News Forex, Index & Komoditi ( Kamis, 21 Maret 2024 )

News  Forex,  Index  &  Komoditi

(  Kamis,  21  Maret  2024  )

Wall Street Menguat, The Fed Perkuat Ekspektasi Penurunan Suku Bunga Tahun Ini

 

Indeks utama Wall Street ditutup menguat pada akhir perdagangan Rabu (20/3) setelah Federal Reserve meredakan kegelisahan investor dengan mempertahankan suku bunga acuannya. The Fed juga memperkuat ekspektasi bahwa suku bunga bisa turun tiga kali pada tahun ini.

Mengutip Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average naik 401,37 poin, atau 1,03% ke level 39.512,13, S&P 500 naik 46,11 poin, atau 0,89% ke level 5.224,62 dan Nasdaq Composite naik 202,62 poin, atau 1,25% ke level 16.369,41.

Sembilan dari 11 sektor utama S&P menguat, dengan lima di antaranya naik lebih dari 1%. Sektor konsumer non primer memimpin dengan kenaikan sebesar 1,5%.

Sektor kesehatan menjadi yang terlemah, dengan penurunan 0,23%.

Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 11,67 miliar saham dengan rata-rata 12,2 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir.

Pernyataan kebijakan The Fed menggambarkan inflasi masih meningkat, dan menaikkan proyeksi ekonomi untuk pertumbuhan ekonomi serta menurunkan proyeksi tingkat pengangguran dari perkiraan yang diberikan pada bulan Desember.

Saham-saham menambah keuntungan setelah Gubernur Fed Jerome Powell mengatakan dalam konferensi pers bahwa meskipun data inflasi baru-baru ini lebih tinggi dari perkiraan, angka-angka tersebut “belum benar-benar mengubah keseluruhan narasi, yaitu bahwa inflasi bergerak turun secara bertahap, dalam kondisi jalan yang agak berfluktuasi."

Para ahli strategi mengatakan Wall Street diyakinkan oleh komentar Powell mengenai inflasi dan pasar tenaga kerja serta sinyalnya bahwa The Fed akan memperlambat laju penarikan kepemilikan obligasi.

“Dia mengatakan dia tidak berusaha mengabaikan data apa pun, tapi dia memberi pasar alasan yang bisa mereka gunakan untuk mengabaikan data tersebut,” kata Alex Coffey, ahli strategi perdagangan senior di TD Ameritrade.

“Kami sampai hari ini merasa Jerome Powell mungkin akan mendorong kembali ekspektasi pasar atau menjauh dari ekspektasi dovish sejak Desember karena data yang kami miliki dalam dua bulan terakhir,” kata Coffey.

"Meskipun dia belum tentu terjun sepenuhnya, namun sikapnya dovish versus kekhawatiran pasar baru-baru ini."

Saham BioNTech yang terdaftar di AS turun 4,4% setelah melaporkan penurunan pendapatan dan pendapatan pada tahun 2023 karena perusahaan tersebut mengalihkan fokus ke pengembangan obat kanker. Saham pembuat vaksin Covid-19 Moderna turun 1,9% sementara Novavax turun 2,2%.

Dorongan terbesar bagi sektor konsumen non primer adalah Amazon.com, yang sahamnya naik 1,3%.

Sedangkan saham Tesla naik 2,5% setelah mengkonfirmasi kepada Reuters bahwa mereka akan menaikkan harga kendaraan Model Y yang diproduksi di Tiongkok sebesar 5.000 yuan ($694,55) mulai 1 April.

 

Bursa Asia Menguat Pada Kamis (21/3) Pagi, Mengekor Kenakan Wall Street

 

Bursa Asia menguat pada perdagangan Kamis (21/3) pagi. Pukul 08.19 WIB, indeks Nikkei 225 naik 575,93 poin atau 1,43% ke 40.593,74, Hang Seng naik 219,76 pon atau 1,33% ke 16.762,83,  naik 278,21 poin atau 1,42% ke 20.070,25, Kospi naik 39,33 poin atau 1,46% ke 2.729,47, ASX 200 naik 40,54 poin atau 0,53% ke 7.736,30, Straits Times naik 20,68 poin atau 0,66% ke 3.198,35 dan FTSE Malaysia naik 3,41 poin atau 0,22% ke 1539,20.

Bursa Asia menguat, mengikuti kenaikan Wall Street yang menyentuh level tertinggi baru, karena Federal Reserve mengindikasikan akan memenuhi ekspektasi pasar dengan penurunan suku bunga tiga kali pada tahun ini.

Saham di Australia, Korea Selatan dan Jepang naik.

Mengutip Bloomberg, para pengambil kebijakan di bank sentral AS mempertahankan pandangan mereka terkait pemangkasan suku bunga sebanyak tiga kali pada tahun ini. Ini menunjukkan bahwa The Fed sudah tidak khawatir dengan inflasi baru-baru ini.

Gubernur The Fed Jerome Powell terus menyoroti bahwa The Fed ingin melihat lebih banyak bukti bahwa inflasi sedang turun. Sehingga akan tepat bagi The Fed untuk memulai pelonggaran moneter pada titik tertentu di tahun ini.

"Pasar Asia kemungkinan akan melihat gelombang reli karena para pedagang mendapat keyakinan dari pandangan yang lebih jelas mengenai gambaran jangka pendek,"kata Hebe Chen, analis IG Markets Melbourne.

"Peningkatan rasa kepastian ini kemungkinan besar akan diapresiasi secara khusus oleh pasar Jepang."

 

Peringatkan AS Soal Laut China Selatan

 

China mengatakan Amerika Serikat harus menahan diri untuk tidak menimbulkan masalah atau memihak dalam masalah Laut China Selatan.

Pernyataan tersebut dirilis setelah Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan kesepakatan keamanan dengan Manila mencakup adanya serangan terhadap penjaga pantai Filipina.

Melansir Reuters, Blinken menyebut komitmen keamanan AS dengan Filipina “sangat erat”. Dia mengatakan tindakan Tiongkok di Laut China Selatan telah memicu reaksi internasional yang lebih luas.

Kedutaan Besar China di Filipina mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu bahwa aktivitas Tiongkok di Laut China Selatan adalah “sah dan berkekuatan hukum”. Pernyataan tersebut juga menyatakan bahwa pernyataan Blinken mengabaikan fakta dan menuduh Tiongkok tanpa dasar.

Laporan tersebut juga mengatakan Blinken sekali lagi mengancam Tiongkok dengan apa yang disebut sebagai kewajiban Perjanjian Pertahanan Bersama AS-Filipina. Perjanjian tersebut ditentang keras oleh Tiongkok.

Filipina dan Amerika Serikat terikat oleh Perjanjian Pertahanan Bersama tahun 1951 yang mengharuskan mereka saling mendukung jika terjadi serangan. Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr tahun lalu mendorong Washington untuk memperjelas sejauh mana komitmen keamanan tersebut.

Pada hari Selasa, Blinken mengatakan kesepakatan itu mencakup serangan bersenjata terhadap angkatan bersenjata Filipina, kapal dan pesawat umum, serta penjaga pantainya.

China mengatakan Amerika Serikat mengancam perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan, tidak terlibat dalam permasalahan di sana, dan tidak mempunyai hak untuk campur tangan dalam permasalahan maritim antara China dan Filipina.

 “AS terus mengatakan bahwa mereka ingin menjaga kebebasan navigasi di Laut China Selatan, namun kenyataannya mereka ingin menjamin kebebasan navigasi kapal perang AS. Fakta bahwa kapal perang dan pesawat AS melakukan perjalanan ribuan mil ke depan pintu China untuk memamerkan kekuatan mereka dan memprovokasi masalah adalah aktivitas hegemonik yang berlebihan,” kata Kedutaan Besar China.

 

 

Sebanyak 31.923 Warga Palestina Tewas Akibat Serangan Israel ke Gaza

 

Lebih dari 31.923 warga Palestina tewas dan 74.096 lainnya terluka akibat serangan militer Israel di Gaza sejak 7 Oktober.

“Sekitar 104 warga Palestina tewas dan 162 lainnya luka-luka dalam 24 jam sebelumnya,” kata Kementerian Kesehatan Gaza pada Rabu (20/3).

Sementara itu, di kamp pengungsi Jabalia, warga Gaza yang kelaparan mengulurkan panci untuk menerima sup selama bulan suci Ramadhan.

Ketika umat Islam lainnya di seluruh dunia mengonsumsi makanan tradisional Ramadhan dan makanan penutup untuk berbuka puasa setelah matahari terbenam.

Penduduk di wilayah yang terkepung beruntung bisa menemukan beberapa potong makanan, atau seteguk air, setelah lebih dari lima bulan pemboman Israel dalam perangnya dengan Hamas.

Kepala Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada hari Selasa (19/3) mengatakan bahwa pembatasan yang dilakukan Israel terhadap bantuan kemanusiaan untuk Gaza mungkin merupakan taktik kelaparan yang bisa menjadi kejahatan perang.

Setelah sebuah laporan yang didukung oleh PBB menemukan bahwa kelaparan kemungkinan besar akan terjadi pada bulan Mei tanpa berakhirnya pertempuran.

“Anak-anak Palestina tidak bersalah, mereka membutuhkan kebutuhan dasar hidup, dan semua ini disebabkan oleh pengepungan dan penghancuran rumah dan sebagainya,” kata Bassam al-Hilou, seorang warga kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara. .

Dia meminta organisasi hak asasi manusia mengambil tindakan untuk mengakhiri pengepungan demi “martabat” rakyat Palestina dan mengakhiri kampanye militer Israel, yang tidak menunjukkan tanda-tanda mereda meskipun ada upaya mediasi oleh Qatar dan Mesir.


Siap Dukung Filipina Jika Terlibat Konflik dengan China di LCS

 

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, menegaskan komitmen negaranya untuk berdiri di pihak Filipina jika negara ASEAN itu terlibat konflik bersenjata dengan China di Laut China Selatan.

Dalam kunjungannya ke Manila hari Selasa (19/3), Blinken turut mengecam aksi China yang dianggap telah mengancam visi Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

"Kami mendukung Filipina dan memegang teguh komitmen pertahanan kami yang kuat, termasuk berdasarkan Perjanjian Pertahanan Bersama. Kami memiliki keprihatinan yang sama mengenai tindakan China, termasuk di Laut China Selatan dan zona ekonomi eksklusif Filipina," kata Blinken, dikutip AP News.

Blinken juga secara tegas mengatakan bahwa China telah melakukan pelanggaran berulang terhadap hukum internasional dan hak-hak Filipina, seperti menggunakan meriam air untuk menyerang kapal, menghalangi pergerakan kapal, serta membayangi aktivitas kapal di perairan tersebut.

Konflik Filipina-China di Laut China Selatan

Filipina dan China terlibat konflik wilayah di Laut China Selatan yang semakin intens setahun terakhir. Wilayah Second Thomas Shoal, yang diduduki kontingen kecil Angkatan Laut Filipina, terus dikelilingi oleh kapal penjaga pantai China.

Dua minggu lalu, kapal penjaga pantai China memblokir dan menembakkan meriam air ke arah kapal-kapal Filipina. Seorang laksamana dan empat pelaut Filipina dilaporkan mengalami luka ringan dalam insiden tersebut.

Dalam kesempatan lain, dua tabrakan kecil antara kapal Filipina dan China juga terjadi di laut lepas perairan tersebut. Pasca kejadian, Departemen Luar Negeri Filipina langsung memanggil wakil duta besar China untuk menyampaikan protes.

Pihak China mengatakan, mereka mengambil tindakan pengendalian sesuai dengan hukum terhadap kapal-kapal Filipina yang dianggap masuk secara ilegal ke perairan sekitar Ren’ai Reef, sebutan China untuk Second Thomas Shoal.

Kerjasama Filipina-AS

Kunjungan Blinken ke Filipina hari Selasa sekaligus menegaskan kembali bahwa AS, di bawah Perjanjian Pertahanan Bersama tahun 1951, wajib membela Filipina jika pasukan, kapal, atau pesawat Filipina mengalami serangan bersenjata di mana pun di Laut China Selatan.

Merespons kunjungan tersebut, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, menyebut AS tidak memiliki hak untuk terlibat dalam segala permasalahan yang ada di Laut China Selatan.

"AS bukan pihak dalam masalah Laut China Selatan dan tidak mempunyai hak untuk campur tangan dalam masalah maritim antara China dan Filipina," katanya.

Blinken bersama dengan sejawatnya dari Filipina, Enrique Manalo, menggambarkan aliansi kedua negara berada dalam kondisi "hyper-drive" atau dalam kondisi yang sangat hebat.

Di saat yang sama, mereka juga mengakui bahwa masih banyak yang bisa dilakukan. Mereka mengatakan upaya untuk memperkuat hubungan pertahanan tidak ditujukan terhadap negara mana pun.

Militer AS dan Filipina berencana mengadakan latihan tempur tahunan terbesar mereka pada bulan April di Filipina. Area latihan mencakup wilayah utara yang hanya berjarak sangat dekat dari Taiwan.

 

Pidato Pertama Pasca Pemilu, Putin Ancam NATO dengan Perang Dunia III

 

Presiden Rusia Vladimir Putin pada Senin (18/3/2024) memperingatkan negara-negara Barat bahwa konflik langsung antara Rusia dan aliansi militer NATO pimpinan AS akan membuat planet ini selangkah lagi menuju Perang Dunia Ketiga.

Mengutip Reuters, namun dia mengatakan hampir tidak ada orang yang menginginkan skenario konflik seperti itu.

Perang Ukraina telah memicu krisis terdalam dalam hubungan Moskow dengan Barat sejak Krisis Rudal Kuba tahun 1962.

Putin telah sering memperingatkan risiko perang nuklir, namun mengatakan dia tidak pernah merasa perlu menggunakan senjata nuklir di Ukraina.

Presiden Prancis Emmanuel Macron bulan lalu mengatakan dia tidak bisa mengesampingkan pengerahan pasukan darat di Ukraina di masa depan, karena banyak negara Barat yang menjauhkan diri dari hal tersebut sementara negara lain, terutama di Eropa Timur, menyatakan dukungannya.

Ketika ditanya oleh Reuters tentang pernyataan Macron dan risiko serta kemungkinan konflik antara Rusia dan NATO, Putin menjawab: “Segalanya mungkin terjadi di dunia modern.”

Dia menambahkan, "Jelas bagi semua orang, bahwa ini akan menjadi satu langkah lagi dari Perang Dunia Ketiga yang berskala penuh. Saya pikir hampir tidak ada orang yang tertarik dengan hal ini," kata Putin kepada wartawan setelah memenangkan pemilu dengan  kemenangan telak terbesar dalam sejarah Rusia pasca-Soviet.

Menjelang pemilu Rusia pada 15-17 Maret, Ukraina meningkatkan serangan terhadap Rusia, menembaki wilayah perbatasan dan bahkan menggunakan proksi untuk mencoba menembus perbatasan Rusia.

Ketika ditanya apakah ia menganggap perlu untuk mengambil alih wilayah Kharkiv di Ukraina, Putin mengatakan jika serangan terus berlanjut, Rusia akan menciptakan zona penyangga di lebih banyak wilayah Ukraina untuk mempertahankan wilayah Rusia.

“Saya tidak mengecualikan bahwa, mengingat peristiwa tragis yang terjadi hari ini, kita akan dipaksa pada suatu saat, jika kita anggap tepat, untuk menciptakan ‘zona sanitasi’ tertentu di wilayah yang saat ini berada di bawah rezim Kyiv,” kata Putin.

Dia menolak memberikan rincian lebih lanjut namun mengatakan zona tersebut mungkin harus cukup besar untuk menghalangi persenjataan buatan asing mencapai wilayah Rusia.

Putin memerintahkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022, yang memicu perang besar di Eropa setelah delapan tahun konflik di Ukraina timur antara pasukan Ukraina di satu pihak dan pihak Ukraina yang pro-Rusia serta proksi Rusia di pihak lain.

Putin mengatakan dia berharap Macron berhenti dengan upayanya untuk memperburuk perang di Ukraina, namun memainkan peran dalam menemukan perdamaian.

"Tampaknya Prancis bisa memainkan peran. Semua belum hilang. Saya sudah mengatakannya berulang kali dan saya akan mengatakannya lagi. Kami menginginkan perundingan damai, tapi bukan hanya karena musuh kehabisan peluru," kata Putin.

“Jika mereka benar-benar serius ingin membangun hubungan bertetangga yang damai dan baik antara kedua negara dalam jangka panjang, dan tidak hanya mengambil jeda untuk persenjataan kembali selama 1,5-2 tahun,” tambah Putin lagi.

 

Houthi Menyerang Kapal Tanker Pengangkut LPG di Laut Merah

 

Kelompok Houthi Yaman kembali menyerang sebuah kapal yang melintas di Laut Merah. Target kali ini merupakan kapal tanker pengangkut gas cair atau liquefied petroleum gas (LPG) bernama MADO.

Melansir Reuters, MADO adalah kapal tanker berbendera Kepulauan Marshall yang menuju Singapura dari Arab Saudi.

Houthi menggambarkannya sebagai kapal milik Amerika Serikat, namun database pelayaran Equasis menunjukkan bahwa kapal itu dimiliki oleh Naftomar Shipping & Trading Co Ltd dari Yunani. Pihak Naftomak belum memberikan komentar terkait kejadian ini.

Juru bicara militer Houthi, Yahya Sarea, langsung mengonfirmasi serangan tersebut pada hari Selasa (19/3). Houthi juga menyerang sasaran lain di Israel.

"Kelompok Houthi Yaman telah menargetkan sebuah kapal tanker pengangkut bahan bakar, MADO, di Laut Merah dengan rudal angkatan laut dan pelabuhan Eilat serta kawasan resor Israel dengan rudal bersayap," kata Sarea.

Sejak perang Gaza bergejolak bulan Oktober 2023 lalu, Houthi telah secara aktif menunjukkan dukungannya kepada Palestina dengan memblokir jalur perdagangan di Laut Merah untuk kapal-kapal milik Israel dan para pendukungnya seperti AS dan Inggris.

Belakangan dilaporkan bahwa kapal-kapal yang menjadi target serangan Houthi sama sekali tidak memiliki hubungan sama sekali dengan Israel atau para pendukungnya.

Baru-baru ini Houthi dilaporkan telah memiliki rudal hipersonik, membuat situasi Laut Merah menjadi terasa lebih berbahaya.

"Kelompok tersebut (Houthi) telah berhasil menguji rudal yang mampu mencapai kecepatan hingga Mach 8 dan menggunakan bahan bakar padat. Kelompok Houthi berniat untuk mulai memproduksinya untuk digunakan selama serangan di Laut Merah dan Teluk Aden, serta terhadap sasaran di Israel," kata kantor berita pemerintah Rusia, RIA Novosti, pada hari Kamis (14/3).

Houthi juga mulai menembakkan rudal ke arah Israel, meskipun sebagian besar rudal tersebut gagal atau berhasil dicegat oleh sistem pertahanan milik militer Israel.

 

 

 

 

Putin Serukan Penerus KGB untuk Bantu Perusahaan Rusia Melawan Sanksi Barat

 

Pada Selasa (19/3/2024), Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada Dinas Keamanan Federal (FSB), penerus utama KGB era Soviet, untuk membantu perusahaan-perusahaan Rusia melanggar sanksi Barat dan memperluas pengaruh mereka ke pasar baru di seluruh dunia.

Mengutip Reuters, dalam upaya untuk menenggelamkan perekonomian Rusia dan memaksa Putin mengubah arah kebijakannya, negara-negara Barat menjatuhkan sanksi terberat kepada Rusia tak lama setelah Kremlin memerintahkan invasi ke Ukraina pada tahun 2022.

Namun Putin mengatakan perekonomian Rusia pada masa perang tetap berkembang meskipun ada sanksi. Di mana produksi peluru artileri yang jauh melebihi produksi negara-negara Barat dan perekonomian Rusia tumbuh 3,6% pada tahun lalu.

Dalam pidatonya pada pertemuan tahunan dinas mata-mata FSB di Lubyanka di pusat kota Moskow setelah kemenangan telaknya dalam pemilu hari Minggu, Putin mengatakan mata-mata FSB harus bekerja sama dengan lembaga lain untuk meningkatkan keamanan sistem perbankan dan keuangan.

Dia mengatakan kepada FSB untuk memberikan dukungan kepada perusahaan-perusahaan Rusia yang secara aktif berkembang meskipun ada hambatan yang menghadang mereka dan yang sedang menjajaki pasar baru namun dihadapkan pada tindakan permusuhan terbuka dari Barat.

 “Ya, hal ini menciptakan masalah sementara bagi kami,” kata Putin.

Putin menambahkan bahwa ia telah berbicara dengan pemerintah mengenai dampak sanksi terhadap beberapa proyek besar.

"Tapi semuanya, tentu saja, akan tetap terlaksana," tegasnya.

KGB, salah satu lembaga paling kuat di negara bekas Uni Soviet dengan pengaruh yang melampaui batas-batas Uni Soviet dan lebih dari sekadar mata-mata dan keamanan, kehilangan sebagian besar kekuatan dan pengaruhnya ketika Uni Soviet runtuh pada tahun 1991.

Namun delapan tahun kemudian, KGB, yang saat itu merupakan FSB, memiliki salah satu anggotanya – Putin – sebagai penguasa Kremlin.

Pertempuran dengan Barat

Putin menyebut perang Ukraina sebagai bagian dari pertempuran berabad-abad dengan Barat, yang menurutnya mempermalukan Rusia setelah runtuhnya Tembok Berlin pada tahun 1989.

Sebagai mata-mata KGB di Jerman Timur, Putin menyaksikan runtuhnya Uni Soviet.

Dia mengatakan kepada petugas FSB bahwa Barat adalah musuh berbahaya yang menggunakan serangkaian senjata untuk menyebarkan perselisihan di Rusia termasuk propaganda, teknologi, dan keuangan.

Dia mengatakan Barat sedang mencoba untuk memicu “smuta” di Rusia. Ini merupakan sebuah kata dalam bahasa Rusia yang ditakuti yang berarti kerusuhan, kekacauan atau masalah dan dikaitkan dengan apa yang disebut “masa kesusahan” yang mendahului kebangkitan dinasti Romanov pada tahun 1613.

Putin mengatakan FSB harus menggunakan pencapaian Rusia dalam teknologi kuantum dan Kecerdasan Buatan untuk melawan Barat, “secara serius” memperkuat kegiatan anti-terorismenya dan mengatakan kontra-intelijen harus lebih waspada.

“Tantangan yang kita hadapi dan upaya untuk menghambat pembangunan kita menuntut kita untuk bekerja secara sistematis dan konsisten di segala bidang. Baik di bidang ekonomi, teknologi, budaya, di bidang sosial, dalam memperkuat institusi negara dan publik kita,” ujarnya.

Setelah Ukraina mencoba menggunakan proksi Rusia untuk menembus perbatasan Rusia, Putin mengatakan pengkhianat seperti itu harus diburu.

“Kami akan menghukum mereka tanpa batasan di mana pun mereka berada,” tegasnya.


 

 

IMF dan Pakistan Capai Kesepakatan Pencairan Dana Talangan

 

Pakistan dan Dana Moneter Internasional (IMF) telah mencapai kesepakatan awal untuk pencairan dana talangan sebesar US$ 1,1 miliar untuk menangani krisis utang yang menjerat negara tersebut.

Dana tersebut merupakan bagian dari program dana talangan senilai US$ 3 miliar yang sebelumnya disepakati untuk membantu Pakistan keluar dari potensi gagal bayar utang.

Berdasarkan kesepakatan, Pakistan akan menerima tahap terakhir dari dana talangan itu pada Juli mendatang. “Telah tercapai kesepakatan pada tingkat staf dengan pihak bewening Pakistan,” tulis IMF dalam keterangan resminya dilansir Reuters, Rabu (20/3).

Pengumuman tersebut muncul setelah pembicaraan antara IMF dan pemerintahan baru Perdana Menteri Shehbaz Sharif berakhir di Islamabad pekan lalu.

IMF menyebut posisi ekonomi dan keuangan Pakistan telah membaik dalam beberapa bulan terakhir. Namun, IMF mencatat “pertumbuhan diperkirakan tidak terlalu besar pada tahun ini dan inflasi tetap jauh di atas target.

Upaya kebijakan dan reformasi yang lebih baik  diperlukan untuk mengatasi kerentanan ekonomi Pakistan yang mengakar di tengah tantangan yang terus berlanjut akibat meningkatnya kebutuhan pendanaan eksternal dan domestik serta lingkungan eksternal yang tidak menentu.

“Pemerintahan Sharif berkomitmen untuk melanjutkan upaya kebijakan yang dimulai berdasarkan dana talangan saat ini untuk memperkuat stabilitas ekonomi dan keuangan selama sisa tahun ini.” kata IMF.

IMF mengatakan, pihak berwenang Pakistan bertekad untuk mengambil langkah-langkah untuk lebih meningkatkan perekonomian negara tersebut dengan memperluas basis pajak, dan melalui penerapan penyesuaian tarif listrik dan gas secara tepat waktu, sekaligus melindungi kelompok rentan melalui struktur tarif progresif yang ada.

Selain itu, kata IMF, Pakistan juga telah menyatakan minatnya untuk menerima dana talangan baru. “Pakistan ingin mencari dana talangan baru hingga US$ 8 miliar ketika dana talangan saat ini berakhir bulan ini,” tulis IMF

 

Share this Post