News Forex, Index & Komoditi ( Senin, 15 April 2024 )

News  Forex,  Index  &  Komoditi

(  Senin,  15  April  2024  )

Bursa Asia Jatuh di Tengah Ketegangan Israel-Iran pada Senin (15/4)

 

Bursa saham Asia-Pasifik tergelincir pada hari Senin (15/4). Para pedagang mempertimbangkan dampak serangan pesawat tak berawak Iran terhadap Israel selama akhir pekan dengan fokus juga pada data ekonomi utama China dan Jepang pada akhir minggu ini.

Indeks Nikkei 225 Jepang turun 1,28% pada pembukaan perdagangan dan Topix turun 0,97%.

Kospi Korea Selatan turun 0,92%, sedangkan saham berkapitalisasi kecil Kosdaq turun 1,58%.

Di Australia, S&P/ASX 200 mengalami kerugian lebih kecil dibandingkan pasar Asia lainnya, turun 0,14%.

Kontrak berjangka indeks Hang Seng Hong Kong berada di 16.476, menunjukkan pembukaan yang lebih lemah dibandingkan dengan penutupan HSI di 16.721,69.

Sementara itu, harga minyak sedikit berubah pagi ini, dengan minyak mentah Brent diperdagangkan naik 0,02% pada US$90,47 per barel dan minyak West Texas Intermediate (WTI) turun 0,13% ke US$85,55.

Asal tahu, Iran meluncurkan lebih dari 300 drone dan rudal terhadap sasaran militer di Israel pada hari Sabtu (13/4). Presiden AS Joe Biden menyebut serangan seperti ini “belum pernah terjadi sebelumnya.”

AS melakukan intervensi untuk membantu Israel secara langsung menembak jatuh hampir semua amunisi yang masuk, kata Biden dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu.

Di tempat lain, India akan merilis angka inflasi grosir untuk bulan Maret hari ini. Sedangkan China akan mengumumkan angka PDB kuartal pertama pada hari Selasa (16/4).

Jepang akan merilis data perdagangan bulan Maret dan angka inflasi masing-masing pada hari Rabu dan Jumat.

 

Iran Serang Israel, Rusia Serukan Semua Pihak Menahan Diri

 

Pada Minggu (14/4/2024), Rusia mengatakan bahwa pihaknya sangat prihatin dengan serangan Iran terhadap Israel. Rusia juga meminta semua pihak untuk menahan diri.

Namun, Rusia mengatakan ketegangan akan tetap tinggi sampai konflik antara Israel dan Palestina diselesaikan.

Mengutip Reuters, Iran menyerang Israel untuk membalas dugaan serangan Israel terhadap kompleks kedutaan Iran di Suriah pada tanggal 1 April yang menewaskan komandan penting Garda Revolusi Iran dan menyusul bentrokan berbulan-bulan antara Israel dan sekutu regional Iran.

“Kami menyampaikan keprihatinan ekstrem kami atas eskalasi berbahaya lainnya di kawasan ini. Kami menyerukan semua pihak yang terlibat untuk menahan diri,” kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan mengenai serangan Iran.

Rusia mencatat bahwa Teheran melakukan serangan itu dilakukan sebagai bentuk pembelaan diri setelah serangan Israel terhadap kompleks kedutaan Iran di Damaskus yang dikutuk Moskow. Rusia tidak mengutuk serangan Iran terhadap Israel.

Rusia, yang memiliki hubungan dekat dengan Iran, mengatakan bahwa Barat telah memblokir upaya Dewan Keamanan PBB untuk menanggapi serangan Israel di kompleks kedutaan.

“Kami telah berulang kali memperingatkan bahwa banyaknya krisis yang belum terselesaikan di Timur Tengah, terutama di zona konflik Palestina-Israel, yang seringkali dipicu oleh tindakan provokatif yang tidak bertanggung jawab, akan meningkatkan ketegangan,” kata kementerian tersebut.

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, berbicara dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian melalui telepon pada hari Minggu.

“Situasi yang semakin meningkat di kawasan dan tindakan provokatif baru yang berbahaya dapat menyebabkan peningkatan ketegangan,” kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam pembacaan seruan tersebut.

Israel jelas tidak senang dengan tanggapan Moskow.

Duta Besar Israel untuk Rusia Simona Halperin seperti dikutip oleh kantor berita Rusia RIA mengatakan Negara Yahudi mengharapkan Rusia mengutuk serangan Iran.

Namun hal ini mendapat kecaman publik dari Moskow.

 “Ingatkan saya, kapan terakhir kali Israel mengutuk setidaknya satu serangan Kyiv terhadap wilayah Rusia?” Kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova, merujuk pada serangan berulang-ulang Ukraina terhadap sasaran di Rusia.

Kremlin belum berkomentar secara terbuka.

Namun mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev mengatakan bahwa perang antara Israel dan Iran akan memperburuk prospek Joe Biden untuk terpilih kembali sebagai presiden AS.

“Amerika tidak menginginkan perang besar di Timur Tengah,” kata Medvedev melalui Telegram. “Pembunuhan di Gaza memperburuk prospek Biden dalam pemilu, dan perang antara Israel dan Iran akan menambah ketidakpastian.”

 

Iran Vs Israel, Sekjen PBB Sebut Dunia Tak Mampu Tanggung Perang Lagi

 

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menilai komunitas internasional tak mampu lagi menampung perang. Pernyataan ini muncul setelah serangan pesawat tak berawak dan rudal milik Iran ke Israel.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendesak semua pihak untuk menahan diri secara maksimal guna menghindari tindakan apapun yang dapat mengarah pada konfrontasi militer besar-besaran di Timur Tengah.

“Saya berulang kali menekankan bahwa baik kawasan maupun dunia tidak mampu melakukan perang lagi,” ujarnya seperti dikutip dari kantor berita Rusia, Tass, Minggu (14/4).

Wakil Tetap Israel untuk PBB, Gilad Erdan menilai serangan Iran melanggar Piagam PBB, padahal misi Iran dalam serangan tersebut sebagai respon terhadap serangan Israel ke fasilitas diplomatiknya di Suriah.

Di mana hal ini dilakukan sesuai dengan klausul Piagam PBB tentang pembelaan diri suatu bangsa yang sah.

Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mohammaf Bagheri menyebut bahwa operasi yang dilakukan pihaknya telah berakhir. Namun, pasukan siap bertindak lebih jauh bila diperlukan.

Bagheri mengungkapkan, Iran telah memperingatkan Amerika Serikat bahwa pangkalan-pangkalan Amerika akan menjadi sasaran milter jika AS mendukung pembalasan Israel.

“Kami telah menyampaikan pesan kepada AS melalui Kedutaan Besar Swiss bahwa pangkalan AS akan menjadi sasaran militer jika digunakan selama tindakan agresif rezim Zionis ke depan. Kami akan menganggap ini sebagai agresi dan mengambil tindakan yang sesuai,” kata Bagheri.

 

Iran Serang Israel, Tensi di Timur Tengah Kian Memanas

 

Konflik di Timur Tengah makin memanas dengan Israel masih menjadi titik pusatnya. Kali ini, Iran menyerang Israel dengan drone dan rudal pada Sabtu (13/4) malam waktu setempat.

Pada hari Minggu, tensi masih tinggi dengan Iran memperingatkan Israel dan Amerika Serikat akan adanya respons yang jauh lebih besar jika ada pembalasan atas serangan tersebut.

Tak mau tinggal diam, pihak sementara Israel mengatakan kampanye militer mereka di Timur Tengah belum berakhir.

Ancaman perang terbuka yang terjadi di Timur Tengah termasuk dengan negara sekutu semisal Amerika Serikat telah menempatkan kawasan ini dalam kegelisahan karena Washington mengatakan pihaknya tidak mencari konflik dengan Iran namun tidak akan ragu untuk melindungi pasukannya dan Israel.

Teheran sendiri menyebut serangan tersebut dilakukan menyusul dugaan serangan Israel terhadap konsulatnya di Suriah pada tanggal 1 April yang menewaskan komandan utama Garda Revolusi Iran dan menyusul bentrokan berbulan-bulan antara Israel dan sekutu regional Iran, yang dipicu oleh perang di Gaza.

Namun, serangan dari ratusan rudal dan drone, sebagian besar diluncurkan dari dalam Iran, hanya menyebabkan kerusakan kecil di Israel karena sebagian besar ditembak jatuh dengan bantuan sekutu termasuk AS, Inggris, dan Yordania.

“Kita mencegat, kita memukul mundur, bersama-sama kita akan menang,” kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di media sosial.

Sementara Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan meskipun serangan itu berhasil digagalkan, kampanye militer belum berakhir dan mereka akan terus bersiap untuk menghadapi setiap skenario.

Di sisi lain, misi Iran untuk PBB mengatakan serangan itu bertujuan untuk menghukum kejahatan Israel, namun kini masalah tersebut dianggap sudah selesai.

Kepala Staf Angkatan Darat Iran Mayor Jenderal Mohammad Bagheri memperingatkan di televisi bahwa respons mereka akan jauh lebih besar daripada aksi militer kemarin jika Israel membalas serangan Iran.

Ia juga memperingatkan Washington bahwa pangkalan-pangkalan militer mereka juga bisa diserang jika membantu Israel.

Presiden AS Joe Biden mengatakan dia akan mengadakan pertemuan para pemimpin negara-negara maju Kelompok Tujuh (G7) pada hari Minggu untuk mengoordinasikan tanggapan diplomatik terhadap apa yang dia sebut sebagai serangan kurang ajar Iran.

Sebelumnya, pada hari Sabtu, Garda Revolusi Iran menyita sebuah kapal kargo yang terkait dengan Israel di Selat Hormuz yang merupakan salah satu rute pengiriman energi terpenting di dunia, yang menggarisbawahi risiko konflik yang lebih luas terhadap perekonomian dunia.

Perang di Gaza, yang diserbu Israel setelah serangan Hamas yang didukung Iran pada 7 Oktober, telah meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut, menyebar ke kelompok-kelompok yang bersekutu dengan Iran di Lebanon, Suriah, Yaman, dan Irak.

Sekutu paling kuat Iran di wilayah tersebut, kelompok Syiah Lebanon Hizbullah, yang telah terlibat baku tembak dengan Israel sejak perang Gaza dimulai, mengatakan bahwa mereka telah menembakkan roket ke pangkalan Israel.

Drone juga dilaporkan diluncurkan terhadap Israel oleh kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran di Yaman, yang telah menyerang jalur pelayaran di dan sekitar Laut Merah untuk menunjukkan solidaritas dengan Hamas.

 

Khawatir Konflik Meluas Usai Iran Serang Israel, Pemimpin G7 Langsung Rapat

 

Italia, yang sedang memegang jabatan presiden G7, telah mengadakan pertemuan video para pemimpin G7 pada hari Minggu untuk membahas serangan Iran terhadap Israel pada Sabtu malam.

Serangan Iran sebagai respons terhadap dugaan serangan udara Israel terhadap kompleks kedutaan Iran di Damaskus pada tanggal 1 April telah meningkatkan ancaman konflik regional yang lebih luas.

“Kami menyampaikan keprihatinan mendalam kami mengenai destabilisasi lebih lanjut di kawasan ini dan terus berupaya menghindari hal tersebut,” kata Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni melalui platform media sosial X.

Perundingan G7 akan diadakan pada sore hari waktu Eropa, kata pernyataan pemerintah Italia.

Presiden AS Joe Biden telah menjanjikan tanggapan diplomatik terkoordinasi dari G7 terhadap serangan pesawat tak berawak dan rudal milik Iran.

Sementara Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani mengatakan ia berharap pemerintah Israel menahan diri dalam menanggapinya.

"Saya berharap pemerintah Israel mengambil sikap hati-hati. Saya berharap tidak ada serangan balasan," kata Tajani kepada stasiun radio RTL 102.5.

G7 beranggotakan Amerika Serikat, Kanada, Italia, Inggris, Perancis, Jerman dan Jepang. Para menteri luar negerinya dijadwalkan bertemu pada 17-19 April di pulau Capri, Italia.

 

Bank Sentral China (PBOC) Pertahankan Suku Bunga Acuannya

 

Bank sentral China (PBOC) pada hari Senin (15/4), mempertahankan suku bunganya tidak berubah seperti yang diharapkan.

Ketika memperpanjang pinjaman jangka menengah yang jatuh tempo dan menguras sejumlah uang tunai dari sistem perbankan melalui instrumen obligasi.

PBOC mengatakan, pihaknya mempertahankan suku bunga fasilitas pinjaman jangka menengah (MLF) satu tahun senilai 100 miliar yuan (US$13,82 miliar) kepada beberapa lembaga keuangan tidak berubah pada 2,50%.

Dalam jajak pendapat Reuters terhadap 31 pengamat pasar, seluruh responden memperkirakan PBOC akan membiarkan suku bunga MLF tidak berubah.

Dengan pinjaman MLF senilai 170 miliar yuan yang akan berakhir bulan ini, operasi tersebut menghasilkan penarikan bersih dana segar sebesar 70 miliar yuan dari sistem perbankan.

Bank sentral juga menyuntikkan 2 miliar yuan melalui reverse repo tujuh hari sambil mempertahankan biaya pinjaman tidak berubah di 1,80%

 

 

 

 

 

 

 

 

Kekhawatiran Konflik Lebih Luas Meningkat Pasca Serangan Iran ke Israel

 

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Minggu bersumpah negaranya akan meraih kemenangan setelah militer mengatakan pihaknya menembak jatuh hampir seluruh lebih dari 300 drone dan rudal yang diluncurkan oleh Iran dalam peningkatan tajam konflik Timur Tengah.

Serangan Teheran pada Sabtu malam, yang dilancarkan setelah dugaan serangan udara Israel terhadap kompleks kedutaan besarnya di Damaskus pada 1 April yang menewaskan petugas Korps elit Garda Revolusi Islam, meningkatkan ancaman konflik regional yang lebih luas.

Iran mengandalkan proksinya di seluruh wilayah untuk menyerang sasaran-sasaran Israel dan AS sebagai bentuk dukungan terhadap kelompok militan Palestina Hamas dalam perang Gaza dengan Israel, yang tidak menunjukkan tanda-tanda mereda meskipun ada banyak upaya mediasi.

 “Kami mencegat, kami memukul mundur, bersama-sama kami akan menang,” Netanyahu memposting di X.

Militer Israel mengatakan angkatan bersenjata telah menembak jatuh lebih dari 99% drone dan rudal Iran dan sedang mendiskusikan opsi tindak lanjut.

TV Channel 12 Israel mengutip seorang pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan akan ada “respon signifikan” terhadap serangan itu.

Perang di Gaza, yang diserbu Israel setelah serangan Hamas yang didukung Iran pada 7 Oktober, telah meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut, menyebar ke garis depan yang setara dengan Lebanon dan Suriah dan memicu tembakan jarak jauh ke sasaran-sasaran Israel dari jarak jauh Yaman dan Irak

Sekutu Iran yang paling kuat di wilayah tersebut, kelompok Syiah Lebanon Hizbullah yang telah terlibat baku tembak dengan Israel sejak perang Gaza dimulai mengatakan pada Minggu pagi bahwa mereka telah menembakkan roket ke pangkalan Israel.

Drone juga dilaporkan diluncurkan terhadap Israel oleh kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran di Yaman, yang menyerang jalur pelayaran di sekitar Laut Merah untuk menunjukkan solidaritas dengan Hamas, kata perusahaan keamanan maritim Inggris, Ambrey, dalam sebuah pernyataan.

Bentrokan tersebut kini mengancam untuk berubah menjadi konflik terbuka langsung yang mempertemukan Iran dan sekutu regionalnya melawan Israel dan pendukung utamanya, Amerika Serikat. Kekuatan regional, Mesir, mendesak agar menahan diri sepenuhnya.

Kepala juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, menyebut tindakan Iran sangat serius, dan mengatakan dalam jumpa pers di televisi bahwa tindakan tersebut mendorong kawasan menuju eskalasi.

Iran meluncurkan puluhan rudal darat ke Israel, termasuk lebih dari 10 rudal jelajah, dan sebagian besar dicegat di luar perbatasan Israel, kata Hagari.

Salvo Iran menyebabkan kerusakan ringan pada satu fasilitas militer Israel, katanya.

Militer Israel mengatakan pihaknya tidak menyarankan warga untuk bersiap berlindung, dan merevisi peringatan sebelumnya sebagai tanda nyata berakhirnya ancaman.

 

 

 

 

 

 

 

 

Apple Kehilangan Posisi Teratas Pasar Ponsel Global, Kalah Saing dengan Samsung

 

Perusahaan riset IDC melaporkan, pengiriman ponsel pintar Apple turun sekitar 10% pada kuartal pertama tahun 2024.

Hal ini dipicu oleh semakin ketatnya persaingan dari pembuat ponsel pintar Android yang mengincar posisi teratas.

Pengiriman smartphone global meningkat 7,8% menjadi 289,4 juta unit selama Januari-Maret, dengan Samsung, yang menguasai pangsa pasar 20,8%, merebut posisi teratas produsen ponsel dari Apple.

Penurunan tajam penjualan pembuat iPhone ini terjadi setelah kinerjanya yang kuat pada kuartal Desember ketika menyalip Samsung sebagai pembuat telepon nomor satu di dunia.

"Perusahaan ini kembali ke posisi kedua, dengan pangsa pasar 17,3%, seiring dengan perolehan pangsa pasar oleh merek China seperti Huawei," tulis IDC pada Minggu (14/4).

Xiaomi, salah satu produsen ponsel pintar terkemuka di China, menempati posisi ketiga dengan pangsa pasar 14,1% selama kuartal pertama.

Samsung Korea Selatan, yang meluncurkan jajaran smartphone andalan terbarunya – seri Galaxy S24 – di awal tahun, mengirimkan lebih dari 60 juta ponsel selama periode tersebut.

"Penjualan global smartphone Galaxy S24 melonjak 8%, dibandingkan seri Galaxy S23 tahun lalu selama tiga minggu pertama ketersediaannya," kata penyedia data Counterpoint sebelumnya.

Pada kuartal pertama, Apple mengirimkan 50,1 juta iPhone, turun dari 55,4 juta unit pada periode yang sama tahun lalu, menurut IDC.

Pengiriman ponsel pintar Apple di China menyusut 2,1% pada kuartal terakhir tahun 2023 dibandingkan tahun sebelumnya.

Penurunan ini menggarisbawahi tantangan yang dihadapi perusahaan Amerika Serikat (AS) di pasar terbesar ketiganya.

Setelah beberapa perusahaan China dan lembaga pemerintah membatasi penggunaan perangkat Apple oleh karyawannya. Sebuah tindakan yang mencerminkan pembatasan pemerintah AS terhadap aplikasi China karena alasan keamanan.

Perusahaan yang berbasis di Cupertino, California pada bulan Juni akan mengadakan Konferensi Pengembang Sedunia (WWDC), di mana mereka akan menyoroti pembaruan pada perangkat lunak yang mendukung iPhone, iPad, dan perangkat Apple lainnya.

Investor sedang mengamati dengan cermat perkembangan kecerdasan buatan di Apple, yang sejauh ini hanya sedikit berbicara tentang penggabungan teknologi AI ke dalam perangkatnya.

Perusahaan tersebut awal tahun ini kehilangan mahkota sebagai perusahaan paling berharga di dunia yang diambil alih Microsoft.

 

Kim Jong Un akan Kembangkan Hubungan Jangka Panjang dengan China

 

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menegaskan posisinya untuk mengembangkan hubungan jangka panjang dengan Tiongkok.

Hal tersebut dilaporkan oleh media pemerintah Korea Utara, KCNA, pada Minggu (14/4/2024). KCNA mengutip pernyataan Kim dalam pertemuannya dengan legislator terkemuka Tiongkok Zhao Leji.

Mengutip Reuters, Zhao, yang menyelesaikan tur persahabatan yang dimulai pada hari Kamis, adalah pejabat China berpangkat tertinggi yang mengunjungi Korea Utara sejak tahun 2018, ketika Li Zhanshu menghadiri peringatan 70 tahun berdirinya Korea Utara.

China adalah sekutu utama dan penyambung ekonomi bagi Korea Utara, yang sangat terpukul oleh sanksi PBB terkait program senjata nuklirnya.

"Kim mengharapkan kedua negara untuk terus melanjutkan dan mengembangkan tradisi persahabatan yang tahan lama sehingga kedua negara akan melihat kemajuan yang bertanggung jawab dan keberhasilan Tahun Persahabatan DPRK-Tiongkok," lapor KCNA.

DPRK mengacu pada nama resmi Korea Utara, Republik Demokratik Rakyat Korea.

Menurut KCNA, pembicaraan tersebut diadakan dalam suasana yang ramah, tulus dan bersahabat.

KCNA juga mengatakan Zhao dan delegasinya meninggalkan Pyongyang pada hari Sabtu.

Kim juga menyampaikan terima kasih kepada Presiden Tiongkok Xi Jinping karena telah mengirimkan delegasi tingkat tinggi dan rombongan seni berskala besar, kata KCNA.

Pyongyang berupaya memperluas pertukaran diplomatik dengan Beijing setelah mencabut pembatasan COVID-19.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Share this Post