News Forex, Index & Komoditi ( Senin, 19 Mei 2025 )

 

News  Forex,  Index  &  Komoditi

(  Senin,  19 Mei 2025  )

Harga Emas Global Menguat karena Permintaan Safe Haven dan Kekhawatiran terhadap Ekonomi AS

 

Emas (XAU/USD) sedang pulih dari penurunan terbaru, diperdagangkan di dekat $3.230 per ons troy selama perdagangan sesi Asia pada hari Senin. Pemulihan ini didorong oleh meningkatnya permintaan terhadap aset-aset safe-haven di tengah kekhawatiran yang meningkat terhadap prospek ekonomi dan kesehatan fiskal AS.

Moody’s baru-baru ini menurunkan peringkat kredit AS satu notch, dari Aaa menjadi Aa1, dengan alasan meningkatnya level utang dan beban yang semakin besar dari pembayaran bunga. Langkah ini menyusul penurunan peringkat sebelumnya oleh Fitch Ratings pada tahun 2023 dan Standard & Poor’s pada tahun 2011. Moody’s kini memprediksi utang federal AS akan melonjak menjadi sekitar 134% dari PDB pada tahun 2035, naik dari 98% pada tahun 2023, dengan defisit federal diprakirakan akan melebar menjadi hampir 9% dari PDB. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya biaya jasa utang, peningkatan belanja untuk program sosial, dan penurunan pendapatan pajak.

Minggu lalu, Emas mencatat penurunan mingguan terbesarnya sejak November, jatuh lebih dari 3%, seiring meredanya ketegangan perdagangan global yang meningkatkan selera risiko. Sebuah kesepakatan perdagangan awal antara AS dan Tiongkok mencakup pengurangan tarif—Washington akan menurunkan bea atas barang-barang Tiongkok dari 145% menjadi 30%, sementara Beijing berencana untuk memotong tarif atas impor AS dari 125% menjadi 10%. Sentimen pasar juga didorong oleh pembaruan optimisme mengenai potensi kesepakatan nuklir AS-Iran dan perundingan mendatang antara Presiden AS, Donald Trump, dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang bertujuan untuk meredakan ketegangan di Ukraina.

Sementara itu, serangkaian indikator ekonomi AS yang mengecewakan telah memperkuat ekspektasi pemotongan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve nanti tahun ini. Indeks Sentimen Konsumen University of Michigan (UoM) bulan Mei secara tak terduga turun ke 50,8 dari 52,2 di bulan April, menandai angka terendah sejak Juni 2022 dan lima penurunan bulanan berturut-turut. Para ekonom telah memprakirakan kenaikan ke 53,4.

 

 

Harga Minyak Dunia Menguat Akibat Moody’s Pangkat Peringkat Utang AS

Harga minyak global bergerak stabil pada awal pekan setelah sempat melemah, menyusul keputusan Moody’s Ratings yang memangkas peringkat utang pemerintah AS. Langkah ini memperdalam kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi global dan volatilitas di pasar keuangan. Melansir Reuters, Senin (19/5/2025), harga minyak mentah Brent sempat merosot hingga 1,1% ke bawah level US$65 per barel, sebelum akhirnya pulih. Sementara itu, West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan mendekati US$62. Sebelumnya, Lembaga pemeringkat Moody’s memangkas peringkat kredit AS stau tingkat menjadi Aa1 dengan prospek negatif karena kekhawatiran atas beban utang nasional yang terus membengkak hingga mencapai US$36 triliun. Langkah ini berisiko menggagalkan ambisi Presiden Donald Trump untuk memangkas pajak dan bisa mengganggu stabilitas pasar global. "Pemerintahan dan Kongres AS berturut-turut telah gagal menyepakati langkah-langkah untuk membalikkan tren defisit fiskal tahunan yang besar dan meningkatnya biaya bunga," kata Moody's. BACA JUGA IEA Ramalkan Pasar Minyak Global Hadapi Goncangan Baru Proyek Medco Forel & Terubuk Senilai Rp10 Triliun Produksi 20.000 Barel Minyak Perjanjian Nuklir AS-Iran Di Depan Mata, Harga Minyak Global Lesu Penurunan peringkat oleh Moody’s, yang merupakan lembaga terakhir dari “big three” yang mengambil langkah tersebut, berisiko meningkatkan kekhawatiran investor terhadap pasar obligasi pemerintah AS dan kondisi ekonomi domestik. Di sisi geopolitik, Presiden AS Donald Trump menyatakan akan mengadakan panggilan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy pada hari Senin. Diskusi tersebut difokuskan pada upaya penghentian perang. Jika tercapai kesepakatan damai, hal ini dapat membuka kembali keran ekspor minyak Rusia, produsen terbesar ketiga dunia. Harga minyak sempat menguat selama dua pekan terakhir, terdorong oleh ketidakpastian negosiasi nuklir AS–Iran serta serangan Israel terhadap wilayah Houthi di Yaman. Namun, secara kumulatif, harga masih terkoreksi lebih dari 10% sejak awal tahun. Hal ini dipicu kekhawatiran bahwa perang dagang yang dipicu Trump akan menekan permintaan global, sementara OPEC+ mulai mengembalikan pasokan ke pasar yang diproyeksikan kelebihan suplai menjelang akhir tahun.
Dolar AS Catat Penguatan Mingguan Keempat Beruntun Ditopang Data Ekonomi

Dolar AS menguat pada Jumat (16/5/2025) dan mencatat penguatan mingguan keempat berturut-turut setelah rilis serangkaian data ekonomi menunjukkan kenaikan tak terduga pada harga impor. Di sisi lain, sentimen konsumen terus melemah akibat meningkatnya kekhawatiran tarif. Berdasarkan data Bloomberg, indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap mata uang utama lainnya menguat 0,74% sepanjang pekan lalu. Pada perdagangan Jumat, indeks dolar menguat 0,21% ke 101,09. Menurut Departemen Tenaga Kerja AS, harga impor naik 0,1% pada April, setelah menurun 0,4% di bulan sebelumnya. Kenaikan ini didorong oleh lonjakan harga barang modal yang menutupi penurunan harga energi. Padahal konsensus analis memproyeksikan penurunan 0,4%. Terpisah, hasil survei Universitas Michigan menunjukkan Indeks Sentimen Konsumen turun ke 50,8 pada Mei, lebih rendah dari perkiraan 53,4 dan posisi 52,2 pada April. Ekspektasi inflasi konsumen selama 12 bulan ke depan melonjak ke 7,3%—tingkat tertinggi sejak November 1981—dari sebelumnya 6,5%. Dolar AS sempat reli lebih dari 1% pada awal pekan menyusul kesepakatan gencatan dagang 90 hari antara AS dan China yang menurunkan kekhawatiran resesi global. Namun, pergerakannya cenderung melemah sepanjang minggu seiring lemahnya data ekonomi.

Modernisasi PLTA 100 Tahun, Rio Tinto Suntik Miliaran Dolar

AS Trump Ketar-ketir Minta Apple Setop Rakit iPhone di India Direktur Perdagangan Monex USA Juan Perez mengatakan banyak data yang bermunculan, namun pemberitaan utama kini mendominasi dinamika pasar. ”{erkembangan kebijakan perdagangan berlangsung sangat cepat tanpa arah yang pasti, sementara data ekonomi belum mencerminkan penuh ketegangan yang tengah berlangsung,” jelasnya. Kendati demikian, dolar masih terdepresiasi hampir 3% sejak pengumuman tarif besar-besaran oleh Presiden Trump pada 2 April. “Kekhawatiran bahwa ketidakstabilan perdagangan global belum akan mereda terus membayangi kepercayaan jangka panjang terhadap dolar,” kata Perez. Seiring membaiknya prospek hubungan dagang, pasar mulai menyesuaikan ekspektasi mereka terhadap kebijakan suku bunga The Fed. Berdasarkan data LSEG, peluang pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan September kini mencapai 67,1%, mundur dari perkiraan awal pemangkasan pada Juli. Pejabat The Fed baru-baru ini menyampaikan bahwa mereka masih membutuhkan data tambahan untuk memahami dampak kebijakan tarif terhadap inflasi dan pertumbuhan ekonomi sebelum mengambil keputusan suku bunga. Dolar AS juga menguat terhadap yen Jepang sebesar 0,16% menjadi 145,89. Ekonomi Jepang mengalami kontraksi untuk pertama kalinya dalam satu tahun, dengan penurunan yang lebih tajam dari perkiraan pada kuartal I-2025. Sepanjang pekan, dolar AS naik 0,4% terhadap yen.

Medsos Heboh Usai Unggahan Mantan Bos FBI Dinilai Sebagai Seruan Pembunuhan Terhadap Trump

 

Mantan direktur FBI James Comey dituduh menyerukan pembunuhan terhadap Presiden AS Donald Trump setelah mengunggah pesan berkode di media sosial pada Kamis (15/5/2025). Comey mengunggah foto di Instagram berupa kerang yang membentuk angka "86 47" dengan tulisan "Formasi kerang yang keren saat saya berjalan-jalan di pantai".

"Mantan Direktur FBI yang memalukan James Comey baru saja menyerukan pembunuhan @POTUS Trump, DHS dan Secret Service sedang menyelidiki ancaman ini dan akan menanggapi dengan tepat," kata Menteri Keamanan Dalam Negeri Kristi Noem di X.

Kamus Merriam-Webster mendefinisikan angka "86" sebagai "menolak melayani (pelanggan)" atau "menyingkirkan" atau "membuang" seseorang atau sesuatu. Sementara "47" dianggap mengacu kepada Trump, yang merupakan presiden Amerika Serikat ke-47.

Meski unggahan tersebut telah dihapus Comey, namun gambar itu telah tersebar di media sosial. "James Comey dengan santai menyerukan agar ayah saya dibunuh. Inilah orang yang dipuja Media Demokrat. Gila!!!!" kata Donald Trump Jr. menanggapi unggahan tersebut.

Comey kemudian mengeluarkan pernyataan di Instagram mengatakan unggahan tersebut sebuah kesalahan. "Saya mengunggah foto beberapa kerang yang saya lihat hari ini saat berjalan-jalan di pantai, yang diasumsikan berisi pesan politik," katanya.

"Saya tidak menyadari beberapa orang mengaitkan angka-angka itu dengan kekerasan. Itu tidak pernah terpikir oleh saya, tetapi saya menentang kekerasan dalam bentuk apa pun, jadi saya menghapus unggahan itu," lanjutnya.

Dan Scavino, wakil kepala staf Trump, mengatakan Comey "benar-benar seseorang yang tidak memiliki integritas."

"Saat dia mengaku tidak tahu apa arti 8647, tidak diragukan lagi bahwa mantan Direktur FBI yang memalukan itu tahu persis apa yang dia lakukan, dengan memohon kepada aktor/teroris jahat untuk membunuh POTUS (Presiden) saat bepergian ke luar negeri. Jangan biarkan dia lolos begitu saja!!" kata Scavino di X.

srael Bantai 250 Warga Gaza Dalam Tiga Hari

Lebih dari 100 orang syahid atau hilang dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza sejak fajar pada Jumat. Ini membuat jumlah syuhada menjadi 250 dalam 36 jam terakhir.

Serangan ini menandai peningkatan agresi baru yang oleh sumber-sumber Israel dianggap sebagai awal dari perluasan operasi militer Israel di Jalur Gaza. Serangan tersebut menyasar rumah-rumah penduduk di kamp Beit Lahia dan Jabalia, sebelah utara Jalur Gaza, sejak subuh hari ini.

Rekaman serangan menunjukkan momen pertama pembantaian yang dilakukan tentara pendudukan Israel terhadap pengungsi setelah memaksa mereka mengungsi di wilayah barat Beit Lahia. Artileri Israel menargetkan mereka saat mereka melarikan diri.

Gambar-gambar menunjukkan kru pertahanan sipil dan ambulans berusaha mengambil jenazah dan menyelamatkan korban luka, meskipun peralatan sangat terbatas. Gambar dari dalam Rumah Sakit Indonesia di utara Jalur Gaza utara menunjukkan jenazah para syuhada bertumpuk di tanah, menyusul serangkaian penggerebekan di kamp Beit Lahia dan Jabalia.

Pertahanan Sipil menjelaskan bahwa selama pemeriksaan terhadap sebuah rumah yang dibom oleh Israel di kamp Jabalia, ditemukan bahwa bangunan tersebut terdiri dari dua lantai dan orang-orang di dalamnya terkubur di bawahnya, tanpa ditemukan jejak jasad mereka.

Juru bicara Pertahanan Sipil Mahmoud Basal mengatakan kepada Aljazirah bahwa pasukan pendudukan menargetkan siapa pun yang bergerak di Jalur Gaza utara. Ia menambahkan bahwa ada orang-orang hilang yang tidak dapat dijangkau oleh kru Pertahanan Sipil, dan menjelaskan bahwa seluruh wilayah Jalur Gaza menjadi sasaran sasaran dan pembunuhan sistematis.

Di Jalur Gaza selatan, seorang warga Palestina syahid dan beberapa lainnya terluka, salah satunya dalam kondisi kritis, dalam serangan udara Israel terhadap tenda yang menampung pengungsi di lingkungan Al-Amal, sebelah barat Khan Yunis.

Perkembangan ini terjadi sehari setelah lebih dari 127 warga Palestina terbunuh di Jalur Gaza, yang dianggap sebagai eskalasi paling kejam dalam beberapa minggu terakhir. Tentara pendudukan Israel telah secara langsung mengebom dua rumah sakit, bersama dengan enam sekolah dan tiga pusat penampungan pengungsi, sejak Selasa lalu.

Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan di Gaza, Munir al-Barash, mengatakan bahwa Jalur Gaza "sedang menyaksikan pembantaian pembersihan etnis yang paling keji, yang mengakibatkan 250 orang menjadi martir dalam 36 jam terakhir."

Dalam sebuah wawancara dengan Aljazirah ia menambahkan bahwa pendudukan menggunakan senjata modern yang dilarang secara internasional untuk menargetkan fasilitas sipil. Dia menyerukan penyelidikan internasional mengenai masalah ini, dan menekankan meningkatnya jumlah kasus cacat janin akibat senjata yang digunakan oleh pendudukan.

 

Usai Kesepakatan Tarif, Peritel AS Mulai Borong Barang dari China

 

Pasca keputusan Amerika Serikat (AS) dan China memangkas tarif impor, para peritel AS seperti Walmart dan sejumlah merek pakaian berlomba mengamankan pasokan barang dari China. Hal ini dilakukan menjelang musim belanja musim panas yang dimulai akhir Mei ini.

Pada Senin (12/5), AS dan China sepakat memangkas tarif impor AS atas barang dari China dari 145% menjadi 30% selama tiga bulan ke depan. Menurut perusahaan logistik Portless yang membantu merek e-commerce AS mengimpor barang dari China melalui udara, langkah ini memicu kembali pemesanan dan pengiriman barang-barang musim panas seperti gaun santai, pakaian renang, sandal clog, dan sunscreen dari pabrik-pabrik China. "Begitu tarif dipangkas, para klien kami langsung mengatakan kami langsung tancap gas," ujar Izzy Rosenzweig, CEO Portless, yang melayani merek pakaian renang Hapari dan produsen obat serangga NatPat.

Biasanya, perusahaan di AS mengandalkan pengiriman laut yang membutuhkan waktu 30 hingga 60 hari untuk sampai, tergantung tujuan dan ukuran kapal. "Karena itu, pemesanan musim panas biasanya dimulai sejak akhir musim dingin atau awal musim semi," ujar John Harmon, Direktur Riset Teknologi di Coresight Research dikutip Reuters.

Namun, setelah Presiden AS Donald Trump menerapkan tarif baru sebesar 145% pada 9 April, banyak perusahaan menghentikan pemesanan. Data Vizion yang dikutip TD Cowen menunjukkan pemesanan kontainer dari China ke AS turun 50% pada akhir April.

Tren ini berbalik pada Senin, namun Harmon memperingatkan, rantai pasokan butuh waktu untuk kembali berjalan normal. "Sudah dua hari ini sangat sibuk. Kami sedang memesan kontainer dan sebagian barang kami sudah dalam perjalanan ke pelabuhan Shenzhen," ujar Liu, produsen mainan dari Dongguan, China Selatan. Liu yang menyuplai perusahaan seperti Walmart, menyebut lalu lintas menuju pelabuhan kini kembali padat.

Newell Brands, produsen produk konsumen yang juga menjadi pemasok Walmart mengatakan, telah kembali mengirimkan kereta dorong bayi dan kursi bayi Graco yang sebelumnya disimpan di gudang China. Meskipun terjadi lonjakan pengiriman, tarif pengiriman belum naik signifikan.

Data Freightos menunjukkan, tarif pengiriman kontainer 40 kaki dari China ke Pantai Barat AS naik 3% dalam sepekan menjadi US$ 2.395 pada Senin, atau setengah dari harga pada Februari lalu. Namun, sejumlah perusahaan seperti Bogg Bag mulai khawatir biaya kontainer akan melonjak. CEO Bogg Bag, Kim Vaccarella, mengatakan, telah mempercepat produksi tas buatannya di China agar bisa sampai ke New Jersey pada Agustus. Perusahaan ini memilih fokus pada produk populer agar lebih cepat dikirimkan.

Meskipun tarif diturunkan, AS tetap mengenakan bea 30% atas impor dari China. Bea impor ini dinilai tetap membebani pelaku usaha, baik besar maupun kecil.

Pihak Walmart mengatakan, setelah laporan pendapatan kuartalan bahwa harga bisa mulai dinaikkan akhir Mei. Merek sandal Jerman, Birkenstock, juga mengumumkan kenaikan harga secara global. Menurut analis CFRA, Arun Sundaram, perusahaan seperti Walmart, Costco, dan Target telah mempercepat pemesanan sejak awal tahun.

Walmart mencatat, peningkatan inventaris sebesar 3% hingga 31 Januari kenaikan pertama dalam hampir dua tahun. Sementara itu, inventaris Costco naik hampir 10%, Zumiez sebesar 14%, dan Target sebesar 7%.

Sundaram memperkirakan, lonjakan permintaan saat ini bisa menyebabkan kemacetan rantai pasokan, meski tidak separah masa pandemi 2021-2022. Beberapa produsen dekorasi Halloween mengatakan mereka harus berpacu dengan waktu untuk memproduksi dan mengirim barang dalam jendela 90 hari ini.

Gene Seroka, Direktur Eksekutif Pelabuhan Los Angeles, mengatakan, pelaku bisnis mungkin kesulitan mempersiapkan produk untuk musim panas dan musim kembali ke sekolah di bulan Juli. "Kami sekarang fokus pada pesanan terakhir untuk musim kembali ke sekolah, serta sisa pesanan fesyen musim panas. Waktunya benar-benar mepet," ujar Seroka.

Stephen Lamar dari American Apparel & Footwear Association memperingatkan potensi kemacetan di pelabuhan jika terlalu banyak perusahaan tergesa-gesa mengimpor barang saat ini. "Perang tarif ini telah menunda pengiriman perlengkapan sekolah hingga sebulan," kata Lamar.

Ekonomi Jepang Mengalami Kontraksi Lebih Cepat dari Perkiraan, Pertanda Apa?

 

Ekonomi Jepang mengalami kontraksi untuk pertama kalinya dalam satu tahun dan pada laju yang lebih cepat dari perkiraan.

Data awal untuk kuartal Maret yang dirilis Jumat menunjukkan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) riil menyusut sebesar 0,7% secara tahunan pada Januari-Maret, jauh di atas perkiraan pasar yang hanya 0,2%.

Penyebab utama pelemahan ini adalah stagnasi konsumsi rumah tangga dan penurunan ekspor.

Dampak Tarif AS dan Ketergantungan pada Ekspor

Kebijakan tarif tinggi yang diterapkan oleh Presiden AS Donald Trump menambah kekhawatiran terhadap prospek ekonomi Jepang, terutama bagi sektor otomotif yang menjadi tulang punggung ekspor negara tersebut.

Meskipun kebijakan ini diumumkan secara resmi pada 2 April, data menunjukkan bahwa permintaan eksternal mulai melemah bahkan sebelum dampak tarif sepenuhnya terasa.

Meski demikian, data juga menunjukkan beberapa sisi positif. PDB kuartal terakhir tahun lalu direvisi naik dari 2,2% menjadi 2,4%. Selain itu, pengeluaran modal naik 1,4%—lebih tinggi dari ekspektasi—yang berkontribusi positif terhadap permintaan domestik.

Analis: Ekonomi Sangat Rentan Terhadap Guncangan

Yoshiki Shinke dari Dai-ichi Life Research Institute menyatakan bahwa ekonomi Jepang saat ini tidak memiliki penggerak pertumbuhan yang kuat dan sangat rentan terhadap guncangan eksternal seperti tarif dari AS. Ia juga memperingatkan bahwa kontraksi dapat berlanjut pada kuartal kedua tergantung pada sejauh mana dampak tarif mulai dirasakan.

Konsumsi rumah tangga yang mencakup lebih dari setengah output ekonomi Jepang tercatat stagnan pada kuartal pertama, meleset dari ekspektasi pertumbuhan 0,1%. Ekspor turun 0,6%, sementara impor naik tajam 2,9%, menyebabkan permintaan eksternal mengurangi 0,8 poin dari pertumbuhan PDB.

Menteri Revitalisasi Ekonomi Jepang, Ryosei Akazawa, menekankan bahwa kenaikan upah besar-besaran dapat menopang pemulihan ekonomi secara moderat. Namun, ia juga mengingatkan akan risiko penurunan dari kebijakan tarif AS serta tekanan pada konsumsi akibat kenaikan harga barang.

Industri Otomotif Mulai Tertekan

Perusahaan otomotif Jepang telah mulai merasakan dampaknya. Toyota Motor memperkirakan laba akan turun sebesar 20% pada tahun keuangan ini, sementara Mazda menunda pengumuman proyeksi keuangannya karena ketidakpastian atas kebijakan perdagangan AS.

Washington telah memberlakukan tarif 10% hingga 25% terhadap berbagai negara, termasuk Jepang, dengan tarif kendaraan diperkirakan mencapai 24% mulai Juli—kecuali tercapai kesepakatan bilateral.

Bank of Japan (BOJ) yang sebelumnya mulai menaikkan suku bunga pada Januari ke 0,5% kini menghadapi dilema. Dalam pertemuan kebijakan terakhir, BOJ terpaksa memangkas proyeksi pertumbuhan akibat kekhawatiran terhadap perlambatan global yang dipicu tarif. Ketidakpastian ini juga memperumit rencana BOJ dalam melanjutkan kenaikan suku bunga lebih lanjut.

 

 

 

AS dan UEA Teken Kerja Sama Rp 3.311 Triliun, Etihad Airways Borong 28 Pesawat Boeing

 

Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada hari Kamis mengumumkan serangkaian kesepakatan bernilai lebih dari US$200 miliar (sekitar Rp 3.311 triliun) antara Amerika Serikat dan Uni Emirat Arab (UEA).

Salah satu sorotan utama dari kesepakatan ini adalah komitmen senilai US$14,5 miliar antara Boeing, GE Aerospace, dan maskapai nasional UEA, Etihad Airways.

Gedung Putih menyatakan bahwa langkah ini merupakan pencapaian besar dalam memperkuat kemitraan ekonomi dan industri penerbangan sipil antara kedua negara.

Etihad Airways Pesan 28 Pesawat Wide-Body: Investasi Jangka Panjang untuk Pertumbuhan Armada

Dalam konfirmasi resmi pada Jumat, Etihad Airways mengumumkan bahwa mereka telah memesan 28 pesawat wide-body Boeing yang akan menggunakan mesin dari GE Aerospace.

Pemesanan ini mencakup varian Boeing 787 Dreamliner dan 777X, pesawat generasi terbaru yang dikenal karena efisiensi bahan bakar dan kapasitas jarak jauh.

Pesawat-pesawat ini dijadwalkan mulai bergabung dengan armada Etihad mulai tahun 2028, sejalan dengan strategi perusahaan dalam menyesuaikan kebutuhan operasional dan jaringan rutenya yang terus berkembang.

Menyokong Ekonomi AS: Ekspor Teknologi dan Manufaktur Bernilai Tinggi

Gedung Putih menyatakan bahwa investasi besar dari Etihad ini tidak hanya memperdalam hubungan komersial antara UEA dan Amerika Serikat, tetapi juga akan mendukung sektor manufaktur AS, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat ekspor teknologi tinggi.

Kehadiran Boeing 777X—pesawat wide-body paling mutakhir yang diproduksi di AS—dalam kesepakatan ini menunjukkan tingkat kepercayaan Etihad terhadap keunggulan industri penerbangan Amerika.

“Dengan memasukkan Boeing 777X dalam rencana armada, investasi ini memperkuat kemitraan jangka panjang antara UEA dan AS dalam sektor penerbangan sipil,” demikian pernyataan resmi Gedung Putih.

Ekspansi Etihad Menuju 2030: Target 170 Pesawat dan Diversifikasi Ekonomi Abu Dhabi

CEO Etihad, Antonoaldo Neves, sebelumnya mengumumkan rencana ekspansi agresif perusahaan. Etihad berniat menambah 20 hingga 22 pesawat baru pada tahun ini sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk meningkatkan total armada menjadi lebih dari 170 unit pada 2030.

Langkah ini juga mendukung strategi diversifikasi ekonomi Abu Dhabi, mengurangi ketergantungan pada sektor minyak dan gas melalui penguatan sektor pariwisata dan logistik udara.

Armada saat ini yang berjumlah sekitar 100 pesawat akan diperkuat oleh:

10 unit Airbus A321LR, mulai beroperasi pada Agustus 2025

6 unit Airbus A350

4 unit Boeing 787

Pesanan terbaru dari Boeing menambah kedalaman dan fleksibilitas rencana ekspansi jangka panjang Etihad.

Dana Kekayaan Negara ADQ dan Restukturisasi Manajemen Etihad

Etihad dimiliki oleh ADQ, dana kekayaan negara Abu Dhabi senilai US$225 miliar, dan telah menjalani restrukturisasi menyeluruh dalam beberapa tahun terakhir. Di bawah kepemimpinan Neves, perusahaan berhasil membalikkan performa finansial dan mulai agresif memperluas jaringan rute serta kemitraan internasional.

Fokus Etihad kini berada pada profitabilitas berkelanjutan dan efisiensi operasional melalui investasi pesawat generasi baru.

Qatar Airways dan Kesepakatan Tambahan US$96 Miliar: Dominasi Boeing di Wilayah Teluk

Kesepakatan dengan Etihad terjadi hanya sehari setelah Qatar Airways, maskapai nasional Qatar, menandatangani kesepakatan besar dengan Boeing selama kunjungan Presiden Trump ke wilayah Teluk.

Kesepakatan tersebut mencakup 160 pesawat wide-body dengan opsi pembelian tambahan 50 unit, bernilai total US$96 miliar, menjadikannya sebagai kontrak terbesar Boeing dalam kategori pesawat berbadan lebar.

Putin Ogah Hadir di Perundingan Turki, Ini yang Dilakukan Zelenskiy

 

Rusia dan Ukraina akan mengadakan perundingan perdamaian langsung pertama mereka dalam tiga tahun.

Akan tetapi, harapan untuk adanya terobosan baru tetap redup setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menolak tawaran Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy untuk bertemu langsung di Turki.

Melansir Al Jazeera, Zelenskyy mengatakan dia akhirnya mengirim tim yang dipimpin oleh menteri pertahanannya ke Istanbul untuk perundingan. Zelenskiy juga menuding Moskow tidak melakukan upaya untuk mengakhiri perang karena delegasi Rusia tidak memasukkan tokoh yang benar-benar dapat membuat keputusan.

Pengumuman Zelenskyy pada hari Kamis (15/5/2025) muncul setelah Kremlin mengatakan Putin tidak berniat untuk bertemu dengannya di Turki. Sebagai gantinya, Putin mengirim delegasi junior untuk perundingan yang direncanakan.

Ketidakhadiran Putin merusak harapan akan terobosan dalam upaya gencatan senjata yang didorong dalam beberapa bulan terakhir oleh pemerintahan Trump dan para pemimpin Eropa Barat.

Hal itu juga memunculkan prospek bahwa beberapa sekutu Ukraina dapat mengenakan sanksi lebih berat kepada Rusia.

"Delegasi Ukraina akan dipimpin oleh Menteri Pertahanan Rustem Umerov dengan tujuan untuk mencoba setidaknya langkah pertama menuju de-eskalasi, langkah pertama menuju berakhirnya perang – yaitu, gencatan senjata," kata Zelenskyy.

Sedangkan tim Rusia dipimpin oleh penasihat presiden Vladimir Medinsky, mantan menteri kebudayaan, yang mengatakan bahwa ia memandang pembicaraan dengan Kyiv sebagai "kelanjutan" dari negosiasi yang gagal pada tahun 2022.

Persyaratan yang dibahas saat itu, ketika Ukraina masih belum pulih dari invasi awal Rusia, akan sangat merugikan Kyiv.

Persyaratan tersebut mencakup permintaan Moskow untuk pemangkasan besar-besaran terhadap ukuran militer Ukraina.

Medinsky mengatakan di Telegram bahwa timnya telah mengadakan pembicaraan "produktif" dengan Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan pada Kamis malam, seraya menambahkan bahwa ia mengharapkan perwakilan Ukraina hadir untuk berdiskusi di Istanbul pada hari Jumat pukul 10 pagi waktu setempat (07:00 GMT).

 

CEO JPMorgan Chase Jamie Dimon Ingatkan Potensi Resesi Masih Tinggi

 

CEO JPMorgan Chase, Jamie Dimon, menyatakan bahwa kemungkinan terjadinya resesi di Amerika Serikat (AS) masih cukup tinggi, meskipun pemerintah AS baru-baru ini mencabut sebagian tarif impor terhadap Tiongkok.

Dalam wawancara dengan Bloomberg Television pada Kamis seperti dikutip dari CNBC, Jumat (16/5), Dimon mengatakan, “Jika terjadi resesi, saya tidak tahu seberapa besar dampaknya atau berapa lama akan berlangsung. Mudah-mudahan bisa dihindari, tetapi saya tidak akan menghapusnya dari daftar kemungkinan saat ini.”

Ia menambahkan bahwa penilaian lebih rinci diserahkan kepada para ekonom JPMorgan.

Michael Feroli, Kepala Ekonom AS di JPMorgan, menyebut dalam catatannya kepada klien pada Selasa bahwa kemungkinan resesi “masih tinggi, tetapi kini di bawah 50%.”

Pernyataan Dimon ini disampaikan kurang dari seminggu setelah AS dan China sepakat untuk mengurangi tarif secara signifikan selama 90 hari. Selain itu, AS juga menerapkan jeda tarif terhadap berbagai negara lain dalam kurun waktu yang sama.

Dimon mengakui bahwa meskipun ada jeda, ketidakpastian terkait kebijakan tarif masih membayangi. Namun ia menilai langkah penangguhan tersebut sebagai hal positif bagi ekonomi dan pasar.

“Saya pikir tindakan yang tepat adalah menghentikan sebagian kebijakan itu dan mulai berdialog,” ujarnya.

Kendati demikian, menurut Dimon, tarif impor yang masih berlaku tetap lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya dan berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap perekonomian.

“Bahkan pada level saat ini, banyak pihak mulai menahan investasi dan mempertimbangkan ulang rencana mereka,” tuturnya.

 

Tesla Desak Panasonic Percepat Produksi Baterai EV di AS, Ini Alasannya

 

Tesla Inc. (TSLA) mendesak mitra produsen baterainya Panasonic Holdings Corp untuk mempercepat produksi baterai kendaraan listrik (EV) di Amerika Serikat.

Dorongan ini dipicu oleh kebijakan tarif tinggi yang diberlakukan oleh Presiden Donald Trump terhadap impor dari Tiongkok, terutama dalam sektor energi terbarukan dan teknologi tinggi.

Menurut laporan dari Financial Times dikutip theglobeandmail, Panasonic mengonfirmasi bahwa pelanggan utama mereka yakni Tesla telah meminta percepatan penyelesaian proyek pabrik baterai di Kansas. Pabrik ini telah dalam tahap pembangunan sejak 2022 namun hingga kini belum aktif beroperasi.

Imbas Tarif Trump terhadap Rantai Pasokan EV

Langkah ini diduga kuat merupakan respons langsung terhadap kenaikan tarif impor baterai dari Tiongkok. Kenaikan tarif tersebut meningkatkan biaya bahan baku dan komponen utama bagi produsen kendaraan listrik, termasuk Tesla yang sangat bergantung pada rantai pasokan global yang terintegrasi.

Sementara itu, beredar juga laporan bahwa Tesla berencana melanjutkan pengiriman komponen dari Tiongkok untuk lini produksi Cybercab dan Semi truck, yang memperlihatkan kompleksitas strategi produksi global perusahaan tersebut.

Strategi Baterai Tesla: Campuran Produksi Domestik dan Impor

Tesla dikenal menggunakan baterai buatan AS untuk kendaraan yang dijual di dalam negeri, namun tidak secara terbuka mengungkapkan asal-usul baterai untuk setiap varian modelnya. Versi murah dari Model 3, yang sebelumnya menggunakan baterai buatan Tiongkok, telah dihentikan produksinya.

Namun dengan kebijakan tarif baru, penggunaan komponen buatan dalam negeri menjadi lebih menguntungkan secara ekonomi, sehingga mempercepat kebutuhan akan pabrik seperti milik Panasonic di Kansas.

“Kami telah diberitahu oleh pelanggan kami untuk mempercepat aktivitas di lokasi Kansas. Kami sedang mempercepat proses tersebut secepat mungkin,” kata Yuki Kusumi, CEO Panasonic

Pabrik ini akan menjadi fasilitas produksi baterai Panasonic kedua di Amerika Serikat setelah pabrik Nevada, dan diproyeksikan akan menjadi pusat utama dalam mendukung pertumbuhan kendaraan listrik di pasar domestik.

Tantangan di Industri EV Global: Penurunan Permintaan dan Ketidakpastian Ekonomi

Meskipun ada dorongan untuk mempercepat produksi baterai, industri EV global tengah mengalami perlambatan. Tesla sendiri telah mencatat penurunan penjualan dalam beberapa bulan terakhir.

Penurunan ini dikaitkan dengan harga kendaraan listrik yang relatif tinggi di tengah ketidakpastian ekonomi global, kebutuhan penyegaran produk, dan dampak dari hubungan dekat CEO Elon Musk dengan Presiden Trump yang kontroversial.

Beberapa produsen mobil besar juga mulai menarik kembali ekspansi mereka. Honda telah menangguhkan rencana pembangunan rantai pasokan EV di Kanada, sedangkan Nissan telah membatalkan rencana pembangunan pabrik EV di Jepang.

Namun, Panasonic tetap optimistis dan menyatakan bahwa permintaan baterai dari Tesla tetap "kuat dan berkelanjutan".

BYD Geser Toyota, Menjadi Merek Mobil Terpopuler di Singapura pada 2025

 

Produsen kendaraan listrik asal Tiongkok, BYD (Build Your Dreams), berhasil mencatatkan tonggak sejarah penting pada 2025 dengan menjadi merek mobil paling populer di Singapura, melampaui raksasa otomotif Jepang, Toyota, untuk pertama kalinya.

Berdasarkan data pemerintah terbaru, BYD menjual 3.002 unit mobil dalam empat bulan pertama tahun ini, yang setara dengan 20% dari total penjualan kendaraan di Singapura. Sebagai perbandingan, Toyota menjual 2.050 unit, sementara rival utama EV lainnya, Tesla, hanya mencatatkan 535 unit selama periode yang sama.

Lonjakan Penjualan Menggeser Status Quo

Toyota sebelumnya telah lama memegang mahkota sebagai merek kendaraan terlaris di Singapura, dengan total penjualan mencapai 7.876 unit sepanjang tahun 2024.

Pada tahun yang sama, BYD mencatatkan angka penjualan 6.191 unit—masih berada di bawah Toyota. Namun, pada awal 2025, BYD melesat ke puncak dan mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin pasar kendaraan penumpang di Singapura.

Pencapaian ini sangat signifikan mengingat struktur pasar otomotif Singapura yang sangat terbatas dan kompetitif, di mana jumlah kendaraan pribadi dikontrol melalui sistem Certificate of Entitlement (COE) yang mahal.

Dengan harga mobil yang sangat tinggi, keputusan konsumen untuk membeli mobil listrik buatan BYD menunjukkan pergeseran preferensi pasar ke arah kendaraan listrik yang efisien, inovatif, dan semakin terjangkau.

Strategi Ekspansi Global: Fokus Pasar Luar Negeri

Keberhasilan BYD di Singapura menjadi indikasi kuat dari strategi globalisasi perusahaan Tiongkok ini, yang semakin agresif mendorong ekspansi ke luar negeri di tengah tekanan harga dalam negeri yang semakin ketat.

Reuters melaporkan bahwa BYD menargetkan 50% dari total penjualannya berasal dari pasar internasional pada 2030, sebuah ambisi besar yang menempatkannya sejajar dengan para raksasa otomotif global.

Sebelumnya, BYD memasuki pasar kendaraan penumpang di Singapura pada tahun 2022, lebih dari satu tahun setelah Tesla. Namun, pertumbuhan penjualan BYD justru melampaui pesaing Amerika Serikat tersebut, dengan penjualan hampir dua kali lipat pada 2023 menjadi 1.416 unit, dibandingkan dengan kenaikan tipis Tesla sebesar 7% menjadi 941 unit.

Harga Tinggi, Permintaan Tetap Kuat

Singapura dikenal sebagai salah satu kota termahal di dunia untuk memiliki kendaraan. Kendaraan listrik BYD Atto 3, sebuah SUV kompak, dibanderol mulai dari S$165.888 (sekitar US$ 127.500).

Sebagai perbandingan, Toyota Corolla Altis dipasarkan dengan harga sekitar S$170.888. Meski harga yang tinggi menjadi hambatan utama kepemilikan kendaraan, konsumen Singapura tetap menunjukkan minat tinggi terhadap EV dengan efisiensi biaya operasional dan insentif pemerintah.

Kemenangan BYD di Singapura hanyalah salah satu contoh keberhasilan awalnya di Asia Tenggara. Thailand telah menjadi pasar luar negeri terbesar bagi BYD, menjadikannya sebagai pijakan utama untuk ekspansi lebih luas ke Eropa dan Amerika Latin

 

Share this Post