News Forex, Index & Komoditi ( Rabu, 12 Maret 2025 )

         News  Forex,  Index  &  Komoditi

(  Rabu,   12  Maret  2025  )

 

Harga Emas Global  Menguat di Tengah Pelemahan Dolar AS dan Kekhawatiran Pertumbuhan

 

Harga emas menguat pada Selasa (11/3/2025) seiring pelemahan dolar AS dan meningkatnya kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi akibat perang dagang. Investor juga mencermati data inflasi AS yang akan dirilis pekan ini untuk mencari indikasi arah kebijakan suku bunga bank sentral AS Federal Reserve. Melansir Reuters, Rabu (12/3/2025), harga emas di pasar spot menguat 1% ke US$2.917,79 per troy ounce, sementara kontrak berjangka emas AS ditutup naik 0,7% ke US$2.920,90 per troy ounce. Dolar AS terperosok ke level terendah sejak pertengahan Oktober, membuat emas yang dijual dalam dolar lebih murah bagi investor luar negeri. Analis OANDA Zain Vawda mengatakan ketidakpastian pasar global terus menopang permintaan terhadap emas sebagai aset safe haven. ”Namun, jika negosiasi antara Rusia dan Ukraina menunjukkan kemajuan, minat terhadap aset berisiko bisa kembali meningkat dan menekan harga emas,” ungkapnya.

Teken Kerja Sama Pemurnian & Jual Beli Emas dengan Gorontalo Minerals Sementara itu, kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump terhadap mitra dagang utama terus mengguncang pasar global dan menambah kekhawatiran akan perlambatan ekonomi. Sebagai aset lindung nilai terhadap ketidakpastian, emas cenderung berkinerja baik dalam lingkungan suku bunga rendah, karena tidak menghasilkan imbal hasil. Pelaku pasar kini mengalihkan fokus ke laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) AS yang akan dirilis Rabu dan Indeks Harga Produsen (PPI) pada Kamis. Jajak pendapat Reuters memperkirakan CPI 0,3% pada Februari 2025 dibandingkan bulan sebelumnya (month-on-month/mtm). Ekspektasi pasar saat ini menunjukkan kemungkinan pemangkasan suku bunga The Federal Reserve pada Juni. Dalam catatannya, Commerzbank menilai harga emas sudah berada di level yang sangat tinggi setelah lonjakan sejak awal tahun, sehingga ruang kenaikan lebih lanjut menjadi terbatas.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Harga Minyak Dunia Menguat setelah Indikator Pasar Menunjukkan bahwa Penurunan Tajam Sebelumnya Terlalu Berlebihan

 Harga minyak mentah menguat pada Selasa (11/3/2025) setelah indikator pasar menunjukkan bahwa penurunan tajam sebelumnya terlalu berlebihan, mengesampingkan dampak potensi gencatan senjata sementara di Ukraina. Melansir Bloomberg, Rabu (12/3/2025), harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April naik 0,3% menjadi US$66,25 per barel. Sementara itu, minyak mentah Brent untuk pengiriman Mei menguat 0,4% menjadi US$69,56 per barel. WTI memulihkan diri dari level terendah dalam enam bulan terakhir usai Ukraina menyatakan kesiapannya menerima usulan gencatan senjata 30 hari dari AS dalam konflik dengan Rusia. Hal ini menimbulkan harapan bahwa minyak mentah Moskow dapat kembali mengalir tanpa hambatan dalam waktu dekat. Pada Selasa, harga minyak tetap stabil meskipun kebijakan perdagangan agresif Presiden AS Donald Trump kembali mengguncang pasar global. Meskipun pelemahan ekonomi dalam beberapa pekan terakhir menekan harga minyak berjangka, WTI tetap mempertahankan struktur bullish yang menjadi indikator utama keseimbangan pasokan dan permintaan jangka pendek. Menurut analis Strategas Securities Jon Byrne, tren ini menunjukkan bahwa kekhawatiran terhadap minyak tidak sebesar ketakutan terhadap aset berisiko lainnya.

Ukraina Serang Fasilitas Minyak di Moskow dan Oryol Agenda Energi Trump Dibekingi Raksasa Minyak, Bahan Bakar Fosil Gas Terus? Harga Minyak Stabil di Tengah Gejolak Pasar Global "Minyak mentah berpotensi mulai terlepas dari korelasi dengan aset berisiko lainnya dalam aksi jual kali ini," ujar Byrne seperti dilansir Bloomberg. Dukungan tambahan terhadap harga minyak datang dari pernyataan Menteri Energi AS Chris Wright yang menegaskan bahwa pemerintahan Trump siap menegakkan sanksi terhadap produksi minyak Iran, meskipun akhirnya harga kembali terkoreksi. Sejak mencapai puncaknya pada pertengahan Januari, harga minyak telah anjlok hampir 20% akibat ketidakpastian kebijakan perdagangan Trump serta pemangkasan belanja federal yang memperburuk prospek ekonomi AS. Tekanan tambahan datang dari rencana OPEC+ untuk meningkatkan produksi serta melemahnya permintaan energi dari China. Dalam konferensi industri energi di Houston, para petinggi perusahaan minyak dan gas terbesar—termasuk Chevron, Shell, dan Saudi Aramco—menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan energi Trump, yang berfokus pada dominasi produksi domestik. Pedagang energi senior di CIBC Private Wealth Group Rebecca Babin mengatakan pasar saat ini berada dalam posisi yang cukup ringan, sehingga tidak butuh banyak faktor untuk menggerakkan harga. "Menurut saya, ini hanya riak berita yang bisa memicu lonjakan jangka pendek. Namun, data ekonomi fundamental masih menunjukkan tekanan yang akan terus membebani harga minyak mentah dalam jangka panjang."

 

 

Wall Street Merosot: Dow, S&P 500 dan Nasdaq Kembali Diterpa Aksi Jual

 

Wall Street kambali jatuh dan menambah aksi jual terbesar dalam beberapa bulan, karena investor khawatir tentang dampak ancaman tarif terbaru pada ekonomi global.

Selasa (11/3), Dow Jones Industrial Average ditutup anjlok 478,23 poin atau 1,14% menjadi 41.433,48, indeks S&P 500 melemah 42,49 poin atau 0,76% ke 5.572,07 dan indeks Nasdaq Composite turun 32,23 poin atau 0,18% ke 17.436,10.

Seluruh sektor pada indeks utama S&P mengalami penurunan, meskipun sektor teknologi dan konsumen diskresioner, dua sektor dengan kinerja terburuk tahun ini, mengalami penurunan paling mini.

Pada sesi ini, perdagangan bursa saham Amerika Serikat (AS) bergejolak, menyusul pembaruan tarif yang saling bertentangan. Sementara, kemajuan menuju gencatan senjata antara Ukraina dan Rusia sempat mengangkat pasar saham.

Indeks S&P 500 anjlok hingga 5.528,41 poin, yang sempat mencatat penurunan 10% dari rekor penutupan tertingginya di posisi 6.144,15 pada 19 Februari lalu, yang umumnya dikenal sebagai koreksi pasar.

Hal itu terjadi setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan akan menggandakan tarif yang akan berlaku dalam beberapa jam pada semua produk baja dan aluminium Kanada yang diimpor menjadi 50%.

Ancaman tarif terbaru menambah keresahan investor bahwa kebijakan perdagangan Trump, yang mencakup tarif terhadap Kanada, Meksiko, dan China, dapat memicu perlambatan ekonomi atau menyebabkan resesi.

Pada hari Senin (10/3), indeks S&P 500 mencatat penurunan satu hari paling signifikan sejak 18 Desember, menghapus lebih dari US$ 1,3 triliun dalam nilai pasar, dan US$ 4 triliun yang mengejutkan dari posisi tertinggi-ya baru-baru ini.

Indeks Nasdaq yang sarat teknologi mengonfirmasi koreksi 10% di akhir minggu lalu.

Indeks acuan S&P sudah turun lebih dari 3,4% selama dua sesi terakhir, penurunan terbesar sejak awal Agustus.

"Itu hanya menciptakan kecemasan dan kegugupan di pasar, jadi Anda akan terus mendapatkan reaksi seperti 'tembak dulu, tanya belakangan', yang persis seperti yang Anda dapatkan," kata Ken Polcari, kepala strategi pasar di SlateStone Wealth di Jupiter, Florida.

Saham memperoleh beberapa daya tarik setelah AS setuju untuk melanjutkan bantuan militer dan pembagian intelijen dengan Ukraina segera setelah pembicaraan di Arab Saudi di mana Kyiv menyuarakan kesiapan untuk menerima proposal AS untuk gencatan senjata selama 30 hari dalam konfliknya dengan Rusia, kata kedua negara dalam sebuah pernyataan bersama.

Menambah momentum positif, Perdana Menteri Ontario mengatakan dia telah setuju untuk menangguhkan biaya tambahan 25% provinsi Kanada itu atas ekspor listrik ke Michigan, New York, dan Minnesota.

"Pasar mencari sesuatu untuk diharapkan setelah minggu lalu atau lebih, tetapi kami selalu mengatakan sulit untuk membuat perubahan berdasarkan sesuatu yang mungkin terjadi," kata Chris Fasciano, kepala strategi pasar di Commonwealth Financial Network di Waltham, Massachusetts.

"Jadi, hingga Anda melihat sebuah ide, apakah itu Rusia, Ukraina, atau apakah Anda melihat tarif yang akhirnya akan berlaku atau berapa pengeluaran pemerintah yang akhirnya akan berlaku, sulit untuk membuat perubahan besar-besaran dalam portofolio."

Pasar global telah terbalik sejak Trump memicu gerakan tarif bolak-balik terhadap mitra dagang utama sementara data ekonomi terkini mengindikasikan ekonomi mungkin melemah. Pembacaan harga konsumen pada hari Rabu akan menunjukkan apakah kemajuan sedang dibuat untuk menekan inflasi.

Sementara itu, laporan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan lowongan pekerjaan meningkat pada bulan Januari.

Ketidakpastian tarif juga membebani sentimen konsumen, dengan para eksekutif perusahaan semakin menandai dampaknya terhadap pendapatan mendatang.

Kohl memperkirakan, penurunan penjualan tahunan yang lebih besar dari perkiraan, yang menyebabkan saham pengecer anjlok 24,1%.

Saham Dick's Sporting Goods turun 5,7% setelah pengecer memperkirakan hasil tahunan yang suram.

Sejalan, saham Delta Air Lines anjlok 7,3% setelah maskapai itu memangkas estimasi laba kuartal pertamanya hingga setengahnya.

Saham American Airlines pun merosot 8,3% setelah maskapai itu memperkirakan kerugian kuartal pertama yang lebih besar dari perkiraan. Pelemahan maskapai penerbangan membantu menurunkan indeks transportasi Dow 3,1%.

Sedangkan, saham Oracle kehilangan 3,1% setelah perusahaan cloud itu gagal memenuhi estimasi pendapatan kuartalan.

Citi menjadi perusahaan pialang saham terbaru yang merevisi pendiriannya tentang saham AS, menurunkan rekomendasinya menjadi "netral."

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

China Sepakat dengan Dukungan Empat Negara Eropa Terhadap Rencana Pemulihan Gaza

 

 

Pemerintah China sepakat dengan dukungan Inggris, Prancis, Jerman dan Italia terhadap rencana pemulihan dan rekonstruksi awal Gaza, Palestina, yang diprakarsai Mesir dan negara-negara Arab lainnya. Sikap Pemerintah China itu disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning dalam konferensi pers di Beijing pada Senin (10/3/2025).

Pada Sabtu (8/3/2025), menteri-menteri luar negeri dari Prancis, Jerman, Italia, dan Inggris menyatakan dukungannya pada rencana negara-negara Arab untuk merekonstruksi Jalur Gaza yang hancur akibat perang genosida Israel.

Rencana yang diperkirakan menelan biaya 53 miliar dolar AS (sekitar Rp865 triliun) itu dibuat untuk mencegah pengusiran penduduk di wilayah kantong Palestina itu.

"Mengenai masalah Palestina, kami selalu mendukung kepentingan dan posisi negara-negara Arab dan Islam serta berpandangan bahwa prinsip 'Palestina memerintah Palestina' harus dipatuhi dalam pemerintahan pascakonflik di Gaza," ungkap Mao Ning.

China, ungkap Mao Ning, ingin memastikan bahwa rakyat Palestina akan membangun kembali tanah air mereka di wilayah mereka sendiri.

"Dalam perspektif jangka panjang, penyelesaian akhir masalah Palestina perlu kembali ke jalur yang benar dari solusi dua negara. Kami akan terus bekerja sama dengan masyarakat internasional untuk memainkan peran konstruktif untuk tujuan ini," kata Mao Ning.

Melalui pernyataan bersama, para menlu Eropa itu menekankan bahwa rencana negara-negara Arab itu menawarkan rekonstruksi Gaza yang realistis serta menjanjikan perbaikan yang cepat dan berkelanjutan jika terlaksana.

“Rencana tersebut menunjukkan jalan yang realistis untuk rekonstruksi Gaza dan menjanjikan, apabila terwujud, perbaikan yang kilat dan berkelanjutan terhadap kondisi hidup yang buruk yang dihadapi warga Palestina di Gaza,” sebut pernyataan bersama tersebut.

Namun rencana yang dirancang oleh Mesir dan diadopsi para pemimpin negara-negara Arab dalam konferensi tingkat tinggi (KTT) darurat di Kairo, Selasa (4/3/2025) itu ditentang oleh Israel dan Presiden AS Donald Trump. Sebelumnya, Presiden Trump mengusulkan agar warga Palestina dipindahkan dari Gaza dan usulan itu menuai penolakan secara luas.

Rencana rekonstruksi Gaza oleh negara-negara Arab tersebut mencakup pembentukan komite administratif yang berisi teknokrat Palestina yang independen dan profesional. Komite itu akan mengawasi bantuan kemanusiaan dan menangani urusan Gaza di bawah pengawasan Otoritas Palestina.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Trump Peringatkan Ancaman Terbesar bagi Umat Manusia yang Bisa Menghancurkan Dunia

 

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengeluarkan peringatan keras terkait ancaman yang menurutnya menjadi bahaya terbesar bagi umat manusia.

Dalam wawancara dengan Fox News pada Minggu (9 Maret) dikutip Ladbible, Trump menegaskan bahwa perubahan iklim bukanlah ancaman eksistensial utama, melainkan senjata nuklir yang memiliki "tingkat kehancuran di luar imajinasi manusia".

Ancaman Nuklir Lebih Besar dari Perubahan Iklim

Dalam wawancara tersebut, Trump yang kini berusia 78 tahun dan mengendalikan sekitar 5.044 hulu ledak nuklir AS—jumlah yang hanya sedikit di bawah Rusia dengan 5.500 hulu ledak—menyatakan bahwa pengeluaran besar untuk pengembangan senjata nuklir menjadi ironi yang mengkhawatirkan.

"Kami menghabiskan banyak uang untuk senjata nuklir—tingkat kehancurannya di luar bayangan siapa pun. Sangat disayangkan bahwa kita harus mengalokasikan dana begitu besar untuk sesuatu yang, jika digunakan, kemungkinan besar akan mengakhiri dunia," ujar Trump.

Trump juga mengkritik kebijakan mantan Presiden Joe Biden yang, menurutnya, lebih memprioritaskan isu pemanasan global dibandingkan ancaman nuklir. "Ancaman terbesar ada di rak-rak penyimpanan di berbagai negara, berupa senjata nuklir yang bisa meledakkan segala sesuatu dalam radius bermil-mil," tambahnya.

Surat ke Pemimpin Tertinggi Iran: Upaya Negosiasi atau Tindakan Militer?

Selain membahas ancaman nuklir global, Trump mengungkapkan bahwa dirinya telah mengirim surat kepada Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, dengan harapan dapat merundingkan kesepakatan baru terkait program nuklir Teheran. Trump sebelumnya menarik AS dari perjanjian nuklir Iran pada masa kepresidenannya yang pertama.

"Saya telah menulis surat kepada mereka, mengatakan, ‘Saya harap Anda mau bernegosiasi, karena jika kami harus bertindak secara militer, itu akan menjadi sesuatu yang sangat buruk,’" ujar Trump.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa lebih memilih jalur diplomasi dibandingkan konfrontasi militer. "Saya lebih suka bernegosiasi. Mungkin tidak semua orang setuju dengan saya, tetapi kita bisa mencapai kesepakatan yang hasilnya sama baiknya dengan kemenangan militer."

Namun, ia memperingatkan bahwa waktu semakin menipis. "Waktunya hampir tiba. Sesuatu akan terjadi, entah itu melalui negosiasi atau langkah lain. Saya harap mereka memilih negosiasi, karena itu akan jauh lebih baik bagi Iran," tambahnya.

Trump juga menegaskan bahwa Iran tidak boleh memiliki senjata nuklir dengan alasan keamanan global. "Alternatif lainnya adalah kita harus mengambil tindakan, karena kita tidak bisa membiarkan mereka memiliki senjata nuklir," tegasnya.

Trump Ingin Diskusi dengan China dan Rusia soal De-eskalasi Nuklir

Peringatan Trump ini datang setelah bulan lalu ia menyatakan keinginannya untuk berbicara dengan China dan Rusia mengenai pengurangan program senjata nuklir mereka. Ia menyoroti bahwa produksi hulu ledak baru hanya akan semakin memperburuk situasi global.

"Tidak ada alasan bagi kita untuk terus membangun senjata nuklir baru. Kita sudah memiliki begitu banyak," kata Trump.

Menurutnya, dunia saat ini sudah cukup memiliki persenjataan untuk menghancurkan kehidupan berkali-kali lipat.

"Kita bisa menghancurkan dunia 50 kali, bahkan 100 kali. Namun, kita masih terus memproduksi senjata baru, dan mereka (China dan Rusia) juga melakukan hal yang sama. Kita menghabiskan banyak uang yang seharusnya bisa digunakan untuk hal-hal yang lebih produktif," pungkasnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Starlink ala China, SpaceSail, Siap Mengudara di 30 Negara

 

Rival Starlink dari China, SpaceSail, sedang bersiap untuk hadir di sedikitnya 30 negara dalam waktu dekat.

Pada November 2024, SpaceSail telah menandatangani perjanjian untuk memasuki Brasil. Awal tahun ini, mereka mulai bekerja di Kazakhstan.

Perluasan jangkauan itu jelas bisa menjadi langkah awal bagi SpaceSail untuk bersaing di pasar internet satelit global, yang dulunya sangat eksklusif.

Mengutip CCTV, SpaceSail meluncurkan 18 satelit pertamanya untuk konektivitas Low-Earth Orbit (LEO) pada 6 Agustus 2024. Hingga Januari 2025, terdapat 72 satelit di orbit.

SpaceSail juga telah mengumumkan rencana untuk menyebarkan 648 satelit LEO tahun ini.

Tujuan akhir dari program ini adalah membangun konstelasi "Thousand Sails" (Qianfan) yang dapat mencakup hingga 15.000 satelit pada tahun 2030.

Teknologi LEO, yang digunakan oleh penyedia layanan internet ini, diklaim mampu mengurangi penundaan transmisi dan meningkatkan kapasitas data.

Satelit LEO mengorbit pada ketinggian di bawah 2.000 kilometer dan menyediakan konektivitas internet berkecepatan tinggi dengan penundaan transmisi minimal.

Berdasarkan kemampuan itu, satelit jenis ini dianggap akan sangat bermanfaat bagi komunitas terpencil, kapal laut, dan aplikasi militer.

Program SpaceSail dirintis oleh Shanghai Spacecom Satellite Technology (SSST), sebuah perusahaan teknologi satelit yang didukung pemerintah kota Shanghai.

Mengutip Reuters, SSST berdiri pada tahun 2018 dengan tujuan untuk menyediakan layanan internet berdasarkan LEO.

Pada Februari 2024, SSST telah berhasil mengumpulkan dana 6,7 miliar yuan untuk pembangunan konstelasi LEO.

Firma investasi ventura dan inkubator China, CAS Star, mengatakan bahwa SSST telah mendapatkan dukungan dari sejumlah investor top, seperti Guosheng Capital yang berafiliasi dengan otoritas Shanghai, Hengxu Capital yang didukung oleh produsen mobil SAIC, dan CAS Capital yang merupakan perusahaan investasi lain yang berafiliasi dengan Akademi Ilmu Pengetahuan China.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Serangan Siber Besar-besaran Guncang X! Elon Musk Curigai Dalang Besar di Baliknya

 

Platform media sosial X mengalami serangan siber besar-besaran yang mengakibatkan gangguan akses bagi sejumlah pengguna. Elon Musk, pemilik platform tersebut, mengonfirmasi serangan ini pada 10 Maret 2025 dan menyebut bahwa serangan tersebut melibatkan sumber daya yang sangat besar.

"Kami diserang setiap hari, tetapi kali ini serangan dilakukan dengan banyak sumber daya. Bisa jadi ini ulah kelompok besar yang terkoordinasi atau bahkan melibatkan suatu negara," ujar Musk dalam pernyataannya di platform X.

Gangguan Layanan dan Skala Serangan Siber

Menurut Downdetector, hingga saat peristiwa ini dilaporkan, lebih dari 33.000 keluhan terkait pemadaman layanan X tercatat pada 10 Maret. Meski fungsi pengguna cepat dipulihkan, Musk mengindikasikan bahwa serangan masih berlangsung.

Serangan ini dikonfirmasi Musk sebagai respons terhadap seorang pengguna X yang menguraikan serangkaian serangan yang menargetkan kepentingan bisnis sang miliarder. Mulai dari aksi protes terhadap Departemen Efisiensi Pemerintahan (DOGE) hingga aksi vandalisme terhadap toko Tesla.

Rentetan Serangan Terhadap Kepentingan Elon Musk

Laporan NBC News menyebutkan bahwa setidaknya ada 10 kasus vandalisme yang menargetkan toko dan kendaraan Tesla dalam beberapa waktu terakhir. Insiden ini diduga berkaitan dengan keterlibatan Musk dalam pemerintahan Donald Trump, khususnya dalam kapasitasnya sebagai kepala Departemen Efisiensi Pemerintahan (DOGE).

Sejak ditunjuk oleh Presiden Trump setelah kemenangan pemilu November lalu, Musk memimpin DOGE dengan mandat utama untuk memangkas pengeluaran pemerintah yang dianggap tidak efisien.

DOGE Klaim Hemat Lebih dari US$100 Miliar

Sejauh ini, DOGE mengklaim telah menghemat sekitar US$105 miliar dari anggaran pemerintah melalui 10.492 inisiatif penghematan yang dicatat dalam sistem pemantauan langsung.

Salah satu target utama DOGE saat ini adalah Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC). Bahkan, DOGE telah mengundang publik untuk melaporkan kasus dugaan waste, fraud, and abuse (pemborosan, penipuan, dan penyalahgunaan) yang terjadi di dalam SEC.

Musk sendiri dikenal sebagai kritikus tajam SEC. Sebelumnya, ia menyebut badan tersebut sebagai "organisasi yang sepenuhnya rusak" yang salah dalam mengalokasikan sumber dayanya dengan fokus pada hal-hal yang tidak esensial.

Perubahan Arah Regulasi SEC di Bawah Trump

Di bawah kepemimpinan Trump, mandat SEC mengalami perubahan signifikan, termasuk dalam kaitannya dengan industri kripto.

Menurut Harvard Law School Forum on Corporate Governance, diharapkan bahwa SEC di bawah pemerintahan Trump akan mengurangi regulasi ketat yang diterapkan selama era Biden dan kepemimpinan Gary Gensler. Banyak aturan sebelumnya dianggap sebagai penghambat utama dalam misi utama SEC untuk mendorong pembentukan modal.

Dengan serangan siber besar yang baru saja terjadi dan reformasi besar-besaran di lingkungan pemerintahan, langkah Musk dalam membentuk kebijakan efisiensi dan regulasi pasar keuangan tampaknya akan terus menjadi sorotan global.

Menteri Perdagangan Jepang Gagal Mendapat Jaminan Pembebasan Tarif dari AS

 

Menteri perdagangan Jepang mengatakan bahwa ia telah meminta Amerika Serikat untuk tidak mengenakan tarif perdagangan pada negaranya. Tetapi, ia tidak memperoleh jaminan apa pun bahwa Jepang akan dibebaskan, termasuk dari bea masuk baja dan aluminium sebesar 25% yang akan dimulai pada hari Rabu.

"Kami sepakat untuk melanjutkan konsultasi erat dengan pemerintah AS dan mengadakan diskusi di tingkat kerja sesegera mungkin," kata Yoji Muto di Washington D.C. pada Senin (10/3) setelah pertemuan dengan Menteri Perdagangan Howard Lutnick, Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer, dan penasihat ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett seperti dikutip Reuters, Selasa (11/3).

Dalam upaya untuk membujuk Presiden Donald Trump agar membebaskan Jepang dari tarif mobil dan produk lainnya, Muto dan pejabat senior Jepang lainnya memuji Jepang sebagai mitra ekonomi dekat yang telah banyak berinvestasi dalam ekonomi AS dan menciptakan jutaan lapangan kerja.

Menurut perintah eksekutif yang ditandatangani Trump bulan lalu, tarif baru 25% untuk impor baja dan aluminium ke Amerika Serikat akan mulai berlaku pada 12 Maret.

"Kami tidak menerima tanggapan bahwa Jepang akan dibebaskan," kata Muto.

Ia menambahkan bahwa Amerika Serikat telah mengakui kontribusi perusahaan Jepang terhadap ekonominya, tetapi ia menolak untuk menguraikan lebih lanjut tentang sikap mitranya.

"Kami perlu terus menegaskan pandangan kami," katanya.

Dalam pembicaraan dengan mitranya di AS, Muto mengatakan mereka juga membahas pembelian lebih banyak gas alam cair (LNG) AS oleh Jepang, proyek jaringan pipa gas di Alaska, dan tawaran Nippon Steel untuk membeli U.S. Steel.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Rusia Usir 2 Diplomat Inggris karena Jadi Mata-mata, London Tak Terima

 

Kementerian Luar Negeri Rusia pada hari Senin memutuskan untuk mengusir dua diplomat Inggris karena terlibat kegiatan spionase di wilayah Rusia. Kedua diplomat London itu diperintahkan untuk meninggalkan negara Rusia dalam waktu dua minggu. "FSB [Dinas Keamanan Federal] akan terus melawan intelijen dan kegiatan subversif dari badan intelijen asing dengan menggunakan semua cara yang tersedia," bunyi pernyataan kementerian tersebut, seperti dikutip dari Russia Today, Selasa (11/3/2025). Baca Juga Zelensky Temui Pangeran Mohammed bin Salman saat Ukraina Kewalahan Hadapi Rusia FSB mengatakan kedua diplomat Inggris tersebut telah dicabut akreditasinya di Rusia setelah terlibat dalam kegiatan spionase. FSB tidak mengidentifikasi nama keduanya, tetapi mengatakan bahwa mereka adalah sekretaris kedua Kedutaan Inggris dan suami dari sekretaris pertama kedutaan, yang datang ke Rusia "dengan kedok kedutaan nasional”. Kendati demikian, media-media Rusia mengidentifikasi keduanya sebagaiAlkesh Odedra danMichael Skinner (suami dari Tabasum Rashid). Dalam sebuah pernyataan, FSB mengatakan bahwa para operatornya telah menemukan kehadiran intelijen yang tidak dideklarasikan di Kedutaan Besar Inggris di Moskow. "Dua diplomat Inggris ditemukan telah melaksanakan pekerjaan intelijen dan subversif yang mengancam keamanan Rusia," kata FSB. Masih menurut FSB, kedua diplomat itu secara sengaja memberikan informasi palsu ketika menerima izin untuk memasuki Rusia, sehingga melanggar hukum negara Rusia. Kementerian Luar Negeri Rusia telah memanggil seorang perwakilan Kedutaan Besar Inggris atas pencabutan akreditasi kedua diplomat tersebut. Sementara itu, pihak juru bicara Kantor Luar Negeri Inggris dalam sebuah pernyataan mengecam pengusiran dua diplomat mereka oleh Rusia dan tuduhan mata-mata yang dilontarkan. "Ini bukan pertama kalinya Rusia membuat tuduhan jahat dan tidak berdasar terhadap staf kami," bunyi pernyataan tersebut. Skandal intelijen selama seperempat abad kekuasaan Presiden Rusia Vladimir Putin telah membuat hubungan diplomatik antara Rusia dan Inggris menjadi tegang. Pada tahun 2006, Inggris menuduh Moskow berada di balik pembunuhan mantan agen Rusia dan kritikus Kremlin Alexander Litvinenko dalam serangan racun di London. Pada tahun 2018, Inggris dan sekutunya mengusir puluhan pejabat kedutaan Rusia yang mereka katakan sebagai mata-mata atas upaya peracunan mantan agen ganda, Sergei Skripal, dengan agen saraf era Soviet; Novichok.

 

 

 

 

 

 

 

 

Korea Utara Tembakkan Beberapa Rudal, Marah dengan Latihan Perang AS-Korsel

 

Korea Utara (Korut) telah menembakkan beberapa rudal balistik pada hari Senin sebagai luapan kemarahan atas latihan perang gabungan Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel). Pyongyang menyatakan latihan perang gabungan tersebut merupakan tindakan provokatif berbahaya yang berisiko memicu konfrontasi secara tidak sengaja. Militer Korea Selatan mengatakan rudal-rudal balistik Pyongyang ditembakkan dari wilayah barat Korea Utara menuju Laut Kuning. Sementara itu, latihan perang gabungan AS-Korsel yang diberi nama "Freedom Shield" dijadwalkan berlangsung hingga 20 Maret mendatang. Baca Juga Latihan Tempur Kacau, Jet Militer Korea Selatan Malah Mengebom Warganya Sendiri Meski demikian, latihan tembak-menembak masih ditangguhkan setelah jet tempur Korea Selatan secara keliru menjatuhkan bom di kota sipil dekat perbatasan kedua Korea pekan lalu, yang melukai 31 orang. Korea Utara biasanya meminta agar latihan gabungan AS-Korea Selatan dibatalkan, yang dianggapnya sebagai awal dari invasi. Militer Korea Selatan mengatakan latihan gabungan tersebut bertujuan untuk memperkuat kesiapan aliansi terhadap ancaman eksternal seperti Korea Utara. "Ini adalah tindakan provokatif yang berbahaya untuk memperburuk situasi di Semenanjung Korea, yang dapat memicu konflik fisik antara kedua belah pihak melalui satu tembakan yang tidak disengaja, hingga ke titik ekstrem," kata Kementerian Luar Negeri Korea Utara, sebagaimana dikutip dari KCNA, Selasa (11/3/2025). Latihan perang tersebut akan membahayakan keamanan AS, imbuh kementerian tersebut. Di sisi lain, Kepala Angkatan Udara Korea Selatan Lee Young-su menundukkan kepala saat meminta maaf pada hari Senin atas insiden penjatuhan delapan bom secara tidak sengaja oleh dua jet tempur pada pekan lalu. "Itu adalah kecelakaan yang seharusnya tidak pernah terjadi dan tidak boleh terjadi lagi," kata Lee kepada wartawan. Seorang pilot dari salah satu jet tempur dikejar waktu dan tidak memeriksa ulang koordinat target, sementara pilot lain di jet tempur lainnya mengikuti dan menjatuhkan bom tanpa menyadari koordinatnya salah, kata seorang pejabat militer Korea Selatan, mengutip hasil sementara penyelidikan militer. Daerah yang terkena delapan bom adalah Pocheon, yang berjarak sekitar 40 kilometer (25 mil) di timur laut Seoul, berada di luar area latihan di dekat perbatasan dengan Korea Utara. Warga di daerah tersebut telah lama mengeluhkan gangguan dan risiko yang timbul dari latihan perang gabungan tersebut.

 

 

 

 

 

 

 

 

Hamas: AS Ingin Hentikan Perang Gaza

 

 Kelompok perlawanan Palestina Hamas mengatakan pada hari Senin bahwa pembicaraan yang diadakan dengan mediator dan utusan AS di Qatar membahas tentang penghentian perang Israel di Gaza, penarikan pasukan, dan rekonstruksi daerah kantong tersebut. "Kami menangani upaya para mediator dan utusan (Presiden AS Donald) Trump secara fleksibel dan kami menunggu hasil negosiasi mendatang dan kewajiban pendudukan untuk mematuhi (kesepakatan gencatan senjata Gaza) dan beralih ke fase kedua," kata juru bicara Hamas Abdul Latif al-Qanou, dilansir Anadolu. "Negosiasi yang dilakukan dengan mediator Mesir dan Qatar serta utusan Trump difokuskan pada penghentian perang, penarikan pasukan, dan rekonstruksi," tambahnya. Dalam sebuah wawancara dengan lembaga penyiaran publik Israel KAN pada hari Minggu, utusan AS Adam Boehler mengatakan Hamas telah mengusulkan gencatan senjata selama lima hingga 10 tahun yang akan melucuti senjata dan menarik diri dari panggung politik Gaza. Baca Juga: Proposal Mesir untuk Gaza 2030 Persatukan Negara-negara Arab Tidak ada komentar dari Hamas mengenai pernyataan utusan AS tersebut. Qanou mengatakan Hamas sepenuhnya mematuhi "fase pertama perjanjian gencatan senjata." "Prioritas kami saat ini difokuskan pada perlindungan dan bantuan bagi penduduk Gaza serta memastikan gencatan senjata permanen," tambahnya. Juru bicara tersebut menyebut ancaman Israel untuk melanjutkan pertempuran dan pemutusan aliran listrik ke Gaza sebagai "pilihan yang gagal yang mengancam para tawanannya, yang hanya akan dibebaskan melalui negosiasi." Israel memutus pasokan listrik ke Gaza pada hari Minggu, dalam langkah terbaru untuk memperketat blokade yang mencekik di daerah kantong itu meskipun ada gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan. Minggu lalu, Israel menghentikan bantuan kemanusiaan memasuki Gaza, yang memicu peringatan dari kelompok hak asasi manusia dan lokal tentang kembalinya kelaparan yang meluas bagi penduduk Palestina. Fase enam minggu pertama dari kesepakatan gencatan senjata berakhir pada awal Maret tanpa Israel setuju untuk beralih ke fase kedua atau menghentikan perang. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya untuk memperpanjang fase pertama pertukaran tahanan untuk mengamankan pembebasan lebih banyak tawanan Israel tanpa memenuhi kewajiban militer atau kemanusiaan yang diuraikan dalam perjanjian, yang menenangkan kelompok garis keras dalam pemerintahannya. Namun, Hamas menolak pendekatan ini dan bersikeras agar Israel mematuhi ketentuan gencatan senjata, mendesak para mediator untuk mendorong negosiasi segera pada tahap kedua, yang mencakup penarikan penuh Israel dan diakhirinya perang. Kesepakatan gencatan senjata telah berlaku sejak Januari, menghentikan perang genosida Israel di Gaza, yang telah menewaskan hampir 48.500 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan meninggalkan daerah kantong itu dalam reruntuhan. November lalu, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Israel juga menghadapi kasus genosida di Pengadilan Internasional atas perangnya di daerah kantong itu.
 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sentimen ekonomi Jepang turun selama dua bulan beruntun pada 2025

 

 

 

Sebuah survei yang dirilis pada Senin (10/3) oleh Kantor Kabinet Jepang menunjukkan indeks kondisi ekonomi terkini turun 3,0 poin dari bulan sebelumnya menjadi 45,6 pada Februari, menandai penurunan selama dua bulan berturut-turut.

Indeks tersebut, yang menilai sentimen ekonomi berdasarkan pendapat dari orang-orang yang bekerja di berbagai industri, merupakan indikator utama tren ekonomi di Jepang. Angka di atas 50 mengindikasikan peningkatan ekonomi, sementara angka di bawah 50 menunjukkan penurunan kondisi.

Penurunan pada Februari 2025 sebagian besar disebabkan oleh cuaca yang lebih dingin dari biasanya, yang mengakibatkan berkurangnya penyelenggaraan acara publik dan menekan penjualan retail.

Berdasarkan data tersebut, pemerintah menurunkan penilaian ekonomi secara keseluruhan untuk pertama kalinya dalam 10 bulan terakhir. Pemerintah Jepang menyatakan bahwa meski ekonomi masih mengalami tren pemulihan yang moderat, tanda-tanda pelemahan telah muncul.

Di antara komponen-komponen indeks kondisi terkini, aktivitas rumah tangga dan perusahaan mengalami penurunan. Indeks yang berhubungan dengan rumah tangga turun 4,1 poin menjadi 44,5, didorong oleh penurunan 4,8 poin pada sektor retail.

Cuaca dingin yang berkepanjangan membuat para pelanggan enggan bepergian, sehingga menyebabkan penurunan aktivitas lalu lintas dan penjualan, menurut laporan sebuah pusat perbelanjaan di wilayah Tokai.

Indeks aktivitas bisnis juga turun 1,5 poin menjadi 47,4 di saat rendahnya belanja konsumen akibat yen yang lemah, kenaikan biaya energi, dan inflasi yang tinggi telah menyebabkan penurunan permintaan logistik.

Indeks prospek, yang mencerminkan ekspektasi ekonomi untuk dua hingga tiga bulan ke depan, juga turun 1,4 poin menjadi 46,6.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

UNRWA desak Israel cabut blokade bantuan untuk cegah kelaparan di Gaza

 

Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini pada Senin (10/3) mengatakan Israel harus mencabut larangan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza untuk mencegah kelaparan dan penderitaan massal di wilayah Palestina yang terkepung tersebut.

"Kami sudah melihat tanda-tanda awal kenaikan harga di pasar... Saya pikir semakin lama ini berlangsung, dampaknya terhadap penduduk akan semakin besar. Jelas ada risiko kita kembali ke situasi yang kita alami beberapa bulan lalu, yakni kelaparan yang semakin parah di Jalur Gaza... Blokade ini harus dicabut," ujar Lazzarini dalam konferensi pers.

UNRWA adalah Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina yang menyediakan bantuan kemanusiaan untuk rakyat Palestina selama beberapa dekade konflik berlangsung.

Pada 2 Maret, Israel mengumumkan larangan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza dan mengancam akan meningkatkan tekanan terhadap Hamas karena menolak rencana baru Amerika Serikat (AS) untuk memperpanjang gencatan senjata dan membebaskan sandera yang tersisa.

Israel ingin memperpanjang tahap pertama kesepakatan gencatan senjata guna memastikan pembebasan seluruh sandera tanpa menjamin penghentian perang di Gaza.

Sementara itu, Hamas bersikeras untuk melanjutkan ke tahap berikutnya, yang mencakup penghentian total pertempuran dan penarikan penuh pasukan Israel dari wilayah tersebut.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Perang dagang: China bantah klaim AS soal "penipuan" ekonomi

 

Kementerian Luar Negeri China mengatakan bahwa pernyataan AS yang menyebut hubungan ekonomi dengan China sebagai "penipuan" bertentangan dengan akal sehat ekonomi yang paling mendasar, di tengah perang dagang di antara kedua negara.

Juru bicara Kemlu China Mao Ning menyampaikan hal itu sebagai respons atas pertanyaan tentang klaim berulang dari Menteri Keuangan AS Scott Bessent bahwa ekonomi China terlalu bergantung pada ekspor dan bahwa pihak AS menginginkan hubungan perdagangan yang adil dan resiprokal.

Dalam konferensi pers harian pada Senin, Mao mengatakan bahwa perdagangan China-AS, seperti sekarang ini, merupakan hasil dari kekuatan pasar dengan berbagai faktor yang berperan, termasuk struktur ekonomi dan kebijakan perdagangan kedua negara serta posisi dolar AS.

China tidak pernah mengejar surplus perdagangan, dan pada kenyataannya, AS telah mendapatkan manfaat yang signifikan dari perdagangan dengan China, kata Mao.

"Jika Anda melihat rincian statistik, ekspor perusahaan-perusahaan AS yang berbasis di China juga dihitung sebagai surplus perdagangan China," kata Mao.

Produk-produk berkualitas tinggi dengan biaya lebih rendah yang diekspor oleh China ke AS pada dasarnya telah meningkatkan daya beli konsumen AS, dan menciptakan banyak lapangan pekerjaan di AS, terutama di sektor-sektor seperti transportasi, grosir, retail, dan perdagangan elektronik, kata Mao.

AS juga terus mengalami surplus yang sangat besar dalam perdagangan jasa, imbuhnya.

Dia menyebut bahwa hubungan perdagangan dan ekonomi China-AS menguntungkan kedua belah pihak.

"Jika salah satu pihak menipu yang lain, tidak mungkin hubungan itu akan sampai sejauh ini seperti yang kita lihat sekarang," kata Mao, menegaskan.

Sang jubir menekankan bahwa melabeli hubungan ekonomi sebagai "penipuan" dan menuntut resiprositas mutlak bertentangan dengan logika ekonomi dasar, dan pihak-pihak yang melakukan hal tersebut meremehkan penilaian perusahaan-perusahaan dan konsumen AS.

"Sudah bertahun-tahun sejak AS memulai perang dagang dengan negara-negara lain di dunia, namun itu tidak menghentikan defisit perdagangan AS untuk terus naik dan mencapai 918,4 miliar dolar AS tahun lalu," kata Mao.

Dia menambahkan, perang tarif maupun perang dagang, keduanya selalu dimulai dengan merugikan pihak lain sebelum berbalik merugikan pihak yang memulainya.

Sudah saatnya bagi AS untuk belajar dari kesalahannya dan mengakhiri tindakan yang salah ini, imbuh Mao.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pengacara: Direktur RS Gaza alami penyiksaan di penjara Israel

 

 

Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara, Dr. Hussam Abu Safiya, mengalami penyiksaan dan perlakuan brutal di penjara Israel, kata seorang pengacara Palestina pada Senin (10/3).

Pada akhir Desember 2024, pasukan Israel menangkap Abu Safiya di bawah todongan senjata setelah menyerbu RS Kamal Adwan dan mengakibatkan fasilitas kesehatan tersebut tidak dapat beroperasi.

Menurut pernyataan Kantor Media Tawanan yang berafiliasi dengan Hamas, pengacara Palestina Ghaid Qassem berhasil mengunjungi Abu Safiya pada Kamis lalu.

Dokter Gaza itu telah ditahan lebih dari 70 hari di Penjara Ofer, sebelah barat Ramallah di Tepi Barat yang diduduki Israel, ungkapnya.

"Sejak saat pertama penangkapannya, Abu Safiya dipindahkan ke pusat penahanan Sde Teiman yang terkenal kejam di Gurun Negev, Israel selatan, dan dikurung dalam sel isolasi selama 14 hari," ujar pengacara tersebut, mengutip pernyataan Abu Safiya.

Terkait interogasi yang dialaminya, Qassem menyebut bahwa "sesi terlama berlangsung selama 13 hari berturut-turut, dengan setiap sesi berlangsung antara 8 hingga 10 jam."

Ia menegaskan bahwa selama penahanannya, Abu Safiya mengalami "perlakuan kejam tanpa henti, penyiksaan, dan penganiayaan yang sangat brutal."

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Share this Post