News Forex, Index & Komoditi ( Selasa, 16 April 2024 )

42News  Forex,  Index  &  Komoditi

(  Selasa,  16  April  2024  )

Wall Street Anjlok: S&P 500 dan Nasdaq Ditutup Melemah Lebih dari 1%

 

Wall Street ditutup melemah tajam pada akhir perdagangan di awal pekan ini. Bursa Saham Amerika Serikat (AS) itu terseret lonjakan imbal hasil US Treasury dan kekhawatiran tentang meningkatnya ketegangan geopolitik antara Iran dan Israel.

Senin (15/4), Dow Jones Industrial Average ditutup turun 248,13 poin atau 0,65% menjadi 37.735,11, indeks S&P 500 melemah 61,59 poin atau 1,20% ke 5.061,82 dan indeks Nasdaq Composite turun 290,07 poin atau 1,79% ke 15.885,02.

Indeks S&P 500 kini sudah melemah 2,64% selama dua sesi terakhir, penurunan dua hari terbesar sejak awal Maret 2023. Indeks juga ditutup di bawah rata-rata pergerakan 50 hari, level dukungan teknis, untuk pertama kalinya sejak 2 November.

Dengan indeks S&P 500 keluar dari persentase penurunan satu hari terbesar sejak 31 Januari di sesi sebelumnya, bursa saham AS dibuka menguat sebagian setelah data menunjukkan penjualan ritel meningkat lebih dari perkiraan pada bulan Maret.

Sentimen lain yang juga memberikan dukungan di awal perdagangan adalah kenaikan di beberapa saham sektor keuangan setelah hasil kuartalannya.

Di mana, saham Goldman Sachs naik 2,92% setelah laba kuartal pertama mengalahkan perkiraan Wall Street, didorong oleh pemulihan dalam penjaminan emisi, transaksi dan perdagangan obligasi yang meningkatkan pendapatannya per saham ke level tertinggi sejak akhir tahun 2021.

Saham M&T Bank melonjak 4,74% setelah memperkirakan pendapatan bunga bersih (NII) tahunan yang lebih baik dari perkiraan. Sedangkan saham broker Charles Schwab naik 1,71% meskipun melaporkan penurunan laba kuartalan.

Saham-saham tersebut adalah tiga saham yang berkinerja terbaik di sektor keuangan pada indeks S&P 500.

Namun kenaikan tersebut memudar karena kekhawatiran permusuhan antara Israel dan Iran akan terus berkobar. Di tambah, imbal hasil Treasury melonjak, dengan obligasi AS dengan tenor acuan 10 tahun mencapai level tertinggi sejak November.

"Anda melihat sedikit kenaikan pagi ini karena mungkin orang berpikir 'OK, sahamnya dijual pada hari Jumat' untuk mengantisipasi sesuatu yang sangat buruk terjadi di Timur Tengah," kata Ken Polcari, Managing Partner di Kace Capital Advisors di Boca Raton. Florida.

“Semua masalah geopolitik akan menimbulkan ketegangan dan kecemasan di pasar, kesadaran bahwa suku bunga tidak akan turun dalam waktu dekat akhirnya akan menjadi kenyataan, itulah yang dikatakan pasar obligasi kepada Anda, bahwa suku bunga akan naik lebih tinggi," tambah dia.

Israel menghadapi tekanan yang semakin besar dari sekutunya untuk menahan diri dan menghindari eskalasi konflik di Timur Tengah ketika Israel mempertimbangkan bagaimana menanggapi serangan rudal dan drone Iran pada akhir pekan, yang diluncurkan setelah dugaan serangan Israel terhadap kedutaan besarnya.

Pada sesi ini, dari 11 sektor utama indeks S&P  500 melemah, dengan sektor real estat dan utilitas yang sensitif terhadap suku bunga termasuk di antara sektor-sektor dengan kinerja terburuk.

Saham-saham mengalami kesulitan baru-baru ini, dengan indeks S&P 500 mengalami penurunan selama dua minggu berturut-turut dan persentase penurunan mingguan terbesar sejak Oktober di pekan lalu karena investor telah memundurkan ekspektasi mengenai waktu dan ukuran penurunan suku bunga dari Federal Reserve.

Saham Apple turun 2,19% sebagai salah satu hambatan terbesar pada indeks S&P 500 setelah data dari firma riset IDC menunjukkan, pengiriman ponsel pintar perusahaan turun sekitar 10% pada kuartal pertama tahun 2024.

Saham Tesla juga merosot 5,6% setelah pembuat kendaraan listrik tersebut mengatakan akan memberhentikan lebih dari 10% tenaga kerja globalnya, menurut memo internal yang dilihat oleh Reuters.

Sejalan, saham Salesforce ambles 7,28% setelah Reuters melaporkan, mengutip sebuah sumber, bahwa pembuat perangkat lunak hubungan pelanggan sedang dalam pembicaraan lanjutan untuk mengakuisisi Informatica.

 

Iran hanya targetkan situs militer Israel dalam 'serangan terbatas'

 

 

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian mengatakan serangan balasan Iran hanya menargetkan situs militer Israel.

"Iran tidak menyerang lokasi non-militer dalam serangan balasan," kata Amir-Abdollahian.

Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran menargetkan pangkalan militer tempat tentara Israel menyimpan pesawat F-35, tempat asal serangan terhadap gedung kedutaan Iran di Damaskus awal bulan ini, kata Amir-Abdollahian dalam konferensi pers di Teheran, Minggu (14/4).

Pada Minggu dini hari (14/4), Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) meluncurkan sekitar 300 rudal dan drone ke wilayah pendudukan Israel sebagai tanggapan atas serangan terhadap konsuler kedutaan Iran di ibu kota Suriah, yang menewaskan dua komandan militer senior dan lima petugas lainnya.

"Operasi tersebut menargetkan pusat intelijen dan mata rezim Zionis yang telah digunakan untuk mengarahkan semua operasi selama enam bulan terakhir, termasuk operasi baru-baru ini terhadap kedutaan Republik Islam Iran di Damaskus," kata Amir-Abdollahian.

"Angkatan bersenjata kami tidak menargetkan pusat ekonomi atau populasi apa pun, bahkan dalam serangan terhadap pangkalan militer.... Ketelitian yang diperlukan telah diperhitungkan dalam menghadapi dan merespons rezim Zionis," tambahnya.

Menlu mengatakan bahwa Iran telah mengatakan kepada negara-negara regional, di mana AS memiliki pangkalan militer, bahwa satu-satunya tujuan dari operasi "sah" tersebut adalah untuk "menghukum" rezim Israel atas agresi mereka terhadap wilayah diplomatik Iran.

Republik Islam, katanya, tidak berusaha menargetkan pangkalan atau personel militer AS di wilayah tersebut.

Namun, Menlu Iran itu menambahkan bahwa Iran telah memperingatkan jika AS menggunakan pangkalan militernya di wilayah tersebut untuk melancarkan serangan apa pun untuk mendukung Israel, maka "pangkalan militer AS di negara tersebut pasti akan menjadi sasaran".

"Kami berterima kasih kepada tetangga dan saudara-saudara kami di kawasan yang dengan cepat menerima pesan ini dan menekankan kepada AS dan negara lain untuk segera menjauhkan perang dari wilayah mereka," kata Amir-Abdollahian.

Dia juga menegaskan bahwa Iran berkomitmen terhadap keamanan "saudara-saudara kita di negara-negara tetangga dan di kawasan".

 

 

 

Sekjen PBB: Timteng terancam konflik besar jika eskalasi berlanjut

 

 

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyatakan bahwa rakyat Timur Tengah terancam menghadapi konflik besar di kawasan apabila pihak-pihak berkonflik tidak dapat menahan diri.

Hal tersebut disampaikan Guterres dalam pembukaan sidang darurat Dewan Keamanan PBB yang digelar berdasarkan permintaan Israel pada Minggu (14/4) waktu setempat, menyusul serangan rudal balistik dan pesawat nirawak oleh Iran ke Israel, Sabtu (13/4).

Iran menyebut serangan rudal itu adalah untuk membalas serangan Israel terhadap Konsulat Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April lalu yang menewaskan sedikitnya tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam Iran, termasuk dua jenderal penting.

“Amat penting untuk menghindari tindakan apapun yang dapat menimbulkan konfrontasi militer besar di berbagai front di Timur Tengah ... Sekarang adalah waktunya untuk menahan diri sekuat tenaga,” ucap Guterres, seperti disampaikan dalam pernyataan tertulis PBB, Senin.

Hampir semua dari ratusan rudal yang diluncurkan Iran dilumpuhkan Israel meski sebuah fasilitas militer di selatan negara itu rusak akibat rudal Iran. Sekjen PBB menyebut sejumlah warga sipil dilaporkan terluka dalam serangan itu.

Guterres mengecam serangan yang dilakukan Iran dan menyerukan agar permusuhan segera dihentikan. Selain itu, ia menegaskan komunitas internasional memiliki tanggung jawab memastikan konflik tidak mengalami eskalasi.

“Kita punya tanggung jawab bersama mewujudkan perdamaian. Perdamaian dan keamanan kawasan – dan tentunya global – saat ini tengah tergerus setiap jamnya. Baik kawasan maupun dunia tidak dapat lagi menghadapi perang,” ucap Sekjen PBB.

Selain itu, komunitas internasional memiliki tanggung jawab memastikan gencatan senjata di Jalur Gaza segera terwujud, semua sandera dibebaskan segera dan tanpa syarat, serta bantuan kemanusiaan dapat masuk Jalur Gaza tanpa halangan apapun, kata Guterres.

Ia juga menegaskan pentingnya upaya diambil demi menghentikan kekerasan di Tepi Barat dan perbatasan Israel-Lebanon serta memastikan keamanan lalu lintas pelayaran di Laut Merah.

 

 

 

 

Para pemimpin UE dan G7 desak upaya cegah eskalasi di Timur Tengah

 

 

Para pemimpin Uni Eropa (UE) dan Kelompok Tujuh (Group of Seven/G7) pada Minggu (14/4) menyerukan agar mencegah eskalasi lebih lanjut dari situasi di Timur Tengah menyusul serangan balasan Iran terhadap Israel.

"Segalanya harus dilakukan demi mencegah eskalasi regional lebih lanjut. Pertumpahan darah harus dihindari. Kami akan terus mengikuti situasi ini dengan saksama bersama mitra-mitra kami," kata Presiden Dewan Eropa, Charles Michel, di media sosial sebagaimana dilansir Xinhua, dikutip di Jakarta, Senin.

Sementara, "Semua pihak harus menahan diri agar tidak menimbulkan eskalasi lebih lanjut dan berupaya untuk memulihkan stabilitas di kawasan ini," kata Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, di media sosial.

Seraya menyerukan kepada "semua pihak untuk berusaha semaksimal mungkin menahan diri," kata Perwakilan Tinggi UE untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan, Josep Borrell, di media sosial bahwa "ini adalah eskalasi yang belum pernah terjadi sebelumnya."

Ia menyatakan, dia telah mengadakan pertemuan luar biasa para menteri luar negeri UE pada 16 April "untuk berkontribusi pada upaya deeskalasi dan keamanan kawasan tersebut."

Usai berkumpul dalam pertemuan virtual pada Minggu, para pemimpin G7 menyerukan deeskalasi dan pengendalian diri kepada semua pihak.
 
Dalam sebuah pernyataan bersama, para pemimpin G7 menekankan "perlunya menghindari eskalasi lebih lanjut, menyerukan kepada semua pihak untuk menahan diri dari tindakan yang bertujuan memperburuk ketegangan di kawasan tersebut."

"Untuk itu, G7 menyerukan diakhirinya krisis di Gaza melalui penghentian permusuhan dan pembebasan sandera (Israel) oleh Hamas. Para pemimpin G7 juga berjanji untuk terus memberikan bantuan kemanusiaan kepada penduduk Palestina," kata pernyataan tersebut.

G7 terdiri dari Kanada, Amerika Serikat, Prancis, Jerman, Italia, Inggris, dan Jepang, ditambah dengan perwakilan-perwakilan tinggi Uni Eropa. 

Iran dan kelompok-kelompok bersenjata sekutunya melancarkan serangan drone dan rudal yang terkoordinasi ke Israel pada Sabtu (13/4) malam.

Misi Permanen Iran untuk PBB mengatakan, aksi militer negara itu terhadap Israel didasarkan pada Pasal 51 Piagam PBB mengenai hak yang sah untuk membela diri dan sebagai tanggapan atas serangan mematikan Israel terhadap konsulat Iran di Suriah pada 1 April lalu.

Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian, pada Minggu mengatakan bahwa Iran, pada saat ini, tidak lagi berusaha untuk melanjutkan operasi militer balasannya terhadap Israel.

 

 

Presiden Israel anggap serangan Iran sebagai "pernyataan perang"

 

 

Presiden Israel Isaac Herzog menyatakan bahwa serangan rudal dan pesawat nirawak Iran ke negaranya pada Minggu (14/3) dapat dianggap sebagai "pernyataan perang".

Meski demikian, Herzog menegaskan bahwa pihaknya akan menahan diri.

"Ini seperti perang sungguhan. Maksudnya, ini merupakan pernyataan perang," kata Herzog kepada media Inggris Sky News.

Terkait bagaimana Israel akan merespons serangan Iran, Herzog mengatakan bahwa Israel akan mempertimbangkan semua dampak yang berpotensi terjadi saat membahas opsi-opsi yang ada bersama mitra.

"Karena kami bisa menahan diri, karena kami tahu (tindakan kami) pasti ada akibatnya, dan karena kami tengah berdiskusi dengan mitra-mitra kami," ucap Herzog.

"Kami tengah mempertimbangkan semua opsi, dan saya cukup yakin kami akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi dan membela rakyat kami," kata dia menambahkan.

Sementara itu, juru bicara kementerian luar negeri Israel Lior Haiat, mengatakan, serangan Iran membuktikan bahwa negara tersebut adalah "ancaman terbesar bagi stabilitas kawasan dan tatanan dunia".

"Inilah alasan pasti mengapa Iran sama sekali tidak boleh memiliki senjata nuklir," kata Haiat dalam pernyataannya di media sosial.

Haiat menegaskan bahwa Iran harus mendapat balasan atas serangannya ke Israel.

 

Biden peringatkan Netanyahu 'berpikir hati-hati' sebelum tanggapi Iran

 

Presiden AS Joe Biden memperingatkan PM Israel Benjamin Netanyahu untuk "berpikir dengan hati-hati" tentang risiko eskalasi dengan Iran dan Tel Aviv, menurut seorang pejabat AS, Minggu (14/4).

"Israel menjelaskan kepada kami bahwa mereka tidak menginginkan eskalasi yang signifikan dengan Iran," kata seorang pejabat senior AS kepada wartawan.

Iran melancarkan serangan drone dan rudal ke Israel pada Sabtu malam (13/4), sebagai pembalasan atas serangan di Damaskus awal bulan April yang menewaskan beberapa komandan Iran.

Pejabat itu mengatakan Biden menyampaikan "dengan sangat jelas" kepada Netanyahu selama panggilan telepon mereka pada Sabtu malam bahwa "kita harus berpikir secara hati-hati dan strategis mengenai risiko eskalasi."

"Tujuan kami adalah meredakan ketegangan regional. Kami tidak ingin konflik regional lebih luas," kata pejabat tersebut.

Menanggapi pertanyaan apakah AS akan berpartisipasi dalam serangan balasan Israel setelah serangan Iran semalam, pejabat itu mengatakan: "Kami tidak akan membayangkan diri kami berpartisipasi dalam tindakan seperti itu."

Seorang pejabat senior militer AS mengatakan kapak-kapal AS yang berbasis di Mediterania Timur, USS Arleigh Burkey dan USS Carney, menghancurkan antara empat dan enam rudal balistik Iran selama serangan tersebut.

Pejabat tersebut menambahkan bahwa pesawat udara AS mencegat lebih dari 70 drone dan rudal jelajah Iran yang menuju Israel, menegaskan kembali "komitmen kuat" AS terhadap pertahanan Israel.

Sebelumnya pada Minggu (14/4), juru bicara Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby menekankan bahwa AS tidak menginginkan "konflik regional yang lebih luas."

"Kami tidak mengharapkan konflik regional yang lebih luas dan semua yang kami lakukan sejak tanggal 7 dirancang untuk mencegah hal tersebut terjadi," kata Kirby ketika ditanya apakah AS ikut serta dalam tindakan ofensif jika ada pembalasan Israel.

 

 

 

China gabung kerja sama IP internasional tingkatkan

pemeriksaan paten

 

 

Administrasi Kekayaan Intelektual Nasional China (China National Intellectual Property Administration/CNIPA) pekan ini mengumumkan bahwa pihaknya akan bergabung dengan Inisiatif Peningkatan Patent Prosecution Highway (PPH).

PPH melibatkan kerja sama antara lima kantor kekayaan intelektual (intellectual property/IP) terkemuka di dunia, yaitu China, Amerika Serikat, Eropa, Jepang, dan Korea Selatan.

Tujuan dari inisiatif ini adalah untuk membuat siklus pemeriksaan yang lebih dapat diprediksi. Menurut CNIPA, tahun ini akan mengupayakan durasi rata-rata tiga bulan dari dikabulkannya permintaan PPH hingga penerbitan tindakan kantor pertama.

Demikian pula, CNIPA akan mengupayakan waktu respons rata-rata dari pemeriksa ke pemohon tidak lebih dari tiga bulan.

PPH merupakan jalur cepat yang menghubungkan tugas pemeriksaan paten dari berbagai negara atau kawasan, yang memungkinkan otoritas pemeriksaan paten untuk berbagi pekerjaan mereka guna mempercepat pemeriksaan paten.

Sejak dimulainya program percontohan PPH pertama pada November 2011, CNIPA telah membangun hubungan PPH dengan otoritas pemeriksaan paten di 32 negara atau kawasan.

Kelima anggota inisiatif itu merupakan lima kantor IP terkemuka di dunia, yang dikenal sebagai IP5. Mereka bersama-sama menangani sekitar 80 persen permohonan paten dunia. IP5 dibentuk untuk meningkatkan efisiensi proses pemeriksaan paten di seluruh dunia.

 

 

 

 

 

 

Iran Peringatkan Israel dan AS untuk tidak Membalas Serangan

 

Iran mengatakan mereka akan memberikan respons lebih besar bila Israel dan AS membalas serangan drone dan rudal Iran ke wilayah Israel pada Ahad (14/4/2024). Teheran mengatakan operasinya belum selesai.

Serangan balasan Iran atas serangan Israel ke kantor konsulat Iran di Suriah pada 1 April lalu membuka risiko perang terbuka di Timur Tengah dan dapat menyeret AS. Meski Washington sudah mengatakan AS tidak ingin berkonflik dengan Iran tapi tidak ragu untuk melindungi pasukannya dan Israel.

Namun tembakan ratusan drone dan rudal yang sebagian besar ditembakan dari dalam Iran hanya menimbulkan sedikit kerusakan di Israel. Sebagian besar drone dan rudal itu ditembak jatuh dengan bantuan AS, Inggris dan Yordania.

Pangkalan Udara Militer di selatan Israel terkena tembakan tapi masih bisa beroperasi. Selain itu tidak ada laporkan kerusakan parah.

Menjelang rapat kabinet perang Israel, menteri kabinet Benny Gantz memperingatkan Israel akan membalas serangan Iran di waktu yang tepat.

"Kami akan membangun koalisi regional dan harga yang setimpal dari Iran dengan cara dan waktu yang tepat bagi kami," kata Gantz dalam pernyataannya.

Di acara Meet the Press di stasiun televisi NBC juru bicara Gedung Putih John Kirby mengatakan keberhasilan menghalau serangan massal drone "prestasi luar biasa militer" Israel dan mitra-mitranya. Ia menambahkan ini menunjukkan bagaimana Israel tidak terisolasi dari panggung internasional.

"Sekarang, apakah dan bagaimana Israel akan merespon, tergantung pada mereka. Kami memahami dan menghormati itu. Namun presiden (AS Joe Biden) sudah sangat jelas: kami tidak mencari perang dengan Iran," kata Kirby.

Misi Iran untuk PBB mengatakan serangan Iran ke Israel sebagai hukuman atas "kejahatan Israel" tapi kini Iran "menganggap masalah itu sudah selesai."

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

AS Hancurkan Drone dan Rudal yang Ditembakkan dari Iran dan Yaman ke Israel

 

Militer Amerika Serikat (AS) mengatakan mereka menghancurkan lusinan drone dan setidaknya enam rudal balistik yang ditembakkan dari Iran dan Yaman ke Israel. Pusat Komando AS (CENTCOM) mengatakan pasukan AS menembak lebih dari 80 drone serang satu arah termasuk tujuh pesawat tanpa awak yang menargetkan target darat.

"Iran melanjutkan perilaku ceroboh, jahat dan belum pernah dilakukan sebelumnya yang membahayakan stabilitas di kawasan dan keselamatan pasukan AS dan koalisi," kata CENTCOM di media sosial X seperti dikutip dari Aljazirah, Senin (15/4/2024).

"CENTCOM masih mendukung pertahanan Israel menghadapi aksi-aksi berbahaya dari Iran. Kami akan terus bekerja sama dengan semua mitra regional kami untuk meningkatkan keamanan di kawasan," tambah CENTCOM.

Pengumuman terbaru CENTCOM disampaikan setelah Iran meluncurkan serangan pertamanya ke wilayah Israel sebagai balasan atas serangan udara Israel ke kantor konsulat Iran ke Suriah.

Serangan itu melibatkan lebih dari 300 drone dan rudal yang hanya menimbulkan sedikit kerusakan. Sebagian besar drone dan rudal ditembak jatuh sistem pertahanan udara Israe Iron Dome atau dengan bantuan Amerika Serikat (AS) dan mitra-mitranya.

Sebelumnya Presiden AS Joe Biden memuji pasukan AS atas "keterampilan luar biasa" mereka dalam membantu Israel menembak jatuh "hampir seluruh drone dan rudal yang datang."

Biden mengatakan dukungan AS pada Israel untuk membela diri "sangat kuat" tapi ia memperingatkan Washington tidak akan bergabung dengan serangan balasan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ke Teheran.

"(Pasukan AS) masih melindungi pasukan AS dan mitra-mitranya di kawasan, memberikan dukungan lebih lanjut pada pertahanan Israel dan memperkuat stabilitas kawasan," kata Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin.

Ancaman perang skala penuh antara Israel dan Iran membuat kawasan gelisah. Negara-negara besar dan negara-negara di kawasan mendorong semua pihak menahan diri.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan Timur Tengah di "ambang kehancuran." "Masyarakat di wilayah ini menghadapi bahaya nyata dari konflik skala penuh yang menghancurkan. Sekarang adalah waktunya untuk meredakan dan menurunkan eskalasi," kata Guterres pada pertemuan Dewan Keamanan PBB yang diadakan sebagai tanggapan atas serangan Iran.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Garda Revolusi Iran Beri Pelajaran Tak Terlupakan untuk Israel Lewat Serangan Rudal

 

Presiden Iran Ebrahim Raisi menyampaikan serangan Garda Revolusi Iran atau Islamic Revolution Guards Corps (IRGC) melalui operasi drone dan rudal telah memberikan “pelajaran yang tak terlupakan” kepada Israel. Dia mengatakan operasi yang dilakukan IRGC atau pasukan Garda Revolusi Iran itu merupakan tindakan pembelaan yang sah. Pasalnya, hal tersebut merupakan respons dari tindakan rezim Zionis yang menyerang konsulat Iran di Suriah dan menyebabkan tewasnya sejumlah prajurit IRGC. “Dengan kerja sama dan koordinasi seluruh sektor pertahanan dan politik negara, membuka halaman baru dalam sejarah otoritas Iran dan memberikan pelajaran kepada musuh Zionis,” ujar Raisi dikutip dari kantor berita Iran IRNA, Senin (15/4/2024). Kemudian, dia juga mengatakan bahwa serangan tersebut juga terlahir dari ketidakadilan sikap Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang diduga tebang pilih saat memberikan keamanan dalam skala internasional. "Dewan Keamanan, di bawah pengaruh Amerika Serikat dan beberapa pendukung rezim Zionis lainnya, dicegah untuk melaksanakan tugasnya," tambahnya. Sebagai informasi, Iran telah meluncurkan drone peledak dan menembakkan rudal ke Israel dalam serangan langsung pertamanya ke wilayah Israel, pada Sabtu malam (13/4/2024).

Sekjen PBB Wanti-wanti Timur Tengah di Ambang Kehancuran Namun, serangan lebih dari 300 rudal dan pesawat tak berawak itu hanya menyebabkan kerusakan kecil di Israel. Sebagian besar rudal ditembak jatuh oleh sistem pertahanan Iron Dome Israel dan dengan bantuan dari Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Yordania. Adapun, Iran melancarkan serangan tersebut atas dugaan serangan Israel terhadap kompleks kedutaannya di Suriah pada 1 April 2024 yang menewaskan para komandan Garda Revolusi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Share this Post