News Komoditi & Global ( Kamis, 25 September 2025 )

News  Komoditi & Global

                             (  Kamis,   25  September  2025  )

Harga Emas Global Melemah, Investor Mengamati Data Ekonomi AS

 

Harga emas ditutup melemah karena dolar AS menguat. Selain itu, investor menunggu data ekonomi yang akan dirilis akhir pekan ini untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut tentang arah kebijakan Federal Reserve.

Rabu (24/9/2025), harga emas spot ditutup melemah 0,7% menjadi US$ 3.736,16 per ons troi, setelah sempat mencapai rekor tertinggi di US$ 3.790,82 per ons troi pada hari Selasa (23/9/2025).

Sejalan, harga emas berjangka untuk pengiriman Desember 2025 ditutup melemah 1,2% di level US$ 3.768,1 per ons troi.

Indeks dolar AS naik sekitar 0,6%, membuat emas batangan yang diperdagangkan dalam dolar AS lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Imbal hasil Treasury 10-tahun yang menjadi acuan juga bergerak naik.

"Emas masih mencerna beberapa komentar yang keluar dari Federal Reserve kemarin dan juga ketegangan geopolitik dengan Rusia... Harganya sedikit berhati-hati menjelang beberapa data ekonomi yang akan dirilis," kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures.

Ketua The Fed, Jerome Powell, pada hari Selasa tidak memberikan petunjuk baru tentang arah suku bunga di masa mendatang, menekankan bahwa bank sentral harus dengan hati-hati menyeimbangkan risiko inflasi yang membandel dengan pasar tenaga kerja yang melambat.

Pasar memperkirakan dua penurunan suku bunga tambahan sebesar 25 basis poin tahun ini – satu di bulan Oktober dengan probabilitas 94% dan satu lagi di bulan Desember dengan probabilitas 77%, menurut alat CME FedWatch.

Fokus saat ini tertuju pada data klaim pengangguran mingguan AS yang akan dirilis hari Kamis dan rilis indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi AS, ukuran inflasi pilihan The Fed, pada hari Jumat.

Di sisi geopolitik, militer Ukraina mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka menyerang dua stasiun pompa minyak semalam di wilayah Volgograd, Rusia.

Emas sebagai aset safe haven menjadi lebih menarik selama periode ketidakpastian geopolitik dan ekonomi. Emas juga cenderung berkembang pesat dalam lingkungan suku bunga rendah karena merupakan aset yang tidak memberikan imbal hasil.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Harga Minyak Dunia Menguat karena Penurunan Mengejutkan Persediaan Minyak Mentah Mingguan Amerika Serikat Dunia

 

Harga minyak melonjak sekitar 2,5% ke level tertinggi dalam tujuh minggu karena penurunan mengejutkan persediaan minyak mentah mingguan Amerika Serikat (AS) yang menambah kekhawatiran akan pengetatan pasokan di tengah masalah ekspor di Irak, Venezuela, dan Rusia.

Rabu (24/9/2025), harga minyak mentah berjangka jenis Brent untuk kontrak pengiriman November 2025 ditutup naik US$ 1,68 atau 2,5% menjadi US$ 69,31 per barel.

Sementara, harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak November 2025 juga ditutup naik US$ 1,58 atau 2,5% ke US$ 64,99 per barel.

Itu merupakan penutupan tertinggi untuk Brent sejak 1 Agustus dan WTI sejak 2 September.

Persediaan minyak mentah AS turun secara mengejutkan sebesar 607.000 barel pekan lalu, menurut Badan Informasi Energi (EIA).

Angka tersebut dibandingkan dengan perkiraan analis sebesar 235.000 barel dalam jajak pendapat Reuters, tetapi lebih kecil dari perkiraan pasar sebesar 3,8 juta barel, menurut kelompok perdagangan American Petroleum Institute (API) yang dikutip dalam datanya pada hari Selasa.

"Laporan ini cukup mendukung mengingat adanya penarikan secara menyeluruh di sini," kata John Kilduff, mitra di Again Capital, merujuk pada penarikan persediaan minyak mentah, sulingan, dan bensin dalam laporan EIA.

Harga minyak juga terdongkrak oleh berita bahwa militer Ukraina menyerang dua stasiun pompa minyak semalam di wilayah Volgograd, Rusia. Keadaan darurat diumumkan di kota Novorossiisk, Rusia, yang merupakan pelabuhan utama Rusia di Laut Hitam dan memiliki terminal ekspor minyak dan biji-bijian utama.

"Fokus baru-baru ini beralih kembali ke Eropa Timur dan kemungkinan penerapan sanksi baru terhadap Rusia," kata analis PVM Oil Associates, Tamas Varga.

Rusia mengalami kekurangan bahan bakar jenis tertentu karena serangan pesawat nirawak Ukraina mengurangi operasional kilang, menurut para pedagang dan pengecer, setelah Ukraina meningkatkan serangan pesawat nirawak terhadap infrastruktur energi untuk mengurangi pendapatan ekspor Moskow.

Kementerian Keuangan Rusia mengusulkan kenaikan tarif pajak pertambahan nilai menjadi 22% dari 20% pada tahun 2026 untuk mendanai pengeluaran militer dan membantu mengekang defisit anggaran yang membengkak, yang akan menjadi tahun kelima perang di Ukraina.

Rusia adalah produsen minyak mentah terbesar kedua pada tahun 2024 setelah AS dan merupakan anggota OPEC+, yang mencakup OPEC dan sekutunya.

Presiden AS Donald Trump mengatakan ia yakin Ukraina dapat merebut kembali seluruh wilayah yang direbut Rusia, menandai pergeseran retorika mendadak yang menguntungkan Ukraina. Pemerintahan Trump awal bulan ini mendesak negara-negara Uni Eropa untuk menghentikan pasokan minyak dan gas Rusia lebih cepat.

Di AS, produksi dan aktivitas minyak dan gas di negara-negara bagian penghasil utama, yaitu Texas, Louisiana, dan New Mexico, sedikit menurun pada kuartal ketiga tahun 2025, menurut Dallas Fed pada hari Rabu.

Menteri Perminyakan Iran Mohsen Paknejad mengatakan "pembatasan baru yang memberatkan" terhadap penjualan minyak Iran tidak akan ditambahkan dan penjualan ke Tiongkok akan terus berlanjut, karena Teheran dan negara-negara Eropa berjuang untuk mencapai kesepakatan guna mencegah kembalinya sanksi PBB minggu ini.

Iran tidak berniat membangun senjata nuklir, Presiden Iran Masoud Pezeshkian menyampaikan hal tersebut kepada Majelis Umum PBB pada hari Rabu, beberapa hari sebelum sanksi internasional dapat diberlakukan kembali terhadap negaranya atas ambisi nuklir Teheran.

Iran, yang sedang dikenai sanksi atas aktivitas pengayaan uraniumnya, merupakan produsen minyak mentah terbesar ketiga di OPEC pada tahun 2024 setelah Arab Saudi dan Irak.

Chevron membatasi ekspor minyak dari Venezuela karena masalah izin di AS, yang menambah optimisme jangka pendek di pasar.

Harga minyak mentah naik meskipun ada berita bahwa delapan perusahaan minyak internasional yang beroperasi di Kurdistan Irak mencapai kesepakatan prinsip dengan pemerintah federal dan daerah Kurdi di Irak untuk melanjutkan ekspor minyak, menurut sebuah kelompok payung industri.

Irak adalah produsen minyak mentah terbesar kedua di Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) pada tahun 2024, menurut data energi AS.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Wall Street: Dow, S&P 500 dan Nasdaq Ditutup Melemah, Saham Freeport Anjlok 17%

 

Wall Street kembali ditutup melemah untuk sesi kedua berturut-turut, karena investor melakukan profit taking usai indeks mendekati level rekor tertiggi setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengisyaratkan potensi harga saham yang meroket dan menjelang rilis data inflasi akhir pekan ini.

Rabu (24/9/2025), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 171,50 poin atau 0,37% menjadi 46.121,28, indeks S&P 500 melemah 18,94 poin atau 0,28% ke 6.637,98 dan indeks Nasdaq Composite turun 75,62 poin atau 0,33% ke 22.497,86.

Sektor material turun 1,6% dan menjadi sektor dengan kinerja terburuk di antara sektor-sektor S&P 500.

Pada sesi ini, investor sedang mencoba mengukur arah penurunan suku bunga dari bank sentral karena The Fed berupaya menopang perekonomian yang telah menunjukkan tanda-tanda pasar tenaga kerja yang lesu tanpa memicu inflasi.

Tiga indeks utama, bersama dengan Russell 2000 berkapitalisasi kecil, ditutup pada rekor tertinggi secara bersamaan untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun awal pekan ini, tergelncir setelah Powell mengatakan pada hari Selasa bahwa harga aset tampak dinilai cukup tinggi.

Sementara rekan-rekan Powell mengajukan argumen di kedua sisi kesenjangan kebijakan, Ketua The Fed menekankan betapa ketatnya kondisi yang harus dihadapi bank sentral dalam keputusan kebijakan mendatang.

Bagi beberapa analis, komentar tersebut mengingatkan pada komentar mantan Ketua The Fed Alan Greenspan, yang mengatakan dalam pidatonya tahun 1996 bahwa "kegembiraan yang tidak rasional" telah mendorong kenaikan nilai aset.

Pemotongan suku bunga The Fed minggu lalu membantu mengangkat pasar saham pada bulan September, yang biasanya merupakan bulan yang lemah untuk saham, dengan investor sekarang mengandalkan pelonggaran lebih lanjut untuk menjaga reli tetap hidup.

"Dengan S&P yang memperkirakan 23-24 kali lipat dari pendapatan yang diharapkan dan ekspektasi yang diperhitungkan dalam kelipatan pertumbuhan pendapatan tahunan sekitar 15% selama lima tahun ke depan, itu terdengar cukup menguntungkan bagi saya," kata Ron Albahary, kepala investasi di LNW di Philadelphia.

"Jadi, bukan berarti kami sama sekali pengatur waktu pasar, tetapi gagasan bahwa orang-orang mungkin menggunakan ini, menggunakan komentar Fed, komentar Powell sebagai alasan untuk sedikit mengurangi suku bunga, masuk akal bagi saya."

Beberapa ukuran valuasi saham berada pada level tertinggi sejak 2021, dan kenaikan lebih lanjut akan mengangkatnya ke ambang batas yang belum pernah terlihat dalam beberapa dekade, di puncak ledakan internet.

Saham Freeport-McMoRan anjlok 17% setelah menyatakan keadaan kahar di tambang Grasberg di Indonesia dan menyatakan bahwa mereka memperkirakan penjualan konsolidasi tembaga dan emas akan lebih rendah pada kuartal ketiga.

Di sisi positifnya, indeks energi S&P 500 masih naik 1,2% dan menjadi sektor dengan kinerja terbaik, mengikuti kenaikan harga minyak mentah, yang mencapai level tertinggi dalam tujuh minggu setelah penurunan mengejutkan dalam persediaan minyak mentah mingguan AS.

Data yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan penjualan rumah keluarga tunggal yang baru dibangun di AS melonjak secara tak terduga sebesar 20,5% pada bulan Agustus.

Dalam berita perusahaan, saham Lithium Americas yang terdaftar di AS hampir dua kali lipat dan ditutup pada harga $6,01 setelah Reuters melaporkan pada hari Selasa bahwa pemerintahan Presiden Donald Trump sedang mengupayakan kepemilikan saham hingga 10% di perusahaan tersebut.

Negosiasi sedang berlangsung untuk membahas pinjaman pemerintah senilai lebih dari US$ 2,26 miliar untuk proyek litium Thacker Pass perusahaan dengan General Motors, yang naik 2,3%.

UBS juga menaikkan peringkat produsen mobil tersebut dari "netral" menjadi "beli". Micron Technology ditutup melemah 2,8% setelah produsen cip memori tersebut melaporkan hasil kuartalannya. Oracle turun 1,7% setelah Bloomberg News melaporkan perusahaan tersebut berencana untuk meningkatkan penjualan obligasi korporasi senilai $15 miliar.

Perhatian investor kini akan beralih ke data pengeluaran konsumsi pribadi, ukuran inflasi pilihan The Fed, yang akan dirilis akhir pekan ini.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Eropa Mengakui Negara Palestina, tapi AS Tetap Jadi Penentu Utama

 

Pengakuan Inggris dan Prancis terhadap negara Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjadi momen bersejarah dalam konflik Israel-Palestina yang sudah berlangsung lebih dari satu abad.

Namun, langkah ini juga dipandang sebagai perjudian diplomatik yang menandai perbedaan tajam antara Eropa dan Amerika Serikat.

Langkah tersebut dilakukan di tengah krisis berkepanjangan di Gaza.

Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan bahwa “hak harus mengalahkan kekuasaan,” sembari menekankan pentingnya menjaga solusi dua negara sebagai jalan menuju masa depan yang adil bagi Israel dan Palestina.

Pengakuan ini dikoordinasikan dengan Inggris serta mendapat dukungan Arab Saudi dan Liga Arab.

Sekretaris Jenderal PBB António Guterres mengingatkan, tanpa solusi dua negara, yang tersisa hanyalah dominasi Israel dan penindasan terhadap rakyat Palestina.

Ia menegaskan tidak ada alasan yang bisa membenarkan hukuman kolektif, kelaparan, maupun bentuk pembersihan etnis.

Israel merespons keras. Pemerintah Israel menilai pengakuan Eropa sebagai hadiah bagi Hamas setelah serangan 7 Oktober 2023.

Sejumlah menteri Israel bahkan mendorong aneksasi sebagian wilayah Tepi Barat yang diduduki, yang akan mematikan kemungkinan lahirnya negara Palestina.

Koalisi pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang didukung kelompok sayap kanan, konsisten menolak konsep dua negara.

Sementara itu, pemerintahan Presiden AS Donald Trump menentang langkah Eropa. Washington tetap mendukung Israel, melarang Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas hadir di konferensi PBB di New York, sehingga ia hanya bisa berpidato lewat video.

Situasi ini memperlihatkan perpecahan terdalam antara AS dan Eropa dalam menangani konflik Timur Tengah.

Eropa berargumen bahwa strategi Israel gagal karena justru memperparah penderitaan warga sipil dan membahayakan sandera yang masih ditahan Hamas.

Mereka mendorong jalur diplomasi, termasuk seruan agar Hamas melucuti senjata dan menyerahkannya kepada Otoritas Palestina. Macron juga memandang proses ini membuka peluang normalisasi hubungan Israel-Saudi, yang lama diincar Netanyahu dan Trump.

Meski demikian, pengakuan Palestina oleh Eropa dipandang belum cukup membawa dampak nyata. Tanpa dukungan Amerika Serikat, peluang terwujudnya negara Palestina tetap lemah.

“Superpower” masa kini masih berada di Washington, dan sejauh ini Trump menolak pendekatan Eropa.

Palestina menyambut baik pengakuan Eropa, namun mereka menyadari keputusan itu tidak lagi menentukan sebagaimana di masa lalu. Harapan akan kedaulatan penuh tetap tergantung pada sikap Amerika Serikat.

 

 

 

 

 

 

Topan Super Ragasa Terjang Taiwan, 14 Tewas dan 129 Hilang

 

Bencana melanda Kabupaten Hualien di Taiwan timur setelah Danau Bendung di kawasan pegunungan meluap akibat hantaman Super Topan Ragasa.

Luapan air menerjang permukiman pada Selasa (23/9/2025) sore dan menyebabkan sedikitnya 14 orang meninggal dunia serta 129 orang dinyatakan hilang.

Badan pemadam kebakaran Taiwan menyebut seluruh korban berada di wilayah Guangfu, kota wisata populer yang terdampak paling parah. Arus air deras menghancurkan jembatan utama di kawasan tersebut.

Seorang tukang pos setempat, Hsieh Chien-tung, menggambarkan terjangan air mirip “tsunami”. Ia sempat menyelamatkan diri ke lantai dua kantor pos, namun mendapati mobilnya sudah terseret banjir hingga masuk ke ruang tamu rumah.

Kepala desa Dama, Wang Tse-an, mengatakan hampir seluruh wilayah desanya yang berpenduduk sekitar 1.000 orang terendam. “Situasi kacau sekarang. Prioritas utama adalah mengevakuasi warga ke tempat yang aman, sementara bantuan logistik sulit masuk,” ujarnya.

Pada Rabu pagi, sirene peringatan banjir kembali berbunyi di Guangfu. Polisi dan relawan berteriak mengingatkan warga untuk segera lari ke tempat aman.

Militer Dikerahkan

Pemerintah Taiwan mengirim tim penyelamat dari berbagai daerah. Sebanyak 340 tentara diturunkan ke Guangfu untuk membantu evakuasi. Dengan kendaraan lapis baja, prajurit mendistribusikan air dan mi instan ke rumah-rumah yang terisolasi lumpur.

Namun, upaya penyelamatan terkendala. Anggota dewan Hualien, Lamen Panay, menilai evakuasi sejak awal tidak maksimal. Menurutnya, imbauan pemerintah agar warga mengungsi secara “vertikal” ke lantai atas rumah tidak cukup menghadapi banjir bandang.

Data pemerintah mencatat sekitar 5.200 orang atau 60% penduduk Guangfu memilih bertahan di lantai atas rumah mereka. Sisanya mengungsi ke rumah keluarga.

Danau Bendung yang terbentuk akibat longsor sebelumnya diperkirakan menampung 91 juta ton air, setara 36.000 kolam renang Olimpiade. Dari jumlah itu, sekitar 60 juta ton air meluap dan menghantam Guangfu.

China melalui Kantor Urusan Taiwan menyampaikan belasungkawa atas musibah ini, sebuah langkah jarang terjadi mengingat hubungan politik kedua pihak yang tegang. Beijing tetap mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya, meski ditolak keras oleh pemerintahan demokratis di Taipei.

Hualien dikenal sebagai destinasi wisata alam populer sekaligus rumah bagi banyak komunitas masyarakat adat Taiwan, termasuk suku Amis.

Topan Ragasa juga membawa curah hujan hingga 70 sentimeter di wilayah timur Taiwan, meski kawasan barat yang menjadi pusat industri semikonduktor utama negara itu tidak terdampak langsung.

Bencana kali ini kembali mengingatkan Taiwan pada Topan Morakot tahun 2009 yang menewaskan sekitar 700 orang dan menimbulkan kerugian hingga 3 miliar dolar AS.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Presiden Trump Tegaskan Komitmen Akhiri Perang Gaza

 

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menegaskan tekadnya untuk segera menghentikan konflik di Gaza dan memastikan pembebasan sandera.

Hal itu disampaikannya dalam Multilateral Meeting on the Middle East yang digelar di Ruang Konsultasi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, pada Selasa, 23 September 2025.

"Ini akan menjadi pertemuan yang sangat penting. Pertemuan ini akan mempertemukan para pemimpin besar dari bagian dunia yang sangat penting, yaitu Timur Tengah. Dan kita ingin mengakhiri perang di Gaza. Kita akan mengakhirinya," ujar Trump membuka pertemuan.

Trump juga menegaskan keyakinannya pada para pemimpin yang hadir. Emir Qatar, Syekh Tamim ibn Hamad Al Thani, pun menyampaikan terima kasih kepada Trump atas inisiatif menggelar pertemuan ini.

"Satu-satunya alasan kita berada di sini adalah untuk menghentikan perang dan membawa pulang para sandera. Dan kami mengandalkan Anda dan kepemimpinan Anda juga untuk mengakhiri perang ini dan membantu rakyat Gaza. Situasi di sana benar-benar, benar-benar sangat buruk,” ujar Emir Qatar.

Menutup sesi pengantar, Trump menegaskan kembali bahwa pertemuan ini adalah yang paling penting dari seluruh rangkaian agendanya di PBB.

"Inilah pertemuan yang sangat penting bagi saya karena kita akan mengakhiri sesuatu yang seharusnya mungkin tidak pernah terjadi. Terima kasih banyak, semuanya. Kami sangat menghargainya," pungkasnya.

Dalam pertemuan itu, Presiden Prabowo Subianto juga menjadi salah satu pimpinan negara yang mendapatkan undangan resmi dari Presiden AS Donald Trump.

Selain Prabowo dan Emir Qatar hadir pula beberapa pimpinan negara yakni, Raja Yordania Abdullah II, Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan, Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif, Perdana Menteri Mesir Mostafa Madbouly, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Persatuan Emirat Arab Syekh Abdullah bin Zayed Al Nahyan, serta Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud.

Negara-negara tersebut dipandang Trump memiliki pengaruh besar dan kontribusi nyata bagi upaya perdamaian kawasan.

Pertemuan ini menandai langkah diplomatik penting yang diharapkan mampu menghasilkan kesepakatan konkret bagi penghentian konflik, pembebasan sandera, serta pemulihan kehidupan damai di Gaza dan kawasan Timur Tengah.

Pertemuan ini juga membahas mengenai rencana perdamaian untuk Gaza, termasuk dukungan bagi pembangunan kembali Gaza setelah perdamaian tercapai.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Alibaba Luncurkan Qwen3-Max, Model AI Dengan Lebih dari 1 Triliun Parameter

Raksasa e-commerce China, Alibaba, mengumumkan model bahasa kecerdasan buatan terbesarnya, Qwen3-Max pada Rabu (24/9/2025). Qwen3-Max memperkuat AI sebagai strategi bisnis inti.

Qwen3-Max, yang merupakan yang terkuat dari Alibaba hingga saat ini, berisi lebih dari 1 triliun parameter, atau variabel yang menentukan bagaimana sistem AI memproses informasi, dan menunjukkan keunggulan khusus dalam pembuatan kode dan kemampuan agen otonom, ujar Zhou Jingren, Chief Technology Officer di Alibaba Cloud, pada konferensi tahunan perusahaan tersebut.

Kemampuan agen otonom berarti sistem AI membutuhkan lebih sedikit perintah manusia daripada chatbot seperti ChatGPT, dan dapat membuat keputusan serta mengambil tindakan secara independen untuk mencapai tujuan yang ditetapkan oleh pengguna manusia.

Alibaba mengutip tolok ukur pihak ketiga, seperti Tau2-Bench, yang menyatakan bahwa model tersebut mengungguli produk pesaing termasuk Claude dari Anthropic dan DeepSeek-V3.1 dalam metrik tertentu.

Alibaba telah menjadikan AI sebagai prioritas di samping operasi e-commerce tradisionalnya.

Awal tahun ini, Alibaba mengumumkan rencana untuk berinvestasi 380 miliar yuan (US$ 53,40 miliar) dalam infrastruktur terkait AI selama tiga tahun ke depan karena persaingan untuk mengembangkan kapabilitas AI tingkat lanjut di antara perusahaan teknologi China semakin ketat.

Dalam konferensi tersebut, CEO Alibaba Eddie Wu mengatakan, perusahaan akan meningkatkan pengeluaran lebih lanjut, meskipun ia tidak merinci jumlahnya.

"Kecepatan perkembangan industri AI telah jauh melampaui ekspektasi kami, dan permintaan industri akan infrastruktur AI juga jauh melampaui ekspektasi kami," kata Wu.

Perusahaan merilis model Qwen 3 pada bulan April.

Alibaba juga meluncurkan beberapa produk AI lainnya pada hari Rabu, termasuk Qwen3-Omni, sebuah sistem imersif multimoda yang berguna untuk aplikasi realitas virtual dan buatan seperti kacamata pintar dan kokpit pintar.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Rusia: Pengakuan atas Negara Palestina "sinyal penting" bagi Israel

 

Pengakuan sejumlah negara terhadap kedaulatan Palestina pada Sidang Majelis Umum PBB ke-80 merupakan sinyal "sangat penting" bagi Israel, kata Perwakilan Tetap Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, pada Selasa (23/9).

Dia menyebut PBB selama ini gagal menghentikan pertumpahan darah di Gaza atau memaksa Israel kembali ke jalur penyelesaian konflik dengan solusi dua negara.

Namun, dalam dua hari terakhir, kata dia, selama konferensi internasional di Majelis Umum PBB, langkah-langkah simbolis penting telah diambil oleh sejumlah negara yang mengakui kemerdekaan Palestina.

"Terlambat memang, tetapi itu adalah sinyal yang sangat penting bagi pemimpin militer dan politik Israel bahwa keadilan bagi rakyat Palestina harus dipulihkan," kata Nebenzia di Dewan Keamanan PBB.

Pada Senin, sejumlah negara seperti Andorra, Belgia, Luksemburg, Malta, San Marino, dan Prancis mengakui Negara Palestina dalam konferensi yang digelar di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB di New York.

Mereka menyusul langkah serupa yang dilakukan Australia, Inggris, Kanada, dan Portugal pada 21 September.

Negara Palestina yang berdaulat kini diakui oleh lebih dari 150 negara, termasuk Rusia. Pada 2024, Amerika Serikat memveto keanggotaan penuh Palestina di PBB.

Spanyol sahkan undang-undang embargo senjata terhadap Israel

 

Pemerintah Spanyol pada Selasa menyetujui undang-undang dekrit yang secara hukum menggabungkan embargo senjata total terhadap Israel sekaligus melarang penggunaan pelabuhan dan wilayah udara Spanyol untuk transit bahan bakar yang dapat digunakan untuk keperluan militer.

Kebijakan tersebut merupakan salah satu dari sembilan inisiatif yang telah diumumkan sebelumnya pada bulan ini oleh Perdana Menteri (PM) Spanyol Pedro Sanchez.

"Kami sedang mengonsolidasikan embargo senjata total terhadap Israel dan larangan impor produk dari permukiman ilegal Israel di Palestina," kata Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Bisnis Spanyol Carlos Cuerpo dalam konferensi pers usai rapat kabinet, yang disiarkan di televisi publik Spanyol, TVE.

Berdasarkan dekret tersebut, Spanyol akan melarang penjualan alutsista dan produk dwiguna ke Israel, serta impor dan iklan barang atau jasa yang berasal dari permukiman Israel di Tepi Barat yang diduduki. Pelabuhan dan bandara Spanyol juga akan ditutup untuk pengiriman bahan bakar yang dapat digunakan oleh militer Israel.

Cuerpo mengatakan pemerintah akan menyampaikan laporan triwulanan untuk memastikan kepatuhan terhadap kebijakan tersebut.

Undang-undang dekret tersebut berlaku segera tetapi harus diratifikasi oleh Kongres Spanyol dalam waktu 30 hari agar tetap sah.

Sanchez, yang saat ini berada di New York City untuk menghadiri sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, menegaskan kembali seruan Spanyol kepada dunia untuk mengakui Negara Palestina sebagai bagian dari solusi dua negara.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Warga di Tepi Barat rayakan pengakuan Barat atas Negara Palestina

 

 

Aksi pawai diadakan di beberapa kota di Tepi Barat pada Selasa (23/9) untuk merayakan pengakuan Barat terhadap Negara Palestina sekaligus menunjukkan solidaritas untuk warga di Jalur Gaza.

Ratusan warga Palestina, bersama para aktivis internasional, berpartisipasi dalam pawai di Lapangan Al-Manara di Ramallah. Mereka mengibarkan bendera Palestina, diiringi nyanyian dan musik yang lantang.

Sebuah poster yang digantung tinggi bertuliskan bahwa acara ini diadakan untuk mendukung Gaza dan para tawanan serta menolak perang pemusnahan,"dan sebagai bentuk apresiasi terhadap sikap internasional yang mendukung hak rakyat kami atas kebebasan dan kemerdekaan.

Sabri Saidam, anggota komite sentral Fatah, mengatakan kepada Xinhua di sela-sela acara tersebut bahwa momen ini merupakan hari kegembiraan bagi warga Palestina dan warga Palestina menghormati negara-negara yang mendukung Palestina.

Mengakhiri perang di Gaza merupakan prioritas,"kata Saidam.

"Kita harus turun tangan. Kita harus menghentikan perang. Itu nomor satu. Kemudian, terlibatlah dalam pembangunan Gaza. Kita punya banyak pekerjaan di depan, tetapi tekad kita kuat. Itulah masa depan kita. Inilah identitas kita. Martabat kita," katanya.

Luisa Morgantini, mantan wakil presiden Parlemen Eropa, melakukan perjalanan ke Tepi Barat dan menghadiri aksi pawai tersebut. Dia mengatakan kepada Xinhua bahwa pengakuan Eropa merupakan "sebuah langkah penting."

"Kami meyakini Palestina harus bebas. Rakyat Palestina harus memilih sendiri apa yang mereka inginkan," kata Morgantini.

"Mereka mampu membangun, membangun negara mereka sendiri," katanya.

Dalam wawancara tersebut, Morgantini mendesak negara-negara Barat untuk berbuat lebih banyak demi mendukung kebebasan Palestina dan hak mereka untuk menentukan nasibnya sendiri.

Prancis, Inggris, Portugal, Australia, dan Kanada termasuk di antara negara-negara Barat yang baru-baru ini mengakui Negara Palestina sebagai bentuk dukungan terhadap solusi dua negara. Sejauh ini, lebih dari 150 negara anggota PBB telah memberikan pengakuan terhadap Negara Palestina.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Raja Yordania tolak gagasan 'Israel Raya' dalam sidang umum PBB

 

 

- Raja Yordania Abdullah II, Selasa (23/9) mengecam seruan provokatif pemerintah Israel terkait gagasan “Israel Raya.”

Berbicara dalam Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Abdullah menegaskan bahwa ambisi semacam itu hanya bisa diwujudkan dengan pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan dan integritas teritorial negara-negara tetangga.

“Tidak ada yang membanggakan dari tindakan semacam itu,” ujarnya.

Ia juga memperingatkan bahwa perang di Gaza merupakan salah satu momen paling kelam dalam sejarah PBB.

Israel melancarkan Operasi “Gideon Chariots 2” (Kereta Perang Gideon 2) awal bulan ini dengan tujuan menguasai penuh Kota Gaza.

Hampir 1 juta warga Palestina, sebagian besar pengungsi dari wilayah lain di Jalur Gaza, masih terjebak di bawah gempuran tanpa henti.

Sejak Oktober 2023, tentara Israel telah menewaskan lebih dari 65.300 warga Palestina di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Serangan bertubi-tubi membuat wilayah itu tidak layak huni, memicu kelaparan, serta menyebarkan penyakit.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Macron: Israel tak akan stabil jika terus berperang dengan tetangga

 

Presiden Prancis Emmanuel Macron, Selasa (23/9) mengatakan bahwa Israel tidak akan pernah mencapai keamanan maupun stabilitas selama perang terus berlangsung dengan negara-negara tetangganya.

Berbicara dalam Sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat, Macron menekankan pentingnya perdamaian di seluruh kawasan Timur Tengah.

Ia menilai konflik dengan Palestina, Lebanon, dan aktor regional lainnya hanya akan memperburuk ketidakstabilan.

“Tidak akan ada keamanan atau stabilitas bagi Israel jika perang permanen terus terjadi dengan negara-negara tetangganya,” ujarnya.

Macron menyampaikan bahwa pada Selasa telah diadopsi sebuah rencana kredibel untuk mengakhiri perang di Gaza sekaligus menjaga solusi dua negara.

Ia menyambut baik dukungan 142 negara anggota PBB yang menandatangani “Deklarasi New York,” sebuah inisiatif yang diprakarsai Prancis bersama Arab Saudi untuk mendorong upaya perdamaian.

Menyinggung Suriah, Macron menegaskan bahwa negara itu harus “memulihkan persatuan dan kedaulatannya” setelah runtuhnya rezim Assad. Ia menambahkan bahwa Prancis mendukung transisi politik yang menghormati seluruh elemen masyarakat sipil Suriah.

Menurutnya, hanya pemerintahan inklusif yang dapat membangun kembali stabilitas dan memungkinkan Suriah sepenuhnya merebut kembali kedaulatannya.

Macron juga memperingatkan bahwa stabilitas kawasan akan terancam jika program nuklir Iran tidak kembali sepenuhnya berada di bawah kendali.

Terkait Ukraina, Macron kembali menegaskan dukungan Prancis. Ia menyebut Paris dan London telah membentuk koalisi beranggotakan 35 negara untuk memberikan jaminan keamanan jangka panjang bagi Kiev.

“Ukraina sering menyatakan siap melakukan gencatan senjata dan bisa menyetujui negosiasi. Mereka menerimanya. Kini giliran Rusia membuktikan bahwa mereka bisa memilih jalan damai, meskipun pada saat bersamaan gencar meningkatkan serangan terhadap warga sipil Ukraina dan melakukan provokasi,” katanya.

Ia juga menuding Rusia melakukan provokasi terhadap negara-negara Eropa, termasuk Polandia dan Estonia.

“Apa yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir di udara, di wilayah udara Polandia, provokasi yang kita lihat di Estonia dan tempat lainnya, membuktikan bahwa seluruh rakyat Eropa juga tengah menghadapi ancaman destabilisasi dari Rusia,” ujar Macron.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Spanyol pertama di Eropa terapkan embargo senjata total ke Israel

 

Dewan Menteri Spanyol pada Selasa menyetujui embargo senjata "total" terhadap Israel, yang meningkatkan tekanan terhadap pemerintahan Zionis yang dipimpin Benjamin Netanyahu atas pembantaian warga Palestina di Gaza.

Menteri Ekonomi Carlos Cuerpo mengatakan keputusan tersebut merupakan "bukti lebih lanjut dari komitmen politik pemerintah dan kepemimpinan internasional Spanyol serta perdana menteri untuk menghormati hak asasi manusia," lapor El Pais.

Embargo tersebut, yang diumumkan sebelumnya oleh Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez, melampaui pembatasan parsial yang telah diberlakukan sebelumnya dan mencakup larangan ekspor senjata, transit bahan bakar, dan impor produk serta jasa dari wilayah pendudukan.

"Spanyol sebelumnya telah menerapkan larangan parsial, seperti Slovenia, Belgia, dan Belanda. Namun dengan langkah ini, kami menjadi negara pertama yang melarang ekspor senjata, transit bahan bakar, dan impor ... yang membuka jalan bagi Uni Eropa," ujar mitra koalisi sayap kiri partai politik Sumar dalam sebuah pernyataan.

Namun, pemimpin Podemos, Ione Belarra, mengkritik waktu pelaksanaannya, dengan mengatakan bahwa langkah tersebut datang terlambat. "Embargo senjata diberlakukan sebelum kejahatan perang dilakukan, bukan setelah 60.000 korban tak berdosa," ujarnya.

Partai Rakyat (PP) yang beroposisi konservatif masih belum jelas dukungannya terhadap embargo tersebut, dengan juru bicara parlemen Ester Munoz mengatakan partainya akan menunggu untuk melihat teks dekrit kerajaan.

Munoz memperingatkan potensi risiko terhadap "keamanan" Spanyol, dengan mencatat bahwa "banyak komponen" yang digunakan oleh pasukan keamanan Spanyol berasal dari Israel.

"Saya meminta agar masalah ini tidak dianggap remeh; ini adalah masalah yang kompleks," tambahnya.

Juru bicara pemerintah sekaligus Menteri Pendidikan Pliar Alegria menegaskan kembali sikap Spanyol dalam mengakui Palestina, mengingat pernyataan Sanchez di PBB.

"Spanyol telah melakukannya pada Mei, dan sekarang kita melihat banyak negara seperti Prancis, Portugal, Kanada, Inggris, dan Australia mengikutinya. Spanyol telah memainkan peran kunci sejak awal dalam mendukung koeksistensi melalui solusi dua negara," ujar Alegria.

Spanyol sebelumnya telah meluncurkan paket sanksi sembilan poin terhadap Israel pada 9 September, tetapi menunda persetujuan embargo senjata penuh dan langkah-langkah terkait karena "alasan teknis dan hukum" hingga Selasa.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Denmark, Belanda siap akui Palestina dengan syarat tertentu

 

Menteri Luar Negeri Denmark Lars Lokke Rasmussen dan Menteri Luar Negeri Belanda David van Weel, Senin (22/9) menyatakan bahwa kedua negara siap mengakui Negara Palestina dengan syarat-syarat tertentu.

Pernyataan itu disampaikan keduanya dalam Konferensi Internasional Tingkat Tinggi tentang Penyelesaian Isu Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara yang digelar di bawah naungan PBB dengan dipimpin Prancis dan Arab Saudi.

Van Weel menekankan perlunya menghentikan “perang mengerikan” di Jalur Gaza serta membalikkan situasi yang semakin memburuk di Tepi Barat yang diduduki. Ia menambahkan, Belanda telah mengambil langkah di tingkat nasional maupun Eropa untuk mendorong perubahan sikap Israel.

Menurutnya, otoritas Palestina yang sah dan demokratis dengan kendali penuh atas wilayahnya sangat penting bagi terwujudnya negara Palestina yang layak.

Ia juga menegaskan bahwa Hamas tidak boleh memiliki peran dalam pemerintahan Palestina di masa depan, serta menuntut pembebasan sandera dan perlucutan senjata kelompok tersebut, dengan menekankan bahwa setiap solusi harus “menjamin keamanan Israel.”

“Belanda akan mengakui Negara Palestina pada tahap selanjutnya, sebagai bagian dari proses politik yang harus dimulai sekarang,” ujar Van Weel.

Sementara itu, Rasmussen menyatakan perang di Gaza telah menimbulkan “bencana kemanusiaan dalam skala tak tertahankan,” sementara Tel Aviv terus memperluas operasi militernya. Ia mendesak Israel segera menghentikan serangan dan mengubah arah kebijakan.

Ia menambahkan, solusi dua negara menghadapi tantangan yang semakin berat akibat perluasan permukiman ilegal Israel serta ancaman aneksasi Gaza dan Tepi Barat.

“Kunci pengakuan Negara Palestina seharusnya tidak lagi berada di tangan pemerintah Israel,” kata Rasmussen. “Kuncinya” harus berada di tangan rakyat Palestina.

Rasmussen menegaskan, Denmark siap mengakui Palestina sebagai negara setelah terpenuhi sejumlah syarat, yaitu pembebasan sandera Israel, perlucutan senjata Hamas, dan tidak adanya peran Hamas di Gaza.

Ia menambahkan, jika ada kemajuan lebih lanjut dalam agenda reformasi Otoritas Palestina serta jaminan bahwa negara Palestina di masa depan akan bebas dari militerisasi, Denmark akan mengakui Palestina sebagai negara.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Share this Post