelah serangkaian serangan udara Israel pada Jumat (2/5) pagi waktu setempat menyasar sebuah lokasi di dekat kediaman resmi presiden Suriah di pusat kota Damaskus. Ledakan keras terdengar di berbagai wilayah ibu kota.

Sejumlah pesawat Israel juga dilaporkan melakukan misi pengintaian di atas Damaskus tidak lama setelah serangan tersebut. Serangan itu terjadi di tengah eskalasi kekerasan di Suriah selatan, khususnya di daerah-daerah yang mayoritas penduduknya berasal dari komunitas Druze.

Bentrokan antara kelompok Druze dan pasukan pendukung pemerintah telah menewaskan lebih dari 100 orang dalam beberapa hari terakhir, memicu kekhawatiran akan terjadinya destabilisasi lebih lanjut di negara tersebut.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Penasihat keamanan Pakistan dan India lakukan kontak usai serangan

 

 

Menteri Luar Negeri Pakistan Ishaq Dar mengatakan penasihat keamanan negaranya dan India telah berbicara setelah serangan udara New Delhi ke wilayah Pakistan.

"Sudah ada kontak di antara keduanya," ujar Dar kepada stasiun TV Turkiye TRT World, Rabu.

Pada Rabu dini hari, Kementerian Pertahanan India mengumumkan Operasi Sindoor yang menyasar apa yang disebutnya sebagai infrastruktur teroris di Pakistan.

India kemudian mengeklaim berhasil melenyapkan 70 orang "teroris", dan menekankan bahwa tidak ada fasilitas militer Pakistan yang diserang.

Namun militer Pakistan mengatakan 31 warga sipil tewas dan 57 lainnya mengalami cedera akibat serangan militer India tersebut.

Selain itu, media Pakistan melaporkan bahwa angkatan udara negaranya berhasil menjatuhkan lima jet tempur India.

Ketegangan antara India dan Pakistan meningkat menyusul serangan pada 22 April di dekat kota wisata Pahalgam, di wilayah Kashmir yang dikelola India.

Disebutkan bahwa serangan yang menewaskan 26 orang itu dilakukan oleh sekelompok militan bersenjata.

Kelompok pemberontak Front Perlawanan mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, tetapi India menyalahkan Pakistan. Islamabad menolak tegas tuduhan tersebut.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Putin dan Xi Jinping Tegaskan Komitmen Bersama Lawan Neo-Nazisme dan Unilateralisme

 

Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan terima kasih kepada Presiden China Xi Jinping atas kehadirannya dalam perayaan 80 tahun kemenangan atas Adolf Hitler dalam Perang Dunia Kedua.

Dalam pertemuan tersebut, Putin menyatakan bahwa Rusia dan China kini bersatu melawan “neo-Nazisme”.

Kehadiran Xi dalam perayaan yang berlangsung minggu ini di Moskow memberikan dukungan penting bagi Kremlin, yang sejak awal menggambarkan invasinya ke Ukraina sebagai upaya melawan “Nazi masa kini”.

Ukraina dan sekutunya menolak narasi tersebut, dan menuduh Rusia melakukan invasi bergaya kekaisaran.

 “Viktori atas fasisme yang dicapai dengan pengorbanan besar memiliki makna yang abadi,” ujar Putin kepada Xi pada Kamis (9/5).

“Bersama teman-teman kami di China, kami dengan tegas menjaga kebenaran sejarah, melindungi ingatan akan peristiwa-peristiwa masa perang, dan menolak berbagai bentuk neo-Nazisme dan militerisme modern,” tutur Putin.

Xi Jinping menyatakan bahwa kedua negara, sebagai kekuatan besar dan anggota tetap Dewan Keamanan PBB, akan bekerja sama menentang “unilateralisme dan intimidasi”, ebuah pernyataan yang secara tersirat ditujukan kepada Amerika Serikat.

Ia menegaskan bahwa China dan Rusia akan bersama-sama mempromosikan pandangan yang benar mengenai sejarah Perang Dunia Kedua, menjaga kewenangan dan status Perserikatan Bangsa-Bangsa, membela hak dan kepentingan Tiongkok, Rusia, dan negara-negara berkembang, serta mendorong globalisasi ekonomi yang setara, tertib, multipolar, dan inklusif.

Kedua pemimpin bertemu di Kremlin, menyambut satu sama lain dengan hangat sebagai sahabat karib dan berjabat tangan di depan kamera, setelah berjalan dari arah berlawanan di salah satu aula termewah Kremlin.

Xi merupakan pemimpin paling berpengaruh di antara lebih dari dua puluh kepala negara asing yang hadir di Moskow dalam rangka memperingati akhir Perang Dunia Kedua.

Perayaan ini berlangsung di tengah momentum penting dalam perang Rusia-Ukraina, dengan tekanan dari Amerika Serikat agar kedua belah pihak mencapai kesepakatan damai.

Menanggapi perayaan tersebut, Kementerian Luar Negeri Ukraina pada Selasa sebelumnya menyerukan agar negara-negara lain tidak mengirimkan personel militer mereka ke parade 9 Mei. Ukraina menyebut partisipasi dalam parade itu bertentangan dengan klaim kenetralan sejumlah negara terkait konflik tersebut.

Xi Jinping diperkirakan akan menandatangani sejumlah kesepakatan baru guna memperdalam kemitraan strategis “tanpa batas” yang diumumkan Rusia dan China pada tahun 2022, hanya tiga pekan sebelum Rusia menginvasi Ukraina.

China saat ini merupakan mitra dagang terbesar Rusia dan telah menjadi jalur penyelamat ekonomi bagi Moskow dalam menghadapi sanksi dari negara-negara Barat. Negeri Tirai Bambu juga menjadi pembeli utama minyak dan gas Rusia.

 

 

 

 

 

 

Otoritas Moneter Hong Kong Tahan Suku Bunga Acuan di 4,75%, Ikuti Langkah The Fed

 

Otoritas Moneter Hong Kong (Hong Kong Monetary Authority/HKMA) mempertahankan suku bunga acuannya di level 4,75% pada Kamis (8/5), mengikuti langkah The Fed yang sehari sebelumnya memutuskan untuk menahan suku bunga di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Langkah ini sejalan dengan sistem currency peg yang diterapkan Hong Kong, di mana dolar Hong Kong (HKD) dipatok dalam kisaran sempit antara HK$7,75 hingga HK$7,85 per dolar AS.

Sehingga kebijakan suku bunga Hong Kong secara de facto akan mengikuti arah kebijakan moneter AS.

Dalam pernyataannya, HKMA menyebut bahwa kondisi pasar keuangan dan moneter Hong Kong masih berjalan secara tertib.

Meski begitu, HKMA kembali melakukan intervensi di pasar valuta asing seiring dolar Hong Kong menyentuh batas atas band-nya untuk keempat kali bulan ini, didorong oleh pelemahan dolar AS terhadap sejumlah mata uang rendah imbal hasil.

“Ke depan, suku bunga antarbank dolar Hong Kong akan dipengaruhi oleh pasokan dan permintaan mata uang serta kondisi likuiditas HKD, khususnya pada tenor jangka pendek,” tulis HKMA dalam pernyataan resminya.

Sementara itu, dua bank besar yakni HSBC Holdings dan Bank of China (Hong Kong) juga memutuskan tidak mengubah suku bunga pinjaman utama (prime lending rate) mereka, yang tetap di level 5,25%.

Sebagai catatan, Ketua The Fed Jerome Powell sebelumnya menyampaikan bahwa meski ketidakpastian meningkat, ekonomi AS masih dalam posisi solid.

Sikap kebijakan moneter saat ini dinilai cukup fleksibel untuk merespons dinamika ekonomi ke depan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Share this Post