News Forex, Index & Komoditi ( Senin, 25 Maret 2024 )

News  Forex,  Index  &  Komoditi

( Senin,  25  Maret  2024  )

Wall Street “Mixed”, Bursa Eropa Datar

 

Wall Street berakhir mixed pada Jumat (22/3/2024) dengan indeks Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 di Bursa Efek New York, Amerika Serikat, berakhir di teritori negatif.

Seperti dilaporkan Reuters, indeks Dow Jones turun 305,47 poin, atau sekitar 0,77 persen, menjadi 39.475,90. Indeks S&P 500 melemah 7,35 poin, atau sekitar 0,14 persen, menjadi 5.234,18. Indeks komposit Nasdaq meningkat 26,98 poin, atau sekitar 0,16 persen, menjadi 16.428,82.

Dalam sepekan terakhir, indeks Dow Jones, S&P 500, dan komposit Nasdaq masing-masing meningkat 2 persen, 2,3 persen, dan 2,9 persen.

Indeks S&P 500 mengalami pekan yang positif terpengaruh rencana Federal Reserve untuk memangkas suku bunga tiga kali tahun ini.

Indeks komposit Nasdaq menikmati peningkatan signfikan seiring melonjaknya saham semikonduktor yang dipicu optimisme terkait teknologi kecerdasan buatan.

Indeks Dow Jones melemah pada Jumat setelah saham Nike terjun 6,9 persen memperkirakan penurunan pendapatan pada semester pertama 2025.

Harga emas berjangka di COMEX New York Mercantile Exchange turun seiring menguatnya nilai tukar dolar AS. Harga emas untuk pengiriman April 2024 turun 0,8 persen menjadi US$2.168 per ons. Indeks dolar AS naik 0,96 persen menjadi 104,43.

Bursa saham Eropa berakhir datar pada Jumat, dengan indeks STOXX 600 Eropa tidak mengalami perubahan dari sesi sebelumnya, setelah pelemahan saham sektor teknologi dibarengi penguatan saham sektor utilitas dan properti.

Indeks FTSE 100 di Bursa Efek London, Inggris, naik 48,37 poin, atau sekitar 0,61 persen, menjadi 7.930,92. Indeks Dax 30 di Bursa Efek Frankfurt, Jerman, meningkat 26,69 poin, atau sekitar 0,15 persen, menjadi 18.205,94.

Indeks Ibex 35 di Bolsa de Madrid, Spanyol, menanjak 75,70 poin, atau sekitar 0,70 persen, menjadi 10.943,20. Indeks Cac 40 di Euronext, Paris, Perancis, turun 27,80 poin, atau sekitar 0,34 persen, menjadi 8.151,92.

 

Fedspeakers Bisa Beri Sinyal Hawkish Selanjutnya setelah Nada Dovish Powell Minggu Lalu

 

Setelah pernyataan dovish ketua Federal Reserve Jerome Powell minggu lalu memberikan lampu hijau untuk harapan pemotongan suku bunga lebih lanjut, rekan-rekan kepala The Fed akan menjadi pusat perhatian dan kemungkinan besar dapat memberi sinyal dengan nada hawkish selama beberapa minggu mendatang untuk mendorong Treasury yields naik.

"Kami percaya bahwa kemungkinan besar para Fed speakers dalam beberapa minggu mendatang akan lebih condong ke sisi hawkish, terutama terkait jalur jangka panjang untuk suku bunga kebijakan - hal yang dapat menjadi penting untuk yield 10 tahun," kata Macquarie dalam sebuah catatan baru-baru ini.

Menyusul keputusan The Fed untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah dalam rapat kebijakan 20-21 Maret dan terus memberi sinyal untuk tiga kali penurunan suku bunga tahun ini, Powell condong ke sikap dovish, mengabaikan kejutan naiknya inflasi baru-baru ini yang terlihat di bulan Januari dan Februari sebagai hal yang bergelombang.

"Nada 'dovish' Powell agak mengejutkan kami, dan mungkin bertentangan dengan pemikiran pejabat kebijakan Fed lainnya," tambah Macquarie, merujuk kepada lonjakan harga pasar overnight index swap dengan peluang 85% untuk empat kali pemangkasan pada tahun 2024.

Tetapi ringkasan proyeksi ekonomi The Fed yang diperbarui menunjukkan bahwa rekan-rekan Fed Powell mengharapkan pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat, inflasi yang tinggi, dan kenaikan suku bunga jangka panjang The Fed yang tidak terlalu tinggi memberikan petunjuk tentang "apa yang dipikirkan oleh para pejabat The Fed lainnya," kata Macquarie, yang memberikan gambaran yang jauh lebih tidak dovish dibandingkan dengan apa yang disampaikan oleh ketua The Fed.

Revisi ke atas untuk proyeksi ekonomi dan suku bunga Fed dan distribusi risikonya mengisyaratkan "Fed yang agak lebih hawkish mengintai di bawah permukaan wacana Powell," ungkap Macquarie, memperkirakan hanya dua penurunan suku bunga tahun ini dan tahun depan.

Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic, gubernur Fed Lisa Cook dan Christopher Waller, serta ketua Powell termasuk di antara sejumlah pembicara Fed yang akan berpidato di podium minggu ini.

 

 

 

 

Negara Arab Desak Semua Penyeberangan Perbatasan Israel-Gaza Dibuka

 

 

Para menteri luar negeri dari Mesir, Yordania, Arab Saudi, Qatar dan Uni Emirat Arab menyerukan agar semua penyeberangan perbatasan antara Israel dan Jalur Gaza dibuka, kata Kementerian Luar Negeri Mesir pada Kamis (21/3/2024).

Kairo menjadi tuan rumah bagi para diplomat negara Arab tersebut dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken pada sehari sebelumnya. “Partisipan menekankan prioritas untuk mencapai gencatan senjata segera dan komprehensif, menambah pengiriman bantuan kemanusiaan, membuka semua penyeberangan perbatasan antara Israel dan Jalur Gaza dan mengatasi hambatan yang dilakukan Israel,” tulis Kemenlu Mesir melalui media sosial dilansir laman Sputnik.

Pertemuan mereka juga mencatat perlunya mendukung misi UNRWA PBB di Jalur Gaza dan menyatakan penolakan terhadap upaya pemukiman kembali warga Palestina di luar wilayah mereka.

Pada Oktober lalu kelompok perlawanan Palestina, Hamas, melancarkan serangan roket besar-besaran terhadap Israel dari Jalur Gaza dan melanggar perbatasan. Akibatnya, 1.200 orang tewas dan sekitar 240 orang lainnya disandera.

Israel kemudian melakukan serangan balasan, memerintahkan pengepungan total terhadap Gaza dan mulai melakukan serangan darat ke daerah kantong Palestina tersebut dengan tujuan membumihanguskan para pejuang Hamas dan menyelamatkan para sandera. Hingga kini lebih dari 31.900 orang telah terbunuh di Jalur Gaza, menurut pemerintah setempat.

 

 

DK PBB pada Jumat akan Voting Rancangan Resolusi AS Tentang Gaza

 

 

Rancangan resolusi oleh Amerika Serikat yang menyerukan gencatan senjata segera di Gaza, terkait dengan pembebasan semua sandera akan melalui pemungutan suara di Dewan Keamanan PBB pada Jumat (22/3/2024).

Rancangan resolusi itu, yang telah dinegosiasikan AS beberapa waktu terakhir ini, isinya mengutuk segala bentuk terorisme dan memuji upaya yang dipimpin oleh Mesir dan Qatar. Dalam dokumen tersebut, yang salinannya diperoleh Anadolu, ditekankan pentingnya mengubah gencatan senjata menjadi gencatan senjata yang berkelanjutan.

Selain itu dokumen tersebut menyatakan bahwa "Hamas dan kelompok teroris dan ekstremis bersenjata lainnya di Gaza tidak membela martabat atau penentuan nasib rakyat Palestina sendiri" dan mencatat bahwa "Hamas telah ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh banyak negara anggota."

Disebutkan juga bahwa Gaza adalah bagian dari wilayah yang diduduki pada 1967 dan resolusi mendukung solusi dua negara. “DK menetapkan pentingnya gencatan senjata segera dan berkelanjutan untuk melindungi warga sipil di semua sisi, memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan yang penting, dan meringankan penderitaan kemanusiaan," menurut dokumen itu

Untuk mencapai tujuan tersebut, DK dengan tegas mendukung upaya diplomasi internasional yang sedang berlangsung untuk menjamin gencatan senjata sehubungan dengan pembebasan semua sandera yang tersisa, sebut dokumen tersebut.

Pernyataan itu menekankan pentingnya melihat gencatan senjata sebagai kesempatan menciptakan kondisi untuk menghentikan permusuhan yang lebih berkelanjutan dan seruan untuk meningkatkan upaya diplomatik.

Pernyataan ini lebih lanjut menyerukan semua pihak untuk mematuhi hukum internasional dan hukum humaniter internasional, melindungi warga sipil, melestarikan infrastruktur sipil, dan memastikan akses kemanusiaan. Rancangan resolusi itu menentang pemindahan paksa warga sipil di Gaza, menyebutkan hal itu melanggar hukum internasional, hukum humaniter internasional dan hukum hak asasi manusia internasional.

Selain resolusi AS, sepuluh anggota Dewan Keamanan terpilih juga sedang mempersiapkan rancangan resolusi mengenai situasi di Gaza. Dikenal sebagai rancangan resolusi "E-10", resolusi tersebut menyerukan gencatan senjata segera di Gaza selama bulan suci Ramadhan.

Rancangan resolusi tersebut juga menyerukan pembebasan segera dan tanpa syarat semua sandera serta perluasan distribusi bantuan kemanusiaan dan penghapusan hambatan terhadap hal tersebut.

Prancis, yang telah mengadakan sidang tertutup Dewan Keamanan selama dua pekan terakhir mengenai Gaza, juga sedang mempersiapkan rancangan resolusi. Resolusi Perancis diperkirakan akan fokus pada pemberlakuan gencatan senjata permanen

Hamas: Israel Sengaja Sabotase Perundingan Gencatan Senjata

 

 

Kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh menuding Israel sengaja menyabotase perundingan gencatan senjata yang sedang berlangsung di Qatar, dengan menjadikan petugas polisi dan lembaga pemerintah sebagai target serangan di Jalur Gaza.

Kepala operasi kepolisian di Gaza Brigadir Jenderal Fayeq al-Mabhouh tewas pada Senin (18/3/2024), dalam serangan Israel di Rumah Sakit Al-Ahifa di Kota Gaza. Al-Mabhouh bertanggung jawab mengoordinasikan masuknya bantuan kemanusiaan dengan suku-suku Palestina dan Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) ke Jalur Gaza utara, menurut pernyataan Kantor Media Gaza.

Tindakan Israel menargetkan petugas polisi dan lembaga pemerintah di Gaza, menurut Haniyeh, menggambarkan upaya Tel Aviv untuk menyebarkan kekacauan dan melanggengkan pertumpahan darah di daerah kantong Palestina itu. "Ini juga mencerminkan upaya para pemimpin penjajah untuk menyabotase perundingan yang terjadi di Doha," kata dia, Selasa (19/3/2024).

Haniyeh mengatakan bahwa tindakan tersebut tidak akan berhasil menyukseskan rencana kriminal Israel. "Hamas akan tetap berkomitmen terhadap hak-hak rakyat kami dan tuntutan jelas mereka untuk menghentikan agresi, menarik tentara (Israel), dan memulangkan para pengungsi,” ujarnya.

Negosiasi tidak langsung antara Israel dan Hamas, yang dimediasi oleh Qatar, Mesir, Amerika Serikat, berlanjut di Doha dan berlangsung di tengah perang Israel yang menghancurkan Gaza selama hampir enam bulan. Israel telah melancarkan serangan militer mematikan di Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan hampir 1.200 korban.

Lebih dari 31.800 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas di wilayah kantong tersebut, dan hampir 74 ribu orang terluka akibat kehancuran massal dan kurangnya bahan-bahan kebutuhan pokok.

Perang Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza terpaksa mengungsi di tengah blokade yang melumpuhkan sebagian besar pasokan makanan, air bersih, dan obat-obatan. Sementara itu, 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ). Dalam putusan sementara yang dibacakan Januari lalu, Mahkamah Internasional memerintahkan Israel untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan disalurkan kepada warga sipil di Gaza.


 

 

AS Wanti-wanti Israel Nasib Warga Sipil di Rafah

 

 

Amerika Serikat (AS) pada Selasa (19/3/2024) mendesak Israel tidak melakukan serangan militer di Rafah yang tanpa rencana dalam menjamin keselamatan warga sipil Palestina. "Kami sudah jelas mengenai perlunya memprioritaskan perlindungan warga sipil," kata Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dalam konferensi pers di Pangkalan Udara Ramstein, di Jerman.

"Operasi militer tidak boleh dilanjutkan tanpa rencana yang jelas dan dapat dilaksanakan untuk mengevakuasi warga sipil keluar dari ruang pertempuran, dan juga merawat mereka setelah Anda mengevakuasi mereka," katanya. Austin mengatakan AS telah menyampaikan kekhawatiran pihaknya kepada otoritas Israel di semua tingkatan, dan bahwa dirinya juga telah menyampaikan pesan tersebut kepada menteri pertahanan Israel beberapa kali.

Ketika ditanya apakah pemerintahan Presien Joe Biden akan mempertimbangkan untuk menangguhkan pengiriman senjata penyerang ke Israel di tengah banyaknya korban sipil yang berjatuhan, Austin menegaskan kembali posisi Washington. "Israel memiliki hak dasar untuk dapat mempertahankan diri," katanya.

Ia menambahkan bahwa, selain mendukung keamanan Israel, Washington juga mengharapkan Israel untuk melindungi warga sipil serta mengizinkan lebih banyak bantuan kemanusiaan tersalurkan ke Gaza. "Israel punya hak untuk membela diri. Namun mereka juga perlu melindungi warga sipil di medan pertempuran. Dan sekali lagi, dua hal itu tidak bisa dipisahkan satu sama lain," kata Austin.

Meski ada tekanan internasional yang meningkat, Perdana Menteri Israel Netanyahu menyetujui rencana serangan militer pada 15 Maret di Jalur Gaza selatan, tempat lebih dari 1,4 juta warga sipil berlindung saat ini. Israel telah melancarkan serangan militer mematikan di Gaza sejak serangan kelompok Palestina, Hamas, pada Oktober 2023, yang menewaskan hampir 1.200 orang.

Sejak itu, lebih dari 31.800 warga Palestina, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas di Gaza. Hampir 74 ribu lainnya terluka di tengah kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.

Perang tersebut membuat 85 persen penduduk Gaza terpaksa mengungsi di tengah blokade yang melumpuhkan sebagian besar makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah itu telah rusak atau hancur. Israel di Mahkamah Internasional (ICJ) dituduh melakukan genosida.

Keputusan sementara ICJ pada Januari memerintahkan pemerintah Israel untuk memastikan pasukan mereka tidak melakukan tindakan genosida, dan menjamin bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.


 

Yellen Menyambut Undang-Undang AS yang Membantu Akses Perbankan Bagi Bisnis Ganja

 

Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen mengatakan bahwa ia akan menyambut UU yang akan memperbaiki konflik antara UU federal dan negara bagian mengenai penjualan dan penggunaan ganja yang menghalangi perusahaan ganja mengakses sistem perbankan.

Mengutip Reuters, Jumat (22/3), ketika ditanya pada sidang subkomite Alokasi Dana di DPR AS mengenai masalah ini, yang memaksa bisnis ganja untuk menyimpan uang tunai dalam jumlah besar, Yellen mengatakan: "Saya pikir ini adalah masalah nyata dan akan diinginkan untuk memiliki undang-undang yang meringankan masalah ini."

Perwakilan Partai Republik David Joyce mengatakan dia telah mengangkat masalah yang sama dengan mantan Menteri Keuangan Steven Mnuchin lima tahun lalu dan tidak banyak yang berubah sejak saat itu.

Sekitar 38 negara bagian telah menyetujui ganja untuk penggunaan medis dan 24 negara bagian telah menyetujui penggunaannya untuk rekreasi, namun penjualan ganja tetap ilegal di tingkat nasional.

Sebagian besar bank, yang khawatir akan melanggar undang-undang anti pencucian uang, telah menghindari bisnis ini. Hal ini memaksa perusahaan ganja untuk bertransaksi secara tunai, yang menciptakan risiko keamanan bagi karyawan dan menghambat pembiayaan.

Yellen juga sebelumnya mengatakan masalah ini merupakan hambatan dalam memungut pajak dari perusahaan ganja.

“Saya pikir kita berpotensi menyambut undang-undang di bidang ini yang akan menjelaskan kepada bank apa tanggung jawab mereka,” kata Yellen menanggapi pertanyaan Joyce tentang posisinya.

“Fakta bahwa ganja dilarang oleh pemerintah federal menciptakan hambatan terhadap kesediaan (bank) untuk menyediakan layanan perbankan, layanan kepada perusahaan ganja, dan ini menciptakan semua masalah yang Anda sudah familiar,” katanya.

Yellen tidak merinci ketentuan yang dia anggap penting untuk undang-undang tersebut atau mengomentari langkah yang disahkan tahun lalu oleh Komite Perbankan Senat AS yang bertujuan untuk memperluas akses industri terhadap layanan perbankan tradisional.

 “Saya pikir undang-undang mungkin diperlukan untuk meningkatkan tingkat kenyamanan bank dalam menjalankan bisnis ini,” katanya.

Perwakilan Partai Demokrat Steny Hoyer mengatakan dia akan membantu Yellen dan rekan-rekannya dari Partai Republik dalam meloloskan undang-undang tersebut karena situasi saat ini menempatkan bisnis dan karyawan dalam risiko.

Faktanya adalah setiap negara bagian yang memberikan suaranya telah menjadikannya legal. Setiap negara bagian,” kata Hoyer.


 

Bill Gates Tempatkan 35% Portofolio Investasinya pada 2 Saham Kecerdasan Buatan (AI)

 

Salah satu orang terkaya dunia Bill Gates menginvestasikan sekitar 35% dari portofolio Gates Foundation Trust pada dua saham yang berfokus pada kecerdasan buatan (AI), yang menjadi pendorong utama pertumbuhan bagi kedua saham tersebut.

Dengan kekayaan bersih mencapai US$ 130 miliar, Gates saat ini menempati peringkat keenam sebagai orang terkaya di dunia. Namun, kontribusinya yang besar kepada Bill and Melinda Gates Foundation telah mengurangi peringkatnya.

Melalui organisasi amal ini, kita dapat melihat preferensi investasi Gates, yang saat ini mengarah pada sektor kecerdasan buatan.

Saham terbesar dalam portofolio Gates Foundation adalah Microsoft, yang tidak mengherankan mengingat Gates merupakan salah satu pendiri dan CEO Microsoft selama 25 tahun.

Microsoft telah sukses mengintegrasikan teknologi kecerdasan buatan, seperti model bahasa GPT-4 OpenAI, ke produk-produknya, yang berdampak pada kesuksesan perusahaan.

Dengan CEO saat ini, Satya Nadella, Microsoft semakin menarik perhatian dengan produk AI seperti GitHub Copilot, yang telah terintegrasi dengan produk-produk Microsoft.

Selain Microsoft, Gates juga memiliki investasi pada Schrödinger, sebuah perusahaan perangkat lunak yang fokus pada pengembangan obat-obatan dan ilmu material.

Meskipun Schrödinger tidak secara eksplisit mengidentifikasi dirinya sebagai perusahaan AI, banyak yang menganggapnya demikian karena penggunaan teknologi pembelajaran mesin dalam platformnya.

Meskipun kedua saham ini mendapat perhatian positif dari Wall Street, penting untuk mempertimbangkan penilaian mereka. Meski Microsoft adalah pilihan yang menarik untuk investor jangka panjang, penilaian yang tinggi mungkin menjadi perhatian.

Di sisi lain, Schrödinger masih dalam tahap pengembangan, dan performa perusahaan dalam uji klinis lebih lanjut perlu dipantau.

Dalam hal ini, Microsoft adalah investasi yang solid meskipun harga sahamnya sudah tinggi, Schrödinger mungkin memerlukan lebih banyak evaluasi sebelum menjadi pilihan investasi yang menarik.

Dengan demikian, keputusan untuk membeli kedua saham ini tidak boleh diambil secara gegabah, dan analisis lebih lanjut diperlukan sebelum mengambil keputusan investasi.


 

Pabrik Baterai EV Honda dan LG Energy Solution di Amerika Utara Beroperasi Akhir 2024

 

Pabrik baterai untuk kendaraan listrik antara Honda dan LG Energy Solution ditargetkan selesai dan segera beroperasi pada akhir tahun 2024 di Jeffersonville, Ohio, Amerika Serikat.

Pabrik yang dibangun di atas tanah seluas 609.000 meter persegi (m2) ini direncanakan akan memproduksi baterai berjenis lithium-ion tipe pouch pada tahun 2025 yang akan dipasok ke pabrik mobil listrik Honda di Amerika Utara.

Pembangunan pabrik ini dimulai pada bulan Maret 2023 dengan total investasi mencapai US$ 4,4 miliar. Saat ini, proses konstruksi pabrik telah mencapai tahap akhir, sementara untuk proses rekrutmen sumber daya manusia juga telah dimulai dan berpotensi untuk menciptakan sekitar 2.200 pekerja baru ketika memulai operasinya.

Bob Lee, CEO Joint Venture LG Energy Solution-Honda mengatakan, proyek ini merupakan tonggak penting bagi tim LG Energy Solution-Honda, apalagi struktur fasilitas pabrik baterai EV sudah memasuki tahap konstruksi akhir.

"Tahun lalu kami meletakkan batu pertama di tanah lapang dan sekarang kami dapat melihat hasil akhir untuk proyek ini. Kami ingin berterima kasih kepada semua orang yang bekerja di lokasi dan masyarakat setempat yang telah membuat ini menjadi mungkin," ungkap dia dalam siaran pers yang diterima Kontan, Kamis (21/3).

Rick Riggle, COO New Joint Venture Company LG Energy Solution-Honda menambahkan, ini adalah momen yang sangat menarik saat perusahaan mengambil langkah pertama untuk merakit tim baru untuk fasilitas baterai EV joint venture yang didirikan oleh LG Energy Solution dan Honda.

"Kami akan terus mengumumkan peluang karir baru dalam beberapa bulan mendatang yang kami harap akan menginspirasi tenaga kerja generasi mendatang untuk terlibat dalam peran manufaktur canggih yang akan membantu memproduksi baterai lithium-ion dan akan menggerakkan model EV Acura dan Honda yang akan diproduksi di Ohio pada akhir 2025," tutur dia.

Sebagai tambahan, Honda juga telah menyampaikan rencana globalnya untuk meluncurkan hingga 30 mobil berbasis listrik pada tahun 2030 dengan volume produksi mencapai 2 juta unit setiap tahunnya. Selain itu, Honda juga berusaha mewujudkan netralitas karbon untuk semua lini produk serta aktivitas perusahaannya pada tahun 2050.


 

AS: Serangan Israel ke Rafah Bisa Menjadi Kesalahan, Tak Perlu Dilakukan

 

Amerika Serikat kembali mengingatkan sekutu dekatnya, Israel, bahwa serangan ke Rafah bisa berubah menjadi sebuah kesalahan.

Teguran itu disampaikan AS lewat Menteri Luar Negeri Antony Blinken pada hari Kamis (21/3), setelah berkumpul dengan diplomat terkemuka Arab di Kairo untuk berdiskusi mengenai upaya gencatan senjata dan masa depan Gaza pasca-konflik.

Blinken berangkat ke Israel pada hari Jumat untuk bertemu Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan kabinetnya.

Blinken menegaskan bahwa AS tidak memberikan dukungan terhadap rencana Israel menyerang Rafah. Bagi AS, serangan itu juga tidak perlu dilakukan jika target Israel adalah Hamas.

"Operasi militer besar-besaran di Rafah adalah sebuah kesalahan, sesuatu yang tidak kami dukung. Itu tidak dibutuhkan untuk mengalahkan Hamas," kata Blinken, dikutip AP News.

Sikap AS terhadap operasi militer Israel di Rafah telah berubah secara signifikan dalam beberapa hari terakhir.

Pada mulanya, para pejabat AS mengatakan mereka tidak dapat mendukung serangan besar-besaran ke kota tersebut, kecuali Israel memiliki rencana yang jelas dan komitmen untuk melindungi warga sipil.

Sekarang, para pejabat AS menyimpulkan bahwa tidak ada cara yang kredibel untuk melakukan hal tersebut, mengingat kepadatan penduduk lebih dari satu juta orang.

Mayoritas pengambil kebijakan di AS kini lebih mendukung adanya operasi khusus dengan target pejuang dan komandan Hamas. Operasi dengan target jelas itu dianggap jadi satu-satunya cara untuk menghindari bencana sipil.

Di sisi lain, Netanyahu mengatakan bahwa militer Israel akan melanjutkan misinya itu meski mendapatkan banyak tekanan internasional untuk menghindari korban sipil.

Netanyahu bahkan sempat mengecam para sekutunya yang saat ini mulai mengkritik langkah Israel untuk menumpas Hamas.

Dirinya bahkan menyebut serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 sebagai aksi pembantaian orang Yahudi paling mengerikan setelah Holocaust.

Serangan tanpa pandang bulu Israel telah menewaskan hampir 32.000 penduduk Palestina di Gaza. Minimnya bantuan kemanusiaan yang masih ke daerah itu membuat seluruh penduduk Gaza hidup di bawah ancaman bencana kelaparan.

Rafah selama ini menjadi satu-satunya tempat aman bagi para pengungsi Gaza. Kota ini juga satu-satunya pintu masuk bagi bantuan kemanusiaan internasional. Saat ini ada sekitar 1 juta penduduk Gaza yang tinggal di sana.

Bernard Arnault, Kini Jeff Bezos Kembali Jadi Orang Terkaya Dunia

 

Pendiri Amazon, Jeff Bezos berhasil melampaui Bernard Arnault, pengusaha asal Perancis, sebagai orang terkaya di dunia.

Berdasarkan data terbaru dari Bloomberg Billionaires Index, Jeff Bezos memiliki kekayaan bersih US$ 201 miliar pada Kamis (21/3/2024).

Melansir Vanguard, Jumat (22/3), kekayaan bersih Bezos melonjak sebesar US$ 2 miliar, dari US$ 199 miliar pada 20 Maret 2024.

Publikasi tersebut mengatakan sumber kekayaan Bezos berasal dari perusahaan e-commerce dan komputasi awan miliknya, Amazon, serta investasi di pasar media dan streaming.

Arnault turun dari posisi teratas setelah penurunan kekayaan bersihnya sebesar US$ 3 miliar, yang turun dari US$ 202 miliar menjadi US$ 199 miliar dalam waktu 24 jam.

Meski kekayaan bersihnya turun signifikan, Arnault, pemilik Louis Vuitton dan Moët Hennessy (LVMH), menduduki peringkat kedua dalam daftar orang terkaya di dunia.

Arnault digambarkan sebagai investor dan kolektor seni, dengan kerajaan 75 merek fashion dan kosmetik, termasuk Sephora.

Pengusaha Prancis juga memiliki toko perhiasan, Tiffany & Co. setelah mengakuisisi perusahaan tersebut senilai US$ 16 miliar pada tahun 2021.

Elon Musk, pemilik Tesla, mengikuti jejak orang Prancis itu di posisi ketiga, dengan kekayaan bersih US$ 189 miliar.

Sementara itu, Mark Zuckerberg, pendiri Facebook, dan Bill Gates, pendiri Microsoft, dengan perkiraan kekayaan masing-masing US$ 179 miliar dan US$ 153 miliar, melengkapi lima besar.

Share this Post